Analisis Biaya Pengiriman Barang dan Rancangan Pemilhan ...

20
1 Analisis Biaya Pengiriman Barang dan Rancangan Pemilhan Rute Perjalanan pada Perusahaan Ekspedisi PT ABC Vito Indriano Bhakti Chaerul D. Djakman Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia Abstrak Biaya pengiriman barang merupakan komponen biaya paling penting dalam menentukan laba atau rugi dari perusahaan ekspedisi. Salah satu faktor yang dominan dalam menentukan besar atau kecilnya biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan adalah rute perjalanan yang ditempuh oleh perusahaan serta biaya jasa transportasi yang digunakan. Pada pilihan rute perjalanan terkini, dari dua tujuan yang diteliti, Banjarmasin dan Bontang, PT ABC telah menerapkan alternatif dengan biaya paling optimum meski dengan waktu tempuh yang sama dengan lead time. Penerapan rute terkini dari PT ABC untuk dua tujuan lain yang diteliti, yakni Makasar dan Balikpapan belum optimum dari segi waktu dan biaya sehingga PT ABC dapat mengambil alternatif lain untuk kedua tujuan tersebut. Kata Kunci : Biaya Pengiriman Barang, Rute, Pemilihan Abstract Delivery cost is the most important cost component in determining profit or loss of freight forwarding company. One of the dominant factors in determining high or low cost to be incurred by the company is the route taken by the company and the cost of transportation services used by the company. At the current route selections of two destinations examined, Banjarmasin and Bontang, PT ABC has implemented the most optimum cost alternative although with the same delivery time to the lead time offered. Current route seletions of two other destinations examined, Makasar and Balikpapan, have not been optimum in terms of cost and time so that PT ABC can take other alternatives for both destination. Keywords: Delivery Cost, Route, Selection Pendahuluan Pada saat ini, dunia usaha sudah berkembang ke arah era perdagangan bebas yang membuat persaingan antar pelaku usaha semakin ketat. Persaingan dalam dunia usaha ini menuntut pelaku usaha untuk terus mengembangkan potensinya. Persaingan bisnis seperti ini tidak hanya dialami oleh industri industri tertentu saja. Semua industri mengalami hal yang sama, termasuk bisnis jasa pengiriman barang atau ekspedisi. Sumantri dan Lau (2011) berpendapat bahwa lingkungan domestik dan regional Asia Tenggara memberikan pengaruh bagi pertumbuhan penyedia jasa logistik di Indonesia, termasuk jasa ekspedisi. Perbaikan Analisis biaya..., Vito Indriano Bhakti, FE UI, 2013

Transcript of Analisis Biaya Pengiriman Barang dan Rancangan Pemilhan ...

Page 1: Analisis Biaya Pengiriman Barang dan Rancangan Pemilhan ...

1

Analisis Biaya Pengiriman Barang dan Rancangan Pemilhan Rute

Perjalanan pada Perusahaan Ekspedisi PT ABC

Vito Indriano Bhakti

Chaerul D. Djakman

Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia

Abstrak

Biaya pengiriman barang merupakan komponen biaya paling penting dalam menentukan laba

atau rugi dari perusahaan ekspedisi. Salah satu faktor yang dominan dalam menentukan besar

atau kecilnya biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan adalah rute perjalanan yang

ditempuh oleh perusahaan serta biaya jasa transportasi yang digunakan. Pada pilihan rute

perjalanan terkini, dari dua tujuan yang diteliti, Banjarmasin dan Bontang, PT ABC telah

menerapkan alternatif dengan biaya paling optimum meski dengan waktu tempuh yang sama

dengan lead time. Penerapan rute terkini dari PT ABC untuk dua tujuan lain yang diteliti,

yakni Makasar dan Balikpapan belum optimum dari segi waktu dan biaya sehingga PT ABC

dapat mengambil alternatif lain untuk kedua tujuan tersebut.

Kata Kunci : Biaya Pengiriman Barang, Rute, Pemilihan

Abstract

Delivery cost is the most important cost component in determining profit or loss of freight

forwarding company. One of the dominant factors in determining high or low cost to be

incurred by the company is the route taken by the company and the cost of transportation

services used by the company. At the current route selections of two destinations examined,

Banjarmasin and Bontang, PT ABC has implemented the most optimum cost alternative

although with the same delivery time to the lead time offered. Current route seletions of two

other destinations examined, Makasar and Balikpapan, have not been optimum in terms of

cost and time so that PT ABC can take other alternatives for both destination.

Keywords: Delivery Cost, Route, Selection

Pendahuluan

Pada saat ini, dunia usaha sudah berkembang ke arah era perdagangan bebas yang

membuat persaingan antar pelaku usaha semakin ketat. Persaingan dalam dunia usaha ini

menuntut pelaku usaha untuk terus mengembangkan potensinya. Persaingan bisnis seperti ini

tidak hanya dialami oleh industri – industri tertentu saja. Semua industri mengalami hal yang

sama, termasuk bisnis jasa pengiriman barang atau ekspedisi. Sumantri dan Lau (2011)

berpendapat bahwa lingkungan domestik dan regional Asia Tenggara memberikan pengaruh

bagi pertumbuhan penyedia jasa logistik di Indonesia, termasuk jasa ekspedisi. Perbaikan

Analisis biaya..., Vito Indriano Bhakti, FE UI, 2013

Page 2: Analisis Biaya Pengiriman Barang dan Rancangan Pemilhan ...

2

infrastruktur dan pertumbuhan industri seperti tambang, minyak, gas, telekomunikasi, dan

retail mempengaruhi perkembangan dari industri logistik di Indonesia. Hal tersebut

memperlihatkan bahwa peluang bisnis dalam industri ini sangat menjanjikan, baik bagi

pemain lama maupun pemain baru dalam industri ini.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pelanggannya, perusahaan harus

merespon kebutuhan pelanggan dengan cepat pada tingkat biaya yang optimum. Oleh karena

itu, banyak perusahaan ekspedisi berkembang yang menawarkan berbagai kemudahan dengan

tujuan membangun kepercayaan pelanggan. Salah satu caranya adalah dengan membiayai

terlebih dahulu semua keperluan pengiriman hingga ke tempat tujuan dan mengirimkan

tagihan kepada pelanggan setelahnya. Tawaran kemudahan ini membolehkan pelanggan

membayar tagihan setelah barang yang dikirim benar – benar telah sampai di tempat tujuan

sehingga pelanggan lebih merasa aman ketika melakukan pembayaran. Di sisi lain, tawaran

kemudahan ini pun menuntut perusahaan untuk menyediakan modal yang tidak sedikit untuk

membiayai operasional perusahaan ketika pelanggan memberikan pesanan pekerjaan.

