ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/9920/1/...ANALISIS...

14
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA PROVINSI WILAYAH PULAU SULAWESI DEVI MUSTIKA SUPRIYANI Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2014 E-mail: [email protected] Pembimbing: F.X. Aji Sukarno, SE., MM ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap belanja daerah, khususnya Kabupaten/Kota di Wilayah Pulau Sulawesi. Adapun faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Bagi Hasil (DBH). Penelitian ini menggunakan data sekunder yang didapatkan dari Laporan Realisasi APBD tahun 2004 hingga 2013, yang mencantumkan data berupa Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil dan Belanja Daerah. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda dengan uji t, uji F, dan koefisien determinasi. Hasil penelitian membuktikan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Bagi Hasil (DBH) berpengaruh positif secara parsial (individu) maupun simultan (bersama-sama) terhadap Alokasi Belanja Daerah (ABD), yang dinyatakan dalam Koefisien Determinasi (R 2 ) sebesar 89,6% yang artinya persentase pengaruh PAD, DAU, DAK dan DBH terhadap Alokasi Belanja Daerah sebesar 89,6% dan sisanya 10,4% dijelaskan oleh variabel lain selain PAD, DAU, DAK dan DBH. Kata Kunci: Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil (DBH), dan Alokasi Belanja Daerah (ABD). ABSTRACTION The purpose of this study was to analyze the factors of Allocation Of Regional Spending (ABD), especially on Regency/City of Province Island Territory of Sulawesi. The factors used in this study was Original Local Revenue (PAD), General Allocation Fund (DAU), Special Allocation Fund (DAK) and the Revenue Sharing Fund (DBH). This study uses secondary data in the form of budget realization report a Provincial Government Sulawesi Island in 2004 to 2013. Which consists of a Original Local Revenue (PAD), General Allocation Fund (DAU), Special Allocation Fund (DAK), Revenue Sharing Fund (DBH) and Allocation Of Regional Spending (ABD). Testing the

Transcript of ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/9920/1/...ANALISIS...

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/9920/1/...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PADA

KABUPATEN/KOTA PROVINSI WILAYAH PULAU SULAWESI

DEVI MUSTIKA SUPRIYANI

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2014

E-mail: [email protected]

Pembimbing: F.X. Aji Sukarno, SE., MM

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap belanja daerah, khususnya Kabupaten/Kota di Wilayah Pulau Sulawesi.

Adapun faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Pendapatan Asli

Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana

Bagi Hasil (DBH). Penelitian ini menggunakan data sekunder yang didapatkan dari

Laporan Realisasi APBD tahun 2004 hingga 2013, yang mencantumkan data berupa

Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil dan Belanja Daerah.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda dengan

uji t, uji F, dan koefisien determinasi. Hasil penelitian membuktikan bahwa Pendapatan

Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan

Dana Bagi Hasil (DBH) berpengaruh positif secara parsial (individu) maupun simultan

(bersama-sama) terhadap Alokasi Belanja Daerah (ABD), yang dinyatakan dalam

Koefisien Determinasi (R2) sebesar 89,6% yang artinya persentase pengaruh PAD,

DAU, DAK dan DBH terhadap Alokasi Belanja Daerah sebesar 89,6% dan sisanya

10,4% dijelaskan oleh variabel lain selain PAD, DAU, DAK dan DBH.

Kata Kunci: Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana

Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil (DBH), dan Alokasi Belanja Daerah (ABD).

ABSTRACTION

The purpose of this study was to analyze the factors of Allocation Of Regional

Spending (ABD), especially on Regency/City of Province Island Territory of Sulawesi.

The factors used in this study was Original Local Revenue (PAD), General Allocation

Fund (DAU), Special Allocation Fund (DAK) and the Revenue Sharing Fund (DBH).

