Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas...

107
A PT H PRO NALISIS HADINAT OGRAM DE FAKULT INS ANGGAR TA BROT DEVITA H SARJANA EPARTEM TAS EKON STITUT P RAN OPE THERS (L Oleh ANA DAR H24097027 A ALIH J MEN MAN NOMI DA ERTANIA BOGOR 2011 ERASION LIGNA FU ROFIT 7 JENIS MA NAJEMEN AN MANA AN BOGO AL PADA URNITUR ANAJEME N AJEMEN OR A RE) EN

Transcript of Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas...

Page 1: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

A

PT H

PRO

NALISIS

HADINAT

OGRAM

DE

FAKULT

INS

ANGGAR

TA BROT

DEVITA

H

SARJANA

EPARTEM

TAS EKON

STITUT P

RAN OPE

THERS (L

Oleh

ANA DAR

H24097027

A ALIH J

MEN MAN

NOMI DA

ERTANIA

BOGOR

2011

ERASION

LIGNA FU

ROFIT

7

JENIS MA

NAJEMEN

AN MANA

AN BOGO

AL PADA

URNITUR

ANAJEME

N

AJEMEN

OR

A

RE)

EN

Page 2: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

RINGKASAN

DEVITANA DAROFIT. H24097027. Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture). Di bawah bimbingan FARIDA RATNA DEWI.

Semakin berkembangnya industri di Indonesia, salah satunya adalah industri manufaktur. Salah satu perusahaan manufaktur besar yang terdapat di kota Bogor juga merupakan salah satu perusahaan furniture besar di Indonesia adalah PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture). Anggaran operasional bertujuan untuk menyusun anggaran laba rugi yang terdiri dari pendapatan, beban, dan laba (rugi). Pada prakteknya anggaran operasional tersebut hanya disusun berdasarkan realisasi anggaran tahun lalu dan Purchase Order (PO). Sehingga menyebabkan varians dalam jumlah yang signifikan serta belum adanya evaluasi untuk masalah tersebut. Evaluasi dapat dilakukan terhadap proses penyusunan anggaran dan penyebab selisih. Evaluasi juga dapat dilakukan untuk mengetahui selisih tersebut masih dalam batas pengendalian manajemen perusahaan atau tidak. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi proses penyusunan anggaran pada PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture), (2) menganalisis penyebab selisih pada anggaran operasional PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture), dan (3) mengevaluasi pengendalian manajemen PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) untuk selisih pada anggaran operasional.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan manajer keuangan dan staf keuangan PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture). Data sekunder diperoleh dari pengumpulan data dokumen resmi yang dimiliki PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) terkait dengan data keuangan berupa anggaran operasional dan realisasinya tahun 2008-2010 serta bahan-bahan teoritis seperti literatur, buku teks, referensi, dan informasi yang relevan dengan anggaran operasional yang akan digunakan sebagai dasar pedoman dan landasan berfikir penelitian ini. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis varians, dan uji t berpasangan (paired t test). Pengolahan data untuk analisis varians menggunakan bantuan software Microsoft Excel 2007. Pengolahan data untuk uji t berpasangan (paired t test) menggunakan bantuan software SPSS 15 for windows.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh bahwa metode yang digunakan PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) dalam proses penyusunan anggaran adalah metode bottom up dan top down. Faktor utama yang dipertimbangkan untuk menyusun anggaran adalah realisasi anggaran tahun lalu atau tahun sebelumnya dan Purchase Order (PO) tahun lalu. Faktor-faktor yang mempengaruhi selisih anggaran operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah, realisasi anggaran operasional tahun sebelumnya, karyawan, pembelian dan pemeliharaan aktiva, R&D, lingkungan sekitar, promosi, pinjaman bank dan leasing. Berdasarkan hasil analisis varians diperoleh bahwa terdapat rata-rata varians yang favorable dan unfavorable. Berdasarkan hasil uji t berpasangan (paired t test) diperoleh bahwa selisih pada anggaran operasional masih dalam batas pengendalian manajemen.

Page 3: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

ABSTRACT

DEVITANA DAROFIT. H24097027. Analysis of Operational Budget at PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture). Under guidance FARIDA RATNA DEWI.

Industries in Indonesia is more develop, especially manufacture industries. One of big manufacture company in Bogor and also one of big furniture company in Indonesia are PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture). Operational budget head for arrange income statement budget that consist of income, expense, and profit or loss. In reality in that company, operational budget just arranged by budget realization last year and Purcahe Order (PO). That cause significant of total variant and not yet have the evaluation of that problem. Evaluation can be done about process arranging and cause of the difference. And also the evaluation for find out that the difference is still at the limit control of company management or not. The purpose of this research are (1) identify budget process arranging at PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture), (2) analyze cause of the difference from operational budget at PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture), (3) evaluate the control of PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) management for the difference from operational budget.

Kind of data that use in this research are primary data and secondary data. Primary data are get from the result of interview with finance manager and finance staff at PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture). Secondary data are get from collecting of data official document that have by PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) which related with finance data like operational budget and the realization year 2008-2010 and also theory object like literature, text book, reference, and informations that relevant with operational budget are will be use as basis and base of thought for this research. Data analysis that use are descriptive analysis, variant analysis, and paired t test. Data processing for variant analysis are help by use software Microsoft Excel 2007. Data processing for paired t test are help by use software SPSS 15 for windows.

Besed on the result of descriptive analysis are the method budget process arranging at PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) are bottom up and top down. Main factor of budget process arranging are budget realization last year and Purcahe Order (PO). The factor that cause of the difference from operational budget are quality product, consumer, competitor local and global, government policy, budget realization last year, worker, purchasing and maintenance assets, R&D, around area, promotion, and loan from bank and leasing. Besed on the result of variant analysis are be found the average of favorable and unfavorable variant. Besed on the result of paired t test are the difference of operational budget is still at the limit control of company management.

Page 4: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL PADA

PT HADINATA BROTHERS (LIGNA FURNITURE)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen

Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

DEVITANA DAROFIT

H24097027

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011

Page 5: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

Judul Skripsi : Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers

(Ligna Furniture)

Nama : Devitana Darofit

NIM : H24097027

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

(Farida Ratna Dewi, SE.MM.)

NIP : 19710307 200501 2 001

Mengetahui :

Ketua Departemen

(Dr. Ir. Jono M Munandar, M.Sc.)

NIP : 19610123 198601 1 002

Tanggal Lulus :

Page 6: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Depok pada tanggal 22 Oktober 1987. Penulis

merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Darno dan Ibu

Zulfiati.

Penulis memulai pendidikan di SDN Mekarjaya XIV Depok pada tahun

1994 dan lulus pada tahun 2000. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke

SMP Negeri 4 Depok dan lulus pada tahun 2003. Lalu penulis melanjutkan

pendidikan ke SMA Negeri 3 Depok dan lulus pada tahun 2006. Selanjutnya

penulis melanjutkan pendidikan ke Diploma 3 Administrasi Keuangan dan

Perbankan FISIP Universitas Indonesia dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun

2009, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur penerimaan

mahasiswa baru penyelenggaraan khusus pada Departemen Manajemen, Fakultas

Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Pada tahun 2009 penulis pernah melaksanakan magang di beberapa bank.

Pertama adalah di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang

Utama Margonda pada bagian Unit Administrasi Umum (Sundries). Kedua adalah

di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Depok pada bagian

Pemasaran. Ketiga adalah di Bank Indonesia pada bagian Biro Stabilitas Sistem

Keuangan, Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan.

Page 7: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Anggaran Operasional Pada PT.

Hadinata Brothers (Ligna Furniture)” dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Anggaran dibutuhkan setiap perusahaan sebagai alat perencanaan dan

pengendalian untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu jenis

anggaran adalah anggaran operasional yang bertujuan menyusun anggaran laba

rugi sangat diperlukan sebagai tolak ukur kegiatan perusahaan sehari-hari. Namun

pada kenyataannya terdapat selisih antara anggaran dan realisasi. Seperti dalam

penelitian ini dimana PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture) menyusun

anggarannya berdasarkan realisasi anggaran tahun lalu dan Purchase Order (PO)

sehingga dapat menimbulkan selisih yang signifikan. Selisih tersebut dapat

dievaluasi agar dapat dilakukan tindak koreksi dengan segera.

Penulis menyadari bahwa dengan segala keterbatasan dan kekurangan

yang penulis miliki, mengakibatkan skripsi ini jauh dari kata sempurna atau yang

diharapkan. Meskipun demikian penulis tetap berusaha untuk melakukan yang

terbaik dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu penulis juga mengharapkan saran

dan kritik pembaca dalam upaya penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis

berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan pihak-pihak yang

berkepentingan lainnya.

Bogor, Agustus 2011

Penulis

Page 8: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam proses penyusunan skripsi ini telah banyak mendapat bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Farida Ratna Dewi, SE.MM., selaku dosen pembimbing yang telah

bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi masukan

yang sangat berarti selama proses penyusunan skripsi ini.

2. Seluruh staf dan karyawan PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture),

khususnya Bpk Swastomo selaku personalia dan Bpk Drs. Swandy H

selaku manajer keuangan yang telah membimbing selama kegiatan

penelitian berlangsung dan juga telah memberikan segala informasi yang

menunjang untuk menyusun skripsi ini.

3. Kedua orang tua saya tercinta yaitu Bapak Darno dan Ibu Zulfiati yang

telah senantiasa memberikan dukungan baik moril maupun mareril serta

doanya.

4. Kakak dan adik saya yaitu Mas Wikon, Mas Santoro, dan Ragono yang

telah memberikan motivasi dan dorongan serta doanya.

5. Seluruh staf pengajar dan karyawan di Departemen Manajemen, FEM

IPB.

6. Rekan-rekan di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen

Manajemen Angkatan 7, khususnya teman-teman GC (Dendry, Diny, Fika,

dan Corry) atas dukungan dan doanya.

7. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

membatu selama penulisan skripsi ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala bantuan, bimbingan,

dan nasehat selama penyusunan skripsi ini. Tidak lupa penulis juga memohon

maaf sebesar-besarnya atas segala kesalahan baik yang disengaja maupun tidak

yang penulis perbuat selama penyusunan skripsi ini.

Page 9: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

vi

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN

RIWAYAT HIDUP .................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ............................................................................. iv

UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................... v

DAFTAR ISI ............................................................................................. vi

DAFTAR TABEL .................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xi

I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1 1.2. Perumusan Masalah ...................................................................... 3 1.3. Tujuan Masalah ............................................................................ 4 1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................ 4 1.5. Batasan Penelitian ........................................................................ 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 6

2.1. Furniture ...................................................................................... 6 2.2. Anggaran ..................................................................................... 6

2.2.1 Definisi Anggaran ............................................................ 6 2.2.2 Ciri-Ciri Anggaran ........................................................... 8 2.2.3 Data dan Informasi Anggaran ......................................... 9 2.2.4 Cakupan Waktu Anggaran .............................................. 10 2.2.5 Metode Pembuatan Anggaran ......................................... 10 2.2.6 Tujuan Penyusunan Anggaran ......................................... 11 2.2.7 Faktor yang Berpengaruh ................................................ 11 2.2.8 Tantangan dalam Penyusunan Anggaran ........................ 13 2.2.9 Jenis-Jenis Anggaran ....................................................... 13 2.2.10 Fungsi Anggaran ............................................................. 15 2.2.11 Keunggulan Anggaran .................................................... 16 2.2.12 Kelemahan Anggaran ..................................................... 18 2.2.13 Fitur Anggaran ............................................................... 18

2.3. Penganggaran ............................................................................. 19 2.3.1 Pengertian Penganggaran ................................................ 19 2.3.2 Faktor Penganggaran ...................................................... 20 2.3.3 Pengelolaan Penganggaran ............................................. 21 2.3.4 Siklus Penganggaran dan Anggaran Induk .................... 21

2.4. Anggaran Operasional ............................................................... 22 2.4.1 Pengertian Anggaran Operasional .................................. 22 2.4.2 Cakupan Anggaran Operasional ..................................... 23

Page 10: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

vii

2.4.3 Perencanaan Strategis dan Perencanaan Operasional....... 24 2.4.4 Langkah-langkah dalam Mengembangkan Anggaran

Operasional ...................................................................... 25 2.5. Perusahaan Manufaktur .............................................................. 26

2.5.1 Pengertian Perusahaan Manufaktur ................................. 26 2.5.2 Prosedur Anggaran Perusahaan Manufaktur ................... 27 2.5.3 Penyusunan Anggaran Operasional Perusahaan

Manufaktur ...................................................................... 28 2.6. Hubungan Perencanaan Dan Pengendalian ................................ 29 2.7. Analisis Varians .......................................................................... 30 2.8. Batas Pengendalian ..................................................................... 32 2.9. Penelitian Terdahulu ................................................................... 32

III. METODE PENELITIAN ................................................................ 34

3.1. Kerangka Pemikiran .................................................................... 34 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 36 3.3. Metode Penelitian ........................................................................ 36

3.3.1 Pengumpulan Data ............................................................ 36 3.3.2 Pengolahan dan Analisis Data .......................................... 37

3.3.2.1 Analisis Deskriptif ................................................ 37 3.3.2.2 Analisis Varians .................................................... 38 3.3.2.3 Uji T Berpasangan (Paired T Test) ....................... 38

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 40

4.1. Gambaran Umum Perusahaan ..................................................... 40 4.1.1 Sejarah PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture) ............ 40 4.1.2 Tujuan Perusahaan ........................................................... 43 4.1.3 Visi dan Misi PT. Hadinata Brothers (Ligna

Furniture) ......................................................................... 43 4.1.4 Struktur Organisasi .......................................................... 45

4.2. Proses Penyusunan Anggaran PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture) .......................................................... 45

4.3. Analisis Varians Anggaran Operasional Tahun 2008-2010 ........ 49 4.3.1 Analisis Varians Anggaran Penjualan Tahun

2008-2010 ......................................................................... 50 4.3.2 Analisis Varians Anggaran Produksi Tahun

2008-2010 ......................................................................... 51 4.3.3 Analisis Varians Anggaran Bahan Baku Langsung

Tahun 2008-2010 .............................................................. 52 4.3.4 Analisis Varians Anggaran Tenaga Kerja

Langsung Tahun 2008-2010 ............................................. 53 4.3.5 Analisis Varians Anggaran Biaya Overhead

Tahun 2008-2010 .............................................................. 53 4.3.6 Analisis Varians Anggaran Biaya Nonmanufaktur

Tahun 2008-2010 .............................................................. 55 4.3.7 Analisis Varians Anggaran Laba Rugi Tahun

2008-2010 ......................................................................... 58

Page 11: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

viii

4.4. Uji T Berpasangan (Paired T Test) Anggaran Operasional Tahun 2008-2010 ......................................................................... 59

4.5. Pengendalian Manajemen ............................................................ 65 4.6. Implikasi Manajerial .................................................................... 66

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 68

1. Kesimpulan ............................................................................................. 68 2. Saran ....................................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 69

LAMPIRAN .............................................................................................. 71

Page 12: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

ix

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Jumlah perusahaan menurut subsektor industri furniture di Jawa Barat, 2008-2010 ............................................................... 2

2. Analisis varians anggaran penjualan tahun 2008-2010 .................. 50 3. Analisis varians anggaran produksi (unit) tahun

2008-2010 ....................................................................................... 51 4. Analisis varians anggaran biaya produksi tahun

2008-2010 ....................................................................................... 51 5. Analisis varians anggaran bahan baku langsung tahun

2008-2010 ....................................................................................... 52 6. Analisis varians anggaran tenaga kerja langsung tahun

2008-2010 ....................................................................................... 53 7. Analisis varians anggaran biaya overhead tahun

2008-2010 ....................................................................................... 54 8. Rekap biaya overhead..................................................................... 54 9. Analisis varians anggaran biaya nonmanufaktur tahun

2008-2010 ....................................................................................... 56 10. Rekap biaya nonmufaktur yang tergolong biaya administrasi ....... 56 11. Rekap biaya nonmufaktur yang tergolong biaya penjualan ........... 57 12. Analisis varians anggaran laba rugi tahun 2008-2010 ................... 59 13. Hasil uji t berpasangan (paired t test) anggaran penjualan

tahun 2008-2010 ............................................................................. 60 14. Hasil uji t berpasangan (paired t test) anggaran produksi

(unit) tahun 2008-2010 ................................................................... 60 15. Hasil uji t berpasangan (paired t test) anggaran biaya

produksi tahun 2008-2010 .............................................................. 61 16. Hasil uji t berpasangan (paired t test) anggaran bahan

baku langsung tahun 2008-2010 ..................................................... 62 17. Hasil uji t berpasangan (paired t test) anggaran tenaga

kerja langsung tahun 2008-2010 ..................................................... 62 18. Hasil uji t berpasangan (paired t test) anggaran biaya

overhead tahun 2008-2010 .............................................................. 63 19. Hasil uji t berpasangan (paired t test) anggaran biaya

nonmanufaktur tahun 2008-2010 ..................................................... 64 20. Hasil uji t berpasangan (paired t test) anggaran laba rugi

tahun 2008-2010 .............................................................................. 65

Page 13: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

x

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang tahunan tahun 2001-2010 ............................................... 1

2. Strategi, perencanaan, dan anggaran .......................................... 24 3. Bagan anggaran induk ................................................................ 25 4. Hubungan perencanaan dan pengendalian ................................. 29 5. Bagan kerangka pemikiran ......................................................... 35 6. Proses penyusunan anggaran ...................................................... 48

Page 14: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Struktur organisasi PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)........ 71 2. Daftar pertanyaan wawancara ....................................................... 72 3. Hasil analisis varians anggaran penjualan .................................... 74 4. Hasil analisis varians anggaran produksi ..................................... 75 5. Hasil analisis varians anggaran bahan baku langsung ................. 76 6. Hasil analisis varians anggaran tenaga kerja langsung ................ 77 7. Hasil analisis varians anggaran biaya overhead .......................... 78 8. Hasil analisis varians anggaran biaya nonmanufaktur ................ 80 9. Hasil analisis varians anggaran laba rugi .................................... 83 10. Perhitungan HPP ......................................................................... 84 11. Hasil uji t berpasangan (paired t test) .......................................... 85

Page 15: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

I . PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Semakin berkembangnya industri di Indonesia, salah satunya adalah

industri manufaktur. Indonesia memulai secara besar-besaran industrialisasi

khususnya pada bidang manufaktur. Industri manufaktur yang ditandai

dengan konsep dasar substitusi impor, padat karya, dan upaya penyusunan

struktur pohon industri yang lengkap, yang tujuan akhirnya Indonesia

menjadi sebuah negara industri yang kuat dan mapan.

Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang tahunan

pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 4,41 persen dari tahun 2009.

Produksi industri tahun 2009 naik sebesar 1,34 persen dari tahun 2008 dan

produksi industri tahun 2008 naik sebesar 3,01 persen dari tahun 2007.

Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang tahunan pada

setiap tahun dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2010 berfluktuasi dengan

pertumbuhan minus hanya terjadi pada tahun 2006. Sedangkan pada tahun-

tahun lainnya terjadi pertumbuhan positif, seperti terlihat pada Gambar 1

(Badan Pusat Statistik, 2011).

Gambar 1. Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang

tahunan tahun 2001-2010 (Badan Pusat Statistik, 2011)

Salah satu industri manufaktur adalah industri furniture. Industri

furniture berbeda dengan industri manufaktur lainnya karena memerlukan

teknik kerajinan tangan yang tinggi. Hal ini didukung dengan kerajinan

Page 16: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

2

tangan Indonesia masih cukup menonjol. Berikut ini adalah perkembangan

jumlah perusahaan menurut subsektor industri furniture di Jawa Barat dari

tahun 2008-2010.

Tabel 1. Jumlah perusahaan menurut subsektor industri furniture di Jawa Barat, 2008-2010

Tahun 2008 2009 2010

Jumlah Perusahaan 346 573 575

Sumber : Website Resmi Pemerintahan Jawa Barat (2010)

Salah satu kota di Jawa Barat yang berkembang industri furniturnya

adalah Kota Bogor. Industri furniture di Kota Bogor berjumlah 54 unit usaha

yang menyerap tenaga kerja sebanyak 747 orang, kapasitas produksi 37.000

unit dengan nilai investasi sebesar Rp.10.649.000,00 yang tersebar di wilayah

Kota Bogor. Produk yang dihasilkan dari Industri ini banyak dibutuhkan

masyarakat Kota Bogor dan sekitarnya juga mempunyai peluang pasar di

Luar Negeri khususnya Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara Eropa

(Website Resmi Pemerintahan Kota Bogor).

Salah satu perusahaan manufaktur besar yang terdapat di kota Bogor

dan juga merupakan salah satu perusahaan wooden furniture (mebel kayu)

mebel besar di Indonesia yaitu adalah PT Hadinata Brothers (Ligna

Furniture). Bersaing dengan Olympic yang menjadi primadona untuk mebel

knock down (bongkar pasang) (Charlie, 2006).

Berdasarkan riset oleh SWA tahun 2009 Ligna merupakan salah satu

Top 250 Indonesia Original Brands untuk kategori furnitur. Ligna ada sejak

1975. Setelah 34 tahun, Ligna berkembang menjadi merek furnitur yang

disegani. Produk-produknya didistribusikan merata di Indonesia dan diekspor

ke AS sebagian Eropa dan Jepang. AS dan Inggris bahkan mengakui Ligna

sebagai merek internasional. Ligna membentuk semacam kantor pusat kecil

dan situs web sendiri untuk pasar AS. Menurut Suyanto (2007), Ligna

termasuk merek Top Indonesia dengan Top Brand Index (TIB) sebesar

11,47% untuk kategori furnitur knock down. Merek top indonesia adalah

merek yang dirumuskan oleh Frontier Consulting Group berdasarkan mind

share (benak konsumen), market share (kekuatan pasar), dan commitment

share (loyalitas konsumen). Untuk mendapatkan merek Top Indonesia,

Page 17: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

3

digunakan dua kriteria, yaitu merek-merek yang memperoleh indeks

minimum merek top dan merek-merek yang berada dalam tiga besar pada

masing-masing kategori.

Menjalankan kegiatan operasional perusahaan memerlukan suatu

pedoman kerja agar tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai. Salah satu

pedoman kerja untuk pencapaian tujuan tersebut adalah anggaran operasional,

dengan anggaran tersebut maka perusahaan mempunyai tolak ukur tentang

pengeluaran biaya yang akan digunakan untuk melaksanakan aktivitas sehari-

hari perusahaan.

Menjalankan aktivitas perusahaannya PT Hadinata Brothers (Ligna

Furniture) memiliki anggaran operasional. Namun dalam prakteknya

anggaran operasional tersebut hanya disusun berdasarkan realisasi anggaran

tahun lalu dan Purchase Order (PO), sehingga menyebabkan varians dalam

jumlah yang signifikan serta belum adanya evaluasi untuk masalah tersebut.

Selisih antara anggaran dan realisasi dapat digunakan untuk

mengevaluasi atau menilai prestasi kerja atau kinerja serta umpan balik untuk

perbaikan di masa depan. Evaluasi dapat dilakukan terhadap proses

penyusunan anggaran dan penyebab selisih. Evaluasi juga dapat dilakukan

untuk mengetahui selisih tersebut masih dalam batas pengendalian

manajemen perusahaan atau tidak. Agar dapat diambil tindakan korektif atau

perbaikan yang tepat untuk menyeimbangkan anggaran dan realisasi.

1.2. Perumusan Masalah

Suatu aktivitas tidak akan terlepas dari masalah yang merupakan

kendala atau faktor penghalang yang perlu dipecahkan atau setidaknya dibuat

suatu alternatif lain sehingga aktivitas tersebut dapat berjalan sebagaimana

mestinya. Berdasarkan latar belakang di atas, diketahui bahwa anggaran

operasional memegang peranan yang sangat penting bagi kelangsungan

perusahaan, karena sebagai tolak ukur laba yang ingin dicapai oleh

perusahaan. Khususnya dalam kaitannya dengan selisih antara anggaran

operasional dan realisasi dapat digunakan untuk mengevaluasi atau menilai

prestasi kerja atau kinerja serta umpan balik untuk perbaikan di masa depan.

Page 18: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

4

Anggaran operasional PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) hanya disusun

berdasarkan realisasi anggaran tahun lalu dan Purchase Order (PO).

Berdasarkan latar belakang tersebut yang menjadi permasalahan dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana proses penyusunan anggaran pada PT Hadinata Brothers

(Ligna Furniture)?

2. Apakah penyebab selisih pada anggaran operasional PT Hadinata

Brothers (Ligna Furniture)?

3. Apakah selisih pada anggaran operasional masih berada dalam batas

pengendalian manajemen PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture)?

1.3. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan permasalahan yang telah dirumuskan diatas, maka

tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengidentifikasi proses penyusunan anggaran pada PT Hadinata

Brothers (Ligna Furniture).

2. Menganalisis penyebab selisih pada anggaran operasional PT Hadinata

Brothers (Ligna Furniture).

3. Mengevaluasi pengendalian manajemen PT Hadinata Brothers (Ligna

Furniture) untuk selisih pada anggaran operasional.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Penulis : Untuk menambah pengetahuan dan mengaplikasikan ilmu yang

dipelajari serta mengetahui praktik di lapangan.

2. Perusahaan : Sebagai bahan masukan serta acuan dalam meningkatkan

kinerja dan fungsi-fungsi manajemennya. Khususnya manajemen

operasional perusahaan yang bersangkutan dalam merencanakan dan

melakukan pengawasan terhadap anggaran operasional secara lebih

efektif dan efisien. Juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan

untuk mengambil keputusan dan menentukan perencanaan dan kebijakan

di masa yang akan datang.

Page 19: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

5

3. Pembaca : Untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam

merencanakan dan mengawasi anggaran operasional. Dapat digunakan

sebagai bahan referensi dan pembanding untuk penulisan di masa yang

akan datang.

1.5. Batasan Penelitian

Penelitian yang dilakukan berfokus untuk mengidentifikasi dan

menganalisis anggaran dan realisasi dana operasional PT Hadinata Brothers

(Ligna Furniture) untuk periode tahun 2008-2010. Anggaran operasional

bertujuan untuk menyusun anggaran laba rugi. Oleh karena itu, untuk

realisasi anggaran operasional penelitian ini lebih mengambil data sekunder

yang berasal dari laporan laba rugi.

Page 20: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Furniture

Furniture adalah perabotan yang meliputi meja kursi dan pada

umumnya terbuat dari bahan kayu (Wiwoho, 2008). Pada masa kini, banyak

ditemukan macam-macam furniture yang terbuat dari bahan metal ataupun

fibre glass.

Kata furniture (dalam bahasa Inggris) diterjemahkan menjadi mebel

(Marizar, 2005). Istilah mebel diguanakan karena sifat bergeraknya atau

mobilitasnya sebagai barang lepas di dalam interior arsitektural. Kata mebel

berasal dari bahasa Perancis yaitu meubel, atau bahasa Jerman yaitu mobel.

Arti mebel secara umum adalah benda pakai yang dapat dipindahkan,

berguna bagi kegiatan hidup manusia, mulai dari duduk, tidur, bekerja,

makan, bermain, dan sebagainya yang memberi kenyamanan dan keindahan

bagi para pemakainya.

Pada umumnya, desain mebel modern merupakan desain yang bersifat

sangat praktis dan efisien dalam kegunaannya. Contoh adalah sistem knocked

down, dimana mebel bisa diubah-ubah kegunaannya.

2.2. Anggaran

2.2.1 Definisi Anggaran

Tanpa anggaran manajer dan karyawan akan sulit mengetahui

apakah mereka akan mencapai target pertumbuhan maupun pengeluaran.

Berikut ini adalah definisi menurut beberapa penulis buku, yang antara

lain adalah :

1. Menurut Prawironegoro dan Purwanto (2008), anggaran adalah

rencana kerja yang dituangkan dalam angka-angka keuangan baik

jangka pendek maupun jangka panjang. Pada umumnya setiap

perusahaan menyusun anggaran sebagai pedoman untuk

melaksanakan kegiatan. Ada beberapa pengertian tentang anggaran

antara lain adalah :

a. Anggaran dapat berupa anggaran fisik dan anggaran keuangan.

Anggaran disebut rencana kerja yang dituangkan secara tertulis

Page 21: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

7

dalam bentuk angka-angka keuangan, dan sering disebut anggaran

formal.

b. Anggaran disebut perencanaan dan pengendalian laba, yang

berarti proses yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam

perencanaan dan pengendalian secara efektif.

c. Anggaran adalah suatu perencanaan laba strategis jangka panjang,

suatu perencanaan taktis laba jangka pendek, suatu sistem

akuntansi berdasarkan tanggung jawab, suatu penggunaan prinsip

pengecualian yang berkesinambungan, sebagai alat untuk

mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi.

d. Anggaran adalah rencana tentang kegiatan perusahaan yang

mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan

dan saling mempengaruhi satu sama lain sebagai pedoman untuk

mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi yang biasanya

secara tertulis.

e. Anggaran dianggap sebagai sistem yang memiliki kekhususan

tersendiri atau sebagai subsistem yang memerlukan hubungan

dengan subsistem yang memerlukan hubungan dengan subsistem

lain yang ada dalam suatu organisasi atau perusahaan.

f. Anggaran sebagai sistem yang otonom karena mempunyai

sasaran serta cara-cara kerja tersendiri yang merupakan satu

kebulatan dan yang berbeda dengan sasaran serta cara kerja

sistem lain yang ada dalam perusahaan, yang disebut juga

subsistem.

g. Anggaran merupakan sistem yang terdiri dari tiga lapisan yaitu :

- Inti sistem : sasaran laba.

