Analisa Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance...

8
Analisa Tata Kelola Teknologi Informasi ( IT Governance ) pada Bidang Pelayanan Publik Studi Kasus Restoran D’Cost 1) Ardityo Hari 2) Anggi Prasetyo 3) Pande Gedhe Sukrawan 4) Eko Yudha 5) Andi Darusman 6) M. Nurhari 7) Agus Cahyono 1)ProgramStudi SistemInformasi STIKOMSurabaya. Email: [email protected] 2)ProgramStudi SistemInformasi STIKOMSurabaya. Email: [email protected] 3)ProgramStudi SistemInformasi STIKOMSurabaya. Email: [email protected] 4)ProgramStudi SistemInformasi STIKOMSurabaya. Email: [email protected] 5)ProgramStudi SistemInformasi STIKOMSurabaya. Email:[email protected] 6)ProgramStudi SistemInformasi STIKOMSurabaya. Email: [email protected] 7)ProgramStudi SistemInformasi STIKOMSurabaya. Email: [email protected] Abstraksi Perlunya penyelarasan dan memanajemen Tata Kelola Teknologi Informasi dalam organisasi merupakan tujuan untuk menghasilkan nilai output yang maksimal dalam membantu proses pengambilan keputusan dalam pemilihan yang terbaik, dan mengurangi resiko masalah yang terjadi dalam organisasi. Pada penyelarasan TKTI pada organisasi harus sesuai dengan strategi, integritas dan kinerja yang ada dalam organisasi. Pada proses manajemen TKTI terkait pada pengelolaan sumber daya dan pengelolaan resiko dalam pemanfaataan TKTI pada sebuah organisasi. Tentunya pengelolaan sumber daya harus sesuai dengan kaitan pengelolaan investasi sumber daya TI yang kapasitas penggunaan tepat, seperti halnya: aplikasi, infrastruktur dan juga SDM. Dan pengelolaan resiko dalam hal TKTI perlu pemahaman yang jelas terhadap keberadaan resiko, pemahaman kebutuhan kepatutan dan tanggung jawab pengelolaan resiko dalam organisasi itu sendiri dalam hal antisipasi pengelolaan resiko. Terakhir melakukan pengawasan implementasi terhadap strategi yang ada, penggunaan sumber daya, dan kinerja proses dalam pemanfaatan TKTI di sebuah organisasi. Konsep Dasar IT Governance IT governance merupakan suatu upaya untuk membangun suatu struktur pengendalian yang bersifat komprehensif yang bertujuan untuk memberikan nilai tambah kepada pemanfaatan teknologi informasi guna mencapai tujuan dari suatu organisasi/institusi. Organisasi/institusi tersebut harus mampu untuk memenuhi syarat-syarat akan kualitas, kehandalan, kelayakan dan keamanan atas informasi yang dimiliki sebagaimana layaknya terhadap sebuah asset. Untuk mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan, suatu sistem informasi haruslah mampu untuk menjamin penyajian informasi yang ditujukan kepada pengguna dengan memenuhi kriteria informasi yang disyaratkan dan terukur melalui indikator- indikator tujuan kunci. Agar dapat mencapai hal sebagaimana yang diharapkan maka hal tersebut haruslah dilakukan melalui pembentukan dan pelaksanaan suatu sistem proses dan kontrol terbaik yang akan mengarahkan dan memonitor setiap penyajian informasi agar sesuai dengan nilai manfaat dari informasi yang disajikan. Hal tersebut akan sangat dipengaruhi oleh faktor keberhasilan utama yang akan meningkatkan seluruh sumberdaya teknologi informasi melalui indikator kinerja kunci. Informasi yang disajikan haruslah memenuhi kriteria berikut ini : a. Keefektifan; b. Efisiensi; c. Kerahasiaan; d. Integritas; e. Ketersediaan; f. Kepatuhan pada aturan;

Transcript of Analisa Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance...

