Analisis Call Drop Rate pada jaringan Cellular berbasis...

14
Analisis Call Drop Rate pada jaringan Cellular berbasis GSM (Study kasus PT.Indosat,tbk Palembang.) Yoviansyah 1 , Widya Cholil 2 , Qoriani Widayati 3 . 1) Mahasiswa Universitas Bina Darma, 2,3) Dosen Universitas Bina Darma. Jl Jend A.Yani No.12 Plaju, Palembang 30264 email : [email protected] [email protected] 2 , [email protected] 3 _______________________________________________________________________________________________________________________________________________ Abstract The Third Generation Technology now Start Evolving in almost whole parts of the world, NOT the exception of Indonesia. GSM (Global System for Mobile Communication) is a Technology That can be give different Additional SERVICES shown to users. The phenomenon of singer Yang prosecute perpetrators Telecommunications industry to review develop Telecommunication Its modern Good From the Side of the Network as well as mobile phones, in addition been the ITU Also try to improve SERVICES shown to users SERVICE telekomunikasibaik WITH A monitoring system A reliable nor from the system Network Optimization, but every jarian ITU is not can say Always Good sometimes THERE are several causes which influenced QUALITY the network Final Singer discusses Regarding the analysis of the causes of occurred its Call Drop the Become prayer One parameter hearts QUALITY ASSESSMENT Network, analytical that will be done through sector studies CASE BTS PUSRI2, RAMBUTAN_PL3 , DMATA_MERAH3, MAKARTI_JAYA3, Yang owned PT.Indosat, tbk Palembang and will analyze information from different source as Reference that analysis From Measurement Data Calls drop, which is owned PT.Indosat, tbk And Of Measurement field, so the WITH their analysis so it can be known the cause of the decline Calls And it can be done so that its action can be to minimize the decline Call and can be optimally support QUALITY Networks As well as can be to minimize the causes of the decline of the call. Abstrak Teknologi generasi ketiga kini mulai berkembang di hampir seluruh belahan dunia, tidak terkecuali Indonesia. GSM (Global System for Mobile Communication) merupakan teknologi yang dapat memberikan berbagai layanan tambahan kepada para penggunanya. Fenomena ini yang menuntut para pelaku industri Telekomunikasi untuk mengembangkan perangkat Telekomunikasi yang modern baik dari sisi jaringan maupun ponsel, selain itu para operator juga berusaha meningkatkan layanan kepada para pengguna layanan telekomunikasibaik dengan system monitoring yang handal maupun dari system optimasi jaringan, namun disetiap jarian itu tidaklah bisa dikatakan selalu baik kadang kala ada beberapa penyebab yang mempengaruhi kualitas jaringan tersebut tugas akhir ini membahas mengenai analisis penyebab terjadi nya Call Drop yang menjadi salah satu parameter dalam penilaian kualitas jaringan, analisis yang akan dilakukan melalui study kasus sector BTS PUSRI2, RAMBUTAN_PL3, DMATA_MERAH3, MAKARTI_JAYA3, yang dimiliki PT.Indosat,tbk Palembang dan akan menganalisa dari berbagai sumber informasi sebagai referensi yaitu analisis dari pengukuran data Call Drop, yang dimiliki PT.Indosat,tbk dan dari pengukuran dilapangan, sehingga dengan adanya analisa tersebut maka dapatlah diketahui penyebab terjadinya Call Drop tersebut dan dapatlah dilakukan nya action sehingga dapat meminimalisir Call Drop tersebut dan dapat menunjang kualitas jaringan yang optimal serta dapat meminimalisir penyebab terjadinya Drop Call tersebut.

Transcript of Analisis Call Drop Rate pada jaringan Cellular berbasis...

Page 1: Analisis Call Drop Rate pada jaringan Cellular berbasis ...if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-Jurnal Yoviansyah 12142055.pdf · Dalam mode 3G dan LTE, BTS Flexi Multiradio merupakan

Analisis Call Drop Rate pada jaringan Cellular berbasis GSM

(Study kasus PT.Indosat,tbk Palembang.)

Yoviansyah 1, Widya Cholil

2, Qoriani Widayati

3.

1) Mahasiswa Universitas Bina Darma,

2,3) Dosen Universitas Bina Darma.

Jl Jend A.Yani No.12 Plaju, Palembang 30264 email :

[email protected]

[email protected] , [email protected]

3

_______________________________________________________________________________________________________________________________________________

Abstract The Third Generation Technology now Start Evolving in almost whole parts of the world, NOT the

exception of Indonesia. GSM (Global System for Mobile Communication) is a Technology That can be give different

Additional SERVICES shown to users. The phenomenon of singer Yang prosecute perpetrators Telecommunications

industry to review develop Telecommunication Its modern Good From the Side of the Network as well as mobile

phones, in addition been the ITU Also try to improve SERVICES shown to users SERVICE telekomunikasibaik WITH

A monitoring system A reliable nor from the system Network Optimization, but every jarian ITU is not can say

Always Good sometimes THERE are several causes which influenced QUALITY the network Final Singer discusses

Regarding the analysis of the causes of occurred its Call Drop the Become prayer One parameter hearts QUALITY

ASSESSMENT Network, analytical that will be done through sector studies CASE BTS PUSRI2, RAMBUTAN_PL3 ,

DMATA_MERAH3, MAKARTI_JAYA3, Yang owned PT.Indosat, tbk Palembang and will analyze information from

different source as Reference that analysis From Measurement Data Calls drop, which is owned PT.Indosat, tbk And

Of Measurement field, so the WITH their analysis so it can be known the cause of the decline Calls And it can be

done so that its action can be to minimize the decline Call and can be optimally support QUALITY Networks As well

as can be to minimize the causes of the decline of the call.