- Subsistem penunjang : berbagai aktivitas yang membantu

kelancaran kerja inti sistem. Misal struktur organisasi,

administrasi, analisis data, angka-angka standar, dan lain-

lain.

Page 22: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

8

- Subsistem lingkungan : lingkungan ekternal organisasi misal

ekonomi, sosial, politik, budaya, dan sebagainya yang

mempengaruhi kerja suatu sistem organisasi.

h. Anggaran (budget) sama dengan profit planning. Perencanaan

laba meliputi:

- Perencanaan penjualan

- Perencanaan produksi

- Perencanaan penggunaan bahan baku

- Perencanaan tenaga kerja langsung

- Perencanaan biaya overhead

- Perencanaan biaya pemasaran

- Perencanaan biaya umum dan administrasi, dan lain-lain.

Model tersebut disebut anggaran berkala yang lengkap (master

budget).

2. Menurut Rudianto (2009), anggaran adalah rencana kerja organisasi di

masa mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal,

sistematis.

3. Menurut Horngren et al. (2008), anggaran adalah :

1. Pernyataan kuantitatif dari suatu rencana kegiatan yang dibuat

manajemen untuk periode tertentu

2. Alat membantu mengkoordinasikan hal yang perlu dilakukan

guna mengimplementasikan rencana tersebut.

Anggaran mencakup :

a. Aspek keuangan mengukur ekspektasi manajemen yang berkaitan

dengan pendapatan, arus kas, dan posisi keuangan.

b. Anggaran konkeuangan seperti unit-unit yang diproduksi atau

dijual, jumlah karyawan, dan jumlah produk yang diluncurkan ke

pasar.

2.2.2 Ciri-Ciri Anggaran

Menurut Rudianto (2009), ciri-ciri anggaran adalah :

1. Dinyatakan dalam satuan moneter yang dapat juga didukung oleh

satuan kuantitatif lain, seperti unit. Dengan tujuan untuk

Page 23: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

9

mempermudah membaca dan usaha untuk memahami rencana tersebut

serta lebih ringkas.

2. Umumnya mencakup kurun waktu satu tahun, tetapi dapat juga

disusun untuk kurun waktu yang lebih pendek maupun lebih panjang.

Batasan waktu dalam penyusunan anggaran berfungsi untuk

memberikan batasan rencana kerja.

3. Mengandung komitmen manajemen, disertai dengan upaya pihak

manajemen dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Dalam penyusunan anggaran, perusahaan harus

mempertimbangkan dengan teliti sumber daya yang dimiliki

perusahaan untuk menjamin bahwa anggaran yang disusun adalah

realistis.

4. Anggaran disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari pelaksana

anggaran. Anggaran tidak dapat disusun sendiri-sendiri oleh setiap

bagian organisasi tanpa persetujuan dari atasan pihak penyusun.

5. Setelah disetujui, anggaran akan diubah hanya jika ada keadaan

khusus. Anggaran dapat diubah jika situasi internal dan eksternal

organisasi memaksa untuk mengubah anggaran, karena jika

dipertahankan anggaran akan menjadi tidak relevan dengan situasi

yang ada.

6. Jika terjadi penyimpangan dalam pelaksanaannya, harus dianalisis

penyebabnya. Agar tidak terulang lagi di masa yang akan datang dan

agar penyusunan anggaran menjadi lebih relevan dengan situasi yang

ada.

2.2.3 Data dan Informasi Anggaran

Data dan informasi yang diperlukan oleh perusahaan dalam menyusun

anggarannya dapat diperoleh dari kegiatan dan kejadian yang terjadi di

perusahaan di masa lalu, masa sekarang, dan harapan-harapan yang ingin

dicapai di masa yang akan datang.

Page 24: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

10

Menurut Sasongko dan Parulian (2010), dari sumber perolehan

informasi untuk menyusun anggaran, perusahaan dapat memperoleh data

dan informasi dari sumber berikut ini :

1. Sumber-sumber internal perusahaan (misal : laporan keuangan

perusahaan dan laporan tahunan).

2. Sumber eksternal perusahaan (seperti laporan penjualan industri,

pertumbuhan ekonomi negara, tingkat inflasi, tingkat suku bunga, dan

lain-lain).

2.2.4 Cakupan Waktu Anggaran

Anggaran biasanya memiliki periode waktu yang telah ditetapkan,

seperti satu bulan, satu kuartal, satu tahun, dan lain-lain. Periode-periode

tersebut bisa dipecah lagi ke dalam subperiode, misal anggaran kas 12

bulanan bisa dipecah lagi ke dalam periode-periode bulanan sebanyak 12

bulan sehingga arus kas masuk dan arus kas keluar dapat dikoordinasikan

secara lebih baik.

Anggaran berjalan (rolling budget), yang juga disebut anggaran

kontinu, merupakan anggaran yang selalu tersedia untuk periode tertentu

dimasa depan. Anggaran tersebut dibuat dengan terus menambahkan

sebuah periode bulan, kuartal, atau tahun begitu periode terakhir telah

berlalu. (Horngren et al., 2008)

2.2.5 Metode Pembuatan Anggaran

Berdasarkan Ismail dan Prawironegoro (2009) penyusunan anggaran

dapat dilakukan dengan cara :

1. Top down : manajemen senior yang menetapkan anggaran bagi tingkat

yang lebih rendah. Manajer pada tingkat yang lebih rendah tidak

dilibatkan dalam penyusunan anggaran, hanya melaksanakan.

2. Bottom up : manajer pada tingkat yang lebih rendah ikut berpartisipasi

dalam menentukan besarnya anggaran. Semua unit kerja diberikan

kesempatan untuk mengajukan usulan pembuatan anggaran.

3. Campuran (top down dan bottom up) : campuran antara top down dan

bottom up. Pembuat anggaran mempersiapkan draft pertama anggaran

untuk bidang tanggung jawab dengan pendekatan bottom up. Tetapi

Page 25: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

11

mereka melakukan hal tersebut berdasarkan pedoman yang ditetapkan

di tingkat yang lebih tinggi dengan pendekatan top down.

2.2.6 Tujuan Penyusunan Anggaran

Penyusunan anggaran berurusan dengan masa depan. Tujuan

penyusunan anggaran bagi perusahaan adalah memprediksi tingkat

aktivitas operasional dan keuangan perusahaan di masa mendatang.

Tujuan utama penyusunan anggaran adalah menyediakan informasi

kepada pihak manajemen perusahaan untuk digunakan oleh manajemen

dalam proses pengambilan keputusan. Berikut ini adalah tujuan lain yang

terkait dengan penyusunan anggaran (Sasongko dan Parulian, 2010).

1. Perencanaan : anggaran memberikan arahan bagi penyusunan tujuan

dan kebijakan perusahaan.

2. Koordinasi : anggaran dapat mempermudah koordinasi antar bagian-

bagian di dalam perusahaan.

3. Motivasi : anggaran membuat manajemen dapat menetapkan target-

target tertentu yang harus dicapai oleh perusahaan.

4. Pengendalian : keberadaan anggaran di perusahaan memungkinkan

manajemen untuk melakukan fungsi pengendalian atas aktivitas-

aktivitas yang dilaksanakan di dalam perusahaan.

2.2.7 Faktor yang Berpengaruh

Dalam proses penyusunan anggaran terdapat berbagai pertimbangan

yang perlu diperhatikan. Faktor eksternal dan internal yang terkait harus

dipertimbangkan atau diperhatikan dalam proses penyusunan anggaran.

Beberapa pertimbangan yang menyangkut motivasi berkaitan dengan

penyusunan anggaran, adalah (Rudianto, 2009) :

1. Tingkat kesulitan : anggaran yang terlalu sulit maupun yang terlalu

mudah dicapai, mungkin dapat pelaksana anggaran tidak bersemangat

dan termotivasi untuk berprestasi. Oleh karena itu anggaran harus

dibuat seoptimal dan serealistis mungkin. Realistis artinya anggaran

disusun dengan standar yang mampu dicapai dengan sumber daya

yang dimiliki perusahaan.

Page 26: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

12

2. Partisipasi manajemen puncak : manajemen puncak harus

berpartisipasi dalam meninjau dan mengesahkan anggaran. Jika tidak

maka para pelaksana anggaran tergoda untuk menyerahkan anggaran

yang mudah dicapai.

3. Keadilan : tingkat kesulitan di antara para pelaksana anggaran harus

sejajar, agar tidak menimbulkan kecemburuan antara satu bagian

dengan bagian lain untuk pelaksana anggaran.

4. Kesulitan departemen anggaran : departemen anggaran harus

menganalisis anggaran secara rinci, dan harus memastikan anggaran

telah disiapkan secara mestinya serta yakin bahwa informasi yang

terkandung didalamnya akurat.

5. Struktur organisasi : pelaksanaan anggaran dalam organisasi yang

terstruktur cenderung merasa memiliki pengaruh lebih besar, lebih

banyak partisipasi dalam perencanaan anggaran, serta lebih puas

dalam melaksanakan anggaran.

6. Sumber daya perusahaan : manajemen harus memperhatikan sumber

daya yang dimiliki perusahaan untuk merealisasikan rencana kerja

perusahaan tersebut.

Sedangkan menurut Nafarin (2007), faktor yang perlu

dipertimbangkan adalah:

a. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijakan umum perusahaan.

b. Data masa lalu.

c. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi.

d. Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak-gerik pesaing.

e. Kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah.

f. Penelitian untuk pengembangan perusahaan.

Kegagalan dalam pembuatan anggaran sering disebabkan :

- Pembuat anggaran tidak cakap, tidak mampu berpikir ke depan, dan

tidak memiliki wawasan yang luas.

- Wewenang dalam membuat anggaran tidak tegas.

- Tidak didukung oleh masyarakat.

- Dana tidak cukup.

Page 27: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

13

2.2.8 Tantangan dalam Penyusunan Anggaran

Penganggaran menghabiskan banyak waktu yang melibatkan semua

tingkatan manajemen. Manajer puncak menginginkan manajer pada

tingkat yang lebih rendah untuk berpartisipasi dalam proses penganggaran

karena mereka lebih memahami kegiatan operasional sehari-hari.

Partisipasi juga menciptakan komitmen dan tanggung jawab yang lebih

besar menyangkut anggaran di antara manajer tingkat di tingkat yang lebih

rendah. Hal ini merupakan aspek bottom up dalam proses penganggaran.

Manajemen pada semua tingkat harus memahami dan mendukung

anggaran serta semua aspek sistem pengendalian manajemen agar

mendapat partisipasi aktif dari semua pihak dan demi suksesnya

penyusunan anggaran. Anggaran tidak boleh disusun secara kaku.

Biasanya perubahan kondisi dapat menyebabkan perubahan rencana

(Horngren et al., 2008).

2.2.9 Jenis-Jenis Anggaran

Perusahaan menyusun anggaran induk (master budget) yang dapat

dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu anggaran operasional dan anggaran

keuangan. Anggaran operasional terdiri atas anggaran penjualan sampai

anggaran (proforma) laba rugi. Adapun anggaran keuangan terdiri atas

anggaran neraca dan anggaran (proforma) neraca. Perusahaan umumnya

menyusun anggaran untuk keseluruhan kegiatan operasional yang

dijalankan, seperti kegiatan penjualan, produksi, pemasaran, dan

administrasi. Anggaran induk adalah gabungan dari seluruh anggaran yang

disusun oleh perusahaan setiap tahunnya. Anggaran induk terdiri dari

(Sasongko dan Parulian, 2010) :

1. Anggaran penjualan : menyajikan jumlah unit barang atau jasa

sekaligus harganya yang diharapkan dapat dijual oleh perusahaan di

masa yang akan datang.

2. Anggaran produksi : memperlihatkan jumlah barang jadi yang harus

diproduksi oleh perusahaan dalam satu periode anggaran. Barang jadi

yang akan diproduksi untuk periode anggaran harus memperhatikan

Page 28: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

14

tingkat penjualan dalam unit, serta jumlah persediaan akhir dan awal

barang jadi.

3. Anggaran pemakaian dan pembelian, menyajikan dua informasi

berikut :

a. Jumlah kebutuhan pemakaian bahan baku : jumlah bahan baku

yang diperlukan dalam satu periode anggaran ditentukan oleh

jumlah barang jadi yang akan diproduksi dan standar kebutuhan

bahan baku untuk setiap 1 unit barang jadi.

b. Nilai pembelian bahan baku dalam rupiah : jumlah bahan baku

yang akan dibeli dalam satu periode anggaran diperoleh dengan

persediaan akhir bahan baku dan dikurangi dengan persediaan

awal bahan baku yang ada di perusahaan. Kemudian nilai

pembelian bahan baku dalam rupiah diperoleh dengan

mengalikan jumlah bahan baku yang akan dibeli dengan perkiraan

harga beli bahan baku per unitnya.

4. Anggaran biaya tenaga kerja langsung : memperlihatkan jumlah jam

tenaga kerja langsung yang dibutuhkan untuk memproduksi barang

jadi yang ditetapkan dalam anggaran produksi. Selain itu, juga

memperlihatkan perkiraan tingkat upah yang akan diberikan oleh

perusahaan kepada tenaga kerja langsungnya.

5. Anggaran biaya overhead produksi : memperlihatkan perkiraan biaya

overhead produksi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk

mencapai target produksi yang telah ditetapkan sebelumnya.

6. Anggaran biaya produksi : memperlihatkan seluruh biaya produksi

yang akan dikeluarkan pada suatu tahun anggaran. Hanya

mengumpulkan informasi-informasi yang terdapat pada anggaran

pemakaian bahan baku, anggaran tenaga kerja langsung, dan anggaran

overhead.

7. Anggaran beban operasi : memperlihatkan perkiraan beban operasi

yang akan dikeluarkan oleh perusahaan dalam satu periode anggaran.

Secara umum, dibagi dalam 2 kelompok, yaitu beban penjualan

(selling expenses) dan beban administrasi (administrasi expenses).

Page 29: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

15

8. Anggaran laba rugi : memberikan informasi kepada manajemen

tentang jumlah laba atau rugi bersih yang akan diperoleh perusahaan

dalam suatu periode anggaran.

9. Anggaran kas : disusun perusahaan agar pihak manajemen

memperoleh informasi tentang likuiditas perusahaan pada periode

mendatang karena anggaran kas menyajikan informasi tentang

perkiraan jumlah penerimaan dan pengeluaran kas pada suatu periode

anggaran.

10. Anggaran neraca : menyajikan informasi kepada manajemen tentang

hasil akhir dari seluruh anggaran yang telah disusun sebelumnya

(anggaran penjualan sampai anggaran kas). Juga memperlihatkan

kepada manajemen tentang pengaruh kebijakan yang diambil

manajemen terhadap aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan dalam

suatu periode anggaran.

2.2.10 Fungsi Anggaran

Menurut Rudianto (2009), anggaran mempunyai fungsi yaitu :

1. Alat perencanaan : Sebagai bagian dari fungsi perencanaan (planning),

anggaran merupakan rencana kerja yang menjadi pedoman bagi

anggota organisasi dalam bertindak. Anggaran merupakan rencana

yang diupayakan untuk direalisasikan. Anggaran memberikan sasaran

dan arah yang harus dicapai oleh setiap bagian organisasi di dalam

suatu periode waktu tertentu. Untuk fungsi perencanaan, anggaran

memiliki beberapa manfaat yang saling terkait, yaitu :

- Memberikan pendekatan yang terarah dan terintegrasi kepada

seluruh anggota organisasi.

- Menciptakan suasana organisasi yang mengarah kepada tujuan

umum, yaitu pencapaian laba usaha.

- Mendorong seluruh anggota organisasi untuk memiliki komitmen

mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

- Mengarahkan penggunaan seluruh sumber daya pada kegiatan

yang paling menguntungkan.

Page 30: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

16

- Mendorong pencapaian standar prestasi yang tinggi bagi seluruh

anggota organisasi.

2. Alat pengendalian : Sebagai bagian dari fungsi pengendalian

(controlling), anggaran berguna sebagai alat penilai aktivitas setiap

bagian organisasi sesuai dengan rencana atau tidak. Anggaran

berfungsi sebagai suatu standar atau tolak ukur manajemen. Sebagai

standar, anggaran digunakan untuk menilai aktivitas yang

dilaksanakan setiap bagian manajemen telah sesuai standar atau tidak.

Jika realisasi pelaksanaan setiap bagian manajemen lebih baik dari

anggaran, maka dapat dinilai bahwa bagian tersebut telah berhasil

mencapai rencana yang telah ditetapkan. Untuk fungsi pengendalian,

anggaran memiliki beberapa manfaat yang saling terkait, yaitu :

- Berperan sebagai tolak ukur atau standar bagi keputusan

organisasi.

- Menilai dan mengevaluasi secara sistematis setiap aspek

organisasi.

- Mendorong pihak manajemen secara dini menelaah masalah yang

dihadapi.

2.2.11 Keunggulan Anggaran

Anggaran perusahaan adalah kombinasi dari tiga unsur utama

(Prawironegoro dan Purwanto, 2008) :

1. Pengalaman : praktek mengelola perusahaan.

2. Pengetahuan tentang teori perusahaan yang hakikatnya adalah mencari

laba dan memaksimumkan kekayaan pemilik perusahaan.

3. Analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang dikemas

dalam bentuk kekuatan, kelemahan, peluang, dan kendala yang

dihadapi perusahaan.

Anggaran memiliki keunggulan yang antara lain adalah :

1. Hasil analisis lingkungan internal perusahaan yaitu analisis data

historis perusahaan yang menjelaskan kekuatan dan kelemahannya

kemudian dijadikan bahan baku untuk membuat program kerja

mendatang.

Page 31: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

17

2. Hasil analisis lingkungan eksternal yang menjelaskan peluang bisnis

dan kendala yang dihadapinya, kemudian dijadikan bahan baku untuk

membuat program kerja mendatang.

3. Sebagai alat pedoman kerja dan pengendalian kegiatan operasional

dan keuangan.

4. Sebagai sarana koordinasi antar seksi, bagian, divisi dalam suatu

perusahaan.

5. Sebagai sumber rasa tanggung jawab dan partisipasi aktif semua

kepala seksi, bagian, divisi dalam suatu perusahaan.

6. Sebagai dasar untuk mengetahui wewenang dan tanggung jawab

semua level manajer.

Menurut Horngren et al. (2008), anggaran merupakan bagian integral

dari sistem pengendalian manajemen. Jika dikelola dengan baik, anggaran

akan :

- Meningkatkan koordinasi dan komunikasi di antara sub unit dalam

perusahaan. Koordinasi adalah menghubungkan dan menyeimbangkan

semua aspek produksi atau jasa serta semua departemen dalam

perusahaan dengan cara terbaik guna mencapai tujuannya.

Komunikasi adalah mengupayakan agar tujuan-tujuan tersebut bisa

dipahami dan diterima oleh semua karyawan. Koordinasi akan

memaksa eksekutif untuk memikirkan hubungan antara masing-

masing departemen dan perusahaan secara keseluruhan, serta antar

perusahaan.

- Menyediakan kerangka kerja untuk menilai kinerja.

Rencana memungkinkan manajer perusahaan mengukur kinerja aktual

terhadap anggaran. Anggaran dapat mengatasi dua keterbatasan dari

penggunaan kinerja masa lalu sebagai dasar untuk menilai kinerja

aktual. Salah satu keterbatasan itu adalah bahwa hasil masa lalu sering

kali memasukkan kesalahan masa lalu dan kinerja sub standar.

Keterbatasan lain dari penggunaan kinerja masa lalu sebagai dasar

penilaian kinerja adalah bahwa keadaan masa depan bisa jadi berbeda

dari masa lalu.

Page 32: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

18

- Memotivasi para manajer dan karyawan lainnya.

Banyak eksekutif perusahaan yang lebih suka menetapkan target yang

bersifat menantang bagi karyawannya tetapi tetap bisa dicapai.

Ketidakmampuan mencapai target merupakan suatu kegagalan.

Kebanyakkan karyawan termotivasi untuk bekerja lebih baik guna

menghindari kegagalan.

2.2.12 Kelemahan Anggaran

Anggaran juga memiliki kelemahan yang antara lain adalah

(Prawironegoro dan Purwanto, 2008) :

1. Prediksi kegiatan bisnis mendatang belum tentu tepat atau belum tentu

mendekati kenyataan.

2. Perubahan kondisi politik, sosial, ekonomi, bisnis di mendatang sulit

diprediksi sehingga sering tidak terjangkau dalam pemikiran pembuat

anggaran.

3. Sering terjadi konflik kepentingan dalam penyusunan anggaran

maupun dalam pelaksanaannya.

4. Pembuat anggaran (kepala seksi, bagian, divisi) sering berpikir

subyektif, mementingkan seksinya, bagiannya, atau divisinya saja.

5. Anggaran pada umumnya sangat idealistik sehingga sulit dicapai dan

dapat mengakibatkan para pelaksana frustasi.

2.2.13 Fitur Anggaran

Penelitian dan praktik telah mengidentifikasi beberapa fitur penting

yang akan mendorong perilaku positif pada tingkat yang wajar, yang

antara lain adalah (Hansen and Mowen, 2006) :

1. Umpan balik berkala atas kinerja : manajer perlu mengetahui

bagaimana kinerja karyawan sejalan dengan berlalunya tahun dengan

menyediakan laporan kinerja secara berkala dan tepat waktu.

2. Intensif uang dan bukan uang : intensif uang menghubungkan kinerja

anggaran pada kenaikan gaji, bonus, dan promosi. Intensif bukan uang

termasuk memperkaya pekerjaan (job enrichment), meningkatkan

tanggung jawab dan otonomi, program penghargaan non uang, dan

Page 33: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

19

lain-lain yang dapat digunakan untuk meningkatkan sistem

pengendalian anggaran.

3. Anggaran partisipatif : memungkinkan manajer tingkat bawah untuk

turut serta dalam pembuatan anggaran.

4. Standar yang realistis : anggaran seharusnya mencerminkan realita

operasional seperti tingkat aktivitas aktual, perubahan musiman,

efisiensi, dan trend ekonomi umum.

5. Kemampuan mengendalikan biaya : biaya yang dapat dipengaruhi

tingkatnya oleh manajer.

6. Beberapa pengukuran kinerja : ukuran anggaran yang berdiri sendiri

tidaklah cukup. Penggunaan sistem beberapa ukuran terintegrasi,

disebut sebagai balance scorecard.

2.3. Penganggaran

2.3.1 Pengertian Penganggaran

Berikut ini beberapa pengertian penganggaran berdasarkan beberapa

literatur, yang antara lain adalah :

1. Menurut Horngren et al. (2008), penganggaran adalah alat akuntansi

yang umum digunakan perusahaan untuk mengimplementasikan

strategi. Merancang dan mengendalikan hal-hal yang harus dilakukan

untuk memuaskan pelanggan dan meraih sukses di pasar. Memberikan

ukuran atas hasil-hasil keuangan yang diharapkan perusahaan dari

aktivitas yang direncanakannya. Membuat manajer belajar

mengantisipasi masalah potensial dan cara menghindarinya.

2. Menurut Rudianto (2009), proses penyiapan anggaran disebut

penganggaran.

3. Menurut Prawironegoro dan Purwanto (2008), penganggaran adalah

proses penyusunan anggaran, yang dimulai pembuatan panitia,

pengumpulan dan pengklasifikasian data, pengajuan rencana kerja

fisik dan keuangan tiap-tiap seksi, bagian, divisi, penyusunan secara

menyeluruh, merevisi, dan mengajukan kepada pimpinan puncak

untuk disetujui dan dilaksanakan.

Page 34: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

20

4. Menurut Nafarin (2007), penganggaran (budgeting) adalah proses

menyusun anggaran sehingga anggaran (budget) ialah hasil (bagian)

dari penganggaran. Penganggaran perusahaan adalah proses

menyusun anggaran perusahaan sehingga anggaran perusahaan

merupakan hasil dari penganggaran perusahaan. Dengan demikian,

penganggaran perusahaan berarti menjelaskan, menghitung, dan

menyusun anggaran perusahaan, sedangkan anggaran perusahaan

hanya menampilkan bentuk dari anggaran perusahaan, seperti laporan

laporan laba rugi tanpa disertai penjelasan, penghitungan, maupun

penyusunannya.

2.3.2 Faktor Penganggaran

Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penganggaran adalah

Nafarin (2007) :

- Siklus hidup produk : pengembangan (developing), pertumbuhan

(growing), kedewasaan (maturing), dan penurunan (declining). Selain

itu, ide-ide untuk membuat produk baru harus turut dipertimbangkan.

- Konsumen dan perubahan selera.

- Tingkat persaingan.

- Tenaga kerja dan pembinaan karyawan (employee relations).

- Kecenderungan teknologi.

- Tingkat risiko bisnis dan keuangan.

- Persyaratan produksi dan sumber daya produksi.

- Tingkat persediaan dan perputarannya.

- Ketersediaan dan biaya bahan baku.

- Kondisi pemasaran dan periklanan, termasuk pangsa pasar.

- Penetapan harga produk atau jasa.

- Keusangan produk atau jasa.

- Kebutuhan pembiayaan dan ketersediaan dana.

- Stabilitas korporasi dan industri, termasuk permintaan produk,

pembinaan karyawan, dan peraturan pemerintah.

- Aspek siklus dan musiman.

- Faktor-faktor ekonomi dan politik.

Page 35: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

21

2.3.3 Pengelolaan Penganggaran

Proses penyusunan anggaran membutuhkan koordinasi semua level

manajer yang diorganisir dalam Komite Anggaran yang memiliki tugas

antara lain adalah (Prawironegoro dan Purwanto, 2008) :

- Menyusun pedoman penyusunan anggaran.

- Menerima dan menganalisis setiap anggaran yang diajukan oleh seksi,

bagian, atau divisi.

- Memberi rekomendasi penyempurnaan.

- Menyetujui anggaran.

Selain komite anggaran, perusahaan pada umumnya memiliki

Departemen Anggaran yang mempunyai fungsi antara lain :

- Menyusun sistem dan prosedur penganggaran (budget manual).

- Memberi pendidikan dan pelatihan kepada tenaga pembuat anggaran.

- Mengumpulkan dan menganalisis data.

- Mengevaluasi kinerja berdasarkan anggaran.

Budget manual bermaksud menyatakan sasaran, tujuan, struktur

organisasi, prosedur, wewenang, dan tanggung jawab dalam pembuatan

anggaran. Setiap orang yang ditunjuk oleh seksinya, bagiannya, divisinya,

harus mengikuti budget manual. Hakikatnya budget manual memuat

system operating procedure (SOP) yang memuat instruksi, informasi,

referensi, untuk penyusunan anggaran, SOP menjelaskan tentang anggaran

apa yang harus dibuat, bagaimana membuatnya, kapan pembuatan

anggaran itu dibuat, dan siapa yang melakukannya.

2.3.4 Siklus Penganggaran dan Anggaran Induk

Perusahaan yang dikelola dengan baik biasanya mengikuti langkah-

langkah penganggaran yang menyerupai siklus berikut ini selama tahun

fiskal (Horngren et al., 2008) :

1. Manajer dan akuntan manajemen bekerja sama dalam merencanakan

kinerja perusahaan secara keseluruhan serta kinerja sub unitnya

(seperti departemen atau divisi). Dengan memperhitungkan kinerja

masa lalu dan mengantisipasi perubahan yang akan datang,

manajemen pada semua tingkat setuju atas apa yang diharapkan.

Page 36: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

22

2. Manajer senior memberikan kerangka referensi kepada manajer

bawahannya, berupa ekspektasi keuangan dan nonkeuangan khusus

yang dapat dibandingkan dengan hasil aktual.

3. Akuntan manajemen membantu manajer menginvestigasi penyebab

perbedaan dari rencana, seperti penurunan penjualan yang tidak

diharapkan. Jika perlu, diikuti dengan tindakan korektif, seperti

pengurangan harga untuk mendongkrak penjualan atau memotong

biaya untuk mempertahankan profitabilitas.

4. Manajer dan akuntan manajemen memperhitungkan umpan balik

pasar, perubahan kondisi, dan menggunakan pengalamannya untuk

memulai membuat rencana untuk periode selanjutnya. Sebagai contoh,

penurunan penjualan mungkin menyebabkan manajer berpikir tentang

peluncuran produk baru pada periode selanjutnya.

Keempat langkah tersebut menggambarkan proses anggaran secara

terus menerus. Dokumen kerja pada inti proses anggaran ini disebut

sebagai anggaran induk. Anggaran induk (master budget) menyatakan

rencana operasi dan keuangan yang dibuat manajemen untuk periode

tertentu (biasanya tahun fiskal), dan mencakup sejumlah laporan keuangan

yang dianggarkan. Anggaran induk merupakan rencana awal yang ingin

dicapai perusahaan dalam periode anggaran. Anggaran induk disusun

berdasarkan keputusan menyangkut operasi dan keuangan yang dibuat

oleh manajer.

