ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

60
ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG KECAMATAN EROMOKO KABUPATEN WONOGIRI Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi Fisika oleh Hizbulwathon Wirayuda 4250407013 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Transcript of ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

Page 1: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

i

ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI

DESA PUCUNG KECAMATAN EROMOKO

KABUPATEN WONOGIRI

Skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

Program Studi Fisika

oleh

Hizbulwathon Wirayuda

4250407013

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Analisis Deposit Mineral Mangan (Mn) Di Desa Pucung

Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri” telah disetujui oleh pembimbing

untuk diajukan di sidang panitia ujian skripsi Jurusan Fisika Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Hari : Kamis

Tanggal : 31 Januari 2013

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Supriyadi, M.Si Dr. Agus Yulianto, M.Si

NIP.19650518 199102 1 001 NIP. 19660705 199003 1 002

Page 3: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul:

Analisis Deposit Mineral Mangan (Mn) Di Desa Pucung Kecamatan

Eromoko Kabupaten Wonogiri

disusun oleh

Nama : Hizbulwathon Wirayuda

NIM : 4250407013

telah dipertahankan di hadapan sidang panitia ujian skripsi FMIPA UNNES pada

tanggal 11 Februari 2013.

Panitia:

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Wiyanto, M.Si. Dr. Khumaedi, M.Si.

NIP. 19631012 198803 1 001 NIP. 19630610 198901 1 002

Ketua Penguji

Dr. Khumaedi, M.Si.

NIP.19630610 198901 1 002

Anggota Penguji/ Anggota Penguji/

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dr. Supriyadi, M.Si Dr. Agus Yulianto, M.Si

NIP.19650518 199102 1 001 NIP. 19660705 199003 1 002

Page 4: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang

berjudul ”Analisis Deposit Mineral Mangan (Mn) Di Desa Pucung Kecamatan

Eromoko Kabupaten Wonogiri” disusun berdasarkan hasil penelitian saya

dengan arahan dosen pembimbing. Sumber informasi atau kutipan yang berasal

atau dikutip dari karya yang diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Semarang, Agustus 2012

Penulis

Hizbulwathon Wirayuda

NIM. 4250407013

Page 5: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

Dan bersamaan kesukaran pasti ada kemudahan. karena itu, bila selesai

suatu tugas, mulailah tugas yang lain dengan sungguh-sungguh (Qs. Asy-

Syarh: 6-7).

Sukses terdiri dari 1% bakat dan 99% keringat (Thomas Alfa Edison).

Tidak semua yang dapat menghitung dapat dihitung, dan tidak semua yang

dapat dihitung dapat menghitung (Albert Einstein).

Persembahan:

Bapak dan Ibu yang senantiasa memberi doa,

kasih sayang serta pengorbanan yang begitu

besar demi masa depanku

Kakak-kakak dan Adik-adikku yang selalu

memberi doa, semangat, dan dukungan

Seluruh keluarga besarku di Wonogiri

Almamaterku

Page 6: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

vi

KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Analisis Deposit Mineral Mangan (Mn) Di Desa Pucung Kecamatan

Eromoko Kabupaten Wonogiri”.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan

dan dukungan berbagai pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Semarang atas kesempatan yang diberikan kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan studinya.

2. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atas izin yang

diberikan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

3. Ketua Jurusan Fisika atas kemudahan administrasi dalam menyelesaikan

skripsi ini.

4. Dr. Supriyadi, M.Si, sebagai dosen pembimbing I yang telah memberikan

pengarahan dan bimbingan dengan penuh kesabaran.

5. Dr. Agus Yulianto, M.Si, sebagai dosen pembimbing II yang telah

memberikan pengarahan dan bimbingan dengan penuh kesabaran.

6. Dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan yang sangat

berguna untuk penyempurnaan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan bekal ilmu yang tak ternilai

harganya selama belajar di FMIPA UNNES.

8. Nur Qudus, S.Pd, M.T yang telah memberikan bantuan dan kemudahan dalam

peminjaman alat.

9. Bapak, Ibu, kakak-kakak dan adik-adikku yang selalu memberi do’a, bantuan,

dan dukungan serta semangat untuk saya selama ini.

10. Sahabat-sahabatku Ordinary Nia, Tyas, Dwi, Hanan, Vendi, dan Zenit

11. Dek Arum yang mengajari saya ArcGIS.

12. Rahmad Belio, Djon Karyanto, Nandi H yang telah bersedia berdiskusi lewat

dunia maya tentang Geofisika.

Page 7: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

vii

13. Kakak-kakak ku Fisika 2005 dan 2006 yang telah memberikan bantuan,

dukungan dan semangat untuk saya selama ini.

14. Teman-teman Physics 007 semuanya yang saya sayangi.

15. Teman-teman kos Pram dan Amir yang senantiasa memberikan masukan dan

semangat untukku selama ini.

16. Adik-adik laskar pelangi Tito, Samsul, Lutfi, Anita, Luqman, Rifqi, Nisa,

Tika, Dan Novi yang telah menemaniku.

17. Adik-adik ku Fisika 2009 dan 2010 yang telah memotifasiku.

18. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberi tambahan ilmu bagi para

pembaca untuk meningkatkan wawasan pengetahuan.

Semarang, Agustus 2012

Penulis

Page 8: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

viii

ABSTRAK

Wirayuda, Hizbulwathon. 2012. Analisis Deposit Mineral Mangan (Mn) Di Desa

Pucung Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. Skripsi, Jurusan Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.

Dr. Supriyadi, M.Si, Dr. Agus Yuliantoi, M.Si.

Kata Kunci : Geolistrik, Metode Tahanan Jenis, Mangan

Survei Geofisika dengan Metode golistrik tahanan jenis telah dilakukan di daerah

pertambangan mangan di Desa Pucung, Kecamatan Eromoko untuk mengetahui

deposit mineral mangan di daerah tersebut. Pengambilan data dilakukan dengan

konfigurasi pole-pole yang menggunakan resistivitymeter jenis G-Sound yang

memiliki kedalaman penetrasi maksimum mencapai 4/5 dari panjang bentangan.

Area penelitian meliputi bentangan yang pertama yaitu di titik koordinat S

07˚58’17.8 E 110˚47’39.6 sampai dengan titik koordinat S 07˚58’20.6 E

110˚47’41.5 sepanjang 100 meter dan bentangan kedua di titik koordinat S

07˚58’17.8 E 110˚47’39.6 sampai titik koordinat S 07˚58’19.3 E 110˚47’40.5

sepanjang 50 meter.

Dari hasil penelitian didapatkan penampang hasil pengukuran yang diolah dengan

software Res2DINV menggambarkan persebaran mineral mangan yang ditandai

dengan nilai resistivitas 10-14 ohm.m pada kedalaman bervariasi antara 8 sampai

10 meter. Dari data 3D yang diolah dengan software RockWorks 15 didapatkan

estimasi deposit mineral mangan di area penelitian adalah 16.070,765625 m3.

Page 9: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .......................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul ........................................................................... 1

1.2 Permasalahan ......................................................................................... 3

1.3 Batasan Masalah ..................................................................................... 3

1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................... 4

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................. 4

1.6 Sistematika Skripsi .................................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Mangan (Mn) ............................................................................................. 6

2.2 Geolistrik Tahanan Jenis ............................................................................ 7

2.3 Sifat Kelistrikan Batuan dan Tanah ........................................................ 8

2.3.1. Rumus –Rumus Dasar Listrik ....................................................... 9

2.3.2 Potensial di sekitar Titik Arus di Permukaan Bumi ....................... 10

2.4 Faktor Geometri ...................................................................................... 11

2.5 Aturan Elektroda Konfigurasi Pole-Pole ................................................ 13

2.6 Konsep Resistivitas Semu ....................................................................... 15

Page 10: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

x

2.7 Geologi Daerah Penelitian ..................................................................... 16

2.8 Res2DINV ............................................................................................... 18

2.9 Res3DINV ............................................................................................... 18

2.10 Voxler ..................................................................................................... 18

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian ..................................................................................... 19

3.2 Desain Penelitian. ................................................................................... 20

3.2.1 Alat ............................................................................................... 20

3.2.2 Cara Penelitian ............................................................................. 21

3.3 Metode Analisis dan Interpretasi Data .................................................... 22

3.4 Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ...................................................................................... 24

