Analisis Data Mangrove

2
ANALISIS DATA MANGROVE (KERAPATAN JENIS RELATIF, FREKUENSI JENIS RELATIF, PENUTUPAN JENIS RELATIF DAN INDEKS NILAI PENTING) DI DESA LADONG KECAMATAN MESJID RAYA KABUPATEN ACEH BESAR OLEH Indah Permatasari PENDAHULUAN Mangrove tumbuh di sepanjang pantai yang berlumpur dan berpasir yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Ekosistem mangrove merupakan ekosistem peralihan antara darat dan laut yang terdapat pada daerah tropis. Ekosistem mangrove mempunyai sifat yang khas, baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan kurangnya aerasi tanah; salinitas tanahnya yang tinggi; serta mengalami daur penggenangan oleh pasang-surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas mangrove karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi. Dalam komunitas mangrove selain terdapat jenis-jenis vegetasi dari kerabat mangrove, juga terdapat jenis-jenis lain. Menurut catatan Wetlands International pada hutan mangrove di Indonesia terdapat 89 spesies pohon, 5 palem, 19 liana, 44 herba tanah, 44 epifit dan 1 sikas. Dari total 202 jenis species tersebut pulau Jawa, pulau Sumatera dan pulau Kalimantan merupakan tiga besar yang memiliki keragaman paling tinggi di Indonesia, masing masing Jawa terdapat 166 spesies, Sumatera 157 spesies dan Kalimantan 150 spesies. Ekosistem mangrove atau hutanbakau termasuk ekosistem pantai atau komunitas bahan dangkal yang sangat menarik, yang terdapat pada perairan tropik dan subtropik. Penelitian mengenai mangrove lebih banyak dilakukan daripada ekosistem pantai lainnya. Hutan mangrove merupakan ekosistem yang spesifik dibandingkan ekosistem pantai lainnya karena mempunyai vegetasi yang agak seragam serta mempunyai tajuk yang rata, tidak mempunyai lapisan tajuk dengan bentukan yang khas dan selalu hijau, (Zoer’aini.1996). Hutan air payau dapat dijumpai kearah daratan dari hutan mangrove dan merupakan tempat tinggal tertinggi yang dapat dicapai air sungai diwaktu pasang naik. Juga dapat terjadi didaerah-daerah dimana bagian pantai dipinggir laut merupakan

description

laporan kuliah

Transcript of Analisis Data Mangrove

Page 1: Analisis Data Mangrove

ANALISIS DATA MANGROVE (KERAPATAN JENIS RELATIF, FREKUENSI JENIS RELATIF, PENUTUPAN JENIS RELATIF DAN INDEKS NILAI PENTING) DI DESA

LADONG KECAMATAN MESJID RAYA KABUPATEN ACEH BESAR

OLEH

Indah PermatasariPENDAHULUAN

Mangrove tumbuh di sepanjang pantai yang berlumpur dan berpasir yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Ekosistem mangrove merupakan ekosistem peralihan antara darat dan laut yang terdapat pada daerah tropis. Ekosistem mangrove mempunyai sifat yang khas, baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan kurangnya aerasi tanah; salinitas tanahnya yang tinggi; serta mengalami daur penggenangan oleh pasang-surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas mangrove karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi.

Dalam komunitas mangrove selain terdapat jenis-jenis vegetasi dari kerabat mangrove, juga terdapat jenis-jenis lain. Menurut catatan Wetlands International pada hutan mangrove di Indonesia terdapat 89 spesies pohon, 5 palem, 19 liana, 44 herba tanah, 44 epifit dan 1 sikas. Dari total 202 jenis species tersebut pulau Jawa, pulau Sumatera dan pulau Kalimantan merupakan tiga besar yang memiliki keragaman paling tinggi di Indonesia, masing masing Jawa terdapat 166 spesies, Sumatera 157 spesies dan Kalimantan 150 spesies.

Ekosistem mangrove atau hutanbakau termasuk ekosistem pantai atau komunitas bahan dangkal yang sangat menarik, yang terdapat pada perairan tropik dan subtropik. Penelitian mengenai mangrove lebih banyak dilakukan daripada ekosistem pantai lainnya. Hutan mangrove merupakan ekosistem yang spesifik dibandingkan ekosistem pantai lainnya karena mempunyai vegetasi yang agak seragam serta mempunyai tajuk yang rata, tidak mempunyai lapisan tajuk dengan bentukan yang khas dan selalu hijau, (Zoer’aini.1996).

Hutan air payau dapat dijumpai kearah daratan dari hutan mangrove dan merupakan tempat tinggal tertinggi yang dapat dicapai air sungai diwaktu pasang naik. Juga dapat terjadi didaerah-daerah dimana bagian pantai dipinggir laut merupakan suatu pembatas yang terdiri dari asir yang terbawa oleh ombak dan dibentuk oleh arus laut. Dibalik pasir pembatas tersebut, biasanya dijumpai lahan yang datar dan rendah dimana sungai-sungai sering meluap dan membentuk danau-danau pantai yang berawa-rawa, (Jazanul.1984).

Ekosistem tidak dapat terlepas dari interaksi antara komponen abiotik dan biotic. Komponen abiotik merupakan kompenen tak hidup yang terdiri dari cahaya, suhu, dan pH. Sedangkan komponen biotic merupakan komponen hidup. Seperti benthos, plankton, perifiton, nekton dan neuston. Komponen abiotik berfungsi sebagai produsen dan komponen biotic berfungsi sebagai konsumen. Komponen biotic sangat bergantung kepada komponen abiotik, seperti fitoplankton yang sangat bergantuk kepada cahaya matahari dalam melakukan fotosintesis sehingga dapat menghasilkan makanan. Interaksi antara kompenen biotic dan abiotik dapat menyebabkan perpindahan energy (Odum.1998).