- Keputusan yang menyangkut operasi berkaitan dengan penggunaan

sumber daya perusahaan secara efisien.

- Keputusan menyangkut keuangan berkaitan dengan cara mendapatkan

dana untuk membeli sumber daya tersebut.

2.4. Anggaran Operasional

2.4.1 Pengertian Anggaran Operasional

Anggaran operasional adalah rencana kerja perusahaan yang

mencakup semua kegiatan utama perusahaan dalam memperoleh

pendapatan di dalam suatu periode tertentu (Rudianto, 2009). Anggaran

operasional (operational budget) merupakan anggaran yang bertujuan

Page 37: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

23

untuk menyusun anggaran laba rugi (Nafarin, 2007). Dimana anggaran

laba rugi itu sendiri adalah anggaran berupa daftar yang disusun secara

bersistem tentang dapatan, beban, serta laba (rugi) yang diperoleh suatu

perusahaan selama periode tertentu.

2.4.2 Cakupan Anggaran Operasional

Anggaran opersional mencakup (Rudianto, 2009) :

a. Anggaran pendapatan : rencana yang dibuat perusahaan untuk

memperoleh pendapatan pada kurun waktu tertentu dan disusun

berdasarkan jenis produk, wilayah pemasaran, kelompok konsumen,

atau kelompok wiraniaga.

b. Anggaran biaya : rencana biaya yang akan dikeluarkan perusahaan

untuk memperoleh pendapatan yang direncanakan dan berdasarkan

jenis biaya yang dikeluarkan. Yang dibedakan menjadi anggaran biaya

terukur dan anggaran biaya diskresioner. Anggaran biaya terukur

dirancang untuk mengukur efisiensi dan manajer operasional memikul

tanggung jawab penuh atas tercapainya sasaran yang dianggarankan.

Sedangkan anggaran biaya diskresioner tidak dirancang untuk

mengukur efisiensi dan penyusun anggaran bertanggung jawab untuk

membelanjakan jumlah yang telah ditetapkan. Kelompok anggaran

biaya ini dapat dipilah menjadi :

- Anggaran biaya bahan baku : rencana besarnya biaya bahan baku

yang akan dikeluarkan perusahaan di dalam suatu periode tertentu

di masa mendatang.

- Anggaran biaya tenaga kerja langsung : rencana besarnya biaya

yang akan dikeluarkan perusahan untuk membayar biaya tenaga

kerja yang terlibat secara langsung di dalam proses produksi

dalam suatu periode tertentu di masa yang akan datang.

- Anggaran biaya overhead : rencana besarnya biaya produksi

diluar biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

Anggaran biaya ini mencakup anggaran biaya bahan penolong,

anggaran biaya tenaga kerja penolong, anggaran biaya pabrikase,

dan lain-lain.

Page 38: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

24

- Anggaran biaya pemasaran : rencana tentang besarnya biaya

distribusi yang akan dikeluarkan perusahaan untuk

mendistribusikan produknya. Yang mencakup anggaran biaya

iklan, biaya angkut penjualan, gaji dan komisi wiraniaga, dan

lain-lain.

- Anggaran biaya administrasi dan umum : biaya yang

direncanakan untuk operasi kantor administrasi di dalam suatu

periode tertentu dimasa yang akan datang. Mencakup anggaran

biaya listrik, air, telepon, gaji pegawai, biaya bunga, dan lain-lain.

c. Anggaran laba : besarnya laba yang diinginkan oleh perusahaan di

dalam suatu periode tertentu di masa yang akan datang. Anggaran laba

sebenarnya gabungan dan rangkuman dari anggaran pendapatan dan

anggaran biaya. Sehingga dapat digunakan untuk :

- Mengalokasikan sumber daya.

- Merencanakan dan mengkoordinasikan aktivitas organisasi.

- Alat pengecek akhir tentang efisiensi biaya yang dianggarkan.

- Membagi tanggung jawab kepada semua manajer atas kinerja

keuangan perusahaan atau divisi.

2.4.3 Perencanaan Strategis dan Perencanaan Operasional

Penganggaran akan sangat bermanfaat bila menjadi bagian integral

dari analisis strategi perusahaan. Strategi menentukan cara organisasi

menyesuaikan kemampuan yang dimilikinya dengan peluang di pasar guna

mencapai tujuannya.

Strategi Perencanaan Perencanaan

Jangka Panjang Jangka Pendek

(Rencana Strategis) (Rencana Operasi)

Anggaran Anggaran

Jangka Panjang Jangka Pendek

Gambar 2. Strategi, perencanaan, dan anggaran (Horngren et al., 2008)

Page 39: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

25

2.4.4 Langkah-Langkah dalam Mengembangkan Anggaran Operasional

Anggaran

Pendapatan

Anggaran Anggaran

Persediaan Akhir Produksi

Anggaran Biaya Anggaran Biaya Anggaran Biaya

Bahan Langsung Tenaga Kerja Overhead

Manufaktur Langsung Manufaktur

Anggaran Harga

Pokok Penjualan

Anggaran Operasional Anggaran Biaya Riset Dan

Pengembangan/Perancangan

Anggaran Biaya Pemasaran

Anggaran Biaya Distribusi

Anggaran Biaya Layanan Pelanggan

Anggaran Biaya Administrasi

Laporan Laba Rugi Yang Dianggarkan

Anggaran Anggaran Anggaran Neraca Yang Laporan Arus

Keuangan Pengeluaran Kas Dianggarkan Kas Yang

Modal Dianggarkan

Gambar 3. Bagan anggaran induk (Horngren et al., 2008)

Page 40: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

26

Laporan laba rugi yang dianggarkan dan skedul anggaran

pendukungnya semua disebut anggaran operasional. Anggaran pendapatan

merupakan titik awal bagi penyusunan anggaran operasional. Skedul

pendukung mengkuantifikasi anggaran untuk berbagai fungsi bisnis pada

rantai nilai, mulai dari biaya riset dan pengembangan hingga biaya

administrasi. Skedul-skedul tersebut membentuk laporan laba rugi yang

dianggarkan sebagai laporan ikhtisar utama dalam anggaran operasional.

Anggaran keuangan yang merupakan bagian dari anggaran induk yang

terdiri dari anggaran pengeluaran modal, anggaran kas, neraca yang

dianggarkan, dan laporan arus kas yang dianggarkan. Anggaran keuangan

berfokus pada pengaruh operasional dan pengeluaran modal yang

direncanakan terhadap kas. Anggaran kas dan laporan laba rugi yang

dianggarkan kemudian dapat digunakan untuk menyiapkan dua ringkaran

laporan keuangan lainnya yaitu neraca yang dianggarkan dan laporan arus

kas yang dianggarkan. Anggaran induk diselasaikan setelah beberapa kali

diskusi antara manajeman puncak dan manajer yang bertanggung jawab

atas berbagai fungsi bisnis tersebut dalam rantai nilai.

2.5. Perusahaan Manufaktur

2.5.1 Pengertian Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang membeli bahan

mentah, mengolahnya hingga menjadi produk jadi yang siap pakai

(Rudianto, 2009). Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan industri

dalam arti sempit, yang maksudnya adalah perusahaan yang mengolah

suatu benda (bahan baku) menjadi produk yang hanya berupa barang saja

untuk dijual (Nafarin, 2007). Organisasi manufaktur adalah jenis

organisasi dari kelompok perusahaan yang menghasilkan barang. Dua

kategori dasar bagi perusahaan manufaktur, yaitu (Herjanto, 2007) :

1. Continuous process industries : industri yang memproduksi barang

dengan proses kontinyu.

2. Intemittent process industries : industri dengan proses terputus-putus

atau sering disebut discrete parts manufacturing yaitu industri yang

memproduksi barang secara proses individu atau unit per unit. Yang

Page 41: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

27

dibagi lagi menjadi tiga kelompok berdasarkan sistem volume

produksinya, yaitu :

a. Sistem volume rendah (jobbing shop production) : memproduksi

berbagai jenis barang yang berbeda dengan volume produksi yang

rendah (beberapa unit saja) untuk masing-masing jenis barang.

b. Sistem volume menengah (batch production) : memproduksi

barang dalam batch atau lot yang kecil dengan berbagai tahap

pekerjaan, setiap tahap pengerjaan dilakukan untuk seluruh batch

sebelum menuju tahap pengerjaan berikutnya.

c. Sistem volume tinggi (mass production) : jenis barang yang

diproduksi relatif sedikit tetapi dengan volume produksi yang

besar (massal).

2.5.2 Prosedur Anggaran Perusahaan Manufaktur

Prosedur (procedure) merupakan urutan seri tugas yang saling

berkaitan dan dibentuk guna menjamin pelaksanaan kerja yang seragam.

Prosedur biasanya terdiri dari bagan alur (flowchart), formulir, dan uraian

tugas. Prosedur penyusunan anggaran perusahaan manufaktur dapat

dijelaskan dalam empat tahap (Nafarin, 2007).

1. Penentuan pedoman anggaran : anggaran dibuat untuk tahun

mendatang sebaiknya disiapkan beberapa bulan sebelum tahun

anggaran berikutnya dimulai. Sebelum penyusunan anggaran,

manajemen puncak (direktur/komisaris) melakukan dua hal sebagai

berikut :

- Menetapkan rencana besar perusahan, seperti tujuan, kebijakan,

dan asumsi sebagai dasar penyusunan anggaran

- Membentuk panitia penyusunan anggaran yang terdiri dari

Direktur sebagai ketua, Manajer Keuangan sebagai sekretaris, dan

manajer lainnya sebagai anggota.

2. Persiapan anggaran : sebelum menyusun anggaran (budget) lebih

dahulu dilakukan penyusunan ramalan (forecast).

Page 42: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

28

Kemudian melakukan hal berikut ini :

- Manajer pemasaran bekerja sama dengan manajer keuangan dan

manajer umum untuk menyusun anggaran jualan, anggaran beban

jualan, dan anggaran piutang usaha.

- Manajer produksi bekerja sama dengan manajer keuangan dan

manajer umum untuk menyusun anggaran produk, anggaran biaya

pabrik, anggaran sediaan, dan anggaran utang usaha. Yang

berdasarkan anggaran jualan yang dibuat oleh manajer

pemasaran.

- Manajer keuangan bekerja sama dengan manajer umum untuk

menyusun anggaran beban administrasi dan umum.

- Manajer keuangan bekerja sama dengan para manajer lain untuk

menyusun anggaran laporan laba rugi, anggaran neraca, anggaran

kas, dan anggaran lainnya.

3. Penentuan anggaran : diadakan rapat dengan semua manajer beserta

direksi (direktur) yang terdiri dari kegiatan :

- Perundingan untuk menyesuaikan rencana akhir setiap komponen

anggaran.

- Mengoordinasikan dan menelaah komponen anggaran.

- Pengesahan dan pendistribusian anggaran.

4. Pelaksanaan anggaran : untuk pengawasan, setiap manajer wajib

membuat laporan realisasi anggaran. Setelah dianalisis kemudian

laporan realisasi anggaran disampaikan kepada direksi.

2.5.3 Penyusunan Anggaran Operasional Perusahaan Manufaktur

Langkah-langkah dasar berikut ini biasanya dilakukan dalam

menyusun anggaran operasional untuk perusahaan manufaktur. Dimulai

dengan anggaran pendapatan, masing-masing anggaran lainnya mengikuti

langkah-langkah yang sama (Horngren et al., 2008).

1. Membuat anggaran pendapatan.

2. Membuat anggaran produksi (dalam unit).

3. Membuat anggaran penggunaan bahan langsung dan anggaran

pembelian bahan langsung.

Page 43: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

29

4. Membuat anggaran biaya tenaga kerja manufaktur langsung.

5. Membuat anggaran biaya overhead manufaktur.

6. Membuat anggaran persediaan akhir.

7. Membuat anggaran harga pokok penjualan.

8. Membuat anggaran biaya non manufaktur.

9. Membuat laporan laba rugi yang dianggarkan.

2.6. Hubungan Perencanaan dan Pengendalian

Perencanaan (Strategis) Pengendalian

Tujuan Jangka Panjang

Tujuan Jangka Pendek

Rencana Kerja Jangka Pendek

Anggaran Induk (Master Budget)

Pelaksanaan Kerja Transaksi Bisnis

Klasifikasi

Laporan Hasil Kerja

(Laporan Keuangan)

- Neraca

- Laba Rugi

- Arus Kas

Evaluasi Kinerja :

Hasil Kerja Versus Anggaran Varians

(Analisis Varians)

Umpan Balik Tindakan Koreksi

Gambar 4. Hubungan perencanaan dan pengendalian (Prawironegoro dan Purwanto,2008)

Page 44: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

30

Perencanaan melihat ke depan, dengan menentukan tindakan yang

harus dilakukan untuk mencapai sasaran dan tujuan suatu organisasi.

Sedangkan pengendalian melihat ke belakang, dengan menilai hasil kerja

dan membandingkannya dengan rencana yang telah ditetapkan. Hasil

perbandingan ini menghasilkan varians. Varians harus dianalisis dan dicari

sebabnya kemudian digunakan untuk memperbaiki perencanaan, anggaran,

dan pelaksanaan (pengendalian).

Pengukuran kinerja dengan menggunakan varians. Manajer

menggunakan analisis varians untuk mengevaluasi kinerja bawahan, dua

hal yang dievaluasi, yaitu (Horngren et al., 2008) :

a. efektivitas : tingkat pencapaian tujuan atau sasaran yang telah

ditetapkan sebelumnya.

b. efisiensi : jumlah relatif input yang digunakan untuk mencapai tingkat

output tertentu.

2.7. Analisis Varians

Varians atau selisih adalah perbedaan antara suatu rencana atau target

dan suatu hasil (Witjaksono, 2006). Varians memberikan indikasi atau

suatu peringatan bahwa operasi tidak berjalan sebagaimana yang

direncanakan. Dalam realitas hasil aktual kerap berbeda dengan yang telah

direncanakan, bahkan dalam proses atau perjalanan pun senantiasa ditemui

penyimpangan baik bersifat minor atau bahkan mayor bila tidak ditindak-

lanjuti dengan seksama dapat menggagalkan keseluruhan rencana.

Selisih tersebut dapat disebabkan oleh volume (unit) yang tidak sesuai

dengan anggaran, tetapi dapat juga karena harga atau tarif per unit yang

tidak sama dengan anggaran (Nafarin, 2007). Untuk itu manajer

memerlukan analisis yang tajam dengan menggunakan analisis varians

(selisih).

Analisis varians adalah melakukan dekomposisi atas perbedaan-

perbedaan antara biaya aktual dan rencana menjadi jumlah-jumlah yang

terkait pada suatu realitas dan rencana (Witjaksono, 2006).

Jika biaya standar lebih besar daripada biaya aktual, maka melahirkan

varians yang menguntungkan (favorable variance), dan sebaliknya jika

Page 45: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

31

biaya standar lebih kecil daripada biaya aktual, maka melahirkan varians

yang tidak menguntungkan (unfavorable variance) (Prawironegoro dan

Purwanto, 2008).

Varians yang menguntungkan (favorable variance) ditunjukkan

dengan huruf F, yang memiliki pengaruh meningkatkan laba operasi relatif

terhadap jumlah yang dianggarkan. Untuk pos pendapatan, F berarti

pendapatan aktual melebihi pendapatan yang dianggarkan. Untuk pos

biaya, F berarti biaya aktual lebih kecil dari biaya yang dianggarkan.

Varians yang tidak menguntungkan (unfavorable variance) ditunjukkan

dengan huruf U, yang memiliki pengaruh menurunkan laba operasi relatif

terhadap jumlah yang dianggarkan.

Akuntan internal dapat mengadakan perhitungan varians dan

menganalisisnya, kemudian disajikan kepada manajemen untuk meneliti

sebab terjadi varians. Jika nilai varians besar perlu diadakan penelitian,

tetapi jika nilai kecil kurang perlu diadakan penelitian. Keputusan untuk

meneliti varians tergantung manfaat yang diperolehnya dan pengorbanan

yang dilakukan (benefit cost ratio analysis).

Analisis varians dapat dilakukan dengan menggunakan dua model

dengan teknik perhitungan sebagai berikut (Horngren et al., 2008) :

1. Varians harga atau varians tarif (price variance or rate variance)

(Harga standar – Harga aktual) x Kapasitas aktual

2. Varians efisiensi (efficiency variances)

(Kapasitas standar – Kapasitas aktual) x Harga standar

Menurut Shim and Siegel (2000), kegunaan analisis varians adalah :

- Membantu penetapan biaya persediaan.

- Membantu penetapan keputusan.

- Menjual formulasi harga berdasarkan biaya yang seharusnya.

- Membantu koordinasi dengan membuat semua departemen berfokus

pada sasaran yang sama.

- Menetapkan dan mengevaluasi tujuan divisional.

- Memungkinkan pengendalian biaya dan evaluasi kinerja dengan

membandingkan angka-angka aktual dengan yang dianggarkan.

Page 46: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

32

Tujuan pengendalian biaya yang serendah mungkin berdasarkan

standar kualitas yang telah ditetapkan.

- Mengidentifikasi bidang-bidang masalah melalui prinsip manajemen

by exception.

- Menunjukkan adanya kinerja yang kurang baik sehingga langkah

perbaikan dapat dilakukan.

- Membantu memotivasi karyawan untuk mencapai sasaran yang telah

ditentukan.

- Memudahkan komunikasi dalam organisasi, seperti antara manajemen

puncak dan penyelia.

- Membantu perencanaan dengan meramalkan kebutuhan.

- Menetapkan penawaran harga kontrak.

Namun, penetapan biaya standar juga memiliki beberapa kekurangan,

seperti adanya kemungkinan bias dalam menetapkan standar dan pengaruh

disfungsional dalam menetapkan norma dan standar yang kurang tepat.

Jika suatu varians memiliki beberapa sebab, maka masing-masing harus

disebutkan.

2.8. Batas Pengendalian

Batas pengendalian adalah rentang varians yang diperbolehkan.

Operasi yang masih dalam batas pengendalian berarti bahwa varians yang

dilaporkan adalah peristiwa acak, yaitu perusahaan tidak menanggung

biaya sama sekali jika memutuskan untuk tidak melakukan investigasi.

Operasi yang sudah diluar kendali menunjukkan bahwa varians yang

dilaporkan adalah akibat satu atau beberapa penyebab sistematis (Blocher

et al.,2007).

2.9. Penelitian Terdahulu

Wulandari (2004) dengan judul “Kajian Biaya Operasional Dana

Pensiun Pemberi Kerja”, memperoleh hasil bahwa BODP bergantung pada

faktor hasil usaha dan jenis program pensiun yang terbukti dari hasil

persamaan regresi. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dan Program

Page 47: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

33

Pensiun Iuran Pasti (PPIP) tidak menunjukkan perbedaan efisiensi biaya

operasional dari Dana Pensiun Pemberi Kerja.

Lastowo (2010) dengan judul “Evaluasi Anggaran Belanja Sebagai

Alat Pengendali Keuangan Studi Kasus Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Kearsipan Arsip Nasional Republik Indonesia”, memperoleh hasil bahwa

faktor yang dipertimbangkan adalah jenis diklat, kebutuhan diklat, jumlah

peserta, tempat pelaksanaan kegiatan, standar biaya umum, realisasi dan

anggaran sebelumnya, serta rencana penambahan sarana dan prasarana

Pusdiklat ANRI. Metode penyusunan anggaran dengan campuran top

down dan bottom up.

Laberta (2010) dengan judul “Analisis Anggaran Dana Tanggung

Jawab Sosial PT Pertamina (Persero) Studi Kasus : PT Pertamina (Persero)

Kantor Pusat, Jakarta), memperoleh hasil bahwa dalam penyusunan

anggaran faktor internalnya adalah kebijakan dewan direksi, kebijakan

manajemen, sumber dana, kekuatan sumber daya manusia, integrasi

dengan anak perusahaan, dan rencana jangka panjang perusahaan.

Sedangkan faktor eksternalnya adalah kebijakan pemerintah, keadaan

penduduk sekitar perusahaan, lingkungan sosial (pendidikan, kesehatan,

dan bencana). Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyimpangan

adalah faktor individu organisasi, faktor organisasi, faktor lingkungan,

faktor pihak ke tiga, dan faktor prioritas kebutuhan.

Monalisa (2010) dengan judul “ Analisis Anggaran Opersional Pada

Hotel ASBH Bandung”, dan memperoleh hasil bahwa metode penyusunan

anggaran adalah campuran antara top down dan bottom up, yang memiliki

kelemahan seperti sumber daya tidak dipertimbangkan, anggaran bersifat

statis, tidak memiliki departemen anggaran, varians tidak ditindak-lanjuti.

Kelemahan tersebut dapat menjadi penyebab timbulnya selisih (varians).

Page 48: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Anggaran mempuyai fungsi manajemen yaitu sebagai alat perencanaan

dan pengendalian. Fungsi manajemen tersebut dapat digunakan untuk

mengelola keuangan suatu perusahaan. Perusahaan dapat manfaatkannya

untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Salah satu tujuan banyak

perusahaan adalah untuk mencapai laba atau kinerja yang semaksimum

mungkin dengan biaya seefisien mungkin. Mewujudkan tujuan tersebut, maka

keuangan perusahaan harus dilaksanakan secara profesional, terbuka, dan

bertanggung jawab. Anggaran sebagai perencanaan keuangan perusahaan

yang ingin dicapai dimasa yang akan datang. Anggaran sebagai pengendalian

sumber daya yang dimiliki perusahaan agar dapat dimanfaatkan dengan

efektif dan efisien yang terlihat dari perbandingan hasil kerja antara rencana

dengan realisasinya. Anggaran dapat memaksimalkan fungsi manajemen

untuk mencapai tujuan perusahaan.

PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) adalah salah satu perusahaan

manufaktur subsektor wooden furniture (mebel kayu) yang mempunyai

tujuan memaksimumkan laba dan kinerjanya. Tujuan tersebut didukung oleh

visi dan misi tertentu. Memerlukan anggaran agar dapat mencapai tujuan.

Salah satu anggaran yang disusun adalah anggaran operasional yang

mencakup semua kegiatan utama perusahaan. Anggaran operasional dapat

mengendalikan semua sumber daya yang dimiliki PT Hadinata Brothers

(Ligna Furniture) untuk memaksimalkan keuntungan dan kinerja yang

diinginkan. Anggaran operasional tersebut melalui tahap proses penyusunan

anggaran, yaitu tahap penentuan pedoman anggaran, persiapan anggaran,

penentuan anggaran, dan pelaksanaan anggaran.

Pada saat pelaksanaannya, anggaran operasional terdapat selisih antara

anggaran dengan realisasinya, sehingga perlu dilakukannya evaluasi. Evaluasi

yang dilakukan antara lain dengan analisis varians yaitu dengan

membandingkan antara anggaran dan realisasi agar dapat mengklasifikasikan

selisih tersebut menguntungkan atau tidak. Evaluasi selanjutnya adalah

Page 49: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

35

dengan analisis uji t berpasangan (paired t-test) untuk mengidentifikasi selisih

antara anggaran dan realisasi tersebut masih dalam batas pengendalian

manajemen atau tidak. Hasil evaluasi dapat dijadikan umpan balik untuk

melakukan tindak korektif terhadap proses penyusunan anggaran operasional

PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture). Gambar 5 berikut menjelaskan

kerangka pemikiran yang mendasari penelitian ini.

PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture)

Visi dan Misi

Proses Penyusunan Anggaran Operasional

Anggaran Operasional Realisasi Anggaran Operasional

Selisih

Evaluasi Anggaran Operasional

Analisis Varians Uji T Berpasangan

(Paired T Test)

Hasil Evaluasi Anggaran Operasional

Gambar 5. Kerangka pemikiran

Page 50: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

36

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) yang

berlokasi di Jalan Tapos Km.1, P.O BOX 23 Cibinong 16901, Bogor, Jawa

Barat, Indonesia. Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan, mulai bulan

April 2011 sampai bulan Juni 2011.

3.3. Metode Penelitian

3.3.1 Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan (field

research), dimana penelitian dilakukan secara langsung di perusahaan yang

menjadi objek penelitian untuk mempelajari secara intensif tentang latar

belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan suatu unit sosial

(individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat). Penelitian ini juga

menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) yaitu

dengan membaca dan mempelajari buku-buku referensi lannya yang sesuai

dengan topik penelitian ini. Kedua metode tersebut digunakan untuk

memperoleh data sebagai berikut :

1. Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari pihak atau sumber pertama,

misalnya individu atau perorangan. Semua data ini merupakan data

mentah yang nantinya akan diproses untuk tujuan-tujuan tertentu.

Dalam penelitian ini, data primer tersebut diperoleh dari hasil

wawancara. Wawancara adalah prosedur yang dirancang untuk

memperoleh informasi dari seseorang melalui respons lisan terhadap

pertanyaan lisan (Dessler, 2006). Wawancara adalah salah satu teknik

pengumpulan data yang pelaksanaannya dilakukan secara tatap muka

langsung dengan pihak yang diwawancarai untuk mendapatkan

informasi. Wawancara dilakukan dengan pihak yang berperan dalam

penyusunan anggaran operasional di PT Hadinata Brothers (Ligna

Furniture) yaitu manajer keuangan dan staf keuangan PT Hadinata

Brothers (Ligna Furniture). Wawancara ini dilakukan dengan metode

purposive sampling, yaitu metode penetapan sampel dengan

berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. Dalam penelitian ini yaitu

Page 51: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

37

wawancara dengan pihak yang paling mengerti atau expert judgement

(pendapat ahli) permasalah mengenai anggaran.

2. Data Sekunder

Data primer yang telah diolah dan disajikan lebih lanjut oleh pihak

pengumpul data primer menjadi dalam bentuk tabel, grafik, diagram,

gambar dan lainnya sehingga lebih informatif oleh pihak lain. Dalam

penelitian ini, data sekunder diperoleh dari pengumpulan data

dokumen resmi yang dimiliki PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture)

terkait dengan data keuangan berupa anggaran operasional dan

realisasinya tahun 2008-2010. Serta bahan-bahan teoritis seperti

literatur, buku teks, referensi, dan informasi yang relevan dengan

anggaran operasional yang akan digunakan sebagai dasar pedoman

dan landasan berfikir penelitian ini.

3.3.2 Pengolahan dan Analisis Data

3.3.2.1 Analisis Deskriptif

Adalah untuk memuat penggambaran secara sistematis, faktual,

dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat objek penelitian serta

memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Atau penelitian yang

bermaksud untuk memuat deskripsi mengenai situasi-situasi atau

kejadian-kejadian. Dengan tujuan sebagai berikut :

- Untuk mencari informasi faktual yang mendetail yang

menggambarkan gejala yang ada.

- Untuk mengidentifikasi masalah-masalah atau untuk mendapatkan

justifikasi keadaan dan praktek-praktek yang sedang berlangsung.

- Untuk membuat komparasi dan evaluasi.

- Untuk mengetahui apa yang dikerjakan oleh orang lain dalam

menangani masalah atau situasi yang sama, agar dapat belajar dari

mereka untuk kepentingan pembuatan rencana dan pengambilan

keputusan di masa yang akan datang.

Menurut Istijanto (2005), analisis deskriptif berusaha mengubah

kumpulan data mentah menjadi bentuk atau gambaran yang mudah

dipahami dalam informasi yang lebih ringkas.

Page 52: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

38

Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk

menggambarkan proses penyusunan anggaran operasional PT Hadinata

Brothers (Ligna Furniture), untuk mengetahui faktor-faktor penyebab

terjadinya ketidaksesuaian atau selisih yang terjadi antara anggaran dan

realisasinya dengan cara membandingkan keduanya, dan hasil analisis

penelitian.

3.3.2.2 Analisis Varians

Analisis varians dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

apakah selisih (varians) menguntungkan (favorable) atau tidak

menguntungkan (unfavorable). Tetapi terdapat perbedaaan antara

pendapatan dan biaya dalam menentukan hal tersebut. Untuk pendapatan

jika anggaran lebih kecil dari realisasinya maka hal tersebut dikatakan

menguntungkan (favorable) dan jika sebaliknya maka dikatakan tidak

menguntungkan (unfavorable). Sedangkan untuk biaya jika anggaran

lebih kecil dari realisasinya maka hal tersebut merugikan (unfavorable)

dan jika sebaliknya maka dikatakan menguntungkan (favorable).

Pengolahan data untuk analisis varians pada anggaran operasional

PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) menggunakan bantuan software

Microsoft Excel 2007.

3.3.2.3 Uji T Berpasangan (Paired T Test)

Uji t berpasangan (paired t test) digunakan untuk menentukan ada

atau tidaknya perbedaan rata-rata dua sampel bebas. Dua sampel yang

dimaksud disini adalah sampel yang sama namun mengalami proses

pengukuran maupun perlakuan yang berbeda (Nugroho, 2006). Dengan

rumus sebagai berikut :

t hitung = d .............................................................(1)

Sd/√

d = x1-x2 .............................................................(2)

d = ∑ d/n .............................................................(3)

Sd = ∑d ∑1 .............................................................(4)

Page 53: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

39

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji

kebenarannya. Uji t berpasangan (paired t test) digunakan untuk menguji

hipotesis, yaitu mengetahui apakah selisih yang terjadi antara anggaran

dan realisasinya pada anggaran operasional masih dalam batas

pengendalian manajemen PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture).

