Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

33
ANALISIS DOKUMEN TERTENTU YANG KEDUDUKANNYA DIPERSAMAKAN DENGAN FAKTUR PAJAK DALAM MEKANISME PENGKREDITAN PPN (STUDI KASUS PT LOL) HABIBAH 1006665233

description

Dokumen tertentu yang dipersamakan dengan faktur pajak

Transcript of Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

Page 1: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

ANALISIS DOKUMEN TERTENTU YANG KEDUDUKANNYA DIPERSAMAKAN DENGAN FAKTUR PAJAK DALAM MEKANISME PENGKREDITAN PPN (STUDI KASUS PT LOL)

HABIBAH1006665233

Page 2: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

LATAR BELAKANG MASALAH

Reformasi Pajak 1983: Official Assessment System >> Self Assessment System

Pajak Penjualan >> Pajak Pertambahan Nilai Pada PPN terdapat sistem Pajak Masukan

(mencerminkan PPN yang sudah dibayar) dan Pajak Keluaran (PPN konsumen dipungut oleh penjual)

Dokumen transaksi bisnis dalam PPN = Faktur Pajak

Bukti potong pemungutan PPN (FP) menggambarkan sistem self assessment.

Sedangkan kemampuan masyarakat memahami UU Pajak sangatlah kompleks.

Page 3: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

LATAR BELAKANG MASALAH

Akibatnya timbullah FP cacat karena pembuatan FP tidak sesuai dengan persyaratan yang berlaku berdasarkan UU.

Bagi perusahaan tertentu: Jumlah pelanggan banyak Jumlah transaksi besarDiperbolehkan menggunakan dokumen lain seperti bukti tagihan, nota penjualan jasa, dll (PER-10/PJ/2010, sebagaimana terakhir kali diubah dengan PER-27/PJ/2011 tentang dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur pajak ).Tujuannya: kemudahan dan memberikan kepastian hukum bagi PKP dalam membuat dan menatausahakan FP.

Page 4: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

RUMUSAN MASALAH

PT LOL sebagai klien dari Target Consulting Group merupakan perusahaan yang mengelola situs jual-beli automotif di Jepang, Malaysia dan beberapa negara lainnya di Asia Tenggara. Tentunya dalam suatu organisasi atau perusahaan terdapat komunikasi didalamnya, termasuk komunikasi menggunakan jasa telekomunkasi. PT LOL menggunakan bukti tagihan atas penyerahan jasa telekomunikasi oleh perusahaan telekomunikasi (PT X), sebagai salah satu bukti untuk pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak Keluaran.

Page 5: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

RUMUSAN MASALAH Berkaitan dengan bukti tagihan atas penyerahan

jasa telekomunikasi yang digunakan PT LOL, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam laporan akhir magang dengan judul “Analisis Dokumen Tertentu yang Kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak dalam Mekanisme Pengkreditan PPN (Studi Kasus PT LOL)” ini adalah:

Bagaimanakah penggunaan dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur pajak sebagai instrumen mekanisme pengkreditan PPN?

Apakah dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur pajak yang digunakan PT LOL dapat digunakan dalam mekanisme pengkreditan PPN?

Page 6: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

KERANGKA TEORI

Konsep Perpajakan Pajak Pertambahan Nilai Faktur Pajak Tax Compliance Asas Ease of Administration

Certainty (kepastian) Conveniance (kemudahan/kenyamanan) Simplicity (Sederhana dan mudah dimengerti) Efficiency (Efisien)

Page 7: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

FAKTUR PAJAK

Faktur Pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) atau penyerahan Jasa Kena Pajak (JKP).

Fungsi Faktur Pajak: Bukti Pungutan Pajak Sarana Pembayaran Pajak Sarana untuk Mengkreditkan Pajak Masukan

Page 8: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

PERSYARATAN FAKTUR PAJAK (PS. 13 AYAT 5 UU PPN)

nama, alamat, dan Nomor Pokok Wajib Pajak yang menyerahkan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak;

nama, alamat, dan Nomor Pokok Wajib Pajak pembeli Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak;

jenis barang atau jasa, jumlah Harga Jual atau Penggantian, dan potongan harga;

Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut; Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang dipungut; kode, nomor seri, dan tanggal pembuatan Faktur

Pajak; dan nama dan tanda tangan yang berhak

menandatangani Faktur Pajak.

Page 9: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

TAX COMPLIANCE

Kepatuhan dalam hal perpajakan berarti keadaan wajib pajak yang melaksanakan hak, dan khususnya kewajibannya, secara disiplin sesuai peraturan perundang-undangan serta tata cara perpajakan yang berlaku.

Menurut Nurmantu (2003, hal.148) dalam Rambe (2009, hal.1) kepatuhan pajak dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan wajib pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya.

