Analisis Efektivitas dan Efisiensi E-Filing Pada Direktorat Dirjen … 7.-Satrias.pdf ·...

23
STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010 InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 61 Analisis Efektivitas dan Efisiensi E-Filing Pada Direktorat Dirjen Pajak Satrias Djamaran, Drs., MM. (Dosen Tetap STIE PPI) Abstrak Sebagai salah satu instansi pelayanan publik (public service), Direktorat Jenderal Pajak mempunyai kewajiban memberikan pelayanan prima kepada seluruh masyarakat khususnya masyarakat Wajib Pajak disamping tugas pokoknya untuk menghimpun penerimaan negara melalui sektor fiskal (pajak). Salah satu bentuk pelayanan yang diberikan kepada Wajib Pajak antara lain adanya kemudahan pelaporan kewajiban perpajakan melalui Surat Pemberitahuan (SPT) secara elektronik melalui jalur internet yang selanjutnya disebut e-Filing. Dengan konsep dan teori sistem informasi manajemen penulis akan mencoba untuk melakukan analisis dan pembahasan tentang sistem e-Filing khususnya di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak. Pemaparan tersebut penulis jabarkan dalam tulisan skripsi dengan judul ”Analisis atas efektivitas dan efisiensi sistem e -Filing pada Direktorat Jenderal Pajak”. Dalam melakukan analisis dan pembahasan mengenai sistem e-Filing tersebut, penulis akan membandingkan antara konsep dan teori sistem informasi manajemen (efektivitas dan efisiensi) dengan proses yang berlaku di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak; Direktorat Informasi Perpajakan di seksi Basis Data. Setelah melakukan analisis dan pembahasan, tentunya penulis akan mencoba untuk mengambil kesimpulan dan memberikan saran/masukan bagi pengembangan sistem e-Filing tersebut. Keywords : efektivitas, efisiensi, e-Filing A. Latar Belakang Masalah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mempunyai tugas dan kewajiban untuk memberikan pelayanan prima kepada Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan semaksimal mungkin. Seiring dengan bertambahnya jumlah Wajib Pajak mensyaratkan adanya peningkatan kualitas pelayanan. Melihat kondisi yang demikian maka DJP melakukan beberapa terobosan pengembangan sistem baru, salah satunya adalah e-Filing, yang merupakan salah satu bagian dari Sistem Administrasi Perpajakan Modern. e-Filing adalah layanan aplikasi yang disediakan oleh DJP agar Wajib Pajak dapat menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) beserta lampirannya secara elektronik dan online yang real-time melalui aplikasi penerimaan SPT berbasis web. Yang dimaksud secara eletronik disini adalah SPT disampaikan secara elektronik atau

Transcript of Analisis Efektivitas dan Efisiensi E-Filing Pada Direktorat Dirjen … 7.-Satrias.pdf ·...

Page 1: Analisis Efektivitas dan Efisiensi E-Filing Pada Direktorat Dirjen … 7.-Satrias.pdf · ”Analisis atas efektivitas dan efisiensi sistem e-Filing pada Direktorat Jenderal Pajak”.

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 61

Analisis Efektivitas dan Efisiensi E-FilingPada Direktorat Dirjen Pajak

Satrias Djamaran, Drs., MM.(Dosen Tetap STIE PPI)

Abstrak

Sebagai salah satu instansi pelayanan publik (public service), DirektoratJenderal Pajak mempunyai kewajiban memberikan pelayanan prima kepada seluruhmasyarakat khususnya masyarakat Wajib Pajak disamping tugas pokoknya untukmenghimpun penerimaan negara melalui sektor fiskal (pajak).

Salah satu bentuk pelayanan yang diberikan kepada Wajib Pajak antara lainadanya kemudahan pelaporan kewajiban perpajakan melalui Surat Pemberitahuan(SPT) secara elektronik melalui jalur internet yang selanjutnya disebut e-Filing.

Dengan konsep dan teori sistem informasi manajemen penulis akan mencobauntuk melakukan analisis dan pembahasan tentang sistem e-Filing khususnya diKantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak.

Pemaparan tersebut penulis jabarkan dalam tulisan skripsi dengan judul”Analisis atas efektivitas dan efisiensi sistem e-Filing pada Direktorat Jenderal Pajak”.Dalam melakukan analisis dan pembahasan mengenai sistem e-Filing tersebut, penulisakan membandingkan antara konsep dan teori sistem informasi manajemen(efektivitas dan efisiensi) dengan proses yang berlaku di Kantor Pusat DirektoratJenderal Pajak; Direktorat Informasi Perpajakan di seksi Basis Data.

Setelah melakukan analisis dan pembahasan, tentunya penulis akan mencobauntuk mengambil kesimpulan dan memberikan saran/masukan bagi pengembangansistem e-Filing tersebut.

Keywords : efektivitas, efisiensi, e-Filing

A. Latar Belakang Masalah

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mempunyai tugas dan kewajiban untukmemberikan pelayanan prima kepada Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajibanperpajakannya dengan semaksimal mungkin. Seiring dengan bertambahnya jumlahWajib Pajak mensyaratkan adanya peningkatan kualitas pelayanan. Melihat kondisiyang demikian maka DJP melakukan beberapa terobosan pengembangan sistem baru,salah satunya adalah e-Filing, yang merupakan salah satu bagian dari SistemAdministrasi Perpajakan Modern.

e-Filing adalah layanan aplikasi yang disediakan oleh DJP agar Wajib Pajakdapat menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) beserta lampirannya secaraelektronik dan online yang real-time melalui aplikasi penerimaan SPT berbasis web.Yang dimaksud secara eletronik disini adalah SPT disampaikan secara elektronik atau

Page 2: Analisis Efektivitas dan Efisiensi E-Filing Pada Direktorat Dirjen … 7.-Satrias.pdf · ”Analisis atas efektivitas dan efisiensi sistem e-Filing pada Direktorat Jenderal Pajak”.

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 62 InoVasi Volume 3; Mei 2010

dalam bentuk media elektronik, tidak dalam bentuk kertas (hard copy), denganmenggunakan aplikasi (software) e-SPT yang dibuat oleh DJP. Sedangkan secaraonline yang real-time, maksudnya Wajib Pajak dapat menyampaikan SPT melaluiteknologi berbasis web (internet), yaitu dengan mengirim data SPT (file e-SPT)kepada DJP melalui perusahaan penyedia jasa aplikasi (Application Service Provider -ASP) yang telah ditunjuk oleh DJP.

Pengembangan e-Filing oleh DJP dilatarbelakangi penyampaian SPT secaramanual yang mempunyai kelemahan sehingga menghambat kinerja DJP danmemperlambat pelayanan kepada Wajib Pajak. Kelemahan tersebut antara lain:

1. Adanya proses perekaman manual data SPT di KPP, khususnya datalampiran SPT. Data SPT yang disampaikan oleh WP ke Kantor Pajak, akandirekam/diinput ulang oleh petugas ke database Kantor Pajak.Hal initentunya tidak efektif dan efisien jika dibandingkan bila data WPdisampaikan secara e-Filing yang langsung ke database Kantor Pajak (SkemaProses Penyampaian SPT secara manual maupun e-filling

2. Dibutuhkan ruangan khusus untuk menyimpan dokumen SPT di KPP. Hal iniberkaitan dengan UU KUP yang menyatakan daluwarsa dokumen perpajakanadalah 10 tahun sehingga sangat tidak efisien dalam prakteknya.Hal ini tentutidak berlaku untuk eFiling dimana data WP (file e-SPT) akan langsungmasuk ke data base Kantor Pajak (paperless) ;

Sementara itu, sistem informasi yang dikembangkan pada dasarnya harusmemenuhi tujuan sebagai berikut:

1. Meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak secara online dan realtime.2. Menyediakan informasi yang relevan untuk intensifikasi dan ekstensifikasi

perpajakan sesuai dengan data laporan SPT Wajib PajakDimana hasil dari sistem e-Filing merupakan suatu informasi yang andal

dan akurat sehingga dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam pengambilankeputusan oleh DJP dalam melaksanakan tugas sesuai amanat Undang-undangPerpajakan.

B. Kajian Teoritis

1. Konsep Sistem Informasi ManajemenUntuk memahami konsep sistem informasi manajemen, penulis mencoba

mengawali dengan beberapa definisi mengenai sistem, informasi, dan manajemenyang merupakan kata pembentuk dari Sistem Informasi Manajemen. Kemudianpenulis juga akan mengemukakan definisi Sistem Informasi Manajemen menurutbeberapa ahli.

Menurut Mulyadi (2001:2), sistem didefinisikan sebagai: “sekelompokunsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi sama-samauntuk mencapai tujuan tertentu.” Pada hakekatnya setiap komponen sistem untuk

Page 3: Analisis Efektivitas dan Efisiensi E-Filing Pada Direktorat Dirjen … 7.-Satrias.pdf · ”Analisis atas efektivitas dan efisiensi sistem e-Filing pada Direktorat Jenderal Pajak”.

