Analisa Struktural Fungsional Masyarakat

download Analisa Struktural Fungsional Masyarakat

of 5

Transcript of Analisa Struktural Fungsional Masyarakat

  • 8/19/2019 Analisa Struktural Fungsional Masyarakat

    1/9

    Sosiologi Politik Universitas Pamulang 

     Ratri Istania

    www.raconquista.wordpress.com

    Sosiologi Politik“Pengaruh Struktur dan Fungsi Pada Masyarakat”

    Pengantar 

    Pendekatan struktural-fungsional Almond memberikan kita pemahaman bahwa negara-negara didunia banyak memiliki kemiripan struktur, namun kemiripan tersebut belum tentu diikuti dengankesamaan fungsi masing-masing struktur. Dewasa ini tidak ada satu negara yang tidak memilikieksekutif, legislatif, yudikatif, partai politik, birokrasi, maupun kelompok kepentingan. BahkanCina sebagai negara menganut sistem politik totalitarian sekalipun memiliki kesemuanyawalaupun tetap dikendalikan oleh ideology dan partai politik tunggal yaitu Partai Komunis Cina(PKC. !egara-negara lainnya terutama bekas "a"ahan kolonial memiliki seluruh struktur walaupun dalam keadaan belum stabil karena masih dipengaruhi oleh berbagai kepentinganpolitik di dalam negeri maupun inter#ensi negara pen"a"ah.

    Demokrasi menuntut saluran partisipasi politik masyarakat dalam bentuk partai politik denganmekanisme pemilihan umum se$ara periodik dalam rangka memilih wakil rakyat. Konsekuensidari demokrasi adalah terbentuknya lembaga-lembaga dalam satu negara bertanggung "awabterhadap konstituen atau pemilihnya. !amun demikian, tidak seluruh negara memiliki partaipolitik mampu menampung seluruh aspirasi rakyat. Ketika keadaan saluran partisipasi politikter"adi, masyarakat tidak tahu bagaimana menuangkan keinginannya pada penguasa, alhasilluapan amarah tidak terbendung. %ed &obert 'urr ()*+ mengatakan “social deprivation” ataukeputusasaan sosial akan berakibat pada keadaan chaos, melibatkan massa berperasaantertindas dan marah, merusak pada sarana-sarana publik, berakhir pada an$aman instabilitasnasional.

    leh karena itu perlu kita pahami bahwa di dalam sistem politik ideal, kelompok kepentinganharus men"adi titik perhatian studi sosiologi politik. osiologi politik tertarik untuk mempela"arihubungan antara penguasa (pemerintah dengan rakyatnya. ubungan sehat ter"adi di antarakeduanya akan menghasilkan input bermanfaat bagi keberhasilan output kebi"akan bagikese"ahteraan rakyat dalam satu negara.

    ebelum kita memasuki kelompok kepentingan, tulisan di bawah ini akan membedah terlebihdahulu dua sistem politik paling berpengaruh di "aman moderen (abad /, sistem politik dinegara berkembang, dan baru kemudian analisis mengenai kelompok kepentingan akanmengantarkan pada pemahaman bahwa masyarakat merupakan modal dari keberhasilan suatunegara. 0asyarakat tidak dapat disepelekan, karena mereka suatu waktu dapatmemutarbalikkan keadaan melawan penguasa bila memang pendidikan, sosialisasi, komunikasi,rekrutmen, dan komunikasi tidak dapat ber"alan sesuai yang di"an"ikan.

    Dua Sistem Politik Abad 21 (Moderen

    istem politik demokrasi dan totalitarianisme, merupakan dua sistem paling survive setelahmelalui e#olusi sosial  di abad-abad sebelumnya/. Pendekatan demokrasi menurut 1dwardhills, ditandai dengan adanya2

    . Pemerintahan sipil, yaitu setiap warga negara memiliki hak untuk men$ari danmemegang "abatan politik. 0ereka berhak untuk berpartisipasi dalam berbagai ma$am

    1 Lihat Herbert Spencer, Principles of Biology (1864), vol 1, p. 444. Spencer mengatakan bahwa “survival of the fittest, merupakanperwujudan fungsi mekanik, yang disebut oleh Mr. Darwin [Charles Darwin] sebagai natural selection [seleksi natural] untuk

    menyelamatkan ras diinginkan melalui perjuangan untuk hidup.” Spencer melakukan pendekatan sosiologi terhadap sistem politik di

    abad 19 dengan berdasarkan pendekatan evolusi Charles Darwin. Pendekatan Herbert Spencer kemudian diteruskan oleh Karl Marx,

    sehingga mereka mengenalkan pendekatan sistem politik berdasarkan prinsip evolusi Darwin, terklasifikasi menjadi 2 bagian:

    klasifikasi evolutif dan klasifikasi distributif.2 Lihat Maran, Rafael R., Sosiologi Politik Suatu Pengantar (……: ……, 2007).

