Analisis an Industri Ayam Potong

download Analisis an Industri Ayam Potong

of 94

Transcript of Analisis an Industri Ayam Potong

ANALISIS PENDAPATAN PENGUSAHA AYAM POTONG (Studi Kasus Kota Jakarta Selatan)

SKRIPSI

Oleh :

Nama Nomor Mahasiswa Program Studi

: Dedy Suprihatin : 00313053 : Ilmu Ekonomi

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FAKULTAS EKONOMI YOGYAKARTA 2008

Analisis Pendapatan Pengusaha Ayam Potong (Studi Kasus Kota Jakarta Selatan)

SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi Ilmu Ekonomi, pada Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia

Oleh :

Nama Nomor Mahasiswa Program Studi

: Dedy Suprihatin : 00313053 : Ilmu Ekonomi

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FAKULTAS EKONOMI YOGYAKARTA 2008

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini telah ditulis dengan sungguh-sungguh dan tidak ada bagian yang merupakan penjiplakan karya orang lain seperti dimaksud dalam buku pedoman penyusunan skripsi Program Studi Ilmu Ekonomi FE UII. Apabila di kemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar maka Saya sanggup menerima hukuman/sanksi apapun sesuai peraturan yang berlaku.

Yogyakarta, 28 Februari 2008 Penulis,

Dedy Suprihatin

HALAMAN PENGESAHAN ANALISIS PENDAPATAN PENGUSAHA AYAM POTONG (Studi Kasus Kota Jakarta Selatan)

Nama Nomor Mahasiswa Program Studi

: Dedy Suprihatin : 00313053 : Ilmu Ekonomi

Yogyakarta, 28 Januari 2008 Telah disetujui dan disahkan oleh Dosen Pembimbing

(Drs. Nur Feriyanto, M.Si)

BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI SKRIPSI BERJUDUL ANALISIS PENDAPATAN PENGUSAHA AYAM POTONG (Studi Kasus di Kota Jakarta Selatan)

Disusun Oleh : DEDY SUPRIHATIN Nomor Mahasiswa : 00313053

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji dan dinyatakan LULUS Pada tanggal : 17 Maret 2008

Penguji/Pembimbing Skripsi Penguji I Penguji II

: Drs. Nur Feriyanto M.Si : Drs. Priyonggo Suseno, M.Sc : Dra. Indah Susantun, M.Si

... ...

Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Drs. Asmai Ishak, M. Bus, Ph. D

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya kecil ini kupersembahkan kepada kedua orang tuaku yang tak pernah berhenti menyayangiku, saudara-saudaraku tercinta dan keluarga besar tersayang

Motto

Pada hari itu bergembiralah orang-orang beriman karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dialah Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang (sebagai) janji yang sebenarbenarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya. Akan tetapi, kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS ar-Ruum [30]: 4-6). Dia (Allah) telah menamai kalian (sebagai) orang-orang Muslim dari dulu, dan (begitu pula) dalam (al-Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas diri kalian dan supaya kalian sekalian menjadi saksi atas segenap manusia. Oleh karena itu, dirikanlah oleh kalian shalat, tunaikanlah zakat, dan berpeganglah kalian pada tali Allah. Dia adalah Pelindung kalian. Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaikbaik Penolong. (TQS. al-Hajj [20]: 78). Siapa saja yang mati sementara di pundaknya tidak ada baiat (kepada khalifah), matinya adalah mati jahiliah. (HR Muslim).

i

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbilalamin dan kepada-Nya kami memohon bantuan atas segala urusan duniawi dan agama, sholawat dan salam penulis panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W, serta seluruh keluarga dan sahabatnya. Skripsi yang berjudul Analisis Pendapatan Pengusaha Ayam Potong ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar S-1 pada Jurusan Ilmu Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas, Islam Indonesia. Pada kesempatan ini, kendati belum setimpal penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada Bapak Drs. Nur Feriyanto M. Si, selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan dan meluangkan begitu banyak waktu, arahan serta bimbingannya. Bapak Ibu atas segalanya yang telah diberikan, cintanya, kasihnya, kesabarannya, tak bisa ku sebutkan satu persatu dan tak akan pernah bisa ku menggantinya dengan apapun dalam seluruh hidupku. Saudaraku tercinta Mbak Nti, Budi dan si kecil Irul yang tiada pernah bosan memberikanku semangat, ejekan, motivasi, dan kasih, aku tahu kalian sangat menyayangi aku. Teman teman seperjuangan di basecamp EP 2000 ( Eko, Oki Kancil, Oki Jeruk, Dod y Jemblung and Pandu ) friends for ever!!, my team ||Brigade||