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 63

dapat saling berinteraksi dan untuk dapat mencapai tujuan tertentu terdiri atasprosedur, metode, dan cara kerja yang juga saling berinteraksi”

Informasi sebagaimana diungkapkan oleh Kenneth C. Laudon dan Jane P.Laudon (2001:7) adalah “...data that have been shaped into a form that ismeaningful and useful to human beings.” Dari definisi informasi tersebut, munculistilah “data”. Data sendiri didefinisikan sebagai “...streams of raw factsrepresenting events occuring in organizations or the physical environment beforethey have been organized and arranged into a form that people can understandand use”. Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat berbicarabanyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah menjadi suatu modelinformasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, dan akhirnyamembuat suatu keputusan atau tindakan yang akan menghasilkan data lain. Datayang ditangkap merupakan suatu input, kemudian diproses kembali melalui modeldan seterusnya membentuk suatu siklus.

Istilah “sistem” dan “informasi” membentuk suatu istilah “sistem informasi”yang oleh Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon (2001:7) didefinisikan sebagai:“An information system can be defined technically as a set of interrelatedcomponents that collect (or retrieve), process, store, and distribute information tosupport decision making, coordination, and control in an organization.”

Definisi tersebut mengacu pada peranan sistem informasi dalam suatuorganisasi dan bagi manajemennya.

Sedangkan istilah manajemen menurut Warrant R. Plunkett dan Raymond F.Attner (2000:8) dapat didefinisikan sebagai:“...the process of setting and achieving goal through five basic functions thatacquires and utilizes human, financial, material, and information resource. Thefive functions are planning, organizing, staffing, directing, and controlling.”

Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem InformasiManajemen adalah suatu sistem informasi keorganisasian yang mendukung tidaksaja fungsi operasi dan pengambilan keputusan tetapi juga mendukung prosespelaksanaan fungsi-fungsi manajemen mulai dari perencanaan, pengorganisasian,pelaksanaan, sampai dengan pengendalian.

Dalam suatu organisasi, sistem informasi berfungsi atau bertujuan untukmenghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk mendukung pengendalianaktivitas-aktivitas organisasi tersebut oleh manajemen, dan juga mendukungoperasi organisasi yang bersifat manajerial dan stratejik. Selain itu, sisteminformasi juga menyediakan laporan-laporan tertentu tertentu bagi pihak di luarorganisasi. Peranan sistem informasi dalam kegiatan manajemen adalahmenyediakan informasi untuk proses pengambilan keputusan (decision making)

Dari keseluruhan definisi yang telah dikemukakan, dapat juga disimpulkanbahwa Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dilakukanuntuk mengubah data menjadi suatu informasi yang dapat digunakan dandiperlukan oleh manajemen untuk proses pengambilan keputusan.

Page 4: Analisis Efektivitas dan Efisiensi E-Filing Pada Direktorat Dirjen … 7.-Satrias.pdf · ”Analisis atas efektivitas dan efisiensi sistem e-Filing pada Direktorat Jenderal Pajak”.

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 64 InoVasi Volume 3; Mei 2010

Secara konsep, Sistem Informasi Manajemen tidak harus menggunakankomputer. Namun di masa sekarang ini, ternyata dengan bantuan komputermemungkinkan Sistem Informasi Manajemen yang relatif kompleks menjadi lebihberfungsi, sehingga Sistem Informasi Manajemen menurut Kenneth C. Laudondan Jane P. Laudon (2001:8), juga sering dikatakan sebagai Sistem InformasiBerbasis Komputer (Computer-Based Information System – CBIS), yaitu sisteminformasi yang bergantung pada piranti keras maupun piranti lunak komputeruntuk menghasilkan dan menyebarkan informasi.

Dalam suatu organisasi atau perusahaan bisnis umumnya, Sistem InformasiBerbasis Komputer (CBIS) menurut Raymond McLeod Jr.(2004:14), selainterdiri dari subsistem Sistem Informasi Manajemen, juga terdiri dari subsistem-subsistem lain, yaitu: Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Pendukung Keputusan(Decision Support System – DSS), Kantor Maya (Virtual Office), dan SistemPakar (Expert System).Yang paling banyak mendapat perhatian dari para manajerdan spesialis informasi selama ini adalah Sistem Informasi Manajemen dan DSS,karena berkaitan dengan dukungan terhadap pengambilan keputusan. KonsepSistem Informasi Manajemen muncul terlebih dahulu sebagai sistem informasiyang menyediakan informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusanbagi manajemen. Setelah itu baru mulai berkembang konsep DSS yangmemberikan dukungan terhadap pengambilan keputusan manajemen denganmemberikan pemecahan terhadap masalah-masalah yang yang lebih spesifik,yaitu masalah semi-terstruktur dan masalah tak-terstruktur. Masalah semi-terstruktur adalah masalah yang memiliki struktur hanya pada satu atau dua tahappengambilan keputusan menurut Simon (kegiatan intelijen, kegiatan merancang,kegiatan memilih, dan kegiatan menelaah). Sementara masalah tak-terstrukturadalah masalah yang sama sekali tidak mempunyai struktur pada tiga tahappertama tersebut., dan sifatnya baru, tidak rutin terjadi, serta jarang konsekuen.

Dari pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM) sebagai SistemInformasi Berbasis Komputer (CBIS), Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon(2001:9) menambahkan bahwa sistem informasi adalah suatu solusi organisasidan manajemen yang berbasis pada teknologi informasi. Jadi suatu sisteminformasi terdiri dari komponen-komponen organisasi, manajemen, dan jugateknologi informasi. Teknologi informasi dan organisasi merupakan suaturangkaian komponen terpadu dalam menunjang sistem informasi yang dipakaidalam memberikan solusi bagi manajemen. Kecenderungan teknologi informasikini mengarah pada pemanfaatan teknologi komputer dan teknologi yang terkaitdalam mengintegrasikan suatu data, gambar, grafik, dan suara yang menghasilkaninformasi yang komprehensif.

Infrastruktur teknologi informasi menurut Kenneth C. Laudon dan Jane P.Laudon (2004:12) terdiri dari: “...computer hardware, software, data and storagetechnology, networks....”.Infrastruktur teknologi informasi yang terdiri dariperangkat keras (hardware) komputer, perangkat lunak (software) komputer,teknologi penyimpanan (storage) dan database, serta jaringan (networks), atau

Page 5: Analisis Efektivitas dan Efisiensi E-Filing Pada Direktorat Dirjen … 7.-Satrias.pdf · ”Analisis atas efektivitas dan efisiensi sistem e-Filing pada Direktorat Jenderal Pajak”.

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 65

bisa disebut juga teknologi komunikasi, menyediakan suatu pondasi bagiorganisasi untuk mengembangkan sistem informasinya sendiri.

Pengaruh perkembangan teknologi komunikasi pada organisasi dewasa ini,antara lain berupa banyak digunakannya sistem on-line, real time (OLRT) untukmemproses transaksi bisnis organisasi yang bersangkutan. Dalam sistem OLRT,setiap transaksi yang terjadi akan langsung dicatat dan dimasukkan ke dalamsistem, dan pemrosesan atas transaksi tersebut akan dilakukan segera setelahdatanya dimasukkan ke dalam sistem. Sistem ini termasuk dalam metodepengolahan data dan pemutakhiran data seketika. Perkembangan lebih lanjut darisistem ini adalah Electronic Data Interchanged (EDI) yang memungkinkan bagidua organisasi atau lebih untuk melakukan transaksi dari sistem yang ada dalammasing-masing peserta EDI tersebut (partner) berkat digunakannya data yangtelah distandarisasi.

2. Konsep Efektivitas dalam Sistem Informasi

a. Konsep Dasar EfektivitasIstilah efektivitas (effectiveness) didefinisikan oleh Sumraini sebagai

berikut:“The degree to which a goal is achieved… the degree to which a

task is accomplished. The system is more or less effective depending on:1) How much of its goals it achieves2) The degree to which it achieves better outcomes than other systems do”

Selain itu, efektivitas juga dapat didefinisikan sebagai kemampuanorganisasi untuk menentukan tujuan yang tepat atau kemampuan untukmelakukan suatu kegiatan dengan benar. Sementara itu, R. A. Supriyono(2001:24) menyatakan bahwa efektivitas menunjukkan hubungan antara outputdengan tujuan. Jika kontribusi output sesuai dengan tujuan maka hal tersebutdikatakan efektif.

J. Efrim Boritz (2005:3) menyatakan ada dua pendekatan yang dapatdigunakan untuk mengukur efektivitas sistem informasi. Pertama, Goal-centered View, yaitu pendekatan yang memandang bahwa efektivitas harusdikaitkan dengan apakah sistem telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Dalam sudut pandang ini, konflik-konflik yang terjadi umumnya dikaitkandengan prioritas pelaksanaan sistem, jangka waktu, dan sebagainya. Konflik-konflik tersebut dapat menyebabkan tujuan tercapai hanya dalam jangka waktuyang singkat namun mengorbankan kualitas fundamental sistem, atau bahkandapat mengakibatkan penurunan efektivitas dari sistem itu sendiri dalamjangka panjang. Kedua, System Resources View, menyatakan bahwa untukmengukur efektivitas suatu sistem, terlebih dahulu harus mengidentifikasikualitas-kualitas yang diinginkan dari suatu sistem dan kemudian baru diukurmasing-masing tingkatannya. Menurut pendekatan ini, apabila ditemui

Page 6: Analisis Efektivitas dan Efisiensi E-Filing Pada Direktorat Dirjen … 7.-Satrias.pdf · ”Analisis atas efektivitas dan efisiensi sistem e-Filing pada Direktorat Jenderal Pajak”.