Tujuan dari uji t berpasangan (paired t test) adalah untuk

membandingkan antara anggaran dengan realisasi menunjukkan nilai

yang sama atau berbeda.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk uji t berpasangan (paired t

test) adalah sebagai berikut :

1. Membuat H0 dan H1 dalam uraian kalimat

H0 : Penyimpangan yang terjadi antara anggaran operasional dan

realisasinya masih dalam batas pengendalian manajemen.

H1 : Penyimpangan yang terjadi antara anggaran operasional dan

realisasinya tidak dalam batas pengendalian manajemen.

2. Menentukan terlebih dahulu taraf signifikan (α) kemudian cari t tabel

dengan tentukan df = n-1.

Taraf signifikan (α) yang digunakan adalah sebesar 5% atau 0,05.

3. Menentukan kriteria pengujian

Jika thitung < ttabel maka terima H0 dan tolak H1.

Jika thitung > ttabel maka tolak H0 dan terima H1.

4. Membandingkan thitung dan ttabel.

5. Membuat kesimpulan.

Dalam penelitian ini, pengolahan data untuk uji t berpasangan

(paired t test) menggunakan bantuan software SPSS 15 for windows.

Page 54: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture)

PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) adalah perusahaan swasta nasional

yang didirikan pada tanggal 4 Februari 1975 oleh tiga bersaudara yaitu Rudy

Bambang Hadinata, Yulius Hadinata, dan Irwan David Hadinata. Pendirian PT

Hadinata Brothers (Ligna Furniture) dilakukan dihadapan Notaris Suzuna Zakaria

di Bandung dengan akta pendirian No. 7/1975 dan telah masuk Berita Negara. PT

Hadinata Brothers (Ligna Furniture) berlokasi di Jalan Tapos Km.1, P.O BOX 23

Cibinong 16901, Bogor, Jawa Barat, Indonesia.

Tahun 1975 sampai dengan tahun 1976 PT Hadinata Brothers (Ligna

Furniture) membuka sektor usaha dibidang building material dan pabrik ubin

estetika, yang berkembang sejalan dengan PELITA pemerintah yaitu

mengutamakan bidang pembangunan perumahan. Namun pada masa tersebut

pembangunan dan teknologi di sektor building material dan perubinan belum

terserap dengan baik dan masih sangat rendah. Sehingga kedua bidang usaha

tersebut ditutup pada tahun 1977. Perusahaan berganti menjadi usaha yang

bergerak di bidang permebelan (furniture).

PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) mulai memperkenalkan

keberadaannya sebagai industri manufaktur yang berkembang dibidang

permebelan dengan memperkenalkan “knock down system” pertama di Indonesia

dengan merek “Ligna Furniture”. Ligna Furniture pada saat ini merupakan

pemimpin dalam pasar mebel rumah tangga seperti mebel untuk ruang tidur,

mebel untuk ruang tamu, dan mebel untuk ruang makan bagi kalangan konsumen

menengah ke atas. Selain itu juga PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture)

memproduksi produk-produk mebel yang harganya dapat dijangkau oleh

konsumen kelas menengah ke bawah yaitu dengan merek “ Siro Furniture”.

PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) juga mempunyai merek “Ligna

Rotan” yang dipakai untuk produk-produk mebel yang terbuat dari rotan, di mana

produksinya dimulai pada 1987 dan sampai saat ini produk-produknya sudah

diekspor ke Amerika Serikat dan Jepang.

Page 55: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

41

Pangsa pasar dari PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) selain untuk

produk lokal juga telah dikembangkan untuk ekspor ke beberapa negara seperti :

Amerika Serikat, Belanda, Denmark, Jepang, Jerman, Australia, Italia, dan

Spanyol. PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) selalu berupaya untuk

mengembangkan pasarnya ke negara-negara lainnya.

PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) memiliki fasilitas dan aset sebagai

berikut :

1. Permesinan yang berjumlah 400 unit. Mulai dari Hand Machine sampai

Modern Wood Working Machine yang menjamin kualitas produk-produk PT

Hadinata Brothers (Ligna Furniture).

2. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki sekitar 100 orang sarjana dari

berbagai bidang displin ilmu dan didukung oleh sekitar 1300 SDM yang

terampil, sehingga menjamin kualitas produk-produk yang dihasilkan.

Pembinaan SDM melalui program pendidikan dan pelatihan serta

pengembangan karier terbuka bagi setiap karyawan yang ingin berprestasi

dalam bekerja.

3. Lokasi pabrik yang strategis dengan luas area 150.000 m2 (14 hektar).

4. Jaringan pemasaran yang telah menjangkau pangsa pasar luar negeri

(Amerika Serikat dan Inggris Raya) dan kota-kota besar di Indonesia

seperti: Banda Aceh, Balikpapan, Bandar Lampung, Bandung, Banjarmasin,

Cilegon, Denpasar, Jakarta, Jambi, Kendari, Medan, Padang, Palembang,

Palu, Pekanbaru, Pinrang (Sulawesi Selatan), Purwokerto, Semarang, Solo,

Surabaya, Ujung Pandang, dan Yogyakarta.

5. Research yang senantiasa memperhatikan kepuasan konsumen.

Sejak didirikan, PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) menghasilkan

furniture yang lebih baik dan nyaman serta secara terus menerus melakukan

penyempurnaan kualitas dan desain untuk kepuasan konsumen. Style dan

ergonomi serta bahan material pilihan menjadikan produk dari PT Hadinata

Brothers (Ligna Furniture) menarik dan memikat untuk menghiasi ruangan.

PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) mengembangkan usahanya

dengan mendirikan pabrik furniture dengan bahan baku rotan dan pabrik panel

axima dimana bahan bakunya terbuat dari partikel board. Pabrik rotan sendiri

Page 56: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

42

mulai beroperasi pada tahun 1980 dan pabrik panel axima mulai beroperasi pada

tahun 1993. PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) sekarang terdiri dari tiga

divisi produksi atau pabrik, yaitu :

1. Divisi kayu : divisi ini memproduksi furniture dengan bahan baku utamanya

kayu. Produksi pertama dari divisi kayu ini terealisasi pada tahun 1975 dan

sampai dengan sekarang masih tetap berproduksi.

2. Divisi rotan : divisi ini memproduksi furniture dengan bahan baku

utamanya adalah rotan. Produksi pertama dari divisi rotan ini terealisasi

pada tahun 1980 dan sampai dengan sekarang masih tetap berproduksi.

3. Divisi panel : divisi panel axima memproduksi furniture dengan bahan baku

utamanya particle board (panel). Divisi ini pertama kali memproduksi pada

tahun 1993 dan masih tetap berproduksi sampai sekarang.

Sasaran pengembangan bidang permebelan dicapai dengan ekosistem yang

baik melalui upaya-upaya efisiensi bahan, meningkatkan nilai tambah bahan,

produk praktis, dan ekonomis. Sasaran tersebut terus dikembangkan melalui

penciptaan design baru yang terus mengalami perubahan dengan tujuan untuk

memenuhi kepuasan konsumen.

PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) merupakan perusahaan

manufaktur yang bergerak di bidang permebelan, dimana kegiatan usahanya

mengolah bahan baku menjadi barang jadi dan menghasilkan produk-produk

mebel untuk ruang tamu, ruang makan, ruang tidur, ruang kantor, dan ruang

keluarga.

Aktivitas produksinya, perusahaan ini memproduksi 150 jenis produk

standar yang terdiri atas produk ekspor dan produk lokal. Produk yang dibuat

dengan sistem knock down, yaitu komponen-komponen dari mebel tersebut dapat

dibongkar pasang sehingga lebih praktis jika mebel tersebut dipindahkan. Bagi PT

Hadinata Brothers (Ligna Furniture) sistem knock down ini mempermudah proses

pengepakan dan dapat pula menghemat biaya pengepakan karena karton yang

digunakan untuk pengepakan akan lebih sedikit dibandingkan dengan pengepakan

mebel yang tidak dapat dibongkar pasang atau yang sering dikenal dengan sistem

pantek.

Page 57: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

43

4.1.2 Tujuan Perusahaan

PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) dalam menjalankan aktivitas

usahanya bertujuan mencari keuntungan yang optimal dari penjualan barang hasil

produksi perusahaannya. Yang didasari oleh penjualan yang seimbang antara

harga dan mutu produk, sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan dari pihak

pembeli. Pihak pembeli disini adalah orang yang sudah membeli produk

perusahaan maupun orang yang ingin membeli setelah mengetahui harga dan

mutu serta melihat produk tersebut dari yang sudah membeli.

Selain mencari keuntungan PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) juga

bertujuan membantu pemerintah. Berikut ini peran dan sumbangan PT Hadinata

Brothers (Ligna Furniture) bagi pemerintah yang antara lain adalah :

1. Lapangan kerja dan taraf hidup masyarakat : dengan menyerap banyak

tenaga kerja dan mengurangi masalah pengangguran yang diikuti dengan

meningkatnya taraf hidup masyarakat.

2. Perpajakan : sumbangan kepada pemerintah dalam bentuk pajak, bea, dan

retribusi seperti : pajak penjualan, pajak pendapatan, pajak perseroan, bea

masuk, dan bea materai.

3. Bidang perindustrian : dapat menarik atau merangsang para investor untuk

mendirikan pabrik.

Tujuan akhir yang ingin dicapai PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture)

adalah memproduksi furniture yang tahan lama dan berkualitas tinggi sehingga

dapat memuaskan para pelanggan.

4.1.3 Visi dan Misi PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture)

Visi PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) adalah menjadi produsen

mebel terbaik dan dengan harga terjangkau. Yang diuraikan sebagai berikut :

1. Produsen mebel

Mebel untuk perlengkapan kamar tidur, dapur, ruang tamu, maupun outdoor

dengan berbagai design dan ukuran dengan bahan baku kayu, rotan, besi,

atau kombinasinya.

2. Terbaik

Sesuai pengalaman harus menjadi yang terbaik dalam kualitas, delivery, dan

kepuasan pelanggan.

Page 58: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

44

3. Terjangkau

Menjual mebel untuk segmen pasar tertentu dengan kualitas dan harga

terjangkau.

Serta memiliki kebijakan mutu untuk mewujudkan visi, sebagai berikut:

1. Kepuasan pelanggan adalah segalanya.

2. Mengutamakan kualitas pada setiap proses (awal sampai dengan akhir).

3. Inovasi dan perbaikan berkesinambungan.

Karyawannya memiliki motto : tingkatkan disiplin dan kerjasama, kejar

target mutu prima.

Misi PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) adalah bermanfaat bagi

masyarakat sekitar dengan menyediakan lapangan kerja dalam rangka

memproduksi mebel untuk kepuasan konsumen yang merindukan kualitas.

Dengan uraian misi sebagai berikut :

1. Bermanfaat bagi masyarakat sekitar

Kehadiran perusahaan bermanfaat bagi masyarakat sekitar dengan

menyediakan lapangan kerja, atau mitra usaha yang saling menguntungkan.

2. Kepuasan konsumen

Eksistensi perusahaan hanya untuk kepuasan konsumen dengan produk

bermutu, harga terjangkau dengan delivery time yang tepat. Perusahaan

memproduksi mebel dengan model praktis, knock down dianugerahkan

kepada konsumen yang benar-benar menghargai kualitas.

Nilai-nilai atau value yang dimiliki PT Hadinata Brothers (Ligna

Furniture) dan menjadi pedoman dalam bekerja untuk merealisasikan misi sesuai

visi adalah :

1. Disiplin.

Disiplin dalam segala hal utamanya budget, waktu pemakaian peralatan,

bahan kerja, penerapan atau aplikasi 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan

Rajin) sesuai peraturan atau KKB dan SOP yang ada.

2. Integritas

Secara tulus dan jujur dalam memberikan pelayanan terbaik kepada sesama

karyawan dan kepada konsumen. Menjadi panutan dalam ketulusan dan

kejujuran.

Page 59: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

45

3. Profesionalisme

Kompeten dalam melakukan pekerjaan, proaktif dalam melakukan inovasi

secara berkesinambungan dalam pelayanan yang lebih baik.

4. Sadar kualitas

Bekerja dengan sadar kualitas dari awal sampai akhir proses, handling dan

delivery ke tangan konsumen.

5. Team work

Mencapai nilai tambah melalui sinergi, terbuka, saling percaya, dan saling

menghargai.

4.1.4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi menunjukkan susunan dari tugas, wewenang, dan

tanggung jawab masing-masing bagian atau fungsi yang ada dalam perusahaan.

Bentuk dan struktur organisasi perusahaan disesuaikan dengan kegiatan

perusahaan sehingga perkembangan perusahaan diikuti pula dengan

penyempurnaan struktur organisasinya sesuai dengan kebutuhan perusahaan itu

sendiri.

Struktur organisasi yang dimiliki PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture)

adalah struktur organisasi lini dan staf, yaitu adanya hubungan antara tugas dan

tanggung jawab dari masing-masing bagian dengan bagian yang lain. Struktur ini

digunakan oleh perusahaan yang menghasilkan berbagai produk. Perusahaan ini

dipimpin oleh direktur yang merupakan pimpinan tertinggi, sedangkan dewan

komisaris bertindak dalam pengambilan keputusan untuk memutuskan garis

kebijakan perusahaan. Bagan struktur organisasi PT Hadinata Brothers (Ligna

Furniture) terlihat pada Lampiran 1.

4.2. Proses Penyusunan Anggaran PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture)

Proses penyusunan anggaran PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture)

dilakukan pada akhir tahun yaitu awal bulan Desember setiap tahunnya membuat

planning tahun yang akan datang. Metode yang digunakan PT Hadinata Brothers

(Ligna Furniture) dalam proses penyusunan anggaran adalah metode campuran

antara bottom up dan top down, dengan rincian sebagai berikut :

- Bottom up : dimana anggaran disusun dan disiapkan oleh pihak yang akan

melaksanakan program tersebut, dengan pertimbangan bahwa bagian tersebut

Page 60: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

46

lebih mengetahui apa yang diperlukan oleh bagiannya, dalam hal ini manajer

tingkat bawah dapat ikut serta dalam penyusunan anggaran yaitu dengan cara

setiap manajer masing-masing bagian dapat mengajukan anggaran yang dapat

mereka capai.

- Top down : dalam penyusunan anggaran harus ditentukan dan dievaluasi oleh

pimpinan atau direksi dengan melakukan konsultasi yang menyertakan

bawahan serta disesuaikan dengan kondisi perusahaan dan tujuan perusahaan,

setelah itu baru disetujui dan dilaksanakan.

Dengan demikian penyusunan anggaran dapat disesuaikan dengan kondisi,

fasilitas, dan kemampuan masing-masing bagian. Juga terdapatnya partisipasi dan

komunikasi aktif antar manajer tingkat bawah dengan direksi.

Anggaran dibuat dengan tujuan untuk menggunakan semua sumber daya

yang dimiliki PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) secara efektif dan efisien,

sehingga dapat memaksimalkan profit atau keuntungan.

Faktor utama yang paling banyak dipertimbangkan untuk menyusun

anggaran pada PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) adalah realisasi anggaran

tahun lalu atau tahun sebelumnya dan Purchase Order (PO) tahun lalu. Selain

faktor utama tersebut PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) juga

mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dikelompokkan ke dalam dua kategori

sebagai berikut :

1. Faktor internal adalah segala faktor yang muncul dan disebabkan dari dalam

perusahaan. Pada PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) faktor internal

yang dipertimbangkan adalah :

- Harga bahan baku naik atau tidak dan kenaikan upah karyawan.

- Kebijakan dewan direksi.

- Sumber dana.

- Sumber daya manusia (SDM).

- Jenis produk.

- Kebutuhan produk.

- Jumlah produk.

Page 61: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

47

2. Faktor eksternal adalah segala faktor yang muncul dan disebabkan dari luar

perusahaan. Pada PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) faktor eksternal

yang dipertimbangkan adalah :

- Kebijakan pemerintah seperti : kenaikan harga BBM dan tarif dasar

listrik.

- Harga pasar atau keadaan pasar saat ini.

- Tingkat suku bunga, inflasi, dan nilai tukar rupiah.

- Transportasi atau pengiriman barang.

- Situasi politik, ekonomi, dan sosial.

Proses penyusunan anggaran PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture)

adalah sebagai berikut :

1. Penyusunan anggaran dilakukan untuk satu tahun.

2. Bagian keuangan ditunjuk sebagai komite dan direktur keuangan sebagai

koordinator oleh direksi.

3. Direksi memerintahkan untuk membuat anggaran laba rugi, dimana setiap

manajer mengajukan anggaran yang dikumpulkan kepada koordinator, yang

kemudian oleh koordinator diserahkan dalam bentuk laporan anggaran

kepada direksi. Proses anggaran untuk cabang adalah setiap cabang

ditetapkan harus melaporkan seluruh pendapatan yang diperoleh dan biaya

yang digunakan ke kantor pusat.

4. Direksi akan mengevaluasinya jika tidak sesuai atau anggaran terlalu tinggi

biaya dan terlalu rendah target pendapatannya, maka anggaran tersebut bisa

dikurangi dan ditambah yang disesuaikan dengan target tujuan secara

keseluruhan perusahaan.

5. Hasil evaluasi akan dirapatkan kembali dalam rapat koordinasi yang dihadiri

komite anggaran yang akan menghasilkan anggaran sementara.

6. Anggaran sementara akan diajukan kepada direksi untuk diperiksa dan

disetujui.

7. Setelah disetujui anggaran sementara diberikan kepada direktur utama untuk

disahkan.

8. Setelah disahkan anggaran tersebut akan menjadi patokan yang disebarkan

keseluruh manajer masing-masing bagian untuk dijalankan.

Page 62: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

48

Anggaran untuk 1 tahun

Bagian keuangan sbg komite & Direktur keuangan sbg koordinator

Direksi memerintahkan membuat anggaran laba rugi

Setiap manajer mengajukan anggaran kepada koordinator

Laporan anggaran diserahkan kepada direksi

Direksi mengevaluasinya

Rapat koordinasi menghasilkan anggaran sementara

Anggaran sementara diperiksa dan disetujui direksi

Disahkan direktur utama

Anggaran menjadi patokan disebarkan & dijalankan

Gambar 6. Proses penyusunan anggaran

Kelebihan proses penyusunan anggaran pada PT Hadinata Brothers (Ligna

Furniture) adalah :

- Semua kegiatan dalam perusahaan dapat termonitor dengan baik serta

penggunaan semua sumber daya yang dimiliki perusahaan lebih efisien.

- Proses penganggaran tidak berbelit.

- Menciptakan komunikasi yang aktif antara manajemen atas dengan

manajemen bawah.

Kelemahan proses penyusunan anggaran pada PT Hadinata Brothers

(Ligna Furniture) adalah :

- Banyaknya hal-hal yang tidak dapat diduga atau diprediksi seperti :

pengobatan untuk pegawai yang sakit dengan mahalnya harga obat

menyebabkan anggaran menjadi over atau melebihi rencana, Purchase

Page 63: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

49

Order (PO) yang bisa dibatalkan sedangkan bahan-bahan material yang

sudah terlanjur dibeli menyebabkan realisasi tidak sesuai anggaran.

Dibatalkan karena barang tidak sesuai dengan spesifikasi yang diminta atau

yang dibutuhkan dan terjadinya penundaaan karena pihak yang memesan

masih memiliki cukup stock.

- Faktor utama yang dilihat PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) adalah

realisasi anggaran tahun lalu sehingga akan berpotensi mengakibatkan

varians yang besar khususnya untuk anggaran penjualan banyak yang

bersifat tidak menguntungkan (unfavorable).

- Evaluasi mengenai faktor-faktor penyebab dari selisih antara anggaran

dengan realisasi tidak tergambar dengan jelas. Dimana yang diketahui

penyebabnya hanya selisih yang bersifat tidak menguntungkan

(unfavorable).

4.3. Analisis Varians Anggaran Operasional Tahun 2008-2010

Anggaran operasional yang disusun oleh PT Hadinata Brothers (Ligna

Furniture) pada realisasi pelaksanaannya mengalami selisih yang signifikan. Hal

ini disebabkan karena faktor utama yang dipertimbangkan adalah realisasi tahun

lalu dan purchase order.

Dapat dilakukan evaluasi terhadap selisih yang terjadi antara anggaran dan

realisasi. Evaluasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan analisis

varians yang diikuti dengan analisis deskriptif yang digunakan untuk mengetahui

faktor-faktor penyebab terjadinya ketidaksesuaian atau selisih yang terjadi antara

anggaran dan realisasinya dengan cara membandingkan keduanya, yaitu untuk

pendapatan jika anggaran lebih kecil dari realisasinya maka hal tersebut dikatakan

menguntungkan (favorable) dan jika sebaliknya maka dikatakan tidak

menguntungkan (unfavorable), sedangkan untuk biaya jika anggaran lebih kecil

dari realisasinya maka hal tersebut merugikan (unfavorable) dan jika sebaliknya

maka dikatakan menguntungkan (favorable).

Dimana anggaran operasional untuk perusahaan manufaktur yang juga

dilaksanakan oleh PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) mencakup anggaran

penjualan, anggaran produksi, anggaran bahan baku langsung, anggaran tenaga

kerja langsung, anggaran biaya overhead, anggaran biaya nonmanufaktur, dan

Page 64: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

50

anggaran laba rugi. Seluruh anggaran tesebut akan dibahas pada penelitian ini

dengan menggunakan data anggaran operasional dan realisasi anggaran

operasional selama tiga tahun terakhir dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010.

4.3.1 Analisis Varians Anggaran Penjualan Tahun 2008-2010

Anggaran penjualan PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) terdiri dari

penjualan produk sofa, meja makan, kursi makan, bed, lemari pakaian, meja tulis,

dan kursi kantor. Lebih jelasnya hasil analisis varians untuk masing-masing

penjualan terdapat pada Lampiran 3. Tabel 2 adalah hasil analisis varians untuk

total anggaran penjualan selama 3 tahun terakhir.

Tabel 2. Analisis varians anggaran penjualan tahun 2008-2010

No. Tahun Anggaran Realisasi Varians

1 2008 110.000.000.000 87.805.421.128 (22.194.578.872)

2 2009 100.000.000.000 79.849.044.574 (20.150.955.426)

3 2010 87.000.000.000 53.465.553.130 (33.534.446.870)

Sumber : Laporan Laba-Rugi PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) (diolah)

Tiga tahun terakhir dalam anggaran penjualan tidak semua penjualan

produk dikategorikan unfavorable, ada salah satu penjualan produk yang

dikategorikan favorable yaitu penjualan produk sofa. Hal ini disebabkan karena :

- Produk sofa merupakan produk yang paling laris di pasaran.

- Spesifikasi kualitas yang baik, tahan lama, kuat.

- Desain luar lebih bagus dibanding pesaing.

- Banyak perumahan baru yang membutuhkan sofa.

Selain penjualan produk sofa, yaitu penjualan produk meja makan, kursi

makan, bed, lemari pakaian, meja tulis, dan kursi kantor dikategorikan

unfavorable. Hal ini disebabkan karena :

- Banyaknya pesaing untuk produk-produk tersebut dengan harga yang jauh

lebih murah.

- Untuk ekspor disebabkan karena terdapatnya persaingan pasar global dari

produk-produk Cina.

- Terdapatnya klaim karena barang yang rusak sehingga harus diperbaiki atau

diganti.

Page 65: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

51

Tiga tahun terakhir penjualan terus mengalami penurunan. Di lihat dari sisi

konsumen, hal tersebut terjadi karena kualitas produk yang tidak tahan lama

disebabkan penggunaan bahan baku dari serbuk kayu yang dipadatkan, juga

karena desain yang kurang menarik sehingga diperlukan inovasi produk.

4.3.2 Analisis Varians Anggaran Produksi Tahun 2008-2010

Anggaran produksi PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) terdiri dari

produksi produk sofa, meja makan, kursi makan, bed, lemari pakaian, meja tulis,

dan kursi kantor. Lebih jelasnya hasil analisis varians untuk masing-masing

produksi terdapat pada Lampiran 4. Tabel 3 berikut ini adalah hasil analisis

varians untuk total anggaran produksi (unit) selama 3 tahun terakhir.

Tabel 3. Analisis varians anggaran produksi (unit) tahun 2008-2010

No. Tahun Anggaran (Unit) Realisasi (Unit) Varians (Unit)

1 2008 129.052 100.762 28.289 2 2009 103.919 79.635 24.284 3 2010 84.646 52.042 32.603

Sumber : Laporan Laba-Rugi PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) (diolah)

Tiga tahun terakhir dalam anggaran produksi (unit) semua produksi

produk dikategorikan favorable, hal ini disebabkan karena tren tahun-tahun yang

sebelumnya omzet penjualan menurun, sedangkan harga bahan baku dan upah

tenaga kerja yang selalu meningkat sehingga perusahaan perlu mengambil

kebijakan dengan menurunkan jumlah unit yang diproduksi.

Tiga tahun terakhir produksi dalam unit terus menurun. Hal ini disebabkan

karena penjualan yang juga menurun setiap tahunnya dan masih adanya stock

yang tersimpan.

Tabel 4 menunjukkan hasil analisis varians biaya produksi. Biaya produksi

merupakan seluruh penjumlahan dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung,

dan overhead.

Tabel 4. Analisis varians anggaran biaya produksi tahun 2008-2010

No. Tahun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Varians (Rp)

1 2008 75.000.000.000 60.613.327.194 14.386.672.806 2 2009 68.300.000.000 54.571.556.044 13.728.443.956 3 2010 58.000.000.000 38.898.333.348 19.101.666.652

Page 66: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

52

Tiga tahun terakhir dalam anggaran biaya produksi semua produksi produk

dikategorikan favorable, hal ini disebabkan karena produksi mengalami efisiensi

biaya yang digunakan seperti : listrik, pemakaian bahan baku, dan tenaga kerja.

Efisiensi tersebut dilakukan karena tren tahun-tahun yang sebelumnya omzet

penjualan menurun, sedangkan harga bahan baku dan upah tenaga kerja yang

selalu meningkat.

Tiga tahun terakhir biaya produksi berkurang. Hal ini dipengaruhi

produksi dalam unit yang turun sehingga segala biaya yang diperlukan untuk

produksi dikurangi. Biaya-biaya tersebut seperti biaya bahan baku, tenaga kerja,

dan overhead.

4.3.3 Analisis Varians Anggaran Bahan Baku Langsung Tahun 2008-2010

Anggaran bahan baku langsung PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture)

terdiri dari bahan baku berupa kayu (m2), particle/triplek (lembar), veneer/lapisan

kayu tipis (m2), kain jok (m), busa (lembar), cat (liter), lem (tube), karton box

(lembar), skrup (piece), paku (kg), dan amplas (lembar). Lebih jelasnya hasil

analisis varians untuk masing-masing bahan baku langsung terdapat pada

Lampiran 5. Tabel 5 berikut ini adalah hasil analisis varians untuk total anggaran

bahan baku langsung selama 3 tahun terakhir.

Tabel 5. Analisis varians anggaran bahan baku langsung tahun 2008-2010

No. Tahun Anggaran Realisasi Varians

1 2008 40.600.000.000 33.382.793.954 7.217.206.046

2 2009 41.100.000.000 32.959.691.005 8.140.308.995

3 2010 36.500.000.000 24.604.202.230 11.895.797.770

Sumber : Laporan Laba-Rugi PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) (diolah)

Tiga tahun terakhir dalam anggaran bahan baku langsung semua

pembelian bahan baku dikategorikan favorable. Hal ini disebabkan karena seluruh

bahan baku tersebut mengalami kebijakan efisiensi karena tren produksi tahun-

tahun sebelumnya yang turun setiap tahunnya tetapi diikuti kenaikan bahan baku

setiap tahunnya. Efisiensi yang dilakukan adalah dengan mengganti bahan baku

dengan merk lain tanpa mempengaruhi kualitas produk yang akan dihasilkan atas

dasar memenuhi kepuasan pelanggan.

Page 67: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

53

Tiga tahun terakhir biaya bahan baku turun. Hal ini dipengaruhi biaya

produksi yang dikurangi, sehingga biaya yang digunakan untuk membeli bahan-

bahan terbatas.

4.3.4 Analisis Varians Anggaran Tenaga Kerja Langsung Tahun 2008-2010

Anggaran tenaga kerja langsung PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture)

terdiri dari tenaga kerja pabrik kayu, pabrik axima, pabrik pembahanan & saw

mill, sistem & logistic, teknik, dan QA/QC. Lebih jelasnya hasil analisis varians

untuk masing-masing tenaga kerja langsung terdapat pada Lampiran 6. Tabel 6

berikut ini adalah hasil analisis varians untuk total anggaran tenaga kerja langsung

selama 3 tahun terakhir.

