ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian...

181
i ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2005-2011 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Universitas Negeri Semarang Oleh As’ad Asyhar Fathoni NIM 7111409084 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Transcript of ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian...

Page 1: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

i

ANALISIS EFISIENSI EKONOMI

INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL

PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2005-2011

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

As’ad Asyhar Fathoni

NIM 7111409084

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

ii

Page 3: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

iii

Page 4: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

iv

Page 5: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Ilmu lebih baik daripada kekayaan karena kekayaan harus dijaga, sedangkan

ilmu akan menjagamu” (Ali Ibn Abi Thalib).

“You are either running free or you’re running scared” (Peter Schwartz)

Karya ini dipersembahkan untuk:

Kedua orang tua dan saudara-

saudaraku

Dan Para perantara ilmu pengetahuan

Page 6: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

vi

SARI

Fathoni, As’ad Asyhar. 2015. Analsis Efisiensi Ekonomi Industri Tekstil dan

Produk Tekstil Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2011.Skripsi. Jurusan Ekonomi

Pembangunan. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang.Pembimbing

I.Dr. P. Eko Prasetyo, M.Si. Pembimbing II. Fafurida, SE., M.Sc.

KataKunci: Biaya Input, DEA, Efisiensi Ekonomi, Industri Tekstil dan

Produk Tekstil, Nilai Output.

Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) merupakan salah satu basis

kegiatan ekonomi di Jawa Tengah. Permasalahan yang terjadi pada industri TPT

Jawa Tengah yaitu adanya perubahan pada input industri seperti biaya energi dan

biaya tenaga kerja, dan harus adanya restrukturisasi mesin memberikan

kemungkinan timbulnya ketidakefisienan dari industri TPT secara keseluruhan.

Tujuan penelitian adalah melakukan pengukuran tingkat efisiensi ekonomi pada

sektoral dan keseluruhan industri TPT Jawa Tengah.

Data yang digunakan adalah data sekunder yang telah diterbitkan oleh BPS

dan sumber lainnya yang memiliki keterkaitan. Objek penelitian ini adalah 17

subsektor yang tersebar di pengolahan hulu-hilir industri Tekstil dan Produk

Tekstil Jawa Tengah pada periode tahun 2005-2011. Penelitian ini berfokus pada

pengukuran tingkat capaian efisiensi teknis dan alokatif yang kemudian akan

dihasilkan efisiensi ekonomi pada industri TPT. Metode analisis yang digunakan

adalah Data Envelopment Analysis dengan asumsi Variabel Return to Scale.

Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah variabel input yang terdiri dari

biaya dan harga tenaga kerja, bahan baku dan penolong, dan energi; serta variabel

output yang diperoleh dari nilai dan harga barang yang dihasilkan.

Dalam penelitian ini ditemukan bahwa secara sektoral maupun keseluruhan

industri TPT belum berada pada capaian efisiensi teknik dan ekonomi optimum.

Sementara capaian efisiensi alokatif pada industri ini telah mencapai tingkat

optimum. Sepanjang tahun 2005-2011 terdapat 3 (tiga) subsektor dengan

frekuensi terbanyak yang berada dibawah rata-rata capaian efisiensi industri TPT

yaitu 17121, 17122, dan 17124.

Berdasarkan penelitian ini disarankan agar industri melakukan penyesuaian biaya

input dan peningkatan output secara parsial dan bersamaan. Perlunya sinergi antara

pemerintah dan industri untuk meningkatkan capaian efisiensi.

Page 7: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

vii

ABSTRACT

Fathoni, As’ad Asyhar. 2015. The Analysis of Economic Eficiency of Textile and

Textile products Industries at Central Java Province in 2005-2011. Final Project.

Economic Develeopment Departement. Faculty of Economics.State University of

Semarang. Advisor. Dr. P. Eko Prasetyo, M.Si.Co. Advisor. Fafurida, SE., M.Sc.

Keywords: DEA, Economic Efficiency, Input Costs, Output Value, Textile

and Textile Products Industry.

The Industry of textiles and textile products (TTP) is one of the bases of

economic activity in Central Java. Problems that occur in the textile industry in

Central Java is a change in the input industries such as energy and labor costs, and

restructuring the engine that should provide the possibility of inefficiency of the

textile industry. The purpose of research is to measure the level of economic

efficiency in the sector and the overall textile industry in Central Java.

The data used are secondary data published by BPS and other sources that

have relevance. The object of this study is the 17 sub-sectors that are scattered in

the upstream-downstream processing of textile and clothing industry in Central

Java in the period 2005-2011. This study focuses on measuring the level of

achievement of technical and allocative efficiency which will then be generated

economic efficiency in the textile industry. The analytical method used is Data

Envelopment Analysis assuming Variable Return to Scale. The variables used in

the study is comprised of an input variable costs and the price of labor, raw

materials, and energy; and output variables derived from the value and price of

goods produced.

In this study it was found that the overall and sectoral in textile industry is

not currently on the achievement of optimum technical and economic efficiency.

The achievement of allocative efficiency in the industry has reached its optimum

level. Throughout the years 2005-2011 there were 3 (three) sub-sectors with the

highest frequency that is below the average performance of the textile industry

efficiency are 17121, 17122, and 17124.

Based on this study suggested that the industry adjust input costs and

increased output partially and simultaneously. There need for synergy between

government and industry to improve performance efficiency.

Page 8: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

viii

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas kuasa dan kasih sayang-Nya telah

melimpahkan karunia dan petunjuk tak terhingga kepada makhluk-Nya, sehingga

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: “Analisis Efisiensi Ekonomi Industri

Tekstil Dan Produk Tekstil Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2011”. Penulisan

skripsi ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan program S-1 Ekonomi

Pembangunan pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

Skripsi ini merupakan sebuah karya yang tidak mungkin terselesaikan

tanpa terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu,

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di Universitas

Negeri Semarang.

2. Dr. Wahyono, M.M, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk menimba ilmu di

Fakultas Ekonomi.

3. Lesta Karolina Br. S., SE., M.Si. Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan

dorongan untuk segera meyelesaikan studi.

4. Prof. Dr. Sucihatiningsih D. W. P., M.Si., sebagai Penguji yang telah

memberikan saran dan koreksi agar lebih sempurnanya skripsi ini.

Page 9: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

ix

5. Dr. P.Eko Prasetyo, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing I yang dengan

segala kebaikan hati telah membimbing dan memberikan arahan dalam

penulisan skripsi ini.

6. Fafurida, SE., M.Sc. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan penulisan

skripsi ini.

7. Shanty Oktavilia, SE., M.S.i dan Karsinah, SE., M.Si. yang telah bersedia

memberikan saran dan kritik yang sangat bermanfaat untuk penulisan

skripsi ini.

Penulis sadari tidak ada sesuatu yang sempurna. Jika terdapat kritik yang

bersifat membangun demi lebih sempurnanya skripsi ini akan penulis terima.

Akhir kata semoga skripsi ini memberikan khasanah pengetahuan bagi para

pembaca dan semua pihak yang membutuhkan.

Semarang, 8Januari 2015

Penyusun

Page 10: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

x

DAFTAR ISI

Persetujuan Pembimbing ....................................................................................... i

Pengesahan Kelulusan ........................................................................................... ii

Pernyataan iii

Motto Dan Persembahan .....................................................................................iv

Sari ........................................................................................................................ v

Abstract ................................................................................................................. vi

Prakata ................................................................................................................... vii

Daftar Isi................................................................................................................ ix

Daftar Tabel Dan Gambar ..................................................................................... xii

Daftar Grafik ......................................................................................................... xiii

DaftarLampiran ..................................................................................................... xiv

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 7

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 8

1.4 Kegunaan Penelitian............................................................................... 8

Bab II Tinjauan Pustaka

2.1 Industri Tekstil Dan Produk Tekstil ....................................................... 10

2.2 Biaya Dalam Jangka Panjang Dan Efisiensi Produksi ........................... 13

2.2.1 Kurva Biaya Rata-Rata Jangka Panjang:

Skala Produksi Ekonomis Dan Disekonomis ......................................... 13

2.2.2 Efisiensi Produksi .......................................................................... 14

2.3 Pengukuran Efisiensi Dengan Data Envelopment Analysis .................. 17

2.3.1 Model Constant Return To Scale (CRS) ........................................ 19

2.3.2 Model Variable Return To Scale (VRS) ........................................ 19

2.4 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 19

Page 11: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

xi

2.5 Kerangka Pemikiran Teoritis ................................................................. 23

Bab III Metode Penelitian

3.1 Jenis Dan Desain Penelitian ................................................................... 26

3.2 Variabel Penelitian ................................................................................. 28

3.2.1 Variabel Pengukuran Efisiensi Teknik .......................................... 29

3.2.1.1 Variabel Input ......................................................................... 29

3.2.1.2 Variabel Output ...................................................................... 30

3.2.2 Variabel Pengukuran Efisiensi Alokatif ........................................ 30

3.2.2.1 Variabel Harga Input .............................................................. 30

3.2.2.2 Variabel Harga Output ........................................................... 31

3.3 Jenis Dan Sumber Data .......................................................................... 31

3.4Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 31

3.5.Metode Analisis Data ............................................................................. 32

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam

Perekonomian Provinsi Jawa Tengah. ......................................................... 36

4.1.1 Penyerapan Tenaga Kerja. ............................................................. 36

4.1.2 Tingkat Pertumbuhan Dan Profit Industri...................................... 39

4.2 Perhitungan Efisiensi ............................................................................. 43

4.2.1 Efisiensi Ekonomi Sektoral Industri TPT Provinsi Jawa Tengah .. 43

4.2.2 Efisiensi Ekonomi Industri TPT Provinsi Jawa Tengah Keseluruhan

................................................................................................................. 47

4.2.3 Usaha Perbaikan Capian Efisiensi Industri TPT Provinsi Jawa

Tengah..................................................................................................... 50

Bab V Penutup

5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 55

5.2. Saran ...................................................................................................55

Page 12: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

xii

Daftar Pustaka .....................................................................................................57

Lampiran .............................................................................................................60

Page 13: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

xiii

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Tabel 1.1Perkembangan Harga Bahan Bakar Minyak (Bbm) Jenis Minyak

Solar Non Subsidi Dalam Negeri 2005-2010 ......................................... 5

Tabel 1.2.Determinan Daya Saing .......................................................................... 6

Tabel 2.1 Profil Industri TPT Indonesia ................................................................. 11

Tabel2.2 Banyaknya Perusahaan Industri TPT Jawa Tengah Berdasarkan

Kepemilikan Modal .................................................................................. 12

Tabel 2.3 Perkembangan Subsektor Industri TPT Jawa Tengah ............................ 60

Tabel 3.1. Kriteria Ukuran Tingkat Efisiensi Industri TPT Jawa Tengah .............. 35

Tabel 4.1 Laju Pertumbuhan Tiga Sektor Utama Atas Dasar Harga Konstan,

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2011 ............................................... 40

Tabel 4.2 Ringkasan Perhitungan Efisiensi Teknis Industri Tekstil Dan

Produk Tekstil Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 – 2011

Berdasarkan Sub Golongan Pokok ......................................................... 44

Tabel 4.3 Ringkasan Perhitungan Efisiensi Alokatif Industri Tekstil Dan

Produk Tekstil Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 – 2011

Berdasarkan Sub Golongan Pokok ......................................................... 46

Tabel 4.4. Ringkasan Perhitungan Efisiensi Teknis, Alokatif dan Ekonomi

Industri Tekstil dan Produk Tekstil Provinsi Jawa Tengah Tahun

2005 – 2011 Berdasarkan Sub Golongan Pokok .................................... 65

Tabel 4.5.Tingkat Capaian Efisiensi Teknis Dan Ekonomi Subsektor

Dibawah Rata-Rata Capaian Industri Tahun 2005-2011 ........................ 51

Gambar 1.1 Koridor Ekonomi Jawa Dalam Masterplan Percepatan Dan

Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) ..................... 2

Gambar 2.1 Pohon Industri TPT ............................................................................. 11

Gambar2.1. Kerangka Berpikir ............................................................................... 27

Page 14: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

xiv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1.Perkembangan Jumlah Perusahaan Industri TPT Jawa Tengah

Tahun 2005-2011 .................................................................................. 3

Grafik 1.2. Perkembangan Biaya per Tenaga Kerja Industri TPT Jawa Tengah

Tahun 2005-2011 .................................................................................. 4

Grafik 2.1. Skala Produksi Ekonomis ........................................................................ 14

Grafik 2.2. Representasi Efisiensi .............................................................................. 16

Grafik 2.3. Model Analisis Organisasi Industri Pendekatan Hubungan

Struktur-Perilaku-Kinerja Pasar ................................................................ 23

Grafik 2.4. Kerangka Pemikiran Penelitian ............................................................... 25

Grafik 3.1. Rasio Perbandingan Jumlah Tenaga Kerja, Biaya Input Produksi

Dan Nilai Hasil Produksi Industri TPT Dan 17 Subsektor Objek

Penelitian ................................................................................................... 27

Grafik 4.1.Total Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Pengolahan

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2011 .................................................. 37

Grafik 4.2.Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Pengolahan Provinsi

Jawa Tengah 2005-2011 ............................................................................ 38

Grafik 4.3. Perkembangan Tingkat Perolehan Keuntungan Industri TPT Jawa

Tengah Tahun 2005-2011 .......................................................................... 42

Grafik 4.4 Capaian Rata-rata Efisiensi Teknikdan Ekonomis Industri TPT

Provinsi Jawa Tengah 2005-2011.............................................................. 48

Grafik 4.5 Perkembangan Tingkat Efisiensi Teknis Industri TPT Provinsi

Jawa Tengah tahun 1995-2011 .................................................................. 49

Page 15: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1. Perkembangan Subsektor Industri Tpt Jawa Tengah ................ 60

2. Lampiran 2. Subsektor Yang Menjadi Objek Penelitian ............................... 62

3. Lampiran 3.Tingkat Keuntungan Sektor Industri Tpt Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2005 – 2011 ........................................................................... 63

4. Lampiran 4.Ringkasan Perhitungan Efisiensi Teknis, Alokatif Dan

Ekonomi Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2005 – 2011 Berdasarkan Sektoral. .................................................... 64

5. Lampiran 5. Ringkasan Perhitungan Efisiensi Teknis, Alokatif Dan

Ekonomi Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2005 – 2011 ........................................................................................ 65

6. Lampiran 76hasil Perhitungan Efisiensi Teknis Menggunakan Dea ............. 66

Lampiran 6.1 Tahun 2005............................................................................ 66

Lampiran 6.2 Tahun 2006............................................................................ 68

Lampiran 6.3 Tahun 2007............................................................................ 70

Lampiran 6.4 Tahun 2008............................................................................ 71

Lampiran 6.5 Tahun 2009............................................................................ 73

Lampiran 6.6 Tahun 2010............................................................................ 75

Lampiran 6.7 Tahun 2011............................................................................ 77

7. Lampiran 7. Hasil Perhitungan Efisiensi Alokatif Menggunakan Dea .......... 78

Lampiran 7.1 Tahun 2005............................................................................ 78

Lampiran 7.2 Tahun 2006............................................................................ 82

Lampiran 7.3 Tahun 2007............................................................................ 86

Lampiran 7.4 Tahun 2008............................................................................ 90

Lampiran 7.5 Tahun 2009............................................................................ 95

Lampiran 7.6 Tahun 2010............................................................................ 100

Lampiran 7.7 Tahun 2011............................................................................ 105

8. Lampiran 8. Data Variabel Input Dan Output Pengukuran Efisiensi

Teknis ............................................................................................................. 110

9. Lampiran 9. Data Variabel Input Dan Output Pengukuran Efisiensi

Alokatif .......................................................................................................... 114

Lampiran 9.1 Tahun 2005............................................................................ 114

Lampiran 9.2 Tahun 2006............................................................................ 118

Page 16: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

xvi

Lampiran 9.3 Tahun 2007............................................................................ 122

Lampiran 9.4 Tahun 2008............................................................................ 127

Lampiran 9.5 Tahun 2009............................................................................ 131

Lampiran 9.6 Tahun 2010............................................................................ 135

Lampiran 9.7 Tahun 2011 ........................................................................... 139

Page 17: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perencanaan pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengahmelalui Peraturan

Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025, meletakkan

sektor industri pengolahan sebagai salah satu penopang perekonomian daerah

dengan cara menjadikan basis aktivitas ekonomi sehingga memiliki daya saing

global, menjadi motor penggerak perekonomian sekaligus mendorong

peningkatan sumber-sumber pembiayaan pembangunan.

Sedangkan dalam Peraturan Daearah Provinsi Jawa Tengah No. 4 Tahun

2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2008-2013dijelaskan bahwa pembangunan industri di Jawa Tengah

yang berlandaskan pada kebijakan industri nasional maka terdapat kebijakan

mengenai penguatan klaster industri dengan pendekatan “Kompetensi Inti Industri

Daerah”. Apabila melihat dari pendekatan tersebut, maka terdapat beberapa

kelompok industri yang menjadi kompetensi inti daerah di Jawa Tengah, antara

lain: industri tekstil dan produk teksil, industri mebel, industri makanan ringan,

industri perlogaman, industri komponen otomotif, serta industri hasil tembakau

(rokok).

Provinsi Jawa Tengah termasuk dalam Koridor Ekonomi Jawa yang

memiliki fungsi sebagai penggerak sektor industri dan jasa nasional (lihat gambar

Page 18: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

2

1.1). Provinsi ini ditunjuk sebagai penggerak industri makanan dan minuman serta

tekstil dan produk tekstil. Diharapkan pada provinsi akan mampu mencapai tiga

tujuan besar MP3EI yaitu peningkatan nilai tambah dan perluasan rantai nilai

produksi dan distribusi dari pengelolaan setiap potensi yang ada; mendorong agar

terwujudnya efisiensi produksi dan pemasaran serta adanya integrasi pasar

domestik; dan penguatan sistem inovasi nasional agar mendorong daya saing

sehingga terwujudnya innovation-driven economy.

Gambar 1.1. Koridor Ekonomi Jawa dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan

Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Sumber: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia

2011-2025 (2011:74).

Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) menjadi penting karena industri ini

merupakan penyedia salah satu kebutuhan dasar manusia, yaitu kebutuhan

Page 19: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

3

sandang.Industri TPT dalam perekonomian Provinsi Jawa Tengah mempunyai

kinerja yang cukup baik, hal ini telihat dari konsentrasi ekspor provinsi ini yang

meletakkan industri TPT sebagai konsentrasi ekspor utama (Rejekiningsih,

2012:117).

Terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh industri TPT Jawa

Tengah. Dalam persaingan global, adanya pencabutan sistem kuota ekspor dan

terdapat penyesuaian terhadap General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) dan

mengahasilkan Agreement on Textile and Clothing (ATC) yang mulai dilaksanakan

pada tanggal 1 Januari 2005. Permasalahan ini apabila dapat ditangani dengan baik

menurut Hermawan (2011), akan berdampak positif bagi perkembangan industri TPT

melalui perdagangan yang lebih adil dan menandai era baru perdagangan TPT dunia.

Sistem kuota TPT yang bersifat diskriminasi dihapuskan dan market share TPT

semakin besar melalui persaingan global, serta peluang pengembangan industri TPT

akan semakin besar.

Grafik 1.1. Perkembangan Jumlah Perusahaan Industri TPT Jawa Tengah Tahun

2005-2011 Sumber: BPS, Statistika Industri Besar dan Sedang Jawa Tengah, berbagai tahun

terbitan, diolah.

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Industri Tekstil 441 822 682 554 645 641 585

Industri Pakaian Jadi 428 961 811 815 608 502 515

0

200

400

600

800

1000

1200

Jum

lah

Pe

rusa

haa

n

Page 20: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

4

Permasalahan lainnya adalah pada persaingan antar perusahaan dalam

industri TPT di Provinsi Jawa Tengah sendiri. Terlihat dalam grafik 1.1 yang

menggambarkan perkembangan jumlah perusahaan yang ikut dalam persaingan di

industri ini cenderung menurun. Jumlah perusahaan pada Industri TPT yang terus

menerus mengalami penurunan terdapat pada subsektor industri pakaian jadi.

Dengan tren penurunan ini dikhawatirkan akan menggangu tingkat capaian

efisiensi produksi yang dibutuhkan dalam persaingan global.

Grafik 1.2. Perkembangan Biaya per Tenaga Kerja Industri Tekstil dan Produk

Tekstil Jawa Tengah Tahun 2005-2011 (Rupiah per Tenaga Kerja)

Sumber: Statistik Industri Besar dan Sedang, berbagai tahun, diolah.

Selain itu terdapat masalah lainnya yang mengganggu jalannya produksi di

industri TPT yaitu adanya perubahan harga bahan bakar minyak (BBM) non

subsidi khusus industri sejak tahun 2005 hingga 2011 (lihat tabel 1.1), serta

adanya peningkatan biaya per tenaga kerja (lihat grafik 1.2). Perkembangan biaya

per tenaga kerja dalam industri TPT Jawa Tengah dalam periode 2005 – 2011

mengalami kenaikan lebih dari dua kali lipat, ditambah fluktuatifnya harga bahan

bakar minyak untuk jenis solar non-subsidi. Kenaikan harga tenaga kerja dan

7,580,582 11,127,709 12,420,845 8,656,942

24,112,809

7,332,115

10,066,684 10,780,705

8,801,986

16,455,373

7,495,742

10,704,272 11,843,268

7,661,700

19,376,177

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Industri Tekstil Industri Pakaian Jadi Industri Tekstil dan Produk Tekstil

Page 21: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

5

BBM akan memberikan dampak pada semakin besar biaya produksi pada industrti

ini.

Tabel 1.1.

Perkembangan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Jenis Minyak Solar

Nonsubsidi Dalam Negeri 2005-2010

No Tahun M.Solar/Bio

Solar(Rp. /Liter)

1 2005 3.979

2 2006 5.566

3 2007 5.917

4 2008 8.622

5 2009 4.383

6 2010 5.800

7 2011 8.675

Sumber: http://www.esdm.go.id dan Milis Yahoo Group Forum Komunika

Pekerja Tambang Indonesia, 2011.

Catatan:Harga yang dicantumkan merupakan perkembangan harga BBM non

subsidi industri di Unit Operasional Pemasaran (UPms) Wilayah IV ex. Instalasi

Semarang.

Peluang untuk memperkuat posisi industrti TPT agar dapat bersaing secara

global dan mencapai tujuan besar MP3EI terletak pada memperbaiki daya

saingnya. Tetapi melihat permasalahan lainnya berupa terdapat peningkatan biaya

produksi akan menjadi faktor penghambat perbaikan daya saing dari industrti ini.

Terkait perbaikan daya saing kita dapat melihat determinan daya saing.