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 66 InoVasi Volume 3; Mei 2010

kualitas-kualitas yang diharapkan, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan darisistem informasi seharusnya tercapai.

b. Dimensi Efektivitas Sistem Informasi

Sebagaimana diungkapkan oleh Boritz di atas, paling tidak ada empatdimensi yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas sistem informasi.Keempat dimensi yang terbagi dalam dua cara atau metode tersebutmengakomodasi kedua pendekatan yang berorientasi pada bahwa efektivitassuatu sistem informasi tergantung pada pencapaian tujuannya (goal-centeredview) maupun bergantung tingkatan kualitas-kualitas yang diharapkan ada padasumber daya sistem (system resources view).

Dalam pendekatan Goal-centered View Boris (2005:3-10), hanyaterdapat satu dimensi saja yang digunakan untuk mengukur efektivitas darisistem informasi, yaitu sebagaimana diungkapkan di atas, pencapaian tujuandari keberadaan sistem informasi tersebut bagi organisasi (stated goals). Disinitingkatan pencapaian tujuan merupakan ukuran efektivitas. Hal ini dilakukanuntuk melihat seberapa efektif pelaksanaan sistem informasi sebagai sebuahalat atau sarana dalam mendukung suatu organisasi mencapai tujuannya.

Sementara itu, pendekatan System Resources View menentukan efektiftidaknya suatu sistem informasi dengan terlebih dahulu menetapkan kualitas-kualitas yang diharapkan ada atau seharusnya ada dalam sumber daya sistem(baik dalam hal input, proses, maupun outputnya) sebagai ukuran. Setelahdiukur dengan membandingkan kualitas sumber daya sistem sesungguhnyadengan kualitas-kualitas yang diharapkan, maka tingkatannya akanmencerminkan apakah sistem telah mencapai tujuannya atau tidak.

3. Konsep Efisiensi dalam Sistem Informasi

a. Konsep Dasar EfisiensiMenurut Arens, Elder, dan Beasley (2003:746), efisiensi adalah suatu

tingkatan dimana biaya dapat dikurangi tanpa menurunkan atau mengurangiefektivitasnya. Jadi apabila efektivitas mengacu pada pencapaian tujuan, makaefisiensi merujuk pada penggunaan sumber daya dalam rangka pencapaiantujuan tersebut. Efisiensi menurut Nugroho Wijayanto (2001:545) dapatdimaksudkan sebagai rasio antara input dengan output. Jika sumber daya yangdibutuhkan untuk mengolah sesuatu lebih kecil daripada hasil yang didapatmaka hal tersebut dikatakan efisien. Atau dengan sumber daya yang samamenghasilkan output yang lebih besar. Edi Sukarno (2000:25) menambahkanbahwa efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaandengan benar.

Page 7: Analisis Efektivitas dan Efisiensi E-Filing Pada Direktorat Dirjen … 7.-Satrias.pdf · ”Analisis atas efektivitas dan efisiensi sistem e-Filing pada Direktorat Jenderal Pajak”.

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 67

b. Dimensi Efisiensi Sistem InformasiNamun sekali lagi J. Efrim Boritz (2005:12-15) memberikan beberapa

dimensi dari efisiensi yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa efisiensuatu sistem informasi. Dimensi-dimensi tersebut antara lain:

1) Dimensi Ketepatan Waktu (Timeliness), menggambarkan seberapacepat suatu sistem mampu untuk menghasilkan output yangdiperlukan user. Dalam sistem batch ukuran yang biasa digunakanadalah turnaround time, yaitu lamanya waktu antara pengumpulansatu pekerjaan sampai dengan diterimanya output lengkap. Sementarauntuk sistem interactive ukuran yang digunakanya adalah responsetime, yaitu lamanya waktu antara pengumpulan satu input transaksisampai dengan diterimanya satu karakter dari output.

2) Dimensi Penggunaan Sumber Daya (Utilization) mencerminkanefisiensi sistem dengan mengukur seberapa ekonomis atau seberapahemat penggunaan sumber daya oleh sistem dalam rangka mencapaitujuannya. Sumber daya sistem yang diukur meliputi SDM, waktupenyelesaian pekerjaan, biaya, hardware, dan software. Untuk sumberdaya hardware dan software, ukuran efisiensi biasanya terletak padatidak terdapatnya kapasitas menganggur atau berlebih, dan hardwareserta software yang mudah dan murah untuk dipelihara

3) Dimensi Kualitas Sistem (System Quality) mengukur efisiensi dalamhal apakah sistem mempunyai dasar yang baik untuk pengembangansistem lebih lanjut sehingga tidak perlu merancang ulang sistem;apakah sistem mempunyai kemampuan adaptif terhadap perubahankondisi atau perubahan kebutuhan user; selain itu juga berkaitandengan apakah terdapat duplikasi (redundancy) dalam data yangdiinput, dalam proses pengolahan data, maupun dalam output yangdihasilkan.

C. Analisis dan Pembahasan

1. Analisa Efektivitas Sistem E-Filing

Pendekatan pencapaian tujuan menyatakan bahwa suatu sistem dapatdikatakan efektif apabila sistem tersebut telah mencapai tujuan yang telahditetapkan sebelumnya. Tingkat pencapaian tujuan merupakan gambaran tingkatefektivitas sistem. Sementara itu, pendekatan sumber daya sistem menyatakanbahwa sistem dikatakan efektif apabila pada sumber daya-sumber daya sistemterdapat kualitas-kualitas yang diharapkan. Sehingga apabila kualitas yangdiharapkan tersebut ada pada sumber daya sistem, maka dapat disimpulkandengan sendirinya sistem akan dapat mencapai tujuannya. Dan untuk membatasipembahasan agar tidak terlalu melebar, maka penulis hanya akan membahasefektivitas sistem e-Filing dari dimensi pencapaian tujuan, dimensi operasional,

Page 8: Analisis Efektivitas dan Efisiensi E-Filing Pada Direktorat Dirjen … 7.-Satrias.pdf · ”Analisis atas efektivitas dan efisiensi sistem e-Filing pada Direktorat Jenderal Pajak”.

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 68 InoVasi Volume 3; Mei 2010

dan dimensi teknis yang berada di Direktorat Informasi Perpajakan Kantor PusatDJP.

a. Dimensi Pencapaian TujuanPengembangan sistem informasi yang dilakukan Direktorat Jenderal

Pajak (DJP) dengan berbasis pada teknologi informasi harus ditujukan untukpeningkatan mutu pelayanan, peningkatan mutu pengawasan, efisiensi danefektivitas kerja, penegakan hukum, dan penggalian informasi dan potensiperpajakan yang lebih cepat dan bersifat nasional untuk meningkatkanpenerimaan pajak dan untuk kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak, sertamembantu manajemen DJP dalam pengambilan keputusan. Pengembangansistem e-Filing sendiri mempunyai tujuan spesifik, yaitu untuk mengatasikelemahan yang timbul dalam pelaksanaan sistem lama, yaitu sistempenyampaian SPT secara manual. Kelemahan yang ada dari sistempenyampaian SPT secara manual, antara lain:

1) Adanya proses perekaman manual data SPT yang disampaikan WPoleh petugas pajak di KPP.Data Wajib Pajak dalam SuratPemberitahuan Tahunan (SPT) yang berada di KPP akan dilakukanperekaman manual oleh petugas untuk kemudian menjadi data baseKPP setempat (KPP lokal) sebelum akhirnya akan dikompilasi diKPDJP menjadi database perpajakan nasional.

2) Masih adanya friksi (hubungan) antara Petugas Pajak (fiskus) denganWajib Pajak.Dengan adanya sistem e-Filing, hubungan antara WP danFiskus akan berkurang karena data SPT WP eFiling akan langsungterekam ke KPDJP karena pelaporannya yang bersifat online dan realtime.

3) Masalah tempat penyimpanan dokumen dan Backup data diKPP.Dalam UU KUP disebutkan bahwa daluwarsa dokumenperpajakan adalah 10 tahun.Hal ini tentunya akan membutuhkan suaturuangan khusus untuk penyimpanan dokumen WP.Hal ini tentunyaakan menimbulkan masalah bila terjadi kejadian yang luar biasa (forcemajeur) seperti banjir, kebakaran, atau pencurian sehingga tidak adabackup data lagi.

Untuk menganalisa pencapaian tujuan dari sistem e-Filing ini, penulismerangkum beberapa tujuan dari sistem tersebut yang akan dijadikan indikatortercapainya tujuan sistem, sebagai berikut:

1) Mendorong Wajib Pajak untuk menggunakan e-Filing sehinggamengurangi perekaman ulang data SPT WP oleh petugas pajak

2) Mengurangi terjadinya friksi antara Petugas Pajak dan Wajib Pajakdalam penyampaian SPT sehingga data yang terekam dalam data baseKPP adalah langsung dari proses eFiling secara online dan realtime

Keuntungan utama dari penggunaan sistem e-Filing yang memanfaatkanjaringan internet dalam penyampaian data SPT WP adalah kemampuannya

Page 9: Analisis Efektivitas dan Efisiensi E-Filing Pada Direktorat Dirjen … 7.-Satrias.pdf · ”Analisis atas efektivitas dan efisiensi sistem e-Filing pada Direktorat Jenderal Pajak”.