Salah satu komponen biaya yang sering muncul dalam daftar biaya operasional

perusahaan ekspedisi adalah berasal dari biaya pengiriman barang. Banyak faktor yang dapat

menyebabkan besar atau kecilnya biaya pengiriman barang yang akan ditanggung oleh

perusahaan ekspedisi. Dari sekian banyak faktor tersebut, yang paling dominan

mempengaruhi adalah rute perjalanan yang ditempuh selama pengiriman barang berikut biaya

jasa transportasi yang digunakan perusahaan.

Salah satu perusahaan ekspedisi, PT ABC, menerapkan sistem tersebut. Dalam

upayanya mempertahankan pelanggan, salah satu strategi dari PT ABC adalah dengan sebisa

mungkin mempertahankan harga jual yang diberikan kepada pelanggan mereka agar para

pelanggan mereka tetap menikmati tarif yang sama ketika para kompetitor mulai menaikkan

harga jual mereka. Dibalik kesuksesannya menambah jumlah pelanggan, PT ABC juga harus

mengurangi profit margin yang didapatkannya karena mereka tetap mempertahankan harga

jual mereka sementara biaya yang diperlukan untuk membiayai operasional pengiriman

barang perusahaan semakin meningkat. Salah satu cara yang dapat ditempuh oleh PT ABC

untuk tetap dapat mempertahankan atau paling tidak mencegah kehilangan profit margin

dalam jumlah yang banyak adalah dengan meningkatkan efisiensi pada biaya operasional

pengiriman barang. Indikator penting dalam penetapan harga layanan ini adalah harga beli

dari PT ABC terhadap perusahaan pelayaran maupun angkutan darat yang dipilih oleh PT

ABC untuk membantu operasionalnya yang nantinya akan muncul sebagai biaya operasional

yang harus ditanggung oleh PT ABC. Tingkat harga beli ini dapat dipengaruhi beberapa hal,

Analisis biaya..., Vito Indriano Bhakti, FE UI, 2013

Page 3: Analisis Biaya Pengiriman Barang dan Rancangan Pemilhan ...

3

diantaranya adalah tingkat harga yang ditetapkan oleh perusahaan penyedia jasa transportasi

untuk PT ABC serta rute yang ditempuh oleh PT ABC dalam mengirimkan barang.

Dengan adanya masalah tersebut, penulis memfokuskan permasalahan pada analisis

biaya pengiriman barang PT ABC berdasarkan rute perjalanan terkini dan rancangan

pemilihan rute perjalanan yang akan menentukan beban jasa transportasi optimum yang

diterapkan oleh PT ABC. Adapun tujuan pembuatan penelitian ini antara lain yaitu untuk

melakukan analisis terhadap biaya operasional PT ABC berdasarkan rute perjalanan terkini

dan membuat rancangan pemilihan rute perjalanan yang akan memberikan beban jasa

transportasi optimum yang diterapkan oleh PT ABC.

Landasan Teori

Akuntansi biaya, menurut Horngren (2009), adalah proses mengukur, menganalisa,

dan melaporkan laporan finansial dan informasi non-finansial terkait dengan biaya

mendapatkan maupun menggunakan segala sumber daya dalam organisasi. Menurut Mulyadi

(1993), akuntansi biaya memiliki tiga tujuan pokok, yakni:

1. Penentuan harga pokok produk

Untuk memenuhi tujuan penentuan harga pokok produk, akuntansi biaya mencatat,

menggolongkan, dan meringkas biaya – biaya pembuatan produk atau penyerahan

jasa. Biaya yang dikumpulkan dan disajikan adalah biaya yang telah terjadi di masa

lalu atau biaya historis. Umumnya akuntansi biaya untuk penentuan harga pokok

produk ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pihak luar perusahaan.

2. Pengendalian biaya

Pengendalian biaya harus didahului dengan penentuan biaya yang seharusnya

dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan produk. Jika biaya yang seharusnya telah

ditetapkan, akauntansi biaya bertugas untuk memantau apakah pengeluaran biaya

yang sesungguhnya sesuai dengan biaya yang seharusnya tersebut. Akuntansi biaya

kemudian melakukan analisis terhadap penyimpangan biaya sesungguhnya dengan

biaya seharusnya dan menyajikan informasi mengenai penyebab terjadinya selisih

tersebut. Dari analisis penyimpangan dan penyebabnya tersebut manajemen akan

dapat mempertimbangkan tindakan koreksi, jika hal ini perlu dilakukan. Dari analisis

ini juga manajemen puncak akan dapat mengadakan penilaian prestasi para manajer di

bawahnya. Akuntansi biaya untuk tujuan pengendalian biaya ini lebih ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan pihak dalam perusahaan.

Analisis biaya..., Vito Indriano Bhakti, FE UI, 2013

Page 4: Analisis Biaya Pengiriman Barang dan Rancangan Pemilhan ...

4

3. Pengambilan keputusan khusus

Pengambilan keputusan khusus menyangkut masa yang akan datang. Oleh karena itu

informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan khusus selalu berhubungan

dengan informasi masa yang akan datang. Akuntansi biaya untuk pengambilan

keputusan khusus menyajikan biaya masa yang akan datang. Informasi biaya ini tidak

dicatat dalam catatan akuntansi biaya, melainkan hasil dari suatu proses peramalan.

Karena keputusan khusus merupakan sebagian besar kegiatan manajemen perusahaan,

laporan akuntansi biaya untuk memenuhi tujuan pengambilan keputusan adalah

bagian dari akuntansi manajemen.

Menurut Hansen dan Mowen, cost behavior adalah istilah umum untuk menjelaskan

bagaimana biaya berubah ketika jumlah output berubah. Cost behavior membagi biaya

menjadi tiga jenis, yaitu biaya tetap, biaya variabel, dan biaya gabungan.

1. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah terhadap perubahan output. Biaya

tetap adalah biaya – biaya yang konstan secara total dalam relevant range terhadap

variasi tingkatan dari activity driver. Biaya tetap total ditunjukkan oleh persamaan

berikut :

F = Biaya Tetap Total

2. Biaya Variabel (Variabel Cost)

Biaya variabel merupakan biaya yang berubah sesuai perubahan output. Biaya

variabel didefinisikan sebagai biaya – biaya yang secara total berubah secara langsung

sesuai perubahan pada sebuah activity driver. Biaya variabel total ditunjukkan oleh

persamaan berikut :

YV = VX

Dimana:

YV = Biaya variabel total

V = Biaya variabel per unit

X = Jumlah unit driver

Analisis biaya..., Vito Indriano Bhakti, FE UI, 2013

Page 5: Analisis Biaya Pengiriman Barang dan Rancangan Pemilhan ...

5

3. Biaya Gabungan (Mixed Cost)

Biaya gabungan adalah biaya – biaya yang terdiri atas komponen tetap dan variabel.

Biaya gabungan ditunjukkan oleh persamaan berikut :

Y = Biaya Tetap + Biaya Variabel Total

Y = F + VX

Dimana :

Y = Biaya total / biaya gabungan

Biaya produksi adalah jumlah biaya yang ditetapkan ke sebuah produk untuk tujuan

tertentu (Horngren, 2009). Menurut Jain (2000), dalam perusahaan jasa, biaya produksi

diterapkan dengan cara menghitung biaya per jasa yang dihasilkan. Dalam hal ini, biaya per

unit dari suatu jasa didasarkan pada biaya rata – rata yang muncul. Untuk perhitungan biaya

rata – rata yang muncul dari perusahaan penyedia jasa transportasi, salah satu cara yang

digunakan adalah dengan menggunakan metode biaya per ton per kilometer.

Biaya per unit :

Teori grafik merupakan cabang dari ilmu matematika menyangkut jaringan titik yang

terhubung oleh garis (Cheung, 2010). Konsep ini telah berkembang dan telah digunakan

dalam berbagai aplikasi seperti ikatan kimia, genetika, ilmu komputer, dan rute perjalanan.

Dalam aplikasi rute perjalanan, teori grafik digunakan untuk menentukan arah mengemudi

dan rute tercepat.

Menurut Taylor (2010), sebuah jaringan adalah suatu pengaturan jalur yang terhubung

pada berbagai titik, di mana satu atau lebih item bergerak dari satu titik ke titik lain. Jaringan

diilustrasikan sebagai diagram yang terdiri dari dua komponen utama, yakni :

1. Simpul (node)

Simpul merepresentasikan titik persimpangan. Simpul dalam diagram jaringan

digambarkan sebagai sebuah lingkaran. Simpul biasanya merepresentasikan daerah,

seperti kota, persimpangan, pelabuhan, atau lapangan terbang. Dalam diagram yang

menggambarkan jaringan, nama sebuah tempat dalam sebuah simpul biasanya

diwakilkan oleh angka karena dianggap lebih nyaman untuk diartikan dibanding

menyebut nama dari daerah tersebut sendiri.

Analisis biaya..., Vito Indriano Bhakti, FE UI, 2013

Page 6: Analisis Biaya Pengiriman Barang dan Rancangan Pemilhan ...

6

2. Cabang (branch)

Cabang menghubungkan antar simpul dan merefleksikan arus dari satu titik ke titik

yang lain. Cabang biasanya digambarkan sebagai garis yang menghubungkan

lingkaran yang menggambarkan simpul. Cabang merepresentasikan jalur yang

menghubungkan simpul, seperti jalan raya yang menghubungkan antar kota, jalur

kereta api, atau jalur udara atau laut yng menghubungkan antar terminal atau

pelabuhan. Pada cabang dalam sebuah jaringan, tertera sebuah nilai yang

merepresentasikan jarak, waktu tempuh, atau biaya yang diperlukan untuk menempuh

jalur tersebut. Tujuannya adalah untuk membantu dalam menentukan jarak terpendek,

jalur tercepat, atau biaya terendah yang muncul antar simpul dalam jaringan tersebut.

Model rute terpendek adalah salah satu model jaringan yang mencoba untuk

memecahkan masalah pemilihan jaringan paling efisien yang akan menghubungkan satu

simpul dengan simpul yang lain (Siswanto, 2007). Dalam teori grafik, masalah rute terpendek

adalah masalah menemukan jalan antara dua simpul (atau node) dalam grafik sedemikian

rupa sehingga jumlah dari bobot cabang penyusunnya diminimalkan. Penelitian ini akan

membahas mengenai permasalahn rute terpendek dengan tujuan minimasi biaya total dari

urutan sejumlah aktivitas atau pekerjaan dalam suatu jaringan.

Tinjauan Umum Perusahaan

PT ABC merupakan perusahaan yang bergerak di industri jasa transportasi yang

didirikan pada tanggal 5 Mei 2005 dengan status perusahaan perseroan terbatas. PT ABC,

berkantor pusat di daerah Sunter, Jakarta Utara, merupakan salah satu perusahaan

berkembang di Indonesia yang menyediakan jasa ekspedisi atau pengiriman barang bagi

pelanggannya, baik dari perusahaan maupun individu. Hingga saat ini, hampir seluruh

pelanggan dari PT ABC merupakan perusahaan yang operasinya tidak hanya di pulau Jawa

saja, namun juga di pulau – pulau lainnya yang tersebar di Indonesia sehingga membutuhkan

jasa perusahaan ekspedisi seperti PT ABC untuk mendukung operasinya. Dalam operasinya,

PT ABC menggunakan jasa perusahaan – perusahaan transportasi lainnya untuk mendukung

kinerjanya. Disini PT ABC mengintegrasikan jasa – jasa transportasi yang dibutuhkan oleh

pelanggan agar barang kiriman milik pelanggan dapat sampai ke tempat tujuan. Perusahaan

yang bekerja sama dengan PT ABC adalah beberapa perusahaan jasa trucking dan perusahaan

Analisis biaya..., Vito Indriano Bhakti, FE UI, 2013

Page 7: Analisis Biaya Pengiriman Barang dan Rancangan Pemilhan ...

7

pelayaran. Khusus perusahaan trucking, PT ABC bekerja sama dengan perusahaan yang juga

bertindak sebagai agen khusus PT ABC di wilayah – wilayah tertentu diluar Jakarta untuk

memudahkan mobilisasi barang kiriman milik pelanggan di luar Jakarta dan sekitarnya.

