ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR...

download ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

of 122

Transcript of ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR...

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    1/122

    i

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP

    KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

    YANG TERDAFTAR DI BEI

    SKRIPSI

    Oleh:

    Nama: Butet Ika Fitrina Siregar

    No. Mahasiswa: 11312031

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

    YOGYAKARTA

    2014

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    2/122

    ii

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP

    KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

    YANG TERDAFTAR DI BEI

    SKRIPSI

    Disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagai salah satu syarat untuk mencapai

    derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi UII

    Oleh:

    Nama: Butet Ika Fitrina Siregar

    No. Mahasiswa: 11312031

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

    YOGYAKARTA

    2014

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    3/122

    iii

    PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

    Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

    pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan

    sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

    ditulis atau diterbitkan oleh prang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam

    naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa

    pernyataan ini tidak benar maka saya sanggup menerima hukuman/sangsi apapun

    sesuai peraturan yang berlaku.

    Yogyakarta, Januari 2015

    Penulis,

    (Butet Ika Fitrina Siregar)

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    4/122

    iv

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP

    KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

    YANG TERDAFTAR DI BEI

    SKRIPSI

    Diajukan Oleh:

    Nama: Butet Ika Fitrina Siregar

    Nomor Mahasiswa: 11312031

    Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing

    Pada Tanggal ..

    Dosen Pembimbing,

    Erna Hidayah, Dra., M.Si., Ak., CA

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    5/122

    v

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    6/122

    vi

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum wr.wb

    Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, atas berkat

    rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

    dengan baik dan tepat waktu. Shalawat serta salam tak lupa penulis junjungkan

    kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing manusia dari alam

    kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan yang berdasarkan iman

    untuk melihat kebesaran Allah SWT.

    Penyusunan skripsi yang berjudul Analisis Faktor-Faktor yang

    Berpengaruh Terhadap Konservatisme Akuntansi Pada Perusahaan

    Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia disusun guna memenuhi

    salah satu syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Program Sarjana (S-1) pada

    program studi Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.

    Proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh

    karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    7/122

    vii

    1. Allah SWT yang telah melancarkan dan memudahkan seluruh kehidupan

    peneliti. Sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah, terima kasih atas segala berkah,

    rejeki, kesehatan, ilmu dan segalanya yang telah diberikan kepada peneliti

    sehingga dapat melewati semua proses kehidupan.

    2. Nabi Besar Muhammad SAW yang memberikan banyak ilmu dan ajaran untuk

    memahami kehidupan. Sungguh peneliti menjadi orang yang beruntung menjadi

    salah satu dari keturunan beliau.

    3. Asli Siregar dan Prapti Wening sebagai kedua orangtua peneliti yang telah

    memberikan banyak dukungan baik material maupun non-material dari kecil

    hingga sekarang. Terima kasih atas segala doa, pengalaman, ilmu, bimbingan

    dan pelajaran yang telah diberikan. Semoga peneliti mampu memberikan yang

    terbaik kepada keduanya.

    4. Ibu Erna Hidayah, Dra., M.Si., Ak., CA selaku dosen pembimbing terima kasih

    atas segala waktu, bimbingan, kesabaran dan arahan yang telah diberikan

    sehingga peneliti mampu menyelesaikan tugas akhir ini.

    5. Bapak Dr. Drs. Dwipraptono Agus Harjito, M.Si. selaku Dekan Fakultas

    Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Peneliti merasa beruntung pernah

    mengikuti beberapa kelas dengan beliau sehingga mendapatkan banyak motivasi

    dan cerita pengalaman beliau yang dapat menambah wawasan dan pengalaman

    bagi peneliti.

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    8/122

    viii

    6. Bapak Drs. Dekar Urumsyah, S.Si, M.Com.(SI), Ph.D. selaku Ketua Prodi

    Akuntansi serta segenap jajaran staff pengajar Prodi Akuntansi yang telah

    memberikan banyak ilmu baik akademis maupun makna kehidupan serta

    keagamaan.

    7. Bapak dan ibu dosen yang telah memberikan banyak bantuan, pengetahuan dan

    pengalaman kepada peneliti sehingga peneliti bisa menyelesaikan masa kuliah ini

    dengan bekal ilmu yang didapat.

    8. Sahabat-sahabat seperjuangan, Vita Elisa, Atika Asokawati dan Prasida

    Raraswati terima kasih atas semua bantuan, dukungan, serta waktu yang telah

    diberikan kepada peneliti.

    9. Alwi Muchtar Siregar selaku saudara (adik) peneliti, terima kasih atas dukungan

    kepada peneliti.

    10. Arief Satria Ardhiansyah terima kasih atas semua pengalaman, pelajaran,

    dukungan, waktu, serta kesediaannya untuk menemani dan membimbing peneliti.

    11. Sahabat KKN GK-14 Achmad Irfan Baehaqi, Diaz Hanif Satrio, Derry Rantanu,

    Dwiyant Muhammad, Prasda Arfin Hambara, Rini Hanriani, Mutiara Andriani,

    dan Isti Rahayu yang telah memberikan banyak kesan dan pengalaman.

    12. Mahasiswa akuntansi angkatan 2011 yang telah membantu peneliti baik secara

    langsung maupun tidak langsung, terima kasih.

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    9/122

    ix

    Akhirnya kepada semua pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu

    persatu, peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Semoga Allah

    melimpahkan berkah, rahmat dan hidayah-Nya bagi Bapak, Ibu dan Saudara yang

    telah membantu peneliti dalam segala hal. Dalam hal ini, peneliti juga menyadari

    bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena itu saran dan kritik masih

    diperlukan dalam penyempurnaan skripsi ini.

    Wassalamualaikum wr.wb

    Peneliti,

    (Butet Ika Fitrina Siregar)

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    10/122

    x

    MOTTO

    Prepare for the worst, but still do and pray for the best.

    Barang siapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalah untuk

    dirinya sendiri. (QS Al Ankabut [29]:6)

    Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil. Kita baru yakin kalau

    kita telah berhasil melakukannya dengan baik. Evelyn Underhill

    Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa

    dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah. Thomas Alva Edison

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    11/122

    xi

    ABSTRACT

    This research aims to analyze the factors that have impact to accountingconservatism. Independent variables used in this study consisted of Leverage Ratio,

    Size of the Company, Capital Intensity, Managerial Ownership, and Growth

    Opportunities. While the dependent variable is Accounting Conservatism. The sample

    on this research is manufacturing company listings in Indonesia Stock Exchange(BEI) in the period 2010-2013. Sampling method using purposive sampling with

    different criteria set by the researchers. Research data are secondary data in the

    form of financial statements. Sample of companies that meet the criteria as much as16 companies. Methods of data analysis using multiple regression and use software

    assisted SSPS. The results of this research are the Size of the Company and Growth

    Opportunities has positive and significant effect to the accounting conservatism. The

    Capital Intensity has negative and significant effect on the accounting conservatism.While the Leverage Ratio and Managerial Ownership doesnt influence significantly

    to the accounting conservatism.

    Keynote: Accounting Conservatism, Leverage Ratio, Size of the Company, Capital

    Intensity, Managerial Ownership, and Growth Opportunities.

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempunyaipengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Variabel independen yang digunakan

    pada penelitian ini terdiri dari Rasio Leverage, Ukuran Perusahaan, Intensitas Modal,

    Kepemilikan Manajerial dan Kesempatan Tumbuh. Sedangkan variabel dependennyaadalah Konservatisme Akuntansi. sampel pada penelitian ini merupakan perusahaan

    manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2010-2013.

    Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling

    dengan berbagai kriteria yang ditetapkan oleh peneliti. Data penelitian adalah datasekunder yang berupa laporan keuangan. Sampel perusahaan yang memenuhi kriteria

    sebanyak 16 perusahaan. Metode analisis data menggunakan regresi berganda dan

    dibantu menggunakan software SPSS. Hasil dari penelitian ini adalah UkuranPerusahaan dan Kesempatan Tumbuh berpengaruh positif signifikan terhadap

    konservatisme akuntansi. Intensitas Modal berpengaruh negatif terhadap

    konservatisme akuntansi. Sedangkan Rasio Leverage dan Kepemilikan Manajerialtidak terbukti berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi.

    Kara kunci : Konservatisme Akuntansi, Rasio Leverage, Ukuran Perusahaan,

    Intensitas Modal, Kepemilikan Manajerial dan Kesempatan Tumbuh.

