ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA...

76
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN (Tesis) Oleh LUHUR BUDI INSANI PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Transcript of ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA...

Page 1: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RASDI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

(Tesis)

Oleh

LUHUR BUDI INSANI

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RASDI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Oleh

LUHUR BUDI INSANI

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarMAGISTER SAINS

Pada

Program Pascasarjana Magister AgribisnisFakultas Pertanian Universitas Lampung

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2019

Page 3: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

ABSTRACT

ANALYSIS OF MARKETING EFFICIENCY OF RAS CHICKEN EGGIN SOUTH LAMPUNG DISTRICT

By

Luhur Budi Insani

This study aims to examine the level of efficiency of marketing of chicken eggsthrough analysis of market structure, market behavior, and market performancein South Lampung District. The time of data collection was carried out fromApril to May 2018. The research location was determined intentionally in JatiAgung Subdistrict and Kalianda Subdistrict. Respondents of breeders andmarketing institutions are obtained by following the channels of the marketingchannel that occur using the snowball sampling technique. Data analysisincluded analysis of marketing efficiency by using the S-C-P method. The resultsshowed that the marketing system of chicken eggs in South Lampung District werenot efficient, viewed by the market structure was an imperfect competition, themarket conduct showed that the price of chicken eggs was determined by marketprices and payment systems, namely cash and payment on a due date systems, andat the analysis of market performance there are nine marketing channels withmarketing margin were relatively high and the RPM value not spread evenly,although producer share value were high (above 80%).

Keywords: efficiency, chicken egg, marketing system, S-C-P method

Page 4: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

ABSTRAK

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RASDI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Oleh

Luhur Budi Insani

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat efisiensi pemasaran telur ayam rasmelalui analisis struktur pasar, perilaku pasar, dan keragaan pasar di KabupatenLampung Selatan. Waktu pengumpulan data dilakukan pada bulan April sampaidengan Mei 2018. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja di Kecamatan JatiAgung dan Kecamatan Kalianda. Responden peternak dan lembaga pemasarandiperoleh dengan cara mengikuti alur dari saluran pemasaran yang terjadimenggunakan teknik snowball sampling. Analisis data yang dilakukan dalampenelitian ini adalah analisis efisiensi pemasaran dengan menggunakan metode S-C-P. Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem pemasaran telur ayam diKabupaten Lampung Selatan belum efisien, hal ini dilihat dari sisi struktur pasaryang terjadi adalah pasar tidak bersaing sempurna, perilaku pasar menunjukkanbahwa pembentukan harga telur ayam ras ditentukan oleh harga pasar dan sistempembayaran yaitu sistem tunai dan pembayaran secara tempo, serta pada analisiskeragaan pasar terdapat sembilan saluran pamasaran dengan nilai marjinpemasaran cukup tinggi dan nilai RPM tidak menyebar merata walaupun nilaipangsa produsen sudah diatas 80%.

Kata kunci: efesiensi, telur ayam, metode S-C-P, sistem pemasaran

Page 5: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat
Page 6: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat
Page 7: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat
Page 8: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Gedung Tataan pada tanggal 07 Juli 1978. Penulis

merupakan anak kesebelas yang dilahirkan dari Bapak Ahmad Sudarno (alm) dan

Ibu Musirah. Riwayat pendidikan yang telah penulis tempuh adalah Sekolah

Dasar (SD) Negeri 2 Wiyono pada tahun 1990, Sekolah Menengah Pertama

(SMP) Kebagusan pada tahun 1993, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1

Gading Rejo pada tahun 1996, Diploma Tiga (D3) Jurusan Peternakan Polinela

tahun 2001 dan Pendidikan Strata satu (S1) Jurusan Peternakan Universitas

Tulang Bawang tahun 2012. Pada tahun 2014, penulis melanjutkan studi

kejenjang Perguruan Tinggi dan terdaftar sebagai mahasiswa di Program Studi

Pascasarjana Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Selama tahun

2002 hingga saat ini, penulis bekerja di PT. Mensana Aneka Satwa dengan posisi

sebagai AHTS (Animal Health Technical Services) dan juga sebagai Marketing.

Page 9: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

SANWACANA

Bismillahirahmanirahim,

Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “ANALISIS

EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KABUPATEN

LAMPUNG SELATAN” dengan baik dan tepat waktu. Penulis menyadari

bahwa dalam penyelesaian tesis ini tidak akan terealisasi dengan baik tanpa

adanya dukungan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung.

2. Prof. Drs. Mustofa, M.A., Ph.D., selaku Direktur Pascasarjana Universitas

Lampung.

3. Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S., selaku Ketua Program Studi

Pascasarjana Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

4. Prof. Dr. Ir. Ali Ibrahim Hasyim, M.S., selaku Dosen Pembimbing Pertama

yang telah memberikan bimbingan, saran, arahan dan motivasi kepada penulis

dalam penyusunan tesis ini.

Page 10: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

5. Dr. Ir. Ktut Murniati, M.T.A., selaku Dosen Pembimbing Kedua yang telah

memberikan bimbingan, arahan dan motivasi kepada penulis dalam

penyusunan tesis sampai tesis ini selesai.

6. Dr. Ir. Sudarma Widjaya, M.S., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan

saran, kritik dan nasehatnya.

7. Dr. Ir. Yaktiworo Indriani, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

selalu memberikan nasihat dan motivasi kepada penulis.

8. Seluruh Dosen Program Studi Pascasarjana Agribisnis Fakultas Pertanian atas

semua ilmu yang telah diberikan selama penulis menjadi mahasiswa di

Universitas Lampung.

9. Karyawan-karyawan di Program Studi Pascasarjana Agribisnis Fakultas

Pertanian: Mba Ayi, Mba Iin, Mas Boim, Mas Bukhari, dan Mba Tunjung

atas semua bantuan yang telah diberikan.

10. Kedua orangtuaku tercinta yang selalu penulis banggakan, Ayahanda Ahmad

Sudarno (alm), Ibunda Musirah, Istriku Suprihatin, S.Kom., serta anak-

anakku Muhammad Daffa Tegar Ramadhan, Brilian Afif Insani dan Jacinda

Raissa Insani yang selalu ada, membimbing penulis sepanjang hidup,

memberikan do’a yang tak pernah terputus, memberikan semangat dan

motivasi untuk menjadi manusia yang lebih baik, bersahaja, dan bermanfaat

bagi banyak orang.

11. Teman–teman Program Studi Pascasarjana Agribisnis: Bambang N., Raden U,

Dian R, Ririn A, Fikri S., Gamma A.S., Tika L.P., Maria.P., Anggi S., Andri

Y., Ambo A., Edi S (Alm)., Edi G., Timbul P.S., Messiana M.A., Bina M.Z.,

Page 11: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

Diwita R.A dan yang tidak bisa disebutkan satu persatu terima kasih atas

bantuannya selama ini.

12. Rekan-rekan mahasiswa/i Program Studi Pascasarjana Agribisnis angkatan

2013, 2014, 2015, 2016 dan 2017 terima kasih atas kebersamaanya.

Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT membalas kebaikan mereka

semua dan tesis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak serta almamater tercinta.

Bandar Lampung, 20 April 2019

Luhur Budi Insani

Page 12: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... ix

I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Balakang ............................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ...................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 9

II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 10

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 101. Tinjauan Umum Ayam Ras Petelur ........................................ 102. Konsep Pemasaran .................................................................. 143. Efisiensi Pemasaran ................................................................ 174. Indikator Efisiensi Pemasaran ................................................ 18

a. Marjin Pemasaran ............................................................... 19b. Harga-Harga Ditingkat Konsumen ..................................... 21c Tersedianya Fasilitas Fisik Tataniaga .................................. 22d. Persaingan Pasar................................................................... 22

B. Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................ 22C. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 29D. Hipotesis ........................................................................................ 31

III.METODE PENELITIAN ................................................................. 32A. Definisi Operasional ...................................................................... 32B. Lokasi Penelitian, Responden dan Waktu Penelitian .................... 34C. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data ................................... 36D. Metode Pengolahan dan Analisis Data .......................................... 36

1. Analisis Struktur Pasar............................................................... 372. Analisis Perilaku Pasar............................................................... 383. Analisis Keragaan Pasar............................................................. 38

Page 13: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

ii

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ......................... 42

A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan………………... 421. Letak Geografis ……………………………………………… 422. Sebaran Kepadatan Penduduk………………………………... 433. Kondisi Perekonomian……………………………………….. 434. Kondisi Pertanian…………………………………………….. 445. Sarana dan Prasarana…………………………………………. 45

B. Gambaran Umum Kecamatan Jati Agung...................................... 461. Letak Geografis………………………………………………. 462. Sebaran Kepadatan Penduduk………………………………... 463. Kondisi Pertanian…………………………………………….. 464. Sarana dan Prasarana…………………………………………. 48

C. Gambaran Umum Kecamatan Kalianda......................................... 481. Letak Geografis………………………………………………. 482. Sebaran Kepadatan Penduduk………………………………... 493. Kondisi Pertanian…………………………………………….. 494. Sarana dan Prasarana…………………………………………. 50

V. HASIL DAN PEMBAHASANA. Karakteristik Responden ................................................................ 52

1. Peternak ..................................................................................... 522. Pedagang Besar ......................................................................... 543. Pedagang Kecil.......................................................................... 564. Pedagang Pengecer.................................................................... 57

B. Lembaga Pemasaran Telur Ayam di Kabupaten Lampung

Selatan............................................................................................. 58

C. Teknik Budidaya Usaha Ternak Ayam Ras Petelur di KabupatenLampung Selatan ........................................................................... 591. Penyiapan Bibit .......................................................................... 592. Penyiapan Pakan dan Obat-obatan............................................. 613. Cara Pemeliharaan Ternak Ayam Ras Petelur ........................... 62

a. Sistem Pemeliharaan .............................................................. 62b. Pemberian Pakan dan Minum .............................................. 63c. Pengendalian Penyakit............................................................ 64d. Panen, Penanganan, dan Pengiriman Produk ......................... 65

D. Analisis Efisiensi Pemasaran Telur Ayam di Kabupaten LampungSelatan Berdasarkan Struktur Pasar (Market Structure) ................. 66

E. Analisis Efisiensi Pemasaran Telur Ayam di Kabupaten LampungSelatan Berdasarkan Perilaku Pasar (Market Conduct) ................... 70

F. Analisis Efisiensi Pemasaran Telur Ayam di Kabupaten Lampung

Page 14: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

iii

Selatan Berdasarkan Keragaan Pasar (Market Performance).......... 73a. Saluran Pemasaran ....................................................................... 74b. Harga, Biaya, dan Volume Penjualan .......................................... 78c. Analisis Pangsa Produsen............................................................. 82d. Analisis Marjin Pemasaran .......................................................... 84

VI. KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan .................................................................................. 98B. Saran............................................................................................. 99

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 100

LAMPIRAN.............................................................................................. 103

Page 15: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Proyeksi penawaran dan permintaan telur ayam ras di IndonesiaTahun 2015 – 2019 ........................................................................ 2

2. Produksi telur dan populasi ayam ras petelur di Provinsi LampungTahun 2013 - 2017 ........................................................................... 3

3. Produksi telur per kabupaten di Provinsi Lampung, 2016……….. 4

4. Sebaran populasi ayam ras petelur dan produksi telur ayam ras perkecamatan di Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2018................. 5

5. Harga rata-rata telur ayam ras dan daging ayam ras di ProvinsiLampung per bulan tahun 2015 ...................................................... 7

6. Harga rata-rata telur ayam ras di Provinsi Lampung Tahun 2012-2016 (dalam Rp/Kg) ........................................................................ 7

7. Hasil penelitian terdahulu................................................................ 23

8. Sebaran peternak dan populasi ayam ras petelur dari dua kecamatandi Kabupaten Lampung Selatan ....................................................... 35

9. Distribusi peternak berdasarkan umur, pendidikan, pengalamanusaha ternak dan jumlah tanggungan keluarga Kabupaten LampungSelatan.............................................................................................. 53

10. Distribusi pedagang besar berdasarkan pendidikan dan pengalamanberdagang telur di Kabupaten Lampung Selatan………………….. 55

11. Distribusi pedagang kecil berdasarkan pendidikan dan pengalamanberdagang telur di Kabupaten Lampung Selatan………………….. 56

Page 16: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

v

12. Distribusi pedagang pengecer berdasarkan pendidikan danpengalaman berdagang telur di Kabupaten Lampung Selatan……… 57

13. Sebaran jumlah lembaga pemasaran telur ayam di KabupatenLampung Selatan…………………………………………………… 67

14. Sebaran pangsa produsen, marjin pemasaran, dan rasio profitmarjin (RPM) pada saluran pemasaran di Kabupaten LampungSelatan……………………………………………………………… 83

15. Analisis marjin pemasaran telur pada saluran pemasaran I diKabupaten Lampung Selatan………………………………………. 85

16. Analisis marjin pemasaran telur pada saluran pemasaran II diKabupaten Lampung Selatan………………………………………. 86

17. Analisis marjin pemasaran telur pada saluran pemasaran III diKabupaten Lampung Selatan……………………………………… 87

18. Analisis marjin pemasaran telur pada saluran pemasaran IV diKabupaten Lampung Selatan……………………………………… 89

19. Analisis marjin pemasaran telur pada saluran pemasaran V diKabupaten Lampung Selatan……………………………………… 90

20. Analisis marjin pemasaran telur pada saluran pemasaran VI diKabupaten Lampung Selatan……………………………………… 92

21. Analisis marjin pemasaran telur pada saluran pemasaran VII diKabupaten Lampung Selatan……………………………………… 94

22. Analisis marjin pemasaran telur pada saluran pemasaran VIII diKabupaten Lampung Selatan……………………………………… 95

23. Analisis marjin pemasaran telur pada saluran pemasaran IX diKabupaten Lampung Selatan……………………………………… 96

24. Identitas peternak ayam ras petelur di Kabupaten Lampung Selatan 104

25. Identitas pedagang besar di Kabupaten Lampung Selatan………… 105

26. Identitas pedagang kecil di Kabupaten Lampung Selatan………… 106

27. Identitas pedagang pengecer di Kabupaten Lampung Selatan…….. 107

Page 17: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

vi

28. Volume dan harga jual peternak rakyat ayam ras petelur padasaluran I di Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2018…………… 108

