ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL...

71
ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL OVERHAUL UNIT DOZER D155A-2 DZ 09 TERHADAP AKTUAL PELAKSANAAN DI PT. UNITED TRACTORS TBK SITE SEPARI CUSTOMER PT. MAHAKAM SUMBER JAYA TUGAS AKHIR ERICO BIMANTORO NIM. 140309234491 PROGRAM STUDI ALAT BERAT JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN BALIKPAPAN 2017

Transcript of ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL...

Page 1: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL

OVERHAUL UNIT DOZER D155A-2 DZ 09 TERHADAP

AKTUAL PELAKSANAAN DI PT. UNITED TRACTORS TBK

SITE SEPARI CUSTOMER PT. MAHAKAM SUMBER JAYA

TUGAS AKHIR

ERICO BIMANTORO

NIM. 140309234491

PROGRAM STUDI ALAT BERAT

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

BALIKPAPAN

2017

Page 2: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

ii

Page 3: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

iii

Page 4: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

iv

Karyai lmiah ini pertama ku persembahkan kepada

Ayahanda dan Ibunda tercinta

Suroto danUripah atas do’a yang selalu tercurah

Teknik Mesin Alat Berat

Kepada Dosen, Staff dan Mahasiswa yang luar biasa

Seluruh Kawan seperjuangan 3 TM 1 & 2

Organisasi Mahasiswa

Politeknik Negeri Balikpapan

Page 5: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

v

Page 6: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

vi

ABSTRAK

PT. United Tractors merupakan salah satu perusahaan distribusi alat berat. Selain

itu sekarang juga sebagai penyedia jasa perawatan dan pebaikan alat berat. Site

Separi merupakan salah satu cabang PT. United Tractors Non-FMC. Dimana jasa

perawatan dan perbaikannya based on call service. Saat penulis melakukan On

Job Training selama 5 bulan yaitu dari bulan Agustus – November, site Separi

menerima project general overhaul 5 unit dozer di PT. Mahakam Sumber Jaya.

Diantaranya dengan kode unit DZ 02, DZ 06, DZ 09, DZ 10, dan DZ 11. Dari

hasil observasi lapangan penulis menemukan unscheduled pada proses general

overhaul. Hal ini terjadi pada sebagian besar unit. Oleh karena itu penulis tertarik

untuk menganalisa apa penyebab terjadinya unscheduled pada proses general

overhaul. Penulis mengambil sample pada 1 unit yaitu dengan kode unit DZ 09

yang merupakan tipe dozer D155A-2. Proses penelitian dilakukan dengan

melakukan observasi lapangan saat proses general overhaul berlangsung. Selain

itu juga penulis mengumpulkan data pendukung untuk meneliti masalah tersebut.

Setelah mengumpulkan dan dilakukan pengolahan data, penulis dapat

menyimpulkan terjadinya unscheduled disebabkan oleh 2 faktor yaitu faktor

internal dan eksternal. Faktor internal diantaranya part yang belum mencukupi

untuk dilakukannya general overhaul, tools and equipment support yang dimiliki

kurang memadai. Sedangkan faktor eksternal yaitu dikarenakan tidak adanya

washing area di lingkungan workshop. Karena kedua faktor tersebut unscheduled

pada proses general overhaul terjadi. Hal ini dapat berakibat pada menurunnya

physical availability dan MTBF (Mean Time Between Failure) unit tersebut

dimana waktu untuk proses produksi terbuang akibatl amanya proses perbaikan.

Sehingga jumlah produksi perusahaan menurun. Dalam hal ini perlu adanya upaya

pengendalian untuk rekomendasi kerja selanjutnya.

Kata Kunci : General Overhaul, Dozer Tipe D155A-2, Dozer kode Unit DZ 09,Unscheduled General, Overhaul, Faktor Internal, Faktor Eksternal, PhysicalAvailability, Mean Time Between Failure, Upaya Pengendalian

Page 7: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

vii

ABSTRACT

PT. United Tractors is a heavy equipment distributor company. Beside that now

also as service care and repair heavy equipment provider. Site Separi is one of

Non-FMC branch on PT. United Tractors. Wherein service care and repair based

on call service. When the author was doing On Job Training about 5 months from

August – November, site Separi received project general overhaul for 5 unit dozer

in PT. Mahakam Sumber Jaya. Among others for unit code DZ 02, DZ 06, DZ 09,

DZ 10, and DZ 11. From field observation result, the author found an

unscheduled from general overhaul progress. It was happen to most of the unit.

Therefore the author interested to analyze cause of unscheduled general overhaul

progress. The author take samples from 1 unit with unit code DZ 09, and it’s

dozer D155A-2 type. Research progress was do by field observation when general

overhaul go on. Other than that the author also collect support data to analyze

the problem. After collect and doing data preparation, the author can conclude

unscheduled happen because 2 factors, internal factor and external factor.

Internal factor because of part was not ready for use to general overhaul progress

and tools equipment support not support or complete. And for external factor

because there in nor washing area on workshop environment. Because of that two

factors unscheduled on general overhaul progress can happen. This matter can

cause on physical availability and MTBF ( Mean Time Between Failure ) decline

for that unit where actually the unit can doing production activity but wasted

because length of repair process. So the amount of production decreased. In this

case, need a control effort, for further work recommendations.

Keywords : General Overhaul, Dozer D155A-2 type, Code Unit Dozer DZ 09,Unscheduled Genera; Overhaul, Internal Factor, External Factor, PhysicalAvailability, Mean Time Between Failure, Control Effort

Page 8: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat

dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Penulisan tugas akhir ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Diploma di Politeknik Negeri Balikpapan. Judul penulis ajukan

adalah “Analisa Program Perencanaan General Overhaul Unit Dozer D155A-2

DZ 09 Terhadap Aktual Pelaksanaan di PT. United Tractors Tbk site Separi

Customer PT. Mahakam Sumber Jaya”.

Dalam penyusunan dan penulisan tugas akhir ini tidak terlepas dari

bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam

kesempatan ini penulis dengan senang hati menyampaikan terima kasih kepada

yang terhormat :

1. Bapak Ramli, S.E., M.M. selaku Direktur Politeknik Negeri Balikpapan.

2. Bapak Zulkifli, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Alat Berat

Politeknik Negeri Balikpapan.

3. Bapak Ida Bagus Dharmawan, S.T., M.S.I selaku pembimbing 1.

4. Bapak Mohamad Amin, S.Pd.T., M.P.Fis. selaku pembimbing 2.

5. Ayah dan Ibu atas do’anya.

6. Rekan kerja PT. United Tractors Site Separi, Tenggarong.

7. Teman seperjuangan Jurusan Teknik Mesin Program Studi Alat Berat

angkatan 2014.

8. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis menyelesaikan tugas

akhir ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada

semuanya. Demi perbaikan selanjutnya, saran dankritik yang membangun akan

penulis terima dengan senang hati. Hanya kepada Allah SWT penulis serahkan

segalanya, semoga dapat bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi

pembaca.

Balikpapan, 28 Juli 2017

Erico Bimantoro

Page 9: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

TUGAS AKHIR ..................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .................................Error! Bookmark not defined.

SURAT PERNYATAAN ...................................................................................... ii

LEMBAR PERSEMBAHAN ..............................Error! Bookmark not defined.

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................. v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

ABSTRACT .......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI........................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 14

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 14

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 16

1.3 Batasan Masalah..................................................................................... 16

1.4 Tujuan Penelitian.................................................................................... 16

1.5 Manfaat Penelitian.................................................................................. 17

1.6 Sistematika Penulisan............................................................................. 17

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 19

2.1 Product Knowledge ................................................................................ 19

2.2 Management ........................................................................................... 22

2.2.1 Pengertian Management......................................................................... 22

2.2.2 Fungsi Management ............................................................................... 23

2.2.3 Tingkatan Management.......................................................................... 24

2.3 Perencanaan............................................................................................ 25

2.3.1 Pengertian Perencanaan ......................................................................... 25

2.3.2 Syarat Perencanaan ................................................................................ 26

Page 10: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

x

2.3.3 Sifat Perencanaan ................................................................................... 26

2.3.4 Tujuan Perencanaan ............................................................................... 27

2.3.5 Manfaat Perencanaan ............................................................................. 27

2.3.6 Kelemahan Perencanaan ........................................................................ 28

2.3.7 Alasan Adanya Perencanaan .................................................................. 28

2.3.8 Hubungan Perencanaan dengan Management ....................................... 29

2.4 General Overhaul ................................................................................... 29

2.5 Peparation Overhaul .............................................................................. 40

2.6 Quality Assurance .................................................................................. 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 43

3.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 43

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 43

3.3 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 43

3.4 Prosedur Kerja ........................................................................................ 44

3.5 Diagram Alir Penelitian.......................................................................... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 47

4.1. Identifikasi Masalah ............................................................................... 47

4.2. Pembahasan Masalah ............................................................................. 56

4.2.1 Faktor Internal ........................................................................................ 56

4.2.2 Faktor Eksternal ( Mother Nature ) ........................................................ 60

4.3 Upaya Pengendalian ............................................................................... 63

4.3.1 Upaya Pengendalian Faktor Internal ...................................................... 63

4.3.2 Upaya Pengendalian Faktor Eksternal ................................................... 65

4.3.3 Upaya Pengendalian Perencanaan.......................................................... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 68

5.1 Kesimpulan............................................................................................. 68

5.2 Saran ....................................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 69

LAMPIRAN......................................................................................................... 71

Page 11: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Dozzer Tipe D155A-2 19

Gambar 2.2 Jenis Bulldozer 20

Gambar 2.3 Jenis Swamp Bulldozer 20

Gambar 2.4 Jenis Dozer Sovel 21

Gambar 2.5 Jenis Pipe layer 21

Gambar 2.6 Komponen Bulldozer 21

Gambar 2.7 Tingkatan Management 22

Gambar 2.8 SOP General Overhaul Non-FMC 30

Gambar 2.9 Flowchart Proses Pelaksanaan Overhaul 33

Gambar 3.1 Flowchart Diagram Alir Penelitian 46

Gambar 4.1 Presentase Penyelesaian Pekerjaan 51

Gambar 4.2 Presentase Penyebab Keterlambatan 52

Gambar 4.3 Diagram Overtime General Overhaul unit Dozer 53

D155A-2 Kode Unit DZ 09

Gambar 4.4 Diagram Penyebab Unscheduled General Overhaul 56

Unit Dozer D155A-2 DZ 09

Gambar 4.5 Alur Proses PersiapanGeneral Overhaul 57

Gambar 4.6 Ketersediaan Tools dan Alat Support di 58

PT. United Tractors Site Separi

Gambar 4.7 Presentase Penggunaan Alat Angkat 59

Gambar 4.8 Flowchart proses General Overhaul tanpa 61

Washing Area

Gambar 4.9 Flowchart proses General Overhaul dengan 61

Washing Area

Page 12: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Diagram Presentase Project General Overhaul 15

site Separi 2016/2017

Tabel 2.1 Jenis Ranking Part Overhaul 36

Tabel 3.1 Metode Pengambilan Data 44

Tabel 4.1 Sasaran Pengendalian Pada Perawatan 48

Tabel 4.2 Rincian Job Description General Overhaul unit Dozer 49

D155A-2 DZ 09

Tabel 4.3 Time Frame Pelaksanaan General Overhaul Unit Dozer 51

D155A-2 DZ 09

Tabel 4.4 Time Frame Alur Proses Persiapan General Overhaul 65

Page 13: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Job Sheet Schedule General Overhaul Dozer D155A-2