Pada PT ABC, divisi operasional merupakan divisi yang menangani pengiriman

barang. Divisi operasional terdiri atas tiga bagian yang memiliki spesialisasi tugas masing –

masing: bagian traffic, operasional umum, dan operasional lapangan. Bagian traffic bertugas

untuk mengatur jadwal keberangkatan barang kiriman milik pelanggan. Bagian operasional

lapangan bertugas sebagai checker, yakni mengawasi kondisi di lapangan, seperti mendata

supir dari perusahaan afiliasi terkait dan mengawasi, mendata, dan mencocokkan jumlah

barang kiriman milik pelanggan dalam catatan dan di lapangan. Sedangkan bagian

operasional umum bertugas untuk melakukan pencatatan terkait data – data perusahaan

trucking dan pelayaran yang digunakan oleh PT ABC untuk melakukan pengiriman barang

pada masing – masing job order.

Berikut ini adalah beberapa perusahaan yang jasanya digunakan oleh PT ABC terkait

dengan proses pengiriman barang milik pelanggan :

1. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, III, dan IV

PT Pelabuhan Indonesia merupakan perusahaan pengelola pelabuhan di Indonesia.

Pelayanan dari PT Pelindo II, III, dan IV yang digunakan oleh PT ABC adalah

pelayanan bongkar muat pelabuhan.

2. PT SK

PT SK merupakan salah satu perusahaan penyedia jasa sewa truk yang digunakan

oleh PT ABC. Saat ini, jasa dari PT SK tidak hanya digunakan oleh PT ABC di

cabangnya yang ada di Jakarta saja, tetapi juga di beberapa daerah tujuan pengiriman

barang PT ABC di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

3. PT SS

PT SS merupakan salah satu perusahaan penyedia jasa pelayaran yang jasanya

digunakan oleh PT ABC. Pelayanan dari PT SS yang digunakan oleh PT ABC yang

dibahas dalam penelitian ini adalah pelayaran dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta,

menuju Pelabuhan Semayang, Balikpapan.

4. PT SI

PT SI merupakan perusahaan penyedia jasa pelayaran lainnya yang jasanya digunakan

oleh PT ABC. Pelayanan dari PT SI yang digunakan oleh PT ABC yang dibahas

dalam penelitian ini adalah pelayaran dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, menuju

Pelabuhan Soekarno Hatta, Makasar, dan Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin.

Analisis biaya..., Vito Indriano Bhakti, FE UI, 2013

Page 8: Analisis Biaya Pengiriman Barang dan Rancangan Pemilhan ...

8

5. CV PC

CV PC merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman barang

khususnya port to port atau antar pelabuhan. Jasa CV PC berkantor pusat di

Semarang, Jawa Tengah dan membantu PT ABC dalam melayani pengiriman barang

dari pelabuhan Tanjung Emas Semarang, ke pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, dan

pelabuhan Semayang, Balikpapan.

6. CV SPL

CV SPL merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman barang

khususnya port to port atau antar pelabuhan. Jasa CV SPL berkantor pusat di

Surabaya, Jawa Timur dan membantu PT ABC dalam melayani pengiriman barang

dari pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, ke ke pelabuhan Trisakti (Banjarmasin),

pelabuhan Semayang (Balikpapan), dan pelabuhan Soekarno Hatta (Makassar).

Saat ini, PT ABC melayani pengiriman barang ke seluruh wilayah di Indonesia.

Berkut ini adalah data daerah tujuan pengiriman barang PT ABC selama tahun 2012 :

Tabel 3.1 Daerah Tujuan Pelanggan PT ABC Tahun 2012

Sumber : Data Perusahaan

Daerah Asal Tujuan Jumlah Job Order %

Cikarang /

Tangerang

Batam/Riau 76 16,24

Makassar 65 13,89

Banjarmasin 62 13,25

Bontang 45 9,62

Balikpapan 42 8,97

Samarinda 37 7,91

Sengkang 37 7,91

Pontianak 32 6,84

Medan 22 4,70

Palu 16 3,42

Manado 10 2,14

Cepu 6 1,28

Surabaya 5 1,07

Lain - Lain 13 2,78

Total 468 100

Analisis biaya..., Vito Indriano Bhakti, FE UI, 2013

Page 9: Analisis Biaya Pengiriman Barang dan Rancangan Pemilhan ...

9

Pembahasan

Saat ini, PT ABC melayani pengiriman barang ke seluruh kota di Indonesia. Masing –

masing tujuan memerlukan biaya produksi yang berbeda – beda, tergantung pada beban atau

kapasitas barang yang dikirim, penyesuaian waktu dengan lead time yang ditentukan, layanan

jasa transportasi yang digunakan oleh PT ABC dalam melakukan pengiriman barang, serta

jarak tempuh perjalanan.

Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri jasa transportasi, PT

ABC memiliki berbagai biaya yang bersifat umum dan khusus yang dihasilkan dalam proses

produksinya. Biaya umum yang dimaksud adalah biaya – biaya yang umum dikeluarkan oleh

perusahaan, dalam hal ini adalah biaya yang muncul akibat penggunaan jasa transportasi dari

perusahaan lain yang bekerja sama dengan PT ABC dalam proses pengiriman barangnya.

Sedangkan biaya khusus adalah biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan karena sifat

bisnisnya, mislnya biaya legal pada perusahaan yang bergerak dalam industri jasa

transportasi.

Dalam penelitian ini, penulis akan membahas mengenai biaya umum, yakni biaya

yang muncul akibat operasional perusahaan serta penggunaan jasa transportasi dari

perusahaan lain yang bekerja sama dengan PT ABC dalam proses pengiriman barangnya.

Komponen biaya yang dimasukkan dalam perhitungan biaya produksi umum ini adalah biaya

gaji pegawai di divisi operasional, biaya sewa kendaraan yang digunakan untuk mobilisasi

barang kiriman, biaya jasa pelayaran, dan biaya bongkar muat yang terjadi dalam satu proses

pengiriman barang.

Menurut Hansen dan Mowen (2009), metode penentuan biaya produksi adalah

metode yang menggambarkan cara memperhitungkan unsur – unsur biaya ke dalam

komponen biaya produksi. PT ABC menggunakan metode variabel costing dalam penentuan

biaya produksinya. PT ABC hanya memperhitungkan biaya produksi yang bersifat variabel

ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya gaji di divisi operasional, biaya sewa

kendaraan yang digunakan untuk mobilisasi barang kiriman, biaya jasa pelayaran, dan biaya

bongkar muat.