ii

dalam permainan Counter Strike (Deny, Topan, Aji, Endra) jangan berhenti berlatih siapa tau suatu saat kita bisa menjuarai World Cyber Game. Untuk temen-temen EP ; Bondan, Dandi, Big, Rano, Kincex, Pras, Itong, Bagus, Lia, Melani, Savitri dan semua teman-teman yang mustahil disebutkan satu persatu. Tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pengusaha ayam potong Kota Jakarta, pegawai Badan Pusat Statistik Pusat DKI Jakarta dan semua pihak yang telah meluangkan waktunya dalam membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini Pada kesempatan ini pula penulis ingin menyampaikan permohonan maaf apabila di dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan. Mengingat skripsi ini adalah tulisan pertama dan keterbatasan penulis dalam pikiran dan waktu. Dan pada akhirnya mudah mudahan skripsi ini akan memberikan manfaat bagi pembacanya. Amiiin Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Yogyakarta, 28 Januari 2008

Dedy Suprihatin

iii

DAFTAR ISI

Halaman Judul Pernyataan Bebas Plagiarisme Lembar Pengesahan Lembar Berita Acara Halaman Persembahan Halaman Motto KATA PENGANTAR ..................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................... i iii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1.2 Perumusan Masalah ........................................................................ 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 1.3.1 Tujuan Penelitian ..................................................................... 1.3.2 Manfaat Penelitian ................................................................... 1.4 Sistematika Penulisan ..................................................................... BAB II TINJAUAN UMUM SUBJEK PENELITIAN ................................... 1.1 Geografis ......................................................................................... 2.2 Keadaan Alam ................................................................................. 2.3 Keadaan Penduduk .......................................................................... 1 1 4 5 5 6 6 8 8 8 9

iv

2.4 Kesehatan dan Keluarga Berencana ................................................ 2.5 Pertanian .......................................................................................... 2.6 Keadaan Ekonomi ........................................................................... BAB III KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... BAB IV LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ......................................... A. Landasan Teori....................................................................................... 4.1 Teori Produksi ................................................................................. 4.2 Hukum Penambahan Hasil yang Semakin Berkurang .................... 4.3 Pendapatan ...................................................................................... 4.4 Penjualan ......................................................................................... 4.5 Persaingan Pasar............................................................................... B. Hipotesis Penelitian ............................................................................... BAB V METODOLOGI PENELITIAN.......................................................... 5.1 Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 5.2. Metode Dasar ........................................................................................... 5.2.1. Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 5.2.2 Populasi dan Sampling ...................................................................... 5.2.3 Definisi Variabel ............................................................................... 5.3. Metode Analisis Data .............................................................................. 5.3.1 Metode Regresi Kuadrat Terkecil ...................................................... 5.3.2 Pemilihan Model Regresi................................................................... 5.3.3 Uji Statistik ....................................................................................... 5.3. Pengujian Asumsi Klasik .........................................................................

11 12 12 15 18 18 18 20 23 25 26 27 28 28 28 29 30 31 31 32 33 34 37

v

a. Multikolinieritas..................................................................................... b. Heteroskedastisitas................................................................................. c. Autokorelasi ........................................................................................... BAB IV ANALISIS DATA ............................................................................ 6.1. Diskripsi Data ........................................................................................... a. Jenis Usaha .................................................................................... b. Umur ............................................................................................. c. Tingkat Pendidikan ....................................................................... d. Lama Berusaha.............................................................................. e. Jumlah Pekerja .............................................................................. f. Prospek Usaha ............................................................................... 6.2. Analisis Hasil Regresi dan Pengujian Hipotesis ....................................... 6.2.1 Pemilihan Model Regresi .................................................................. 6.2.2. Hasil Regresi .................................................................................... 6.2.3 Analisis Statistik ............................................................................... 1. Uji Tanda ........................................................................................ 2. Pengujian Hipotesis Secara Parsial ................................................ 6.2.4 Uji F-Statistik .................................................................................... 6.2.5 Penaksiran Koefisien Determinasi (R) ............................................. 6.3 Pengujian Asumsi Klasik ........................................................................... 6.3.1 Uji Heteroskedastisitas....................................................................... 6.3.2 Uji Autokorelasi ................................................................................. 6.3.3 Uji Multikolinieritas...........................................................................