DZ 09

Lampiran 2 : Part List General Overhaul Dozer D155A-2

Lampiran 3 : Tools and Equipment Support milik PT. United

Tractors Site Separi

Lampiran 4 : Tools and Equipment Support yang dibutuhkan untuk

General Overhaul Dozer D155A-2 DZ 09

Lampiran 5 : Shop Manual Assembly dan Dis-assembly Komponen

Dozer D155A-2

Lampiran 6 : Dokumen PANTHER-O

Lampiran 7 : Foto Dokumentasi Workshop PT. Mahakam Sumber

Jaya

Page 14: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. United Tractors merupakan perusahaan yang bergerak dibidang

distributor peralatan berat dengan beragam produk yang ditawarkan seperti

Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag, Tadano, dan Komatsu Forest. PT. United

Tractors didirikan pada tanggal 13 Oktober 1972. Saat ini jaringan distribusi PT.

United Tractors mencangkup 19 kantor cabang, 22 kantor pendukung, dan 11

kantor perwakilan di seluruh penjuru negeri. Sekarang PT. United Tractors bukan

hanya sebagai distributor alat berat, namun juga sudah merambah di bidang

kontraktor penambangan dan baru – baru ini telah memulai usaha pertambangan

batu bara. PT. United Tractors menjalankan tiga unit usaha yaitu mesin

konstruksi, kontraktor penambangan dan pertambangan.

Dibidang Kontraktor Penambangan PT. United Tractors mendukung

perusahaan-perusahaan tambang di Indonesia dengan menyediakan jasa

penambangan melalui PT. Pamapersada Nusantara (PAMA) yang didirikan pada

tahun 1989. Dibidang pertambangan PT. United Tractors menjalankan usaha

pertambangan batu bara melalui anak usahanya, PT. Tuah Turangga Agung

(TTA). Dibidang mesin konstruksi PT. United Tractors menjalankan peran

sebagai distributor alat berat terbesar di Indonesia. PT. United Tractors juga

mendirikan beberapa anak perusahaan seperti PT. United Tractors Pandu

Engineering (UPTE) pada tahun 1983, Komatsu Remanufacturing Asia (KRA)

pada tahun 1997, PT. Universal Tekno Reksajaya (UTR) pada tahun 2011 dan PT.

Andalan Multi Kencana (AMK) pada tahun 2010. Selain perusahaan yang

berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT.

United Tractors secara komprehensif juga menyediakan layanan konsultasi

lapangan, rekomendasi alat berat, program pemeriksaan mesin, program

pemantauan alat berat, remanufaktur dan rekondisi, dan program pelatihan untuk

operator mekanik.

Program pemeriksaan mesin merupakan salah satu program jasa

pemeliharaan PT. United Tractors yang bertujuan untuk mendapatkan data kondisi

Page 15: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

15

peralatan secara akurat. Rekomendasi perbaikan yang dibutuhkan disusun

berdasarkan data yang diperoleh agar peralatan tetap berada dalam kondisi prima.

Rekomendasi perbaikan ini dapat berupa perbaikan komponen, penggantian

komponen, overhaul, general overhaul, dan lain-lain sesuai kebutuhan unit.

Overhaul merupakan proses pekerjaan yang terorganisir yang bertujuan

untuk mengembalikan peforma mesin dengan melakukan perbaikan maupun

pergantian komponen agar mesin menjadi lebih baik dari sebelumnya dan unit

mempunyai umur lebih panjang. General overhaul merupakan proses overhaul

seluruh komponen di dalam unit dengan maksud meminimalisir biaya yang

dibutuhkan jika membeli unit baru. Karena general overhaul akan memanfaatkan

komponen yang masih bagus untuk digunakan kembali.

Dalam prosesnya general overhaul harus dilakukan dengan sistem

manajemen yang terukur dan terencana. Mulai dari planning, executing,

controlling, dan evaluating. Harapannya semua dapat berjalan sesuai

perencanaan. Namun pada prosesnya, masih ada kendala yang dapat mengganggu

proses jalannya general overhaul. Begitu juga saat penulis ikut terlibat dalam

project general overhaul PT. United Tractors site Separi atas permintaan dari

customer PT. Mahakam Sumber Jaya untuk melakukan general overhaul pada

unit Dozer D155A-2.

Tabel 1.1 Diagram Presentase Project General Overhaul site Separi 2016/2017

Sumber : PT. United Tractors Tbk.

0%

69%

31%

0%10%20%30%40%50%60%70%80%

Schedule Unschedule On Progress

Presentase Project GeneralOverhaul

Presentase ProjectGeneral Overhaul

Page 16: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

16

Tabel di atas merupakan data tabel project general overhaul site Separi

tahun periode 2016-2017 dengan total unit yang melakukan general overhaul

sebanyak 16 unit. Sesuai tabel diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa angka

presentasi unscheduled unit dalam proses general overhaul sangat tinggi.

Tingginya tingkat presentase unscheduled job nantinya akan mempengaruhi nilai

physical availability unit di dalam suatu perusahaan yang akan berdampak

turunnya angka produksi.

Berdasarkan hal di atas penulis tertarik untuk dapat menganalisa penyebab

keterlambatan / unschedule yang terjadi lewat tugas akhir ini yang berjudul

“Analisa Program Perencanaan General Overhaul Unit Dozer D155A -2 DZ 09

Terhadap Aktual Pelaksanaan di PT. United Tractors Tbk site Separi Customer

PT. Mahakam Sumber Jaya”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut :

a. Apa penyebab terjadinya miss schedule yang terjadi pada general overhaul

unit dozer D155A-2 milik PT. Mahakam Sumber Jaya ?

b. Bagaimana upaya pengendalian agar penyebab terjadinya uscheduled job

dapat diminimalisir pada proses general overhaul ?

1.3 Batasan Masalah

Untuk membatasi meluasnya pembahasan permasalahan sehingga penulis

hanya akan membahas mengenai unit dozer D155A-2 pada proses general

overhaul dalam manajemen perencanaan dan aktual di lapangan.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu :

a. Menganalisa penyebab terjadinya unscheduled yang terjadi pada general

overhaul unit dozer D155A-2 milik PT. Mahakam Sumber Jaya.

b. Menganalisa bagaimana upaya yang harus dilakukan agar penyebab

unscheduled job dapat diminimalisir.

Page 17: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

17

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dilakukannya penelitian ini yaitu :

a. Sebagai bahan pembelajaran untuk Mahasiswa Politeknik Negeri Balikpapan

khususnya jurusan Teknik Mesin Alat Berat.

b. Menambah wawasan penulis dan pembaca berdasarkan pengalaman dan

penelitian yang dilakukan penulis.

c. Sebagai bahan evaluasi dan pembelajaran untuk perusahaan jika akan

melakukan general overhaul unit dozer D155A-2 terutama pada manajemen

perencanaan.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi dari tugas akhir ini,

maka penulis menyusun tugas akhir ini menjadi 5 (lima) bab. Berikut ini adalah

penjelasan tentang isi dari bab-bab yang ada dalam tugas akhir ini

BAB I : PENDAHULUAN

Berisikan pendahuluan yang mencangkup tentang latar belakang, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Berisikan tentang teori – teori dasar yang mencangkup pada pemecahan

masalah yang ada di dalam tugas akhir ini.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Berisikan tanggal dan waktu penelitian, jenis penelitian, dan metode

penelitian.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Berisikan pengidentifikasian masalah dan pembahasan masalah.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Berisikan kesimpulan dari hasil pembahasan masalah serta saran penulis

terhadap pernasalahan yang dibahas.

Page 18: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

18

DAFTAR PUSTAKA

Bersisi daftar-daftar referensi yang digunakan penulis dalam menysun

tugas akhir.

LAMPIRAN

Berisi data atau berupa dokumen pendukung dalam proses penyusunan

tugas akhir

Page 19: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

19

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Product Knowledge

Gambar 2.1 Dozzer TipeD155A-2Sumber : http://zamzamauto.com/upload/3580910_1.jpg

Bulldozer adalah jenis peralatan konstruksi (biasa disebut alat berat

atau construction equipment) bertipe traktor menggunakan track/ rantai serta

dilengkapi dengan pisau (dikenal dengan blade) yang terletak di depan. Bulldozer

diaplikasikan untuk pekerjaan menggali, mendorong dan menarik material (tanah,

pasir, dsb). Istilah bulldozer sering kali digunakan untuk menggambarkan semua

tipe alat berat (Exavator, Loader, dsb) meskipun istilah ini tepatnya hanya

menunjuk ke traktor berantai yang dilengkapi dengan blade.

Selain blade sebagai perlengkapan standar bulldozer, pada sisi belakang bulldozer

bisa dipasang perlengkapan tambahan berupa :

Ripper untuk membongkar material yang tidak dapat digali

menggunakan blade, biasanya untuk pekerjaan pembuatan jalan

atau pertambangan.

Winch untuk menarik material, sering digunakan pada pekerjaan pengeluaran

kayu di hutan.

Page 20: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

20

Umumnya bulldozer banyak digunakan di pekerjaan pertambangan,

terutama untuk pertambangan batubara. Bulldozer ini digunakan untuk meratakan

tanah, menggali dan menumbangkan pohon saat proses land clearing.

Unit yang banyak di pakai di dunia pertambangan adalah unit yang

diproduksi oleh pabrikan asal jepang yang bernama KOMATSU, unit komatsu

banyak tersebar hampir di semua pertambangan batubara di Indonesia.

Contoh unit keluaran KOMATSU : D155A-2 D155A-6 D375A-6R dll.1

Pekerjaan yang dilakukan oleh unit bulldozer:

1. Pekerjaan unit saat melakukan pemotongan tanah yang mempunyai struktur

yang keras (cutting hard ground).