Page 1: Analisa Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance ...blog.stikom.edu/erwin/files/2013/03/TKTI-Q1T02R-10410100026.pdf · halnya: aplikasi, infrastruktur dan juga SDM. ... Manajemen

Analisa Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance) pada Bidang Pelayanan Publik

Studi Kasus Restoran D’Cost

1)Ardityo Hari2)

Anggi Prasetyo3)

Pande Gedhe Sukrawan 4) Eko Yudha 5) Andi Darusman 6) M. Nurhari7) Agus Cahyono

1)ProgramStudi SistemInformasi STIKOMSurabaya. Email: [email protected])ProgramStudi SistemInformasi STIKOMSurabaya. Email: [email protected])ProgramStudi SistemInformasi STIKOMSurabaya. Email: [email protected])ProgramStudi SistemInformasi STIKOMSurabaya. Email: [email protected])ProgramStudi SistemInformasi STIKOMSurabaya. Email:[email protected])ProgramStudi SistemInformasi STIKOMSurabaya. Email: [email protected])ProgramStudi SistemInformasi STIKOMSurabaya. Email: [email protected]

Abstraksi

Perlunya penyelarasan dan memanajemen Tata Kelola Teknologi Informasi dalam organisasimerupakan tujuan untuk menghasilkan nilai output yang maksimal dalam membantu proses pengambilankeputusan dalam pemilihan yang terbaik, dan mengurangi resiko masalah yang terjadi dalam organisasi.Pada penyelarasan TKTI pada organisasi harus sesuai dengan strategi, integritas dan kinerja yang adadalam organisasi. Pada proses manajemen TKTI terkait pada pengelolaan sumber daya dan pengelolaanresiko dalam pemanfaataan TKTI pada sebuah organisasi. Tentunya pengelolaan sumber daya harussesuai dengan kaitan pengelolaan investasi sumber daya TI yang kapasitas penggunaan tepat, sepertihalnya: aplikasi, infrastruktur dan juga SDM. Dan pengelolaan resiko dalam hal TKTI perlu pemahamanyang jelas terhadap keberadaan resiko, pemahaman kebutuhan kepatutan dan tanggung jawabpengelolaan resiko dalam organisasi itu sendiri dalam hal antisipasi pengelolaan resiko. Terakhirmelakukan pengawasan implementasi terhadap strategi yang ada, penggunaan sumber daya, dan kinerjaproses dalam pemanfaatan TKTI di sebuah organisasi.

Konsep Dasar IT Governance

IT governance merupakan suatu upayauntuk membangun suatu struktur pengendalianyang bersifat komprehensif yang bertujuanuntuk memberikan nilai tambah kepadapemanfaatan teknologi informasi guna mencapaitujuan dari suatu organisasi/institusi.Organisasi/institusi tersebut harus mampu untukmemenuhi syarat-syarat akan kualitas,kehandalan, kelayakan dan keamanan atasinformasi yang dimiliki sebagaimana layaknyaterhadap sebuah asset. Untuk mencapai tujuansebagaimana yang diharapkan, suatu sisteminformasi haruslah mampu untuk menjaminpenyajian informasi yang ditujukan kepadapengguna dengan memenuhi kriteria informasiyang disyaratkan dan terukur melalui indikator-indikator tujuan kunci.

Agar dapat mencapai hal sebagaimanayang diharapkan maka hal tersebut haruslahdilakukan melalui pembentukan danpelaksanaan suatu sistem proses dan kontrolterbaik yang akan mengarahkan dan memonitorsetiap penyajian informasi agar sesuai dengannilai manfaat dari informasi yang disajikan. Haltersebut akan sangat dipengaruhi oleh faktorkeberhasilan utama yang akan meningkatkanseluruh sumberdaya teknologi informasi melaluiindikator kinerja kunci. Informasi yang disajikanharuslah memenuhi kriteria berikut ini :

a. Keefektifan;b. Efisiensi;c. Kerahasiaan;d. Integritas;e. Ketersediaan;f. Kepatuhan pada aturan;

Page 2: Analisa Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance ...blog.stikom.edu/erwin/files/2013/03/TKTI-Q1T02R-10410100026.pdf · halnya: aplikasi, infrastruktur dan juga SDM. ... Manajemen

g. Kehandalan.

Adapun indikator sasaran kunci yang harusdapat dicapai melalui penyajian informasi yangmemadai adalah :

a. Peningkatan kinerja dan efisiensi biayamanajemen;

b. Memperbaiki manfaat yang diberikanoleh investasi dibidang Teknologiinformasi;

c. Memperbaiki waktu pelayanan;d. Meningkatkan kualitas, inovasi, dan

manajemen resiko;e. Menciptakan suatu proses bisnis yang

standar dan terintegrasi;f. Menciptakan layanan masyarakat yang

memuaskan;g. Menjaga ketersediaan bandwith, kinerja

komputer dan mekanisme penyajianinformasi secara optimal;

h. Memenuhi kebutuhan akan layananmasyarakat yang cepat dengan biayayang rendah;

i. Peningkatan kepatuan kepada hukum,peraturan, standar dan komitmen;

j. Peningkatan transparansi terhadapresiko yang dihadapi dibandingkandengan standar resiko yang telahditetapkan sebelumnya;

