ANALISA PUTUSAN PENGADILAN2

4
ANALISA PUTUSAN PENGADILAN No : 1159/Pid/B/2010/PN.Jkt.Tim Kasus posisi Terdakwa Ahyarudin alias ucok sekitar bulan juli 2010 bertempat didalam warung sembako Jl. Persahabatan Timur III No.21 RT.010/018 kel.Cipinang Kec.Pulogadung Jakarta Timur melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk anak untuk atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul. Saksi korban dengan menggunakan kaos oblong bercorak garis hitam dan abu-abu serta memakai celana jeans warna biru bergambar bunga datang ke warung yang dijaga oleh terdakwa untuk membeli kue bolu dan setelah diwarung tersebut kemudian terdakwa memanggil saksi korban untuk masuk kedalam warung lalu saksi korban bertanya pada terdakwa “Ada apa Om ?” lalu dijawab oleh terdakwa “Ga apa-apa” sambil memasukan jarinya kedalam vagina saksi korban dengan cara tangan terdakwa diselipkan kedalam celana saksi Ghefira Desviana Putri yang pada saat itu saksi korban dalam posisi

Transcript of ANALISA PUTUSAN PENGADILAN2

Page 1: ANALISA PUTUSAN PENGADILAN2

ANALISA PUTUSAN PENGADILAN

No : 1159/Pid/B/2010/PN.Jkt.Tim

Kasus posisi

Terdakwa Ahyarudin alias ucok sekitar bulan juli 2010 bertempat didalam warung

sembako Jl. Persahabatan Timur III No.21 RT.010/018 kel.Cipinang Kec.Pulogadung

Jakarta Timur melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu

muslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk anak untuk atau membiarkan

dilakukan perbuatan cabul.

Saksi korban dengan menggunakan kaos oblong bercorak garis hitam dan abu-abu serta

memakai celana jeans warna biru bergambar bunga datang ke warung yang dijaga oleh

terdakwa untuk membeli kue bolu dan setelah diwarung tersebut kemudian terdakwa

memanggil saksi korban untuk masuk kedalam warung lalu saksi korban bertanya pada

terdakwa “Ada apa Om ?” lalu dijawab oleh terdakwa “Ga apa-apa” sambil memasukan

jarinya kedalam vagina saksi korban dengan cara tangan terdakwa diselipkan kedalam

celana saksi Ghefira Desviana Putri yang pada saat itu saksi korban dalam posisi berdiri

disamping terdakwa. Setelah tangan terdakwa selesai memasukan jari tangannya kedalam

vagina saksi korban lalu terdakwa langsung memberikan uang Rp.2000,- kepada saksi

korban selanjutnya saksi korban pulang kerumah.

Atas kejadian teresebut saksi korban bercerita kepada saksi Fitria Lestari “kalau jajan di

warung Ucok pipik Fira suka dipegangi” mendengar hal tersebut selanjutnya pada

tanggal 26 juli 2010 saksi Fitria Lestari melaporkan kejadian tersebut.

Page 2: ANALISA PUTUSAN PENGADILAN2

Analisa Hukum

1. Apakah terdakwa telah melakukan perbuatan cabul terhadap anak?

1. Berdasakan UU No.23 Tahun 2002 Tentang perlindungan anak dalam Pasal 82

bahwa “setiap orang dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman

kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau

membujuk anak untuk melakukan atau untuk membiarkan dilakukan perbuatan

cabul”.

2. Berdasarkan UU No.23 Tahun 2002 Tentang perlindungan anak dalam Pasal 1

angka 1 bahwa anak adalah seorang yang belum berusia 18 (delapan belas tahun),

termasuk anak yang masih dalam kandungan.

Dari kedua dasar hukum tersebut dengan jelas terlihat :

1. Berdasarkan Berdasarkan kutipan Akta kelahiran No : AI.500.0311553 tanggal 14

desember 2005 menerangkan bahwa pada tanggal 14 Desember 2005 telah lahir

Ghefira Desviana Putri, artinya saksi korban masih dikategorikan anak.

2. Dalam kasus dari fakta-fakta yang terungkap dipersidangan, yaitu keterangan

saksi, keterangan terdakwa dan visum et repertum, majelis hakim berpendapat

bahwa unsur-unsur Pasal 82 yaitu :

Barang siapa

Dengan sengaja

Terdakwa memanggil saksi korban untuk masuk kedalam warung

Melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu

muslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk anak untuk melakukan atau

untuk membiarkan dilakukan perbuatan cabul.

Page 3: ANALISA PUTUSAN PENGADILAN2

Sambil memasukan jarinya kedalam vagina saksi Ghefira Desviana Putri

dengan cara tangan terdakwa diselipkan kedalam celana saksi Ghefira

Desviana Putri yang pada saat itu saksi korban dalam posisi berdiri disamping

terdakwa

Unsur-unsur tersebut telah terpenuhi dalam perbuatan terdakwa

Majelis hakim dalam putusannya menyatakan terdakwa secara sah dan meyakinkan

melakukan tindak pidana dengan sengaja membujuk anak melakukan cabul dengannya

dan menghukum terdakwa dengan pidana penjara 6 tahun serta denda Rp.60.000.000,-.

Saya sependapat dengan majelis hakim, karena perbuatan terdakwa dapat membuat

trauma seumur hidup terhadap saksi korban dan meresahkan masyarakat. Padahal

terdakwa seharusnya mengetahui bahwa saksi korban adalah anak yang perlu dilindungi

sesuai dengan ketentuan dalam UU No.23 Tahun 2002 Tentang perlindungan anak.

Pendapat hukum

1. Anak adalah seorang yang belum berusia 18 (delapan belas tahun), termasuk anak

yang masih dalam kandungan.

2. Perbuatan terdakwa dengan memasukan jarinya kedalam vagina saksi korban

adalah perbuatan cabul terhadap anak.