2. Pekerjaan dozing (mendorong) material tanah yang akan dipindahkan.

3. Smoothing operation (perataan permukaan tanah).

4. Dapat merobohkan pohon saat melaksanakan proses land clearing.2

Susunan Produk Bulldozer

Secara garis besar, bulldozer dibagi dalam 4 tipe, yaitu bulldozer, swamp

bulldozer, dozer sovel, dan tipe pipelayers.

Bulldozer (40 – 1150 HP)

Gambar 2.2 Jenis Bulldozer

Sumber : http://visionlink-blog.blogspot.co.id

Swamp Bulldozer (40 – 250HP)

Gambar 2.3 Jenis Swamp Bulldozer

Sumber : http://visionlink-blog.blogspot.co.id

Page 21: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

21

Dozer Sovel (40 – 200HP)

Gambar 2.4 Jenis Dozer Sovel

Sumber : http://visionlink-blog.blogspot.co.id

Pipelayer (225 – 360HP )

Gambar 2.5 Jenis Pipelayer

Sumber : http://visionlink-blog.blogspot.co.id

Nama-nama komponen Bulldozer :

Gambar 2.6 Komponen Bulldozer

Sumber : http://visionlink-blog.blogspot.co.id

1. Blade

2. Blade Lift Cylinder

3. Cabin

4. Fuel Tank

5. Ripper

6. Sprocket

7. Track Roller

Page 22: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

22

8. Straight Frame

9. Track Shoe

10. Canopy

2.2 Management

2.2.1 Pengertian Management

Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti

"mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda" yang berasal dari bahasa

Latin manus yang berati "tangan". Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa

Perancis manège yang berarti "kepemilikan kuda" (yang berasal dari Bahasa

Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), di mana istilah Inggris ini juga

berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa

Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan

mengatur3.

George R. Terry dan Leslie W. Rue dalam bukunya Principle of

Management yang dialih-bahasakan oleh G. A. Ticoalu mengemukakan bahwa

manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan

atau pengarahan suatu kelompok orang ke arah tujuan organisasional. Manajemen

adalah suatu kegiatan, pelaksanaannya adalah “managing” pelaksanaan, sedang

pelaksananya disebut manajer atau pengelola4.

Federick Winslow Taylor mendefinisakan bahwa manajemen adalah suatu

percobaan yang sungguh-sungguh untuk menghadapi setiap persoalan yang timbul

dalam pimpinan perusahaan ( dan organisasi lain ) atau setiap sistem kerjasama

manusia dengan sikap dan jiwa seorang sarjana dan dengan menggunakan alat-

alat perumusan dan taylor juga mendeskripsikan manajemen ilmiah adalah

sebagai “penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam

menyelesaikan suatu pekerjaan”.5

Dari beberapa pengertian di atas, dapat kita simpulkan bahwa manajemen

adalah seni dalam mengatur sistem baik orang dan perangkat lain agar dapat

berjalan dan bekerja sesuai dengan ketentuan dan tujuan entitas yang terdiri dari

berbagai aktivitas sebagaimana disebutkan oleh George R. Terry. Selain itu,

pemaparan di atas menunjukan bahwa manajemen dalam ekonomi adalah suatu

Page 23: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

23

keadaan terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh garis (line) mengarah kepada

proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang

mana keempat proses tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk

mencapai suatu tujuan organisasi, yaitu pengambilan keputusan.

2.2.2 Fungsi Management

Fungsi management adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan

melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer

dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama

kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada

awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu

merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan.

Dalam rangka pencapaian tujuan ada lima kombinasi fungsi fundamental

yang paling umum. Kombinasi tersebut dibaca dari atas ke bawah akan terlihat A

terdiri dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), memberi

dorongan (actuating), dan pengawasan (controlling). B terdiri dari perencanaan,

pengorganisasian, memberi motivasi (motivating), dan pengawasan. C terdiri dari

perencanaan, pengorganisasian, staffing, memberi pengarahan (directing) dan

pengawasan. D terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, staffing, memberi

pengarahan, pengawasan, inovasi dan memberi peranan. E terdiri dari

perencanaan, pengorganisasian, memberi motivasi, pengawasan, dan koordinasi.6

Pemaparan dari fungsi manajemen sebagai berikut :

1. Planning adalah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh

kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan. Planning mancakup

kegiatan pengambilan keputusan, karena termasuk pemilihan alternatif-

alternatif keputusan.

2. Organizing mencakup: (a) membagi komponen-komponen kegiatan yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan ke dalam kelompok-kelompok, (b)

membagi tugas kepada seorang manajer untuk mengadakan pengelompokan

tersebut dan (c) menetapkan wewenang di antara kelompok atau unit-unit

organisasi. Pengorganisasian berhubungan erat dengan manusia, sehingga

penugasannya di unit-unit organisasi dimasukkan bagian dari unsur

Page 24: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

24

organizing. Ada yang tidak berpendapat demikian, justru memasukkan

staffing sebagai fungsi utama.

3. Actuating mencakup penetapan dan pemuasan kebutuhan manusiawi dari

pegawai-pegawainya, memberi penghargaan, memimpin, mengembangkan

memberi kompensasi kepada mereka.

4. Motivating merupakan kata yang lebih disukai oleh beberapa pihak daripada

kata actuating. Ada yang beranggapan bahwa kedua kata tersebut adalah

sama. Motivating berkonotasi emosional dan irrasional. Actuating bersifat

motivasional dan mencakup lebih banyak formulasi formal dan rasional.

5. Staffing mencakup mendapatkan, menempatkan dan mempertahankan anggota

pada posisi yang dibutuhkan oleh pekerjaan organisasi yang bersangkutan.

6. Directing mencakup pengarahan yang diberikan kepada bawahan sehingga

mereka menjadi pegawai yang berpengetahuan dan akan bekerja efektif

menuju sasaran yang telah ditetapkan.

7. Controlling mencakup kelanjutan tugas untuk melihat apakah kegiatan-

kegiatan dilaksanakan sesuai rencana. Pelaksanan kegiatan dievaluasi dan

penyimpangan-penyimpangan yang tidak diinginkan diperbaiki supaya tujuan-

tujuan dapat tercapai dengan baik.

8. Innovating mencakup pengembangan gagasan-gagasan baru,

mengkombinasikan pemikiran baru dengan yang lama, mencari gagasan-

gagasan dari kegiatan lain dan melaksanakannya.

9. Representing mencakup pelaksanaan tugas pegawai sebagai anggota resmi

dari sebuah perusahaan dalam urusannya dengan pihak pemerintah, kalangan

swasta, bank, penjual, langganan dan kalangan luar lainnya.

10. Coordinating merupakan sinkronisasi yang teratur dari usaha-usaha individu

yang berhubungan dengan jumlah, waktu dan tujuan mereka, sehingga dapat

diambil tindakan yang serempak menuju sasaran yang telah ditetapkan.7

2.2.3 Tingkatan Management

Dalam prakteknya pembagian fungsi dalam manajemen secara

fundamental tidak dapat dibedakan secara tajam dan tegas, karena setiap manajer

(top manager, middle manager, dan lower manager ), dalam usaha untuk

Page 25: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

25

mencapai tujuan, seorang menejer harus melaksanakan semua fungsi menejerial,

hanya saja ruang lingkup dan penekanannya yang berbeda.

Gambaran mengenai tingkatan tugas manejerial adalah sebagai berikut :

Gambar 2.7 Tingkatan ManajemenSumber : (http://3.bp.blogspot.com/)

1. Top manager (TM), tugas-tugasnya lebih banyak pada fungsi planning dan

organizing, karena sifat pekerjaannya adalah kerja “pikir” yaitu

merencanakan, mengambil keputusan, dan mengorganisir. Walaupun TM

kelihatan santai sebetulnya dia selalu memikirkan keputusan, kebijakan apa

yang ditempuh untuk mencapai tujuan.

2. Middle manager (MM), tugasnya terhadap planning dan organizing seimbang

dengan kerja fisiknya. Karena itu MM harus mampu menjabarkan keputusan

TM, tetapi juga harus bisa mengerjakan serta menjelaskan kepada LM. MM

merupakan manajer dua alam artinya harus bisa untuk planning dan

organizing serta dapat pula untuk directing dan controlling. Jadi PO = DC.

3. Lower manager (LM), tugas dan aktivitasnya lebih banyak pada fungsi

“directing/actuating dan controlling daripada ke fungsi planning dan

organizing (DC PO). Hal ini disebabkan LM merupakan manejer

operasional yang langsung memimpin para pekerja operasional. Keterampilan

LM lebih diutamakan kemampuan teknis (spesialisasinya), daripada

kecakapan manajerialnya.8

2.3 Perencanaan

2.3.1 Pengertian Perencanaan

Perencanaan adalah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk

dilaksanakan pada suatu periode tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang

Page 26: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

26

ditetapkan. Perencanaan menurut Bintoro Tjokroaminoto dalam Husaini Usman

(2008) adalah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang

akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Prajudi Atmosudirjo dalam

Husaini Usman (2008) juga berpendapat bahwa perencanaan adalah perhitungan

dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam rangka mencapai

tujuan tertentu, siapa yang melakukan, bilamana, di mana, dan bagaimana cara

melakukannya.9

Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa perencanaan

adalah kegiatan yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang untuk

mencapai tujuan dan dalam perencanaan itu mengandung beberapa unsur,

diantaranya sejumlah kegiatan yang ditetapkan sebelumnya, adanya proses, hasil

yang ingin dicapai, dan menyangkut masa depan dalam waktu tertentu.