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    12/122

    xii

    DAFTAR ISI

    Halaman Sampul ........................................................................................................... i

    Halaman Judul.............................................................................................................. ii

    Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme..................................................................... iii

    Halaman Pengesahan .................................................................................................. iv

    Kata Pengantar ............................................................................................................. v

    Motto........................................................................................................................... ix

    Abstrak ......................................................................................................................... x

    Daftar Isi...................................................................................................................... xi

    Daftar Tabel ............................................................................................................... xv

    Daftar Gambar........................................................................................................... xvi

    Daftar Lampiran....................................................................................................... xvii

    BAB I ........................................................................................................................... 1

    PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

    1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................... 6

    1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6

    1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 7

    BAB II.......................................................................................................................... 8

    KAJIAN PUSTAKA.................................................................................................... 8

    2.1. Landasan Teori............................................................................................... 8

    2.1.1. Konservatisme Akuntansi ...................................................................... 8

    2.1.2. Pengukuran Konservatisme.................................................................. 10

    2.1.3. Rasio Leverage ..................................................................................... 14

    2.1.4. Ukuran Perusahaan............................................................................... 16

    2.1.5. Intensitas Modal ................................................................................... 18

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    13/122

    xiii

    2.1.6. Kepemilikan Manajerial ....................................................................... 19

    2.1.7. Kesempatan Tumbuh............................................................................ 20

    2.2. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 20

    2.3. Kerangka Penelitian ..................................................................................... 22

    2.4. Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 24

    2.4.1. Pengaruh RasioLeverage Terhadap Konservatisme Akuntansi .......... 24

    2.4.2. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi .... 25

    2.4.3. Pengaruh Intensitas Modal Terhadap Konservatisme Akuntansi......... 26

    2.4.4. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Konservatisme

    Akuntansi ...................................................................................................... 27

    2.4.5. Pengaruh Kesempatan Tumbuh Terhadap Konservatisme Akuntansi. 29

    BAB III ...................................................................................................................... 31

    METODE PENELITIAN........................................................................................... 31

    3.1. Populasi dan Sampel .................................................................................... 31

    3.2. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 31

    3.3. Definisi dan Pengukuran Variabel ............................................................... 32

    3.3.1. Variabel Dependen............................................................................... 32

    a. Konservatisme Akuntansi ........................................................................ 32

    3.3.2. Variabel Independen............................................................................. 36

    a. Rasio Leverage......................................................................................... 36

    b. Ukuran Perusahaan .................................................................................. 36

    c. Intensitas Modal ....................................................................................... 37

    d. Kepemilikan Manajerial........................................................................... 37

    e. Kesempatan Tumbuh ............................................................................... 38

    3.4. Hipotesis Operasional .................................................................................. 38

    3.4.1. Rasio Leverage ..................................................................................... 38

    3.4.2. Ukuran Perusahaan............................................................................... 39

    3.4.3. Intensitas Modal ................................................................................... 39

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    14/122

    xiv

    3.4.4. Kepemilikan Manajerial ....................................................................... 39

    3.4.5. Kesempatan Tumbuh............................................................................ 40

    3.5. Metode Analisis Data................................................................................... 40

    3.5.1. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 40

    3.5.1.1. Uji Normalitas................................................................................. 41

    3.5.1.2. Uji Multikolinerisitas...................................................................... 41

    3.5.1.3. Uji Heteroskedastisitas.................................................................... 42

    3.5.2. Uji Hipotesis......................................................................................... 43

    3.5.2.1. Koefisien Determinasi (R2) ............................................................ 44

    3.5.2.2. Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji t).................................... 44

    BAB IV ...................................................................................................................... 46

    ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN................................................................... 46

    4.1. Sampel.......................................................................................................... 46

    4.2. Data .............................................................................................................. 47

    4.3. Analisis Deskriptif ....................................................................................... 49

    4.4. Uji Asumsi Klasik........................................................................................ 52

    a. Uji Normalitas ............................................................................................ 53

    b. Uji Multikolinieritas................................................................................... 54

    c. Uji Heteroskedastisitas ............................................................................... 56

    4.5. Pengujian Hipotesis ..................................................................................... 57

    4.6. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)............................................... 60

    a. Pengaruh RasioLeverage Terhadap Konservatisme Akuntansi ................ 60

    b. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi .......... 61

    c. Pengaruh Intensitas Modal Terhadap Konservatisme Akuntansi............... 61

    d. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Konservatisme Akuntansi .. 61

    e. Pengaruh Kesempatan Tumbuh Terhadap Konservatisme Akuntansi ....... 62

    4.7. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................... 62

    4.7.1. Pengaruh RasioLeverage Terhadap Konservatisme Akuntansi .......... 63

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    15/122

    xv

    4.7.2. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi .... 64

    4.7.3. Pengaruh Intensitas Modal Terhadap Konservatisme Akuntansi......... 66

    4.7.4. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Konservatisme

    Akuntansi .............................................................................................. 67

    4.7.5. Pengaruh Kesempatan Tumbuh Terhadap Konservatisme Akuntansi. 68

    BAB V........................................................................................................................ 71

    PENUTUP.................................................................................................................. 71

    5.1. Kesimpulan .................................................................................................. 71

    5.2. Keterbatasan Penelitian................................................................................ 72

    5.3. Saran ............................................................................................................ 73

    5.4. Implikasi ......................................................................................................73

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    16/122

    xvi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 4.1 .................................................................................................................... 46

    Tabel 4.2 .................................................................................................................... 50

    Tabel 4.3 .................................................................................................................... 54

    Tabel 4.4 .................................................................................................................... 55

    Tabel 4.5 .................................................................................................................... 58

    Tabel 4.6 .................................................................................................................... 63

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    17/122

    xvii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 ................................................................................................................ 23

    Gambar 4.1 ................................................................................................................ 57

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    18/122

    xviii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Data Perhitungan Konservatisme; Total Accruals ................................. 76

    Lampiran 2 Data Perhitungan Konservatisme; Operating Accruals ......................... 77

    Lampiran 3 Data Perhitungan Konservatisme; Non Operating Accruals ................. 81

    Lampiran 4 Perhitungan Rasio Leverage .................................................................. 85

    Lampiran 5 Perhitungan Ukuran Perusanaan ............................................................ 87

    Lampiran 6 Perhitungan Intensitas Modal ................................................................ 89

    Lampiran 7 Perhitungan Kesempatan Tumbuh ......................................................... 91

    Lampiran 8 Daftar Sampel ........................................................................................ 95

    Lampiran 9 Lampiran Data Penelitian ...................................................................... 96

    Lampiran 10 Statistik Deskriptif ............................................................................. 100

    Lampiran 11 Hasil Uji Normalitas .......................................................................... 101

    Lampiran 12 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 102

    Lampiran 13 Hasil Uji Regresi Berganda ................................................................103

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    19/122

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Penelitian

    Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan adalah salah satu informasi

    yang menggambarkan kinerja manajemen yang telah dipercaya untuk mengelola

    sumber daya perusahaan. Informasi yang disampaikan melalui laporan keuangan ini

    digunakan oleh pihak internal dan pihak eksternal. Menurut Sari dan Adhariani

    (2009), laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan haruslah memenuhi tujuan,

    aturan dan prinsip-prinsip yang sesuai dengan standar yang berlaku umum agar dapat

    dipertanggungjawabkan serta bermanfaat dalam pengambilan keputusan bagi pihak

    yang berkepentingan.

    Menurut Rahmawati (2010), fokus utama dalam laporan keuangan adalah

    informasi laba, karena menyediakan informasi mengenai kinerja keuangan suatu

    perusahaan selama satu periode. Bagi kreditur dan investor, informasi laba membantu

    mereka dalam mengevaluasi kinerja perusahaan, memprediksi laba di masa yang akan

    datang, dan juga memperhitungkan risiko investasi atau pinjaman kepada perusahaan.

    Salah satu prinsip yang berhubungan dengan informasi laba dan laporan keuangan

    adalah konservatisme akuntansi, yaitu suatu tindakan kehati-hatian dalam

    menentukan jumlah laba. Konsep ini mengakui biaya dan rugi lebih cepat, mengakui

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    20/122

    2

    pendapatan dan laba lebih lambat, menilai aktiva dengan nilai yang terendah dan

    kewajiban dengan nilai yang tertinggi.

    Menurut Sari dan Adhariani (2009), para kreditur mendesak agar laporan

    keuangan disusun dengan berpedoman pada konsep konservatisme. Maksut utama

    mereka adalah untuk menetralisir optimisme para usahawan yang terlalu berlebihan

    dalam melaporkan hasil usahanya.

    Kasus PT. Kimia Farma merupakan salah satu bentuk kecurangan dalam

    penyajian laporan keuangan yang overstated yang terjadi di Indonesia. Pada tahun

    2002, terungkap kasus mark-up laporan PT. Kimis Farma yang lebih saji (overstated)

    laba yaitu penggelembungan laba bersih tahun 2001 senilai Rp 36,668 miliar,

    seharusnya laba bersih pada laporan keuangan tersebut sebesar Rp 99,594 miliar

    tetapi ditulis senilai Rp 132 miliar. Kasus tersebut menunjukkan kurangnya kebijakan

    konservatisme yang diterapkan oleh perusahaan (Rahmawati, 2010). Kurangnya

    konservatisme dapat menyesatkan para pengguna laporan keuangan.

    Kasus lainnya yang terjadi di Indonesia yaitu seperti kasus yang terjadi di PT.

    Indosat, Tbk. Manajemen PT. Indosat, Tbk diduga secara sengaja membuat laba

    perusahaan turun dalam dua tahun terakhir guna menghindari pembayaran pajak

    secara benar. Manajernya menjelaskan PT. Indosat, Tbk dan anak perusahaannya

    mengalami penurunan laba bersih 13,12% dari Rp 1,623 triliun pada tahun 2005

    menjadi Rp 1,41 triliun pada tahun 2006. Laba bersih akibat peningkatan beban

    operasi sekitar 11,38% dari Rp 7,937 triliun menjadi Rp 3,398 triliun dari Rp 3,651

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    21/122

    3

    triliun. Kasus ini menunjukkan adanya rekayasa laporan keuangan terhadap praktik

    akuntansi konservatif yang dilakukan PT. Indosat, Tbk. Hal ini dapat menyesatkan

    pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan melalui laporan

    keuangan.