29. Volume, harga dan biaya pemasaran telur ayam ras pedagangpengecer pada Saluran I di Kabupaten Lampung Selatan Tahun2018………………………………………………………………. 108

30. Volume dan harga jual peternak kecil ayam ras petelur padasaluran II di Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2018 ……..…. 109

31. Volume, harga dan biaya pemasaran telur ayam ras pedagangkecil pada Saluran II di Kabupaten Lampung Tahun 2018………. 109

32. Volume, harga dan biaya pemasaran telur ayam ras pedagangPengecer pada Saluran II di Kabupaten Lampung Tahun 2018….. 109

33. Volume dan harga jual peternak kecil ayam ras petelur padasaluran III di Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2018…………. 110

34. Volume, harga dan biaya pemasaran telur ayam ras pedagangpengecer pada Saluran III di Kabupaten Lampung Tahun 2018…. 110

35. Volume dan harga jual peternak sedang ayam ras petelur padasaluran IV di Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2018………… 111

36. Volume, harga dan biaya pemasaran telur ayam ras pedagangkecil pada Saluran IV di Kabupaten Lampung Selatan Tahun2018……………………………………………………………… 111

37. Volume, harga dan biaya pemasaran telur ayam ras pedagangpengecer pada Saluran IV di Kabupaten Lampung Selatan Tahun2018……………………………………………………………… 111

38. Volume dan harga jual peternak sedang ayam ras petelur padasaluran V di Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2018………… 112

39. Volume, harga dan biaya pemasaran telur ayam ras pedagangpengecer pada Saluran V di Kabupaten Lampung Selatan Tahun2018……………………………………………………………….. 112

40. Volume dan harga jual peternak besar ayam ras petelur padasaluran VI di Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2018………….. 113

Page 18: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

vii

41. Volume, harga dan biaya pemasaran telur ayam ras pedagangbesar pada Saluran VI di Kabupaten Lampung Selatan Tahun2018……………………………………………………………….. 113

42. Volume, harga dan biaya pemasaran telur ayam ras pedagangkecil pada Saluran VI di Kabupaten Lampung Selatan Tahun2018……………………………………………………………….. 113

43. Volume, harga dan biaya pemasaran telur ayam ras pedagangpengecer pada Saluran VI di Kabupaten Lampung Selatan Tahun2018………………………………………………………………… 114

44. Volume dan harga jual peternak besar ayam ras petelur pada saluranVII di Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2018………………… 115

45. Volume, harga dan biaya pemasaran telur ayam ras pedagang besarpada Saluran VII di Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2018…… 115

46. Volume, harga dan biaya pemasaran telur ayam ras pedagangpengecer pada Saluran VII di Kabupaten Lampung Selatan Tahun2018………………………………………………………………… 115

47. Volume dan harga jual peternak besar ayam ras petelur pada saluranVIII di Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2018………………… 116

48. Volume, harga dan biaya pemasaran telur ayam ras pedagang besarpada Saluran VIII di Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2018….. 116

49. Volume dan harga jual peternak besar ayam ras petelur pada saluranIX di Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2018………………….. 117

50. Volume, harga dan biaya pemasaran telur ayam ras pedagangpengecer pada Saluran IX di Kabupaten Lampung Selatan Tahun2018………………………………………………………………… 117

51. Analisis marjin pemasaran telur pada saluran pemasaran IKabupaten Lampung Selatan……………………………………….. 118

52. Analisis marjin pemasaran telur pada saluran pemasaran IIKabupaten Lampung Selatan……………………………………….. 119

53. Analisis marjin pemasaran telur pada saluran pemasaran IIIKabupaten Lampung Selatan……………………………………….. 120

Page 19: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

viii

54. Analisis marjin pemasaran telur pada saluran pemasaran IVKabupaten Lampung Selatan……………………………………… 121

55. Analisis marjin pemasaran telur pada saluran pemasaran VKabupaten Lampung Selatan……………………………………… 122

56. Analisis marjin pemasaran telur pada saluran pemasaran VIKabupaten Lampung Selatan……………………………………… 123

57. Analisis marjin pemasaran telur pada saluran pemasaran VIIKabupaten Lampung Selatan……………………………………… 124

58. Analisis marjin pemasaran telur pada saluran pemasaran VIIIKabupaten Lampung Selatan……………………………………… 125

59. Analisis marjin pemasaran telur pada saluran pemasaran XIKabupaten Lampung Selatan……………………………………… 126

Page 20: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka pemikiran efisiensi pemasaran dan strategipengembangan usaha ternak ayam ras petelur di KabupatenLampung Selatan .............................................................................. 31

Page 21: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sub sektor peternakan di Indonesia memiliki prospek yang cerah untuk terus

dikembangkan. Hal ini disebabkan oleh perkembangan jumlah penduduk yang

selalu meningkat dari tahun ke tahun. Indonesia merupakan negara dengan jumlah

penduduk terbanyak keempat di dunia dengan jumlah 258.705.000 jiwa pada

tahun 2016 (BPS, 2017). Jumlah penduduk yang banyak memerlukan sumber

pangan yang juga besar. Selain itu, meningkatnya pendapatan dan kesadaran

masyarakat akan pentingnya gizi dalam kehidupan membuat subsektor peternakan

mempunyai peran yang semakin strategis. Pola konsumsi makanan masyarakat di

Indonesia secara bertahap mengalami perubahan ke arah peningkatan konsumsi

protein hewani (Kementerian Pertanian, 2016).

Telur merupakan salah satu bahan pangan hewani yang paling lengkap gizinya.

Telur yang umumnya dikonsumsi merupakan telur ayam ras. Telur ayam ras

merupakan salah satu produk pangan hasil ternak yang mempunyai peran sangat

penting dan strategis dalam pemenuhan gizi masyarakat. Di samping harganya

relatif murah, telur ayam ras juga mempunyai kandungan gizi tinggi. Kandungan

gizi telur ayam ras dengan berat 100 gram terdiri dari protein 12,8 gram,

karbohidrat 0,7 gram, lemak 11,5 gram, vitamin dan mineral (Haryoto, 1996).

Page 22: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

2

Telur juga merupakan salah satu bentuk makanan yang mudah diperoleh dan

mudah pula cara pengolahannya. Hal ini menjadikan telur sebagai jenis bahan

makanan yang selalu dibutuhkan dan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat.

Kondisi ini menyebabkan permintaan telur ayam ras oleh masyarakat dari waktu

ke waktu terus mengalami peningkatan. Proyeksi penawaran dan permintaan telur

ayam ras di Indonesia tahun 2015 sampai dengan 2019 dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Proyeksi penawaran dan permintaan telur ayam ras di Indonesia Tahun2015 – 2019

Tahun Penawaran (ton) Permintaan (ton) Surplus/Defisit (ton)20152016201720182019

1.481.4811.531.3361.578.4901.629.1811.679.809

1.542.3761.672.2851.714.4431.785.7421.857.730

-60.895-140.949-135.952-156.560-177.921

Sumber: Kementerian Pertanian, 2016

Penawaran dihitung dari produksinya dan permintaan dihitung berdasarkan total

ketersediaan untuk konsumsi. Berdasarkan data pada Tabel 1 maka tahun 2015

sampai dengan tahun 2019 diperkirakan akan terjadi defisit telur ayam ras di

Indonesia antara 4 sampai 11 persen dari produksinya. Hal ini berarti produksi

telur ayam ras belum mampu mencukupi kebutuhan pasar dalam negeri. Selain itu

Indonesia berpotensi mengisi pasar luar negeri mengingat produk ayam ras

bersifat elastis terhadap perubahan pendapatan per kapita per tahun dari suatu

negara (Kementerian Pertanian, 2015). Belum terpenuhinya permintaan dalam

negeri dan adanya peluang pasar luar negeri akan telur ayam ras merupakan

peluang besar bagi para pelaku usaha untuk terus mengembangkan usaha ternak

ayam ras petelur.

Page 23: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

3

Provinsi Lampung merupakan satu dari sepuluh provinsi yang merupakan sentra

produksi telur ayam ras di Indonesia. Produksi telur ayam ras Provinsi Lampung

tahun 2016 memberikan kontribusi sebesar 2,55 persen terhadap produksi telur

ayam ras di Indonesia. Perkembangan jumlah produksi telur di Provinsi Lampung

pada rentan lima tahun terakhir yaitu dari tahun 2013 sampai dengan 2017 dapat

dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Produksi telur dan populasi ayam ras petelur di ProvinsiLampung Tahun2013 - 2017

Tahun Produksi Pertumbuhan (%) Populasi (ekor) Pertumbuhan (%)2013 66.209 - 5.121.094 -2014 62.952 (0,05) 5.061.800 (0,01)2015 49.377 (0,27) 5.077.341 0,012016 51.893 0,05 5.263.526 0,042017 57.695* 0,10 5.760.029 0,08

*Angka ramalanSumber : Kementerian Pertanian(2017)

Berdasarkan data pada Tabel 2 diketahui bahwa produksi telur ayam ras di

Provinsi Lampung mengalami penurunan pada tahun 2015. Penurunan ini

disebabkan oleh wabah flu burung (Avian Influenza/AI). Wabah ini menyebabkan

produksi telur ayam ras menurun cukup signifikan (Lestari, 2015). Tahun 2016

dan 2017, produksi telur ayam ras di Provinsi Lampung mulai mengalami

peningkatan meskipun belum terlalu signifikan.

Sampai pada tahun 2016 produksi telur Lampung (51,89 ribu ton/tahun) belum

mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat yaitu sebesar 56,55 ribu

ton/tahun. Pemenuhan telur sebagai konsumsi masyarakat Lampung sebagian

kecil masih ditopang oleh provinsi lain yang letaknya berbatasan dengan Provinsi

Lampung. Berdasarkan hal tersebut, usaha ternak ayam ras petelur di Lampung

Page 24: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

4

memiliki prospek yang cukup besar untuk dikembangkan mengingat potensinya

yang masih cukup besar. Formulasi strategi pengembangan yang tepat harus

dilakukan agar produksi telur di Lampung bisa semakin ditingkatkan. Selain

produksi yang masih belum mencukupi konsumsi, Lampung memiliki peluang

pasar telur yang cukup besar yaitu pasar di Jakarta mengingat letaknya yang

cukup strategis. Sebaran data produksi telur di Lampung per Kabupaten pada

tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Produksi telur per kabupaten di Provinsi Lampung, 2016

Nama Kabupaten/Kota Produksi Telur (ton) Persentase (%)

Lampung Selatan 17.768 34,24

Lampung Timur 11.070 21,33

Kabupaten/kota lainnya 23.055 44,43

Lampung 51.893 100,00Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, 2016

Berdasarkan data pada Tabel 3 diketahui bahwa kabupaten yang menyumbang

produksi telur tertinggi di Provinsi Lampung adalah Kabupaten Lampung Selatan

dan Lampung Timur. Kabupaten Lampung Selatan bahkan menyumbang kurang

lebih sepertiga dari total produksi telur di Provinsi Lampung yaitu sebesar 34,24

persen. Sedangkan Kabupaten Lampung Timur merupakan penyumbang terbesar

kedua dari total produksi telur di Provinsi Lampung yaitu sebesar 21,33 persen..

Di Kabupaten Lampung Selatan terdapat beberapa daerah/kecamatan yang

merupakan sentra produksi telur ayam ras dan yang terbesar adalah Kecamatan

Jati Agung dan Kalianda. Sebaran populasi ayam ras petelur dan produksi telur

ayam ras per kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2016 dapat

dilihat pada Tabel 4.

Page 25: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

5

Tabel 4. Sebaran populasi ayam ras petelur dan produksi telur ayam ras perkecamatan di Kabupaten Lampung SelatanTahun 2016

Kecamatan Populasi ayam petelur (ekor) Produksi telur ayam ras (kg)Natar 111.700 793.050Jati Agung 1.077.000 7.915.572Tanjung Bintang - -Tanjung Sari 350.000 2.612.400Katibung 210.000 1.439.326Merbau Mataram 25.500 96.659Way Sulan 1.000 3.732Sidomulyo - -Candipuro 21.600 130.993Way Panji 450 3.359Kalianda 335.500 3.304.686Rajabasa 75.750 338.679Palas 2.000 7.464Sragi - -Penengahan 90.000 671.760Ketapang 7.500 57.846Bakauheni - -

Sumber : Badan Pusat Statistik Lampung Selatan, 2017

Tabel 4 menunjukkan bahwa Kecamatan Jati Agung dan Kecamatan Kalianda

merupakan sentra produksi telur ayam ras terbesar di Kabupaten Lampung

Selatan. Berdasarkan data produksi dan populasi pada Tabel 4 dapat diketahui

bahwa produktivitas ayam ras petelur masih tergolong rendah. Produktivitas

ayam ras petelur ini masih jauh dari potensinya, karena dari 1000 ekor ayam ras

petelur seharusnya bisa menghasilkan 50 kg telur (Majalah Infovet, 2008). Untuk

itulah perlu dilakukan analisis untuk memformulasikan strategi pengembangan

usaha ternak yang tepat agar produktivitas usaha ternak ayam ras petelur bisa

maksimal.

Salah satu upaya pengembangan usaha ternak ayam ras petelur adalah upaya

pengembangan yang terkait dengan pemasarannya. Usaha dalam menciptakan

kondisi pasar yang ideal dilakukan baik dari harga yang baik, kemudahan dalam

pendistribusian, kuatnya posisi peternak dalam tawar-menawar, mengembangkan

Page 26: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

6

dan memperluas pasar, mendorong akses yang lebih luas terhadap informasi

pasar, mengembangkan lembaga saluran distribusi, serta meningkatkan sarana dan

prasarana pemasaran agar tercipta suatu kondisi pemasaran yang efisien dimulai

dari peternak hingga konsumen akhir (Safitri, 2009).