Pelaksanaan dan pengawasan termasuk pemantauan, penilaian, dan pelaporan

merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dari perencanaan. Dalam

perencanaan diperlukan pengawasan agar tidak terjadi penyimpangan-

penyimpangan. 9

Dalam perencanaan ada beberapa langkah, diantaranya adalah :

Tahap I : menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan,

Tahap II : merumuskan keadaan saat ini,

Tahap III : mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan, dan

Tahap IV :mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk

mencapai tujuan. 9

2.3.2 Syarat Perencanaan

Perencanaan yang dibuat harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Faktual dan realistik

b. Logis dan rasional

c. Fleksibel

d. Kontinuitas

e. Dialektis9

2.3.3 Sifat Perencanaan

Sifat-sifat dari perencanaan adalah:

Page 27: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

27

a. Kontribusi terhadap tujuan (contribution of onjective)

Yaitu perencanaan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah di rencanakan.

b. Kedudukan yang istemewa dari suatu perencanaan (primacy of planning)

Bahwa setiap perencanaan selalu mendapat tempat yang pertama dalam suatu

proses manajemen dan perencanaan harus mampu memberikan arah terhadap

proses manajemen selanjutnya.

c. Kemampuan pengisian dari planning (pervasiveness of planning)

Yaitu perencanaan merupakan dasar manajemen yang berisi tujuan dan cara

pencapaiannya.

d. Efisiensi dari perencanaan (effeciency of planning)

Rencana yang telah direncanakan dapat tercapai dengan cara yang efisien. 9

2.3.4 Tujuan Perencanaan

Tujuan dari perencanaan adalah:

a. Standar pengawasan, yaitu mencocokkan pelaksanaan dengan

perencanaannya,

b. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan,

c. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik

kualifikasinya maupun kuantitasnya,

d. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan,

e. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya,

tenaga dan waktu,

f. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan,

g. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan,

h. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui, dan

i. Mengarahkan pada pencapaian tujuan. 9

2.3.5 Manfaat Perencanaan

Perencanaan mempunyai banyak manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan

lingkungan,

b. Membantu dalam kristalisasi persesuaian dalam masalah-masalah utama,

c. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas,

Page 28: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

28

d. Pemilihan berbagai alternatif terbaik,

e. Standar pelaksanaan dan pengawasan,

f. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan,

g. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi,

h. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait,

i. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami,

j. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, dan

k. Menghemat waktu, usaha dan dana. 9

2.3.6 Kelemahan Perencanaan

Perencanaan juga mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya:

a. Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada

kontribusi nyata

b. Perencanaan cenderung menunda kegiatan

c. Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan

berinovasi

d. Perencanaan mempunyai nilai praktis yang terbatas.

e. Kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penyelesaian situasi

individual dan penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi;

dan

f. Ada rencana-rencana yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten.

Meskipun perencanaan mempunyai kelemahan-kelemahan tersebut, manfaat-

manfaat yang didapat dari perencanaan jauh lebih banyak. Oleh karena itu

perencanaan tidak hanya seharusnya dilakukan, tetapi harus dilakukan. 9

2.3.7 Alasan Adanya Perencanaan

Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan. Perencanaan dilakukan untuk

mencapai:

a. Protective benefit, yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya

kesalahan dalam pembuatan keputusan, dan

b. Positive benefit dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan

organisasi. 9

Page 29: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

29

2.3.8 Hubungan Perencanaan dengan Management

Dalam banyak hal, perencanaan adalah fungsi yang paling dasar dan

meresap keseluruh fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi perencanaan dan

fungsi-fungsi serta kegiatan-kegiatan manajerial lainnya adalah saling

berhubungan, saling tergantung, dan berinteraksi.

a. Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah proses pengaturan kerja bersama sumber daya

keuangan, fisik dan manusia dalam organisasi.

b. Pengawasan

Perencanaan dan pengawasan saling berhubungan sangat erat, sehingga sering

disebut sebagai “kembar siam” dalam manajemen

c. Pengarahan

Fungsi pengarahan selalu berkaitan erat dengan perencanaan. Perencanaan

menentukan kombinasi yang paling baik dari faktor-faktor, kekuatan-kekuatan,

sumber daya dan hubungan-hubungan yang diperlukan untuk mengarahkan dan

memotivasi karyawan. Fungsi pengarahan meliputi penerapan unsur-unsur

tersebut menjadi pengaruh. 9

2.4 General Overhaul

Menurut Cambridge English Dictionary, overhaul merupakan proses

perbaikan atau pengembangan sesuatu sehingga setiap komponen dapat bekerja

seperti seharusnya. Sedangkan menurut Business Dictionary overhaul merupakan

proses pemulihan dan mempertahankan komponen, mesin, atau sistem untuk

dapat berguna kembali. Overhaul meliputi sebagian atau semua barang

disassembly, inspeksi untuk mengetahui kerusakan, cacat, atau komponen yang

usang, memperbaiki atau mengganti komponen, pemasangan kembali, pengujian,

dilakukan uji coba sebelumnya untuk mengembalikan unit pada full operating

level.

Overhaul maintenance adalah perawatan yang dilakukan untuk

mengembalikan performa mesin kembali ke kondisi standar pabrik. Perawatan ini

juga memberikan usia kedua pada mesin dengan melakukan penggantian atau

pemakaian ulang komponen yang sesuai dengan petunjuk pemakaian komponen

Page 30: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

30

menurut standar pabrik. Overhaul ini dilakukan berbeda-beda untuk setiap mesin.

Overhaul ini terbagi lagi menjadi beberapa macam misalnya saja overhaul mesin

(engine overhaul), transmission overhaul, general overhaul, dan final drive

overhaul.

General overhaul sendiri merupakan jenis perawatan unit Alat Berat yang

bertujuan untuk merekondisi unit sehingga peforma unit dapat kembali pada

standart pabrik dengan cost yang lebih murah dibandingkan dengan membeli unit

baru. Terdapat beberapa prosedur yang dilakukan selama proses General

Overhaul berlangsung. Jika mengacu pada Standard Operational Procedure

Overhaul pada perusahan PT. United Tractors Tbk. urutan pelaksanaannya disebut

PANTHER ( Plan, Arrange, Notify, Track, Have Problem Solving, End Job, dan

Review ) .

Gambar 2.8 SOP General Overhaul Non-FMC

Sumber : SOP Overhaul Non-FMC

1. Plan

Plan adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai tujuan.

Rencana biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan –

tindakan penting lainnya.

Kegiatan :

Penyerahan dokumen overhaul dari pihak planning (PPC) kepada pihak

eksekutor (SPV) paling lambat 14 hari sebelum pelaksanaan overhaul.

2. Arrange

Arrange adalah menyiapkan segala aspek yang berhubungan atau mendukung

jalannya general overhaul yang akan dilakukan agar proses pelaksanaan dapat

berjalan lancar, teratur dan termonitor.

Kegiatan :

Plan

Review

Arrange Track HaveProblemSolving

End Job

Page 31: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

31

Persiapan tools dan equipment support sesuai scope job overhaul paling

lambat 7 hari sebelum pelaksanaan overhaul.

Pembuatan man power roaster paling lambat 7 hari sebelum pelaksanan

overhaul.

Penyediaan lokasi dan layout kerja paling lambat 7 hari sebelum

pelaksanaan overhaul.

Pembuatan Job Safety Analysis (JSA) paling lambat 7 hari sebelum

pelaksanaan overhaul.

3. Notify

Notify adalah penandatangan komitmen kepada seluruh pihak terkait baik

penanggung jawab, eksekutor, maupun pihak customer untuk dapat

bekerjasama selama proses general overhaul berlangsung.

Kegiatan :

Pembuatan surat komitmen dari semua pihak internal yang terkait ( Part

Division & Service Division ) untuk pemenuhan persiapan overhaul paling

lambat 7 hari sebelum pelaksanaan overhaul.

Pembuatan surat komitmen dari customer untuk pemenuhan supporting

atas pekerjaan overhaul paling lambat 7 hari sebelum pelaksanaan

overhaul.

4. Track

Track merupakan proses awal pengerjaan unit mulai dari remove, install,

overhaul, assembly dan disassembly. Juga didalamnya terdapat proses

monitoring dan controlling.

Kegiatan :

Pengambilan Part Overhaul dari WPSR dilakukan setiap awal shift

dengan menggunakan Nota Pengambilan Barang (NPB).

Persiapan tools, facility dan equipment support untuk kebutuhan overhaul

dilakukan disetiap awal shift.

Melakukan briefing di awal shift secara konsisten sesuai dengan agenda

overhaul.

Receiving Inspection menggunakan form standard dan konsisten

dilakukan sebelum dilaksanakan overhaul.

Page 32: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

32

Setiap temuan kerusakan baru, harus diinformasikan ke SPV dan PPC

untuk dibuatkan Work Order (WO) tipe Additional Part (ADD).

Update proses pekerjaan pada Job Sheet Schedule (JSS), work plan dan

problem log konsisten dilakukan selama proses pelaksanaan overhaul.

Joint Inspection antara UT dan customer dilakukan maksimal 2 hari

setelah unit dibongkar.

QA sheet wajib diisi lengkap selama proses pelaksanaan overhaul.

Pekerjaan overhaul lebih dari 1 shift, maka team leader harus melakukan

serah terima pekerjaan dengan tim berikutnya disetiap pergantian shift

dengan dokumen JSS dan workplan sheet.

Progres pekerjaan disetiap akhir shift diinforkan kepada SPV UT dan

pihak customer.

Parts bekas dikumpulkan di tempat yang sudah disediakan selama

pekerjaan overhaul berlangsung dan menyerahkannya ke customer.

Final Inspection dan Test Performance unit di lokasi kerja selalu

dilakukan setelah unit dinyatakan selesai overhaul.

Damage Core komponen overhaul PTA harus dikirim kembali ke vendor

sesuai dengan leadtime pengembalian yang sudah disepakati maksimal 7

hari sejak komponen RFU datang.

Lingkup kerja overhaul sendiri meliputi : receiving unit, washing,

removing, dis-assembly, cleaning, inspectionand measurement, part

ordinaring sesuai Standart Part Overhaul (SPO), assembly, installing,

testingand adjusting, untuk mendapatkan performance test yang sama dengan

kondisi mesin atau komponen yang masih baru.

Page 33: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

33

Mulai

Gambar 2.9 Flowchart proses pelaksanaan overhaul

Sumber :Technical Training Departement (2012),Service Devision –PT.

United Tractors Tbk.

a. Receiving

Adalah suatu proses penerimaan dan pemeriksaan komponen yang akan di

overhaul, dengan tujuan untuk mengetahui kerusakan kerusakan lainnya serta

kemungkinan ada komponen yang tidak ikut terpasang saat job site

Washing

Receiving

Dis-assembly

Cleaning

Measurement Inspection

- Rec. s/part- Reusable- Repair

Assembly

Testing & Adjusting

Selesai

Install

Remove

Page 34: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

34

mengirimkan komponen yang akan di overhaul. Berikut poin-poin yang

dilakukan saat proses receiving :

1) Catat kode Unit asal komponen tersebut

2) Catat site pengirim komponen tersebut

3) Periksa dengan teliti dan catat parts apa saja yang tidak ada, jangan ada

yang terlewat karena untuk keperluan order parts.

4) Ambil gambar dengan foto untuk counter check bila ada kelengkapan yang

tidak tercatat.

5) Semua catatan tuangkan kedalam Receiving Inspection Check Sheet

(QA1).

b. Remove and Install Component

Proses pelepasan dan pemasangan suatu komponen dari unit sehingga

menjadi beberapa bagian terpisah. Dalam pelepasan dan pemasangan

komponen harus memenuhi prosedur – prosedur yang tertera pada shop

manual.

c. Washing and Cleaning

Washing atau pembersihan komponen sebelum dilakukan disassembly,

dilakukan untuk menghilangkan segala kotoran, seperti tanah yang menempel,

debu, tumpahan oli atau air pendingin (coolant) serta grease. Tujuan dari

washing sendiri selain pembersihan komponen juga untuk mendapatkan data

yang jelas dalam proses inspection sehingga masalah keretakan (crack),

goresan (scratch), penyok (dent), dan sebagainya dapat terlihat secara visual

dengan jelas. Sedangkan cleaning dilakukan setelah komponen di dis-

assembly untuk membersihkan komponen atau sub komponen yang akan

dilakukan measurement.

