ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INCOME … · 2021. 2. 6. · analisis faktor-faktor yang...
Transcript of ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INCOME … · 2021. 2. 6. · analisis faktor-faktor yang...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INCOME
SMOOTHING STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA TAHUN 2017-2019
SKRIPSI
EVITASARI
105731111516
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021
ii
iii
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INCOME SMOOTHING STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2017-2019
EVITASARI
105731111516
Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh
Gelar Sarjana Akuntansi pada
Universitas Muhammadiyah Makassar
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya Ilmiah ini Saya Persembahkan Kepada:
1. Bapak dan ibu saya, Bapak Alyas dan ibu Nurhayati yang telah memberikan
semangat dan doanya sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.
2. Saudara saya Rista Ariati yang telah memberikan dukungan untuk proses
penyelesaian karya ilmiah ini.
3. Bapak dan Ibu Dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama ini tulus
dan ikhlas dalam meluangkan waktunya menuntun dan memberi arahan
dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
4. Para keluarga yang senantiasa memberikan semangat dalam penyelesaian
skripsi ini.
5. Para sahabat-sahabat yang selalu memberikan bantuan dan memberi
semangat dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
“MOTTO HIDUP
”Jangan Pernah Menyerah. Harapan itu akan selalu ada bagi mereka yang
senantiasa Berdoa dan selalu ada jalan bagi mereka yang tidak kenal arti putus asa.
Jangan Lupa Bahagia..
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
iv
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Judul Penelitian :Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Income
Smoothing(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017-
2019).
Nama Mahasiswa :Evitasari
No. Stambuk/NIM :105731111516
Jurusan :Akuntansi
Fakultas :Ekonomi dan Bisnis
Perguruan Tinggi :Universitas Muhammadiyah Makassar
Telah diuji serta dipertahankan di hadapan penguji pada Ujian Skripsi yang
dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2021 di Fakultas Ekonomo Dan Bisnis Di
Ruangan IQ 7.1 gedung iqra unismuh makassar
Makassar, 16 Januari 2021
Menyetujui;
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. H. Ansyarif Khalid, SE.,M.Si.Ak.AC Samsul Rizal, SE., MM NIDN 0916096601 NIDN 0907028401z
Mengetahui;
Ketua Program Studi Akuntansi,
Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.CA.CSP
NBM. 1073428
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
v
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi atas Nama EVITASARI, NIM : 105731111516, diterima dan
disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor
Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor: 0002/1442H/2021 M, Pada
tanggal 16 Januari 2021 M, sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Akuntansi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3 Jumadil Akhir 1442 H
Makassar,
16 Januari 2021 M
PANITIA UJIAN
1. Pengawas Umum : Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, (………….)
(Rektor Unismuh Makassar)
2. Ketua : Ismail Rasulong, SE.,MM (...………..)
(Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)
3. Sekretaris : Dr. Agus Salim HR, SE.,MM (...………….)
(WD I Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)
4. Penguji :1. Dr.Ansyarif, M.Si,Ak (...………..)
2. Mukminati Ridwan SE. M.Si (...………..)
3. Agusdiwana Suarni SE. M.ACC . (………….)
3. Samsul Rizal, MM (...………..)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
vi
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : EVITASARI
Nim : 105731111516
Program Studi : Akuntansi
Dengan Judul :“Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi income
smoothing(Studi emperis pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa efek indonesia
Tahun 2017-2019.
Dengan ini menyatakan bahwa:
Skripsi ini saya ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya sendiri,
bukan hasil jiplakan dan tidak dibuat oleh siapa pun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, 16 Januari 2021
Yang Membuat Pernyataan,
EVITASARI NIM.105731111516
Diketahui Oleh:
Dekan Ketua Program Studi
Ismail Rasulong, SE.,MM Dr.IsmailBadollahi,SE.,M.Si.Ak.CA.CSP NBM:903078 NBM : 107 34 28
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Syukur Allhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
Income Smoothing (Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019).”
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Shalawat serta salam penulis haturkan kepada baginda Rasulullah
Muhammad SAW, kepada keluarga serta sahabat-sahabat beliau yang telah
menerbarkan permadani-permadani kebenaran dan memerangi benih-benih
kebatilan hingga kita dapat merasakan ketentraman hidup saat ini.
Terima kasih pula kepada kedua orang tua, Bapak Alyas dan Ibu
Nurhayati yang selalu mendoakan penulis dalam setiap langkahnya, yang
selalu memberi dukungan, memberi motivasi dan berkorban demi masa depan
penulis dan juga kepada saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa
mendoakan, membantu dan memberi dorongan kepada penulis selama ini.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak menemui kesulitan dan hambatan
dalam penulisan dan penyusunan, namun berkat do’a, dukungan dan
bimbingan dari berbagai pihak, maka skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh
karena itu, dari lubuk hati yang paling dalam mengucapkan terimakasih
kepada :
vi
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse., M.Ag selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, S, E.,MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE.M.Si.,Ak.CA.,CSP selaku Ketua Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar.
4. Bapak Dr. H. Ansyarif Khalid, SE. M.Si. Ak. AC, selaku pembimbing I
yang telah berkenang meluangkan waktunya guna membimbing, dan
memberikan arahan serta memberi saran dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Samsul Rizal, SE., MM, selaku pembimbing II yang telah
membimbing, memberikan pengarahan kepada penulis dan memberi
petunjuk serta saran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen serta yang termasuk dalam ruang lingkup
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang
telah memberikan pengajaran serta ilmunya kepada penulis selama masa
perkuliahan.
7. Kepada seluruh staf (tata usaha) yang telah memberikan pelayanan yang
baik selama ini.
8. Kepada teman-teman seperjuangan Akuntansi 16.C yang telah
memberikan begitu banyak sumbangan pemikiran, selalu memotivasi dan
nasihat ketika penulis berpikir untuk menyerah.
9. Kepada Andi Ahmad Yani yang sudah banyak membagi ilmunya serta
bimbingannya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
10. Teruntuk Mustari.S yang selalu memberi semangat dan membantu
penulis menyelesaikan skripsi ini.
viii
11. Para sahabat-sahabatku yang juga berperan penting dan membantu
penulis selama ini.
12. Serta setiap orang yang juga selalu memberikandoa, dukungan,
masukan, dan motivasi selama ini yang tak mampu penulis tuliskan satu
per satu.
Penulis menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik Allah SWT dan
kekurangan tidak lepas dari kodrat kita sebagai manusia biasa. Demikian juga
halnya dalam penyusunan skripsi ini, namun penulis berharap kiranya skripsi ini
dapat memberikan manfaat baik bagi pembaca maupun penulis.
Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Waassalamu’alaikum Wr.Wb
Makassar, 16 Januari 2021
EVITASARI
viii
ix
ABSTRAK
EVITASARI,2020. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi income
smoothing ( studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019). Skripsi Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing
oleh PembimbingI Ansyarif Khalid dan Pembimbing II Samsul Rizal.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi
income smoothing penelitian ini dilakukan pada 10 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan Data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan selama 3 tahun. Skala pengukuran data dengan skala Rasio. Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan bantuan program SPSS versi 22.0
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Faktor Profitabilitas yang
diproksikan menggunakan rumus Net Profit Margin (NPM) salah satu rasio profitabilitas berpengaruh terhadap praktik Income Smoothing. Hasil ini mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya Profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap adanya income smoothing (2) Rasio Leverage yang diproksikan menggunakan rumus solvabilitas debt to equitytidak berpengaruh terhadap praktik income smoothing. Hasil ini mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya rasio Leverage Debt to equity perusahaan tidak berpengaruh dengan adanya praktikincome smoothing. Kata Kunci:Income, Smoothing
x
ABSTRACK
EVITASARI,2020. Analysis of the factors that affect income smoothing
(empirical study of manufacturing companies listed on the Indonesian
Stock Exchange 2017-2019). Thesis Accounting Study Program Faculty of
Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised
by Advisor I Ansyarif Khalid and Supervisor II Samsul Rizal.
The purpose of this study was to determine the factors that affect income
smoothing. This study was conducted at 10 manufacturing companies listed on
the Indonesia Stock Exchange. In this study using a quantitative approach with
data collection techniques using secondary data in the form of corporate financial
reports for 3 years. Scale of data measurement with ratio scale. Data were
analyzed using multiple regression analysis with the help of the SPSS version
22.0 program
The results showed that (1) the profitability factor which is proxied using the
formula Net Profit Margin (NPM), one of the profitability ratios, has an effect on
Income Smoothing practices. These results indicate that the level of profitability
of the company affects the existence of income smoothing (2) Leverage ratio,
which is proxied using the debt to equity solvency formula, has no effect on
income smoothing practices. These results indicate that the level of the
company's Leverage Debt to equity ratio has no effect on the practice of income
smoothing.
Keywords: Income, smoothing
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL .......................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ v
SURAT PERNYATAAN .................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
ABSTRAK .................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 7
C. Tujuan penelitian .................................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 9
A. Landasan Teori .................................................................................... 9
a. Teori Akuntansi positif (Positive Accounting Theory)........................ 9
b. Teori Agensi (Agency theory) ......................................................... 12
c. Signaling Theory ............................................................................ 15
d. Teori Asimetri Informasi ................................................................. 16
e. Income Smoothing ......................................................................... 16
f. Net profit margin ............................................................................ 20
g. Leverage ........................................................................................ 21
xi
B. Tinjauan Empiris ................................................................................ 23
xii
C. Kerangka Konseptual ......................................................................... 26
D. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 26
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 29
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 29
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 29
C. Definisi operasional variabel dan pengukuran .................................... 29
D. Variabel Dependen ............................................................................ 29
E. Variabel independen ......................................................................... 30
F. populasi dan sampel .......................................................................... 33
G. Metode Pengumpulan data ................................................................ 34
H. Metode Analisis Data ......................................................................... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 37
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................... 37
B. Hasil Penelitian .................................................................................. 39
C. Pembahasan ...................................................................................... 52
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 55
A. Kesimpulan Penelitian ........................................................................ 55
B. Saran Penelitian ................................................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 57
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perbedaan Manajemen Laba dan Kecurangan .............................. 19
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 23
Tabel 3.1 Hasil Purposive Sampling .............................................................. 33
Tabel 4.1 Data Rasio Profitabilitas Tahun 2017-2019 .................................... 40
Tabel 4.2 Data Rasio leverage Tahun 2017-2019 .......................................... 41
Tabel 4.3 Rasio income smoothing tahun 2017-2019 .................................... 42
Tabel 4.4 Hasil Uji Statistik Diksriptif .............................................................. 43
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 44
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolienaritas ............................................................... 46
Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi ..................................................................... 48
Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi ............ 49
Tabel 4.9 Hasil Uji F Simultan ........................................................................ 50
Tabel. 4.10 Hasil Uji Hipotesis T Parsial ........................................................ 51
xiv
DAFTAR GAMBAR/BAGAN
Gambar 2.1 Kerangka konseptual ................................................................ 26
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ................................. 38
Gambar 4.5 Hasil Uji normalitas menggunakan Normal P-P Plot Regresi ..... 45
Gambar 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ..................................................... 47
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Populasi Penelitian ................................................................................. 59
Data Sekunder Penelitian ...................................................................... 59
Hasil Uji Output SPSS............................................................................. 66
Lampiran Surat Penelitian ....................................................................... 70
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejauh ini, perkembangan yang ada pada akuntansi semakin meningkat
dalam mengikuti perkembangan akuntansi tersebut, maka secara langsung
standar sebagai dasar aktualisasi pada praktik akuntansi juga akan terus
mengalami suatu perkembangan yang sangat pesat. Di mana kita ketahui di
dalam akuntansi itu standar keuangannya merupakan suatu alat yang akan
digunakan manajemen dengan adanya bantuan akuntan agar dapat menyajikan
laporan keuangan. Definisi akuntansi menurut dari asal kata yaitu berasal dari
sebuah kata Accountancy / Accounting/ Consituencyyang terserap kedalam
bahasa Indonesia yang dimana akuntansi merupakan sebuah aktivitas atau
suatu proses dalam mengidentifikasi, mencatat, mengklasifikasi, mengolah dan
serta menyajikan sebuah data yang berkaitan dengan keuangan maupun
transaksi agar mudah dimengerti dalam mengambil keputusan yang tepat.
Income smoothing adalah cara yang di gunakan oleh para pihak
manajemen perusahaan yang mempengaruhi laporan keuangan dengan
memperlambat atau mempercepat diakui adanya pendapatan atau pengeluaran
biaya-biaya berguna mengelabui pemakai laporan keuangan yang ingin
mengetahui bagai mana posisi dan kinerja suatu perusahaan.
Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi cenderung melakukan
pemerataan laba di karenakan manajemen mengetahui kemampuan perusahaan
untuk mendapatkan laba pada masa yang akan datang. Profitabilitas dapat
mencerminkan keuntungan dari suatu investasi keuangan (Deriyarso, 2014).
2
Akuntansi digunakan sebagai informasi keuangan di dalam perusahaan. Dimana
pada laporan akuntansi memungkinkan kita dapat melihat posisi keuangan pada
suatuPerusahaanserta perubahan-perubahan yang ada didalamnya. Tujuan
utama dari adanya suatu pelaporan keuangan terhadap perusahaan agar dapat
menjadi alat bagi para manajer untuk melaporkan informasi yang mengenai
kinerja perusahaan kepada pihak yang berkepentingan baik itu pihak internal
maupun pada pihak eksternal di perusahaan.
Tindakanincome
smoothingmerupakanfenomenaumumdilakukan,mengingatbahwalaporankeuang
anadalahsatu-
satunyamediakomunikasiyangdipakaiolehmanajemendenganpihaklainyangberke
pentingandenganperusahaan,makasetiap usaha memanipulasilaba akan
merugikan pihak-pihakyang berkepentingan.
Praktik akuntansi yang diterapkan oleh suatu instansi atau perusahaan
tentunya tidak terlepas dari kebijakan manajemen dalam memilih suatu metode
apa yang paling sesuai dan diperbolehkan untuk di terapkan pada perusahaan.