  • 8/19/2019 Analisa Struktural Fungsional Masyarakat

    2/9

    Sosiologi Politik Universitas Pamulang 

     Ratri Istania

    www.raconquista.wordpress.com

    saluran politik seperti dalam pemunggutan suara3, organisasi sosial politik, kelompokkepentingan, dan "abatan politik yang tersedia,

    /. 4nstitusi-institusi pemerintahan representatif, dimana kewenangan pemerintahmerupakan hasil legitimasi rakyat dalam pemilihan umum yang bersih, "u"ur, dan adil.0asyarakat sudah sangat kompleks, sehingga demokrasi merupakan bentuk ekspresimereka dalam menyalurkan hak-hak politik, berkompetisi meraih "abatan politik. 4ndi#idu-indi#idu penyusun masyarakat tersebut berusaha merumuskan, men$ari dukungan,maupun menuntut kepentingannya melalui berbagai lembaga politik resmi,

    3. Pemeliharaan kebebasan publik, dalam hal ini setiap warga negara memiliki hak-haktertentu seperti berhak berkomunikasi, bebas berkumpul, berserikat dengan "aminanperlindungan pemerintah dalam perundangan.

    0engenai demokrasi di Amerika erikat sebagai $ontoh berbagai pembahasan mengenaidemokrasi liberal ideal, Ale5is de %o$6ue#ille (738, dalam Democrac! in America, mengatakanbahwa

    9re"im demokratis bukan hanya tumbuh karena kehadiran struktur konstitusionalnya,melainkan melalui kemakmuran ekonominya, tata kelakuan, adat kebiasaan, dankeper$ayaan religius orang Amerika erikat.:

    Dengan demikian, demokrasi bukan sekedar di$antumkan dan di"amin dalam konstitusi sa"a,

    melainkan harus melihat kondisi kesiapan masyarakat untuk memahami dan melaksanakandemokrasi tanpa harus memikirkan lagi masalah ;perut< ataupun budaya lokal yang tidakmengi"inkan atau menabukan pengambilan suara mayoritas misalnya ketimbang musyawarahmufakat.

    %otalitarianisme, merupakan sistem politik ;total< artinya mengatur seluruh aspek kehidupanstruktur dan fungsi lembaga-lembaga, termasuk masyarakat di dalam satu negara. Kontrolterhadap ekonomi, pendidikan, agama, sampai keluarga merupakan bentuk totalitarianismedimana indi#idu akan beker"a sesuai dengan penugasan dari negara dan untuk mendukungtu"uan negara.

    0enurut Carl =. >riedri$h dan ?bigniew Bre@inski, $iri-$iri dari totalitarianisme adalah2. 4deologi terperin$i,

    /. atu partai tunggal ("ell organi#ed ,3. istem teror terorganisir dengan menggunakan instrumen partai politik dan agen rahasia,. Kontrol kuat dari penguasa, melalui sensor saluran komunikasi2 pers, radio, dan film,8. Kontrol ketat melalui militer dan polisi,. Kontrol negara terhadap perekonomian.

    %otalitarianisme hidup subur dalam bentuk fas$isme di daratan 1ropa pada masa perang dunia 44,seperti di 4talia pada kepemimpinan Bennito 0usollini ()//-)8 dan =erman padakepemimpinan Adolf itler ()33-)8, sebagai reaksi atas kekalahan mereka dari tentarasekutu, Peran$is, &usia, dan 4nggris. Kemudian, =epang pada saat peristiwa Pearl $arbor,

     Amerika erikat, dengan semangat ultranasionalisme, para pilot pesawat perang melakukan aksibunuh diri kamika#e, di pangkalan angkatan laut Amerika erikat pada perang dunia 44.

    >as$isme memiliki $iri2. !asionalistik (ultranasionalis,/. Anti komunis,3. Partai tunggal, $enderung kearah diktator,. Kontrol ketat masalah finansial, komersial, dan organisasi negara.

    3 Pemungutan suara merupakan instrumen kelemagaan p!litik lieral "alam thin democracy ("em!krasi tipis). #a$k %n&"er (2000)"alam From Voting to Violence, meme"akan thin democracy "engan thick democracy, "imana thi$k "em!$ra$& seharusn&a men'a"i

     pras&arat seelum penerapan thin "em!$ra$& "i negaranegara aru mengenal "em!krasi. hi$k "em!$ra$& leih menekankan a"an&a

    $!nsensus antara angg!ta mas&arakat, kel!mp!k mas&arakat, "engan "ipimpin !leh tetua atau t!k!h mas&arakat, ketimang harus

    mengamil keputusan p!litik melalui *!ting &ang erakhir pa"a kerusuhan elaka (violence).