Sebelum cleaning dilakukan pastikan detergen atau pembersih yang

dipakai tepat pada part tersebut dan tidak membuat komponen atau part

tersebut rusak atau deformation (berubah bentuk), yang perlu diperhatikan

dalam proses cleaning adalah :

Cleaning harus dipisahkan antara small komponen dan large komponen,

untuk small komponen harus pada tempat tertentu yang dapat direndam

atau di semprot,

Page 35: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

35

Pilih detergen atau chemical yang tepat untuk masing-masing komponen

(misal : oli, minyak tanah, solar hanya untuk part dari metal saja),

Jika menggunakan air atau udara bertekanan, perhatikan tekanan yang

diberikan sesuai dengan kotoran yang akan dibersihkan,

Pastikan komponen yang tempat bekas gasket atau sealant gasket harus

dibersihkan terlebih dahulu,

Setelah di washing komponen harus dikeringkan dengan udara bertekanan,

jangan menggunakan majun.

Untuk membersihkan lubang dari kotoran yang bersifat metal (misal :

gram-gram keausan) dapat menggunakan brush yang bersifat magnet.

d. Dis-assembly

Dis-Assembly adalah pekerjaan pembongkaran komponen menjadi

sub-sub komponen secara terpisah. Tujuan dari dis-assembly adalah untuk

mendeteksi kerusakan-kerusakan sub komponen, seperti : ke ausan (worn),

kebengkokan (bending), macet (jamed) yang kemungkinan terjadi

sehingga mengakibatkan kerusakan yang lebih parah terhadap komponen

yang lain. Dis-Assembly juga harus sesuai dengan sesuai prosedur yang

ada pada shopmanual, untuk menghindari kerusakan komponen saat

pelaksanaan pembongkaran, serta penggunaan special tools yang tepat.

Sub komponen yang dapat dipakai ulang (reusable) disimpan pada tempat

tertentu (WIP) dan sub komponen lain dapat dioverhaul atau reseal.

e. Inspection and Measurement

Inspection and Measurement adalah pekerjaan yang mutlak

dilaksanakan dalam suatu proses pekerjaan overhaul. Inspection dilakukan

secara visual untuk mendapatkan data tentang komponen dari kerusakan

yang dapat dengan jelas terlihat. Measurement adalah pekerjaan

pengukuran dengan tools (measurement tools, seperti : vernier caliper,

micrometer, dial gauge, multimeter, isolation tester, dan sebagainya) untuk

mendapatkan data akurat tentang kondisi masing-masing komponen.

Pekerjaan Inspection dan Measurement sendiri akan menghasilkan

data-data akurat berupa angka-angka hasil ukur yang akan dibandingkan

dengan standard yang ada pada maintenance standard yang telah

Page 36: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

36

diberikan oleh factory. Hasil perbandingan antara data aktual pengukuran

dan maintenance standard akan mendapatkan sebuah kesimpulan bahwa

part atau komponen tersebut masih layak digunakan (use again) atau harus

di rebuild sesuai standard (after recondition) atau harus diganti (replace).

Pedoman yang digunakan untuk mengabil kesimpulan tersebut selain dari

maintenance standard, juga harus disediakan partbook serta reusable

parthandbook.

f. Part ordering atau recommended part

Setelah didapatkan hasil dari Inspectionand Measurement, maka

akan menghasilkan data-data akurat yang akan kita gunakan untuk

melakukan recommended part terhadap part yang kita simpulkan bahwa

part tersebut rusak dan harus diganti atau part-part yang mutlak diganti

saat melakukan pekerjaan overhaul tersebut (sesuai SPO). Recomended

part juga mengacu pada partbook sesuai dengan unit tersebut dan Part

Service News (PSN) yang ada setelah adanya improvement dari factory.

Part Order adalah pekerjaan menentukan dan meminta (order)

jenis dan jumlah part yang rusak, aus atau hilang saat pengoreasian dan

dari data Inspection and Measurement. Untuk Order Part harus sesuai

dengan Rangking Part sesuai dengan penjelasan berikut dibawah ini :

Tabel 2.1 Jenis RangkingPart Overhaul

Kode Deskripsi

A Mutlak Diganti

B Kemungkinan Besar Diganti

C Kadang-Kadang Diganti

AX Mutlak Difabrikasi Atau Di Ganti

BX Kemungkinan Besar Difabrikasi Atau Diganti

CX Kadang-Kadang Difabrikasi Atau Diganti

Sumber : Technical Training Departement (2012),Service Devision –PT.

United Tractors Tbk.

Page 37: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

37

Dalam pekerjaan Part Order ini akan menjadi sangat subyektif

dalam mennentukan rangking part. Penentuan rangking part overhaul

sendiri dipengaruhi oleh hal-hal berikut ini :

1) Jenis part yang berkaitan dengan struktur, fungsi, lokasi serta cara

kerja,

2) Tingkat pemahaman pelaksana (mekanik) terhadap struktur, fungsi,

lokasi dan cara kerja komponen tersebut,

3) Tingkat life time setelah komponent atau mechine di Overhaul,

4) Tingkat pemahaman pelaksana tentang reusable part dari shopmanual

dan pengalaman overhaul.

Batasan-batasan Rangking Overhaul :

1) Rangking A : mutlak diganti Pengertian mutlak diganti adalah part

tersebut harus dipastikan penggantianya tanpa melalui proses

Inspection atau measurement, dengan keterangan sebagai berikut :

a) Part-part yang pasti rusak akibat proses dis-assembly contoh : seal,

packing, gasket, lock plate, pin, plug, dsb.

b) Filter dan element filter contoh : fuel filter, oil filter, air cleaner,

corrosion resistor, dsb.

c) Part yang tidak memiliki standard dimensi dan repair limit, contoh

: Ring seal, seal piston, wear ring, dsb.

d) Bolt dan washer yang bergesek langsung dengan tanah, contoh :

bolt shoe, bolt bottom guard, dsb.

e) Part yang beresiko rusak tinggi apabila dipakai ulang, terutama

apabila berkaitan dengan target life time. contoh : ring piston, valve

guide, metal, hose, dsb.

2) Rangking B : kemungkinan besar diganti part-part yang memiliki

standar dimensi, yang kepastian penggantiannya ditentukan berdasar

hasil pengukuran dan presentasi penggantian perfrekuensi atau interval

pekerjaan overhaul 60-80% diganti. contoh : plate clutch, bolt pada

engine, spider, dsb.

Page 38: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

38

3) Rangking C : kadang-kadang diganti part yang kepastian

penggantiannya ditetapkan berdasar hasil pemeriksaan dan presentasi

penggantian saat pekerjaan overhaul adalah 10-30%. contoh : Gear,

Wire, Witch, gauge, dsb.

4) Rangking AX : mutlak fabrikasi part mutlak difabrikasi, contoh :

bushing, metal, dsb

5) Rangking BX : kemungkinan difabrikasi part yang kepastian

fabrikasinya setelah dilakukan pengkukuran atau pemeriksaan berkisar

60-80% difabrikasi. contoh : track link, track roller, Idler, frame,

cover.

6) Rangking CX : kadang-kadang difabrikasi kemungkinan pelaksanaan

fabrikasi perfrekuensi pekerjaan overhaul berkisar 10-30%. contoh :

Cabin Guard, stay canopy, hood, dsb

fabrikasi adalah direpair, dengan berbagai perlakuan atau dibuat secara

lokal tanpa harus mengganti komponen tersebut dengan genuine part.

g. Assembly

Setelah part diorder dan semua part telah tersedia lengkap, dan part

tersebut sesuai yang telah kita hasilkan dari hasil dis-assembly, inspection dan

measurement, maka part tersebut kita assembly (pasang) kembali sesuai yang

ditunjukkan oleh langkah-langkah atau prosedur yang ditunjukkan oleh

shopmanual dan penggunaan tools yang tepat.

Untuk proses assembly yang perlu diperhatikan adalah cara atau standar

ukuran yang harus ada pada setiap part yang terpasang pada komponen,

contoh : portusion liner terhadap cylinder block, tightening bolt, rotating

torque, end-play, backlashdan sebagainya. Standar - standar tersebut dapat

kita temukan pada shop manual dan maintenance standard atau work

description. Biasanya untuk memandu mekanik dalam pekerjaan assembly

mekanik telah disertakan sebuah panduan berupa Quality Assurance

(QA)khusus assembly, agar tidak mengalami kesalahan atau dapat

meminimalisir re-do akibat assembly.

Page 39: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

39

h. Performance Test (Testing and Adjusting)

Testing and adjusting dilaksanakan setelah semua part dan sub komponen

selesai diassembly secara lengkap dan dilakukan pengujian, apakah komponen

tersebut siap dipakai dan telah mencapai performa yang sesuai dengan factory

dan dapat mencapai life timeyang ditentukan. Adjusting wajib dilakukan guna

mendapatkan standard setting yang telah ditentukan dalam shopmanual, guna

mencapai performance yang optimal dan sesuai dengan kondisi komponen

dari factory.

Testing and Adjusting ini dapat dilakukan selama proses assembly dan

pada saat test performance di test bench atau melalui uji secara terpisah sub

komponen tersebut, seperti : Fuel Injection Pump (FIP), Alternator,

StartingMotor, dan beberapa komponen lain.

5. Have Problem Solving

Have Problem Solving merupakan proses pemecahan masalah yang terjadi

selama General Overhaul dilaksanakan dengan melakukan koordinasi dan

komunikasi yang baik antara mekanik, team leader dan supervisor.

Kegitan :

Setiap masalah yang dialami selama proses pekerjaan dicatat, serta dibahas

problemnya dengan superior di lokasi kerja.

6. End Job

End Job adalah penyerahan laporan pekerjaan kepada customer bahwa proses

General Overhaul telah dilaksanakan.

Kegiatan :

Nota Pemakaian Barang (NPB) &parts yang tidak terpakai dikembalikan

ke WPSR maksimal 4 hari setelah selesai pekerjaan overhaul.

Spare parts yang sudah dipakai harus di good issue dan spare parts yang

tidak terpakai harus di return ke Parts Departement maksimal 4 hari

setelah pekerjaan overhaul selesai.

Move Time Card mekanik wajib diinput ke SAP maksimal 4 hari setelah

pekerjaan overhaul selesai.