This study uses secondary data in the form of budget realization report a Provincial

Government Sulawesi Island in 2004 to 2013. Which consists of a Original Local

Revenue (PAD), General Allocation Fund (DAU), Special Allocation Fund (DAK),

Revenue Sharing Fund (DBH) and Allocation Of Regional Spending (ABD). Testing the

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/9920/1/...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA

hypothesis in this study using multiple linear regression t test, F test, and the coefficient

of determination. The result indicated that Original Local Revenue (PAD), General

Allocation Fund (DAU), Special Allocation Fund (DAK) and Revenue Sharing Fund

(DBH) has posstive effect and significantly on Allocation Of Regional Spending (ABD)

partially and simultaneously expressed in coefficient of determination (R2) as 89,4%, it

means Allocation Of Regional Spending (ABD) can be explained by Original Local

Revenue (PAD), General Allocation Fund (DAU), Special Allocation Fund (DAK) and

Revenue Sharing Fund (DBH) for 89,4% and remaining 10,6% is effected by another

variables.

Keywords: Original Local Revenue (PAD), General Allocation Fund (DAU), Special

Allocation Fund (DAK), the Revenue Sharing Fund (DBH) and Allocation Of Regional

Spending (ABD).

PENDAHULUAN

Manajemen pemerintah daerah di Indonesia memasuki era baru seiring dengan

diberlakukannya otonomi daerah. Kebijakan Pemerintah Indonesia tentang Otonomi

Daerah, mulai dilaksanakan secara efektif tanggal 1 Januari 2000. Otonomi daerah

adalah pemberian wewenang yang luas kepada daerah dalam mengatur dan mengelola

rumah tangganya sendiri. Pemberian otonomi yang luas kepada pemerintah daerah

diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui

peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat.

Dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 disebutkan bahwa untuk pelaksanaan

kewenangan Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat akan mentransfer Dana

Perimbangan yang terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus

(DAK), dan Dana Bagi Hasil (DBH) yang terdiri dari pajak dan sumber daya alam.

Dana Alokasi Umum merupakan dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang

dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk

mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana Alokasi

Khusus merupakan dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan

kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang

merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional. Sedangkan Dana Bagi

Hasil merupakan dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan

kepada Daerah berdasarkan angka persentase untuk mendanai kebutuhan daerah dalam

rangka pelaksanaan desentralisasi (UU Nomor 33 Tahun 2004).

Selain dana perimbangan tersebut Pemerintah Daerah juga memiliki pendanaan

sendiri berupa Pendapatan Asli Daerah (PAD). PAD merupakan sumber pembiayaan

bagi pemerintahan daerah dalam menciptakan infrastruktur daerah. PAD didapatkan

dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/9920/1/...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA

dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah. Sumber-sumber pendapatan yang diperoleh

dapat dipergunakan untuk membiayai penyelenggaran urusan Pemerintah Daerah.

Belanja daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintah

yang menjadi kewenangan Provinsi atau Kabupaten/Kota.

Fenomena yang terjadi pada umumnya adalah komponen dari PAD masih belum

memberikan konstribusi signifikan terhadap penerimaan daerah secara keseluruhan.

Dengan kata lain peranan atau kontribusi penerimaan yang berasal dari dana

perimbangan pemerintah pusat yang mendominasikan susunan APBD. Berdasarkan data

analisis realisasi APBD tahun 2011 yang dipublikasikan oleh Direktorat Jenderal

Perimbangan Keuangan, komposisi realisasi pendapatan Kabupaten/Kota di Indonesia

sangat didominasi oleh Dana Perimbangan yaitu sebesar 71%, di urutan kedua PAD

20%, dan Lain-lain Pendapatan yang sah sebesar 9%.

Berikut ini merupakan grafik komposisi APBD di Pulau Sulawesi Tahun

Anggaran 2012 yang terdiri dari pendapatan, belanja, surplus/defisit dan pembiayaan.