Efisiensi sistem pemasaran dapat dilihat dari terselenggaranya integrasi vertikal

dan integrasi horizontal yang kuat, serta terjadi pembagian yang adil dari rasio

nilai tambah yang tercipta dengan biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan

produktif masing-masing pelaku. Peranan pemasaran sendiri dalam peternakan

atau agribisnis sangat besar, karena lebih kurang 80 persen pemasaran merupakan

segmen dari sistem agribisnis dan 70 persen dari setiap pengeluaran konsumen

untuk makan dan menutupi biaya pemasaran (Safitri, 2009).

Telur ayam ras merupakan jenis pangan yang ketersediaannya cukup stabil di

setiap wilayah. Hal ini selanjutnya berdampak pada harga telur ayam ras yang

relatif terjangkau. Terlebih lagi bila dibandingkan dengan jenis pangan hewani

lainnya yang harganya lebih tinggi bila dibandingkan dengan telur ayam ras.

Harga rata-rata tahunan telur ayam ras dan daging ayam ras di Provinsi Lampung

tahun dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 5.

Berdasarkan data pada Tabel 5 diketahui bahwa produk telur ayam ras merupakan

jenis pangan hewani dengan harga terendah. Namun, telur merupakan komoditi

yang tidak tahan lama (mudah busuk) sehingga telur harus dipasarkan secepatnya

dan dilakukan dengan hati-hati karena sifatnya yang sangat sensitif.

Page 27: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

7

Tabel 5. Harga rata-rata telur ayam ras dan daging ayam ras di Provinsi Lampungper bulan Tahun 2015, 2015

Bulan Daging ayam ras (Rp/Kg) ∆ (%) Telur ayam ras (Rp/Kg) ∆ (%)Januari 31.667 - 20.819 -Februari 29.028 -8,33 19.583 -5,93Maret 29.200 0,59 17.067 -12,85April 30.000 2,74 18.014 17,92Mei 31.250 4,17 19.819 19,73Juni 30.800 -1,44 21.278 21,18Juli 33.022 7,21 20.911 -1,72Agustus 35.000 5,99 21.333 2,02September 31.867 -8,95 20.922 -1,96Oktober 29.778 -6,55 18.722 -10,51November 31.222 4,85 19.542 4,38Desember 31.711 1,57 22.000 12,58Rata-rata 31.212 1,85 20.001 3,74Std. Deviasi 1.679 5,38 1.488 7,44

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, 2015

Harga rata-rata tahunan telur ayam ras di Provinsi Lampung dari tahun 2012

sampai dengan tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Harga rata-rata telur ayam ras di Provinsi Lampung Tahun 2012 – 2016(dalam Rp/Kg)

BulanTelur ayam ras

2012 2013 2014 2015 2016Rata-rata harga produsen 13.473 15.841 15.286 17.515 17.505Rata-rata harga konsumen 15.416 16.968 17.521 19.664 19.675

Sumber : PPN Lampung dan Kementerian Pertanian, 2017

Berdasarkan data pada Tabel 6 diketahui bahwa harga telur ayam ras selama lima

tahun terakhir terus mengalami fluktuasi. Hal ini mengindikasikan bahwa

pemasaran telur ayam ras di Provinsi Lampung belum efisien. Peternak pada

usaha ternak ayam ras petelur masih dalam posisi sebagai penerima harga (price

taker). Hal ini menyebabkan penerimaan ditingkat peternak menjadi paling

rendah. Pada umumnya peternak ayam ras petelur di Lampung dari segi

pemasaran produksi telur masih mengandalkan atau tergantung dari pedagang

Page 28: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

8

pengumpul dan agen telur, yang kemudian baru didistribusikan kepada

konsumen,padahal sebaiknya penjualan atau pendistribusian telur dilakukan

langsung dari kandang ke konsumen untuk memutus mata rantai distribusi

pemasaran agar tidak terlalu panjang. Namun, pemasaran langsung ke konsumen

memungkinkan timbulnya resiko para peternak,yaitu berupa biaya transpotasi.

Sedangkan, jika menjual hasil panen di daerah produksinya, peternak menghadapi

resiko harga penjualan terlalu rendah.

Semakin banyak pihak yang terlibat dalam pemasaran, maka akan semakin

banyak pula perlakuan yang diberikan dan pengambilan keuntungan oleh setiap

lembaga pemasaran. Proses pemasaran telur ayam ras di Lampung terjadi melalui

beberapa lembaga pemasaran, dimulai dari peternak sampai ke pedagang

pengumpul, agen, dan pedagang pengecer yang pada akhirnya berhubungan

dengan konsumen. Panjangnya pola saluran pemasaran telur ayam ras

mengakibatkan pemasaran telur ayam ras semakin tidak efisien. Sehingga perlu

dilakukan penelitian mengenai efisiensi pemasaran telur ayam ras di Provinsi

Lampung dengan melakukan analisis struktur pasar, perilaku pasar, dan keragaan

pasar.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka rumusan masalah penelitian ini

adalah :

1) Bagaimana tingkat efisiensi pemasaran telur ayam ras di Kabupaten Lampung

Selatan dilihat dari struktur pasar (market structure)?

Page 29: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

9

2) Bagaimana tingkat efisiensi pemasaran telur ayam ras di Kabupaten Lampung

Selatan dilihat dari perilaku pasar (market conduct)?

3) Bagaimana tingkat efisiensi pemasaran telur ayam ras di Kabupaten Lampung

Selatan dilihat keragaan pasar (market performance)?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dalam uraian sebelumnya, maka tujuan penelitian

ini adalah untuk :

1) Mengkaji tingkat efisiensi pemasaran telur ayam ras di Kabupaten Lampung

Selatan melalui analisis struktur pasar (market structure)).

2) Mengkaji tingkat efisiensi pemasaran telur ayam ras di Kabupaten Lampung

Selatan melalui analisis perilaku pasar (market conduct).

3) Mengkaji tingkat efisiensi pemasaran telur ayam ras di Kabupaten Lampung

Selatan melalui analisis keragaan pasar (market performance).

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Peternak ayam ras petelur, sebagai bahan referensi bagi peternak dalam

memasarkan telurnya.

2. Lembaga atau instansi yang terkait,sebagai bahan dalam mengambil

kebijakan yang berhubungan dengan pemasaran telur dan penentuan harga

telur.

3. Peneliti lain, sebagai bahan pembanding dan pustaka penelitian sejenis.

Page 30: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

10

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan Umum Ayam Ras Petelur

Ayam ras petelur ialah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk

diambil telurnya. Tahun demi tahun ayam hutan dari wilayah dunia diseleksi

secara ketat oleh para pakar. Arah seleksi ditujukan pada produksi yang banyak,

karena ayam hutan dapat diambil telur dan dagingnya, maka arah dari produksi

yang banyak tadi mulai spesifik. Ayam yang terseleksi untuk tujuan produksi

daging dikenal dengan ayam broiler, sedangkan untuk produksi telur dikenal

dengan ayam petelur (Rasyaf, 1994).

Ayam betina rata-rata dapat menghasilkan sebutir telur setiap pagi, dan jumlah

telur yang sudah dibuahi dapat mencapai lima belas butir. Ayam betina akan

mengerami telurnya setelah telur terakhir keluar dari badannya. Telur akan

menetas setelah dierami oleh ayam betina selama dua puluh satu hari. Semakin

baik kualitas telur, semakin besar prosentase penetasannya. Baiknya kualitas telur

itu sendiri sangat ditentukan oleh pakan ayam betina semasa proses bertelur, dan

bahkan jauh sebelum masa bertelur. Dengan kata lain, pakan dan perawatan ayam

betina amat menentukan kualitas telurnya. Semakin baik pakan dan

perawatannya, semakin baik pula mutu telurnya (Rasyaf, 1994).

Page 31: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

11

Telur merupakan bahan pangan yang sempurna, karena mengandung zat-zat gizi

yang lengkap bagi pertumbuhan mahluk hidup baru. Protein di dalam telur

mempunyai mutu yang tinggi, karena memiliki susunan asam amino esensial yang

lengkap, sehingga dijadikan patokan untuk menentukan mutu protein dari bahan

pangan yang lain. Telur dikelilingi oleh kulit setebal 0,2 - 0,4 mm yang berkapur

dan berporipori. Kulit telur ayam berwarna putih-kuning sampai coklat. Tetapi

disamping adanya hal-hal yang menguntungkan itu, telur memiliki sifat yang

mudah rusak.

Secara garis besar ayam ras petelur yang tersebar di seluruh dunia terdiri dari dua

jenis, yaitu ayam ras petelur yang menghasilkan telur dengan kerabang putih atau

disebut juga dengan telur putih dan telur dengan kerabang cokelat atau disebut

dengan telur cokelat. Sebenarnya warna kerabang telur tidak berpengaruh

terhadap nilai nutrisi yang terkandung di dalamnya. Pilihan telur hanya

ditentukan oleh selera konsumen saja. Seperti telur cokelat, lebih disukai oleh

negara-negara Asia termasuk Indonesia. Selain di Asia, telur cokelat juga lebih

disukai konsumen dari beberapa negara di Afrika dan Eropa (Perancis dan

Inggris). Sedangkan penyebaran terbanyak jenis ayam ras petelur putih yaitu

negara-negara Eropa dan benua Amerika (Fadilah dan Fatkhuroji, 2013).

Adapun perbedaan ayam ras petelur putih dan ayam ras petelur cokelat adalah

sebagai berikut :

a. Ukuran tubuh Ayam ras petelur cokelat mempunyai ukuran tubuh lebih besar

sekitar 30 - 50% dibandingkan dengan ayam ras petelur putih.

Page 32: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

12

b. Konsumsi pakan, karena ayam ras petelur cokelat ukuran tubuhnya lebih besar,

maka tingkat konsumsi pakan lebih banyak dibandingkan dengan ayam ras

petelur putih. Oleh karena itu, biaya untuk menghasilkan satu kilogram telur

cokelat lebih mahal dibandingkan dengan biaya untuk menghasilkan satu

kilogram telur putih.

c. Produksi telur ayam ras petelur cokelat sama baiknya dengan produksi telur

ayam ras petelur putih. Ukuran telur cokelat lebih besar daripada telur putih,

tetapi ketebalan kerabangnya lebih tipis dibandingkan dengan telur putih

(Fadilah dan Fatkhuroji, 2013).

Ayam petelur tipe normal menjalani masa awal (masa remaja/masa belum

produktif) 4 bulan atau 16 minggu. Masa bertelur ayam (masa produktif)

biasanya 13 bulan atau 55 minggu, ada juga yang lebih tergantung dengan

jenisnya. Maka total waktu pemeliharaan adalah 71 minggu.

Selain itu, produk sampingan dari usaha peternakan ayam tersebut, selain telur

dan ayam afkir, berupa kotoran ayam atau ayam yang mati selama pemeliharaan,

juga dapat dimanfaatkan. Kotoran ayam, misalnya, dapat dimanfaatkan sebagai

pupuk tanaman atau untuk bahan gas bio. Di sisi lain, ayam-ayam yang mati

selama pemeliharaan dapat digunakan untuk pakan ikan lele. Demikian

seterusnya sampai semua bagian dari usaha ternak ini mempunyai nilai komersial

yang dapat memberikan keuntungan maksimal (Suharno, 2001).

Proses mencapai dewasa kelamin pada ayam ras petelur sangat tergantung pada

bobot badan yang dicapai dan rangsangan pencahayaan. Umumnya, sistem

Page 33: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

13

reproduksi ayam ras betina dimulai dari umur 13-14 minggu. Ayam ras petelur

akan mencapai dewasa kelamin dengan sempurna sekitar umur 18 minggu dengan

bobot badan 1.550 gram dan memiliki potensi menghasilkan 400 butir per ekor

atau setara dengan 25 kg telur per ekor (Fadilah dan Fatkhuroji, 2013). Namun

ayam ras petelur ini sangat peka terhadap perubahan lingkungan sehingga lebih

mudah mengalami stress. Tuntutan hidup ayam ras petelur yang tinggi membuat

ayam ras petelur ini lebih cocok diternakkan secara intensif (Sudarmono, 2003).

Cahaya dapat merangsang sekresi hormon yang mempengaruhi proses ovulasi dan

peneluran. Disamping itu cahaya juga berperan menghasilkan hormon yang dapat

menstimulasi pertumbuhan. Lampu penerang mempunyai manfaat yang sangat

besar bagi anak ayam. Sebab, selain dapat merangsang pertumbuhan, anak ayam

memang sangat menyukai adanya cahaya. Bagi anak ayam, pencahayaan dengan

intensitas rendah dalam waktu yang lama adalah lebih penting daripada intensitas

tinggi, tetapi hanya berlangsung beberapa saat saja (Rasyaf, 1994).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam beternak ayam ras petelur antara lain

penentuan lokasi peternakan yang jauh dari pemukiman penduduk, terdapat akses

jalan, jaringan listrik dan jaringan telepon, topografi lahan rata dan lapang,

ketersediaan sumber air, dekat dengan pasar, dan lingkungan masyarakat yang

kondusif (Fadilah dan Atkhuroji,2013). Perencanaan usaha menjadi penting

diperhatikan karena berhubungan dengan modal, tenaga kerja, dan skala usaha

yang akan dihasilkan. Usaha peternakan juga berhubungan dengan perizinan.

Untuk skala usaha peternakan skala kecil tidak perlu mengurus izin pendirian

skala usaha kepada pemerintah, tetapi cukup dengan melaporkan saja. Namun

Page 34: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

14

untuk usaha menengah dan besar memerlukan prosedur perizinan (Rahardi dan

Hartono, 2000).

2. Konsep Pemasaran

Pemasaran atau marketing merupakan suatu proses yang mengakibatkan

mengalirnya produk melalui suatu sistem dari produsen ke konsumen. Pemasaran

juga dapat diartikan sebagai semua kegiatan yang diarahkan untuk mengenali dan

memenuhi atau memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen atau pelanggan.

