ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK...

120
ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK SPLIT TERHADAP RETURN SAHAM Skripsi Oleh : SUSANTI 104081002593 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M

Transcript of ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK...

Page 1: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS,

DAN STOCK SPLIT TERHADAP RETURN SAHAM

Skripsi

Oleh :

SUSANTI

104081002593

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 2: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS,

DAN STOCK SPLIT TERHADAP RETURN SAHAM

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

Ekonomi

Oleh : SUSANTI

NIM : 104081002593

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II Prof.Dr.Ahmad Rodoni, MM Titi Dewi Warninda. SE, Msi NIP. 150 317 955 NIP. 150 368 746

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 3: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS,

DAN STOCK SPLIT TERHADAP RETURN SAHAM

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

Ekonomi

Oleh :

SUSANTI NIM : 104081002593

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II Prof.Dr.Ahmad Rodoni, MM Titi Dewi Warninda. SE, Msi NIP. 150 317 955 NIP. 150 368 746

Penguji Ahli

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS NIP. 131 474 891

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 4: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Hari ini Selasa Tanggal 10 Bulan Juni Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Susanti NIM : 104081002593 dengan judul skripsi “ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUIDITAS, DAN STOCK SPLIT TERHADAP RETURN SAHAM” Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 Juni 2008

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM Titi Dewi Warninda. SE, Msi Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Penguji Ahli

Page 5: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

CURRICULUM VITAE

o DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Susanti.

Tempat/Tanggal lahir : Sukabumi, 17 Mei 1986.

Alamat : Kp Sudajaya RT 006 RW 002, Kel Jayaraksa, Kec

Baros, Sukabumi.

E-mail : [email protected]

Telepon : 0266-232059 / 085693397742.

Jenis Kelamin : Perempuan.

Agama : Islam.

Motto Hidup : Hari ini harus lebih baik dari kemarin.

o PENDIDIKAN

1. Tahun 1992-1998 : SDN Pasir Ipis III Sukabumi

2. Tahun 1998-2001 : MTsN Pasir Ipis Sukabumi

3. Tahun 2001-2004 : MA Darul-Muta’allimin Sukabumi

4. Tahun 2004-2008 : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

Page 6: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

ABSTRACT

This research aims at providing empirical evidence on factors that effect

return at stock split firms in Indonesia Stock Exchange. Systematic risk, liquidation that is measured with bid-ask spread and trading volume activity, and stock split can be used as factors that effect return. This research applies samples stock split firms in Indonesia Stock Exchange at period 2006-2007 with purposive sampling method. The samples consist of 22 firm and divide period of research becomes two that is six month before and six month after stock split.

The statistical method in this research which is applied is multiple regression and paired sample t test. Multiple regression applied to examine the significant effect systematic risk, liquidation that is measured with bid-ask spread and trading volume activity, and stock split to return. Paired sample t test applied to examine the significant difference of return, systematic risk, bid-ask spread, and trading volume activity before and after stock split.

The result indicates that systematic risk, trading volume activity, and stock split has significant effect to return. The result also indicates that there is significant difference between return before and after stock split.

Keyword: Return, Systematic Risk, Bid-Ask Spread, Trading Volume Activity, Stock Split, Multiple Regression, Paired Sample t Test.

Page 7: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi return saham pada perusahaan yang melakukan stock split di Bursa Efek Indonesia. Risiko sistematis, likuiditas yang diukur dengan bid-ask spread dan trading volume activity, dan stock split digunakan sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi return saham. Dalam penelitian ini digunakan sampel perusahaan yang melakukan stock split di Bursa Efek Indonesia pada periode 2006-2007 dengan metode purposive sampling. Sampel terdiri dari 22 perusahaan dan membagi periode pengamatan penelitian menjadi dua yaitu periode enam bulan sebelum dan enam bulan sesudah stock split.

Dalam penelitian ini metode statistik yang digunakan adalah analisis regresi berganda dan uji beda dua rata-rata (paired sample t test). Analisis regresi berganda digunakan untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh risiko sistematis, likuiditas yang diukur dengan bid-ask spread dan trading volume activity, dan stock split terhadap return saham. Uji beda dua rata-rata digunakan untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan return saham, risiko sistematis, bid-ask spread, dan trading volume activity pada saat sebelum dan sesudah stock split.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa risiko sistematis, trading volume activity, dan stock split mempunyai pengaruh terhadap return saham. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan return saham sebelum dan sesudah stock split.

Kata kunci : Return Saham, Risiko Sistematis, Bid-Ask Spread, Trading Volume Activity, Stock Split, Regresi Berganda, Paired Sample t Test.

Page 8: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

KATA PENGANTAR

Assalamu’aikum warohmatullahi wabarakatuh

Segala puji hanya milik Allah azza wajalla, dzat yang kepada-NYAlah kita

serahkan semua harapan dan amal, segala puji hanya milik Allah SWT yang telah

mencurahkan karunia dan kasih sayang-NYA sehingga penyusun dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisa Pengaruh Risiko Sistematis,

Likuiditas, Dan Stock Split Terhadap Return Saham”.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada tauladan terbaik

Rasulullah Muhammad Saw, keluarga, sahabat serta para pengikutnya khususnya

para pejuang ilmu yang mengamalkan ilmunya dengan penuh keikhlasan.

Pada kesempatan ini saya sebagai penyusun ingin mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada orang-orang yang telah membantu penyusun

dalam menyelesaikan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung

“Semoga Allah SWT memberikan balasan yang lebih baik” terutama kepada :

1. Kedua orang tuaku tercinta Ayahanda Samsuri dan ibunda Tatit Maryani yang

telah memberikan dukungan materil dan moril sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

2. Keluarga bapak Haryoto dan ibu Tuti yang telah banyak memberikan bantuan

dengan penuh keikhlasan kepada penyusun.

3. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS sebagai Dekan Fakultas Ekonomi & Ilmu Sosial

(FEIS) UIN Jakarta yang membuat FEIS menjadi berkembang hingga saat ini.

4. Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM sebagai ketua jurusan manajemen dan sebagai

pembimbing 1 dan kepada Ibu Titi Dewi Warninda.SE, Msi sebagai

pembimbing 2, yang telah meluangkan waktu dan memberikan ilmunya

kepada penyusun hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen FEIS yang telah memberikan pengetahuan yang luas kepada

penulis selama perkuliahan.

Page 9: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

6. Adik-adiku tercinta (Aa Amin, Neng lastri, dan Shania) yang telah

memberikan motivasi disaat menyusun skripsi ini.

7. Satu orang yang spesial dihati hingga hari ini “Rahman” yang selalu memberi

motivasi sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman-temanku kelas Manajemen E (Angkatan 2004) : yang memberikan

kenangan terbaik selama kuliah di FEIS hingga saat ini dan persahabatan ini

tidak akan berakhir.

9. Titi, Lia, Reni, Harni, Syarifah, Lilik, Citra, Novi, Niar, Dodo, dan Vandy

yang membuat penyusun selalu ceria dengan keberadaan dan kebersamaan

mereka.

10. Teman-teman di kosan Izza yang lucu dan aneh (Hani, Desi, Endah, Sancil,

Astri, dan Sulis).

Akhir kata semua niat baik dalam menyusun skripsi ini semoga

menjadikan skripsi ini bermanfaat bagi Penyusun khususnya dan semua yang

membaca skripsi ini, semoga ilmu yang bermanfaat yang dapat diambil dari

skripsi ini.Amin

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarakatuh

Jakarta,

November 2008 M Dzulhijah 1429 H

Page 10: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

DAFTAR ISI

Daftar Riwayat Hidup……………………………………………………………..i

Abstract……………………………………………………………………………ii

Abstrak……………………………………………………………………………iii

Kata Pengantar……………………………………………………………………iv

Daftar Isi………………………………………………………………………….vi

Daftar Tabel……………………………………………………………………..viii

Daftar Gambar…………………………………………………………………….x

Daftar Lampiran………………………………………………………………….xi

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………...1

A. Latar Belakang Penelitian...…………………………………………1

B. Pembatasan Masalah ..……..………………………………………..7

C. Perumusan Masalah….....……………………………………………7

D. Tujuan Penelitian………..……………………………...……………8

E. Manfaat Penelitian...……………………………………..………….9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.…………………………..…………...……...10

A. Pasar Modal………………..……………………………………….10

B. Investasi…………………..………………………………………...12

C. Saham Sebagai Instrumen Pasar Modal……………………..…….. 14

D. Return Saham……………………………………………………….18

E. Risiko Saham……………………………………………………..…22

F. Likuiditas Saham…………………………………………………....25

G. Stock Split………………………………………………………..…29

H. Penelitian Terdahulu…………………………………………..……31

I. Kerangka Pemikiran………………………………………………...35

J. Perumusan Hipotesis………………………………………………..37

Page 11: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……………………………………….38

A. Ruang Lingkup Penelitian…………………………………………..38

B. Metode Penentuan Sampel………………………………………….38

C. Metode Pengumpulan Data ...……………………………………....40

D. Metode Analisis………………………………………….………….40

a. Uji Dasar Asumsi klasik………………………………………...41

b. Regresi…………………………………………………………...44

c. Uji Hipotesis ……………………………………………............45

E. Operasional Variabel Penelitian…………………………………….49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.………………….…………………...52

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian.......................................52

B. Deskripsi Statistik...............................................................................56

C. Analisis Data......................................................................................70

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI........................................................89

A. Kesimpulan.........................................................................................89

B. Implikasi.............................................................................................90

C. Keterbatasan Penelitian dan Saran.....................................................91

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………92

LAMPIRAN……………………………………………………………………..94

Page 12: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

DAFTAR TABEL

No Tabel Halaman

3.1. Perusahaan yang melakukan stock split di BEI……………………………..39

4.1. Rata-rata return saham sebelum stock split…………………………………57

4.2. Rata-rata return saham sesudah stock split………………………………….58

4.3. Rata-rata risiko sistematis sebelum stock split………………………………60

4.4. Rata-rata risiko sistematis sesudah stock split………………………………62

4.5. Rata-rata bid-ask spread sebelum stock split………….……..…………...…64

4.6. Rata-rata bid-ask spread sesudah stock split………………………………...65

4.7. Rata-rata trading volume activity sebelum stock split………………………66

4.8. Rata-rata trading volume activity sesudah stock split……………………….68

4.9. Deskriptif statistik sebelum stock split……………………………………...69

4.10. Deskriptif statistik sesudah stock split.…………………………………….69

4.11. Tabel One sample kolmogorov smirnov test …………………...…………71

4.12. Hasil uji multikoleniaritas …………………... ...………………………….73

4.13. Hasil uji autokorelasi ………………….. ...…………………………….….75

4.14. Hasil analisis regresi ………………….. ...………………………………..75

4.15. Hasil uji t …………………... ...…………………………………………...78

4.16. Hasil uji signifikansi simultan …………………... ...……………………...80

4.17. Koefisien determinasi …………………... …...……………………………82

4.25. Paired sample t test return saham…………………………………………..82

4.26. Paired sample t test risiko sistematis……………………………………….83

4.27. Paired sample t test bid-ask spread………………………………………...84

4.28. Paired sample t test trading volume activity……………………………….86

Page 13: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Halaman 2.1. Kerangka pemikiran 1………………………..……………………………...37

2.2. Kerangka pemikiran 2…………………...…………………………………..38

4.1. Uji normalitas sebelum stock split…………………………………………..72

4.2. Uji heteroskedastisitas……………………….………………………………74

4.3. Uji normalitas sesudah stock split…………...………………………………82

4.4. Uji heteroskedastisitas ………………………………...……..…………...…84

Page 14: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Halaman 1. Data sebelum stock split……………………………………………………..95 2. Data sesudah stock split……………………………………………………...95 3. Output regresi …………………...…………………………………………...96 4. Output uji beda return saham ………………………………………………104 5. Output uji beda risiko sistematis……………………………………………105 6. Output uji beda bid-ask spread……………………………………………...106 7. Output uji beda trading volume activity…………………………………….107

Page 15: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Investasi merupakan penanaman sejumlah dana atau sumber daya

lainnya pada suatu waktu dengan harapan dapat memperoleh keuntungan di

masa yang akan datang sebagai imbalan atas waktu yang dikorbankan serta

risiko yang dihadapi atas penanaman dana atau sumber daya lainnya tersebut.

Kunci utama untuk sukses dalam investasi di bursa efek adalah pemilihan

strategi yang tepat agar investasi yang dilaksanakan memberikan hasil atau

keuntungan yang optimal. Investasi pada saham merupakan salah satu jenis

investasi aset finansial yang umum dilakukan investor pada pasar modal.

Pasar modal merupakan institusi ekonomi yang dapat mendukung

pelaksanaan kegiatan ekonomi melalui pembiayaan usaha. Pasar modal

menjadi sarana bertemunya orang-orang atau badan-badan usaha lokal

maupun asing yang memiliki dana dengan yang membutuhkan dana. Pasar

modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi karena pasar

menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan,

yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (yaitu investor) dan pihak yang

memerlukan dana (yaitu issuer, pihak yang menerbitkan efek atau emiten).

Dengan adanya pasar modal maka pihak yang memiliki kalebihan dana dapat

menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbal hasil

Page 16: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

(return), sedangkan pihak issuer (dalam hal ini perusahaan) dapat

memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus

menunggu tersedianya dari operasi perusahaan. Pasar modal dikatakan

memiliki fungsi keuangan karena memberikan kemungkinan dan kesempatan

memperoleh imbal hasil bagi pemilik dana sesuai dengan karakteristik

investasi yang dipilih (Suad Husnan, 2001: 4).

Para investor dan fund manager yang terlibat dalam perdagangan

saham akan selalu dihadapkan pada alternatif pemilihan saham yang

menawarkan tingkat return dengan tingkat risiko tertentu. Memperoleh return

merupakan tujuan utama dari aktivitas perdagangan para investor di pasar

modal. Para investor menggunakan berbagai cara untuk memperoleh return

yang diharapkan, baik melalui analisis sendiri terhadap perilaku perdagangan

saham maupun dengan memanfaatkan sarana yang diberikan oleh para analis

pasar modal seperti broker, dealer, manajer investasi, dan lain-lain (Ari dan

Murti, 2005).

Para investor yang aktif akan selalu mencari informasi sebanyak

mungkin untuk bisa mendapatkan return yang tinggi atas investasinya dengan

tingkat risiko tertentu. Dengan demikian, selain mengharapkan return yang

tinggi maka para investor juga harus memperhatikan risiko atas investasi yang

dilakukannya. Pemilihan investasi dapat berbeda untuk setiap individu karena

hal tersebut akan sangat bergantung pada perilaku investor terhadap variable-

variabel penentu return suatu investasi. Pada investasi dalam bentuk saham,

return setiap saham dapat tidak sama karena besarnya dividen kas dan

Page 17: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

keuntungan atau kerugian dalam menjual tiap saham berbeda-beda. Oleh

karena itu, dalam melakukan investasi maka para investor harus

mengembangkan beberapa hal yang sangat penting dalam pengambilan

keputusan investasi yang dilakukannya, yaitu faktor-faktor apa saja yang dapat

mempengaruhi return saham. Pada dasarnya para investor akan selalu

memperhitungkan besarnya risiko saham, dalam hal ini risiko yang tidak dapat

didiversifikasi yaitu risiko sitematis sebagai variabel penentu return saham

yang tinggi dan demikian pula sebaliknya. Namun, sebenarnya ada variabel

penentu lain yang dapat mempengaruhi return saham yaitu likuiditas saham

yang dapat diukur dengan menggunakan bid-ask spread dan volume trading

volume activity. Perilaku para investor dapat mendasarkan pertimbangannya

pada risiko sistematis yang harus ditanggungnya atau dapat juga menjadikan

likuiditas sebagai pertimbangan utamanya dalam melakukan investasi

(Kumianny dan Pwee Leng, 2002).

Selain itu, dalam pasar modal banyak sekali informasi yang dapat

diperoleh para investor baik informasi yang tersedia di publik maupun

informasi pribadi. Salah satu informasi yang ada adalah informasi mengenai

stock split atau pemecahan saham, sehingga para investor dapat menganalisis

pola perubahan return saham dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada

peristiwa pelaksanaan stock split.

Penelitian mengenai return saham di pasar modal yang telah dilakukan

dapat memberikan hasil simpulan yang beragam. Sharpe, Alexander dan

Bailey (1999) dalam Kumianny dan Pwee Leng (2002) menyatakan bahwa

Page 18: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

return yang diharapkan dari suatu saham akan dipengaruhi oleh dua karakter

dasar, yaitu risiko sistematis dan likuiditas saham. Penelitian yang dilakukan

oleh Kumianny dan Pwee leng (2002), menguji pengaruh risiko sistematis dan

likuiditas saham terhadap tingkat pengembalian saham badan-badan usaha

yang go publik di Bursa Efek Jakarta menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh

risiko sistematis dan likuiditas saham terhadap tingkat pengembalian saham

baik secara individual maupun secara bersama-sama dan risiko sistematis

lebih mempengaruhi tingkat pengembalian saham dibandingkan dengan

likuiditas saham.

Penelitian mengenai pengaruh stock split terhadap likuiditas dan return

saham di Bursa Efek Jakarta dilakukan oleh Wang Sutrisno, dkk (2000) yang

menyimpulkan bahwa aktivitas split mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap harga saham, volume perdagangan saham dan persentase spread,

tetapi aktivitas split tidak mempunyai pengaruh terhadap varians saham dan

abnormal return. Dengan tidak adanya pengaruh yang signifikan untuk

abnormal return berarti juga tidak adanya pengaruh untuk return saham. Hal

ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Rifa’i dan Rudi

Handoko (2005) yang meneliti pengaruh pemecahan saham terhadap tingkat

pengembalian saham : studi mengenai efisiensi pasar bentuk setengah kuat di

Bursa Efek Jakarta menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan

rata-rata return tidak normal sebelum dan sesudah announcement date.

Penelitian serupa dilakukan oleh Tiwi, dkk (2004) yang meneliti

dampak pengumuman stock split terhadap return, variabilitas tingkat

Page 19: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

keuntungan dan aktivitas volume perdagangan saham yang melakukan studi

pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta, menyimpulkan bahwa

pengumuman stock split membawa dampak yang berbeda-beda terhadap

beberapa indikator reaksi pasar. Dari keseluruhan perusahaan yang dijadikan

sampel diketahui terdapat perbedaan yang signifikan antara return saham

sebelum dengan return saham saat pengumuman stock split, juga dihasilkan

kesimpulan yang sama untuk pasangan periode saat pengumuman dengan

sesudahnya. Sedangkan untuk return pada periode sebelum dibandingkan

dengan sesudah pengumuman stock split diperoleh kesimpulan bahwa tidak

ada perbedaan yang berarti antara keduanya. Pengujian terhadap abnormal

return menghasilkan kesimpulan yang senada, yaitu bahwa rata-rata abnormal

return sebelum berbeda dengan saat pengumuman stock split. Pada periode

saat pengumuman dengan sesudah pengumuman diperoleh hasil yang sama,

yaitu terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata abnormal return yang

diperoleh. Tetapi, tidak terdapat perbedaan untuk rata-rata abnormal return

antara sebelum dengan sesudah pengumuman stock split. Secara kumulatif

pengujian terhadap rata-rata abnormal return menghasilkan kesimpulan senada

dengan sebelumnya, yaitu bahwa rata-rata abnormal return yang diperoleh

sebelum dan sesudah stock split tidak berbeda dengan nol.