Gambar 1.2

Komposisi APBD (Milyar Rupiah)

Sumber : Dirjen Perimbangan Keuangan

Kondisi APBD yang defisit menunjukkan bahwa sumber-sumber penerimaan

daerah di Pulau Sulawesi tidak dapat menutupi alokasi belanja daerah pada tahun

anggaran yang bersangkutan. Padahal setiap tahunnya Pemerintah Pusat selalu

memberikan dana perimbangan kepada Pemerintah Daerah. Oleh karena itu, penulis

ingin menganalisis mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Alokasi Belanja

Daerah di Pulau Sulawesi.

Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan beberapa tujuan diantaranya:

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/9920/1/...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA

1. Untuk menguji secara empiris dan menganalisis pengaruh Pendapatan Asli

Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan

Dana Bagi Hasil (DBH) secara parsial (individu) maupun secara simultan

(bersama-sama) terhadap Alokasi Belanja Daerah (ABD) pada Kabupaten/Kota

Provinsi Wilayah Pulau Sulawesi.

2. Untuk menguji secara empiris dan menganalisis apakah terjadi flypaper effect

pada Kabupaten/Kota Provinsi Wilayah Pulau Sulawesi.

LANDASAN TEORI

Otonomi Daerah

UU Nomor 22 Tahun 1999 sebagaimana telah diganti dengan UU Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah merupakan landasan yuridis bagi

pengembangan otonomi daerah di Indonesia. Dalam undang-undang ini disebutkan

bahwa pengembangan otonomi pada daerah kabupaten dan kota diselenggarakan

dengan memperhatikan prinsip-prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan

dan keadilan serta memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah.

Otonomi daerah merupakan hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom

untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan

masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan (UU Nomor 32

Tahun 2004).

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

APBD adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah Daerah yang dibahas dan

disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD dan ditetapkan dengan Peraturan

Daerah. APBD merupakan rencana keuangan tahunan daerah, dimana disatu sisi

menggambarkan anggaran pengeluaran guna membiayai kegiatan-kegiatan dan proyek-

proyek daerah dalam satu tahun anggaran dan disisi lain menggambarkan penerimaan

daerah guna membiayai pengeluaran yang telah dianggarkan (UU Nomor 33 Tahun

2004).

APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa 1 (satu)

tahun anggaran terhitung mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.

Struktur APBD merupakan satu kesatuan yang terdiri dari pendapatan daerah, belanja

daerah dan pembiayaan daerah (Mardiasmo, 2007).

Pendapatan Asli Daerah

Besar kecilnya PAD akan mempengaruhi otonomi daerah dalam melaksanakan

kebijakannya, semakin besar PAD maka kemampuan daerah akan lebih besar dan

ketergantungan dengan pemerintah atasan semakin berkurang. \\

Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan daerah dari sektor pajak daerah,

retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/9920/1/...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA

dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah (Soleh dan Rochmansjah,

2010).

Dana Alokasi Umum

DAU adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan

dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar-Daerah untuk mendanai

kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi. Jumlah keseluruhan DAU

ditetapkan sekurang-kurangnya 26% (dua puluh enam persen) dari Pendapatan Dalam

Negeri Neto yang ditetapkan dalam APBN (UU Nomor 33 Tahun 2004).

DAU disalurkan dengan cara pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum

Negara ke Rekening Kas Umum Daerah. Penyaluran DAU dilaksanakan setiap bulan

masing-masing sebesar 1/12 (satu per dua belas) dari besaran alokasi masing-masing

daerah. Adapun cara menghitung DAU menurut ketentuan adalah sebagai berikut:

Tabel 1.2

Formulasi Untuk Menghitung Besarnya DAU

Besarnya DAU

26% x APBN

DAU untuk Provinsi

10% x 26% x APBN

DAU untuk Kabupaten/Kota

90% x 26% x APBN

DAU Suatu Provinsi:

Bobot provinsi yang bersangkutan x DAU untuk Provinsi

Bobot seluruh provinsi di Indonesia

DAU Suatu Kabupaten/Kota:

