KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SERTA PENANGGULANGANNYA PADA ASPEK BUDIDAYA DAN NILAI GIZI IKAN BANDENG (Chanos sp.)

ADE DUWI SURYATNA4443110181

JURUSAN PERIKANANFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

Kelebihan dan kelemahan budidaya serta penanggulangannyaIkan bandeng (Chanos sp.) adalah ikan yang sudah bisa atau mudah di budidayakan di perairan indonesia. Ikan bandeng ini tergolong ikan yang karakteristik habitatnya di air payau yaitu di sekitar pesisir. Akan tetapi ikan bandeng akan kembali ke laut jika sudah dewasa dan bisa berkembang biak. Di indonesia ikan ini bisa di budidayakan dengan mudah oleh para pembudidaya ikan karena kelebihan ikan bandeng ini memiliki toleran salinitas yang cukup baik di kisaran 0-35% sehingga perubahan salinitas yang signifikan dapat di kontrol oleh tekanan osmosis pada tubuh ikan bandeng tersebut. Dalam pembesaran ikan bandeng ini cukup dengan pelet dan pakan alami di sekitar tambak dapat mempercepat laju pertumbuhan dan siap di panen.Ikan bandeng salah satu ikan yang mempunyai kelebihan lebih baik di bandingkan komoditas lainnya dalam hal Teknologi perbenihannya telah dikuasai dengan baik sehingga pasok benih tidak lagi tergantung pada musim dan benih dari alam, Teknologi budidayanya baik di tambak maupun dalam KJA telah dikuasai dengan baik, secara teknis mudah diaplikasikan dan secara ekonomis menguntungkan, Mampu mentolerir perubahan salinitas mulai dari 0-158 ppt sehingga areal budidayanya cukup luas mulai dari perairan tawar hingga ke perairan laut, Mampu hidup dalam kondisi yang padat di keramba jaring apung (100-300 ekor/m3), Pertumbuhannya cepat (1,6%/hari), Efisien dalam memanfaatkan pakan FCR 1,7-2,2, Pakan komersial untuk ikan ini sudah tersedia dalam jumlah cukup hingga ke pelosok desa dan Jaminan pasar baik dalam maupun luar negeri masih terbuka.Dalam budidaya ikan bandeng belum ada petambak yang rugi karena terserang penyakit dalam jumlah besar hingga bangkrut, akan tetapi kendala yang di alami pembudidaya ikan bandeng ini hanya pada persediaan benih untuk pembesaran. Tingkat kematangan gonad pada ikan bandeng cukup sulit untuk di percepat dalam aspek reproduksinya. Oleh karena itu upaya dalam mempercepat pematangan gonad ikan bandeng tersebut perlu di adakannya proses manipulasi hormon tambahan agar dapat mempercepat pematangan gonad hingga siap di pijahkan.

Kelebihan dan kelemahan aspek nilai gizi serta penanggulangannyaGizi yang terkandung pada ikan bandeng cukup baik dari serat maupun manfaat unsur zat gizi nya karena ikan bandeng memiliki kelengkapan kandungan gizi di bandingkan produk ikan lainnya. Fakta menyakatan pada penelitian pada tiap 100gr ikan bandeng di temukan Kandungan Gizi dalam Bandeng ( Nutrisi dan Kalori Kadar air (gram per 100g) 70,85, Kandungan kalori Makanan (kkal per 100g/3.5oz) 148, Kadar protein (gram per 100g) 20,53, Kadar lemak (lipid) (gram per 100g) 6,73, Kadar abu (gram per 100g) 1.14, Karbohidrat konten (gram per 100g) 0, Dietary Fiber konten (gram per 100g) 0,Kadar gula (gram per 100g) N/A ). Mineral nutrisi dalam bandeng ( kalsium, besi, magnesium, fosfor, kalium, natrium, seng, tembaga, mangan, selenium ) dan vitamin yang di temukan yaitu ( A, C, E, B-1, B-2, B-3, B-5, B-6, B-12, Folat dan Retinol ). Kelebihan dari ikan bandeng ini jelas dalam kandungan gizi nya mendapatkan protein yang tinggi untuk asupan protein bagi tubuh. Pada aspek mineralnya pun dapat bermanfaat dalam pembentukan gigi, tulang, sel darah, dan lain-lain. Kelebihan lainnya pada ikan bandeng yaitu rasanya gurih, bila di masak tidak mudah hancur dan rasanya relarif netral yaitu tidak terlalu asin seperti ikan laut. Akan tetapi kekurangan dari ikan bandeng ini hanya pada duri dan bau lumpur. Duri bandeng sangat banyak karena tulang-tulang yang bersekat di dalam daging ikan sangat mengganggu pada saat di konsumsi, tetapi dapat di atasi dengan pengolahan secara baik contohnya di presto atau penerapan bandeng tanpa duri menggunakan teknik tertentu dalam pencabutan durinya. Masalah yang kedua yaitu bau lumpur pada ikan bandeng karena ada pengaruhnya dari plankton Cyanobacteria, terutama dari genus Oscillatoria, Symloca, dan Lyngbia, yang menghasilkan geosmin. Masalah bau lumpur ini dapat di atasi dengan dua cara yaitu cara pertama adalah dengan memelihara ikan selama 714 hari dalam air mengalir bebas biosmin sebelum dijual atau di konsumsi. Cara kedua adalah dengan perlakuan pemberian asam tertentu untuk menghilangkan bau lumpur pada ikan bandeng.

DAFTAR PUSTAKAAngga, 12 Januari 2010, blogspot, Budidaya Ikan Bandeng Tradisional, http://sanggasulistyos.blogspot.com/2010/01/fdwwwwwwwwwww.html, diakses pada tanggal 5 Maret 2014

Bandeng, wikipedia bahasa indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Bandeng,diakses pada tanggal 5 Maret 2014

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN, 31 Desember 2007, wordpress, http://ikanmania.wordpress.com/2007/12/31/ikan-bandeng-potensial-dibudidayakan-dalam-kja-di-laut/, diakses pada tanggal 5 Maret 2014

Seputar Kampus, Manfaat dan Nilai Gizi Ikan Bandeng sebagai MakananMasyaraktAsia,blogspot,http://seputarkampusorange.blogspot.com/2012/11/manfaat-dan-nilai-gizi-ikan-bandeng.html, diakses pada tanggal 5 Maret 2014

Uddin Arief, 27 april 2013, Budidaya Ikan Bandeng, blogspot, http://stpmksblogspot.com/2013/04/budidaya-ikan-bandeng.html, diakses pada tanggal 5 Maret 2014