Menurut Kadosca dalam Nur Efendi (2012) secara garis besar terdapat dua faktor

yang mempengaruhi dari daya saing yaitu faktor internal dan faktor eksternal

(tabel 1.2). Dalam pembentuk daya saing dari dalam industri (internal) terdapat

efisiensi biaya (cost-efficiency) yang harus terpenuhi oleh setiap perusahaan dalam

industri. Perhatian pada efisiensi dikarenakan pencapaian efisiensi menjadi salah satu

tujuan dari MP3EI dan dapat menjadi celah keluar dari permasalahan tren

peningkatan biaya produksi.

Page 22: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

6

Kondisi efisien merupakan cara bagi industri, perusahaan dalam lingkup mikro,

untuk bertahan dalam struktur persaingan bisnis. Kondisi efisien adalah kondisi

dimana perusahaan mampu mengendalikan biaya inputnya untuk menghasilkan

output yang optimal dan maksimisasi keuntungan. Tujuan perusahaan yang baik

dalam mencari keuntungan adalah melalui efisiensi (Prasetyo, 2010:23).

Tabel 1.2.

Determinan Daya Saing

Faktor Esternal Faktor Internal

Employment

Productivity

Capital supply opportunities

Globalisation

EU

Business relations

Alliances

Networks

Marketing

Innovation

Productivity

Knowledge-based development

Capital supply

Management, organisation,

structure

Cost-efficiency

Compliance

Sumber: Kadosca (2006) dalam Nur Efendi (2012)

Kondisi pencapaian tingkat efisiensi industri TPT di Jawa Tengah

berdasarkan hasil penelitian Atmanti (2004) menunjukkan sektor ini berada dalam

kondisi efisien sebelum dan setelah krisis tahun 1998. Hasil berbeda terlihat

bahwa secara rata-rata industri tekstil dan produk tekstil belum berada dalam

kondisi efisien dari tahun 2000 – 2005, kondisi ini terasa berat oleh pencapaian

pada sektor industri pakaian jadi yang belum mampu menyentuh nilai 100

(efisiensi optimum), hanya mampu bergerak dengan pencapaian rata-rata efisiensi

sebesar 51,36. Hal ini dikarenakan pengalokasian sumber daya dalam proses

produksi yang tidak tepat mengarah pada rendahnya pencapaian output sehingga

kinerja tidak maksimal (Tri Wahyu R, 2006:136).

Page 23: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

7

Peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai salah satu determinan

penentu daya saing industri yaitu tercapainya efisiensi industri. Selain itu,

penelitian mengenai efisiensi dilakukan karena masalah pokok dan penting dalam

ekonomi industri adalah masalah efisiensi industri (dalam hal penilaian dan

pengukuran kinerja) (Prasetyo, 2010:66).

Periode observasi dalam penelitian ini dilakukan sepanjang tahun 2005

hingga 2011 karena telah dimulainya penerapan Agreement on Textile and

Clothing (ATC) dan sepanjang tahun ini terjadi perubahan biaya perolehan input

industri TPT seperti harga bahan bakar minyak (BBM) dan biaya tenaga kerja

yang mengakibatkan beberapa perusahaan yang ada melakukan penyesuaian

faktor produksi lainnya. Dengan demikian, penelitian ini diberikan judul “Analisis

Efisiensi Ekonomi Industri Tekstil dan Produk Tekstil Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2005-2011”.

1.2. Rumusan Masalah

Uraian pada subbab latar belakang masalah telah menjelaskan bagaimana

pentingnya peranan dari sektor industri TPT dalam rantai perekonomian Indonesia

pada umumnya dan Jawa Tengah khsusunya serta bagaimana dukungan

perencanaan pembangunan terhadap sektor industri ini.

Perbaikan dalam hal efisiensi dapat menjadi salah satu cara pendorong daya

saing industri terutama pada industri TPT. Berbagai perubahan pada input industri

TPT seperti biaya energi dan biaya tenaga kerja memberikan peluang timbulnya

ketidakefisienan dari industri TPT secara keseluruhan, yang selanjutnya akan

Page 24: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

8

mengurangi tingkat daya saing industri TPT. Apabila tetap dibiarkan akan

menenggelamkan industri TPT Jawa Tengah dan Indonesia secara lebih luas.

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini berangkat dari uraian pada

subbab Latar Belakang Masalah, antara lain:

a. Bagaimana capaian efisiensi teknik, alokatif dan ekonomi sektoral industri

Tekstil dan Produk Tekstil dalam perekonomian Provinsi Jawa Tengah?

b. Bagaimana capaian efisiensi teknik, alokatif dan ekonomi industri Tekstil

dan Produk Tekstil di Jawa Tengah?

1.3. Tujuan Penelitian

a. Menganalisa capaian efisiensi teknik, alokatif dan ekonomi sektoral

industri Tekstil dan Produk Tekstil dalam perekonomian Provinsi Jawa

Tengah.

b. Menganalisa capaian efisiensi teknik, alokatif dan ekonomi industri

Tekstil dan Produk Tekstil di Jawa Tengah.

1.4. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian maka, penelitian ini memiliki kegunaan

secara praktis dan teoritis, yaitu:

a. Kegunaan Teoritis:

Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan menjadi salah satu

bentukpengembangan Ilmu Ekonomi Industri dan memberikan peluang

untuk penelitian terapan lanjutan dalam bidang industri lainnya.

Page 25: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

9

b. Kegunaan Praktis:

1) Memberikan saran kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah khususnya

Departemen Perindustrian dan Perdagangan dalam perumusan kebijakan

pengembangan industri Tekstil dan Produk Tekstil terutama dalam

mendukung peningkatan efisiensi.

2) Memberikan saran kepada Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Provinsi

Jawa Tengah dalam pengendalian input produksi sehingga dapat

membantu optimalisasi produksi industri Tekstil dan Produk Tekstil.

Page 26: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

10

BAB II

TELAAH TEORI

2.1. Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT)

Secara garis besar, industri TPT terbagi dalam 3 bagian (gambar 2.1), yaitu

sektor hulu, sektor antara (intermediate), dan sektor hilir.

1. Sektor Hulu: industri persiapan serat (17111), industri pemintalan benang

(17112).

2. Sektor Antara: Industri kain rajut (17301), industri pertenunan (17114),

industri pencetakan kain (17123)

3. Sektor Hilir: Industri pakaian jadi rajutan (17302), industri pakaian jadi

(18101 dan 18102).

Industri TPT dalam struktur kelembagaan di Indonesia dibawah

pembinaan Direktorat Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementrian

Perindustrian Republik Indonesia dan masuk dalam 6 (enam) kelompok industri

prioritaspembangunan nasional. Oleh karena itu, maka ditetapkan strategi pokok

pembangunan industri TPT, antara lain: memperkuat keterkaitan pada semua

rantai nilai (value chain) dari industri, peningkatan nilai tambah dengan

membangun kompetensi inti, peningkatan produktivitas, efisiensi, dan jenis

sumber daya yang digunakan dalam industri.

Page 27: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

11

Gambar 2.1. Pohon Industri TPT

Sumber: Asosiasi Pertekstilan Indonesia dalam Tim Kajian Pengembangan

Industri Tektil dan Produk Tekstil (2011: 44)

Subsektor industri TPT memiliki karakteristik yang berbeda-beda terlihat

dalam tabel 2.1 mengenai profil dari industri TPT di Indonesia dan tabel 2.2

mengenai kepemilikan modal industri TPT di Jawa Tengah. Dimana beberapa

subsektor menggunakan teknologi yang tinggi dan sebagian lainnya

menggunakan teknologi rendah. Pemasaran produk dari industri TPT masih

dikonsentrasikan pada ekspor dan investasi dari swasta nasional.

Tabel 2.1. Profil Industri TPT Indonesia

Sektor Jenis Produk Teknologi Pasar Produk Investasi

Serat Serat alam, serat

buatan (sintetis) Tinggi Domestik

PMA: Jepang, India,

dan Austria

Pemintalan Benang Tinggi Domestik

dan Ekspor

PMA: Jepang dan

India; PMDN

Pertenunan Kain Rendah Domestik

dan Ekspor PMDN

Garmen Pakaian Jadi Rendah Ekspor

PMDN dan PMA:

Korea Selatan dan

Hong Kong

Sumber: Departemen Perindustrian dalam Tjandraningsih dan Herawati

(2009:50).

Page 28: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

12

Tabel 2.2. Banyaknya Perusahaan Industri TPT Jawa Tengah

Berdasarkan Kepemilikan Modal

Sektor Pemerintah

Pusat

Pemerintah

Daerah

Swasta

Nasional Asing

Serat - - 3 -

Pemintalan 2 - 19 -

Kain,

Pencetakan

Kain, dan

Batik

- - 297 2

Pertenunan - - 6 1

Tali - - 17 -

Kapuk - - 20 -

Garmen - 1 495 19

Sumber: Statistik Industri Besar dan Menengah Jawa Tengah Volume I (2011: 23)

Industri TPT di Provinsi Jawa Tengah terbagi menjadi 27 subsektor

pengolahan hulu-antara dan 9 (sembilan) subsektor pengolahan hilir. Selama

tahun 2005-2011 terjadi fluktuasi jumlah subsektor yang disebabkan adanya

perubahan secara struktural industri. Penyesuaian pada golongan pokok KBLI

pada tahun 2010 yang menyebabkan terjadi perluasan subsektor menjadi 27

subsektor pengolahan hulu-antara dan 9 (sembilan) subsektor pengolahan hilir.

Lebih lanjut jumlah perkembangan subsektor industri TPT Jawa Tengah dapat

dilihat pada tabel 2.3 (Lampiran 1).

Tim Kajian Pengembangan Industri Tekstil dan Produk Tektil (2011:46)

memaparkan bahwa subsektor garmen memiliki barier to entry yang rendah hal

ini dikarenakan industri pakaian jadi tidak memerlukan pabrik dengan nilai

investasi yang besar, karena akitivitasnya lebih banyak bersifat assembling.

Akibatnya, siapapun bisa masuk ke industri ini meskipun belum memiliki

Page 29: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

13

pengalaman yang cukup di industri. Ketika terjadi goncangan, subsektor garmen

menjadi sangat rentan.

2.2. Biaya Dalam Jangka Panjang dan Efisiensi Produksi

Input perusahaan dalam jangka panjang dapat diubah sehingga tidak

terdapat biaya tetap. Jangka panjang tidak hanya diartikan sebagai himpunan

beberapa jangka pendek. Jangka panjang sebaiknya diartikan sebagai masa

perencanaan (McEachern, 2001:77), hal ini karena pemilihan kombinasi input

yang fleksibel. Biaya yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya variabel,

biaya rata-rata, dan biaya marginal. Biaya total jangka panjang adalah biaya

yang dikeluarkan untuk produksi seluruh output dan semuanya bersifat variabel

(Ariyanti, 2008:76).

LTC = LVC ............. (2.6)

2.2.1. Kurva Biaya Rata-Rata Jangka Panjang: Skala Produksi

Ekonomis dan Disekonomis

Bentuk kurva biaya rata-rata jangka panjang suatu perusahaan

bergantung bagaimana variasi biaya sesuai skala operasinya. Ketika suatu

penigkatan produksi pada perusahaan mengakibatkan adanya penurunan

biaya rata-rata maka perusahaan tersebut berada pada skala ekonomis.

Sebaliknya, bila peningkatan produksi mengakibatkan peningkatan pula

pada biaya rata-ratanya maka perusahaan tersebut berada pada skala

disekonomis.

Page 30: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

14

Biaya LMC

Q* Produksi

Grafik 2.1. Skala Produksi Ekonomis (Ariyanti, 2008:78; Case dan Fair,

2007:227)

Grafik 2.1 menggambarkan biaya rata-rata dan biaya marjinal jangka

pendek dan jangka panjangyang membentuk skala ekonomis pada kuantitas

produksi tertentu. Kurva tersebut juga menggambarkan biaya rata-rata

minimum yang dapat diperoleh oleh suatu perusahaan atau industri di

beberapa periode jangka pendek.

Perusahaan akan berada pada titik efisiensi skala ekonomi pada saat

LAC berada pada tiitk terendah yaitu pada produksi Q*. Pada titik ini, biaya

marjinal jangka panjang atau LMC akan berpotongan dengan LAC sehingga

akan baik bagi perusahaan atau industri berproduksi pada saat tersebut.

Produksi Q* pun menjadi titik batas skala ekonomis, karena setelah

melewati titik ini, perusahaan atau industri akan mengalami peningkatan

biaya rata-rata produksi atas setiap pertambahan kuantitas produksi.

2.2.2. Efisiensi Produksi

Efisiensi merupakan penggunaan sumber daya ekonomi seefektif

mungkin sehingga akan menimbulkan rasa puas. Salah satu aspek terpenting

LAC

SAC1 SAC2 SAC3 SAC5 SAC4

SMC1 SMC2 SMC4 SMC3

SMC5

SKALA SKALA DISEKONOMIS

Page 31: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

15

dalam efisiensi secara ekonomi adalah efisiensi produksi. Efisiensi ini terjadi

pada saat sebuah perekonomian tidak dapat melakukan kegiatan produksi

lebih dari satu barang (output) dengan tidak mengurangi barang lainnya

(Samuelson dan Nordhaus, 2005:13).

Menurut Al-Delaimi dan Al-Ani efisiensi (2006:136), dalam hal ini

efisiensi teknis, memiliki arti bahwa adanya kegiatan pemindahan input yang

berbentuk fisik seperti tenaga kerja dan modal menjadi hasil (output) pada

tingkat kinerja terbaik dimana tidak terdapat input yang terbuang dalam

kegiatan memproduksi sejumlah output. Technical Efficiency (TE)

merupakan representasi dari kombinasi minimum dari input yang dibutuhkan

untuk memproduksi output dalam jumlah tertentu, dan itu menjadi ukuran

keberhasilan kinerja sebuah perusahaan dalam memproduksi jumlah

maksimum output dari input yang ada.

Model analisis organisasi industri pada bagian kinerja terdapat dua jenis

efisiensi, yaitu efisiensi alokatif dan efisiensi teknikal. Al-Delaimi dan Al-

Ani (2006:136) menambahkan satu jenis efisiensi yaitu efisiensi biaya.

Dalam mendefinisikan efisiensi alokatif, Al-Delaimi dan Al-Ani

menekankan pada pemilihan input dalam tingkatan harga tertentu untuk

menghasilkan output dengan tingkatan tertentu pula dan dalam kondisi biaya

produksi rendah. Sedangkan konsep efisiensi biaya atau yang disebut juga

efisiensi ekonomis, suatu kondisi yang dapat dicapai oleh suatu perusahaan

ketika mencari kombinasi input-input, yang membuat mereka dapat

Page 32: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

16

memproduksi output pada saat biaya rendah. Efisiensi ekonomis ini adalah

gabungan antara efisiensi teknikal dan alokatif.

X2

E

X1

Grafik 2.2. Representasi Grafik Efisiensi (Al-Delaimi dan Al-Ani, 2006:137)

Grafik 2.2 mengilustrasikan bahwa terdapat dua faktor produksi X1 dan

X2 untuk memproduksi Y output yang dipresentasikan oleh kurva isoquant

(I), yang juga mempresentasikan seluruh kombinasi efisiensi teknis antara

dua faktor produksi untuk memproduksi output ditingkat yang sama. AA’

merupakan kurva isocost. Titik singgung E merupakan titik produksi yang

optimum dan juga titik equilibrium dari perusahaan, dimana Marginal Rate

of Technical Substitution (MRTS) antara X1 dan X2 sama dalam rasio harga,

dan perusahaan yang beroperasi pada kondisi tersebut akan memperoleh

efisiensi teknis dan ekonomis.

Perusahaan yang berada pada titik M memperoleh efisiensi teknis

karena ia berada pada perpotongan dengan kurva isoquant (I), tetapi

perusahaan ini tidak memperoleh efisiensi secara ekonomi. Sedangkan

perusahaan yang berada pada titik N tidak dalam keadaan efisien. Efisiensi

teknis dari perusahaan adalah OM/ON, sedangkan efisiensi alokatifnya

berada saat OL/OM. Sedangkan efisiensi ekonomis yang dapat diperoleh

0

I

A

L

N

M

A’

Page 33: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

17

oleh perusahaan adalah hasil kalkulasi dari OL/ON, yang dapat ditulis:

(OM/ON)*(OL/ON) (Al-Delaimi dan Al-Ani, 2006:138).

Rubedo (2011:19-20) menyatakan bahwa terdapat perbedaan dalam

penekanan orientasi pada setiap jenis efisiensi. Efisiensi teknis menekankan

orientasi pada output, efisiensi alokatif tujuan atau orientasi pada input,

sedangkan efisiensi ekonomi orientasi pada maksimisasi keuntungan.

Dalam penelitian ini, konsep efisiensi diklasifikasikan menjadi tiga

yaitu Efisiensi Teknik (ET), Efisiensi Alokatif (EA) dan Efisiensi Ekonomi

(EE). Hal ini sebagaimana tercantum pada penelitian Dipeolu dan Akinbode

(2008:25) dan Johansson (2005:2) yang mengadopsi konsep dari Farrel

(1957) tentang metodologi pengukuran efisiensi. Efisiensi Teknik (ET)

didefinisikan sebagai kemampuan untuk memproduksi pada batasan isokuan

atau biaya input terkecil, sedangkan Efisiensi Alokatif (EA) adalah suatu

kemampuan memproduksi pada output tingkatan tertentu dengan

menggunakan cara minimisasi rasio biaya input. Efisiensi Ekonomi (EE)

didefinisikan sebagai kapasitas sebuah perusahaan untuk memproduksi

sejumlah kuantitas output yang telah ditentukan pada saat biaya minimum

dengan tingkatan penggunaan teknologi tertentu.

2.3. Pengukuran Efisiensi dengan Data Envelopment Analysis

Data Envelopment Analysis (DEA) merupakan alat pengukuran efisiensi

relatif, yang mengukur inefisisensi unit-unit yang ada dibandingkan dengan unit

lain yang dianggap paling efisien dalam set data yang ada. Dalam analisis DEA

dimungkinkan beberapa unit mempunyai tingkat efisiensi 100 persen yang

Page 34: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

18

artinya bahwa unit tersebut merupakan unit yang terefisien dalam set data

tertentu dan waktu tertentu (Hadad, dkk, 2003:14).

Terdapat beberapa manfaat dan keterbatasanpada pengukuran efisiensi

dengan DEA (Susilowati, dkk, 2004:2-3 dan Hadad, 2003:14):

1. Sebagai tolok ukur untuk memperoleh efisiensi relatif yang berguna untuk

mempermudah perbandingan antara unit ekonomi yang sama.

2. Kedua mengukur berbagai informasi efisiensi antar unit kegiatan ekonomi

untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebabnya.

3. Menentukan implikasi kebijakan sehingga dapat meningkatkan tingkat

efisiensinya.

Keterbatasan DEA:

1. Mensyaratkan semua input dan output harus spesifik dan dapat diukur

2. DEA berasumsi bahwa setiap unit input atau output identik dengan unit lain

dalam tipe yang sama.

3. sangat rentan dengan adanya angka nol, negatif dan angka kecil yang

mendekati nol

4. Dalam bentuk dasarnya DEA berasumsi adanya CRS (Constant Return to

Scale).

5. Bobot input dan output yang dihasilkan DEA sulit untuk ditafsirkan dalam

nilai ekonomi.

Dua model yang dapat digunakan dalam pengukuran efisiensi pada DEA, yaitu

model CRS (Constant Return to Scale) dan model VRS (Variable Return to

Scale).

Page 35: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

19

2.3.1. Model Constant Return to Scale (CRS)

Model ini di kembangkan pertama kali oleh Charnes, Cooper, dan

Rhodes (CCR) pada tahun 1978 (Fadholi, 2011:32; Safeedparri, dkk,

2013:3). Model ini menggunakan pendekatan input dengan asumsi rasio

antara pertambahan input dan output adalah sama sehingga jika input

ditambah sebesar n kali, maka ouput akan bertamabah sebesar n kali.

Dengan tambahan asumsi setiap unit kegiatan ekonomi telah beroperasi

pada skala yang optimal (Yulianto (2005) dalam Fadholi, 2011:33).

2.3.2. Model Variable Return to Scale (VRS)

Model VRS dikembangkan oleh R.D.Banker, A. Charnes, dan E.

Rhodes pada tahun 1984 yang tercantum pada jurnal Managemenet Science

Vol. 30. Model ini memperbolehkan setiap unit yang memiliki input rendah

dalam kondisi increasing return to scale sementara unit lain yang memiliki

input lebih tinggi terjadi decreasing return to scale (Safeedparri, dkk.,

2013:3). Dengan kata lain kondisi unit dalam model tidak terdapat rasio

yang sama antara input dan outputnya. Sehingga setiap pertambahan input

sebesar n kali tidak akan menyebabkan output meningkat sebesar n kali

bahkan bisa lebih kecil atau lebih besar dari n kali (Fadholi, 2011:33).

2.4. Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang efisiensi pada sektor industri TPT dilakukan oleh

Adanacioglu dan Olgun (2011). Penelitian ini mengambil observasi pada

industri TPT pada subsektor Pemisahan Kapas di wilayah Aegean, Turki.

Penelitian ini selain melihat pada efisiensi industri juga pada tingkat

Page 36: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

20

profitabilitasnya. Penelitian ini dilakukan terhadap 15 perusahaan yang termasuk

dalam industri pemisahan kapas dan berada pada wilayah Aegean dan pemilihan

perusahaan ini didasarkan pada intensitas kapasitas dan kerja. Analisis dilakukan

menggunakan DEA dengan asumsi Constant Return to Scale dan Variable

Return to Scale, dan variabel input terdiri dari biaya bahan baku, tenga kerja,

dan biaya lainnya. Sedangkan pada variabel output, penelitian ini menggunakan

variabel nilai produksi.

Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan yaitu, belum optimalnya

penggunaan kapasitas produksi yang menjadi penyebab utama turunnya

produksi kapas Turki beberapa tahun sebelumnya, selain itu, kombinasi biaya

input mempengaruhi pada industri ini dan perlunya restrukturisasi mesin dan

pembaharuan teknologi. Kemudian, penghambat dari efisiensi pada industri ini

adalah peningkatan terhadap pengenaan VAT (Value Added Tax) yang dilakukan

oleh pemerintah Turki. Penelitian ini menyebutkan bahwa pendidikan sangat

penting untuk membentuk efisiensi secara teknis dan ekonomi pada industri ini.

Penelitian ini didasarkan kepada saran penelitian lanjutan dari penelitian

yang telah dilakukan oleh Hastarini Dwi Atmanti (2004) dimana dalam salah

satu agenda penelitian lanjutan diharapakan dapat melakukan penelitian yang

lebih spesifik pada satu industri manufaktur. Penelitian yang dilakukan Hastarini

Dwi Atmanti (2004) bertujuan untuk menganalisa efisiensi industri manufaktur

menengah dan besar di Jawa Tengah (ISIC 31-39) dan menganalisa keunggulan

kompetitif di Jawa Tengah sebelum dan sesudah krisis 1998 dengan periode

observasi tahun 1995-2000.