Abstrak Teknologi generasi ketiga kini mulai berkembang di hampir seluruh belahan dunia, tidak terkecuali

Indonesia. GSM (Global System for Mobile Communication) merupakan teknologi yang dapat memberikan berbagai

layanan tambahan kepada para penggunanya. Fenomena ini yang menuntut para pelaku industri Telekomunikasi

untuk mengembangkan perangkat Telekomunikasi yang modern baik dari sisi jaringan maupun ponsel, selain itu

para operator juga berusaha meningkatkan layanan kepada para pengguna layanan telekomunikasibaik dengan

system monitoring yang handal maupun dari system optimasi jaringan, namun disetiap jarian itu tidaklah bisa

dikatakan selalu baik kadang kala ada beberapa penyebab yang mempengaruhi kualitas jaringan tersebut tugas akhir

ini membahas mengenai analisis penyebab terjadi nya Call Drop yang menjadi salah satu parameter dalam penilaian

kualitas jaringan, analisis yang akan dilakukan melalui study kasus sector BTS PUSRI2, RAMBUTAN_PL3,

DMATA_MERAH3, MAKARTI_JAYA3, yang dimiliki PT.Indosat,tbk Palembang dan akan menganalisa dari

berbagai sumber informasi sebagai referensi yaitu analisis dari pengukuran data Call Drop, yang dimiliki

PT.Indosat,tbk dan dari pengukuran dilapangan, sehingga dengan adanya analisa tersebut maka dapatlah diketahui

penyebab terjadinya Call Drop tersebut dan dapatlah dilakukan nya action sehingga dapat meminimalisir Call Drop

tersebut dan dapat menunjang kualitas jaringan yang optimal serta dapat meminimalisir penyebab terjadinya Drop

Call tersebut.

Page 2: Analisis Call Drop Rate pada jaringan Cellular berbasis ...if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-Jurnal Yoviansyah 12142055.pdf · Dalam mode 3G dan LTE, BTS Flexi Multiradio merupakan

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi komunikasi bergerak

atau cellular berkembang sangat pesat dalam beberapa

tahun terakhir ini. Dimulai dari generasi pertama atau

generasi Analog pada tahun 80an yang kemudian

berkembang menjadi generasi digital pada tahun 90an

kemudian saat ini telah digunakan generasi ke tiga,

Untuk saat ini, Pengguna teknologi GSM lebih banyak

dari pengguna teknologi CDMA. Hal ini dikarnakan

teknologi GSM lebih dahulu diperkenalkan ke pubik.

Saat ini teknologi komunikasi bergerak telah

banyak dipublikasikan dalam kehidupan misalnya

melakukan panggilan, mengirim pesan singkat (sms)

melakukan akses internet, dan lain nya dengan

semakin banyak nya permintaan pelanggan akan

teknologi komunikasi bergerak, maka dibutuhkan juga

kualitas layanan yang memuaskan. Oleh karena itu

operator cellular juga berlomba-lomba memberikan

layanan terbaik dan dengan biaya yang relatip murah.

Namun setiap jaringan tidak bisa dikatakan selalu

baik kadangkala sering terjadi masalah dalam jaringan

itu sendiri seperti hal nya Call Drop Rate (CDR), Call

Drop Rate (CDR) ialah suatu kejadian dimana ketika

seseorang sedang melakukan panggilan tanpa ada dari

salah satu meraka baik penelepon maupun yang

ditelepon memutuskan panggilan tersebut tiba-tiba

telepon itu terputus dengan sendiri nya, terjadinya

Drop Call, dikarnakan kualitas signal yang kurang

baik biasanya disebabkan oleh beberapa hal, misalkan

kegagalan suatu jaringan melakukan handover,

Congestion, lemahnya daya pancar signal dan lain-

lain, dengan berbagai parameter yang dapat

mengganggu layanan suara tersebut, maka diperlukan

adanya suatu analisis yang tepat untuk mengatasi

masalah Drop Call sehingga akan didapatkan suatu

penanganan yang efektip.

1.2 Batasan Masalah Batasan masalah pada skripsi ini adalah sebagai

berikut :

Jaringan area network yang dijadikan pembahasan

hanya pada area wilayah Palembang yaitu dibeberapa

sector BTS PUSRI2, RAMBUTAN_PL3,

DMATA_MERAH3, MAKARTI_JAYA3, dan hanya

membahas teknologi jaringan GSM berdasarkan

parameter Call Drop Rate (CDR).

Tinjauan Pustaka

2.1 Komponen jaringan GSM

Sistem jaringan GSM terdiri dari beberapa element

subsystem yaitu Network Switching Subsystem (NSS),

Base Station Subsystem (BSS), Operation and Support

system (OSS), pada sisi pelanggan terdapat Mobile

Station (MS) merupakan jaringan yang diperlukan

untuk membentuk suatu panggilan terdiri dari NSS

dan BSS. BSS berfungsi untuk mengontrol jaringan

radio ( radio Network dan NSS berfungsi untuk

mengendalikan fungsi-fungsi control).