Pembuktian secara teori maupun pengujian secara empiris mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi return saham telah nyata bahwa faktor –

faktor yang mempengaruhi return saham adalah risiko sistematis dan likuiditas

saham. Peneliti dalam penelitian ini ingin membuktikan bahwa apakah faktor-

Page 20: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

faktor yang mempengaruhi return saham tersebut masih relevan pada saat

perusahaan melakukan suatu corporate action dalam hal ini yaitu melakukan

kebijakan stock split. Sehingga penelitian mengenai return saham yang

dipengaruhi oleh faktor risiko sistematis dan likuiditas saham adalah

penelitian yang sangat penting dilakukan.

Beberapa penelitian terdahulu menjadi bahan pertimbangan bagi

peneliti dalam menyusun hipotesis, memilih variabel-variabel dan metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti lebih lanjut mengenai return saham.

Terdapat beberapa perbedaan pada penelitian ini jika dibandingkan dengan

beberapa penelitian sebelumnya. Perbedaan tersebut dimaksudkan untuk

melengkapi hasil analisis agar diperoleh temuan yang lebih baik, antara lain :

pertama, penelitian ini meneliti pengaruh risiko sistematis, likuiditas, dan

stock split terhadap return saham kemudian meneliti pula mengenai perbedaan

return saham, risiko sistematis, dan likuiditas saham pada saat sebelum dan

sesudah stock split. Kedua, likuiditas saham dalam penelitian ini

menggunakan dua pengukuran yaitu diukur dengan bid-ask spread dan trading

volume activity. Ketiga, Penelitian ini dalam pengamatannya menggunakan

jangka waktu 6 bulan sebelum dan 6 bulan sesudah stock split. Disimpulkan

bahwa peneliti ingin mengetahui return saham yang dipengaruhi oleh risiko

sistematis, likuiditas, dan stock split serta sekaligus ingin mengetahui efek

dari kebijakan stock split terhadap return saham, risiko sistematis, dan

likuiditas saham.

Page 21: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas, penulis tertarik

melakukan penelitian dengan judul ”Analisa Pengaruh Risiko Sistematis,

Likuiditas, dan Stock Split Terhadap Return Saham”. Periode penelitian

dilakukan pada tahun 2006-2007. Dipilihnya periode tersebut karena peneliti

ingin melakukan penelitian dalam kurun waktu yang terbaru dan peneliti

menganggap dalam periode tersebut pasar modal indonesia berada dalam

kondisi stabil.

B. Pembatasan Masalah

Dalam skripsi ini terdapat batasan penelitian yang perlu dilakukan agar

pembahasan penelitian terfokus. Peneliti membatasi masalah pada hal-hal

berikut:

a. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan yang melakukan stock split

pada tahun 2006 – 2007.

b. Penelitian dilakukan pada waktu enam bulan sebelum dan enam bulan

sesudah stock split.

c. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harga saham harian,

ask price harian, bid price harian, volume perdagangan harian, IHSG

harian, dan jumlah saham yang beredar dalam kurun waktu penelitian.

C. Perumusan Masalah

Keputusan investor untuk melakukan investasi di pasar modal

didasarkan pada usaha untuk memperoleh tingkat pengembalian (return).

Salah satu variabel penentu return saham yang sangat mendominasi dalam

Page 22: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

setiap pertimbangan investor dalam investasinya adalah risiko saham. Namun,

ada varibel penentu lain yang perlu dipertimbangkan pula oleh investor dalam

melakukan investasi yaitu likuiditas saham yang diukur dengan bid-ask spread

dan trading volume activity.

Dalam pasar modal, banyak sekali informasi yang dapat diperoleh

investor yang berhubungan dengan pola perubahan return saham, salah

satunya adalah aktivitas stock split.

Berdasarkan alasan diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah :

a. Apakah terdapat pengaruh risiko sistematis, likuiditas (bid-ask spread dan

trading volume activity), dan stock split terhadap return saham.

b. Apakah terdapat perbedaan return saham, risiko sistematis, dan likuiditas

(bid-ask spread dan trading volume activity) pada saat sebelum dan

sesudah stock split.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Menganalisis pengaruh risiko sistematis, likuiditas (bid-ask spread dan

trading volume activity), dan stock split terhadap return saham.

b. Menganalisis perbedaan return saham, risiko sistematis, dan likuiditas

(bid-ask spread dan trading volume activity) pada saat sebelum dan

sesudah stock split.

Page 23: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk berbagai kepentingan,

diantaranya sebagai berikut :

a. Bagi investor

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi mengenai

variabel-variabel penentu yang dapat mempengaruhi return saham seperti

risiko sistematis, likuiditas, dan stock split sehingga variabel-variabel

tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh investor dalam

melakukan investasi.

b. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan ilmu

pengetahuan dalam bidang keuangan sehingga diharapkan dapat

bermanfaat bagi penelitian-penelitian berikutnya.

c. Bagi penulis

Manfaat bagi penulis adalah menerapkan ilmu selama masa studi dan

memperoleh wawasan mengenai pasar modal.

Page 24: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pasar Modal

Definisi pasar modal menurut UU No. 8 tahun 1995 memberikan

pengertian yaitu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan

perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Menurut Dahlan Siamat ( 2001: 249 ) pasar modal adalah suatu tempat

yang terorganisasi dimana efek-efek diperdagangkan yang disebut Bursa Efek

atau Stock Exchange adalah suatu sistem yang terorganisasi yang

mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara

langsung maupun dengan melalui wakil-wakilnya. Pasar Modal dalam arti

sempit adalah suatu tempat dalam pengertian fisik yang terorganisasi dengan

efek-efek yang diperdagangkan yang disebut bursa efek. Bursa Efek ( Stock

Exchange ) adalah suatu sistem terorganisasi yang mempertemukan penjual

dan pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak

langsung.

Definisi pasar modal menurut kamus pasar uang dan modal adalah

pasar konkrit atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan

memerlukan dana jangka panjang. Dengan demikian, pasar modal pada

umumnya adalah suatu tempat atau sistem bagaimana kebutuhan-kebutuhan

Page 25: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

dana atau kapital dari perusahaan dapat dipenuhi dan sebagai tempat orang

membeli dan menjual surat efek ( sekuritas ) yang dikeluarkan baik dalam

bentuk utang atau modal saham.

Menurut Suad Husnan (2001:8-9) beberapa faktor yang mempengaruhi

pasar modal adalah :

a. Suply sekuritas,

b. Demand dan sekuritas,

c. Kondisi politik dan ekonomi,

d. Masalah hukum dan peraturan,

e. Keberadaan lembaga yang mengatur dan mengawasi kegiatan pasar modal

dan berbagai lembaga yang memungkinkan dilakukan transaksi secara

efisien.

Menurut Wiji P. dan Hendy F. (2006 : 3) pasar modal mempunyai dua

fungsi utama, yaitu :

a. Sebagai sarana pendanaan usaha bagi perusahaan.

b. Sebagai sarana berinvestasi bagi pemilik modal (investor).

Menurut Sartono (1998:27) pasar modal disebut juga bursa efek yang

memiliki fungsi sebagai berikut :

a. Menciptakan pasar secara terus menerus bagi efek yang telah diterbitkan

kepada masyarakat.

b. Menciptakan harga pasar yang wajar bagi efek yang bersangkutan melalui

mekanisme pasar.

Page 26: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

c. Memperluas proses partisipasi masyarakat dalam pemilikan saham-saham

perusahaan.

d. Meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan

kriteria pasarnya secara efisien yang akan menunjang pertumbuhan riil

ekonomi secara keseluruhan.

B. Investasi

Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan

didalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu (Jogiyanto,

2000).

Investasi merupakan komitmen untuk menempatkan dana pada satu

atau beberapa objek investasi dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan

di masa mendatang atau untuk mempertahankan nilai dana tersebut (Wiji P.

dan Hendy F., 2006 : 4).

Pengertian investasi diatas dapat ditarik beberapa point penting, antara

lain :

a. Investasi merupakan kegiatan yang berhubungan dengan dana atau uang.

Untuk berinvestasi diperlukan dana atau uang.

b. Objek investasi.

Objek investasi merupakan tempat, media, atau sarana yang dijadikan

sasaran berinvestasi.

c. Jangka waktu tertentu.

Kegiatan investasi umumnya berkaitan dengan rentang waktu tertentu.

Page 27: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

d. Mendapatkan keuntungan.

Motif seseorang melakukan investasi pada dasarnya adalah untuk

mendapatkan keuntungan.

e. Masa mendatang.

Investasi merupakan suatu komitmen, yaitu berkorban saat ini dengan

menanamkan uang pada objek investasi tertentu untuk mendapatkan

keuntungan di masa yang akan datang.

Investasi keuangan memiliki dua tipe, yaitu :

a. Investasi langsung

Investasi langsung adalah pembelian langsung aktiva keuangan suatu

perusahaan. Investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva

keuangan yang dapat diperjualbelikan di pasar uang (money market), pasar

modal (capital market) atau di pasar turunan (derivatif market) dan dapat

juga dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang tidak dapat

diperjualbelikan, seperti tabungan di bank atau sertifikat deposito.

b. Investasi tidak langsung

Investasi tidak langsung adalah pembelian saham dari perusahaan investasi

yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan-

perusahaan lain. Investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli surat-

surat berharga dari perusahaan investasi. Perusahaan investasi adalah

perusahaan yang menyediakan jasa keuangan dengan cara menjual

sahamnya ke publik dan menggunakan dana yang diperoleh untuk

diinvestasikan ke dalam portofolionya.

Page 28: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

C. Saham Sebagai Instumen Pasar Modal

Saham atau stock adalah surat bukti atau tanda kepemilikan bagian

modal pada suatu perseroan terbatas. Dalam transaksi jual beli di Bursa Efek,

saham merupakan instrumen yang paling dominan diperdagangkan. Saham

dapat diterbitkan dengan cara atas nama atau atas unjuk (Dahlan Siamat, 1998

: 268).

Saham merupakan surat berharga yang dikeluarkan sebuah perusahaan

dalam rangka menambah modal perusahaan tersebut ( Wiji P. dan Hendy F.,

2006 : 13).

Menurut Wiji P. dan Hendy F. (2006 : 16) Pemegang saham memiliki

beberapa keuntungan dengan memiliki atau membeli saham, yaitu :

a. Dividen

Dividen merupakan bagian keuntungan yang diberikan perusahaan

penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan.

Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham

dalam RUPS. Dividen yang dibagikan dapat berupa dividen tunai atau

saham.

b. Capital gain

Capital gain adalah selisih antara harga beli dan harga jual yang lebih

tinggi. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham

di pasar sekunder.

Di satu sisi, saham dapat memberikan keuntungan kepada para

pemegangnya, namun saham juga mengandung beberapa risiko, yaitu :

Page 29: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

a. Tidak mendapat dividen

Perusahaan akan membagikan dividen jika perusahaan menghasilkan

keuntungan. Dengan demikian, perusahaan tidak dapat membagikan

dividen jika perusahaan tersebut mengalami kerugian.

b. Capital loss

Dalam aktivitas perdagangan saham, investor tidak selalu mendapatkan

capital gain atas saham yang dijualnya. Ada kalanya investor harus

menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga beli. Dengan

demikian, seorang investor mengalami capital loss.

c. Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi

Jika suatu perusahaan bangkrut, tentu saja akan berdampak secara

langsung kepada saham perusahaan tersebut. Perusahaan yang bangkrut

atau dibubarkan akan dikeluarkan dari Bursa Efek. Artinya, saham

perusahaan tersebut tidak lagi tercatat di Bursa tersebut sehingga akan

menyulitkan investor untuk menjual saham tersebut.

Jogiyanto (1998 : 61) nilai suatu saham dapat dipandang dalam empat

konsep, yaitu :

a. Nilai nominal, yaitu nilai perlembar saham yang berkaitan dengan

kepentingan akuntansi dan hukum,

b. Nilai buku perlembar saham, yaitu nilai aktiva bersih perlembar saham

yang dimiliki oleh pemegangnya,

c. Nilai pasar, yaitu nilai suatu saham yang ditentukan oleh permintaan dan

penawaran saham di bursa saham,

Page 30: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

d. Nilai fundamental atau nilai nilai intrinsik, yaitu nilai saham yang

sebenarnya (riil value).

Saham dapat dibedakan antara saham biasa (common stock) dan saham

preferen (preferred stock). Menurut Robbert Ang (1997) saham biasa

(common stock) adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau

pemilikan individu maupun institusi atas suatu perusahaan.

Menurut Adler Haymas Manurung dalam Dyah Ratih Sulistyastuti

(2006 : 6) Saham biasa (common stock) berdasarkan nilai kapitalisasinya

dibagi kedalam tiga kelompok, yaitu :

a. Big-Cap atau Blue-Chip, yaitu kelompok saham yang berkapitalisasi diatas

satu triliyun. Saham blue chip adalah saham yang diterbitkan oleh

perusahaan yang sudah mapan dan memiliki kinerja yang sangat bagus.

b. Mid-Cap atau Baby Blue-Chip, yaitu kelompok saham yang berkapitalisasi

besar dengan nilai kapitalisasi Rp. 100 milyar – Rp. 1 trilyun.

c. Small-Cap, yaitu kelompok saham yang berkapitalisasi besar dengan nilai

kapitalisasi dibawah Rp. 100 milyar, biasanya sebagian besar terdiri dari

saham tidur yang bersifat labil.

Menurut Sawidji Widoatmojo (2000:54-56) saham biasa

diklasifikasikan berdasarkan fundamental perusahaan dan kondisi ekonomi

makro adalah :

a. Income stock, yaitu saham yang mampu memberikan dividen besar dari

rata-rata dividen yang dibayarkan sebelumnya.

Page 31: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

b. Growth stock, yaitu saham yang mampu memberikan dividen relatif

tinggi.

c. Speculatif stock, yaitu saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang

pendapatannya belum pasti.

d. Cyclical stock, yaitu kelompok saham yang pergerakannya searah dengan

perekonomian makro.

e. Defensif stock, yaitu saham yang tidak terpengaruh perekonomian makro

maupun turbulensi sosial-politik.

Menurut Robbert Ang (1997:6.5) karakteristik atau sifat-sifat yang

melekat pada saham biasa adalah :

1. Berhak atas pendapatan perusahaan yang berupa dividen

2. Berhak atas harta perusahaan ketika perusahaan penerbitnya dilikuidasi

dengan urutan sebagai berikut : pinjaman kepada supplier (account

payable), gaji karyawan, utang bank, obligasi, utang pajak, dan saham

biasa.

3. Berhak mengeluarkan suara dam RUPS (rapat umum pemegang saham).

4. Tanggung jawab terbatas, maksudnya tanggung jawab pemegang saham

atas perusahaan hanya sebatas nilai saham yang dimilikinya dan tidak

memiliki tanggung jawab secara pribadi yang menjadikan harta pribadi

menjadi jaminan.

5. Mempunyai hak memesan efek terlebih dahulu.

Page 32: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Menurut Arthur J. Keown, dkk (2001 : 274) saham Preferen

merupakan suatu sekuritas hibrida dengan karakteristik saham biasa dan

obligasi. Sama dengan saham biasa karena sama-sama tidak memiliki tanggal

jatuh tempo, tidak membayar dividen tidak berarti bankrut, dan dividen tidak

dipotong pajak. Saham preferen sama dengan obligasi dalam hal jumlah

dividen terbatas.

Saham preferen memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Memiliki hak paling dahulu memperoleh dividen.

b. Tidak memiliki hak suara.

c. Dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam pencalonan

pengurus.

d. Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham lebih

dahulu setelah kreditor apabila perusahaan dilikuidasi.

D. Return Saham

Tingkat pengembalian saham (return saham) adalah penghasilan yang

diperoleh selama periode investasi per sejumlah dana yang diinvestasikan.

Tingkat pengembalian suatu investasi merupakan persentase penghasilan total

selama periode investasi dibandingkan harga beli investasi tersebut (Bodie,

1998)

Return saham dalam konteks manajemen investasi merupakan imbalan

yang diperoleh dari investasi yang merupakan imbalan atas keberanian

investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukan. Pada prinsipnya

return saham dapat dibedakan menjadi dua, yaitu return yang terjadi (actual

Page 33: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

return) dan return yang diharapkan (expected return). Return yang terjadi

dapat dihitung berdasarkan data historis. Sedangkan return yang diharapkan

adalah return yang akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang (Ari dan

Murti Lestari, 2005).

Tingkat pengembalian yang diharapkan adalah tingkat pengembalian

minimum yang dibutuhkan untuk menarik investor agar membeli atau

memiliki sekuritas (Arthur J. Keown, dkk, 2001 : 213).

Jogiyanto (2003) return saham terdiri dari :

a. Return saham terealisasi

Return saham terealisasi adalah tingkat pengembalian sesungguhnya yang

diterima pemegang saham yang dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut :

Pt – Pt-1 Rt = Pt-1

Dimana :

Rt = return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i hari ke- t

Pt = harga saham sekuritas ke-i pada hari ke- t

Pt-1 = harga saham sekuritas ke-i pada hari ke- t-1

b. Return Pasar

Return pasar merupakan tingkat pengembalian aktual pasar keseluruhan

yang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Page 34: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

IHSGt – IHSGt-1 RMt =

IHSGt-1

Dimana :

RMt = return indeks pasar pada hari ke- t

IHSGt = indeks pasar pada hari ke- t

IHSGt-1 = indeks pasar pada hari ke- (t-1)

c. Return Ekspektasi

Model ekspektasi dapat diperoleh dengan menggunakan teknik regresi

OLS (ordinary least square) sebagai berikut :

E (Ri,t) = αi + βi . RMt

Dimana :

E (Ri,t) = return ekspektasi sekuritas ke- i pada periode investigasi ke- t

RMt = return indeks pasar pada periode investigasi ke- t

αi , βi = alpha dan beta sekuritas ke- i merupakan hasil penaksiran data

pada periode estimasi dengan cara return sesungguhnya

sekuritas ke- i dengan return indeks pasar pada periode estimasi

ke- t

d. Return Tidak Normal

Return tidak normal adalah selisih tingkat pengembalian (return)

sesungguhnya dengan return ekspektasi yang dapat dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

RTNi,t = Rit – E(Ri,t)

Page 35: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Dimana :

RTNi,t = return tidak normal sekuritas ke-i pada periode investigasi ke- t

Rit = return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke- i pada

periode investigasi ke- t

E(Ri,t) = return ekspektasi sekuritas ke- i pada periode investigasi ke- t

e. Rata-Rata Return Tidak Normal

Rata-rata return tidak normal (Average Abnormal Return), dapat dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

K ∑ RTNi,t i=1

RRTNt = K

Dimana :

RRTNt = rata-rata return tidak normal pada periode investigasi ke-t

RTNi,t = return tidak normal sekuritas ke- i pada periode investigasi ke- t

K = jumlah sekuritas yang terpengaruh oleh pengumuman peristiwa.

f. Return Tidak Normal Standarisasi

Return tidak normal standarisasi (RTNS) adalah return tidak normal yang

disesuaikan dengan kesalahan standar estimasi yang dapat dihitung dengan

menggunakan rumus :

RTNi,t RTNSi,t =

KSPi

Page 36: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Dimana :

RTNSi,t = return tidak normal standarisasi sekuritas ke- i pada periode

investigasi ke- t

RTNi,t = return tidak normal sekuritas ke- i pada periode investigasi ke- t

KSPi = kesalahan standar peramalan sekuritas ke- i

E. Risiko Saham

Semua keputusan keuangan mensyaratkan suatu estimasi hasil yang

diharapkan dan kemungkinan tidak diperolehnya hasil seperti yang diharapkan

(=risiko).

Risiko merupakan kemungkinan penyimpangan tingkat keuntungan

yang sesungguhnya (aktual return) dari tingkat keuntungan yang diharapkan

(expected return) (Van Horne, 1991 : 37).