Page 37: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

21

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel output (value

added, nilai barang yang dihasilkan, jasa industri untuk output, keuntungan

penjualan barang, penerimaan lainnya) dan input (bahan baku, tenaga kerja,

bahan bakar dan listrik yang digunakan, barang lainnya di luar bahan baku, jasa

industri untuk input, sewa gedung dan alat-alat, jasa non industri). Analisis

efisiensi menggunakan DEA dengan asumsi Constant Return to Scale dihasilkan

bahwa seluruh industri manufaktur yang menjadi objek penelitian dalam kondisi

efisien, dan beberapa industri (KLUI 31, KLUI 32, KLUI 35, serta KLUI 39)

menjadi keunggulan kompetitif Provinsi Jawa Tengah.

Hasil penelitian yang berbeda didapatkan dari penelitian yang dilakukan

oleh Tri Wahyu R. (2006) terhadap sektor industri manufaktur di Jawa Tengah

periode tahun 2000-2005, sektor industri manufaktur Jawa Tengah belum dapat

dikatakan dalam kondisi efisien dan industri Pakaian Jadi (KBLI 18), yang

menjadi bagian dari industri TPT, dalam kurun waktu tahun 2000-2005 tidak

pernah berada pada kondisi efisien. Penelitian ini menggunakan asumsi Variable

Return to Scale dan alat analisis DEA versi Warwick.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel output dan

input. Variabel output antara lain: barang yang dihasilkan, tenga listrik yang

dijual, jasa industri, keuntungan jual beli, pertambahan stok barang setengah jadi

danpenerimaan lain. Sedangkan variabel input terdiri dari bahan baku, bahan

bakar, barang lainnya diluar bahan baku/bahan penolong, jasa industri, sewa

gedung dan biaya jasa non industri.

Page 38: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

22

Fadholi (2011) melakukan penelitian pada efisiensi industri TPT di

Indonesia pada periode 2001-2005. Dengan menggunakan metode DEA dan

model Variable Return to Scale (VRS) dan orientasi input. Variabel dalam

penelitian ini adalah variabel input (biaya bahan bakar, tenaga kerja, tenaga

listrik, bahan baku, dan modal) dan Variabel output (nilai output dan value

added). Hasil dari penelitian ini adalah sebagian besar dari subsektor industri

TPT telah efisien, namun terdapat beberapa subsektor yang masih dalam kondisi

inefsiensi pada variabel input bahan bakar, tenaga listrik, dan modal.

Penelitian lainnya yang menjadi acuan pada penelitian ini adalah metode

penelitian yang dilakukan oleh Al-Delaimi dan Al-Ani (2006) yaitu menekankan

pada analisis efisiensi biaya (ekonomi). Penelitian yang dilakukan terhadap 24

Bank Syariah ini menghasilkan bahwa sebagian besar bank dalam keadaan

efisien dan selalu meningkatkan efisiensinya. Menggunakan variabel input

(modal, cadangan modal, dan simpanan dana pihak ketiga) dan variabel output

(pengambilan produk investasi dan aset bank) dengan model penelitian Constant

Return to Scale yang diadopsi dari Charnes, Cooper, dan Rhodes.

Penelitian ini merupakan pengembangan dan kombinasi dari penelitian

terdahulu yang telah dicantumkan. Penelitian ini akan menekankan pada

pengukuran efisiensi biaya ekonomi yang objek penelitian pada sektor industri

manufaktur yang dispesifikasikan pada subsektor industri TPT (KBLI 2005 kode

industri 17 dan 18; KBLI 2010 kode industri 13 dan 14) dengan menggunakan

alat analisis Data Envelopment Analysis (DEA) dengan asumsi Variable Return

Page 39: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

23

to Scalesehingga semua unit kegiatan ekonomi yang akan diukur akan

menghasilkan perubahan pada berbagai tingkat output.

2.5. Kerangka Pemikiran Teoritis

Industri TPT menjadi salah satu sektor penting dalam struktur

perekonomian di Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, Provinsi Jawa Tengah menjadi

salah satu provinsi kunci sebagai basis percepatan pembangunan industri TPT

yang tercantum dalam perencanaan pembangunan Indonesia melalui MP3EI.

Dengan tujuan persaingan global, daya saing industri terus menerus ditingkatkan,

salah satunya dengan menjadikan kondisi efisien di setiap subsektor industri ini.

Grafik 2.3. Model Analisis Organisasi Industri Pendekatan Hubungan Struktur-

Perilaku-Kinerja Pasar

Sumber: Scherer (1973) dalam Nurimansjah Hasibuan (1993:8) dan William G.

Shepherd (1990) dalam P. Eko Prasetyo (2010: 27).

Kondisi Dasar

Sisi Permintaan Sisi

Penawaran

Elastisitas Bahan baku

Pertumbuhan industrti Teknologi

Struktur Pasar

Ukuran perusahaan integrasi horizontal dan vertikal

Kondisi biaya konglomerasi

Entry barier organisasi buruh

Perilaku Pasar

Strategi harga Advertasi

Kolusi Penelitian dan inovasi

Kinerja Pasar

Pola harga dan keuntungan Perkembangan Teknologi

Efisiensi Kesempatan kerja

Page 40: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

24

Model analisis organisasi industri yang tergambar pada

grafik2.3menyatakan bahwa kondisi dasar bagi industri baik dari sisi penawaran

dan permintaan akan mempengaruhi struktur, perilaku dan kinerja dari suatu

industri. Setiap perubahan pada kondisi dasar akan mempengaruhi struktur

industri yaitu kondisi biaya produksi dan jumlah perusahaan yang bersaing. Hal

ini di sebabkan kondisi faktor produksi yang akan digunakan dalam kegiatan

produksi, apabila langka dan terjadi kenaikan harga akan berpengaruh pada

kondisi biaya input (faktor produksi) yang tinggi, dan tidak setiap perusahaan

dalam suatu industri mampu memenuhi input dengan kondisi biaya produksi

tinggi, selanjutnya akan menjatuhkan perusahaan-perusahaan yang kurang dalam

faktor produksi lainnya yaitu modal.

Berkurangnya perusahaan dalam suatu industri dapat diindikasikan semakin

terkonsentrasinya persaingan dalam industri, yang menyebabkan persaingan

kurang sehat. Sedangkan pengaruh bagi kinerja industri sendiri adalah bila

industri semakin terkonsentrasi, maka menimbulkan inefisiensi perusahaan

dalam industri (Prasetyo, 2010:23).

Kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah didasarkan pada ditunjuknya

Provinsi Jawa tengah sebagai salah satu pemegang peran dalam percepatan

pembangunan industri TPT di Indonesia. Pengamatan pada perkembangan

tingkat keuntungan dari industri TPT dan tingkat penyerapan tenaga kerja

sebagai suatu aspek perhatian perkembangan industri karena MP3EI memiliki

tujuan adanya perluasan nilai tambah dari setiap sektor penggerak

perekonomian.

Page 41: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

25

Grafik 2.4. Kerangka Pemikiran Penelitian

Perubahan kondisi dasar industri TPT dalam hal ketersediaan energi

mengakibatkan adanya perubahan struktur industri TPT dimana biaya produksi

mengalami penyesusaian, dan jumlah perusahaan dalam industri ini cenderung

mengalami penurunan dan berdampak pada persaingan dalam industri TPT.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi efisiensi ekonomi dari setiap

subsektor pada industri TPT di Provinsi Jawa Tengah berdasarkan hasil dari

perhitungan efisiensi teknis dan alokatifnya (grafik 2.4).

Kinerja Industri TPT

Efisiens

i Teknis

Provinsi Jawa Tengah Sebagai

Salah Satu Pusat Percepatan

Industri TPT Indonesia dalam

MP3EI

Perubahan Struktur Industri

TPT pada sisi Biaya Energi,

Biaya Tenaga Kerja, Perubahan

Jumlah Perusahaan Dalam

Industri.

Efisien

si

Efisiensi

Ekonomi

Perkembangan Tingkat

Keuntungan Industri; dan Tingkat

Penyerapan Tenaga Kerja;

Page 42: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

26

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dimana penelitian yang

didasar pada analisis data numerikal yang diolah dengan metode tertentu.

Penelitian ini bertujuan mengukur tingkat efisiensi dari industri TPT dan

subsektornya (KBLI 2005 17 dan 18; KBLI 2010 13 dan 14) di provinsi Jawa

Tengah periode 2005-2011.

Industri TPT yang menjadi objek penelitian adalah industri yang termasuk

dalam industri besar dan sedang. Industri besar diklasifikasi sebagai setiap

perusahaan yang mempekerjakan 100 orang atau lebih. Sementara pada industri

sedang, setiap perusahaan yang mempekerjakan antara 20-99 orang.Dipilih 17

subsektor industri TPT yang menjadi objek penelitian, tercantum pada tabel

(lampiran 3). Pemilihan 17 subsektor dinilai representatif karena memiliki

proporsi > 80% dari total tenaga kerja, biaya input dan nilai hasil produksi pada

industri TPT Jawa Tengah (lihat grafik 3.1). Pemilihan objek penelitian

disesuaikan dengan perubahan kode klasifikasi ditahun 2005 dan 2010 tanpa

mengurangi tujuan penelitian.

Page 43: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

27

i) Grafik perbandingan jumlah tenaga kerja pada 17 Subsektor Objek

Penelitian terhadap industri TPT

ii) Grafik rasio perbandingan biaya input dan nilai hasil produksipada

17 Subsektor Objek Penelitian terhadap industri TPT (persen)

Grafik 3.1. Rasio perbandingan jumlah tenaga kerja, biaya input produksi

dan nilai hasil produksi industri TPT dan 17 subsektor objek

penelitian.

Sumber: Statistik indutstri Besar dan Sedang Jawa Tengah 2005-2011

Volumte I, diolah.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Data

Envelopment Analysis untuk mengukur dan mengidentifikasi tingkat efisiensi di

setiap subsektor industri TPT Jawa Tengah. Penelitian akan menggunakan alat

bantu perangkat lunak Aplikasi Data Envelopment Analysis yang dikembangkan

oleh University of Warwick versi 1.03.

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Industri TPT 191,581 438,456 236,013 231,293 223,211 222,245 235,583

17 Subsektor Penelitian 182,288 423,652 219,887 225,114 215,542 215,513 210,364

- 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000 700,000 800,000 900,000

1,000,000

Ora

ng

97 98 91 88 97 99 89

97 98 91 88 97 98

78

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Rasio Biaya Input Rasio Nilai Hasil Produksi

Page 44: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

28

Pengukuran tingkat efisiensi akan dimulai dengan pengukuran terhadap

kondisi tingkat efisiensi teknik dengan menggunakan variabel input dan output.

Langkah selanjutnya akan dilakukan pengukuran tingkat efisiensi alokatif

dengan menggunakan variabel harga dari input dan output. Tahap terakhir

adalah melakukan perhitungan nilai efisiensi teknik dan efisiensi alokatif dengan

cara mengkalikan nilai keduanya disetiap objek penelitian sehingga di dapat

nilai efisiensi ekonomi untuk objek penelitian.

Pada tahap pembahasan dan analisis, akan dilakukan analisis secara

makroekonomi dalam gambaran umum industri TPT dalam perekonomian

Provinsi Jawa Tengah atas implementasi perencanaan pembangunan nasional

dan daerah yang meliputi analisis terhadap penyerapan tenaga kerja di sektor

industri Tekstil dan Produk Tekstil dan analisis mengenai perkembangan tingkat

keuntungan pertumbuhan industri TPT. Kemudian akan dilanjutkan dengan

pembahasan terhadap hasil pengolahan data yang menunjukkan tingkat efisiensi

teknis, alokatif dan ekonomi objek penelitian.

3.2. Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan beberapa variabel yang dinilai representatif

terhadap kondisi dari objek penelitian. Pengukuran efisiensi teknik

membutuhkan variabel input dan output, kriteria nilai input dan output yang

dijadikan sebagai variabel dari penelitian secara keseluruhan memiliki proporsi

sebesar ≥ 80% (persen) dari total input dan nilai output produksi. Penelitian

menggunakan variabel input yang terdiri dari biaya tenaga kerja, biaya bahan

baku dan penolong, dan biaya energi (bahan bakar, tenaga listrik dan gas).

Page 45: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

29

Sedangkan variabel output yang digunakan adalah nilai dari barang yang

dihasilkan. Pengukuran efisiensi alokatif digunakan variabel harga input (harga

tenaga kerja, harga bahan baku dan penolong, dan harga energi) dan variabel

harga output (harga barang yang dihasilkan).

3.2.1. Variabel Pengukuran Efisiensi Teknik

3.2.1.1. Variabel Input

a) Biaya Tenaga Kerja

Berdasarkan Statistik Industri Besar dan Sedang yang diterbitkan

oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah biaya tenaga

kerja adalah jumlah pengeluaran yang dilakukan oleh suatu industri

kepada seluruh tenaga kerja yang terdiri dari biaya gaji atau upah, upah

lembur, hadiah atau bonus, iuran dana pensiun, tunjangan sosial, dan

asuransi kecelakaan dalam nilai satuan Rupiah.

b) Biaya Bahan Baku dan Penolong

Biaya bahan baku dan penolong merupakan pengeluaran oleh setiap

perusahaan yang terdapat pada industri untuk memperoleh input berupa

bahan baku dalam proses produksi. Dalam penelitian ini biaya bahan

baku dan penolong adalah jumlah biaya yang telah dikeluarkan oleh

seluruh perusahaan yang ada pada tiap subsektor industri TPT untuk

mendapatkan bahan baku dalam satuan Rupiah.

Page 46: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

30

c) Biaya Energi

Biaya energi pada penelitian ini adalah jumlah pengeluaran seluruh

perusahaan yang terdapat pada subsektor industri TPT untuk

mendapatkan bahan bakar dan tenaga listrik dalam satuan Rupiah.

3.2.1.2. Variabel Output

Variabel output dalam penelitian ini adalah nilai barang yang

dihasilkan, yaitu jumlah barang yang diproduksi oleh seluruh perusahaan

dalam subsektor industri TPT dalam satuan Rupiah.

3.2.2. Variabel Pengukuran Efisiensi Alokatif

3.2.2.1. Variabel Harga Input

a) Harga Tenaga Kerja

Penentuan harga tenaga kerja berdasarkan jumlah pengeluaran untuk

tenga kerja dibagi jumlah tenaga kerja yang terdapat disetiap subsektor

industri TPT dalam satuan Rupiah.

b) Harga Bahan Baku dan Penolong

Penentuan harga bahan baku dan penolong didasarkan pada jumlah

pengeluaran untuk bahan baku dan penolong kemudian dibagi dengan

kuantitas setiap bahan baku dan penolong yang digunakan di tiap

subsektor industri TPT dalam satuan Rupiah.

Penentuan bahan baku yang dipilih untuk digunakan dalam

perhitungan efisiensi pada penelitian ini didasarkan pada:

1.Besarnya nilai atau dana yang dikeluarkan oleh industri untuk

memperolehnya

Page 47: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

31

2.Besarnya kuantitas penggunaan bahan baku

3.Asal perolehan bahan baku (impor atau produk domestik)

c) Harga Energi

Penentuan harga energi dalam penelitian ini didasarkan biaya energi

dibagi dengan jumlah penggunaan energi (BBM dan tenaga listrik),

dimana penggunaan tenaga listrik diasumsikan setiap perusahaan pada

industri TPT menggunakan tingkat daya listrik yang sama, dalam satuan

Rupiah per KWh dan Rupiah per liter solar industri untuk variabel input

bahan bakar.

3.2.2.2. Variabel Harga Output

Harga output didasarkan pada besarnya nilai dan kuantitas produksi.

Perhitungan harga output ialah jumlah nilai produksi dibagi dengan

kuantitas produk industri TPT dalam satuan Rupiah.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder dari industri TPT yang

terklasifikasikan sebagai industri besar dan sedang. Data dikumpulkan

beradasarkan variabel penelitian sehingga akan terdapat kesesuaian dengan

tujuan penelitian. Data bersumber dari Statistika Industri Besar dan Sedang

Provinsi Jawa Tengah Volume I, II dan III dari tahun 2005 hingga tahun 2011

yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

3.4. Mettode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode

dokumentasi atau studi pustaka melalui pencarian data yang sesuai dengan

Page 48: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

32

variabel penelitian. Menurut Arikunto (2002) dalam Fadholi (2011:43) metode

dokumentasi yaitu mencaridata mengenai hal-hal atau variabel yang berupa

catatan, transkrip, buku, suratkabar, majalah, parasasti, notulen, rapat, lengger,

agenda dan sebagainya. Implementasi dari metode dokumentasi pada penelitian

ini adalah dengan pengumpulan data dari buku Statistik Industri Besar dan

Sedang Provinsi Jawa Tengah Volume I, II dan III dari tahun 2005 hingga tahun

yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), serta bebagai literatur lainnya

berupa jurnal penelitian maupun publikasi lainnya.

Analisis efisiensi teknis menggunakan data kinerja dari subsektor industri

TPT yang menjadi objek penelitian sepanjang tahun observasi. Analisis efisiensi

alokatif, pemilihan data berdasarkan variabel penelitian, yaitu 1-5 biaya input

bahan baku dan penolong terbesar berdasarkan biaya yang harus dikeluarkan dan

syarat lainnya sebagaimana tercantum dalam metode penentuan variabel harga

input bahan baku, penggunaan bahan bakar jenis solar khusus industri dan

tenaga listrik yang dibeli, serta 1-5 nilai dan kuantitas barang yang diproduksi

terbesar berdasarkannilai barang dari tiap subsektor industri TPT yang menjadi

objek penelitian sepanjang tahun observasi dengan memperhatikan persyaratan

data dalam analisis menggunakan DEA.

3.5. Metode Analisis Data

Penelitian ini bertujuan menganalisa kinerja industri TPT Provinsi Jawa

tengah dengan penekanan pada analisis tingkat efisiensi ekonomi. Pengukuran

efisiensi dipilih menggunakan teknik analisis DEA karena teknik ini dapat

mengevaluasi efisiensi pada suatu industri yang telah ditentukan dan melakukan

Page 49: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

33

perbandingan terhadap industri yang memiliki kinerja terbaik (Coelli, Rao, et.al

(1998) dalam Jayamaha dan Mula, 2011:456). Lebih lanjut Jayamaha dan Mula

(2011:456) dengan menyadur dari Fried, Lovell dan Schmidt (2002) bahwa DEA

merupakan metode yang tepat untuk mengukur efisiensi relatif dari beragam unit

kegiatan ekonomi dengan melingkupi seluruh elemen dari input dan output.

Cara kerja dari DEA adalah menentukan rasio tertimbang dari input dan

output setiap unit. Penentuan bobot tertimbang akan menjadi suatu permasalahan

penting dalam pengukuran efisiensi, DEA memberikan kesempatan kepada tiap

unit kegiatan ekonomi untuk menentukan pembobotnya masing-masing

(Samsubar Saleh (2000) dalam Tri Wahyu R, 2006:134). Setiap unit kegiatan

ekonomi akan memiliki bobot yang akan memaksimumkan rasio efisiensinya

(maximize total weighted output/total weighted input) (Fadholi, 2011:44). Nilai

dari hasil pengukuran efisiensi melalui DEA adalah 0 (nol) sampai dengan 1

(satu) dengan pengertian bahwa bila hasil pengukuran sama dengan 1 (satu)

maka subsektor industri tersebut dinilai telah efisien, begitu pula sebaliknya bila

hasil pengukuran dibawah 1 (satu) maka subsektor industri dinilai belum

mencapai kondisi efisien. Pengukuran efiensi subsektor industri TPT dengan

DEA diadopsi dari Fadholi (2011:43-44) dan Atmanti (2004:4-5) adalah sebagai

berikut:

∑ ......................... (3.1)

Dengan Batasan atau kendala:

∑ ∑

......................... (3.2)

Page 50: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

34

Dimana:

= jumlah output r yang dihasilkan oleh subsektor industri k

Xij = jumlah input i yang diperlukan oleh subsektor industri j

Yrj = jumlah output r yang dihasilkan oleh subsektor industri j

Xik = jumlah input yang idperlukan oleh subsektor k

S = jumlah subsektor industri yang dianalisis

M = jumlah input yang digunakan

Urk = bobot tetimbang dari output yang dihasilkan tiap subsektor

industri k

Vik = bobot tertimbang input i yang digunakan subsektor industri k

Ek = nilai yang dioptimalkan sebagai indikator efisiensi relatif dari

subsektor indsutri k

Dalam penggunaan DEA, asumsi model dalam penelitian ini adalah

Variable Return to Scale dengan alasan bahwa dalam sektor industri adanya

pertambahan pada proporsi input belum tentu dapat meningkatkan proporsi

output dengan nilai yang sama, karena hasil (output) ditentukan pula oleh

kondisi ekonomi makro permintaan, penawaran dan lainnya (Fadholi, 2011:46).

Page 51: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

35

Tabel 3.1. Kriteria Ukuran Tingkat Efisiensi Industri TPT Jawa Tengah

Kriteria Efisiensi Nilai Efisiensi

Sempurna/Optimum

Tinggi

Sedang

Rendah

Tidak efisien

1

0,81 – 0,99

0,60 – 0,80

0,41 – 0,59

≤ 0,40

Sumber: Hidayat, 2014:124

Agar dapat dipastikan tingkat capaian efisiensi pada industri TPT secara

sektoral maupun keseluruhan, maka perlu adanya pembagian kriteria ukuran

tingkat efisiensi, yaitu efisensi tinggi, efisiensi sedang, efisiensi rendah, serta

tidak efisien (Hidayat, 2014:124). Kriteria ukuran tingkat efisensi dapat terlihat

pada tabel 3.1.

Page 52: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam

Perekonomian Provinsi Jawa Tengah

Industri TPT yang berada di provinsi Jawa Tengah mencakup sebagian

besar subsektor industri, mulai dari pengolahan hulu seperti industri persiapan

serat, pengolahan antara seperti pencetakan kain hingga pengolahan hilir seperti

industri pakaian jadi. Sebagaiamana peranannya dalam RPJPD Provinsi Jawa

Tengah sebagai salah satu industri kopetensi inti daerah, industri TPT harus

memiliki tingkat kemampuan penyerapan tenaga kerja yang besar, dan memiliki

tingkat kinerja baik pertumbuhan industri maupun tingkat keuntungan yang

terjaga dengan baik. Dalam subbab selanjutnya akan di jelaskan mengenai

gambaran umum dari industri ini dalam hal tingkat penyerapan tenaga kerja,

dan perkembangan tingkat pertumbuhan dan keuntungan industri.