    Aturan tentang konservatisme di Indonesia belum dapat diimplementasikan

    secara menyeluruh, hal tersebut dapat dilihat dalam Standar Akuntansi Keuangan

    (SAK) yang menyebutkan ada berbagai metode yang menerapkan prinsip

    konservatisme, diantaranya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14

    mengenai persediaan yang terkait dengan pemilihan perhitungan biaya persediaan,

    PSAK No. 16 mengenai aktiva tetap dan pilihan dalam menghitung biaya

    penyusutannya, PSAK No. 19 mengenai aktiva tidak berwujud yang berkaitan dengan

    amortisasi dan PSAK No. 20 tentang biaya riset dan pengembangannya. Pilihan

    metode akuntansi yang terdapat dalam SAK akan berpengaruh terhadap angka yang

    disajikan dalam laporan keuangan, sehingga dapat dikatakan bahwa secara tidak

    langsung prinsip konservatisme ini mempengaruhi hasil dari laporan keuangan

    tersebut (Sari dan Adhariani, 2009). Penerapan konsep ini juga akan menghasilkan

    laba yang fluktuatif, di mana laba yang berfluktuatif tersebut akan mengurangi daya

    prediksi laba untuk memprediksi aliran kas perusahaan pada masa yang akan datang.

    Konservatisme tetap digunakan dalam praktik akuntansi dan disarankan untuk

    tetap digunakan. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmed (2002) membuktikan bahwa

    konservatisme dapat berperan mengurangi konflik yang terjadi antara manajemen dan

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    22/122

    4

    pemegang saham akibat kebijakan dividen yang diterapkan oleh perusahaan. Untuk

    menghindari konflik, manajemen cenderung menggunakan akuntansi yang lebih

    konservatif.

    Sari (2004) telah melakukan penelitian tentang peran akuntansi konservatif

    dalam mengurangi konflik antara pemegang saham dan pemegang obligasi pada saat

    pengumuman dividen. Hasil penelitian tersebut mendukung hipotesis penelitian dan

    menyimpulkan bahwa konservatisme berperan dalam perusahaan yang menghadapi

    konflik antara pemegang saham dengan pemegang obligasi.

    Penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Adhariani (2009) yang menguji

    pengaruh rasio leverage, ukuran perusahaan, risiko perusahaan,intensitas modal dan

    rasio konsentrasi. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa variable ukuran

    perusahaan, rasio konsentrasi, dan intensitas modal berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap tingkat konservatisme perusahaan, sedangkan variable lainnya

    tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.

    Penelitian yang dilakukan oleh Deslatu dan Susanto (2009) yang melakukan

    penelitian tentang pengaruh kepemilikan manajerial, debt covenant, litigation, tax

    and political cost dan kesempatan bertumbuh terhadap konservatisme akuntansi. Pada

    kesimpulannya terbukti bahwa variable litigation adalah satu-satunya variable yang

    berpengaruh terhadap variable konservatisme akuntansi, sementara variable lainnya

    tidak berpengaruh.

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    23/122

    5

    Nugroho dan Indriana (2012) meneliti pengaruh rasio leverage, ukuran

    perusahaan, risiko perusahaan, intensitas modal dan rasio konsentrasi. Hasil dari

    penelitian tersebut adalah variable ukuran perusahaan, intensitas modal dan rasio

    konsentrasi berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi.

    Brilianti (2013) telah meneliti tentang pengaruh kepemilikan manajerial,

    kepemilikan institusional, leverage dan komite audit. Hasil dari penelitian tersebut

    adalah variable kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap konservatisme

    akuntansi, sementara variable kepemilikan institusional, leverage, dan komite audit

    tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.

    Alfian dan Sabeni (2014) melakukan penelitian tentang pengaruh rasio

    leverage, ukuran perusahaan, intensitas modal, kepemilikan manajerial, kepemilikan

    publik dan kesempatan tumbuh. Dari enam variable yang diteliti, terbukti bahwa rasio

    leverage, intensitas modal dan kesempatan tumbuh berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap konservatisme akuntansi perusahaan.

    Dari paparan latar belakang dan dari penelitian-penelitian di atas terdapat

    berbagai macam faltor yang dapat mempengaruhi konservatisme akuntansi. Pada

    penelitian ini peneliti menggunakan rasio leverage, ukuran perusahaan, intensitas

    modal, kepemilikan manajerial dan kesempatan tumbuh yang akan diuji pengaruhnya

    terhadap konservatisme akuntansi. Berdasarkan uraian tersebut peneliti mengambil

    judul penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    24/122

    6

    Konservatisme Akuntansi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

    Bursa Efek Indonesia.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa masalah yang dapat dirumuskan pada

    penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Apakah rasio leverage mempunyai pengaruh terhadap konservatisme

    akuntansi?

    2. Apakah ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap konservatisme

    akuntansi?

    3. Apakah intensitas modal mempunyai pengaruh terhadap konservatisme

    akuntansi?

    4. Apakah kepemilikan manajerial mempunyai pengaruh terhadap konservatisme

    akuntansi?

    5. Apakah kesempatan tumbuh mempunyai pengaruh terhadap konservatisme

    akuntansi?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini mempunyai tujuan antara lain:

    1. Untuk menganalisis pengaruh rasio leverage terhadap konservatisme

    akuntansi.

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    25/122

    7

    2. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap konservatisme

    akuntansi.

    3. Untuk menganalisis pengaruh intensitas modal terhadap konservatisme

    akuntansi.

    4. Untuk menganalisis pengaruh kepemilikan manajerial terhadap konservatisme

    akuntansi.

    5. Untuk menganalisis pengaruh kesempatan tumbuh terhadap konservatisme

    akuntansi.

    1.4 Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

    1. Bagi para akademisi untuk memperoleh bukti serta menambahkan kajian dan

    teori mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konservatisme

    akuntansi.

    2. Dapat digunakan sebagai referensi bagi para peneliti selanjutnya mengenai

    konservatisme akuntansi.

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    26/122

    8

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    2.1 Landasan Teori

    2.1.1 Konservatisme Akuntansi

    Menurut Lara, et al (2005) menyatakan bahwa konservatisme biasanya

    didefinisikan sebagai reaksi kehati-hatian (prudent) terhadap ketidakpastian,

    ditujukan untuk melindungi hak-hak dan kepentingan pemegang saham

    (shareholders) dan pemberi pinjaman (debtholders) yang menentukan sebuah

    verifikasi standar yang lebih tinggi untuk mengakui good news daripada bad news.

    Sama dengan Basu (1997) menyatakan bahwa akuntansi konservatif sebagai praktik

    akuntansi yang mengurangi laba (menghapuskan aktiva bersih) dalam merespon bad

    news, tetapi tidak meningkatkan laba (meningkatkan aktiva bersih) dalam merespon

    good news.

    Richardson dan Tinaikar (2003) dalam Kiryanto dan Edy (2006),

    menunjukkan bahwa ada dua jenis laba konservatisme, yaitu: (1) ex-ante

    conservatism atau news independen conservatism dan (2) ex-post conservatism atau

    news dependen conservatism.

    Ex-ante conservatism atau news independen conservatism berkaitan dengan

    kebijakan-kebijakan yang mengurangi laba secara independen dari kejadian-kejadian

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    27/122

    9

    ekonomi saat ini, bahkan apabila pengeluaran-pengeluaran teersebut berkaitan secara

    positif dengan harapan aliran kas di masa yang akan datang.

    Ex-post conservatism atau news dependen conservatism menggambarkan

    lebih tepat waktu untuk pengakuan laba terhadap bad news daripada good news.

    Secara umum, prinsip akuntansi ini menghendaki pengakuan bad news dengan segera

    terhadap persediaan,goodwill, ketidakpastian kerugian dan sebaliknya.

    Pelaporan yang didasari oleh sikap kehati-hatian akan memberikan manfaat

    yang terbaik untuk semua pemakai laporan keuangan. Dilihat dari sudut pandang

    prinsip akuntansi berterima umum (Generally Accepted of Accounting Principles atau

    GAAP) maka konservatisme mempunyai 2 prinsip. Pertama, penjualan, pendapatan

    dan penghasilan tidak diantisipasikan. Pengakuan penjualan, pendapatan, dan

    penghasilan terjadi setelah ada transaksi dan pengiriman barang atau pemberian jasa.

    Kedua, semua kewajiban atau kerugian yang diketahui seharusnya dicatat tanpa

    memperhatikan apakah jumlah yang pasti dapat ditentukan atau tidak. Hal itu perlu

    dilakukan untuk membatasi manajer dalam melakukan windows dressing atas

    penyusunan laporan keuangan sehingga dapat mengantisipasi kemungkinan

    terjadinya kondisi ekonomi yang buruk yang dapat berpengaruh terhadap kondisi

    keuangan perusahaan (Deslatu dan Susanto, 2009).