Jadi, risiko adalah problem tidak tercapainya atau penyimpangan

tingkat keuntungan yang diharapkan dan semakin besar tingkat penyimpangan

maka semakin besar pula tingkat risikonya.

Risiko terbagi kedalam dua bagian yaitu risiko sistematis dan risiko

tidak sistematis. Risiko sistematis ( risiko pasar ) adalah bagian variasi

pengembalian investasi yang tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi

investor, variasi ini hasil dari faktor yang mempengaruhi semua saham.

Sedangkan risiko tidak sistematis (risiko unik) adalah bagian variasi dalam

pengembalian investasi yang dapat dihilangkan dengan diversifikasi investor.

Risiko yang dapat didiversifikasi ini adalah hasil faktor yang unik bagi

perusahaan bersangkutan (Arthur J. Keown, dkk, 2001 : 205).

Page 37: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Risiko sistematis merupakan risiko yang berasal dari faktor-faktor

yang mempengaruhi perusahaan secara langsung, seperti ketidakpastian

kondisi ekonomi (gejolak kurs tukar nilai uang, tingkat inflasi, dan tingkat

suku bunga yang tidak menentu) dan ketidakpastian politik (Hearth dan

Zaima, 1995 dalam Kumianny dan Pwee leng, 2002).

Secara rasional investor pasti ingin meminimalkan risiko yang

ditanggungnya dalam melakukan investasi (risk averse), investor akan

cenderung melakukan diversifikasi melalui pembentukan portofolio dan

berarti jenis risiko tersebut menjadi tidak relevan lagi dalam pengukuran risiko

pada investasi surat berharga. Jadi, satu-satunya risiko yang relevan dan

mencerminkan risiko dalam investasi surat berharga adalah risiko yang tidak

dapat didiversifikasi, yaitu risiko sistematis yang dilambangkan dengan simbol

beta (β). Secara teoritis, ukuran risiko relevan (risiko sistematis) yang paling

tepat untuk surat berharga adalah kovarian surat berharga terhadap surat

berharga lain yang termasuk dalam portofolio pasar (Kumianny dan Pwee

Leng, 2002).

Beta merupakan ukuran volatilitas return saham terhadap return pasar.

Semakin besar fluktuasi return suatu saham terhadapa return pasar maka

semakin besar pula beta saham tersebut. Demikian pula sebaliknya, semakin

kecil fluktuasi return suatu saham terhadap return pasar maka semakin kecil

pula beta saham tersebut.

Page 38: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Menurut Suad Husnan (2001 : 112) risiko tersebut berasal dari

beberapa faktor karakteristik pasar dan fundamental saham perusahaan

tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai beta saham adalah :

a. Cilycality.

Faktor ini menunjukkan seberapa jauh suatu perusahaan dipengaruhi oleh

konjungtur perekonomian. Perusahaan yang sangat peka terhadap

perubahan kondisi perekonomian merupakan perusahaan yang memiliki

nilai beta tinggi dan begitu pula sebaliknya.

b. Operating leverage.

Faktor ini memperlihatkan proporsi biaya perusahaan yang merupakan

biaya tetap. Semakin besar proporsinya maka semakin besar operating

leveragenya. Perusahaan yang mempunya operating leverage tinggi

cenderung memiliki beta yang tinggi dan sebaliknya.

c. Financial leverage.

Perusahaan yang menggunakan hutang adalah perusahaan yang

mempunyai financial leverage. Semakin besar proporsi hutang yang

dipergunakan dalam struktur modal berarti semakin besar pula financial

leveragenya. Semakin besar proporsi hutang yang dipergunakan oleh

perusahaan maka pemilik modal akan menanggung risiko yang semakin

besar. Oleh karena itu, semakin tinggi financial leverage maka semakin

tinggi juga nilai beta.

Beta suatu sekuritas dapat dihitung dengan teknik estimasi yang

menggunakan beta historis, dan faktor-faktor yang mempengaruhi beta juga

Page 39: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

dapat dipengaruhi oleh perhitungan-perhitungan yang digunakan untuk

mencari nilai beta. Perhitungan tersebut terbagi menjadi tiga jenis, yaitu beta

yang dapat dihitung dengan menggunakan data historis berupa data pasar

(return sekuritas dan return pasar) disebut sebagai beta pasar, estimasi dengan

variabel akuntansi (laba perusahaan dan laba indeks pasar) disebut dengan

beta akuntansi, serta beta fundamental yang dihitung dari data-data

fundamental (menggunakan variabel fundamental) (Jogiyanto, 2003 : 267)

Rumusan risiko sistematis menurut Bodie (1998) adalah :

( )( )m

mjj RVar

RRCoB

,var=

( )( )

( )1

12

−−−

−−∑∑

=

nRR

nRRRR

Bmm

mmjj

j

Menghitung beta saham yang mempresentasikan besarnya risiko dapat

digunakan formula berikut (Iskandar Z. Alwi, 2003 : 138) :

( )m

mxCoB j 2

,varσ

=

F. Likuiditas Saham

Likuiditas saham merupakan ukuran jumlah transaksi saham di pasar

modal dalam periode tertentu. Semakin tinggi frekuensi transaksi maka

semakin tinggi likuiditas saham, ini berarti saham tersebut semakin diminati

oleh para investor dan hal tersebut akan tingkat harga saham yang

bersangkutan. Pada kenyataannya tidak semua saham mudah ditransaksikan

Page 40: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

atau dengan kata lain mengalami kesulitan likuiditas. Saham yang tidak likuid

dapat dikenakan deslisting atau dikeluarkan dari Bursa Efek. Suatu saham

dikatakan likuid bila saham tersebut mudah untuk ditukarkan atau dijadikan

uang. Saham yang tidak likuid akan menyebabkan kehilangan kesempatan

untuk mendapat keuntungan (gain). Jadi semakin likuid suatu saham berarti

jumlah atau frekuensi transaksi semakin tinggi. Hal tersebut juga

menunjukkan minat investor untuk memiliki saham tersebut juga tinggi. Minat

yang tinggi dimungkinkan karena saham yang likuiditasnya tinggi

memberikan kemungkinan yang lebih tinggi untuk mendapatkan return

dibandingkan saham yang likuiditasnya rendah sehingga tingkat likuiditas

saham biasanya akan mempengaruhi harga saham yang bersangkutan.

Likuiditas secara sederhana, menunjukkan kemudahan untuk menjual

dan membeli efek pada harga yang wajar. Jadi jika untuk menjual dan

membeli sejumlah tertentu saham harus menunggu atau kalau spread antara

permintaan dan penjualan relatif besar, atau penjualan saham dalam jumlah

relatif besar akan mempengaruhi harga pasar secara substansial, bisa

dikatakan bahwa saham tidak likuid. Parameter yang sering digunakan untuk

mengukur likuiditas suatu saham (Conroy et.al, 1990 dalam Agus Setiyanto,

2006) adalah :

a. Volume perdagangan merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan

untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter

volume saham yang di perdagangkan dipasar.

b. Tingkat Spread Merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk

Page 41: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter

perbedaan atau selisih antara harga tertinggi yang diminta untuk

membeli dengan harga terendah yang ditawarkan untuk menjual (Bid-

Ask Spread), diukur dengan menggunakan persentase.

c. Information flow (aliran informasi).

d. Jumlah pemegang saham.

e. Jumlah saham yang beredar.

f. Transaction cost (besarnya biaya transaksi).

g. Faktor no. 3, 4, 5 dan 6 ini akan mempengaruhi volume perdagangan

sehingga dapat diketahui pengaruhnya terhadap likuiditas

h. Harga saham Merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk

melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter harga-

harga saham di pasar.

i. Volatilitas Harga saham Merupakan suatu instrumen yang dapat

digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui

parameter pergerakan harga-harga saham di pasar.

Sedangkan menurut Wang Sutrisno et al, parameter yang digunakan

yaitu

a. Harga saham

b. Volume perdagangan

c. Persentase saham

d. Varians saham (volatilitas saham)

Page 42: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Menurut Alexander, Sharpe dan Bailey (1993) dalam Kumianny dan

Pwee Leng (1999) mendefinisikan likuiditas sebagai kemampuan investor

untuk menjual harta atau asset yang dimilikinya tanpa harus melakukan

konsesi atau kelonggaran harta. Dalam konteks hubungan dengan surat

berharga, Reilley dan Brown (1997) dalam Kumianny dan Pwee Leng (2002)

menyatakan bahwa faktor penentu dari likuiditas pasar sehubungan dengan

surat berharga sangat tercermin dalam data perdagangan pasar dan faktor yang

terpenting dari likuiditas itu adalah jumlah uang dari lembar saham yang

diperdagangkan. Likuiditas dapat diukur dengan bid-ask spred dari suatu

saham, dimana semakin kecil bid-ask spread suatu saham berarti semakin

likuid saham tersebut dan semakin besar bid ask spread berarti semakin tidak

likuid saham tersebut. Selain itu, likuiditas juga dapat diukur dengan volume

perdagangan saham.

Likuiditas dapat diukur dengan bid-ask spread dari suatu saham,

dimana semakin kecil bid-ask spread suatu saham berarti semakin likuid

saham tersebut dan sebaliknya (Kumianny dan Pwee Leng ;2002). Rumusan

untuk menghitung bid-ask spread adalah sebagai berikut:

100Pr

PrPrPr x

iceAskiceBidiceAsk

iceAskBid−

=−

Dimana :

Ask Price : harga terendah yang ditawarkan oleh dealer untuk menjual saham

pada hari ke-i.

Bid Price : harga tertinggi yang ditawarkan oleh dealer untuk membeli saham

pada hari ke-i.

Page 43: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Volume perdagangan saham dapat dilihat dengan menggunakan

indicator trading volume activity yaitu jumlah saham j yang diperdagangkan

pada hari t dengan jumlah saham j yang beredar pada hari t. Menurut definisi

yang dikemukakan oleh Wuff (2002; 291) dalam Indah Retno Rahayu (2006)

volume perdagangan saham diproxy dengan trading volume activity. Adapun

formula untuk menghitung trading volume activity adalah sebagai berikut:

100xtharipadaberedaryangisahamJumlah

tharipadagkandiperdaganyangisahamJumlahTVA =

G. Stock Split

Stock split merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh emiten

yang bobotnya cukup material sehingga mempunyai kemungkinan

mempengaruhi harga saham perusahaan di bursa efek maupun keputusan

investor. Stock split adalah pemecahan nilai nominal saham berdasarkan rasio

tertentu. Stock split tidak mengakibatkan dilusi kepemilikan saham. Walaupun

tidak terjadi dilusi, tetapi harga pasar teoritis akan mengalami penyesuaian.

(Dyah Ratih Sulistyastuti, 2006 : 27).

Pendapat lain menyatakan stock split adalah memecah selembar saham

menjadi n lembar. Harga per lembar saham baru setelah stock split adalah

sebesar 1/n dari harga sebelumnya. Dengan demikian sebenarnya stock split

hanya mengubah nilai nominal atau nilai yang ditetapkan dan jumlah saham

yang beredar tanpa adanya pembayaran terhadap perusahaan. Dari sisi

akuntansi tidak ada pencatatan untuk suatu pemecahan saham, namun rincian

Page 44: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

mengenai perubahan nilai dan jumlah saham yang beredar biasanya

diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan (Jogiyanto, 1995 : 50).

Pada dasarnya terdapat dua jenis pemecahan saham yang dapat

dilakukan, yaitu:

a. Pemecahan saham naik (split-up)

Pemecahan saham naik adalah penurunan nilai nominal perlembar saham

yang mengakibatkan bertambahnya jumlah saham yang beredar. Misalnya

pemecahan saham dengan faktor pemecahan 2:1, 3:1, dan 4:1.

b. Pemecahan saham turun (split down)

Pemecahan saham turun adalah peningkatan nilai nominal perlembar

saham dan mengurangi jumlah saham yang beredar. Misalnya pemecahan

saham dengan faktor 1:2, 1:3. dan 1:4.

New York Exchange (NYSE) membedakan pemecahan saham (stock

split) menjadi dua bagian, yaitu :

a. Pemecahan saham sebagian (partial stock split)

Pemecahan saham sebagian adalah tambahan distribusi saham yang

beredar sebesar 25 % atau lebih tetapi kurang dari 100 % dari jumlah

saham yang beredar yang lama.

b. Pemecahan saham penuh (full stock split)

Pemecahan saham penuh adalah tambahan distribusi saham yang beredar

sebesar 100 % atau lebih dari jumlah saham yang beredar yang lama.

Page 45: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Tujuan pemecahan saham adalah :

a. Untuk menyesuaikan harga pasar dengan mengurangi harga pasar

perlembar saham.

b. Untuk memperluas kepemilikan dengan meningkatkan jumlah saham yang

beredar dan membuatnya lebih dapat dipasarkan.

c. Untuk menguntungkan pemegang saham yang ada dengan memungkinkan

mereka untuk mengambil manfaat dari suatu penyesuaian pasar yang tidak

sempurna sesudah pemecahan saham tersebut.

Bagi sebagian pihak khususnya para emiten, pemegang saham diyakini

dapat memberikan berbagai manfaat bagi mereka yaitu menurunnya harga

saham sehingga akan menarik lebih banyak investor dan memperluas pasar

saham, membuat saham lebih likuid untuk diperdagangkan, dan mengubah

para investor add lot menjadi investor round lot. Investor add lot adalah

investor yang membeli saham dibawah 500 lembar (1 lot), sedangkan investor

round lot adalah investor yang membeli minimal 500 lembar (1 lot).

H. Penelitian Terdahulu

Kumianny A. S. Elly dan Pwee Leng (2002) melakukan penelitian

mengenai pengaruh risiko sistematis dan likuiditas terhadap tingkat

pengembalian saham. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa risiko sistematis

dan likuiditas saham yang diukur dengan bid-ask spread mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap tingkat pengembalian saham baik secara individual

maupun secara bersama-sama dan risiko sistematis yang lebih dominan

Page 46: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

mempengaruhi tingkat pengembalian saham dibandingkan dengan likuiditas

yang diukur dengan bid-ask spread. Faktor-faktor lain seperti perilaku pasar,

makro ekonomi, situasi sosial-politik, dan kebijakan pemerintah juga ikut

mempengaruhi tingkat pengembalian saham.

Michell Suharli (2005) melakukan penelitian mengenai studi empiris

terhadap dua faktor yang mempengaruhi return saham pada industri food dan

beverages di Bursa Efek Jakarta telah menyimpulkan bahwa beta saham tidak

mempengaruhi return saham secara signifikan.

Penelitian mengenai pengaruh stock split terhadap likuiditas dan return

saham di Bursa Efek Jakarta dilakukan oleh Wang Sutrisno, dkk (2000) yang

menyimpulkan bahwa aktivitas split mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap harga saham, volume perdagangan saham dan persentase spread,

tetapi aktivitas split tidak mempunyai pengaruh terhadap varians saham dan

abnormal return. Dengan tidak adanya pengaruh yang signifikan untuk

abnormal return berarti juga tidak adanya pengaruh untuk return saham.

Penelitian lain dilakukan oleh Elly Herawati yang meneliti tentang

pengaruh pemecahan saham (stock split) terhadap tingkat pengembalian

saham pada perusahaan yang listed di BEJ tahun 2003 sampai dengan 2006.

Hasil penelitian ini adalah berdasarkan data rata-rata return realisasi masing-

masing saham ternyata efek informasi stock split terhadap return saham lebih

kuat pada emiten yang mempunyai klasifikasi non dividen (ND) dibandingkan

dengan saham emiten yang berklasifikasikan dividen (D). Berdasarkan data

statistik deskrtiptif rata-rata return tidak normal ternyata efek informasinya

Page 47: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

lebih kuat pada perusahaan yang berklasifikasi ND dibandingkan dengan

perusahaan yang berklasifikasikan D. Berdasarkan data rata-rata return tidak

normal dan nilai t-hitung tidak berpengaruh pada perusahaan yang

berklasifikasikan ND maupun D. Berdasarkan T.test paired ternyata untuk

kelompok ND menyatakan tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-

rata return tidak normal sebelum dan sesudah informasi pemecahan saham,

sedangkan untuk kelompok D ada perbedaan antara sebelum dan sesudah

informasi pemecahan saham.

Tiwi, dkk (2004) meneliti dampak pengumuman stock split terhadap

return, variabilitas tingkat keuntungan dan aktivitas volume perdagangan

saham yang melakukan studi pada perusahaan manufaktur di BEJ tahun 1997-

1999, menyimpulkan bahwa pengumuman stock split membawa dampak yang

berbeda-beda terhadap beberapa indikator reaksi pasar. Dari keseluruhan

perusahaan yang dijadikan sampel diketahui terdapat perbedaan yang

signifikan antara return saham sebelum dengan return saham saat

pengumuman stock split, juga dihasilkan kesimpulan yang sama untuk

pasangan periode saat pengumuman dengan sesudahnya. Sedangkan untuk

return pada periode sebelum dibandingkan dengan sesudah pengumuman

stock split diperoleh kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan yang berarti

antara keduanya. Pengujian terhadap abnormal return menghasilkan

kesimpulan yang senada, yaitu bahwa rata-rata abnormal return sebelum

berbeda dengan saat pengumuman stock split. Pada periode saat pengumuman

dengan sesudah pengumuman diperoleh hasil yang sama, yaitu terdapat

Page 48: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

perbedaan yang signifikan pada rata-rata abnormal return yang diperoleh.

Tetapi, tidak terdapat perbedaan untuk rata-rata abnormal return antara

sebelum dengan sesudah pengumuman stock split. Secara kumulatif pengujian

terhadap rata-rata abnormal return menghasilkan kesimpulan senada dengan

sebelumnya, yaitu bahwa rata-rata abnormal return yang diperoleh sebelum

dan sesudah stock split tidak berbeda dengan nol.

Penelitian serupa dilakukan oleh Achmad Rifa’i dan Rudi Handoko

(2005) yang meneliti tentang pengaruh pemecahan saham terhadap tingkat

pengembalian saham : studi mengenai pasar bentuk setengah kuat di Bursa

Efek Jakarta yang menyimpulkan bahwa pengaruh informasi pemecahan

saham terhadap return saham lebih kuat terjadi pada perusahaan yang tercatat

tidak membayarkan dividen tunai (ND) daripada perusahaan yang tercatat

melakukan pembayaran dividen sebelumnya. Dari penelitian ini juga

disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata return tidak

normal sebelum dan sesudah announcement date (t = 0) meskipun mean dari

rata-rata return tidak normal sebelum t = 0 lebih tinggi dari pada sesudah t = 0.

Namun, perbedaan tersebut tidak signifikan.

Keragaman hasil penelitian mengenai return saham yang dipengaruhi

faktor-faktor penentunya dan pola perubahan return saham disekitar stock split

sebagaimana yang telah diteliti oleh peneliti-peneliti sebelumnya menjadikan

fenomena ini menarik untuk diteliti lagi dalam kurun waktu penelitian yang

terbaru dengan menggunakan variasi penelitian yang lebih unik dari

sebelumnya yaitu meneliti pengaruh risiko sistematis, likuiditas, dan stock

Page 49: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

split terhadap return saham serta meneliti perbedaan return, risiko sistematis,

dan likuiditas saham pada saat sebelum dan sesudah stock split .

I. Kerangka Pemikiran

Peneliti dalam melakukan penelitian ini menggunakan metode analisis

regresi berganda untuk mengetahui pengaruh risiko sistematis, likuiditas (bid-

ask spread dan trading volume activity), dan stock split terhadap return saham.