Fokus utama dari kegiatan pemasaran adalah pembeli atau konsumen. Setelah

mampu menemukan keinginan dan kebutuhan konsumen, pelaku pemasaran

mengembangkan strategi yang dirancang untuk mengedukasi konsumen mengenai

fitur-fitur utama sebuah produk, membujuk konsumen untuk membeli, dan terus

meningkatkan kepuasan konsumen (Hasyim, 2012).

Menurut Sunarto (2006), pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial

yang membuat individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan

dan inginkan, melalui penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai

dengan orang lain. Inti dari kegiatan pemasaran menurut Kotler (2013) adalah

mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial dengan cara yang

menguntungkan. American Marketing Association (AMA) menawarkan definisi

formal mengenai pemasaran, yaitu suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses

untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada

pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang

menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.

Page 35: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

15

Hasyim (2012) menyatakan bahwa pemasaran yang berhubungan dengan sektor

pertanian meliputi dua kelompok kegiatan yang mencakup penawaran sarana

produksi kepada petani dan penjualan hasil produksi petani. Maka pemasaran

pertanian dapat diartikan sebagai kegiatan menyalurkan produk pertanian dan atau

sarana produksi pertanian dari titik produksi sampai ke titik konsumsi disertai

penciptaan kegunaan waktu, tempat, bentuk, dan pengalihan hak milik oleh

lembaga yang terlibat dengan melakukan satu atau lebih fungsi-fungsi pemasaran.

Fungsi-fungsi pemasaran dikelompokkan menjadi tiga fungsi yaitu:

a. Fungsi pertukaran

Pertukaran merupakan suatu tindakan untuk memperoleh objek yang

diharapkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai penggantinya.

Proses pertukaran mencakup kegiatan mencari pembeli, mengidentifikasikan

kebutuhan, merancang produk dan jasa yang baik, menetapkan harga,

mempromosikannya, menyimpan, dan mengirimkannya (Sunarto, 2006).

b. Fungsi fisik

Proses yang tercakup dalam fungsi fisik adalah pengolahan, penyimpanan, dan

pengangkutan. Proses-proses tersebut akan menciptakan kegunaan bentuk,

kegunaan tempat, dan kegunaan waktu (Hasyim, 2012).

c. Fungsi fasilitas

Fungsi fasilitas adalah semua tindakan yang bertujuan untuk memperlancar

kegiatan yang terjadi antara produsen dan konsumen. Fungsi fasilitas terdiri

dari empat, yaitu : standarisasi dan grading, penanggulangan risiko,

pembiayaan, dan informasi pasar (Hasyim, 2012).

Page 36: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

16

Karakteristik produk pertanian yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran yaitu

(Hasyim, 2012) :

a. Bersifat musiman

Produk pertanian dihasilkan melalui proses biologis yang sangat tergantung

pada iklim dan alam yang menyebabkan volume produksi berfluktuasi antar

musim, terutama antara musim panen raya dan paceklik.

b. Mudah rusak

Volume dan mutu produk pertanian cepat menurun seiring dengan

bertambahnya waktu. Akibatnya, nilai ekonomi produk pertanian cepat anjlok,

bahkan tidak berharga sama sekali dan menjadi sumber kerugian terbesar bagi

petani atau produsen.

c. Makan tempat

Produk-produk pertanian umumnya bermasa besar dan makan tempat walau

mungkin bobotnya ringan.

d. Amat beragam

Volume dan mutu produk pertanian amat beragam antar waktu dan antar

daerah atau antar sentra produksi.

e. Transmisi harga rendah

Produk pertanian memiliki tingkat elastisitas transmisi harga yang rendah dan

kadang searah.

f. Struktur pasar yang monopsonis atau oligopsonis

Produk pertanian umumnya harus menghadapi struktur pasar yang monopsonis

dan jauh dari prinsip-prinsip persaingan usaha yang sehat.

Page 37: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

17

Karakteristik produk pertanian ini menjadi determinan penting dalam memahami

proses pemasaran komoditas pertanian. Hal ini memberikan gambaran bahwa

bahwa kegiatannya tidak hanya menyalurkan barang dan jasa. Sepanjang aliran

barang tersbeut hingga ke konsumen akhir bermacam-macam aktivitas yang dapat

dilakukan sesuai dengan fungsi pemasarannya.

3. Efisiensi Pemasaran

Efisiensi adalah penggunaan sumberdaya secara minimum guna pencapaian hasil

yang optimum atau perbandingan yang terbaik antara input dan output dengan

penggunaan sumberdaya yang terbatas. Efisiensi dalam pemasaran merujuk pada

konsep kegunaan, pemaksimalan, dan pemanfaatan seluruh sumberdaya dalam

proses produksi barang dan jasa. Efisensi pemasaran dapat terjadi bila biaya

pemasaran bisa ditekan sehingga ada keuntungan, pemasaran dapat lebih tinggi,

persentase perbedaan harga yang dibayar konsumen dan produsen tidak terlalu

tinggi, dan tersedianya fasilitas fisik pemasaran. Efsiensi pemasaran dapat

tercapai bila ada pembagian yang adil bagi semua lembaga yang terlibat dalam

kegiatan pemasaran tersebut.

Menurut Hasyim (2012) pemasaran dapat dilihat efisien atau tidak dengan

menganalisis organisasi pasar tersebut. Pengukuran efisiensi pemasaran dapat

dilakukan melalui analisis organisasi pasar yang meliputi struktur, prilaku, dan

keragaan pasar dengan penjelasan sebagai berikut (Hasyim, 2012) :

a. Struktur pasar (market structure),

Struktur pasar merupakan karakteristik organisasi yang menggambarkan

hubungan antara penjual dan pembeli, antara penjual satu dengan penjual yang

Page 38: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

18

lain, dan hubungan antara penjual di pasar dengan para penjual potensial yang

akan masuk ke pasar.

b. Perilaku pasar (market conduct)

Perilaku pasar merupakan tingkah laku lembaga pemasaran dalam menghadapi

struktur pasar tertentu untuk tujuan mendapatkan keuntungan yang sebesar-

besarnya. Perilaku pasar menggambarkan tingkah laku kegiatan pembeli dan

penjual dalam hubungannya dengan sistem pembentukan harga dan praktek

transaksi secara horizontal maupun vertikal.

c. Keragaan pasar (market performance)

Keragaan pasar adalah gejala pasar yang tampak sebagai akibat dari interaksi

antara struktur pasar dan perilaku pasar. Interaksi antara struktur dan perilaku

pasar pada kenyataannya cenderung kompleks dan saling mempengaruhi secara

dinamis. Keragaan pasar adalah bagaimana pengaruh struktur pasar dan

perilaku pasar yang berkenaan dengan harga, biaya, dan volume produksi.

4. Indikator Efisiensi Pemasaran

Menurut Hasyim (2012), efisiensi daam pengertian ilmu ekonomi adalah konsep

yang terkait pada kegunaan, pemaksimalan dan pemanfaatan seluruh sumberdaya

dalam proses produksi barang dan jasa. Dalam pemasaran, kondisi efisiensi dapat

tercapai bila ada pembagian yang adil bagi semua lembaga yang terlibat dalam

kegiatan pemasaran tersebut. Ada empat indikator dalam efisiensi pemasaran,

yaitu :

Page 39: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

19

a. Marjin pemasaran

Menurut Mubyarto (1989), sistem pemasaran dikatakan efisien bila memenuhi

dua syarat, yaitu :

1) Barang sampai ketangan konsumen akhir dengan harga serendah-rendahnya.

2) Ada pembagian keuntungan yang adil terhadap setiap pelaku pasar.

Indikator marjin pemasaran lebih sering digunakan dalam analisa atau penelitian

efisiensi pemasaran, karena melalui analisis marjin pemasaran dapat diketahui

tingkat efisiensi operasional serta efisiensi harga dari pemasaran. Marjin

pemasaran juga merupakan perbedaan antara harga suatu barang yang diterima

produsen dengan harga yang dibayarkan konsumen yang terdiri atas biaya

pemasaran dan keuntungan lembaga pemasaran.

Selaras dengan hal tersebut di atas, Hasyim (2012) berpendapat bahwa yang

dimaksud dengan marjin pemasaran secara umum adalah perbedaan harga-harga

pada berbagai tingkat sistem pemasaran. Dalam bidang pertanian, marjin

pemasaran dapat diartikan sebagai perbedaan antara harga pada tingkat usaha tani

dengan harga di tingkat konsumen atau dengan kata lain perbedaaan harga antara

kedua tingkat pasar. Marjin pemasaran terdiri dari biaya pemasaran dan dan

keuntungan lembaga pemasaran. Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan

oleh lembaga pemasaran untuk pelaksanaan berbagai fungsi pemasaran.

Sedangkan keuntungan lembaga pemasaran merupakan unsur pokok yang

menyebabkan tingginya marjin pemasaran, yaitu sebagai akibat terlalu banyak dan

bertindak tidak efisiennya pedagang-pedagang perantara di dalam saluran

pemasaran yang ada.

Page 40: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

20

Untuk melihat efisiensi suatu sistem pemasaran melalui analisis marjin dapat

digunakan sebaran rasio profit marjin (RPM) atau rasio marjin keuntungan pada

setiap lembaga pemasaran yang ikut serta dalam suatu proses pemasaran. Rasio

margin keuntungan lembaga pemasaran ini merupakan perbandingan antara

tingkat keuntungan yang diperoleh lembaga pemasaran dengan biaya yang

dikeluarkan oleh lembaga pemasaran yang bersangkutan (Hasyim, 2012).

Secara matematis perhitungan marjin pemasaran dan marjin keuntungan dapat

ditulis sebagai:

mji = Psi – Pbi, ataumji = bti + πi, atauπ = mji – bti

Total marjin pemasaran adalah :

Mji = mji ,atauMji = Pr – Pf

Rasio profit marjin dapat ditulis sebagai:

RPM =bti

i

Keterangan :mji = marjin pada lembaga pemasaran tingkat ke-iMji = total marjin pada satu saluran pemasaranPsi = harga jual pada lembaga pemasaran tingkat ke-iPbi = harga beli pada lembaga pemasaran tingkat ke-ibti = biaya pemasaran lembaga pemasaran tingkat ke-iπi = keuntungan lembaga pemasaran tingkat ke-iPr = harga pada tingkat konsumenPf = harga pada tingkat produseni = 1,2,3,...,... n

Page 41: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

21

Rendahnya marjin pemasaran suatu komoditi belum tentu dapat mencerminkan

efisiensi yang tinggi. Salah satu indikator yang berguna dalam melihat efisiensi

kegiatan tataniaga adalah dengan membandingkan bagian yang diterima petani

(produsen share) terhadap harga yang dibayar konsumen akhir. Produsen’s share

merupakan perbandingan harga yang diterima peternak dengan harga di tingkat

konsumen akhir. Produsen share (PS) atau pangsa produsen bermanfaat untuk

mengetahui bagian harga yang diterima produsen, yang dinyatakan dalam

persentase (Hasibuan, 2006). Semakin tinggi PS, kinerja pasar semakin baik dari

sisi produsen.

PS = x 100%

Keterangan :

Ps = Bagian harga telur yang diterima produsenPf = Harga telur di tingkat produsenPr = Harga telur di tingkat konsumen

b. Harga-harga di tingkat konsumen

Harga-harga di tingkat konsumen yang bertambah tinggi seringkali dianggap

sebagai suatu ukuran dari efisiensi dalam pemasaran. Meningkatnya harga di

tingkat konsumen seringkali dikatakan sebagai akibat manipulasi yang dilakukan

oleh pedagang perantara untuk mengeruk keuntungan sendiri. Padahal seperti

diketahui harga dari setiap jenis barang merupakan fungsi dari pendapatan

konsumen, tersedianya penawaran dibandingkan dengan permintaan yang efektif,

suplai uang, harga barang substitusi dan komplemen, faktor musim, marjin

tataniaga dan pola distribusi, kebijaksanaan harga dari pemerintah, dan tingkat

harga umum.

Page 42: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

22

c. Tersedianya fasilitas fisik tataniaga

Fasilitas fisik tataniaga seperti pengangkutan, penyimpanan, pengolahan dan

sebagainya yang kurang memadai juga seringkali menyebabkan pemasaran

menjadi tidak efisien. Langkanya fasilitas-fasilitas fisik tersebut antara lain

disebabkan karena usahatani yang masih subsisten, sifat produk hasil pertanian

yang musiman, struktur dan penyebaran satuan-satuan usahatani, rendahnya

bagian yang dapat dijual, tahap perkembangan ekonomi, dan besarnya biaya

overhead dalam menjalankan fasilitas-fasilitas tersebut.

d. Persaingan pasar

Intensitas persaingan pasar seringkali dipakai sebagai ukuran untuk menilai

efisiensi pemasaran. Struktur pasar yang bersaing sempurna dikategorikan sebagai

sistem pemasaran yang lebih efisien daripada struktur pasar yang tidak bersaing

sempurna.

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Kajian penelitian terdahulu dibutuhkan sebagai bahan referensi dan bahan rujukan

mengenai penelitian yang serupa dan dijadikan pembanding untuk mendapatkan

hasil yang mengacu pada keadaan yang sebenarnya. Kajian penelitian terdahulu

yang diambil adalah yang berkaitan dengan topik penelitian. Melalui

perbandingan dengan penelitian terdahulu maka akan menjadi pembeda dengan

penelitian ini sehingga terdapat sebuah informasi baru dari hasil penelitian ini.

Kajian penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 7.

Page 43: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

23

Tabel 7. Hasil penelitian terdahulu

No Judul/Tahun/Peneliti Tujuan Penelitian Metode Penelitian Kesimpulan1 Analisis strategi

pemasaran telur padapeternakan ayam rasskala besar di kabupatensindrap (Palmarudi,2011).

Mengetahui strategipemasaran yangsesuai untukditerapkan dipeternakan ayam raspetelur skala besardalam meresponpersaingan pasar.