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 69

dalam pengiriman data tanpa pengetikan ulang (rekeying) dengan format filetertentu (csv dan xml) dan menempatkannya di tempat dimana data tersebutdibutuhkan. Dengan sistem e-Filing, petugas pajak tidak perlu merekam ulangdata SPT WP ke dalam database karena petugas pajak hanya tinggal me-loadsaja data SPT WP tersebut dari database kantor pusat DJP melalui jaringankerja WAN (Wide Area Networking). Hal ini disebabkan karena semua datayang diterima berupa dokumen elektronik (file eSPT) antarsistem.

Pada saat ini penggunaan aplikasi e-SPT, yang merupakan aplikasipendukung eFiling, masih merupakan suatu alternatif bagi WP disampingpenggunaan formulir SPT kertas, namun mulai bulan Januari 2007, DJPmewajibkan seluruh WP dengan Faktur Pajak Keluaran > 30 Faktur dalamjangka waktu 1 bulan/masa pajak untuk menggunakan aplikasi e-SPT PPN1107 versi 3.0 (kewajiban PPN/PPnBM) dalam pelaporan dataperpajakannya.Hal ini bertujuan untuk mengurangi proses perekaman manualdi KPP khususnya di bidang PPN.Yang perlu dipahami disini adalahpenggunaan aplikasi e-SPT PPN 1107 versi 3.0 (kewajiban PPN/PPnBM) initidak harus dengan eFiling, namun dapat dilakukan secara manual tetapi tetapmenggunakan media elektronik (disket, USB, CD).Sedangkan eFiling sampaisaat ini sendiri hanya merupakan alternatif bukan merupakan kewajiban.

Dengan diterapkannya sistem e-Filing, terjadi pengurangan rantaibirokrasi (friksi) dimana WP tidak terlalu banyak berhubungan dengan petugaspajak. Karena dalam hal penyampaian (file e-SPT)-nya, WP dapat melakukanpengiriman (submission) melalui kantor atau tempat tinggalnya.WP tetapberkewajiban untuk menyampaikan print out induk SPT yang tertera BuktiPenerimaan Elektronik (NTPA, NTPS, NPWP, Waktu Kirim) serta masihharus ditanda tangani oleh WP (tanda tangan basah) ke KPP tempat WPtersebut lapor (terdaftar) dalam jangka waktu 14 hari sejak tanggal e-Filing.Ketentuan ini tetap diberlakukan mengingat di Indonesia belum ada Cyber Lawyang memberikan kekuatan hukum terhadap dokumen elektronik yangdipertukarkan melalui dunia cyber. Sehingga ketentuan tersebut diberlakukanuntuk mengantisipasi apabila terjadi sengketa pajak, maka yang dapat dijadikanbarang bukti yang sah hanyalah dokumen yang memuat tanda tangan basah.

Output dari sistem e-Filing adalah data SPT WP dalam bentuk elektronis,dalam format yang sama persis dengan format SPT kertas, baik SPT Indukmaupun lampiran-lampirannya. Yang disoroti dari sistem e-Filing adalahproses penyampaian data SPT dari WP kepada DJP yang sifatnya online danrealtime, sehingga informasi yang sampai kepada KPDJP dapat langsungdipantau dan merupakan salah satu data pendukung bagi DJP dalam prosespengambilan keputusan di level manajemen DJP.

Sementara itu, penggunaan SPT elektronis (e-SPT) bagi user penggunatentu saja akan mengurangi pemborosan yang berkaitan dengan pemakaiankertas dokumen SPT. Karena aplikasi (software) e-SPT yang dapat di back-updalam media elektronik (USB, CD, Hard Disk) sehingga sangat praktis dan

Page 10: Analisis Efektivitas dan Efisiensi E-Filing Pada Direktorat Dirjen … 7.-Satrias.pdf · ”Analisis atas efektivitas dan efisiensi sistem e-Filing pada Direktorat Jenderal Pajak”.

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 70 InoVasi Volume 3; Mei 2010

mudah (paperless). Bagi petugas pajak termasuk yang berada di DirektoratInformasi Perpajakan Kantor Pusat DJP, adanya aplikasi pendukung e-Filingini tentu saja lebih mempermudah dalam hal pembuatan aplikasi layanan WPyang nantinya akan digunakan oleh petugas di KPP maupun Karikpa.

Dengan melihat terpenuhinya indikator-indikator pencapaian tujuansistem e-Filing maka dapat penulis simpulkan bahwa dari dimensi pencapaiantujuan, sistem e-Filing dapat dikatakan efektif.

b. Dimensi OperasionalDimensi operasional ini akan menganalisa sistem dari sisi

pelaksanaannya di mata pengguna sistem yang berinteraksi dengan sistemsecara reguler, dengan menggunakan sudut pandang atau pendekatan sumberdaya sistem (Resources System View). Karena berhubungan dengan penggunasistem, maka terlebih dahulu harus diidentifikasi siapa pengguna dari sistem e-Filing ini khususnya pada Kantor Pusat DJP.

Dalam sistem penyampaian SPT secara e-Filing dengan menggunakandokumen SPT elektronik (e-SPT), hasilnya akhir atau outputnya adalah data-data dalam SPT itu sendiri yang nantinya akan diproses oleh petugas pajak diDirektorat Informasi Perpajakan (DIP) Kantor Pusat DJP untuk menjadiaplikasi layanan dan ditujukan kepada kantor pajak di bawahnya (dalam hal iniKPP dan Karikpa). Aplikasi layanan ini misalnya aplikasi pemantauanpenyampaian SPT WP e-Filing, aplikasi konfirmasi Pajak Keluaran-PajakMasukan (PKPM), aplikasi Data SPT Masa dan Tahunan WP dan aplikasilainnya yang berdasarkan data SPT WP. Kantor pajak yang berada dibawahnya(KPP dan Karikpa) nantinya akan dapat mengakses melalui situs intranet DJP(“portaldjp”).

Dengan sistem e-Filing, maka petugas pajak yang berada di kantor pusatDJP (DIP) juga dapat melakukan pemantauan WP e-Filing secara sistemmelalui “remote server” ke ASP dan membantu setiap masalah yang terjadidalam proses submission file e-SPT dari ASP ke Kantor Pusat DJP. Sebagaicontoh penulis mencoba menyajikan data berapa total jumlah WP e-Filing yangmelakukan registrasi ke salah satu ASP (www.layananpajak.com).Dari datatanggal 12 Desember 2006 diketahui bahwa jumlah WP mencapai 278 WP.Initentunya mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan jumlah WP yangmendaftarkan pada ASP yang sama pada setahun sebelumnya yaitu baru 112WP.Dari informasi ini dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan aplikasi e-Filing menunjukkan peningkatan seiring dengan sosialisasi yang terusdilakukan oleh pihak DJP.

Penulis akan menganalisa efektivitas sistem e-Filing dalam dimensioperasional dari sudut pandang pengguna sistem yang berada dalamsubdimensi sifat penggunaan sistem dan subdimensi manfaat sistem bagipetugas pajak di Kantor Pusat DJP khususnya di Direktorat InformasiPerpajakan. Pembahasan dalam beberapa subdimensi tersebut menggunakan

Page 11: Analisis Efektivitas dan Efisiensi E-Filing Pada Direktorat Dirjen … 7.-Satrias.pdf · ”Analisis atas efektivitas dan efisiensi sistem e-Filing pada Direktorat Jenderal Pajak”.

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 71

pendekatan System Resources View, dengan berdasarkan efektivitas pada adaatau tidaknya kualitas yang diharapkan atau seharusnya ada pada sumber dayasistem sehingga sistem dapat mencapai tujuannya.

1) Subdimensi Sifat Penggunaan Sistem

Seperti yang telah diuraikan dalam sebelumnya sifat penggunaandari sistem informasi yang efektif adalah bahwa sistem tersebut dapatdigunakan oleh semua level manajemen organisasi. Sehingga dalamsubdimensi sifat penggunaan sistem ini, indikator bahwa sistem e-Filingdapat dikatakan efektif adalah apabila sistem tersebut dapat digunakanoleh semua level manajemen DJP, mulai dari petugas pelaksana sampaidengan Direktur Jenderal Pajak dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.“Dapat digunakan” disini tentu saja berkaitan dengan kesesuaian antarakebutuhan informasi dari tugas-tugas petugas pajak tersebut denganinformasi yang dapat disediakan oleh sistem.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengguna utama outputdari sistem e-Filing di Kantor Pusat DJP adalah Direktorat InformasiPerpajakan. Petugas pajak yang ada akan memanfaatkan data-data SPTWP yang telah ada dalam database untuk menghasilkan aplikasi(program) layanan internal DJP dan nantinya akan digunakan oleh semuauser di KPP.Sebagai ilustrasi adanya aplikasi Konfirmasi Pajak Keluaran -Pajak Masukan (PKPM) dalam intranet DJP (“portaldjp). Aplikasi inimerupakan hasil pengolahan data e-Filing yang masuk ke Kantor PusatDJP dan digunakan sebagai pendukung bagi petugas pajak di KPP dalammenerbitkan suatu produk hukum. Selanjutnya aplikasi PKPM digunakanoleh petugas pemeriksa pajak untuk melakukan konfirmasi PajakMasukan/Pajak Keluaran terhadap kewajiban WP Pengusaha Kena Pajakyang sedang menjalani pemeriksaan pajak. Aplikasi ini sendiri dapatdiakses oleh petugas pajak sesuai dengan tingkat kebutuhan dankewenangannya.