  • 8/19/2019 Analisa Struktural Fungsional Masyarakat

    3/9

    Sosiologi Politik Universitas Pamulang 

     Ratri Istania

    www.raconquista.wordpress.com

    edangkan bentuk totalitarianisme lain adalah komunisme. Komunisme memiliki perbedaanpemahaman sesuai pandangan negara-negara di dunia. !egara-negara 1ropa (Peran$is dan4talia memandang komuniseme sebagai pembelaan terhadap kepentingan masyarakat kelasbawah. edangkan di A, komunis dipandang sebagai kekuatan hegemoni internasional siapuntuk mendominasi dunia. Kaum sosialis baik di 1ropa %imur maupun daratan Amerika elatandan Asia, mendefinisikan komunis sebagai sistem politik, memiliki tu"uang sangat berarti bagimasyarakat dan harus ter$apai, dimana alat produksi ekonomi, distribusi, dan pertukaran adalahmen"adi hak bersama.

    %ipe&%ipe Sistem Politik 'egara erkembang 

    $hoorl ()) dalam Modernisasi, mendefinisikan tipe sistem politik ke dalam2

    a. Demokrasi politik, memiliki struktur politik paling lengkap (definisi Almond, sepertiadanya lembaga legislati#e, eksekutif, yudikatif, kelompok kepentingan, partai politik.>ungsi lembaga tersebut2 berkedudukan otonom (bebas, legislati#e dipilih se$araperiodi$ melalui pemilihan umum bebas, terdapatnya pergantian kepemimpinan se$arateratur untuk mengontrol kekuasaan eksekutif,

    b. Demokrasi terpimpin, memiliki struktur politik sama dengan demokrasi politik.

    Perbedaannya terletak pada fungsinya yaitu2 fakta bahwa kekuasaan demokrasiterpimpin berkonsentrasi pada tangan eksekutif, eksekutif lebih berkuasa dari legislati#e,ikatan kekuasaan eksekutif dengan partai pemerintah lebih erat, oposisi terbatas, danpendapat umum didominasi pemerintah, parlemen tidak punya kekuatan riil, dan partai-partai diikat dengan ideology.Contoh2 oekarno dengan ideologi !asakom, pemerintahannya memiliki beberapa partaipolitik, namun mereka harus patuh terhadap ideology yang mempersatukan kepentinganoekarno dan militer.ebagai alternatifnya, oeharto menawarkan demokrasi pan$asila sebagai penggantidemokrasi terpimpin, namun di masa orde baru ter"ebak dalam otoritarianisme,

    $. ligarki pembangunan, bertu"uan untuk memper$epat demokrasi dan modernisasi.truktur dalam sistem politi memiliki pemerintah baik itu militer maupun sipil, parlemen(sebagai syarat formal, tidak ada oposisi, dan yudikatif tidak bebas (parsial. Ditin"au

    dari fungsinya, kekuasaan bertumpu pada eksekutif, parlemen hanya memberikanpersetu"uannasihat ren$ana aturan eksekutif, oposisi tidak ada, sangat bergantung padabirokrasi, kekuasaan digunakan untuk melumpuhkan lawan, polisi dan militer menumpasoposisi, kampanye digunakan untuk memobilisasi penduduk demi kesatuan nasional danproyek pembangunan, dan yudikatif mandul,

    d. ligarki totaliter, sebagai $ontoh re"im totaliter tradisional (fasis =erman dan 4talia, serta=epang pada perang dunia 44. Dalam negara berkembang, bentuknya adalah totaliter komunis. >ungsi dalam sistem politik2 tidak ada pusat kekuasaan selain penguasa,dominasi semua aspek kehidupan masyarakat dan pusat, kelompok ke$il menguasaiseluruh sistem, elit politik memiliki ideology konsisten dan terperin$i, ideology pengikatpersatuan dan tameng serangan luar, birokrasi dan partai mengalami indoktrinasi danmobilisasi penduduk, partai pengawas atas birokrasi lembaga pelaksana negara, wakilrakyat tidak membawa perubahan pada susunan elit yang berkuasa, tidak ada

    swastakelompok kepentingan otonom, ada hanya organisasi terafiliasi dengan partai,e. ligarki tradisional, merupakan peninggalan kebudayaan pra-moderen. >ungsi sistempolitik2 warisan dari elit dinasti karena berhasil menghindarkan diri dari pen"a"ahankolonial, kekuasaan ra"a dan kelompok berkuasa di sekelilingnya karena tradisi, aparatnegara terbatas tugasnya, desa tidak mendapat perhatian, pengangkatan "abatan pribadidengan pertimbangan pribadi, parlemen hanyalah hiasan karena lemah tergantungkemurahan hati ra"a atau elit politik, elit sebagai pembuat undang-undang bukanparlemen, tidak ada organisasi bebas tanpa kontrol penguasa.