Dalam memproduksi jasa pengiriman barang, PT ABC melakukan kegiatan produksi

berdasarkan pesanan yang masuk dari pelanggan. Biaya produksi dikumpulkan dengan

metode harga pokok pesanan (job order costing method). Oleh karena itu, biaya – biaya

produksi dikumpulkan berdasarkan pesanan – pesanan tertentu. Menurut Hansen dan Mowen,

job order costing adalah metode yang menghitung harga pokok produksi dengan cara

Analisis biaya..., Vito Indriano Bhakti, FE UI, 2013

Page 10: Analisis Biaya Pengiriman Barang dan Rancangan Pemilhan ...

10

membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam

pesanan yang bersangkutan. PT ABC melakukan perhitungan harga pokok produksi setiap

satu pesanan selesai dikerjakan.

Dalam analisa biaya produksi PT ABC terkini, penulis menggunakan asumsi barang

yang dikirim sebesar muatan maksimal sebuah truk jenis Fuso, yakni ukuran standar truk

yang banyak digunakan untuk pengiriman barang di PT ABC. Asumsi lain yang digunakan

adalah barang yang dikirim adalah barang berjenis panel, alat – alat berat, serta alat

elektronik. Muatan maksimal dari truk jenis Fuso tersebut dapat disetarakan dengan 28 meter

kubik ukuran maksimal muatan atau 7 ton berat maksimal muatan. Selain itu, 95% dari

barang pelanggan yang dikirim oleh PT ABC adalah berupa panel, alat berat, serta komponen

elektronik sehingga diasumsikan barang yang dikirim adalah salah satu dari jenis tersebut.

1. Rute Cikarang – Makasar

Gambar 4.1 Gambaran Rute Terkini dan Alternatif Cikarang - Makasar

Sumber: Hasil olahan penulis dari berbagai sumber

Keterangan : Simpul 1 : gudang pelanggan di Cikarang

Simpul 2 : Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta

Simpul 3 : Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang

Simpul 4 : Pelabuhan Soekarno Hatta, Makasar

Simpul 5 : Kota Makasar

Untuk pengiriman barang tujuan Makasar, saat ini PT ABC menggunakan pilihan rute

1-2-4-5 atau melalui pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta sebagai titik penyebrangan.

Pengiriman barang dari Cikarang menuju Makasar dengan menggunakan rute dan jasa

transportasi ini menempuh jarak sejauh 1.494 km. Waktu yang harus ditempuh melalui jalur

tersebut total selama 150 jam atau barang akan sampai pada hari ke tujuh. Waktu tempuh ini

masih berada dalam jangkauan lead time yang ditawarkan oleh PT ABC kepada pelanggan –

Analisis biaya..., Vito Indriano Bhakti, FE UI, 2013

Page 11: Analisis Biaya Pengiriman Barang dan Rancangan Pemilhan ...

11

pelanggannya, yakni tujuh hari. Alternatif ini menghabiskan total biaya sebesar Rp

20.820.805

Sebagai alternatif, pengiriman barang dapat dilakukan melalui cabang 1-3-4-5, yakni

melalui pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Pengiriman barang dari Cikarang menuju

Makasar dengan menggunakan rute dan jasa transportasi ini menempuh jarak sejauh 1.621

km menghabiskan waktu selama sekitar 98 jam atau akan sampai pada hari ke lima setelah

barang diberangkatkan dari Cikarang. Alternatif ini menghabiskan total biaya sebesar Rp

21.225.005.

Alternatif terakhir yang disediakan adalah alternatif 2, yakni dngan menggunakan jasa

trucking dengan rute yang sama dengan alternatif 2, namun dilakukan tanpa proses bongkar

muat. Waktu yang ditempuh dengan menggunakan rute ini adalah kurang lebih selama 62

jam atau barang akan sampai di tempat tujuan pada hari ke tiga. Alternatif ini menghabiskan

total biaya sebesar Rp 28.728.205.

Tabel 4.1 Perbandingan Antar Rancangan Rute Cikarang – Makasar

Sumber: Hasil olahan penulis dari berbagai sumber

Lead time Pilihan Rute Waktu Tempuh Biaya Jarak

Biaya per ton

km

7 hari

Rute Terkini 7 hari Rp20.827.805 1.494 Rp1.992

Alternatif 1 5 hari Rp21.225.005 1.621 Rp1.871

Alternatif 2 3 hari Rp28.728.205 1.621 Rp2.532

Jika membandingkan antara rute terkini dengan kedua alternatif yang dapat ditempuh,

alternatif 1 memberikan total biaya per ton kilometer paling optimum dengan Rp 2.390 per

ton kilometer. Waktu tempuh dari alternatif 1 pun masih lebih cepat daripada lead time yang

ditentukan. Rute terkini yang diaplikasikan oleh PT ABC berada diperingkat kedua yang

memberikan biaya optimum. Sedangkan biaya pada alternatif 2 memiliki selisih yang jauh

dengan rute terkini yang dapat mengurangi profit margin yang ditargetkan oleh PT ABC

apabila tetap menerapkan tarif reguler.

Analisis biaya..., Vito Indriano Bhakti, FE UI, 2013

Page 12: Analisis Biaya Pengiriman Barang dan Rancangan Pemilhan ...

12

2. Rute Cikarang – Banjarmasin

Gambar 4.2 Gambaran Rute Terkini dan Alternatif Cikarang - Banjarmasin

Sumber: Hasil olahan penulis dari berbagai sumber

Keterangan : Simpul 1 : gudang pelanggan di Cikarang

Simpul 2 : Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta

Simpul 3 : Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang

Simpul 4 : Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya

Simpul 5 : Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin

Simpul 6 : Kota Banjarmasin

Untuk pengiriman barang tujuan Banjarmasin, PT ABC menggunakan rute 1-2-5-6

melalui pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Pengiriman barang dari Cikarang menuju

Banjarmasin dengan menggunakan rute dan jasa transportasi ini menempuh jarak sejauh

1.391 km dan menghabiska waktu selama 152 jam atau barang akan sampai pada hari ke

tujuh setelah pengiriman. Alternatif pada rute terkini yang diaplikasikan oleh PT ABC ini

menghabiskan biaya sebesar Rp21.367.805,00.