4.1.1. Penyerapan Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi utama dalam suatu

proses produksi. Penyerapan tenaga kerja oleh setiap sektor dalam

perekonomian mempunyai andil besar dalam peningkatan kesejahteraan

masyarakat.

Page 53: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

37

Grafik 4.1. Total Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Pengolahan

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2011

Sumber: Data sekunder diolah

Penyerapan tenaga kerja pada salah satu sektor perekonomian di Provinsi

Jawa Tengah, dalam penelitian ini sektor industri pengolahan, secara umum

mengalami perlambatan (grafik 4.1). Perlambatan pada penyerapan tenaga

kerja dimungkinkan sebagai akibat dari perlambatan pertumbuhan pada

sektor industri pengolahan, dampak dari krisis global yang menyebabkan

tidak stabilnya pasar, serta terdapat peningkatan harga input produksi yang

mengharuskan adanya penyesuaian biaya produksi. Situasi yang sama juga

dialami oleh sektor industri TPT, perlambatan dalam penyerapan tenaga

kerja terjadi sejak tahun 2007. Dalam grafik 4.2 terlihat bahwa penyerapan

tenaga kerja pada sektor industri tekstil (KBLI 17) paling tinggi pada sektor

industri pengolahan.

Sebagaimana ditunjukkan oleh grafik 4.2 bahwa sepanjang tahun

observasi nilai rata-rata pergerakan (moving average) penyerapan tenaga

kerja pada industri TPT (KBLI 17 dan 18) mengalami penurunan. Kondisi

ini harus menjadi perhatian karena industri TPT mempunyai karakteristik

padat karya, apabila terdapat penurunan penyerapan tenaga kerja akan

574.869

1.253.493

713.777 694.145

674.072 734.898 732,031

-

500,000

1,000,000

1,500,000Te

nag

a K

erj

a (O

ran

g)

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Page 54: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

38

berdampak pada peningkatan tingkat pengangguran yang akan mengganggu

perekonomian daerah.

Grafik 4.2. Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Pengolahan Provinsi Jawa

Tengah 2005-2011 (orang)

Sumber: BPS, Statistik Industri Besar dan Sedang Jawa Tengah, berbagai tahun

diolah

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia

(MP3EI) dan RPJPD Provinsi Jawa Tengah menetapkan industri TPT

menjadi salah satu sektor pendorong perekonomian nasional dan daerah.

Sehingga sektor ini harus mampu memberikan kontribusi nyata terhadap

peningkatan produksi, penyerapan tenaga kerja, dan memberikan

rangsangan terhadap tumbuhnya industri penunjangnya. Perlambatan

penyerapan tenaga kerja pada sektor industri TPT di Jawa Tengah

0

100000

200000

300000

1 2 3 4 5 6 7

15 16 1718 19 2021 22 2324 25 2627 28 2930 31 3233 34 3536 37 33-KBLI 20102 per. Mov. Avg. (17) 2 per. Mov. Avg. (18)

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Page 55: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

39

menimbulkan pertanyaan mampukah industri ini melakukan fungsinya

sebagai salah satu sektor utama penyerap tenaga kerja di Jawa Tengah.

Apabila pemerintah daerah ingin industri ini tetap menjadi sektor

kompetensi inti perekonomian, maka dalam hal penyerapan tenaga kerja

pemerintah dapat melakukan insentif pada industri yang telah melakukan

penyerapan tenaga kerja besar dan memiliki produksi yang tinggi pula,

karena apabila penyerapan tenaga kerja yang tinggi tidak diimbangi dengan

produksi tinggi maka akan merugikan industri tersebut karena akan

memberatkan biaya produksi dan dikhawatirkan akan terjerat pada kondisi

law of deminishing return.

4.1.2. Tingkat Pertumbuhan dan Profit Industri

Proses industrialisasi di suatu wilayah dapat dimulai dengan

pembangunan industri TPT. Karena industri ini memiliki karakteristik yang

padat karya, sehingga mampu mengatasi permasalahan penyerapan tenaga

kerja serta dalam peningkatan orientasi ekspor. Walaupun pertumbuhan

industri TPT dalam analisis organisasi industri tidak termasuk pada sisi

kinerja industri, tetapi secara makro pertumbuhan industri dapat menjadi

suatu evaluasi peranan sektor industri dalam perekonomian.

Pertumbuhan industri TPT dapat dilihat dari perkembangan jumlah

perusahaan yang ada dalam industri dan persentase produksi industri ditiap

tahunnya sedangkan sebagai pelengkap informasi mengenai pertumbuhan

industri, dapat diperoleh dari perkembangan tingkat keuntungan industri.

Peranan industri TPT pada perekonomian Provinsi Jawa Tengah akan

Page 56: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

40

semakin baik bila kondisi tingkat pertumbuhan dan keuntungannya terus

mengalami peningkatan.

Perumbuhan jumlah perusahaan dalam industri ini mengalami

penurunan. Terlihat dalam grafik 1.1 yang menggambarkan perkembangan

yang cenderung turun dalam jumlah perusahaan yang ikut meramaikan

persaingan di industri ini. Jumlah perusahaan pada Industri TPT yang terus

menerus mengalami penurunan terdapat pada subsektor industri pakaian

jadi. Penurunan jumlah perusahaan ini dapat berpengaruh pada intensitas

persaingan antarindustri. Sedangkan persaingan sendiri dalam model

analisis organisasi (lihat grafik 2.3) industri dapat berpengaruh terhadap

kinerja industri, seperti tingkat keuntungan, tingkat capaian efisiensi dan

kesempatan kerja.

Tabel 4.1. Laju Pertumbuhan Tiga Sektor Utama Atas Dasar Harga

Konstan, Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2011 (persen)

No Sektor 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Rata-

rata

1. Pertanian 4,61 3,60 2,78 3,19 3,71 2,51 1,27 3,10

2. Industri

Pengolahan

- Tekstil, barang

kulit dan alas

kaki

4,80

2,71

4,52

5,26

5,56

6,12

5,06

4,35

3,79

1,97

6,87

6,92

6,60

6,02

5,31

4,76

3. Perdagangan,

Hotel, Dan

Restoran

6,05 5,85 6,54 7,23 7,21 6,06 7,75 6,67

Produk Domestik

Regional Bruto

5,35 5,33 5,59 5,61 5,14 5,84 6,03 5,56

Sumber: BPS, Produk Domestik Regional Bruto Jawa Tengah, berbagai tahun

terbitan

Catatan: Penentuan tiga sektor utama berdasarkan tiga sektor terbesar pada

distribusi persentase terhadap PDRB tiap tahun.

Page 57: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

41

Pertumbuhan sektor industri pengolahan sepanjang tahun 2005 hingga

tahun 2009 berada dibawah rata-rata dari pertumbuhan total PDRB di

periode yang sama dan mulai bangkit kembali di tahun 2010 dan 2011 (tabel

4.1). Hal yang sama terjadi pada laju pertumbuhan sektor industri TPT

2005-2009 secara umum berada dibawah pertumbuhan PDRB, kemudian di

tahun 2010 mampu meningkat tajam dan mampu mengulang kembali

pertumbuhan sektor ini diatas tingkat pertumbuhan PDRB di tahun 2007.

Pada tahun berikutnya, industri ini mengalami perlambatan yang hanya

mampu bergerak sebesar 6,02 dan masih berada dibawah laju pertumbuhan

PDRB Provinsi Jawa Tengah. Secara rata-rata pun industri tekstil memiliki

laju pertumbuhan dibawah rata-rata PDRB Jawa Tengah.

Laju tingkat keuntungan industri TPT tahun 2005 – 2006 mengalami

peningkatan dua kali lipat, keadaan ini memberi kepercayaan pada industri

untuk melakukan perluasan kapasitas produksi. Tahun 2007 keuntungan

industri TPT menurun hingga 50% dibanding tahun sebelumnya. Namun

keadaan ini tidak melemahkan produksi industri ini, tercatat hingga tahun

2010 industri TPT memiliki tingkat keuntungan yang meningkat. Tren

peningkatan perolehan keuntungan memberikan pergerakan yang baik bagi

kinerja industri TPT dari sisi penawaran, ditengah banyaknya hambatan

pada kondisi dasar industri dari peningkatan harga bahan baku, serta

persaingan dengan produk impor.

Page 58: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

42

Grafik 4.3. Perkembangan Tingkat Perolehan Keuntungan Industri TPT Jawa

Tengah Tahun 2005-2011 dalam rupiah.

Sumber: BPS, Statistika Industri Besar dan Sedang, berbagai tahun terbitan

diolah.

Tingkat keuntungan indsutri TPT ditahun 2011 menurun, akan tetapi

terdapat peningkatan keuntungan dibeberapa sektor secara parsial, yaitu

sektor barang jadi tekstil dan permadani, perajutan, dan kapuk. Dengan

peningkatan tertinggi pada sektor barang jadi tekstil dan permadani dengan

jumlah peningkatan keuntungan sebesar Rp. 113.163.809,- (lihat lampiran

3).Perlambatan keuntungan pada tahun 2011 dikhawatirkan akan terus

terjadi pada tahun-tahun berikutnya dengan adanya perlambatan ekonomi

dunia yang menjadikan menyempitnya ruang gerak bagi pemasaran produk

tekstil serta semakin intensnya persaingan produk tekstil Indonesia – secara

umum – dengan negara-negara lain seperti Vietnam, India, dan Cina.

Perhatian penelitian tidak hanya berdasarkan kinerja secara

makroekonomi, tetapi penulis ingin menekankan pula kinerja industri TPT

Jawa Tengah pada aspek mikroekonomi. Perhatian pada tingkat mikro ini

5,632,231,362

12,046,351,515

6,390,970,397

7,792,523,824

7,792,523,824

12,808,751,324

10,837,868,764

0

2,000,000,000

4,000,000,000

6,000,000,000

8,000,000,000

10,000,000,000

12,000,000,000

14,000,000,000

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Keuntungan Industri TPT

Page 59: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

43

perlu, selain mendukung perencanaan ekonomi nasional (MP3EI) juga

dikarenakan adanya berbagai aspek perubahan yang terjadi pada industri

TPT.

4.2. Perhitungan Efisiensi

Dalam subbab ini akan dipaparkan tentang hasil perhitungan efisiensi

menggunakan alat bantu DEA dengan variabel input dan output yang telah

ditentukan pada metodologi penelitian. Perhitungan efisiensi meliputi

perkembangan tingkat capaian efisiensi teknis, alokatif, dan ekonomi setiap

sektorpada industri TPT, capaian efisiensi teknis, alokatif, dan ekonomi pada

industri TPT secara keseluruhan.

4.2.1. Efisiensi Ekonomi Sektoral Industri TPT Provinsi Jawa Tengah

Menggunakan data tahunan dimulai dari tahun 2005 hingga tahun

2011, maka diperoleh hasil perhitungan tingkat efisiensi industri TPT secara

teknis, alokatif dan ekonomi baik secara sektoral maupun keseluruhan

industri. Untuk lebih memudahkan analisis hasil perhitungan efisiensi

sektoral, maka dibuat tabel 4.2 hingga tabel 4.4 sebagai ringkasan perolehan

tingkat efisiensi dari setiap sub golongan pokok yang ada pada industri TPT.

Perkembangan tingkat efisiensi secara teknis pada sektoral dari

industri TPT sebagian besar berada pada kriteria efisiensi tinggi, kecuali

sektor industri pakaian jadi yang mampu membukukan tingkat efisiensi

optimum disepanjang periode penelitian, walaupun terdapat penurunan di

tahun 2009 dan 2010. Capaian efisiensi teknis terendah diperoleh oleh

Page 60: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

44

sektor industri barang jadi tekstil dan permadani pada periode produksi

2006 dimana hanya mampu memperoleh capaian sebesar 0,66.

Apabila kita ingin melihat lebih dalam lagi, maka ditemukan

subsektor yang masuk pada kriteria tidak efisien seperti subsektor dengan

nomor klasifikasi 17113 (industri pemintalan benang jahit) yang memiliki

tingkat efisiensi sebesar 0,37 pada tahun 2008, dan subsektor 17293

(industri bordir/sulaman) dengan nilai efisiensi sebesar 0,40 ditahun 2006

(lihat lampiran 4).Penurunan capaian efisiensi teknis yang drastis terdapat

pada sektor pemintalan, pertenunan, pengolahan akhir tekstil pada tahun

produksi 2007 ke 2008 yang turun sebesar 15 persen dan sektor barang jadi

tekstil dan permadani ditahun produksi 2005 ke 2006 turun sebesar 33

persen.

Tabel 4.2. Ringkasan Perhitungan Efisiensi Teknis

Industri Tekstil dan Produk Tekstil Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 – 2011

Berdasarkan Sub Golongan Pokok

Sektor/Sub

Golongan Pokok

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Rata-

rata

Pemintalan,

Pertenunan,

Pengolahan

Akhir Tekstil

0,93 0,97 0,90 0,76 0,75 0,87 0,93 0,87

Barang Jadi

Tekstil Dan

Permadani

0,99 0,66 0,85 0,87 1 0,96 0,87 0,88

Perajutan 0,84 0,83 0,93 0,99 1 0,85 0,92 0,91

Kapuk 1 0,93 0,75 0,92 0,80 0,71 1 0,87

Pakaian Jadi 1 1 1 1 0,93 0,97 1 0,98

Sumber: diolah dari hasil perhitungan efisiensi

Penurunan tingkat efisiensi teknis yang drastis pun dialami oleh

subsektor yang ada pada industri TPT (lihat lampiran 4), seperti yang

dialami oleh subsektor dengan nomor klasifikasi 17231 (industri tali) dan

Page 61: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

45

17293 (bordir/sulaman) tahun 2006 sebesar 41 dan 60 persen; kemudian

subsektor 17115 (kain tenun ikat) dan 17121 (penyempurnaan benang)

ditahun 2009 turun sebesar 32 – 57 persen; dan subsektor 17301 (kain rajut)

ditahun 2010 merosot hingga 55 persen. Penurunan pada subsektor tersebut

dapat dikarenakan berbagai macam masalah.

Dalam penelitian ini ditemukan bahwa subsektor yang mengalami

penurunan harus melakukan penyesuaian pada input maupun output dengan

variasi penanganan yang berbeda (lihat lampiran 6). Permasalahan yang

terjadi pada subsektor 17293 yang turun hingga 60 persen. Menurut hasil

perhitungan, subsektor ini harus memperbaiki variabel input dengan

mengurangi biaya tenaga kerja sebesar 20,1 persen dan peningkatan

produksi hingga 149,3 persen (lampiran 6.2). Berbeda dengan penangan

pada kasus subsektor 17121 yang mengalami penurunan sebesar 32 persen

ditahun 2009. Penyesuaian yang dapat dilakukan oleh subsektor ini ialah

mengurangi pengeluaran pada biaya energi sebesar 55,7 persen dan

diimbangi dengan peningkatan produksi hingga 134,7 persen (lampiran 6.5).

Capaian efisiensi teknis yang fluktuatif terdapat diseluruh sektor

industri TPT, tetapi masih dalam kriteria dengan tingkat efisiensi sedang

hingga optimum.

Walaupun terlihat capaian kinerja baik – tergambar dari rata-rata

tingkat efisiensi tinggi – tetapi perlu adanya berbagai penyesuaian terutama

pada pengaturan biaya produksi. Hal ini dapat dikatakan subsektor industri

TPT belum mampu mencapai produksi pada batasan isokuan atau biaya

Page 62: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

46

input terkecil secara optimum. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa

pelaku industri perlu mengurangi biaya produksi yang dinilai mengganggu

untuk meningkatkan capaian kinerja.

Sementara perkembangan tingkat efisiensi alokatif di seluruh sektor

industri TPT, sepanjang periode penelitian berada pada efisiensi yang

optimum. Ditunjukkan pada tabel 4.3 dimana seluruh subsektor pada

industri TPT mampu memperoleh nilai 1.

Tabel 4.3. Ringkasan Perhitungan Efisiensi Alokatif

Industri Tekstil dan Produk Tekstil Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 – 2011

Berdasarkan Sub Golongan Pokok

Sektor/Sub Golongan Pokok 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Pemintalan, Pertenunan,

Pengolahan Akhir Tekstil

1 1 1 1 1 1 1

Barang Jadi Tekstil Dan

Permadani

1 1 1 1 1 1 1

Perajutan 1 1 1 1 1 1 1

Kapuk 1 1 1 1 1 1 1

Pakaian Jadi 1 1 1 1 1 1 1

Sumber: diolah dari hasil perhitungan efisiensi

Terdapat dua kriteria bagi objek perhitungan efisiensi pada DEA yang

memiliki nilai kinerja 1 atau 100 persen. Pertama, apabila tidak ada unit

atau objek lain yang menggunakan jumlah input yang sama. Kedua, jumlah

output yang dihasilkan sedikitnya sama dengan jumlah output yang

dihasilkan oleh unit lain yang berkinerja 100 persen (PAU-SE UGM,

2000:26). Hasil perhitungan efisiensi alokatif ini menunjukkan bahwa

subsektor secara keseluruhan mampu memproduksi pada tingkatan output

tertentu dengan cara meminimisasi rasio biaya input secara optimum.

Page 63: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

47

Capaian efisiensi ekonomi sektoral pada industri TPT Jawa Tengah

selama periode penelitian dilakukan dengan cara mengkalikan hasil

perhitungan efisiensi teknis dan hasil efisiensi alokatif. Dalam tabel

4.4(lampiran 5) terlihat hasil efisiensi ekonomi yang diperoleh sama dengan

hasil capaian efisiensi teknis pada industri ini, hal ini dikarenakan capaian

efisiensi alokatif sektoral industri TPT bernilai sempurna. Perolehan tingkat

efisiensi ekonomi sektoral industri TPT mengindikasikan bahwa industri ini

belum mampu memproduksi sejumlah kuantitas output tertentu pada saat

biaya minimum secara optimum.

4.2.2. Efisiensi Ekonomi Industri TPT Provinsi Jawa Tengah

Keseluruhan

Industri TPT Jawa Tengah dalam penelitian ini memiliki tingkat

capaian efisiensi ekonomidengan nilai rata-rata sepanjang periode penelitian

sebesar 0,88. Hasil ini diperoleh dari perhitungan rata-rata nilai capaian

efisiensi dari setiap subsektor industri TPT yang telah dilakukan

sebelumnya. Nilai efisiensi ekonomi tersebut menggambarkan bahwa

industri TPT Jawa Tengah selama periode penelitian belum mampu

memproduksi dengan jumlah tertentu pada saaat biaya minimum dengan

penggunaan tingkat teknologi tertentu secara optimum.

Masuk lebih dalam mengenai dasar penggunaan nilai efisiensi ini

dapat dilihat dari perkembangan perolehan nilai rata-rata tingkat efisiensi

teknis sektoral industri TPT sepanjang periode penelitian. Penggunaan

capaian tingkat efisiensi teknis dikarenakan efisiensi ekonomi merupakan

hasil perkalian antara efisiensi teknis dan efisiensi alokatif. Sebagaimana

47

Page 64: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

48

yang telah dijelaskan pada subbab sebelumnya, bahwa efisiensi alokatif dari

sektoral industri TPT memiliki nilai optimum atau 1, sedangkan nilai

capaian efisiensi teknis dari industri ini fluktuatif, maka dapat dipastikan

perolehan nilai capaian efisiensi ekonomi industri TPT sama dengan nilai

rata-rata efisiensi teknis sektoralnya.

Perkembangan nilai capaian efisiensi teknik dan ekonomi industri

TPT selama periode penelitian dapat dilihat dalam grafik 4.4 dibawah. Bila

dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Atmanti

(2004) dan Tri Wahyu R (2006), terjadi penurunan pada capaian tingkat

efisiensi teknis pada industri tekstil dan adanya peningkatan yang signifikan

pada industri pakaian jadi.

Grafik 4.4. Capaian Rata-rata Efisiensi Teknikdan Ekonomi Industri Tekstil

dan Produk Tekstil Provinsi Jawa Tengah 2005-2011

Sumber: diolah dari hasil perhitungan efisiensi

Dalam penelitian Pengukuran efisiensi industri tahun 1995-2000 oleh

Atmanti (2004),industri TPT diklasifikasikan menjadi satu bagian dengan

industri alas kaki dengan nomor klasifikasi 32, ditemukan bahwa industri

TPT dapat bertahan pada tingkat capaian efisiensi optimum sebelum dan

0.93 0.89 0.88 0.83 0.83 0.88 0.93

1 1 1 1 0.93 0.97 1

0.97 0.95 0.94 0.92 0.88 0.93 0.97

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Efisiensi Industri Tekstil

dan Produk Tekstil

Efisiensi Industri Pakaian

Jadi

Efisiensi Industri Tekstil

Page 65: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

49

sesudah krisis. Sementara Pengukuran efisiensi industri tahun 2000-2005

oleh Tri Wahyu R (2006),industri TPT diklasifikasikan menjadi dua, yaitu

industri tekstil (17) dan industri pakaian jadi(18), tingkat efisiensi yang

mampu diraih oleh industri TPT rata-rata 0,81 persen. Capaian terendah

ditemukan pada industri pakaian jadi sebesar 0,51 di tahun 2000.

Hasil penelitian ini ditemukan adanya peningkatan efisiensi pada

industri pakaian jadi selama periode penelitian mampu mencapai tingkat

efisiensi rata-rata sebesar 0,99. Akan tetapi terdapat penurunan dalam

capaian tingkat efisiensi industri tekstil yang hanya mampu bertahan

ditingkat efisiensi 0,88.

Grafik 4.5. Perkembangan Tingkat Efisiensi Teknis Industri TPT Provinsi Jawa

Tengah tahun 1995-2011.

Sumber: Atmanti (2004:7); Tri Wahyu R (2006:134); dan hasil olah data penulis

Penurunan tingkat efisiensi ini dapat disebabkan oleh permasalahan

yang terdapat pada pindustri TPT seperti adanya peningkatan pengeluaran

1 1 1 0.95

1

0.93

0.83

0.93

0.51

0.71

0.59

1

1 1 1

0.76

0.79 0.86

0.79

0.92

0.88 0.93

0.97

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Nil

ai

Efi

sien

si

Tahun Produksi

Industri Tekstil

Industri Pakaian Jadi

Industri Tekstil dan Produk

Tekstil

Page 66: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

50

biaya tenaga kerja yang tidak diimbangi dengan peningkatan produktivitas.

Kemudian dapat dipengaruhi juga oleh biaya perolehan bahan baku

terutama bahan baku yang harus impor. Menurut Tim Kajian

Pengembangan Industri TPT (2011:56), kontribusi pasokan impor serat di

Indonesia mencapai 66 persen dari kebutuhan, untuk serat kapas 99 persen

masih harus diimpor, demikian juga dengan kain, peranan kain impor sudah

mencapai 39 persen.

