ANALISA RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN...
Click here to load reader
-
Upload
nguyendiep -
Category
Documents
-
view
227 -
download
6
Transcript of ANALISA RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN...
1
ABSTRAK-- Proyek pembangunan Jalan
Tol Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa mempunyai panjang 2 kilometer diatas tanah darat dan 10 kilometer diatas laut dangkal. Curah hujan dan kecepatan angin yang tinggi menjadi penghambat pembangunan Jalan Tol Nusa - Dua - Benoa. Ada banyak faktor risiko lain yang berpotensi untuk mengganggu pelaksanaan proyek tersebut sehingga penerapan majanemen resiko sangat diperlukan untuk kelancaran dan keberhasilan proyek.
Dalam penelitian ini tahapan-tahapan yang akan dilakukan meliputi identifikasi, analisa risiko dan respon risiko. Identifikasi dilakukan untuk mencari faktor-faktor risiko yang relevan pada proyek ini. Tahapan ini dilakukan dengan melakukan studi literatur tentang risiko pada proyek pembangunan jalan tol tersebut yang kemudian divalidasi dengan survey pendahuluan dengan metode wawancara. Sedangkan analisa risiko ditujukan untuk mengetahui beberapa faktor risiko yang paling tinggi pengaruhnya ditinjau dari aspek waktu dan biaya. Analisa risiko dilakukan terhadap hasil survey utama sebagai tindak lanjut dari survey pendahuluan. Metode yang digunakan dalam analisa adalah Severity Index yang dikombinasikan dengan Matriks Probabilitas-Dampak. Respon risiko dilakukan terhadap variabel risiko yang paling tinggi pengaruhnya pada aspek waktu dan biaya. Secara keseluruhan, proses survey akan dilakukan melalui wawancara dan kuisioner yang melibatkan beberapa karyawan kontraktor yang dipilih di Proyek Pembangunan Jalan Tol Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa
Penelitian ini menghasilkan risiko pasang-surut air laut sebagai resiko yang paling tinggi pengaruhnya terhadap waktu maupun terhadap biaya. Respon yang dilakukan adalah dengan membuat schedule pelaksanaan area laut dan
merencanakan sirkulasi ponton serta menambahkan biaya umum lapangan.
Kata Kunci : analisa risiko, proyek pembangunan jalan tol nusa dua - ngurah rai -benoa, matriks probabilitas-dampak, severity index.
1. PENDAHULUAN
Pelaksanaan proyek kontruksi tidak akan terlepas dari risiko baik resiko besar maupun risiko kecil. Ketepatan dalam penerapkan manajemen resiko sangat diperlukan demi kelancaran dan keberhasilan suatu proyek. Dengan semakin kecilnya potensi risiko maka akan menguntungkan proyek baik dari segi biaya maupun dari segi pembangunannya. Semakin besar skala proyek maka semakin besar pula resiko yang dihadapi dan akan menghambat pelaksanaan proyek bila tidak ditangani dengan benar oleh pihak pelaksana proyek.
Proyek Pembangunan Jalan Tol Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa, Bali merupakan proyek besar yang tidak luput dari berbagai risiko. Penanganan risiko yang buruk pada proyek tersebut akan menyebabkan kerugian yang tidak sedikit. Pekerjaan terlambat juga merupakan salah satu risiko yang memungkinkan untuk terjadi. Penyebab keterlambatan bisa juga karena pendanaan proyek yang tidak lancar.
Dalam setiap kegiatan dapat timbul suatu risiko yang lebih besar dari yang terdeteksi atau yang sudah diperhitungkan. Apabila tidak dilakukan pemantauan dan pengendalian terhadap kejadian atau keadaan tersebut. Untuk mengurangi dampak yang merugikan bagi pencapaian tujuan fungsional suatu proyek konstruksi, diperlukan suatu system manajemen risiko yang meliputi identifikasi, analisa, respon, dan monitoring terhadap berbagai risiko yang mungkin terjadi selama masa pembangunan.