Bobot Kab/Kota yang bersangkutan x DAU untuk Kab/Kota

Bobot seluruh Kab/Kota di provinsi

Sumber : Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005

Dana Alokasi Khusus

Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang bersumber dari pendapatan

APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu

mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas

PAD = Pajak daerah + Retribusi daerah + Hasil pengelolaan kekayaan daerah

yang dipisahkan + Lain-lain PAD yang sah

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/9920/1/...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA

nasional. Program yang menjadi prioritas nasional sebagaimana dimaksud dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 adalah:

a. Dimuat dalam Rencana Kerja Pemerintah tahun anggaran bersangkutan.

b. Menteri teknis mengusulkan kegiatan khusus yang akan didanai dari DAK dan

ditetapkan setelah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri, Menteri

Keuangan, dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, sesuai

dengan Rencana Kerja Pemerintah

c. Menteri teknis menyampaikan ketetapan tentang kegiatan khusus kepada

Menteri Keuangan.

d. Setelah menerima usulan kegiatan khusus Menteri Keuangan melakukan

penghitungan alokasi DAK.

Dana Bagi Hasil

Dana Bagi Hasil adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan

kepada daerah berdasarkan angka persentase untuk mendanai kebutuhan daerah dalam

rangka pelaksanaan desentralisasi (UU Nomor 33 Tahun 2004). Jenis Dana Bagi Hasil

dirinci menurut objek pendapatan yang mencakup dua hal yaitu bagi hasil pajak dan

bagi hasil yang bersumber dari Sumber Daya Alam.

Belanja Daerah

Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah

yang mengurangi ekuitas dana, merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran

dan tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah (Anggarini dan Puranta,

2010).

Belanja daerah adalah semua pengeluaran kas daerah dalam periode tahun

anggaran tertentu yang menjadi beban daerah (Kurniawati, 2010).

Belanja daerah adalah semua kewajiban Daerah yang diakui sebagai pengurang

nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan (UU Nomor 33

Tahun 2004).

Flypaper Effect

Kerangka teoritis Flypaper Effect pertama kali dikemukakan oleh Wallace Oates

dimana dana bantuan pusat daerah (intergovernmental grants) diberikan kepada

sekelompok orang bukan individu. Hal ini menunjukkan dampak dari pemberian dana

bantuan tergantung pada proses kebijakan yang diambil oleh kelompok tersebut.

Flypaper Effect merupakan kondisi keuangan pemerintah daerah yang membelanjakan

lebih banyak dan lebih boros dengan menggunakan dana transfer atau Dana Alokasi

Umum dibandingkan dengan menggunakan dana sendiri atau Pendapatan Asli Daerah.

Untuk menentukan apakah terjadi flypaper effect atau tidak pada keuangan pemerintah

daerah maka pengaruh Dana Alokasi Umum harus lebih besar daripada pengaruh

Pendapatan Asli Daerah (Mentayani, dkk, 2012).

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/9920/1/...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA

METODE PENELITIAN

Data dan Sumber Data

Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber

dari dokumen Laporan Realisasi APBD Kabupaten/Kota Provinsi di Pulau Sulawesi.

Data tersebut di peroleh dari situs Dirjen Perimbangan Keuangan

(http://www.djpk.kemenkeu.go.id/) dan situs resmi dari masing-masing Kabupaten/Kota

yang dijadikan sampel penelitian.

Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengambil

sampel berdasarkan pada kriteria atau tujuan tertentu yang disengaja (Sumarni dan

Wahyuni, 2006). Adapun kriteria dalam penelitian ini diantaranya:

1) Kabupaten/Kota dengan tingkat kepadatan penduduk ≥ 30 jiwa/km2 (Sasana,

2011).

2) Kabupaten/Kota dengan tingkat pertumbuhan ekonomi ≥ 7,3 % (Sularno, 2013).