Sedangkan, untuk mengetahui perbedaan return, risiko sistematis, dan

likuiditas saham pada perusahaan yang melakukan stock split di Bursa Efek

Indonesia menggunakan metode analisis uji beda dua rata-rata yang menguji

apakah terdapat perbedaan return, risiko sistematis, dan likuiditas saham

sebelum dan sesudah stock split. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini

untuk lebih jelasnya dapat digambarkan melalui bagan sebagai berikut :

Page 50: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Gambar 2.1 Kerangka pemikiran 1

Return Saham

Risiko Sistematis

Bid Ask Spread

Stock Split

Interpretasi

Perusahaan Yang melakukan Stock Split

Regresi Berganda

Uji Asumsi Klasik

Model Regresi

Uji R Square Uji t Uji F

Trading Volume Activity

Page 51: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran 2

J. Perumusan Hipotesis

Rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Faktor risiko sistematis, likuiditas (bid-ask spread dan trading volume

activity), dan stock split mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

return saham.

2. Terdapat perbedaan return saham, risiko sistematis dan likuiditas (bid-ask

spread dan trading volume activity) pada saat sebelum dan sesudah stock

split.

Return Saham

Risiko Sistematis

Bid-Ask Spread

Trading Volume Activity

Paired Sampel t Test

Interpretasi

Uji Beda Dua Rata-Rata

Sebelum dan Sesudah Stock Split

Page 52: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah perusahaan go-public di Bursa

Efek Indonesia yang melakukan kebijakan stock split tahun 2006 - 2007. Data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harian meliputi harga saham,

bid price, ask price, volume perdagangan, IHSG, dan jumlah saham beredar

pada saat enam bulan sebelum dan enam bulan sesudah stock split.

Alasan peneliti memilih kurun waktu dari tahun 2006 - 2007 adalah

peneliti menganggap dalam kurun waktu tersebut kondisi pasar modal

Indonesia relatif stabil dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya dan

peneliti ingin melakukan penelitian dalam kurun waktu penelitian yang

terbaru.

B. Metode Penentuan Sampel

Penelitian ini termasuk penelitian yang menggunakan metodologi studi

peristiwa (event study). Penelitian dengan studi peristiwa berfokus untuk

menguji kekuatan reaksi pasar terhadap suatu peristiwa tertentu dalam hal ini

adalah stock split, dengan melihat perubahan return saham serta pengaruh

risiko sistematis dan likuiditas saham terhadap return saham pada peristiwa

tersebut. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh saham perusahaan go-

public di Bursa Efek Indonesia.

Page 53: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Metode penentuan sampel yang digunakan adalah non-probability

sampling dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling.

Metode purposive sampling merupakan metode pengambilan sampel yang

mempunyai tujuan atau target tertentu dalam pengambilan sampel secara tidak

acak. Metode purposive sampling memilih sampel berdasarkan kesesuaian

karakteristik sampel yaitu memilih perusahaan yang melakukan stock split di

Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu pengamatan tahun 2006 dan tahun

2007 dan pengambilan data .

Berdasarkan metode penentuan sampel yang digunakan maka peneliti

menemukan 22 perusahaan yang melakukan stock split dalam kurun waktu

penelitian.

Tabel 3.1.

PerusahaanYang Melakukan Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

No Tahun Kode Emiten Tanggal

Stock Split 1 2006 INTA PT.Intraco Penta Tbk 16-Jan-06 2 2006 TMAS PT. Pelayaran Tempuran Emas Tbk 17-Mar-06 3 2006 PJAA PT. Pembangunan Jaya ancol Tbk 10-Jul-06 4 2006 LPKR PT. Lippo Karawaci Tbk 28-Jul-06 5 2006 JRPT PT. Jaya Real Property Tbk 14-Aug-06 6 2006 TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk 14-Sep-06 7 2006 BBLD PT. BBL Danatama Finance Tbk 2-Oct-06 8 2006 EKAD PT. Ekadharma Tape Industri Tbk 19-Oct-06 9 2006 APOL PT. Arpeni Pratama OceanLine Tbk 1-Dec-06 10 2006 PLIN PT. Plaza Indonesia Realty Tbk 26-Dec-06 11 2007 BMTR PT. Bimantara Citra Tbk 24-Apr-07 12 2007 DAVO PT. Davomas Abadi Tbk 28-May-0713 2007 ANTM PT. Aneka Tambang Tbk 12-Jul-07 14 2007 AKRA PT. AKR Corporindo Tbk 22-Jul-07 15 2007 SMGR PT. Semen Gresik Tbk 7-Aug-07 16 2007 SOBI PT. Sorini Agro Asia Corp Tbk 22-Aug-07 17 2007 HADE PT. Hortus Danavest Tbk 10-Sep-07 18 2007 HITS PT.Humpuss Intermoda Transp Tbk 11-Sep-07 19 2007 PWON PT. Pakuwon Jati Tbk 19-Sep-07

Page 54: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

No Tahun Kode Emiten Tanggal

Stock Split 20 2007 CPIN PT. Charoen Pokphand Ind Tbk 1-Nov-07 21 2007 JPRS PT. Jaya Pari Steel Tbk 12-Dec-07 22 2007 LPKR PT. Lippo Karawaci Tbk 26-Dec-07

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain dalam bentuk

jadi dan dipublikasikan. Data-data diperoleh dari pusat referensi pasar

modal (PRPM) di Bursa Efek Jakarta . Data tersebut adalah daftar harga

saham resmi harian, data IHSG harian, data volume perdagangan saham

harian, data bid price harian, data ask price harian, dan jumlah saham

beredar selama periode penelitian.

b. Riset kepustakaan

Riset kepustakaan adalah melaksanakan studi kepustakaan dengan teknik

pengumpulan data yang dilengkapi dengan membaca dan mempelajari

serta menganalisis literatur yang bersumber dari buku dan jurnal-jurnal

yang berkaitan dengan penelitian ini.

D. Metode Analisis

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tahap –

tahap sebagai berikut :

Page 55: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

a. Uji Dasar Asumsi Klasik

Asumsi dasar klasik adalah bahwa hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen bersifat linear serta tidak terjadi

autokorelasi, heteroskedastisitas, dan multikolinieritas diantara variabel

independen dalam regresi tersebut. Oleh karena itu, diperlukan pengujian dan

pembersihan terhadap pelanggaran asumsi dasar jika memang terjadi.

Pengujian – pengujian asumsi dasar klasik regresi terdiri dari :

1. Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi

data. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

dependen variabel dan independen variabel ataupun keduanya mempunyai

distribusi yang normal atau tidak. Menurut Singgih Santoso (2004 : 124) ada

beberapa cara untuk mendeteksi normalitas yaitu dengan penyebaran data

(titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan dalam

uji normalitas adalah :

- Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal maka model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas.

- Jika data menyebar dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis

diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas ini bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya

hubungan antar beberapa atau semua variabel independen dalam suatu model

regresi. Multikolinieritas merupakan suatu keadaan dimana satu atau lebih

Page 56: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

variabel independen dinyatakan sebagai kondisi linier dengan variabel lainnya.

Artinya bahwa jika diantara variabel bebas yang digunakan sama sekali tidak

berkorelasi satu dengan yang lainnya maka bisa dikatakan tidak terjadi

multikolinieritas. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dapat dilihat dari

besarnya VIF (variance inflation factor) dan tolerance.

Pedoman suatu model regresi yang terbebas dari gejala

multikolinieritas adalah :

a. Mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1.

b. Mempunyai angka tolerance mendekati 1

3. Uji Autokorelasi

Salah satu asumsi dari model regresi linier klasik adalah bahwa tidak

ada autokorelasi serial ( autocorrelation or serrial correlation) antara kesalahan

pengganggu (ei).

Autokorelasi dapat didefinisikan pula terjadinya korelasi diantara data

pengamatan sebelumnya, dengan kata lain bahwa munculnya suatu data

dipengaruhi oleh data sebelumnya. Tujuan dari autokorelasi adalah untuk

menguji apakah dalam model linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu

pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Sebelumnya, jika terjadi

korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Menurut Singgih Santoso

(2000 : 216) model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari

autokorelasi.

Terjadinya autokorelasi atau tidak dapat dilihat melalui Durbin-

Watson. Panduan mengenai Durbin-Watson untuk mendeteksi autokorelasi

Page 57: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

dapat dilihat pada buku statistik yang relevan. Bila nilai DW terletak diantara

du < d < 4 – du maka dapat dikatakantidak terjadi autokorelasi baik positif

maupun negatif, atau jika nilai d mencapai sekitar 2 dimana du adalah batas

atas dan dl adalah batas bawah.

1. 0 < d < du : ada autokorelasi positif.

2. dl < d < du : ragu-ragu ada autokorelasi positif (inconclusive).

3. du < d < 4 – dl : tidak terjadi autokorelasi positif maupun negatif.

4. 4 – du < d < 4 - dl : ragu-ragu ada autokorelasi negatif.

5. 4 – dl < d < 4 : ada autokorelasi negatif.

Selain itu, untuk mendeteksi gejala autokorelasi dapat diambil patokan

sebagai berikut :

1. Angka D – W di bawah –2, berarti terdapat autokorelasi positif.

2. Angka D – W di antara –2 sampai +2, berarti tidak terdapat

autokorelasi.

3. Angka D – W di atas +2, berarti terdapat autokorelasi negatif.

4. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana varian dari kesalahan

pengganggu tidak konstan untuk semua nilai variabel bebas. Uji

heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakahdalam model regresi

ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap

maka disebut Homoskedastisitas dan bila berbeda disebut heteroskedastisitas.

Page 58: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Menurut Singgih Santoso (2000 : 210) ada beberapa cara untuk mendeteksi

ada tidaknya heteroskedastisitas, antara lain :

1. Melihat grafikplot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan

residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan

melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID

dan ZPRED dimana sumbu X dan Y yang telah diprediksi dan sumbu Y

adalah residual (Y prediksi –Y sesungguhnya) yang telah distudentized.

2. Dasar analisis, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk

suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian

menyempit) maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola

yang jelas serta titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y

maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

b. Regresi

Persamaan regresi adalah suatu persamaan matematika yang

mendefinisikan hubungan dua variabel. Hubungan yang dimaksud yaitu

hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y), dimana

pada penelitian ini risiko sistematis, likuiditas ( bid ask spread dan trading

volume activity), dan stock split sebagai variabel independen (X), sedangkan

return saham sebagai variabel dependen (Y). Variabel stock split adalah

variabel dummy dengan memberikan nilai 1 untuk kategori periode sebelum

stock split serta nilai 0 untuk periode sesudah stock split.

Page 59: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Model persamaan regresi yang digunakan adalah :

Y = a + b1 x1 + b2 x2 + b3 x3 + b4 x4 + ei

Keterangan :

Y = rata-rata tingkat pengembalian saham bulanan

a = konstanta

b1 = koefisien regresi pertama

b2 = koefisien regresi kedua

x1 = rata-rata risiko sistematis bulanan

x2 = rata-rata likuiditas ( bid-ask spread) bulanan

x3 = rata-rata likuiditas ( trading volume activity) bulanan

x4 = stock split sebelum dan sesudah stock split

ei = error term

C. Uji Hipotesis 1. Uji t

Uji t adalah menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen. Dalam hal ini variabel independen terdiri dari risiko sistematis dan

likuiditas saham, sedangkan variabel dependennya adalah return saham.

Uji t digunakan untuk melihat apakah terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel risiko sistematis dan likuiditas saham terhadap

return saham secara parsial.

Page 60: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

bi - (βi) T = Sb

Dimana :

bi = koefisien variabel ke i

βi = parameter ke i yang dihipotesiskan

Sb = kesalahan standar atau standar error sampel

Adapun Sb dapat dihitung dengan :

Sc Sb = ∑ Xi 2 – ( ∑ Xi)2 n ∑Yi2 - α∑Yi - b∑XiYi Sc = n - k

Pengujian menggunakan uji t dua arah dengan hipotesis sebagai

berikut :

Ho : β = 0 (variabel bebas tidak mempengaruhi variabel tidak bebas).

H1 : β ≠ 0 (variabel bebas mempengaruhi variabel tidak bebas).

Dengan ketentuan jika Ho diterima maka variabel tidak signifikan dan

jika Ho ditolak (H1 diterima) maka varibel signifikan.

2. Uji F

Uji F adalah uji kemampuan variabel bebas terhadap variabel tidak

bebas secara bersama-sama. Dalam hal ini variabel independen terdiri dari

risiko sistematis dan likuiditas saham, sedangkan variabel dependennya adalah

return saham. Uji F dimaksudkan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari

Page 61: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

variabel bebas untuk dapat atau mampu menjelaskan tingkah laku atau

keragaman variabel tidak bebas. Uji F juga dimaksudkan untuk mengetahui

apakah semua variabel bebas memiliki koefisien regresi sama dengan nol.

Rumus Uji F adalah :

R2 / ( k – 1 ) F = (1 – R2) / (n – 3) Dengan uji F, hipotesis yang diajukan adalah :

Ho : β1 , β2 = 0

H 1 : β1 , β2 ≠ 0

Dengan ketentuan jika Ho diterima maka variabel tidak signifikan dan

jika Ho ditolak maka variabel signifikan.

3. Uji R Square Uji ketepatan perkiraan (R2) dilakukan untuk mendeteksi ketepatan

paling baik dari garis regresi. Uji ini dilakukan dengan melihat besarnya nilai

koefisien determinasi R2 yang merupakan besaran nilai non negatif. Besarnya

nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai dengan 1. Koefisien

determinasi bernilai nol berarti tidak ada hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependen, sebaliknya nilai koefisien determinasi 1 berarti

suatu kecocokan sempurna dari ketepatan perkiraan model. Nilai Koefisien

determinasi lebih besar dari 0,5 menunjukkan variabel bebas dapat

menjelaskan variabel tidak bebas dengan baik atau kuat, sama dengan 0,5

dikatakan sedang dan kurang dari 0,5 relatif kurang baik. Apabila

Page 62: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

mendapatkan koefisien determinasi kurang dari 0,5 ada beberapa penyebab

yang mungkin salah satu diantaranya adalah spesifikasi model yang salah

yaitu pemilihan variabel yang kurang tepat atau pengukuran yang tidak akurat.

4. Uji Beda Dua Rata-Rata

Uji beda dua rata-rata adalah menguji kemampuan generalisasi rata-

rata dua sample yang tidak saling berhubungan. Uji ini dilakukan terhadap dua

sample yang berpasangan; Sampel yang berpasangan diartikan sebagai sebuah

sample dengan subjek yang sama, namun mengalami dua perlakuan yang

berbeda, seperti subjek A akan mendapat perlakuan 1 kemudian II (Santoso,

2007 :181).

Pengujian untuk hipotesis kedua menggunakan uji beda dua rata-rata

untuk mengetahui perbedaan return, risiko sistematis, bid-ask spread, dan

trading volume activity sebelum dan sesudah stock split. Jika hasil pengujian

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan

sesudah split maka dikatakan bahwa aktivitas split mempengaruhi return,

risiko sistematis, bid-ask spread, dan trading volume activity. Jika tidak ada

perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah split maka dikatakan

bahwa aktivitas split tidak mempengaruhi return, risiko sistematis, bid-ask

spread, dan trading volume activity. Uji beda dua rata-rata dalam penelitian ini

menggunakan uji beda dua rata-rata Paired Sample t-Test (Uji_t_Paired).

Page 63: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

E. Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah return saham. Return

saham adalah persentase kekayaan pemegang saham untuk suatu jangka

waktu. Return saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah return saham

terealisasi yaitu tingkat pengembalian sesungguhnya yang diterima pemegang

saham yang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

1001

1 xP

PPRt

ttt

−−=

Dimana :

Rt = return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i hari ke- t

Pt = harga saham sekuritas ke-i pada hari ke- t

Pt-1 = harga saham sekuritas ke-i pada hari ke- t-1

b. Variabel Independen

- Risiko Sistematis

Risiko yang relevan dan mencerminkan risiko dalam investasi surat

berharga adalah risiko yang tidak dapat didiversifikasi, yaitu risiko

sistematis yang dilambangkan dengan simbol beta (β). Secara teoritis,

ukuran risiko relevan (risiko sistematis) yang paling tepat untuk surat

berharga adalah kovarian surat berharga tersebut terhadap surat-surat

berharga lain yang termasuk dalam portofolio pasar.

Page 64: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Rumusan risiko sistematis menurut Bodie (1998) adalah :

( )( )m

mjj RVar

RRCoB

,var=

( )( )

( )1

12

−−−

−−∑∑

=

nRR

nRRRR

Bmm

mmjj

j

- Likuiditas saham

Likuiditas dalam penelitian ini diukur dengan bid-ask spread dan trading

volume activity. Bid-ask spread merupakan selisih antara ask price dan

bid price. Besarnya bid-ask spread sebagai proksi tingkat likuiditas.

Semakin tinggi spread maka likuiditas akan semakin kecil dan semakin

rendah spread maka likuiditas akan semakin besar.

100Pr

PrPrPr xiceAsk

iceBidiceAskiceAskBid −=−

Dimana :

Ask Price : harga terendah yang ditawarkan oleh dealer untuk menjual

saham pada hari ke-i.

Bid Price : harga tertinggi yang ditawarkan oleh dealer untuk membeli

saham pada hari ke-i.

Trading volume activity yaitu perbandingan jumlah saham i

yang diperdagangkan pada hari t dengan jumlah saham i yang beredar

Page 65: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

pada hari t. Adapun formula untuk menghitung trading volume activity

adalah sebagai berikut:

100xtharipadaberedaryangisahamJumlah

tharipadagkandiperdaganyangisahamJumlahTVA =

- Stock Split

Variabel Stock split dibentuk menjadi variabel dummy, yaitu

sebelum stock split dengan nilai dummy 0 dan sesudah stock split

dengan nilai dummy 1.

Page 66: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia

Sejarah berdirinya bursa efek di indonesia pertamakali terjadi pada

zaman penjajahan. Tahun 1912 adalah tahun pertama dimana pemerintah India

Belanda mendirikan pasar modal di Indonesia yang bertempat di Jakarta.

Efek-efek yang diperdagangkan dalam bursa ini terdiri atas saham dan

obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan milik belanda yang beroperasi di

Indonesia, obligasi India Belanda, dan efek-efek Belanda lainnya. Kemudian

pada tanggal 1 agustus 1925 didirikan bursa efek Surabaya. Pasar modal ini

beroperasi sampai kedatangan Jepang di Indonesia Tahun 1942.

Tahun 1952-1960 yaitu periode orde lama dimana bursa efek jakarta

dibuka kembali setelah pemerintah Jepang meninggalkan indonesia. Untuk

memantapkan keberadaan bursa efek tersebut maka pemerintah mengeluarkan

UU darurat tentang bursa No. 13 tahun 1951 yang kemudian ditetapkan

dengan UU No. 15 tahun 1952. Penyelenggaraan bursa efek yang dibuka di

Jakarta tersebut dilakukan oleh perserikatan perdagangan uang dan efek-efek

(PPUE) dimana Bank Indonesia terlibat sebagai penasihat.

Tahun 1977-1988 yaitu periode orde baru. Bursa Efek Indonesia

dikatakan lahir kembali pada tahun 1977 pada masa orde baru sebagai hasil

dari keputusan Presiden No.52 tahun 1976. Keputusan ini menetapkan

pendirian pendirian Badan Pembina Pasar Modal, Bapepam, dan PT.

Page 67: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Danareksa. Periode ini disebut periode tidur panjang karena sampai dengan

tahun 1988 hanya 24 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta.