    Panman dan Zhang (2002) menemukan bahwa perusahaan yang menerapkan

    akuntansi konservatif dan pertumbuhan investasi temporer akan menghasilkan tingkat

    pengembalian yang temporer atau laba yang berfluktuasi. Praktik akuntansi yang

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    28/122

    10

    konservatif akan membebankan biaya yang mengakui rugi pada saat periode

    terjadinya, sebaliknya mengakui pendapatan dan keuntungan apabila memang benar-

    benar terealisasi, sehingga laba yang dihasilkan akan lebih rendah pada beriode

    bersangkutan dibandingkan perusahaan yang tidak menerapkan prinsip konservatisme

    akuntansi ini. Tetapi jika periode berikutnya tidak terjadi penurunan biaya, atau

    pendapatan telah terealisasi maka laba pada periode berikutnya akan dilaporkan lebih

    tinggi. Sehingga laba yang dilaporkan untuk perusahaan yang menganut prinsip

    konservatisme cenderung lebih fluktuatif daripada perusahaan yang tidak menganut

    prinsip konservatisme. Sama seperti yang dikemukakan oleh Panman dan Zhang

    (2002) bahwa prinsip konservatisme akuntansi cenderung membuat laba fluktuatif.

    Watts (2003) menyatakan bahwa konservatisme akuntansi muncul dari

    insentif yang berkaitan dengan biaya kontrak, litigasi, pajak, dan politik yang

    bermanfaat bagi perusahaan untuk mengurangi biaya keagenan dan mengurangi

    pembayaran yang berlebihan kepada pihak-pihak seperti manajer, pemegang saham,

    pengaadilan dan pemerintah.

    2.1.2 Pengukuran Konservatisme

    Watts (2003) membagi konservatisme menjadi 3 pengukuran, yaitu:

    1. Earning/Stock Return Relation Measure

    2. Earning/Accrual Measures

    3. Net Asset Measure

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    29/122

    11

    Berbagai peneliti telah mengajukan berbagai metode untuk mengukur

    konservatisme. Berikut beberapa pengukuran konservatisme jika dikelompokkan

    sesuai dengan pendekatan Watt (2003).

    1. Earning/Stock Return Relation Measure

    Stock market price berusaha untuk merefleksikan perubahan nilai aset pada

    saat terjadinya perubahan, baik perubahan atas rugi ataupun laba dalam nilai asset-

    stock return tetap berusaha dilaporkan sesuai dengan waktunya. Basu (1997)

    menyatakan bahwa konservatisme menyebabkan kejadian-kejadian yang merupakan

    kabar buruk atau kabar baik terefleksi dalam laba yang tidak sama (asimetri waktu

    pengakuan). Hal ini disebabkan karena kejadian yang diperkirakan akan

    menyebabkan kerugian bagi perusahaan harus segera diakui sehingga mengakibatkan

    bad news lebih cepat terefleksi dalam laba dibandingkangood news.

    2. Earning/Accrual Measures

    Dwiputro (2009) dalam tulisannya menjelaskan bahwa Givoly dan Hyan

    memfokuskan efek konservatisme pada laporan laba rugi selama beberapa tahun.

    Mereka berpendapat bahwa konservatisme menghasilkan akrual negatif yang terus

    menerus. Akrual yang dimaksud adalah perbedaan antara laba bersih sebelum

    depresiasi/amortisasi dan arus kas kegiatan operasi. Semakin besar akrual negatif

    maka akan semakin konservatif akuntansi yang diterapkan. Hal ini dilandasi oleh

    teori bahwa konservatisme menunda pengakuan pendapatan dan mempercepat

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    30/122

    12

    penggunaan biaya. Sebaliknya laporan keuangan yang optimis akan cenderung

    memiliki laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan arus kas operasi sehingga akrual

    yang dihasilkan adalah positif. Menurut Haniati dan Fitriany (2010), Depresiasi

    dikeluarkan dari net income dalam perhitungan CONACC karena depresiasi

    merupakan alokasi biaya dari aktiva yang dimiliki perusahaan. Pada saat pembelian

    aset, kas yang dibayarkan termasuk dalam arus kas dari kegiatan investasi dan bukan

    dari kegiatan operasi. Dengan demikian alokasi biaya depresiasi yang ada dalam net

    income tidak berhubungan dengan kegiatan operasi dan harus dikeluarkan dari

    perhitungan.

    Selain itu, Givoly membagi akrual menjadi dua, yaitu operating accrual yang

    merupakan jumlah akrual yang muncul dalam laporan keuangan sebagai hasil dari

    kegiatan operasional perusahaan dan non-operating accrual yang merupakan jumlah

    akrual yang muncul di luar hasil kegiatan operasional perusahaan.

    a. Operating Accruals

    Berdasarkan literature Criterion Research Group, dinyatakan bahwa

    Operating accruals menangkap perubahan dalam asset lanacr, kas bersih dan

    investasi jangka pendek, dikurang dengan perubahan dalam asset lancar, utang

    jangka pendek bersih. Operating accruals yang utama meliputi pouting

    dagang dan persediaan dan kewajiban. Akun ini merupakan akun klasik yang

    digunakan untuk memanipulasi earnings untuk mencapai tujuan pelaporan.

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    31/122

    13

    b. Non Operating Accruals

    Berdasarkan literature Criterion Research Group, dinyatakan bahwa

    Non current (operating) accrual menangkap perbedaan dalam non-current

    asset, investasi non ekuitas jangka panjang bersih, dikurang perubahan non-

    current liabilities, hutang jangka panjang bersih. Komponen non operating

    accrual (pada sisi asset) yang utama adalah aktiva tetap dan aktiva tidak

    berwujud. Terdapat subjektivitas yang cukup terlibat diawal keputusan

    dimana biaya dikapitalisasi baik untuk aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud

    dibangun sendiri yang dapat diakui (seperti biaya pembangunan software yang

    dikapitalisasi) dan keputusan kemudian terkait dengan alokasi dari biaya yang

    dapat didepresiasi sepanjang masa manfaat asset yang manfaatnya dapat

    ditentukan. Non-current assets ini tergantung pada write down ketika aktiva

    tersebut diputuskan telah di turunkan nilainya (impaired), dan penentuan dari

    beberapa permanent impaeirement yang banyak melibatkan abnormal

    manajerial. Pada sisi kewajiban terdapat sebuah varietas dari akun-akun

    seperti utang jangka panjang, penangguhan pajak danpostretirement benefits

    yang juga merupakan manifestasi atas estimasi dan asumsi subjektif (seperti

    estimasi akuntansi pension, pengembalian yang diharapkan atas asset,

    pertumbuhan yang diharapkan atas pertumbuhan upah pegawai, dan lain

    lain).

    Persamaannya dapat dilihat sebagai berikut:

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    32/122

    14

    Non-operating accruals = Total accruals (before depreciation)

    Operating accruals.

    Dimana:

    1. Total Accrual (before depreciation) = Net income Cash flow from

    operational.

    2. Operating Accrual = Account Receivable + Inventories + Prepaid

    Expense Account Payable Accrued Expense Tax Payable.

    3. Net Asset Measure

    Ukuran ketiga yang digunakan untuk mengetahui tingkat konservatisme

    dalam laporan keuangan adalah nilai aktiva yang understatement dan kewajiban yang

    overstatement. Salah satu model pengukurannya adalah proksi pengukuran yang

    digunakan oleh Beaver dan Ryan (2000) yaitu dengan mengunakan market to book

    ratio yang mencerminkan nilai pasar relatif terhadap nilai buku perusahaan. Rasio

    yang bernilai lebih dari 1, mengindikasikan penerapan akuntansi yang konservatif

    karena perusahaan mencatat nilai perusahaan lebih rendah dari nilai pasarnya.

    2.1.3 RasioLeverage

    Rasio leverage adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan seberapa

    besar perusahaan dibiayai oleh hutang dan perbandingannya dengan total asset yang

    dimiliki oleh perusahaan. Rasio leverage juga dapat menjadi suatu indikasi bagi

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    33/122

    15

    pemberi pinjaman untuk tingkat keamanan pengembalian dana yang telah diberikan

    kepada perusahaan (Alfian dan Sabeni, 2013).

    Leverage dapat diartikan sebagai gambaran kemampuan suatu perusahaan

    untuk menggunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap (fixed asset fund)

    untuk memperbesar tingkat penghasilan bagi para pemilik perusahaan. Rasio ini juga

    menyangkut struktur keuangan perusahaan, struktur keuangan adalah bagaimana

    perusahaan mendanai aktivitasnya.

    Menurut Alfian dan Sabeni (2013), perusahaan ingin menunjukkan kinerja

    yang baik terhadap pemberi pinjaman, agar mendapatkan utang jangka panjang dan

    pemberi pinjaman dapat merasa yakin bahwa dana yang diberikan adalah terjamin.

    Oleh karena itu perusahaan akan melakukan pelaporan keuangan secara optimis atau

    kurang konservatif yaitu dengan cara menaikkan nilai asset dan laba setinggi

    mungkin, serta menurunkan liabilitas dan beban. Hal ini dilakukan agar pemberi

    pinjaman dapat merasa yakin dan dapat memberikan dana pinjaman kepada

    perusahaan.

    Menurut Brigham (2006:101) seberapa jauh perusahaan menggunakan utang

    (financial leverage) akan memiliki tiga implikasi penting, yaitu:

    a. Dengan memperoleh dana melalui utang, para pemegang saham dapat

    mempertahankan kendali mereka atas perusahaan tersebut dengan sekaligus

    membatasi investasi yang mereka berikan.