Alternatif lain untuk tujuan ini adalah dengan menggunakan rute 1-3-5-6 atau melalui

pelabuhan Tanjung Emas, Semarang yang menempuh jarak sejauh 1.259 km. Perjalanan dari

Cikarang ke dalam kota Banjarmasin ini total menghabiskan waktu selama sekitar 94 jam

atau pada hari ke empat setelah barang diberangkatkan dari Cikarang. Biaya yang

dikeluarkan untuk alternatif ini adalah sebesar Rp 22.175.005.

Alternatif berikutnya adalah dengan melalui pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya,

dengan mengikuti rute 1-4-5-6. Perjalanan pada rute alternatif 2 ini akan menempuh

perjalanan sejauh 1.301 km dan menghabiskan waktu selama 94 jam atau empat hari. Biaya

yang dikeluarkan pada alternatif ini adalah sebesar Rp 22.325.005.

Analisis biaya..., Vito Indriano Bhakti, FE UI, 2013

Page 13: Analisis Biaya Pengiriman Barang dan Rancangan Pemilhan ...

13

Alternatif terakhir adalah menggunakan jasa trucking dimana rute yang ditempuh

sama dengan alternatif 2, namun barang tidak melalui proses bongkar muat pelabuhan

sehingga waktu yang ditempuh lebih cepat, yakni 64 jam atau sekitar tiga hari. Biaya yang

dikeluarkan pada alternatif ini adalah sebesar Rp 24.528.205.

Tabel 4.2 Perbandingan Antar Rancangan Rute Cikarang – Banjarmasin

Sumber: Hasil olahan penulis dari berbagai sumber

Lead time Pilihan Rute Waktu Tempuh Biaya Jarak

Biaya per ton

km

7 hari

Rute Terkini 7 hari Rp21.367.805,00 1.393 Rp2.191

Alternatif 1 4 hari Rp22.175.005,00 1.259 Rp2.516

Alternatif 2 4 hari Rp22.325.005,00 1.301 Rp2.451

Alternatif 3 3 hari Rp24.528.205,00 1.301 Rp2.693

Dibandingkan dengan rute terkini, alternatif 1, 2, dan 3 menghabiskan biaya lebih

banyak. Alternatif rute terkini memberikan biaya paling optimum dengan Rp 2.796 per ton

kilometer. Ketiga alternatif lainnya dapat digunakan apabila perusahaan ingin mengurangi

risiko terjdinya keterlambatan pengiriman barang karena faktor – faktor eksternal. Namun,

pemilihan alternatif 1 dan 2 sudah cukup untuk mengantisipasi terjadinya risiko melihat dari

waktu tempuh kedua alternatif tersebut dibandingkan dengan lead time yang ditawarkan dan

selisih biaya yang lebih sedikit dengan alternatif 3.

3. Rute Cikarang – Bontang

Gambar 4.3 Gambaran Rute Terkini dan Alternatif Cikarang - Bontang

Sumber: Hasil olahan penulis dari berbagai sumber

Keterangan : Simpul 1 : gudang pelanggan di Cikarang

Simpul 2 : Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta

Analisis biaya..., Vito Indriano Bhakti, FE UI, 2013

Page 14: Analisis Biaya Pengiriman Barang dan Rancangan Pemilhan ...

14

Simpul 3 : Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang

Simpul 4 : Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya

Simpul 5 : Pelabuhan Semayang, Balikpapan

Simpul 6 : Kota Bontang

Untuk pengiriman barang tujuan Bontang, PT ABC menggunakan rute 1-2-5-6.

Pengiriman barang dari Cikarang menuju Bontang melalui rute ini menempuh jarak sekitar

2.090 km. Waktu yang harus ditempuh melalui jalur tersebut total selama 182 jam atau

barang akan sampai pada hari ke delapan. Waktu ini masih berada dalam jangkauan lead time

yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pelanggannya. Total biaya yang dihabiskan pada

rute ini adalah sebesar Rp 26.007.805.

Alternatif berikutnya, yakni alternatif 1, adalah dengan menggunakan rute 1-3-5-6

melalui pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Melalui rute ini, jarak yang harus ditempuh

adalah sejauh 1.987 km. Perjalanan dari Cikarang menuju kota Bontang ini total

menghabiskan waktu selama sekitar 136 jam atau pada hari ke enam setelah barang

diberangkatkan dari Cikarang dan menghabiskan biaya Rp 27.725.005.

Alternatif lainnya adalah dengan menggunakan rute 1-4-5-6 melalui pelabuhan

Tanjung Perak, Surabaya yang harus ditempuh sejauh 1.999 km. Perjalanan dari Cikarang ke

kota Bontang ini total menghabiskan waktu selama sekitar 130 jam atau pada hari ke enam

setelah barang diberangkatkan dari Cikarang. Biaya yang harus dikeluarkan adalah sebesar

Rp 26.125.005.

Alternatif terakhir adalah dengan menggunakan jasa trucking melalui pelabuhan

Tanjung Perak. Jarak yang ditempuh sama dengan pada alternatif sebelumnya, namun waktu

tempuh yang dihabiskan hanya 94 jam atau sekitar empat hari. Biaya yang dikeluarkan pun

harus lebih besar, yakni Rp 34.328.205.

Tabel 4.3 Perbandingan Antar Rancangan Rute Cikarang – Bontang

Sumber: Hasil olahan penulis dari berbagai sumber

Lead time Pilihan Rute Waktu Tempuh Biaya Jarak

Biaya per ton

km

8 hari

Rute Terkini 8 hari Rp26.007.805,00 2.090 Rp1.778

Alternatif 1 6 hari Rp27.725.005,00 1.987 Rp1.993

Alternatif 2 6 hari Rp26.125.005,00 1.999 Rp1.867

Alternatif 3 4 hari Rp34.328.205,00 1.999 Rp2.453

Pengaplikasian rute terkini oleh PT ABC untuk tujuan Bontang merupakan alternatif

dengan biaya paling optimum. Dibandingkan dengan biaya yang keluar dengan

Analisis biaya..., Vito Indriano Bhakti, FE UI, 2013

Page 15: Analisis Biaya Pengiriman Barang dan Rancangan Pemilhan ...