Tahun 1988-1995 yaitu periode kebangkitan pasar modal. Setelah

tahun 1988, selama tiga tahun yaitu sampai tahu 1990 jumlah saham yang

terdaftar di BEJ meningkat menjadi 127 perusahaan dan tahun 1996

meningkat menjadi 238 perusahaan. Pada periode ini terjadi initial public

offering (IPO) yang menjadi peristiwa nasional.

Mulai tahun 1995 disebut periode otomatisasi karena peningkatan

kegiatan transaksi dirasakan sudah melebihi kapasitas manual, Bursa Efek

Jakarta memutuskan untuk mengotomatisasi kegiatan transaksi di bursa.

Sistem otomatisasi yang diterapkan adalah Jakarta Automated Trading System

(JATS) dan mulai beroperasi pada hari senin tanggal 22 Mei 1995.

Mulai Agustus Tahun 1997 krisis moneter terjadi di Indonesia yang

berdampak negatif terhadap perkembangan Bursa Efek Indonesia. Krisis

moneter yang terjadi dimulai dari penurunan nilai mata uang negara-negara

Asia terhadap dolar. Penurunan nilai mata uang ini disebabkan oleh spekulasi

yang dilakukan pedagang valas, menurunnya kepercayaan masyarakat

terhadap nilai mata uang negaranya sendiri, dan tidak kalah pentingnya adalah

kurang kuatnya pondasi perekonomian Indonesia. Untuk mengurangi kelesuan

permintaan sekuritas di pasar modal Indonesia, tanggal 3 September 1997

pemerintah mencabut peraturan pembatasan 49% pemilikan asing.Usaha

dalam memperbaiki kondisi perekonomian yang bergejolak ini, pemerintah

pada hari sabtu tanggal 1 September 1997 mengumumkan likuidasi 16 bank

Page 68: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

swasta nasional. Pengumuman yang mengejutkan ini ini tidak banyak

membantu mendorong gairah pasar modal.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang

dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2007, para pemegang saham kedua

bursa efek telah menyetujui rancangan penggabungan Bursa Efek Surabaya

kedalam Bursa Efek Jakarta yang kemudian menjadi Bursa Efek Indonesia

(BEI). Terhitung mulai tanggal 1 Desember 2007 secara resmi Bursa Efek

Indonesia telah efektif. Bursa Efek Ini akan memfasilitasi perdagangan saham

(equity), surat utang (fixed income) maupun perdagangan derivative

(derivative instruments). Hadirnya bursa efek tunggal ini diharapkan akan

meningkatkan efisiensi industri pasar modal di Indonesia dan menambah daya

tarik untuk berinvestasi.

Penggabungan ini menjadikan Indonesia hanya memiliki satu pasar

modal. Bursa Efek Indonesia dipimpin oleh Direktur Utama Erry Firmansyah,

mantan direktur utama BEJ. Mantan Direktur Utama BES Guntur Pasaribu

menjabat sebagai Direktur Perdagangan Fixed Income dan Derivatif,

Keanggotaan dan Partisipan. BEI menggunakan sistem perdagangan bernama

Jakarta Automated Trading System (JATS) sejak 22 Mei 1995, menggantikan

sistem manual yang digunakan sebelumnya. Sistem JATS ini sendiri

direncanakan akan digantikan sistem baru yang akan disediakan OMX.

Page 69: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

2. Lembaga-lembaga Penunjang Pasar Modal

Bursa Efek Indonesia Melibatkan banyak lembaga, masing-masing

pihak mempunyai peranan dan fungsi yang berbeda-beda dan saling

menunjang kepentingan pihak lain.

Pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan Bursa Efek Indonesia adalah :

a. Perusahaan yang Go Public (Emiten)

Adalah perusahaan yang melakukan emisi atau yang telah melakukan

penawaran dalam surat berharga. Pihak ini membutuhkan dana guna

membelanjai operasi rencana investasi.

b. Perusahaan Efek

Perusahaan Efek adalah adalah perusahaan yang telah memperoleh izin

usaha untuk beberapa kegiatan seperti penjamin emisi efek, perantara

perdagangan efek, manajer investasi, atau penasehat investasi.

c. Lembaga Kliring

Adalah suatu lembaga yang menyelengarakan kliring dan penyelesaian

transaksi yang terjadi di Bursa Efek, penyimpanan efek serta penitipan

harta untuk pihak lain.

d. Perusahaan Reksa Dana

Adalah pihak yang kegiatan utamanya melakukan investasi, investasi

kembali (reinvestasi).

e. Pemodal

Adalah pihak perorangan maupun lembaga yang menanamkan

modalnya dalam efek-efek yang diperdagangkan.

Page 70: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

f. Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)

Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) merupakan lembaga

pemerintah yang mempunyai tugas sebagai berikut :

1) Memonitor dan mengatur sarat pasar dimana sekuritas-sekuritas dapat

diterbitkan dan diperdagangkan secara teratur, wajar, dan efisien

dengan maksud untuk melindungi kepentingan para pemodal dan

masyarakat

2) Mengawasi dan memonitor pertukaran sekuritas, kliring, dan lembaga-

lembaga penyimpanan reksadana, perusahaan sekuritas dan para

pialang, berbagai lembaga pendukung pasar modal dan para

professional.

3) Untuk memberikan rekomendasi tentang pasar modal kepada menteri

keuangan .

Dengan fungsi tersebut diharapkan Badan Pengawas Pasar Modal

(BAPEPAM) lebih bisa melaksanakan fungsi pengawasan karena kegiatan

pendanaan efek dan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan yang

diselenggarakan oleh bursa efek sendiri, selain itu peraturan mulai dilakukan

oleh Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) secara konsisten.

B. DESKRIPSI STATISTIK

Penelitian ini menggunakan 22 perusahaan sampel yang melakukan

stock split di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 sampai dengan tahun

2007. Deskripsi statistik dalam penelitian ini meliputi nilai rata-rata return,

Page 71: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

risiko sistematis, bid-ask spread, dan trading volume activity pada saat enam

bulan sebelum dan enam bulan sesudah stock split.

Hasil dari statistik deskriptif dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai

berikut:

1. Return Saham

Return saham yang dihitung merupakan return saham aktual yaitu

harga saham penutup dikurangi dengan harga saham pembuka dibagi dengan

saham pembuka. Rata-rata return saham perusahaan sampel enam bulan

sebelum dan enam bulan sesudah stock split yang terjadi selama tahun 2006-

2007 disajikan dalam tabel 4.1

Tabel 4.1. Rata-Rata Return Periode Enam Bulan Sebelum Stock split

Tahun 2006-2007 Tahun kode -6 -5 -4 -3 -2 -1 Rata-Rata

2006 INTA 0.01088 0.00818 -0.00223 0.00057 -0.00254 -0.00077 0.00235 2006 TMAS 0.00029 0.00754 0.00115 0.00590 0.00171 0.01183 0.00474 2006 PJAA 0.00011 0.00068 0.00709 0.03684 0.00115 -0.00249 0.00723 2006 LPKR 0.00141 0.00056 0.00404 -0.00084 -0.00426 -0.00153 -0.00010 2006 JRPT 0.00000 0.00952 0.02270 0.00649 -0.00171 -0.00258 0.00574 2006 TSPC -0.00056 0.00383 -0.01019 0.00726 -0.00348 0.00513 0.00033 2006 BBLD -0.00039 0.00017 -0.00299 0.00181 0.00148 0.00367 0.00063 2006 EKAD 0.00408 0.00090 -0.00049 -0.00513 0.00556 -0.00357 0.00022 2006 APOL -0.00295 0.00330 0.00650 0.00167 -0.00219 -0.02673 -0.00340 2006 PLIN 0.00000 0.00000 0.00413 0.00431 0.02159 0.00227 0.00538 2007 BMTR 0.01945 0.00780 -0.00216 0.01371 0.00217 0.00105 0.00700 2007 DAVO -0.00323 0.00903 -0.00142 0.01128 0.00412 -0.00864 0.00186 2007 ANTM -0.00079 0.00826 0.01313 0.01470 -0.00500 -0.00503 0.00421 2007 AKRA -0.00248 0.01048 -0.00224 0.00521 0.01246 0.00036 0.00397 2007 SMGR 0.00101 0.00167 -0.00169 0.00833 0.00922 0.00092 0.00324 2007 SOBI 0.00319 0.00178 0.00244 0.00394 0.00427 0.02046 0.00601 2007 HADE 0.00000 0.04699 0.02610 0.04767 0.02219 -0.00216 0.02347 2007 HITS 0.00238 0.01619 0.00361 -0.00343 0.00160 0.00403 0.00406 2007 PWON 0.00793 0.00464 0.00690 0.00967 0.03202 0.00402 0.01086 2007 CPIN 0.02279 0.00476 0.01084 -0.00591 0.00546 0.01090 0.00814 2007 JPRS 0.00504 0.00722 -0.00755 -0.00344 -0.00144 -0.00178 -0.00033 2007 LPKR -0.00062 0.00708 0.00120 -0.00027 -0.00082 -0.00208 0.00075

Sumber : PT. BEI, data diolah penulis.

Page 72: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata return bulanan masing-masing

perusahaan pada saat enam bulan sebelum stock split pada tabel 4.1 dapat

diketahui bahwa rata-rata return bulanan tertinggi dimiliki oleh PT. Hortus

Danavest Tbk (HADE) sebesar 0,02347 dan terendah dimiliki oleh PT. Jaya

Pari Steel Tbk (JPRS) sebesar -0.00340.

Tabel 4.2 Rata-Rata Return Periode Enam Bulan Sesudah Stock split

Tahun 2006-2007

Tahun kode 1 2 3 4 5 6 Rata-Rata 2006 INTA -0.00140 0.00250 0.00212 -0.00734 0.00064 -0.00069 -0.00070 2006 TMAS 0.01114 -0.00093 -0.01325 -0.00082 0.00077 -0.00053 -0.00061 2006 PJAA -0.00104 0.01458 -0.00467 -0.00392 0.00378 -0.00075 0.00133 2006 LPKR -0.00054 0.00108 0.00068 0.00481 0.00310 -0.00213 0.00117 2006 JRPT 0.00508 0.00891 0.00552 0.01202 -0.00110 0.00493 0.00589 2006 TSPC 0.00407 -0.00050 0.00798 0.00218 -0.00307 -0.00207 0.00143 2006 BBLD 0.00211 -0.00046 -0.00059 0.00153 -0.00051 0.00267 0.00079 2006 EKAD -0.00264 0.00066 -0.00568 0.00357 0.00000 -0.00333 -0.00124 2006 APOL -0.00649 0.01001 -0.00487 0.00788 0.00495 0.00406 0.00259 2006 PLIN 0.00076 -0.00214 0.00257 0.00000 0.00433 0.00417 0.00161 2007 BMTR 0.00568 -0.00476 0.00012 0.00294 0.00582 0.00448 0.00238 2007 DAVO -0.00330 0.00218 -0.00714 0.00889 -0.00604 0.00159 -0.00064 2007 ANTM -0.00641 0.01086 0.01049 0.01622 -0.00224 -0.00867 0.00338 2007 AKRA -0.00030 0.00464 -0.00035 0.00216 0.00903 -0.00405 0.00185 2007 SMGR 0.00364 0.00816 -0.00166 -0.00356 0.00047 -0.00194 0.00085 2007 SOBI 0.00824 0.00069 0.00370 0.01965 0.01299 0.00121 0.00775 2007 HADE 0.00099 0.02333 -0.00592 -0.02643 -0.00043 0.00060 -0.00131 2007 HITS -0.00122 -0.00041 -0.00779 -0.00886 0.00043 0.00556 -0.00205 2007 PWON 0.00028 -0.00099 0.00310 -0.00443 0.00891 0.00431 0.00186 2007 CPIN 0.01045 0.00012 -0.00348 -0.00301 0.00689 0.00169 0.00211 2007 JPRS -0.01021 0.00705 -0.00886 0.01304 0.02515 0.01499 0.00686 2007 LPKR -0.00427 0.00801 0.00539 -0.00650 0.00086 0.00204 0.00092

Sumber : PT. BEI, data diolah penulis

Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata return bulanan masing-masing

perusahaan pada saat enam bulan sesudah stock split pada tabel 4.2 dapat

diketahui bahwa rata-rata return bulanan tertinggi dimiliki oleh PT. Sorini

Page 73: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Agro Asia Corp Tbk (SOBI) sebesar 0,00775 dan terendah dimiliki oleh PT.

Intraco Penta Tbk (INTA) sebesar -0.00205. Secara umum dapat dilihat bahwa

rata-rata return bulanan enam bulan sesudah stock split mengalami penurunan

dibandingkan dengan rata-rata return bulanan enam bulan sebelum stock split.

Berdasarkan tabel 4.1 dan 4.2 secara umum dapat dilihat bahwa rata

return saham pada saat sebelum stock split lebih tinggi dibandingkan dengan

rata-rata return sesudah stock split. Akan tetapi, perbedaan tersebut tidak

terlalu jauh antara return sebelum dan sesudah stock split.

2. Risiko Sistematis

Risiko dari suatu saham terhadap risiko pasar dapat diukur dengan

risiko sistematis. Risiko sistematis suatu saham adalah kuantitatif yang

mengukur sensitivitas keuntungan dari suatu sekuritas dalam merespon

pergerakan keuntungan pasar.

Risiko sistematis terlebih dahulu perlu dihitung return saham harian

dan return pasar harian. Hasil tersebut masing-masing kemudian dikurangkan

dengan rata-rata hariannya sehingga akan diperoleh deviation stock dan

deviation market secara harian pula yang dikuadratkan untuk memperoleh

squared deviation untuk saham dan pasar dan dihitung rata-rata hariannya

selama satu bulan. Langkah selanjutnya adalah mengalikan deviation stock

harian dengan deviation market harian untuk memperoleh product of deviation

secara harian yang juga akan dihitung rata-rata hariannya selam satu bulan.

Tahap terakhir adalah membagi kovarian return saham terhadap return pasar

Page 74: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

(diperoleh dari pembagian jumlah hari perdagangan dalam sebulan dengan

jumlah hari perdagangan dalam sebulan dikurangi satu, kemudian dikalikan

dengan rata-rata harian dari product of deviation) dengan varian return pasar

(diperoleh dari pembagian jumlah hari perdagangan dalam sebulan dengan

jumlah hari perdagangan dalam sebulan dikurangi satu, kemudian dikalikan

dengan rata-rata harian squared deviation dari pasar). Hasil perhitungan risiko

sistematis dari 22 sampel selama periode pengamatan enam bulan sebelum

stock split dari tahun 2006-2007 dapat dilihata pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Rata-Rata Risiko Sistematis Periode Enam Bulan Sebelum Stock split

Tahun 2006-2007

Tahun kode -6 -5 -4 -3 -2 -1 Rata-Rata 2006 INTA 0.65092 3.50460 1.42266 -0.62524 1.68286 0.07846 1.11904 2006 TMAS 0.43374 1.20455 0.64634 1.30644 0.43714 -0.05779 0.66174 2006 PJAA 0.31660 -0.00022 0.68225 -3.81205 1.97892 1.25886 0.07073 2006 LPKR 0.02898 0.00147 0.37101 0.12223 0.25954 0.21434 0.16626 2006 JRPT 0.00000 1.60056 1.08663 0.70829 0.33273 1.00976 0.78966 2006 TSPC 0.66131 0.73833 0.68895 0.42066 0.81213 0.66814 0.66492 2006 BBLD 0.03570 -0.09639 0.01809 0.15872 -0.03507 -0.04981 0.00521 2006 EKAD -0.29991 0.13940 0.25825 0.81370 0.83045 -0.06406 0.27964 2006 APOL 0.47725 0.82945 0.79727 1.16483 0.11527 0.26728 0.60856 2006 PLIN 0.00000 0.00000 -0.25416 0.02586 0.71829 -0.11550 0.06241 2007 BMTR 0.02977 0.79100 0.13079 1.28598 0.99239 0.69799 0.65465 2007 DAVO 0.39170 0.80253 0.33403 0.06585 1.01349 0.35685 0.49408 2007 ANTM 1.47244 2.83922 2.01683 2.78111 1.00250 1.35977 1.91198 2007 AKRA 0.09790 -0.31041 0.53183 -0.10692 -2.47649 0.68108 -0.26384 2007 SMGR 1.45707 0.91074 0.53947 0.45475 1.95862 0.29267 0.93555 2007 SOBI -0.17944 0.06554 0.10581 1.12915 0.33594 -0.45104 0.16766 2007 HADE 0.00000 0.70975 6.14132 3.99805 2.44878 0.66190 2.32663 2007 HITS 0.28818 -0.48387 0.36944 0.39722 -0.33595 2.57964 0.46911 2007 PWON 0.04778 0.02228 0.08596 -0.42466 -0.59766 -0.35114 -0.20291 2007 CPIN -0.49702 0.87331 -0.26990 0.78444 1.22903 0.86768 0.49792 2007 JPRS 2.31506 0.67083 0.89747 0.61144 1.01027 0.26677 0.96197 2007 LPKR 0.53226 0.92472 0.36445 0.12867 0.25771 0.16797 0.39596

Sumber : PT. BEI, data diolah penulis

Page 75: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Risiko sistematis saham yang dikenal dengan market risk dari saham,

tentunya juga dipengaruhi oleh return pasar, sehingga variasi dari return

pasar akan mempengaruhi besarnya risiko sistematis saham yang terjadi.

Prediktor varian return pasar ini merupakan prediktor dari sisi pasar.

Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata risiko sistematis bulanan masing-

masing perusahaan pada saat enam bulan sebelum stock split pada tabel 4.3

menunjukkan bahwa hampir semua perusahaan mempunyai risiko sistematis

positif hanya PT. AKR Corporindo Tbk dan PT. Pakuwon Jati Tbk (PWON)

yang mempunyai rata-rata risiko sistematis negatif. Penelitian Dari hasil

perhitungan rata-rata risiko sistematis tersebut dapat dilihat bahwa terdapat

saham yang mempunyai rata-rata risiko sistematis lebih besar dari satu (β>1).

Oleh karena itu, saham yang mempunyai risiko sistematis lebih besar dari

satu (β>1) berarti lebih berisiko dari pada saham perusahaan lain dan saham

ini dapat dikategorikan sebagai saham agresif, berarti kelebihan tingkat

pangembalian saham berubah melebihi proporsi dari kelebihan return pasar.

Terdapat tiga perusahaan yang memiliki rata-rata risiko sistematis

lebih dari satu dan terdapat dua perusahaan yang memiliki rata-rata risiko

sistematis negatif. Diketahui bahwa rata-rata risiko sistematis bulanan

tertinggi dimiliki oleh PT. Hortus Danavest Tbk (HADE) sebesar 2,32663

dan diketahui bahwa rata-rata risiko sistematis bulanan terendah dimiliki oleh

PT. AKR Corporindo Tbk (AKR) sebesar -0,26384. Pada saham yang

mempunyai risiko lebih kecil dari satu (β<1) yaitu mempunyai fluktuasi

return yang lebih kecil dari pasar secara keseluruhan. Oleh karena itu, saham

Page 76: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

yang mempunyai risiko sistematis lebih kecil dari satu (β<1) dapat

dikategorikan sebagai saham lemah atau defensif stock, berarti kelebihan

return saham berubah di bawah proporsi dari kelebihan return pasar, maka

apabila return pasar meningkat 5% maka return saham akan lebih kecil dari

5%.