2.1.1 Mobile Station (MS)

Adalah perangkat telekomunikasi pada sisi

pemakaian jaringan. MS terdiri dari peralatan terminal

yang disebut Mobile Equipment (ME) dan data

pelanggan yang disimpan pada module yang disebut

kartu Subscribe Identiti module (SIM). SIM

merupakan komponen untuk proses pemeriksaan

Keaslian (autentication) dan penyandingan

(chipering). Juga terdapat ruang memory untuk

menyimpan pesan dan nomor telepon.

2.1.2 Base Station Sub-System (BSS)

Adalah perangkat telekomunikasi yang berfungsi

untuk mengatur jaringan radio, Sebuah BSS terdiri

dari BTS,TRAU dan BSC yang meliputi wilayah yang

luas dan memiliki banyak sel

Base Transciever system (BTS) adalah perangkat

telekomunikasi yang mengatur Airinterface dan

meminimalkan gangguan transmission Base

Transceiver Station (BTS) adalah bagian dari network

element GSM yang berhubungan langsung dengan

Mobile Station (MS). BTS berhubungan dengan MS

melalui air-interface dan berhubungan dengan BSC

dengan menggunakan A-bis interface. BTS berfungsi

sebagai pengirim dan penerima (transciver) sinyal

komunikasi dari/ke MS serta menghubungkan MS

dengan network element lain dalam jaringan GSM

(BSC, MSC, SMS, IN, dsb) dengan menggunakan

Page 3: Analisis Call Drop Rate pada jaringan Cellular berbasis ...if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-Jurnal Yoviansyah 12142055.pdf · Dalam mode 3G dan LTE, BTS Flexi Multiradio merupakan

radio interface. Secara hirarki, BTS akan terhubung ke

BSC, dalam hal ini sebuah BSC akan mengontrol

kerja beberapa BTS yang berada di bawahnya. Karena

fungsinya sebagai transceiver, maka bentuk pisik

sebuah BTS pada umumnya berupa tower dengan

dilengkapi antena sebagai transceiver, dan

perangkatnya

Beberapa komponen yang ada pada BTS.

a. FMR (flexi multiradio) atau system

module merupakan BTS Multiradio atau multicarrier

yang dapat menggunakan semua teknologi

jaringan, baik dalam mode khusus (dedicated) atau

mode bersamaan (concurrent), FMR (flexi multiradio)

Dalam mode 3G dan LTE, BTS Flexi

Multiradio merupakan ekspansi dari band frekuensi

baru yang ditawarkan Nokia Siemens Networks

yaitu frekuensi 850 MHz, 1800 MHz dan

1900MHz. Sumber daya radio pada modul RF 3 sektor

dapat digabungkan dengan GSM / EDGE dan untuk

BTS dapat disinkronkan dengan BTS GSM / EDGE

pada mode operasi concurrent (bersamaan).

Gambar 2.7 System Module atau FMR.

b. RF_Module Merupakan sebuah perangkat yang

diaplikasi kan dibelakang antenna pemancar

didefinisikan sebagai suatu struktur yang berfungsi

sebagai pelepas energi gelombang elektromagnetik

diudara dan juga bisa sebagai penerima/penangkap

energi gelombang elektromagnetik diudara. Karena

merupakan perangkat perantara antara saluran

transmisi dan udara, maka antena harus mempunyai

sifat yang sesuai (match) dengan saluran

pencatunya.merupakan alat yang digunakan untuk

mengubah sinyal listrik menjadi sinyal

elektromagnetik lalu meradiasikannya. Antena

sektoral merupakan antena yang memancarkan dan

menerima sinyal sesuai dengan sudut pancar

sektornya. Antena yang digunakan adalah

antena 3 sektor dengan kombinasi Distributed Control

System.

Gambar 2.8 Rf_Module

c. Antena Sectoral merupakan media pemancar

gelombang radio prekuensi yang ditangkap oleh MS

sebagai signal Berbentuk persegi panjang, terpasang

pada tower dengan ketinggian tertentu berfungsi

sebagai penghubung antara BTS dan HandPhone, ada

dua type antenna sectoral, yaitu Monotype, biasa

dipakai untuk daerah Rural dan Sub Urban dan Dual

type untuk daerah Urban (daerah yg padat penduduk).

Gambar 2.9 antena Pemancar sectoral.

d. Feeder Sekilas nampak seperti kabel besar,

sebagai media rambatan gelombang radio antara BTS

dan Antenna Sector. Ukuran ada yang 7/8, 1-5/8 atau

½.

Gambar2.10 Kabel Feeder.

e. Radio Microwave system adalah sebuah sistem

pemancaran dan penerimaan gelombang mikro yang

berfrekuensi sangat tinggi. Microwave system

digunakan untuk komunikasi antar BTS atau BTS-

BSC.Microwave System yang digunakan merupakan

sistem indoor. Namun antena microwave tetap

terpasang menara. Pada antenna Microwave (MW)

Radio, yang bentuknya seperti rebana genderang, itu

termasuk jenis high performance antenna. Biasanya

ada 2 brand, yaitu Andrew and RFS. Ciri khas dari

Page 4: Analisis Call Drop Rate pada jaringan Cellular berbasis ...if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-Jurnal Yoviansyah 12142055.pdf · Dalam mode 3G dan LTE, BTS Flexi Multiradio merupakan

antenna high performance ini adalah bentuknya yang

seperti gendang, dan terdapat penutupnya, yang

disebut radome. Fungsi radome antara lain untuk

melindungi komponen antenna tersebut, dari

perubahan cuaca sekitarnya.