Kemudian output dari sistem e-Filing ini juga digunakan olehDirektorat Informasi Perpajakan untuk mendukung pembentukan databaseWP secara akurat (valid) sekaligus sebagai bahan kajian data; selanjutnyauntuk dikembangkan bersama dengan informasi yang diterima dari pihaklain (eksternal) seperti Bea Cukai, Kepolisian, Pemda, Imigrasi dan Pihakterkait lainnya sehingga menghasilkan informasi yang dapat digunakanuntuk mendukung keputusan ekstensifikasi maupun intensifikasi WP baikWP Orang Pribadi maupun WP Badan dalam rangka mendukungpenerimaan negara dari sektor pajak.Tentu saja hal ini membutuhkankerjasama yang sinergis dan kontinu antar instansi sehingga rencanapembentukan Single Identification Number (SIN) dapat juga segeraterealisasi.Karena dengan adanya SIN, diharapkan nantinya setiap warganegara hanya mempunyai satu nomor identitas. Jadi dapat disimpulkan

Page 12: Analisis Efektivitas dan Efisiensi E-Filing Pada Direktorat Dirjen … 7.-Satrias.pdf · ”Analisis atas efektivitas dan efisiensi sistem e-Filing pada Direktorat Jenderal Pajak”.

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 72 InoVasi Volume 3; Mei 2010

bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem e-Filing ini pada dasarnyadapat mengakomodasi kebutuhan informasi perpajakan dari semua levelmanajemen DJP.

2) Subdimensi Manfaat Sistem Bagi Petugas Pajak

Subdimensi manfaat sistem bagi petugas pajak ini merupakan salahsatu ukuran kepuasan pengguna sistem, dalam hal ini adalah petugas pajak,dikaitkan dengan penyelesaian tugas-tugasnya. Untuk menggambarkanefektivitas sistem e-Filing dalam subdimensi ini penulis menggunakanindikator-indikator, antara lain: pertama, informasi yang dihasilkan sisteme-Filing ini dapat membantu mempermudah penyelesaian tugas-tugas yangharus diselesaikan oleh para petugas pajak yang berkaitan dengan dataSPT (relevan dengan kebutuhan penyelesaian tugas-tugas); kedua, sistemini dapat membantu memperjelas letak permasalahan yang dihadapipetugas pajak yang berkaitan dengan penyelesaian tugasnya danmembantu memecahkan masalah tersebut.Agar tidak terlalu melebar,penulis akan memfokuskan pada Kantor Pusat DJP.

Pengembangan sistem e-Filing oleh Direktorat Jenderal Pajak, padadasarnya adalah untuk menyederhanakan proses kerja yang ada di DJPsendiri, yang berkaitan dengan proses penanganan SPT dari WP. Sehinggadalam hal ini, sistem e-Filing menyediakan informasi untuk pengambilankeputusan bagi para petugas pajak.Perlu ditekankan sekali lagi disinibahwa sistem e-Filing bukanlah suatu expert system, yang akan membantupetugas pajak atau memberikan solusi pemecahan masalah langkah demilangkah apabila mereka mengalami kesulitan dalam mengintepretasikandan mengolah data-data SPT WP yang dihasilkan sistem e-Filing. Sistemini hanyalah memberikan dukungan bagi penyelesaian tugas ataupengambilan keputusan petugas pajak dalam jenjang manajemen DJPdengan menyediakan data atau informasi yang relevan dan reliabel.Sebagai contohnya Petugas Pajak di Direktorat Informasi PerpajakanKantor Pusat DJP akan melakukan pengolahan data WP e-Filing menjadilayanan aplikasi internal DJP yang berisikan informasi bagi petugas dibawahnya (KPP dan Karikpa) dan dapat diakses secara online dalammendukung pelayanan ke WP.

Dari subdimensi manfaat sistem bagi petugas pajak ini, penulismenyimpulkan bahwa sistem e-Filing sudah efektif karena hasil keluarandari sistem ini dapat mendukung penyelesaian tugas-tugas sertamendukung proses pengambilan keputusan bagi penggunanya, dalam halini adalah petugas pajak dalam berbagai jenjang manajemen DJP, denganmenghasilkan keluaran atau output berupa informasi yang relevan sertareliabel.

Page 13: Analisis Efektivitas dan Efisiensi E-Filing Pada Direktorat Dirjen … 7.-Satrias.pdf · ”Analisis atas efektivitas dan efisiensi sistem e-Filing pada Direktorat Jenderal Pajak”.

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 73

c. Dimensi Teknis

Dalam dimensi teknis ini penulis akan menguraikan bagaimanadukungan teknologi informasi yang digunakan sebagai komponen dalam sisteme-Filing ini dapat membantu sistem ini dalam mencapai tujuannya, dan jugamengenai desain sistem yang mendukung sistem ini. Sama halnya denganpembahasan dalam dimensi operasional, pembahasan untuk menggambarkanefektivitas sistem e-Filing dari dimensi teknis, juga menggunakan pendekatansumber daya sistem (system resources view). Dalam dimensi teknis inipembahasan akan dibagi dalam dua subdimensi, yaitu subdimensi teknologidan subdimensi desain sistem.

1) Subdimensi TeknologiDalam subdimensi teknologi ini, penulis akan menguraikan

dukungan teknologi informasi yang membentuk sistem e-Filing. Apakahteknologi hardware dan software telah digunakan untuk mendukungsistem sudah tepat atau memadai, atau apakah perubahan dalamteknologi hardware dan software yang mendukung suatu sistem akanmemungkinkan sistem tetap dapat mencapai tujuannya. Kemudiandengan menggunakan pendekatan sumber daya sistem, untukmenggambarkan efektivitas dari sistem e-Filing ini dari sudut pandangteknologi informasi yang mendukungnya, terlebih dahulu penulismenetapkan kriteria kualitas dari sumber daya yang harus ada agar sistemini dapat mencapai tujuannya. Kriteria kualitas dari sumber dayateknologi informasi yang mendukung sistem e-Filing ini, penulis uraikandalam bentuk indikator, apabila indikator tersebut terpenuhi denganmelihat kondisi dari dukungan teknologi yang ada, maka dapatdisimpulkan sistem akan dapat mencapai tujuannya. Dukungan teknologiinformasi tersebut terbagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware)dan perangkat lunak (software). Dan kriteria kualitas yang diharapkanada pada kedua sumber daya tersebut adalah kinerja perangkat keras(hardware) yang reliabel serta perangkat lunak (software) yang efektifatau tepat sasaran.

Dukungan teknologi hardware pada sistem e-Filing terdiri darihardware untuk database server di kantor pusat, hardware untuk jaringankerja yang menghubungkan semua unit kerja DJP di seluruh Indonesiadengan pusat pengolahan data di kantor pusat DJP, serta hardware yangada di KPP (workstation server).

Sementara itu, hardware yang ada di kantor pusat DJP sebagianbesar berbasis SUN Microsystem, kecuali untuk beberapa PCmenggunakan produk IBM terbaru. Selain itu server-server databaseyang ada di kantor pusat dalam bentuk mainframe yang mempunyaikapasitas mencapai TeraByte. Untuk database sendiri terbagi dalam 3kelompok server database, yaitu database staging, bank data nasional,

Page 14: Analisis Efektivitas dan Efisiensi E-Filing Pada Direktorat Dirjen … 7.-Satrias.pdf · ”Analisis atas efektivitas dan efisiensi sistem e-Filing pada Direktorat Jenderal Pajak”.

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 74 InoVasi Volume 3; Mei 2010

dan Electronic Data Warehouse (EDW). Server database di kantor pusatDJP tersebut aktif selama 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalamseminggu. Semua konfigurasi hardware yang ada di kantor pusat DJPbaik untuk server-server database yang berupa mainframe maupun PC-PC yang berfungsi sebagai server masih mendapatkan garansi dariprodusennya untuk jangka waktu yang relatif lama, serta para produsentersebut masih memberikan asistensi serta penanganan dengan segeraapabila timbul masalah dengan produknya tersebut.

Jaringan internet yang menghubungkan WP dengan databasekantor pusat DJP ini diserahkan pengelolaannya kepada penyedia jasajaringan (ASP) yang melakukan kerja sama dengan DJP.Pertimbangannya adalah dari segi biaya akan sangat lebih ekonomis bagiDJP untuk menggunakan pihak ketiga sebagai penyedia jasa jaringan.Selain itu, DJP belum mempunyai sumber daya manusia yang dapatberkonsentrasi untuk mengelola jaringan tersebut secara profesional.Sehingga bagi WP yang hendak menyampaikan SPT-nya secara e-Filingharus terlebih dahulu mendaftarkan diri pada ASP yang telah ditunjukoleh DJP untuk dapat menikmati layanan e-Filing. Dan semua biaya yangtimbul diselesaikan menurut kesepakatan/perjanjian antara WP sendiridengan ASP.