Tabel 4.4 Rata-Rata Risiko Sistematis Periode Enam Bulan Sesudah Stock split

Tahun 2006-2007

Tahun kode 1 2 3 4 5 6 Rata-Rata 2006 INTA -0.02829 0.53327 0.72825 1.22193 0.71083 0.43507 0.60018 2006 TMAS 0.32172 0.81508 0.17389 0.91964 0.63770 0.74713 0.60252 2006 PJAA 0.38998 -0.34221 0.52718 0.47455 1.22847 0.79450 0.51208 2006 LPKR 0.33679 0.32680 1.00080 0.85788 0.20508 0.03162 0.45983 2006 JRPT 0.67325 1.76997 0.88290 0.66914 0.40243 0.56613 0.82730 2006 TSPC 2.23792 0.59062 0.41865 1.08982 1.35156 1.05347 1.12368 2006 BBLD -0.35839 -0.05984 0.13006 -0.05686 0.01202 -0.20766 -0.09011 2006 EKAD 0.07757 -0.44033 -0.48466 -0.18042 0.00000 -0.26749 -0.21589 2006 APOL 1.44062 0.48227 0.79480 1.12362 1.19012 1.37559 1.06784 2006 PLIN 0.87701 0.43272 0.41017 0.00000 0.12265 -0.06930 0.29554 2007 BMTR -0.11204 0.89693 0.51557 0.84694 0.45145 0.53756 0.52274 2007 DAVO 1.31965 0.42670 1.48336 -0.31224 0.84020 0.50066 0.70972 2007 ANTM 1.62781 1.78218 1.48712 1.63401 1.89438 -0.45081 1.32912 2007 AKRA 0.92172 0.48266 0.11141 0.31501 1.35869 1.33288 0.75373 2007 SMGR 1.57668 0.82416 0.89445 1.10264 1.04851 1.73516 1.19693 2007 SOBI 0.49101 0.28122 0.49425 0.20997 0.62103 1.27268 0.56169 2007 HADE -0.04654 0.49094 0.09009 1.33380 -1.02725 -0.29056 0.09175 2007 HITS 0.01802 0.66449 5.36051 0.39626 -0.85918 -0.08262 0.91624 2007 PWON 0.29343 0.32022 1.03289 1.21411 0.83667 2.07228 0.96160 2007 CPIN 1.13500 0.92822 0.90928 1.04344 1.20977 0.25923 0.91416 2007 JPRS 1.47623 1.32945 1.13930 2.18380 2.72880 2.35103 1.86810 2007 LPKR 0.44922 0.46417 0.51484 0.70677 0.44769 0.61892 0.53360

Sumber : PT. BEI, data diolah penulis

Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata risiko sistematis bulanan

masing-masing perusahaan pada saat enam bulan sesudah stock split pada

tabel 4.4 menunjukkan bahwa hampir semua perusahaan mempunyai risiko

sistematis positif hanya PT. Buana Finance Tbk (BBLD) dan PT. Ekhadarma

Page 77: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Tape Industri Tbk (EKAD) yang mempunyai rata-rata risiko sistematis

negatif. Terdapat lima perusahaan yang memiliki rata-rata risiko sistematis

lebih dari satu dan terdapat dua perusahaan yang memiliki rata-rata risiko

sistematis negative. Diketahui bahwa rata-rata risiko sistematis bulanan

tertinggi dimiliki oleh PT. Jaya Pari Steel Tbk (JPRS) sebesar 1,86810

sedangkan rata-rata risiko paling rendah dimiliki oleh PT. Ekhadarma Tape

Industri Tbk (EKAD) sebesar -0,21589.

Pada tabel 4.4 terlihat bahwa ada lima perusahaan yang dapat

dikategorikan sebagai perusahaan yang memiliki saham kuat karena memiliki

risiko sistematis lebih dari satu, sedangkan sisanya adalah perusahaan yang

memilki risiko sistematis lebih kecil dari satu dan dapat dikategorikan sebagai

saham lemah atau defensif stock.

3. Bid-Ask Spread

Besarnya bid-ask spread suatu saham dapat dihitung dengan ask price

dikurangi bid price kemudian hasilnya dibagi dengan ask price. Langkah

selanjutnya adalah mencari rata-rata bid-ask spread harian dan bulanan untuk

masing-masing saham. Hasil perhitungan rata-rata bid-ask spread dari 22

sampel selama periode pengamatan enam bulan sebelum stock split dari tahun

2006-2007 dapat dilihata pada tabel 4.5.

Page 78: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Tabel 4.5 Rata-Rata Bid-Ask Spread Periode Enam Bulan Sebelum Stock split

Tahun 2006-2007

Tahun kode -6 -5 -4 -3 -2 -1 Rata-Rata 2006 INTA 0.02939 0.02114 0.01719 0.01712 0.01905 0.01727 0.02019 2006 TMAS 0.03348 0.02165 0.00958 0.00945 0.01031 0.00969 0.01569 2006 PJAA 0.01288 0.01239 0.01201 0.00793 0.01285 0.01494 0.01217 2006 LPKR 0.00562 0.00550 0.00516 0.00506 0.00533 0.00603 0.00545 2006 JRPT 0.13026 0.14059 0.05544 0.05852 0.19892 0.21620 0.13332 2006 TSPC 0.00793 0.00833 0.01321 0.01218 0.01128 0.00997 0.01048 2006 BBLD 0.06508 0.07211 0.11779 0.40575 0.17762 0.35726 0.19927 2006 EKAD 0.05241 0.07069 0.16425 0.01046 0.11045 0.15304 0.09355 2006 APOL 0.01242 0.00981 0.00745 0.00659 0.00726 0.00965 0.00886 2006 PLIN 0.86364 0.78139 0.22030 0.83778 0.33875 0.47686 0.58645 2007 BMTR 0.00745 0.00735 0.00655 0.00766 0.00679 0.00668 0.00708 2007 DAVO 0.03004 0.01881 0.01791 0.01896 0.01542 0.01353 0.01911 2007 ANTM 0.00737 0.00723 0.00547 0.00357 0.00339 0.00482 0.00531 2007 AKRA 0.15161 0.06399 0.03093 0.01322 0.01147 0.01142 0.04711 2007 SMGR 0.00942 0.00435 0.00230 0.00493 0.00593 0.00519 0.00535 2007 SOBI 0.06072 0.06418 0.12965 0.06604 0.04458 0.03306 0.06637 2007 HADE 0.06050 0.06926 0.24235 0.06244 0.05600 0.03446 0.08750 2007 HITS 0.21631 0.53259 0.73965 0.45889 0.04262 0.92567 0.48595 2007 PWON 0.06293 0.17883 0.14507 0.00340 0.44783 1.00000 0.30634 2007 CPIN 0.01445 0.01362 0.01027 0.01014 0.00890 0.00771 0.01085 2007 JPRS 0.01260 0.01506 0.02739 0.01742 0.01809 0.01910 0.01827 2007 LPKR 0.00650 0.00597 0.00597 0.00605 0.00560 0.00748 0.00626

Sumber : PT. BEI, data diolah penulis

Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata bid-ask spread bulanan

masing-masing perusahaan pada saat enam bulan sebelum stock split pada

tabel 4.5 dapat diketahui bahwa rata-rata rata-rata bid-ask spread bulanan

tertinggi dimiliki oleh PT. Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN) sebesar 0,58645

dan terendah dimiliki oleh PT. Semen Gresik Tbk (SMGR) sebesar 0,00531.

Likuiditas yang diukur dengan bid-ask spread dapat dilihat bahwa semakin

kecil bid-ask spread suatu saham berarti semakin likuid saham tersebut dan

semakin besar bid-ask spread suatu saham berarti semakin tidak likuid saham

tersebut.

Page 79: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Tabel 4.6 Rata-Rata Bid-Ask Spread Periode Enam Bulan Sesudah Stock split

Tahun 2006-2007

Tahun kode 1 2 3 4 5 6 Rata-Rata 2006 INTA 0.01903 0.01830 0.01762 0.01965 0.04021 0.02145 0.02271 2006 TMAS 0.01209 0.01039 0.01140 0.01445 0.01442 0.01255 0.01255 2006 PJAA 0.01154 0.00983 0.01036 0.01108 0.01105 0.01067 0.01075 2006 LPKR 0.01121 0.01117 0.01115 0.01026 0.00936 0.01373 0.01114 2006 JRPT 0.04392 0.01527 0.01652 0.01503 0.01338 0.09137 0.03258 2006 TSPC 0.01281 0.01271 0.01292 0.01183 0.01145 0.01238 0.01235 2006 BBLD 0.13216 0.03311 0.09960 0.04559 0.05601 0.13786 0.08405 2006 EKAD 0.13807 0.08966 0.28756 0.28117 0.43882 0.47836 0.28561 2006 APOL 0.01753 0.01651 0.01649 0.01510 0.01355 0.01619 0.01589 2006 PLIN 0.71882 0.19695 0.39827 0.28619 0.38095 0.40500 0.39770 2007 BMTR 0.00795 0.00823 0.00916 0.01504 0.01134 0.00984 0.01026 2007 DAVO 0.01755 0.01970 0.02468 0.02338 0.02164 0.02308 0.02167 2007 ANTM 0.01058 0.01010 0.00826 0.00638 0.00426 0.00661 0.00770 2007 AKRA 0.02308 0.01158 0.01545 0.01155 0.00876 0.01209 0.01375 2007 SMGR 0.01112 0.01003 0.00993 0.01045 0.01059 0.01109 0.01053 2007 SOBI 0.01954 0.02208 0.02556 0.00952 0.00930 0.00739 0.01556 2007 HADE 0.06050 0.08523 0.11452 0.23832 0.10255 0.02912 0.10504 2007 HITS 0.38350 0.35278 0.32167 0.56465 0.30644 0.57070 0.41662 2007 PWON 0.26688 0.32739 0.60247 0.07312 0.01305 0.01685 0.21663 2007 CPIN 0.01007 0.00928 0.00965 0.01086 0.01030 0.00940 0.00993 2007 JPRS 0.02063 0.02297 0.02423 0.02686 0.01636 0.01380 0.02081 2007 LPKR 0.01554 0.01775 0.01340 0.01410 0.01397 0.01387 0.01477

Sumber : PT. BEI, data diolah penulis

Berdasarkan hasil perhitungan bid-ask spread bulanan masing-masing

perusahaan pada saat enam bulan sesudah stock split pada tabel 4.6 dapat

diketahui bahwa rata-rata bid-ask spread bulanan tertinggi dimiliki oleh PT.

Humpuss Intermoda Transp Tbk (HITS) sebesar 0,41662 dan terendah

dimiliki oleh PT. Aneka Tambang Tbk (ANTAM) sebesar 0,00770.

Likuiditas dari suatu saham dapat diukur dari execution costnya yaitu

besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk mengubah suatu sekuritas

menjadi kas atau sebaliknya. Ada dua macam execution cost, pertama biaya

komisi broker dan kedua, bid-ask spread dimana spread ini ditentukan oleh

Page 80: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

dealer. Semakin besar persentase spreadnya maka semakin rendah

likuiditasnya dan semakin kecil persentase spreadnya maka semakin tinggi

likuiditasnya. Berdasarkan tabel 4.5 dan 4.6 dapat terlihat bahwa rata-rata bid-

ask spread sebelum stock split lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata bid-

ask spread sesudah stock split. Hal ini menggambarkan bahwa pada saat

sesudah stock split tingkat likuiditas saham semakin tinggi.

4. Trading Volume Activity

Aktivitas volume perdagangan saham dapat dilihat dengan

menggunakan indicator Trading Volume Activity (TVA) dengan rumus :

Saham perusahaan i yang diperdagangkan pada waktu t TVA = Saham perusahaan i yang beredar (listing) pada waktu t

TVA digunakan untuk melihat apakah preferensi investor secara

individual menilai harga saham memiliki asosiasi positif atau negative untuk

membuat keputusan perdagangan saham.

Tabel 4.7 Rata-Rata Trading Volume Activity Periode Enam Bulan Sebelum Stock Split

Tahun 2006-2007

Tahun kode 1 2 3 4 5 6 Rata-Rata 2006 INTA 0.00583 0.01790 0.00616 0.00590 0.00210 0.00168 0.00659

2006 TMAS 0.00035 0.00165 0.00221 0.00127 0.00073 0.00147 0.00128

2006 PJAA 0.14158 0.12328 0.13437 0.15028 0.15786 0.12870 0.13934

2006 LPKR 0.00486 0.00533 0.00673 0.00565 0.00623 0.00319 0.00533

2006 JRPT 0.00000 0.00004 0.00047 0.00018 0.00001 0.00001 0.00012

2006 TSPC 0.00342 0.00211 0.00162 0.00088 0.00008 0.00005 0.00136

2006 BBLD 0.00003 0.00013 0.00001 0.00001 0.00000 0.00000 0.00003

2006 EKAD 0.00020 0.00030 0.00013 0.00001 0.00002 0.00002 0.00011

2006 APOL 0.00348 0.00060 0.00208 0.00355 0.00129 0.00043 0.00191

2006 PLIN 0.00000 0.00000 0.00002 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

2007 BMTR 0.00165 0.00122 0.00074 0.00253 0.00095 0.00053 0.00127

2007 DAVO 0.00009 0.00025 0.00016 0.00038 0.00048 0.00021 0.00026

Page 81: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Tahun Kode 1 2 3 4 5 6 Rata-Rata 2007 ANTM 0.00202 0.00634 0.01027 0.00304 0.00133 0.00100 0.00400

2007 AKRA 0.00258 0.00196 0.00122 0.00215 0.00365 0.00250 0.00234

2007 SMGR 0.00025 0.00037 0.00074 0.00049 0.00086 0.00017 0.00048

2007 SOBI 0.00042 0.00027 0.00012 0.00012 0.00280 0.00132 0.00084

2007 HADE 0.00000 0.00047 0.00020 0.00135 0.00054 0.00081 0.00056

2007 HITS 0.00001 0.00002 0.00000 0.00001 0.00005 0.00000 0.00001

2007 PWON 0.00003 0.00003 0.00000 0.00001 0.00003 0.00000 0.00002

2007 CPIN 0.01393 0.00455 0.01170 0.00718 0.01070 0.00423 0.00872

2007 JPRS 0.00544 0.00410 0.00325 0.00202 0.00012 0.00012 0.00251

2007 LPKR 0.00649 0.01016 0.00374 0.00262 0.01569 0.01106 0.00829

Sumber : PT. BEI, data diolah penulis

Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata trading volume activity

bulanan masing-masing perusahaan pada saat enam bulan sebelum stock split

pada tabel 4.7 dapat diketahui bahwa rata-rata rata-rata trading volume activity

bulanan tertinggi dimiliki oleh PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA)

sebesar 0,13934 dan terendah dimiliki oleh PT. Plaza Indonesia Tbk (PLIN)

sebesar 0,00000.

Likuiditas saham yang diukur dengan trading volume activity terkait

dengan jumlah pasar sekunder dimana saham itu diperdagangkan, sehingga

investor mempunyai lebih banyak pilihan dimana akan melakukan transaksi.

Trading volume activity memberikan informasi, apakah saham tersebut likuid

atau tidak, karena semakin besar trading volume activity maka semakin cepat

dan gampang saham tersebut diperjualbelikan, sehingga transformasi saham

menjadi kas semakin cepat pula. Transformasi inilah esensi dari likuiditas

saham.

Page 82: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Tabel 4.8 Rata-Rata Trading Volume Activity Periode Enam Bulan Sesudah Stock Split

Tahun 2006-2007

Tahun kode 1 2 3 4 5 6 Rata-Rata 2006 INTA 0.00108 0.00072 0.00298 0.00079 0.00012 0.00014 0.00097 2006 TMAS 0.00169 0.00087 0.00098 0.00126 0.00074 0.00072 0.00104 2006 PJAA 0.00090 0.00622 0.00176 0.00069 0.00257 0.00051 0.00211 2006 LPKR 0.00518 0.00700 0.00755 0.00793 0.00226 0.00008 0.00500 2006 JRPT 0.00055 0.00043 0.00032 0.00046 0.00008 0.00007 0.00032 2006 TSPC 0.00282 0.00181 0.00318 0.00116 0.00090 0.00109 0.00183 2006 BBLD 0.00002 0.00002 0.00001 0.00000 0.00003 0.00000 0.00001 2006 EKAD 0.00001 0.00010 0.00002 0.00000 0.00000 0.00002 0.00002 2006 APOL 0.00063 0.00061 0.00190 0.00101 0.00207 0.00168 0.00132 2006 PLIN 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 2007 BMTR 0.00247 0.00198 0.00090 0.00071 0.00046 0.00133 0.00131 2007 DAVO 0.00014 0.00114 0.00035 0.00367 0.00084 0.00261 0.00146 2007 ANTM 0.00624 0.00768 0.01281 0.02004 0.01036 0.01156 0.01145 2007 AKRA 0.00223 0.00181 0.00183 0.00243 0.00295 0.00343 0.00245 2007 SMGR 0.00132 0.00105 0.00035 0.00040 0.00082 0.00039 0.00072 2007 SOBI 0.00602 0.00567 0.00695 0.19621 0.01367 0.00770 0.03937 2007 HADE 0.00004 0.00039 0.00006 0.00015 0.00052 0.00851 0.00161 2007 HITS 0.00000 0.00001 0.00000 0.00001 0.00000 0.00000 0.00000 2007 PWON 0.00001 0.00000 0.00000 0.00003 0.00087 0.00117 0.00035 2007 CPIN 0.01619 0.01509 0.00687 0.01215 0.01198 0.00651 0.01147 2007 JPRS 0.00115 0.00188 0.00141 0.00326 0.02603 0.00794 0.00695 2007 LPKR 0.00139 0.00143 0.00146 0.00091 0.00181 0.00184 0.00147

Sumber : PT. BEI, data diolah penulis

Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata trading volume activity

bulanan masing-masing perusahaan pada saat enam bulan sesudah stock split

pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa rata-rata rata-rata trading volume activity

bulanan tertinggi dimiliki oleh PT. Sorini Agro Asia Corp Tbk (SOBI) sebesar

0,03937 dan terendah dimiliki oleh PT. Plaza Indonesia Tbk (PLIN) sebesar

0,00000 dan PT. Humpuss Intermoda Transp TBK (HITS) sebesar 0,00000.

Berdasarkan tabel 4.7 dan 4.8 dapat terlihat bahwa secara umum rata-

rata trading volume activity sebelum stock split lebih besar dari rata-rata

trading volume activity sesudah stock split.

Page 83: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

5. Deskriptif Gabungan

Data yang telah dikumpulkan, disusun kemudian dilakukan

perhitungan untuk mendapatkan penjelasan mengenai pengaruh risiko

sistematis dan likuiditas terhadap return saham. Hasil output perhitungan

statistik deskriptif terhadap 22 perusahaan yang melakukan stock split pada

tahun 2006-2007 pada saat enam bulan sebelum stock split dapat dilihat pada

table 4.9.

Tabel 4.9 Deskriptif Statistik Rata-Rata Enam Bulan Sebelum Stock Split

Variabel Mean Std. Deviation N

Return Saham 0,00438 0,00542 22

Risiko Sistematis 0,58077 0,62207 22

Bid-Ask Spread 0,09777 0,16126 22

Trading Volume Activity 0,00843 0,02937 22

Hasil output perhitungan statistik deskriptif terhadap 22 perusahaan

yang melakukan stock split pada tahun 2006-2007 pada saat enam bulan

sesudah stock split dapat dilihat pada table 4.10.

Tabel 4.10 Deskriptif Statistik Rata-Rata Enam Bulan Sesudah Stock Split

Variabel Mean Std. Deviation N

Return Saham 0.00165 0.00254 22

Risiko Sistematis 0,70647 0,47252 22

Bid-Ask Spread 0,07948 0,12792 22

Trading Volume Activity 0,00415 0,00855 22

Page 84: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

C. ANALISIS DATA

Pada bagian ini akan dibahas hasil penelitian dari perhitungan dan

analisis terhadap sampel penelitian perusahaan yang melakukan stock split

pada tahun 2006 – 2007 yang semuanya terdaftar di Bursa Efek Indonesia

yang pengamatannya dilakukan pada saat enam bulan sebelum dan enam

bulan sesudah stock split, khususnya hasil pengamatan terhadap harga saham,

bid price, ask price, indeks harga saham gabungan, volume perdagangan, dan

jumlah saham yang beredar sebelum dan sesudah stock split.