Selanjutnya penurunan capaian efisiensi teknis pada industri ini dapat

dipengaruhi pula olehumur mesin yang sudah tua. Penggunaan mesin yang

sudah tua dikhawatirkan akan mempengaruhi kapasitas produksi industri

TPT. Selain mempengaruhi kapasitas produksi, mesin yang sudah tua dapat

meningkatkan biaya energi karena besarnya bahan bakar dan tenaga listrik

yang harus digunakan dalam sekali produksi.

4.2.3. Usaha Perbaikan Capaian Efisiensi Industri TPT Provinsi Jawa

Tengah

Dalam pembahasan sebelumnya ditemukan baik sektoral maupun

secara keseluruhan industri TPT Provinsi Jawa Tengah selama periode

penelitian belum mampu memproduksi secara optimum. Walaupun mampu

berproduksi pada minimisasi rasio biaya, tetapi tidak mampu berproduksi

dengan baik pada saat biaya terkecil. Perlu adanya perbaikan agar

kemampuan produksi industri ini kembali pada jalur yang efisien seperti

beberapa tahun sebelumnya yang mampu bertahan didalam guncangan

krisis tahun 1998.

Page 67: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

51

Tabel 4.5. Tingkat Capaian Efisiensi Teknis dan Ekonomi Subsektor

Dibawah Rata-Rata Capaian Industri Tahun 2005-2011

Subsektor 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

17121 0,87 1 1 0,64 0,43 0,73 0,71

17122 1 1 0,71 0,65 0,79 0,81 1

17124 1 0,77 0,79 0,55 0,46 0,61 0,78

Rata-rata

Industri

TPT

0,93 0,89 0,89 0,84 0,83 0,88 0,93

Sumber: diolah dari hasil perhitungan efisiensi

Terdapat beberapa subsektor yang dalam perhitungan efisiensi masih

berada dibawah rata-rata capaian efisiensi industri, yaitu subsektor dengan

nomor klasifikasi 17121 (industri penyempurnaan benang), 17122 (industri

penyempurnaan kain), dan 17124 (industri batik). Subsektor dengan nomor

klasifikasi 17124 berada dibawah rata-rata industri selama 6 tahun berturut-

turut(lihat tabel 4.5). Penyesuaian terhadap input dan output pada subsektor

yang berada dibawah rata-rata perlu dilakukan agar dapat mengembalikan

kinerja subsektor mencapai efisiensi optimum sekurang-kurangnya berada

diatas rata-rata kinerja industri(besaran nilai penyesuaian dapat dilihat pada

table of target valuelampiran 6).

Subsektor dengan nomor klasifikasi 17124 (industri batik) masuk pada

sektor pemintalan, pertenunan, dan pengolahan akhir tekstil atau dengan

klasifikasi 3 digit masuk pada sektor 171. Subsektor ini berada di titik

terendah capaian efisiensi pada tahun 2008 dan 2009. Dalam tabel target

pada hasil perhitungan efisiensi, subsektor ini perlu menyesuaikan kapasitas

produksi dan biaya input, terutama input tenaga kerja disepanjang periode

penelitian.

Page 68: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

52

Pada tahun 2008 subsektor ini memiliki capaian nilai efisiensi 0,55

yang berarti termasuk pada industri dengan efisiensi rendah. Capaian ini

lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar 30 persen. Pada tahun ini,

subsektor 17124 harus mencapai target peningkatan nilai produksi sebesar

80,7 persen menjadi Rp. 1.082 miliar dan perlu menurunkan biaya tenaga

kerja hingga 35,3 persen untuk periode mendatang (lampiran 6.4).

Tahun 2009 subsektor 17124 belum mampu berdiri dengan tegak

karena capaian efisiensinya kembali turun menjadi 0,46. Pada tahun ini,

dalam tabel target pada hasil perhitungan efisiensi menunjukkan subsektor

ini harus kembali menyesuaikan biaya tenaga kerja dan peningkatan nilai

produksi. Pada tahun ini subsektor 17124 belum mampu menyesuaikan

dengan baik biaya tenaga kerja, sehingga perlu penyesuaian kembali sebesar

17,3 persen. Persentase yang semakin kecil dibandingkan tahun sebelumnya

dapat menggambarkan bahwa subsektor ini mulai berada pada jalan yang

tepat untuk memperbaiki tingkat efisiensi. Namun berbeda pada target

penyesuaian untuk nilai produksinya, subsektor ini perlu meningkatkan

produksi sebesar 117,5 persen untuk periode mendatang (lampiran 6.5).

Selanjutnya adalah subsektor 17121 (industri penyempurnaan

benang), sama halnya dengan sektor 17124 sektor ini masuk dalam

klasifikasi industri pemintalan, pertenunan, dan pengolahan akhir tekstil.

Subsektor ini menajdi salah satu sektor hulu yang penting karena sektor ini

menyediakan bahan baku utama pada industri tekstil. Subsektor ini berada

dibawah rata-rata industri selama 4 periode berturut-turut dari tahun 2008-

Page 69: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

53

2011. Titik terendah dari capaian efisiensi industri ini adalah pada tahun

2009 dengan nilai efisiensi 0,43 dan diambang batas masuk pada kriteria

tidak efisien.

Tahun 2009 subsektor ini mampu meraih efisiensi optimum pada

penggunaan biaya tenaga kerja dan biaya energitetapi belum mampu

mengendalikan biaya bahan baku dan peningkatan nilai produksi. Subsektor

ini perlu meningkatkan target produksi hingga 134,7 persen atau sebesar Rp

151,57 miliar dan melakukan penyesuaian sebesar 55,7 persen biaya bahan

baku (lampiran 6.5).

Kemudian subsektor 17122 (industri penyempurnaan kain), masuk

pada kelompok yang memiliki kinerja dibawah rata-rata industri selama 4

tahun berturut-turut (2007-2010). Titik terendah subsektor ini terjadi pada

tahun 2008 dimana hanya dapat mencapai nilai efisiensi sebesar 0,65 dan

masuk 5 subsektor terbawah pada periode tersebut.

Penyesuaian yang diperlukan oleh subsektor 17122 adalah

meningkatkan nilai produksi dan menyesuaikan biaya energinya.

Pengurangan biaya energi yang diperlukan oleh subsektor ini adalah sebesar

15,7 persen dengan nilai target penyesuaian mencapai Rp. 32,53 miliar dan

peningkatan nilai produksi sebesar 53,2 persen untuk kinerja periode

selanjutnya (lampiran 6.4).

Penelitian ini menggunakan asumsi Variable Return to Scale dalam

perhitungan capaian efisiensinya yang merupakan rasio antara perubahan

input dan output yang tidak sama. Usaha-usaha untuk memperbaiki tingkat

Page 70: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

54

efisiensi diatas dapat digunakan melalui kombinasi peyesuaian biaya input

dan peningkatan output bersamaan dan dapat pula dilakukan secara parsial,

seperti penggunaan usaha penyesuaian input, tetapi dengan tetap

mempertahankan nilai output yang telah dicapai atau dengan

mempertahankan tingkat biaya input, dan melakukan peningkatan nilai

output.

Page 71: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

55

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

a. Perolehan tingkat efisiensi teknis, dan ekonomi sektoral pada industri TPT

Jawa Tengah selama periode penelitianmengindikasikan bahwa industri ini

belum mampu mencapai tingkat efisiensi optimum. Namun, optimum pada

efisiensi alokatif

b. Industri TPT Jawa Tengah sepanjang periode penelitian ini belum mampu

berada pada capaian efisiensi teknis dan ekonomi secara optimum. Tetapi,

mampu mencapai tingkat optimum secara efisiensi alokatif

5.2. Saran

Dalam memperbaiki tingkat efisiensi pada sektoral industri TPT yang dapat

digunakan oleh pelaku industri dalam hal ini Asosiasi Pertekstilan Indonesia

(API) Provinsi Jawa Tengahmelalui:

a. Melakukan kombinasi peyesuaian biaya input dan peningkatan output

secara bersamaan;

b. melakukan peyesuaian biaya input dan peningkatan output secara parsial,

seperti penggunaan usaha penyesuaian input, tetapi dengan tetap

mempertahankan nilai output yang telah dicapai, atau dengan

mempertahankan tingkat biaya input, dan melakukan peningkatan nilai

output.

Page 72: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

56

Sedangkan cara yang dapat dilakukan dalam memperbaiki capaian efisiensi

ekonomi industri Tekstil dan Produk Tekstil secara keseleuruhan, dapat melalui:

a. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengahmemberikan

insentif kepada industri, seperti adanya jaminan kemudahan akses bahan

baku yang murah dan kemudahan melakukan ekspansi bisnis, dengan tetap

memperhatikan dampak kepada masyarakat dan industri lainnya.

b. Peningkatan kualitas tenaga kerja melalui sinergi anatara Dinas

Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Provinsi Jawa Tengah dan pelaku industri TPT melalui pendirian sekolah-

sekolah kejuruan dan perguruan tinggi terutama yang langsung mengenai

bidang desain produk tekstil. Hal ini bertujuan agar dapat menjamin

ketersediaan tenaga kerja ahli dan profesional.

c. Melakukan program restrukturisasi mesin pada industri yang memiliki

umur mesin diatas 15 tahunagar dapat mencapai efisiensi penggunaan

biaya energi.

Bagi akademisi atau peniliti yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai

efisiensi di industri TPT dapat meneliti tentang struktur biaya, tingkat efisiensi

alokatif ataupun indikator kinerja industri lainnya.

Page 73: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

57

DAFTAR PUSTAKA

Adanacioglu, Hakan dan F. Akun Olgun. 2011. Profitability and Efficiency in The

Cotton Ginning Industry: A Case Study from The Aegean Region of

Turkey. Diunduh dari laman

http://www.custoseagronegocioonline.com.br/numero2v6/algodao.pdf pada

tanggal 16 Juni 2013.

Al-Delaimi, Khalid Shahooth Khalaf dan Ahmed Hussen Battall Al-Ani. 2006.

Using Data Envelopment Analysis To Measure Cost Eficiensy With an

Aplication on Islamic Banks. Scientific Journal of Administratie

Development Vol. 4 I.A.D. 2006.

Ariyanti, Yulekhah. 2008. Pengantar Ekonomi Mikro (Revisi). Fakultas Ekonomi

Universitas Wahid Hasyim.

Atmanti, Hastarini Dwi. 2004. Analisis Efisiensi dan Keunggulan Kompetitif

Sektor Industri Manufaktur di Jawa Tengah Sebelum dan Selama Krisis.

Jurnal Dinamika Pembangunan Vol. 1 No. 1/Juli 2004.

Badan Pusat Statistik. 2013. Jawa Tengah Dalam Angka 2013. Semarang: Badan

Pusat Statistik.

-----. 2005. Statistik Industri Besar dan Sedang Provinsi Jawa Tengah Volume I,

II, dan III. Semarang: Badan Pusat Statistik.

-----. 2006. Statistik Industri Besar dan Sedang Provinsi Jawa Tengah Volume I,

II, dan III. Semarang: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah.

-----. 2007. Statistik Industri Besar dan Sedang Provinsi Jawa Tengah Volume I,

II, dan III. Semarang: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah.

-----. 2008. Statistik Industri Besar dan Sedang Provinsi Jawa Tengah Volume I,

II, dan III. Semarang: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah.

-----. 2009. Statistik Industri Besar dan Sedang Provinsi Jawa Tengah Volume I,

II, dan III. Semarang: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah.

-----. 2010. Statistik Industri Besar dan Sedang Provinsi Jawa Tengah Volume I,

II, dan III. Semarang: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah.

-----. 2011. Statistik Industri Besar dan Sedang Provinsi Jawa Tengah Volume I,

II, dan III. Semarang: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah.

-----. Tabel Input-Output Jawa Tengah Tahun 2008. Semarang: Badan Pusat

Statistik.

Page 74: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

58

Case, Karl E. dan Ray C. Fair. 2007. Prinsip-prinsip Ekonomi Edisi Kedelapan

Jilid 1. Terj. Y. Andri Zaimur. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Dipeolu, A.O dan S.O. Akinbode. 2008. Tecnical. Economic and Allocative

Efficiencies of Pepper Producton in South-West Nigeria: A Stochastic

Frontier Approach. Journal of Economic and Rural Development Vol. 17

No. 1/2008.

Efendi, Nur. tt. Analysis of Indonesia textile Industry Competiveness in

Regulation Theory Perspective. Di unduh dari laman http://www.researchgate.net/publication/235766698_Analysis_of_Indonesia_Textile_Industry_Competitiveness_in_Regulation_Theory_Perspective_By__Nur_Efen

di/file/79e4151359bb8d2c95.pdf pada tanggal 30 Juni 2013.

Fadholi, Edwin Muhammad. 2011. Analisis Efisinesi Subsektor Industri Tektil

dan Produk Tekstil (TPT) di Indonesia Tahun 2001-2005. Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Diponegoro.

Hadad, Muliaman D dkk. 2003. Analisis Industri Perbankan Indonesia:

Penggunaan Metode Non-parametrik Data Envelopment Analysis (DEA).

Hasibuan, Nurimansjah. 1993. Ekonomi Industri: Persaingan, Monopoli, dan

Regulasi. Jakarta: LP3ES.

Hermawan, Iwan. 2011. Analisis Dampak Kebijakan Makroekonomi Terhadap

Perkembangan Industri Tekstil dan Produk Tekstil Indonesia. Buletin

Ekonomi Moneter dan Perbankan vol. 13 No. 4/April 2011.

Hidayat, Rahmat. 2014. Efisiensi Perbankan Syariah: Teori dan Praktik. Bekasi:

Gratmata Publishing.

Jayamaha, Ariyathna dan Joseph M. Mula. 2011. Productivity and Efficiency

Measurement Techniques: Identifying The Efficacy of Techniques for

Financial Institutions in Developing Countries. Journal of Emerging Trends

in Economics And Management 2 (5) Scholarlink Research Institute

Journals.

Johansson, Helena. 2005. Technical, Allocative, and Economic Efficiency in

Swedish Dairy Farm: The Data Envelopment Analysis Versus The

Stochastic Frontier Approach. Makalah disajikan Pada International

Congress of The European Association of Agricultural Economist (EAAE)

XI-th Agustus 2005.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 2011. Masterplan Percepatan

dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Jakarta:

Kementerian Koordinasi Perekonomian.

Page 75: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

59

Peraturan Daearah Provinsi Jawa Tengah No. 3 Tahun 2008 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-

2025.

Peraturan Daearah Provinsi Jawa Tengah No. 4 Tahun 2009 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun

2008-2013.

Prasetyo, P. Eko. 2010. Ekonomi Industri.Yogyakarta: Beta Offset.

Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi Universitas Gajah Mada. 2000. Modul

Metodologi Empiris Data Envelopment Analysis (DEA). Pelatihan

Metodologi Empiris Data Envelopment Analysis (DEA) Yogyakarta, 6-10

November 2000.

Rejekiningsih, Tri Wahyu. 2012. Konsentrasi Ekspor Provinsi Jawa Tengah.

Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan Vol. 5 No.2/2012.

Rubedo, Kalis. 2011. Analisis Tingkat Efisiensi Ekonomi Bank Umum Indonesia

Tahun 2007-2009. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

Safeedparri, Paria dkk. 2013. Identifying Sustainable and Efficient Poultry Farms

in the Light of Energy Use Efficiency: a Data Envelopment Analysis

Approach. Journal of Agricultural Engineering and Biotechnology Vol. 1

May 2013.

Samuelson dan Nordhaus. 2005. Economics. Eighteenth Edition. New York: Mc

Graw-Hill.

Sekretariat Negara Republik Indonesia. 2005. Peraturan Presiden RI No 7 tahun

2005 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun

2004-2009 Bagian IV Agenda Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat. Jakarta:

Sinar Grafika.

Sriyanto. 2011. Teori Ekonomi Mikro : Bab V Teori Produksi. Materi Kuliah

Ekonomi Mikro diunduh dari

http://fanny.staff.uns.ac.id/files/2011/11/isocos.ppt pada tanggal 6 September

2013.

Susilowati, Indah dkk. 2004. Modul Perkuliahan: Pengukuran Efisiensi Melalui

Data Envelopment Analysis (DEA). Fakultas Ekonomi Universeitas

Diponegoro.

Tim Kajian Pengembangan Industri Tekstil dan Produk Tekstil Badan

Koordinator Penanaman Modal. 2011. Kajian Pengembangan Industri

Tekstil dan Produk Tekstil. Diunduh dari laman http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/id/userfiles/ppi/KAJIAN%20PENGEMBANGAN%20INDUSTRI%20TEKSTIL%20DAN%20PRODUK%20TEKSTIL%202011.

pdf pada tanggal 30 Mei 2013

Page 76: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

60

Tjandraningsih, Indrasari dan Rina Herawati. 2009. Menuju Upah Layak Survei

Upah Buruh Tekstil dan Garmen di Indonesia. Di unduh dari laman

http://library.fes.de/pdf-files/bueros/indonesien/07004.pdf pada tanggal 30

Juni 2013

Wahyu R, Tri. 2006. Analisis efisiensi Industri di Propinsi Jawa Tengah. Jurnal

Dinamika Pembangunan Vol. 3 No. 2/Desember 2006.

http://www.esdm.go.id tentang “Harga BBM Dalam Negeri” diakses pada tanggal 1 Juli 2013.

https://groups.yahoo.com/neo/groups/pekerjatambang/conversations/messages/34851.

Tentang “Update Harga BBM Solar Industri Non-Subsidi Resmi Pertamina”

diunggah 28 Desember 2011. Diakses pada tanggal 1 Juli 2014.

http://www.infopajak.go.id tentang “Industri TPT Jateng tuntut keringanan PPh”

diunggah 23 Agustus 2005. diakses pada tanggal 1 Juli 2013.

Page 77: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

61

LAMPIRAN

Page 78: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

62

Lampiran 1. Perkembangan Subsektor Industri TPT Jawa Tengah

Tabel 2.3. Perkembangan Subsektor Industri TPT Jawa Tengah

No KBLI

2005

KBLI

2010

Deskripsi

Lapangan

Usaha

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

1 17111 13111 Persiapan Serat

Tektil

√ √ √ √ √ - √

2 17112 13112 Pemintalan

Benang

√ √ √ √ √ √ √

3 17113 13113 Pemintalan

Benang Jahit

- √ √ √ √ √ √

4 17114 13121 Pertenunan √ √ √ √ √ √ √

5 17115 13122 Kain Tenun Ikat √ √ √ √ √ √ √

6 17121 13131 Penyempurnaan

Benang

√ √ √ √ √ √ √

7 17122 13132 Penyempurnaan

Kain

√ √ √ √ √ √ √

8 17123 13133 Pencetakan

Kain

√ √ √ √ √ √ √

9 17124 13134 Batik √ √ √ √ √ √ √

10 17211 * Barang Jadi

Tekstil, Kecuali

untuk Pakaian

Jadi

√ √ √ √ √ * *

11 17212 * Barang Jadi

Tekstil, untuk

Keperluan

Kesehatan

√ √ √ √ √ * *

12 17213 * Tekstil Jadi,

Kecuali untuk

Keperluan

Kosmetika

√ √ √ √ √ * *

13 17214 13995 Karung Goni - - √ - - - -

14 17215 13996 Bagor dan

karung lainnya

- - - - √ - -

15 17220 13930 Permadani

(Babut)

√ √ √ √ √ - -

16 17231 13941 Tali √ √ √ √ √ √ √

17 17232 13942 Barang-Barang

dari Tali

√ √ √ √ √ √ √

18 17291 13991 Kain Pita - √ √ - - - -

19 17292 13992 yang

Menghasilkan

√ - - - √ - -

Page 79: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

63

Kain Keperluan

20 17293 13912 Bordir/Sulaman √ √ √ √ - √ √

21 17299 13999 Tekstil Lainnya

yang Tidak

Diklasifikasikan

√ √ √ √ √ - -

22 17301 13911 Kain Rajut √ √ √ √ - √ √

23 17302 14301 Pakaian Jadi

Rajutan

√ √ √ √ √ √ √

24 17303 14303 Rajutan Kaos

Kaki

√ √ √ √ √ √ √

25 17304 13924 Barang Jadi

Rajutan

- √ √ - √ - -

26 17400 13997 Kapuk √ √ √ √ √ √ √

27 18101 14111 Pakaian Jadi,

dari Tekstil

√ √ √ √ √ √ √

28 18102 * Pakaian Jadi

Lainnya dari

Tekstil

√ √ √ √ √ * *

29 18103 14112 Pakaian Jadi

(Garmen) dari

Kulit

√ √ - - √ - -

30 18104 * Pakaian Jadi

Lainnya dari

Kulit

- - √ √ √ * *

31 18201 * Bulu Tiruan - - - √ - * *

32 ** 13921 Barang Jadi

Tekstil untuk

Keperluan

Rumah Tangga

** ** ** ** ** √ √

33 ** 13923 Bantal dan

Sejenisnya

** ** ** ** ** √ √

34 **

14120 Penjahitan dan

Pembuatan

Pakaian Sesuai

Pesanan

** ** ** ** ** √ √

35 ** 14131 Perlengkapan

Pakaian dari

Tekstil

** ** ** ** ** √ √

36 ** 14132 Perlengkapan

Pakaian dari

Kulit

** ** ** ** ** √ √

37 ** 14302 Pakaian Jadi

Sulaman

** ** ** ** ** √ √

Sumber: BPS, Statistika Industri Besar dan Sedang tahun 2005 - 2011

Keterangan: *: Golongan tidak terklasifikasi pada KBLI 2010

Page 80: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

64

**: Golongan tidak terklasifikasi pada KBLI 2005

√: terdapat subsektor industri pada tahun tersebut

- : tidak terdapat subsektor industri pada tahun observasi

Lampiran 2. Subsektor yang Menjadi Objek Penelitian

No KBLI

2005

KBLI

2010

Deskripsi

Lapangan Usaha 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

1 17111 13111 Persiapan Serat

Tektil √ √ √ √ √ - √

2 17112 13112 Pemintalan

Benang √ √ √ √ √ √ √

3 17113 13113 Pemintalan

Benang Jahit - √ √ √ √ √ √

4 17114 13121 Pertenunan √ √ √ √ √ √ √

5 17115 13122 Kain Tenun Ikat √ √ √ √ √ √ √

6 17121 13131 Penyempurnaan

Benang √ √ √ √ √ √ √

7 17122 13132 Penyempurnaan

Kain √ √ √ √ √ √ √

8 17123 13133 Pencetakan Kain √ √ √ √ √ √ √

9 17124 13134 Batik √ √ √ √ √ √ √

10 17231 13941 Tali √ √ √ √ √ √ √

11 17232 13942 Barang-Barang

dari Tali √ √ √ √ √ √ √

12 17293 13912 Bordir/Sulaman √ √ √ √ - √ √

13 17301 13911 Kain Rajut √ √ √ √ - √ √

14 17302 14301 Pakaian Jadi

Rajutan √ √ √ √ √ √ √

15 17303 14303 Rajutan Kaos

Kaki √ √ √ √ √ √ √

16 17400 13997 Kapuk √ √ √ √ √ √ √

17 18101 14111 Pakaian Jadi, dari

Tekstil √ √ √ √ √ √ √

Sumber: BPS, Statistika Industri Besar dan Sedang tahun 2005 dan 2011

Keterangan: “ √ “ : terdapat subsektor industri pada tahun tersebut

“ – “ : tidak terdapat subsektor industri pada tahun observasi

Page 81: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

65

Lampiran 3. Tingkat Keuntungan Sektor Industri TPT Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 – 2011 (dalam ribuan Rupiah

Sektor 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Pemintalan,

Pertenunan,

Pengolahan

Akhir

Tekstil

4.145.555.846 9.620.225.474 4.470.293.224 5.763.244.035 7.174.087.015 10.070.890.125 8.405.483.341

Barang Jadi

Tekstil Dan

Permadani

121.042.639 85.064.542 576.061.454 61.224.660 70.205.786 90.032.340 203.196.149

Perajutan 97.937.494 148.585.455 202.232.975 165.466.991 219.196.707 100.816.791 170.314.445

Kapuk 7.077.532 2.824.245 3.908.668 5.112.156 2.396.764 3.398.430 6.046.771

Pakaian Jadi 1.260.617.851 2.189.651.799 1.138.474.076 1.797.475.982 2.216.320.344 2.543.613.638 2.052.828.058

Total 5.632.231.362 12.046.351.515 6.390.970.397 7.792.523.824 9.682.206.616 12.808.751.324 10.837.868.764

Page 82: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

66

Lampiran 4. Ringkasan Perhitungan Efisiensi Teknis, Alokatif dan Ekonomi Industri Tekstil dan Produk Tekstil Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2005 – 2011 Berdasarkan Sektoral.