    %abel . truktur dan >ungsi Almond di istem Politik !egara Berkembang

  • 8/19/2019 Analisa Struktural Fungsional Masyarakat

    4/9

    Sosiologi Politik Universitas Pamulang 

     Ratri Istania

    www.raconquista.wordpress.com

    !o. %ipe truktur dan >ungsi Almond

    1ksekutif egislatif Eudikatif Birokrasi PartaiPolitik

    KelompokKepentingan

    DemokrasiPolitik

     Ada, $he$kandbalan$esdgn

    lembagalainsebagaipengontrol

     Ada,pendukungkebi"akanpemerintah

    atau oposisipemerintah

     Ada, imparsial (tidakmemihakindependen

     Ada,pelayanmasyarakat(publi$

    ser#i$e Fpelaksanakebi"akaneksekutif 

     Ada,otonom

     Ada, otonom

    / Demokrasiterpimpin

     Ada, kuat Ada, lemah Ada, parsialformalitas Ada,berafiliasikuat pdparpol

     Ada,ideologitunggal

    %idak ada,ke$ualiberafiliasi kuatpd parpol

    3 ligarkipembangunan

     Ada, kuat Ada, lemahsbg rubber stamp

     Ada, parsial Ada,indoktrinasiparpol Fmiliter kuat

     Ada,indoktrinasieksekutf 

     Ada, afiliasikuat pd parpol

    ligarkitotaliter 

     Ada, kuatsekali

     Ada,pendukungpemerintah

     Ada, dikuasaieksekutif 

     Ada,instrumenmobilisasidukungan

     Ada,instrumenmobilisasidukungan

    dgnideologytunggal

    Ditekankeberadaannyaolehpemerintah

    8 ligarkitradisional

     Ada,ra"aelitpenguasabebas

     "a"ahan

     Ada,kehendak Fpersetu"uanra"a

    %idak ada Ada, alatpemerintah

     Ada, parpolpemerintahsa"a

    %idak ada,ke$ualipendukungparpol

    umber2 Diolah dari Almond (/+++ dan 0aran (/++*

    Dengan berdasarkan kategori tipe sistem politik di negara berkembang dipadukan denganpendekatan sistem politik Almond, maka kita akan memperoleh tipe ma$am apa sistem politikberlaku di negara 4ndonesia. istem politik di 4ndonesia belum sepenuhnya dapat dikatakandemokrasi politik ataupun sistem politik lainnya karena fungsi masing-masing struktur belumseluruhnya di"alankan dengan prinsip demokrasi.

    Prinsip demokrasi seperti pemerintahan sipilmiliter, perwakilanrepresentatif, dan pen"agaankepentingan publik di 4ndonesia masih belum disertai dengan penegakkan ak Asasi 0anusia,dan pers yang bertanggung "awab. Penun"ukan anggota kabinet masih terkait dengan dukungankoalisi politik partai, birokrasi yang diinter#ensi oleh kepentingan elit politik terutama di daerah,dan partisipasi masyarakat masih belum maksimal menggunakan saluran kelembagaan politikuntuk menyalurkan tuntutan dan dukungan mereka. Begitu pula dengan lembaga perwakilanbelum sepenuhnya mewakili kepentingan rakyat, lebih mementingkan ambisi pribadi dan partaipolitik. embaga-lembaga yudikatif masih kerap kali ter"ebak dalam konflik kelembagaan.ehingga, menurut hemat penulis, sistem politik 4ndonesia masih berada di persimpangan "alanantara oligarki tradisional menu"u demokrasi politik.

    agaimana Sistem Politik )ndonesia Dalam Almond 

    truktur dan fungsi dalam sistem politik 4ndonesia tidak akan mampu berdiri sendiri tanpa adanyadukungan dan tuntutan berkualitas dari rakyat 4ndonesia. Pemerintah tidak akan bisa mendirikannegara tanpa rakyat, atas kehendak rakyatlah semestinya negara ini di"alankan. &akyat4ndonesiapun akan selalu berinteraksi dengan lingkungan sekitar, negara sekitar, sehinggakebudayaan negara lain senantiasa berbaur bahkan diserap dalam kebudayaan 4ndonesia.

    Peran masyarakat sangat penting dalam sosiologi politik karena interaksi kerap dari masyarakatterhadap penguasa menentukan se"auh mana kebi"akan akan mengakomodasi kepentinganmereka. umbatan pada saluran politik rakyat berakibat fatal bagi kepentingan masyarakat

  • 8/19/2019 Analisa Struktural Fungsional Masyarakat

    5/9

    Sosiologi Politik Universitas Pamulang 

     Ratri Istania

    www.raconquista.wordpress.com

    sendiri, karena kebi"akan tidak akan berpihak pada mereka. udah men"adi kewa"ibanpemerintah untuk memberikan berbagai bentuk saluran partisipasi, baik kelembagaan, maupunsarana pendidikan, sosialisasi, komunikasi, maupun rekrutmen politik memadai.