Dimana sudah menjadi kewajiban bagi perusahaan untuk menerapkan standar
akuntansi di dalam pembuatan laporan keuangannya. Laporan keuangan
mempunyai manfaat besar bagi para penggunaanya, sehingga dibentuk sebuah
aturan didalam proses pelaporan keuangan tersebut yang biasa disebut dengan
Prinsip Akuntansi Berterima Umum), yaitu sesuai dengan peraturan SAK, SAP,
SAK ETAP dan SAK Syariah.
Tujuan Terbentuknya PABU sebagai aturan di dalam pelaporan keuangan
adalah untuk menyamakan proses pelaporan keuangan, adapun tujuan lainnya
yaitu untuk mengukur tingkat perbandingan pada tingkat kinerja keuangannya.
3
Peran dan fungsi akuntansi demikian penting dan menjadi elemen sentral dari
setiap kesuksesan maupun kegagalan bisnis, sehingga sangat penting dalam
memahami skandal akuntansi yang terjadi. Fungsi akuntansi memampukan
pelaku bisnis untuk menyelenggarakan seperangkat laporan yang akan
memberikan gambaran mengenai baik buruknya pengelolaan perusahaan
kepada para pemangku kepentingan. PABU (Prinsip Akuntansi Berterima umum)
memberikan keleluasaan bagi para manajer untuk dapat memilih metode
akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangannya. Tujuan
dibentuknya PABU sebagai aturan dalam pelaporan keuangan yang untuk
menyamakan proses pelaporan keuangan, berikut hasilnya berupa laporan
keuangan pada setiap entitas bisnis yang ada dalam sebuah Negara, sehingga
dapat mempermudah didalam proses pengauditan (auditing) atas suatu
kewajaran didalam pelaporan. Adapun tujuan sesuai yaitu untuk mengukur
tingkat perbandingan (comparability) antara laporan keuangan entitas bisnis yang
satu dengan lainnya, dimana akan meperlihatkan perbandingan tingkat kinerja
keuangannya. Penerapan PABU disetiap entitas bisnis, maka dari itu diharapkan
laporan keuangan yang dihasilkan nantinya memiliki kualitas yang tinggi.
Menurut Fahmi (2011) tujuan utama dari laporan keuangan adalah memberikan
informasi keuangan yang mencakup perubahan dari unsur-unsur laporan
keuangan yang ditunjukkan kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam
menilai kinerja keuangan terhadap perusahaan di samping pihak manajemen
perusahaan. Laporan keuangan merupakan suatu media komunikasi yang
digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan. Hal ini disebabkan karena didalam pelaporan keuangan terdapat
4
informasi-informasi yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan
dengan perusahaan.
Manajemen laba bisa ditinjau dari sudut pandang kontrak efisien dan
pelaporan keuangan. Dari perspektif kontrak efisien dalam positive Accounting
Theory, tingkat manajemen laba bisa dianggap baik karena mampu
meningkatkan efisiensi kontrak, alih-alih dilakukan sebagai bentuk perilaku
oportunistik atas manajemen laba, memiliki sudut pandang bahwa manajer
menggunakan asimetri informasi antara pihak eksternal dan internal perusahaan
Menurut Kasmir (2014) laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan
kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode
tertentu.Statement of Financial Accounting ConcePT (SFAC) No. 1 menyebut
bahwa informasi laba merupakan faktor penting dalam menaksir kinerja atau
pertanggungjawaban manajemen dan informasi laba tersebut membantu pemilik
atau pihak lain untuk melakukan penaksiran atas eraning power perusahaan
dimana yang akan datang.Dimana Laporan keuangan suatu perusahaan berisi
informasi tentang keberhasilan perusahaan dan informasi tersebut sangat
penting bagi para pemangku kepentingan sebagai dasar pengambilan
keputusan. Laba merupakan salah satu indikator penting dalam menilai kinerja
pada perusahaan dan serta informasi tentang laba dapat diperoleh dari laporan
keuangan. Oleh sebab itu pihak manajemen seringkali manipulasi informasi
mengenai laba sesuai dengan hasil yang diinginkannya.
Secara umum pada manajemen laba didefinisikan sebagai upaya untuk
manajer perusahaan untuk mengintervensi atau mempengaruhi informasi-
informasi dalam laporan keuangan dengan tujuan untuk mengelabui stekholder
yang ingin diketahui kinerja dan kondisi perusahaan. Persaingan yang tinggi
5
menuntut manajemen melakukan kreativitas manajemen untuk menghasilkan
produk yang mempunyai daya saing di pasar. Upaya manajemen dalam
menaikkan nilai perusahaan (lab) secara umum dilakukan melalui metode
pencatatan aktivitas dan perhitungan nilai pada perusahaan. Sedangkan
menurut. Akuntan public Price waterhouse; mengamati hal-hal yang terjadi dan
menyimpulkan sebagai berikut: upaya penipuan laporan, umumnya dilakukan
pada tingkat manajemen. Manajemen menggunakan laporan keuangan
menciptakan ilusi bahwa entitas lebih sehat dan lebih sejahtera dan kondisi yang
sebenarnya. Ilusi ini kadang-kadang dilakukan untuk menutupi realitas ekonomi
melalui penyimpangan dari prinsip akuntansi. Income smoothing dapat
didefinisikan sebagai cara yang digunakan oleh manajemen untuk mengurangi
fluktuasi laba yang dilaporkan agar sesuai dengan target yang di inginkan, dan
meningkatkan kemampuan investor untuk memprediksi aliran kas dimasa yang
akan datang (Zuhro 1996). Telah banyak isu kecurangan Akuntansiyang terjadi di
dunia, beberapa di antaranya yaitu kasus kimia farma Tbk dan Enron
Corporation. Di mana Kimia Farma telah melakukan Praktik Akuntansi yang tidak
sesuai dengan standar dimana hal tersebutdimotivasi oleh keinginan pihak
direksi menaikkan laba. sedangkan kasus Enron di mana menggunakan
beberapa partner strategi untuk memanfaatkan teknik dan kebijakan akuntansi
tersebut. Di mana di indonesia, kasus praktik kecurangan pada keuangan dan
telah membawaAkuntansi menjadi perhatian publik. Salah satu kasus yang
terkenal adalah kasus Enron dan Skandal kasus lain di indonesia adalah skandal
milik PT. Kimia Farma. Skandal-skandal kasus tersebut memberikan bukti bahwa
perusahaan yang runtuh akibat aktivitas rekayasa Accounting. Faktor-faktor
internal kemudian menghasilkan berbagai konsep, teori, dan ilmu akuntansi dan
6
mereka harus berperan serta dalam praktik akuntansi. Dalam proses
perkembangannya, ilmu akuntansi memiliki kemampuan merekayasa (berpikir
proaktif) terhadap transaksi sosial dan bisnis. Munculnya pula hubungan secara
timbal balik atau reciprocal atau dialektika (Triyuwono, dkk.2016:149-
150).Konsep filosofi dari Karl Mark menganggap materi atau kenyataan objektif
(benda dan sosial) berwujud primer. Wujud primer adanya saling berkaitan,
konflik, berubah dan berkembang yang ditentukan oleh faktor internal
perusahaan sendiri. Faktor-faktor internal kemudian menghasilkan berbagai
konsep, teori, dan ilmu akuntansi dan mereka harus berperan serta dalam praktik
akuntansi. Dalam proses perkembangannya, ilmu akuntansi memiliki
kemampuan merekayasa (berpikir proaktif) terhadap transaksi sosial dan bisnis.
Terdapat beberapa penelitian yang meneliti mengenai pemerataan laba
salah satunya adalah penelitian yang dilakukan Herikaningsih Angkasa Putri
yang berjudul Analisis Pengaruh Faktor Ukuran Perusahaan, Profitabilitas Dan
Rasio Leverage Terhadap Income Smoothinghasil penelitian nya menyatakan
bahwa profitabilitas bukan faktor pendorong adanya praktik perataan laba. Hasil
ini menjelaskan bahwa adalah profit bukan merupakan ukuran penting yang
dijadikan patokan oleh investor dalam menentukan investasi, tetapi lebih
memperhatikan resiko yang akan dihadapi. Investor lebih menyukailaba yang
stabil sehingga resiko yang dihadapi kecil dan penerimaan yang didapatpun
stabil. Jadi manajemen tidak fokus atau terlalu memperhatikan
profitabilitas.Selain itu leverage berhasil merupaka faktor pendorong adanya
praktik perataan laba. Hasil ini menjelaskan bahwa para investor tidak mau
berinvestasi jika perusahaan tersebut memiliki resiko yang tinggi walaupun
perusahaan tersebut menghasilkan laba yangtinggi. Hal ini juga akan berdampak
7
pada semakin bertambahnya biaya – biaya yang dikeluarkan perusahaan
tersebut. Jadi pihak manajemen berusaha menunjukkan perusahaan mempunyai
yang rendah.
Berdasarkan uraian di atas penelitian ini dilakukan untuk Analisis Faktor-
Faktor yang mempengaruhi Income Smoothing (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah ditulis di atas, maka pokok masalah yang
dirumuskan dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah Rasio Profitabilitas berpengaruh terhadap praktik income
smoothing pada perusahaan manufaktur ?
2. Apakah Rasio Leverage berpengaruh terhadap praktik income smoothing
pada perusahaan manufaktur ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah maka yang menjadi tujuan dalam
penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pengaruh Rasio Profitabilitas terhadap praktik income
smoothing pada perusahaan manufaktur.
2. Mengetahui pengaruh Rasio Leverage terhadap praktik income
smoothing pada perusahaan manufaktur.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat, baik untuk aspek
teoretis maupun aspek praktis. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
8
1. Manfaat Teoretis
Memberikan manfaat akademis dalam bentuk sumbangan saran pada membuat
laporan keuangan pada umumnya. Dan di mana penelitian ini dapat dijadikan
sebagai literatur dalam penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharap mampu menjadi suatu bahan acuan bagi para-para pembuat
laporan keuangan agar dapat membuat laporan keuangan dengan baik dan
sebagaimana mestinya dan bukan hanya memikirkan manfaat yang akan
dihasilkan dari laporan keuangan tetapi juga harus memikirkan apa dampak yang
akan didapatkan jika laporan keuangan dibuat tidak dengan sebagaimana
mestinya. Selain itu juga sangat diharapkan agar penelitian ini dapat jadi dasar
pengembangan ilmu yang dapat memberikan sebuah manfaat serta dapat
memberikan sumbangan pemikiran di dalam peningkatan standar pelaporan
keuangan di mana mengingat standar-standar yang berlaku saat ini masih rentan
untuk melakukan penyimpangan yang tidak hanya berlaku bagi penulis tetapi
juga bagi pembaca serta bagi yang menerapkannya.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan teori
a. Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory)
Teori Akuntansi Positif sangat erat kaitannya dengan praktik manajemen
laba, karena teori ini merupakan teori yang menjelaskan praktik manajemen laba
dalam perusahaan. Menurut teori akuntansi positif, perusahaan akan
memanfaatkan kesempatan yang diberikan untuk memilih alternatif yang akan
digunakan dalam membuat suatu prosedur. Dengan adanya kebebasan tersebut,
maka manajer akan cenderung untuk melakukan tindakan yang disebut dengan
tindakan oportunistic. Manajer akan memilih kebijakan pada akuntansi yang
sesuai dengan tujuannya. Teori akuntansi positif menganggap bahwa manajer
secara rasional akan memilih kebijakan akuntansi yang menurutnya baik (Aryani,
2011). Dengan demikian maka manajemen laba diduga muncul karena adanya
tujuan tertentu dari para manajer dalam membuat laporan keuangan ( Wijaya dan
Christiawan, 2014).
Adapun konstribusi teori akuntansi positif terhadap pengembangan
akuntansi adalah menghasilkan pola sistematis dalam pilihan akuntansi dan
memberikan penjelasan spesifik terhadap pola tersebut, memberikan kerangka
jelas dalam memahami akuntansi, menunjukkan peran utama contracting cost
dalam teori akuntansi. Menurut Rahmawati (2012:86), adalah “Teori Akuntansi
Positif adalah hubungan dengan prediksi, yaitu suatu tindakan pemilihan
kebijakan akuntansi oleh perusahaan dan bagaimana perusahaan akan
merespons untuk mengajukan standar akuntansi yang baru”. Prediksi dan
penjelasan dalam teori akuntansi positif didasarkan pada hubungan keagenan
10
yang terjadi antara manajer dengan pihak lain seperti investor, kreditor, auditor,
pihakpengelola pasar modal dan institusi pemerintah. Dengan perkembangan-
perkembangan di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari teori akuntansi
adalah untuk menyediakan seperangkat prinsip dan hubungan yang di observasi
mengenai praktik akuntansi di sebuah Negara untuk menjelaskan dan
memprediksi operasi sebuah perusahaan.
a. mampu menjelaskan (to explain)
b. mampu memprediksi (to predict), dan dikaitkan dengan perilaku individu
dalam memilih metode akuntansi yang bisa memaksimalkan utilitasnya. Teori
akuntansi positif (positive accounting theory) sering dikaitkan dalam pembahasan
mengenai Creative Accounting yaitu earning accounting theory. Teori akuntansi
positif adalah hubungan dengan prediksi, yaitu suatu tindakan pemilihan
kebijakan akuntansi oleh perusahaan dan bagaimana perusahaan akan
merespons untuk mengajukan standar akuntansi yang baru (2012:86). Tujuan
utama pendekatan akuntansi positif ini adalah untuk menjelaskan dan
memprediksikan pilihan standar oleh manajemen dengan menganalisis biaya dan
manfaat pengungkapan keuangan tertentu dalam hubungannya dengan berbagai
individu dan alokasi sumber daya dalam perekonomian.