Gambar 2.11 Radio Microwave Microwave

F. Transmisi Perangkat yang digunakan untuk

mengatur slot trafik pada BTS.Menghubungkan dari

TRx ke BOIA adalah Prosesor BTS (bentuk sama

dengan Base band,namun memiliki port penghubung

untuk maintenance)

Gambar 2.12 E1/ET Transmission

Beberapa proses yang dilakukan BTS antara lain.

* Pensinyalir (Air Interface) Proses ketika MS

dihidupkan pertama kali diperlukan pengiriman dan

penerimaan banyak informasi ke BTS.

* Penyandingan (chipering) MS dan BTS harus

melakukan pembacaan sandi dari informasi untuk

melindungi percakapan dan data.

* Pengolahan sinyal percakapan (speech Processing)

meliputi fungsi speech coding yaitu digital ke analogi

pada arah downlink dan analogi ke digital uplink,

chanenel coding untuk perlindungan terhadap

kerusakan informasi, interleaving,meningkatkan

keamanan transmisi, dan pembentukan burst.

Transcoding Rate and Adaptation Unit (TRAU) ialah perangkat telekomunikasi yang melakukan

konversi antara dua format penempatan yang

dilakukan di antara BTS dan jaringan sentral, Air

Interface frekuensi radio merupakan media pembawa

informasi untuk menghasilkan sebuah transmisi

informasi percakapan digital yang efektip melalui Air

Interface, sinyal percakapan digital tersebut

mengalami proses pemanfaatan (commpression).

Base Station Controller (BSC) komponen sentral

dari dari jaringan BSS yang berfungsi untuk

mengontrol jaringan radio yaitu BTS dan TRAU. BSC

membawahi suatu BTS serta mengatur trefik yang

datang dan pergi dari BSC ke MSC atau BTS.

Sumber : PT.Indosat,tbk Palembang

2.1.3 Network Switching Subsystem (NSS)

Adalah perangkat telekomunikasi yang terdiri dari

komponen jaringan Mobile Service Switching (MSC),

Visitor Location Register (VLR), Home Location

Register (HLR), Autentication Central (AUC), dan

Equipment Indentity Register (EIR), Inter Working

Function (IWF), Echo Canceller (EC).

Mobile Service Switching Central (MSC) bertanggung jawab atas pengendalian panggilan dalam

jaringan GSM, MSC mengidentifikasi asal dan tujuan

sebuah panggilan dari MS, dan MSC juga

bertanggung jawab atas beberapa fungsi penting yaitu,

mengidentifikasi tipe, tujuan dan asal dari sebuah

panggilan,dan pencetus dari Proses paging ialah

proses penentu lokasi dari suatu MS.

Visitor Location Register (VLR) adalah database

yang berisi informasi tentang pelanggan yang berada

dalam suatu area layanan, informasi itu berupa nomor

identifikasi dari pelanggan, informasi layanan dan

keamanan untuk proses autentifikasi dari SIM,VLR

juga malakukan pendaftaran (registration) lokasi dan

pemutakhiran, ketika sebuah MS memasuki suatu area

layanan VLR yang baru, MS melakukan pemutakhiran

lokasi, database VLR bersifat sementara,dalam

pengertian bahwa data tentang pelanggan tersimpan

dalam VLR selama pelanggan tersebut berada dalam

Page 5: Analisis Call Drop Rate pada jaringan Cellular berbasis ...if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-Jurnal Yoviansyah 12142055.pdf · Dalam mode 3G dan LTE, BTS Flexi Multiradio merupakan

area layanan VLR tersebutVLR juga berisi alamat dari

HLR pelanggan tersebut.

Home Location Register (HLR) adalah perangkat

telekomunikasi untuk mengelola data tetap dari

pelanggan seperti nomor identitas pelanggan,namu

HLR juga memutakhirkan lokasi dari pelanggan setiap

saat. Informasi ini digunakan MSC untuk Mencari

lokasi MS yang menjadi tujuan suatu panggilan.

Equipment Identity Register (EIR) merupakan

batabase yang mengandung informasi tentang

identitas peralatan mobile yang mencegah call dari

pencurian, ketidakamanan atau ketidakfungsian MS.

AUC dan EIR diimplementasikan sebagai yang berdiri

sendiri atau kombinasi sebagai AUC/EIR.

Autentikasi centre (AUC) AUC menyediakan

parameter authentication dan encryption yang

memeriksa identitas pemakai dan memastikan

kemantapan dari setiap call. AUC melindungi operator

network dari berbagai tipe penipuan yang ada dalam

dunia seluler saat ini. AUC dapat diimplementasikan

dalam HLR untuk tipe GSM.

Inter Working Function (IWF) melakukan

adaptasi data rate antara PLMN (Public Land Mobile

Network) dengan jaringan lain yang sudah ada.