k. Peningkatan nilai suatu institusi melaluiperbandingan atas tolok ukurkeberhasilan pemanfaatan TeknologiInformasi;

l. Penciptaan layanan dan jalur bisnisbaru. Sedangkan faktor keberhasilanutama yang menentukan tingkatkeberhasilan suatu penyajian informasiadalah :

m. Aktivitas IT Governance merupakanbagian terintegrasi secara menyeluruhdengan upaya proses pengendalianmanajemen seluruh institusi;

n. IT Governance berfokus kepada tujuaninstitusi, inisiatif strategis, penggunaanteknologi informasi untuk peningkatanpelayanan, ketersediaan sumberdayayang memadai dan kemampuan untukselalu memenuhi tuntutan tugas yangdiberikan;

o. Aktivitas IT Governance dijabarkandalam suatu tujuan yang jelas,

terdokumentasi dan terimplementasi,sesuai dengan kebutuhan institusi danberdasarkan kepada akuntabilitas yangtinggi;

p. Praktek manajemen diterapkan dalamrangka meningkatkan efisiensi danoptimalisasi penggunaan sumberdayadan meningkatakan efektifitas prosesteknologi informasi;

q. Praktek organisasi diterapkan untukmewujudkan pengawasan yangmemadai, suatu lingkungan/budayapengendalian yang baik, penangananresiko sebagai suatu praktek yangstandar, peningkatan kepatuhan padastandar, monitoring dan tindak lanjutanatas setiap kelemahan dan resiko yangditemui;

r. Praktek pengendalian ditetapkan secarajelas untuk mencegah kegagalanpengendalian dan pengawasan internal;

s. Terdapat integrasi dan interoperabilitassecara menyeluruh atas proses bisnisdalam teknologi informasi dengankompleksitas yang tinggi menyangkutmasalah, perubahan dan manajemenkonfigurasi;

t. Sebuah komite audit dibentuk gunamengawasi dan menunjuk auditorindependen, berfokus pada teknologiinformasi pada saat penyusunan rencanaaudit, dan mereview seluruh laporanaudit dari auditor dan pihak ketigalainnya. Dalam rangka pencapaian suatusistem pengendalian manajementeknologi informasi yang baik, perludidukung dengan adanya penetapanstandar dan prosedur yang harusdipenuhi dalam rangka pelaksanaantugas pengawasan dan pengendalianteknologi informasi.

Fokus Area ITGa. Penyelarasan Strategis (Strategic

Alignment)Penyelarasan strategi bisnis dengan

Tujuan Teknologi Informasi telah menjadiperhatian utama manajemen eksekutifperusahaan dalam dekade akhir ini. Berbagairiset dilakukan untuk membuktikan bagaimanaTeknologi Informasi (TI) dapat memberikan

Page 3: Analisa Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance ...blog.stikom.edu/erwin/files/2013/03/TKTI-Q1T02R-10410100026.pdf · halnya: aplikasi, infrastruktur dan juga SDM. ... Manajemen

kontribusi lebih terhadap kinerja bisnis jikatujuannya selaras dengan strategi bisnisperusahaan. Paradigma yang terbangunkemudian adalah semakin tinggi tingkatpenyelarasan tersebut, maka akan mampumengarahkan perusahaan untuk meraih kinerjabisnis yang sukses.

Agar penyelarasan tersebut dapatdikendalikan dalam kerangka yang terarah,maka perlu diketahui mengenai apa danbagaimana kontribusi TI terhadap kinerja bisnisyang dapat diketahui dalam pengukuran kinerja.Pengukuran kinerja TI dilakukan melaluipenentuan indikator kinerja dari Tujuan Prosesdan Tujuan Aktivitas serta outcome dari TujuanTI. Hasil pengukuran kerja tersebut akandigunakan sebagai bahan penentuan tingkatkedewasaan Proses TI di perusahaan.

Selanjutnya, hasil pengukuran tersebutdapat dijadikan dasar untuk perbaikanberkelanjutan (continuous improvement) denganpenyempurnaan objektif kontrol dan kontrolyang terkait dalam pengelolaan Proses TI.Penyempurnaan tersebut dimaksudkan agarProses TI bekerja lebih baik dalam memenuhikriteria informasi yang dibutuhkan bisnis. Halini seharusnya diimbangi pula denganpeningkatan penyediaan sumber daya TI.