4.1.1 Hasil Titik Pengukuran Pertama .................................................. 24

4.1.2 Hasil Titik Pengukuran Kedua ..................................................... 25

4.1.3 Hasil Pengukuran 3D ................................................................... 25

4.1.4 Pengukuran Resistivitas Sample mangan .................................... 26

4.2 Pembahasan ............................................................................................. 27

4.2.1 Pembahasan Titik Pengukuran Pertama ....................................... 27

4.2.2 Pembahasan Titik Pengukuran Kedua ......................................... 28

4.2.3 Pembahasan Pengukuran 3D ........................................................ 28

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ................................................................................................. 29

5.2 Saran ....................................................................................................... 30

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 31

LAMPIRAN ................................................................................................ 33

Page 11: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Kedalaman Penetrasi Tiap Konfigurasi ..................................................... 14

2.2 Nilai Resistivitas Berbagai Bahan ............................................................. 16

4.1 Tabel Pengukuran Nilai Reistivitas Mangan .......................................... 27

Page 12: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Konduktor dengan panjang L dan luas penampang A ........................ 9

2.2 Aliran Arus I ....................................................................................... 10

2.3 Permukaan equipotensial dan arah aliran arus listrik akibat dua

sumber arus (I dan –I) di permukaan bumi homogen ......................... 12

2.4 Aturan Konfiigrasi Pole-Pole .............................................................. 13

2.5 Konsep Resistivitas Semu ................................................................... 15

2.6 Peta Geologi Desa Pucung .................................................................. 17

3.1 Peta Administrasi Desa Pucung ............................................................ 19

3.2 Konfigurasi Pole-Pole ........................................................................... 21

4.1 Penampang Hasil Inverse Perangkat Lunak Res2DINV berdasarkan

hasil pengukuran geolistrik titik pertama ............................................ 25

4.2 Penampang Hasil Inverse Perangkat Lunak Res2DINV berdasarkan

hasil pengukuran geolistrik titik kedua ............................................... 25

4.3 Penampang hasil pengukuran 3D ........................................................ 26

4.4 Perhitungan Volumetric ...................................................................... 26

Page 13: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN Halaman

2.3 Lampiran 1. Data Lintasan Pertama .......................................................... 33

2.4 Lampiran 2. Data Lintasan kedua.............................................................. 35

2.5 Lampiran 3. Data Pengukuran Moel 3D ................................................... 37

2.6 Lampiran 4. Foto Alat dan Proses Pengambilan Data .............................. 41

Page 14: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Di dalam bumi terdapat berbagai macam mineral yang berpotensi

ekonomi untuk mengangkat pendapatan ekonomi masyarakat sekitar dan juga

pendapatan daerah. Hal ini perlu diperhatikan mengingat Indonesia adalah

negara yang kaya akan sumber daya alam.

Mangan (Mn) merupakan elemen yang tersebar luas di kerak bumi.

Mangan merupakan unsur yang paling berlimpah ke dua belas dan logam

paling melimpah ke lima. Mineral mangan yang paling umum adalah

pyrolusite (MnO) (Ansori, 2010).

Mangan digunakan dalam produksi sel baterai kering. Di bidang

manufaktur kimia, mangan dipakai dalam pembuatan kaca dan sebagai pupuk.

Mangan dioksida juga digunakan sebagai katalis. Selain itu mangan digunakan

dalam industri elektronik. Mangan dioksida, baik alam atau sintetis digunakan

untuk menghasilkan senyawa mangan yang memiliki tahanan listrik yang

tinggi (Schulte & Kelling, 2004).

Geolistrik merupakan salah satu metoda geofisika untuk mengetahui

perubahan tahanan jenis lapisan batuan di bawah permukaan tanah dengan

cara mengalirkan arus listrik DC (Direct Current) yang mempunyai tegangan

tinggi ke dalam tanah. Penggunaan geolistrik pertama kali dilakukan oleh

Conrad Schlumberger pada tahun 1912. Injeksi arus listrik ini menggunakan 2

Page 15: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

2

buah elektroda arus A dan B yang ditancapkan ke dalam tanah dengan jarak

tertentu. Semakin panjang jarak elektroda AB akan menyebabkan aliran arus

listrik bisa menembus lapisan batuan lebih dalam (Robain et al., 1999).

Arus listrik akan menimbulkan tegangan listrik di dalam tanah.

Tegangan listrik yang terjadi di permukaan tanah diukur dengan penggunakan

multimeter yang terhubung melalui 2 buah elektroda tegangan M dan N yang

jaraknya lebih pendek dari pada jarak elektroda AB. Bila posisi jarak

elektroda AB diubah menjadi lebih besar maka tegangan listrik yang terjadi

pada elektroda MN ikut berubah sesuai dengan informasi jenis batuan yang

ikut terinjeksi arus listrik pada kedalaman yang lebih besar.

Desa Pucung terletak di Kecamatan Eromoko. Daerah ini berbatasan

dengan gunung kidul. Kecamatan Eromoko terletak di Kabupaten Wonogiri.

Jarak dari Desa Pucung ke Kota Kabupaten sekitar 30 km. Infrastruktrur jalan

di desa ini cukup bagus meski agak sulit jika digunakan untuk berpapasan dua

kendaraan roda empat. Belum ada angkutan desa yang menjangkau desa ini.

Kondisi di daerah ini berbukit-bukit. Sebagian besar penduduk hidup dari

bercocok tanam, wirausaha dan pegawai.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di Desa Pucung diketahui

bahwa di desa tersebut terdapat pertambangan mangan. Pertambangan tersebut

dikelola oleh seorang pemilik ijin tambang. Untuk menentukan keberadaan

persebaran mineral mangan tidak digunakan metode geofisika. Pemilik ijin

tambang hanya memperkirakan dimana tempat-tempat yang diduga memiliki

potensi mineral mangan. Untuk menentukan persebaran mineral mangan maka

Page 16: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

3

perlu diketahui nilai resistivitas mineral mangan untuk daerah tersebut.

Berdasarkan observasi dan informasi geologi di atas, penulis merasa perlu

untuk melakukan penelitian untuk menentukan deposit mineral mangan

dengan metode geolistrik di Desa Pucung Kecamatan Eromoko Kabupaten

Wonogiri.

1.2 Permasalahan

Berdasarkan identifikasi masalah yang disajikan pada bagian

pndahuluan, maka dirumuskan permasalahan penelitan sebagai berikut:

1. Penggunaan metode geofisika untuk menentukan persebaran mineral

mangan.

2. Penentuan letak dan kedalaman mineral mangan di daerah penlitian.

3. Estimasi deposit mineral mangan di daerah penelitian.

1.3 Batasan Masalah

Untuk keperluan penelitian, pada penelitian ini perlu dilakukan

pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Metode geofisika yang digunakan dalam ini adalah metode geolistrik

tahanan jenis dengan konfigurasi pole-pole.

2. Area penelitian meliputi bentangan yang pertama yaitu di titik koordinat S

07˚58’17.8 E 110˚47’39.6 sampai dengan titik koordinat S 07˚58’20.6 E

110˚47’41.5 sepanjang 100 meter dan bentangan kedua di titik koordinat S

Page 17: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

4

07˚58’17.8 E 110˚47’39.6 sampai titik koordinat S 07˚58’19.3 E

110˚47’40.5 sepanjang 50 meter.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui nilai resistivitas di daerah pengukuran.

2. Mengetahui letak dan kedalaman mineral mangan di daerah penelitian.

3. Mengetahui estimasi deposit mangan di daerah pengukuran.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini antara lain:

1. Penelitian ini untuk mempermudah masyarakat dan pemerintah setempat

untuk menentukan di tempat mana saja yang memiliki potensi mineral

mangan yang akan di tambang.

2. Memberikan pengetahuan tentang estimasi deposit mangan yang terdapat

di daerah penelitian.

3. Memberikan pengetahuan tentang teknik dan aplikasi metode geolistrik

tahanan jenis konfigurasi pole-pole dalam bidang pertambangan.

Page 18: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

5

1.6 Sistematika Skripsi

Sistematika penulisan skripsi disusun untuk memudahkan pemahaman

tentang struktur dan isi skripsi. Penulisan skripsi ini dibagi menjadi tiga

bagian yaitu: bagian pendahuluan skripsi, bagian isi skripsi, dan bagian akhir

skripsi.

1. Bagian awal skripsi berisi tentang lembar judul, persetujuan pembimbing,

lembar pengesahan, lembar pernyataan, motto dan persembahan, kata

pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan lampiran.