Sektor/Sub

Golongan Pokok

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

ET

(1)

EA

(2)

EE

(1*2)

ET

(1)

EA

(2)

EE

(1*2)

ET

(1)

EA

(2)

EE

(1*2)

ET

(1)

EA

(2)

EE

(1*2)

ET

(1)

EA

(2)

EE

(1*2)

ET

(1)

EA

(2)

EE

(1*2)

ET

(1)

EA

(2)

EE

(1*2)

Pemintalan,

Pertenunan,

Pengolahan

Akhir Tekstil

0,93 1 0,93 0,97 1 0,97 0,90 1 0,90 0,76 1 0,76 0,75 1 0,75 0,87 1 0,87 0,93 1 0,93

17111 0,86 1 0,86 0,99 1 0,99 1 1 1 1 1 1 1 1 1 n.a n.a n.a 1 1 1

17112 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0,89 1 0,89 1 1 1 0,96 1 0,96

17113 n.a n.a n.a 0,99 1 0,99 0,75 1 0,75 0,37 1 0,37 1 1 1 1 1 1 0,96 1 0,96

17113 0,92 1 0,92 0,99 1 0,99 0,92 1 0,92 0,63 1 0,63 0,77 1 0,77 1 1 1 1 1 1

17115 0,81 1 0,81 1 1 1 n.a 1 n.a 0,99 1 0,99 0,42 1 0,42 0,83 1 0,83 1 1 1

17121 0,87 1 0,87 1 1 1 1 1 1 0,64 1 0,64 0,43 1 0,43 0,73 1 0,73 0,71 1 0,71

17122 1 1 1 1 1 1 0,71 1 0,71 0,65 1 0,65 0,79 1 0,79 0,81 1 0,81 1 1 1

17123 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

17124 1 1 1 0,77 1 0,77 0,79 1 0,79 0,55 1 0,55 0,46 1 0,46 0,61 1 0,61 0,78 1 0,78

Barang Jadi

Tekstil Dan

Permadani

0,99 1 0,99 0,66 1 0,66 0,85 1 0,85 0,87 1 0,87 1 1 1 0,96 1 0,96 0,87 1 0,87

17231 1 1 1 0,59 1 0,59 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

17232 0,97 1 0,97 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0,62 1 0,62

17293 1 1 1 0,40 1 0,40 0,54 1 0,54 0,62 1 0,62 n.a n.a n.a 0,89 1 0,89 1 1 1

Perajutan 0,84 1 0,84 0,83 1 0,83 0,93 1 0,93 0,99 1 0,99 1 1 1 0,85 1 0,85 0,92 1 0,92

17301 1 1 1 1 1 1 0,78 1 0,78 0,97 1 0,97 1 1 1 0,55 1 0,55 0,77 1 0,77

17302 0,87 1 0,87 0,50 1 0,50 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

17303 0,63 1 0,63 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Kapuk – 17400 1 1 1 0,93 1 0,93 0,75 1 0,75 0,92 1 0,92 0,80 1 0,80 0,71 1 0,71 1 1 1

Page 83: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

67

Pakaian Jadi –

18101 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0,93 1 0,93 0,97 1 0,97 1 1 1

Lampiran 5. Ringkasan Perhitungan Efisiensi Teknis, Alokatif dan Ekonomi Industri Tekstil dan Produk Tekstil Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2005 – 2011.

Tabel 4.4. Ringkasan Perhitungan Efisiensi Teknis, Alokatif dan Ekonomi

Industri Tekstil dan Produk Tekstil Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 – 2011 Berdasarkan Sub Golongan Pokok

Sektor/Sub

Golongan

Pokok

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

ET

(1)

EA

(2)

EE

(1*2)

ET

(1)

EA

(2)

EE

(1*2)

ET

(1)

EA

(2)

EE

(1*2)

ET

(1)

EA

(2)

EE

(1*2)

ET

(1)

EA

(2)

EE

(1*2)

ET

(1)

EA

(2)

EE

(1*2)

ET

(1)

EA

(2)

EE

(1*2)

Pemintalan,

Pertenunan,

Pengolahan

Akhir Tekstil

0,93 1 0,93 0,97 1 0,97 0,90 1 0,90 0,76 1 0,76 0,75 1 0,75 0,87 1 0,87 0,93 1 0,93

Barang Jadi

Tekstil Dan

Permadani

0,99 1 0,99 0,66 1 0,66 0,85 1 0,85 0,87 1 0,87 1 1 1 0,96 1 0,96 0,87 1 0,87

Perajutan 0,84 1 0,84 0,83 1 0,83 0,93 1 0,93 0,99 1 0,99 1 1 1 0,85 1 0,85 0,92 1 0,92

Kapuk 1 1 1 0,93 1 0,93 0,75 1 0,75 0,92 1 0,92 0,80 1 0,80 0,71 1 0,71 1 1 1

Pakaian Jadi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0,93 1 0,93 0,97 1 0,97 1 1 1

Sumber: diolah dari hasil perhitungan efisiensi

Keterangan: ET : Efisiensi Teknis;

EA : Efisiensi Alokatif;

EE : Efisiensi Ekonomi

Page 84: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

68

Industri 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

ET

(1)

EA

(2)

EE

(1*2)

ET

(1)

EA

(2)

EE

(1*2)

ET

(1)

EA

(2)

EE

(1*2)

ET

(1)

EA

(2)

EE

(1*2)

ET

(1)

EA

(2)

EE

(1*2)

ET

(1)

EA

(2)

EE

(1*2)

ET

(1)

EA

(2)

EE

(1*2)

Tekstil 0,93 1 0,93 0,89 1 0,89 0,88 1 0,88 0,83 1 0,83 0,83 1 0,83 0,88 1 0,88 0,93 1 0,93

Pakaian Jadi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0,93 1 0,93 0,97 1 0,97 1 1 1

Tekstil dan

Produk Tekstil

0,97 1 0,97 0,95 1 0,95 0,94 1 0,94 0,92 1 0,92 0,88 1 0,88 0,93 1 0,93 0,97 1 0,97

Tabel Ringkasan Perhitungan Efisiensi Ekonomi Industri Tekstil dan Produk Tekstil Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 – 2011.

Industri 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Rata-

rata

Tekstil 0,93 0,89 0,88 0,83 0,83 0,88 0,93 0,88

Pakaian Jadi 1 1 1 1 0,93 0,97 1 0,99

Tekstil dan

Produk Tekstil

0,97 0,95 0,94 0,92 0,88 0,93 0,97 0,93

Page 85: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

66

Lampiran 6. Hasil Perhitungan Efisiensi Teknis Menggunakan DEA

Lampiran 6.1. Tahun 2005

Page 86: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

67

Page 87: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

68

Lampiran 6.2. Tahun 2006

Page 88: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

69

Page 89: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

70

Lampiran 6.3. Tahun 2007

Page 90: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

71

Page 91: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

72

Lampiran 6.4. Tahun 2008

Page 92: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

73

Page 93: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

74

Lampiran 6.5. Tahun 2009

Page 94: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

75

Page 95: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

76

Lampiran 6.6. Tahun 2010

Page 96: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

77

Page 97: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

78

Page 98: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

79

Lampiran 6.7. Tahun 2011

Page 99: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

80

Page 100: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

81

Lampiran 7. Hasil Perhitungan Efisiensi Alokatif Menggunakan DEA

Lampiran 7.1. Tahun 2005

Page 101: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

82

Page 102: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

83

Page 103: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

84

Page 104: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

85

Lampiran 7.2. Tahun 2006

Page 105: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

86

Page 106: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

87

Page 107: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

88

Page 108: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

89

Lampiran 7.3. Tahun 2007

Page 109: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

90

Page 110: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

91

Page 111: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

92

Page 112: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

93

Lampiran 7.4. Tahun 2008

Page 113: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

94

Page 114: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

95

Page 115: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

96

Page 116: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

97

Page 117: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

98

Lampiran 7.5. Tahun 2009

Page 118: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

99

Page 119: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

100

Page 120: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

101

Page 121: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

102

Page 122: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

103

Lampiran 7.6. Tahun 2010

Page 123: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

104

Page 124: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

105

Page 125: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

106

Page 126: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

107

Page 127: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

108

Lampiran 7.7. Tahun 2011

Page 128: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

109

Page 129: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

110

Page 130: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

111

Page 131: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

112

Page 132: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

113

Page 133: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

57

Lampiran 8. Data Variabel Input dan Output Pengukuran Efisiensi Teknis

(dalam ribuan Rupiah)

KB

LI

2005 2006

INPUT OUTP

UT

INPUT OUTP

UT

Biaya

Tenag

a

Kerja

Biaya

Bahan

Baku

Biaya

Energ

i

Nilai

Hasil

Produ

ksi

Biaya

Tenag

a

Kerja

Biaya

Bahan

Baku

Biaya

Energi

Nilai

Hasil

Produk

si

171

11

42.26

3.339

255.17

0.646

18.91

5.514

367.83

4.594

50.831.

509

112.49

2.786

2.660.2

56

377.310

.348

171

12

205.9

22.20

6

1.916.0

23.939

222.9

06.35

5

3.319.9

37.628

528.30

2.970

3.340.8

85.613

334.14

0.615

5.519.6

97.430

171

13 n.a n.a n.a n.a

17.228.

454

143.09

3.756

4.621.6

04

200.883

.430

171

14

284.2

32.12

2

1.897.3

78.128

264.8

72.51

7

3.045.0

58.807

720.98

6.760

4.965.9

31.915

449.67

5.033

7.030.6

29.606

171

15

1.798.

409

5.041.6

05

262.2

60

8.530.0

32

30.165.

506

222.12

8.149

2.394.0

90

283.351

.250

171

21 68.82

9.142

815.43

8.280

118.7

58.71

8

1.409.7

42.813

501.75

3.052

6.164.4

48.978

1.064.6

06.252

10.168.

469.662

171

22

158.3

55.98

6

1.551.3

60.802

115.1

99.56

9

2.154.8

72.178

306.18

5.721

1.151.7

30.677

302.11

1.261

4.008.7

96.283

171

23 78.33

0.927

597.08

5.766

132.3

20.32

7

1.847.5

54.204

329.54

2.058

2.344.5

80.140

136.63

6.977

3.632.4

33.211

171

24

19.75

2.609

95.417.

260

3.577.

577

143.87

0.072

57.997.

063

425.28

7.489

29.930.

233

528.790

.358

172

31

162.8

40

666.60

0

15.02

4

956.10

0

12.032.

375

39.446.

675

2.723.5

74

61.856.

661

172

32

424.5

63

1.812.8

15

59.83

5

2.715.8

71

7.661.5

01

1.915.2

75 21.392

2.391.3

35

172

93

1.186.

564

1.072.2

65

112.3

22

1.963.2

18

6.621.7

70

11.727.

643

567.20

3

15.494.

967

173

01

30.52

2.865

87.034.

727

2.201.

992

175.73

3.119

50.762.

475

294.20

6.571

6.568.0

31

465.229

.196

173

02

14.04

4.290

48.536.

960

1.431.

034

77.828.

109

40.224.

597

95.353.

214

3.622.4

30

155.517

.171

173

03

861.3

10

3.000.8

73

539.8

23

5.160.3

69

639.80

5

960.96

5 67.791

2.309.3

46

174 3.125. 18.066. 415.1 25.395. 2.937.6 14.084. 217.82 20.251.

Page 134: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

58

00 563 475 93 467 76 547 6 051

181

01

472.2

74.78

6

3.073.3

16.250

200.2

35.57

4

4.350.7

01.272

1.528.3

56.044

5.509.0

00.873

232.43

8.839

8.720.6

46.747

KBL

I

2007 2008

INPUT OUTP

UT INPUT

OUTP

UT

Biaya

Tena

ga

Kerja

Biaya

Bahan

Baku

Biaya

Energi

Nilai

Hasil

Produ

ksi

Biaya

Tena

ga

Kerja

Biaya

Bahan

Baku

Biaya

Energi

Nilai

Hasil

Produk

si

1711

1

60.37

8.450

65.916.

791

1.576.8

50

209.36

4.464

36.33

7.849

887.53

4.029

20.319.

480

1.324.6

29.422

1711

2

325.7

86.22

2

3.138.9

52.557

1.181.3

72.984

8.002.2

76.814

454.0

70.53

2

5.536.2

73.268

1.062.2

39.725

11.589.

994.402

1711

3

8.727.

378

66.345.

881

8.828.8

26

95.185.

455

3.850.

000

6.155.5

11

4.083.6

36

17.290.

651

1711

4

248.1

71.09

7

1.513.1

20.454

233.53

2.612

2.616.0

38.954

203.1

95.55

0

1.366.0

49.861

181.40

8.072

1.986.3

80.626

1711

5

8.284.

041

33.533.

703

637.65

8

49.639.

099

6.033.

202

25.747.

037

397.84

0

35.791.

879

1712

1

64.03

0.246

1.157.9

96.323

121.16

8.051

1.952.0

16.902

54.73

1.959

450.53

6.545

81.745.

553

744.108

.541

1712

2

47.17

6.328

309.61

3.297

43.816.

709

437.87

9.581

139.4

31.10

9

777.06

3.179

207.50

8.845

1.610.9

67.685

1712

3

365.5

14.33

8

2.982.2

03.475

264.96

9.103

4.763.7

05.018

385.7

06.38

6

2.886.1

01.227

323.29

3.710

4.497.9

69.666

1712

4

55.85

0.392

286.53

2.588

18.826.

392

397.73

5.107

71.65

4.937

486.50

1.038

38.670.

294

598.955

.501

1723

1

1.107.

080

8.026.4

85 83.718

11.831.

506

3.566.

354

17.382.

964

102.12

5

22.304.

051

1723

2

244.6

50

1.698.9

25 13.148

2.217.0

66

579.2

98

2.929.9

06 20.038

4.272.2

97

1729

3

3.794.

641

8.117.7

43

557.65

4

10.204.

004

2.430.

974

4.242.9

06

266.87

9

4.835.0

78

Page 135: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

59

1730

1

46.83

6.005

167.80

4.238

10.228.

196

250.90

3.070

36.24

9.331

402.47

3.653

8.599.9

11

554.145

.049

1730

2

104.8

90.89

4

721.24

3.965

23.702.

736

1.010.0

94.780

101.8

95.14

5

374.22

3.271

11.669.

505

602.146

.653

1730

3

719.0

15

1.230.7

05 86.208

2.610.5

85

280.5

40

791.21

5 41.400

1.617.0

00

1740

0

8.028.

166

23.530.

257

558.85

2

32.979.

795

3.393.

993

26.474.

352

393.49

3

34.212.

669

1810

1

840.9

88.86

8

3.059.7

32.977

197.40

2.982

4.905.9

01.491

919.8

92.98

5

3.000.0

96.399

158.35

6.098

5.421.2

76.499

KB

LI

2009 2010

INPUT OUTP

UT INPUT

OUTP

UT

Biaya

Tenag

a

Kerja

Biaya

Bahan

Baku

Biaya

Energ

i

Nilai

Hasil

Produ

ksi

Biaya

Tenag

a

Kerja

Biaya

Bahan

Baku

Biaya

Energ

i

Nilai

Hasil

Produ

ksi

171

11

59.806

.444

416.14

7.618

9.606.

132

766.55

5.234 n.a n.a n.a n.a

171

12

309.01

0.830

3.533.9

81.680

357.25

0.759

5.695.7

16.513

153.59

6.373

2.684.2

14.903

317.76

6.293

5.380.0

44.390

171

13

28.904

.584

156.07

9.877

48.781

.401

1.968.4

19.344

36.817

.125

1.769.9

21.402

200.22

9.927

2.384.6

79.670

171

14

484.94

2.492

3.075.5

71.227

362.90

2.130

4.452.3

27.240

456.16

7.498

5.632.1

24.607

886.10

5.601

9.102.6

85.658

171

15

32.347

.755

151.98

8.622

11.894

.154

248.66

6.577

4.139.

334

15.203.

130

138.49

6

20.506.

521

171

21

39.182

.791

550.97

6.717

34.285

.547

645.80

7.762

37.423

.127

610.23

3.799

23.973

.612

698.43

5.501

171

22

199.69

2.893

2.231.1

14.047

405.91

1.728

3.714.4

71.423

83.230

.151

1.611.4

57.727

89.933

.306

2.114.8

22.573

171

23

331.74

8.594

5.324.3

35.524

251.30

9.917

8.772.9

71.837

220.53

1.105

2.643.7

59.353

168.06

8.659

6.383.0

81.005

171

24

82.851

.972

310.25

9.519

17.155

.581

435.96

6.417

122.73

7.584

480.19

1.190

31.911

.337

725.25

0.256

172 749.36 2.247.0 15.897 3.056.7 4.238. 29.214. 96.540 39.188.

Page 136: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

60

31 2 00 36 305 000 500

172

32

3.426.

391

26.105.

710

153.17

8

37.287.

828

484.48

5

546.16

1 58.721

2.432.3

15

172

93

3.242.

757

3.486.7

72

301.94

6

4.708.2

10

893.81

1

1.334.4

23 37.554

2.948.5

60

173

01 n.a n.a n.a n.a

3.054.

910

18.439.

901

3.724.

463

25.853.

014

173

02

137.80

6.290

601.76

5.077

10.149

.050

976.51

5.299

23.127

.281

70.150.

744

2.179.

013

193.87

2.335

173

03

541.77

0

856.01

5 69.235

1.758.7

20

583.70

0

683.71

7 28.265

2.053.7

16

174

00

2.935.

958

12.512.

933

204.38

5

18.065.

977

3.795.

241

18.239.

774

435.77

5

26.456.