Sebagai tambahan, penting untukdiperhatikan bahwa sebelum investasi TIdilaksanakan, Tujuan TI seharusnya diselaraskandengan strategi bisnis sehingga TI dapatberperan optimal sebagai pensukses strategibisnis perusahaan.Manfaat yang dapat diambildari pengaplikasian konsep diatas, antara lain :Tujuan Bisnis lebih selaras dengan Tujuan TI,Aktivitas TI dapat dimengerti oleh pihakmanajemen, pemilik dan penanggung jawabProses TI lebih jelas, kesepahaman yang lebihbaik diantara seluruh stakeholder denganmenggunakan bahasa yang seragam sertadukungan yang lebih baik terhadap kebutuhanbisnis melalui penyediaan TI.b. Penyampaian Nilai (Value Delivery)

Pada penyampaian nilai, ditekankanbahwa nilai yang diberikan oleh teknologiinformasi harus selaras dengan nilai yangdifokuskan oleh bisnis, dan diukur dengan caratransparan yangdapat menunjukkan dampak dankontribusi investasi teknologi informasi dalamproses pembentukan nilai dalam perusahaan.

Prinsip utama dari nilai teknologiinformasi adalah penyerahan tepat waktu, sesuaianggaran dan memberikan manfaat sepertiyangtelah diperhitungkan. Dengan demikian, proses-proses teknologi informasi harus dirancang,diterapkan, dan dioperasikan secara efektif danefisien.

Gambar 1 Fokus Area ITG

c. Pengelolaan Resiko (Risk Management)Proses-proses untuk memelihara nilai.

Untuk itu, manajemen resiko harus menjadiproses yang berkelanjutan yang dimulai denganmengidentifikasi resiko (dampak pada aset,ancaman, dan kemudahan diserang), dandilanjutkan dengan mitigasi resiko denganmenerapkan pengawasan.

Menurut ISO 31000, manajemen risikosuatu organisasi harus mengikuti 11 prinsipdasar agar dapat dilaksanakan secara efektif.Berikut penjabaran prinsip-prinsip tersebut.1. Manajemen risiko menciptakan nilai tambah

(creates value)Manajemen risiko berkontribusi terhadap

pencapaian nyata objektif dan peningkatan,antara lain, kesehatan dan keselamatan manusia,kepatuhan terhadap hukum dan peraturan,penerimaan publik, perlindungan lingkungan,kinerja keuangan, kualitas produk, efisiensioperasi, serta tata kelola dan reputasiperusahaan.2. Manajemen risiko adalah bagian integral

proses dalam organisasi (an integral part oforganizational processes)Manajemen risiko adalah bagian tanggung

jawab manajemen dan merupakan suatu bagianintegral dalam proses normal organisasi seperti

Page 4: Analisa Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance ...blog.stikom.edu/erwin/files/2013/03/TKTI-Q1T02R-10410100026.pdf · halnya: aplikasi, infrastruktur dan juga SDM. ... Manajemen

juga merupakan bagian dari seluruh prosesproyek dan manajemen perubahan. Manajemenrisiko bukanlah merupakan aktivitas yang berdirisendiri yang terpisah dari aktivitas-aktivitasutama dan proses dalam organisasi.3. Manajemen risiko adalah bagian dari

pengambilan keputusan (part of decisionmaking)Manajemen risiko membantu pengambil

keputusan mengambil keputusan denganinformasi yang cukup. Manajemen risiko dapatmembantu memprioritaskan tindakan danmembedakan berbagai pilihan alternatiftindakan. Pada akhirnya, manajemen risikodapat membantu memutuskan apakah suaturisiko dapat diterima atau apakah suatupenanganan risiko telah memadai dan efektif.4. Manajemen risiko secara eksplisit

menangani ketidakpastian (explicitlyaddresses uncertainty)Manajemen risiko menangani aspek-aspek

ketidakpastian dalam pengambilan keputusan,sifat alami dari ketidakpastian itu, danbagaimana menanganinya.5. Manajemen risiko bersifat sistematis,

terstruktur, dan tepat waktu (systematic,structured and timely)Suatu pendekatan sistematis, tepat waktu,

dan terstruktur terhadap manajemen risikomemiliki kontribusi terhadap efisiensi dan hasilyang konsisten, dapat dibandingkan, serta andal.

6. Manajemen risiko berdasarkan informasiterbaik yang tersedia (based on the bestavailable information)Masukan untuk proses pengelolaan risiko

didasarkan oleh sumber informasi sepertipengalaman, umpan balik, pengamatan,prakiraan, dan pertimbangan pakar. Meskipundemikian, pengambil keputusan harusterinformasi dan harus mempertimbangkansegala keterbatasan data atau model yangdigunakan atau kemungkinan perbedaanpendapat antar pakar.7. Manajemen risiko dibuat sesuai kebutuhan

(tailored)Manajemen risiko diselaraskan dengan

konteks eksternal dan internal organisasi sertaprofil risikonya.