Teori akuntansi positif menganggap bahwa manajer secara rasional akan
memilih metode akuntansi yang baik menurut mereka. Adapun berbagai motivasi
yang mendorong dilakukanya manajemen laba. Teori akuntansi positif (Positive
Accounting Theory) mengusulkan tiga hipotesis motivasi manajemen laba yaitu:
a. Hipotesis Rencana Bonus (the bonus plan hypotesis)
Dalam hipotesis ini, semua hal lain dalam keadaan tetap, para manajer perusahaan
dengan rencana bonus cenderung untuk memilih prosedur akuntansi dengan
11
perubahan laba yang dilaporkan dari periode masa depan ke periode masa kini.
Hipotesis ini tampaknya cukup beralasan. Para manajer perusahaan, seperti
orang lain, menginginkan imbalan yang tinggi. Jika imbalan mereka bergantung
paling tidak sebagian, pada bonus yang dilaporkan pada pendapatan bersih,
maka kemungkinan mereka dapat meningkatkan bonus mereka pada periode
tersebut dengan melaporkan pendapatan bersih setinggi mungkin. Namun nilai
masa kini dari kegunaan manajer dari lini bonus masa depan yang dimilikinya
akan meningkat dengan memberikannya perubahan menuju masa kini. Dapat
disimpulkan bahwa manajer perusahaan dengan bonus tertentu cenderung lebih
menyukai metode yang meningkatkan laba periode berjalan.
b. Hipotesis kontrak utang (the debt covenant hypotesis)
Dalam hipotesis ini semua hal lain dalam keadaan tetap, makin dekat suatu
perusahaan terhadap pelanggaran pada akuntansi yang didasarkan pada
kesepakatan utang, maka kecenderunganya adalah semakin besar kemungkinan
manajer perusahaan memilih prosedur akuntansi dengan perubahan laba yang
dilaporkan yang makin meningkat akan menurunkan kelalaian teknis. Sebagian
besar dari perjanjian utang berisi kesepakatan bahwa pemberi pinjaman harus
bertemu selama masa perjanjian. Dapat disimpulkan makin tinggi rasio utang
atau ekuitas perusahaan makin besar kemungkinan bagi manajer untuk memilih
metode akuntansi yang dapat menaikkan laba.
c. Hipotesis biaya politik (the political cost hypotesis)
Dalam hipotesis ini semua hal lain dalam keadaan tetap, makin besar
biaya politik yang mesti ditanggung oleh perusahaan, manajer cenderung lebih
memilih prosedur akuntansi yang menyerah pada laba yang dilaporkan dari masa
12
sekarang menuju masa depan. Hipotesis biaya politik memperkenalkan suatu
dimensi politik pada pemilihan kebijakan akuntansi.
b. Teori Agensi(Agency Theory)
Teori agensi adalah teori yang menyatakan adanya suatu hubungan antara
pihak yang memberikan wewenang (prinsipal) dan pihak yang menerima
wewenang. Hubungan keagenan merupakan sebuah kontrak antara satu orang
atau lebih (principal) yang mempekerjakan orang lain (agen) untuk memberikan
suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan
kepada agen tersebut Jensen and Meckling dalam (Susanti dan Mildawati, 2014).
Pihak prinsipal adalah pemegang saham dan yang sebagai agennya adalah
pihak manajemen dari perusahaan. Di mana Agency theory mengimplikasikan
adanya informasi asimetri antara manajer sebagai agen dan pemilik agen (dalam
hal ini adalah pemegang saham) sebagai prinsipal.
Teori agensi ini muncul ketika ada sebuah hubungan kerja antara suatu
orang atau lebih (prinsipal) memberikan wewenang dan bekerja sama dengan
orang lain (agen) untuk menerima wewenang dan menjalankan perusahaannya.
Manajer (agen) mempunyai kewajiban untuk melaporkan dan memberi informasi
kepada pihak (prinsipal), dikarenakan seorang manajer (agen) lebih mengetahui
keadaan perusahaan dibandingkan pemilik perusahaan (prinsipal). Namun
terkadang manajer tidak melaporkan keadaan perusahaan sesuai dengan
keadaan perusahaan yang sebenarnya.
Menurut Konsep agency theory Scoot (2015) adalah hubungan atau
kontrak antara principal dan agen, di mana principal adalah pihak yang
mempekerjakan agen agar melakukan tugas untuk kepentingan principal,
sedangkan agent adalah pihak yang menjalankan kepentingan principal.Agen di
13
manajer, secara moral bertanggung jawab untuk mengoptimalkan laba para
pemegang saham (principal), di sisi lain manajer juga mempunyai kepentingan
untuk memaksimalkan kesejahteraan. Prinsipal mempekerjakan agen untuk
melakukan tugas untuk kepentingan prinsipal, termasuk pendelegasian otoritas
pengambilan keputusan prinsipal kepada agen. Di mana Teori agensi merupakan
suatu kewenangan yang diberikan kepada agen untuk melakukan suatu tindakan
dalam hal kepentingan pemilik. Di mana teori agensi menghasilkan cara yang
penting untuk menjelaskan kepentingan yang berlawanan antara manajer
dengan pemilik yang merupakan suatu rintangan. Dalam teori agensi, kekuasaan
institusi merupakan dasar untuk mempengaruhi dalam konteks hubungan
principal-agen. Dalam teori ini, kekuasaan dalam memberi imbalan dan legitimasi
kekuasaan yang digunakan. Sistem imbalan yang tepat dan pengakuan
wewenang yang dimiliki prinsipal dikombinasikan guna menciptakan standar
yang disyaratkan dalam pengawasan di dalam hubungan tersebut.
Di dalam hubungan keagenan, manajer merupakan pihak yang memiliki
informasi penuh yang ada di dalam perusahaan, dimulai dari lingkungan kerja,
kapasitas diri, dan prospek perusahaan di masa yang akan datang. tetapi
terkadang ada saja informasi mengenai perusahaan yang tidak diungkapkan oleh
manajer kepada investor. Untuk mengurangi hal tersebut dibutuhkan
pengawasan dan pengendalian ini membutuhkan biaya yang bisa disebut
sebagai agency cost. Agency cost digunakan untuk membiayai kegiatan
pengawasan dan pengendalian terhadap perilaku manajer agar tidak
menyimpang dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pemegang saham.
Sebagai agen di dalam perusahaan, manajer secara moral bertanggungjawab
untuk mengoptimalkan laba bagi para pemegang saham (principal), di sisi lain
14
manajer juga mempunyai kepentingan untuk memaksimalkan kesejahteraan
mereka.
Teori ini merupakan perkembangan dari riset akuntansi keuangan yang
telah digabungkan dengan perilaku manusia di dalam model ekonomi. Di mana
teori ini membahas mengenai hubungan antara pemilik perusahaan (principal)
dan manajer (agen) sangat sulit terbentuk karena adanya kepentingan yang
saling bertentangan atau memiliki kepentingan masing-masing. Hubungan antara
Principal dan agen di mana dapat bertentangan akibat tidak seimbangnya
informasi karena agen mengetahui semua informasi yang dimiliki pada
perusahaan dibanding dengan principal. Dengan asumsi bahwa setiap individu
bertindak untuk memaksimalkan kepentingan sendiri sehingga dapat memicu
para agen untuk menyembunyikan informasi dari principal. Sehingga besar
kemungkinannya para agen dapat manipulasi angka di dalam laporan keuangan.
Perspektif hubungan keagenan merupakan dasar untuk memahami
hubungan antara manajer dan pemegang saham. Hubungan keagenan adalah
sebuah kontrak antara manajer (agen) dengan pemegang saham (principal).
Menurut Jensen dan Mackling dalam Siagian (2011:10)“ Hubungan
keagenan tersebut terkadang menimbulkan masalah antara manajer dan
pemegang saham. Konflik yang terjadi karena manusia adalah makhluk
ekonomi yang mempunyai sifat dasar mementingkan kepentingan diri sendiri.
Pemegang saham dan manajer memiliki tujuan yang berbeda dan masing-
masing menginginkan tujuan mereka terpenuhi. Akibat yang terjadi adalah
munculnya konflik kepentingan. Pemegang saham menginginkan pengembalian
yang lebih besar dan secepat-cepatnya atas investasi yang mereka tanamkan
15
sedangkan manajer menginginkan kepentingan diakomodasikan dengan
pemberian atas kinerjanya dalam menjalankan perusahaan”.
Untuk mengatasi terjadinya konflik tersebut, harus ada tata kelola
perusahaan yang baik dalam perusahaan sehingga memberikan keyakinan dan
kepercayaan pemilik terhadap manajer bahwa mereka mampu memanfaatkan
seluruh sumber daya secara maksimal sehingga profitabilitas perusahaan dapat
meningkat.
Menurut Eisenhardt dalam Siagin (2011:10), teori keagenan dilandasi
oleh tiga asumsi sifat dasar manusia yaitu :
a. Manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri (self interes).
b. Manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang
(bounded ratioanality)
c. Manusia selalu menghindari risiko (risk averse)
Teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu bertindak sesuai
dengan kepentingannya masing-masing. Agen diasumsikan menerima kepuasan
tidak hanya dari kompensasi finansial tetapi juga dari keuntungan-keuntungan
lain yang diperoleh dari hubungan agensi. Keuntungan tersebut dapat berupa
waktu luang (leisure time), kondisi pekerjaan yang atraktif, fleksibilitas jam kerja
dan lain-lain. dalam kondisi ini, agen dikatakan mempunyai sikap apportunistic
(mementingkan dirinya sendiri).
c. Signaling Theory
Signaling Theory adalah merupakan teori tentang bagaimana tentang
bagaimana seharusnya perusahaan memberikan sinyal kepada para pengguna
laporan keuangan berupa informasi mengenai apa saja yang telah dilakukan
16
manajemen perusahaan untuk merealisasikan keinginan para pemilik
perusahaan serta informasi-informasi lain.
Dalam Signaling theory akan sulit untuk membedakan antara perusahaan
yang berkualitas rendah maupun yang berkualitas tinggi, di mana agency dengan
kualitas perusahaan yang tinggi akan memberikan sinyal yang baik kepada calon
investor dibandingkan pada perusahaan yang kualitas rendah.
d. Teori Asimetri Informasi
Terdapat salah satu penyebab perbedaan antara agen dan principal di
samping pada masalah keagenan adalah tidak meratanya informasi. Di mana
memiliki akibat pada besarnya peluang manajer untuk melakukan suatu hal yang
menguntungkan bagi kepentingannya.
e. Income Smoothing
Menurut Fudenberg dan Tirole (1995), pemerataan laba adalah proses
manipulasi waktu terjadinya laba atau laporan laba agar laba yang dilaporkan
kelihatan stabil. Sedangkan Barnea et al. (1976) membuat definisiperataan laba
sebagai pengurangan yang di sengaja terhadap fluktuasi dengan beberapa level
laba supaya di anggap normal bagi perusahaan. Selain itu, Belkaoui (2000)
memandang pemerataan labasebagai upaya yang sengaja dilakukan untuk
menormalkan income smoothing dalam rangka mencapai kecenderungan atau
tingkat income yang di inginkan.
Income Smoothing atau tindakan yang secara sengaja dilakukan oleh
manajemenuntukmengurangivariasiataufluktuasilabamerupakansalahsatubentuk
dari manipulasi laba. Perataan laba (income smoothing) dapat didefinisikan
sebagaicarayangdigunakanmanajemenuntukmengurangifluktuasilabayangdilapor
17
kanagarsesuaidengantargetyangdiinginkanbaikmelaluimetodeakuntansi(artificial)
maupun melalui transaksi (real)( Zuhroh, 1996).
1. Jenis-jenis Income Smoothing
MenurutSetiawulan(2001)menyatakanbahwaincomesmoothingataslabaya
ng dilaporkan dapat dicapai melalui Real Smoothing atau Artificial Smoothing.
RealSmoothingberartisuatutransaksisesungguhnyauntukdilakukanatautidakdilak
ukan berdasarkan mempengaruhi laba melalui perubahan dengan sengaja atas
kebijakanoperasidanwaktunya.Contohdarirealsmoothing ini adalah
seorangmanajer memutuskan pengeluaran sejumlah uang atau dana untuk
biaya riset dan pengembangansuatutahuntertentu. Sedangkan dengan
menggunakan Artificial Smoothing berarti
incomesmoothingdenganmenerapkanprosedurakuntansiuntukmemindahbiayada
n/ataupendapatandarisatuperiodekeperiodeyanglain.Contoh dari artificial
smoothing ini adalah suatu perusahaan secara bersamaanmemutuskan
besarnya transaksi dansekaligus begaimana cara melaporkannya, sehingga
untuk suatu tahun tertentu memungkinkan untukmembedakan apakah biaya
riset dan pengembangan yang dilaporkan berbeda dari produk-produk lain.
2. Sasaran Income Smoothing
Sasaran perataan laba dapat dilakukan terhadap aktivitas-aktivitas yang
dapat
digunakanolehmanajemenuntukmempengaruhialirandataatauinformasi.Dengank
atalainuntukmenciptakanlaporankeuanganyangsesuaidenganyangdiinginkan,ma
najerdapatmemasukkaninformasiyangseharusnyadilaporkan,pada periode yang
akan datang ke dalam laporan periode ini atau sebaliknya tidak
melaporkaninformasiperiodeiniuntukdilaporkanpadaperiodeyangakandatang.
18
FosterdalamZuhroh(1996)mengklasifikasikanunsur-
unsurlaporankeuangan yang seringkali menjadi sasaran untuk melakukan
perataan laba (income smoothing) adalah :
1. Unsur Penjualan
a. Saat pembuatan faktur., misalnya penjualan yang sebenarnya untuk
periode yang akan datang, pembuatan fakturnya dilakukan pada periode
ini dan dilaporkan sebagai penjualan periode ini.
b. Pembuatan pesanan atau penjualan fiktif.
c. Penurunan (downgrading) produk, misalnya dengan cara
mengklasifikasikan produk yang belum rusak ke dalam produk rusak
dan selanjutnya dilaporkan telah terjual dengan harga yang lebih rendah
dari harga yang sebenarnya.