Page 10: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

TAX COMPLIANCE

Ada dua macam kepatuhan pajak, yaitu: 1) Kepatuhan Formal, yaitu suatu keadaan

dimana wajib pajak memenuhi kewajiban perpajakannya secara formal sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Perpajakan.

2) Kepatuhan Material, yaitu suatu keadaan dimana wajib pajak secara substantif atau hakikat memenuhi semua ketentuan material perpajakan, yakni sesuai isi dan jiwa Undang-Undang Perpajakan.

Page 11: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

A. SEJARAH TARGET CONSULTING

Pertama kali didirikannya Target Consulting Group terhitung sejak tanggal 9 September 2009 dan kantor pertama di Ruko Tanjung Mas Raya Blok B1 No.4 Tanjung Barat Jakarta Selatan. Pendiri pertama dari perusahaan ini adalah Bapak Wildan Permana yang sekarang menjabat sebagai direktur utama dan yang kedua adalah Bapak Tugiman binsarjono selaku komisaris. Awal berdirinya perusahaan ini dibentuk atas dasar afiliasi dengan perusahaan lainnya

Page 12: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

B. VISI DAN MISI TGC

VisiVisi atau sasaran utama dari Target Consulting Group adalah diakui secara internasional dan dipercaya oleh perusahaan konsultan.

Misi- Menjadi konsultan untuk melayani mitra klien untuk sukses dengan memberikan solusi yang terintegritas dan professional.- Target Consulting Group juga mededikasikan untuk menaikan suasana bagi karyawan untuk mempromosikan kerja tim, tangung jawab, dan perubahan.

Page 13: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

C. STRUKTUR ORGANISASI TGC

Komisaris Utama

Audit Manager

Supervisor

Staf

Direktur Utama

Tax Manager

Supervisor

Staf

Sekretaris

Page 14: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

D. PRODUK TGC

1. Jasa Konsultan Perpajakan Manajemen Resiko Pajak Pedoman Standar Pelaksanaan

Pajak Review Pajak Konsultasi Pajak Pelatihan Pajak2. Akuntansi Audit Keuangan Audit Operasional Due Diligence Review Pelaporan Akutansi dan

Keuangan Pedoman Standar Pelaksanaan

Akuntansi dan Keuangan Seconded/Resident Rev.

Penggajian Outsourcing3. Hukum Perusahaan Bisnis dan Solusi

Transaksi Pendirian dan Institusi

Kesatuan Bisnis Resolusi Pribadi dan Domestik4. Teknologi Informasi Manajemen Sistem Informasi Desain Perangkat Lunak dan

Pengembangan Regulasi Perangkat Perpajakan

“Tax-Link” Pedoman Standar Pelaksanaan

Perangkat Lunak Perpajakan Payroll Software

Page 15: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

E. ORGANISASI DAN MANAJEMEN TGC

Target Consulting Group menaungi asosiasi, afiliasi, dan divisi. Berkaitan dengan kegiatan magang yang dilakukan Penulis, Penulis ditempatkan pada asosiasi yang dinaungi oleh Target Consulting Group yakni KAP Basyiruddin & Wildan. KAP Basyiruddin & Wildan memiliki dua divisi yakni yang khusus menangani akuntansi (Kantor Akuntan Publik) dan yang khusus menangani perpajakan. Masing-masing divisi dipegang oleh seorang manajer dengan dibantu seorang supervisor dan terdiri dari staf-staf. Penulis ditempatkan khususnya pada divisi perpajakan, namun dalam pelaksanaannya juga dibantu dari divisi akuntansi.

Page 16: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Page 17: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

DOKUMEN TERTENTU YANG KEDUDUKANNYA DIPERSAMAKAN DENGAN FAKTUR PAJAK SEBAGAI INSTRUMEN MEKANISME PENGKREDITAN PPN

Dokumen Tertentu yang dapat dipersamakan dengan faktur pajak berdasarkan (PER-10/PJ/2010 jo PER-67/PJ/2010 jo PER-27/PJ/2011): Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang telah diberikan

persetujuan ekspor oleh pejabat yang berwenang dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan dilampiri dengan invoice yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan PEB tersebut;

Surat Perintah Penyerahan Barang (SPPB) yang dibuat/dikeluarkan oleh BULOG/DOLOG untuk penyaluran tepung terigu;

Paktur Nota Bon Penyerahan (PNBP) yang dibuatkan/dikeluarkan oleh PERTAMINA untuk penyerahan Bahan Bakar Minyak dan/atau bukan Bahan Bakar Minyak;

Page 18: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

Bukti tagihan atas penyerahan jasa telekomunikasi oleh perusahaan telekomunikasi;

Tiket, tagihan Surat Muatan Udara (Airway Bill), atau Delivery Bill, yang dibuat/dikeluarkan untuk penyerahan jasa angkutan udara dalam negeri;