Dari analisa-analisa tersebut diatas dapat diprediksi risiko-risiko apa yang akan terjadi kedepannya dengan berdasarkan pada probabilitas
ANALISA RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL NUSA DUA – NGURAH RAI – BENOA, BALI
Kaje Harahap, Cahyono Bintang Nurcahyo, Yusroniya Eka Putri. Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: [email protected], [email protected], [email protected]
2
risiko-risiko yang telah terjadi dan juga faktor-faktor lainnya yang akan sangat membantu untuk proyek-proyek kedepannya.
1.1 Gambaran Umum Proyek
Proyek pembangunan jalan Tol Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa, Bali ini dikerjakan bersama oleh PT Jasa Marga Bali Tol yang merupakan konsorsium BUMN (Jasa Marga, Angkasa Pura I, Pelindo III, Adhi Karya, Waskita Karya, Wijaya Karya, dan Wijaya Karya). Adapun secara rinci kepemilikan saham adalah : PT Jasa Marga 60 %, PT Pelindo III 20%, PT Angkasa Pura I 10%, PT Wijaya Karya 5%, PT Hutama Karya 2%, PT Adhi Karya 2% dan Pengembangan Pariwisata Bali 1%. Jalan tol ini dibangun sejauh 11 km dengan total investasi mencapai 2,3 triliun. Masa konsesi pengoperasian jalan tol ini selama 45 tahun sejak surat perintah kerja oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
II. METODOLOGI PENELITIAN Diagram alir untuk tahap-tahap pada
penelitian tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. sebagai berikut :
Gambar 3.1. Diagram Alir Metode Penelitian.
III.KONSEP RISIKO DAN ANALISA RISIKO 1. Definisi Risiko Risiko dapat diartikan sebagai faktor yang dapat menimbulkan kejadian yang bersifat positif atau negative.
2. Konsep Severity Index
Konsep ini dipakai untuk mengetahui nilai P dan I. Severity Index (SI) dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :
( )%1004
4
0
4
0
ii
iii
x
xaSI
Σ
Σ
=
==
Dimana, aix
= konstanta penilaian i
i = 0, 1, 2, 3, 4, ..., n = frekuensi responden
x0, x1, x2, x3, x4a
, adalah respon frekuensi responden 0 = 0, a1 = 1, a2 = 2, a3= 3, a4
x = 4
0 = frekuensi responden ‘sangat rendah/kecil’ dari survey, maka a0x
= 0 1 = frekuensi responden ‘rendah/kecil’ dari
survey , maka a1x
= 1 2 = frekuensi responden ‘cukup
tinggi/besar’ dari survey, maka a2x
= 2 3 = frekuensi responden ‘tinggi/besar’ dari
survey, maka a3x
= 3 4 = frekuensi responden ‘sangat
tinggi/besar’ dari survey, maka a4
= 4
Sangat Rendah / Kecil (SR/SK) : ≤ 20%
Klasifikasi dari skala penilaian pada frekuensi dan dampak adalah sebagai berikut [5]:
Rendah / Kecil (R/K) : >20 – 40% Cukup/Sedang (C) : >40 – 60% Tinggi / Besar (T/B) : >60 – 80% Sangat Tinggi / Besar (ST/SB) : >80 – 100%
2. Identifikasi Risiko Dari data survey pendahuluan didapat data
mengenai variabel risiko yang Relevan pada proyek Pembangunan Jalan Tol Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa. Pengolahan data menggunakan skala Guttman Dari data didapatkan variabel risiko tersebut relevan atau tidak relevan terjadi pada proyek. Data tersebut didapat dari beberapa responden, untuk mendapatkan hasil yang mewakili jawaban dari beberapa responden dilakukan analisis dengan menggunakan skala Guttman. (Sugiyono, 2007).
Berikut adalah contoh analisis variabel risiko; Survey dilakukan terhadap 3 orang responden dalam satu kontraktor. Dari 3 orang responden setelah dilakukan analisis misalnya : 1 orang menjawab Relevan 2 orang menjawab Tidak Relevan
3
Berdasarkan skor yang telah ditetapkan dapat dihitung sebagai berikut.
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab Relevan (R) = 1 x 2 = 2. Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab Tidak Relevan (TR) = 3 x 1 = 3 Dan Jumlah total = 5
Jumlah skor ideal untuk seluruh item = 3 x 2 = 6 (jika semua menjawab Relevan). Dan jika semua menjawab tidak relevan skornya adalah 10. Sedangkan skor yang diperloleh dari penelitian = 4.