37 38 39 41 41 41 42 42 43 43 44 45 45 46 47 47 48 54 55 56 56 58 59

vi

6.4 Pembahasan Hasil Analisis ........................................................................ 6.4.1 Jumlah Pesaing (X 1 ) .......................................................................... 6.4.2 Biaya Transportasi (X 2 ) .................................................................... 6.4.3 Jumlah Ayam Terjual (X 3 ) ................................................................ 6.4.4 Variabel Dummy Flu Burung (dm).................................................... BAB VII KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ................................................ 7.1. Kesimpulan .............................................................................................. 7.2. Implikasi ................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

60 60 61 62 62 64 64 65

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1

:Data Kasus Flu Burung pada Manusia di Indonesia Sampai Dengan 28 Januari 2008 3

Tabel 2.1

:Persentase Luas Tanah menurut Penggunaannya menurut Kecamatan 2005 9

Tabel 2.2

:Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk dan Sex Ratio menurut Kecamatan 2004 10

Tabel 2.3

:Jumlah kelahiran bayi, Kematian Bayi dan Kematian Anak Balita Menurut Kecamatan, 2005 11

Tabel 2.4

:Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah) 14 42 42 43 44 44 45 46 49 57 59

Tabel 6.1 : Karakteristik Responden Menurut Jenis Usaha Tabel 6.2 : Karakteristik Responden Menurut Umur Tabel 6.3 : Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan Tabel 6.4 : Karakteristik Responden Menurut Lama Berusaha Tabel 6.5 :Karakteristik Responden Menurut Jumlah Pekerja Tabel 6.6 :Uji Statistik Durbin-Watson Tabel 6.7 :Hasil Regresi LogLinear Tabel 6.8 :Nilai t Hitung Tiap Variabel Bebas Tabel 6.9 :Hasil Uji White Test Tabel 6.10 :Hasil Uji LM Test

viii

Tabel 6.11 :Hasil Pengujian Multikolinearitas DAFTAR GAMBAR

60

Gambar 4.1 : Kurva Hukum Pertambahan yang Semakin Berkurang ............... 21 Gambar 5.1 : Statistik Durbin-Watson ............................................................... 43 Gambar 6.1 : Kurva Uji t-Statistik Variabel Jumlah Pesaing ............................ 50 Gambar 6.2 : Kurva Uji t-Statistik Variabel biaya transportasi ......................... 51 Gambar 6.3 : Kurva Uji t-Statistik Variabel Jumlah Ayam Terjual .................. 52 Gambar 6.4 : Kurva Uji t-Statistik Variabel Dummy ........................................ 54

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Seiring dengan makin meningkatnya jumlah pendapatan penduduk Indonesia maka semakin meningkat pula kebutuhan bahan makanan, termasuk bahan makanan yang berasal dari hewan terutama daging. Salah satu jenis ternak yang yang menjadi sumber utama penghasil daging adalah ayam di mana pemeliharaan dan konsumsi sudah menyebar di seluruh Indonesia, di samping itu, beberapa kelebihan yang dimiliki ayam sebagai bahan konsumsi telah menyebabkan terdapatnya preferensi yang tinggi dari masyarakat terhadap daging ayam potong. Di DKI Jakarta saja, kebutuhan ayam potong mencapai 1,5 juta ekor per hari. Sementara di Tanah Air kebutuhan ayam potong diperkirakan mencapai tiga juta sampai lima juta ekor per hari.(Tim Liputan 6 SCTV, Dusta Pedagang Atam Potong, Diambil 2 Mei 2007, dari http://www.Liputan6.com). Komoditas unggas mempunyai prospek pasar yang baik karena didukung oleh karakteristik produk unggas yang dapat diterima oleh masyarakat Indonesia yang sebagian besar muslim, harga yang relatif murah dengan akses yang mudah karena sudah merupakan barang publik dan merupakan pendorong utama penyediaan protein hewani nasional. Namun dewasa ini terdapat beberapa permasalahan yang menghambat usaha daging ayam potong di Indonesia. Beberapa masalah tersebut adalah merebaknya kasus flu burung pada pertengahan 1997 dan kenaikan BBM yang mencapai 100% pada akhir 2005.