Page 40: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

40

Serah terima pekerjaan (unit RFU, seluruh parts& komponen bekas

overhaul) kepada customer maksimal 4 hari setelah pekerjaan overhaul

selesai menggunakan form BAP & BAPP.

Semua dokumen kerja yang digunakan selama proses overhaul, harus

dikumpulkan dan dijilid oleh PPC, selanjutnya diberikan kepada SDH dan

customer maksimal 7 hari setelah selesai pekerjaan overhaul.

Input dokumen report pekerjaan overhaul wajib dilakukan oleh Adm PPC

maksimal 2 hari setelah pekerjaan overhaul selesai.

Closing job di SAP wajib dilakukan oleh Adm PPC maksimal 4 hari

setelah pekerjaan overhaul selesai.

7. Review

Review yaitu membahas kembali proses pelaksanaan General Overhaul diikuti

oleh seluruh team yang terlibat dari awal sampai selesai sebagai bahan

evaluasi untuk project sejenis berikutnya.

Kegiatan :

Meetingreview pelaksanaan overhaul diikuti oleh semua team yang terlibat

dan dilakukan maksimal 7 hari setelah pekerjaan overhaul selesai.

Meeting mingguan untuk menyampaikan performanceoverhaul dilakukan

secara konsisten.

2.5 Peparation Overhaul

Untuk menghasilkan kualitas overhaul yang baik dan kemungkinan kecil

adanya Re-Do, persiapan sebelum dan pada proses overhaul sangatlah mendukung

keberhasilan proses kerja overhaul. Tanpa adanya persiapan yang matang dan

sistematis dipastikan hasil overhaul tidak akan mencapai hasil yang seperti

diharapkan secara life time dan Re-Do kemungkinan terjadi. Beberapa hal yang

perlu disiapkan dalam pekerjaan overhaul antara lain :

a) Data Component : data detail component atau mechine untuk mempersiapkan

Shopmanual, Partbook dan data pendukung yang sesuai dan nilai-nilai (value)

adjusting yang tepat.

Page 41: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

41

b) Common Tools : tools yang harus dimiliki setiap mekanik dalam melakukan

pekerjaan, seperti : Open end wrench, Socket, Pliers, adjustable wrench, dan

sebagainya.

c) Special Tools : Tools special diluar common tools yang wajib ada saat

melaksanakan pekerjaan dis-assembly ataupun assembly, seperti : puller,

spring pusher, tracker, Torque Wrench dan sebagainya. Biasanya special tools

ini telah disiapkan oleh factory sesuai product masing-masing.

d) Measurement Tools : adalah tools yang disiapkan untuk memperoleh data

pemeriksaan atau pengukuran agar didapat hasil pengukuran yang akurat dan

dapat dipercaya untuk mengambil keputusan. Seperti : vernier caliper,

micrometer, dial gauge, dan sebagainya.

e) Document : Document pendukung seperti QA sheet, Reusable part,

shopmanual, partbook, part service news, yang mendukung untuk pekerjaan

overhaul.

f) Consumable Goods : adalah part atau barang yang mendukung saat proses

overhaul, seperti washing detergen, oli pembersih, coating material, grease,

majun, dan sebagainya untuk mendukung kelancaran pekerjaan overhaul.

Lainnya : adalah barang-barang yang kemingkinan muncul untuk memperlancar

proses overhaul.

2.6 Quality Assurance

Quality Assurance atau yang sering disebut QA, adalah sheet yang secara

khusus dibuat untuk mendukung proses pekerjaan overhaul maupun pekerjaan

remove-install. Tujuan adanya QA sheet ini adalah sebagai guidence mekanik

dalam melakukan pekerjaan overhaul dari proses reciving, dis-assembly,

measurement, assemblydan sampai langkah delivery, untuk meminimalisir adanya

Re-Do dalam pekerjaan overhaul.

Berikut ini adalah QA sheet yang tersedia dan fungsi masing-masing sheet :

1) QA 1 : Delivery Check Sheet. Berisi tentang hal-hal yang perlu diperiksa

oleh supervisor untuk tahap delivery, tujuannya agar supervisor terlibat

langsung dalam pengendalian tahap delivery.

Page 42: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

42

2) QA 2: Final Inspection Sheet. Berisi check list tentang critical point dalam

tahap inspection terakhir setelah melalui pengujian dan dinyatakan

komponen tersebut siap pakai (ready for use)

3) QA 3 : Testing Sheet. Berisi tentang tahapan dalam proses pengujian atau

testbench. Data yang diharapkan saat pengujian dan menuntun proses

pengujian tersebut.

4) QA 4 : Guidence Assembly Sheet. Berisi hal-hal yang berkaitan

dengantahapan proses assembling atau pemasanngan suatu part atau

komponen. Tujuannya adalah menjadi guidence dalam melaksanakan

proses assembling dan mendata hasil assembling, tanpa meninggalkan

shop manual atau work description.

5) QA5 : Measurement and Inspection Sheet. Berisi hal-hal yang berkaitan

dengan proses pengukuran (measurement) dan inspection visual dari

komponen dan partoverhaul. Tujuannya adalah mendapatkan data

komponen overhaul dan menjadikan referensi untuk partrecomended.

6) QA 6 : Guidence Dis-Assembly Sheet. Berisi tentang hal-hal yang

berkaitan dengan proses pembongkaran dari suatu komponen, tujuanya

untuk menentukan pelaksana dalam proses overhaul, mendata kondisi part

hasil pembongkaran serta data referensi part order.

7) QA 7 : Recieving Sheet. Berisi tentang hal-hal yang harus dilakukan dalam

tahap penerimaan dari komponen yang akan diperbaiki. Tujuannya untuk

mendata komponen, kelengkapan dan kondisinya serta petunjuk untuk

menyiapkan dokument pendukung yang lain yang sesuai.

8) QA 8 : Guidence Job (Petunjuk Pelaksanaan). Sebagai petunjuk mengenai

metode pelaksanaan pekerjaan overhaul dan langkah kerja, digunakan

untuk membantu pelaksanaan suatu pekerjaan jika mengalami kesulitan.

Page 43: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam Tugas Akhir ini adalah field research untuk

mengkaji kembali penyebab keterlambatan penyelesaian general overhaul yang

dilakukan pada unit dozer D155A-2 yang dilaksanakan oleh PT.United Tractors

Tbk. customer PT.Mahakam Sumber Jaya, untuk kemudian dijadikan bahan

evaluasi dan masukan sebagai upaya pengobtimalan kegitan general overhaul

berikutnya.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian dan pengumpulan data pada saat On the Job

Training di PT. United Tractors Tbk, site Separi, Tenggarong, Kalimantan Timur.

Waktu penelitian dilakukan selama 2 bulan yaitu pada tanggal 29 Agustus 2017

sampai dengan 1 November 2017.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Teknik yang penulis gunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai

berikut :

a. Observasi yaitu pengamatan dan peninjauan secara sistematis langsung pada

proses pelaksanaan general overhaul dengan berpedoman pada Shop Manual

dan Standart Operational Procedure (SOP) sebagai acuan untuk menganalisa

jalannya proses general overhaul.

b. Dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan pengambilan gambar atau foto

pelaksanaan general overhaul yang berhubungan dengan pelaksanaan yang

dilakukan lalu menarik kesimpulan sebagai pedoman atau referensi sehingga

penulisan Tugas Akhir ini tidak menyimpang pada ketentuan yang ada.

Berdasarkan sumbernya, data penelitian ini dibagi 2, yaitu :

a. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini, diperoleh dengan cara melakukan observasi

pengamatan lapangan saat pelaksanaan general overhaul. Penulis juga

melakukan dokumentasi yaitu berupa pengambilan gambar atau foto saat

proses pelaksanaan general overhaul unit tersebut yang dapat dijadikan

Page 44: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

44

sebagai data acuan untuk mengambangkan karya tulis yang berupa tugas akhir

ini.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang telah jadi

dimana data ini diolah dan dikumpulkan oleh pihak perusahaan dan biasanya

sudah dipublikasikan, data ini meliputi data hasil proses general overhaul

yaitu Job Sheet Schedule (JSS), Recommended Part List (RPL), , Data Tools

United Tractors site Separi dan daftar tools dan equipment support untuk

general overhaul, sedangkan referensi lain berupa Standart Prosedure

Management General Overhaul dan juga Shop Manual Dozer D155A-2.

Tabel 3.1 Metode Pengambilan Data

Jenis Data Metode Instrument Sumber

Kualitatif

Observasi Pelaksanaan General Overhaul Primer

DokumentasiGambar/Foto pelaksanaan

General OverhaulPrimer

Dokumentasi SOP General Overhaul Sekunder

Dokumentasi Shop ManualDozzerD155A-2 Sekunder

Dokumentasi JSS General Overhaul Sekunder

Dokumentasi RPL General Overhaul Sekunder

Kuantitatif

Dokumentasi Data Tools United Tractors site

Separi

Sekunder

Dokumentasi Tools dan Equipment Support

untuk general overhaul

Sekunder

3.4 Prosedur Kerja

Pada penelitian ini penulis mengidentifikasi masalah yang terjadi pada

proses pelaksanaan general overhaul unit dozer D155A-2, dimana terjadi

unscheduled/keterlambatan dapat dibuktikan dengan Job Sheet Schedule yang

telah dibuat sebelumnya.

Pada pelaksanaan general overhaul penulis melakukan observasi

lapangan dengan mengikuti proses kerja pada saat general overhaul. Penulis juga

Page 45: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

45

membuka sumber referensi unit yaitu shop manual dozer D155A-2 dan juga buku

manual yang mengatur tentang prosedur pelaksanaan general overhaul.

Pengumpulan data diperoleh dengan melakukan observasi pengamatan

pada saat general overhaul guna mendapatkan hasil wawancara langsung dengan

mekanik dan juga dokumentasi berupa foto pada saat general overhaul. Kemudian

data – data lain didapatkan dari perusahaan seperti Recommended Part List (RPL),

Data Tools United Tractors site Separi dan daftar tools dan equipment support

untuk general overhaul .

Data – data yang telah dikumpulkan tersebut kemudian diolah melalui

berbagai perhitungan. Hal ini juga tidak terlepas dari Standar Operasional

Pelaksanaan General Overhaul dan Shop Manual unit Dozzer D155A-2. Setelah

perhitungan di dapat kemudian dibandingkan dengan standar operasional yang ada

apakah memenuhi sarat atau tidak.

Hasil penelitian tersebut diselesaikan berdasarkan analisa data-data seperti

Job Sheet Schedule (JSS), Recommended Part List (RPL), Data Tools United

Tractors site Separi dan daftar tools, equipment support untuk general overhaul,

dan kondisi aktual di lapangan sehingga bisa didapatkan kesimpulan dan saran.