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    34/122

    16

    b. Kreditor akan melihat pada ekuitas, atau dana yang diperoleh sendiri sebagai suatu

    batasan keamanan, sehingga semakin tinggi proporsi dari jumlah modal yang

    diberikan pemegang saham, maka semakin kecil risiko yang dihadapi kreditor.

    c. Jika perusahaan mendapatkan hasil dari investasi yang didanai dengan dana hasil

    pinjaman lebih besar daripada bunga yang dibayarkan, maka pengembalian dari

    modal pemilik akan diperbesar, atau diungkit (leverage).

    Ada beberapa macam rasio leverage, antara lain debt ratio (debt to total asset

    ratio), debt to equity ratio, long term debt to equity, dan time interested earned.

    Tetapi, pada penelitian ini peneliti hanya akan menggunakan debt ratio (debt to total

    asset ratio).

    2.1.4 Ukuran Perusahaan

    Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana perusahaan dapat

    diklasifikasikan besar kecilnya menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log

    size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Pada dasarnya ukuran perusahaan terbagi ke

    dalam 3 kategori yaitu perusahaan besar, perusahaan menengah dan perusahaan kecil.

    Penentuan perusahaan ini menurut besarnya total asset perusahaan.

    Ukuran perusahaan merupakan salah satu Indikator untuk mengamati

    besarnya biaya politis yang harus ditanggung. Seperti yang telah disampaikan di atas,

    ukuran perusahaan dapat diukur dengan melihat total asset yang dimiliki oleh suatu

    perusahaan. Seperti yang dikatakan oleh Kartini dan Arianti (2008) dalam Alfian dan

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    35/122

    17

    Sabeni (2013), bahwa ukuran perusahaan adalah ukuran atau besarnya asset yang

    dimiliki perusahaan.

    Zmijewski dan Hagerman (1981) menyatakan bahwa size hypoyhesis berdasar

    pada asumsi bahwa perusahaan besar lebih sensitive secara politis san memiliki beban

    transfer kesejahteraan (biaya politis) yang lebih besar daripada perusahaan kecil.

    Perusahaan besar mungkin memiliki tariff pajak yang lebih tinggi, tetapi perusahaan

    besar kemungkinan juga memperoleh manfaat politis yang lebih besar (perjanjian

    dengan pemerintah yang menguntungkan dan pembatasan impor) sebagai kompensasi

    tariff pajak yang tinggi. Size hypothesis yakin pada pengujian asumsi oleh

    Zimmerman (1983) yang menyatakan bahwa perusahaan besar lebih sensitive secara

    politis daripada perusahaan yang lebih kecil.

    Salah satu hal yang dapat memicu manajer untuk melakukan penurunan laba

    (laporan keuangan disajikan cenderung konservatif) adalah keinginan untuk

    meminimalkan risiko politik (Scott, 1997: 2003). Rekayasa laba dilakukan dengan

    meminimalkan risiko politik yang dikenal dengan istilah political cost hypothesis atau

    size hypothesis. Hipotesis ini menyatakan bahwa perusahaan yang berhadapan

    dengan biaya politik, cenderung untuk melakukan rekayasa penurunan laba dengan

    tujuan untuk meminimalkan biaya politik yang harus mereka tanggung (Scott, 1997).

    Biaya politik mencakup semua biaya (transfer kekayaan) yang harus ditanggung oleh

    perusahaan terkait dengan tindakan-tindakan antitrust, regulasi, subsidi pemerintah,

    pajak, tarif, tuntutan buruh dan lain sebagainya (Watts dan Zimmerman, 1978).

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    36/122

    18

    Begitu juga halnya penelitian yang dilakukan oleh Zmijewski dan Hagerman

    (1981) mendukung size hypothesis, yang menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan

    besar akan memilih prosedur akuntansi yang mengurangi laba yang dilaporkan

    periode sekarang atau laporan keuangan yang disajikan cenderung konservatif.

    2.1.5 Intensitas Modal

    Intensitas modal merupakan salah satu Indikator dari political cost hypothesis,

    karena semakin banyak aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk

    menghasilkan penjualan atas produk perusahaan maka dapat dipastikan bahwa

    perusahaan tersebut besar (Alfian dan Sabeni, 2013).

    Commanor dan Wilson (1972) menyatakan bahwa Indikator prospek

    perusahaan di masa yang akan datang yang dapat digunakan dalam penelitian adalah

    intensitas modal, di mana intensitas modal mencerminkan seberapa besar modal yang

    dibutuhkan untuk menghasilkan pendapatan (Waluyo dan Karno, 2000) sehingga

    intensitas modal perusahaan dapat dijadikan sebagai Indikator prospek perusahaan

    dalam memperebutkan pasar.

    Rasio intensitas modal disebut juga rasio perputaran total aktiva (total asset

    turnover). Rasio ini merupakan perbandingan antara jumlah aktiva yang digunakan

    dalam operasi (operating assets) terhadap jumlah penjualan yang diperoleh selama

    periode tertentu. Menurut Syamsudin (2000) rasio intensitas modal ini menunjukkan

    tingkat efisiensi penggunaan seluruh aktiva perusahaan di dalam menghasilkan

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    37/122

    19

    volume penjualan tertentu. Semakin tinggi rasio intensitas modal ini berarti semakin

    efisien pula penggunaan keseluruhan aktiva di dalam menghasilkan penjualan.

    2.1.6 Kepemilikan Manajerial

    Kepemilikan manajerial merupakan presentase kepemilikan saham yang

    dimiliki oleh direksi, manajer dan dewan komisaris (Born, 1998; dalam Ardhiansyah,

    2013). Menurut Lara (2005) dalam Deslatu dan Susanto (2009) pemegang saham

    terbesar merupakan pengendali perusahaan di dalam insider ownership. Seberapa

    besar peran manajer terhadap keseluruhan modal suatu perusahaan publik. Hal

    tersebut terlihat dari bamyaknya presentase saham yang dimiliki oleh pihak

    manajerial dalam suatu perusahaan publik. Pemegang saham terbesar dapat

    mengendalikan perusahaan antara lain memiliki hak untuk perluasan usaha dan

    pengambilan keputusan dalam manajemen (Deslatu dan Susanto, 2009)

    Shleifer dan Vishny (1986) dalam Ardhiansyah (2013), menyatakan bahwa

    kepemilikan saham yang besar dari segi nilai ekonomisnya memiliki insentif untuk

    memonitor. Secara teoritis ketika kepemilikan manajemen rendah, maka insentif

    terhadap kemungkinan terjadinya perilaku oportunistik manajer akan meningkat.

    Kepemilikan manajemen terhadap saham perusahaan dipandang dapat menyelaraskan

    potensi perbedaan kepentingan antara pemegang saham luar dengan manajemen

    (Jansen dan Meckling, 1976; dalam Ardhiansyah 2013).

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    38/122

    20

    2.1.7 Kesempatan Tumbuh

    Pertumbuhan perusahaan dapat dilihat dari kesempatan bertumbuh (growth

    opportunities). Menurut Mayangsari dan Wilopo (2002) dalam Alfian dan Sabeni

    (2013), perusahaan yang menggunakan konservatisme akuntansi dalam laporan

    keuangannya identik dengan perusahaan yang tumbuh. Hal tersebut dinyatakan

    karena terdapat cadangan tersembunyi pada perusahaan tersebut yang digunakan

    untuk investasi atau untuk memperbesar perusahaan. Pertumbuhan ini akan direspon

    positif oleh para investor sehingga nilai pasar perusahaan yang konservatif lebih besar

    dari nilai bukunya sehingga akan tercipta goodwill. Pasar menilai positif atas

    investasi yang dilakukan perusahaan karena dari investasi yang dilakukan saat ini

    diharapkan perusahaan akan mendapatkan kenaikan arus kas di masa depan (Deslatu

    dan Sabeni, 2009).

    Perusahaan dengan kesempatan tumbuh yang tinggi akan cenderung

    membutuhkan dana dalam jumlah yang cukup besar untuk membiayai pertumbuhan

    tersebut di masa yang akan datang, oleh karena itu perusahaan akan mempertahankan

    earningnya untuk diinvestasikan kembali pada perusahaan dan pada waktu bersamaan

    perusahaan diharapkan akan tetap mengendalikan pendanaan melalui utang yang

    lebih besar (Baskin, 1989).

    2.2 Penelitian Terdahulu

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    39/122

    21

    Terdapat beberapa penelitian yang sebelumnya telah membahas mengenai

    faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi konservatisme akuntansi

    perusahaan. Antara lain penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Adhariani (2009)

    menguji rasio leverage, ukuran perusahaan, risiko perusahaan, intensitas modal dan

    rasio konsentrasi terhadap konservatisme akuntansi. Hasil dari penelitian tersebut

    adalah variabel ukuran perusahaan, rasio konsentrasi, dan intensitas modal

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat konservatisme perusahaan.

    Sementara rasio leverage berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap

    konservatisme perusahaan.

    Deslatu dan Susanto (2009) meneliti pengaruh kepemilikan Managerial, debt

    covenant, litigation, tax and political cost dan kesempatan bertumbuh terhadap

    konservatisme akuntansi. Hasil dari penelitian tersebut adalah hanya variable

    litigation yang berpengaruh terhadap konservatisma akuntansi. Sementara variabel

    kepemilikan managerial, debt covenant, tax and political costs, dan kesempatan

    bertumbuh tidak berpengaruh terhadap variabel konservatisma akuntansi.