    Peta Distorsi *ungsi +elembagaan Dalam Sistem Politik )ndonesia

    Distorsi (gangguan dalam sistem politik 4ndonesia pada masa pemerintahan BE-Kalla (/++-sekarang ter"adi karena pola kepemimpinan eksekutif dan tarik-menarik kewenangan antaralembaga pemerintah. ebih parah lagi, institusi mewadahi kelompok kepentingan masih sulituntuk menembus para pembuat kebi"akan oleh karena kredibilitas ataupun miskin afiliasi politikdengan partai politik maupun elit penguasa. &eformasi politikpun ber"alan lambat bahkan adapihak menyatakan reformasi ber"alan di tempat.

    Penulis berusaha meramu berbagai pendapat mengenai sebab permasalahan dalam sistempolitik 4ndonesia berikut ini2

    %abel 3. Distorsi istem Politik 4ndonesia

    No Lembaga Distorsi

    1ksekutif     • %idak tegas menengahi konflik kelembagaan,

    • Kurang kuat suara disbanding partai politik dalam legislatif,• %erkesan menutup diri dari kontrol,

    • Kurang peduli pada masyarakat kelas bawah,

    • %erlalu berorientasi pada pasar bebas,

    • %erlihat lemah menghadapi tekanan re"im ekonomi liberalpro marketpasar bebas,

    • 0engalah pada donorkebi"akan neo-liberalisme,

    • Kehilangan keper$ayaan diri karena anggota kabinet men$ari popularitas politik,

    • &i#alitas elit politik tingkat tinggi (presiden dan wapres,

    • Koalisi partai politik dalam kabinet,

    • Presiden bukan dari partai politik pemenang pemilu tapi dari koalisi partai politik,

    • Birokrasi $enderung membengkak setelah otonomi daerah dan amandemen

    konstitusi 4G, dengan pembentukan dewan dan komisi,

    • %idak tanggap terhadap perubahan politik,

    • Digerakan oleh ideology liberal ketimbang pan$asila.

    • Personal oriented ketimbang issue oriented.

    / egislatif     • egislati#e hea#y ketimbang e5e$uti#e hea#y,

    • Kontrol berlebihan terhadap eksekutif,

    • Dikuasai partai politik tidak pedulu kepentingan pemilih,

    • posisi pemerintah,

    • Banyaknya fraksi memperlambat ker"a dan bias politik,

    • 1fekti#itas dan efisiensi dalam pembuatan perundangan rendah,

    • Power oriented ketimbang issue oriented,

    • 1tika politik rendah,

    • Pendidikan politik sebagian besar anggota DP& dan DP&D belum sama rata,

    • Prioritas pembuatan kebi"akan berorientasi pada pendapatan ketimbang

    kemanfaatan bagi rakyat,

    • aus anggaran,

    • enang memperkaya diri,

    • Konsentrasi kebi"akan belum pro-rakyat,

    • uap masih mera"alela,

    • %ingkat kehadiran anggota dalam persidangan rendah,

    • Banyak menuntut, ker"a tidak optimal,

    • rientasi seputar pergantian elit pemerintahan ketimbang membantu "alannya

    pemerintahan stabil,

    3 Eudikatif     • Konflik kewenangan kelembagaan antara 0ahkamah Konstitusi dan 0ahkamah

     Agung (0K, "udi$ial re#iew peraturan setingkat undang-undang dan 0A, "udi$ialre#iew peraturang di bawah undang-undang,

    • 0A memiliki kewenangan menangani sengketa pemilihan kepala daerah, sedangkan

    0K berhak mengu"i materi setingkat undang-undang berkaitan dengan pilkada,

    • 0K mengebiri kewenangan Komisi Eudisial (KE dalam konstitusi untuk mengadili

  • 8/19/2019 Analisa Struktural Fungsional Masyarakat

    6/9

    Sosiologi Politik Universitas Pamulang 

     Ratri Istania

    www.raconquista.wordpress.com

    No Lembaga Distorsi

    hakim atau penegak hukum bermasalah, bahkan berupaya menghapus KE (konflikkewenangan,

    • 0A masih bias kepentingan pemerintah (eksekutif atau bertindak parsial,

    • 0K dianggap melangkahi kewenangan 0A.