TR R 2 4 6
Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 3 responden maka skor 4 terletak pada daerah Relevan. Dari analisa diatas diketahui bahwa jika satu responden saja yang menyatakan risiko tersebut relevan, maka risiko tersebut dinyatakan relevan atau variabel risiko tersebut mungkin dapat terjadi pada proyek. Identifikasi risiko dapat dilihat padaTabel 1. Tabel I. Identifikasi Risiko Awal No Variabel Risiko Relevan Tidak Total Ket. A Risiko Manajerial 1. Terjadinya
kecelakaan di lokasi kerja
3 0 3 Relevan
2. Evaluasi perubahan order dan negoasiasi tidak berjalan lancar
3 0 3 Relevan
3. Proses pengawasn proyek tidak berjalan baik
3 0 3 Relevan
4. Adanya miss komunikasi antar sesame perangkat proyek
3 0 3 Relevan
5. Manajemen sumber daya manusia kurang
1 2 3 Relevan
6. Keterlambatan penanganan oleh pihak ketiga
2 1 3 Relevan
7 Ketelitian program proyek kurang
1 2 3 Relevan
B Risiko Teknis 8. Perubahan desain
yang cukup sering terjadi
1 2 3 Relevan
9. Kesalahan estimasi waktu
3 0 3 Relevan
10. Kesalahan estimasi biaya
3 0 3 Relevan
11. Proses pengawasan teknik tidak sesuai
1 2 3 Relevan
12. Pemeliharaan maintenance peralatan yang buruk
1 2 3 Relevan
13. Terdapatnya pekerjaan ulang
2 1 3 Relevan
14. Material kurang berkualitas
3 0 3 Relevan
15. Terdapatnya perubahan pada lingkup desain
3 0 3 Relevan
C Risiko Procurement
16. Kurang baiknya proses pengawasan dokumen pengadaan
1 2 3 Relevan
17. Ketersediaan peralatan tidak memadai
3 0 3 Relevan
18. Persediaan material yang kurang
1 2 3 Relevan
19. Pengiriman peralatan dan material yang cukup lama
3 0 3 Relevan
D Risiko Ekonomi & Keuangan
20. Terjadinya inflasi 3 0 3 Relevan 21. Ketidak cukupan
aliran kas 1 2 3 Relevan
22. Studi kelayakan yang buruk
1 2 3 Relevan
23. Kenaikan harga material
3 0 3 Relevan
24. Ketersedian Material yang kurang
1 2 3 Relevan
E Risiko Kontraktual 25. Pengaturan safety
dan kode tidak sesuai kontrak
2 1 3 Relevan
26. Kegagalan Sub kontraktor yang menangani pelaksanaan proyek
1 2 3 Relevan
F Risiko Kondisi Lokasi
27 Dampak buruk yang terjadi terhadap lingkungan di sekitar proyek
0 3 3 Tidak
28 Kondisi cuaca yang buruk
3 0 3 Relevan
29. Fasilitas sementara (Direksi Keet) yang tidak tersedia
1 2 3 Relevan
30. Curah hujan dan kecepatan angin dilokasi proyek
3 0 3 Relevan
31. Kadar garam yang tinggi sehingga mempercepat korosi
2 1 3 Relevan
32. Pasang surut air laut pada saat pemancangan
3 1 3 Relevan
33. Arus/gelombang air laut
0 3 3 Tidak
3. Perhitungan Nilai Probabilitas dan Dampak dengan Severity Index Tahap analisa risiko dimulai dengan melakukan Survey Utama untuk mendapatkan nilai probabilitas dan dampak dari setiap variabel yang relevan sebelumnya. Sama halnya dengan Survey Pendahuluan, pada survey ini juga dilakukan kusioner dan wawancara (face-to-face interview) dengan kelima responden yang sama sebelumnya.
Analisis variabel risiko dilakukan untuk menganalisis survey utama atau kedua. Analisis dilakukan terhadap penilaian probalitas atau probabilitas risiko, dampak risiko terhadap aspek
4
waktu, dan dampak risiko terhadap aspek biaya. Analisis menggunakan metode Severity Index (SI). Keunggulan severity index adalah untuk mempermudah pengklasifikasian. Berikut ini contoh perhitungan menggunakan metode Severity Index (SI).