8. Manajemen risiko memperhitungkan faktormanusia dan budaya (takes human andcultural factors into account)Manajemen risiko organisasi mengakui

kapabilitas, persepsi, dan tujuan pihak- pihakeksternal dan internal yang dapat mendukungatau malah menghambat pencapaian tujuanorganisasi.

9. Manajemen risiko bersifat transparan daninklusif (transparent and inclusive)Pelibatan para pemangku kepentingan,

terutama pengambil keputusan, dengan sesuaidan tepat waktu pada semua tingkatanorganisasi, memastikan manajemen risiko tetaprelevan dan mengikuti perkembangan. Pelibatanini juga memungkinkan pemangku kepentinganuntuk cukup terwakili dan diperhitungkan sudutpandangnya dalam menentukan kriteria risiko.

10. Manajemen risiko bersifat dinamis, iteratif,dan responsif terhadap perubahan (dynamic,iterative and responsive to change)Seiring dengan timbulnya peristiwa internal

dan eksternal, perubahan konteks danpengetahuan, serta diterapkannya pemantauandan peninjauan, risiko-risiko baru bermunculan,sedangkan yang ada bisa berubah atau hilang.Karenanya, suatu organisasi harus memastikanbahwa manajemen risiko terus menerusmemantau dan menanggapi perubahan.

11. Manajemen risiko memfasilitasi perbaikandan pengembangan berkelanjutan organisasi(facilitates continual improvement andenhancement of the organization)Organisasi harus mengembangkan dan

mengimplementasikan strategi untukmemperbaiki kematangan manajemen risikomereka bersama aspek-aspek lain dalamorganisasi mereka.d. Pengukuran Kinerja (Performance

Measurement)Pengukuran kinerja TI menggunakan

CobIT versi 4.1 dilakukan dengan modelMaturity Level yang bertujuan untuk melihatgambaran kondisi perusahaan saat ini dimasayang akan datang. Sebelum dilakukanpengukuran tingkat kematangan tata kelola,dilakukan pengambilan contoh proses IT daribank. Setelah pengambilan contoh, dilakukan

Page 5: Analisa Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance ...blog.stikom.edu/erwin/files/2013/03/TKTI-Q1T02R-10410100026.pdf · halnya: aplikasi, infrastruktur dan juga SDM. ... Manajemen

penerjemahan proses dengan menggunakanbantuan ITIL sehingga didapatkan proses ITCOBIT yang tepat untuk melakukan pengukuranmenggunakan model kematangan.

Ketiga proses IT yang diambil adalahperencanaan dan investasi IT, pemenuhan userrequirement dalam pengembangan IT, danpengelolaan dan monitoring service levelagreement. Setelah proses IT dapatditerjemahkan, pengukuran tingkat kematangandilakukan dengan mencocokkan pola modelkematangan proses IT COBIT hasil terjemahan.

Hasil dari penelitian menunjukkanpenggunaan ITIL sebagai penerjemah perantaradapat dilakukan karena ITIL mendefinisikantujuan bisnis dari setiap proses. Tujuan bisnis inikemudian dapat digunakan dengan mencaripadanannya pada tabel tujuan bisnis yangdidukung COBIT, yang telah disediakanframework COBIT sendiri. Setelah fasepenerjemahan selesai, pengukuran tingkatkematangan proses IT dapat dilakukan denganmodel kematangan COBIT yang tepat. Padapenelitian ini didapatkan proses IT COBIT AI.5sebagai representasi contoh proses IT bank yangdiambil. Hasil pengukuran tingkat kematangantata kelola yang didapat adalah 4,2, yang berartiproses ini sudah terkelola dan terukur, dan mulaimerintis usaha untuk memenuhi kriteriakematangan teroptimasi.