Menurut penulis, faktor timbulnya biaya yang masih harusdikeluarkan lagi oleh WP sehubungan dengan pendaftaran yang harusdilakukan pada ASP sebelum dapat menikmati layanan e-Filing, akansangat mempengaruhi keputusan WP untuk menggunakan sistem inidibandingkan dengan sistem penyampaian SPT manual. Sebagaiinformasi, Asosiasi ASP mengenakan registrasi yang berkisar Rp1.000.000,- sampai dengan Rp 2.000.000,- setahun tergantung paketpelayanan yang dipilih oleh WP. Kemudian WP masih dikenakantambahan biaya pengiriman (submission) file e-SPT Rp 40.000,- untuksatu kali pengiriman Ditambah lagi bagi WP masih diwajibkan untukmenyampaikan print out SPT Induk yang memuat tanda tangan basahsecara langsung atau via pos ke KPP tempatnya terdaftar ataudikukuhkan.

Sementara itu, untuk jaringan yang menghubungkan databasekantor pusat dengan database KPP, Karikpa, maupun Kanwil dikelolasendiri oleh DJP dalam jaringan intranet yang menghubungkan seluruhKPP, Karikpa, maupun Kanwil di Indonesia, serta kantor pusat DJPdalam suatu Wide Area Network (WAN).

Kemudian menurut tim e-Filing pada Direktorat InformasiPerpajakan, sampai saat ini belum pernah mengalami down time, baikdari sisi dukungan hardware maupun secara sistem. Kemudian untukperangkat lunak (software) yang mendukung sistem e-Filing ini menurutpenulis sudah cukup efektif atau tepat sasaran, karena untuk mendukung

Page 15: Analisis Efektivitas dan Efisiensi E-Filing Pada Direktorat Dirjen … 7.-Satrias.pdf · ”Analisis atas efektivitas dan efisiensi sistem e-Filing pada Direktorat Jenderal Pajak”.

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 75

berjalannya sistem ini telah digunakan berbagai software aplikasi yangmenunjang. Software tersebut antara lain, yaitu: aplikasi e-SPT yangdikembangkan oleh DJP; aplikasi ASP.net yang terdapat padaapplication server e-Filing untuk berkomunikasi dengan jaringan internetdan ASP, software aplikasi pengolahan database Oracle denganbermacam-macam versi sampai dengan versi yang terbaru, softwareuntuk jaringan WAN DJP, yang terdiri dari aplikasi untuk menghasilkanhalaman dengan format HTML yang berbasis HTTP, aplikasi browseryang mendukung JAVA Applet yaitu minimal Internet Explorer 6.0,aplikasi “PortalDJP” yang terdapat dalam browser, yang dapat digunakanoleh para petugas pajak untuk mengakses informasi dari databasenasional.

Selain itu, menurut tim e-Filing software-software yangdigunakan tersebut belum pernah mengalami kegagalan atau “masukbengkel”. Yang umumnya terjadi adalah penambahan-penambahan fituratau modifikasi yang harus dilakukan karena sistem belum terintegrasidengan baik dengan sistem informasi yang ada di KPP, dan hal inibersifat kasuistik tergantung kondisi yang ada pada masing-masing KPP.

Secara keseluruhan dari subdimensi teknologi, dapat penulissimpulkan bahwa sistem e-Filing akan dapat mencapai tujuannya(efektif) karena mendapat dukungan perangkat keras yang cukup reliabeldan perangkat lunak yang tepat sasaran.

2) Subdimensi Desain Sistem

Dalam subdimensi desain sistem ini, efektivitas sistemdigambarkan dengan adanya sistem pengendalian yang memadai, desainsystem interface yang fleksibel dan kompatibel dengan sistem-sistem lainada dalam organisasi, dan adanya akurasi sistem.

a) Sistem PengendalianSebagaimana jenis-jenis pengendalian terhadap sistem online

realtime, sistem pengendalian yang ada pada sistem e-Filing meliputipengendalian terhadap unsur-unsur yang ada pada sistem, antara lainpengendalian terhadap keamanan sistem dan transmisi data,pengendalian akses baik akses secara fisik maupun akses ke dalamsistem, pengendalian terhadap masukan, pengolahan data, maupunkeluaran, dan pengendalian terhadap terhadap salinan cadangan dankesiagaan (standby).

Pengendalian terhadap keamanan sistem e-Filing adalahmenggunakan mekanisme pengacakan data secara elektronis denganmenggunakan kunci publik (public key encryption), yaitu enkripsi(penyandian) yang menggunakan dua kunci, yaitu kunci publik dankunci privat. Kunci publik diberitahukan oleh DJP dan digunakanoleh semua orang yang ingin mengirimkan file e-SPT-nya

Page 16: Analisis Efektivitas dan Efisiensi E-Filing Pada Direktorat Dirjen … 7.-Satrias.pdf · ”Analisis atas efektivitas dan efisiensi sistem e-Filing pada Direktorat Jenderal Pajak”.

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 76 InoVasi Volume 3; Mei 2010

(submission) secara terenkripsi kepada DJP. SPT WP yangterenkripsi tersebut hanya dapat dibuka dan dibaca (decryption)dengan kunci privat dimiliki oleh DJP. Dengan digunakannyamekanisme kunci publik dan kunci privat maka otentifikasi SPTyang disampaikan WP akan dapat dikenali oleh sistem e-Filing,karena dalam kunci publik yang digunakan oleh WP terdapatattachment digital certificate.

Sementara itu untuk mengamankan jaringan WAN-nya, DJPmenggunakan firewall dan SSL (Secure Sockets Layer). Firewallyang merupakan suatu cara atau mekanisme yang diterapkan baikterhadap hardware, software ataupun sistem itu sendiri dengantujuan untuk melindungi, baik dengan menyaring, membatasi ataubahkan menolak suatu atau semua hubungan/kegiatan suatu segmenpada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan merupakanruang lingkupnya. Segmen tersebut merupakan sebuah workstationyang ada di unit-unit kerja DJP seperti KPP, Karikpa, dan Kanwil,webserver yang ada di kantor pusat DJP, router, atau jaringan LANpada masing-masing unit kerja DJP tersebut. Seluruh hubungan ataukegiatan dari dalam ke luar, harus melewati firewall. Hal inidilakukan dengan cara memblok/membatasi baik secara fisik semuaakses terhadap jaringan lokal, kecuali melewati firewall. Hanyakegiatan yang terdaftar atau dikenal saja yang dapatmelewati/melakukan hubungan, hal ini dilakukan dengan mengaturpolicy pada konfigurasi keamanan lokal. Firewall itu sendiriharuslah kebal atau relatif kuat terhadap serangan/kelemahan.Dengan menggunakan firewall berarti penggunaan sistem yang dapatdipercaya dan sistem yang relatif aman. Sedangkan SSL adalahprotokol untuk mengamankan transfer informasi yang dilakukanmelalui jaringan internet. SSL ini memungkinkan baik komputerserver maupun workstation/client untuk melakukan enkripsi maupundekripsi pada saat komunikasi data dilakukan melalui jaringan.

Kemudian dalam sistem e-Filing juga terdapat prosedurpengendalian dan fasilitas keamanan untuk memberikanperlindungan fisik terhadap sistem baik di kantor pusat DJP maupunterhadap sistem yang ada di KPP. Prosedur pengendalian dan fasiltaskeamanan tersebut, seperti: digunakan magnetic ID card untuk dapatmemasuki ruangan-ruangan komputer sistem; di setiap pintu masukke ruangan-ruangan di kantor pusat dijaga oleh satpam;digunakannya pintu key lock yang dilengkapi dengan identifikasisidik jari sekaligus password khusus untuk ruangan Electronic DataWarehouse di kantor pusat. Selain itu juga terdapat fasilitas sepertipendingin ruangan, dan pengatur kelembaban untuk mengoptimalkankinerja komputer, fasilitas peralatan pemadam kebakaran, detektor

Page 17: Analisis Efektivitas dan Efisiensi E-Filing Pada Direktorat Dirjen … 7.-Satrias.pdf · ”Analisis atas efektivitas dan efisiensi sistem e-Filing pada Direktorat Jenderal Pajak”.

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 77

asap dan panas, serta sprinkler untuk mengantisipasi keadaandarurat, dan adanya UPS serta genset untuk mengantisipasi apabilaarus listrik dari PLN tiba-tiba padam. Prosedur pengendalian danfasilitas keamanan yang ada pada sistem, menurut penulis, sudahcukup memadai untuk membatasi secara fisik terhadap sistem dariakses pihak-pihak yang tidak mempunyai otorisasi, serta untukmengantisipasi keadaan darurat yang berkaitan dengan gangguankelistrikan.

Kemudian untuk prosedur pengendalian akses pengguna kedalam sistem, menurut penulis sudah cukup memadai. Hal ini dapatdilihat dengan adanya mekanisme Logging On yang mensyaratkanadanya nomor identifikasi (berupa NIP pegawai) serta password,yang berfungsi untuk identifikasi pengguna yang berhak sekaligussebagai pembatasan kewenangan untuk memanfaatkan sistem sesuaidengan untuk kedudukan, tugas, dan fungsinya masing-masingpengguna. Selain itu, sistem dilengkapi dengan keharusan untukmenggunakan password untuk pengoperasian sistem komputer yangmenyangkut aplikasi/software yang berhubungan dengan dataperpajakan, dan history log sehingga dapat dilakukan penelusuransiapa saja yang telah mengoperasikan sistem komputer, sertaterdapat software antivirus yang secara berkala di-update untukmengantisipasi serangan-serangan virus yang datang dari luar sistem.