Dari data yang didapat dari kuesioner utama didapat penilaian responden terhadap probabilitas terjadinya variabel risiko pekerjaan terhambat kondisi cuaca yang buruk pada saat pengecoran yaitu 2 responden menyatakan bahwa probabilitas terjadinya cukup atau sedang, 4 responden menyatakan bahwa probabilitas terjadinya tinggi, dan 1 responden menyatakan bahwa probabilitas terjadinya risiko tersebut sangat tinggi.
SI = 71,43%
Didapatkan nilai SI bernilai 71.43%. Selanjutnya nilai SI ini dikonversikan terhadap Skala penilaian P sebagai berikut:
1. Sangat Rendah (SR) = ≤ 20% 2. Rendah (R) = >20 – 40% 3. Cukup/Sedang (C) = >40 – 60% 4. Tinggi (T) = >60 – 80% 5. Sangat Tinggi (ST) = >80 – 100% Sedangkan kriteria penetapan skala I terhadap waktu adalah sebagi berikut: SK (Sangat Kecil) : ≤ 25 juta rupiah K (Kecil) : > 50 – 100 juta rupiah C (Cukup) : > 100 – 150 juta rupiah B (Besar) : > 150 – 200 juta rupiah SB (Sangat Besar) : > 200 juta rupiah
Sedangkan keterangan skala pada I terhadap biaya adalah sebagai berikut :
Berikut ini adalah keterangan skala pada impact terhadap biaya : SR (Sangat Rendah) = ≤ 1 hari dari durasi proyek R (Rendah) = > 1 - 3 hari dari durasi proyek C (Cukup) = > 3 - 5 hari dari durasi proyek
T (Tinggi) = > 5 - 7 hari dari durasi proyek ST (Sangat Tinggi)= > 7 hari dari durasi proyek
Berikut ini adalah hasil analisis dari penilaian dampak risiko terhadap aspek waktu dengan menggunakan metode severity index pada tabel 2 Tabel 2. Penilaian Probabilitas
Keterangan : Kolom a = nomor variabel Kolom b = jenis variabel risiko
( )%1004
1
0
1
0
ii
iii
x
xaSI
Σ
Σ
=
==
5
Kolom c = jumlah responden yang memilih skala probabilitas
Kolom d = total jumlah responden Kolom e = hasil analisa menggunakan SI Kolom f = kategori dari SI
Dengan cara yang sama dapat dilakukan pula perhitungan nilai I terhadap aspek biaya dan waktu.
4. Perhitungan Nilai Tingkat Risiko Sebelum melakukan analisa nilai risiko,
kategori risiko yang didapat sebelumnya dikonversikan dalam bentuk angka, seperti pada penjelasan berikut :
1. Probabilitas Sangat Rendah (SR) = 1 Rendah (R) = 2 Cukup (C) = 3 Tinggi (T) = 4 Sangat Tinggi (ST) = 5
2. Dampak Sangat Kecil (SK) = 1 Kecil (K) = 2 Cukup (C) = 3 Besar (B) = 4 Sangat Besar (SB) = 5
Setelah didapat kategori dari Probabilitas dan Dampak maka dilakukan analisa nilai risiko. Nilai risiko didapatkan dengan melakukan mengeplotkan nilai kedalam Matriks Probabilitas dan Dampak
Dan kategori dari Probabilitas dan Dampak terdapat tiga kategori, yaitu Rendah, Sedang, dan Tinggi. Dapat dilihat pada gambar 2. berikut ini :
Gambar 2 Matrik Probabilitas dan dampak
keterangan : = Rendah = Sedang = Tinggi
Analisa Risiko terhadap waktu dan biaya, dengan mengalikan penilaian probabilitas hasil kombinasi dengan penilaian dampak risiko.
Perhitungan dilakukan dengan menggunaan bantuan Matriks Probabilitas Dampak pada Gambar 1 di atas. Contoh hasil perhitungan risiko terhadap aspek waktu dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Penilai Risiko dari Aspek Waktu
6
Dengan cara yang sama dilakukan pula
perhitungan nilai risiko terhadap aspek biaya.Hasil dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini.