Metode penelitian yangdigunakan adalahmetode survey. Analisisyang digunakan yaituanalisis SWOT.

Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulanbahwa posisi peternakan ayam ras Petelur darihasil pembobotan dan rating analisis faktoreksternal dan internal yaitu dengan total bobotInternal Factor Evaluation (IFE) sebesar 2,82dan total bobot Eksternal Factor Evaluation(EFE) sebesar 2,51, strategi yang dapatditerapkan adalah strategi intensif (penetrasipasar, pengembangann pasar danpengembangan produk) karena peternakanayam ras skala besar berada dalam sel V :Pertahankan dan Pelihara.

2 Analisis StrategiPemasaran PeternakanAyam ras petelur Studikasus CV. Intan JayaAbadi Sukabumi(RiswanNazarudin, 2011).

Mengetahui strategipemasaran usahaayam ras petelur diCV. Intan Jaya Abadidi Sukabumi

Metode survey danpengamatan lapangan

CV IJA memiliki faktor keberhasilan untuktetap stabil dan berkembang diantaranya :penawaran dan permintaan masih tinggi,pangsa pasar masih lingkup lokal DKI (90%)dan Jawa Barat (10%), namun tetap dapatmeningkatkan omset penjualan, nilai tambahberupa rencana perusahan ke depan, kondisistruktur keuangan yang baik, perusahaansudah melakukan efisiensi, DOC diperolehdari perusahaan sendiri, perusahaan terusmelakukan investasi untuk perluasankapasitas produksi.

Page 44: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

24

No Judul/Tahun/Peneliti Tujuan Penelitian Metode Penelitian Kesimpulan3 Analisis prospek

pemasaran ayam raspetelur di KalimantanTimur (Ahmad Zaini,2011).

Mengetahui prospekpemasaran telur dikalimantan timur

Metode penelitian yangdigunakan adalahmetode survey.

Pola distribusi pemasaran telur diKalimantan Timur mengikuti 3 pola yaitu:1) pola distribusi pemasaran sedang:peternak–pedagang pasar–pedagang eceran–konsumen,2) pola distribusi pemasaranpendek:peternak–pedagang eceran–konsumen,3) pola distribusi pemasaran langsung:peternak–konsumen.Rata–rata marjin pemasaran untuk pola I =Rp. 3400/kg, pola II = Rp. 3000/kg danpola III =Rp. 2600/kg.

4 Efisiensi pemasaran telurayam ras di KotaManado (Darwin Tobaol,dkk., 2018).

Mengetahui polasaluran, margin danefisiensi pemasarantelur ayam ras di KotaManado

Metode penelitian yangdigunakan adalahmetode studi kasus danuntuk menjawab tujuan,digunakan analisisdeskriptif kuantitatif.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwaterdapat dua pola saluran pemasaran telurayam ras dalam CV Gunawan Dharma diKota Manado. Margin pemasaran padasaluran pemasaran dari produsen kekonsumen melewati pedagang pengecer lebihbesar daripada angka margin pemasaran padasaluran produsen ke konsumen melewatipedagang pengumpul dan pedagang pengecer.Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwakedua saluran pemasaran yang terjadi padaproses pemasaran telur di CV. GunawanDharma Kota Medan sudah efisien.

Page 45: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

25

No Judul/Tahun/Peneliti Tujuan Penelitian Metode Penelitian Kesimpulan5 Efisiensi pemasaran telur

ayam ras di KecamatanRinginrejo KabupatenKediri (M.Y. Ardhiana,2014).

Mengetahui saluranpemasaran danefisiensi pemasarantelur di KecamatanRinginrejo KabupatenKediri.

Penelitian dilakukandengan metode survey.Analisis datamenggunakan sharepeternak, biayapemasaran, rasiokeuntungan, dan bagianlaba dari masing-masing saluranpemasaran.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tigasaluran pemasaran I): peternak (produsen) –pedagang besar – pedagang menengah –pedagang pengecer – konsumen akhir, II):peternak (produsen) – pedagang besar –pedagang pengecer – konsumen akhir dansaluran pemasaran III): peternak (produsen) –pedagang besar – konsumen akhir. Saluranpemasaran yang paling efisien adalah polasaluran pemasaran III.

6 Kajian pemasaran telurayam di KecamatanSukorejo KabupatenPasuruan (W.Mamilianti, 2012).

Menganalisis saluranpemasaran telur,menganalisis marjinpemasaran dan shareharga di tingkatpeternak dan lembagapemasaran sertapendekatan S-C-P.

Metode penlitianmenggunakan metodestudi kasus. Analisisdata berupa analisisdeskriptif, analisisharga, yang diterimaprodusen, analisisshare keuntungan danshare biaya lembagapemasaran, analisismargin pemasaran,pendekatan structure,conduct and marketperformance (S-C-P).

Dari hasil penelitian diketahui bahwa ada 2tipe saluran pemasaran ayam petelur.Besarnya margin pemasaran yang diperolehpada saluran I untuk pedagang besar Sidoarjomasing-masing yaitu Rp 700/kg, pedagangbesar di Pasuruan Rp 500/kg, pedagang besardi Pandaan Rp 800/kg, dan saluran II untukpedagang besar di Sukorejo sebesar Rp600/kg. Share harga yang diterima peternakatau produsen masing-masing pedagang besaruntuk saluran I yaitu pedagang besar diSidoarjo 91,03%, pedagang besar di Pasuruan93,42%, pedagang besar di Pandaan 89,74.Sedangkan untuk pendekatan (S-C-P)menunjukkan saluran pemasaran telur belumefisien.

Page 46: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

26

No Judul/Tahun/Peneliti Tujuan Penelitian Metode Penelitian Kesimpulan7 Analisis efisiensi

pemasaran telur ayam rasdi CV. Cipta AksaraKelurahan KastelaKecamatan PulauTernate Kota TernateSelatan. (Hamka, 2014).

Mengetahui saluranpemasaran pada CV.Cipta Aksara dantingkat efisiensipemasarannya

Metode penelitian yangdigunakan adalahmetode kualitatif denganpendekatan marginpemasaran, share hargadan rasio keuntungan.

Saluran pemasaran yang terjadi dalampenjualan telur ayam ras pada CV. CiptaAksara terdiri dari empat jalur pemasaran,dimana tiap-tiap jalur menunjukkan tingkatefisiensi pemasaran yang baik. Hal iniditunjukkan dengan nilai share harga lebihdari lima puluh persen, dimana setiappenambahan Rp.1,- oleh produsen telur ayamras akan memberikan keuntungan kepadaprodusen, dengan demikian proses pemasaranyang terjadi pada CV. Cipta Aksara dapatdikatakan efisien.

8 Analisis pola saluranpemasaran dan marjinserta efisiensi pemasaranayam broiler pada sistemkemitraan di KabupatenGrobogan (R. Annisa, S.Marzuki dan W.Roessali, 2015).

Mengetahui beberapapola saluranpemasaran danmarjin serta efisiensipemasaran ayambroiler di KabupatenGrobogan.

Metode yang digunakanadalah survei. Datayang dikumpulkanmeliputi data primerdan data sekunder.Analisis data polasaluran pemasarandibahas secaradeskriptif dan pengujianmarjin pemasaran tiappola saluran pemasarandi uji denganindependent sample ttest.

Hasil penelitian adalah terdapat 3 pola saluranpemasaran yaitu: pola 1, produsen - inti -pedagang besar - pedagang pasar - pedagangeceran -konsumen; pola 2, produsen - inti -pedagang besar - pedagang pasar - konsumen;dan pola 3, produsen - inti - pedagang besar -konsumen. Rata-rata marjin pemasaranadalahpola 1 (panjang) Rp 13.951 sebesar 37,57%,pola 2 (sedang) Rp 11.262sebesar 30,33 %dan pola 3 (pendek) Rp 11.918 sebesar33,00%. Marjin pemasaran pola (1 dan 2)dan pola (1 dan 3) terdapat perbedaan antaratiap pola, sedangkan pola (2 dan 3) tidakterdapat perbedaan antara tiap pola.

Page 47: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

27

No Judul/Tahun/Peneliti Tujuan Penelitian Metode Penelitian Kesimpulan9 Produksi dan tataniaga

telur ayam ras di PropinsiLampung (Fitriani,Ismono, H. dan Rosanti,N. 2012).

Penelitian inibertujuan untuk: 1)mengetahui kondisibasis produksi telur didaerah sentraproduksi;2) mengidentifikasilembagatataniagayang terlibat dalamtataniaga telur padadearah sentra produksihingga konsumenakhir; dan3) menganalisisefisiensi tataniagatelur melaluipendekatan RPM(ratio profit margin)dan elastisitastransmisi harga.

Pengambilan sampeldilakukan secarapurposive dan snowballsampling atas dasarjumlah pelaku produksidan distribusi telur daritingkat produsen hinggake pedagang besar danpengecer. Alat analisisyang digunakanmeliputi:1. Kondisi produksi dandata hasil rekapitulasidata awal akandianalisis menggunakananálisisstatistik deskiptif.2. Kondisi tataniagatelur menggunakanpendekatan pola salurantataniaga, ratio profitmargin (RPM), dananalisis transmisi harga.

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwakondisi produksi telur ayam ras di ProvinsiLampung rata-rata menghadapi persoalantingginya biaya pakan sebagai komponenutama biaya produksi, mencapai 82,04% daritotal biaya produksi. Besarnya biaya pakanmenyebabkan usaha peternakan ayam raspetelur berbiaya tinggi dan seringkali menjadihambatan bagi pengembangan usaha ayamras petelur secara umum.

Distribusi marjin tataniaga dan nisbah marjinkeuntungan telur ayam ras tidak merata,sehingga dapat dikatakan bahwa salurantataniaga telur ayam ras di Propinsi Lampungbelum efisien. Nilai elastisitas transmisiharga kurang dari satu, hal ini berarti bahwalaju perubahan harga di tingkat konsumenlebih kecil dibanding laju perubahan harga ditingkat produsen. Keadaan ini berarti bahwasistem tataniaga yang berlaku untukkomoditas telur ayam ras belum efisien danpasar yang dihadapi oleh pelaku tataniagakomoditas tersebut adalah bersaing tidaksempurna.

Page 48: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

28

No Judul/Tahun/Peneliti Tujuan Penelitian Metode Penelitian Kesimpulan10 Efisiensi pemasaran telur

ayam ras di KecamatanKanigoro KabupatenBlitar (JaisyAghniarahim P, dkk.,2016).

Tujuan penelitian iniadalah untukmenentukan polasaluran pemasaran danefisiensi pemasarantelur ayam diKecamatan Kanigoro,Kabupaten Blitar.

Metode pengumpulandata dilakukan dengancara analisis datakuantitatif melaluiperhitungan margin dannilai share peternakdilakukan pendekatankualitatif melaluianalisis S-C-P, makakualitatif analisis datadengan modelpersamaan structuralmelalui SCM.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa limapola saluran pemasaran yang terjadi diKabupaten Blitar Kecamatan Kanigoro untukGrade AA dan A memiliki 4 pola saluranpemasaran, yaitu tipe 1 peternak – pedagangpengepul - grosir – pedagang kecil –konsumen, kemudian tipe 2 peternak –pedagang pengepul - grosir – konsumen, tipe3 (a) peternak – pedagang pengepul –konsumen, tipe 3 (b) peternak – minimarket –konsumen, dan tipe 4 peternak – hotel –konsumen. Hasil efisiensi pemasaran dapatdilihat dari perhitungan margin dan sharepeternak bahwa nilai mark-up paling tinggiadalah untuk saluran pemasaran tipe satu danshare peternak tertinggi terdapat pada saluranpemasaran tipe dua. Budaya, gaya hidup,harga pasar, jumlah pelanggan, kelompoksosial dan persepsi berpengaruh positifterhadap efisiensi pemasaran.

Page 49: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

29

Berdasarkan penelitian terdahulu diketahui bahwa belum pernah dilakukan

analisis mengenai efisiensi pemasaran telur di Lampung yang menggunakan

pendekatan S-C-P. Oleh karena itu penelitian ini melakukan penelitian mengenai

efisiensi pemasaran dengan pendekatan analisis S-C-P menggunakan metode

sensus dengan lingkup wilayah kabupaten. Kabupaten yang dipilih secara sengaja

merupakan kabupaten yang menyumbang sepertiga dari total produksi telur se-

Provinsi Lampung yaitu Kabupaten Lampung Selatan.

C. Kerangka Pemikiran

Usaha ternak ayam ras petelur adalah kegiatan untuk memproduksi telur di

lingkungan peternakan. Setiap peternak berusaha untuk terus meningkatkan

produksinya. Hal ini dilakukan agar peternak memperoleh pendapatan yang lebih

besar. Besar kecilnya pendapatan peternak tergantung pada efisien tidaknya

sistem pemasaran yang dihadapinya. Saluran pemasaran yang terlalu panjang

dapat menjadi petunjuk tidak efisiennya suatu saluran pemasaran, tetapi bukan

merupakan indikasi mutlak.

Jika setiap lembaga pemasaran memperoleh imbalan yang sesuai dengan fungsi-

fungsi pemasaran yang dilakukan, maka walaupun saluran pemasarannya panjang,

sistem pemasaran tersebut dapat dikatakan efisien. Akan tetapi jika ada lembaga

pemasaran yang dirugikan, meskipun saluran pemasarannya pendek, sistem

pemasaran tersebut tidak efisien. Sistem pemasaran yang baik harus dapat

memberikan kepuasan kepada semua pihak yang ikut dalam saluran pemasaran.

Page 50: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

30

Dalam menganalisis sistem pemasaran telur dilakukan analisis organisasi pasar

(struktur, perilaku, keragaan), saluran pemasaran, marjin pemasaran, regresi,

korelasi, dan elastistas transmisi harga. Untuk mengetahui organisasi pasar dan

saluran pemasaran dilakukan analisis secara deskriptif kualitatif, sedangkan untuk

mengetahui marjin pemasaran, ratio profit margin dan pangsa produsen

digunakan analisis kuantitatif atau statistik.