Sementara itu, penulis juga berpendapat bahwa prosedurpengendalian untuk mempertahankan akurasi data, mulai dari adanyaproses validasi masukan pada application server, mekanisme controlgroup dan koneksi data untuk memantau proses pengolahan datayang sedang berjalan dalam sistem, sampai dengan adanyamekanisme untuk melakukan pengujian secara sistem apakah outputtelah sama dengan input (salah satunya adalah dengan melaluimekanisme control total), yang diteruskan dengan pendistribusianoutput sistem oleh Seksi Komunikasi Data Direktorat InformasiPerpajakan kepada KPP-KPP tempat WP terdaftar atau dikukuhkansesuai dengan IP Addres masing-masing KPP tersebut, sudah cukupmemadai.

Pengendalian terhadap kesiagaan (standby) berupadijalankannya sistem komputer baik yang ada di kantor pusatmaupun KPP dengan menggunakan sistem redundant, yaitupenggunaan lebih dari satu server (minimal dua buah) untukmengantisipasi apabila terjadi kerusakan atau masalah dengan serveryang sedang berjalan, secara otomatis server yang lain akanlangsung mengambil alih tugas yang sedang dijalankan oleh serveryang rusak tersebut. Secara keseluruhan sistem pengendalian yangada dalam sistem e-Filing, menurut penulis, sudah cukup memadai

Page 18: Analisis Efektivitas dan Efisiensi E-Filing Pada Direktorat Dirjen … 7.-Satrias.pdf · ”Analisis atas efektivitas dan efisiensi sistem e-Filing pada Direktorat Jenderal Pajak”.

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 78 InoVasi Volume 3; Mei 2010

untuk menjamin bahwa data atau informasi yang dihasil oleh sistemakan akurat.

3) Desain Interface Sistem

Interface atau antarmuka antara sistem yang ada pada jaringaninternet yang dikelola oleh penyedia jasa jaringan (ASP) dengan sistemdatabase yang ada di kantor pusat DJP dijembatani dengan softwareaplikasi ASP.net yang terdapat dalam application server, yangmerupakan aplikasi untuk membaca data SPT WP yang disampaikan olehASP dan mengkonversi format datanya kembali menjadi CSV agar dapatmasuk dalam database staging dan database nasional melalui proses ETL(extracting, transforming, loading). Sementara itu interface antara sistemdatabase yang ada di kantor pusat dengan sistem database yangterintegrasi dengan sistem informasi internal yang ada di KPPdijembatani dengan jaringan komunikasi data WAN DJP. Sedangkanpada database staging kantor pusat juga terdapat aplikasi yang berfungsiuntuk mentransmisikan data SPT WP langsung ke KPP dengan IPAddress yang sesuai dengan kode KPP yang terdapat pada NPWP SPTyang masuk tersebut. Jadi bisa dikatakan bahwa desain interface sisteme-Filing cukup kompatibel dengan sistem pengolahan database yang adadi kantor pusat, sistem komunikasi data, dan sistem informasi yang ada dimasing-masing KPP.

Sehingga bisa dikatakan desain interface pada sistem e-Filing inicukup fleksibel dan adaptif terhadap perubahan yang mungkin terjadi,yang berkaitan dengan perubahan proses atau spesifikasi input.

4) Akurasi Sistem

Akurasi sistem dalam subdimensi desain sistem dapat dijadikanukuran untuk menggambarkan efektivitas sistem. Suatu sistem dikatakanefektif apabila mempunyai desain yang akurat. Akurasi sistem iniumumnya dengan sendirinya akan tercapai apabila dalam sistem terdapatsistem pengendalian yang efektif, yang akan memastikan bahwa sistemberjalan sesuai dengan yang diharapkan sehingga menghasilkan outputyang akurat, konsisten, dan reliabel. Untuk menghasilkan output yangakurat, konsisten, dan reliabel, paling tidak harus terdapat pengendalianuntuk memastikan bahwa data yang diinput dalam sistem adalah datayang benar dan transaksinya telah mendapat otorisasi, pengendalianuntuk memastikan bahwa proses berjalan sebagaimana mestinya, danpengendalian untuk memastikan bahwa output telah sesuai dengan yangdisyaratkan (akurat).

Sebagaimana telah penulis jelaskan pada subbagiansebelumnya, secara umum sistem pengendalian yang ada dalam sistem e-

Page 19: Analisis Efektivitas dan Efisiensi E-Filing Pada Direktorat Dirjen … 7.-Satrias.pdf · ”Analisis atas efektivitas dan efisiensi sistem e-Filing pada Direktorat Jenderal Pajak”.

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 79

Filing sudah cukup memadai untuk menjamin bahwa data atau informasiyang dihasil oleh sistem akan akurat. Sistem pengendalian tersebutmeliputi unsur-unsur pengendalian yang umumnya harus ada dalamsebuah sistem yang berbasis online realtime, antara lain pengendalianterhadap keamanan sistem dan transmisi data, pengendalian akses baikakses secara fisik maupun akses ke dalam sistem, pengendalian terhadapmasukan, pengolahan data, maupun keluaran, dan pengendalian terhadapterhadap salinan cadangan dan kesiagaan (standby).

Berdasarkan uraian yang telah penulis jabarkan mengenaisubdimensi desain sistem dari sistem e-Filing ini, penulis menyimpulkanbahwa sistem ini sudah efektif, dalam artian sistem akan mampumencapai tujuannya karena didukung dengan sistem pengendalian yangmemadai, desain sistem interface yang fleksibel dan kompatibel dengansistem lain yang digunakan oleh Kantor Pusat DJP.

2. Analisa Efisiensi Sistem e-Filing

Efisiensi mengacu pada penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuantersebut. Suatu sistem umumnya dapat dikatakan sebagai sistem yang efisienapabila sistem tersebut dapat menghemat penggunaan sumber daya, seperti SDM,waktu, uang, dan sebagainya, untuk mencapai tujuannya. Sementara itu, efisiensidapat dihitung dengan membandingkan antara input yang digunakan denganoutput yang dihasilkan. Sehingga biasanya efisiensi digambarkan sebagai rasioantara input dengan output. Namun efisiensi suatu sistem juga dapat dicerminkandari kemampuan sistem tersebut untuk menyelesaikannya suatu pekerjaan atautransaksi dengan benar.

Dalam menganalisa efisiensi sistem e-Filing, penulis akan terfokus padapembahasan menurut dua dimensi efisiensi sistem dari tiga dimensi yangdikemukakan oleh J. Efrim Boritz, yaitu Dimensi Penggunaan Sumber Daya danDimensi Kualitas Sistem di Direktorat Informasi Perpajakan Kantor Pusat DJP.

a. Dimensi Penggunaan Sumber DayaDalam dimensi penggunaan sumber daya ini efisiensi sistem dicerminkan

dengan seberapa ekonomis atau seberapa hemat penggunaan sumber daya untukmenunjang dihasilkannya output seperti yang dikehendaki. Sistem e-Filing yangmemanfaatkan jaringan internet untuk mengkomunikasikan data SPT WPlangsung ke dalam database Kantor Pusat DJP, telah mengurangi sebagian tahapdalam proses penyampaian SPT yang dilakukan secara manual yaitu masalahperekaman. Dengan adanya pengurangan sebagian proses dari sistem manualmaka dengan sendirinya akan mengurangi jumlah personel yang terlibat dalamsistem tersebut.

Kemudian dari segi biaya untuk operasional sistem, bisa dikatakan bahwadengan sistem e-Filing, bila ditinjau dari sisi petugas pajak khususnya di KantorPusat DJP; banyak biaya yang dapat dihemat melalui pengurangan sebagian tahap

Page 20: Analisis Efektivitas dan Efisiensi E-Filing Pada Direktorat Dirjen … 7.-Satrias.pdf · ”Analisis atas efektivitas dan efisiensi sistem e-Filing pada Direktorat Jenderal Pajak”.

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 80 InoVasi Volume 3; Mei 2010

transaksi, penghapusan penggunaan dokumen cetak, dan pengurangan biayaperawatan dokumen manual.

Kemudian berkaitan dengan sumber daya sistem hardware maupunsoftware yang digunakan, efisiensi dapat ditunjukkan dengan tidak terdapatnyakapasitas yang menganggur (iddle capacity) atau kapasitas yang berlebih(excessive capacity) dari hardware, dan juga hardware dan software yang murahdan mudah dipelihara. Dalam pelaksanaan sistem e-Filing ini memanfaatkaninfrastruktur teknologi yang telah ada sebelumnya. Dan infrastruktur tersebutdigunakan secara bersamaan dengan pelaksanaan sistem lainnya, atau dengan katalain sistem e-Filing bersama-sama dengan sistem dengan basis yang sama, yaituonline realtime, memanfaatkan infrastruktur yang sama. Sehingga meminimalkanadanya kapasitas yang menganggur atau kapasitas yang berlebih dari infrastrukturteknologi informasi yang ada.