15

pengaplikasian rute terkini, biaya pengiriman barang pada alternatif 2 dengan biaya Rp 2.356

per ton kilometer merupakan pilihan terbaik apabila pengiriman barang dengan rute terkini

terkendala masalah waktu yang dikarenakan faktor – faktor eksternal. Selisih biaya yang

sangat kecil memberikan alternatif 2 keunggulan dibandingan dengan alternatif lainnya.

Sedangkan alternatif 3 memiliki selisih biaya yang sangat besar dengan rute terkini walaupun

alternatif tersebut menjanjikan waktu tempuh tercepat dibandingkan seluruh alternatif.

4. Rute Cikarang – Balikpapan

Gambar 4.4 Gambaran Rute Terkini dan Alternatif Cikarang - Balikpapan

Sumber: Hasil olahan penulis dari berbagai sumber

Keterangan : Simpul 1 : gudang pelanggan di Cikarang

Simpul 2 : Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta

Simpul 3 : Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang

Simpul 4 : Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya

Simpul 5 : Pelabuhan Semayang, Balikpapan

Simpul 6 : Kota Balikpapan

Pengiriman barang dengan tujuan Balikpapan saat ini dilakukan oleh PT ABC dengan

menggunakan rute 1-2-5-6 atau melalui pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Perjalanan ini

harus menempuh jarak sejauh 1.871 km. Waktu yang harus ditempuh melalui jalur tersebut

total selama 174 jam atau barang akan sampai pada hari ke delapan setelah pengiriman. Biaya

yang dihabiskan dengan menggunakan rute ini adalah Rp 22.207.805.

Selain rute tersebut, terdapat alternatif lain yang dapat dipilih, yakni menggunakan

rute 1-3-5-6 atau melalui pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Jarak yang harus

ditempuhpada rute ini lebih dekat ketimbang rute pertama, yakni 1.768 km dan waktu tempuh

pun lebih cepat, yakni 128 jam atau barang sampai pada hari ke enam setelah barang

diberangkatkan dari Cikarang. Biaya yang muncul dengan rute ini adalah Rp 23.925.005.

Analisis biaya..., Vito Indriano Bhakti, FE UI, 2013

Page 16: Analisis Biaya Pengiriman Barang dan Rancangan Pemilhan ...

16

Alternatif berikutnya adalah dengan melalui rute 1-4-5-6 yang melalui pelabuhan

Tanjung Perak, Surabaya. Rute ini menempuh jarak sejauh 1.780 km dan menghabiskan

waktu perjalanan selama 134 jam perjalanan atau sekitar enam hari. Biaya yang dihabiskan

dalam rute alternatif 2 ini lebih sedikit dibanding alternatif 1, yakni Rp 22.325.005.

Alternatif terakhir pengiriman barang menuju Balikpapan adalah dengan

menggunakan trucking sepnjang perjalanan melalui pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Dengan jarak yang sama dengan alternatif 2, waktu tempuh yang dihabiskan lebih cepat,

yakni 86 jam atau empat hari. Namun, biaya yang harus dikeluarkan lebih besar, yakni Rp

25.228.205.

Tabel 4.4 Perbandingan Antar Rancangan Rute Cikarang – Balikpapan

Sumber: Hasil olahan penulis dari berbagai sumber

Lead time Pilihan Rute Waktu Tempuh Biaya Jarak

Biaya per ton

km

7 hari

Rute Terkini 8 hari Rp22.207.805,00 1.871 Rp1.696

Alternatif 1 6 hari Rp23.925.005,00 1.768 Rp1.933

Alternatif 2 6 hari Rp22.325.005,00 1.780 Rp1.792

Alternatif 3 4 hari Rp25.228.205,00 1.780 Rp2.025

Kesimpulan

Dengan rute terkini yang dilalui oleh PT ABC dalam mengirimkan barang milik

pelanggan untuk tujuan Banjarmasin dan Bontang, PT ABC telah menggunakan rute dan jasa

transportasi dengan biaya paling optimum dibandingkan dengan alternatif – alternatif lain

yang tersedia. Keseluruhan rute PT ABC pun dapat menawarkan pilihan ke pelanggannya

apabila mereka membutuhkan pelayanan pengiriman barang yang lebih cepat dengan

mengenakan tarif lebih besar dari tarif reguler mereka. Namun, untuk dua tujuan ini, PT ABC

harus memastikan bahwa setiap proses yang dilakukan telah berjalan sesuai dengan waktu

yang diperkirakan. Ini dikarenakan waktu tempuh untuk kedua tujuan tersebut sama dengan

lead time yang ditawarkan oleh PT ABC kepada pelanggan – pelanggannya sehingga jika

terus bergantung pada rute terkini yang diaplikasikan, perusahaan tidak boleh mentolerir

keterlambatan sekecil apapun di dalam masing – masing proses yang dilakukan.

Untuk pengiriman barang tujuan Makasar, rute terkini yang digunakan oleh PT ABC

memberikan biaya paling minimum yang dapat dijalankan. Namun, jika melihat biaya per ton

per kilometer yang dilalui pada rute terkini, rute tersebut belum memberikan biaya yang

paling optimum. Setelah melihat kemungkinan alternatif lain, dapat ditemukan alternatif yang

Analisis biaya..., Vito Indriano Bhakti, FE UI, 2013

Page 17: Analisis Biaya Pengiriman Barang dan Rancangan Pemilhan ...

17

membuat PT ABC melakukan pengiriman barang dengan biaya lebih optimum dan

menawarkan penyampaian barang lebih cepat dari lead time dibandingkan dengan rute

terkini.

Untuk pengiriman barang tujuan Balikpapan, pengiriman barang dengan rute terkini

sudah dilakukan dengan biaya paling sedikit dari semua kemungkinan alternatif yang

tersedia. Sayangnya, waktu tempuh yang dilalui dengan penerapan rute terkini masih

berpotensi melebihi lead time sehingga perlu dicari alternatif lain yang memberikan biaya

optimum secara keseluruhan bagi tujuan Balikpapan dengan waktu dibawah lead time yang

ditentukan dan biaya per ton kilometer terendah.