Usaha ternak ayam ras petelur di Provinsi Lampung memiliki potensi yang besar

untuk terus dikembangkan. Hal ini berdasarkan jumlah produksi telur yang belum

memenuhi konsumsi dan potensi pasar telur yang cukup besar karena letak

Propinsi Lampung yang cukup strategis. Namun, peternak ayam ras petelur pada

umumnya terus mengembangkan usaha ternaknya untuk meningkatkan produksi

telur hanya berdasarkan pertimbangan harga yang selalu diatas biaya produksi

tanpa mempertimbangkan bagaimana melakukan strategi pemasaran yang baik,

sehingga apa yang sudah dilakukan peternak dalam proses pemasaran telur saat ini

belumlah efisien. Oleh karena itu, penelitian ini akan meneliti tentang efisiensi

pemasaran telur di Kabupaten Lampung Selatan. Untuk memperjelas kerangka

pemikiran ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 51: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

31

Gambar 1. Kerangka pemikiran efisiensi pemasaran usaha ternak ayam raspetelur di Kabupaten Lampung Selatan

D. Hipotesis

Berdasarkan paradigma kerangka pemikiran, maka hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah diduga pemasaran telur ayam ras di Kabupaten Lampung

Selatan belum efisien.

Usaha Ternak Ayam Ras Petelur

Usaha yang berpotensiuntuk terus dikembangkandilihat dari sisi permintaan

dan pasar produknya

Produksi telur ayam ras

Pasar telur ayam ras

Analisis yang digunakan:a. Struktur pasar (market structure)b. Perilaku pasar (market conduct)c. Kinerja pasar (market performance),

meliputi :- Saluran pemasaran- Harga, biaya, dan volume penjualan- Marjin pemasaran- Produsen’s share- Analisis elastisitas transmisi harga

Faktor Produksi :1. Luas lahan/kandang2. Bibit ayam3. Pakan4. Obat-obatan5. Tenaga kerja6. Teknologi

PemasaranEfisien

PemasaranTidak efisien

Masalah :- Harga telur yang terusmengalami fluktuasi

- Pola saluran pemasaranyang cukup panjang

Page 52: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

32

III. METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional

Definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk memperoleh

data dan melakukan analisis yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

Usaha ternak ayam ras petelur adalah suatu rangkaian aktifitas ternak ayam ras

yang direncanakan untuk mendapatkan manfaat dengan menggunakan sumber-

sumber yang mempunyai titik waktu berakhirnya aktifitas.

Harga produsen adalah harga telur ayam ras di tingkat produsen setelah terjadi

transaksi jual beli, diukur dalam satuan rupiah per kilogram (Rp/Kg).

Harga konsumen atau harga beli adalah harga telur ayam ras yang dibayarkan

pada waktu terjadi transaksi jual beli telur, diukur dalam satuan rupiah per

kilogram (Rp/Kg).

Pemasaran adalah proses pertukaran yang mencakup serangkaian kegiatan yang

ditujukan untuk memindahkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen

dengan tujuan memperoleh keuntungan di satu pihak dan kepuasan di pihak lain.

Page 53: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

33

Biaya pemasaran adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh peternak dan

lembaga pemasaran yang terdiri dari biaya penyimpanan, pengangkutan,

penyusutan, dan biaya lainnya, dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp).

Lembaga pemasaran telur adalah orang-orang atau badan usaha yang melakukan

kegiatan-kegiatan pemasaran.

Saluran pemasaran adalah lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam

menyampaikan komoditas telur dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan

pembelian, pengangkutan, penyimpanan, dan penjualan dari peternak telur ke

konsumen akhir.

Struktur pasar adalah suatu deskripsi yang merupakan konsep mengenai tingkat

persaingan pasar, mencakup penjelasan jumlah perusahaan dalam pasar, serta

syarat-syarat keluar masuk pasar.

Marjin pemasaran adalah perbedaan harga suatu barang yang diterima oleh

produsen dengan harga yang dibayar oleh konsumen, yang terdiri dari biaya

pemasaran dan keuntungan lembaga pemasaran.

Profit marjin adalah marjin keuntungan lembaga pemasaran yang dihitung dengan

mengurangi nilai marjin pemasaran dengan biaya yang dikeluarkan.

Volume jual adalah banyaknya telur ayam ras yang djual, baik oleh produsen,

maupun oleh lembaga pemasaran, diukur dalam satuan kilogram (Kg).

Volume beli adalah banyaknya telur ayam ras yang dibeli oleh konsumen atau

lembaga pemasaran, diukur dalam satuan kilogram (Kg).

Page 54: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

34

Produsen telur (peternak ayam ras petelur) adalah orang/perusahaan yang

bergerak dalam usaha ternak ayam ras petelur untuk keperluan perdagangan.

Pedagang besar adalah salah satu lembaga dalam pemasaran yang membeli

(mengumpulkan) telur langsung dari peternak dan menjualnya ke konsumen atau

lembaga pemasaran lainnya.

Pedagang kecil adalah salah satu lembaga dalam pemasaran yang membeli

(mengumpulkan) telur dari pedagang besar dan menjualnya ke pedagang pengecer

maupun konsumen.

Pedagang pengecer adalah salah satu lembaga dalam pemasaran yang membeli

(mengumpulkan) telur dari pedagang kecil dan menjualnya ke konsumen.

Konsumen adalah pembeli terakhir yang langsung mengkonsumsi telur yang

dibeli atau dijual kembali setelah diolah atau diubah bentuk dengan tujuan

memberikan nilai tambah.

B. Lokasi Penelitian, Responden, dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di dua kecamatan yaitu Kecamatan Jati Agung dan

Kecamatan Kalianda di Kabupaten Lampung Selatan. Adapun pemilihan lokasi

penelitian di Kabupaten Lampung Selatan dilakukan secara sengaja (purposive)

dengan pertimbangan bahwa wilayah ini merupakan penghasil telur terbesar di

Lampung. Pada tahun 2016, Kabupaten Lampung Selatan menyumbang lebih

dari setengah dari total produksi telur ayam ras di Lampung yaitu sebesar 51,96

persen. Berdasarkan data BPS (2017) dalam Lampung Selatan Dalam Angka,

Page 55: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

35

Kecamatan Jati Agung dan Kecamatan Kalianda merupakan daerah sentra

produksi telur ayam ras di Kabupaten Lampung Selatan, sehingga dipilih dua

kecamatan tersebut secara sengaja sebagai lokasi penelitian.

Berdasarkan data Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan dan Pinsar

Petelur Nasional (PPN) Lampung maka didapatkan data seperti disajikan pada

Tabel 8.

Tabel 8. Sebaran peternak dan populasi ayam ras petelur dari dua kecamatan diKabupaten Lampung Selatan

No Kecamatan Jumlah Peternak AyamRas Petelur (Orang)

Populasi Ayam RasPetelur (ekor)

1 Jati Agung 10 901.0002 Kalianda 7 317.000

Jumlah 17 1.218.000Sumber : diolah dari berbagai sumber (Dinas Peternakan dan PPN Lampung)

Tabel 8 menujukkan data jumlah peternak ayam ras petelur di daerah penelitian,

sehingga jumlah populasi pada penelitian ini adalah 17 orang peternak.

Berdasarkan data pada Tabel 8 maka metode penarikan sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode sensus yaitu semua anggota populasi dijadikan

sampel (Singarimbun, 1989). Arikunto (2002) menyatakan bahwa jika sampel

kurang dari 100, maka sampel harus diambil seluruhnya.

Metode penarikan sampel untuk lembaga pemasaran diambil dari lembaga

pemasaran yang terlibat langsung dalam pemasaran telur ayam ras di Kabupaten

Lampung Selatan dengan menggunakan teknik snowball sampling. Cara

pengambilan sampel dengan teknik ini dilakukan berantai, pelaksanaannya

pertama-tama dilakukan interview terhadap peternak atau produsen telur ayam

ras, selanjutnya yang bersangkutan diminta untuk menyebutkan calon responden

Page 56: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

36

lainnya (pedagang telur sampai ke konsumen) sehingga didapat suatu rantai

pemasaran. Kegiatan pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan pada bulan

April 2018 sampai dengan Mei 2018.

C. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey. Data yang

dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui

wawancara dan observasi langsung dengan responden (peternak ayam ras petelur

dan lembaga pemasaran yang terlibat langsung). Data sekunder diperoleh melalui

pencatatan dari berbagai kepustakaan, instansi atau lembaga yang terkait dalam

penelitian, publikasi-publikasi serta laporan-laporan lainnya yang digunakan

dalam penelitian ini.

D. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode yang digunakan untuk menganalisis efisiensi sistem pemasaran adalah

deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Analisis kualitatif (deskriptif)

digunakan untuk mengetahui struktur pasar (jumlah pembeli dan penjual),

perilaku pasar (cara pembelian, penjualan, dan pembayaran), serta keragaan

pasar berdasarkan saluran pemasaran, harga, biaya, dan volume penjualan.

Analisis kuantitatif (statistika) digunakan untuk menganalisis efisiensi pemasaran

berdasarkan indikator marjin pemasaran, ratio profit margin (RPM), dan pangsa

produsen (PS).

Page 57: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

37

Efisiensi pemasaran telur ayam ras pada penelitian ini dianalisis dengan

menggunakan model pendekatan organisasi pasar. Organisasi pasar ini terbagi

menjadi tiga komponen, yaitu:

1. Analisis Struktur pasar (market structure)

Menurt Hasyim (1994), struktur pasar merupakan karakteristik organisasi yang

menggambarkan hubungan antara penjual dan pembeli yang dapat dilihat dari

jumlah lembaga pemasaran, diferensiasi produk dan kondisi keluar masuk pasar

(entry condition). Jumlah lembaga pemasaran di Kabupaten Lampung Selatan

dianalisis melalui struktur pasar dengan menggunakan metode wawancara

langsung dengan responden. Setelah diperoleh jumlah lembaga pemasaran telur

ayam ras di lokasi penelitian dan dianalisis mengenai kondisi untuk lembaga

pemasaran keluar masuk pasar, maka dapat diketahui apakah komoditi telur ayam

ras termausk ke dalam produk dengan pasar bersaing sempurna atau pasar

bersaing tidak sempurna.

Struktur pasar bersaing apabila jumlah pembeli dan penjual banyak, penjual dan

pembeli hanya menguasai sebagian kecil dari barang yang dipasarkan, sehingga

masing-masing tidak dapat mempengaruhi harga pasar (price taker), tidak ada

gejala konsentrasi, produk yang diperdagangkan homogen, dan ada kebebasan

untuk keluar masuk pasar. Sebaliknya, struktur pasar tidak bersaing sempurna

seperti pasar monopoli (dicirikan oleh adanya penjual tunggal) dan monopsoni

(dicirikan oleh adanya pembeli tunggal). Oligopoli adalah pasar dengan beberapa

penjual, sedangkan oligopsoni adalah pasar dengan hanya beberapa pembeli.

Page 58: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

38

b. Analisis Perilaku pasar (market conduct)

Perilaku pasar merupakan tingkah laku lembaga pemasaran dalam menghadapi

struktur pasar tertentu dalam rangka mendapatkan keuntungan yang sebesar-

besarnya. Perilaku pasar menggambarkan tingkah laku kegiatan pembeli dan

penjual dalam melakukan kegiatan pembelian, penjualan, penentuan harga, dan

siasat pasar untuk memperkuat posisi di dalam pasar. Pada perilaku pasar

dianalisis sistem pembentukan harga serta praktek pembelian dan penjualan telur

ayam ras di Kabupaten Lampung Selatan yang dilakukan oleh lembaga pemasaran

terkait. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan metode wawancara langsung

kepada responden.

c. Analisis Keragaan pasar (market performance)

Keragaan pasar merupakan gejala pasar yang tampak sebagai akibat dari interaksi

antara struktur pasar (market structure) dan perilaku pasar (market conduct).

Interaksi antara struktur dan perilaku pasar pada kenyataannya cenderung bersifat

kompleks dan saling pengaruh mempengaruhi secara dinamis. Keragaan pasar

dilihat berdasarkan indikator-indikator seperti saluran pemasaran, harga, biaya,

dan volume penjualan, pangsa produsen, marjin pemasaran, dan ratio profit

margin (RPM).

(1) Saluran pemasaran

Saluran pemasaran telur ayam ras di Kabupaten Lampung Selatan dianalisis

secara deskriptif kualitatif, mulai dari tingkat peternak produsen dan

lembaga-lembaga pemasaran lainnya, serta konsumen yang ikut terlibat

Page 59: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

39

dalam proses arus barang. Jumlah saluran pemasaran yang ikut serta dalam

proses pemasaran akan menentukan apakah sistem pemasaran tersebut efisien

atau tidak. Semakin banyak lembaga pemasaran yang terlibat, maka akan

menambah biaya pemasaran yang dikeluarkan.

Hanafiah dan Saefudin (1986), mengemukakan bahwa panjang pendeknya

saluran pemasaran suatu barang niaga ditandai dengan berapa banyaknya

pedagang perantara yang dilalui oleh barang niaga tersebut sejak dari

produsen hingga konsumen akhir. Bila pedagang perantara yang dilaluinya

banyak, maka dikatakan bahwa saluran pemasaran dari barang niaga tersebut

panjang.

Jika saluran pemasaran tersebut panjang, namun fungsi-fungsi pemasaran

yang dilakukan oleh lembaga pemasaran tersebut dibutuhkan serta sulit untuk

diperpendek, maka saluran pemasaran tersebut dapat dikatakan efisien.

Sebaliknya, jika saluran pemasaran tersebut panjang namun ada fungsi-fungsi

pemasaran yang tidak perlu dilakukan, sehingga masih bisa diperpendek,

tetapi tidak dilakukan, maka saluran pemasaran tersebut dapat dikatakan tidak

efisien.