3.5 Diagram Alir Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis memerlukan gambaran penelitian

seperti diagram alir untuk mempermudah pembaca maupun penulis untuk

memahami masalah yang diangkat oleh penulis. Dengan alir penelitian tersebut

dapat digambarkan pada gambar 3.2

Page 46: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

46

Gambar 3.1 Flow chart diagram alir penelitian

TAHAP PENGOLAHANDATA

TAHAP PERUMUSANDATA

- Penawaranterhadap customerterkait cost yangharus dikeluarkancustomer

Identifikasi danPerumusan Masalah

Perumusan Tujuan

Studi Literature Studi Lapangan

Mulai

Buku Literature Internet Observasi Dokumentasi

Pengumpulan Data

Pengambilan data Sekunder Pengambilan data Primer

SOP General Overhaul Shop Manual D155A-2 JSS General Overhaul

RPL General Overhaul Tools and Equipment

Hasil wawancaraDokumentasi

Pengolahan Data

Hasil Penelitiandan Pembahasan

Kesimpulan danSaran

Selesai

Analisa Data

Identifikasi danPerumusan Masalah

Perumusan Tujuan

Studi Literatur Studi Lapangan

Mulai

Buku Literatur Internet Observasi Dokumentasi

Pengumpulan Data

Data Hasil Analisa

Page 47: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

47

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil observasi lapangan yang dilakukan dalam project

general overhaul yang dilaksanakan oleh PT. United Tractors site Separi kepada

customer PT. Mahakam Sumber Jaya dari bulan Agustus sampai Oktober,

ditemukan terjadinya unscheduled time pada general overhaul unit dozer D155A-

2 kode DZ 09.

Dari job sheet schedule general overhaul dozer D155A-2 kode unit DZ 09

dapat disimpulkan terjadinya extend selama 51 hari dari normal progress 14 hari

finished, menjadi 65 hari. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, akan dibahas

pada sub bab selanjutnya.

Dalam periode 2016/2017 site Separi melakukan project general overhaul

kepada dua customer, yaitu PT. Mahakam Sumber Jaya dan PT. Madhani Talatah

Nusantara. Untuk PT. Mahakam Sumber Jaya dilakukan general overhaul

sebanyak 5 unit dozer yaitu untuk kode unit DZ 09, DZ 06, DZ 11, DZ 02 dan DZ

10. Dan PT. Madhani Talatah Nusantara dilakukan general overhaul sebanyak 11

unit, 2 unit jenis excavator PC12500SP-8, 8 unit Scania model P124 CB 8x4, dan

1 unit Scania model P420CB 8x4. Berdasarkan pada tabel 1.1 diagram presentase

project general overhaul site Separi 2016/2017 di halaman 13, dapat kita lihat

bahwa jumlah unit yang mengalami unscheduled lebih banyak dibandingkan

dengan scheduled. Hal ini akan berdampak terhadap plan yang telah disusun oleh

pihak manajemen customer terhadap unit mereka, karena unit yang seharusnya

ready namun pada aktualnya tidak, sehingga physical availability menurun.

Page 48: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

48

Tabel 4.1 Sasaran Pengendalian Pada Perawatan

Sumber : Buku Basic Maintenance PT. United Tractors Tbk

Dari tabel di atas lamanya perbaikan dapat disebabkan oleh beberapa

faktor diantaranya jumlah, komposisi dan kompetensi mekanik, fasilitas service

workshop, tools and equipment, ketersediaan suku cadang, tingkat kerusakan,

dukungan distributor, dan supervisi. Lamanya perbaikan ini dapat berdampak

pada physical availability dan juga terhadap Mean Time Between Failure (MTBF)

karena keduanya akan mengalami penurunan disebabkan waktu down-time unit

Sasaran PengendalianPada Perawatan

EquipmentPeformance

MTBF

PhysicalAvailability

LamanyaPerbaikan

Jumlah, Komposisi &Kompetensi Mekanik

Fasilitas Service WorkShop, Tools & Equipment

Ketersediaan SukuCadang

Tingkat Kerusakan

Dukungan Distributor

Supervisi

FrekuensiKerusakan Program Perawatan

Cara Pengoperasian

Mutu Perbaikan

Kualitas Suku Cadang

COST Kompetensi Mekanik

Program Perawatan

Fasilitas Servis

Teknologi Alat

Kesamaan Suku Cadang

Dukungan Distributor

Page 49: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

49

lama. Sehingga waktu yang seharusnya dapat digunakan untuk proses produksi

pada aktualnya tidak. Maka jumlah produksi mengalami penurunan.

Lamanya perbaikan atau unscheduled yang terjadi pada proses general

overhaul unit dozer D155A-2 DZ 09 ini dapat dibuktikan pada tabel 4.2 di bawah

ini yang merupakan rincian dari hasi proses general overhaul yang telah

dilaksanakan :

Tabel 4.2 Rincian Job Description General Overhaul Unit Dozzer

D155A-2 DZ 09

No Nama Pekerjaan Hari ke- Waktu Kerja Man PowerRencana Aktual

1 Jack up unit 1 2 10 2

2Drain coolant radiator &hydraulic oil

2 2 6 1

3Remove cabin & floorassembly

2-3 2 6 2

4Remove engine hood &bottom guard engine

3-4 2 5 2

5Remove intake & exhaustsystem

4 2 6 2

6Remove fan hub & tensionpulley

4-5 2 5 2

7Remove coolant line toradiator

5-6 2 6 2

8 Remove radiator 6 2 6 2

9Pending Part/Doing AnotherJob

7-10 - 32 2

10Remove transmission line &hydraulic to engine

11 2 4 2

11 Remove fuel line engine 11 2 3 212 Remove electric line engine 11-12 2 3 213 Remove universal joint 12 2 3 214 Remove engine assy 12 2 3 215 Pending Part 13-17 - 40 2

16Remove line hose tohydraulic tank

18 2 4 2

17 Remove hydraulic tank 18 2 4 218 Pending Part 19-26 - 64 2

19Remove hydraulic controlvalve

27 2 1 2

20Remove blade lift cylinderRH, LH

27 2 2 2

21 Remove blade tilt cylinder 27 2 2 2

Page 50: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

50

No Nama Pekerjaan Hari ke-Waktu Kerja

Man PowerRencana Aktual

22Clean & washing enginemounting area

27 2 1 2

23Clean & washing componenthydraulic

27-28 2 2 2

24Dissassembly hydrauliccontrol valve

28 2 2 2

25Dissassembly blade liftcylinder RH

28 2 2 2

26Dissassembly blade liftcylinder LH

28 2 2 2

27Dissassembly blade tiltcylinder

28 2 1 2

28 Doing another job 29-30 - 16 -29 Cleaning & Inspection 31 2 6 230 Assembly blade tilt cylinder 31-32 2 4 2

31Assembly blade lift cylinderRH

32-33 2 3 2

32Assembly blade lift cylinderLH

32 2 3 2

33Assemblyb hydraulic controlvalve

33 2 4 2

34 Install blade tilt cylinder 33 2 4 235 Install blade lift cylinder LH 34 2 4 236 Install blade lift cylinder RH 34 2 3 2

37Install hydraulic controlvalve

34-35 2 4 2

38 Install hydraulic tank 35 2 3 239 Install line hose to hydraulic 35-36 2 3,5 240 Completed new engine 36 2 2,5 241 Install new engine assy 36-37 2 3 242 Install universal joint 37 2 3 243 Install electric line engine 37 2 2 244 Pending Part 38-49 - 96 -45 Install fuel line engine 50 2 6 2

46Install transmission line &hydraulic to engine

51 2 6 2

47 Install radiator 52 2 8 248 Install coolant line radiator 53 2 8 2

49Install fan hub & tensionpulley

54 2 8 2

50Install intake & exhaustsystem

55 2 8 2

51Install engine hood & bottomguard engine

56 2 8 2

Page 51: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

51

No Nama Pekerjaan Hari ke-Waktu Kerja

Man PowerRencana Aktual

52Install cabin & floorassembly

57 2 8 2

53Fill coolant radiator &hydraulic oil

58 2 8 1

54 Test running cek kebocoran 58 2 8 255 Completed 60 2 8 256 Pending Part 61-64 - 32 -57 PM clinic 65 3 8 2

Sumber : Job Sheet Schedule General Overhaul Dozer D155A-2 DZ 09

Berdasarkan pada tabel 4.2 di atas, diketahui dari total 51 pekerjaan di

luar pending part/doing another job, 10 pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat

waktu, sedangkan 41 pekerjaan tidak. Dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.1 Presentase Penyelesaiaan Pekerjaan

Sumber : Job Sheet Schedule General Overhaul Dozer D155A-2 DZ 09

Tabel 4.3 Time Frame Pelaksanaan General Overhaul Unit Dozer D155A-2 DZ

09

No Unit DescriptionTime Overhaul

Aging(Days)

KendalaPlan AktualStart Finish Start Finish

1D155A-2

DZ09GeneralOverhaul

29Aug2017

11Sep2017

29Aug2017

1 Nov2017

65

Tools,Part,WashingArea

19,61%

80,39%

Presentase Penyelesaiaan Pekerjaan

Scheduled

Unscheduled

Page 52: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

52

Proyek general overhaul unit dozer D155A-2 DZ 09 ini mulai

dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2016 dan selesai pada tanggal 11

September 2016 jika sesuai jadwal. Namun aktual di lapangan pekerjaan ini baru

selesai pada tanggal 1 November 2016 atau baru selesai selama 65 hari kerja.

Sehingga waktu extend nya yaitu 65 – 14 = 51 hari atau 408 jam ( jika waktu jam

kerja 8 jam ) termasuk pending part/doing another job.

Waktu extend yang terjadi dikarenakan 2 faktor yaitu karena penyelesaian

pekerjaan yang terlambat dan adanya pending part/doing another job sehingga

pekerjaan tertunda. Dari Tabel 4.2 Rincian Job Description General Overhaul

unit Dozzer D155A-2 DZ 09 halaman 46, terdapat 6 kali pending part/doing

another job yang waktunya bervariasi yaitu 32, 40, 64, 16, 96, dan 32 jam. Jika

dijumlah maka menjadi 280 jam. Sehingga waktu extend yang diakibatkan oleh

unscheduled job yaitu : 408 jam – 280 jam = 128 jam.

Gambar 4.2 Presentase Penyebab Keterlambatan

Sumber : Job Sheet Schedule General Overhaul Dozer D155A-2 DZ 09

Dari Gambar 4.2 diketahui Pending Part/Doing Another Job merupakan

faktor terbesar penyebab unscheduled general overhaul unit dozer D155A-2 kode

unit DZ 09. Namun penulis tidak akan membahasnya, dikarenakan pada tugas

akhir di tahun sebelumnya telah banyak dibahas. Kali ini penulis membahas

unscheduled yang disebabkan oleh penyelesaian pekerjaan yang tidak tepat waktu.