1. Pengujian Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah menganalis apakah

terdapat pengaruh risiko sistematis, likuiditas, dan stock split terhadap return

saham. Formulasi hipotesis ini adalah sebagai berikut:

H0 : Tidak terdapat pengaruh risiko sistematis, likuiditas, dan stock split

terhadap return saham.

H1 : Terdapat pengaruh risiko sistematis, likuiditas, dan stock split terhadap

return saham.

Dalam membuktikan / melakukan pengujian hipotesis pertama ini

digunakan uji regresi berganda yaitu menganalisis pengaruh risiko sistematis,

likuiditas, dan stock split terhadap return saham. Pengujian hipotesis pertama

terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik.

Page 85: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

A. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi,

variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Hal ini dapat

diuji dengan analisis normalitas secara statistik dan grafik.

Tabel 4.11 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Nilai signifikansi adalah 0,188 lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti

data yang digunakan pada model regresi terdistribusi dengan normal.

Unstandardized

Residual N 44 Normal Parameters(a,b)

Mean ,0000000 Std. Deviation ,00362840 Most Extreme Differences

Absolute ,164 Positive ,164 Negative -,103 Kolmogorov-Smirnov Z 1,087 Asymp. Sig. (2-tailed) ,188

Page 86: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Observed Cum Prob1.00.80.60.40.20.0

Expe

cted

Cum

Pro

b1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: RETURN SAHAM

Gambar 4.1 Uji Normalitas Analisis Grafik

Dengan melihat tampilan grafik plot diatas dapat disimpulkan bahwa

pada grafik normal plot terlihat titik-tik menyebar disekitar garis diagonal dan

penyebarannya mendekati serta mengikuti garis. Hal ini menunjukkan bahwa

asumsi normalitas terpenuhi.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. . Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.

Diagnosis untuk mengetahui adanya multikolinieritas adalah menentukan nilai

Page 87: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Variance Inflaction Factor (VIF) dan Tolerance. Batas tolerance value adalah

> 0.10 dan VIF < 10. Hasil perhitungan nilai tolerance dan VIF dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 4.12 Hasil Uji Multikoleniaritas

Variabel Independen Tolerance VIF

Risiko Sistematis 0.876 1.141

Bid-Ask Spread 0.872 1.147

Trading Volume Activity 0.936 1.068

Stock Split 0.977 1.024

Dari tabel 4.12 dapat diketahui bahwa nilai tolerance diatas 0,10 dan

VIF dibawah 10, sehingga dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas.

Dengan demikian model regresi ini layak dipakai dalam pengujian.

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas varian variabel dependen dalam model tidak equal

terhadap variabel independen. Konsekuensi adanya heteroskedastisitas dalam

model regresi adalah estimator yang diperoleh tidak efisien, baik pada sampel

kecil maupun besar. Diagnosis adanya heteroskedastisitas dalam uji regresi

dapat diidentifikasi dari pola scatter plot diagram.

Page 88: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Regression Standardized Predicted Value43210-1-2

Reg

ress

ion

Stud

entiz

ed R

esid

ual

4

2

0

-2

Scatterplot

Dependent Variable: RETURN SAHAM

Gambar 4.2 Diagram Heteroskedastisitas

Pada gambar 4.2 terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak terlihat pola tertentu. Dengan

demikian pada persamaan regresi linier berganda dalam model ini tidak ada

gejala atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka

Page 89: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk mendeteksi autokorelasi dalam

penelitian ini maka digunakan uji Durbin Watson (DW).

Pada tabel 4.13 diketahui nilai Durbin Watson (d) sebesar 1,881 nilai

ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai

signifikansi 5%, jumlah sample (n) 22 dan jumlah variabel independen (k)

adalah 3. Maka dari tabel didapat nilai du = 1,797 dan 4 – du = 4 – 1,797 =

2,203. Oleh karena nilai du < d < 4-du atau 1,797 < 1,881 < 2,203 maka dapat

disimpulkan tidak ada autokorelasi baik posistif maupun negatif.

Tabel 4.13 Uji Autokorelasi

B. Analisis Regresi Linier Berganda

Adapun hasil regresi linier berganda pengaruh Risiko sistematis,

likuiditas, dan stock split terhadap return saham di Bursa Efek Indonesia

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.14 Hasil Analisis Regresi

Variabel Beta t-hitung Sig.

(Constant) 0,001 0,924 0,361 Risiko Sistematis 0,004 3,372 0,002 Bid_ask Spread 0,006 1,385 0,174

Tading Volume Activity 0,050 1,773 0,084 Stock Split -0,003 -2,487 0,017

N Durbin Watson du

4-du

22

1,881 1,797 2,203

Page 90: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Dari tabel di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk

mengetahui pengaruh risiko sistematis, likuiditas, dan stock split terhadap

return saham sebagai berikut:

Y = 0,001 + 0,004 x1 + 0,050 x3 – 0,003 x4 + ei

Keterangan :

Y = rata-rata tingkat pengembalian saham bulanan

a = konstanta

b1 = koefisien regresi pertama

b2 = koefisien regresi kedua

b4 = koefisien regresi keempat

x1 = rata-rata risiko sistematis bulanan

x3 = rata-rata likuiditas saham ( trading volume activity) bulanan

x4 = stock split (variabel dummy) yang membedakan periode sebelum dan

sesudah stock split

ei = error term

Koefisien-koefisien persamaan regresi linier berganda di atas dapat

diartikan sebagai berikut:

a. Tanda pada koefisien regresi mencerminkan hubungan antara variabel

bebas (risiko sistematis, trading volume activity, dan stock split) dengan

variabel terikat (return saham). Tanda (+) berarti terdapat hubungan yang

positif atau searah antara variabel independen dengan variabel dependen.

Page 91: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Tanda (-) berarti terdapat hubungan yang negatif atau tidak searah antara

variabel independen dengan variabel dependen. Semakin meningkat nilai

variabel independen (risiko sistematis dan trading volume activity) maka

semakin meningkat pula nilai variabel dependen (return saham), begitu

juga sebaliknya. Semakin meningkat nilai variabel independen (stock split)

maka semakin menurun nilai variabel dependen (return saham), begitu

juga sebaliknya.

b. Koefisien regresi untuk variabel risiko sistematis sebesar 0,004

menunjukkan bahwa jika variabel risiko sistematis meningkat 1 % maka

akan meningkatkan return saham sebesar 0,004%, dengan catatan variabel

lain dianggap konstan.

c. Koefisien regresi untuk variabel trading volume activity sebesar 0,050

menunjukkan bahwa jika variabel trading volume activity meningkat 1 %

maka akan meningkatkan return saham sebesar 0,050%, dengan catatan

variabel lain dianggap konstan.

d. Koefisien regresi variabel stock split sebesar -0.003 menunjukkan bahwa

jika “sebelum stock split” (dummy = 0) dan variabel lain bernilai sama

dengan nol, maka nilai return saham sebesar 0,001 + (-0.138).(Djenis) =

0,001 + (-0.003).(0) = 0,001 Jadi return saham mengalami kenaikan

sebesar 0,001%, dengan ketentuan variabel konstan. Jika “sesudah stock

split” (dummy = 1) dan variabel lain bernilai sama dengan nol, maka nilai

return saham sebesar 0,001 + (-0,003) (Djenis) = 0,001 + (-0,003) (1) =

Page 92: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

-0,002. Jadi, return saham mengalami penurunan sebesar 0,002%, dengan

ketentuan variabel lain konstan.

e. Uji Signifikansi

a. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yang

terdiri dari risiko sistematis, bid-ask spread, trading volume activity, dan stock

split terhadap return saham di Bursa Efek Indonesia secara parsial.

Tabel 4.15

Hasil Uji-t

Variabel t-hitung t-tabel Sig. Hasil Risiko Sistematis 3,372 2,101 0,002* H

o ditolak

Bid-Ask Spread 1,385 2,101 0,174 Ho

diterima

Trading Volume Activity 1,773 1,734 0,084** Ho

ditolak

Stock Split -2,487 2,101 0,017* Ho

ditolak

Sumber: Data diolah, Output SPSS Ket: *Signifikan pada α = 5%, **Signifikan pada α = 10%

Berdasarkan hasil pengujian regresi parsial pada table 4.15 di atas

menunjukkan bahwa hanya variabel stock split yang secara parsial mempunyai

pengaruh negatif terhadap return saham, sedangkan risiko sistematis, bid-ask

spread, dan trading volume activity secara parsial memiliki pengaruh positif

terhadap return saham di Bursa Efek Indonesia

Berdasarkan hasil uji-t dengan menggunakan derajat signifikansi (α =

5%), risiko sistematis mempunyai t-hitung 3,372 > t-tabel 2,101 dan nilai

signifikansi t 0,002 lebih kecil dari α = 5%. Maka dari hasil uji ini berarti

Page 93: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

terdapat pengaruh risiko sistematis terhadap return saham di Bursa Efek

Indonesia. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Kumianny dan Pwee leng (2002) yang menyatakan bahwa risiko sistematis

mempengaruhi return saham. Hasil penelitian ini didukung dengan teori yang

menyatakan bahwa hubungan risiko sistematis dan return saham bersifat

positif, semakin tinggi risiko saham berarti semakin tinggi tingkat return yang

dicapai. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa risiko sistematis

adalah faktor yang mempengaruhi return saham yang nantinya dapat dijadikan

sebagai tolok ukur dalam melakukan keputusan investasi.

Berdasarkan hasil uji-t dengan menggunakan derajat signifikansi (α =

5%), bid-ask spread t-hitung 1,385 < 2,101 t-tabel dan nilai signifikansi t

0,174 lebih besar dari α = 5%. Maka dari hasil uji ini berarti tidak terdapat

pengaruh bid-ask spread terhadap return saham di Bursa Efek Indonesia.

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Kumianny dan Pwee Leng (2002) yang menyatakan bahwa

bid-ask spread secara signifikan mempengaruhi return saham. Perbedaan hasil

penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Kumianny dan Pwee leng

disebabkan sampel yang berbeda dan periode pengamatan yang berbeda. Dari

hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bid-ask spread bukan variabel

penentu yang mempengaruhi return saham pada saat enam bulan sebelum

stock split.

Berdasarkan hasil uji-t dengan menggunakan derajat signifikansi (α =

10%), trading volume activity mempunyai t-hitung 1,773 > t-tabel 1,734 dan

Page 94: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

nilai signifikansi t 0,084 lebih kecil dari α = 10%. Maka dari hasil uji ini

berarti terdapat pengaruh trading volume activity terhadap return saham. Hal

ini membuktikan bahwa faktor penentu likuiditas yang mempengaruhi return

saham secara signifikan adalah trading volume activity sedangkan faktor

likuiditas lainnya yang diukur dengan bid-ask spread tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap return saham.

Berdasarkan hasil uji-t dengan menggunakan derajat signifikansi (α =

5%), stock split mempunyai t-hitung 2,487 > t-tabel 2,101 dan nilai

signifikansi t 0,017 lebih kecil dari α = 5%. Maka dari hasil uji ini berarti

terdapat pengaruh stock split terhadap return saham.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen yang

terdiri dari risiko sistematis, bid-ask spread, trading volume activity, dan

stock split terhadap return saham di Bursa Efek Indonesia secara simultan atau

bersama-sama.

Tabel 4.16 Uji Signifikansi Simultan

ANOVA(b)

Model Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

1 Regression ,000 4 ,000 4,634 ,004(a) Residual ,001 39 ,000 Total ,001 43

a Predictors: (Constant), STOCK SPLIT, BID-ASK SPREAD, TRADING VOLUME ACTIVITY, RISIKO SISTEMATIS b Dependent Variable: RETURN SAHAM

Page 95: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Berdasarkan hasil pengujian regresi simultan pada tabel 4.16

diketahui F-hitung sebesar 4,634 lebih besar dari F-tabel sebesar 2,928 dan

nilai signifikansi F sebesar 0,004 lebih kecil dari (α) = 5%. Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa variabel independen yang terdiri risiko sistematis,

bid-ask spread, trading volume activity, dan stok split berpengaruh secara

simultan terhadap return saham di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini

didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Kumianny dan Pwee Leng

(2002) yang menyimpulkan bahwa secara bersama-sama faktor risiko

sistematis dan likuiditas yang diukur dengan besarnya bid-ask spread

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham.

Hasil penelitian ini membuktikan teori yang menyatakan bahwa

seorang investor dalam melakukan investasi saham akan selalu dihadapkan

pada alternative pemilihan saham yang menawarkan tingkat return dengan

tingkat risiko tertentu, dimana semakin tinggi tingkat risiko suatu saham akan

mengakibatkan tingkat return yang tinggi. Oleh sebab itu, sebelum investor

melakukan keputusan investasi maka investor perlu mengetahui faktor-faktor

apa saja yang mempengaruhi return saham. Pada dasarnya investor akan selalu

memperhitungkan besarnya risiko saham, namun sebenarnya ada variabel

penentu lain yang juga mempengaruhi return saham yaitu likuiditas saham

yang dapat diukur dengan bid-ask spread dan trading volume activity

(Kumianny dan Pwee Leng (2002).

Page 96: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

C. Koefisien Determinasi ( Adj R Square)

Melalui pengujian serentak dapat diketahui besarnya koefisien

determinasi (Adj R2). Dari koefisien determinasi (Adj R

2) dapat diketahui

derajat ketepatan dari analisis regresi linier berganda menunjukkan besarnya

variasi sumbangan seluruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya.

Besarnya nilai pengaruh variabel bebas ditunjukkan oleh nilai (Adj R2)

= 0,253 yaitu persentase pengaruh variabel adalah risiko sistematis, bid-ask

spread, trading volume activity, dan stock split terhadap return saham di Bursa

Efek Indonesia berpengaruh sebesar 25%. Sedangkan sisanya 75% dijelaskan

oleh variabel lain diluar variabel bebas seperti perilaku pasar, makro ekonomi,

situasi sosial – politik, dan kebijakan pemerintah.

Tabel 4.17 Koefisien Determinasi

Model Summary(b)

Model R R SquareAdjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,568(a) ,322 ,253 ,00381 1,881a Predictors: (Constant), STOCK SPLIT, BID-ASK SPREAD, TRADING VOLUME ACTIVITY, RISIKO SISTEMATIS b Dependent Variable: RETURN SAHAM

2. Uji Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah “terdapat

perbedaan yang signifikan return, risiko sistematis dan likuiditas pada saat

sebelum dan sesudah stock split”.

Page 97: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Dalam membuktikan / melakukan pengujian hipotesis ketiga ini

digunakan uji beda dua rata-rata yaitu menganalisis perbedaan return, risiko

sistematis dan likuiditas pada saat sebelum dan sesudah stock split. Pengujian

Hipotesis ketiga dilakukan dengan menggunakan metode uji beda dua rata-

rata dari dua kelompok observasi berpasangan (paired sampel t test). Metode

ini digunakan karena data-data yang dianalisis merupakan data-data yang

saling berhubungan. Dalam pengujian hipotesis ini dikelompokan menjadi

dua bagian, yaitu sebelum dan sesudah stock split

a. Return Saham

Tabel 4.24 Paired Sampel t Test

T

df Sig (2-tailed)

Risk Sebelum-Risk Sesudah 2,045 21 0,054*

Ket: *Signifikan pada α = 10%

Tabel 4.24 diatas menunjukkan hasil pengujian uji beda dua rata-rata

yang menguji perbedaan return saham sebelum dan sesudah stock split. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan return saham pada saat

sebelum dan sesudah stock split. Hal ini dibuktikan dengan pengujian paired

sample t test dengan tingkat signifikansi sebesar 0,054. Tingkat signifikansi

0,054 < 0,10 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

signifikan return saham sebelum dan sesudah stock split.

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh

Wang dan Francisca (2000) yang meneliti pengaruh abnormal return saham

Page 98: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

secara individual maupun sebagai sebuah portofolio dan membuktikan bahwa

tidak adanya perbedaan yang signifikan untuk abnormal return yang berarti

juga tidak adanya perubahan pada return saham.

b. Risiko Sistematis

Tabel 4.25

Paired Sampel t Test

T

df Sig (2-tailed)

Risk Sistematis Sebelum-Risk Sistematis Sesudah

-0,847 21 0,406

Tabel 4.25 diatas menunjukkan hasil pengujian uji beda dua rata-rata

yang menguji perbedaan risiko sistematis sebelum dan sesudah stock split.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan risiko

sistematis pada saat sebelum dan sesudah stock split. Hal ini dibuktikan

dengan pengujian paired sample t test dengan tingkat signifikansi sebesar

0,406. Tingkat signifikansi 0,406 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa

tidak terdapat perbedaan signifikan risiko sistematis sebelum dan sesudah

stock split. Hal ini membuktikan bahwa peristiwa stock split tidak

berpengaruh terhadap risiko sistematis saham.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Luciana dkk (2006) yang menyatakan bahwa tidak terdapat

perbedaan beta yang signifikan pada saat sebelum dan sesudah stock split.

Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Luciana dan E.Kristijadi

(2005) yang menyatakan bahwa beta sebelum stock split tidak berbeda

dengan beta sesudah stock split.

Page 99: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

c. Bid-Ask Spread

Tabel 4.26 Paired Sampel t Test

T

df Sig (2-tailed)

Bid-Ask Spread Sebelum-Bid-Ask Spread Sesudah

1,209 21 0,240

Tabel 4.26 diatas menunjukkan hasil pengujian uji beda dua rata-rata yang

menguji perbedaan bid-ask spread sebelum dan sesudah stock split. Hasil

pengujian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bid-ask spread pada

saat sebelum dan sesudah stock split. Hal ini dibuktikan dengan pengujian

paired sampel t test dengan tingkat signifikansi sebesar 0,240 Tingkat

signifikansi 0,240 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

perbedaan bid-ask spread sebelum dan sesudah stock split. Secara teori faktor

penentu dari likuiditas sehubungan dengan surat berharga sangat tercermin

dalam data perdagangan dan faktor yang terpenting dari likuiditas itu adalah

jumlah uang dari lembar saham yang diperdagangkan. Likuiditas, salah

satunya dapat diukur dengan bid-ask spread, dimana semakin kecil bid-ask

spread suatu saham maka semakin likuid saham tersebut dan sebaliknya.