933

181

01

836.87

7.069

2.478.6

56.905

137.23

3.145

4.622.5

20.190

722.40

5.772

2.724.0

27.856

128.30

3.107

4.756.8

41.620

KBLI

2011

INPUT OUTPUT

Biaya

Tenaga

Kerja

Biaya Bahan

Baku

Biaya

Energi

Nilai Hasil

Produksi

13111 197.584.299 1.586.631.298 238.825.163 3.284.944.937

13112 916.279.279 5.041.928.082 419.535.135 7.153.026.250

13113 141.861.617 2.324.059.154 234.553.882 3.010.522.578

13121 730.071.145 5.461.859.164 721.733.272 8.034.083.297

13122 2.736.199 32.904.192 235.270 43.769.203

13131 1.555.321 25.381.998 1.037.300 28.353.000

13132 44.181.052 1.610.845.290 95.530.097 2.304.883.091

13133 1.181.996.637 3.372.998.612 302.533.518 8.100.201.285

13134 74.493.185 242.967.949 13.107.308 385.093.687

13941 2.017.382 18.628.738 177.275 27.669.811

13942 691.602 3.765.009 1.135.064 6.328.406

13912 41.242 4.187.518 179.947 10.305.908

13911 25.080.810 20.492.578 3.482.610 67.778.691

14301 102.796.013 72.608.667 3.953.681 333.938.284

14303 550.896 819.259 40.140 2.361.558

13997 713.628 15.320.577 354.205 22.161.052

Page 137: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

61

14111 1.088.206.642 2.622.546.378 88.390.435 5.265.107.678

Sumber: Statistik Industri Besar dan Menengah Jawa Tengah 2005-

2011 Volume I.

Page 138: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

57

Lampiran 9. Data Variabel Input dan Output Pengukuran Efisiensi Alokatif

Lampiran 9.1. Tahun 2005

KBLI 17111

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KAPAS YG DIGARUK DAN DISISR KG 258 SERAT REEL KG 75.492

SERAT LAIN DIGARUKDAN DISISIR KG 200

SERAT TEKSTIL DISIAPKAN KG 438

TENAGA KERJA ORG/TH 13.137.500

SOLAR INDSUTRI LITER 4.700

LISTRIK KWH 2.222

INPUT OUTPUT

KBLI 17112

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG PINTAL CAMPURAN POLIESTER KG 9.312 BENANG PC BAL 2.638.839

BENANG PINTAL CAMPURAN RAYON-KAPAS BALL 3.603.125 BENANG RAYON-KAPAS BAL 1.964.332

BENANG PINTAL CAMPURAN LAINNYA KG 20.176 BENANG CAMPURAN LAINNYA KG 22.051

TENAGA KERJA ORG/TH 8.322.443

SOLAR INDUSTRI LITER 4.700

LISTRIK KWH 1.275

INPUT OUTPUT

KBLI 17114

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG KAPAS METER 3.718 KAIN TENUN BENANG WARNA METER 1.300

FILAMEN POLIESTER YARD 3.573

FILAMEN - RAYON VISKOSA KG 3.389

TENAGA KERJA ORG/TH 7.395.330

SOLAR INDUSTRI LITER 4.700

LISTRIK KWH 1.749

INPUT OUTPUT

Page 139: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

58

KBLI 17115

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG PINTAL KAPAS 85 KG 50.395 KAIN TENUN IKAT BENANG ANEKA WARNA METER 40.239

FILAMEN POLIESTER BUAH 13.091

FILAMEN KEKUATAN TINGGI KG 27.726

TENAGA KERJA ORG/TH 7.395.330

SOLAR INDUSTRI LITER 4.700

LISTRIK KWH 2.022

INPUT OUTPUT

KBLI 17121

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG CELUP FILAMEN SINTETIK KG 13.675 PRODUK BENANG CELUP CAMPURAN BAL 1.764.664

BENANG CELUP CAMPURAN BALL 2.185.289 PRODUK BENANG HASIL PENYEMPURNAAN LAINNNYAKG 10.703

TENAGA KERJA ORG/TH 12.014.163

SOLAR INDUSTRI LITER 4.700

LISTRIK KWH 933

KBLI 17122

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG CELUP FILAMEN SINTETIK kg 2.485 KAIN CELUP CAMPURAN KAPAS YARD 4.735

BENANG CELUP CAMPURAN METER 1.994 KAIN HASIL PENYEMPURNAAN LAINNYA BAL 2.380.000

TENAGA KERJA ORG/TH 7.758.365

SOLAR INDUSTRI LITER 4.700

LISTRIK KWH 1.789

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

Page 140: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

59

KBLI 17123

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG FILAMEN SINTETIK POLIAMIDA YARD 18.720 KAIN CETAK MOTIF BATIK KODI 235.197

BENANG KAPAS CAMPURAN SERAT BUATANYARD 4.981 KAIN CETAK STAPEL SINTETIK METER 20.000

BENANG SERAT STAPEL POLISETRI-RAYON VISKOSAYARD 16.537

TENAGA KERJA ORG/TH 6.660.793

SOLAR INDUSTRI LITER 4.700

LISTRIK KWH 1.789

KBLI 17124

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BAHAN BATIK CAP BAL 299.182 BATIK TULIS PRIMA KODI 549.932

TENAGA KERJA ORG/TH 3.192.599 BATIK CAP KODI 68.488

SOLAR INDUSTRI LITER 4.700

LISTRIK KWH 2.050

KBLI 17231

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BAHAN TALI KAPAS KG 28.768 TALI GONI-YUTE KG 6.000

BAHAN TALI RAMI GLDG 36

BAHAN TALI HENEP MANILA KG 14.000

TENAGA KERJA ORG/TH 1.313.226

SOLAR INDUSTRI LITER 4.700

LISTRIK KWH 867

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

Page 141: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

60

KBLI 17232

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BAHAN SUMBU KOMPOR KG 13.688 TALI SEPATU LUSIN 5.128

TENAGA KERJA ORG/TH 6.153.087 SUMBU KOMPOR KG 12.813

SOLAR INDUSTRI LITER 4.700 PRODUK TALI LAINNYA ROLL 36.792

LISTRIK KWH 258

INPUT OUTPUT

Page 142: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

61

KBLI 17302

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG JAHIT SERAT KAPAS 85 BAL 4.917.932 MANTEL WANITA POTONG 61.053

KAIN CETAK DARI KAPAS 85 KG 37.472 TSHIRT PRIA POTONG 50.418

KAIN RAJUT BULU DARI KAPAS KG 46.068 BAJU HANGAT BAYI POTONG 73.153

TENAGA KERJA ORG/TH 11.511.713

SOLAR INDUSTRI LITER 4.700

LISTRIK KWH 1.405

KBLI 17303

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG JAHIT SERAT KAPAS 85 KG 23.420 KAOS KAKI KAPAS KODI 40.000

BENANG CELUP P/C KG 38.122 KAOS KAKI BAHAN TEKSTIL LAINNYA LUSIN 89.045

PLASTIK LEMBARAN POLIMER PROPILENKG 27.570

TENAGA KERJA ORG/TH 7.425.086

SOLAR INDUSTRI LITER 4.700

LISTRIK KWH 2.217

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

Page 143: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

62

KBLI 17293

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BROKAT YARD 7.500 KAIN SULAMAN POTONG 1.378

BAHAN SULAMAN LAINNYA METER 10.350 KAIN SULAMAN LAINNYA BUAH 7.460

TENAGA KERJA ORG/TH 271.207

SOLAR INDUSTRI LITER 4.700

LISTRIK KWH 1.524

KBLI 17301

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BAHAN RAJUT BULU KAPAS METER 29.373 KAIN RAJUT KAPAS KG 55.000

BAHAN RAJUT KAPAS ROLL 51.130 KAIN RAJUT SINTETIK KG 55.000

BAHAN RAJUT SINTETIK KG 40.210

TENAGA KERJA ORG/TH 10.804.554

SOLAR INDUSTRI LITER 4.700

LISTRIK KWH 1.619

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

Page 144: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

63

Lampiran 9.2. Tahun 2006

KBLI 17400

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KAPUK HALUS KG 13.667 PRODUK KAPUK HALUS KG 10.420

TENAGA KERJA ORG/TH 2.685.192 BIJI KAPUK KG 717

SOALR INDUSTRI LITER 4.700 HATI KAPUK KG 1.210

LISTRIK KWH 1.879

KBLI 18101

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG JAHIT DARI KPAS 85 CONES 25.025 PAKAIAN LUAR PRIA BATIK SINTETIK LUSIN 204.220

KAIN CELUP KAPAS 85 METER 4.589 KEMEJA LENGAN PENDEK PRIA BAHAN SINTETIKBUAH 45.643

KAIN CETAK KAPAS 85 METER 19.678 BLOUSE WANITA SERAT KAPAS BUAH 44.268

KAIN KANVAS METER 15.908 PAKAIAN LUAR WANITA SERAT SINTETIK POTONG 52.884

PERLENGKAPAN PAKAIAN BUAH 377

TENAGA KERJA ORG/TH 7.316.985

SOLAR INDUSTRI LITER 4.700

LISTRIK KWH 2.283

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

KBLI 17111

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG POLYESTER FILAMEN KG 3.100 SERAT REELING KG 75.492

VISCOSE RAYON KG 1.169

TENAGA KERJA ORG/TH 23.748.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.512

LISTRIK KWH 691

INPUT OUTPUT

Page 145: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

64

KBLI 17112

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

POLYESTER BAL 2.500.009 BENANG PINTAL CAMPURAN SERAT LAINNYABAL 2.980.532

VISCOSE RAYON KG 10.156

TENAGA KERJA ORG/TH 25.851.000

SOALR INDUSTRI LITER 5.512

LISTRIK KWH 1.275

KBLI 17113

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

POLYESTER KG 11.510 BENANG JAHIT CAMPURAN SERAT LAINNYABAL 3.851.292

VISCOSE RAYON KG 15.132

TENAGA KERJA ORG/TH 18.858.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.512

LISTRIK KWH 1.000

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

KBLI 17114

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG CELUP FILAMEN SINTETIKBAL 3.720.151 KAIN TENUN SERAT BUATAN METR 4.565

ZAT WARNA TEKSTIL KG 20.823 KAIN TENUN BNG WARNA YARD 6.678

TENAGA KERJA ORG/TH 16.169.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.512

LISTRIK KWH 841

INPUT OUTPUT

Page 146: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

65

KBLI 17115

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG CELUP FILAMEN SINTETIKBAL 1.342.555 KAIN TENUN IKAT WARNA METER 11.774

ZAT WARNA TEKSTIL BUAH 797.669 KAIN IKAT POLOS METER 120.000

TENAGA KERJA ORG/TH 15.725.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.512

LISTRIK KWH 1.164

INPUT OUTPUT

Page 147: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

66

KBLI 17301

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG KAIT KAPAS KG 18.000 SELIMUT METER 4.836

BENANG RAJUT STAPEL KG 15.454 KAIN RAJUT KG 34.851

DYSTUFF KG 60.000 MANTEL RAJUT WANITA BUAH 13.139

TENAGA KERJA ORG/TH 33.405.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.512

LISTRIK KWH 910

KBLI 17302

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG JAHIT KAPAS BAL 4.199.771 CELANA RAJUT PRIA BUAH 7.500

KAIN RAJUT BERBULU KG 39.341 SINGLET RAJUT PRIA BUAH 10.000

KAIN RAJUT KAPAS BUAH 5.833 KAOS OBLONG RAJUT PRIA BUAH 9.037

TENAGA KERJA ORG/TH 20.869.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.512

LISTRIK KWH 1.358

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

Page 148: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

67

KBLI 17232

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG CELUP KAPAS KG 9.400 BENANG PINTAL RAYON-KAPASKG 14.000

BENANG CELUP PR KG 11.000 SUMBU KOMPOR KG 9.559

BENANG ASBES KG 2.070 TALI ASBES ANYAM KG 3.800

TENAGA KERJA ORG/TH 53.300.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.512

LISTRIK KWH 1.183

KBLI 17293

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG JAHIT AKLIRIK BAL 3.600.000 KAIN BORDIR KAPAS POTONG 36.200

BENANG CELUP FILAMEN BAL 3.600.000 BAJU KOKO BUAH 850

KAIN CETAK LAINNYA METER 22.500 BORDIR PAKAIAN BUAH 1.600

TENAGA KERJA ORG/TH 12.962.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.512

LISTRIK KWH 1.390

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

KBLI 17303

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG JAHIT KAPAS KG 20.000 KAOS KAKI RAJUT PASANG 1.583

BENANG CELUP PC KG 32.555

PLASTIK POLIMER PROPILENAKG 23.544

TENAGA KERJA ORG/TH 5.764.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.512

LISTRIK KWH 1.142

INPUT OUTPUT

Page 149: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

68

Lampiran 9.3. Tahun 2007

KBLI 17400

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BUAH KAPUK KERING KG 2.414 KAPUK HALUS KG 10.023

KAPUK RANDU KG 1.986 BIJI KAPUK KG 954

KAPUK HALUS KG 1.600 HATI KAPUK KG 2.062

TENAGA KERJA ORG/TH 2.738.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.512

LISTRIK KWH 1.007

KBLI 18101

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG PINTAL KAPAS BAL 4.055.564 KAIN CETAK BHN KEMEJA METER 7.500

KAIN CELUP KAPAS 85 METER 3.919 PAKAIAN LUAR PRIA BUAH 58.061

KAIN CETAK KAPAS 85 METER 16.805 KAIN SARUNG LAINNYA BUAH 26.283

KAIN CETAK CAMPURAN KG 54.202 KAIN PANJANG LAINNYA METER 6.031

KAIN KANVAS METER 135.851 PAKAIAN JADI LAINNYA POTONG 36.272

TENAGA KERJA ORG/TH 20.095.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.512

LISTRIK KWH 1.306

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

Page 150: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

69

KBLI 17111

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KAIN CETAK KAPAS METER 4.314 SERAT REELING KG 78.406

BENANG POLYESTER FILAMEN KG 3.061

VISCOSE RAYON KG 1.154

TENAGA KERJA ORANG/TAHUN25.947.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.126

LISTRIK KWH 719

INPUT OUTPUT

Page 151: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

70

KBLI 17112

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KAPAS KG 23.830 BENANG PINTAL CAMPURAN KG 18.120

SUTERA REELING M3 3.785.801 BENANG PC KG 21.842

KAPAS GARUK KG 8.408 BENANG TUNGGAL STAPEL KG 15.643

TENAGA KERJA ORANG/TAHUN12.080.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.126

LISTRIK KWH 1.397

KBLI 17113

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KAPAS KG 11.392 KAIN CELUP FILAMEN METER 2.845

KAPAS GARUK KG 117.434 BENANG JAHIT NILON BAL 3.404.091

BENANG PINTAL KAPAS BAL 2.609.399 BENANG JAHIT WOL BAL 3.517.162

TENAGA KERJA ORANG/TAHUN 7.090.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.126

LISTRIK KWH 1.149

KBLI 17114

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG KLANTANG BAL 5.313.697 KAIN CETAK KAPAS YARD 6.661

BENANG CELUP KAPAS KG 48.269 KAIN TENUN MORI METER 8.257

BENANG CELUP PC KG 17.849 KAIN TENUN KAPAS YARD 9.349

TENAGA KERJA ORANG/TAHUN 9.566.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.126

LISTRIK KWH 998

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

Page 152: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

71

KBLI 17121

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KAPAS GARUK KG 11.160 BENANG KAPAS MERSERISASI BUAH 33.573

POLYESTER KG 15.198 BENANG CELUP FILAMEN KG 5.064

VISCOSE RAYON KG 19.043 BENANG CELUP KAPAS BAL 3.707.480

TENAGA KERJA ORANG/TH 9.580.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.126

LISTRIK KWH 844

INPUT OUTPUT

Page 153: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

72

KBLI 17122

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KAIN TENUN HANEP METER 23.085 KAIN CETAK FILAMEN POLIESTER METER 2.665

BENANG KLANTANG KG 19.205 KAIN CELUP MORI KAPAS YARD 2.790

BENANG CELUP CAMPURAN BAL 3.438.459 KAIN KELANTANG POLIESTER YARD 2.616

TENAGA KERJA ORANG/TH 7.855.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.126

LISTRIK KWH 1.216

KBLI 17123

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KAPAS BAL 3.409.350 KAIN CETAK FILAMEN METER 7.690

BENANG PINTAL RC BAL 5.922.967 KAIN CETAK WOL YARD 12.099

ZAT WARNA TEKSTIL KG 17.401 KAIN CETAK KAPAS METER 4.774

TENAGA KERJA ORANG/TH 9.888.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.126

LISTRIK KWH 1.337

KBLI 17124

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KAIN CETAK MORI KAPAS METER 5.837 BATIK KOMBINASI PRIMA KODI 640.002

MALAM PARAFIN KG 13.897 BATIK CAP MORI BIRU KODI 12.681

ZAT WARNA TEKSTIL KG 19.950 BATIK TULIS PRIMA KODI 1.239.972

TENAGA KERJA ORANG/TH 5.345.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.126

LISTRIK KWH 1.295

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

Page 154: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

73

KBLI 17231

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG JAHIT KAPAS KG 30.657 TALI HENEP MANILA KG 9.303

FILAMEN TOW KG 7.229 TALI KAPAS KG 74.823

VISCOSE RAYON KG 5.308

TENAGA KERJA ORANG/TH 4.464.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.126

LISTRIK KWH 695

INPUT OUTPUT

KBLI 17232

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KAPAS GARUK KG 10.868 SUMBU KOMPOR KG 8.555

BENANG KAPAS RANGKAP KG 215.000

BENANG CELUP POLIAMIDA KG 10.000

TENAGA KERJA ORANG/TH 3.262.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.126

LISTRIK KWH 1.178

INPUT OUTPUT

Page 155: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

74

KBLI 17293

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG RAJUT STAPEL CONES 119.815 PAKAIAN JADI SULAMAN KODI 820.521

KAIN BORDIR KAPAS POTONG 32.509 KAIN SULAMAN LAINNYA POTONG 57.986

KAIN CETAK CAMPURAN BUAH 10.206.467 KAIN SULAMAN POTONG 125.000

TENAGA KERJA ORANG/TH 6.716.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.126

LISTRIK KWH 850

KBLI 17301

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG JAHIT AKRILIK KG 12.458 KAIN RAJUT KAPAS KG 5.455

BENANG KELANTANG KG 90.126 KAIN RAJUT LUSI BUAH 51.050

KAIN CETAK KAPAS 85 KG 24.004 KAIN CETAK BHN KEMEJA POTONG 14.210

TENAGA KERJA ORANG/TH 10.652.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.126

LISTRIK KWH 809

KBLI 17302

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG PINTAL PR KG 17.719 TSHIRT RAJUT PRIA BUAH 57.395

KAIN CELUP BHN KEMEJA METER 172.207 KAOS OBLONG RAJUT PRIA BUAH 40.022

KAIN RAJUT KAPAS METER 12.502 PAKAIAN LUAR RAJUT PRIA BUAH 31.644

TENAGA KERJA ORANG/TH 11.813.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.126

LISTRIK KWH 750

OUTPUT

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

INPUT

Page 156: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

75

KBLI 17303

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG CELUP WOL KG 23.000 KAOS KAKI WOL LUSIN 22.000

BENANG BERLOGAM KG 35.000 KAOS KAKI RAJUT LUSIN 24.999

ISOLASI TAHAN PANAS LUSIN 238.333

TENAGA KERJA ORANG/TH 7.263.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.126

LISTRIK KWH 756

KBLI 17400

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BUAH KAPUK KERING KG 473 HATI KAPUK KG 1.328

BENANG PINTALKAPAS BAL 126.964 BIJI KAPUK KG 291

KAPUK HALUS BAL 104.232 KAPUK HALUS KG 2.459

TENAGA KERJA ORANG/TH 5.722.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.126

LISTRIK KWH 710

KBLI 18101

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG PINTAL KAPAS BAL 4.343.163 PAKAIAN JADI POTONG 44.021

BENANG CELUP CAMPURAN BAL 27.241.919 KAIN SARUNG BUAH 14.478

KAIN CELUP KAPAS YARD 9.911 BLOUSE WANITA BUAH 37.854

KAIN CETAK KAPAS 85 METER 10.637 PAKAIAN LUAR PRIA BUAH 32.489

ZAT WARNA TEKSTIL KG 26.056 BAJU HANGAT PRIA BUAH 47.995

TENAGA KERJA ORANG/TH 9.742.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.126

LISTRIK KWH 777

OUTPUT

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

INPUT

Page 157: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

76

Lampiran 9.4. Tahun 2008

KBLI 17111

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG POLYESTER FILAMEN KG 3.061 BENANG KG 530.064

VISCOSE RAYON KG 1.154

TENAGA KERJA ORANG/TH 17.076.000

SOLAR INDUSTRI LITER 6.213

LISTRIK KWH 645

INPUT OUTPUT

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KAPAS KG 23.830 BENANG TENUN KG 18.206

SUTERA REELING M3 3.785.801 BENANG KG 16.687

VISCOSE RAYON BAL 3.671.827 BENANG POLYESTER M3 16.402.906

TENAGA KERJA ORANG/TH 12.944.000

SOLAR INDUSTRI LITER 6.213

LISTRIK KWH 1.312

KBLI 17113

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KAPAS KG 11.392 BENANG BAL 3.517.162

KAPAS GARUK KG 117.434

BENANG PINTAL KAPAS 85 BAL 2.609.399

TENAGA KERJA ORANG/TH 7.347.000

SOLAR INDUSTRI LITER 6.213

LISTRIK KWH 847

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

Page 158: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

77

KBLI 17114

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG TUNGGAL MODAKRILIK KG 323.999 KAIN GREY METER 5.967

BENANG CELUP KAPAS KG 48.269 RS 11 METER 7.025

BENANG CELUP PC KG 17.849 KAIN JADI METER 7.661

ZAT WARNA TEKSTIL KG 19.887

TENAGA KERJA ORANG/TH 10.035.000

SOLAR INDUSTRI LITER 6.213

LISTRIK KWH 1.553

INPUT OUTPUT

Page 159: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

78

KBLI 17115

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG SUTERA KG 324.938 KAIN ANTIK METER 19.948

BENANG KLANTANG PC BAL 3.758.817 KAIN SUTERA POLOS METER 33.897

BENANG EMAS KG 87.667 KAIN FILAMIN METER 13.687

ZAT WARNA TEKSTIL KG 87.119

TENAGA KERJA ORANG/TH 6.681.000

SOLAR INDUSTRI LITER 6.213

LISTRIK KWH 4.335

KBLI 17121

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KAPAS GARUK KG 11.160 BENANG TENUN BAL 4.014.049

POLYESTER KG 15.198 BENANG KG 8.027

VISCOSE RAYON KG 19.043

TENAGA KERJA ORANG/TH 9.459.000

SOLAR INDUSTRI LITER 6.213

LISTRIK KWH 1.629

KBLI 17122

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG KLANTANG AKRILIK KG 19.205 GREY PE/TC METER 2.783

BENANG CELUP PC BAL 3.438.459 DENIM METER 18.190

ZAT WARNA TEKSTIL KG 59.446 KAIN PRINTING METER 2.055

TENAGA KERJA ORANG/TH 11.060.000

SOLAR INDUSTRI LITER 6.213

LISTRIK KWH 783

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

Page 160: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

79

KBLI 17123

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KAPAS BAL 3.409.350 KAIN RAYON METER 5.252

BENANG JAHIT NILON KG 22.299 KAIN GREY METER 4.495

BENANG KLANTANG KAPAS KG 38.184 KAIN PRINTING METER 7.340

TENAGA KERJA ORANG/TH 11.754.000

SOLAR INDUSTRI LITER 6.213

LISTRIK KWH 1.626

INPUT OUTPUT

KBLI 17124

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG PINTAL KAPAS BAL 1.498.275 KAIN BATIK KATUN KODI 1.240.083

KAIN TENUN MORI KPS METER 10.307 KAIN BATIK PRINTING METER 6.299

MALAM PARAFIN KG 13.897 SANTUNG BATIK KODI 12.946

ZAT WARNA TEKSTIL KG 19.950

TENAGA KERJA ORANG/TH 6.883.000

SOLAR INDUSTRI LITER 6.213

LISTRIK KWH 1.459

KBLI 17231

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG JAHIT KAPAS 85 KG 39.657 TALI SEPATU BUAH 14.630

FILAMEN TOW KG 7.229

VISCOSE RAYON KG 5.308

TENAGA KERJA ORANG/TH 9.962.000

SOLAR INDUSTRI LITER 6.213

LISTRIK KWH 701

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

Page 161: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

80

KBLI 17232

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KAPAS GARUK KG 10.868 SUMBU KOMPOR KG 15.000

BENANG KAPAS RKP KG 215.000 TALI PRAMUKA KG 4.200

BENANG CELUP FILAMEN KG 10.000

TENAGA KERJA ORANG/TH 7.724.000

SOLAR INDUSTRI LITER 6.213

LISTRIK KWH 455

KBLI 17293

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG RAJUT STAPEL YARD 119.815 BORDIR HALUS POTONG 12.500

KAIN BORDIR KAPAS POTONG 32.509 BORDIR POTONG 5.000

KAIN KEMPA/BERLAPIS KG 33.000 BORDIR KASAR POTONG 20.000

TENAGA KERJA ORANG/TH 6.642.000

SOLAR INDUSTRI LITER 6.213

LISTRIK KWH 797

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

Page 162: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

81

KBLI 17301

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG JAHIT AKRILIK KG 12.458 PANEL BUAH 60.601

KAIN CETAK KAPAS KG 24.004 RAJUT KG 2.000

KAIN RAJUT LUSI KG 24.004 SWEATER WANITA BUAH 27.058

TENAGA KERJA ORANG/TH 10.351.000

SOLAR INDUSTRI LITER 6.213

LISTRIK KWH 948

KBLI 17302

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG PINTAL AKRILIK YARD 49.049 GARMENT KNIT BUAH 31.098