2. Bagian isi skripsi terdiri dari:

Bab I Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan

masalah, dan sistematika skripsi.

Bab II Landasan Teori terdiri dari kajian mengenai landasan teori yang

mendasari penelitian.

Bab III Metode Penelitian berisi waktu dan tempat pelaksanaan

penelitian, desain penelitian, dan metode analisis serta interpretasi

data, dan metode pengumpulan data.

Bab IV Hasil dan Pembahasan berisi tentang hasil-hasil penelitian dan

pembahasannya.

Bab V Penutup berisi tentang kesimpulan dan saran.

3. Dan Bagian akhir skripsi terdiri atas daftar pustaka dan lampiran.

Page 19: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Mangan (Mn)

Mangan adalah kimia logam aktif yang di tunjukkan pada simbol Mn dan nomor

atom 25. Mangan adalah elemen pertama di Grup 7 dari tabel periodik unsur. Mangan

merupakan unsur berlimpah di kerak bumi (sekitar 0,1%) yang terjadi secara alamiah.

Mangan merupakan logam keras dan sangat rapuh. Sulit untuk meleleh, tetapi mudah

teroksidasi. Mangan bersifat reaktif ketika murni, sebagai bubuk akan terbakar dalam

oksigen, bereaksi dengan air dan larut dalam asam encer. Mangan menyerupai besi tapi

lebih keras (Ansori, 2010).

Kegunaan mangan sangat luas, baik untuk tujuan metalurgi maupun

nonmetalurgi. Sekitar 85-90 % kegunaan mangan adalah untuk keperluan metalurgi

terutama pembuatan logam khusus seperti german silver dan cupro manganese.

Keperluan nonmetalurgi biasanya digunakan untuk produksi baterai, keramik, gelas, dan

glasir. Mangan juga digunakan untuk pertanian dan proses produksi uranium (Murthy,

2009).

Mangan diklasifikasikan menjadi 3 kelompok yaitu manganese ore dengan kadar

Mn lebih dari 40 %, ferrugineous manganese dengan kadar Mn 15 sampai 40%, dan

manganiferous iron ore dengan kadar Mn 5 sampai 15% (Wells, 1918). Mangan

dikelompokkan menjadi manganese ore dengan kadar Mn mencapai 35 % dan ferro

Page 20: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

7

manganese dengan kadar Mn 78% (Corathers, 2002). Kadar Mn yang berbeda

menyebabkan perbedaan nilai resistivitas di berbagai daerah.

2.2 Geolistrik Tahanan Jenis

Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran

listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di dalam bumi dan bagaimana

cara mendeteksinya dipermukaan bumi. Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial,

arus dan medan elektromagnetik yang tejadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi

arus ke dalam bumi. Ada beberapa macam metode geolistrik, antara lain: metode

potensial diri, arus Telluric, magnetotelluric, Induced Polarization (IP), Resistivitas

(tahanan jenis) dan lain-lain.

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini, arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi

melalui dua elektron arus. Kemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua

elektroda potensial. Dari hasil pengukuran arus beda portensial untuk setiap jarak

elektroda yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-

masing lapisan dibawah titik ukur (sounding point).

Metoda ini lebih efektif jika digunakan untuk eksplorasi yang sifatnya

dangkal, jarang memberikan informasi lapisan di kedalaman dari 1000 feet atau

1500 feet. Oleh karena itu metoda ini jarang digunakan untuk eksplorasi minyak

tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang engineering geology seperti

penentuan kedalaman batuan dasar, pencarian reservoar air, juga digunakan

dalam ekplorasi geothermal. Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-elektroda

potensial dan elektroda-elektroda arus, dikenal beberapa jenis metoda resistivitas

Page 21: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

8

tahanan jenis, antara lain : Metoda Schlumberger, Metoda Wenner dan Metoda

Dipole Sounding.

2.3 Sifat Kelistrikan Batuan dan Tanah

Aliran arus listrik dalam batuan/ mineral dapat digolongkan menjadi tiga

macam, Konduksi elektronik terjadi jika batuan/mineral mempunyai banyak

elektron bebas sehingga arus listrik yang dialirkan dalam batuan/mineral dibawa

oleh elektron-elektron bebas itu. Konduksi secara elektrolitik terjadi jika batuan/

mineral bersifat porus dan pori-pori tersebut terisi cairan-cairan elektrolitik.

Pada kondisi ini arus listrik dibawa oleh ion-ion elektrolitik. Sedang konduksi

dielektrik terjadi jika batuan/ mineral dielektrik terhadap aliran arus listrik yaitu

terjadi polarisasi saat bahan dialiri listrik (Telford et al., 1990).

Berdasarkan harga resistivitas listriknya, batuan/mineral digolongkan

menjadi tiga, yaitu:

Konduktor baik : 10-6

< < 1 m

Konduktor pertengahan : 1 < < 107 m

Isolator : > 107 m

Page 22: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

9

2.3.1 Rumus-rumus Dasar Listrik

Dalam metoda geolistrik ini digunakan definisi-definisi :

a. Resistansi R = V/I dalam

b. Resistivitas = E/J dalam m

c. Konduktivitas = I/ dalam (m)-1

dengan

V : beda potensial 2 buah titik

I : besar arus listrik yang mengalir

E : medan listrik

J : rapat arus listrik (arus listrik persatuan luas)

Untuk konduktor dengan panjang L dan luas penampang A dapat kita lihat pada gambar 2.1

Sehingga untuk E = dan akhirnya diperoleh hukum ohm yang dapat dituliskan

dalam bentuk : R = (2.1)

L

V

A

L

A

R

L

Gambar 2.1 Konduktor dengan panjang L dan Luas Penampang A

Page 23: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

10

dengan R menyatakan tahanan () dan adalah resistivitas (m) yang akan

ditentukan dalam penelitian ini.

2.3.2 Potensial di Sekitar Titik Arus di Permukaan Bumi

Permukaan yang dilalui arus I adalah permukaan setengah bola dengan

luas 2 r seperti gambar 2.2, sehingga:

r

IV r

2 (2.2)

I

Vr 2 (2.3)

Gambar 2.2 Aliran Arus I

2.4 Faktor Geometri

Besaran koreksi letak kedua elektroda potensial terhadap kedua elektroda

arus disebut faktor geometri. Jika pada permukaan bumi diinjeksikan dua

Page 24: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

11

sumber arus yang berlawanan polaritasnya seperti pada gambar (2.3), maka

besarnya potensial disuatu titik P adalah :

21 22 r

I

r

IV p

21

11

2 rr

I (2.4)

dengan : r1 : Jarak dari titk P ke sumber arus positif

r2 : Jarak dari titk P ke sumber arus negative

Jika ada dua titik yaitu P dan Q yang terletak didalam bumi tersebut, maka

besarnya beda potensial antara titik P dan titik Q adalah :

qppq VVV

4321 2

11

2 r

I

r

II

rr

I

4321

1111

2 rrrr

I (2.5)

dengan, r3 : jarak titik Q kesumber arus positif

r4 : jarak titik Q kesumber arus negative

Page 25: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

12

Pada metode geolistrik, pengukuran potensial dilakukan dengan menggunakan

dua buah elektroda potensial, maka

BNANBMAM

IV

1111

2 (2.6)

sehingga :

I

V

BNANBMAM

1111

2

I

VK

(2.7)

dengan,

atau

BNANBMAM

K1111

2

Gambar 2.3. Permukaan equipotensial dan arah aliran arus listrik akibat dua

sumber arus (I dan – I) di permukaan bumi homogen

Page 26: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

13

BNANBMAM

K1111

2 (2.8)

dengan K adalah faktor geometri (Hendrajaya & Arif, 1990).

2.5 Aturan Elektroda Konfigurasi Pole-Pole

Pada konfigurasi pole-pole hanya digunakan satu elektroda potensial dan

satu elektroda arus. Elektroda lainnya di anggap tak hingga (Bevan, 2000).

Kedua elektroda tak hingga ditempatkan dua puluh kali lipat dari spasi elektroda

terkecil diluar elektroda terluar (Anthony,2006). Aturan konfigurasi pole-pole

dapat dilihat pada gambar 2.4.