Nota Penjualan Jasa yang dibuat/dikeluarkan untuk penyerahan jasa kepelabuhanan;

Bukti tagihan atas penyerahan listrik oleh perusahaan listrik;

Page 19: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

Pemberitahuan Ekspor Jasa Kena Pajak/Barang Kena Pajak Tidak Berwujud yang dilampiri dengan invoice yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Pemberitahuan Ekspor Jasa Kena Pajak/Barang Kena Pajak Tidak Berwujud, untuk ekspor Jasa Kena Pajak/Barang Kena Pajak Tidak Terwujud;

Pemberitahuan Impor Barang (PIB) yang mencantumkan identitas pemilik barang berupa nama, alamat dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan dilampiri dengan Surat Setoran Pajak, Surat Setoran Pabean, Cukai dan Pajak (SSPCP), dan/atau bukti pungutan pajak oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, yang mencantumkan identitas pemilik barang berupa nama, alamat dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan PIB tersebut, untuk impor Barang Kena Pajak;

Page 20: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

Surat Setoran Pajak untuk pembayaran Pajak Pertambahan Nilai atas pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak terwujud atau Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean;

Bukti tagihan atas penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak oleh Perusahaan Air Minum:

Bukti tagihan (Trading Confirmation) atas penyerahan Jasa Kena Pajak oleh perantara efek; dan

Bukti tagihan atas penyerahan Jasa Kena Pajak oleh perbankan.

Page 21: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

Dokumen-dokumen tersebut minimal mencantumkan: Nama, Alamat dan NPWP yang melakukan

ekspor atau penyerahan Jumlah satuan barang apabila ada DPP Jumlah pajak terutang kecuali dalam hal

ekspor

Page 22: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

PENGKREDITAN PPN ATAS DOKUMEN TERTENTU YANG KEDUDUKANNYA DIPERSAMKANN DENGAN FAKTUR PAJAK:

Untuk selain PIB dan SSP, Pajak Masukan yang dapat dikreditkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sepanjang dokumen tertentu tersebut memenuhi persyaratan formal sebagaimana yang disebutkan diatas dan mencantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak dan nama pembeli Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak.

Untuk PIB dan SSP merupakan Pajak Masukan yang dapat dikreditkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sepanjang dokumen tertentu tersebut memenuhi persyaratan formal pada UU PPN dan mencantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak dan nama pihak yang melakukan impor Barang Kena Pajak, atau pihak yang memanfaatkan Jasa Kena Pajak dan/atau Barang Kena Pajak tidak berwujud.

Page 23: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

PERSYARATAN FORMAL

Persyaratan formal terpenuhi apabila diisi secara lengkap, jelas, dan benar sesuai dengan Pasal 13 ayat (5) UU PPN ataupun Peraturan direktur Jenderal Pajak Nomor PER-67/PJ/2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-10/PJ/2010 Tentang Dokumen Tertentu Yang Kedudukannya Dipersamakan Dengan Faktur Pajak..

Page 24: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

PERSYARATAN MATERIAL

Persyaratan material terpenuhi apabila apabila berisi keterangan yang sebenarnya atau sesungguhnya mengenai penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak, ekspor Barang Kena Pajak Berwujud, ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud, ekspor Jasa Kena Pajak, impor Barang Kena Pajak, atau pemanfaatan Jasa Kena Pajak dan pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean

Page 25: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

DOKUMEN TERTENTU YANG KEDUDUKANNYA DIPERSAMAKAN DENGAN FAKTUR PAJAK (STUDI KASUS PT LOL)

Dokumen tertentu yang digunakan PT LOL: bukti tagihan penyerahan jasa telekomunikasi.

PER-27/PJ/2011 tentang Dokumen Tertentu yang dipersamakan kedudukannya dengan Faktur Pajak

“Dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak adalah: d. Bukti tagihan atas penyerahan jasa telekomunikasi oleh perusahaan telekomunikasi”

Page 26: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur
Page 27: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

REVIEW DOKUMEN TERTENTU (BUKTI TAGIHAN TELEPON) PT LOL

Nama, alamat dan NPWP yang

melakukan ekspor atau

penyerahan

 

Dasar Pengenaan Pajak  

Jumlah Pajak yang Terutang  

Nama Penerima Jasa Kena Pajak -

Alamat Penerima Jasa Kena pajak

(optional, karena tidak terdapat pada

pasal 1 ayat (3), PER-10/PJ/2010 jo

PER-67/PJ/2010)

 

NPWP penerima Jasa Kena Pajak  

Page 28: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

KETERANGAN:

Persyaratan Formal: Tidak Terpenuhi

Persyaratan Material: tidak perlu dipertimbangkan lagi. karena dengan tidak terpenuhinya salah satu syarat diantara dua syarat ini maka sudah dapat dipastikan faktur pajak ini cacat. Selain itu, dilihat dari persyaratan material terkait fasilitas telepon yang diberikan pada karyawan, sangat sulit diidentifikasi mana pemakaian telepon pribadi dan pemakaian keperluan operasional kantor.