2

Penyakit flu burung atau flu unggas (Bird Flu, Avian Influenza) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A dan ditularkan oleh unggas. Penyakit flu burung yang disebabkan oleh virus avian infuenza jenis H5N1 pada unggas dikonfirmasikan telah terjadi di Republik Korea, Vietnam, Jepang, Thailand, Kamboja, Taiwan, Laos, China, Indonesia dan Pakistan. Sumber virus diduga berasal dari migrasi burung dan transportasi unggas yang terinfeksi. Pada Januari 2004, di beberapa propinsi di Indonesia terutama Bali, Botabek, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Barat dan Jawa Barat dilaporkan adanya kasus kematian ayam ternak yang luar biasa. Awalnya kematian tersebut disebabkan oleh karena virus new castle, namun konfirmasi terakhir oleh Departemen Pertanian disebabkan oleh virus flu burung (Avian influenza (AI)). Jumlah unggas yang mati akibat wabah penyakit flu burung di 10 propinsi di Indonesia sangat besar yaitu 3.842.275 ekor (4,77%) dan yang paling tinggi jumlah kematiannya adalah propinsi Jawa Barat dengan kematian 1.541.427 ekor. Flu burung pada mulanya hanya menyerang burung sampai pada tahun 1997 di Hongkong, 18 orang tertular dan 6 di antaranya meninggal dunia. Pada Januari 2004 virus ini telah menyebar hampir ke seluruh kawasan Asia dan ditemukan di Indonesia pada Februari 2004. Hingga 28 Januari 2008 Departemen Kesehatan RI telah mencatat 124 kasus dengan 100 kematian pada manusia yang disebabkan virus flu burung dengan rincian sebagai berikut :

3

Tabel 1 Data Kasus Flu Burung pada Manusia di Indonesia Sampai Dengan, 28 Januari 2008No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Propinsi Jawa Barat DKI Jakarta Banten Sumatera Utara Jawa Timur Jawa Tengah Lampung Sulawesi Selatan Sumatera Barat Sumatera Selatan Riau Bali Jumlah Positif Flu Burung Jumlah Kasus 31 29 24 8 7 9 3 1 3 1 6 2 124 Meninggal 25 25 20 7 5 8 0 1 1 1 5 2 100

Sumber : Depkes RI, 2008 Di Kota Jakarta Selatan, upaya pencegahan dilakukan dengan melarang warga untuk memelihara unggas-unggas tanpa sertifikat. Bagi mereka yang melanggar akan dikenakan sanksi kurungan penjara 3 bulan dan denda maksimal 50 juta rupiah. Beberapa kasus di Kota Jakarta Selatan yang berhubungan dengan flu burung di antaranya adalah pada 16 februari 2006 seorang warga meninggal di Kebayoran Baru yang merupakan korban meninggal ke delapan akibat flu burung di Jakarta Selatan, kemudian hal tersebut ditindak lanjuti dengan merazia rumah-rumah penduduk di Kel.Pondok Pinang oleh para aparat kota dan ditemukan 1500 unggas yang kemudian didepopulasi pada 4 Maret 2008. Kebun Raya Ragunan juga pernah ditutup beberapa hari untuk memeriksa kesehatan hewan terutama unggas.

4

Flu burung telah mengakibatkan banyak pengusaha daging ayam mulai dari peternak sampai penjual gulung tikar karena masyarakat menjadi takut untuk mengkonsumsi daging ayam. Menurut data terdapat lebih dari 600 pangkalan ayam, 1200 rumah potong, dan ribuan pedagang daging ayam yang tersebar di seluruh pasar tradisional di Jakarta terancam gulung tikar karena secara rata rata, total kebutuhan daging ayam di Jakarta adalah 500 ribu hingga 600 ribu ekor perhari, setelah kasus flu burung mencuat, permintaan itu menurun 60% ( Kompas 28 Juli 2005). Penjualan ayam potong di pasar tradisional Pasar Minggu Jakarta Selatan juga turun 25-50 persen Pada tanggal 1 Oktober 2005 pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Harga bensin jenis premium yang semula Rp 2.400,00 naik menjadi Rp 4.500,00/liter dan solar yang sebelumnya Rp 2.100,00 naik menjadi Rp 4.300,00/liter. Secara langsung kenaikan harga BBM tersebut akan menaikkan beban biaya transportasi hingga 100%. Kenaikan tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden No. 55/2005 tentang Kenaikan Harga Jual Eceran BBM Dalam Negeri, tertanggal 30 September 2005. 1.2. Rumusan Masalah Bertitik tolak dari uraian latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian yaitu 1. Apakah jumlah pesaing mempengaruhi pendapatan pengusaha ayam potong? 2. Apakah biaya transportasi mempengaruhi pendapatan pengusaha ayam potong?

5

3. Apakah banyaknya jumlah ayam terjual mempengaruhi pendapatan pengusaha ayam potong? 4. Apakah flu burung dianggap mempengaruhi pendapatan pengusaha ayam potong? 5. Apakah secara bersama-sama jumlah pesaing, biaya transportasi dan jumlah ayam terjual serta variabek dummy flu burung mempengaruhi pendapatan pengusaha ayam potong? 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian : 1. Menganalisis pengaruh jumlah pesaing terhadap pendapatan pengusaha ayam potong. 2. Menganalisis pengaruh biaya transportasi terhadap pendapatan pengusaha ayam potong. 3. Menganalisis pengaruh banyaknya jumlah ayam terjual terhadap pendapatan pengusaha ayam potong. 4. Menganalisis pengaruh Flu burung terhadap pendapatan pengusaha ayam potong. 5. Menganalisis pengaruh secara bersama-sama jumlah pesaing, biaya transportasi dan jumlah ayam terjual serta variabek dummy Flu burung terhadap pendapatan pengusaha ayam potong.

