Analisa Sintesa Tindakan Keperawatan Bidai
-
Upload
intan-jonghyun-herdini -
Category
Documents
-
view
432 -
download
32
description
Transcript of Analisa Sintesa Tindakan Keperawatan Bidai
LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
DI INSTALASI GAWAT DARURAT
RSUD TIDAR KOTA MAGELANG
Disusun oleh:
INTAN HERDINI DEVI
22020114210097
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG, 2014
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
PEMASANGAN BIDAI
Inisial pasien (usia) : An. M
Diagnosa medis : Fraktur femur sinistra
Tanggal masuk : 25 Desember 2014
1. Diagnosa keperawatan dan dasar pemikiran
Nyeri (akut) berhubungan dengan gerakan fragmen tulang, dan cedera pada
jaringan lunak.
Ds :
- An. M mengatakan kaki kirinya sangat sakit bila digerakkan
- Ibu An.M mengatakan kaki anaknya kejatuhan televisi saat akan
mengambil mainan di atasnya.
- P : An.M mengatakan nyeri timbul saat kaki kiri digerakkan
Q: An.M mengatakan paha kaki kirinya sangat sakit dan perih
R: An.M mengeluh nyeri pada paha di kaki kiri
S: skala 10 , anak terus menangis kesakitan
T: An. M mengatakan nyeri saat digerakkan sambil mengangguk, berhenti
menangis apabila kaki tidak digerakkan.
Do :
- Tampak ada benjolan paha kiri An.M karena fraktur
- Nyeri tekan (+), nyeri gerak (+), nyeri tekan sumbu (+)
- HR : 100 kali/menit, RR : 20 kali/menit, S: 36,5oC
- An.M menangis kesakitan
Dasar pemikiran :
Fraktur adalah terputusnya keutuhan tulang, umumnya disebabkan karena
trauma. Fraktur sering dipersulit oleh adanya cedera jaringan lunak dan
struktur neurovascular di sekitar fraktur. Fraktur digilongkan menjadi dua
yaitu fraktur terbuka dan tertutup. Fraktur pada tulang dapat menyebabkan
edema jaringan lemak, persarafan ke otot dan sendi terganggu, dislokasi sendi,
rupture tendo, kerusakan saraf, dan kerusakan pembuluh darah. Penyembuhan
kula fraktur adalah proses kontinu dan sekuensial, adanya penghentian dapat
mengubah hasil akhir. Kondisi ini dikaitkan dengan imobilisasi yang tidak
adekuat, suplai darah buruk, distraksi fragmen, interposisi (terhalang jaringan
lunak), atau infeksi.
Pada An.M datang ke IGD dengan keluhan kaki kiri sangat sakit bila
digerakkan karena kejatuhan televisi, dari hasil pengkajian menunjukkan
bahwa An. M mengalami fraktur yan dibuktikkan dengan pemeriksaan
rontgen. An.M mengalami fraktur sederhana tertutup di femur sinistra. Untuk
mengatasi kondisi tesebut An.M segera dilakukan tindakan pemasangan bidai
untuk mempertahankan posisi tulang yang mengalami fraktur tidak menjadi
lebih parah.
2. Tindakan keperawatan yang dilakukan
Pemasangan bidai pada kaki kiri
3. Prinsip-prinsip tindakan
Persiapan Alat :
1) Spalk sesuai ukuran
2) Kasa balutan panjang, elastis verban
3) Kapas halus untuk mengganjal sendi-sendi
4) Gunting dan plester
Pelaksanaan :
1) Memberitahukan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
2) Apabila terdapat luka pada daerah yang akan dipasang spalk, maka luka
dijahit dan ditutup dengan kasa steril.
3) Posisikan tubuh pasien yang akan dipasang spalk pada posisi anatomi.
4) Ukur bidai pada 2 sendi
5) Jangan membalut terlalu kuat atau terlalu longgar
6) Setelah membalut observasi sensorik (memberi rangsangan), motorik
(menggerakkan) dan refilling kapiler
4. Analisa tindakan keperawatan
Pemasangan bidai adalah suatu tindakan untuk mengatasi atau membantu
pasien yang mengalami patah tulang sehingga tidak terjadi pergerakan /
pergeseran sehingga pasien tidak merasa sakit/nyeri.
Tindakan yang sudah dilakukan yaitu:
1. Memberitahukan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
2. Memposisikan kaki kiri pasien pada posisi anatomi.
3. Mengukur bidai pada 2 sendi.
4. Membalut kaki yang dibidai dengan kasa balutan panjang.
Saat membalut, pasien ditanya apakah balutannya sudah pas (tidak terlalu
kuat atau terlalu longgar).
5. Setelah membalut, menanyakan pada pasien adanya rasa kesemutan dan
tambah nyeri, kemudian observasi adanya warna kebiruan.
5. Bahaya yang mungkin muncul
1) Pemasangan bidai yang tidak tepat dapat menambah rasa nyeri pada klien.
2) Pemasangan bidai yang terlalu kuat akan membuat aliran darah tidak
lancar sehingga menimbulkan rasa kesemutan dan pembengkakan lebih
lanjut.
6. Hasil yang didapat dan maknanya
S :
- An. M mengatakan kakinya masih sakit
O :
- Terpasangan spalk di kaki kiri dari pangkal paha sampai mata kaki
- An.M tampak berbaring dan lebih tenang setelah dilakukan pemasangan
bidai
- Tidak terdapat kebiruan
A :
masalah nyeri akut teratasi ditandai dengan An.M tampak lebih tenang dan
tidak menangis
P :
- Anjurkan pada anak dan orangtua, kaki kiri yang dibidai untuk sementara
jangan digunakan untuk aktifitas.
- Anjurkan orangtua untuk membantu mobilisasi anak.
-
7. Tindakan keperawatan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi
diagnosa keperawatan di atas (mandiri dan kolabiratif)
Pemeriksaan rontgen
8. Evaluasi diri
- masih membutuhkan keterampilan lebih khusus lagi dan hati-hati dalam
menangasi pasien dengan fraktur
9. Kepustakaan
1) Gruendemann, Barbara J. 2005. Buku Ajar Keperawatan Perioperatif.
Jakarta: EGC
2) Nanda Diagnosis Keperawatan 2012-2014
3) Suratun.2008. Klien gangguan sistem musculoskeletal: seri asuhan
keperawatan. Jakarta: EGC
4) Tambayong, Jan.2000. Patofisiologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC
Nama dan tanda tangan mahasiswa
( Intan Herdini Devi)