    Partai Politik   • %idak memiliki ke"elasan ideology bahkan hampir serupa satu sama lainnya,

    • Partai politik (parpol keagamaan masih kurang popular daripada partai politik

    berlandaskan ideology nasionalis,

    • Keinginan parpol besar menggeneralisasikan ideology Pan$asila dan HHD )8,

    • %erfragmentasi berdasarkan isu elitkepentingan politik mengharapkan dana politik,

    isu berkaitan dengan kese"ahteraan anggota,

    • Komisi beker"a beker"a belum optimal, ra"in beker"a di sektor ;basah,<

    • Personal-based not issue-based dalam memilih anggota legislatif,

    • Komitmen pada konstituen gampang berubah ketika sudah memasuki gedung

    parlemen,

    • %arget pemenangan pemilu di atas segalanya,

    8 Birokrasi   • Kelas birokrasi 8I dari "umlah penduduk tergolong masih sedikit dibandingkan

     "umlah penduduk //+ "uta yang harus dilayani, namun dari "utaan P! aktif beker"a belum teroptimalkan,

    • Birokrasi dianggap terlalu gemuk tanpa kompetensi "elas

    • Birokrasi ber$irikan feudal ketimbang mandarinate,

    • arat KK!,

    • Budaya patron-$lient.

    KelompokKepentingan

    • %erbagi-bagi ke dalam isu,

    • &awan ditunggangi kepentingan donor terutama donor internasional,

    • Kurang diberdayakannya organisasi kemasyarakatan setingkat &% dan &J,

    • Kepentingan politik lebih dominan daripada kebutuhan masyarakat sendiri,

    • Kurangnya wadah saluran politik kelompok kepentingan efektif menyuarakan

    kepentingan rakyat,

    • Kurangnya mekanisme pengawasan kelompok kepentingan 0 berupa badan audit

    independen,

    • Kurangnya sosialisasi institusi sema$am ombudsman sebagai media kelompok

    kepentingan menyelesaikan sengketa hukum berkaitan dengan pelayananpemerintah misalnya.

    umber2 diolah dari berbagai sumber dan pribadi

    +elompok +epentingan

     Asal muasal kelompok kepentingan berasal dari perilaku kolektif suatu kelompok masyarakatuntuk menyuarakan identititas maupun tuntutan dan dukungannya terhadap suatu isu atauperistiwa. Perilaku kolektif dapat ter"adi se$ara instan maupun teren$ana dengan baik memakanwaktu $ukup lama. Pengorganisasian perilaku kolektif se$ara esktrem dapat menggerakanmassa seperti halnya sebuah re#olusi ataupun reformasi berikut #ariannya.

    Perilaku kolektif ter"adi dalam tipe masyarakat sebagai berikut2a. masyarakat modern,b. tidak mengenal satu sama lain se$ara langsung (ace&to&ace,$. pengaruh perilaku orang berdampak pada yang lain begitu sebaliknya membentuk

    perilaku massa, yaitu perilaku dimana orang-orang memberikan respon sama terhadapperistiwa sama dengan tata $ara sama, meski tidak mengenal satu sama lain se$arafisik,

    ebab ter"adinya perilaku kolektif tersebut karena semua orang banyak memiliki ba$aan Koransama, tontonan %G sama membentuk komunikasi global.

    Diagram . Alur Pen$iptaan Perilaku Kolektif 

    eedback 

    Kebersamaan 0endengarkan 4nformasi %ransfer 4de F ikap

    Perubahan ikapKebersamaanKebersamaan Baru

    umber2 0aran (/++*

  • 8/19/2019 Analisa Struktural Fungsional Masyarakat

    7/9

    Sosiologi Politik Universitas Pamulang 

     Ratri Istania

    www.raconquista.wordpress.com

    Perilaku kolektif dapat dibentuk dengan berbagai $ara, antara lain2. &umor, keping informasi yang sulit di#erifikasi karena penyebarannya dari mulut ke mulut

    se$ara $epat, mun$ul dimasa penuh ketegangan dan ekonomi kurang menguntungkan.Dalam perkembangannya rumor menyebar dengan sangat $epat dengan ;bumbu< sanasini,

    /. 'aya dan model (ashion and ad , perangkat norma yang keberlakuannyamembutuhkan pengakuan, memiliki daya keberlakuan pendek,'aya (olk"a!  merupakan kebiasaan yang diulang dalam pola yang sama, berlakusementara waktu dan diterima luas dalam masyarakat.0odel "uga merupakan olk"a!, berlaku untuk sementara waktu dan diterima hanya olehlingkungan atau kelompok sosial tertentu. 0odel sangat mudah mempengaruhi anakmuda karena mereka lebih gampang mengadopsi hal-hal baru menarik bagi mereka.