Maturity level menggunakan suatumetode penilaian sedemikian rupa sehinggasuatu organisasi dapat dinilai dari non-existenceke optimized (dari 0 ke 5). Dari penelitian ini,diperoleh kesimpulan bahwa peran TI pada PT.BTN (Persero) dalam skala maturity modeladalah skala 4 (managed). Hal ini menunjukkanbahwa PT. BTN (Persero) dapat mengukur danmemonitor prosedur yang ada sehingga mudahdi tanggulangi jika terjadi penyimpangan. Prosesyang ada sudah berjalan baik dan konstan, tetapiotomasi dan perangkat TI yang digunakanterbatas.e. Pengelolaan Sumber Daya (Resource

Management)Sumber daya dan infrastruktur yang ada

meliputi pada penyelarasan strategi,penyampaian nilai (Kepuasaan Layanan),Pengelolaan resiko, dan pengukuran kinerja.Dan pengelolaan dalam sumber daya dapatmencukupi dalam penggunaannya yang optimal,

berkaitan pada investasi yang optimal daripenggunaan TI yang ada. Melakukanmanajemen yang sesuai, adapun sumber dayateknologi informasi yang kritis, meliputi :aplikasi, informasi, infrastruktur dan sumberdaya manusia. Dan hal-hal yang pentingberkaitan dengan optimalisasi pengetahuan daninfrastruktur yang ada.

Gambar 2 Fokus Area ITG

Pada gambar diatas merupakan langkahawal dalam perencanaan yang mencakup areaStakeHolder, IT Strategic Alignment, IT ValueDelivery, Risk Management, PerformanceMeasurement dan IT Resource Management.

Proses yang terjadi, Stakeholder dapatmemulai perencanaan TKTI pada cakupan areaIT Strategic Alignment, IT Value Delivery, RiskManagement dan Performance Measurementdengan alur proses yang berjalan ke arah kanandan tidak bisa membalikkan proses yang terjadipada fokus area ITG. Apabila Stakeholder telahmemilih bagian dari fokus area, maka prosesalur yang terjadi terintegrasi satu sama lain.

Dan apabila sampai terjadi hilangnyaatau adanya gangguan pada salah satu bagianfokus area tersebut, maka perencanaan TKTIakan mengalami masalah dalam implementasiyang akan berakibat pada meningkatnya costbiaya, kurang efektif dan efisiensi pengelolaanTI pada sebuah perusahaan bisnisnya. Hal initentu akan menimbulkan masalah yang seriusjika tidak adanya keterkaitan dan integrasi antarafokus area tersebut dengan TKTI.

Keterkaitan fokus area dengan ITG merupakanlangkah penyesuaian komitmen awal dalamperencanaan prioritas investasi TI pada sebuah

Page 6: Analisa Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance ...blog.stikom.edu/erwin/files/2013/03/TKTI-Q1T02R-10410100026.pdf · halnya: aplikasi, infrastruktur dan juga SDM. ... Manajemen

bisnis perusahaan dan juga anggaran yang akanditerapkan guna memberikan nilai persainganyang unggul pada proses bisnisnya.

STUDI KASUSD’Cost Quick, Resto Dengan VendingMachine

Setelah sukses membuka 38 Outlet di 8kota besar di Indonesia, kini D’COST seafoodRestaurant menghadirkan sebuah konsep barurestaurant yaitu D’COST Quick yang dibukasejak April 2011 yang lalu.

D’COST Quick adalah restoran pertamadi Indonesia yang menggunakan VendingMachine seperti di Jepang. Dengan VendingMachine ini, customer dapat dengan mudahmemesan dan membayar makanan tanpa perlumenunggu waiter mencatat pesanan atau antrimembayar di kasir.

Praktis, mudah, dan cepat adalah konsepdari D’COST Quick. Dengan menu yangdikemas dalam bentuk paket, D’COST Quickmenawarkan beragam menu seafood lezat danterjangkau yang praktis. Walaupun mengusungkonsep praktis dan cepat, D’COST seafood tidakmenyajikan makanan cepat-saji (fast food).Semua makanan yang dijual di sini adalahmakanan yang diolah layaknya masakan rumahsehingga dipastikan lebih sehat dan lezat.

General Manager Promotion danPUBLIC Relation D’COST, Eka AgusRachman, menyatakan “Kami harap inovasibaru D’Cost, yaitu D’Cost Quick, dapatdinikmati oleh semua lapisan masyarakat,utamanya mereka yang suka dengan hal praktisdan menghargai waktu”.

D’COST Quick adalah restoran yangmenyediakan dua pilihan cara makan: Dine inatau makan di resto, dan Take away atau dibawapulang. Keunikan sekaligus keunggulanD’COST adalah semua pemesanan danpembayaran menu dilakukan sendiri olehcustomer di Vending Machine (self-orderingservice via Vending Machine). VendingMachine D’COST Quick adalah yang pertamamengadopsi teknologi Vending Machine Jepang.

Sistem ini memungkinkan customermemiliki kontrol penuh: mulai dari memilihmenu hingga cara pembayaran. Sistem inicocok sekali untuk target market yang aktif,independen, dan sangat menghargai waktu.