Tabel 6. Analisis varians anggaran tenaga kerja langsung tahun 2008-2010

No. Tahun Anggaran Realisasi Varians

1 2008 25.035.000.000 20.585.763.896 4.449.236.104

2 2009 20.560.000.000 16.487.371.024 4.072.628.976

3 2010 15.800.000.000 10.679.088.244 5.120.911.756

Sumber : Laporan Laba-Rugi PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) (diolah)

Tiga tahun terakhir dalam anggaran tenaga kerja langsung semua

penggajian tenaga kerja dikategorikan favorable. Hal ini disebabkan karena

seluruh tenaga kerja tersebut mengalami pengurangan setiap tahunnya

dikarenakan berkurangnya proses order serta produksi. Serta favorable karena

efisiensi biaya dengan menggunakan tenaga kerja yang lebih murah yaitu tenaga

kerja kontrak dan out sourcing atau mempekerjakan karyawan harian yang tidak

mengikat secara jangka panjang.

Tiga tahun terakhir biaya tenaga kerja turun. Hal ini dipengaruhi biaya

produksi yang dikurangi, sehingga biaya yang digunakan untuk upah tenaga kerja

dipotong.

4.3.5 Analisis Varians Anggaran Biaya Overhead Tahun 2008-2010

Anggaran biaya overhead PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) terdiri

dari biaya overhead manufaktur variabel dan biaya overhead manufaktur tetap.

Lebih jelasnya hasil analisis varians untuk masing-masing biaya overhead

terdapat pada Lampiran 7. Tabel 7 berikut ini adalah hasil analisis varians untuk

total anggaran biaya overhead selama 3 tahun terakhir.

Page 68: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

54

Tabel 7. Analisis varians anggaran biaya overhead tahun 2008-2010

No. Tahun Anggaran Realisasi Varians

1 2008 9.365.000.000 6.644.769.344 2.720.230.656 2 2009 6.640.000.000 5.124.494.015 1.515.505.985 3 2010 5.700.000.000 3.615.042.874 2.084.957.126

Sumber : Laporan Laba-Rugi PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) (diolah)

Tabel 8. Rekap biaya overhead

No Biaya Overhead Kategori Selisih 2008 2009 2010

Overhead Tetap : 1 Asuransi Tenaga Kerja Unfavorable Favorable Favorable 2 Asuransi Unfavorable Unfavorable Favorable 3 Iuran Unfavorable Favorable Favorable 4 Penyusutan Gedung Favorable Favorable Favorable 5 Penyusutan Mesin & Genset Favorable Favorable Favorable 6 Penyusutan Kendaraan Favorable Favorable Favorable 7 Penyusutan Inventaris Favorable Favorable Favorable 8 Penyusutan Instalasi Favorable Favorable Favorable Overhead Variabel : 9 Listrik Favorable Favorable Favorable

10 Pengobatan Favorable Favorable Favorable 11 Tunjangan Hari Tua Unfavorable Unfavorable Favorable 12 Perjalanan Dinas Favorable Unfavorable Favorable 13 Onderdil-Onderdil Mesin Favorable Favorable Favorable 14 Minyak Pelumas Unfavorable Favorable Favorable 15 Pemeliharaan Bangunan Unfavorable Unfavorable Favorable 16 Percetakan dan Alat Kantor Favorable Favorable Favorable 17 Kesejahteraan Karyawan Favorable Favorable Favorable 18 Pemeliharaan Inventaris Favorable Favorable Favorable 19 Telepon dan Telex Favorable Favorable Favorable 20 Pemeliharaan Kendaraan Favorable Favorable Favorable 21 Alat-Alat Listrik dan

Perlengkapan Favorable Favorable Favorable 22 Biaya R&D Favorable Favorable Favorable 23 Pemeliharaan Mesin dan

Genset Favorable Favorable Favorable 24 Parkir dan Retribusi Favorable Favorable Unfavorable 25 Sumbangan Favorable Favorable Unfavorable 26 Bahan Bakar Solar Favorable Favorable Favorable 27 Kirim Surat/Paket Favorable Favorable - 28 Biaya Makan&Transport Favorable - - 29 Perijinan Favorable - - 30 Training Favorable - - 31 Perjamuan Favorable - - 32 Sampel Favorable - - 33 Lain-Lain Favorable - -

Sumber : Laporan Laba-Rugi PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) (diolah)

Page 69: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

55

Faktor penyebab selisih antara anggaran dan realisasi pada biaya overhead

PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) :

- Kebijakan pemerintah : listrik dan BBM.

- Karyawan : gaji, kesehatan, konsumsi, dan perjalanan dinas.

- Mesin : pemeliharaan, training penggunaannya, dan pembelian.

- Penelitian : untuk mencari bahan baku pengganti yang lebih murah.

- Bangunan : pemeliharaan.

- Lingkungan sekitar : iuran dan sumbangan.

Pembahasan mengenai biaya overhead yang diterapkan oleh PT Hadinata

Brothers (Ligna Furniture) ada beberapa biaya yang seharusnya tidak masuk

dalam biaya overhead yaitu percetakan dan alat kantor, kirim surat/paket,

perijinan, dan perjamuan. Karena yang termasuk ke dalam biaya overhead

menurut Horngren et al. (2005) adalah perlengkapan, tenaga kerja manufaktur tak

langsung, listrik, pemeliharaan, penyusutan, pajak properti, asuransi properti,

supervisi pabrik. PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) memasukannya karena :

- Biaya percetakan dan alat kantor diperlukan karena departemen produksi

memiliki administrasi sendiri yang menerima serah terima bond,

monitoring stock, dan surat menyurat.

- Biaya kirim surat/paket diperlukan untuk administrasi produksi karena

menerima laporan bahwa sampel yang dikirim kurang sehingga harus

menambah kiriman sampel. Juga mengurusi masalah klaim karena barang

rusak sehingga harus segera diperbaiki. Kirim surat yang dilakukan

administrasi produksi adalah masalah lembar surat garansi mesin.

- Biaya perijinan diperlukan untuk ijin lokasi pabrik yang digunakan untuk

proses produksi.

- Biaya perjamuan diperlukan karena kepala pabrik sering kedatangan tamu

dari luar seperti pemerintah (departemen perindustrian) dan swasta

(rekanan atau relasi).

4.3.6 Analisis Varians Anggaran Biaya Nonmanufaktur Tahun 2008-2010

Anggaran biaya nonmanufaktur PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture)

terdiri dari beban penjualan dan beban umum dan administrasi. Dimana hasil

analisis varians untuk masing-masing biaya nonmanufaktur terdapat pada

Page 70: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

56

Lampiran 8. Tabel 9 berikut ini adalah hasil analisis varians untuk total anggaran

biaya nonmanufaktur selama 3 tahun terakhir.

Tabel 9. Analisis varians anggaran biaya nonmanufaktur tahun 2008-2010

No. Tahun Anggaran Realisasi Varians

1 2008 32.500.000.000 29.810.445.519 2.689.554.481

2 2009 30.500.000.000 28.508.917.431 1.991.082.569

3 2010 29.500.000.000 17.549.704.666 11.950.295.334

Sumber : Laporan Laba-Rugi PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) (diolah)

Tabel 10. Rekap biaya nonmufaktur yang tergolong biaya administrasi No Biaya Nonmanufaktur : Biaya

Administrasi Kategori Selisih

2008 2009 2010 Biaya Tetap :

1 Penyusutan Aktiva Favorable Favorable Favorable 2 Asuransi Kebakaran dan

Kendaraan Bermotor Favorable Favorable Unfavorable3 Konsultan Unfavorable Unfavorable Favorable 4 Iuran Unfavorable Favorable Favorable Biaya Variabel : 5 Gaji Bulanan Favorable Unfavorable Favorable 6 Bunga Bank Unfavorable Favorable Favorable7 Administrasi Bank Favorable Favorable Favorable8 Pengobatan Favorable Favorable Favorable 9 Grativikasi Favorable Favorable Unfavorable

10 Uang Lembur Favorable Favorable Favorable 11 Uang Pesangon Favorable Favorable Favorable 12 Pemeliharaan Aktiva Favorable Unfavorable Favorable13 Perjalanan Dinas Favorable Favorable Favorable14 Uang Jasa Karyawan Unfavorable Unfavorable Unfavorable 15 Royalti Favorable Favorable Favorable 16 Astek THT Unfavorable Unfavorable Favorable 17 Pajak Lain-Lain Unfavorable Unfavorable Favorable 18 Perijinan Unfavorable Unfavorable Favorable19 Listrik dan Air Favorable Unfavorable Unfavorable20 Percetakan dan Alat Kantor Unfavorable Favorable Favorable 21 Upah Harian Favorable Favorable Favorable 22 Telepon dan Telex Favorable Favorable Favorable 23 Kesejahteraan Karyawan Favorable Unfavorable Favorable 24 Notaris Unfavorable Unfavorable Favorable 25 Sumbangan Favorable Favorable Favorable 26 Biaya Astek Favorable Unfavorable Favorable 27 Parkir dan Retribusi Unfavorable Unfavorable Favorable 28 Bahan Bakar Kendaraan Unfavorable Unfavorable Favorable 29 Kirim Surat/Paket Favorable Favorable Unfavorable 30 Minyak Pelumas dan Oli Favorable Favorable Favorable 31 Bunga Leasing Favorable Favorable Favorable 32 Majalah dan Surat Kabar Favorable Unfavorable Favorable 33 Training Favorable Unfavorable Favorable 34 Alat Listrik dan Perlengkapan Favorable Favorable Favorable 35 Perjamuan Unfavorable Favorable Favorable

Page 71: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

57

36 Bahan Bakar Solar Favorable Favorable Favorable37 Lain-Lain Favorable Favorable UnfavorableSumber : Laporan Laba-Rugi PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) (diolah)

Tabel 11. Rekap biaya nonmufaktur yang tergolong biaya penjualan No Biaya Non Manufaktur : Biaya

Penjualan Kategori Selisih

2008 2009 2010 Biaya Tetap :

1 Penyusutan Favorable Favorable Unfavorable 2 Asuransi Favorable Unfavorable Favorable 3 Iuran Unfavorable Unfavorable Favorable Biaya Variabel : 4 Pengiriman Barang Unfavorable Favorable Favorable 5 Gaji Bulanan Favorable Favorable Favorable 6 Promosi Favorable Unfavorable Favorable 7 Perjalanan Dinas Favorable Unfavorable Favorable 8 Telepon dan Telex Favorable Unfavorable Favorable 9 Sewa Favorable Unfavorable Favorable

10 Makan Dinas dan Transport Favorable Favorable Unfavorable 11 Grativikasi Favorable Favorable Unfavorable 12 Pemeliharaan Aktiva Favorable Unfavorable Favorable 13 Bahan Bakar Kendaraan Favorable Unfavorable Favorable 14 Pengobatan Favorable Unfavorable Favorable 15 Listrik dan Air Favorable Unfavorable Favorable16 Administrasi Ekspor Unfavorable Unfavorable Unfavorable 17 Kirim Surat/Paket Unfavorable Favorable Favorable 18 Astek (Tunjangan Hari Tua) Unfavorable Favorable Favorable 19 Upah Harian Favorable Unfavorable Unfavorable 20 Alat-Alat Kantor dan Cetakan Favorable Favorable Favorable 21 Uang Pesangon Unfavorable Favorable Favorable22 Beban Parkir Favorable Favorable Favorable 23 Uang Lembur Favorable Favorable Favorable 24 Pajak Lain-Lain Unfavorable Unfavorable Favorable 25 Sumbangan Favorable Unfavorable Favorable 26 Kesejahteraan Karyawan Favorable Unfavorable Favorable 27 Asuransi Tenaga Kerja Favorable Unfavorable Favorable28 Biaya R&D Favorable Favorable Favorable 29 Perjamuan Favorable Favorable Unfavorable 30 Beban Administrasi Bank Favorable Favorable Favorable 31 Uang Perangsang Favorable Unfavorable Favorable 32 Sample Favorable Favorable Unfavorable 33 Alat Listrik dan Perlengkapan Favorable Unfavorable Favorable 34 Majalah dan Surat Kabar Favorable Unfavorable Favorable 35 Perijinan Favorable Unfavorable Favorable 36 Minyak Pelumas dan Oli Unfavorable Favorable Favorable 37 Komisi Unfavorable Favorable Favorable 38 Klaim Ekspor Unfavorable Favorable Favorable 39 Lain-Lain Unfavorable Favorable Favorable Sumber : Laporan Laba-Rugi PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) (diolah)

Faktor penyebab selisih antara anggaran dan realisasi pada biaya overhead

PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) :

- Penjualan : perijinan dan pengiriman barang

Page 72: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

58

- Karyawan : frekuensi dinas luar, gaji, kesehatan, lembur, pemberian insentif

memotivasi karyawan, dan training.

- Promisi : pemasangan iklan majalah dan surat kabar, perjamuan untuk tamu

dan buyer, sales, penempatan pada toko dengan diskon dan sewa gedung show

room.

- Kebijakan pemerintah : BBM, listrik, air, PBB, upah minimum, dan tarif tol.

- Lingkungan sekitar : iuran, sumbangan.

- Aktiva, peralatan dan perlengkapan : pemeliharaan, pembelian

- Penelitian : penggunaan produk desain luar perusahaan

- Pinjaman : bank, leasing (kredit mobil dan pinjaman barang)

- Konsultan : penggunaan jasa pajak, hukum, dan pengacara, eksternal audit,

notaris (perijinan).

- Barang rusak : dikembalikan dan harus diganti dan diperbaiki.

Pada tahun 2009 banyak terjadi selisih yang bersifat tidak menguntungkan

(unfavorable). Hal itu disebabkan, jika menurut Blocher et al.(2007) adalah karena

kesalahan prediksi yang dapat diatasi dengan memodifikasi proses penetapan

standar, merevisi model atau proses permodelan, kesalahan permodelan yang

dapat diatasi dengan merevisi model atau proses, kesalahan pengukuran yang

dapat diatasi dengan menyesuaikan prosedur akuntansi, dan kesalahan penerapan

yang dapat diatasi dengan mengambil tindakan tepat untuk memperbaiki

penyebabnya.

Pada PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) hal tersebut terjadi karena

pemborosan biaya seperti biaya promosi dan telepon yang diatasi dengan

dievaluasi setiap tahun dengan mengawasi operasi jika tetap terdapat pemborosan

maka kepala bagian yang menyimpang tersebut yang bertanggung jawab dan

diberi SP (surat peringatan) karena tidak dapat mengelola anggaran yang telah

diberikan dan tidak dapat mengelola bawahannya dengan baik.

4.3.7 Analisis Varians Anggaran Laba Rugi Tahun 2008-2010

Anggaran laba rugi PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) terdiri dari

laba kotor, laba usaha dan laba bersih. Dimana hasil analisis varians untuk

masing-masing laba rugi terdapat pada Lampiran 9. Tabel 12 berikut ini adalah

hasil analisis varians untuk total anggaran laba rugi selama 3 tahun terakhir.

Page 73: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

59

Tabel 12. Analisis varians anggaran laba rugi tahun 2008-2010

No. Tahun Anggaran Realisasi Varians

1 2008 7.500.000.000 1.155.279.893 (6.344.720.107)

2 2009 3.500.000.000 122.936.284 (3.377.063.716)

3 2010 1.500.000.000 28.358.336 (1.471.641.664)

Sumber : Laporan Laba-Rugi PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) (diolah)

Tiga tahun terakhir dalam anggaran laba rugi semuanya dikategorikan

unfavorable. Hal ini disebabkan karena anggaran yang dibuat pasti menginginkan

keuntungan tetapi pada kenyataannya hal tersebut tidak dapat diprediksi. Dalam

hal ini dikarenakan penjualan banyak yang tidak mencapai target disetiap

tahunnya. Dengan penjualan yang berkurang maka untuk efisiensi menjadikan

karyawan dikurangi dan biaya dikurangi, namun yang tidak dapat diefisiensi

adalah harga bahan baku dan gaji yang semakin naik.

Tiga tahun terakhir kerugian yang diperoleh. Hal ini dipengaruhi oleh

seluruh pendapatan dan biaya perusahaan. Walaupun biaya dapat berhasil

diefisienkan namun pendapatan yang tidak mencapai target menyebabkan

kerugian yang diperoleh.

4.4. Uji T Berpasangan (Paired T Test) Anggaran Operasional Tahun 2008-2010

Hipotesis penelitian merupakan hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab

permasalahan dengan menggunakan teori yang relevan dengan masalah penelitian

dan belum berdasarkan fakta atau dukungan nyata di lapangan. Dalam penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui selisih yang terjadi antara anggaran dan

realisasinya masih dalam batas pengendalian manajemen PT Hadinata Brothers

(Ligna Furniture) atau tidak. Hasil uji t berpasangan (paired t test) anggaran

operasional PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) adalah sebagai berikut :

A. Hasil Uji T Berpasangan (Paired T Test) Anggaran Penjualan Tahun 2008-2010

Hasil uji t berpasangan (paired t test) pada selisih anggaran penjualan tahun 2008

diperoleh thitung sebesar -3,400 dan ttabel sebesar 2.447 dengan derajat kebebasan

(df) 6 . Karena thitung lebih kecil dari ttabel maka hipotesis H0 diterima, yang artinya

selisih yang terjadi antara anggaran dan realisasinya masih dalam batas

pengendalian manajemen.

Page 74: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

60

Tabel 13. Hasil uji t berpasangan (paired t test) anggaran penjualan tahun 2008-2010

No. Tahun df thitung ttabel Hasil Uji T

1 2008 6 -3.400 2.447 H0 Diterima

2 2009 6 -2.045 2.447 H0 Diterima

3 2010 6 -2.562 2.447 H0 Diterima

Sumber : Laporan Laba-Rugi PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) (diolah)

Hasil uji t berpasangan (paired t test) pada selisih anggaran penjualan

tahun 2009 diperoleh thitung sebesar -2,045 dan ttabel sebesar 2.447 dengan derajat

kebebasan (df) 6 . Karena thitung lebih kecil dari ttabel maka hipotesis H0 diterima,

yang artinya selisih yang terjadi antara anggaran dan realisasinya masih dalam

batas pengendalian manajemen.

Hasil uji t berpasangan (paired t test) pada selisih anggaran penjualan

tahun 2010 diperoleh thitung sebesar -2,562 dan ttabel sebesar 2.447 dengan derajat

kebebasan (df) 6 . Karena thitung lebih kecil dari ttabel maka hipotesis H0 diterima,

yang artinya selisih yang terjadi antara anggaran dan realisasinya masih dalam

batas pengendalian manajemen.

B. Hasil Uji T Berpasangan (Paired T Test) Anggaran Produksi Tahun 2008-2010

Hasil uji t berpasangan (paired t test) pada selisih anggaran produksi (unit)

tahun 2008 diperoleh thitung sebesar -3,456 dan ttabel sebesar 2.447 dengan derajat

kebebasan (df) 6. Karena thitung lebih kecil dari ttabel maka hipotesis H0 diterima,

yang artinya selisih yang terjadi antara anggaran dan realisasinya masih dalam

batas pengendalian manajemen.

Tabel 14. Hasil uji t berpasangan (paired t test) anggaran produksi (unit) tahun 2008-2010

No. Tahun df thitung ttabel Hasil Uji T

1 2008 6 -3.456 2.447 H0 Diterima

2 2009 6 -2.655 2.447 H0 Diterima

3 2010 6 -2.358 2.447 H0 Diterima

Sumber : Laporan Laba-Rugi PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) (diolah)

Hasil uji t berpasangan (paired t test) pada selisih anggaran produksi (unit)

tahun 2009 diperoleh thitung sebesar -2,655 dan ttabel sebesar 2.447 dengan derajat

kebebasan (df) 6. Karena thitung lebih kecil dari ttabel maka hipotesis H0 diterima,

Page 75: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

61

yang artinya selisih yang terjadi antara anggaran dan realisasinya masih dalam

batas pengendalian manajemen.

Hasil uji t berpasangan (paired t test) pada selisih anggaran produksi (unit)

tahun 2010 diperoleh thitung sebesar -2,358 dan ttabel sebesar 2.447 dengan derajat

kebebasan (df) 6. Karena thitung lebih kecil dari ttabel maka hipotesis H0 diterima,

yang artinya selisih yang terjadi antara anggaran dan realisasinya masih dalam

batas pengendalian manajemen.

Tabel 15. Hasil uji t berpasangan (paired t test) anggaran biaya produksi tahun 2008-2010

No. Tahun df thitung ttabel Hasil Uji T

1 2008 6 -10.224 2.447 H0 Diterima

2 2009 6 -5.212 2.447 H0 Diterima

3 2010 6 -5.436 2.447 H0 Diterima

Sumber : Laporan Laba-Rugi PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) (diolah)

Hasil uji t berpasangan (paired t test) pada selisih anggaran biaya produksi

tahun 2008 diperoleh thitung sebesar -10,224 dan ttabel sebesar 2.447 dengan derajat

kebebasan (df) 6. Karena thitung lebih kecil dari ttabel maka hipotesis H0 diterima,

yang artinya selisih yang terjadi antara anggaran dan realisasinya masih dalam

batas pengendalian manajemen.

Hasil uji t berpasangan (paired t test) pada selisih anggaran biaya produksi

tahun 2009 diperoleh thitung sebesar -5,212 dan ttabel sebesar 2.447 dengan derajat

kebebasan (df) 6. Karena thitung lebih kecil dari ttabel maka hipotesis H0 diterima,

yang artinya selisih yang terjadi antara anggaran dan realisasinya masih dalam

batas pengendalian manajemen.

Hasil uji t berpasangan (paired t test) pada selisih anggaran biaya produksi

tahun 2010 diperoleh thitung sebesar -5,436 dan ttabel sebesar 2.447 dengan derajat

kebebasan (df) 6. Karena thitung lebih kecil dari ttabel maka hipotesis H0 diterima,

yang artinya selisih yang terjadi antara anggaran dan realisasinya masih dalam

batas pengendalian manajemen.

C. Hasil Uji T Berpasangan (Paired T Test) Anggaran Bahan Baku Langsung Tahun 2008-2010

Hasil uji t berpasangan (paired t test) pada selisih anggaran bahan baku

langsung tahun 2008 diperoleh thitung sebesar -5,215 dan ttabel sebesar 2.228 dengan

Page 76: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

62

derajat kebebasan (df) 10. Karena thitung lebih kecil dari ttabel maka hipotesis H0

diterima, yang artinya selisih yang terjadi antara anggaran dan realisasinya masih

dalam batas pengendalian manajemen.

Tabel 16. Hasil uji t berpasangan (paired t test) anggaran bahan baku langsung tahun 2008-2010

No. Tahun df thitung ttabel Hasil Uji T

1 2008 10 -5.215 2.228 H0 Diterima

2 2009 10 -10.268 2.228 H0 Diterima

3 2010 10 -6.635 2.228 H0 Diterima

Sumber : Laporan Laba-Rugi PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) (diolah)

Hasil uji t berpasangan (paired t test) pada selisih anggaran bahan baku

langsung tahun 2009 diperoleh thitung sebesar -10,268 dan ttabel sebesar 2.228

dengan derajat kebebasan (df) 10. Karena thitung lebih kecil dari ttabel maka

hipotesis H0 diterima, yang artinya selisih yang terjadi antara anggaran dan

realisasinya masih dalam batas pengendalian manajemen.

Hasil uji t berpasangan (paired t test) pada selisih anggaran bahan baku

langsung tahun 2010 diperoleh thitung sebesar -6,635 dan ttabel sebesar 2.228 dengan

derajat kebebasan (df) 10. Karena thitung lebih kecil dari ttabel maka hipotesis H0

diterima, yang artinya selisih yang terjadi antara anggaran dan realisasinya masih

dalam batas pengendalian manajemen.

D. Hasil Uji T Berpasangan (Paired T Test) Anggaran Tenaga Kerja Langsung Tahun 2008-2010

Tabel 17. Hasil uji t berpasangan (paired t test) anggaran tenaga kerja langsung tahun 2008-2010

No. Tahun df thitung ttabel Hasil Uji T

1 2008 5 -5.007 2.571 H0 Diterima

2 2009 5 -5.029 2.571 H0 Diterima

3 2010 5 -4.087 2.571 H0 Diterima

Sumber : Laporan Laba-Rugi PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) (diolah)

Hasil uji t berpasangan (paired t test) pada selisih anggaran tenaga kerja

langsung tahun 2008 diperoleh thitung sebesar -5,007 dan ttabel sebesar 2.571 dengan

derajat kebebasan (df) 5. Karena thitung lebih kecil dari ttabel maka hipotesis H0

diterima, yang artinya selisih yang terjadi antara anggaran dan realisasinya masih

dalam batas pengendalian manajemen.

Page 77: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

63

Hasil uji t berpasangan (paired t test) pada selisih anggaran tenaga kerja

langsung tahun 2009 diperoleh thitung sebesar -5,029 dan ttabel sebesar 2.571 dengan

derajat kebebasan (df) 5. Karena thitung lebih kecil dari ttabel maka hipotesis H0

diterima, yang artinya selisih yang terjadi antara anggaran dan realisasinya masih

dalam batas pengendalian manajemen.

Hasil uji t berpasangan (paired t test) pada selisih anggaran tenaga kerja

langsung tahun 2010 diperoleh thitung sebesar -4,087 dan ttabel sebesar 2.571 dengan

derajat kebebasan (df) 5. Karena thitung lebih kecil dari ttabel maka hipotesis H0

diterima, yang artinya selisih yang terjadi antara anggaran dan realisasinya masih

dalam batas pengendalian manajemen.

E. Hasil Uji T Berpasangan (Paired T Test) Anggaran Biaya Overhead Tahun 2008-2010

Tabel 18. Hasil uji t berpasangan (paired t test) anggaran biaya overhead tahun 2008-2010

No. Tahun df thitung ttabel Hasil Uji T

1 2008 33 -1.632 2.035 H0 Diterima

2 2009 27 -3.970 2.052 H0 Diterima

3 2010 29 -3.965 2.045 H0 Diterima

Sumber : Laporan Laba-Rugi PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) (diolah)

Hasil uji t berpasangan (paired t test) pada selisih anggaran biaya overhead

tahun 2008 diperoleh thitung sebesar -1,632 dan ttabel sebesar 2.035 dengan derajat

kebebasan (df) 33. Karena thitung lebih kecil dari ttabel maka hipotesis H0 diterima,

yang artinya selisih yang terjadi antara anggaran dan realisasinya masih dalam

batas pengendalian manajemen.

Hasil uji t berpasangan (paired t test) pada selisih anggaran biaya overhead

tahun 2009 diperoleh thitung sebesar -3,970 dan ttabel sebesar 2.052 dengan derajat

kebebasan (df) 27. Karena thitung lebih kecil dari ttabel maka hipotesis H0 diterima,

yang artinya selisih yang terjadi antara anggaran dan realisasinya masih dalam

batas pengendalian manajemen.

Hasil uji t berpasangan (paired t test) pada selisih anggaran biaya overhead

tahun 2010 diperoleh thitung sebesar -3,965 dan ttabel sebesar 2.045 dengan derajat

kebebasan (df) 29. Karena thitung lebih kecil dari ttabel maka hipotesis H0 diterima,

Page 78: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

64

yang artinya selisih yang terjadi antara anggaran dan realisasinya masih dalam

batas pengendalian manajemen.

F. Hasil Uji T Berpasangan (Paired T Test) Anggaran Biaya Nonmanufaktur Tahun 2008-2010

Hasil uji t berpasangan (paired t test) pada selisih anggaran biaya

nonmanufaktur tahun 2008 diperoleh thitung sebesar -1,488 dan ttabel 1.992 sebesar

dengan derajat kebebasan (df) 76. Karena thitung lebih kecil dari ttabel maka

hipotesis H0 diterima, yang artinya selisih yang terjadi antara anggaran dan

realisasinya masih dalam batas pengendalian manajemen.

Tabel 19. Hasil uji t berpasangan (paired t test) anggaran biaya nonmanufaktur tahun 2008-2010

No. Tahun df thitung ttabel Hasil Uji T

1 2008 76 -1.488 1.992 H0 Diterima

2 2009 81 -1.288 1.990 H0 Diterima

3 2010 82 -2.838 1.989 H0 Diterima

Sumber : Laporan Laba-Rugi PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) (diolah)

Hasil uji t berpasangan (paired t test) pada selisih anggaran biaya

nonmanufaktur tahun 2009 diperoleh thitung sebesar -1,288 dan ttabel 1.990 sebesar

dengan derajat kebebasan (df) 81. Karena thitung lebih kecil dari ttabel maka

hipotesis H0 diterima, yang artinya selisih yang terjadi antara anggaran dan

realisasinya masih dalam batas pengendalian manajemen.

Hasil uji t berpasangan (paired t test) pada selisih anggaran biaya

nonmanufaktur tahun 2010 diperoleh thitung sebesar -2,838 dan ttabel 1.989 sebesar

dengan derajat kebebasan (df) 82. Karena thitung lebih kecil dari ttabel maka

hipotesis H0 diterima, yang artinya selisih yang terjadi antara anggaran dan

realisasinya masih dalam batas pengendalian manajemen.