Gambar 2.4 Aturan Konfigurasi Pole-Pole

Konfigurasi pole-pole memiliki beberapa keunggulan. Konfigurasi ini memiliki

jangkauan kedalaman maksimum 90% dari panjang bentangannya. Dibandingkan

dengan konfigurasi lainnya, konfigurasi pole-pole memilili cepat rambat yang paling

baik (Herman, 2001). Untuk lebih mengetahui kedalaman penetrasi maksimal tiap

konfigurasi yang dipakai dalam geolistrik, dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1. Kedalaman Penetrasi Tiap Konfigurasi

No Konfigurasi Persentase kedalaman

1 Pole-Pole 90%

2 Pole Dipole 35%

Page 27: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

14

3 Wenner Schlumberger 20%

4 Dipole-Dipole 20%

Faktor geometri Konfigurasi Pole-Pole adalah sebagai berikut :

BNANBMAM

wK1111

2

aKpole 2 (2.9)

Sedangkan tahanan jenis pada konfigurasi Pole-Pole adalah :

I

VKww

(2.10)

dimana Kpole = 2 a

dengan : w = Resistivitas semu

Kw = Faktor geometri

a = Jarak elektroda

V = Besarnya tegangan

I = Besarnya arus

2.6 Konsep Resistivitas Semu

Dengan menganggap bumi bersifat homogen isotropik, resistivitas yang

terukur merupakan resistivitas sebenarnya dan tidak bergantung pada spasi

elektroda, namun pada kenyataannya bumi terdiri dari lapisan-lapisan dengan

yang berbeda-beda, sehingga potensial yang terukur merupakan pengaruh dari

lapisan-lapisan tersebut.

Page 28: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

15

Resistivitas semu merupakan resistivitas dari suatu medium fiktif

homogen yang ekivalen dengan medium berlapis yang ditinjau. Perhatikan

gambar 2.5.

Anggapan medium berlapis yang ditinjau misalnya terdiri dari dua lapis

dan mempunyai resistivitas berbeda (1 dan 2). Dalam pengukuran medium ini

dianggap medium satu lapis homogen yang memiliki satu harga resistivitas yaitu

resistivitas semu (a) (Hendrajaya & Arief, 1990).

Nilai-nilai resistivitas setiap material yang terdapat dibawah permukaan

ditampilkan pada tabel 2.2.

1

2

h1

ha

h2

a

Gambar 2.5 Konsep Resistivitas Semu

Page 29: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

16

Tabel 2.2. Nilai Resistivitas Berbagai Bahan

No Material Resistivity (Ohm-meter)

1. Air (Udara) -

2. Quartz (Kwarsa) 500 - 800.000

3. Calcite (Kalsit) 1 x 1012

- 1 x 1013

4. Granite (Granit) 200 - 100.000

5. Andesite (Andesit) 1,7 x 102 – 45 x 10

4

6. Basalt (Basal) 200 - 100.000

7. Limestones (Gamping) 500 – 10.000

8. Sandstones (Batu Pasir) 200 – 8.000

9. Shales (Batu Tulis) 20 – 2.000

10. Sand (Pasir) 1 – 1.000

11. Clay (Lempung) 1 – 100

12. Ground Water (Air Tanah) 0.5 – 300

13. Sea Water (Air Asin) 0.2

14. Dry Gravel (Kerikil Kering) 600 – 10.000

15. Alluvium (Aluvium) 10 – 800

16. Gravel (Kerikil) 100 – 600

2.7 Geologi Daerah Penelitian

Daerah penelitian terletak 76 km sebelah timur Kota Yogyakarta, secara

administratif termasuk dalam wilayah Desa Pucung dan sekitarnya, Kecamatan

Eromoko, Kabupaten Wonogiri, Propinsi Jawa Tengah. Secara astronomis

terletak pada Zone 49 UTM (Universal Transverse Mercator) posisi koordinat

475000mE –480000mE dan 9118000mN – 9124000mN, yang tercakup dalam

lembar Eromoko, Yogyakarta. Lembar peta nomor 1408-321. Peta geologi

daerah penelitian dapat dilihat pada gambar 2.6.

Page 30: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

17

Gambar 2.6. Peta Geologi Desa Pucung

Desa Pucung terdiri dari 2 formasi, yaitu formasi wonosari dan formasi

semilir. Daerah penelitian terletak pada formasi wonosari. Formasi wonosari

tersusun atas batu gamping terumbu, batu gamping berlapis dan napal. Batu

gamping terumbu tersebar di bagian selatan yang dicirikan dengan morfologi

karst. Batu gamping berlapis tersebar di bagian utara dan terdiri dari perbukitan

dan dataran (Suryo, 2012).

Page 31: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

18

2.8 Res2DinV

Res2DinV adalah program komputer yang secara otomatis menentukan model

resistivy 2 dimensi (2-D) untuk bawah permukaan dari data hasil survey goelistrik.

Model 2D menggunakan program inversi dengan teknik optimasi least-square non linier

dan subroutine dari permodelan maju digunakan untuk menghitung nilai resistivitas

semu (Geotomo, 2008).

2.9 Res3DINV

Res3DINV adalah program komputer yang secara otomatis menentukan

model resistivy 3 dimensi (3D) untuk bawah permukaan dari data hasil survey

goelistrik. Model 3D menggunakan program inversi dengan teknik optimasi

least-square non linier dan subroutine dari permodelan maju digunakan untuk

menghitung nilai resistivitas semu (Geotomo, 2011).

2.10 Rock Works

Rock Works merupakan perangkat lunak yang fungsinya menampilkan

provil bawah permukaan. Keunggulan Rock Works dibandingkan perangkat

lunak lain adalah program ini dapat menghitung estimasi volumetric, ini artinya

kita dapat mengetahui estimasi deposit bahan yang kita ingin ketahui jumlah

persediaannya.

Page 32: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

19

BAB III

METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi Penelitian

Penelitian skripsi ini dilaksanakan di Desa Pucung Kecamatan Eromoko

Kabupaten Wonogiri seperti yang wilayah administrasinya dapat dilihat pada gambar

dibawah ini:

Gambar 3.1 Peta Administrasi Desa Pucung

Penelitian ini mengambil dua bentangan yaitu di titik koordinat S 07˚58’17.8 - E

110˚47’39.6 sampai titik koordinat S 07˚58’20.6 - E 110˚47’41.5 sepanjang 100 meter

Page 33: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

20

dan di titik koordinat S 07˚58’17.8 - E 110˚47’39.6 sampai titik koordinat S 07˚58’19.3 -

E 110˚47’40.5 sepanjang 50 meter. Alasan pemilihan kedua tempat tersebut adalah

karena di area tersebut memiliki topografi yang datar sehingga sesuai bila digunakan

metode geolistrik.

4.2 Desain Penelitian

4.2.1 Alat

Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain:

1. Resistivitymeter G-Sound dengan spesifikasi

1. Controlled AB Voltage : 0-400 V

2. AB current max : 100 mA

3. Injective time : 4-5 s

4. Volt meter range : 0-1000 V

5. Ampere meter range : 0-400 mA

2. Dua buah elektroda arus

3. Dua buah elektroda potensial

4. Dua gulung kabel arus masing-masing 150 meter

5. Dua gulung kabel potensial masing-masing 150 meter

6. Dua buah Aki kering Yuasa masing-masing 12 volt

4.2.2 Cara Penelitian

Page 34: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

21

Pada penelitian ini menggunakan metode geolistrik konfigurasi pole-

pole. Pada konfigurasi pole-pole digunakan 4 buah elektroda, dua buah

elektoda potensial (P1 dan P2) dua buah elektroda arus (C1 dan C2). Untuk

elektroda P2 dan C2 ditempatkan di luar lintasan dan elektroda C1 dan P1

digunakan untuk mengukur nilai arus dan potensial di lintasan.

Konfigurasi pole-pole ini cocok untuk digunakan pada penelitian

dengan spasi elektroda yang kecil. Konfigurasi pole-pole ini juga sesuai jika

kita menginginkan data horizontal yang cukup dalam.

Penelitian dilakukan dengan cara memasang semua elektroda seperti

pada gambar 3.2 konfigurasi pole-pole dibawah ini.

Lintasan Penelitian

P2 C2P1 C1

111

2028

35

41

4650

53

55

Gambar 3.2 Konfigurasi pole-pole

Page 35: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

22

Setelah semua elektroda terpasang, untuk mendapatkan nilai arus dan

potensial di titik 1 maka elektroda P1 dan C1 masing-masing dipasang di

lubang 0 dan 1 seperti pada gambar. Untuk mendapatkan nilai arus dan

potensial di titik 11, elektroda C1 digeser ke samping kanan. Jadi letak titik

yang akan diukur selalu berada di tengah-tengah elektroda P1 dan C1.