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah 73 Kabupaten/Kota di Provinsi Wilayah

Pulau Sulawesi dengan menggunakan data runtun waktu (time series) selama sepuluh

tahun yaitu 2004-2013. Sampel yang digunakan berupa 22 Kabupaten/Kota di setiap

provinsi yang terpilih. Sampel terdiri dari 17 Kabupaten dan 5 Kota yang terpilih dari

keseluruhan Provinsi yang terdapat di Pulau Sulawesi.

Alat Analisis Yang Digunakan

Metode yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan

menggunakan software SPSS 21, dimana sebelum melakukan analisis regresi linier

berganda terlebih dahulu dilakukan analisis statistik deskriptif kemudian dilanjutkan

dengan uji asumsi klasik.

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PAD 220 3275 109601 22809.71 16219.249

DAU 220 68120 580225 292850.77 101565.472

DAK 220 1851 74835 35581.52 18421.171

DBH 220 5489 118659 26986.72 14210.249

ABD 220 91469 846245 406527.02 172077.301

Valid N (listwise) 220

Sumber : Data diolah dengan alat statistis SPSS versi 21.0

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/9920/1/...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 220

Normal Parametersa,,b

Mean .0000000

Std. Deviation 5.48543058E4

Most Extreme Differences Absolute .068

Positive .059

Negative -.068

Kolmogorov-Smirnov Z 1.006

Asymp. Sig. (2-tailed) .264

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Data diolah dengan alat statistik SPSS versi 21

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -43912.487 11613.461 -3.781 .000

PAD 2.131 .273 .201 7.819 .000 .716 1.396

DAU .883 .062 .521 14.175 .000 .350 2.860

DAK 2.791 .307 .299 9.091 .000 .437 2.286

DBH 1.628 .315 .134 5.174 .000 .700 1.428

a. Dependent Variable: ABD

Sumber : Data diolah dengan alat statistik SPSS versi 21

Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data diolah dengan alat statistik SPSS versi 21

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/9920/1/...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .948a .898 .896 55362.227 1.832

a. Predictors: (Constant), DBH, PAD, DAK, DAU

b. Dependent Variable: ABD

Sumber : Data diolah dengan alat statistik SPSS versi 21

Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta t tabel Tolerance VIF

1 (Constant) -43912.487 11613.461 -3.781 .000

PAD 2.131 .273 .201 7.819 1.971 .000 .716 1.396

DAU .883 .062 .521 14.175 1.971 .000 .350 2.860

DAK 2.791 .307 .299 9.091 1.971 .000 .437 2.286

DBH 1.628 .315 .134 5.174 1.971 .000 .700 1.428

a. Dependent Variable: ABD

Sumber : Data diolah dengan alat statistik SPSS versi 21

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .948a .898 .896 55362.227 1.832

a. Predictors: (Constant), DBH, PAD, DAK, DAU

b. Dependent Variable: ABD

Sumber : Data diolah dengan alat statistik SPSS versi 21

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F

F tabel

Sig.

1 Regression 5.826E12 4 1.456E12 475.187 2.413 .000a

Residual 6.590E11 215 3.065E9

Total 6.485E12 219

a. Predictors: (Constant), DBH, PAD, DAK, DAU

b. Dependent Variable: ABD

Sumber : Data diolah dengan alat statistik SPSS versi 21

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/9920/1/...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penyajian dan pembahasan hipotesis sebelumnya, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan uji t, diperoleh kesimpulan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD),

Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Bagi Hasil

(DBH) secara parsial berpengaruh positif terhadap Alokasi Belanja Daerah (ABD)

di Pulau Sulawesi. Apabila PAD yang diperoleh dari pajak, retribusi, hasil

pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, serta pendapatan lain-lain yang sah

meningkat maka besarnya Alokasi Belanja Daerah yang dikeluarkan juga akan

meningkat. Begitu juga dengan dana perimbangan yang diperoleh dari Pemerintah

Pusat, Pemerintah Kabupaten/Kota yang memiliki DAU, DAK, dan DBH yang

tinggi, memiliki pengeluaran yang tinggi pula untuk dialokasikan ke belanja

daerahnya. Sedangkan untuk uji koefisien secara simultan atau bersama-sama

diperoleh kesimpulan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum

(DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Bagi Hasil (DBH) secara bersama-

sama berpengaruh terhadap Alokasi Belanja Daerah (ABD). Alokasi Belanja Daerah

secara berturut-turut dipengaruhi oleh DAU, DAK, PAD dan DBH.