6

1.3.2. Manfaat Penelitian : 1. Bagi Penulis Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis agar dapat mengembangkan ilmu yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, selain itu penulis dapat membandingkan antara teori dan praktek yang terjadi di lapangan. 2. Bagi Dunia Ilmu Pengetahuan Penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pemikiran atau studi banding bagi mahasiswa atau pihak yang melakukan penelitian yang sejenis. Di samping itu, guna meningkatkan, memperluas dan memantapkan wawasan dan keterampilan yang membentuk mental mahasiswa sebagai bekal memasuki lapangan kerja. 1.4. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan penelitian. BAB II TINJAUAN UMUM SUBYEK PENELITIAN Bab ini menerangkan mengenai diskripsi wilayah penelitian yang menguraikan tentang keadaan wilayah Kotamadya Jakarta Selatan.

7

BAB III KAJIAN PUSTAKA Berisi penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian ini. BAB IV LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS Dalam bab ini memuat teori teori yang relevan yang menjadi acuan dalam penulisan dan hipotesa penelitian. BAB V METODE PENELITIAN Akan dijelaskan tentang metode pengambilan sampel serta definisi operasional penelitian BAB VI ANALISIS DATA Berisi tentang analisis data yang diperoleh dalam penelitian serta pengujian pengujian terhadap hasil estimasi data yang diperoleh dan pembahasannya. BAB VII KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Bab ini merupakan bab penutup yang berisi pembahasan, kesimpulan dan saran-saran dari hasil analisis data pada bab-bab sebelumnya.

8

BAB II TINJAUAN UMUM SUBYEK PENELITIAN

2.1.

Geografis Kota Jakarta Selatan merupakan salah satu dari 5 kota yang terdapat di Propinsi DKI Jakarta. Kota ini mempunyai luas daerah seluruhnya 145,73 km 2 (22,41% dari Luas DKI Jakarta) yang berada pada posisi 06 15 40.8 Lintang Selatan dan 106 45 0.00 Bujur barat. Kota Jakarta Selatan terbagi menjadi 10 kecamatan yaitu Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Pesanggrahan, Cilandak, Pasar Minggu, Jagakarsa, Mampang Prapatan, Pancoran, Tebet, dan Setiabudi. Secara administratif batas batas wilayah dari Kota Jakarta Selartan adalah sebagai berikut : - Sebelah Utara : Banjir kanal, Jalan Sudirman, Kecamatan Tanah Abang, Jalan Kebayoran Lama dan Kebon Jeruk (Kota Jakarta Barat) - Sebelah Timur - Sebelah Selatan - Sebelah Barat : : : Kali Ciliwung (Kota Jakarta Timur) Kotamadya Depok Kecamatan Ciputat dan Cileduk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Jawa Barat)

2.2.

Keadaan Alam Kotamadya Jakarta Selatan terletak pada ketinggian 26,2 m di atas permukaan laut, bercirikan daerah yang beriklim khas tropis dengan tempratur udara sekitar 27,5 o celcius dan kelembaban udara rata-rata 80

9

persen, yang disapu angin dengan kecepatan sekitar 0,2 knot sepanjang tahun. Curah hujan mencapai ketinggian rata-rata 1999,5 mm per-hari yang terjadi selama 210 hari dalam setahun. Penggunaan tanah 71,56% untuk perumahan, 12,26% untuk perkantoran, 1,62% untuk perindustrian, 1,06% untuk taman, 1,04% untuk tempat tidur, 10,48% untuk waserda dan 1,93% untuk lahan pertanian. Tabel 2.1 Persentase Luas Tanah menurut Penggunaannya menurut Kecamatan 2005Kantor dan Gudang 3,81% 6,44% 6,65% 1,22% 18,58% 19,97% 3,03% 10,71% 14,57% 22,82% 12,06% 12,06% Lahan Tidur 4,44% 0,53% 1,62% 0,5% 0,2% 0,83% 0,29% 2,17% 1,04% 1,04%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kecamatan Jagakarsa Pasar Minggu Cilandak Pesanggrahan Kebayoran Lama Kebayoran Baru Mampang Prapatan Pancoran Tebet Setia Budi Jumlah 2004