    Hasil dari penelitian Nugroho dan Indriana (2012) variabel ukuran

    perusahaan, intensitaas modal, dan rasio konsentrasi berpengaruh signifikan terhadap

    konservatisme akuntansi. Sementara variabel risiko perusahaan tidak berpengaruh

    yang signifikan terhadap konservatisme akuntansi.

    Penelitian yang dilakukan oleh Brilianti (2013) menunjukkan bahwa variabel

    kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi.

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    40/122

    22

    Sedangkan kepemilikan institusional, leverage dan komite audit tidak berpengaruh

    terhadap konservatisme akuntansi.

    Alfian dan Sabeni (2013) meneliti tentang pengaruh rasio leverage, ukuran

    perusahaan, intensitas modal, kepemilikan manajerial, kepemilikan publik dan

    kesempatan tumbuh terhadap konservatisme akuntansi. Dari enam faktor yang diteliti,

    terbukti bahwa rasio leverage, intensitas modal dan kesempatan tumbuh perusahaan

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Hal ini

    menunjukan bahwa rasio leverage, intensitas modal dan kesempatan tumbuh yang

    tinggi mendorong perusahaan menggunakan prinsip konservatisme akuntansi pada

    laporan keuangan.

    2.3 Kerangka Penelitian

    Berdasarkan hubungan antara variabel independen yang terdiri dari rasio

    leverage, ukuran perusahaan, intensitas modal, kepemilikan manajerial, dan

    kesempatan tumbuh terhadap variabel dependen konservatisme akuntansi maka

    kerangka pemikiran pada penelitian ini tampak sebagai berikut (Gambar 2.1):

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    41/122

    23

    Gambar 2.1

    Kerangka Penelitian

    H1

    H2

    H3

    H4

    H5

    RasioLeverage

    x1

    Ukuran Perusahaan

    ( 2)

    Intensitas Modal

    (x3) Konservatisme

    Akuntansi (y)

    Kepemilikan Manajerial

    ( 4)

    Kesempatan Tumbuh(x5)

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    42/122

    24

    2.4 Hipotesis Penelitian

    2.4.1 Pengaruh RasioLeverage Terhadap Konservatisme Akuntansi

    Rasio leverage digunakan perusahaan untuk mengukur kemampuan perusaan

    dalam membayar kewajiban jangka panjangnya, dinilai dari utang yang dibandingkan

    dengan asset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut ataupun dengan modal sendiri.

    Rasio ini juga digunakan oleh kreditor sebagai pertimbangan jika ingin memberikan

    pinjaman kepada perusahaan, karena dengan rasio ini kreditor dapat

    memperhitungkan risiko jika akan memberikan pinjaman kepada suatu perusahaan

    dan dapat merasa yakin bahwa dana yang diberikan akan terjamin. Kreditor akan

    berpikir ulang untuk memberikan pinjaman kepada perusahaan tersebut jika

    kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka panjangnya rendah, karena

    risiko yang dimiliki oleh kreditor juga akan semakin besar terkait dengan

    pengembalian piutang dari pihak kreditor. Jika rasio leverage suatu perusahaan

    tinggi, biasanya perusahaan akan meningkatkan laba agar rasio leverage terlihat

    rendah dan kreditor mau memberikan pinjaman kepada perusahaan.

    Perusahaan ingin menunjukkan kinerja yang baik terhadap pemberi pinjaman,

    agar mendapatkan utang jangka panjang dan pemberi pinjaman dapat merasa yakin

    bahwa dana yang diberikan akan terjamin. Oleh karena itu perusahaan akan

    melakukan pelaporan keuangan secara optimis atau kurang konservatif dengan cara

    menaikkan nilai asset dan lab setinggi mungkin, serta menurunkan liabilitas dan

    beban (Alfian dan Sabeni, 2013)

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    43/122

    25

    Sari dan Adhariani (2009) menyatakan bahwa semakin besar rasio leverage,

    maka semakin besar pula kemungkinan perusahaan akan menggunakan prosedur yang

    meningkatkan laba yang dilaporkan periode sekarang, atau laporan keuangan

    disajikan cenderung tidak konservatif (optimis).

    H1: Rasio leverageberpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi.

    2.4.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi

    Menurut Watts dan Zimmerman (1978) dalam Sari dan Adhariani (2009), para

    peneliti akuntansi menyatakan bahwa perusahaan besar lebih sensitive daripada

    perusahaan kecil karena terkait dengan biaya politis dan oleh karenanya perusahaan

    tersebut menghadapi insentif yang berbeda dalam pemilihan prosedur metode

    akuntansi.

    Ukuran perusahaan merupakan salah satu Indikator untuk mengamati

    besarnya biaya politis yang harus ditanggung. Biaya politis sendiri timbul dari konflik

    kepentingan antara perusahaan (manajer) dengan pemerintah sebagai kepanjangan

    tangan masyarakat yang memiliki wewenang untuk melakukan pengalihan kekayaan

    dari perusahaan kepada masyarakat sesuai peraturan yang berlaku seperti antitrust,

    regulasi, subsidi pemerintah, pajak, tariff tuntutan buruh, dan sebagainya (Watts dan

    Zimmerman, 1978 dalam Sari dan Adhariani, 2009).

    Hipotesis biaya politis memprediksikan bahwa manajer ingin mengecilkan

    laba untuk mengurangi biaya politis yang potensial (Watts dan Zimmerman, 1986

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    44/122

    26

    dalam Sari dan Adhariani, 2009). Semakin besar biaya politis yang dihadapi

    perusahaan, maka semakin cenderung manajer memilih prosedur akuntansi yang

    melaporkan laba yang lebih rendah (Scott, 2000: 207, dalam Sari dan Adhariani,

    2009).

    Berdasarkan Jensen dan Meckling (1976) serta Watts dan Zimmerman (1978)

    dalam Sari dan Adhariani, (2009), Zmijewski dan Hagerman menghipotesiskan

    bahwa biaya politis akan meningkat seiring dengan ukuran perusahaan. Makanjer

    pada perusahaan besar lebih menyukai untuk memilih pengurangan laba portofolio

    pada prosedur akuntansinya.

    Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi telah

    didukung penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Adhariani (2009) dan Nugroho dan

    KIndriana T. L. (2012).

    H2: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi

    2.4.3 Pengaruh Intensitas Modal Terhadap Konservatisme Akuntansi

    Intensitas modal merupakan salah satu Indikator dari political cost hypothesis

    yang menggambarkan seberapa besar modal perusahaan dalam bentuk asset. Menurut

    Commanor dan Wilson (1972), intensitas modal menggambarkan seberapa besar

    modal perusahaan dalam bentuk asset. Semakin banyak aktiva yang digunakan dalam

    operasi perusahaan untuk menghasilkan penjualan atas produk perusahaan maka

    dapat dipastikan bahwa perusahaan tersebut besar (Alfian dan Sabeni, 2013).

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    45/122

    27

    Commanor dan Wilson (1972) menyatakan bahwa Indikator prospek

    perusahaan di masa yang akan datang yang dapat digunakan dalam penelitian adalah

    intensitas modal, di mana intensitas modal mencerminkan seberapa besar modal yang

    dibutuhkan untuk menghasilkan pendapatan (Waluyo dan Karno, 2000) sehingga

    intensitas modal perusahaan dapat dijadikan sebagai Indikator prospek perusahaan

    dalam memperebutkan pasar.

    Zmijewski dan Hagerman (1981) dalam Sari dan Adhariani (2009),

    menyatakan bahwa perusahaan yang padat modal dihipotesiskan mempunyai biaya

    politik yang lebih besar dan lebih mungkin untuk mengurangi laba atau laporan

    keuangan cenderung konservatif.

    Pernyataan di atas didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Sari &

    Adhariani (2009), Nugroho & Indriana T. L. (2012), dan Alfian & Sabeni (2013)

    yang menyatakan bahwa intensitas modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    konservatisme.

    H3: Intensitas modal berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi.

    2.4.4 Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Konservatisme Akuntansi

    Kepemilikan manajerial merupakan presentase kepemilikan saham yang

    dimiliki oleh direksi, manajer dan dewan komisaris (Born, 1998; dalam Ardhiansyah,

    2013). Wardhani (2008) dalam Brilianti (2013) berpendapat bahwa kepemilikan

    manajerial yang tinggi akan mendorong dilakukannya eksproriasi terhadap

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    46/122

    28

    perusahaan, sehingga akan lebih cenderung untuk menggunakan prinsip akuntansi

    yang lebih liberal (agresif). Menurut Lafond dan Roychowdhury (2007) dalam

    Brilianti (2013), dalam penelitiannya menghipotesiskan bahwa semakin kecil

    kepemilikan manajerial maka permasalahan agensi yang muncul akan semakin besar

    sehingga permintaan atas laporan yang bersifat konservatif akan semakin meningkat.