G. Hasil Uji T Berpasangan (Paired T Test) Anggaran Laba Rugi Tahun 2008-2010

Hasil uji t berpasangan (paired t test) pada selisih anggaran laba rugi tahun

2008 diperoleh thitung sebesar -7,440 dan ttabel sebesar 4.303 dengan derajat

kebebasan (df) 2. Karena thitung lebih kecil dari ttabel maka hipotesis H0 diterima,

yang artinya selisih yang terjadi antara anggaran dan realisasinya masih dalam

batas pengendalian manajemen.

Page 79: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

65

Tabel 20. Hasil uji t berpasangan (paired t test) anggaran laba rugi tahun 2008-2010

No. Tahun df thitung ttabel Hasil Uji T

1 2008 2 -7.440 4.303 H0 Diterima

2 2009 2 -4.839 4.303 H0 Diterima

3 2010 2 -1.551 4.303 H0 Diterima

Sumber : Laporan Laba-Rugi PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) (diolah)

Hasil uji t berpasangan (paired t test) pada selisih anggaran laba rugi tahun

2009 diperoleh thitung sebesar -4,839 dan ttabel sebesar 4.303 dengan derajat

kebebasan (df) 2. Karena thitung lebih kecil dari ttabel maka hipotesis H0 diterima,

yang artinya selisih yang terjadi antara anggaran dan realisasinya masih dalam

batas pengendalian manajemen.

Hasil uji t berpasangan (paired t test) pada selisih anggaran laba rugi tahun

2010 diperoleh thitung sebesar -1,551 dan ttabel sebesar 4.303 dengan derajat

kebebasan (df) 2. Karena thitung lebih kecil dari ttabel maka hipotesis H0 diterima,

yang artinya selisih yang terjadi antara anggaran dan realisasinya masih dalam

batas pengendalian manajemen.

4.5. Pengendalian Manajemen

Anggaran pada PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) dievaluasi oleh

manajer keuangan tiap bulan apakah dapat dicapai atau tidak anggaran yang telah

direncanakan sebelumnya. Proses pengendalian dilakukan dengan cara masing-

masing manajer bagian membuat laporan kinerja setelah satu bulan berjalan.

Pengendalian yang dilakukan PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) jika

anggaran tidak dapat dicapai tanpa alasan yang dapat diterima maka akan diberi

sanksi berupa SP (Surat Peringatan) dan manajemen melakukan pengendalian

dengan cara menekan biaya agar dapat disesuaikan dengan anggaran. Dengan cara

sebagai berikut :

a. Efisiensi listrik dengan menghemat penggunaannya yaitu pabrik beroperasi

pada jam-jam yang tarif listriknya murah yaitu dari jam 8 sampai jam 4 sore

dan dilanjutkan lagi pada jam 11 malam sampai jam 7 pagi.

Page 80: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

66

b. Efisiensi pemakaian bahan baku dengan mengganti bahan baku dengan

merk lain tanpa mempengaruhi kualitas produk yang akan dihasilkan atas

dasar memenuhi kepuasan pelanggan.

c. Efisiensi gaji karyawan dengan penggurangan tenaga kerja dan dengan

menggunakan tenaga kerja yang lebih murah yaitu tenaga kerja kontrak dan

out sourcing atau mempekerjakan karyawan harian yang tidak mengikat

secara jangka panjang.

d. Efisiensi penghematan biaya kerja dengan mengurangi biaya-biaya yang

dapat ditekan seperti penggunaan kertas, telepon, lembur karyawan,

ekspedisi (pengiriman barang), dan lain-lain.

Jika terjadi over budget biaya atau melebihi anggaran yang telah

direncanakan maka untuk menutupi biaya tersebut adalah dari cash flow

pendapatan.

4.6. Implikasi Manajerial

Hasil penelitian mengenai analisis anggaran operasional pada PT Hadinata

Brothers (Ligna Furniture) menunjukkan bahwa terjadi selisih antara anggaran

dengan realisasinya. Dimana berdasarkan analisis varians, sebagian besar

anggaran mengalami selisih yang cukup signifikan. Selisih tersebut perlu

diperbaiki dengan meminimalkannya dan berusaha semaksimal mungkin untuk

membuat anggaran dapat terealisasi dengan baik. Yang berkaitan pula dengan

menggunakan seluruh sumber daya yang dimiliki PT Hadinata Brothers (Ligna

Furniture) secara lebih efektif dan efisien. Sedangkan berdasarkan uji t

berpasangan (paired t test) diperoleh bahwa selisih yang terjadi pada anggaran

operasional pada PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) masih dalam batas

pengendalian manajemen walaupun dalam analisis varians terdapat selisih yang

bernilai negatif.

Sehingga diperlukan peran manajemen untuk memperbaiki kinerja

karyawan dalam mencapai anggaran yang telah ditetapkan. Dengan implikasi

manajemen sebagai berikut :

1. Membuat anggaran yang mungkin dapat dicapai masing-masing bagian dan

disesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki agar anggaran yang dibuat

tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Khususnya dalam penelitian ini

Page 81: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

67

dimana menetapkan anggaran penjualan yang terlalu tinggi namun hal

tersebut sulit dicapai sehingga menjadi tidak efisien.

2. Mengkomunikasikan anggaran yang hendak dicapai dengan jelas pada

setiap bagian agar tidak terjadi kesalahpahaman dan bias (gangguan).

Komunikasi dapat membuat seluruh bagian mengerti dan dapat menerima

kebijakan yang telah dibuat sehingga dapat memaksimalkan kinerjanya.

3. Memantau secara berkala kinerja pencapaian anggaran yang telah dilakukan

oleh karyawan. Dilakukan agar jika terdapat penyimpangan segera dapat

diperbaiki dan dievaluasi. Serta agar penyimpangan yang terjadi pada

anggaran tidak terjadi lagi.

Page 82: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis dapat menarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

a. Metode yang digunakan PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) dalam

proses penyusunan anggaran adalah metode campuran antara bottom up

dan top down. Faktor utama yang paling banyak dipertimbangkan untuk

menyusun anggaran pada PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) adalah

realisasi anggaran tahun lalu atau tahun sebelumnya dan Purchase Order

(PO) tahun lalu.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi selisih anggaran operasional adalah dari

kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri,

kebijakan pemerintah, realisasi anggaran operasional tahun sebelumnya,

karyawan, pembelian dan pemeliharaan aktiva, penelitian, lingkungan

sekitar, promosi, pinjaman bank dan leasing.

c. Proses pengendalian dilakukan dengan cara masing-masing manajer

bagian membuat laporan kinerja setelah satu bulan berjalan. Pengendalian

yang dilakukan PT Hadinata Brothers (Ligna Furniture) melalui efisiensi

listrik, pemakaian bahan baku, karyawan, penghematan biaya kerja.

2. Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, maka saran

yang dapat dijadikan bahan pertimbangan adalah sebagai berikut :

a. Segera melakukan tindakan koreksi berdasarkan hasil evaluasi agar dapat

meminimalisir kerugian yang dapat terjadi dimasa yang akan datang.

Misalnya agar penjualan dapat dinaikan, maka tindakan yang dapat

dilakukan adalah dengan menurunkan harga dan memotong biaya untuk

mempertahankan keuntungan.

b. Dalam hal efisiensi bahan baku untuk beralih kepada pemasok (supplier)

lain yang lebih murah harga bahan bakunya.

Page 83: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

69

DAFTAR PUSTAKA

Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik No. 10/02/Th. XIV 1 Februari 2011. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar Dan Sedang Triwulan IV Tahun 2010. http://www.bps.go.id. [27 Maret 2011]

Blocher, E.J., K.H. Chen, G. Cokins, T.W. Lin. 2007. Manajemen Biaya

Penekanan Strategis. Edisi 3 Buku 2. Salemba Empat, Jakarta. Charlie, L. 2006. Kilas Kilau Bisnis Cetakan Pertama. PT Elex Media

Komputindo, Jakarta. Dessler, G. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid 1 Edisi Kesepuluh.

PT.Indeks, Jakarta. Hansen, D.R., M.M. Mowen. 2006. Akuntansi Manajemen, Terjemahan Dewi

Fitriasari Dan Deny Arnos Kawary. Buku Satu. Edisi Ketujuh. Salemba Empat, Jakarta.

Herjanto, E. 2007. Manajemen Operasi Edisi Ketiga. PT Gramedia. Widiasarana

Indonesia, Jakarta. Horngren, C.T., S.M. Datar, G. Foster. 2008. Akuntansi Biaya Dengan Penekanan

Manajerial. Alih Bahasa P.A. Lestari. Erlangga, Jakarta. Ismail, H., D. Prawironegoro. 2009. Sistem Pengendalian Manajemen Konsep

Dan Aplikasi, Mitra Wacana Media, Jakarta. Istijanto, M.M.,M.Com. 2005. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. PT. Gramedia,

Jakarta. Laberta, C. 2010. Analisis Anggaran Dana Tanggung Jawab Sosial PT Pertamina

(Persero) (Studi Kasus : PT Pertamina (Persero) Kantor Pusat, Jakarta). Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Lastowo, H. 2010. Evaluasi Anggaran Belanja Sebagai Alat Pengendali Keuangan

(Studi Kasus Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kearsipan Arsip Nasional Republik Indonesia). Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Marizar, E.S. 2005. Designing Furniture. Cetakan Pertama. Media Pressindo,

Yogyakarta. Monalisa, I. 2010. Analisis Anggaran Opersional Pada Hotel ASBH Bandung.

Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Page 84: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

70

Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi Ketiga. Salemba Empat,

Jakarta. Nugroho, B.A. 2006. Cara Praktis Statistik Dengan SPSS. Penerbit Andi,

Yogyakarta. Prawironegoro, D., A. Purwanto. 2008. Penganggaran Perusahaan. Mitra Wacana

Media, Jakarta. Rudianto. 2009. Penganggaran. Edisi Pertama. Erlangga Jakarta. Sasongko, C., S.R. Parulian. 2010. Anggaran. Salemba Empat, Jakarta. Shim, J.K., J.G Siegel. 2001. Budgeting: Pedoman Lengkap Langkah-Langkah

Penganggaran. Terjemahan Julius Mulyadi Dan Neneng Natalia. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Suyanto, M. 2007. Marketing Strategi Top Brand Indonesia. Andi, Yogyakarta. SWA. Top 250 Indonesia Original Brands. http://swamediainc.com. [7 Agustus

2011] Witjaksono, A. 2006. Akuntansi Biaya. Cetakan Pertama. Graha Ilmu,

Yogyakarta. Website Resmi Pemerintahan Jawa Barat. Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in

Figures 2010. http://www.jabarprov.go.id. [7 Agustus 2011] Website Resmi Pemerintahan Kota Bogor. Industri. http://kotabogor.go.id. [7

Agustus 2011] Wiwoho, A. 2008. Pengetahuan Tata Hidang. Erlangga, Jakarta. Wulandari, R. 2004. Kajian Biaya Operasional Dana Pensiun Pemberi Kerja.

Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Page 85: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

LAMPIRAN

Page 86: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

Lampiran 1. Struktur Organisasi PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)

Komisaris

Presiden Direktur

Direktur Sekretaris

Wakil Direktur

Manajer Marketing Manajer HRD Manajer Accounting Manajer Finansial Manajer Purchasing Manajer Produksi

Promotion Personalia Accounting Logistic Pembahanan

Sales Kendaraan Tax Accounting Maintenance

Distribution Umum Kasir PPIC

(Product Planning Inventory Control)

KLH Cost Accounting R & D

MIS

(Management Information System)

Page 87: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

Lampiran

ANA

Bapak/Ib

Swawancaberikut. menyelesBogor.

Penelitian

1. Mm

2. Bsep P

saya berjkepenting

Skarena kdan anali

Terima k

Salam,

Devitana

H240970

Email : d

n 2. Daftar P

ALISIS ANG

bu yang terho

aya mohon ara sesuai deWawancarasaikan tugas

n ini memili

Manfaat penemengembangBagi perusahehingga daperusahaan.

erlu saya sajanji bahwagan penelitia

aya sangat melengkapan isis selanjutn

kasih atas ban

a Darofit

027

devitana.daro

Pertanyaan W

FAK

GGARAN O

ormat,

bantuannyaengan pengaa ini disusun akhir, yang

iki manfaat d

elitian ini bagkan ilmu pehaan adalah pat meningk

ampaikan baa seluruh infan ini saja.

mengharapkjawaban yan

nya.

ntuan dan ke

ofit@yahoo.

Wawancara

INSTITU

KULTAS E

DEPAR

OPERASION

(LIGNA F

a agar berkealaman yangn sebagai b

g merupakan

dari 2 sisi, ya

agi dunia peengetahuan k

untuk lebihkatkan efekt

ahwa tidak aformasi yan

kan Bapak/Ibng diberikan

erjasamanya

com

UT PERT

EKONOM

RTEMEN

NAL PADA

FURNITUR

enan untuk mg dirasakan tbagian dari n program ya

aitu :

endidikan adkhususnya dih memahamtifitas dan e

ada unsur kng disampaik

bu berkenann akan sanga

a.

ANIAN B

MI DAN M

MANAJE

A PT. HADI

RE)

meluangkan terkait dengariset yang

ang diselengg

dalah sebagai bidang Keu

mi pentingnyefisiensi sum

omersial di kan hanya a

n untuk menjat membantu

BOGOR

MANAJEM

EMEN

INATA BRO

waktu untuan pertanyaadilakukan dgarakan Inst

ai salah satu uangan. ya penyusunmber daya y

dalam peneakan dipergu

jawab semuu proses pen

MEN

OTHERS

uk melakukaan-pertanyaadalam rangktitut Pertania

proses untu

nan anggarayang dimilik

elitian ini daunakan untu

ua pertanyaanngolahan da

an an ka an

uk

an ki

an uk

n, ta

Page 88: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

Aspek Internal Perusahaan :

1. Apakah tujuan, visi, dan misi dari PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)?

2. Bagaimanakah struktur organisasi PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)?

3. Bagaimanakah sejarah dan perkembangan PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)?

Konsep Anggaran :

1. Kapankah PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture) melakukan proses penyusunan

anggaran?

2. Metode apakah yang digunakan PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture) dalam

menyusun anggaran?

3. Tujuan apakah yang ingin dicapai melalui penyusunan anggaran pada PT. Hadinata

Brothers (Ligna Furniture)?

4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyusunan anggaran pada PT. Hadinata

Brothers (Ligna Furniture)?

5. Siapa saja pihak yang berkepentingan atau ikut dalam proses penyusunan anggaran

pada PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)?

6. Bagaimana prosedur penyusunan anggaran pada PT. Hadinata Brothers (Ligna

Furniture)?

7. Kapan dan bagaimana proses pengendalian atau pengawasan yang dilakukan PT.

Hadinata Brothers (Ligna Furniture) terhadap anggaran?

8. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan selisih yang terjadi antara anggaran

operasional dengan realisasinya pada PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)?

Page 89: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

Anggaran Realisasi Selisih Anggaran Realisasi SelisihSofa 2,314,026 16206 16983 777 37,500,000,000 39,299,103,558 1,799,103,558 4.80 FavorableMeja Makan 503,861 21831 15153 (6678) 11,000,000,000 7,635,005,733 (3,364,994,267) -30.59 UnfavorableKursi Makan 224,888 111166 90918 (20248) 25,000,000,000 20,446,367,184 (4,553,632,816) -18.21 UnfavorableBed 1,486,485 9418 5223 (4195) 14,000,000,000 7,763,911,155 (6,236,088,845) -44.54 UnfavorableLemari Pakaian 2,494,874 5211 3855 (1356) 13,000,000,000 9,617,739,270 (3,382,260,730) -26.02 UnfavorableMeja Tulis 407,745 12263 3204 (9059) 5,000,000,000 1,306,414,980 (3,693,585,020) -73.87 UnfavorableKursi Kantor 271,013 16604 6409 (10195) 4,500,000,000 1,736,879,248 (2,763,120,752) -61.40 UnfavorableTotal 192699 141745 (50954) 110,000,000,000 87,805,421,128 (22,194,578,872) -20.18 Unfavorable

Anggaran Realisasi Selisih Anggaran Realisasi SelisihSofa 2,571,140 13107 14890 1783 33,700,000,000 38,284,274,600 4,584,274,600 13.60 FavorableMeja Makan 559,845 17862 12052 (5810) 10,000,000,000 6,747,251,940 (3,252,748,060) -32.53 UnfavorableKursi Makan 249,875 98049 72312 (25737) 24,500,000,000 18,068,961,000 (6,431,039,000) -26.25 UnfavorableBed 1,651,650 7871 4075 (3796) 13,000,000,000 6,730,473,750 (6,269,526,250) -48.23 UnfavorableLemari Pakaian 2,772,082 4329 2792 (1537) 12,000,000,000 7,739,652,944 (4,260,347,056) -35.50 UnfavorableMeja Tulis 453,050 8388 2159 (6229) 3,800,000,000 978,134,950 (2,821,865,050) -74.26 UnfavorableKursi Kantor 301,125 9963 4318 (5645) 3,000,000,000 1,300,295,390 (1,699,704,610) -56.66 UnfavorableTotal 159568 112598 (46970) 100,000,000,000 79,849,044,574 (20,150,955,426) -20.15 Unfavorable

Anggaran Realisasi Selisih Anggaran Realisasi SelisihSofa 2,699,697 8149 10002 1853 22,000,000,000 25,716,542,280 3,716,542,280 16.89 FavorableMeja Makan 587,837 16671 9006 (7665) 9,800,000,000 5,041,964,070 (4,758,035,930) -48.55 UnfavorableKursi Makan 262,369 92237 54036 (38201) 24,200,000,000 13,502,245,500 (10,697,754,500) -44.21 UnfavorableBed 1,734,233 7438 2039 (5399) 12,900,000,000 3,367,714,350 (9,532,285,650) -73.89 UnfavorableLemari Pakaian 2,910,686 4054 1649 (2405) 11,800,000,000 4,571,163,218 (7,228,836,782) -61.26 UnfavorableMeja Tulis 475,703 7778 1199 (6579) 3,700,000,000 543,206,950 (3,156,793,050) -85.32 UnfavorableKursi Kantor 316,181 8223 2400 (5823) 2,600,000,000 722,716,762 (1,877,283,238) -72.20 UnfavorableTotal 144550 80331 (64219) 87,000,000,000 53,465,553,130 (33,534,446,870) -38.55 Unfavorable

Lampiran 3. Hasil Analisis Varians Anggaran PenjualanPT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)

PenjualanAnggaran Berbanding Realisasi

Anggaran Berbanding Realisasi

Produk Harga Jual (Rp) Total Pendapatan (Rp)Unit TerjualTahun 2008

Selisih (%) F/U

PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)Penjualan

Tahun 2009

Produk Harga Jual (Rp) Unit Terjual Total Pendapatan (Rp) Selisih (%) F/U

PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)Penjualan

Anggaran Berbanding RealisasiTahun 2010

Produk Harga Jual (Rp) Unit Terjual Total Pendapatan (Rp) Selisih (%) F/U

Page 90: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

Anggaran Realisasi Selisih Anggaran Realisasi SelisihSofa 2,152,044 11710 10367 (1343) 25,200,000,000 22,310,018,320 (2,889,981,680) -11.47 FavorableMeja Makan 468,591 21554 16976 (4578) 10,100,000,000 7,954,810,792 (2,145,189,208) -21.24 FavorableKursi Makan 209,146 59289 50558 (8731) 12,400,000,000 10,573,926,016 (1,826,073,984) -14.73 FavorableBed 1,397,296 7443 5583 (1860) 10,400,000,000 7,801,617,620 (2,598,382,380) -24.98 FavorableLemari Pakaian 2,345,182 3966 3284 (681) 9,300,000,000 7,702,728,356 (1,597,271,644) -17.17 FavorableMeja Tulis 387,358 8777 5138 (3640) 3,400,000,000 1,990,201,850 (1,409,798,150) -41.46 FavorableKursi Kantor 257,462 16313 8856 (7457) 4,200,000,000 2,280,024,240 (1,919,975,760) -45.71 FavorableTotal 129052 100762 (28289) 75,000,000,000 60,613,327,194 (14,386,672,806) -19.18 Favorable

Anggaran Realisasi Selisih Anggaran Realisasi SelisihSofa 2,391,160 10413 9020 (1394) 24,900,000,000 21,567,558,860 (3,332,441,140) -13.38 FavorableMeja Makan 520,656 17862 13785 (4077) 9,300,000,000 7,177,237,205 (2,122,762,795) -22.83 FavorableKursi Makan 232,384 51208 42303 (8905) 11,900,000,000 9,830,583,250 (2,069,416,750) -17.39 FavorableBed 1,536,035 6185 4523 (1661) 9,500,000,000 6,947,893,450 (2,552,106,550) -26.86 FavorableLemari Pakaian 2,578,036 3142 2574 (568) 8,100,000,000 6,636,364,308 (1,463,635,692) -18.07 FavorableMeja Tulis 421,337 2611 2345 (266) 1,100,000,000 988,060,989 (111,939,011) -10.18 FavorableKursi Kantor 280,046 12498 5084 (7414) 3,500,000,000 1,423,857,982 (2,076,142,018) -59.32 FavorableTotal 103919 79635 (24284) 68,300,000,000 54,571,556,044 (13,728,443,956) -20.10 Favorable

Anggaran Realisasi Selisih Anggaran Realisasi SelisihSofa 2,510,718 9081 7341 (1740) 22,800,000,000 18,431,114,980 (4,368,885,020) -19.16 FavorableMeja Makan 546,689 13536 9153 (4383) 7,400,000,000 5,004,000,180 (2,395,999,820) -32.38 FavorableKursi Makan 244,003 41803 26897 (14905) 10,200,000,000 6,563,016,118 (3,636,983,882) -35.66 FavorableBed 1,612,837 4526 2537 (1990) 7,300,000,000 4,091,243,450 (3,208,756,550) -43.96 FavorableLemari Pakaian 2,706,938 2217 1132 (1085) 6,000,000,000 3,064,282,308 (2,935,717,692) -48.93 FavorableMeja Tulis 442,404 2260 1885 (375) 1,000,000,000 834,145,950 (165,854,050) -16.59 FavorableKursi Kantor 294,048 11223 3097 (8126) 3,300,000,000 910,530,362 (2,389,469,638) -72.41 FavorableTotal 84646 52042 (32603) 58,000,000,000 38,898,333,348 (19,101,666,652) -32.93 Favorable

Lampiran 4. Hasil Analisis Varians Anggaran ProduksiPT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)

ProduksiAnggaran Berbanding Realisasi

Tahun 2008

F/U

PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)Produksi

Anggaran Berbanding RealisasiTahun 2009

Produk Biaya Produksi Per Unit (Rp) Unit yang Diproduksi Total Produksi (Rp) Selisih (%)

F/U

F/U

PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)Produksi

Anggaran Berbanding RealisasiTahun 2010

Produk Biaya Produksi Per Unit (Rp) Unit yang Diproduksi Total Produksi (Rp) Selisih (%)

Produk Biaya Produksi Per Unit (Rp) Unit yang Diproduksi Total Produksi (Rp) Selisih (%)

Page 91: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

Anggaran Realisasi Selisih Anggaran Realisasi SelisihKayu (m2) 1,620,000 4568 3946 (622) 7,400,000,000 6,392,520,000 (1,007,480,000) -13.61 FavorableParticle/Triplek (lembar) 52,200 124521 108864 (15657) 6,500,000,000 5,682,700,800 (817,299,200) -12.57 FavorableVeneer/Lapisan Kayu Tipis (m2) 11,700 470085 424960 (45125) 5,500,000,000 4,972,032,000 (527,968,000) -9.60 FavorableKain Jok (m) 23,660 228233 180130 (48103) 5,400,000,000 4,261,875,800 (1,138,124,200) -21.08 FavorableBusa (lembar) 13,650 329670 260183 (69487) 4,500,000,000 3,551,497,950 (948,502,050) -21.08 FavorableCat (liter) 27,482 127356 104810 (22546) 3,500,000,000 2,880,388,420 (619,611,580) -17.70 FavorableLem (tube) 19,320 155280 110301 (44979) 3,000,000,000 2,131,015,320 (868,984,680) -28.97 FavorableKarton Box (lembar) 79,050 31626 17970 (13656) 2,500,000,000 1,420,528,500 (1,079,471,500) -43.18 FavorableSkrup (piece) 54,520 13756 12028 (1728) 750,000,000 655,766,560 (94,233,440) -12.56 FavorablePaku (kg) 11,750 63830 59450 (4380) 750,000,000 698,537,500 (51,462,500) -6.86 FavorableAmplas (lembar) 2,565 311891 286913 (24978) 800,000,000 735,931,104 (64,068,896) -8.01 FavorableTotal 1860816 1569555 (291262) 40,600,000,000 33,382,793,954 (7,217,206,046) -17.78 Favorable

Anggaran Realisasi Selisih Anggaran Realisasi SelisihKayu (m2) 1,800,000 4111 3530 (581) 7,400,000,000 6,354,000,000 (1,046,000,000) -14.14 FavorableParticle/Triplek (lembar) 58,000 108621 90407 (18214) 6,300,000,000 5,243,606,000 (1,056,394,000) -16.77 FavorableVeneer/Lapisan Kayu Tipis (m2) 13,000 476923 406000 (70923) 6,200,000,000 5,278,000,000 (922,000,000) -14.87 FavorableKain Jok (m) 26,000 192308 161200 (31108) 5,000,000,000 4,191,200,000 (808,800,000) -16.18 FavorableBusa (lembar) 15,000 300000 241193 (58807) 4,500,000,000 3,617,895,000 (882,105,000) -19.60 FavorableCat (liter) 30,200 109272 93820 (15452) 3,300,000,000 2,833,364,000 (466,636,000) -14.14 FavorableLem (tube) 21,000 119048 90311 (28737) 2,500,000,000 1,896,531,000 (603,469,000) -24.14 FavorableKarton Box (lembar) 85,000 24706 16090 (8616) 2,100,000,000 1,367,650,000 (732,350,000) -34.87 FavorableSkrup (piece) 58,000 25862 11999 (13863) 1,500,000,000 695,942,000 (804,058,000) -53.60 FavorablePaku (kg) 12,500 88000 58491 (29509) 1,100,000,000 731,137,500 (368,862,500) -33.53 FavorableAmplas (lembar) 2,700 444444 277913 (166531) 1,200,000,000 750,365,505 (449,634,495) -37.47 FavorableTotal 1893294 1450954 (442340) 41,100,000,000 32,959,691,005 (8,140,308,995) -19.81 Favorable

Anggaran Realisasi Selisih Anggaran Realisasi SelisihKayu (m2) 1,890,000 3704 2589 (1115) 7,000,000,000 4,892,400,000 (2,107,600,000) -30.11 FavorableParticle/Triplek (lembar) 60,900 85386 64207 (21179) 5,200,000,000 3,910,186,000 (1,289,814,000) -24.80 FavorableVeneer/Lapisan Kayu Tipis (m2) 13,650 351648 253352 (98296) 4,800,000,000 3,458,260,000 (1,341,740,000) -27.95 FavorableKain Jok (m) 27,300 172161 123050 (49112) 4,700,000,000 3,359,252,000 (1,340,748,000) -28.53 FavorableBusa (lembar) 15,750 279365 191613 (87752) 4,400,000,000 3,017,910,000 (1,382,090,000) -31.41 FavorableCat (liter) 31,710 110375 67448 (42928) 3,500,000,000 2,138,764,000 (1,361,236,000) -38.89 FavorableLem (tube) 22,050 126984 72677 (54307) 2,800,000,000 1,602,531,000 (1,197,469,000) -42.77 FavorableKarton Box (lembar) 89,250 15686 10562 (5124) 1,400,000,000 942,650,000 (457,350,000) -32.67 FavorableSkrup (piece) 60,900 16420 7523 (8898) 1,000,000,000 458,142,000 (541,858,000) -54.19 FavorablePaku (kg) 13,125 67048 33801 (33247) 880,000,000 443,637,500 (436,362,500) -49.59 FavorableAmplas (lembar) 2,835 289242 134204 (155037) 820,000,000 380,469,730 (439,530,270) -53.60 FavorableTotal 1518019 961025 (556994) 36,500,000,000 24,604,202,230 (11,895,797,770) -32.59 Favorable

Lampiran 5. Hasil Analisis Varians Anggaran Bahan Baku LangsungPT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)

Bahan Baku LangsungAnggaran Berbanding Realisasi

Tahun 2008

F/U

PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)Bahan Baku Langsung

Anggaran Berbanding RealisasiTahun 2009

Bahan Baku Langsung Harga Beli Satuan (Rp) Jumlah yang Digunakan dalam Satuan Total Bahan Baku Langsung (Rp) Selisih (%)

F/U

PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)Bahan Baku Langsung

Anggaran Berbanding RealisasiTahun 2010

Bahan Baku Langsung Harga Beli Satuan (Rp) Jumlah yang Digunakan dalam Satuan Total Bahan Baku Langsung (Rp) Selisih (%)

F/UBahan Baku Langsung Harga Beli Satuan (Rp) Jumlah yang Digunakan dalam Satuan Total Bahan Baku Langsung (Rp) Selisih (%)