2. Unsur Biaya
a. Memecah-mecah faktur, misalnya faktur untuk sebuah pembelian
pesanan dipecah menjadi beberapa pembelian atau pesanan dan
selanjutnya dibuatkan beberapa faktur dengan tanggal yang berbeda
kemudian dilaporkan dalam beberapa periode akuntansi
b. Mencatat biaya dibayar dimuka (prepayment) sebagai biaya. Misalnya
melaporkan biaya advertensi dibayar dimuka untuk tahun depan
sebagai biaya advertensi tahun ini.
Adapun Faktor pendorong income smoothingyaitu:
Perataan laba dalam laporan keuangan merupakan hal yang biasa dan di
anggap hal yang masuk akal (Bartov,1993). Dalam banyaknnya literatur
dinyatakan bahwa prinsip akuntansi Berterima Umum (PABU) sendiri akan
19
memberikan banyak berbagai pilihan metode akuntansi dalam pencatatan yang
dapat di gunakan untuk memaksimalkan dan meminimalkan laba agar laba
kelihatan stabil (Moses, 1987).
Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba adalahsuatu ukuran
dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan
mampu menghasilkan laba pada tingkat yang dapat diterima. Menurut munawir
(2002), profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
dalam periode waktu tertentu. Sedangkan definisi profitabilitas menurut Brigham
dan Houston (2006) adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan
keputusan
Rasio Leverage adalah perbandingan yang digunakan untuk mengukur
seberapa besar pinjaman utang perusahaan yang dibiayai oleh assets (aktiva)
dan equity (modal) yang di miliki perusahaan tersebut. Sebagaimana menurut
Van Horne (2002:357), Rasio Leverage merupakan rasio yang menggambarkan
tentang proporsi utang perusahaan.
Tabel 1.1 Perbedaan Manajemen Laba dan Kecurangan
Praktik (manajemen laba) biasanya yang terjadi
Metode Akuntansi Sesuai PABU
Metode Arus Kas
Akuntansi “konservatif”
mempercepat pengakuan dan cadangan melebih-lebihkan nilai yang diperoleh dalam proses R & D dalam pendapatan penjualan
Menunda penjualan
20
Laba “Netral”
Membesar-besarkan biaya rekonstruksi dan penghapusan aktiva Laba yang dihasilkan dari proses akuntansi yang sesungguhnya
Mempercepat pengeluaran R&D dan iklan
Akuntansi “Agresif”
Mengecilkan catatan provisi piutang tak tertagih Menarik ke bawah provisi atau cadangan
Menunda pengeluaran R&D dan iklan untuk mempercepat penjualan
Akuntansi “ Kecurangan”
Melanggar PABU
Mencatat penjualan Sebelum dapat direalisasi mencatat penjualan fiktif
Memundurkan tanggal bukti penjualan Membesar-besarkan catatan persediaan dengan mencatat persediaan fiktif
Sumber : Dechow dan Skinner (2002) keterangan: Prinsip Akuntansi Berlaku Umum
f. Net Profit Margin (NPM)
Net Profit Margin (NPM) adalah perbandingan antara laba bersihdengan
penjualan. Semakin besar NPM, maka kinerja perusahaan akansemakin produktif,
sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya
pada perusahaan tersebut. Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase laba
bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini, maka
dianggap semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang
tinggi.Hubungan antara laba bersih sesudah pajak dan penjualan bersih
21
menunjukkan kemampuan manajemen dalam mengemudikan perusahaan secara
cukup berhasil untuk menyisakan margin tertentu sebagai kompensasi yang wajar
bagi pemilik yang telah menyediakan modalnya untuk suatu resiko. Hasildari
perhitungan mencerminkan keuntungan netto per rupiah penjualan
(Bastian dan Suhardjono, 2006: 299). Perusahaan yang memiliki rasio Net
Profit Margin relatif besar akan memiliki kemampuan untuk bertahan disaat kondisi
keuangan yang sulit (Freddy Rangkuti, 2006: 151). NPM menunjukkan besarnya
keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan. Rasio ini menampilkan tingkat
efisiensi perusahaan sejauh mana perusahaan dapat menekan biaya operasional
pada periode tertentu. Sehingga semakin besar rasio ini maka semakin baik pula
kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui penjualan dengan
menekan biaya-biaya yang baik. Menurut Kasmir (2008:200) NPM dapat dihitung
dengan menggunakan rumus:
𝑁𝑃𝑀 =𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠M=Earning After Tax/Sales
g. Leverage
Leverage dalam neraca sebuah perusahaan, terdapat dua sumber
pendanaan eksternal perusahaan. Sumber pendanaan eksternal tersebut meliputi
pendanaan dari hutang dan ekuitas (saham). Ekuitas perusahaan terdiri dari modal
sendiri maupun modal dari saham yang diterbitkan perusahaan yang meliputi
saham preferen dan saham biasa. Hutang adalah kewajiban yang harus
dikembalikan kepada kreditur oleh perusahaan sebelum jatuh tempo. Hutang sendiri
meliputi hutang jangka pendek dan jangka panjang.Leverage adalah perbandingan
antara hutang dan aktiva yang menunjukanbeberapa bagian aktiva yang
22
digunakanuntuk menjamin hutang. Ukuran ini berhubungan dengan keberadaan
dan ketat tidaknya suatu persetujuan hutang.
Rasio leverage atau rasio utang adalah rasio yang menunjukkan sejauh mana
utang digunakan sebagai sumber pembiayaan perusahaan. Abiprayu (2011) rasio
leverage keuangan digunakan untuk mengukur hubungan antara total aktiva dengan
modal ekuitas yang digunakan untuk mendanai aktiva. Semakin besar proporsi
aktiva yang dibiayai dengan ekuitas saham, semakin rendah rasioleverage
keuangan. Untuk perusahaan yang berhasil menggunakan leverage, rasio leverage
yang tinggi dapat meningkatkan pengembalian atas ekuitas.
Dalam bukunya Weston dan Copeland (1985) menyebutkan bahwa rasio
leverage mengukur perbandingan antara dana yang disediakan oleh pemilik
perusahaan dengan dana yang berasal dari kreditor perusahaan, mengandung
berbagai implikasi, antara lain:
1. Para kreditor akan melihat modal sendiri perusahaan, atau dana yang
disediakan pemilik untuk menentukan besarnya margin pengaman (margin of
safety). Jika pemilih hanya menyediakan sebagian kecil dari seluruh
pembiayaan, maka risiko perusahaan ditanggung terutama oleh para kreditor.
2. Dengan mencari dana yang berasal dari hutang, pemilik memperoleh manfaat
mempertahankan kendali perusahaan dengan investasi yang terbatas.
3. Jika perusahaan memperoleh laba yang lebih besar dari dana yang di pinjam
daripada yang harus dibayar sebagai bunga, maka hasil pengembalian
(return) kepada para pemilik akan meningkat.
Leverage dapat diukur dengan beberapa rasio salah satunya yaitu debit to equity
ratio. DER merupakan perhitungan leverage sederhana yang menunjukkan
23
proporsipenggunaan hutang terhadap modal yang dimiliki perusahaan. DER dapat
dirumuskan sebagai berikut:
𝐷𝐸𝑅 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠𝑥 100 %R=Total liabilities/Equitasx 100 %
B. Tujuan Empiris
Tinjauan hasil empiris hasil penelitian terdahulu mengemukakan
beberapa konsep yang relevan dengan permasalahan yang sedang dibahas
dalam penelitian ini. Di dalam penelitian ini, fokus penelitian terdahulu yang akan
dijadikan acuan adalah:
Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu
No. Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
1. Nugroho, D., & Sugiyanto, E. (2019).
pengaruh ukuran perusahaan, umur perusahaan, profitabilitas, net profit margin, dan financialleverage terhadap praktik perataan laba (income smoothing) ( studi empiris pada perusahaan lq45 yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2014-2016 )
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, umur perusahaan, profitabilitas, net profit margin, dan financial leverage terhadap praktik perataan laba pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI. Perataan laba adalah cara yang digunakan manajemen perusahaan untuk mengurangi variasi jumlah laba yang dilaporkan agar sesuai dengan target yang diinginkan dengan cara memanipulasi laba, baik melalui metode akuntansi ataupun melalui transaksi. Analisis statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah analisa statistik deskriptif dengan menggunakan model regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, umur perusahaan, profitabilitas, net profit margin maupun financialleverage tidak
24
berpengaruh terhadap praktik perataan laba.
2. Herikaningsih Angkasa Putri, 2018
Analisis Pengaruh Faktor Ukuran Perusahaan, Profitabilitas Dan LeverageTerhadap Income Smoothing (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di Bei)
IncomeSmoothinghasil penelitian nya menyatakan bahwa profitabilitas bukan faktor pendorong adanya praktik perataan laba. Hasil ini menjelaskan bahwa adalah profit bukan merupakan ukuran penting yang dijadikan patokan oleh investor dalam menentukan investasi,tetapi lebih memperhatikan resiko yang akan dihadapi.
3. Kabib, M. K., & Kristiana, I. (2020).
Analisis Pengaruh Profitabilitas, Financial Leverage Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Income Smoothing Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014 – 2018
Penelitian ini disusun bertujuan untuk mengetahui tingkat signifikansi variabel Profitabilitas, FinancialLeverage dan Dividen Payout Ratio terhadap Income Smoothing pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2014 – 2018. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 49 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, dan uji autokorelasi tidak ditemukan adanya penyimpangan. Hal ini menunjukkan bahwa data yang tersedia telah memenuhi syarat untuk digunakan pada model persamaan regresi linier berganda. Hasil analisis secara parsial menunjukkan jika variabel Profitabilitas dan FinancialLeverage berpengaruh positif secara signifikan terhadap Income Smoothing.
4. Chairunnisa, Y., Ifa Ratifah, S. E.,
pengaruh profitabilitas dan
Penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran tentang
25
MSi, A. K., & CA, P. I. (2019).
financialleverage terhadap praktik perataan laba (income smoothing)
praktik perataan laba dan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan financialleverage terhadap praktik perataan laba perusahaan manufaktur. Operasionalisasi variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu profitabilitas dan financialleverage, sedangkan variabel terikat yaitu perataan laba. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Populasi yang dijadikan penelitian pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017. Jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2017 adalah sebanyak 152 perusahaan. Metode pemilihan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan teknik nonprobablility sampling dan purposive sampling dengan total perusahaan yang menjadi sampel adalah sebanyak 73 perusahaan yang memenuhi kriteria. Analisis data menggunakan analisis regresi logistik.
5. Amanza, A. H., & Rahardjo, S. N. (2012).
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2006-2010) (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas, risiko keuangan, ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial terhadap tindakan perataan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko keuangan berpengaruh positif signifikan terhadap tindakan perataan laba, ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap
26
Bisnis). tindakan perataan laba. Sedangkan profitabilitas dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap tindakan perataan
6. Herlina Monica dan Sulfiyati (2019)
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Income Smoothing Di Bei Periode 2015-2017.
Penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, financial leverage, dan kepemilikan institusional terhadap praktik income smoothing pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2017.
C. Kerangka Konseptual
Gambar 2.1 Kerangka konseptual
VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN
D. Hipotesis Penelitian
1. Hubungan Rasio Profitabilitas Terhadap income smoothing
Rasio
Profitabilitas
(X1)
Rasio Leverage
(X2)
Income
Smoothing
(Y)
27
Tujuan-tujuan perusahaan melakukan income smoothing bermacam-
macam, di antarannya adalah untuk pelarian pajak, menipu bank demi
mendapatkan pinjaman baru, atau mempertahankan pinjaman yang sudah
diberikan oleh bank dengan syarat-syarat tertentu, mencapai target yang
ditentukan oleh analisis pasar, atau mengecoh pemegang saham untuk
menciptakan kesan bahwa manajemen berhasil mencapai hasil yang cemerlang.
Berdasarkan teori Akuntansi positif, direktur tertentu akan mendukung
kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan demi
meningkatkan pendapatan perusahaan. Dalam penelitian ini maka ditelitilah
profitabilitas yang diukur dengan menggunakan Net Profit Margin (NPM). Di
mana NPM menunjukkan ukuran kemampuan perusahaan menghasilkan
pendapatan bersih terhadap total penjualan yang dicapai. Dipilihnya Rasio Net
Profit Margin (NPM) sebagai indikator profitabilitas karena secara logis margin ini
terkait langsung dengan objek perataan laba dan sering digunakan oleh investor
sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi yang berhubungan dengan
perusahaan sehingga sering dijadikan tujuan perataan laba oleh manajemen
untuk mengurangi fluktuasi laba dan menunjukkan kepada pihak luar bahwa
kinerja manajemen perusahaan tersebut telah efektif.
H1: Rasio Profitabilitas berpengaruh positif terhadap income smoothing
2. Hubungan Rasio Leverage Pajak terhadap income smoothing
Menurut Agus Harjito dan Martono (2011:53) rasio leverage yaitu:
“Leverage yaitu rasio yang mengukur seberapa banyak perusahaan
menggunakan dana dari utang (pinjaman).” Dalam penelitian ini leverage dihitung
dengan menggunakan Debt To Assets Ratio (Debt Ratio). Di mana Debt Ratio
menunjukkan perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata
28
lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang. Dipilihnya Debt ratio
sebagai indikator leverage karena untuk menghindari pelanggaran perjanjian
utang ketika mengalami default, dapat dilihat melalui kemampuan perusahaan
tersebut untuk melunasi utangnya dengan menggunakan aset yang dimiliki.
H2 : Rasio Leverage berpengaruh positif terhadap income smoothing
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah penelitian Eksplanatori yaitu penelitian yang
bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara satu variabel dengan variabel
lainnya. Menurut Sugiyono (2013). “Penelitian eksplanatori metode penelitiannya
adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat
ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada
gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengatasi
masalah.” Penelitian Eksplanatori adalah penelitian yang menjelaskan hubungan
kausal antara variabel yang saling berpengaruh, Sedangkan Pendekatan pada
penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
B. Tempat dan Lokasi Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Untuk lokasi penelitian, penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia
(BEI).
b. Waktu Penelitian
Adapun jangka waktu penelitian ini akan dilaksanakan selama 2 bulan.