Untuk mendapatkan nilai arus dan potensial di titik 2, 12, 21, 29, 36,

42, 47, 51, dan 54 maka elektroda P1 digeser ke kanan sekali dan selanjutnya

elektroda C1 yang bergerak. Begitu juga untuk titik selanjutnya, pergerakan

elektroda P1 dan C1 yang menentukan titik mana yang akan terukur.

4.3 Metode Analisis dan Intrepretasi Data

Dalam melakukan analisis dan interpretasi data dilakukan dengan komputer

menggunakan software Res2dinv ver. 3.56. Dimana software ini merupakan program

yang dibuat untuk menghitung serta menggambarkan harga resistivitas dari hasil

perhitungan di lapangan. Software Res3DINV, Voxler, dan Rock Works digunakan

untuk menggabungkan data dan menampilkannya dalam bentuk 3D. Setelah itu dihitung

estimasi deposit mangan di daerah pnelitian tersebut. Interpretasi data dilakukan dengan

membaca dan mengevaluasi penampang berdasarkan nilai ρ dan h yang diperoleh,

informasi geologi, serta semua informasi yang ada pada saat survei. Dengan

menggabungkan informasi-informasi tersebut, maka dapat diinterpretasikan lapisan-

lapisan yang terekam.

Page 36: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

23

4.4 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian skripsi ini digunakan beberapa metode dalam pengumpulan

data yaitu:

a. Metode observasi yaitu pengambilan data dengan melakukan penelitian dan

pengukuran langsung di lapangan dengan alat geolistrik.

b. Pengukuran resistivitas sample mangan dalam kondisi basah dan kering.

c. Metode literatur yaitu menggunakan bahan pustaka sebagai referensi

penunjang untuk memperoleh data tentang range resistivitas batuan, peta dan

informasi geologi daerah survei.

Page 37: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

24

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.5 Hasil Penelitian

Data hasil penelitian analisis deposit mangan dengan metode geolistrik

konfigurasi pole-pole terdiri dari dua bentangan 2 dimensi dan satu blok 3

dimensi. Bentangan yang pertama yaitu di titik koordinat S 07˚58’17.8 dan E

110˚47’39.6 sampai dengan titik koordinat S 07˚58’20.6 dan E 110˚47’41.5

sepanjang 100 meter dan bentangan kedua di titik koordinat S 07˚58’17.8 dan

E 110˚47’39.6 sampai titik koordinat S 07˚58’19.3 dan E 110˚47’40.5

sepanjang 50 meter. Kedua tempat tersebut memiliki lintasan dengan topografi

yang datar, tidak berbukit-bukit.

7.1.1 Hasil Titik Pengukuran Pertama

Pada titik pertama total panjang bentangan adalah 100 meter. Titik

0 meter terletak pada koordinat S 07˚58’17.8 dan E 110

˚47’39.6 dan titik

100 meter terletak pada koordinatS 07˚58’20.6 dan E 110

˚47’41.5. Data

lapangan yang didapatkan dimodelkan dengan perangkat lunak Res2DINV

dan menghasilkan gambar penampang bawah permukaan seperti pada

gambar 4.1. Hasil pengukuran titik pengukuran pertama terdapat pada

lampiran 1.

Page 38: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

25

Gambar 4.1 Penampang hasil inverse perangkat lunak Res2DINV

berdasarkan hasil pengukuran geolistrik titik pertama.

7.1.2 Hasil Titik Pengukuran Kedua

Pada titik kedua total panjang bentangan adalah 50 meter. Titik 0

meter terletak pada koordinat S 07˚58’17.8 dan E 110

˚47’39.6 dan titik 50

meter terletak pada koordinatS 07˚58’19.3 dan E 110

˚47’40.5. Data

lapangan dimodelkan dengan perangkat lunak Res2DINV dan

menghasilkan gambar penampang bawah permukaan seperti pada gambar

4.2. Hasil pengukuran titik pengukuran kedua terdapat pada lampiran 2.

Gambar 4.2 Penampang hasil inverse perangkat lunak Res2DINV

berdasarkan hasil pengukuran geolistrik titik kedua.

7.1.3 Hasil Pengukuran 3D

Lubang Galian Tambang

Mangan

Mangan

Page 39: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

26

Dari akuisisi data 3D dihasilkan penampang bawah permukaan yang

ditunjukkan dengan gambar 4.3. Data pengukuran akuisisi 3D terdapat pada

lampiran 3.

Gambar 4.3 Penampang hasil Pengukuran 3D

Dari data tersbut didapatkan estimasi volumetric dapat dilihat pada

gambar 4.4.

Gambar 4.4 Perhitungan Volumetric

Page 40: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

27

7.1.4 Pengukuran Resistivitas Sample Mangan

Sample mangan yang akan diukur dihancurkan sampai menjadi

butiran kecil. Butiran tersebut kemudian dicetak menggunakan alat pres

dan cetakan. Pengukuran menggunakan multimeter dan didapatkan nilai

resistivitas 10 sampai 14 ohm.m. Data pengukuran terdapat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Tabel Pengukuran Nilai Resistivitas Mangan

No Panjang sample Luas Penampang Hambatan Hambatan Jenis

1 4.12 0.0314 0.0763 10.01

2 5.25 0.0314 0.0612 10.23

3 6.03 0.0314 0.0544 10.45

4 4.12 0.0314 0.1011 13.27

5 5.25 0.0314 0.0811 13.56

6 6.03 0.0314 0.0726 13.94

7.2 Pembahasan

7.2.1 Pembahasan Titik Pengukuran Pertama

Pada titik pengukuran pertama setelah hasil pengukuran lapangan

dimodelkan dengan perangkat lunak Res2DINV maka dapat diketahui

keberadaan mineral mangan (Mn) yang dicari dengan mencocokkan harga

resistivitas mineral mangan (Mn).

Nilai resistivitas mangan adalah 10-14 ohm.m. Hal ini didapatkan

melalui lubang penggalian di lintasan 2. Sesuai dengan gambar 4.1, nilai

resistivitas mangan dicitrakan dengan warna hujau muda dan hijau tua.

Berdasarkan hasil pemodelan, mineral mangan (Mn) terdapat pada titik

Page 41: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

28

bentangan 5 meter sampai 80 meter dengan kedalaman yang bervariasi

dari 4 meter sampai kedalaman 23 meter. Pada bentangan titik 30 meter

sampai 80 meter terdapat deposit atau cadangan mineral mangan

terbanyak. Pada titik bentangan 80 meter sampai 95 meter tidak ditemukan

indikasi adanya mineral mangan (Mn).

7.2.2 Pembahasan Titik Pengukuran Kedua

Pada Lintasan kedua terdapat lubang galian. Berdasarkan hasil

penggalian didapatkan mangan pada kedalaman 10 meter. Jika

dibandingkan dengan data geolistrik, maka resistivitas mangan berada

pada rentang 10 sampai 14 ohm.m.

Nilai resistivitas mangan adalah 10-14 ohm.m. Sesuai dengan

gambar 4.2, nilai resistivitas mangan dicitrakan dengan warna hijau tua

dan hijau muda. Berdasarkan hasil pemodelan, mineral mangan (Mn)

terdapat pada titik bentangan 2,5 meter sampai 45 meter dengan

kedalaman yang bervariasidari 2 meter sampai kedalaman 23 meter. Pada

bentangan titik 2.5 meter sampai 5 meter terdapat deposit atau cadangan

mineral mangan terbanyak tetapi tidak sebanyak pada bentangan pertama.

Pada bentangan 45 meter sampai 47.5 meter tidak ditemukan indikasi

keberadaan mineral mangan (Mn).

Page 42: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

29

7.2.3 Pembahasan Titik Pengukuran 3D

Pada pengukuran tiga dimensi, area yang di ukur seluas 50x15m2.

Focus dari pengambilan data 3D ini adalah untuk mengetahui estimasi

deposit mineral mangan di area pengukuran. Dari hasil pngukuran

didapatkan bahwa volume mangan yang berada di daerah pngukuran

adalah 16.070,765625 m3.

Page 43: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

30

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan dapat diambil

beberapa kesimpulan, sebagai berikut:

1. Nilai resistivitas mangan di darah penelitian adalah antara 10-14ohm.m

yang didapatkan dari pengambilan data geolistrik yang dikorelasikan

dengan data penggalian lubang mangan.