Hasil dalam penelitian membuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan

signifikan bid-ask spread pada saat sebelum dan sesudah stock split, berarti

pada peristiwa stock split ini tingkat kelikuiditasannya tidak mengalami

perubahan yang signifikan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wang dan Francisca (2000). Wang

Page 100: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

dan Franciska melihat apakah aktivitas stock split mempengaruhi persentase

spread dan hasilnya menyatakan bahwa persentase spread sebelum dan sesudah

stock split menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Perbedaan

signifikan pada penelitian Wang dan Fransisca dibuktikan dengan hasil rata-

rata spreadnya menjadi semakin besar pada saat sesudah stock split yang

berarti bahwa likuiditas saham mengalami penurunan. Hal ini bertentangan

dengan Trading range theory yang menyatakan bahwa pemecahan saham akan

meningkatkan likuiditas perdagangan saham.

d. Trading Volume Activity

Tabel 4.27 Paired Sampel t Test

T

df Sig (2-tailed)

TVA Sebelum-TVA Sesudah 0,649

21 0,523

Tabel 4.27 diatas menunjukkan hasil pengujian uji beda dua rata-rata

yang menguji perbedaan trading volume activity sebelum dan sesudah stock

split. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan trading

volume activity pada saat sebelum dan sesudah stock split. Hal ini dibuktikan

dengan pengujian paired sampel t test dengan tingkat signifikansi sebesar

0,523. Tingkat signifikansi 0,523 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa

tidak terdapat perbedaan trading volume activity sebelum dan sesudah stock

split. Hal ini dapat disebabkan karena prefensi investor mengenai informasi

perusahaan melalui kebijakan stock split dianggap tetap, baik sebelum

Page 101: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

maupun sesudah pemecahan saham. Selain itu, penyebab tidak terdapat

perbedaan trading volume activity sebelum dan sesudah stock split adalah

karena periode pengamatan pada aktivitas sock split terlalu lama yaitu enam

bulan sebelum dan enam bulan sesudah stock split. Dalam penentuan periode

pengamatan ini memang tidak ada patokan atau standar yang pasti, baik dari

buku-buku maupun jurnal-jurnal penelitian.

Menurut Jogiyanto (2003: 436), Lamanya periode jendela atau periode

pengamatan tersebut tergantung dari jenis penelitiannya. Jika peristiwa yang

nilai ekonomisnya dapat ditentukan dengan mudah oleh investor periode

jendelanya dapat pendek, disebabkan oleh investor yang dapat bereaksi cepat.

Sebaliknya untuk peristiwa yang nilai ekonomi sulit ditentukan oleh investor,

maka periode jendelanya dapat panjang.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Tiwi, dkk (2004) yang melakukan pengujian terhadap aktivitas

volume perdagangan diseputar stock split bahwa tidak terdapat perbedaan

pada aktivitas volume perdagangan saham yang mengindikasikan bahwa stock

split tidak membawa pengaruh terhadap likuiditas saham perusahaan yang

bersangkutan. Hasil penelitian ini serupa dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Indah Retno Rahayu (2006) meneliti tentang reaksi pasar

terhadap peristiwa stock splitdi Bursa Efek Jakarta, hasilnya menyatakan

bahwa tidak terdapat perbedaan trading volume activity sebelum dan sesudah

stock split.

Page 102: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Akan tetapi, hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Wang dan Franciska (2000) yang menyatakan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan volume perdagangan antara periode sebelum

dengan periode sesudah stock split. Hasil penelitian Wang dan Franciska

tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan Agus Setiyanto (2006) yang

meneliti tentang analisa likuiditas saham sebelum dan sesudah stock split di

Bursa Efek Jakarta, hasilnya menunjukkan bahwa terjadi peningkatan volume

perdagangan saham setelah peristiwa stock split . Hal ini disebabkan karena

transaksi saham menjadi lebih menarik, setelah harga menjadi lebih rendah

yang ditunjukkan dengan nilai transaksi yang meningkat.

Trading range theory menyatakan bahwa pemecahan saham akan

meningkatkan likuiditas perdagangan saham. Harga pasar saham

mencerminkan nilai suatu perusahaan. Semakin tinggi harga saham, maka

semakin tinggi nilai perusahaan dan sebaliknya. Namun jika harga saham

dinilai terlalu tinggi akan mempengaruhi kemampuan para investor untuk

membeli saham, sehingga menimbulkan efek seolah-olah harga saham sulit

untuk meningkat lagi. Menurut Trading range Theory harga saham yang dinilai

terlalu tinggi akan menyebabkan berkurangnya aktivitas saham untuk

diperdagangkan. Dengan adanya pemecahan saham, harga saham akan dinilai

tidak terlalu tinggi, sehingga akan meningkatkan kemampuan para investor

untuk melakukan transaksi, terutama para investor kecil. Dengan kata lain

saham akan semakin likuid (Marwata, 2001 dalam Indah Retno Rahayu, 2006).

Page 103: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. KESIMPULAN

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh risiko sistematis,

likuiditas ( bid-ask spread dan trading volume activity), dan stock split

terhadap return saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian

ini juga menguji apakah terdapat perbedaan return, risiko sistematis, bid-ask

spread, dan trading volume activity pada saat sebelum dan sesudah stock

split. Periode penelitian tahun 2006 sampai tahun 2007 dengan

menggunakan 22 sampel perusahaan. Adapun kesimpulan penelitian ini

sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukan bahwa risiko sistematis secara masing-

masing berpengaruh signifikan terhadap return saham.

2. Hasil penelitian menunjukan bahwa trading volume activity secara

masing-masing berpengaruh signifikan terhadap return saham.

3. Hasil penelitian menunjukan bahwa stock split secara masing-masing

berpengaruh signifikan terhadap return saham.

4. Hasil penelitian menunjukan bahwa risiko sistematis, likuiditas saham

(bid-ask spread dan trading volume activity), dan stock split secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham.

5. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan return saham

pada saat sebelum dan sesudah stock split.

Page 104: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

6. Hasil penelitian menunjukan bahwa bid-ask spread secara masing-masing

tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

7. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan risiko

sistematis, bid-ask spread, dan trading volume activity pada saat

sebelum dan sesudah stock split.

B. IMPLIKASI

1. Implikasi Bagi Investor

Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur

ketidakpastian. Investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan

diperolehnya dari investasi yang dilakukan. Karena investor menghadapi

kesempatan investasi yang berisiko maka pilihan investasi tidak dapat

hanya mengandalkan hanya pada tingkat keuntungan saja tetapi investor

harus bersedia menanggung risiko atas investasinya. Oleh karena itu

dalam melakukan investasi, investor seharusnya mempertimbangkan

secara matang mengenai beberapa hal yang sangat penting dalam

pengambilan keputusan investasi yang dilakukannya.

2. Implikasi Bagi Perusahaan

Hasil Penelitian ini dapat dijadikan informasi tambahan dan

pertimbangan bagi perusahaan dalam melakukan kebijakan yang

berhubungan dengan investasi dan corporate action.

Page 105: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

3. Implikasi Bagi Akademisi

Penilaian analisis faktor-faktor yang mempengaruhi return saham

yaitu risiko sistematis, bid-ask spread, trading volume activity, dan stock

split dapat dijadikan tambahan pengetahuan bagi penelitian selanjutnya

sehingga penelitian selanjutnya dapat meneliti secara lebih tepat dalam

menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi return saham.

C. Keterbatasan Penelitian dan Saran

1. Periode dalam penelitian ini hanya dua tahun sehingga sampel yang

digunakan hanya terbatas pada 22 perusahaan dan untuk hasil penelitian

yang lebih baik maka peneliti selanjutnya dapat memperpanjang periode

penelitian.

2. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang

melakukan stock split dan peneliti tidak menggunakan kriteria-kriteria lain

yang kemungkinan perusahaan pada waktu pelaksanaan stock split

melakukan kebijakan lain. Agar hasil penelitian tidak bias maka

disarankan untuk peneliti selanjutnya dapat menggunakan sampel

perusahaan yang pada waktu pelaksanaan stock split tidak melakukan

kebijakan lain seperti stock dividen, right issue, dan lain-lain.

Page 106: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

DAFTAR PUSTAKA

Anastasia, Njo dan Yanni Widiastuti,”Analisis Faktor Fundamental Dan Risiko

Sistematis Terhadap Harga Saham Properti Di BEJ”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Universitas Kristen Petra, Surabaya, 2003.

Anoraga, Pandji dan Pakarti, Piji. “Pengantar Pasar Modal” Edisi Revisi, Rineka

Cipta, Jakarta, 2001. Darmaji, Tjiptono dan Hendy, M, Fakhrudin, “Pasar Modal

Indonesia(pendekatan Tanya jawab)”, edisi 2, Salemba Empat, Jakarta, 2006.

Elly, A Saputra, Kumianny dan Pwee Leng,”Pengaruh Risiko Sistematis dan

Likuiditas Terhadap Tingkat Pengembalian saham Badan-Badan Usaha Yang Go-Public Di BEJ Pada tahun 1999”, Jurnal Ekonomi dan Manajemen, Universitas Kristen Petra, Surabaya, 2002.

Herawati, Elly,”Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Tingkat Pngembalian

saham”, Skripsi S1 UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2006. Jogiyanto,”Teori Portofolio dan Sekuritas” Edisi Ketiga, UPP AMP YKPN,

Yogjakarta, 2001. Jogiyanto,”Teori Portofolio Dalam Analisis Investasi”, Edisi Ketiga, BPFE,

Yogjakarta, 2003. Purwanta, Wiji dan Hendy Fakhruddin, “Mengenal Pasar Modal”, Salemba

Empat, Jakarta, 2006. Rahayu, Retno, Indah,”Reaksi Pasar Terhadap Peristiwa Stock Split Yang Terjadi

Di BEJ”, Skripsi, Universitas Islam Indonesia, Yogjakarta, 2006. Setiyanto, Agus,”Analisis Likuiditas Saham Sebelum Dan Sesudah Stock Split Di

BEJ Periode 2003-2005”, Universitas Islam Indonesia, Yogjakarta, 2006.

Singgih, Santosa,”Buku Latihan SPSS Statistik Versi 10.6” PT. Elek Media

Komputindo, Jakarta, 2002. Sugiyarso, G dan F, Winarni,”Manajemen Keuangan”, Media Presindo,

Yogjakarta, 2005.

Page 107: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Suharli, Michell,”Studi Empiris Terhadap Dua Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Pada Industri Food & Beverages Di BEJ”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Universitas Kristen Petra, Surabaya, 2005.

Sutrisno, Wang, dkk, “Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas dan Return

Saham Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Universitas Kristen Petra, Surabaya, 2000.

Undang-Undang RI No. 8 Tahun 1995. Usman Marzuki, dkk, “ABC Pasar Modal Indonesia”, IBI dan ISEI, Jakarta,

1990. Utami, Nurjannati, Tiwi, dkk,”Dampak Pengumuman Stock Split Terhadap

Return, Variabilitas Tingkat Keuntungan dan Aktivitas Volume Perdagangan”, Jurnal Aplikasi Manajemen, Universitas Brawijaya, Malang, 2004.

Van Horne, James C dan Marchowicz, JR., John M.”Fundamental of Financial

Management”, Buku 2, Edisi 12, Salemba Empat, Jakarta, 2007.

Page 108: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock
Page 109: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

DATA SEBELUM STOCK SPLIT

KODE PERUSAHAAN RETURN RISK SPREAD TVA INTA 0.00235 1.11904 0.02019 0.00659 TMAS 0.00474 0.66174 0.01569 0.00128 PJAA 0.00723 0.07073 0.01217 0.13934 LPKR -0.00010 0.16626 0.00545 0.00533 JRPT 0.00574 0.78966 0.13332 0.00012 TSPC 0.00033 0.66492 0.01048 0.00136 BBLD 0.00063 0.00521 0.19927 0.00003 EKAD 0.00022 0.27964 0.09355 0.00011 APOL -0.00340 0.60856 0.00886 0.00191 PLIN 0.00538 0.06241 0.58645 0.00000

BMTR 0.00700 0.65465 0.00708 0.00127 DAVO 0.00186 0.49408 0.01911 0.00026 ANTM 0.00421 1.91198 0.00531 0.00400 AKRA 0.00397 -0.26384 0.04711 0.00234 SMGR 0.00324 0.93555 0.00535 0.00048 SOBI 0.00601 0.16766 0.06637 0.00084 HADE 0.02347 2.32663 0.08750 0.00056 HITS 0.00406 0.46911 0.48595 0.00001

PWON 0.01086 -0.20291 0.30634 0.00002 CPIN 0.00814 0.49792 0.01085 0.00872 JPRS -0.00033 0.96197 0.01827 0.00251 LPKR 0.00075 0.39596 0.00626 0.00829

Page 110: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

DATA SESUDAH STOCK SPLIT

KODE PERUSAHAAN RETURN RISK SPREAD TVA

INTA -0.00070 0.60018 0.02271 0.00097 TMAS -0.00061 0.60252 0.01255 0.00104 PJAA 0.00133 0.51208 0.01075 0.00211 LPKR 0.00117 0.45983 0.01114 0.00500 JRPT 0.00589 0.82730 0.03258 0.00032 TSPC 0.00143 1.12368 0.01235 0.00183 BBLD 0.00079 -0.09011 0.08405 0.00001 EKAD -0.00124 -0.21589 0.28561 0.00002 APOL 0.00259 1.06784 0.01589 0.00132 PLIN 0.00161 0.29554 0.39770 0.00000

BMTR 0.00238 0.52274 0.01026 0.00131 DAVO -0.00064 0.70972 0.02167 0.00146 ANTM 0.00338 1.32912 0.00770 0.01145 AKRA 0.00185 0.75373 0.01375 0.00245 SMGR 0.00085 1.19693 0.01053 0.00072 SOBI 0.00775 0.56169 0.01556 0.03937 HADE -0.00131 0.09175 0.10504 0.00161 HITS -0.00205 0.91624 0.41662 0.00000

PWON 0.00186 0.96160 0.21663 0.00035 CPIN 0.00211 0.91416 0.00993 0.01147 JPRS 0.00686 1.86810 0.02081 0.00695 LPKR 0.00092 0.53360 0.01477 0.00147

Page 111: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Regression Variables Entered/Removed(b) Model Variables Entered

Variables Removed Method

1

STOCK SPLIT, BID-ASK SPREAD, TRADING VOLUME ACTIVITY, RISIKO SISTEMATIS(a)

. Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: RETURN SAHAM Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,568(a) ,322 ,253 ,00381 1,881 a Predictors: (Constant), STOCK SPLIT, BID-ASK SPREAD, TRADING VOLUME ACTIVITY, RISIKO SISTEMATIS b Dependent Variable: RETURN SAHAM ANOVA(b) Model

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

Regression ,000 4 ,000 4,634 ,004(a)

Residual ,001 39 ,000

1

Total ,001 43 a Predictors: (Constant), STOCK SPLIT, BID-ASK SPREAD, TRADING VOLUME ACTIVITY, RISIKO SISTEMATIS b Dependent Variable: RETURN SAHAM

Page 112: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std.

Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) ,001 ,001 ,924 ,361 RISIKO SISTEMATIS ,004 ,001 ,475 3,372 ,002 ,876 1,141 BID-ASK SPREAD ,006 ,004 ,196 1,385 ,174 ,872 1,147 TRADING VOLUME

ACTIVITY ,050 ,028 ,242 1,773 ,084 ,936 1,068

STOCK SPLIT -,003 ,001 -,332 -2,487 ,017 ,977 1,024a Dependent Variable: RETURN SAHAM

Collinearity Diagnostics(a)

Model Dimension

Eigenvalue Condition Index Variance Proportions

(Const

ant) RISIKO SISTEMATIS

BID-ASK

SPREAD

TRADING VOLUME ACTIVITY STOCK SPLIT (Constant) RISIKO SISTEMATIS

1 1 2,692 1,000 ,03 ,03 ,03 ,01 ,05 2 ,984 1,654 ,00 ,00 ,10 ,73 ,00 3 ,778 1,860 ,00 ,09 ,51 ,12 ,04 4 ,407 2,570 ,01 ,30 ,01 ,00 ,76 5 ,138 4,416 ,96 ,58 ,35 ,14 ,15

a Dependent Variable: RETURN SAHAM

Page 113: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Residuals Statistics(a)

a Dependent Variable: RETURN SAHAM

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value -,0016 ,0106 ,0030 ,00250 44Std. Predicted Value -1,830 3,024 ,000 1,000 44Standard Error of Predicted Value ,001 ,004 ,001 ,001 44

Adjusted Predicted Value -,0018 ,0225 ,0032 ,00373 44

Residual -,00703 ,01289 ,00000 ,00363 44Std. Residual -1,845 3,384 ,000 ,952 44Stud. Residual -1,903 4,054 -,008 1,060 44Deleted Residual -,01523 ,01850 -,00023 ,00499 44Stud. Deleted Residual -1,972 5,260 ,021 1,191 44

Mahal. Distance 1,148 38,676 3,909 6,027 44Cook's Distance ,000 2,946 ,116 ,487 44Centered Leverage Value ,027 ,899 ,091 ,140 44

Page 114: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Regression Standardized Residual43210-1-2

Freq

uenc

y

15

10

5

0

Histogram

Dependent Variable: RETURN SAHAM

Mean =-2.62E-16�Std. Dev. =0.952�

N =44

Page 115: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Observed Cum Prob1.00.80.60.40.20.0

Exp

ecte

d C

um P

rob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: RETURN SAHAM

Page 116: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

Regression Standardized Predicted Value43210-1-2

Reg

ress

ion

Stu

dent

ized

Res

idua

l

4

2

0

-2

Scatterplot

Dependent Variable: RETURN SAHAM

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 44 Mean ,0000000 Normal

Parameters(a,b) Std. Deviation ,00362840 Absolute ,164 Positive ,164

Most Extreme Differences

Negative -,103 Kolmogorov-Smirnov Z 1,087 Asymp. Sig. (2-tailed) ,188

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Page 117: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

OUTPUT UJI BEDA RETURN SAHAM Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error

Mean RETURN SEBELUM .0043800 22 .00542033 .00115562 Pair 1

RETURN SESUDAH

.0016464 22 .00254493 .00054258

Paired Samples Correlations N Correlation Sig. Pair 1 RETURN SEBELUM &

RETURN SESUDAH 22 -.125 .579

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed)

Mean

Std. Deviati

on Std. Error Mean 95% Confidence Interval

of the Difference Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Lower Upper Lower Upper Lower Upper Lower Upper Pair 1 RETURN

SEBELUM - RETURN SESUDAH

.00273364 .00626940 .00133664 -.00004606 .00551333 2.045 21 .054

Page 118: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

OUTPUT UJI BEDA RISIKO SISTEMATIS

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error

Mean RISK SEBELUM .5807695 22 .62206853 .13262546 Pair 1 RISK SESUDAH .7064705 22 .47251658 .10074087

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 RISK SEBELUM &

RISK SESUDAH 22 .215 .337

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2

Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference Mean Std.

Deviation Std. Err

Lower Upper Lower Upper Lower Upper Lower UpPair 1 RISK SEBELUM -

RISK SESUDAH -.12570091 .69571837 .14832766 -.43416515 .18276334 -.847 21 .406

Page 119: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

OUTPUT UJI BEDA BID-ASK SPREAD

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error

Mean SPREAD SEBELUM .0977695 22 .16126250 .03438128 Pair 1

SPREAD SESUDAH .0794818 22 .12792491 .02727368 Paired Samples Correlations N Correlation Sig. Pair 1 SPREAD SEBELUM

& SPREAD SESUDAH

22 .905 .000

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed)

Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean 95% Confidence Interval

of the Difference Mean

Std. Deviatio

n Std. Error Mean

Lower Upper Lower Upper Lower Upper Lower Upper Pair 1 SPREAD

SEBELUM - SPREAD SESUDAH

.01828773 .07093568 .01512354 -.01316339 .04973885 1.209 21 .240

Page 120: ANALISA PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, LIKUDITAS, DAN STOCK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/813/1/94610...analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock

OUTPUT UJI BEDA TRADING VOLUME ACTIVITY

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error

Mean TVA SEBELUM .0084259 22 .02936486 .00626061 Pair 1

TVA SESUDAH .0041468 22 .00854835 .00182252

Paired Samples Correlations N Correlation Sig. Pair 1 TVA SEBELUM

& TVA SESUDAH

22 -.041 .855

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed)

Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of

the Difference Mean Std. Deviation Std. Error

Mean

Lower Upper Lower Upper Lower Upper Lower Upper Pair 1 TVA

SEBELUM - TVA SESUDAH

.00427909 .03092093 .00659236 -.00943048 .01798866 .649 21 .523