C. Definisi Operasional variabel dan pengukuran
Menurut Sugiyono (2013), variabel penelitian adalah sesuatu hal yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
memperoleh informasi-informasi yang mengenai hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulan.Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel
terikat (dependen) dan variabel bebas (independen).
30
. D. Variabel Dependen
Menurut Sugiyono (2016), Variabel dependen adalah variabel yang
dipengaruhi atau dikenal juga sebagai variabel yang menjadi akibat karena
adanya variabel independen. Variabel dependen merupakan variabel yang
dipengaruhi oleh variabel lainnya atau dengan kata lain variabel yang bergantung
pada variabel lain. Variabel dependen dilambangkan dengan huruf Y. Dalam
penelitian ini variabel penelitiannya yaitu :Y = income smoothing.
Pola Penerapan income smoothing yang akan diteliti pada penelitian ini
yaitu berfokus pada metode Income Smoothing atau pemerataan laba. Menurut
Biedleman dalam Mahmud (2012), pengertian income smoothing adalah usaha
yang disengaja untuk membuat tingkat laba menjadi baik tanpa adanya fluktuasi
perusahaan yang signifikan. Income smoothing juga difungsikan untuk
mengurangi adanya laba yang abnormal atau di luar dari target perusahaan
sehingga income smoothing dapat mempengaruhi terhadap pengambilan
keputusan pimpinan dalam melakukan strategi.
Menurut Eckel (1981) dalam Bestivano (2013):Perataan Laba diuji dengan indeks
Eckel (1981). Eckel menggunakan Coefficient Variation (CV) variabel
penghasilan dan variabel penjualan bersih. Indeks Perataan Laba dihitung
sebagai berikut (Eckel, 1981):
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑏𝑎 =
𝐶𝑉 ∆𝐼
𝐶𝑉∆𝑆deks Perataan Laba=CV
∆I/CV∆S
31
Keterangan:
ΔI : Perubahan laba dalam satu periode
ΔS :Perubahan penjualan dalam satu periode
CV : Koefisien variasi dari variabel yaitu standar deviasi dibagi dengan
rata-rata I atau S.
CV ΔI : Koefisien variasi untuk perubahan laba
CV ΔS : Koefisien variasi untuk perubahan pendapatan
CV ΔI dan CV ΔS dapat dihitung sebagai berikut:
𝐶𝑉 ∆𝐼 𝑑𝑎𝑛 𝐶𝑉 ∆𝑆 = ∆I dan CV ∆S=
∆𝑋 : perubahan penghasilan bersih/laba (I) atau penjualan (S) antara tahun nke tahun n-1
∆𝑋 −-: rata-rata perubahan penghasilan bersih/laba (I) atau penjualan (S) antara
tahun n ke tahun n-1
n : banyaknya tahun yang diamati.
Adapun beberapa kriteria perusahaan yang melakukan perataan laba
indeks Eckel (1981) dalam Wahyuni dan Carolina (2013):
1. Perusahaan dianggap melakukan perataan laba apabila indeks perataan
laba lebih kecil dari 1 (CV ΔI < CV ΔS)
2. Perusahaan dianggap tidak melakukan perataan laba jika indeks perataan
laba lebih besar sama dengan 1 (CV ΔI ≥ CV ΔS)
E. Variabel Independen (Variabel Bebas)
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau sebab
perubahan timbulnya variabel terikat (dependen). Variabel independen yang
dipilih dalam penelitian ini terdiri Profitabilitas (x1) dan Financial Leverage (x2)
yang akan dijelaskan sebagai berikut:
32
i. Profitabilitas x1
Menurut Kasmir (2014:196) pengertian dari rasio profitabilitas yaitu:“Rasio
profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
mencari keuntungan.” Dalam penelitian ini profitabilitas diukur dengan
menggunakan Net Profit Margin (NPM). Di mana NPM menunjukkan ukuran
kemampuan perusahaan menghasilkan pendapatan bersih terhadap total
penjualan yang dicapai. DipilihnyaNet Profit Margin (NPM) sebagai indikator
profitabilitas karena secara logis margin ini terkait langsung dengan objek
perataan laba dan sering digunakan oleh investor sebagai dasar
pengambilan keputusan ekonomi yang berhubungan dengan perusahaan
sehingga sering dijadikan tujuan perataan laba oleh manajemen untuk
mengurangi fluktuasi laba dan menunjukkan kepada pihak luar bahwa
kinerja manajemen perusahaan tersebut telah efektif (Azhari:2010 dalam Dul
Muid, 2012). Dengan rumus pengukuran rasio sebagai berikut:
𝑁𝑃𝑀 =𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠M=Earning After Tax/Sales
ii. Rasio Leverage
Menurut Kasmir (2016:151) Rasio Solvabilitas atau leverage
ratiomerupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva
perusahaan dibiayai dengan hutang. Artinya seberapa besar beban hutang yang
di tanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dengan demikian
dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan
(Agus Sartono, 2020:123)
20202010:123)
Sartono, 2010:123)
33
perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun
jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan atau diluikadasi.
Menurut Agus Harjito dan Martono (2011:53) rasio leverage yaitu:
“Leverage yaitu rasio yang mengukur seberapa banyak perusahaan
menggunakan dana dari utang (pinjaman).” Dalam penelitian ini leverage dihitung
dengan menggunakan Debt To Assets Ratio (Debt Ratio). Di mana Debt Ratio
menunjukkan perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata
lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang (Kasmir, 2014:156).
Dipilihnya Debt ratio sebagai indikator karena untuk menghindari pelanggaran
perjanjian utang ketika mengalami default, dapat dilihat melalui kemampuan
perusahaan tersebut untuk melunasi utangnya dengan menggunakan aset yang
dimiliki. Dihitung dengan rumus sebagai berikut:
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎bt Ratio=Total Utang/Total Aktiva
(Kasmir, 2014:156)
F. Populasi dan sampel
Penelitian ini menggunakan populasi dari perusahaan manufaktur yang
terdaftar di bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2017-2019. Teknik yang digunakan
untuk menentukan sampel dalam penelitian ini adalah sampling insidental yang
di mana teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan.
Tabel 3.1
Hasil Purposive Sampling
Kriteria Sampling Jumlah
Jumlah perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI
pada tahun 2017-2019
34
187
Perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan
keuangan tahunannya secara periodik dari tahun
2017-2019
(84)
Perusahaan yang dipilih untuk menjadi sampel
penelitian yang fokus di bidang sektor kimia dan
sektor makanan 2017-2019
10
Total Sampel
10 x 3 = 30
30
G.Metode pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data
sekunder dari Website BEI. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang
diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini penulis
menggunakan laporan tahunan (annual report) dan laporan keuangan sebagai
data peneliti. Alasan penulis mengambil laporan tahunan dan laporan keuangan
yaitu karena data mudah diperoleh dan lebih akurat. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari :
• Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2017- 2019
• Jurnal penelitian,buku,makalah, serta website perusahaan dan situ internet
yang berhubungan dengan tema peneliti.
H. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Analisis data dengan
Analisis statistik.
1. Uji Statistik Deskriptif
35
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan dekskripsi suatu data
yang dilihat dari rata-rata, standar deviasi, modus, maksimum-minimum. Di mana
hal ini dilakukan untuk menggambarkan keseluruhan dari sampel yang
dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian (Iqbal
Hasan, 2002).
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui dan menguji kelayakan atas
model regresi yang digunakan pada penelitian. Tujuan lainnya adalah untuk
memastikan bahwa di dalam model regresi yang digunakan mempunyai data
yang terdistribusi secara normal, bebas dari autokorelasi, multikolinearitas, dan
heterokidistisitas.
3. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menjelaskan beberapa
besar variabel independen dan faktor lain yang mampu menjelaskan variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi (R2) ini berkisar antara 0<R2<1. Apabila
nilai koefisien determinasi (R2) yang ditunjukkan besar maka hal ini menunjukkan
banyak informasi yang dapat diberikan oleh variabel-variabel independen untuk
memprediksi variansi variabel dependen.
4. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis digunakan untuk menentukan apakah hipotesis dapat
diterima atau tidak (Shilalahi, 2015). Sebuah hasil uji hipotesis yang dapat
dikatakan signifikan apabila kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebabkan
oleh faktor kebetulan dan sesuai dengan adanya batas peluang yang telah
ditentukan.
36
Untuk menguji hipotesis-hipotesis, maka dilakukan dengan menggunakan
rumus persamaan regresi sebagai berikut:
Ῠ = α+β1.X1+β2.X2+ҽ
Dimana:
Ῠ = Income Smoothing
α = Konstanta
β1β2 = Koefisien regresi
X1 = Profitabilitas
X2= Rasio Leverage
Ҽ = Error
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Deskriptif objek penelitian
Penelitian ini dilakukan di galeri investasi Bursa Efek indonesia unismuh
Makassar yang beralamat di jl. Sultan alauddin No. 259 Makassar 90221,
penelitian ini dilakukan 2 bulan. Dalam penelitian ini, data yang digunakan
merupakan data yang berasal dari annual report perusahaan yang diperoleh atau
dapat diakses melalui website www.idx.co.id. Objek penelitian ini adalah
perusahaan-perusahaan yang melakukan praktik income smoothing.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
sektor kimia dan sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dengan periode pengamatan 2017-2019, populasi dalam penelitian ini
sejumlah 10 perusahaan.Berdasarkan purposive sampling, dengan kriteria
sampel yang telah ditentukan diperoleh 30 perusahaan selama 3 tahun.
38
GAMBAR 3.1 STRUKTUR ORGANISASI BURSA EFEK INDONESIA
Direktur Utama
Sekretaris
Perusahaan Divisi Hukum Divisi Pengelolaan Strategi
Perusahaan dan Anak
Perusahaan
Satuan Pemeriksa Internal
Direktorat
Pengembangan
Direktorat
Penilaian
Perusahaan
Direktorat Pengembangan Anggota Bursa
Direktorat Pengawasan Transaksi dan
Kepatuhan
Direktorat IT dan
Manajemen risiko
Direktorat
Keuangan dan SDM
• Divisi riset
• pengembangan
bisnis
• Divisi Inkubasi
Bisnis
• Divisi
Pengembangan
pasar
• Divisi pasar
modal
• Divisi layanan dan
pengembangan
perusahaan
tercatat
• Penilaian
perusahaan 1
• Penilaian
perusahaan 2
• Divisi penilaian
perusahaan 3
• Divisi pengaturan
dan pemantauan
anggota bursa
dan partisipan
• Divisi layanan
data
• Divisi operasional
perdagangan
• Divisi kepatuhan
anggota bursa
• Divisi
pengawasan
transaksi
• Divisi strategi dan
transformasi digital
• Divisi
pengembangan TI
• Divisi operasional TI
• Divisi operasional TI
• Manajemen risiko
• Divisi keuangan dan
akuntansi
• Divisi SDM
• Divisi umum
Satuan
Pemeriksa
Internal
39
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia, Data yang digunakan
yaitu data sekunder berupa dokumen Laporan keuangan 2017-2019 yang unduh
dari situs bursa efek indonesia, Fokus pengambilan data dilakukan di 10
perusahaan Manufaktur. Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dan di
olah dalam penelitian ini dapat di sajikan sebagai berikut.
a. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam memperolah keuntungan. Dalam penelitian ini profitabilitas
diukur dengan menggunakan Net Profit Margin (NPM). Di mana NPM
menunjukkan ukuran kemampuan perusahaan menghasilkan pendapatan bersih
terhadap total penjualan yang dicapai. Net Profit Margin (NPM) merupakan
indikator profitabilitas karena secara logis margin ini terkait langsung dengan
objek perataan laba dan sering digunakan oleh investor sebagai dasar
pengambilan keputusan ekonomi yang berhubungan dengan perusahaan
sehingga sering dijadikan tujuan perataan laba oleh manajemen untuk
mengurangi fluktuasi laba dan menunjukkan kepada pihak luar bahwa kinerja
manajemen perusahaan tersebut telah efektif Untuk menghitung NPM suatu
perusahaan digunakan rumus sebagai berikut.
𝑁𝑃𝑀 =𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠M=Earning After Tax/Sales
40
Tabel 4.1 Data Rasio Profitabilitas Tahun 2017-2019
No Nama Perusahaan
Rasio
Profitabilitas
(NPM) tahun
2017
Rasio
Profitabilitas
(NPM) tahun
2018
Rasio
Profitabilitas
tahun (NPM)
2019
1 PT.Polychem Indonesia
Tbk
-0,009719534 -0,001109694 -0,001389241
2 PT.Ekhadarma
International Tbk
0,117085048 0,195071382 0,102074512
3 PT.Intan Wijaya
Internasional Tbk
0,061377945
0,045317303 0,036210721
4 PT.Emdeki Utama Tbk 0,127925926
0,084640763 0,093995921
5 PT Madusari Murni
Indah Tbk
0,077389247 0,07916403 0,054262566
6 PT.Indo Acidatama Tbk 0,033937892 0,064452309 0,062573201
7 PT.Chandra Asripetroc
Tbk
0,132157457 0,071687102 0,012571578
8 PT.Unggul Indah
Cahaya Tbk
0,037220519 0,049318345 0,03671542
9 PT.Duta Pertiwi
Nusantara Tbk
0,053582175 0,065420569 0,033112774
10 PT.Barito Pacific Tbk 0,131478897
0,078706291 0,057182911
Sumber: Olah data Sekunder 2020
b. Rasio Leverage
Leverage adalah kemampuan perusahaan untuk menggunakan aset dari
dana pinjaman untuk menciptakan hasil pengembalian (return) yang baik dan
mengurangi biaya. Debt To Assets Ratio (Debt Ratio). Di mana Debt Ratio
menunjukkan perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata
lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang Dipilihnya Debt rasio
sebagai indikator leverage karena untuk menghindari pelanggaran perjanjian
utang ketika mengalami default, dapat dilihat melalui kemampuan perusahaan
41
tersebut untuk melunasi utangnya dengan menggunakan aset yang dimiliki.