2. Pada pengukuran lintasan pertama mineral mangan (Mn) terdapat pada

titik bentangan 5 meter sampai 80 meter dengan kedalaman yang

bervariasi dari 4 meter sampai kedalaman 23 meter. Pada bentangan titik

30 meter sampai 80 meter terdapat deposit atau cadangan mineral mangan

terbanyak. Pada titik bentangan 80 meter sampai 95 meter tidak ditemukan

indikasi adanya mineral mangan (Mn). Pada pengukuran lintasan kedua

mineral mangan (Mn) terdapat pada titik bentangan 2,5 meter sampai 45

meter dengan kedalaman yang bervariasi dari 2 meter sampai kedalaman

23 meter. Pada bentangan titik 2.5 meter sampai 5 meter terdapat deposit

atau cadangan mineral mangan terbanyak tetapi tidak sebanyak pada

bentangan pertama. Pada bentangan 45 meter sampai 47.5 meter tidak

ditemukan indikasi keberadaan mineral mangan (Mn).

3. Estimasi deposit mineral mangan di daerah penelitian adalah

16.070,765625 m3.

Page 44: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

31

5.2 Saran

Mengacu dari hasil akhir dan pembahasan di atas, eksperimn ini masih

harus disempurnakan. Oleh karena itu untuk eksperimen selanjutnya

disarankan:

1. Memperluas daerah penelitian agar didapatkan pemetaan sebaran mineral

mangan di daerah penelitian secara menyeluruh.

2. Menggunakan teknik pengambilan data 3D secara menyeluruh untuk dapat

melihat secara jelas profil bawah permukaan dan mempermudah dalam

menentukan estimasi deposit mangan di daerah Pucung tersebut.

3. Agar lebih akurat sebaiknya digunakan pula metode-metode geofisika

yang lain seperti GPR, IP, dan lainnya untuk menunjang keakurasian

analisis data.

Page 45: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

32

DAFTAR PUSTAKA

Ansori, C. 2010. Potensi dan Genesis Mangan Di Kawasan Kars Gombong

Selatan Berdasarkan Penelitian Geologi Lapangan, Analisis Data

Induksi Polarisasi dan Kimia Mineral. Buletin Sumber Daya Geologi,

Volume 5.

Anthony, E. 2006. Groundwater Exploration and Management using Geophysics:

Northern Region of Ghana. Tesis. Cottbus: Brandenburg Technical

University of Cottbus.

Bevan, B.W. 2000. The Pole-Pole Resistivity Array Compared to The Twin

Electrode Array. Geosight Technical Report, No.6. Virginia: Geosight.

Corathers. 2002. U.S. Manganese. Geological Survey Minerals Yearbook. USGS.

Geotomo. 2008. Rapid 2-D Resistivity & IP inversion using the least-squares

method. Penang: Geolectrical.

Geotomo. 2011. Rapid 3-D Resistivity & IP inversion using the least-squares

method. Penang: Geolectrical.

Hendrajaya, L. & I. Arif. 1990. Metode Eksplorasi, Geolistrik Tahanan Jenis.

Bandung: Laboratorium Fisika Bumi. Jurusan FMIPA. ITB.

Herman, R. 2001. An introduction to electrical resistivity in geophysics. America:

American Association of Physics Teachers

Murthy, B.V.S. 2009. Geophysical Exploration for Manganese-some First Hand

Examples from Keonjhar District Orissa. Journal India Geophysics

Union. Vol.13, 149-161.

Robain, H., Y. Albuoy, M. Dabas, M. Descloitres, C. Camerlync, P. Mechler, &

A. Tabagh. 1999. The Location of Infinite Electrodes in Pole-Pole

Electrical Surveys: Consequences for 2D Imaging. Journal of Applied

Geophysics 41. 313-333.

Schlute, E.E. & K. Albert. 2004. Soil and Applied Manganese. Understanding

Plant Nutrients. Madison: University of Wisconsin.

Page 46: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

34

Suryo, B. 2012. Geologi Dan Studi Lingkungan Pengendapan Pada Satuan

Batupasir Semilir, Daerah Pucung Dan Sekitarnya, Kecamatan

Eromoko, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Thesis. UPN

Veteran Yogyakarta.

Telford, M. W., L. P. Geldard, R. E. Sheriff, and D. A. Keys. 1990. Applied

Geophysics. London: Cambridge University Press.

Wells, E.H. 1918. Manganese in New Mexico. Buletin Of The New Mexico State

School of Mines, No. 2.

Page 47: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

23

LAMPIRAN

Page 48: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

35

Lampiran 1

Data Lintasan Pertama

c1 p1 v1 i1 v2 i2 k r1 r2 rho1 rh02 rh0

0 10 37 117.2 37.3 117.3 62.83185 0.3157 0.317988 19.83599 19.97978 19.90789

10 20 18.3 118.7 17.8 118.3 62.83185 0.15417 0.150465 9.686798 9.45399 9.570394

20 30 17.3 118.3 17 118.3 62.83185 0.146238 0.143702 9.188428 9.029091 9.10876

30 40 13.8 118.5 13.7 118.5 62.83185 0.116456 0.115612 7.317127 7.264105 7.290616

40 50 14.1 118.5 14.7 118.5 62.83185 0.118987 0.124051 7.476195 7.794331 7.635263