Jika saluran pemasaran tersebut pendek dan dirasakan fungsinya cukup bagi

barang tersebut, maka dapat dikatakan bahwa saluran pemasaran tersebut

efisien. Sebaliknya, jika saluran pemasaran tersebut pendek dan dirasakan

perlu adanya tambahan fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh

lembaga pemasaran, sehingga perlu diperpanjang, maka dapat dikatakan

bahwa saluran pemasaran tersebut tidak efisien.

Page 60: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

40

(2) Harga, biaya, dan volume penjualan

Keragaan pasar juga berkenaan dengan harga, biaya, dan volume penjualan

masing-masing tingkat pasar dimulai dari tingkat produsen, pedagang besar,

pedagang kecil, pedagang pengecer sampai ke konsumen akhir yang akan

dianalisis secara deskriptif kualitatif berdasarkan pengamatan di daerah

penelitian.

(3) Pangsa Produsen

Analisis pangsa produsen memiliki tujuan untuk mengetahui bagian harga

yang diterima oleh peternak (produsen). Pangsa pasar yang tinggi,

menunjukkan kinerja pasar yang semakin baik dari sisi produsen (peternak).

Pangsa produsen dirumuskan :

PS = Pf x 100%Pr

Keterangan :Ps = Bagian harga telur yang diterima produsen (peternak)Pf = Harga telur di tingkat produsen (peternak) (Rp/Kg)Pr = Harga telur di tingkat konsumen (Rp/Kg)

(4) Marjin pemasaran

Marjin pemasaran adalah perbedaan harga pada tingkat usahatani (Pf) dengan

harga di tingkat eceran atau konsumen (Pr) (Hasyim, 1994). Secara

matematis, marjin pemasaran dirumuskan sebagai (Azzaino, 1982):

mji = Psi - Pbi atau mji = bti + i

sehingga diperoleh total marjin pemasaran (M) adalah:

M = ∑ mji atau M = Pr – Pf

Page 61: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

41

Penyebaran marjin pemasaran dapat dilihat berdasarkan persentase

keuntungan terhadap biaya pemasaran (Ratio Profit Marjin /RPM) pada

lembaga pemasaran dengan menggunakan rumus (Azzaino, 1982) :

RPM (%) = I x 100%bti

Keterangan:mji= marjin pemasaran tingkat ke-iPsi = harga jual lembaga pemasaran tingkat ke-iPbi = harga beli lembaga pemasaran tingkat ke-ibti = biaya total lembaga pemasaran tingkat ke-ii = keuntungan lembaga pemasaran tingkat ke-iM = marjin total pemasaranPr = harga di tingkat konsumenPf = harga di tingkat petani/produseni = 1,2,3,...........,n

Lebih lanjut Azzaino (1982) menyatakan bahwa nilai RPM yang relatif

menyebar merata pada berbagai tingkat lembaga pemasaran merupakan

cerminan dari pemasaran. Jika selisih RPM antara lembaga pemasaran sama

dengan nol, maka sistem pemasaran tersebut dianggap efisien dan jika selisih

RPM lembaga pemasaran tidak sama dengan nol, maka sistem pemasaran

yang terjadi dianggap tidak efisien.

Page 62: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

42

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

1. Letak Geografis

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Lampung Selatan yang merupakan salah

satu dari 14 kabupaten/kota di Provinsi Lampung. Wilayah Kabupaten Lampung

Selatan terletak antara 105º14’ sampai dengan 105º45’ Bujur Timur dan 5º15’

sampai dengan 6º Lintang Selatan. Mengingat letak yang demikian ini, daerah

Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah lain di Indonesia

merupakan daerah tropis (BPS, 2017).

Wilayah administrasi Kabupaten Lampung Selatan mempunyai batas- batas

sebagai berikut:

- Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Lampung Tengah dan

Lampung Timur,

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Sunda,

- Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Pesawaran,

- Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa.

Luas wilayah Kabupaten Lampung Selatan tercatat 2.007,01 km2 terdiri dari 17

kecamatan dan 256 desa. Kecamatan Jati Agung dan Kecamatan Kalianda

Page 63: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

43

merupakan dua kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan yang dijadikan lokasi

penelitian (BPS, 2017).

2. Sebaran Kepadatan Penduduk

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2017), jumlah Penduduk Kabupaten Lampung

Selatan tahun 2016 berjumlah 982.885 jiwa dengan kepadatan penduduk 490

orang/km2, yang terdiri dari jiwa 504.498 laki-laki dan 478.387 perempuan. Dari

total penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) yang berjumlah 191.292 jiwa sebesar

46,19 persen penduduk di Kabupaten Lampung Selatan bekerja di sektor

pertanian.

3. Kondisi Perekonomian

Berdasarkan Badan Pusat Statistika (2017), PDRB Kabupaten Lampung Selatan

atas dasar harga berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2016 sebesar

34.903.655,2 juta rupiah, sedangkan PDRB Kabupaten Lampung Selatan atas

dasar harga konstan menurut Lapangan Usaha Tahun 2016 sebesar 25.942.709,0

juta rupiah. Laju pertumbuhan PDRB ADHK pada tahun 2016 menurun dari 5,38

menjadi 5,22 persen.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku menurut

Lapangan Usaha pada tahun 2016 terjadi kenaikan sebesar 3,5 triliun rupiah jika

dibandingkan tahun 2015. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor

penyumbang terbesar dengan nilai tambah sebesar 10,57 trilyun rupiah disusul

sektor industri pengolahan 8,49 trilyun rupiah dan sektor perdagangan besar dan

eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 4,02 trilyun rupiah. Sedangkan sektor

Page 64: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

44

terkecil sumbangannya adalah sektor pengadaan listrik dan gas. Laju

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lampung Selatan dari tahun 2014 sampai tahun

2016 mengalami penurunan.

4. Kondisi Pertanian

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2017), pada tahun 2016 sebagian wilayah

Kabupaten Lampung Selatan merupakan areal persawahan dengan luas 447,32

km2 (22,28 persen). Dari total luas areal persawahan, 77,30 persen merupakan

sawah tadah hujan. Luas panen tanaman pangan di Kabupaten Lampung Selatan

terluas adalah jagung, diikuti padi sawah dan ubi kayu sedangkan luas yang

terkecil adalah ubi jalar. Selain tanaman pangan, Kabupaten Lampung Selatan

juga merupakan penghasil tanaman sayuran dan buah-buahan. Dari beberapa

tanaman sayuran yang ada, produksi tanaman cabe merah besar merupakan yang

terbanyak dengan jumlah produksi sebesar 119.289 kuintal. Sedangkan untuk

produksi buah-buahan terbanyak adalah buah pisang dengan jumlah produksi

sebesar 4,5 juta kuintal.

Populasi ternak terbesar di Kabupaten Lampung Selatan adalah populasi kambing

pada tahun 2016 yaitu sebanyak 355.371 ekor, disusul sapi potong 113.152 ekor

dan domba 8.974 ekor. Untuk populasi unggas, pada tahun 2016 populasi ayam

ras pedaging adalah yang terbesar yaitu mencapai 12,48 juta ekor, sedangkan

ayam ras petelur sebesar 2,3 juta ekor dengan produksi telur 17.768,089 ton.

Hasil perikanan tangkap tahun 2016 mencapai 28.650 ton, sedangkan hasil

perikanan budidaya mencapai 26.446,25 ton. Jumlah Balai Benih ikan lokal

Page 65: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

45

sebanyak 2 unit, Unit Pembenihan Rakyat sebanyak 45 unit dan Unit Hatchery

Skala Rumah Tangga sebanyak 137 unit. dengan produksi

sebanyak 3.895,2 m3.5. Sarana dan Prasarana

Sarana transportasi di Kabupaten Lampung Selatan menggunakan jalur darat, jalur

laut dan jalur udara. Jalur darat yaitu jalanan, baik yang berupa jalan aspal

maupun jalan yang terbuat dari campuran kerikil dan tanah. Sarana transportasi

darat di daerah ini sudah modern yaitu mobil (pribadi dan angkutan umum) dan

sepeda motor Di Kabupaten Lampung Selatan, panjang jalan Kabupaten tercatat

sepanjang 1.240,48 km, jalan Provinsi 157,51 km dan jalan Negara 159,95 km.

Sarana transportasi laut Kabupaten Lampung Selatan adalah pelabuhan

penyeberangan Bakauheni yang merupakan pintu gerbang utama bagi kendaraan

yang akan menuju Pulau Sumatera. Sedangkan sarana transportasi udara

Kabupaten Lampung Selatan adalah Bandara Radin Intan II (BPS, 2017).

Sarana dan prasarana lainnya telah lengkap di Kabupaten Lampung Selatan,

seperti koperasi, bank, pasar, warung dan badan perpajakan. Kabupaten Lampung

Selatan diketahui memiliki jumlah pasar sebanyak 48 pasar, sedangkan pasar

umum hanya berjumlah 9 pasar. Koperasi di kabupaten Lampung Selatan terdiri

dari KPRI, KOPWAN, KOPKAR, KSU, KOPTAN, dan jenis koperasi lainnya, di

mana KOPTAN yang paling banyak jumlahnya yaitu sebanyak 95 koperasi.

Sarana dan prasarana pendidikan berupa TK, SD, SMP, SMA dan Perguruan

Tinggi. Sarana dan prasarana kesehatan antara lain posyandu, puskesmas (induk

dan pembantu), balai pengobatan, bidan, klinik dokter dan rumah sakit (BPS,

2017).

Page 66: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

46

B. Gambaran Umum Kecamatan Jati Agung

1. Letak Geografis

Berdasarkan Badan Pusat Statistika (2017), Kecamatan Jati Agung merupakan

salah satu bagian dari wilayah Kabupaten Lampung Selatan dengan membawahi

21 Desa dengan luas wilayah 164,47 km2 dengan wilayah terluas adalah Desa

Sinar Rezeki dan luas wilayah terkecil adalah Desa Karang Anyar.

Kecamatan Jati Agung berbatasan dengan :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Lampung Timur,

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Bandar Lampung dan Kecamatan

Tanjung Bintang,

- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Natar,

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lampung Timur.Pe

2. Sebaran Kepadatan Penduduk

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2017), Kecamatan Jati Agung dihuni oleh

berbagai etnis atau suku baik penduduk asli maupun pendatang. Jumlah

penduduk di Kecamatan Jati Agung tahun 2016 adalah 112.834 jiwa dengan

kepadatan penduduk 686,05 orang/km2 yang terdiri dari 58.306 jiwa berjenis

kelamin laki-laki dan 54.528 jiwa berjenis kelamin perempuan.

3. Kondisi Pertanian

Potensi ekonomi yang dimiliki Kecamatan Jati agung adalah pada sektor

pertanian. Hal ini dikarenakan luas wilayah atau luas lahan yang ada di

Kecamatan Jati Agung sebagian besar untuk produksi sektor pertanian dan sektor

Page 67: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

47

ini pula yang merupakan pencaharian utama sebagian besar masyarakatnya.

Berdasarkan luas wilayah menurut jenis lahan di Kecamatan Jati Agung pada

tahun 2016, untuk lahan sawah seluas 3.389 ha kemudian untuk lahan bukan

sawah 13.058 ha, dan lahan bukan sawah ini yang digunakan untuk kegiatan

pertanian seluas 8.649 ha, sedangkan sisanya dipergunakan untuk untuk bangunan

dan kegiatan lainnya selain pertanian (BPS, 2017).

Sub sektor yang sangat menonjol pada sektor pertanian adalah tanaman pangan,

hortikultura, perkebunan dan peternakan. Produksi utama tanaman pangan di

Kecamatan Jati Agung yaitu padi dan jagung. Pada tahun 2016 produksi padi

sebesar 26.770 ton dan produksi jagung sebesar 37.939 ton. Kemudian tanaman

hortikultura, tanaman sayuran yang cukup menghasilkan adalah kangkung dengan

produksinya pada tahun 2016 sebesar 1.402 kuintal. Untuk tanaman buah-buahan

di Kecamatan Jati Agung yakni hanya pisang menghasilkan produksi pada tahun

2016 sebesar 54.000 kuintal (BPS, 2017).

Di sisi lain, sub sektor tanaman perkebunan juga merupakan sub sektor yang

punya peran besar bagi perekonomian di Kecamatan Jati Agung. Berdasarkan

data statistik Kecamatan Jati Agung, produksi utama subsektor tanaman

perkebunan di Kecamatan Jati Agung adalah karet. Luas panen karet sebesar

1,74 ha dengan produksinya sebesar 2.242 ton. Selanjutnya untuk peternakan,

kecamatan Jati Agung berusaha ternak sapi, kambing, ayam ras pedaging dan

ayam ras petelur. Berdasarkan Badan Pusat Statistika (2017), bahwa ternak ayam

ras pedaging dan ayam ras petelur merupakan ternak paling besar di Kecamatan

Jati Agung. Hal ini terlihat dengan begitu besarnya jumlah populasi ayam ras

Page 68: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

48

pedaging yaitu sebesar 2.880.000 ekor, sedangkan populasi ayam ras petelur

1.077.000 ekor dengan produksi telur sebesar 7.915,572 ton.

4. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan fasilitas yang penting bagi keberlangsungan

kegiatan atau aktivitas pada suatu daerah. Kondisi jalan di Kecamatan Jati Agung

secara umum relatif baik dengan kondisi aspal, namun masih banyak terdapat

beberapa jalan dengan kondisi masih berupa tanah dan bebatuan. Sarana dan

prasarana di Kecamatan Jati Agung tidak tertinggal jauh dari kecamatan yang

lainnya. Kecamatan Jati Agung memiliki sarana dan prasarana perekonomian

seperti koperasi, bank, pasar, warung kelontong, warung makan, mini market dan

toko. Kecamatan Jati Agung diketahui memiliki jumlah pasar tradisional

sebanyak 9 pasar terdiri dari 1 pasar permanen, 6 pasar semi permanen dan 2

pasar sederhana. Sarana dan prasarana pendidikan yang ada di Kecamatan Jati

Agung terdiri dari 65 Taman Kanak-Kanak (TK) , 53 Sekolah Dasar (SD), 26

Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 15 Sekolah Menengah Atas (SMA).