Page 92: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

Anggaran Realisasi Selisih Anggaran Realisasi SelisihPabrik Kayu 268 2,891,791 2,597,124 (294,667) 9,300,000,000 8,352,350,085 (947,649,915) -10.19 FavorablePabrik Axima 191 4,013,962 3,600,480 (413,482) 9,200,000,000 8,252,300,231 (947,699,769) -10.30 FavorablePabrik Pembahanan & Saw Mill 38 4,495,614 2,301,097 (2,194,517) 2,050,000,000 1,049,300,134 (1,000,699,866) -48.81 FavorableSistem & Logistic 64 2,617,188 1,309,505 (1,307,682) 2,010,000,000 1,005,700,076 (1,004,299,924) -49.97 FavorableTeknik 32 3,190,104 2,514,974 (675,130) 1,225,000,000 965,750,089 (259,249,911) -21.16 FavorableQA / QC 28 3,720,238 2,858,224 (862,014) 1,250,000,000 960,363,281 (289,636,719) -23.17 FavorableTotal 621 25,035,000,000 20,585,763,896 (4,449,236,104) -17.77 Favorable

Anggaran Realisasi Selisih Anggaran Realisasi SelisihPabrik Kayu 256 2,636,719 2,295,719 (340,999) 8,100,000,000 7,052,450,085 (1,047,549,915) -12.93 FavorablePabrik Axima 183 3,278,689 2,756,060 (522,629) 7,200,000,000 6,052,307,231 (1,147,692,769) -15.94 FavorablePabrik Pembahanan & Saw Mill 36 3,472,222 2,197,917 (1,274,305) 1,500,000,000 949,500,134 (550,499,866) -36.70 FavorableSistem & Logistic 61 1,912,568 1,225,137 (687,432) 1,400,000,000 896,800,076 (503,199,924) -35.94 FavorableTeknik 31 3,225,806 2,061,156 (1,164,650) 1,200,000,000 766,750,089 (433,249,911) -36.10 FavorableQA / QC 27 3,580,247 2,375,196 (1,205,051) 1,160,000,000 769,563,409 (390,436,591) -33.66 FavorableTotal 594 20,560,000,000 16,487,371,024 (4,072,628,976) -19.81 Favorable

Anggaran Realisasi Selisih Anggaran Realisasi SelisihPabrik Kayu 243 2,057,613 1,492,781 (564,832) 6,000,000,000 4,352,950,085 (1,647,049,915) -27.45 FavorablePabrik Axima 174 2,394,636 1,940,808 (453,828) 5,000,000,000 4,052,407,231 (947,592,769) -18.95 FavorablePabrik Pembahanan & Saw Mill 34 3,676,471 1,714,503 (1,961,968) 1,500,000,000 699,517,134 (800,482,866) -53.37 FavorableSistem & Logistic 58 2,442,529 871,839 (1,570,690) 1,700,000,000 606,800,076 (1,093,199,924) -64.31 FavorableTeknik 29 2,701,149 1,427,443 (1,273,706) 940,000,000 496,750,289 (443,249,711) -47.15 FavorableQA / QC 25 2,200,000 1,568,878 (631,122) 660,000,000 470,663,429 (189,336,571) -28.69 FavorableTotal 563 15,800,000,000 10,679,088,244 (5,120,911,756) -32.41 Favorable

Tenaga Kerja LangsungAnggaran Berbanding Realisasi

Tahun 2009

Tenaga Kerja Langsung Jumlah (Orang) Total Tenaga Kerja Langsung (Rp) Selisih (%) F/URata-Rata Gaji Per Bulan

Tenaga Kerja Langsung Jumlah (Orang) Total Tenaga Kerja Langsung (Rp) Selisih (%)

PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)Tenaga Kerja Langsung

Anggaran Berbanding RealisasiTahun 2010

F/URata-Rata Gaji Per Bulan

PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)

Rata-Rata Gaji Per Bulan Total Tenaga Kerja Langsung (Rp) Selisih (%) F/UTenaga Kerja Langsung Jumlah (Orang)

Lampiran 6. Hasil Analisis Varians Anggaran Tenaga Kerja LangsungPT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)

Tenaga Kerja LangsungAnggaran Berbanding Realisasi

Tahun 2008

Page 93: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Selisih (Rp) Selisih (%) F/UOverhead Tetap :Asuransi Tenaga Kerja 160,000,000 171,190,237 11,190,237 6.99 UnfavorableAsuransi 4,500,000 8,363,310 3,863,310 85.85 UnfavorableIuran 1,500,000 1,570,141 70,141 4.68 UnfavorablePenyusutan Gedung 700,000,000 253,934,480 (446,065,520) -63.72 FavorablePenyusutan Mesin & Genset 800,000,000 460,473,992 (339,526,008) -42.44 FavorablePenyusutan Kendaraan 270,000,000 65,596,987 (204,403,013) -75.70 FavorablePenyusutan Inventaris 360,000,000 105,730,952 (254,269,048) -70.63 FavorablePenyusutan Instalasi 235,000,000 52,518,916 (182,481,084) -77.65 FavorableJumlah Overhead Tetap 2,531,000,000 1,119,379,015 (1,411,620,985) -55.77 FavorableOverhead Variabel :Listrik 3,320,000,000 2,999,640,966 (320,359,034) -9.65 FavorablePengobatan 1,038,000,000 798,275,449 (239,724,551) -23.09 FavorableTunjangan Hari Tua 290,800,000 353,044,971 62,244,971 21.40 UnfavorablePerjalanan Dinas 316,000,000 131,722,700 (184,277,300) -58.32 FavorableOnderdil-Onderdil Mesin 520,000,000 369,756,085 (150,243,915) -28.89 FavorableMinyak Pelumas 109,250,000 117,129,318 7,879,318 7.21 UnfavorablePemeliharaan Bangunan 75,000,000 77,875,500 2,875,500 3.83 UnfavorablePercetakan dan Alat Kantor 150,000,000 127,288,916 (22,711,084) -15.14 FavorableKesejahteraan Karyawan 130,000,000 71,878,176 (58,121,824) -44.71 FavorablePemeliharaan Inventaris 130,000,000 120,038,929 (9,961,071) -7.66 FavorableTelepon dan Telex 34,000,000 29,535,491 (4,464,509) -13.13 FavorablePemeliharaan Kendaraan 100,000,000 45,417,309 (54,582,691) -54.58 FavorableAlat-Alat Listrik dan Perlengkapan 112,000,000 50,961,911 (61,038,089) -54.50 FavorableBiaya R&D 25,000,000 9,891,552 (15,108,448) -60.43 FavorablePemeliharaan Mesin dan Genset 180,000,000 101,162,450 (78,837,550) -43.80 FavorableParkir dan Retribusi 7,000,000 5,540,700 (1,459,300) -20.85 FavorableSumbangan 4,000,000 1,950,000 (2,050,000) -51.25 FavorableBahan Bakar Solar 200,000,000 106,550,400 (93,449,600) -46.72 FavorableKirim Surat/Paket 750,000 710,506 (39,494) -5.27 FavorableBiaya Makan&Transport 50,000,000 - (50,000,000) -100.00 FavorablePerijinan 2,500,000 - (2,500,000) -100.00 FavorableTraining 2,000,000 - (2,000,000) -100.00 FavorablePerjamuan 700,000 - (700,000) -100.00 FavorableSampel 20,000,000 29,000 (19,971,000) -99.86 FavorableLain-Lain 17,000,000 6,990,000 (10,010,000) -58.88 FavorableJumlah Overhead Variabel 6,834,000,000 5,525,390,329 (1,308,609,671) -19.15 FavorableTotal 9,365,000,000 6,644,769,344 (2,720,230,656) -29.05 Favorable

Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Selisih (Rp) Selisih (%) F/UOverhead Tetap :Asuransi Tenaga Kerja 172,000,000 53,959,196 (118,040,804) -68.63 FavorableAsuransi 9,000,000 10,195,769 1,195,769 13.29 UnfavorableIuran 2,000,000 1,104,620 (895,380) -44.77 FavorablePenyusutan Gedung 300,000,000 192,934,480 (107,065,520) -35.69 FavorablePenyusutan Mesin & Genset 400,000,000 356,473,992 (43,526,008) -10.88 FavorablePenyusutan Kendaraan 150,000,000 55,409,922 (94,590,078) -63.06 FavorablePenyusutan Inventaris 185,000,000 93,730,952 (91,269,048) -49.33 FavorablePenyusutan Instalasi 105,000,000 42,518,916 (62,481,084) -59.51 FavorableJumlah Overhead Tetap 1,323,000,000 806,327,847 (516,672,153) -39.05 FavorableOverhead Variabel :Listrik 2,827,000,000 2,613,909,701 (213,090,299) -7.54 FavorablePengobatan 774,150,000 582,792,125 (191,357,875) -24.72 FavorableTunjangan Hari Tua 350,000,000 398,159,965 48,159,965 13.76 UnfavorablePerjalanan Dinas 132,000,000 148,971,322 16,971,322 12.86 UnfavorableOnderdil-Onderdil Mesin 360,000,000 118,697,823 (241,302,177) -67.03 FavorableMinyak Pelumas 120,000,000 102,688,875 (17,311,125) -14.43 FavorablePemeliharaan Bangunan 78,000,000 95,731,579 17,731,579 22.73 UnfavorablePercetakan dan Alat Kantor 128,000,000 88,508,804 (39,491,196) -30.85 FavorableKesejahteraan Karyawan 72,000,000 48,977,035 (23,022,965) -31.98 FavorablePemeliharaan Inventaris 121,000,000 35,349,759 (85,650,241) -70.79 FavorableTelepon dan Telex 30,000,000 27,554,311 (2,445,689) -8.15 FavorablePemeliharaan Kendaraan 46,000,000 25,588,000 (20,412,000) -44.37 FavorableAlat-Alat Listrik dan Perlengkapan 51,000,000 16,020,000 (34,980,000) -68.59 FavorableBiaya R&D 10,000,000 7,730,069 (2,269,931) -22.70 FavorablePemeliharaan Mesin dan Genset 102,000,000 4,274,800 (97,725,200) -95.81 FavorableParkir dan Retribusi 6,000,000 2,022,000 (3,978,000) -66.30 FavorableSumbangan 2,000,000 750,000 (1,250,000) -62.50 FavorableBahan Bakar Solar 100,000,000 440,000 (99,560,000) -99.56 FavorableKirim Surat/Paket 850,000 - (850,000) -100.00 FavorableLain-Lain 7,000,000 - (7,000,000) -100.00 FavorableJumlah Overhead Variabel 5,317,000,000 4,318,166,168 (998,833,832) -18.79 FavorableTotal 6,640,000,000 5,124,494,015 (1,515,505,985) -22.82 Favorable

Tahun 2009

Lampiran 7. Hasil Analisis Varians Anggaran Biaya Overhead

PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)Overhead

Anggaran Berbanding Realisasi

PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)Overhead

Anggaran Berbanding RealisasiTahun 2008

Page 94: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Selisih (Rp) Selisih (%) F/UOverhead Tetap :Asuransi Tenaga Kerja 103,000,000 50,065,752 (52,934,248) -51.39 FavorableAsuransi 9,000,000 6,822,032 (2,177,968) -24.20 FavorableIuran 900,000 388,500 (511,500) -56.83 FavorablePenyusutan Gedung 295,000,000 141,934,410 (153,065,590) -51.89 FavorablePenyusutan Mesin & Genset 388,000,000 285,473,988 (102,526,012) -26.42 FavorablePenyusutan Kendaraan 149,000,000 44,683,326 (104,316,674) -70.01 FavorablePenyusutan Inventaris 184,000,000 82,730,840 (101,269,160) -55.04 FavorablePenyusutan Instalasi 104,000,000 31,518,326 (72,481,674) -69.69 FavorableJumlah Overhead Tetap 1,232,900,000 643,617,174 (589,282,826) -47.80 FavorableOverhead Variabel :Listrik 2,500,000,000 2,158,601,059 (341,398,941) -13.66 FavorablePengobatan 600,000,000 311,946,912 (288,053,088) -48.01 FavorableTunjangan Hari Tua 380,000,000 67,411,810 (312,588,190) -82.26 FavorablePerjalanan Dinas 131,200,000 120,568,250 (10,631,750) -8.10 FavorableOnderdil-Onderdil Mesin 210,000,000 42,260,950 (167,739,050) -79.88 FavorableMinyak Pelumas 111,000,000 14,913,900 (96,086,100) -86.56 FavorablePemeliharaan Bangunan 94,500,000 52,029,750 (42,470,250) -44.94 FavorablePercetakan dan Alat Kantor 112,000,000 51,807,249 (60,192,751) -53.74 FavorableKesejahteraan Karyawan 68,000,000 12,944,800 (55,055,200) -80.96 FavorableKlaim - 7,823,301 7,823,301 Pemeliharaan Inventaris 54,000,000 5,519,000 (48,481,000) -89.78 FavorableTelepon dan Telex 27,000,000 230,400 (26,769,600) -99.15 FavorablePemeliharaan Kendaraan 25,000,000 22,720,750 (2,279,250) -9.12 FavorableAlat-Alat Listrik dan Perlengkapan 15,400,000 2,470,210 (12,929,790) -83.96 FavorableBiaya R&D 7,000,000 3,194,225 (3,805,775) -54.37 FavorablePemeliharaan Mesin dan Genset 80,000,000 41,731,266 (38,268,734) -47.84 FavorableParkir dan Retribusi 1,500,000 1,584,000 84,000 5.60 UnfavorableAdministrasi Bank - 360,000 360,000 Sumbangan 500,000 600,000 100,000 20.00 UnfavorableBahan Bakar Solar 50,000,000 26,467,562 (23,532,438) -47.06 FavorableBunga Kredit Investasi - 22,855,000 22,855,000 Kirim Surat/Paket - 3,385,306 3,385,306 Jumlah Overhead Variabel 4,467,100,000 2,971,425,700 (1,495,674,300) -33.48 FavorableTotal 5,700,000,000 3,615,042,874 (2,084,957,126) -36.58 Favorable

PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)Overhead

Anggaran Berbanding Realisasi

Lampiran 7. Hasil Analisis Varians Anggaran Biaya Overhead

Tahun 2010

Page 95: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

Lampiran 8. Hasil Analisis Varians Anggaran Biaya Nonmanufaktur

Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Selisih (Rp) Selisih (%) F/UBiaya Tetap :Penyusutan Aktiva 464,000,000 387,389,229 (76,610,771) -16.51 FavorableAsuransi Kebakaran dan Kendaraan Bermotor 203,000,000 183,129,065 (19,870,935) -9.79 FavorableKonsultan 25,000,000 26,875,000 1,875,000 7.50 UnfavorableIuran 40,000,000 48,358,860 8,358,860 20.90 UnfavorableJumlah Biaya Tetap 732,000,000 645,752,154 (86,247,846) -11.78 FavorableBiaya Variabel :Gaji Bulanan 8,505,000,000 8,078,550,500 (426,449,500) -5.01 FavorableBunga Bank 6,402,000,000 7,078,461,944 676,461,944 10.57 UnfavorableAdministrasi Bank 903,000,000 678,147,906 (224,852,094) -24.90 FavorablePengobatan 561,000,000 398,191,432 (162,808,568) -29.02 FavorableGrativikasi 720,500,000 573,321,800 (147,178,200) -20.43 FavorableUang Lembur 461,000,000 344,489,200 (116,510,800) -25.27 FavorableUang Pesangon 230,000,000 225,549,700 (4,450,300) -1.93 FavorablePemeliharaan Aktiva 186,000,000 178,790,735 (7,209,265) -3.88 FavorablePerjalanan Dinas 1,000,000,000 255,728,135 (744,271,865) -74.43 FavorableUang Jasa Karyawan 125,500,000 148,923,343 23,423,343 18.66 UnfavorableRoyalti 292,000,000 232,480,960 (59,519,040) -20.38 FavorableAstek THT 135,000,000 160,773,431 25,773,431 19.09 UnfavorablePajak Lain-Lain 133,000,000 153,400,727 20,400,727 15.34 UnfavorablePerijinan 68,000,000 111,537,019 43,537,019 64.03 UnfavorableListrik dan Air 411,000,000 142,856,781 (268,143,219) -65.24 FavorablePercetakan dan Alat Kantor 95,000,000 146,989,112 51,989,112 54.73 UnfavorableUpah Harian 185,000,000 143,920,800 (41,079,200) -22.20 FavorableTelepon dan Telex 477,000,000 154,670,811 (322,329,189) -67.57 FavorableKesejahteraan Karyawan 95,000,000 91,689,691 (3,310,309) -3.48 FavorableNotaris 51,000,000 86,275,000 35,275,000 69.17 UnfavorableSumbangan 280,000,000 99,332,485 (180,667,515) -64.52 FavorableBiaya Astek 80,000,000 52,369,927 (27,630,073) -34.54 FavorableParkir dan Retribusi 47,000,000 50,030,000 3,030,000 6.45 UnfavorableBahan Bakar Kendaraan 52,000,000 53,971,910 1,971,910 3.79 UnfavorableKirim Surat/Paket 130,000,000 78,783,035 (51,216,965) -39.40 FavorableMinyak Pelumas dan Oli 15,000,000 12,321,381 (2,678,619) -17.86 FavorableBunga Leasing 8,000,000 6,556,396 (1,443,604) -18.05 FavorableMajalah dan Surat Kabar 4,000,000 2,686,000 (1,314,000) -32.85 FavorableTraining 11,000,000 1,000,000 (10,000,000) -90.91 FavorableAlat Listrik dan Perlengkapan 14,000,000 2,731,945 (11,268,055) -80.49 FavorablePerjamuan 50,000,000 86,585,247 36,585,247 73.17 UnfavorableBahan Bakar Solar 21,000,000 10,050,000 (10,950,000) -52.14 FavorableLain-Lain 20,000,000 15,934,960 (4,065,040) -20.33 FavorableJumlah Biaya Variabel 21,768,000,000 19,857,102,313 (1,910,897,687) -8.78 FavorableTotal 22,500,000,000 20,502,854,467 (1,997,145,533) -8.88 Favorable

Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Selisih (Rp) Selisih (%) F/UBiaya Tetap :Penyusutan Aktiva 440,000,000 370,845,252 (69,154,748) -15.72 FavorableAsuransi Kebakaran dan Kendaraan Bermotor 185,000,000 115,106,846 (69,893,154) -37.78 FavorableKonsultan 27,000,000 49,731,609 22,731,609 84.19 UnfavorableIuran 49,000,000 48,056,604 (943,396) -1.93 FavorableJumlah Biaya Tetap 701,000,000 583,740,311 (117,259,689) -16.73 FavorableBiaya Variabel :Gaji Bulanan 8,100,000,000 9,159,346,845 1,059,346,845 13.08 UnfavorableBunga Bank 7,100,000,000 6,395,796,740 (704,203,260) -9.92 FavorableAdministrasi Bank 750,000,000 504,777,325 (245,222,675) -32.70 FavorablePengobatan 450,000,000 384,717,899 (65,282,101) -14.51 FavorableGrativikasi 650,000,000 226,062,100 (423,937,900) -65.22 FavorableUang Lembur 400,000,000 219,502,200 (180,497,800) -45.12 FavorableUang Pesangon 320,000,000 205,663,800 (114,336,200) -35.73 FavorablePemeliharaan Aktiva 180,000,000 198,603,705 18,603,705 10.34 UnfavorablePerjalanan Dinas 270,000,000 190,519,656 (79,480,344) -29.44 FavorableUang Jasa Karyawan 150,000,000 178,708,012 28,708,012 19.14 UnfavorableRoyalti 241,000,000 160,342,437 (80,657,563) -33.47 FavorableAstek THT 162,000,000 167,153,204 5,153,204 3.18 UnfavorablePajak Lain-Lain 154,000,000 156,335,765 2,335,765 1.52 UnfavorablePerijinan 122,000,000 154,636,000 32,636,000 26.75 UnfavorableListrik dan Air 143,000,000 151,013,149 8,013,149 5.60 UnfavorablePercetakan dan Alat Kantor 148,000,000 138,109,389 (9,890,611) -6.68 FavorableUpah Harian 145,000,000 123,435,500 (21,564,500) -14.87 FavorableTelepon dan Telex 156,000,000 116,822,437 (39,177,563) -25.11 FavorableKesejahteraan Karyawan 92,000,000 105,465,452 13,465,452 14.64 UnfavorableNotaris 87,000,000 103,980,000 16,980,000 19.52 UnfavorableSumbangan 100,000,000 60,003,971 (39,996,029) -40.00 FavorableBiaya Astek 53,000,000 61,079,495 8,079,495 15.24 UnfavorableParkir dan Retribusi 51,000,000 55,113,200 4,113,200 8.07 UnfavorableBahan Bakar Kendaraan 54,000,000 57,750,954 3,750,954 6.95 UnfavorableUpah Borongan Produksi - 39,037,250 39,037,250 External Audit - 27,812,500 27,812,500 Kirim Surat/Paket 79,000,000 19,527,725 (59,472,275) -75.28 FavorableMinyak Pelumas dan Oli 13,000,000 7,277,000 (5,723,000) -44.02 FavorableBunga Leasing 7,000,000 6,024,060 (975,940) -13.94 FavorableSample - 5,060,557 5,060,557 Majalah dan Surat Kabar 3,000,000 4,834,500 1,834,500 61.15 UnfavorableTraining 2,000,000 3,925,000 1,925,000 96.25 UnfavorableAlat Listrik dan Perlengkapan 3,000,000 2,577,500 (422,500) -14.08 FavorablePerjamuan 87,000,000 - (87,000,000) -100.00 FavorableBahan Bakar Solar 11,000,000 - (11,000,000) -100.00 FavorableLain-Lain 16,000,000 11,697,334 (4,302,666) -26.89 FavorableJumlah Biaya Variabel 20,299,000,000 19,402,712,661 (896,287,339) -4.42 FavorableTotal 21,000,000,000 19,986,452,972 (1,013,547,028) -4.83 Favorable

Anggaran Berbanding RealisasiTahun 2009

Administrasi

PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)Administrasi

Anggaran Berbanding RealisasiTahun 2008

PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)

Page 96: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

Lampiran 8. Hasil Analisis Varians Anggaran Biaya Nonmanufaktur

Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Selisih (Rp) Selisih (%) F/UBiaya Tetap :Penyusutan Aktiva 371,000,000 122,968,194 (248,031,806) -66.85 FavorableAsuransi Kebakaran dan Kendaraan Bermotor 116,000,000 131,937,891 15,937,891 13.74 UnfavorableKonsultan 60,000,000 - (60,000,000) -100.00 FavorableIuran 59,000,000 23,822,405 (35,177,595) -59.62 FavorableJumlah Biaya Tetap 606,000,000 278,728,490 (327,271,510) -54.01 FavorableBiaya Variabel :Gaji Bulanan 7,700,000,000 4,075,705,300 (3,624,294,700) -47.07 FavorableBunga Bank 6,896,000,000 5,721,064,358 (1,174,935,642) -17.04 FavorableAdministrasi Bank 619,000,000 185,201,034 (433,798,966) -70.08 FavorablePengobatan 395,000,000 228,286,846 (166,713,154) -42.21 FavorableGrativikasi 226,100,000 316,396,500 90,296,500 39.94 UnfavorableUang Lembur 320,000,000 192,771,000 (127,229,000) -39.76 FavorableUang Pesangon 250,000,000 35,380,300 (214,619,700) -85.85 FavorablePemeliharaan Aktiva 199,000,000 89,352,857 (109,647,143) -55.10 FavorablePerjalanan Dinas 241,000,000 25,303,000 (215,697,000) -89.50 FavorableUang Jasa Karyawan 175,000,000 214,449,614 39,449,614 22.54 UnfavorableRoyalti 361,000,000 74,514,756 (286,485,244) -79.36 FavorableAstek THT 268,000,000 29,191,635 (238,808,365) -89.11 FavorablePajak Lain-Lain 257,000,000 1,228,000 (255,772,000) -99.52 FavorablePerijinan 255,000,000 38,535,000 (216,465,000) -84.89 FavorableListrik dan Air 151,900,000 166,610,471 14,710,471 9.68 UnfavorablePercetakan dan Alat Kantor 239,000,000 75,993,272 (163,006,728) -68.20 FavorableUpah Harian 224,000,000 114,222,800 (109,777,200) -49.01 FavorableTelepon dan Telex 217,000,000 40,907,689 (176,092,311) -81.15 FavorableKesejahteraan Karyawan 206,000,000 100,000,000 (106,000,000) -51.46 FavorableNotaris 204,000,000 11,350,000 (192,650,000) -94.44 FavorableSumbangan 70,100,000 36,901,350 (33,198,650) -47.36 FavorableBiaya Astek 71,100,000 12,518,411 (58,581,589) -82.39 FavorableParkir dan Retribusi 65,100,000 38,143,500 (26,956,500) -41.41 FavorableBahan Bakar Kendaraan 68,000,000 18,034,900 (49,965,100) -73.48 FavorableUpah Borongan Produksi 50,000,000 - (50,000,000) -100.00 FavorableExternal Audit 38,000,000 - (38,000,000) -100.00 FavorableKirim Surat/Paket 20,000,000 23,017,318 3,017,318 15.09 UnfavorableMinyak Pelumas dan Oli 8,300,000 4,291,285 (4,008,715) -48.30 FavorableBunga Leasing 7,100,000 1,270,910 (5,829,090) -82.10 FavorableSample 6,100,000 - (6,100,000) -100.00 FavorableMajalah dan Surat Kabar 6,000,000 1,430,000 (4,570,000) -76.17 FavorableTraining 5,000,000 - (5,000,000) -100.00 FavorableAlat Listrik dan Perlengkapan 3,500,000 - (3,500,000) -100.00 FavorablePerjamuan 60,000,000 - (60,000,000) -100.00 FavorableSoftware - 140,000 140,000 Sewa - 1,107,140 1,107,140 Bahan Bakar Solar - 1,958,438 1,958,438 Lain-Lain 11,700,000 13,093,968 1,393,968 11.91 UnfavorableJumlah Biaya Variabel 19,894,000,000 11,888,371,652 (8,005,628,348) -40.24 FavorableTotal 20,500,000,000 12,167,100,142 (8,332,899,858) -40.65 Favorable

Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Selisih (Rp) Selisih (%) F/UBiaya Tetap :

Penyusutan 237,000,000 232,729,633 (4,270,367) -1.80 FavorableAsuransi 204,000,000 42,400,221 (161,599,779) -79.22 FavorableIuran 10,500,000 11,112,120 612,120 5.83 UnfavorableJumlah Biaya Tetap 451,500,000 286,241,974 (165,258,026) -36.60 FavorableBiaya Variabel :

Pengiriman Barang 1,900,000,000 2,897,204,928 997,204,928 52.48 UnfavorableGaji Bulanan 2,740,000,000 2,500,336,000 (239,664,000) -8.75 FavorablePromosi 1,900,000,000 1,178,461,990 (721,538,010) -37.98 FavorablePerjalanan Dinas 655,000,000 264,537,733 (390,462,267) -59.61 FavorableTelepon dan Telex 305,000,000 197,557,198 (107,442,802) -35.23 FavorableSewa 265,000,000 246,759,469 (18,240,531) -6.88 FavorableMakan Dinas dan Transport 245,000,000 217,633,875 (27,366,125) -11.17 FavorableGrativikasi 207,100,000 177,200,811 (29,899,189) -14.44 FavorablePemeliharaan Aktiva 136,200,000 113,565,060 (22,634,940) -16.62 FavorableBahan Bakar Kendaraan 115,000,000 91,663,680 (23,336,320) -20.29 FavorablePengobatan 109,200,000 102,061,818 (7,138,182) -6.54 FavorableListrik dan Air 112,200,000 93,146,546 (19,053,454) -16.98 FavorableAdministrasi Ekspor 20,900,000 30,005,900 9,105,900 43.57 UnfavorableKirim Surat/Paket 166,000,000 254,822,319 88,822,319 53.51 UnfavorableAstek (Tunjangan Hari Tua) 55,000,000 66,027,692 11,027,692 20.05 UnfavorableUpah Harian 57,300,000 53,816,550 (3,483,450) -6.08 FavorableAlat-Alat Kantor dan Cetakan 75,000,000 50,966,231 (24,033,769) -32.05 FavorableUang Pesangon 90,000,000 133,455,393 43,455,393 48.28 UnfavorableBeban Parkir 45,000,000 35,669,900 (9,330,100) -20.73 FavorableUang Lembur 53,800,000 36,703,801 (17,096,199) -31.78 FavorablePajak Lain-Lain 9,000,000 16,872,298 7,872,298 87.47 UnfavorableSumbangan 16,300,000 15,288,000 (1,012,000) -6.21 FavorableKesejahteraan Karyawan 19,400,000 13,286,350 (6,113,650) -31.51 FavorableAsuransi Tenaga Kerja 22,600,000 16,071,889 (6,528,111) -28.89 FavorableBiaya R&D 73,000,000 46,347,516 (26,652,484) -36.51 FavorablePerjamuan 58,800,000 41,729,571 (17,070,429) -29.03 FavorableBeban Administrasi Bank 17,450,000 14,586,915 (2,863,085) -16.41 FavorableUang Perangsang 6,350,000 6,335,000 (15,000) -0.24 FavorableSample 5,000,000 1,065,000 (3,935,000) -78.70 FavorableAlat Listrik dan Perlengkapan 5,400,000 1,893,672 (3,506,328) -64.93 FavorableMajalah dan Surat Kabar 3,040,000 2,309,000 (731,000) -24.05 FavorablePerijinan 1,000,000 550,000 (450,000) -45.00 FavorableMinyak Pelumas dan Oli 900,000 1,000,454 100,454 11.16 UnfavorableKomisi 10,000,000 10,048,500 48,500 0.49 UnfavorableNotaris 360,000 350,000 (10,000) -2.78 FavorableKlaim Ekspor 15,000,000 29,446,479 14,446,479 96.31 UnfavorableLain-Lain 32,200,000 62,571,540 30,371,540 94.32 UnfavorableJumlah Biaya Variabel 9,548,500,000 9,021,349,078 (527,150,922) -5.52 FavorableTotal 10,000,000,000 9,307,591,052 (692,408,948) -6.92 Favorable

PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)Beban Penjualan

Anggaran Berbanding RealisasiTahun 2008

Tahun 2010

PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)Administrasi

Anggaran Berbanding Realisasi

Page 97: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

Lampiran 8. Hasil Analisis Varians Anggaran Biaya Nonmanufaktur

Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Selisih (Rp) Selisih (%) F/UBiaya Tetap :

Penyusutan 233,000,000 164,651,620 (68,348,380) -29.33 FavorableAsuransi 43,000,000 70,922,716 27,922,716 64.94 UnfavorableIuran 12,000,000 17,008,265 5,008,265 41.74 UnfavorableJumlah Biaya Tetap 288,000,000 252,582,601 (35,417,399) -12.30 FavorableBiaya Variabel :

Pengiriman Barang 2,915,000,000 2,303,162,040 (611,837,960) -20.99 FavorableGaji Bulanan 2,554,706,000 2,398,627,746 (156,078,254) -6.11 FavorablePromosi 1,250,000,000 1,318,366,081 68,366,081 5.47 UnfavorablePerjalanan Dinas 300,000,000 315,459,273 15,459,273 5.15 UnfavorableTelepon dan Telex 200,000,000 267,575,967 67,575,967 33.79 UnfavorableSewa 250,000,000 256,694,132 6,694,132 2.68 UnfavorableMakan Dinas dan Transport 230,000,000 211,901,050 (18,098,950) -7.87 FavorableGrativikasi 200,000,000 122,966,366 (77,033,634) -38.52 FavorablePemeliharaan Aktiva 114,000,000 121,626,572 7,626,572 6.69 UnfavorableBahan Bakar Kendaraan 92,000,000 119,026,046 27,026,046 29.38 UnfavorablePengobatan 103,000,000 114,561,291 11,561,291 11.22 UnfavorableListrik dan Air 94,000,000 98,807,967 4,807,967 5.11 UnfavorableAdministrasi Ekspor 50,000,000 85,230,400 35,230,400 70.46 UnfavorableKirim Surat/Paket 254,830,000 76,276,108 (178,553,892) -70.07 FavorableAstek (Tunjangan Hari Tua) 67,000,000 66,531,848 (468,152) -0.70 FavorableUpah Harian 54,000,000 62,381,700 8,381,700 15.52 UnfavorableAlat-Alat Kantor dan Cetakan 52,000,000 49,130,155 (2,869,845) -5.52 FavorableUang Pesangon 80,000,000 45,476,600 (34,523,400) -43.15 FavorableBeban Parkir 37,000,000 33,379,500 (3,620,500) -9.79 FavorableUang Lembur 36,704,000 28,514,958 (8,189,042) -22.31 FavorablePajak Lain-Lain 18,000,000 22,186,688 4,186,688 23.26 UnfavorableSumbangan 16,000,000 21,076,300 5,076,300 31.73 UnfavorableKesejahteraan Karyawan 14,000,000 17,625,141 3,625,141 25.89 UnfavorableAsuransi Tenaga Kerja 16,100,000 16,396,734 296,734 1.84 UnfavorableBiaya R&D 47,000,000 15,350,483 (31,649,517) -67.34 FavorablePerjamuan 43,000,000 15,146,309 (27,853,691) -64.78 FavorableBeban Administrasi Bank 16,000,000 12,801,978 (3,198,022) -19.99 FavorableUang Perangsang 6,400,000 8,637,500 2,237,500 34.96 UnfavorableUpah Borongan Produksi - 6,066,534 6,066,534 Sample 6,000,000 3,136,278 (2,863,722) -47.73 FavorableAlat Listrik dan Perlengkapan 1,900,000 2,801,688 901,688 47.46 UnfavorableMajalah dan Surat Kabar 2,360,000 2,668,760 308,760 13.08 UnfavorablePerijinan 1,500,000 1,970,000 470,000 31.33 UnfavorableConsultan Fee - 631,738 631,738 Discount Campaign - 147,200 147,200 Minyak Pelumas dan Oli 1,000,000 47,500 (952,500) -95.25 FavorableKomisi 10,000,000 - (10,000,000) -100.00 FavorableKlaim Ekspor 15,500,000 - (15,500,000) -100.00 FavorableLain-Lain 63,000,000 27,495,227 (35,504,773) -56.36 FavorableJumlah Biaya Variabel 9,212,000,000 8,269,881,858 (942,118,142) -10.23 FavorableTotal 9,500,000,000 8,522,464,459 (977,535,541) -10.29 Favorable

Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Selisih (Rp) Selisih (%) F/UBiaya Tetap :

Penyusutan 166,500,000 220,873,392 54,373,392 32.66 UnfavorableAsuransi 72,500,000 14,338,477 (58,161,523) -80.22 FavorableIuran 18,000,000 10,386,866 (7,613,134) -42.30 FavorableJumlah Biaya Tetap 257,000,000 245,598,735 (11,401,265) -4.44 FavorableBiaya Variabel :

Pengiriman Barang 2,310,000,000 972,644,053 (1,337,355,947) -57.89 FavorableGaji Bulanan 2,400,000,000 2,194,439,776 (205,560,224) -8.57 FavorablePromosi 1,427,000,000 101,725,290 (1,325,274,710) -92.87 FavorablePerjalanan Dinas 325,000,000 143,130,148 (181,869,852) -55.96 FavorableTelepon dan Telex 375,000,000 93,681,295 (281,318,705) -75.02 FavorableSewa 265,000,000 221,124,220 (43,875,780) -16.56 FavorableMakan Dinas dan Transport 213,000,000 215,966,740 2,966,740 1.39 UnfavorableGrativikasi 124,500,000 138,000,122 13,500,122 10.84 UnfavorablePemeliharaan Aktiva 123,500,000 106,609,291 (16,890,709) -13.68 FavorableBahan Bakar Kendaraan 133,000,000 89,588,171 (43,411,829) -32.64 FavorablePengobatan 116,500,000 81,114,373 (35,385,627) -30.37 FavorableListrik dan Air 105,000,000 74,263,321 (30,736,679) -29.27 FavorableAdministrasi Ekspor 130,000,000 252,417,432 122,417,432 94.17 UnfavorableKirim Surat/Paket 77,000,000 30,758,764 (46,241,236) -60.05 FavorableAstek (Tunjangan Hari Tua) 67,000,000 24,389,618 (42,610,382) -63.60 FavorableUpah Harian 63,000,000 65,416,900 2,416,900 3.84 UnfavorableAlat-Alat Kantor dan Cetakan 50,000,000 32,170,519 (17,829,481) -35.66 FavorableUang Pesangon 47,500,000 22,917,585 (24,582,415) -51.75 FavorableBeban Parkir 35,500,000 28,794,900 (6,705,100) -18.89 FavorableUang Lembur 30,500,000 17,318,705 (13,181,295) -43.22 FavorablePajak Lain-Lain 23,100,000 3,373,920 (19,726,080) -85.39 FavorableSumbangan 22,000,000 10,554,200 (11,445,800) -52.03 FavorableKesejahteraan Karyawan 19,500,000 7,555,292 (11,944,708) -61.25 FavorableAsuransi Tenaga Kerja 17,300,000 4,846,541 (12,453,459) -71.99 FavorableBiaya R&D 16,000,000 - (16,000,000) -100.00 FavorablePerjamuan 16,100,000 31,669,870 15,569,870 96.71 UnfavorableBeban Administrasi Bank 14,500,000 10,548,467 (3,951,533) -27.25 FavorableUang Perangsang 10,500,000 9,628,623 (871,377) -8.30 FavorableUpah Borongan Produksi 7,000,000 - (7,000,000) -100.00 FavorableSample 10,000,000 14,422,907 4,422,907 44.23 UnfavorableAlat Listrik dan Perlengkapan 4,500,000 741,800 (3,758,200) -83.52 FavorableMajalah dan Surat Kabar 3,900,000 1,920,920 (1,979,080) -50.75 FavorablePerijinan 3,500,000 696,500 (2,803,500) -80.10 FavorableConsultan Fee 3,200,000 7,449,000 4,249,000 132.78 UnfavorableDiscount Campaign 100,000,000 107,628,204 7,628,204 7.63 UnfavorableMinyak Pelumas dan Oli 500,000 186,000 (314,000) -62.80 FavorableKomisi 10,000,000 - (10,000,000) -100.00 FavorableKlaim Ekspor 15,000,000 2,425,000 (12,575,000) -83.83 FavorableLain-Lain 28,400,000 16,887,322 (11,512,678) -40.54 FavorableJumlah Biaya Variabel 8,743,000,000 5,137,005,789 (3,605,994,211) -41.24 FavorableTotal 9,000,000,000 5,382,604,524 (3,617,395,476) -40.19 Favorable

Tahun 2010

PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)Beban Penjualan

Anggaran Berbanding RealisasiTahun 2009

PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)Beban Penjualan

Anggaran Berbanding Realisasi

Page 98: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

Lampiran 9. Hasil Analisis Varians Anggaran Laba Rugi

Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Selisih (Rp) Selisih (%) F/UPenjualan :Penjualan Lokal 60,000,000,000 47,721,877,786 (12,278,122,214) -20.46 UnfavorablePotongan Penjualan (15,000,000,000) (12,558,527,017) 2,441,472,983 -16.28 FavorableRetur Penjualan - (960,850,224) (960,850,224) Penjualan Lokal Bersih 45,000,000,000 34,202,500,545 (10,797,499,455) -23.99 UnfavorableEkspor 65,000,000,000 53,602,920,583 (11,397,079,417) -17.53 UnfavorableJumlah Penjualan 110,000,000,000 87,805,421,128 (22,194,578,872) -20.18 UnfavorableHarga Pokok Penjualan (70,000,000,000) (57,561,123,609) 12,438,876,391 -17.77 FavorableLaba Kotor 40,000,000,000 30,244,297,519 (9,755,702,481) -24.39 UnfavorableBeban Usaha :Beban Penjualan (10,000,000,000) (9,307,591,052) 692,408,948 -6.92 FavorableBeban Umum dan Administrasi (22,500,000,000) (20,502,854,467) 1,997,145,533 -8.88 FavorableJumlah Beban Usaha (32,500,000,000) (29,810,445,519) 2,689,554,481 -8.28 FavorableLaba Usaha 7,500,000,000 433,852,000 (7,066,148,000) -94.22 UnfavorablePendapatan (Beban) Lain-Lain - 721,427,893 721,427,893 Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan 7,500,000,000 1,155,279,893 (6,344,720,107) -84.60 Unfavorable

Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Selisih (Rp) Selisih (%) F/UPenjualan :Penjualan Lokal 53,000,000,000 53,871,716,353 871,716,353 1.64 FavorablePotongan Penjualan (13,000,000,000) (13,535,644,026) (535,644,026) 4.12 UnfavorableRetur Penjualan - (1,485,671,025) (1,485,671,025) Penjualan Lokal Bersih 40,000,000,000 38,850,401,302 (1,149,598,698) -2.87 UnfavorableEkspor 60,000,000,000 40,998,643,272 (19,001,356,728) -31.67 UnfavorableJumlah Penjualan 100,000,000,000 79,849,044,574 (20,150,955,426) -20.15 UnfavorableHarga Pokok Penjualan (66,000,000,000) (52,934,823,844) 13,065,176,156 -19.80 FavorableLaba Kotor 34,000,000,000 26,914,220,730 (7,085,779,270) -20.84 UnfavorableBeban Usaha :Beban Penjualan (9,500,000,000) (8,522,464,459) 977,535,541 -10.29 FavorableBeban Umum dan Administrasi (21,000,000,000) (19,986,452,972) 1,013,547,028 -4.83 FavorableJumlah Beban Usaha (30,500,000,000) (28,508,917,431) 1,991,082,569 -6.53 FavorableLaba Usaha 3,500,000,000 (1,594,696,701) (5,094,696,701) -145.56 UnfavorablePendapatan (Beban) Lain-Lain - 1,717,632,985 1,717,632,985 Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan 3,500,000,000 122,936,284 (3,377,063,716) -96.49 Unfavorable

Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Selisih (Rp) Selisih (%) F/UPenjualan :Penjualan Lokal 50,000,000,000 27,033,501,231 (22,966,498,769) -45.93 UnfavorablePotongan Penjualan (13,000,000,000) (6,529,303,021) 6,470,696,979 -49.77 FavorableRetur Penjualan - (479,498,532) (479,498,532) Penjualan Lokal Bersih 37,000,000,000 20,024,699,678 (16,975,300,322) -45.88 UnfavorableEkspor 50,000,000,000 33,440,853,452 (16,559,146,548) -33.12 UnfavorableJumlah Penjualan 87,000,000,000 53,465,553,130 (33,534,446,870) -38.55 UnfavorableHarga Pokok Penjualan (56,000,000,000) (37,795,513,637) 18,204,486,363 -32.51 FavorableLaba Kotor 31,000,000,000 15,670,039,493 (15,329,960,507) -49.45 UnfavorableBeban Usaha :Beban Penjualan (9,000,000,000) (5,382,604,524) 3,617,395,476 -40.19 FavorableBeban Umum dan Administrasi (20,500,000,000) (12,167,100,142) 8,332,899,858 -40.65 FavorableJumlah Beban Usaha (29,500,000,000) (17,549,704,666) 11,950,295,334 -40.51 FavorableLaba Usaha 1,500,000,000 (1,879,665,173) (3,379,665,173) -225.31 UnfavorablePendapatan (Beban) Lain-Lain - 1,908,023,509 1,908,023,509 Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan 1,500,000,000 28,358,336 (1,471,641,664) -98.11 Unfavorable

Tahun 2010

PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)Laba/Rugi

Anggaran Berbanding RealisasiTahun 2009

PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)Laba/Rugi

PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)Laba/Rugi

Anggaran Berbanding RealisasiTahun 2008

Anggaran Berbanding Realisasi

Page 99: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

Lampiran 10. Perhitungan HPP

Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Selisih (Rp) Selisih (%) F/UPemakaian Bahan 40,600,000,000 33,382,793,954 (7,217,206,046) -17.78 FavorableTenaga Kerja Langsung 25,035,000,000 20,585,763,896 (4,449,236,104) -17.77 FavorablePenyusutan 2,365,000,000 938,255,327 (1,426,744,673) -60.33 FavorableBeban Pabrikasi 7,000,000,000 5,706,514,017 (1,293,485,983) -18.48 FavorableJumlah Beban Produksi 75,000,000,000 60,613,327,194 (14,386,672,806) -19.18 FavorableBarang Dalam Proses :Persediaan Awal 12,000,000,000 10,776,863,462 (1,223,136,538) -10.19 FavorablePersediaan Akhir (15,000,000,000) (12,765,489,785) 2,234,510,215 -14.90 FavorableHarga Pokok Produksi 72,000,000,000 58,624,700,871 (13,375,299,129) -18.58 FavorableBarang Jadi :Persediaan Awal 19,000,000,000 16,230,806,863 (2,769,193,137) -14.57 FavorablePersediaan Akhir (21,000,000,000) (17,294,384,125) 3,705,615,875 -17.65 FavorableHarga Pokok Penjualan 70,000,000,000 57,561,123,609 (12,438,876,391) -17.77 Favorable

Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Selisih (Rp) Selisih (%) F/UPemakaian Bahan 41,100,000,000 32,959,691,005 (8,140,308,995) -19.81 FavorableTenaga Kerja Langsung 20,560,000,000 16,487,371,024 (4,072,628,976) -19.81 FavorablePenyusutan 1,140,000,000 741,068,262 (398,931,738) -34.99 FavorableBeban Pabrikasi 5,500,000,000 4,383,425,753 (1,116,574,247) -20.30 FavorableJumlah Beban Produksi 68,300,000,000 54,571,556,044 (13,728,443,956) -20.10 FavorableBarang Dalam Proses :Persediaan Awal 15,000,000,000 12,765,489,785 (2,234,510,215) -14.90 FavorablePersediaan Akhir (16,000,000,000) (13,720,061,131) 2,279,938,869 -14.25 FavorableHarga Pokok Produksi 67,300,000,000 53,616,984,698 (13,683,015,302) -20.33 FavorableBarang Jadi :Persediaan Awal 21,000,000,000 17,294,384,125 (3,705,615,875) -17.65 FavorablePersediaan Akhir (22,300,000,000) (17,976,544,979) 4,323,455,021 -19.39 FavorableHarga Pokok Penjualan 66,000,000,000 52,934,823,844 (13,065,176,156) -19.80 Favorable

Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Selisih (Rp) Selisih (%) F/UPemakaian Bahan 36,500,000,000 24,604,202,230 (11,895,797,770) -32.59 FavorableTenaga Kerja Langsung 15,800,000,000 10,679,088,244 (5,120,911,756) -32.41 FavorablePenyusutan 1,120,000,000 586,340,890 (533,659,110) -47.65 FavorableBeban Pabrikasi 4,580,000,000 3,028,701,984 (1,551,298,016) -33.87 FavorableJumlah Beban Produksi 58,000,000,000 38,898,333,348 (19,101,666,652) -32.93 FavorableBarang Dalam Proses :Persediaan Awal 16,000,000,000 13,720,061,131 (2,279,938,869) -14.25 FavorablePersediaan Akhir (17,300,000,000) (13,787,563,881) 3,512,436,119 -20.30 FavorableHarga Pokok Produksi 56,700,000,000 38,830,830,598 (17,869,169,402) -31.52 FavorableBarang Jadi :Persediaan Awal 22,300,000,000 17,976,544,979 (4,323,455,021) -19.39 FavorablePersediaan Akhir (23,000,000,000) (19,011,861,940) 3,988,138,060 -17.34 FavorableHarga Pokok Penjualan 56,000,000,000 37,795,513,637 (18,204,486,363) -32.51 Favorable

Perhitungan Harga Pokok PenjualanTahun 2010

PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)Perhitungan Harga Pokok Penjualan

Tahun 2008

PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)Perhitungan Harga Pokok Penjualan

Tahun 2009

PT. Hadinata Brothers (Ligna Furniture)

Page 100: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

Lampiran 11. Hasil Uji T Berpasangan (Paired T Test) T-TEST PAIRS = RealisasiPenjualan2008 WITH AnggaranPenjualan2008 (PAIRED) /CRITERIA = CI(.95) /MISSING = ANALYSIS. Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)Mean Std. Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the lDifference

Lower Upper Pair 1 RealisasiPenjualan2008 -

AnggaranPenjualan2008 -

3170654124,571

2467458109,310

932611503,958

-545267226

6,120

-88863598

3,023-3,400 6 ,015

T-TEST PAIRS = RealisasiPenjualan2009 WITH AnggaranPenjualan2009 (PAIRED) /CRITERIA = CI(.95) /MISSING = ANALYSIS. Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper Pair 1 RealisasiPenjualan2009 -

AnggaranPenjualan2009 -

2878707918,000

3725026303,892

1407927603,896

-63237826

57,528

566366821,528 -2,045 6 ,087

T-TEST PAIRS = RealisasiPenjualan2010 WITH AnggaranPenjualan2010 (PAIRED) /CRITERIA = CI(.95) /MISSING = ANALYSIS. Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper Pair 1 RealisasiPenjualan2010 -

AnggaranPenjualan2010 -

4790635267,143

4947260615,450

1869888751,358

-9366088213,

163

-21518232

1,123-2,562 6 ,043

Page 101: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

T-TEST PAIRS = RealisasiProduksiUnit2008 WITH AnggaranProduksiUnit2008 (PAIRED) /CRITERIA = CI(.95) /MISSING = ANALYSIS. Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper Pair 1 RealisasiProduksiUnit2008 -

AnggaranProduksiUnit2008 -4041,429 3093,918 1169,391 -6902,826 -1180,032 -3,456 6 ,014

T-TEST PAIRS = RealisasiProduksiUnit2009 WITH AnggaranProduksiUnit2009 (PAIRED) /CRITERIA = CI(.95) /MISSING = ANALYSIS. Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper Pair 1 RealisasiProduksiUnit2009 -

AnggaranProduksiUnit2009 -3469,286 3457,668 1306,876 -6667,096 -271,476 -2,655 6 ,038

T-TEST PAIRS = RealisasiProduksiUnit2010 WITH AnggaranProduksiUnit2010 (PAIRED) /CRITERIA = CI(.95) /MISSING = ANALYSIS. Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper Pair 1 RealisasiProduksiUnit2010 -

AnggaranProduksiUnit2010 -4657,714 5226,102 1975,281 -9491,053 175,624 -2,358 6 ,056

Page 102: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

T-TEST PAIRS = RealisasiBiayaProduksi2008 WITH AnggaranBiayaProduksi2008 (PAIRED) /CRITERIA = CI(.95) /MISSING = ANALYSIS. Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper Pair 1 RealisasiBiayaProduksi2008

- AnggaranBiayaProduksi2008

-205523897

2,286

531825762,764

201011244,156

-2547095767,

824

-15633821

76,748-10,224 6 ,000

T-TEST PAIRS = RealisasiBiayaProduksi2009 WITH AnggaranBiayaProduksi2009 (PAIRED) /CRITERIA = CI(.95) /MISSING = ANALYSIS. Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper Pair 1 RealisasiBiayaProduksi2009

- AnggaranBiayaProduksi2009

-196120627

9,429

995643370,710

376317821,915

-2882022817,

670

-10403897

41,187-5,212 6 ,002

T-TEST PAIRS = RealisasiBiayaProduksi2010 WITH AnggaranBiayaProduksi2010 (PAIRED) /CRITERIA = CI(.95) /MISSING = ANALYSIS. Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper Pair 1 RealisasiBiayaProduksi2010

- AnggaranBiayaProduksi2010

-272880952

1,714

1328058925,266

501959091,813

-3957059172,

262

-15005598

71,166-5,436 6 ,002

Page 103: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

T-TEST PAIRS = RealisasiBahanBakuLangsung2008 WITH AnggaranBahanBakuLangsung2008 (PAIRED) /CRITERIA = CI(.95) /MISSING = ANALYSIS. Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper Pair 1 RealisasiBahanBakuLan

gsung2008 - AnggaranBahanBakuLangsung2008

-656109640

,545

417300044,051

125820697,374

-936455624,

749

-37576365

6,342-5,215 10 ,000

T-TEST PAIRS = RealisasiBahanBakuLangsung2009 WITH AnggaranBahanBakuLangsung2009 (PAIRED) /CRITERIA = CI(.95) /MISSING = ANALYSIS. Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper Pair 1 RealisasiBahanBakuLan

gsung2009 - AnggaranBahanBakuLangsung2009

-740028090

,455

239035172,371

72071816,223

-90061410

4,314

-579442076,

595-10,268 10 ,000

T-TEST PAIRS = RealisasiBahanBakuLangsung2010 WITH AnggaranBahanBakuLangsung2010 (PAIRED) /CRITERIA = CI(.95) /MISSING = ANALYSIS. Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper Pair 1 RealisasiBahanBakuLan

gsung2010 - AnggaranBahanBakuLangsung2010

-108143616

0,909

540589483,475

162993862,027

-14446091

17,527

-718263204,

291-6,635 10 ,000

Page 104: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

T-TEST PAIRS = RealisasiTenagaKerjaLangsung2008 WITH AnggaranTenagaKerjaLangsung2008 (PAIRED) /CRITERIA = CI(.95) /MISSING = ANALYSIS. Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper Pair 1 RealisasiTenagaKerjaLa

ngsung2008 - AnggaranTenagaKerjaLangsung2008

-741539350

,667

362769917,867

148100198,801

-1122243031

,555

-36083566

9,778-5,007 5 ,004

T-TEST PAIRS = RealisasiTenagaKerjaLangsung2009 WITH AnggaranTenagaKerjaLangsung2009 (PAIRED) /CRITERIA = CI(.95) /MISSING = ANALYSIS. Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper Pair 1 RealisasiTenagaKerjaLa

ngsung2009 - AnggaranTenagaKerjaLangsung2009

-678771496

,000

330630167,012

134979200,458

-1025746576

,884

-33179641

5,116-5,029 5 ,004

T-TEST PAIRS = RealisasiTenagaKerjaLangsung2010 WITH AnggaranTenagaKerjaLangsung2010 (PAIRED) /CRITERIA = CI(.95) /MISSING = ANALYSIS. Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper Pair 1 RealisasiTenagaKerjaLa

ngsung2010 - AnggaranTenagaKerjaLangsung2010

-853485292

,667

511519334,060

208826893,669

-1390291912,321

-316678673,01

3-4,087 5 ,009

Page 105: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

T-TEST PAIRS = RealisasiBiayaOverhead2008 WITH AnggaranBiayaOverhead2008 (PAIRED) /CRITERIA = CI(.95) /MISSING = ANALYSIS. Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper

Pair 1 RealisasiBiayaOverhead2008 - AnggaranBiayaOverhead2008

-208503402,

235

744935654,606

127755410,787

-468423739,

814

51416935,343 -1,632 33 ,112

T-TEST PAIRS = RealisasiBiayaOverhead2009 WITH AnggaranBiayaOverhead2009 (PAIRED) /CRITERIA = CI(.95) /MISSING = ANALYSIS. Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper Pair 1 RealisasiBiayaOverh

ead2009 - AnggaranBiayaOverhead2009

-54125213,7

50

72143772,604

13633891,497

-8209964

8,381

-26150779,1

19 -3,970 27 ,000

T-TEST PAIRS = RealisasiBiayaOverhead2010 WITH AnggaranBiayaOverhead2010 (PAIRED) /CRITERIA = CI(.95) /MISSING = ANALYSIS. Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper Pair 1 RealisasiBiayaOverh

ead2010 - AnggaranBiayaOverhead2010

-69498570,8

6796003518,864 17527764,

294

-105346873

,961

-33650267,

772-3,965 29 ,000

Page 106: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

T-TEST PAIRS = RealisasiBiayaNonmanufaktur2008 WITH AnggaranBiayaNonmanufaktur2008 (PAIRED) /CRITERIA = CI(.95) /MISSING = ANALYSIS. Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper

Pair 1 RealisasiBiayaNonmanufaktur2008 - AnggaranBiayaNonmanufaktur2008

-34929278,9

74

205955785,707

23470840,064

-8167550

8,256

11816950,307 -1,488 76 ,141

T-TEST PAIRS = RealisasiBiayaNonmanufaktur2009 WITH AnggaranBiayaNonmanufaktur2009 (PAIRED) /CRITERIA = CI(.95) /MISSING = ANALYSIS. Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper Pair 1 RealisasiBiayaNonmanuf

aktur2009 - AnggaranBiayaNonmanufaktur2009

-24281494,7

44

170751421,288

18856340,032

-61799696,6

17

13236707,129 -1,288 81 ,202

T-TEST PAIRS = RealisasiBiayaNonmanufaktur2010 WITH AnggaranBiayaNonmanufaktur2010 (PAIRED) /CRITERIA = CI(.95) /MISSING = ANALYSIS. Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper

Pair 1 RealisasiBiayaNonmanufaktur2010 - AnggaranBiayaNonmanufaktur2010

-143256570,

289

459869565,663

50477242,567

-2436718

85,640

-42841254,

938-2,838 82 ,006

Page 107: Analisis Anggaran Operasional Pada PT Hadinata Brothers ... · operasional adalah dari kualitas produk, pelanggan, pesaing baik dalam negeri maupun luar negeri, kebijakan pemerintah,

T-TEST PAIRS = RealisasiLabaRugi2008 WITH AnggaranLabaRugi2008 (PAIRED) /CRITERIA = CI(.95) /MISSING = ANALYSIS. Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper

Pair 1 RealisasiLabaRugi2008 - AnggaranLabaRugi2008 -

7722190196,000

1797635589,082

1037865391,261

-12187764554,82

3

-32566158

37,177-7,440 2 ,018

T-TEST PAIRS = RealisasiLabaRugi2009 WITH AnggaranLabaRugi2009 (PAIRED) /CRITERIA = CI(.95) /MISSING = ANALYSIS. Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper

Pair 1 RealisasiLabaRugi2009 - AnggaranLabaRugi2009 -

5185846562,333

1856037173,129

1071583561,532

-9796498498,51

3

-57519462

6,153-4,839 2 ,040

T-TEST PAIRS = RealisasiLabaRugi2010 WITH AnggaranLabaRugi2010 (PAIRED) /CRITERIA = CI(.95) /MISSING = ANALYSIS. Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper Pair 1 RealisasiLabaRugi2010 -

AnggaranLabaRugi2010 -

6727089114,667

7511137435,335

4336557220,211

-25385788

875,923

11931610646,589 -1,551 2 ,261