    Menurut Lara (2005) dalam Deslatu dan Susanto (2009) pemegang saham

    terbesar merupakan pengendali perusahaan di dalam insider ownership. Seberapa

    besar peran manajer terhadap keseluruhan modal suatu perusahaan publik. Hal

    tersebut terlihat dari bamyaknya presentase saham yang dimiliki oleh pihak

    manajerial dalam suatu perusahaan publik. Pemegang saham terbesar dapat

    mengendalikan perusahaan antara lain memiliki hak untuk perluasan usaha dan

    pengambilan keputusan dalam manajemen (Deslatu dan Susanto, 2009). Seperti yang

    diungkapkan Anggraini dan Trisnawati (2008) dalam Deslatu dan Susanto (2009),

    menyatakan bahwa bonus plas hypothesis juga sangat berpengaruh kepada metode

    akuntansi yang akan dipilih oleh pihak manajemen. Manajemen akan cenderung

    memilih metode akuntansi yang dapat memaksimalkan utilitasnya sehingga mereka

    mendapatkan bonus yang tinggi.

    Penelitian Widya (2005), Lafond dan Roychowdhury (2007) dan Brilianti

    (2013) mempunyai hasil yang mendukung bahwa kepemilikan manajerial

    berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi.

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    47/122

    29

    H4: Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi.

    2.4.5 Pengaruh Kesempatan Tumbuh Terhadap Konservatisme Akuntansi

    Menurut Mayangsari dan Wilopo (2002) dalam Deslatu dan Susanto (2009),

    pada perusahaan yang menggunakan prinsip konservatisme terdapat cadangan

    tersembunyi yang digunakan untuk investasi, sehingga perusahaan yang konservatif

    identik dengan perusahaan yang tumbuh. Pertumbuhan ini akan direspon positif oleh

    para investor sehingga nilai pasar perusahaan yang konservatif lebih besar dari nilai

    bukunya sehingga akan tercipta goodwill. Pasar menilai positif atas investasi yang

    dilakukan perusahaan karena dari investasi yang dilakukan saat ini diharapkan

    perusahaan akan mendapatkan kenaikan arus kas di masa depan (Deslatu dan Sabeni,

    2009).

    Perusahaan dengan kesempatan tumbuh yang tinggi akan cenderung

    membutuhkan dana dalam jumlah yang cukup besar untuk membiayai pertumbuhan

    tersebut di masa yang akan datang, oleh karena itu perusahaan akan mempertahankan

    earningnya untuk diinvestasikan kembali pada perusahaan dan pada waktu bersamaan

    perusahaan diharapkan akan tetap mengendalikan pendanaan melalui utang yang

    lebih besar (Baskin, 1989).

    Pernyataan di atas sesuai dengan yang diungkapkan oleh Deslatu dan Sabeni

    (2009) perusahaan untuk tumbuh dan berkembang membutuhkan kesempatan atau

    peluang, selain kesempatan bertumbuh, perusahaan juga membutuhkan dana dimana

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    48/122

    30

    terdapat tantangan bagi manajer untuk menyeimbangkan antara pendapatan dan

    penggunaan uang kas. Semakin tinggi kesempatan bertumbuh perusahaan maka

    semakin besar pula kebutuhan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan. Besarnya dana

    yang dibutuhkan perusahaan menyebabkan manajer menerapkan prinsip

    konservatisme agar pembiaaan untuk investasi dapat terpenuhi, yaitu dengan

    meminimalkan laba.

    Penelitian Widya (2005) dan Alfian & Sabeni (2013) mempunyai hasil yang

    mendukung bahwa kesempatan tumbuh berpengaruh positif terhadap konservatisme

    akuntansi.

    H5: Kesempatan tumbuh berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi.

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    49/122

    31

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Populasi dan Sampel

    Populasi dari penelitian ini merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar

    di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010-2013 dan tidak delisting selama periode

    penelitian.

    Teknik pengambilan sampel dari populasi menggunakan metode purposive

    sampling dimana sampel perusahaan yang dijadikan bahan penelitian mempunyai

    karakteristik sebagai berikut:

    1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan mempublikasikan laporan

    keuangan auditan secara konsisten lengkap dari tahun 2010-2013 dan laporan

    keuangan tersebut berakhir pada 31 Desember.

    2. Memiliki laba selama periode penelitian.

    3. Perusahaan yang net incomenya lebih rendah dari cash flow operationnya.

    4. Perusahaan yang memberikan informasi tentang kepemilikan manajerial

    selama periode 2010-2013.

    3.2 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    50/122

    32

    Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

    sekunder berupa laporan keuangan tahunan perusahaan yang telah diaudit dan

    dipublikasikan. Data diperoleh di Bursa Efek Indonesia.

    3.3 Definisi dan Pengukuran Variabel

    Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 6 (Enam) variabel

    yang diklasifikasikan sebagai berikut:

    1. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah konservatisme akuntansi.

    2. Variabel independen, yang terdiri dari: rasio leverage, ukuran perusahaan,

    intensitas modal, kepemilikan manajerial, dan kesempatan tumbuh.

    3.3.1 Variabel Dependen

    a. Konservatisme Akuntansi

    Konservatisme akuntansi adalah praktik akuntansi yang mengurangi laba

    (menghapuskan aktiva bersih) dalam merespon bad news, tetapi tidak meningkatkan

    laba (meningkatkan aktiva bersih) dalam merespon good news Basu (1997).

    Pelaporan yang didasari oleh sikap kehati-hatian akan memberikan manfaat yang

    terbaik untuk semua pemakai laporan keuangan.

    Dwiputro (2009) dalam tulisannya menjelaskan bahwa Givoly dan Hyan

    memfokuskan efek konservatisme pada laporan laba rugi selama beberapa tahun.

    Mereka berpendapat bahwa konservatisme menghasilkan akrual negatif yang terus

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    51/122

    33

    menerus. Akrual yang dimaksud adalah perbedaan antara laba bersih sebelum

    depresiasi/amortisasi dan arus kas kegiatan operasi. Semakin besar akrual negatif

    maka akan semakin konservatif akuntansi yang diterapkan. Hal ini dilandasi oleh

    teori bahwa konservatisme menunda pengakuan pendapatan dan mempercepat

    pengguanaan biaya. Sebaliknya laporan keuangan yang optimis akan cenderung

    memiliki laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan arus kas operasi sehingga akrual

    yang dihasilkan adalah positif.

    Menurut Haniati dan Fitriany (2010), Depresiasi dikeluarkan dari net income

    dalam perhitungan CONACC karena depresiasi merupakan alokasi biaya dari aktiva

    yang dimiliki perusahaan. Pada saat pembelian aset, kas yang dibayarkan termasuk

    dalam arus kas dari kegiatan investasi dan bukan dari kegiatan operasi. Dengan

    demikian alokasi biaya depresiasi yang ada dalam net income tidak berhubungan

    dengan kegiatan operasi dan harus dikeluarkan dari perhitungan.

    CONNACC = NI CFO

    Keterangan:

    CONNACC = Tingkat konservatisme

    NI =Net income sebelum depresiasi dan amortisasi

    CFO = Cash Flow dari kegiatan operasi

    Keterangan:

    1. Apabila net income < cash flow operation, maka perusahaan ini konservatif.

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    52/122

    34

    2. Apabila net income > cash flow operation, maka perusahaan ini tidak

    konservatif.

    Selain itu, Givoly membagi akrual menjadi dua, yaitu operating accrual

    yang merupakan jumlah akrual yang muncul dalam laporan keuangan sebagai

    hasil dari kegiatan operasional perusahaan dan non-operating accrual yang

    merupakan jumlah akrual yang muncul di luar hasil kegiatan operasional

    perusahaan.

    1. Operating Accruals

    Berdasarkan literature Criterion Research Group, dinyatakan bahwa

    Operating accruals menangkap perubahan dalam asset lanacr, kas bersih dan

    investasi jangka pendek, dikurang dengan perubahan dalam asset lancar, utang

    jangka pendek bersih. Operating accruals yang utama meliputi pouting

    dagang dan persediaan dan kewajiban. Akun ini merupakan akun klasik yang

    digunakan untuk memanipulasi earnings untuk mencapai tujuan pelaporan.

    2. Non Operating Accruals

    Berdasarkan literature Criterion Research Group, dinyatakan bahwa

    Non current (operating) accrual menangkap perbedaan dalam non-current

    asset, investasi non ekuitas jangka panjang bersih, dikurang perubahan non-

    current liabilities, hutang jangka panjang bersih. Komponen non operating

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    53/122

    35

    accrual (pada sisi asset) yang utama adalah aktiva tetap dan aktiva tidak

    berwujud. Terdapat subjektivitas yang cukup terlibat diawal keputusan

    dimana biaya dikapitalisasi baik untuk aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud

    dibangun sendiri yang dapat diakui (seperti biaya pembangunan software yang

    dikapitalisasi) dan keputusan kemudian terkait dengan alokasi dari biaya yang

    dapat didepresiasi sepanjang masa manfaat asset yang manfaatnya dapat

    ditentukan. Non-current assets ini tergantung pada write down ketika aktiva

    tersebut diputuskan telah di turunkan nilainya (impaired), dan penentuan dari

    beberapa permanent impaeirement yang banyak melibatkan abnormal

    manajerial. Pada sisi kewajiban terdapat sebuah varietas dari akun-akun

    seperti utang jangka panjang, penangguhan pajak danpostretirement benefits

    yang juga merupakan manifestasi atas estimasi dan asumsi subjektif (seperti

    estimasi akuntansi pension, pengembalian yang diharapkan atas asset,

    pertumbuhan yang diharapkan atas pertumbuhan upah pegawai, dan lain

    lain).