Tabel 4. Penilai Risiko dari Aspek Biaya
5. Risiko yang Paling Tinggi Pengaruhnya didalam proyek
Dari analisa diatas dapat diambil variabel-variabel risiko yang memiliki kategori tinggi pada masing-masing aspek waktu dan biaya. Risiko-risiko yang berkategori tinggi inilah yang disebut sebagai risiko yang signifikan terhadap waktu dan biaya. Risiko-risiko paling tinggi pengaruhnya ini dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4.
Risiko Yang Paling Tinggi Pengaruhnya Terhadap Waktu ada empat macam resiko, yaitu:
Risiko yang paling tinggi pengaruhnya terhadap biaya ada lima macam risiko, yaitu:
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Penelitian ini menghasilkan risiko pasang-surut air laut sebagai resiko yang paling tinggi pengaruhnya terhadap waktu maupun terhadap biaya. Respon yang dilakukan adalah dengan membuat schedule pelaksanaan area laut dan merencanakan sirkulasi ponton serta menambahkan biaya umum lapangan.
Pada dasarnya penelitian Tugas Akhir ini belum sempurna, oleh karena itu untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan survey kepada responden yang lebih banyak yang memiliki pengalaman dalam menangani risiko-risiko yang terjadi pada proyek pembangunan jalan tol sehingga hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan proyek dengan menggunakan manajemen risiko pada proyek yang akan dikerjakan selanjutnya.
NO Jenis Risiko Kategori Risiko
1. Pengiriman material pokok yang cukup lama Tinggi 2. Kondisi cuaca yang buruk Tinggi 3. Pasang surut air laut Tinggi 4 Curah hujan dan kecepatan angin yang tinggi
dilokasi proyek Tinggi
NO Jenis Risiko Kategori Risiko
1. Pengiriman material pokok yang cukup lama Tinggi 2. Kenaikan harga material Tinggi 3. Kondisi cuaca yang buruk Tinggi 4. Pasang surut air laut Tinggi 5. Curah hujan dan kecepatan angin yang tinggi
dilokasi proyek Tinggi
7
V. DAFTAR PUSTAKA
Abd.Majid, M.Z. and McCaffer, R. 1997. Assessment of Work Performance of Maintenance Contractors in Saudi Arabia. Journal of Management in Engineering.
Al Hammad, A.M. 2000. Common Interface Problems among Various Construction Parties. Journal Performance Construction Facilities.
Baskoro, (2012) Analisis Risiko Pada Proyek Pembangunan Gedung Dan Infrastruktur Relokasi RSUD Kabupaten Ponorogo, Tugas Akhir.
Djojosoedarso, Soeisno. 2003. Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi. Jakarta : Salemba.
Edwards, P J and Bowen, P A (1998) 'Risk and risk management in construction: review and future directions for research', Journal of Engineering, Construction and Architectural Management.
Ervianto, Wulfram I. 2005. Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta : Andi.
Hanafi, M. 2006. Manajemen Risiko. Yogyakarta: Unit Penerbit Dan Percetakan Sekolah Tinggi Manajemen YKPN.
Hillson, David. (2002), “Extending the Risk Process to Manage Opportunities”, International Journal or Project Management.
Kezner, Harold. (2001), “Project Management”, Seventh Edition. John Wiley & Sons, Inc., New
PMI. (2004), “A Guide to the Project Management Of Body Knowledge (PMBOK Guide)”., USA.
Soeharto, Iman. (2002), “Studi Kelayakan Proyek Industri”., Jakarta : Erlangga.
Sugiyono, (2007), “Metode Penelitian Bisnis”., Bandung : Alfabeta.
Touran, A., Paul J.B., dan Scott W. T., 1994. Risk Assesment In Fixed Guideway Transit System Construction. (URL:http://www.google.com).
Well-Stam, D. Van, et. Al., (2004) Project Risk Management : Am Essential Tool For managing and Controlling Project, Kogam Page, Londonnan Sterling VA.
Wideman, Max. R., (1992) Project and Program Risk management : A guide to managing Project Risk Opportunities, Project Management Institute, Amerika Serikat.
Williams, T. M. (1993), "Risk Management Infrastructure". International Journal of Project Management, Vol./ 11, pp. 5-10.