Tahapan Tahapan Analisis

3.1 Metode Analisis Data

Dalam penelitian Kualitatif proses analisis data

berlangsung sebelum penelitian ke lapangan ,

kemudian selama dilapangan, dan setelah dilapangan,

sebagaimana yang telah diungkap Sugiono (2008: 90)

bahwa analisis telah dimulai sejak dirumuskan dan

menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan dan

terus berlanjut sampai penulisan hasil penelitian.

Sementara itu analisis data menurut Bogdan dan

Miklen (Maleong, 2011: 248) adalah upaya yang

dilakukan dengan jalan bekerja dengan

data,mengorganisasikan data,memilah-milahnya

menjadi suatu yang dapat dikelola.

3.1.1 Analisis Sebelum dilapangan

Pada tahap ini penulis memulai langkah awal

penelitian dari pengamatan data Call Drop kemudian

mulai menganalisa kemungkinan penyebab terjadinya

Call Drop tersebut dan mempersiapkan kebutuhan

perangkat untuk melakukan action.

3.1.2 Analisis Selama Dilapangan

Ditahap ini penulis mulai melakukan action dan

mendokumentasikan apa saja yang dilakukan selama

dilapangan terhadap penyebab terjadinya Call Drop.

3.1.3 Analisis Setelah Dari Lapangan

Pada tahap ini penulis mulai mempersentasikan

hasil dari pengamatan awal serta action apa saja yang

telah dilakukan terhadap penyebab terjadinya Call

Drop kemudian melakukan perbandingan data awal

sebelum dilakukan nya action dan sesudah dilakukan

nya action sehingga dapat terlihat akan penurunan

persentasi Call Drop sehingga dapat meminimalisir

terjadinya Call Drop dan dapat menunjang kualitas

jaringan.

Hasil action dan Pembahasan

4.1 Analisa Permasalahan dan Melakukan

Perbaikan

Perbaikan yang kita lakukan dari sisi Software dan

Hardware di daerah tersebut adalah sebagai berikut.

Pusri2

Dengan menggunakan aplikasi tang eksekusi

command, action support untuk menampilkan kondisi

BTS_Pusri2.

Kondisi cell Pusri2.

Gambar 4.1 BTS Pusri

Page 6: Analisis Call Drop Rate pada jaringan Cellular berbasis ...if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-Jurnal Yoviansyah 12142055.pdf · Dalam mode 3G dan LTE, BTS Flexi Multiradio merupakan

Sumber : tang 2016

Berdasarkan gambar 4.1 ada beberapa TRX yang

mengalami degradasi block

Dimana TRX merupakan kanal yang menjadi

wadah bagi traffic pengguna kemudian langkah

selanjutnya melihat indikasi alarm penyebar TRX

block tersebut.

Melihat alarm di cell Pusri2

Gambar 4.2 Alarm di cell Pusri2

Dilihat dari gambar 4.2 ada indikasi alarm

transmisi ET (E1 Terminal/ port E1) yang

menyebabkan beberapa TRX block dimana E1

transmisi disini merupakan chanel ataupun ruang

transmission bagi kapasitas kanal yang dimiliki TRX,

kemudian action yang kita lakukan melihat kondisi E1

baik dari segi actip ataupun performance.

Melihat kondisi E1/ET Pusri

Gambar 4.3 Kondisi E1/ET

Dilihat dari gambar 4.3 status E1 Transmission OK

namun kita juga harus melihat Prformance kualitas E1

tersebut

Melihat performance E1/ET transmission

Gambar 4.4 Performance E1/ET

Jika dilihat dari gambar 4.4 sisi performance

E1/ET yang lemah dibawah 90/90% dapat

disimpulkan ada permasalahan kualitas transmisi. Hal

ini kemungkinan disebabkan oleh sistem hang dipicu

cuaca buruk yang mengakibatkan terhalangnya media

radio transmission yang lemah. Selanjutnya dicoba

untuk dilakukan reset secara software dan menaikan

kanal TRX Secara manual.

Melakukan reset E1/ET

Gambar 4.5 melakukan lock pada E1/ET

Gambar 4.6 melakukan unlock pada E1/ET

Setelah dilakukan reset pada ET/E1 maka kita lihat

kembali performance nya setelah performance E1/ET

sudah dapat dikatakan bagus maka kita perlu

melakukan unlock kanal trx secara manual.

Performance E1/ET transmission

Page 7: Analisis Call Drop Rate pada jaringan Cellular berbasis ...if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-Jurnal Yoviansyah 12142055.pdf · Dalam mode 3G dan LTE, BTS Flexi Multiradio merupakan

Gambar 4.7 Performance E1/ET setelah

dilakukan reset.

Status kanal TRX yang perlu dilakukan unlock

Gambar 4.8 Kanal TRX yang mengalami BL-SYS

Eksekusi kanal TRX yang mengalami BL-SYS

Gambar 4.9 Eksekusi kanal TRX

Dengan Command eksekusi yang dilakukan pada

Kanal TRX yang mengalami BL-SYS secara satu-

persatu maka dapat dilihat pada TRX yang sudak

dilakukan action research sudah normal kembali.

Status BTS Pusri2 setelah dilakuakn action

research

Gambar 4.10 Status BTS setelah dilakuakn

action research

Rambutanpl3

Kondisi cell Rambutanpl3

Gambar 4.11 Status BTS_Rabutanpl3

Alarm Rambutanpl3.