Dari dimensi penggunaan sumber daya sistem, penulis menyimpulkanbahwa dengan diterapkannya sistem e-Filing; akan dapat meningkatkan efisiensioperasional, karena dengan dilaksanakannya sistem ini terjadi penghematan SDMyang terlibat; penghematan biaya operasional; tidak adanya kapasitasmenganggur, karena pada saat tingkat penggunaan sistem tidak terlalu tinggi,sebagian kapasitas yang tidak terpakai dapat dipakai oleh sistem lain yangdijalankan secara bersamaan dengan sistem e-Filing dan memanfaatkaninfrastruktur yang sama

b. Dimensi Kualitas SistemDimensi kualitas sistem mengukur efisiensi dalam hal apakah sistem

mempunyai dasar yang baik untuk pengembangan sistem lebih lanjut sehinggatidak perlu merancang ulang sistem; apakah sistem mempunyai kemampuanadaptif terhadap perubahan kondisi atau perubahan kebutuhan user; selain itu jugaberkaitan dengan apakah terdapat duplikasi (redundancy) dalam data yangdiinput, dalam proses pengolahan data, maupun dalam output yang dihasilkan.

Sistem e-Filing mempunyai kemampuan adaptif terhadap perubahankondisi atau perubahan kebutuhan user. Sebagai contoh apabila harus dilakukanperubahan format SPT untuk mengakomodasi perubahan kebutuhan informasipetugas pajak, maka hanya akan dilakukan dilakukan beberapa perubahan ataumodifikasi pada program aplikasi yang digunakan untuk membaca input denganspesifikasi yang baru, program aplikasi untuk proses pengolahan data denganspesifikasi input yang baru, maupun modifikasi pada struktur tabel yang adadalam database. Selain itu dengan desain interface sistem yang fleksibel,kompatibel, disertai dengan kemampuan sistem yang adaptif, maka bisa dikatakanbahwa sistem e-Filing telah mempunyai dasar yang baik untuk pengembangansistem lebih lanjut, tanpa harus mengubah sistem secara keseluruhan ataumerancang ulang sistem.

Dari penjelasan yang telah penulis uraikan mengenai dimensi kualitassistem, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa sistem e-Filing dengan

Page 21: Analisis Efektivitas dan Efisiensi E-Filing Pada Direktorat Dirjen … 7.-Satrias.pdf · ”Analisis atas efektivitas dan efisiensi sistem e-Filing pada Direktorat Jenderal Pajak”.

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 81

kualitas dapat dikatakan efisien karena kemampuan sistem yang adaptif terhadapperubahan yang terjadi (peraturan perpajakan).

D. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

a. Pelaksanaan sistem e-Filing pada Direktorat Jenderal PajakSistem e-Filing pada Direktorat Jenderal Pajak merupakan aplikasi

layanan kepada Wajib Pajak secara online dan real time.Sistem ini dalampelaksanaannya sudah didukung baik dari segi teknologi (hardware dansoftware), personel maupun dari peraturan pelaksanaannya.

b. Tingkat efektivitas dan efisiensi sistem e-Filing pada DirektoratJenderal Pajak

1) Efektivitas Sistem e-Filinga) Dimensi Pencapaian Tujuan.

Dalam dimensi ini penulis menyimpulkan bahwa efektivitassistem e-Filing telah tercapai karena telah tercapainya tujuan dari sistemini yaitu mengurangi proses perekaman manual di kantor pajak. Hal inidapat dijelaskan bahwa dengan e-Filing, petugas pajak tidak perlu lagimelakukan kegiatan perekaman data SPT WP karena data SPT WP (filee-SPT) e-Filing langsung terekam dalam database Kantor Pusat DJPsecara online dan real time.b) Dimensi Operasional.

Dalam dimensi ini penulis menyimpulkan bahwa efektivitassistem e-Filing telah tercapai dengan melihat terpenuhinya indikatoryang ada yaitu sistem yang dapat digunakan oleh semua levelmanajemen DJP melalui aplikasi internal DJP (“portaldjp”), aplikasiPKPM yang memudahkan petugas dalam mendapatkan konfirmasi ataskewajiban PPN/PPnBM dari WP sehingga membantu penyelesaiantugas pemeriksaan dari petugas pajak.

c) Dimensi Teknis.Penulis menyimpulkan bahwa sistem e-Filing telah cukup efektif,

karena terdapatnya dukungan hardware yang reliabel serta softwareyang tepat sasaran, secara umum sistem pengendalian cukup memadai,desain interface sistem yang cukup fleksibel dan kompatibel dengansistem-sistem lain, serta terdapat akurasi sistem karena sistempengendalian yang memadai.

2) Efisiensi Sistem e-FilingPenulis menyimpulkan bahwa sistem e-Filing telah cukup

efisien dengan memperhatikan indikator yang terdapat dalam dimensi-dimensi efisiensi sistem sebagai berikut :

Page 22: Analisis Efektivitas dan Efisiensi E-Filing Pada Direktorat Dirjen … 7.-Satrias.pdf · ”Analisis atas efektivitas dan efisiensi sistem e-Filing pada Direktorat Jenderal Pajak”.

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 82 InoVasi Volume 3; Mei 2010

a) Dimensi Penggunaan Sumber Daya.Penulis menyimpulkan bahwa, secara umum, efisiensi sistem e-

Filing tercapai dalam dimensi ini. Hal ini dapat dilihat pada terjadinyapenghematan sumber daya sistem, yang meliputi: penghematan SDMdan biaya operasional di KPDJP, dengan diimplementasikannya sistemini dibandingkan dengan sistem manual. Selain itu didukung denganperangkat keras dan perangkat lunak yang reliable serta meminimalkanadanya kapasitas yang menganggur.

b) Dimensi Kualitas Sistem.Dari dimensi ini penulis juga menyimpulkan bahwa sistem ini

cukup efisien dengan melihat, berdasarkan hasil penelitian, sistemmempunyai dasar yang baik untuk pengembangan lebih lanjut sertamempunyai kemampuan adaptif terhadap perubahan kebutuhanpengguna, selain itu dengan sistem pengendalian yang telah ada dapatmenjamin tidak terjadinya duplikasi dalam data yang diinput, dalampengolahan data, maupun output yang dihasilkan.

2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa atas efefktivitas dan efisiensi padasistem e-Filing, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:.

a. Dokumentasi sistem yang belum terkoordinasi dengan baik hendaknyadikelola oleh satu bagian tersendiri, selain itu dokumentasi sistem secarakeseluruhan belum sepenuhnya diselesaikan padahal sistem telahberjalan.Hal ini agar segera ditindaklanjuti oleh Kantor Pusat DJP.

b. Agar pihak DJP melakukan pengkajian ulang terhadap sistem e-Filingterutama yang menyangkut biaya yang harus ditanggung oleh WP Penggunae-Filing. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap minat WP untukmenggunakan sistem e-Filing.

Page 23: Analisis Efektivitas dan Efisiensi E-Filing Pada Direktorat Dirjen … 7.-Satrias.pdf · ”Analisis atas efektivitas dan efisiensi sistem e-Filing pada Direktorat Jenderal Pajak”.

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 83

DAFTAR PUSTAKA

Anies S. M. Basalamah. 2003. Auditing PDE Dengan Standar IAI, Edisi ke-3, PenerbitUsaha Kami, Depok.

Arens, (et al). 2003. Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach, edisike-9, Prentice Hall, New Jersey.

Drs. R. A. Supriyono, S. U., Ak. 2001. Akuntansi Manajemen 2: StrukturPengendalian Manejemen, edisi ke-1, BPFE, Yogyakarta.

Edi Sukarno. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen Suatu Pendekatan Praktis,Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Ivancevich, (et.al). 1999. Management: Principles and Functions, Richard D. IrwinInc., Illinois.

Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon. 2001. Essential of Management InformationSystems, edisi ke-4. Prentice Hall, NewJersey.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi edisi ke-3, Salemba Empat, JakartaNugroho Wijayanto. 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit Erlangga, Jakarta .Raymond McLeod Jr dan George Schell. 2004. Sistem Informasi Manajemen, edisi ke-

8. Hendra Teguh SE., Ak. (Terj). PT Indeks, Jakarta., Boritz, J. Efrim : Power Point Slide Show On Evaluating Information

System Effectiveness And Efficiency, URL :

http://www.arts.uwaterloo.ca/~jeboritz/651ppt/files/m9d12EFF.ppt,

, Informasi: Prospek Menuju Era Globalisasi, Ir. SyopiansyahSyampurnajaya, MSIS, Teknologi URL: http://www.centrin.net.id/syopian

URL:http://www.artsci.gmcc.ab.ca/people/sumraini/Courses/review/ISinBusFunctions/htm.htm, 1 Oktober 2005.

, Keputusan Dirjen Pajak No : 88/PJ/2004 : Tentang Penyampaian SuratPemberitahuan secara elektronik. Jakarta : Ditjen Pajak Depkeu, 2004.

, Keputusan Dirjen Pajak No : 05/PJ/2005 : Tentang Tata CaraPenyampaian Surat Pemberitahuan secara elektronik (e-Filing) MelaluiPerusahaan Penyedia Jasa Aplikasi. Jakarta : Ditjen Pajak Depkeu, 2005, Undang – Undang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan Nomor 16

Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Ketentuan danTatacara Perpajakan 1983. Jakarta: Ditjen Pajak Depkeu, 2000.