KAIN CELUP BHN KEMEJA METER 172.207 PAKAIAN ATAS BUAH 45.961

ELASTIC BAND KG 26.104 JAKET PRIA-WANITA BUAH 49.892

KAIN RAJUT KAPAS METER 12.502 WOMEN CAPRI TANK BUAH 82.068

TENAGA KERJA ORANG/TH 13.281.000

SOLAR INDUSTRI LITER 6.213

LISTRIK KWH 1.072

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

Page 163: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

82

Lampiran 9.5 Tahun 2009

KBLI 17303

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG CELUP WOL KG 23.000 KAOS KAKI LUSIN 22.000

BENANG BERLOGAM KG 35.000

PLASTIK LEMBARAN KG 35.000

TENAGA KERJA ORANG/TH 6.234.000

SOLAR INDUSTRI LITER 6.213

LISTRIK KWH 1.166

KBLI 17400

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BUAH KAPUK KERING KG 473 KAPUK HALUS KG 13.500

KAPAS KG 1.369 BIJI KAPUK KG 1.100

KAPAS HALUS BAL 104.232 HATI KAPUK KG 4.500

TENAGA KERJA ORANG/TH 3.091.000

SOLAR INDUSTRI LITER 6.213

LISTRIK KWH 771

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

KBLI 18101

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG PINTAL KAPAS BAL 4.343.163 BAJU LENGAN PNJNG POTONG 62.541

BENANG CELUP CAMPURAN BAL 27.241.919 CELANA JEANS LUSIN 62.272

KAIN CETAK KAPAS 85 METER 10.637 SETELAN KODI 28.981

KAIN CETAK CAMPURAN YARD 16.061 PAKAIAN JADI SET 43.993

ZAT WARNA TEKSTIL KG 26.056

TENAGA KERJA ORANG/TH 10.054.000

SOLAR INDUSTRI LITER 6.213

LISTRIK KWH 1.296

INPUT OUTPUT

Page 164: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

83

KBLI 17111

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BNG POLYESTER FILAMEN KG 22.823 SERAT REELING KG 305.617

VISCOSE RAYON KG 8.606 SERAT TEKSTIL DISIAPKAN KG 8.034

TENAGA KERJA ORANG/TH 27.561.000

SOLAR INDUSTRI LITER 4.383

LISTRIK KWH 647

KBLI 17112

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

SUTERA REELING M3 19.138.778 BENANG SUTERA M3 66.830.380

KAPAS GARUK KG 27.202 BENANG PINTAL AKRILIK KG 25.789

VISCOSE RAYON KG 9.157 BENANG CELUP FILAMEN KG 7.330

PEWARNA KG 30.995.995 BENANG POLYESTER FIL M3 15.194.601

TENAGA KERJA ORANG/TH 15.304.000

SOLAR INDUSTRI LITER 4.383

LISTRIK KWH 1.109

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

KBLI 17113

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

DYESTUFF KG 449.860 BENANG JAHIT FILAMEN BAL 4.607.764

KAPAS KG 3.660.544 BENANG JAHIT CAMPURAN BAL 6.959.922

KIMIA KG 14.042

POLYESTER KG 39.135.630

TENAGA KERJA ORANG/TH 17.635.000

SOLAR INDUSTRI LITER 4.383

LISTRIK KWH 645

INPUT OUTPUT

Page 165: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

84

KBLI 17114

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

SUTERA REELING KG 14.802 KAIN TENUN MORI KAPAS METER 4.235

B.PINTAL CAMPURAN BAL 3.937.030 K.TENUN FILAMEN SINTETIK BAL 2.272

ZAT WARNA KG 199.801 K.TENUN BROCHE WARNA YARD 19.639

POLYESTER KG 11.989

VISCOSE RAYON KG 16.483

TENAGA KERJA ORANG/TH 11.182.000

SOLAR INDUSTRI LITER 4.383

LISTRIK KWH 1.604

KBLI 17115

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG PINTAL KAPAS BAL 4.255.200 KAIN TENUN IKAT WRN KODI 920.487

BENANG PINTAL CAMPURAN KG 75.000 KAIN IKAT TENUN POLOS METER 24.587

BENANG CELUP KAPAS KG 23.338 KAIN SARUNG KODI 50.000

BENANG CELUP PR KG 23.417

ZAT WARNA TEKSTIL KG 51.696

TENAGA KERJA ORANG/TH 8.477.000

SOLAR INDUSTRI LITER 4.383

LISTRIK KWH 1.569

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

KBLI 17121

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KAPAS GARUK KG 16.649 KAIN TENUN BNG WRNA METER 555

BENANG CELUP PC BAL 3.807.333 BENANG KLANTANG BAL 4.629.070

POLYESTER KG 11.207 BENANG CELUP PR BAL 3.850.882

VISCOSE RAYON BAL 3.750.000

TENAGA KERJA ORANG/TH 12.538.000

SOLAR INDUSTRI LITER 4.383

LISTRIK KWH 176

INPUT OUTPUT

Page 166: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

85

KBLI 17122

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG PINTAL CAMPURAN BAL 1.900.000 KAIN CELUP LAINNYA YARD 5.266

BENANG CELUP PC BAL 4.937.243 KAIN BORDIR BUAH 455

KAIN CETAK KAPAS METER 9.550 K.TEMPAT TIDUR BATIK BUAH 83.612

BAHAN KIMIA KHUSUS KG 45.009

LYCRA KG 797.621

TENAGA KERJA ORANG/TH 15.154.000

SOLAR INDUSTRI LITER 4.383

LISTRIK KWH 723

KBLI 17123

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KAPAS GARUK KG 15.427 KAIN CETAK VOIL YARD 5.716

KAIN TENUN FILAMEN YARD 9.046 K.CETAK BAHAN KEMEJA METER 6.376

B.KLANTANG CAMPURAN BAL 3.588.289 KAIN CETAK MORI YARD 8.202

KAIN GEOTEXTILE METER 3.026 K.CETAK FILAMEN SINTETIK YARD 13.020

ZAT WARNA TEKSTIL KG 35.744

TENAGA KERJA ORANG/TH 13.073.000

SOLAR INDUSTRI LITER 4.383

LISTRIK KWH 1.766

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

KBLI 17124

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KAIN TENUN MORI KPS YARD 2.674 BATIK TULIS SUTERA POTONG 79.844

K.TENUN SUTERA NOIL METER 81.118 BATIK CAP MORI BIRU METER 10.000

B.CELUP STAPEL PC BAL 3.448.597 BATIK KOMBINASI PRIMA POTONG 29.859

MALAM PARAFIN KG 19.118 DRESS BATIK WANITA KODI 425.000

ZAT WARNA TEKSTIL KG 47.827

TENAGA KERJA ORANG/TH 6.766.000

SOLAR INDUSTRI LITER 4.383

LISTRIK KWH 1.860

INPUT OUTPUT

Page 167: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

86

KBLI 17231

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG SERAT STAPEL KG 10.000.000 TALI KAPAS KG 12.000

K.CELUP FILAMEN KUAT KG 7.200.000 TALI SISAL/AGAVE KG 10.000

K.CELUP STAPEL SINTETIK KG 9.500.000

TENAGA KERJA ORANG/TH 6.751.000

SOLAR INDUSTRI LITER 4.383

LISTRIK KWH 1.649

KBLI 17232

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

B.FILAMEN SINTETIK KG 8.500.000 TALI KEPERLUAN KAPAL KG 6.933

B.REGENARASI KG 8.500.000 SUMBU KOMPOR ROLL 5.318

PLASTIK BEKAS KG 2.866.295

TENAGA KERJA ORANG/TH 6.477.000

SOLAR INDUSTRI LITER 4.383

LISTRIK KWH 1.818

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

KBLI 17302

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KAPAS GARUK ZAK 73.475 MANTEL RAJUT PRIA POTONG 186.907

B.RAJUT STAPEL SINTETIK KG 519.844 TSHIRT RAJUT PRIA POTONG 26.742

K.CELUP STAPEL POYESTER YARD 17.287 CELANA PANJANG BUAH 14.744

ETIKET BUAH 8.828

TENAGA KERJA ORANG/TH 12.681.000

SOLAR INDUSTRI LITER 4.383

LISTRIK KWH 679

INPUT OUTPUT

Page 168: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

87

Lampiran 9.6. Tahun 2010

KBLI 17303

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

B.RAJUT STAPEL TIRUAN KG 34.000 KAOS KAKI RAJUT LUSIN 21.000

KERTAS ISOLASI LUSIN 22.071

PLASTIK LEMBARAN KG 25.000

TENAGA KERJA ORANG/TH 8.738.000

SOLAR INDUSTRI LITER 4.383

LISTRIK KWH 1.472

INPUT OUTPUT

KBLI 17400

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BUAH KAPUK KERING KG 2.727 KAPUK HALUS KG 11.442

KAPAS KG 4.819 HATI KAPUK KG 5.201

KAPUK GELONDONG KG 2.009 KULIT KAPUK KG 5.115

TENAGA KERJA ORANG/TH 3.670.000

SOLAR INDUSTRI LITER 4.383

LISTRIK KWH 1.553

KBLI 18101

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KONSENTRAT CHEMICAL KG 85.789 BAJU HANGAT PRIA BUAH 75.858

K.CELUP BHN KEMEJA METER 6.131 KEMEJA LGN PANJANG POTONG 32.472

KAIN BORDIR METER 1.365.938 PAKAIAN LUAR PRIA BUAH 36.629

KAIN CETAK LAINNYA YARD 227.000.000 BLOUSE WANITA BUAH 50.323

K.CETAK KAPAS CAMPUR YARD 13.927 PAKAIAN JADI LAINNYA POTONG 32.320

TENAGA KERJA ORANG/TH 10.802.000

SOLAR INDUSTRI LITER 4.383

LISTRIK KWH 1.578

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

Page 169: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

88

KBLI 13112

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KAPAS COTTON KG 16.867 BENANG TENUN BAL 49.768

POLYESTER KG 13.363 RWH KG 29.956

KAPAS RAYON KG 14.456 BENANG KG 8.893

TENAGA KERJA ORANG/TH 6.454.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.800

LISTRIK KWH 746

INPUT OUTPUT

KBLI 13113

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

CHIPS KG 11.119 BENANG COTTON 100 BAL 106.124

KAPAS BAL 36.687 B.POLYESTER FILAMEN KG 16.373

POLYERTER BAL 197.153 POLYESTER CHIP KG 8.155

TENAGA KERJA ORANG/TH 14.651.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.800

LISTRIK KWH 1.000

KBLI 13121

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KAPAS KG 18.064 KAIN GREY METER 4.792

BENANG BAL 3.397.319 DENIM METER 30.024

CHEMICAL KG 45.427 COLOUR FABRIC METER 23.682

POLYESTER KG 22.357

RAYON KG 40.949

TENAGA KERJA ORANG/TH 7.875.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.800

LISTRIK KWH 534

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

Page 170: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

89

KBLI 13122

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG KATUN KG 18.797 KAIN SESEK METER 7.000

KAIN KATUN KG 27.000 KAIN LURIK SBY METER 40.000

BENANG SUTERA KG 312.207 KAIN KAMEN IKAT POTONG 35.000

BENANG MERCERICED KG 96.000

TENAGA KERJA ORANG/TH 7.680.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.800

LISTRIK KWH 892

KBLI 13131

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KAPAS KG 13.342 TR 45 TX 150 D METER 2.786

KAIN GREY YARD 8.119 KAIN METER 517

BENANG BAL 4.692.375 BENANG TENUN BAL 4.045.728

BENANG TENUN BAL 2.998.075

TENAGA KERJA ORANG/TH 10.194.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.800

LISTRIK KWH 590

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

Page 171: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

90

KBLI 13132

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG BAL 3.931.584 KAIN GREY YARD 699.883

KAIN GREY METER 3.527 KAIN CAMBRIG YARD 7.524

BENANG BAL 1.900.000 KAIN POLOS YARD 5.632

PVAC KG 127.434 KAIN PRINTING YARD 5.600

TENAGA KERJA ORANG/TH 9.803.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.800

LISTRIK KWH 814

KBLI 13133

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KAPAS KG 12.465 RAYON METER 591

BENANG TENUN BAL 3.833.039 KAIN YARD 10.061

KAIN JADI POTONG 8.682 GREY BROAD CLOTH YARD 6.362

ACCESORIES GROSS 3.056.187

TENAGA KERJA ORANG/TH 12.328.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.800

LISTRIK KWH 687

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

Page 172: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

91

KBLI 13134

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

MORI YARD 6.757 BATIK SUTERA POTONG 288.709

KAIN SUTERA METER 61.809 HANDPRINT YARD 847

MALAM PARAFIN KG 4.574 SARUNG BATIK YARD 77.483

OBAT BATIK KG 56.702 BATIK METER 25.357

TENAGA KERJA ORANG/TH 8.670.000 SARUNG KODI 199.894

SOLAR INDUSTRI LITER 5.800

LISTRIK KWH 617

KBLI 13911

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG KG 18.908 KAIN POLYESTER 100 KG 28.000

OBAT BATIK KG 15.601 KAIN POLYESTER TPS YARD 26.000

FIBER KG 13.061

TENAGA KERJA ORANG/TH 9.146.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.800

LISTRIK KWH 820

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

Page 173: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

92

KBLI 13912

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KAIN MORI PRIMUS METER 11.500 HIASAN DINDING SET 279.981

KAIN MERCURI METER 14.183 PAKAIAN PENGANTIN SET 16.861

MOTE POND 12.334 KEBAYA BUAH 610.714

TENAGA KERJA ORANG/TH 5.804.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.800

LISTRIK KWH 657

KBLI 13941

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

RAYON KG 5.146 DOGOL KG 1.200

FILAMEN KG 1.086 TALI TAMBANG PLASTIK KG 1.000

MARLON KG 2.899 T.TAMBANG SANTANG KG 12.162

PLASTIK KG 5.000

TENAGA KERJA ORANG/TH 7.568.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.800

LISTRIK KWH 1.200

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

Page 174: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

93

KBLI 13942

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG PP KG 35.144 BENANG BANGUNAN TT 4.820

BENANG KATUN KG 1.200 BENANG TALI KG 23.521

BENANG AVAL KG 217 SUMBU KOMPOR ROLL 5.000

TENAGA KERJA ORANG/TH 7.341.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.800

LISTRIK KWH 625

KBLI 13997

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KAPUK GLONDONG KRG KG 3.261 KAPUK HALUS KG 17.502

KAPAS KG 5.084 KAPUK ODOLAN KG 5.802

TENAGA KERJA ORANG/TH 4.476.000 BIJI KAPUK KG 1.581

SOLAR INDUSTRI LITER 5.800

LISTRIK KWH 732

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

Page 175: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

94

Lampiran 9.7. Tahun 2011

KBLI 14111

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG BAL 13.202.418 MEN'S SHIRT POTONG 50.112

KAIN YARD 19.422 SHIRT BUAH 58.645

COTTON METER 14.052 BLUS BUAH 71.825

KAIN KNIT KG 35.309 PAKAIAN JADI PASANG 57.995

KAIN/PANEL PASANG 41.714

TENAGA KERJA ORANG/TH 8.885.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.800

LISTRIK KWH 454

KBLI 14301

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KAIN JEANS YARD 17.272 CELANA JEANS POTONG 21.822

KAIN LUSIN 158.296 SARUNG TANGAN BUAH 116.112

KAIN KAOS BAL 1.500.000 CELANA DALAM BUAH 54.888

SHEEP KG 476.260

TENAGA KERJA ORANG/TH 8.509.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.800

LISTRIK KWH 590

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

KBLI 14303

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG KG 39.100 KAOS KAKI KATUN PASANG 9.500

BENANG KATUN CONES 23.001 KAOS KAKI LUSIN 30.000

KARET BENANG CONES 22.005

TENAGA KERJA ORANG/TH 8.980.000

SOLAR INDUSTRI LITER 5.800

LISTRIK KWH 509

INPUT OUTPUT

Page 176: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

95

KBLI 13111

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KOKON ULAT SUTERA KG 20.001 BENANG TENUN/RAJUT BAL 4.289.622

BENANG AFVAL TALI KG 75.000 KAIN GREIGE METER 14.120

ETIKET BENANG BUAH 150 BENANG BAL 5.365.015

KANTONG PLASTIK BUAH 15.000

TENAGA KERJA ORANG/TH 23.941.000

SOLAR INDUSTRI LITER 8.675

LISTRIK KWH 667

INPUT OUTPUT

KBLI 13112

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KAPAS KG 28.360 RWH KG 33.241

POLYESTER KG 13.843 BENANG RAYON KG 38.799

FIBER RAYON BAL 6.279.691 BENANG KG 8.893

TENAGA KERJA ORANG/TH 34.177.000

SOLAR INDUSTRI LITER 8.675

LISTRIK KWH 530

KBLI 13113

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

DYESTUFF KG 101.936 POLYESTER FILAMEN KG 50.702

CHEMICAL KG 102.994 YOSM POLYESTER FIL KG 20.284

CHIPS KG 14.107

TENAGA KERJA ORANG/TH 59.631.000

SOLAR INDUSTRI LITER 8.675

LISTRIK KWH 531

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

Page 177: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

96

KBLI 13121

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG BAL 5.174.320 KAIN TENUN YARD 7.064

PEWARNA KG 122.227 SARUNG TENUN POTONG 28.700

SUPPORTING MATRIAL KG 8.083

TENAGA KERJA ORANG/TH 12.673.000

SOLAR INDUSTRI LITER 8.675

LISTRIK KWH 494

KBLI 13122

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG KATUN KG 56.537 KAIN MESRIS METER 30.941

BENANG SUTERA KG 363.361 KAIN IKAT SUTERA METER 25.725

BENANG CSM 80/2 KG 121.389 KAIN AIR BRAS METER 109.002

TENAGA KERJA ORANG/TH 2.626.000

SOLAR INDUSTRI LITER 8.675

LISTRIK KWH 555

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

KBLI 13131

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG BAL 1.100.000 KAIN POLOS WARNA METER 6.000

OBAT WAPPOC KG 115.000

KIPRET KG 3.500

TENAGA KERJA ORANG/TH 13.238.000

SOLAR INDUSTRI LITER 8.675

LISTRIK KWH 658

KBLI 13132

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG BAL 4.645.621 KAIN JADI METER 8.000

KAIN GRAY METER 6.364 KAIN POLOS METER 7.041

PEWARNA FINISH KG 604.141 PRODUK KAIN FINISH METER 2.060

TENAGA KERJA ORANG/TH 6.360.000

SOLAR INDUSTRI LITER 8.675

LISTRIK KWH 581

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

Page 178: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

97

KBLI 13133

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KAPAS KG 45.705 RAYON METER 591

KAIN GRAY METER 11.055 KAIN GRAY METER 10.011

ALBIKAT KG 67.000 KAIN PRINTING METER 12.808

TENAGA KERJA ORANG/TH 56.838.000

SOLAR INDUSTRI LITER 8.675

LISTRIK KWH 452

KBLI 13134

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KAIN MORI METER 7.809 BATIK TULIS PRIMA POTONG 147.299

KAIN SUTERA TWISS METER 50.301 KAIN BATIK TIC DYET YARD 392.195

MALAM KG 24.180 KAIN KEMEJA POTONG 23.220

TENAGA KERJA ORANG/TH 7.287.000

SOLAR INDUSTRI LITER 8.675

LISTRIK KWH 554

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

KBLI 13911

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

YARN BUAH 9.000 PANEL BUAH 39.199

OTHER RAWS BUAH 397.558 PRJUTAN BHN KAOS KG 6.286

TENAGA KERJA ORANG/TH 28.244.000

SOLAR INDUSTRI LITER 8.675

LISTRIK KWH 552

INPUT OUTPUT

KBLI 13912

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KAIN SUTERA METER 112.485 BHN KEBAYA BORDIR POTONG 76.667

KAIN KERUDUNG POTONG 6.000 BORDIR BUAH 515

BENANG BUAH 6.000 KERUDUNG BORDIRAN POTONG 15.000

TENAGA KERJA ORANG/TH 192.000

SOLAR INDUSTRI LITER 8.675

LISTRIK KWH 630

OUTPUTINPUT

Page 179: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

98

KBLI 13941

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

FILAMEN KG 1.000.000 DOGOL KG 13.000.000

PLASTIK BEKAS KG 5.000.000 TALI RAFIA KG 16.200

PLASTIK BERAS KG 7.300.000 SEDOTAN BAL 1.000

TENAGA KERJA ORANG/TH 3.002.000

SOLAR INDUSTRI LITER 8.675

LISTRIK KWH n.a

KBLI 13942

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG AVAL KG 2.200 SUMBU DAN TALI PRMUKA KG 4.500

BENANG POLYESTER KG 22.500 RENDA BUAH 3.790

BENANG KATUN KG 13.500

TENAGA KERJA ORANG/TH 8.982.000

SOLAR INDUSTRI LITER 8.675

LISTRIK KWH 350

INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT

KBLI 13997

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

KAPUK GLONDONG KG 3.865 KAPUK ODOLAN KG 11.000

TENAGA KERJA ORANG/TH 1.015.000 KAPUK RANDU ODOLAN KG 16.022

SOLAR INDUSTRI LITER 8.675 ISI RANDU KG 1.432

LISTRIK KWH 506

OUTPUTINPUT

Page 180: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

99

KBLI 14111

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

COTTON CVC KG 111.090 SARUNG TENUN KODI 1.901.155

KAIN YARD 35.457 MEN'S SHIRT POTONG 50.112

POLAR FLEECCE YARD 23.943 CELANA JEANS LUSIN 618.055

KAIN KAOS LOTTO KG 50.459 BLOUSE WANITA POTONG 38.024

TENAGA KERJA ORANG/TH 15.962.000 PKAIAN OLAHRAGA SET 75.000

SOLAR INDUSTRI LITER 8.675

LISTRIK KWH 455

KBLI 14301

INPUT OUTPUT

JENIS SATUAN HARGA JENIS SATUAN HARGA

BENANG 40'S BAL 7.389.033 SWEATER POTONG 56.069

KAIN SALUR YARD 21.837 MEN'S SHIRT POTONG 48.325

KAIN/PANEL METER 42.551 KEBAYA POTONG 29.332

INTERLINING YARD 8.060

TENAGA KERJA ORANG/TH 20.392.000

SOLAR INDUSTRI LITER 8.675

LISTRIK KWH 593

INPUT OUTPUT

Page 181: ANALISIS EFISIENSI EKONOMI INDUSTRI …lib.unnes.ac.id/23521/1/7111409084.pdfBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Dalam Perekonomian

100