Cara kerja Vending Machine sederhananamun sangat efektif. Pertama, customermemasukkan sejumlah uang. Nominal yangditerima mulai dari Rp1000 hingga Rp100 ribu.Setelah itu, customer memilih menu yangdikehendaki dengan menekan tombol menu diVending Machine. Setiap tombol menudilengkapi dengan gambar, deskripsi, dan hargayang akan memudahkan customer. Setelahmemilih menu, customer mendapat tiket tandapemesanan. Selanjutnya, customer tinggal dudukdan menunggu pesanan siap. Dengan sistem ini,customer dapat memesan dan membayarmakanan kurang dari dua menit.

Dilihat dari sisi kepraktisan, D’COSTQuick cocok dinikmati oleh karyawan atau punpemilik kios dan usaha yang memiliki waktumakan terbatas. Dilihat dari variasi menu danharga, pangsa pasar D’COST Quick adalahkeluarga yang ingin makan di luar bersama-sama, namun mencari rasa dan harga sepertimasakan rumah, dan pastinya sehat.

Saat ini baru satu gerai D’COST Quickyang beroperasi. Gerai ini berada di Lt. DasarITC Mangga Dua. Untuk bulan Mei 2011,D’COST akan membuka dua cabang lain, yaituD’COST Quick baru di Pasar Grosir Cililitan(PGC) dan Super Mall Karawaci.

D’COST Seafood adalah restoranseafood dengan 38 cabang yang tersebar di 8kota besar: Jakarta, Bandung, Surabaya, Solo,Pekanbaru, Balikpapan, Makassar, dan Bali.Mengusung tema “Mutu Bintang Lima HargaKaki Lima” D’COST terus berusahamewujudkan visi menyediakan seafoodberkualitas dengan harga terjangkau bagi seluruhmasyarakat Indonesia.

Diharapkan D’Cost Quick akan menjadipilihan bagi mereka yang sibuk namun pedulidengan kesehatan, serta bagi keluarga yangpeduli dengan kualitas asupan gizi keluargamereka

Dengan teknologi vending mechine yangditerapkan oleh D’Cost, kelompok kami dapatmenganalisa dengan mengkaitkan Fokus AreaTeknologi Informasi. Hasil analisa kami sebagaiberikut :

a. Penyelarasan Strategis (StrategicAlignment)

Pada rumah makan D’Costmerupakan salah satu restoran yang

Page 7: Analisa Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance ...blog.stikom.edu/erwin/files/2013/03/TKTI-Q1T02R-10410100026.pdf · halnya: aplikasi, infrastruktur dan juga SDM. ... Manajemen

menggunakan TI dalam hal prosesbisnisnya. Disini peran TI telah menjadisuatu kebutuhan transaksi bisnis setiapharinya, karena semakinberkembangnya teknologi informasiyang ada dimasyarakat saat ini.Sehingga penyelarasan dalampenggunaan teknologi informasi padakegiatan bisnis restoran D’Costdapatsaling mendukung satu sama lain,beberapa faktor yang mempengaruhipenyelarasan penggunaan TI dalamproses bisnis adalah strategi bisnisperusahaan tersebut. Penggunaanteknologi informasi pada restoranD’Cost menggunakan vending machine(pada proses transaksi bisnis restoranmulai dari pemesanan makanan sampaidengan biaya keseluruhan) sangatmembantu dalam proses bisnis restorantersebut. Disamping dengan optimalisasitransaksi bisnis restoran, dapatmengurangi biaya dan juga waktu dalamproses pelayanan ke pelanggan.

b. Penyampaian Nilai (Value Delivery)Penggunaan TI pada bisnis rumahmakan D’Cost menggunakan vendingmachine merupakan pertama kalidigunakan di Indonesia dan telahmenjadi suatu kebutuhan dalam prosesbisnisnya. Hal ini terjadi karenapenyelarasan antara TI dengan prosesbisnis telah mendukung satu sama lain.Selain itu, dukungan investasi teknologivending machine memberikan nilai padarumah makan D’Cost, yaitu:memberikan kemudahan pelayananpemesanan menu makanan, mengurangirisiko yang terjadi, dan mengurangiwaktu transaksi pembayarannya.Dengan adanya nilai dari pemanfaatanTI dalam proses bisnis tentu akanmenghasilkan keuntungan dankeunggulan bersaing pada bisnis rumahmakan D’Cost.

c. Pengelolaan Sumber Daya (ResourceManagement)