Gambar 4.12 alarm Rambutanpl3

Dilihat dari sisi gambar 4.11 BTS sector3

Rambutanpl terindikasi block TRX dan jika dilihat

dari sisi alarm mengacu kepada perangkat antenna

Page 8: Analisis Call Drop Rate pada jaringan Cellular berbasis ...if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-Jurnal Yoviansyah 12142055.pdf · Dalam mode 3G dan LTE, BTS Flexi Multiradio merupakan

dimana antenna merupakan media pemancar signal

jaringal.

Melakukan Pergantian Perangkat.

Setelah melakukan pengecekan dari sisi BTS dan

melihat indikasi alarm yang terdapat pada sector yang

mengalami block dapat disimpulkan bahwa antena

pemancar signal mengalami masalah dan harus

dilakukan pergantian, kemudian melakukan koordinasi

dengan team lapangan agar bisa melakukan pergantian

perangkat tersebut.

Melihan kondisi cell Rambutanpl3

Gambar 4.13 Status BTS Rambutanpl3 setelah

diperbaiki

Setelah dilakukan pergantian perangkat maka

dapat dilihat pada sector tidak terindikasi alam dan

statusnya sudah normal kembali

Dmatamerah3.

Kondisi cell Dmatamerah

Gambar 4.14 BTS Dmatamerah3

Dilihat dari gambar 4.14 sisi BTS pada cell3

Dmatamerah ada beberapa TRX yang mengalami

block dan jika dilihat pada alarm mengacu pada

problem Volt Standing Wave Ratio (VSWR) adalah

bila impedansi saluran transmisi tidak sesuai dengan

transceiver maka akan timbul daya refleksi (reflected

power) pada saluran yang berinterferensi dengan daya

maju (forward power). Interferensi ini menghasilkan

gelombang berdiri (standing wave) yang besarnya

tergantung pada besarnya daya refleksi. VSWR

didefinisikan sebagai perbandingan tegangan

maksimum dan tegangan minimum gelombang berdiri

pada saluran transmisi.

Alarm dmatamerah3

Gambar 4.15 Alarm dmatamerah

Melakukan perbaikan.

Perbaikan yang dilakukan adalah pergantian

perangkat RF_Module dimana RF_Module

merupakan perangkat antenna pemancar dan

melakukan pergantian kabel Feeder dimana kabel

feeder merupakn media penyalur frekuensi menuju

RF_Module

Kondisi cell dmatamerah3.

Gambar 4.16 BTS Dmatamerah3

Setelah dilakukan nya pergantian perangkat

RF_Module dan kabel Feeder maka dapat terlihat

status cell dmatamerah3 sudah normal kembali.

Makartijaya3

Kondisi BTS Makartijaya3

Page 9: Analisis Call Drop Rate pada jaringan Cellular berbasis ...if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-Jurnal Yoviansyah 12142055.pdf · Dalam mode 3G dan LTE, BTS Flexi Multiradio merupakan

Gambar 4.17 cell Makartijaya3

Dilihat dari Gambar 4.17 sisi BTS ada beberapa

TRX yang mengalami block dan jika dilihat dari sisi

alarm terindikasi alarm perangkat System_Module

failure dimana system_module merupakan perangkat

utama yang ada di BTS berfungsi menyalurkan

frekuensi melalui kabel Feeder menuju RF_Module

dan antenna pemancar.

Alarm Makartijaya3

Gambar 4.18 Alarm Makartijaya3

Berdasarkan gambar 4.18 terdapat alarm yang

mengindikasikan pada system module mengalami lost

connection.

Melakukan pergantian perangkat

Setelah melihat alarm maka dapat dikatakan kalau

System Module nya mengalami masalah dan harus

dilakukan pergantian System Module, dan langsung

berkoordinasi dengan tim di lapangan agar bisa

melakukan pergantian perangkat tersebut.

Kondisi Makartijaya3

Gambar 4.19 Kondisi Cell Makartijaya3

Dilihat dari gambar 4.19 setelah melakukan

pergantian perangkat system module terlihat di cell

Makartijaya sudah normal kembali.

Page 10: Analisis Call Drop Rate pada jaringan Cellular berbasis ...if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-Jurnal Yoviansyah 12142055.pdf · Dalam mode 3G dan LTE, BTS Flexi Multiradio merupakan

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian.

Tabel 4.2 Deskripi Permasalahan dan hasil analisa serta action yang dilakukan.

Nama BTS Jenis/Permasalahan Call Drop

(Failure)

Hasil analisa dan Action

Pusri2 ET/E1 Transmission Failure

Dari sisi BTS menalami degradasi Block dengan indikasi alarm

Chanel Failure yang mengacu pada kualitas ET/E1 yang lemah yang

diakibatkan oleh system hang, action yang dilakukan mereset ET/E1

dan menaikan kanal secara manual

Rambutanpl3

Antena Line Failure

Kondisi Sector Rambutanpl3 ada beberapa TRX yang mengalami

block yang mengakibatkan beberapa kanal tidak bisa diduduki untuk

call dan jika dilihat dari sisi alarm mengacu pada antenna pemancar

signal, action yang dilakukan melakukan pergantian perangkat

Dmatamerah3

VSWR (Volt Standing Wave Ratio)

Kerusakan RF_Module dan

Kebocoran kabel Feeder penyalur

frekuensi ke antenna pemancar

Failure.