Sarana dan prasarana kesehatan antara lain puskesmas (2 puskesmas induk dan 4

puskesmas pembantu), poskesdes, posyandu, balai pengobatan, rumah bersalin,

praktek dokter dan rumah sakit (BPS, 2017).

C. Gambaran Umum Kecamatan Kalianda

1. Letak Geografis

Berdasarkan Badan Pusat Statistika (2017), Kecamatan Kalianda merupakan salah

satu bagian dari wilayah Kabupaten Lampung Selatan dengan membawahi 29

Desa/Kelurahan dengan luas wilayah 226,06 km2 dan dihuni oleh berbagai

Page 69: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

49

etnis/suku baik penduduk asli maupun pendatang. Wilayah terluas adalah Desa

Negeri Pandan dan luas wilayah terkecil adalah Desa Buah Berak.

Kecamatan Kalianda berbatasan dengan :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Sidomulyo,

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Rajabasa,

- Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Sunda,

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Penengahan dan Palas.

2. Sebaran Kepadatan Penduduk

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2017), penduduk yang berdomisili di

Kecamatan Kalianda, secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua bagian,

yaitu penduduk asli Lampung dan penduduk pendatang. Sebagian kecil penduduk

asli Lampung menyebar di hampir semua desa, akan tetapi dalam jumlah yang

relatif kecil. Jumlah penduduk di Kecamatan Kalianda tahun 2016 adalah 87.745

jiwa dengan kepadatan penduduk 388,15 orang/km2 yang terdiri dari 45.764 jiwa

berjenis kelamin laki-laki dan 41.981 jiwa berjenis kelamin perempuan.

3. Kondisi Pertanian

Berdasarkan luas wilayah menurut jenis lahan di Kecamatan Kalianda pada tahun

2016, untuk lahan sawah seluas 6.357,90 ha kemudian untuk lahan bukan sawah

16.248,40 ha, dan lahan bukan sawah ini yang digunakan untuk kegiatan pertanian

seluas 10.215,80 ha, sedangkan sisanya sebesar 6.032,60 ha dipergunakan untuk

untuk bangunan dan kegiatan lainnya selain pertanian (BPS, 2017).

Page 70: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

50

Kecamatan Kalianda memiliki potensi di sektor pertanian diantaranya dari

subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. Produksi

utama tanaman pangan di Kecamatan Kalianda yaitu padi dan jagung. Pada tahun

2016 produksi padi sebesar 38.738 ton dengan luas panen sebesar 7.589 ha dan

produksi jagung sebesar 53.616 ton dengan luas panen 10.166 ha. Kemudian

tanaman hortikultura, tanaman sayuran yang cukup menghasilkan adalah cabe

dengan luas panen sebesar 104 ha dan produksinya pada tahun 2016 sebesar 8.040

kuintal. Tanaman buah-buahan di Kecamatan Kalianda yakni hanya pisang

menghasilkan produksi pada tahun 2016 sebesar 720.475 kuintal (BPS, 2017).

Di sisi lain, sub sektor tanaman perkebunan juga merupakan sub sektor yang

punya peran besar bagi perekonomian di Kecamatan Kalianda. Berdasarkan data

statistik Kecamatan Kalianda, produksi utama subsektor tanaman perkebunan di

Kecamatan Kalianda adalah kelapa dalam. Luas panen kelapa dalam sebesar

4.203 ha dengan produksinya sebesar 6.235 ton. Selanjutnya untuk peternakan,

Kecamatan Kalianda berusaha ternak sapi, kambing, ayam ras pedaging dan ayam

ras petelur. Berdasarkan Badan Pusat Statistika (2017), bahwa ternak ayam ras

pedaging dan ayam ras petelur merupakan ternak paling besar di Kecamatan

Kalianda. Hal ini terlihat dengan begitu besarnya jumlah populasi ayam ras

pedaging sebesar 950.000 ekor dan ayam ras petelur 335.500 ekor dengan jumlah

produksi telur 3.304,686 ton.

4. Sarana dan Prasarana

Kecamatan Kalianda merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Lampung

Selatan yang jika dilihat dari keadaan sarana dan prasarana wilayahnya sudah

Page 71: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

51

lengkap. Jika dilihat dari kondisi infrastruktur, secara umum transportasi antar

daerah relatif lancar, kondisi jalan relatif baik dengan kondisi aspal, namun masih

terdapat beberapa jalan dengan kondisi masih berupa tanah dan bebatuan. Sarana

dan prasarana perekonomian seperti koperasi, bank, pasar, warung kelontong,

warung makan, mini market dan toko. Kecamatan Kalianda memiliki 2 pasar

tradisional yang terletak di Desa Kalianda dan Desa Suka Tani yang sudah semi

permanen.

Sarana dan prasarana pendidikan yang ada di Kecamatan Kalianda terdiri dari 10

Taman Kanak-Kanak (TK), 51 Sekolah Dasar (SD), 12 Sekolah Menengah

Pertama (SMP) dan 7 Sekolah Menengah Atas (SMA), 5 Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK), 5 Perguruan Tinggi dan 7 Pondok Pesantren. Sarana dan

prasarana kesehatan antara lain posyandu, puskesmas, poskesdes, balai

pengobatan, rumah bersalin, praktek dokter dan rumah sakit (BPS, 2017).

Page 72: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

98

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Struktur pasar (market structure) sistem pemasaran telur ayam merupakan

struktur pasar tidak bersaing sempurna, dimana struktur pasar yang berlaku

pada tingkat peternak, pedagang besar, pedagang kecil, pedagang pengecer

adalah struktur pasar oligopoli dan oligopsoni. Struktur pasar ini

menunjukkan bahwa lembaga pemasaran tidak memiliki hambatan keluar

masuk pasar dan penentuan harga telur berdasarkan harga pasar.

2. Perilaku pasar (market conduct) yang dihadapi yaitu praktik transaksi jual

beli telur ayam berdasarkan kesepakatan dari pihak lembaga pemasaran itu

sendiri. Sistem penentuan harga telur ayam berdasarkan harga pasar yang

ditentukan oleh Pinsar Petelur Nasional Lampung, akan tetapi juga melalui

proses tawar-menawar antara kedua belah pihak apabila jumlah pembelian

telur ayam dalam jumlah banyak. Terdapat 2 sistem pembayaran dalam

sistem pemasaran yaitu sistem pembayaran secara tempo (tunda bayar) dan

tunai atau langsung.

3. Keragaan pasar (market performance) dalam sistem pemasaran telur ayam

yaitu saluran pemasaran telur ayam di Kabupaten Lampung Selatan terbentuk

Page 73: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

99

sembilan saluran pemasaran. Saluran pemasaran di Kabupaten Lampung

Selatan belum efisien, hal ini dikarenakan nilai marjin pemasaran yang masih

cukup tinggi dan nilai RPM tidak menyebar merata dimana nilai RPM tidak

sama dengan nol. Namun demikian, dilihat dari sisi pangsa produsen yang

diperoleh peternak ayam ras petelur sudah relatif tinggi karena nilainya 80%.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka saran yang diajukan antara

lain:

1. Pemasaran yang belum efisien diantaranya dikarenakan peternak yang tidak

terjun langsung dalam sistem pemasaran dan hanya mempercayakan ke

pedagang besar. Sehingga disarankan peternak bisa mengambil langkah untuk

memperpendek saluran pemasaran dengan melakukan penjualan langsung dan

membuat gudang tersendiri menyimpan stok. Jika hal tersebut dilakukan

maka pemasaran telur bisa lebih efisien dari sisi saluran pemasaran dan harga.

Peternak juga bisa memetakan kebutuhan telur di tiap 2 wilayah sehingga

bisa melakukan pembagian pasar dengan baik.

2. Peternak disarankan untuk melakukan budidaya usaha ternak ayam ras petelur

dengan baik. Hal ini diantaranya bisa dilakukan dengan mengembangkan

penggunaan kandang yang modern, menciptakan pakan yang berkualitas,

serta melakukan program bio-security dan medikasi yang tepat.

3. Pemerintah perlu untuk membuat regulasi dalam menetapkan batas atas dan

bawah dari harga telur agar peternak tidak menerima harga terlalu rendah dan

konsumen juga tidak menerima harga terlalu tinggi.

Page 74: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

100

DAFTAR PUSTAKA

Annisa, R., Marzuki, S., Roessali, W. 2015. Analisis pola saluran pemasaran danmarjin serta efisiensi pemasaran ayam broiler pada sistem kemitraan diKabupaten Grobogan. Animal Agriculture Journal. Volume 4 Nomor 1April 2015 (144-148). Http://ejournal-s1.undip.ac.id/ index.php/aaj/article/view/8521. Diakses tanggal 11 Mei 2016.

Ardhiana, M. Y. 2014. Efisiensi pemasaran telur ayam ras di KecamatanRinginrejo Kabupaten Kediri. Jurnal Fapet UB. Http://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/Jurnal.pdf. Diakses tanggal 11 Mei 2016.

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta.Jakarta.

Azzaino, Z. 1982. Pengantar Tataniaga Pertanian. Departemen Ilmu-IlmuSosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.Bogor.

Badan Pusat Statistik Indonesia. 2015. Statistik Indonesia 2015. Badan PusatStatistik Indonesia. Jakarta. 710 hlm.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Selatan. 2013. Laporan Hasil SensusPertanian Tahun 2013. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Selatan.Bandar Lampung. 36 hlm.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Selatan. 2015. Lampung SelatanDalam Angka 2015. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Selatan.Bandar Lampung. 251 hlm.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Selatan. 2017. Lampung SelatanDalam Angka 2017. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Selatan.Bandar Lampung. 228 hlm.

Badan Pusat Statistika Kecamatan Jati Agung. 2017. Kecamatan Jati AgungDalam Angka 2017. Badan Pusat Statistika Kecamatan Jati Agung.Lampung. 104 hlm.

Badan Pusat Statistika Kecamatan Kalianda. 2017. Kecamatan Kalianda DalamAngka 2017. Badan Pusat Statistika Kalianda. Lampung. 110 hlm.

Page 75: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

101

Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. 2015. Lampung Dalam Angka 2015.Badan Pusat Statistik Indonesia. Jakarta. 710 hlm.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2015. Buku Saku Peternakan 2015.Dinas Peternakan dan Kesehetan Hewan Provinsi Lampung.

Fadilah, R., Fatkhuroji. 2013. Memaksimalkan Produksi Ayam Ras Petelur.Agromedia Pustaka. Jakarta.

Fitriani, Ismono, H., Rosanti, N. 2012. Produksi dan tataniaga telur ayam ras diPropinsi Lampung. Jurnal Esai. Volume 6 Nomor 1 Januari 2012.Http://ojs.jurnal-esai.org/index.php/ojsesai/article/download/129/84.Diakses tanggal 11 Mei 2016.

Gembala Intelektual. 2012. Tinjauan umum perencanaan pembangunan.Http://iniblog-koe.blogspot.co.id/2012/12/tinjauan-umum-perencanaan-pembangunan.html. Diakses tanggal 5 Januari 2016.

Hanafiah, A.M., Saefuddin, A.M. 1983. Tataniaga Hasil Perikanan. UI Press.Jakarta.

Haryoto. 1996. Pengawetan Telur Segar. Kasinius. Yogyakarta.

Hasibuan, H. M. 2006. Manajemen Pemasaran : Edisi Milenium. LP3ES.Jakarta.

Hasyim, A.I. 1994. Tataniaga Pertanian. Diktat Kuliah. Unila. BandarLampung. 59 hlm.

Hasyim, A.I. 2012. Tataniaga Pertanian. Universitas Lampung. BandarLampung.

Infovet. 2008. Produksi telur ayam kampung di sisi ayam ras. Majalah Infovet :Peternakan dan Kesehatan Hewan. Http://majalahinfovet.com/2008/10/produksi-telur-ayam-kampung-di-sisi-ayam-ras.html. Diakses tanggal 10Januari 2016.

Kementrian Pertanian Indonesia. 2015. Statistik Pertanian Indonesia 2015.Kementrian Pertanian Indonesia. Jakarta. 398 hlm.

Lestari, A. M. 2015. Proyeksi produksi dan konsumsi telur ayam ras di ProvinsiLampung. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Lampung. BandarLampung.

Mamilianti, W. 2012. Kajian pemasaran telur ayam di Kecamatan SukorejoKabupaten Pasuruan.

Mantra, I.B. 2004. Demografi Umum. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Page 76: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI …digilib.unila.ac.id/58120/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat

102

Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta. 305 hlm.

Palmarudi. 2011. Analisis strategi pemasaran telur pada peternakan ayam rasskala besar di Kabupaten Sindrap. Jurnal Agribisnis UniversitasHasanudin. Volume X, September 2011. Http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/499. Diakses tanggal 11 Mei 2016.

Rahardi, Hartono. 2000. Agribisnis Peternakan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rasyaf, M. 1994. Beternak Ayam Ras Petelur. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rasyaf, M. 2001. Manajemen Peternakan Ayam Petelur. Penebar Swadaya.Jakarta.

Singarimbun, M., Effendi, S. 1989. Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta.336 hlm.

Sudarmono, A. S. 2013. Pedoman Pemeliharaan Ayam Ras Petelur. Kanisius.Yogyakarta.

Sudaryani, T., dan H. Santoso. 1995. Pemeliharaan Ayam Ras Petelur diKandang Baterai. Penebar Swadaya. Jakarta.

Suharno, B. 2001. Kiat Sukses Berbisnis Ayam. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sunarto. 2006. Pengantar Manajemen Pemasaran. UST Press. Yogyakarta.

Swastha, B., Irawan. 1985. Manajemen Pemasaran Modern. Liberty.Yogyakarta.

Zaini, A. 2011. Analisis prospek pemasaran ayam ras petelur di KalimantanTimur. Jurnal EPP. Volume 8 Nomor 1 Tahun 2011.Https://agribisnisfpumjurnal.files.wordpress.com/2012/03/jurnal-vol-8-no-1-zaini.pdf. Diakses tanggal 11 Mei 2016.