Saran

a. Untuk pengiriman barang tujuan Makasar, PT ABC dapat mempertimbangkan

alternatif 1 sebagai alternatif utama dari pelayanan reguler mereka karena biaya pada

rute alternatif 1 memberikan biaya yang paling optimum dibandingkan dengan

alternatif – alternatif lainnya. Selain itu, perusahaan juga dapat menyediakan layanan

ekspres dengan harga yang tentunya berbeda dengan menggunakan alternatif 2

sebagai upaya untuk menjaring pelanggan baru dan menambah layanan.

b. Untuk pengiriman barang tujuan Banjarmasin, sebagai cadangan apabila rute terkini

tidak dapat ditempuh, alternatif 2 juga dapat dipertimbangkan sebagai alternatif utama

dari pelayanan reguler mereka. Namun, alternatif ini sebaiknya digunakan setelah

benar – benar terdapat ketidakcocokkan yang tidak dapat dihindari antara jadwal

penyampaian barang yang dijadwalkan dengan jadwal pelayaran yang digunakan

dalam rute terkini karena selisih biaya antara rute terkini dengan kedua alternatif

tersebut cukup besar. Meski begitu, selisih waktu yang dapat dihemat dengan

penggunaan kedua alternatif tersebut juga relatif material, yakni mencapai sekitar tiga

hari dan barang akan menempuh jarak yang lebih pendek dibandingkan rute terkini.

Selain itu, perusahaan juga dapat menyediakan layanan ekspres dengan harga yang

tentunya berbeda dengan menggunakan alternatif 3 sebagai upaya untuk menjaring

pelanggan baru dan menambah layanan.

c. Untuk pengiriman barang tujuan Bontang, PT ABC dapat mempertimbangkan

alternatif 2 sebagai alternatif utama dari pelayanan reguler mereka apabila pelayanan

dengan rute terkini tidak dapat dilakukan. Selisih biaya antara dengan menggunakan

rute terkini jika dibandingkan dengan menggunakan alternatif 2 tergolong kecil.

Keuntungan lainnya adalah jarak tempuh yang lebih sedikit dibandingkan jarak yang

Analisis biaya..., Vito Indriano Bhakti, FE UI, 2013

Page 18: Analisis Biaya Pengiriman Barang dan Rancangan Pemilhan ...

18

ditempuh pada rute terkini. Selisih waktu yang dapat dihemat pun cenderung besar,

yakni sekitar dua hari, dan dapat dimanfaatkan untuk mengantisipasi tertundanya

waktu pengiriman barang akibat jadwal pelayaran yang tidak sesuai. Selain itu,

perusahaan juga dapat menyediakan layanan ekspres dengan harga yang tentunya

berbeda dengan menggunakan alternatif 3 sebagai upaya untuk menjaring pelanggan

baru dan menambah layanan.

d. Untuk pengriman barang tujuan Balikpapan, PT ABC harus mengubah aplikasi rute

terkininya menjadi menggunakan alternatif lain karena dengan rute terkini mereka

akan mengalami keterlambatan pengiriman sekitar satu hari meskipun rute terkini

merupakan opsi rute dengan biaya paling sedikit. Sebagai alternatif, PT ABC dapat

mempertimbangkan alternatif 2 sebagai alternatif utama dari pelayanan reguler

mereka. Selisih biaya antara dengan menggunakan rute terkini jika dibandingkan

dengan menggunakan alternatif 2 pun tergolong kecil, hanya sekitar Rp 120 per ton

kilometer. Selisih waktu yang dapat dihemat pun cenderung besar, yakni sekitar dua

hari, dan dapat dimanfaatkan untuk mengantisipasi tertundanya waktu pengiriman

barang akibat faktor – faktor eksternal yang memungkinkan terjadi. Selain itu,

perusahaan juga dapat menyediakan layanan ekspres dengan harga yang tentunya

berbeda dengan menggunakan alternatif 3 sebagai upaya untuk menjaring pelanggan

baru dan menambah layanan.

Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penulis dalam penulsan dan penelitian karya akhir ini adalah sebagai

berikut :

1. Penulis akan membahas rute dari empat besar daerah tujuan pelanggan yang

terbanyak. Namun, salah satu daerah yang masuk ke dalam empat besar, yakni tujuan

Batam dan Riau, hanya memiliki satu rute alternatif perjalanan utama atau tidak

memiliki rute alternatif lain sehingga penulis tidak memasukkan daerah tersebut

sebagai pembahasan dan memasukkan daerah tujuan pelanggan terbanyak ke lima,

yakni Balikpapan ke dalam pembahasan.

2. Dalam mengukur estimasi jarak tempuh, penulis menggunakan global positioning

system (GPS) sebagai alat pengukur sehingga tingkat keakuratan yang diperoleh dapat

berbeda dengan menggunakan metode lain.

Analisis biaya..., Vito Indriano Bhakti, FE UI, 2013

Page 19: Analisis Biaya Pengiriman Barang dan Rancangan Pemilhan ...

19

3. Dalam melakukan estimasi waktu pelaksanaan sebuah proses pekerjaan, penulis

menggunakan hasil wawancara dengan pihak perusahaan sehingga tingkat keakuratan

yang diperoleh dapat berbeda dengan menggunakan metode lain.

4. Pengiriman barang dalam penelitian ini diasumsikan dilakukan dalam waktu dengan

arus lalu lintas yang normal, tidak pada saat waktu sibuk atau puncak pengiriman atau

waktu sepi pengiriman.

Analisis biaya..., Vito Indriano Bhakti, FE UI, 2013

Page 20: Analisis Biaya Pengiriman Barang dan Rancangan Pemilhan ...

20

DAFTAR REFERENSI

Cheung, Kevin. (2010). Practical Applications of Graph Theory: Route Planning.

Mathematics Journal, 4

Hansen, D & Mowen, M. (2009). Cost Management: Accounting and Control, 7th

edition.

Ohio: Thomson-Southwestern

Horngren, Charles T. (2009). Cost Accounting: A Managerial Emphasis, 13th

edition. New

Jersey: Pearson Prentice Hall

Jain, P.K. (2000). Cost Accounting. Noida: Tata McGraw-Hill

Mulyadi. (1993). Akuntansi Biaya Edisi ke-5. Yogyakarta: BP-STIE YKPN

Siswanto. (2007). Operations Research, Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Sumantri, Yeni & Lau, Sim K. (2011). The Current Status of Logistics Performance Drivers

in Indonesia: An Emphasis on Potential Contributions of Logistics Service Providers.

Journal of Asia Pacific Business Innovation & Technology Management, 42-43

Taylor, Bernard. W. (2007). Introduction to Management Science 9th Edition. New Jersey:

Prentice Hall

Analisis biaya..., Vito Indriano Bhakti, FE UI, 2013