Perumahan 52,76% 78,01% 77,61% 80,61% 70,01% 68,25% 77,13% 77,42% 73,94% 65,42% 71,56% 71,56%

Industri 1,54% 0,43% 1,50% 1,33% 8,00% 0,08% 0,01% 3,67% 0,38% 0,78% 1,62% 1,62%

Taman 2,48% 3,38% 0,09% 0,54% 0,48% 2,32% 1,21% 0,31% 0,97% 1,31% 1,31%

Pertanian 19,13% 0,06% 0,23% 1,62% 0,03% 0,08% 1,93% 1,93%

Waserda 15,84% 11,15% 13,92% 13,06% 2,43% 9,15% 19,83% 6,08% 10,51% 7,84% 10,48% 10,48%

Sumber:Survei Fisik Kecamatan, BPS Jakarta Selatan 2.3. Keadaan Penduduk Pada tahun 2004 jumlah penduduk di Jakarta Selatan 1.707.767 jiwa kemudian pada tahun 2005 naik menjadi 1.745.195 jiwa, dengan kepadatan penduduk mencapai 11.976 per Km 2 . Dari Jumlah tersebut, jumlah penduduk laki-laki lebih besar dari penduduk perempuan seperti terlihat pada sex ratio yang lebih besar dari 100 yaitu 110. Penduduk lakilaki berjumlah 914.951 jiwa dan penduduk perempuan 830.244 jiwa.

10

Tabel 2.2 Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk dan Sex Ratio menurut Kecamatan 2004Penduduk Hasil Registrasi LakiKecamatan laki Perempuan Jumlah 1 Jagakarsa 111.781 102.817 214.598 2 Ps. Minggu 141.038 111.284 252.322 3 Cilandak 76.546 76.821 153.367 4 Pesanggrahan 82.099 73.829 155.928 5 Keb. Lama 120.850 108.585 229.435 6 Keb. Baru 74.837 72.322 147.159 7 Mp. Prapatan 54.779 49.235 104.014 8 Pancoran 63.886 59.577 123.463 9 Tebet 127.310 115.171 242.481 10 Setia Budi 61.825 60.603 122.428 Jumlah Total 914.951 830.244 1.745.195 2004 894.784 812.983 1.707.767 2003 892.059 809.317 1.701.376 Sumber : Statistik Wilayah DKI Jakarta

Kepadatan 8.580 11.522 8.427 11.576 11.876 11.399 13.456 14.474 26.793 12.740 11.976 11.719 11.675

Sex Ratio 108,72 126,74 99,64 111,20 111,30 103,48 111,26 107,23 110,54 102,00 110,20 110,06 110,00

Status kewarganegaraan di Jakarta Selatan terdiri WNA sebanyak 574 jiwa, sementara warga negara asing yang terbanyak adalah warga Cina. Kegiatan penduduk berusia 10 tahun ke atas dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja; yang masingmasing tercatat 58,39 persen dan 41,61 persen. Dari angkatan kerja tersebut terdapat 49,51 persen penduduk bekerja dan 8,88 persen yang mencari pekerjaan. Pada kelompok bukan angkatan kerja terdapat 17,31 persen yang sekolah 19,89 mengurus rumah tangga dan 4,39 persen lainnya. Dibandingkan tahun 2004, jumlah penduduk yang bekerja naik, jika pada tahun 2004 ada 57,95 persen penduduk bekerja dan 42,60 persen tidak

11

bekerja. Jumlah rumahtangga miskin di Jakarta Selatan ada sebanyak 11.196 rumahtangga. 2.4. Kesehatan dan Keluarga Berencana Fasilitas kesehatan di Jakarta Selatan terdiri dari 66 rumah sakit (3.398 tempat tidur), 130 poliklinik atau balai kesehatan, 78 puskesmas, 19 laboratorium, 283 apotik, 101 toko obat, 1.037 dokter praktek, 750 praktek dokter gigi dan 103 praktek bersama. Infeksi saluran pernapasan bagian atas (ISPA) masih menunjukkan persentase tertinggi dibandingkan dengan penyakit lain yang berarti pencemaran lingkungan masih tinggi, sedangkan penderita diare mengalami kenaikan pada tahun ini dibandingkan tahun lalu. Peserta KB Aktif perbulan rata-rata 178.688 akseptor, sedangkan peserta KB baru 45.843 akseprot. Tabel 2.3 Jumlah kelahiran bayi, Kematian Bayi dan Kematian Anak Balita Menurut Kecamatan, 2005Lahir Lahir Jumlah bayi mati Kecamatan Hidup Mati 0-28 Hari Jagakarsa 0 0 0 Pasar Minggu 1.385 55 55 Cilandak 2.373 94 72 Pesanggrahan 1.200 4 0 Keb. Lama 4.579 12 7 Keb. Baru 5.777 60 31 Mp.Prapatan 0 0 0 Pancoran 1.561 14 2 Tebet 201 2 0 Setiabudi 2.683 15 11 Jumlah 19.759 250 178 Sumber :Sudin Yankes Kodya Jakarta Selatan Jumlah Bayi Mati 0-0 variabel independen mempengaruhi