    3. Kegemaran (cra#e, model yang men"adi sangat mengasyikan dan bisa men"adikegandrungan, misalnya2 kegilaan ikan arawana, tanaman anthurium, dan lainnya,

    . isteria massa, men$akup penyebaran yang $epat akan rasa takut dan akti#itas hirukpikuk di kalangan se"umlah besar orang yang merasa teran$am oleh suatu kekuatanmisterius, misalnya2 pen$ulikan anak, 4GA4D, flu burung, kolor i"o, dukun santet, danlainnya,

    8. Panik, pelarian tak beraturan sekelompok orang banyak karena takut akan ter"adinyasuatu bahaya, $ontoh2 ban"ir bandang, tsunami, dan lainnya,

    . Publik dan opini publik, suatu publik adalah suatu kumpulan orang yang memiliki minatterhadap suatu isu dan berusaha untuk mempengaruhi tindakan para pembuatkeputusan. Publik tidak bisa dianggap sama dengan group atau kelompok karena tidakmapan dan memiliki keanggotaan tetap. 4nteraksi dapat berupa ace&to&ace, kenalan,teman, anggota keluarga, dan diskusi dalam media. leh karena itu, opini publik

    merupakan proses take and give, ada proses memberi dan menerima, di kalanganorang-orang terbagi berdasarkan isu. pini pribadi dapat men"adi opini publik.

    -erakan&gerakan Sosial 

    0erupakan upaya keras dan terorganisis di kalangan se"umlah besar baik mendukungperubahan ataupun menentang perubahan, biasanya men"adi tonggak perubahan suatumasyarakat. 'erakan sosial dalam suatu negara banyak di"adikan bahan penulisan se"arah olehse"arawan, $ontoh2 reformasi, re#olusi, fasisme, @ionisme, dan sebagainya.

    Crane Brinton, dalam %he Anatom! o .evolution, mengatakan bahwa 9'o ideas,/0norevolution” kemudian 9'o ideas,//no social movement,” merupakan sumber inspirasipenggolongan tipe gerakan sosial berdasarkan2

    a. ideology,b. seperangkat keper$ayaan.

    %ipe gerakan sosial terdiri dari2. gerakan re#olusioner, bermaksud mengubah masyarakat dengan menentang nilai-nilai

    fundamental,/. gerakan reformasi, berusaha memodifikasi kerangka ker"a dari norma dan nilai yang ada,

    $ontoh2 gerakan reformasi martin luther king "r.,3. gerakan perlawanan, memblokir perubahan,

  • 8/19/2019 Analisa Struktural Fungsional Masyarakat

    8/9

    Sosiologi Politik Universitas Pamulang 

     Ratri Istania

    www.raconquista.wordpress.com

    . gerakan ekpresif, kurang perhatian terhadap perubahan institusional, karena tipe iniberusaha untuk memperbaharui orang dari dalam dengan men"an"ikan pembebasan dimasa depan, $ontoh2 Perkumpulan ia 1den, !abi Palsu, dan lainnya.

    .evolusi Sosial 

    0en$akup penumbangan negara masyarakat dan struktuf kelas serta pen$iptaan pengaturan-pengaturan sosial baru. &e#olusi sosial baru dapat digerakkan bila2

    . kekuatan politis semakin sentralistis,/. aliansi militer dengan re"im mapan diperlemah,3. krisis politik memperlemah re"im penguasa, baik krisis internal maupun eksternal,. kehan$uran aparatur negara akibat ketidakmampuan men"alankan sistem pemerintahan

    bebas KK!,8. ter"adinya pengerahan penduduk (mobilisasi se$ara besar-besaran untuk melakukan

    pemberontakan menumbangkan penguasa, menggantinya dengan yang baru.

     Akan tetapi re#olusi sosial memiliki harga sangat mahal harus dibayar oleh pihak-pihakpendukungnya. ering dikatakan bahwa 9re#olusi memakan anak kandungnya sendiri,: sehinggabanyak re#olusi "ustru tidak men$iptakan negara bersih dan menghasilkan pemerintah labildengan kebi"akan ;$ampur aduk< tanpa arah "elas, $ontoh re#olusi sosial gagal ketika 'orba$he#membuka Hni o#iet dengan  perestroika (pembaharuan dan glasnot (keterbukaan untukkemudian han$ur pada tahun )). Hnit-unit negara ke$il pendukung Hni o#iet praktis bubar men"adi &usia dan pe$ahannya. Berbeda dengan &e#olusi sosial di Cina mulai dari tahun )*7,dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian dan gradual menghasilkan tatanan kehidupanmasyarakat sosial tidak selabil &usia sekarang.

    Kegagalan re#olusi sosial tersebut tidak lepas dari kelemahan para arsiteknya yaitu manusia-manusia memiliki beragam idealisme. %erkadang para pengan"ur re#olusi lupa pada fitrahnyabahwa mereka hanyalah sebagai messenger pembawa perubahan, selan"utnya mereka harus

    berlapang dada untuk mempersilahkan generasi berikutnya memimpin. Kelley dan Klein ()7+mengatakan bahwa re#olusi adalah kreasi manusia, dan dengan demikian memiliki $a$at-$a$atdari pen$iptanya.

    %erorisme

    Definisi terorisme adalah penggunaan kekuatan dan kekerasan terhadap orang-orang atau hartamilik orang lain untuk mengintimidasi atau memaksa suatu pemerintah atau suatu organisasiformal atau penduduk sipil untuk men$apai tu"uan politik tertentu.