Melihan sikon BTS dan hasil alarm yang didapat mengindikasikan

problem pada RF_Module dan Feeder ke antenna pemancar

mengalami kerusakan dan mengakibatkan lemahnya daya pancar

signal terhadap coverage kemudian melakukan action perbaikan

dengan mengganti perangkat yang rusak.

Makartijaya3 System_Module Failure Melihat kondisi BTS yang mengalami block dan alarm yang didapat

mengacu pada System_Module Failure yang tidak bisa menyalurkan

frekuensi ke RF_Module serta antena pemancar sehingga tidak dapat

memberikan kualitas signal yang baik dan harus dilakukan

pergantian perangkat System_Module tersebut.

Page 11: Analisis Call Drop Rate pada jaringan Cellular berbasis ...if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-Jurnal Yoviansyah 12142055.pdf · Dalam mode 3G dan LTE, BTS Flexi Multiradio merupakan

4.3 Data Pengukuran Setelah Perbaikan.

Pengambilan data pengukuran selama 1 minggu untuk melihat performansi Call Drop Rate (CDR) setelah

dilakukannya analisa dan perbaikan

Tabel 4.3 Nilai Trefik dan pengaruh CDR Sebelum dan sesudah dilakukan action.

BTS_NAME TANGGAL

CALL_ CDR CDR (%)

TANGGAL

CALL_ CDR

CDR (%)

ATTEMP /USER ATTEMPT

/USER

PUSRI2 4/24/2016 872 55 6.3 7/18/2016 921 21 2.2

PUSRI2 4/25/2016 349 31 8.88 7/19/2016 521 15 2.8

PUSRI2 4/26/2016 229 53 23.14 7/20/2016 374 11 2.9

PUSRI2 4/27/2016 367 46 12.53 7/21/2016 421 7 1.6

PUSRI2 4/28/2016 421 32 7.6 7/22/2016 531 15 2.8

PUSRI2 4/29/2016 128 31 24.21 7/23/2016 182 4 2.1

PUSRI2 4/30/2016 572 52 9.09 7/24/2016 481 12 2.4

RAMBUTAN_PL3 4/24/2016 443 27 6.09 7/18/2016 589 16 2.7

RAMBUTAN_PL3 4/25/2016 134 13 9.7 7/19/2016 214 4 1.8

RAMBUTAN_PL3 4/26/2016 190 44 23.15 7/20/2016 271 3 1.1

RAMBUTAN_PL3 4/27/2016 428 32 7.47 7/21/2016 362 8 2.2

RAMBUTAN_PL3 4/28/2016 274 45 16.42 7/22/2016 341 7 2

RAMBUTAN_PL3 4/29/2016 317 28 8.83 7/23/2016 281 6 2.1

RAMBUTAN_PL3 4/30/2016 386 42 10.88 7/24/2016 388 10 2.5

D_MATA_MERAH3 4/24/2016 1212 74 6.1 7/18/2016 1137 31 2.7

D_MATA_MERAH3 4/25/2016 318 29 9.11 7/19/2016 215 4 1.8

D_MATA_MERAH3 4/26/2016 478 98 20.5 7/20/2016 321 9 2.8

D_MATA_MERAH3 4/27/2016 945 68 7.19 7/21/2016 861 22 2.5

D_MATA_MERAH3 4/28/2016 218 36 16.51 7/22/2016 312 8 2.5

D_MATA_MERAH3 4/29/2016 658 82 12.46 7/23/2016 522 12 2.2

D_MATA_MERAH3 4/30/2016 438 42 9.58 7/24/2016 328 7 2.1

MAKARTI_JAYA3 4/24/2016 2178 286 13.13 7/18/2016 1734 44 2.5

Page 12: Analisis Call Drop Rate pada jaringan Cellular berbasis ...if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-Jurnal Yoviansyah 12142055.pdf · Dalam mode 3G dan LTE, BTS Flexi Multiradio merupakan

MAKARTI_JAYA3 4/25/2016 1484 111 7.47 7/19/2016 961 21 2.1

MAKARTI_JAYA3 4/26/2016 2178 287 13.17 7/20/2016 1162 31 2.6

MAKARTI_JAYA3 4/27/2016 1836 183 9.96 7/21/2016 1120 26 2.3

MAKARTI_JAYA3 4/28/2016 2841 241 8.48 7/22/2016 1942 12 0.6

MAKARTI_JAYA3 4/29/2016 973 210 21.58 7/23/2016 821 21 2.5

MAKARTI_JAYA3 4/30/2016 1972 236 11.96 7/24/2016 1842 33 1.7

Sumber: Indosat April dan Juli 2016.

4.5 Melakukan Drive Test

Setelah dilakukan perbaikan pada BTS yang

mengalami problem pada tahap ini penulis akan

melakukan hasil pengujian Drive Test pada area

cakupan yang dicover oleh sector BTS yang

sebelumnya mengalami problem Call Drop Rate

(CDR).

Drive Test Pusri2

Gambar 4.20 Hasil Drive Test area Pusri2

Dilihat dari hasil Drive Test dapat disimpulkan

pada saat dilakukan nya panggilan sebanyak 9 kali

Call dilakukan dengan success dan diakhiri secara

manual oleh use.