2. Melalui uji t, thitung variabel DAU jauh lebih besar daripada thitung variabel PAD. Ini

berarti bahwa telah terjadi flypaper effect pada Kabupaten/Kota Provinsi Wilayah

Pulau Sulawesi. Jadi dapat disimpulkan, bahwa tingkat kemandirian daerah

Kabupaten/Kota di Pulau Sulawesi masih kurang, hal ini dikarenakan masih

tergantungnya Pemerintah Daerah terhadap dana transfer dari Pemerintah Pusat

yaitu DAU dalam membiayai belanja daerahnya.

DAFTAR PUSTAKA

. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21 Tahun 2009 tentang Pelaksanaan

dan Pertanggungjawaban Transfer ke Daerah.

. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana

Perimbangan.

. Permendagri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan,

Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daearah Serta Tata Cara

Penyusunan APBD, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah Dan Penyusunan

Perhitungan APBD.

. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Pemerintah Pusat dan Daerah.

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/9920/1/...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA

Afiah, Nunuy dan Halida Arsyi. 2013. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) Dan

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Anggaran Belanja Daerah Pada

Kabupaten Kota Di Provinsi Banten. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol VIII,

No. 2, Juli-Desember 2013: 12-29.

Anggarini, Yunita dan Hendra Puranta. 2010. Anggaran Berbasis Kinerja: Penyusunan

APBD Secara Komprehensif. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen

YKPN.

Anggraeni, Unun Dian dan Yohanes Suhardjo. 2010. Analisis Pengaruh Dana Alokasi

Umum (DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Tengah. Solusi Vol 9, No

1, Januari 2010: 69-81.

Badan Pusat Statistik. 2014. Tinjauan Regional Berdasarkan PDRB.

http://www.bps.go.id/.

Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga

Basuki. 2008. Pengelolaan Keuangan Daerah. Edisi 1. Yogyakarta: Kreasi

Wacana.

Chrisyana. 2011. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum

(DAU), Dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Alokasi Belanja Daerah

(ABD) Pada Kabupaten/Kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi

Sarjana (dipublikasikan). Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

Dirjen Perimbangan Keuangan. 2014. Laporan Realisasi APBD 2004-2013.

http://www.djpk.kemenkeu.go.id/.

Edison, Henri. 2009. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja

Darah (BD) di Kabupaten Toba Samosir. Tesis S2. Medan: Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Sektor Publik : Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi 3.

Yogyakarta : Salemba Empat.

Handayani, Kristina. 2009. Pengaruh Dana Alokasi Khusus dan Pendapatan Asli

Daerah Terhadap Belanja Daera Bidang Pendidikan Pada Kabupaten/Kota di

Pulau Sulawesi. Skripsi Sarjana (dipublikasikan). Surakarta: Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret.

Indah, Nur. 2010. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Dana Alokasi Umum

(DAU) Terhadap Alokasi Belanja Daerah (ABD): Studi Pada Pemerintah

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/9920/1/...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA

Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Skripsi Sarjana (dipublikasikan). Semarang:

Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Irianto, Agus. 2004. Statistik: Konsep Dasar, Aplikasi dan Pengembangannya. Edisi 1.

Jakarta: Prenada Media.

Kurniawati, Fransisca. 2010. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan

Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Pemerintah Daerah Provinsi, Kota Dan

Kabupaten di Indonesia. Tesis (dipublikasikan). Surakarta: Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret.