Dihitung dengan rumus sebagai berikut:
d𝑒𝑏𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎t Ratio=Total Utang/Total Aktiva
Tabel 4.2 Data Rasio leverage Tahun 2017-2019
No Nama Perusahaan
Rasio
Leverage
tahun 2017
Rasio
Leverage
tahun 2018
Rasio Leverage
tahun 2019
1. PT.Polychem Indonesia
Tbk 0,561448178 0,122319 0,151384
2. PT.Ekhadarma
International Tbk 0,202091675 0,19936 0,177599
3. PT.Intan Wijaya
Internasional Tbk 0,131934527 0,460645 0,22319
4. PT.Emdeki Utama Tbk 0,137695862 0,137696 0,09936
5. PT Madusari Murni Indah
Tbk 0,420593154 0,420593 0,606449
6. PT.Indo Acidatama Tbk 0,570919825 0,57092 0,43741
7. PT.Chandra Asripetroc Tbk 0,790067485 0,790067 0,792852
8. PT.Unggul Indah Cahaya
Tbk 0,412437189 0,412437 4,2107
9. PT.Duta Pertiwi Nusantara
Tbk 0,151793932 0,151794 0,160155
10. PT.Barito Pacific Tbk
1,571669303
1,571669
1,606359
Pola Penerapan income smoothing yang akan diteliti pada penelitian ini
yaitu berfokus pada metode Income Smoothing atau pemerataan laba.
pengertian income smoothing adalah usaha yang di sengaja untuk membuat
tingkat laba menjadi baik tanpa adanya fluktuasi perusahaan yang signifikan.
Income smoothing juga difungsikan untuk mengurangi adanya laba yang
abnormal atau di luar dari target perusahaan sehingga income smoothing dapat
mempengaruhi terhadap pengambilan keputusan pimpinan dalam melakukan
Sumber:Olah data sekunder 2020Sekunder
2020
Sekunder 2020
42
strategi rumus yang digunakan dalam menghitung income smooting adalah
sebagai berikut.
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑏𝑎 =𝐶𝑉 ∆𝐼
𝐶𝑉∆𝑆deks Perataan Laba=CV ∆I/CV∆S
Tabel 4.3 Rasio income smoothing tahun 2017-2019
No. Nama Perusahaan
Income Smooting
2017 Income
Smooting tahun
2018
Income Smoothing
tahun 2019
1. PT.Polychem
Indonesia Tbk 0,129455682 0,976219565 -1,340575739
2. PT.Ekhadarma
International Tbk 0,844636111 0,100822534 0,000942836
3.
PT.Intan Wijaya
Internasional Tbk 1,000048739 0,968511732 0,04341865
4. PT.Emdeki Utama
Tbk 0,750916401 0,810105992 0,485653566
5. PT Madusari Murni
Indah Tbk 0,38239466 0,723564753 0,479470828
6. PT.Indo Acidatama
Tbk 1,371101955 0,82792887 0,15311125
7. PT.Chandra
Asripetroc Tbk 0,272019682 0,589923923 1,869602138
8. PT.Unggul Indah
Cahaya Tbk 0,508008264 0,780043571 1,045561772
9.
PT.Duta Pertiwi
Nusantara Tbk 0,981493352 0,090873728 0,380979785
10. PT.Barito Pacific Tbk 0,129455682 -0,240750178 0,464662508
Sumber: Olah data Sekunder 2020
2. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran umum
atas data yang telah dikumpulkan yang terdiri atas 3 Variabel yaitu Rasio
43
Profitabilitas (X1),Rasio leverage (X2) dan income smoothing (X3). Analisis ini
meliputi jumlah penelitian, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean)
dan standar deviasi.
Tabel 4.4 Hasil Uji Statistik Deksriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Profitabilitas 30 -,01 ,20 ,0661 ,04477 Leverage 30 ,00 1,61 ,4124 ,40230 Income smoothing 30 -1,55 1,87 1,4582 ,68810 Valid N (listwise) 30
Sumber: Olah data sekunder, SPSS 22
Berdasarkan tabel 4.4 hasil perhitungan diatas dapat didiketahui bahwa n
atau jumlah data pada setiap variabel yaitu 30. Masing-masing variabel akan
dijabarkan sebagai berikut:
a. Variabe Rasio profitabilitas. Variabel Rasio profitabilitas memiliki nilai
minimum -01 yang berarti rasio terendah untuk rasio NPM adalah -0,1
dan nilai maksimum 0,20 berarti berarti rasiotertinggi profitabilitas adalah
0,20 nilai rata-rata 0,0661 dan standar deviasi 0,04477, nilai mean lebih
besar dari nilai Std Deviasi berari data merupakan data yang baik.
b. Variabel RasioLevarage. Variabel Rasio Avarage memiliki nilai minimum
0.00, yang berarti rasio terendah untuk rasio Leverage adalah 0,0 dan
nilai maksimum 1,61, berarti rasio tertinggi leverage adalah 1,61 nilai rata-
rata 0,4124 dan standar deviasi 0,40230, nilai mean lebih besar dari nilai
Std Deviasi berari data merupakan data yang baik.
c. Variabel income smoothing. Variabel income smoothingmemiliki nilai
minimum -1.55, yang berarti rasio yang terendah untuk income smoothing
adalah -1,55 dan nilai maksimum 7,311151 nilai rata-rata 2,13580994 dan
44
standar deviasi 2,441977394, nilai mean lebih besar dari nilai Std Deviasi
berari data merupakan data yang baik.
3. Uji Asumsi Klasik
Sebelum data diolah dengan regresi berganda maka dilakukan uji asumsi
klasik untuk memperoleh keyakinan bahwa data yang diperoleh beserta
Variabelpenelitian layak untuk diolah lebih lanjut. Uji asumsi klasik yang dapat
digunakandalam penelitian ini adalah:
a. Uji Normalitas Residual
Pengujian normalitas residual adalah pengujian tentang kenormalan
distribusi residual. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau
mendekati normal. Uji ini dapat dilihat dengan menggunakan Kolmogorov
Smirnov tes. Jika probabilitas > 0.05 maka H0 diterima, dalam arti data
terdistribusi normal. Jika probabilitas data < 0.05 maka H0 ditolak dan artinya
data tidak terdistribusi normal maka perlu adanya perlakuan khusus agar menjadi
normal.
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation
,59710641
Most Extreme Differences
Absolute ,136
Positive ,136
Negative -,109
Test Statistic ,136
Asymp. Sig. (2-tailed) ,164c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
45
Sumber: Olah data sekunder, SPSS 22
Berdasarkan tabel 4.5 Hasil uji normalitas dari pengolahan SPSS hasil
yang di dapat berdasarkan One Sample Kolmegrov-Smirnov Test, adalah 0,164
lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal.
Gambar 4.5 Hasil Uji normalitas menggunakan Normal P-P Plot Regresi
Berdasarkan gambar 4.5 Memperlihatkan penyebaran data yang berada
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini menunjukkan
bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolienaritas
Bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ada ditemukan
korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Adapun syarat uji
multikolinearitas adalah dengan melihat nilai Tolerance dan VIF (Variance
Inflation Factor) Jika nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 maka artinya tidak
terjadi multikolinieritas dalam model regresi. Jika nilai Tolerance lebih kecil dari
46
0,10 maka artinya terjadi multikolinieritas dalam model regresi. Jika nilai VIF lebih
kecil dari 10,00 maka artinya tidak terjadi multikolinieritas dalam model regresi.
Jika nilai VIF lebih besar dari 10,00 maka artinya terjadi multikolinieritas dalam
model regresi.
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolienaritas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Rasio Financial
Rasio Leverage 0,986 1,014
Rasio Profitabilitas 0,986 1,014
a. Dependent Variable: Income Smoothing
Sumber: Olah data sekunder, SPSS 22
Berdasarkan Tabel 4.6 Di atas terlihat bahwa nilai Tolerance untuk
Variabel profitabilitas x1 dan Financial Leverage x2 mendapatkan 0,986 dan
0,986masing-masing lebih besar dari0,10 dan nilaiVariance Inflation Factor (VIF)
untuk ketiga variabel independen Variabel profitabilitas x1, 1,014, Rasio leverege
x2 dengan nilai VIF 1,014, dan lebih kecil dari 10,00. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa model persamaan regresi tidak terdapat problem multikolinieritas dan
dapat digunakan dalam penelitian ini.
c. Uji Heteroskedastisitas
Bertujuan menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians
dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedasitisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi
yang baik adalah homoskedastisitas (Imam Ghazoli, 2016).
47
Gambar 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Olah data sekunder, SPSS 22
Berdasarkan gambar 4.7 Grafik scatterplot menunjukkan bahwa data
tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak terdapat
suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model regresi
layak digunakan untuk memprediksi Praktik income smoothing berdasarkan
variabel yang mempengaruhinya.
d. Uji Autokorelasi
Hasil Uji Autokorelasi berarti terdapatnya korelasi antara anggota sampel
atau data pengamatan yang diurutkan berdasarkan waktu, sehingga satu data
dipengaruhi oleh data sebelumnya. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
ada data atau tidaknya korelasi antara kesalahan-Kesalahan yang muncul pada
data yang diurutkan pada waktu (time series).Model yang baik harus bebas dari
djustedkorelasi. Pengujian autokorelasi menggunakan model Durbin-Watson. Uji
48
statistik Durbin-Watson menguji bahwa tidak terdapat autokorelasi pada nilai
sisa. Kriteria pengujian Durbin Watson adalah sebagai berikut:
a). Bila angka DW < -2 berarti ada autokorelasi yang positif
b). Bila angka DW -2 sampai dengan +2 berarti tidak ada autkorelasi
c). Bila angka DW > 2 berarti ada autokorelasi negatif
Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,497a ,247 ,191 ,61883 1,399
a. Predictors: (Constant), Rasio Leverage, Rasio Profitabilitas
b. Dependent Variable: income smoothing
Sumber: Olah data sekunder, SPSS 22
Berdasarkan tabel 4.7 nilai Durbin Watson sebesar 1,399 sehingga dapat
di simpulkan bahwa tidak ada auto korelasi yang terjadi, Hal tersebut
menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh waktu terhadap variabel terikat.
4. Hasil Uji Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi
Uji koefisien korelasi (R) bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
dua atau lebih variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) secara
serentak. Sedangkan uji koefisien determinasi (R2) dalam regresi linear
berganda digunakan untuk mengetahui persentase kontribusi pengaruh variabel
independen secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Koefisien ini
menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel independen yang
digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen.
Untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas digunakan adjusted
R^2 sebagai koefisien determinasi. Jika nilai adjusted R^2 sama dengan 0, maka
variasi variabel independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan
49
sedikitpun variasi variabel dependen. Sebaliknya adjusted R^2 sama dengan 1,
maka variasi variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan
100% variasi variabel dependen.
0,00 - 0,199 = sangat rendah
0,20 - 0,399 = rendah
0,40 - 0,599 = sedang
0,60 - 0,799 = kuat
0,80 - 1,000 = sangat kuat
Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,497a ,247 ,191 ,61883
a. Predictors: (Constant), RasioLeverage, Rasio
Profitabilitas
b. Dependent Variable: income smoothing
Sumber: Olah data sekunder, SPSS 22
Berdasarkan Tabel 4.8 tampilan output SPPS nilai koefisien korelasi (R)
sebesar 0,497 menunjukkan bahwa hubungan (korelasi) antara variabel bebas
dengan variabel terikat memiliki hubungan yang sangat kuat sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel Rasio Profitabilitas x1 dan Rasio Leverage x2
memiliki hubungan yang sedang dengan income smoothing.
Berdasarkan Tabel 4.8 nilai R Square adalah 0,247 yang menunjukkan
bahwa variabel bebas yaitu RasioProfitabilitas x1 dan Rasio leverage x2 mampu
menjelaskan perubahan sebesar 24,7% atas variabel income smoothing dalam
hal ini Income smoothing sedangkan sebesar 76,3% perubahan diterangkan oleh
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini
50
5. Uji F Simultan
Pengujian ini untuk menguji Rasio Profitabilitas (x1), Rasio Leverage (x2),
terhadap income smoothing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia secara simultan. Pengujian ini dilakukan dengan bantuan SPSS.
untuk menguji secara simultan dilakukan analisis masing-masing koefisien
regresi. Hasil analisis regresi berganda simultan dapat dilihat sebagai berikut.
1) Jika Fhitung>FTabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima
2) Jika Fhitung<FTabel, maka H1 ditolak dan H0 diterima
Atau
1) Jika Sig < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima
2) Jika Sig > 0,05, maka H1 ditolak dan H0 diterima
Tabel 4.9 Hasil Uji F Simultan
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 3,391 2 1,696 4,428 ,022b
Residual 10,340 27 ,383
Total 13,731 29
a. Dependent Variable: income smoothing
b. Predictors: (Constant), Rasio Leverage, Rasio Profitabilitas
Sumber: Olah data sekunder, SPSS 22
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat dengan tingkat signifikansi 5%, dan
derajat kebebasan df1= 2 dan df2 = 27 maka nilafF berdasarkan tabel F dengan
probabilita 0.05 (2;27) = 3,35. Dalam perhitungan diperoleh Fhitunglebih besar
dari FTabel, yaitu 4,428 > 3,35 sehingga H0 ditolak. Sedangkan jika dilihat dari
nilai sig hitung adalah 0,022 yaitu < 0,05 maka keputusannya juga menolak H0.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa RasioProfitabilitas (x1), Rasio
Leverage (x2) berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap income
smoothing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
51
6. Hasil Uji T Parsial
Penelitian ini menggunakan 3 variabel yang terdiri atas dua variabel
independen dan satu variabel dependen. Untuk mengetahui pola hubungan antar
variabel, maka akan di uji tiga hipotesis yang telah diajukan sebelumnya
menggunakan metode analisis regresi linear berganda.
Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen dengan persamaan regresi Ῠ = α+β1.X1+β2.X2+ҽ Hipotesis dalam
penelitian ini dinyatakan dalam sebagai berikut.
H1:Variabel Profitabilitas berpangaruh positif signifikan income smoothing
H2: Variabel Financial Leverage berpangaruh positif signifikan terhadap income
smoothing.
Tabel. 4.10 Hasil Uji Hipotesis T Parsial
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -,114 ,226 -,505 ,618
Rasio Profitabilitas 6,933 2,585 ,451 2,682 ,012
Rasio Financial
Rasio Leverage ,277 ,288 ,162 ,964 ,344
a. Dependent Variable: income smoothing
Sumber: Olah data sekunder, SPSS 22
Berdasarkan tabel 4.10 Hasil uji regresi linear berganda dapat di sajikan
sebagai berikut:
1. Uji Hipotesis 1
Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.10 Rasio Profitabilitas
memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,012. Nilai sig 0.05 lebih kecil dari 0,05 dan
nilai t-hitung 2,682 lebih besar dari nilai t-tabel yaitu 2,042. Sehingga dapat
52
diartikan bahwa variabel Rasio Profitabilitas (x1) menerima hipotesis 1 dan
menolak hipotesis 0 yang menyatakan bahwa Rasio Profitabilitas berpengaruh
positif dan signifikan terhadap income smoothing.
2. Uji Hipotesis 2
Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.10, variabel Rasioleverage
memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,984. Nilai sig 0,964 lebih besar dari 0,05
dan memiliki nilai t-hitung 964 yang lebih kecil dari nilai t-tabel 2,042 Berdasarkan
hal tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel x2 Rasio Leverage menolak
Hipotesis 2 sehingga dapat diartikan bahwa Rasio Leverage tidak memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap income smoothing.
C. Pembahasan
a. Pengaruh Rasio Profitabilitas terhadap income smoothing.
Net Profit Margin (NPM) merupakan salah satu rasio profitabilitas. Dalam
analisis laporan keuangan, rasio ini paling sering disoroti, karena secara
logis margin ini terkait langsung dengan objek perataan laba dan sering
digunakan oleh investor sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi
yang berhubungan dengan perusahaan sehingga sering dijadikan tujuan
perataan laba oleh manajemen untuk mengurangifluktuasi laba dan
menunjukkanfluktuasi laba dan menunjukkan kepada pihak luar bahwa
kinerja manajemen perusahaan tersebut telah efektif. mampu menunjukkan
keberhasilan perusahaan menghasilkan keuntungan. NPM mampu
mengukur kemampuan perusahaan manghasilkan keuntungan pada masa
lampau untuk kemudian diproyeksikan di masa yang akan datang. Rasio
Profitabilitas diduga mempengaruhi praktik income smoothing.
53
Hasil Penelitian ini menyatakan bahwa Net Profit Margin (NPM) salah satu
rasio profitabilitas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap income
smoothing. Hasil ini mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya rasio
Profitabilitas perusahaan akan berpengaruh terhadap indikasi adanya
incomesmoothingyang dilakukan oleh perusahaan. Rasio Profitabilitas
berpengaruh positif signifikan terhadap income smoothing. Di mana semakin
tinggi Nilai Net profit margin (profitabilitas) maka akan semakin tinggi indikasi
adanya pemerataan laba yang dilakukan oleh perusahaan dalam hal ini
income smoothing, Semakin rendah nilai Net Profit Margin (NPM) maka
semakin rendah indikasi adanya dilakukan pemerataan laba terhadap
income smoothing.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Herlina Monica dan
Sufiyati di tahun 2019 yang menyatakan Profitabilitas tidak berpengaruh
terhadap praktik Income Smoothing, Hasil Penelitian ini juga tidak sejalan
dengan hasil penelitian Wanti Nurani, Vaya Juliana Dillak yang menyatakan
Secara parsial, profitabilitas berpengaruh negatif terhadap income smoothing
berbeda dengan hasil yang di dapatkan bahwa Profitabilitas berpengaruh
secara positif terhadap praktik Income Smoothing.
b. Pengaruh rasio Leverage terhadap praktik income smoothing.
Struktur modal adalah pertimbangan atau perbandingan antara
jumlah utang jangka panjang dengan modal sendiri. Jadi, untuk mengukur
struktur modal, peneliti menggunakan rasio solvabilitas. Investor
menanamkan sejumlah dana pada suatu perusahaan dengan harapan
memperoleh pengembalian yang menguntungkan. Semakin tinggi tingkat
pertumbuhan penjualan perusahaan, makin besar kebutuhannya akan
54
tambahan biaya. Perusahaan menerima tambahan biaya dari pinjaman dana
yang digunakan sebagai modal berupa investasi dari pihak investor.
Berdasarkan hal tersebut diduga Financial Leverage memiliki pengaruh
terhadap income smoothing.
Hasil Penelitian ini menyatakan bahwa Financial Leverage
menggunakan rumus solvabilitas tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap praktik income smoothing. Hasil ini mengindikasikan bahwa tinggi
rendahnya Rasio Leverage menggunakan rumus Debt to equity perusahaan
tidak memiliki pengaruh dengan adanya income smoothing. Hasil Penelitian
ini mengemukakan bahwa Rasio Leverage menggunakan rumus solvabilitas
tidak berpengaruh terhadap kemungkinan adanya praktik income smoothing.
sehingga meskipun nilai DER tinggi atau hal tersebut tidak berarti
perusahaan telah melakukan pemerataan laba atau income smoothing. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian Herlina Monica dan Sufiyati di tahun
2019 yang menyatakan RasioLeverage Debt to equity tidak berpengaruh
terhadap praktik Income Smoothing, Hasil Penelitian ini tidak sesuai dengan
hasil penelitian Wanti Nurani, Vaya Juliana Dillak yang menyatakan Secara
parsial, rasio Leverage yang di proksikan dengan Debt to equity
berpengaruh positif dan signifikan terhadap praktik income smoothing.
55
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Rasio Profitabilitas yang diproksikan menggunakan rumus Net Profit
Margin NPM salah satu rasio profitabilitas berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap praktik income smoothing. Hasil Penelitian ini
menyatakan bahwa Net Profit Margin (NPM) salah satu rasio profitabilitas
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap praktik income
smoothing. Hasil ini mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya
Profitabilitas perusahaan akan berpengaruh terhadap indikasi adanya
praktik income smoothing yang dilakukan oleh perusahaan. Profitabilitas
berpengaruh positif signifikan terhadap income smoothing. Di mana
semakin tinggi Nilai Net profitmargin (profitabilitas) maka akan semakin
tinggi indikasi adanya pemerataan laba yang dilakukan oleh perusahaan
dalam hal ini income smoothing, Semakin rendah nilai Net Profit Margin
(NPM) maka semakin rendah indikasi yang dilakukanya pemerataan laba
terhadap income smoothing.
2. Rasio Leverage yang diproksikan menggunakan rumus solvabilitas debt
to equity tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap income
smoothing.Hasil Penelitian ini menyatakan bahwa Rasio Leverage
menggunakan rumus solvabilitas tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap praktik income smoothing. Hasil ini mengindikasikan bahwa
tinggi rendahnya Rasio Leverage menggunakan rumus Debt to equity
56
perusahaan tidak memiliki pengaruh dengan adanya praktik income
smoothing. Hasil Penelitian ini mengemukakan bahwa Rasio Leverage
menggunakan rumus solvabilitas tidak berpengaruh terhadap
kemungkinan adanya praktik income smoothing. sehingga meskipun nilai
DER tinggi atauhal tersebut tidak berarti perusahaan telah melakukan
pemerataan laba atauincome smoothing.
B. Saran
Penelitian kedepannya diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian yang
lebih berkualitas, berikut beberapa masukan yang disarankan oleh peneliti bagi
instansi terkait dan penelitian selanjutnya.
1. Bursa efek Indonesia (BEI) diharapkan lebih meningkatkan dan
memperhatikan informasi yang mengenai perusahaan yang dibutuhkan
oleh para investor.
2. Saran Akademik
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menambah jumlah sampel penelitian
dan memperpanjang periode waktu penelitianserta variabel yang akan
digunakan dalam penelitian nantinya agar lebih lengkap dan bervariasi
denganmenambahvariabel dependen dan independendi luar dari variabel
yang digunakan dalam penelitian ini.
3. Saran Untuk Perusahaan
Bagi Perusahaan diharapkan agar dapat lebih meningkatkan dan
memperbaiki kinerja perusahaannya sehingga mendapatkan peringkat
yang lebih baik lagi, sehingga menarik investor untuk melakukan investasi
pada perusahaan tersebut.
57
DAFTAR PUSTAKA
manza, A. H., & Rahardjo, S. N. (2012). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2006-2010) (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis).
Agustian, D., & Palupi, A.(2018). Praktik Creative Accounting Pada Koperasi di
Jawa Timur. EKUITAS (Jurnal Ekonomi dan Keuangan), 20(4), 582-543. Agustia, palupi,2012. Praktik Creative AccountingPada Koperasi Di Jawa
Timur,Jurnal Ekonomi dan keuangan. Aryani,2011.Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi, Vol.1, No. 2 Mei:200-220.
Bhasin, 2016.“Survey of Creative Accounting Practices: An Empirical Study.”
Wulfenia Journal 23 (1):143–62. Chairunnisa, Y., Ifa Ratifah, S. E., MSi, A. K., & CA, P. I. (2019). pengaruh
profitabilitas dan financial leverage terhadap praktik perataan laba
(income smoothing)(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017) (Doctoral dissertation,
Perpustakaan FEB-UNPAS BANDUNG).
Fajri,2013.“Pengaruh Tingkat Hutang (Leverage) dan Tingkat KesulitanKeuangan
Perusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar di PT BEI)”. Skripsi
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Akuntansi. Bandung: ALFABETA. Fajriana, Priantinah, 2016. Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBMSPSS
23. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Herlina Monica, S. (2019). Faktor-Faktoryang Mempengaruhi Income Smoothing
Di Bei Periode 2015-2017. Jurnal Paradigma Akuntansi, 1(2), 399-407. Kholmi, M. (2017). Akuntabilitas dalam perspektif teori agensi. Journal of
Innovation in Business and Economics, 2(02). Kabib, M. K., & Kristiana, I. (2020). Analisis Pengaruh Profitabilitas, Financial
Leverage Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Income Smoothing Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014–2018. MAKSIMUM, 10(2).
58
Kasmir, 2014. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Ketujuh. Jakarta:PT. Rajagrafindo Persada.
Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart. 2014 Sistem Informasi Akuntansi:
Accounting Information Systems (Edisi 13), Prentice Hall. Nugroho, D., & Sugiyanto, E. (2019). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur
Perusahaan, Profitabilitas, Net Profit Margin, dan Financial Leverage terhadap Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)(Studi Empiris Pada Perusahaan Lq45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2016) (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Tjakrawala,F. K., & Yunu, M. (2017). Perspektif Akuntan Publik Tentang kualitas
Laporan keuangan, insentif Bagi Manajemen, Nilai Etis, dan pengendalian Internal dalam Menyikapi Praktek Creative Accounting. Journal of Applied Business Administration, 1(2), 319-336.
Romney, M. B., & Steinbart, P. J. (2014). Sistem Informasi Akuntansi: Accounting
Information Systems. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Penerbit
Alfabeta: Bandung. Supraptining, I. D. A. A., Suryandari, N. N. A., & Putra, G. B. B. (2019). analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi income smoothing pada perusahaan manufaktur di bursa efek indonesia. Kumpulan Hasil Riset Mahasiswa Akuntansi (KHARISMA), 1(1), 37-57.
S.Munawir 2002,Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Yogyakarta:
Liberty. Wijaya dan Christiawan, 2014.Pengaruh KompensasiBonus,
LeveragedanPajakTerhadap EarningManagementpadaPerusahaanyangTerdaftardiBursaEfekIndonesiaTahun2009-2013. Tax & Accounting Review. Vol 4, No 1.