Drive Test Rambutanpl3

Gambar 4.21 Hasil Drive Test area Pambutanpl3

Dilihat dari hasil Drive Test dapat disimpulkan

pada saat dilakukan nya panggilan sebanyak 12 kali

Call dilakukan dengan success dan diakhiri secara

manual oleh user.

Drive Test Dmatamerah3

Gambar 4.22 Hasil Drive Test area Dmatamerah3

Dilihat dari hasil Drive Test dapat disimpulkan

pada saat dilakukan nya panggilan sebanyak 10 kali

Call dilakukan dengan success dan diakhiri secara

manual oleh use.

Drive Test Makartijaya3

Gambar 4.23 Hasil Drive Test area Dmatamerah3

Dilihat dari hasil Drive Test dapat disimpulkan

pada saat dilakukan nya panggilan sebanyak 9 kali

Call dilakukan dengan success dan diakhiri secara

manual oleh use.

Melakukan Evaluasi

Dilihat dari pengamatan awal serta action perbaikan

dan hasil Drive Test yang dilakukan untuk

Page 13: Analisis Call Drop Rate pada jaringan Cellular berbasis ...if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-Jurnal Yoviansyah 12142055.pdf · Dalam mode 3G dan LTE, BTS Flexi Multiradio merupakan

membuktikan bahwa permasalahan sudah clear dan

meningkatkan keberhasilan pelanggan dalam melakukan

panggilan sesuai tahapan-tahapan yang ada diatas

didapatkan hasil sebagai berikut.

Grafik perubahan CDR selama 1 minggu.

Gambar 4.24 Grafik persentase Penurunan Call Drop

Dilihat dari Grafik pengukuran setelah

dilakukannya action dapat dilihat hasil nya tingkat

pemutusan panggilan <3% dan telah memenuhi

standar KPI yang telah ditentukan dengan demikian

tingkat keberhasilan user dalam melakukan panggilan

dapat ditekan dan menunjang trefik secara maksimal,

serta didapatlah hasil dimana dari sisi Call Drop dapat

ditekan dan menunjang kualitas jaringan secara

signipikan,

Kesimpulan * Diantara banyak faktor yang mempengaruhi CDR

faktor cuaca yang dominan mempengaruhi dimana

ketika cuaca buruk mempengaruhi kualitas

transmission radio yang menyebabkan banyaknya

perangkat tidak berfungsi secara maksimal dan

performance berkurang, selain itu lemahnya perangkat

yang sudah mulai lawas juga menjadi faktor penentu

dimana ketika perangkat sudah mulai tidak berfungsi

secara optimal.

* Untuk cell-cell yang mengalami CDR pada tanggal

24/04/2016 sampai tanggal 18/07/2016 telah

mengalami peningkatan secara signifikan.

Berdasarkan range nilai CDR hasil drive test dan hasil

dari data measurement menunjukkan bahwa CDR

yang ada di 4 cell tersebut rata-rata berada di range

3.00 % atau dengan kata lain tingkat kegagalan

panggilan <3% yaitu dibawah 2 panggilan gagal

dalam 100 kali panggilan dengam waktu yang

bersamaan.

* Peneliti melakukan perbaikan CDR dengan cara

memperbaiki menggunakan secara software seperti

reset hardware yang dilakukan secara remote,

00.5

11.5

22.5

33.5

7/18/2016 7/19/2016 7/20/2016 7/21/2016 7/22/2016 7/23/2016 7/24/2016

Per

sen

tase

%

BTS Name

7/18/2016 7/19/2016 7/20/2016 7/21/2016 7/22/2016 7/23/2016 7/24/2016

PUSRI2 2.2 2.8 2.9 1.6 2.8 2.1 2.4

MAKARTI_JAYA3 2.5 2.1 2.6 2.3 0.6 2.5 1.7

D_MATA_MERAH3 2.7 1.8 2.8 2.5 2.5 2.2 2.1

RAMBUTAN_PL3 2.7 1.8 1.1 2.2 2 2.1 2.5

ChartS CDR

PUSRI2 MAKARTI_JAYA3 D_MATA_MERAH3 RAMBUTAN_PL3

Page 14: Analisis Call Drop Rate pada jaringan Cellular berbasis ...if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-Jurnal Yoviansyah 12142055.pdf · Dalam mode 3G dan LTE, BTS Flexi Multiradio merupakan

pergantian hardware yang mengalami kerusakan dan

melakukan drive test untuk melakukan pengecekan

kondisi dilapangan sebagai perbandingan customer

experience.

* Setelah dilakukan drive test pada cell sebelumnya

yang terindikasi degrade terlihat bahwa tingkat

keberhasilan dalam melakukan panggilan pada cell

cell tersebut mencapai 100% dan tidak mengalami

kegagalan dalam melakukan panggilan. Dalam hal ini,

action improvement yang dilakukan peneliti dapat

dikatakan berhasil.

DAFTAR PUSTAKA

PT.Indosat,tbk,. (2003) Komponen jaringan GSM

dan parameter perhitungan Call Drop Rate .

Palembang: PT.Indosat,tbk Palembang

Sugiono (2008) metode analisis data

penelitian Kuantitatif Kualitatif dan

R&D.Bandung: Alfabeta

Fajri Muharam (2014) Metode penelitian tindakan

Action Research Palembang.Skripsi : Perpustakaan

Bina Darma