Page 29: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

PENUTUP

SIMPULAN Terdapat 13 macam dokumen tertentu yang

kedudukannya dipersamakan dengan faktur pajak. Untuk persyaratan dokumen tertentu yang dianggap absah (tidak cacat) kurang lebih sama dengan persyaratan faktur pajak biasa. Apabila faktur pajak cacat maka bagi penerbit dikenakan sanksi denda sebesar 2%, sedangkan bagi penerima pajak masukannya tidak bisa dikreditkan dengan pajak keluaran.

Dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur pajak, yang digunakan PT LOL adalah bukti tagihan penyerahan jasa telekomunikasi oleh perusahaan telekomunikasi (PT X). Bukti tagihan telepon tersebut dianggap cacat formal karena tidak mencantumkan nama PT LOL, sehingga Pajak Masukan tidak bisa dikreditkan.

Page 30: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

PENUTUP

SARANAgar Pajak Masukan dapat dikreditkan terhadap Pajak Keluaran, maka penuhilah semua persyaratan (formal dan material) Faktur Pajak yang terdapat pada Undang-Undang dan Peraturan turunannya. Untuk dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur pajak, penerima faktur harus memiliki inisiatif sendiri jika terdapat kekurangan atau kesalahan teknis oleh penerbit dokumen tersebut, agar pajak masukan tetap dapat dikreditkan.

Page 31: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

DAFTAR PUSTAKABuku:

Brotodihardjo, Santoso. Pengantar Ilmu Hukum Pajak, Bandung: PT Eresco. 1988.

Gunadi. Perpajakan Buku 2. Jakarta: Yayasan Pendidikan dan Pengkajian Perpajakan, 1992.

Lyons, Susan M. International Tax Glossary, International Bureu Of Fiscal Documentation, Amsterdam.1996.

Mardiasmo. Perpajakan. Yogyakarta: PT. Andi. 2003.

PT.Raja Graf indo Persada, 2005.

Rahayu, Siti Kurnia dan Suhayati. Perpajakan, Teori dan Teknis Perhitungan. Jakarta: Graha Ilmu. 2009.

Rambe, Atika. 2009. Pengaruh Self Assessment System terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan pada KPP DKI Jakarta Khususnya Jakarta Pusat.

Rosdiana, Haula dan Tarigan, Rasin. Perpajakan Teori dan Aplikasinya. Jakarta:

Rosdiana, Haula dan Edi Slamet Irianto, Pengantar Ilmu Pajak: Kebijakan dan Implemetasi di Indonesia, Jakarta: 2012

Soemitro, Rachmat. Pajak Pertambahan Nilai, Edisi Revisi, cetakan ketiga. Bandung: PT Eresco, 1990.

Sukardji, Untung. Pokok-Pokok Pajak Pertambahan Nilai, Edisi Revisi 2009. Jakarta: Rajawali Pers, 2009.

Tait, Allan A. Vallue Added Tax:International Practice And Problem,Washington DC: International Monetary Fund, 1998.

Terra, Ben. Sales Taxation, The Case of Value Added Tax in The European Community. Kluwer Law and Taxation Publishers, Deventer, Netherlands. 1988.

 

Page 32: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009, tentang Pajak

Pertambahan Nilai.  ____________,Peraturan Direktur Jenderal Pajak No.24/PJ/2012 tentang

bentuk, ukuran, tata cara pengisian keterangan, prosedur pemberitahuan dalam rangka pembuatan, tata cara pembetulan atau penggantian, dan tata cara pembatalan faktur pajak

  ____________, Peraturan Direktur Jenderal Pajak No.10/PJ/2010 Tentang

Dokumen Tertentu Yang Kedudukannya Dipersamakan Dengan Faktur Pajak.  ____________ ,Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per - 67/Pj/2010

Tentang Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal PajakNomor Per-10/Pj./2010 Tentang Dokumen Tertentu Yang KedudukannyaDipersamakan Dengan Faktur Pajak.

  ____________ ,Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : Per -

27/Pj/2011Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-10/Pj/2010 Tentang Dokumen Tertentu Yang Kedudukannya Dipersamakan Dengan Faktur Pajak.

 Lain-Lain Febriansyah. (2009). Tinjauan sengketa faktur pajak cacat dan dampaknya

bagi pengusaha kena pajak dan negara. Tesis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Tidak diterbitkan.

Page 33: Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur

TERIMA KASIH :)))