variabel dependen secara positif dan signifikan

35

b. Jika Hipotesis negatif Ho : i 0 variabel independent tidak

mempengaruhi variabel dependen secara signifikan Ha : i < 0 variabel independent mempengaruhi

variabel dependen secara negatif dan signifikan 2. Pengujian satu sisi Jika T table t hitung, Ho diterima berarti variabel independen secara individual tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Jika T table < t hitung, Ho ditolak berarti variabel independen secara individu berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. b. Uji F statistik Uji F digunakan untuk menghitung apakah model yang digunakan secara keseluruhan tepat digunakan dengan tingkat kepercayaan tertentu (Sritua Arief, 1993 : 13) Adapun langkah langkah pengujian untuk uji f adalah sebagai berikut : 1. Menentukan hipotesis H o : 1 = 2 = 3 = 4 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel indipenden terhadap variabel dependen secara bersama sama) H o : 1 2 3 4 0

36

(ada pengaruh yang signifikan dari variabel indipenden terhadap variabel dependen secara bersama sama) 2. Perhitungan nilai F-tes: Fhitung =

(

R 2 (k 1) 1 R 2 (N k )

)

keterangan : k N R2 = jumlah variabel = jumlah sample = koefisien determinasi

Daerah Ho diterima f-tabel 3. Pengambilan keputusan uji f

Daerah Ho ditolak

Apabila F-hitung > F-tabel, maka Ho ditolak berarti secara bersama sama variabel independen secara signifikan mempengaruhi variabel dependen Apabila F-hitung < F-tabel maka Ho diterima yang berarti secara bersama sama variabel independen secara signifikan tidak mempengaruhi variabel dependen.

37

c. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung seberapa besar varian dari variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi variabel-variabel independent. Nilai R2 paling besar 1 dan paling kecil 0 (0 t tabel, maka Ho ditolak, berarti variabel independen secara individual berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap variabel dependen.

50

Derajat kebebasan = 0,05 dan df = 95 (100 - 5) Nilai t tabel = 1,658 ; t hitung = -2,328768 Karena nilai t hitung > t tabel atau -2,328768 > -1,658 maka Ho ditolak, sehingga jumlah pesaing berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pendapatan pengusaha ayam potong. Gambar 6.1 Kurva Uji t-Statistik Variabel Jumlah Pesaing

Daerah Ho ditolak

Daerah Ho diterima -1,658

-2,328768

2.2 Uji t-Statistik terhadap variabel biaya transportasi (2) Hipotesanya Bila Ho : 2 0 Variabel biaya transportasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel pendapatan pengusaha ayam potong. Bila Ha : 2 > 0 Variabel biaya transportasi berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap variabel pendapatan pengusaha ayam potong. Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima, berarti variabel independen secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

51

Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak, berarti variabel independen secara individual berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap variabel dependen. Derajat kebebasan = 0,05 dan df = 95 (100-5) Nilai t tabel = 1,658 ; t hitung = -0,102368 Karena nilai t hitung < t tabel atau -0,102368 < -1,658 maka Ho ditolak, sehingga biaya transportasi berpengaruh secara negatif namun tidak signifikan terhadap pendapatan pengusaha ayam potong. Gambar 6.2 Kurva Uji t-Statistik Variabel biaya transportasi

Daerah Ho ditolak

Daerah Ho diterima - 1,658 -0,102368

2.3 Uji t-Statistik terhadap variabel jumlah ayam terjual (3) Hipotesanya Bila Ho : 3 0 Variabel jumlah ayam terjual tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel pendapatan pengusaha ayam potong.