Kusumadewi, Diah dan Arief Rahman. 2007. Flypaper Effect Pada Dana Alokasi

Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Daerah

pada Kabupaten/Kota di Indonesia. JAAI Vol 11, No. 1, Juni 2007: 67-80.

Maimunah, Mutiara. 2006. Flypaper Effect Pada Dana Alokasi Umum (DAU) Dan

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Daerah Pada

Kabupaten/Kota di Pulau Sumatera. Simposium Nasional Akuntansi IX.

Padang.

Mardiasmo. 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yoyakarta: Andi.

Martha, Alinda. 2011. Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana

Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Alokasi Belanja

Daerah (ABD) Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Periode 2008-2010: Studi

Kasus Kabupaten/Kota di Sumatera dan Jawa. Skripsi Sarjana (dipublikasikan).

Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

Mentayani, Ida, Nurul Hayati dan Rusmanto. 2012. Flypaper Effect Pada Dana Alokasi

Umum Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Daerah Pada Kota Dan

Kabupaten di Propinsi Kalimantan Selatan. Spread Vol 2, No 1, April 2012: 55-

64.

Nuarisa, Sheila. 2012. Pengaruh PAD, DAU dan DAK Terhadap Pengalokasian

Belanja Modal. Accounting Analysis Journal Vol 2, No. 1, Februari 2013: 90-

95.

Permana, Deva. 2013. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah,

Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Pengalokasian

Anggaran Belanja Modal. Skripsi Sarjana (dipublikasikan). Semarang: Fakultas

Ekonomi Universitas Diponegoro.

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/9920/1/...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA

Prakosa, Kesit. 2004. Analisis Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan

Asli Daerah (PAD) Terhadap Prediksi Belanja Daerah, Studi di Wilayah

Propinsi Jawa Tengan dan DIY. JAAI, Volume 8, No. 2, hal 101-118.

Priyatno, Dwi. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data Dengan SPSS17. Yogyakarta: Andi.

. 2010. Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS. Yogyakarta:

Mediakom.

Renyowijoyo, Muindro. 2008. Akuntansi Sektor Publik Organisasi Non Laba. Edisi 1.

Jakarta: Mitra Wacana Media.

Santoso, Singgih. 2010. Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sasana, Hadi. 2011. Analisis Determinan Belanja Daerah Di Kabupaten/Kota

Provinsi Jawa Barat Dalam Era Otonomi Dan Desentralisasi Fiskal. Jurnal

Bisnis dan Ekonomi. Vol 18, No. 1, Maret 2011: 46-58.

Soleh, Chabib dan Heru Rochmansjah. 2010. Pengelolaah Keuangan Dan Aset Daerah.

Bandung: Fokusmedia.

Sularno, Fitria Megawati. 2013. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli

Daerah dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja

Modal. Skripsi Sarjana (dipublikasikan). Bandung: Fakultas Ekonomi

Universitas Widyatama.

Sumarni, Murti dan Salamah Wahyuni. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis.

Yogyakarta: Andi.

Wijaya, Tony. 2009.Analisis Data Penelitian Menggunakana SPSS. Yogyakarta:

Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Situs resmi masing-masing Kabupaten/Kota yang dijadikan sampel:

www.palukota.go.id/

www.posokab.go.id/

www.banggaikab.go.id/

www.parigimoutongkab.go.id/

www.palopokota.go.id/

www.sidrapkab.go.id/

www.wajokab.go.id/

www.pangkepkab.go.id/

www.bulukumbakab.go.id

www.bantaengkab.go.id/

www.tanatorajakab.go.id/

www.pareparekota.go.id/

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/9920/1/...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA

www.barrukab.go.id/

www.soppengkab.go.id/

www.takalarkab.go.id/

www.kendarikota.go.id/

www.konawekab.go.id/

www.kolakakab.go.id/

www.butonkab.go.id/

www.polmankab.go.id/

www.gorontalokota.go.id/

www.boalemokab.go.id/