Penggunaan aplikasi vendingmachine, dan SDMnya dikelola cukup

baik oleh D’Cost, terbukti denganadanya aplikasi atau dalam hal inivending machine dimanfaatkan sangatbaik oleh para pelanggan sebagaipengguna utama pemesanan menumakanannya dan karyawan sebagaipetunjuk penggunaan aplikasi tersebut.Informasi yang ditawarkan puntersampaikan dengan cukup baik,pelanggan mengerti tentang penggunaanaplikasi teknologi terbaru dan karyawansendiri dapat membantu pelanggan yangkurang paham akan mesin tersebut.

d. Pengelolaan Resiko (Risk Management)Dalam memanajemen Resiko

kami mengambil salah satu pasal dariISO 31000 manajemen resiko dalamorganisasi tentang “Manajemen risikomenciptakan nilai tambah”, pada rumahmakan D’Cost penggunaan teknologivending machine ini memberikankontribusi peningkatan kualitas cepatsaji dalam penyediaan pesanan menumakanan yang dipilih menggunakanaplikasi teknologi tersebut. Dalam segilain, seperti penerimaan publik puncukup baik, dimana masyarakat dapatlangsung menyesuaikan penggunaanaplikasi teknologi vending machinesebagai alat pesan menu makanan yangcepat tanpa harus melaluipelayan/waitres. Proses operasi bisnisyang terjadi pada rumah makanD’Costpun saat ini menjadi lebih efisiendan efektif dalam penggunaan aplikasivending machine, karena pemesananmenu makanan yang instant tanpa harusmelalui pelayan dan pembayarannyamakanan pun langsung bayar saatpemilihan menu makanan yang dipilih.Reputasi dari rumah makan D’CostQuick pun menjadi rumah makan cepatsaji pertama diIndonesia yangmenggunakan aplikasi vending machine.

e. Pengukuran Kinerja (PerformanceMeasurement)

Dengan penggunaan teknologivending machie pelayanan dari restoranD’Cost menjadi cepat dan praktis,pelanggan tidak perlu menunggu

Page 8: Analisa Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance ...blog.stikom.edu/erwin/files/2013/03/TKTI-Q1T02R-10410100026.pdf · halnya: aplikasi, infrastruktur dan juga SDM. ... Manajemen

pelayan yang sedang sibuk denganpelanggan lain. Melainkan pelanggandapat langsung memilih menu makananyang dipilihnya melalui aplikasi vendingmachine tersebut dan prosespembayaran pun menjadi sangat efisienhanya cukup memasukkan uangkedalam mesin tersebut dan secaraotomatis mesin memberikan uangkembalian dan nota.

Implementasi strategi yangditawarkan oleh restoran ini punterelasasi sehingga bisa dikatakanpengukuran kinerja dari restoranD’CostQuick adalah cukup baik.

KesimpulanBahwa tanpa adanya keterkaitan antara fokusarea dengan ITG pada sebuah organisasi dalammengelolaTIdidalam proses bisnisnya, makaoutput yang dihasilkan juga tidak memberikanhasil yang memuaskan dalam pengelolaan TI disebuah organisasi/perusahaan. Maka dalam halini keterkaitan antara fokus area dengan ITGsangatlah penting dalam menunjang pengelolaanTI dalam sebuah bisnis organisasi yang lebihmemberikan nilai dalam hal keunggulanpersaingan dan juga keuntungan dalambisnisnya.

Begitu juga dengan rumah makanD’Cost dalam pengelolaan TI pada prosesbisnisnya, D’Costmenggunakan keterkaitanfokus area dengan ITG dalam pengelolaan TIyang digunakannya. Hal ini memberikankeuntungan, kemajuan bisnis yang ada menjadilebih modern dan inovasi baru dalam prosesbisnisnya, seperti vending machine yangmerupakan teknologi terobosan baru danpertama kali digunakan pada restoran yang adadi Indonesia.

Rujukan : http://if99.net/2010/02/fokus-pada-tata-

kelola-teknologi-informasi/ Diakses pada28-02-2013

http://blog.its.ac.id/riyanarto/2009/07/14/strategi-sukses-bisnis-dengan-ti-2/Diakses pada28-02-2013

http://www.brigidaarie.com/2012/08/01/tata-kelola-teknologi-informasi/Diakses pada 28-02-2013

http://www.okefood.com/read/2011/04/27/301/450580/d-cost-quick-tawarkan-cara-pembayaran-pertama-di-indonesiaDiaksespada 28-02-2013

http://tourismindonesiaonline.com/?id/detnews/134/d%E2%80%99cost-quick-resto-dengan-vending-machine.htmlDiakses pada28-02-2013