52

Bila Ha : 3 > 0 Variabel jumlah ayam terjual berpengaruh secara positif dan signifikan pengusaha ayam potong. Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima, berarti variabel independen secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak, berarti variabel independen secara individual berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependen. Derajat kebebasan = 0,05 dan df = 95 (100-5) Nilai t tabel = 1,658 ; t hitung = 51,80643 Karena nilai t hitung > t tabel atau 51,80643 > 1,658 maka Ho ditolak, sehingga jumlah ayam terjual berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pengusaha ayam potong. Gambar 6.3 Kurva Uji t-Statistik Variabel Jumlah Ayam Terjual terhadap variabel pendapatan

Daerah Ho diterima 1,658

Daerah Ho ditolak 51,8064

53

2.4 Uji t-Statistik terhadap variabel dummy variabel pengaruh flu burung (4) Hipotesanya Bila Ho : 4 0 Variabel pengaruh flu burung tidak berpengaruh terhadap variabel pendapatan pengusaha ayam potong. Bila Ha : 4 > 0 Variabel pengaruh flu burung berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap variabel pendapatan pengusaha ayam potong. Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima, berarti variabel independen secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak, berarti variabel independen secara individual berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap variabel dependen. Derajat kebebasan = 0,05 dan df = 95 (100-5) Nilai t tabel = 1,658 ; t hitung = -2,582334 Karena nilai t hitung > t tabel atau -2,582334 >-1,658 maka Ho ditolak, sehingga jumlah pesaing berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pendapatan pengusaha ayam potong.

54

Gambar 6.4 Kurva Uji t-Statistik Variabel Dummy

Daerah Ho ditolak

Daerah Ho diterima -1,658

-2,582334

6.2.4. Uji F-Statistik Uji F-statistik digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independent secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pengujian F-statistik ini dilakukan dengan cara membandingkan antara F-hitung dengan F-tabel. (Gujarati, 2003) F-hitung = R 2 /(k I ) (1 R 2 ) /(n k )

F-tabel = ( : k-1, n-k ) = 5 %, ( 5 - 1= 4 ; 100 - 5 = 95 ) Jika F-tabel < F-hitung berarti Ho ditolak atau variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel independen, tetapi jika F-tabel F-hitung berarti Ho diterima atau variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

55

Hipotesis yang digunakan adalah : Ho : 1 = 2 = 3 = 0, berarti variabel independen secara keseluruhan tidak berpengaruh terhadap variabel independen. Ha : 1 2 3 0, berarti variabel independen secara keseluruhan berpengaruh terhadap variabel independen. Hasil perhitungan yang didapat adalah F-hitung = 2562,521 sedangkan F-tabel = 2,53 ( = 0,05 ; 4, 95),sehingga F-hitung > Ftabel (2562,521 > 2,53 ). Perbandingan antara F-hitung dengan F-tabel yang

menunjukkan bahwa F-hitung > F-tabel, menandakan bahwa variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, sehingga bahwa variabel jumlah pesaing (X1), biaya transportasi (X2) dan jumlah ayam terjual (X3) serta dummy variabel flu burung secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pendpatan pengusaha ayam potong. 6.2.5. Penaksiran Koefisien Determinasi (R) Untuk mengukur koefisien garis regresi dengan sebaran data/dengan kata lain R digunakan untuk mengukur

proporsi/prosentase dari variasi total variabel dependen yang mampu dijelaskan oleh model regresi yang diperoleh. Dari hasil R 0,990817 artinya variabel independen (jumlah pesaing, biaya transportasi dan jumlah ayam terjual serta dummy ) variabel adanya flu burung mampu menjelaskan variasi total variabel dependen (pendapatan

56

pengusaha ayam potong) sebesar 99,08 % sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain. 6.3. Pengujian Asumsi Klasik Adanya penyimpangan terhadap asumsi klasik tersebut di atas akan menyebabkan uji statistik (uji t-statistik dan f-statistik) yang dilakukan menjadi tidak valid dan secara statistik akan mengacaukan kesimpulan yang diperoleh. 6.3.1. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana faktor gangguan tidak memiliki varian yang sama. Pengujian terhadap gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melakukan White Test, yaitu dengan cara meregresi residual kuadrat ( Ui2 ) dengan variabel bebas, variabel bebas kuadrat dan perkalian variabel bebas. Dapatkan nilai R2 untuk menghitung 2, di mana 2 = Obs*R square (Gujarati, 2003). Uji Hipotesis untuk menetukan ada tidaknya heterokedastisitas. Ho : 1 = 2 = ....= q= 0 , Tidak ada heterokedastisitas Ha : 1 2 .... q 0 , Ada heterokedastisitas Hasil perhitungan yang didapat adalah Obs*R square ( 2hitung -

) = 18,37865 sedangkan 2 -tabel = 23,6848 ( df =14 , = 0,05 ),-hitung

sehingga 2

< 2

tabel

(18,37865 < 23,6848). Perbandingan

antara 2 -hitung dengan 2 tabel, yang menunjukkan bahwa 2 -hitung