59
LAMPIRAN 1
1. Populasi Penelitian
No Nama Perusahaan Kode Perusahaan
1 PT.POLYCHEM INDONESIA Tbk ADMG
2 PT.EKHADARMA INTERNATIONAL Tbk EKAD
3 PT.INTAN WIJAYA INTERNASIONAL Tbk INCI
4 PT.EMDEKI UTAMA Tbk MDKI
5 PT Madusari Murni Indah Tbk MOLI
6 PT.INDO ACIDATAMA Tbk SRSN
7 PT.CHANDRA ASRIPETROC Tbk TPIA
8 PT.UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk UNIC
9 PT.DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DPNS
10 PT.BARITO PACIFIC Tbk BRPT
2. Data Sekunder Penelitian
Nama Perusahaan Tahun Net Profit
Margin
Deb Equity
Rasio
Income
Smoothing
PT.Polychem
Indonesia Tbk
2017 -0,009719534 0,561448178 0.129455682
2018 -0,001109694 0,122319 0.976219565
2019 -0,001389241 0,151384 -1.340575739
PT.Ekhadarma
International Tbk
2017 0,117085048 0,202091675 0,844636111
2018 0,195071382 0,19936 0,100822534
2019 0,102074512 0,177599 0,000942836
PT.Intan Wijaya
Internasional Tbk
2017 0,061377945 0,131934527 1,000048739
2018 0,045317303 0,460645 0,968511732
2019 0,036210721 0,22319 0,04341865
60
PT.Emdeki
Utama Tbk
2017 0,127925926 0,137695862 0,750916401
2018 0,084640763 0,137696 0,810105992
2019 0,093995921 0,09936 0,485653566
PT. Madusari
Murni Indah Tbk
2017 0,077389247 0,420593154 0,38239466
2018 0,07916403 0,420593 0,723564753
2019 0,054262566 0,606449 0,479470828
PT.Indo
Acidatama Tbk
2017 0,033937892 0,570919825 1,371101955
2018 0,064452309 0,57092 0,82792887
2019 0,062573201 0,43741 0,15311125
PT.Chandra
Asripetroc Tbk
2017 0,132157457 0,790067485 0,272019682
2018 0,071687102 0,790067 0,589923923
2019 0,012571578 0,792852 1,869602138
PT.Unggul
Indah Cahaya
Tbk
2017 0,037220519 0,412437189 0,508008264
2018 0,049318345 0,412437 0,780043571
2019 0,03671542 4,2107 1,045561772
PT.Duta Pertiwi
Nusantara Tbk
2017 0,053582175 0,151793932 0,981493352
2018 0,065420569 0,151794 0,090873728
2019 0,033112774 0,160155 0,380979785
PT.Barito
Pacific Tbk
2017 0,131478897 1,571669303 0,129455682
2018 0,078706291 1,571669 -0,240750178
2019 0,057182911 1,606359 0,464662508
a. Rasio NPM 2019
No Nama Perusahaan Kode net income (laba bersih)
total sales NPM
1 Pt.Polychem Indonesia Tbk
ADMG -29.590.834 21.300.000.000 -0,001389241
2 PT.Ekhadarma International Tbk
EKAD 77.403.000.000 758.299.000.000 0,102074512
3 PT.Intan Wijaya Internasional Tbk
INCI 13.812.000.000 381.434.000.000 0,036210721
4 PT.Emdeki Utama Tbk
MDKI 32.859.000.000 349.579.000.000 0,093995921
5 PT. Madusari Murni Indah Tbk
MOLI 60.910.956 1.122.522.594 0,054262566
6 PT.Indo Acidatama Tbk
SRSN 42.829.128 684.464.392 0,062573201
7 PT.Chandra Asripetroc Tbk
TPIA 23.647 1.880.989 0,012571578
8 PT.Unggul Indah UNIC 11.826 322.099 0,03671542
61
Cahaya Tbk
9 PT.Duta Pertiwi Nusantara Tbk
DPNS 3.937.685.121 118.917.403.800 0,033112774
10 PT.Barito Pacific Tbk
BRPT 137.380 2.402.466 0,057182911
b. Rasio NPM 2017
No Nama Perusahaan Kode net income (laba bersih)
total sales NPM
1 Pt.Polychem Indonesia Tbk
ADMG -395.757 356.636.089 -0,001109694
2 PT.Ekhadarma International Tbk
EKAD 74.045 379.579 0,195071382
3 PT.Intan Wijaya Internasional Tbk
INCI 16.675 367.961 0,045317303
4 PT.Emdeki Utama Tbk
MDKI 33.788 399.193 0,084640763
5 PT. Madusari Murni Indah Tbk
MOLI 94.243.997 1.190.490.137 0,07916403
6 PT.Indo Acidatama Tbk
SRSN 38.735 600.987 0,064452309
7 PT.Chandra Asripetroc Tbk
TPIA 182.316 2.543.219 0,071687102
8 PT.Unggul Indah Cahaya Tbk
UNIC 17.281 350.397 0,049318345
9 PT.Duta Pertiwi Nusantara Tbk
DPNS 9.380.137.352 143.382.081.850 0,065420569
10 PT.Barito Pacific Tbk
BRPT 242.066 3.075.561 0,078706291
c. Rasio NPM 2017
No Nama Perusahaan Kode net income (laba bersih)
total sales NPM
1 Pt.Polychem Indonesia Tbk
ADMG -3.096.496 318.584.810 -0,009719534
2 PT.Ekhadarma International Tbk
EKAD 75.355 643.592 0,117085048
62
3 PT.Intan Wijaya Internasional Tbk
INCI 16.554 269.706 0,061377945
4 PT.Emdeki Utama Tbk
MDKI 47.099 368.174 0,127925926
5 PT. Madusari Murni Indah Tbk
MOLI 87.622.639 1.132.232.734 0,077389247
6 PT.Indo Acidatama Tbk
SRSN 17.698 521.482 0,033937892
7 PT.Chandra Asripetroc Tbk
TPIA 319.624 2.418.509 0,132157457
8 PT.Unggul Indah Cahaya Tbk
UNIC 11.931 320.549 0,037220519
9 PT.Duta Pertiwi Nusantara Tbk
DPNS 5.963.420.071 111.294.849.755 0,053582175
10 PT.Barito Pacific Tbk
BRPT 374.974 2.851.971 0,131478897
d. Rasio DER 2019
No Nama Perusahaan Kode Total Utang total Ekuistas DER
1 Pt.Polychem Indonesia Tbk
ADMG 47.404.827 207.823.368 0,228101524
2 PT.Ekhadarma International Tbk
EKAD 115.691 852.544 0,135700914
3 PT.Intan Wijaya Internasional Tbk
INCI 65.323 340.122 0,192057556
4 PT.Emdeki Utama Tbk
MDKI 89.397 834.398 0,107139519
5 PT. Madusari Murni Indah Tbk
MOLI 691.923.883 1.180.788.832 0,58598444
6 PT.Indo Acidatama Tbk
SRSN 264.646.295 514.600.563 0,514275176
7 PT.Chandra Asripetroc Tbk
TPIA 1.680.216 1.760.992 0,954130399
8 PT.Unggul Indah Cahaya Tbk
UNIC 43.552.000 176.205 0,1666525
9 PT.Duta Pertiwi Nusantara Tbk
DPNS 36.039.752.024 282.101.635.876 0,127754495
10 PT.Barito Pacific Tbk
BRPT 426.628 2.755.807 0,154810551
63
e. Rasio DER 2018
f. Rasio DER 2017
No Nama Perusahaan Kode Total Utang total Ekuistas DER
1 Pt.Polychem Indonesia Tbk
ADMG 134.518.424 239.591.879 0,561448178
2 PT.Ekhadarma International Tbk
EKAD 133.950 662.818 0,202091675
3 PT.Intan Wijaya Internasional Tbk
INCI 35.408.565.186 268.379.825.144 0,131934527
4 PT.Emdeki Utama Tbk
MDKI 104.988 762.463 0,137695862
5 PT. Madusari Murni Indah Tbk
MOLI 449.318.781 1.068.297.895 0,420593154
6 PT.Indo Acidatama Tbk
SRSN 237.220.555 415.505.899 0,570919825
7 PT.Chandra Asripetroc Tbk
TPIA 1.318.482 1.668.822 0,790067485
8 PT.Unggul Indah Cahaya Tbk
UNIC 65.335 158.412 0,412437189
9 PT.Duta Pertiwi Nusantara Tbk
DPNS 40.655.786.593 267.835.387.367 0,151793932
10. PT.Barito Pacific Tbk
BRPT 4199832 2.672.211 1,571669303
No Nama Perusahaan Kode Total Utang total Ekuistas DER
1 Pt.Polychem Indonesia Tbk
ADMG 36.903.892 243.775.962 0,151384458
2 PT.Ekhadarma International Tbk
EKAD 128.685 724.583 0,177598702
3 PT.Intan Wijaya Internasional Tbk
INCI 71.410.278.158 319.952.419.798 0,223190305
4 PT.Emdeki Utama Tbk
MDKI 82.613 831.452 0,099359915
5 PT. Madusari Murni Indah Tbk
MOLI 705.279.760 1.162.965.839 0,606449249
6 PT.Indo Acidatama Tbk
SRSN 208.989.195 477.788.016 0,437409872
7 PT.Chandra Asripetroc Tbk
TPIA 1.403.409 1.770.077 0,792851949
8 PT.Unggul Indah Cahaya Tbk
UNIC 70.078 166.332.158.412 4,2131407
9 PT.Duta Pertiwi Nusantara Tbk
DPNS 44.476.413.260 277.708.599.001 0,160154973
10 PT.Barito Pacific Tbk
BRPT 4340449 2702042 1,60635882
64
g. Income Smoothing2019
No Nama Perusahaan Kode
Koeifisien Variasi
Perubahan Laba 2017-2019
Koefisien Variasi Perubahan
Penjualan 2017 2019
Income Smoothing
1 Pt.Polychem Indonesia Tbk
ADMG 134.518.424 239.591.879 0,561448178
2 PT.Ekhadarma International Tbk
EKAD 133.950 662.818 0,202091675
3 PT.Intan Wijaya Internasional Tbk
INCI 35.408.565.186 268.379.825.144 0,131934527
4 PT.Emdeki Utama Tbk
MDKI 104.988 762.463 0,137695862
5 PT. Madusari Murni Indah Tbk
MOLI 449.318.781 1.068.297.895 0,420593154
6 PT.Indo Acidatama Tbk
SRSN 237.220.555 415.505.899 0,570919825
7 PT.Chandra Asripetroc Tbk
TPIA 1.318.482 1.668.822 0,790067485
8 PT.Unggul Indah Cahaya Tbk
UNIC 65.335 158.412 0,412437189
9 PT.Duta Pertiwi Nusantara Tbk
DPNS 40.655.786.593 267.835.387.367 0,151793932
10 PT.Barito Pacific Tbk
BRPT 4199832 2.672.211 1,571669303
h. Income Smoothing 2018
No Nama Perusahaan Kode
Koeifisien Variasi
Perubahan Laba 2016-2018
Koefisien Variasi Perubahan
Penjualan 2016 2018
Income Smoothing
1 Pt.Polychem Indonesia Tbk
ADMG -3564986,173 2296887,88 -1,55209
2 PT.Ekhadarma International Tbk
EKAD 1638,169002 21492,76255 0,07622
3 PT.Intan Wijaya Internasional Tbk
INCI 3293,521577 17242,82591 0,191008
4 PT.Emdeki Utama Tbk
MDKI 819,1154614 1225,282104 0,668512
5 PT. Madusari Murni Indah Tbk
MOLI 15421699,28 3023234,293 5,10106
6 PT.Indo Acidatama Tbk
SRSN 1408,529946 3325,418216 0,423565
7 PT.Chandra Asripetroc Tbk
TPIA 826,1206379 13156,27737 0,062793
8 PT.Unggul Indah Cahaya Tbk
UNIC 875,9175341 1908,348698 0,458992
9 PT.Duta Pertiwi Nusantara Tbk
DPNS 729866868,6 1593580623 0,458004
10 PT.Barito Pacific Tbk
BRPT 789,3082187 37813,47649 0,020874
65
i. Income Smoothing 2017
No Nama Perusahaan Kode
Koeifisien Variasi
Perubahan Laba 2015-2017
Koefisien Variasi Perubahan
Penjualan 2015 2017
Income Smoothing
1 Pt.Polychem Indonesia Tbk
ADMG
-6391931,567 393573,6648 -16,2408
2 PT.Ekhadarma International Tbk
EKAD 131,8833498 3342,569278 0,039456
3 PT.Intan Wijaya Internasional Tbk
INCI
0,506725201 14703,19521 3,45E-05
4 PT.Emdeki Utama Tbk
MDKI
0,067862554 1392,365987 4,87E-05
5 PT. Madusari Murni Indah Tbk
MOLI 13280330,01 3540556,117 3,750916
6 PT.Indo Acidatama Tbk
SRSN 1628,658571 1178,142985 1,382395
7 PT.Chandra Asripetroc Tbk
TPIA
25254,32903 68052,26624 0,371102
8 PT.Unggul Indah Cahaya Tbk
UNIC -151047,6138 1196,208108 -126,272
9 PT.Duta Pertiwi Nusantara Tbk
DPNS
438817393 67427294,98 6,508008
10 PT.Barito Pacific Tbk
BRPT
55810,52805 146294,8901 0,381493
66
3. Hasil Uji Output SPSS
a. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Rasio Profitabilitas 30 -,01 ,20 ,0661 ,04477
RasioLeverage 30 ,00 1,61 ,4124 ,40230
Income Smoothing 30 -1,55 1,87 ,4582 ,68810
Valid N (listwise) 30
b. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,59710641
Most Extreme
Differences
Absolute ,136
Positive ,136
Negative -,109
Test Statistic ,136
Asymp. Sig. (2-tailed) ,164c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
67
c. Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Rasio Profitabilitas ,986 1,014
Rasio Leverage ,986 1,014
a. Dependent Variable: income smoothing
68
d. Hasil Uji Auto Korelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,497a ,247 ,191 ,61883 1,399
a. Predictors: (Constant), Rasio Leverage, Rasio Profitabilitas
b. Dependent Variable: Income Smoothing
e. Hasil Uji Korelasi dan Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,497a ,247 ,191 ,61883
a. Predictors: (Constant), Rasio Leverage, Rasio Profitabilitas
b. Dependent Variable: Income Smoothing
69
f. Hasil Uji F Simultan
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 3,391 2 1,696 4,428 ,022b
Residual 10,340 27 ,383
Total 13,731 29
a. Dependent Variable: Income Smoothing
b. Predictors: (Constant), Rasio Leverage, Rasio Profitabilitas
g. Hasil Uji T Parsial
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -,114 ,226 -,505 ,618
Rasio Profitabilitas 6,933 2,585 ,451 2,682 ,012
Rasio Leverage ,277 ,288 ,162 ,964 ,344
a. Dependent Variable: Income Smoothing
70
LAMPIRAN 2
71
LAMPIRAN 3
72
BIOGRAFI PENULIS
Evitasari panggilan Evita Lahir di Botto Padang tanggal 11
Agustus 1997 dari pasangan suami istri bapak Alyas dan
ibu Nurhayati. Peneliti adalah anak Pertama dari 2
bersaudara. Peneliti sekarang bertempat tinggal di Jl.
Sultan Alauddin (Bumi Permata Hijau), Kec.Rappocini,
Kota Makassar.
Pendidikan terakhir telah ditempuh oleh peneliti yaitu MI AlMukkarrama botto
padang lulus tahun 2010, SMP Negeri 1 Watampone lulus tahun 2013, SMA
Negeri 4 Watampone lulus tahun 2016, dan mulai tahun 2016 mengikuti Program
S1 Akuntansi Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar sampai dengan
sekarang. Sampai dengan penulisan skripsi ini penulis masih terdaftar sebagai
mahasiswa Program S1 Akuntansi Kampus Universitas Muhammadiyah
Makassar.