    0enurut terminology, kata"terrorism" berasal dari bahasa Latin,terrere, berarti "to frighten" atau

    menakuti. Di dalam kamus bahasa Inggris,The Oxford English Dictionary(1798), kata teror

    berarti "systematic use of terror as a policy," atau penggunaan teror sebagai kebijakan secara

    sistematis.4 

    %erorisme terbagi dua2. State&terrorism, disebut "uga terorisme tradisional, merupakan bentuk teroris disponsori oleh

    negara. %u"uannya bisa untuk memperluas batas wilayah, property, ataupun penduduk dinegara lain dengan kekerasan atau peperangan. Contoh2 negara 4srael melanggara bataswilayah Palestina dengan kekerasan sen"ata.

    + ikipe"ia, e!inition o! "errorism, "ari http:--en.ikipe"ia.!rg-iki-/efiniti!n!fterr!rism, "iakses pa"a 2 Maret 200.

    http://en.wikipedia.org/wiki/Definition_of_terrorismhttp://en.wikipedia.org/wiki/Definition_of_terrorism

  • 8/19/2019 Analisa Struktural Fungsional Masyarakat

    9/9

    Sosiologi Politik Universitas Pamulang 

     Ratri Istania

    www.raconquista.wordpress.com

    /. 'one&state&terrorism, bentuk teroris kontemporer paling menakutkan karena mereka dapatberoperasi tanpa sponsor negara tertentu. 'erakan mereka tidak dapat dideteksi denganmudah karena berpindah-pindah. Biasanya mereka tergerak melakukan teror demimengusung ideology ;militan< tertentu. %erorisme seperti ini mengekspresikan dirinya sebagaikorban tertindas, meminta perhatian luas melalui publikasi media, merekrut anggota darikaum belia militan, dan modus operandi mereka adalah men$iptakan teror atau ketakuatan diberbagai tempat. Contoh2 al-6aeda.

    Definisi terorisme kontemporer melibatkan ;perang< antara ;baik< (good  #ersus ;"ahat< (evil ,standar moral dari pelaku teror akan mempengaruhi daya rusak terhadap korban. leh karena ituterorisme modern masih dianggap $ontro#ersial mengingat penggunaaan kekerasaan untukmen$apai tu"uan politik bagi teroris dengan sponsor negara maupun tanpa negara. Bahkandefinisi terdapat dalam peraturan internasional %errorism Act 2   menganggap bentukperusakan dengan melibatkan perusakan pada komputer sistem dapat dianggap tindakterorisme.

    +lasiikasi Almond %erhadap +elompok +epentingan

    0enurut Almond, kelompok-kelompok dalam masyarakat dapat digolongkan berdasarkanketerikatan dan kelembagaan mengikat di antara penyusunnya yaitu2

    . kelompok kepentingan, memiliki keanggotaan loose (tidak kuat sehingga dapat bubar setiap saat tergantung dari interest terhadap suatu isu tertentu. Contoh2 KomisiPelayanan Publik,

    /. kelompok anomic, memiliki keanggotaan sporadi$ tidak berbentuk dan tidak melembaga,sehingga pembentukannya merupakan reaksi sesaat ketika ada peristiwa kemalangan,keputusasaan, atau krisis ekonomi dan kelaparan. Contoh2 demonstrasi di berbagaidaerah karena langkanya beras,

    3. kelompok non-asosiasional, memiliki keanggotaan lebih terorganisir, namun masih "arangmemiliki lembaga spesifik dengan sifat keanggotaan masih lepas. Contoh2 kelompokkeagamaan, ma"elis taklim, persekutuan gere"a, dan lainnya,

    . kelompok institusional, memiliki sifat keanggotaan lebih erat, digerakan oleh ideologyatau #isi misi lebih $anggih berupa partai politik, maupun korporat bisnis,

    8. kelompok asosiasional, mewakili kelompok-kelompok kepentingan, mewadahi gerakan-gerakan dari kelompok untuk men$apai tu"uan asosiasi. Contoh2 serikat buruh danpeker"a, serikat kamar dagang 4ndonesia, dan lainnya,

    .  ivil societ!, dimana kelompok masyarakat ter"un untuk berinteraksi se$ara sosial danpolitik penuh tanggung "awab tanpa $ampur tangan politik pemerintah, se$ara sukarela.

    Dengan demikian, kelompok-kelompok seperti di atas akan sangat menentukan keberadaan dankualitas sistem politik tempat mereka berada. Ketidakberdayaan kelompok tersebut untuk eksisse$ara sosial dan politik akan mengakibatkan sistem politik collapse0  ehingga, faktor regulator atau pemerintah memainkan peranan penting untuk melibatkan kelompok-kelompok tersebutdalam merumuskan kebi"akan, bukan hanya sekedar "adi obyek kebi"akan semata.