50 60 14 118.6 14.1 118.6 62.83185 0.118044 0.118887 7.416914 7.469891 7.443402

60 70 13.7 118.6 13.7 118.6 62.83185 0.115514 0.115514 7.25798 7.25798 7.25798

70 80 9.9 118.7 10.5 118.7 62.83185 0.083404 0.088458 5.240399 5.557999 5.399199

80 90 9 118.7 9 118.7 62.83185 0.075821 0.075821 4.763999 4.763999 4.763999

90 100 8.2 118.7 8.3 118.7 62.83185 0.069082 0.069924 4.340532 4.393466 4.366999

0 20 4.7 117.4 4.9 117.4 125.6637 0.040034 0.041738 5.03083 5.244908 5.137869

10 30 5.3 118.3 4.7 118.3 125.6637 0.044801 0.03973 5.629904 4.992556 5.31123

20 40 6.7 118.3 6.4 118.3 125.6637 0.056636 0.0541 7.117048 6.798375 6.957712

30 50 7.6 118.5 7.8 118.5 125.6637 0.064135 0.065823 8.059444 8.271535 8.16549

40 60 8.1 118.5 7.5 118.5 125.6637 0.068354 0.063291 8.589671 7.953399 8.271535

50 70 7 118.6 6.3 118.6 125.6637 0.059022 0.05312 7.416914 6.675222 7.046068

60 80 4.8 118.6 5.5 118.6 125.6637 0.040472 0.046374 5.085884 5.827575 5.456729

70 90 4.1 118.7 4.3 118.7 125.6637 0.034541 0.036226 4.340532 4.552266 4.446399

80 100 4.3 118.7 4.1 118.7 125.6637 0.036226 0.034541 4.552266 4.340532 4.446399

0 30 2.1 117.5 1.8 117.5 188.4956 0.017872 0.015319 3.368857 2.887592 3.128224

10 40 2.5 118.3 2.6 118.3 188.4956 0.021133 0.021978 3.983423 4.14276 4.063091

20 50 3.5 118.3 3.6 118.3 188.4956 0.029586 0.030431 5.576792 5.736129 5.65646

30 60 5 118.5 4.3 118.5 188.4956 0.042194 0.036287 7.953399 6.839923 7.396661

40 70 3.8 118.5 3.8 118.5 188.4956 0.032068 0.032068 6.044583 6.044583 6.044583

50 80 3.3 118.6 3.1 118.6 188.4956 0.027825 0.026138 5.244817 4.92695 5.085884

60 90 2.7 118.6 2.7 118.6 188.4956 0.022766 0.022766 4.291214 4.291214 4.291214

70 100 1.5 118.7 1.8 118.7 188.4956 0.012637 0.015164 2.381999 2.858399 2.620199

0 40 0.5 117.6 0.9 117.6 251.3274 0.004252 0.007653 1.068569 1.923424 1.495997

10 50 2.1 118.3 2.1 118.3 251.3274 0.017751 0.017751 4.461433 4.461433 4.461433

20 60 2.9 118.4 2.5 118.4 251.3274 0.024493 0.021115 6.155823 5.306744 5.731284

30 70 2.4 118.4 2.5 118.5 251.3274 0.02027 0.021097 5.094475 5.302266 5.19837

40 80 1.3 118.5 1.8 118.6 251.3274 0.01097 0.015177 2.757178 3.814413 3.285796

50 90 1.5 118.6 1.5 118.6 251.3274 0.012648 0.012648 3.178677 3.178677 3.178677

60 100 1.3 118.7 1.5 118.7 251.3274 0.010952 0.012637 2.752533 3.175999 2.964266

0 50 0.6 117.7 0.6 117.7 314.1593 0.005098 0.005098 1.601492 1.601492 1.601492

10 60 2.6 118.2 2 118.3 314.1593 0.021997 0.016906 6.910441 5.31123 6.110835

Page 49: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

36

20 70 1.3 118.3 1.2 118.4 314.1593 0.010989 0.010135 3.4523 3.184047 3.318173

30 80 1 118.4 1.4 118.4 314.1593 0.008446 0.011824 2.653372 3.714721 3.184047

40 90 0.9 118.5 1.1 118.6 314.1593 0.007595 0.009275 2.38602 2.913787 2.649904

50 100 0.5 118.5 0.7 118.5 314.1593 0.004219 0.005907 1.325567 1.855793 1.59068

0 60 0.6 117.7 0.6 117.7 376.9911 0.005098 0.005098 1.92179 1.92179 1.92179

10 70 1.3 118.2 1.3 118.2 376.9911 0.010998 0.010998 4.146264 4.146264 4.146264

20 80 1.3 118.4 0.9 118.4 376.9911 0.01098 0.007601 4.139261 2.865642 3.502451

30 90 0.6 118.4 0.8 118.4 376.9911 0.005068 0.006757 1.910428 2.547237 2.228833

40 100 1.1 118.6 1.1 118.6 376.9911 0.009275 0.009275 3.496545 3.496545 3.496545

0 70 0.4 117.8 0.5 117.8 439.823 0.003396 0.004244 1.493457 1.866821 1.680139

10 80 1 118.1 1.2 118.1 439.823 0.008467 0.010161 3.724157 4.468989 4.096573

20 90 1.1 118.4 0.7 118.4 439.823 0.009291 0.005912 4.086193 2.600305 3.343249

30 100 0.3 118.4 0.3 118.4 439.823 0.002534 0.002534 1.114416 1.114416 1.114416

0 80 0.1 117.8 0.1 117.8 502.6548 0.000849 0.000849 0.426702 0.426702 0.426702

10 90 0.8 118.1 0.8 118.1 502.6548 0.006774 0.006774 3.404944 3.404944 3.404944

20 100 0.9 118.4 0.6 118.4 502.6548 0.007601 0.005068 3.820856 2.547237 3.184047

0 90 0.2 117.9 0.2 118 565.4867 0.001696 0.001695 0.959265 0.958452 0.958858

10 100 0.2 118.1 0.2 118.1 565.4867 0.001693 0.001693 0.95764 0.95764 0.95764

0 100 11.9 118 11.9 118 628.3185 0.100847 0.100847 63.36433 63.36433 63.36433

Page 50: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

37

Lampiran 2

Data Lintasan Kedua

c1 p1 v1 i1 v2 i2 k r1 r2 rho1 rho2 rho

0 5 37.5 117.8 38.7 117.8 31.41593 0.318336 0.328523 10.00083 10.32085 10.16084

5 10 45.7 118.4 46.7 118.4 31.41593 0.38598 0.394426 12.12591 12.39125 12.25858

10 15 48 118.4 48.3 118.4 31.41593 0.405405 0.407939 12.73619 12.81579 12.77599

15 20 50.8 118.6 50.2 118.6 31.41593 0.428331 0.423272 13.4564 13.29747 13.37693

20 25 54.3 118.5 53.6 118.6 31.41593 0.458228 0.451939 14.39565 14.19809 14.29687

25 30 55.7 118.8 56.1 118.8 31.41593 0.468855 0.472222 14.72952 14.8353 14.78241

30 35 62.6 118.8 62.1 118.8 31.41593 0.526936 0.522727 16.55418 16.42196 16.48807

35 40 16.6 118.8 13.4 118.8 31.41593 0.139731 0.112795 4.389768 3.543547 3.966657

40 45 75.9 118.6 73.8 118.5 31.41593 0.639966 0.622785 20.10513 19.56536 19.83525

45 50 70.8 118.6 70.2 118.9 31.41593 0.596965 0.590412 18.7542 18.54834 18.65127

0 10 15.6 117.7 15.3 117.7 62.83185 0.13254 0.129992 8.327756 8.167607 8.247682

5 15 18.8 118.4 18.8 118.4 62.83185 0.158784 0.158784 9.976679 9.976679 9.976679

10 20 20.1 118.4 19.9 118.4 62.83185 0.169764 0.168074 10.66656 10.56042 10.61349

15 25 21.9 118.6 22.3 118.6 62.83185 0.184654 0.188027 11.60217 11.81408 11.70813

20 30 19.8 118.5 20.1 118.5 62.83185 0.167089 0.16962 10.49849 10.65755 10.57802

25 35 17.4 118.8 17.1 118.8 62.83185 0.146465 0.143939 9.202645 9.043979 9.123312

30 40 24.3 118.8 22.6 118.8 62.83185 0.204545 0.190236 12.85197 11.95286 12.40242

35 45 29 118.8 28.5 118.8 62.83185 0.244108 0.239899 15.33774 15.0733 15.20552

40 50 26.3 118.6 27 118.6 62.83185 0.221754 0.227656 13.9332 14.30405 14.11862

0 15 8.3 117.9 8.3 117.9 94.24778 0.070399 0.070399 6.634916 6.634916 6.634916

5 20 9.8 118.4 9.7 118.3 94.24778 0.08277 0.081995 7.800914 7.72784 7.764377

10 25 10 118.3 9.8 118.4 94.24778 0.084531 0.08277 7.966845 7.800914 7.88388

15 30 11.1 118.6 9.8 118.6 94.24778 0.093592 0.082631 8.820829 7.787759 8.304294

20 35 7.6 118.5 9.2 118.5 94.24778 0.064135 0.077637 6.044583 7.317127 6.680855

25 40 10 118.8 9.8 118.8 94.24778 0.084175 0.082492 7.933315 7.774648 7.853982

30 45 12.9 118.8 11.9 118.8 94.24778 0.108586 0.100168 10.23398 9.440645 9.83731

35 50 25.2 118.8 25.3 118.8 94.24778 0.212121 0.212963 19.99195 20.07129 20.03162