    Persamaannya dapat dilihat sebagai berikut:

    Non-operating accruals = Total accruals (before depreciation)

    Operating accruals.

    Dimana:

    a. Total Accrual (before depreciation) = Net income Cash flow from

    operational.

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    54/122

    36

    b. Operating Accrual = Account Receivable + Inventories + Prepaid

    Expense Account Payable Accrued Expense Tax Payable.

    3.3.2 Variabel Independen

    a. RasioLeverage

    Rasio leverage adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan

    seberapa besar perusahaan dibiayai oleh hutang dan perbandingannya dengan total

    asset yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio leveragejuga dapat menjadi suatu indikasi

    bagi pemberi pinjaman untuk tingkat keamanan pengembalian dana yang telah

    diberikan kepada perusahaan (Alfian dan Sabeni, 2013).

    Ada beberapa macam rasio leverage, antara lain debt ratio (debt to total asset

    ratio), debt to equity ratio, long term debt to equity, dan time interested earned.

    Tetapi, pada penelitian ini peneliti hanya akan menggunakan debt ratio (debt to total

    asset ratio).

    =

    b. Ukuran Perusahaan

    Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana perusahaan dapat

    diklasifikasikan besar kecilnya menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log

    size, nilai pasar saham, dan lain-lain.

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    55/122

    37

    Seperti yang dikatakan Kartini dan Arianti (2008) dalam Alfian dan Sabeni

    (2013), bahwa ukuran perusahaan adalah ukuran atau besarnya asset yang dimiliki

    perusahaan.

    Ukuran perusahaan diukur dengan cara:

    Natural Logaritma (Ln) nilai total asset perusahaan

    c. Intensitas Modal

    Commanor dan Wilson (1972) menyatakan bahwa Indikator prospek

    perusahaan di masa yang akan datang yang dapat digunakan dalam penelitian adalah

    intensitas modal, di mana intensitas modal mencerminkan seberapa besar modal yang

    dibutuhkan untuk menghasilkan pendapatan (Waluyo dan Karno, 2000) sehingga

    intensitas modal perusahaan dapat dijadikan sebagai Indikator prospek perusahaan

    dalam memperebutkan pasar.

    Rasio intensitas modal disebut juga rasio perputaran total aktiva (total asset

    turnover). Rasio ini merupakan perbandingan antara jumlah aktiva yang digunakan

    dalam operasi (operating assets) terhadap jumlah penjualan yang diperoleh selama

    periode tertentu.

    =

    d. Kepemilikan Manajerial

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    56/122

    38

    Kepemilikan manajerial merupakan presentase kepemilikan saham yang

    dimiliki oleh direksi, manajer dan dewan komisaris (Born, 1998; dalam Ardhiansyah,

    2013). Kepemilikan manajerial diukur dengan perbandingan antara kepemilikan

    saham oleh pihak manajemen dengan jumlah keseluruhan saham perusahaan.

    Kepemilikan Manajerial =Kepemilikan Saham oleh Manajemen

    Jumlah Saham

    e. Kesempatan Tumbuh

    Kesempatan tumbuh dalam variable ini diukur berdasarkan market to book

    value of equity. Rumus perhitungan growth menurut Collins dan Kothari (1989)

    yaitu:

    =

    3.4 Hipotesis Operasional

    3.4.1 RasioLeverage

    H1 : Rasio leverage berpengaruh negatif terhadap konservatisme

    akuntansi.

    H01 ; 1 0 : Rasio leverage tidak berpengaruh negatif terhadap

    konservatisme akuntansi

    Ha1 ; 1 < 0 : Rasio leverage berpengaruh negatif terhadap konservatisme

    akuntansi

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    57/122

    39

    3.4.2 Ukuran Perusahaan

    H2 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap konservatisme

    akuntansi

    H02 ; 2 0 : Ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif terhadap

    konservatisme akuntansi

    Ha2 ; 2 > 0 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap konservatisme

    akuntansi

    3.4.3 Intensitas Modal

    H3 : Intensitas modal berpengaruh positif terhadap konservatisme

    akuntansi.

    H03 ; 3 0 : Intensitas modal tidak berpengaruh positif terhadap

    konservatisme akuntansi

    Ha3 ; 3 > 0 : Intensitas modal berpengaruh positif terhadap konservatisme

    akuntansi

    3.4.4 Kepemilikan Manajerial

    H4 : Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap konservatisme

    akuntansi.

    H04 ; 4 0 : Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh negatif terhadap

    konservatisme akuntansi

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    58/122

    40

    Ha4 ; 4 < 0 : Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap

    konservatisme akuntansi

    3.4.5 Kesempatan Tumbuh

    H5 : Kesempatan tumbuh berpengaruh positif terhadap konservatisme

    akuntansi.

    H05 ; 5 0 : Kesempatan tumbuh tidak berpengaruh positif terhadap

    konservatisme akuntansi

    Ha5 ; 5 > 0 : Kesempatan tumbuh berpengaruh positif terhadap

    konservatisme akuntansi

    3.5 Metode Analisis Data

    3.5.1 Uji Asumsi Klasik

    Menurut Gujarati (1997) persamaan yang diperoleh dari sebuah estimasi dapat

    dikorelasikan secara statistik apabila memenuhi asumsi klasik, yaitu uji

    multikolinieritas, uji heterokesdastisitas, dan uji normalitas. Pengujian ini dilakukan

    agar mendapatkan model persamaan regresi yang baik dan benar-benar mampu

    memberikan estimasi yang handal dan tidak bias sesuai kaidah Best Linier Unbiased

    Estimator (BLUE). Pengujian ini dibantu dengan software SPSS.

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    59/122

    41

    Setelah data memenuhi kriteria pengujian asumsi klasik, pengujian

    dilanjutkan dengan pengujian hipotesis, yaitu uji individual (uji t) dan uji koefisien

    determinasi (R2).

    3.5.1.1 Uji Normalitas

    Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi

    variabel bebas dan variabel terikatnya mempunyai distribusi data yang normal atau

    mendekati normal (Ghozali, 2005). Salah satu cara untuk melihat distribusi normal

    adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi

    kumulatif dari distribusi normal (Ghozali, 2009).

    Uji normalitas juga dapat dilakukan dengan analisis grafik yang dapat

    dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik.

    Apabila data (titik) menyebar di sekitar garis normal dan mengikuti arah garis

    diagonal grafik, maka hal ini menunjukkan bahwa data berada pada distribusi normal

    sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan apabila data (titik)

    jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal grafik maka hal ini

    menunjukkan bahwa data tidak terddistribusi secara normal.

    Pengujian normalitas dapat menggunakan uji Kolomogorov-Smirnov dengan

    melihat tingkat signifikansinya. Pendeteksian normalitas data apakah terdistribusi

    normal apabila nilai signifikansi Kolomogorof-Smirnov > 0,05.

    3.5.1.2. Uji Multikolinieritas

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    60/122

    42

    Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model

    regresi ditemukan adanya korelasi atau hubungan yang signifikan antar variabel

    bebas. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

    variabel bebas (Ghozali, 2009). Untuk mengetahui apakah ada multikolinieritas dapat

    dilihat dari nilai tolernance dan VIF (Variance Inflation Factor). Apabila nilai VIF >

    10 dan nilai tolerance < 0,1 mengindikasikan bahwa model regresi bebas mengalami

    miltikolinieritas. Begitu sebaliknya, apabila model regresi mempunyai nilai VIF < 10

    dan nilai tolerance > 0,1 maka model regresi terbebas dari multikolinieritas.

    3.5.1.3. Uji Heteroskedastisitas

    Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

    terjadi ketidaksamaan varians dari residual atau pengamatan ke pengamatan lainnya.

    Apabila varians dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut

    homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedasitas

    atau model regresi yang homoskedastisitas (Ghozali, 2009).

    Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah

    dengan (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada atau tidaknya

    heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu

    pada grafik scatterplot antar SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang

    telah diprediksi dan sumbu X adalah residualnya (Y prediksi Y sesungguhnya).

    Dasar analisisnya sebagai berikut :

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    61/122

    43

    1. Apabila ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola

    tertentu yang teratur (bergelombang melebar kemudian menyempit), maka

    mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

    2. Apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

    bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

    3.5.2. Uji Hipotesis

    Metode statistik yang akan digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan

    dalam penelitian ini adalah regresi berganda (multiple regression). Program yang

    digunakan untuk melakukan uji hipotesis adalah SPSS 17. Adapun model penelitian

    untuk menguji hipotesis 1 sampai 3 adalah sebagai berikut:

    Y = + 1X1 + 2X2 + 3X3 + 4X4 + 5X5 +

    Keterangan:

    Y : Konservatisme akuntansi

    X1 : Rasio leverage

    X2 : Ukuran perusahaan

    X3 : Intensitas modal

    X4 : Kepemilikan manajerial

    X5 : Kesempatan tumbuh

    : Konstanta

    1-5 : Koefisien Regresi

  • 7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    62/122

    44

    : Error

    3.5.2.1. Koefisien Determinasi (R2)

    Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel

    independen dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien

    determinasi adalah antara nol dan satu. Apabila hasil R2 mendekati 1 (satu), maka

    hasil tersebut mengindikasikan korelasi antara yang kuat antara