0 20 5.3 117.9 5.7 118 125.6637 0.044953 0.048305 5.649005 6.070196 5.8596

5 25 5.4 118.4 4.5 118.3 125.6637 0.045608 0.038039 5.731284 4.780107 5.255696

10 30 5.5 118.3 4.4 118.3 125.6637 0.046492 0.037194 5.842353 4.673883 5.258118

15 35 6.5 118.6 6 118.6 125.6637 0.054806 0.05059 6.887134 6.357354 6.622244

20 40 5.6 118.6 5.3 118.6 125.6637 0.047218 0.044688 5.933531 5.615663 5.774597

25 45 7.1 118.8 6.2 118.8 125.6637 0.059764 0.052189 7.510205 6.558207 7.034206

30 50 6.2 118.9 5.9 118.9 125.6637 0.052145 0.049622 6.552691 6.235625 6.394158

0 25 2.9 118 2.7 118.1 157.0796 0.024576 0.022862 3.860432 3.591152 3.725792

5 30 3.1 118.3 2.4 118.3 157.0796 0.026205 0.020287 4.116203 3.186738 3.651471

Page 51: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

38

10 35 3.5 118.5 3.5 118.5 157.0796 0.029536 0.029536 4.639483 4.639483 4.639483

15 40 2.4 118.6 3.9 118.6 157.0796 0.020236 0.032884 3.178677 5.16535 4.172014

20 45 2.8 118.5 3 118.6 157.0796 0.023629 0.025295 3.711586 3.973347 3.842466

25 50 3.5 118.8 3.5 118.9 157.0796 0.029461 0.029437 4.627767 4.623875 4.625821

0 30 2.1 118.1 2.5 118.2 188.4956 0.017782 0.021151 3.351742 3.986793 3.669267

5 35 1.9 118.3 2.5 118.2 188.4956 0.016061 0.021151 3.027401 3.986793 3.507097

10 40 2.5 118.5 2.5 118.5 188.4956 0.021097 0.021097 3.9767 3.9767 3.9767

15 45 3.3 118.6 2.9 118.6 188.4956 0.027825 0.024452 5.244817 4.609082 4.92695

20 50 2.5 118.6 2.9 118.6 188.4956 0.021079 0.024452 3.973347 4.609082 4.291214

0 35 1.7 118 1.3 118 219.9115 0.014407 0.011017 3.168216 2.422754 2.795485

5 40 1.8 118.3 1.9 118.3 219.9115 0.015216 0.016061 3.346075 3.531968 3.439022

10 45 3.5 118.5 2.7 118.5 219.9115 0.029536 0.022785 6.495276 5.010641 5.752959

15 50 0.4 118.5 1.4 118.5 219.9115 0.003376 0.011814 0.742317 2.59811 1.670214

0 40 1.7 118.1 1.3 118.1 251.3274 0.014395 0.011008 3.617753 2.766517 3.192135

5 45 0.3 118.2 0.7 118.2 251.3274 0.002538 0.005922 0.637887 1.488403 1.063145

10 50 2.5 118.5 2.9 118.5 251.3274 0.021097 0.024473 5.302266 6.150629 5.726447

0 45 1.2 118.1 1.2 118.1 282.7433 0.010161 0.010161 2.872921 2.872921 2.872921

5 50 0.9 118.2 0.5 118.3 282.7433 0.007614 0.004227 2.152868 1.195027 1.673947

0 50 0.2 118.1 1.3 118.2 314.1593 0.001693 0.010998 0.532022 3.45522 1.993621

Page 52: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

39

Lampiran 3

Data Pengukuran Model 3D

X Y Z Ro

2.5 5 -1.75 12.031

7.5 5 -1.75 15.835

12.5 5 -1.75 13.712

17.5 5 -1.75 15.366

22.5 5 -1.75 19.596

27.5 5 -1.75 22.791

32.5 5 -1.75 17.869

37.5 5 -1.75 19.447

42.5 5 -1.75 12.35

47.5 5 -1.75 20.805

2.5 15 -1.75 12.424

7.5 15 -1.75 15.977

12.5 15 -1.75 14.535

17.5 15 -1.75 14.883

22.5 15 -1.75 18.042

27.5 15 -1.75 20.41

32.5 15 -1.75 15.653

37.5 15 -1.75 18.204

42.5 15 -1.75 11.573

47.5 15 -1.75 21.37

2.5 5 -5.512 10.992

7.5 5 -5.512 14.41

12.5 5 -5.512 14.356

17.5 5 -5.512 15.352

22.5 5 -5.512 18.087

27.5 5 -5.512 20.243

32.5 5 -5.512 17.809

37.5 5 -5.512 17.267

42.5 5 -5.512 15.52

47.5 5 -5.512 20.558

2.5 15 -5.512 11.504

7.5 15 -5.512 14.567

12.5 15 -5.512 14.856

17.5 15 -5.512 15.032

22.5 15 -5.512 16.745

27.5 15 -5.512 18.082

32.5 15 -5.512 15.739

Page 53: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

40

37.5 15 -5.512 15.887

42.5 15 -5.512 14.793

47.5 15 -5.512 21.97

2.5 5 -9.839 8.583

7.5 5 -9.839 10.928

12.5 5 -9.839 12.145

17.5 5 -9.839 12.891

22.5 5 -9.839 14.29

27.5 5 -9.839 15.546

32.5 5 -9.839 15.089

37.5 5 -9.839 15.045

42.5 5 -9.839 14.894

47.5 5 -9.839 16.345

2.5 15 -9.839 9.221

7.5 15 -9.839 11.24

12.5 15 -9.839 12.45

17.5 15 -9.839 12.704

22.5 15 -9.839 13.351

27.5 15 -9.839 14.006

32.5 15 -9.839 13.563

37.5 15 -9.839 14.034

42.5 15 -9.839 14.795

47.5 15 -9.839 18.482

2.5 5 -14.815 4.959

7.5 5 -14.815 5.801

12.5 5 -14.815 6.796

17.5 5 -14.815 7.457

22.5 5 -14.815 8.067

27.5 5 -14.815 8.599

32.5 5 -14.815 8.834

37.5 5 -14.815 8.917

42.5 5 -14.815 8.751

47.5 5 -14.815 8.368

2.5 15 -14.815 5.393

7.5 15 -14.815 6.095

12.5 15 -14.815 6.967

17.5 15 -14.815 7.443

22.5 15 -14.815 7.811

27.5 15 -14.815 8.168

32.5 15 -14.815 8.431

37.5 15 -14.815 8.781

42.5 15 -14.815 9.131

Page 54: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

41

47.5 15 -14.815 9.608

2.5 5 -20.538 3.045

7.5 5 -20.538 3.394

12.5 5 -20.538 3.931

17.5 5 -20.538 4.364

22.5 5 -20.538 4.712

27.5 5 -20.538 4.976

32.5 5 -20.538 5.111

37.5 5 -20.538 5.096

42.5 5 -20.538 4.905

47.5 5 -20.538 4.519

2.5 15 -20.538 3.273

7.5 15 -20.538 3.565

12.5 15 -20.538 4.038

17.5 15 -20.538 4.408

22.5 15 -20.538 4.694

27.5 15 -20.538 4.923

32.5 15 -20.538 5.085

37.5 15 -20.538 5.175

42.5 15 -20.538 5.165

47.5 15 -20.538 5.04

2.5 5 -27.118 2.033

7.5 5 -27.118 2.209

12.5 5 -27.118 2.503

17.5 5 -27.118 2.765

22.5 5 -27.118 2.975

27.5 5 -27.118 3.118

32.5 5 -27.118 3.172

37.5 5 -27.118 3.127

42.5 5 -27.118 2.98

47.5 5 -27.118 2.735

2.5 15 -27.118 2.147

7.5 15 -27.118 2.298

12.5 15 -27.118 2.565

17.5 15 -27.118 2.805

22.5 15 -27.118 2.999

27.5 15 -27.118 3.138

32.5 15 -27.118 3.205

37.5 15 -27.118 3.196

42.5 15 -27.118 3.108

47.5 15 -27.118 2.946

2.5 5 -34.686 1.466

Page 55: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

42

7.5 5 -34.686 1.57

12.5 5 -34.686 1.759

17.5 5 -34.686 1.935

22.5 5 -34.686 2.074

27.5 5 -34.686 2.158

32.5 5 -34.686 2.177

37.5 5 -34.686 2.123

42.5 5 -34.686 2.005

47.5 5 -34.686 1.845

2.5 15 -34.686 1.528

7.5 15 -34.686 1.62

12.5 15 -34.686 1.797

17.5 15 -34.686 1.964

22.5 15 -34.686 2.098

27.5 15 -34.686 2.182

32.5 15 -34.686 2.207

37.5 15 -34.686 2.166

42.5 15 -34.686 2.069

47.5 15 -34.686 1.94

2.5 5 -43.389 1.079

7.5 5 -43.389 1.203

12.5 5 -43.389 1.391

17.5 5 -43.389 1.551

22.5 5 -43.389 1.671

27.5 5 -43.389 1.736

32.5 5 -43.389 1.737

37.5 5 -43.389 1.667

42.5 5 -43.389 1.529

47.5 5 -43.389 1.327

2.5 15 -43.389 1.136

7.5 15 -43.389 1.249

12.5 15 -43.389 1.425

17.5 15 -43.389 1.579

22.5 15 -43.389 1.696

27.5 15 -43.389 1.761

32.5 15 -43.389 1.765

37.5 15 -43.389 1.705

42.5 15 -43.389 1.582

Page 56: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

43

Lampiran 4

Foto alat dan proses pengamblan data

Foto 1 Lubang Masuk Tambang Mangan

Foto 2 Kondisi di Dalam Tambang (Ketinggian palu 40 cm)

Page 57: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

44

Foto 3 Lorong di dalam Tambang Mangan

Foto 4 Proses Pengambilan Data

Pemasangan elektroda potensial dan arus

Page 58: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

45

Foto 5 Proses Pengukuran

Pengambilan data menggunakan alat G-Sound

Foto 6 Alat G-Sound

Unit terdiri dari Transmitter, Receiver, dan Aki

Page 59: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

46

Foto 7 Sample Mangan

Mangan ditumbuk dan dipress

Foto 8 Pengukuran Panjang dan Luas Alas Sample Mangan

Page 60: ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG ...

47