31,38%

68,62%

Presentase Penyebab Keterlambatan

Unscheduled Job

Pending Part/DoingAnother Job

Page 53: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

53

Gambar 4.3 Diagram Overtime General Overhaul unit Dozer D155A-2 Kode Unit DZ 09

Sumber : Job Sheet Schedule General Overhaul Dozer D155A-2 DZ 09

0

2

4

6

8

10

12

Jack

Up

Unit

Drai

n Co

olan

t Rad

. &…

Rmv.

Cab

. & F

loor

Ass

.Rm

v. E

gn. H

ood

& B

ot.…

Rmv.

In. &

Ex.

Sys

tem

Rmv.

Fan

Hub

& T

ensio

n…Rm

v. C

oola

nt Li

ne to

Rad

.Rm

v. R

ad.

Rmv.

Trm

. Lin

e &

Hyd

. to…

Rmv.

Fue

l Lin

e Eg

n.Rm

v. E

lect

. Lin

e Eg

n.Rm

v. U

niv.

Join

tRm

v. E

gn. A

ssy

Rmv.

Line

Hos

e to

Hyd

.…Rm

v. H

yd. T

ank

Clea

n &

Insp

ectio

nAs

s. Bl

ade

Tilt

Cyl.

Ass.

Blad

e Lif

t Cyl

. RH

Ass.

Blad

e Lif

t Cyl

. LH

Ass.

Hyd.

Con

trol

Val

veIn

stal

l Bla

de T

ilt C

yl.

Inst

all B

lade

Lift

Cyl.

LHIn

stal

l Bla

de Li

ft Cy

l. RH

Inst

all H

yd. C

ontr

ol V

alve

Inst

all H

yd. T

ank

Inst

all L

ine

Hose

to H

yd.

Com

plet

ed N

ew E

gn.

Inst

all N

ew E

gn. A

ssy

Inst

all U

niv.

Join

tIn

stal

l Fue

l Lin

e Eg

n.In

stal

l Trm

. Lin

e &

Hyd

.…In

stal

l Rad

.In

stal

l Coo

lant

Line

Rad

.In

stal

l Fan

Hub

&…

Inst

all I

n &

Ex

Syst

emIn

stal

l Egn

Hoo

d &

Bot

.…In

stal

l Cab

. & F

loor

Ass

.Fi

ll Co

olan

t Rad

. & H

yd.…

Test

Run

ning

Com

plet

edPM

Clin

ic

Diagram Waktu Kerja Overtime

WORK HOUR

Page 54: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

54

Dari gambar 4.3 Diagram Overtime General Overhaul unit dozer D155A-

2 kode unit DZ 09 di atas total waktu tambahan dalam proses remove and install

general overhaul yaitu 128 jam. Atau juga dapat dihitung sebagai berikut :

A – B = C

65 hari kerja = 520 jam

520 jam – 280 jam = 240 jam

Keterangan : A : Waktu Kerja General Overhaul Aktual

B : Lama Waktu Pending Part/Doing Another Job

C : Lama Waktu Kerja Remove and Install

Jadi total lamanya pekerjaan remove and install pada proses general overhaul

diluar pending part/doing another job yaitu 240 jam. Total waktu tambahan pada

proses remove and install yang yang dibutuhkan yaitu :

Waktu Aktual - Waktu Planning =Total Waktu Tambahan

240 jam – ( 14 x 8 ) = Total Waktu Tambahan

240 jam – 112 jam = Total Waktu Tambahan

128 jam = Total Waktu Tambahan

Jadi total waktu tambahan dalam proses remove and install general overhaul

yaitu 128 jam atau 16 hari.

Untuk membuktikan turunnya Physical Availability dapat dihitung sebagai berikut

jika di asumsikan :

1. Perhitungan Hari Kerja

Jumlah hari setahun 365 hari

Jumlah hari libur 10 hari

Jadwal hari kerja 355 hari

Dikurangi hari hujan 40 hari

Dikurangi waktu GOH 65 hari

Jumlah hari kerja (available) 250 hari

Jumlah shift perhari 3 shift

Jumlah shift pertahun 750 shift

Page 55: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

55

2. Perhitungan Jam Kerja

Jam per shift 8.0 jam

Dikurang pergantian shift 0.2 jam

Dikurangi istirahat makan 0.5 jam

Dikurangi traveling, blasting 0.5 jam

Dikurangi perawatan 1.0 jam

Jam available per shift 5.8 jam

Jadwal jam kerja per tahun 4350 jam

Wt = Jadwal kerja pertahun = 4350 jam

Wr = Lama waktu GOH + Jadwal perawatan satu tahun

= ( 65 hari x 24 jam ) + ( 1 jam x 750 shift )

= 1560 + 750

= 2310 jam

Wstb = Waktu stand by dalam sehari (hari kerja available) x Jumlah shift

Pertahun

= 1,2 jam x 750 shift

= 900 jam

PA = ( ) % = ( ) % = ,= 69,4 %

Jadi Physical Availability yang di peroleh adalah 69,4%. Jika normalnya adalah

80% maka physical availability unit tersebut turun 10,6%. Sedangkan jika

menghitung Mechanical Availability ( MA ) yang merupakan perhitungan waktu

kerja alat berat yang diakibatkan oleh kerusakan mekanis dalam hal ini yang di

akibatkan oleh proses general overhaul yaitu :

MA = ( ) % = ( ) % = ,= 65,31 %

Jadi nilai Mechanical Availability nya yaitu 65,31%

Page 56: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

56

4.2. Pembahasan Masalah

Berdasarkan uraian permasalahan yang terjadi dan hasil observasi

lapangan pada proses general overhaul unit dozer D155A-2 kode unit DZ 09,

dibuat diagram penyebab unscheduled yang terjadi pada general overhaul unit

dozer D155A-2 DZ 09 sebagai berikut :

Gambar 4.4 Diagram Penyebab Unscheduled General Overhaul Unit Dozer

D155A-2 DZ 09

Pada diagram di atas dapat diketahui penyebab terjadinya unscheduled

pada proses General Overhaul Unit Dozzer D155A-2 DZ 09 yang disebabkan

oleh dua faktor, yaitu :

4.2.1 Faktor Internal

a. Ketersediaan Part Kurang

Pada proses pekerjaan general overhaul khusus nya di site

Non-FMC ada sebuah standar yang mengatur proses berjalannya

general overhaul pada unit alat berat. Standar ini dinamakan

PANTHER atau singkatan dari Plan, Arrange, Notify, Track, Have

Problem Solve, End Job dan Review. Standar ini berfungsi untuk

memanajemen jalannya pekerjaan general overhaul agar selalu terarah

dan terkontrol dengan harapan pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan

perencanaan awal. Plan yang berarti semua dokumen perencanaan

KetersediaanPart Kurang

KetersediaanTool kurang

WashingArea tidaktersedia

UnscheduledGenerel

OverhaulDozer

D155A-2 DZ09

Lamanya Pekerjaan

FaktorInternal

FaktorEksternal

Material

Mother Nature

Page 57: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

57

untuk dilakukannya general overhaul sudah diterima. Arrange

merupakan tahapan persiapan sebelum dilakukannya general overhaul.

Notify dilakukannya perjanjian antara pihak eksekutor dengan

customer. Track merupakan proses berjalannya general overhaul.

Have Problem Solve ketika ada kendala maka diselesaikan pada

tahapan ini. End Job yaitu tahap penyelesaian pekerjaan. Review pada

tahapan ini disimpulkan bagaimana proses general overhaul

berlangsung untuk nantinya dijadikan sebagai pengalaman pekerjaan.

Pada tahapan arrange seorang supervisor memastikan part

yang dibutuhkan minimal 90% terpenuhi 7 hari sebelum dilakukannya

pekerjaan general overhaul. Namun di lapangan part yang diterima

belum memenuhi syarat dilakukannya general overhaul.

Mengacu pada lampiran 2 dimana merupakan data list part

yang akan dipesan untuk proses general overhaul unit dozer D155A-2

DZ 09. Jika melihat tanggal dari lampiran tersebut tertera pada tanggal

12 Agustus 2016 yang artinya final part yang dibutuhkan untuk

pengerjaan general overhaul baru ditetapkan pada tanggal tersebut.

Penetapan dilakukan dari pihak United Tractors mengirimkan

Recommended Part List ke pihak customer untuk disetujui oleh pihak

customer kemudian dilakukan pemesanan part. Seperti pada gambar di

bawah ini.

Gambar 4.5 Alur Proses Persiapan General Overhaul

Sumber : PT. United Tractors

Dari gambar 4.5 di atas dapat diketahui bahwa data list part

yang dimaksud pada lampiran 2 merupakan proses dari tahapan Pre-

Cost Order dimana paling tidak pemesanan dilakukan selama 2

Backlog/PPM

- RecommendedPart List- Recommended

Work Time- ABR (Analisa

Biaya Repair)

Quotation CustomerApprove

Pre-CostOrder

Generaloverhaul

Page 58: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

58

minggu atau 14 hari sampai barang tiba. Diambilnya sample waktu 14

hari yaitu untuk mengestimasi jika part ada diluar pulau sehingga

proses pengiriman membutuhkan waktu yang lebih lama. Jika di

hitung 14 hari dari tanggal 12 Agustus 2016 maka barang baru akan

tiba pada tanggal 26 Agustus 2016 jika tidak menemui kendala atau 3

hari sebelum dilaksanakannya general overhaul.

Maka kesimpulannya pemenuhan part 90% dalam 7 hari

sebelum pelaksanaan general overhaul tidak tercapai. Akibatnya

sesuai pada tabel 4.1 tentang ketersediaan suku cadang akan

mempengaruhi lamanya perbaikan.

b. Ketersediaan tools dan alat support tidak memadai

Tools dan alat support merupakan elemen penting dalam suatu

proses pekerjaan. Jika tidak ada maka pekerjaan tidak dapat dilakukan

sehingga menjadi terhambat. Hal ini juga ditemukan selama proses

general overhaul yang dilakukan UT site Separi. Mengacu pada

lampiran 3 dan 4 terdapat beberapa tools dan alat angkat yang tidak

dimiliki oleh UT site Separi. Dapat dilihat pada gambar 4.7 di bawah

ini.

Gambar 4.6 Ketersediaan Tools dan Alat Support PT. United Tractors

site Separi

Sumber : PT. United Tractors Site Separi

Berdasarkan pie diagram di atas diketahui presentase

kepemilikan tools dan alat support PT. United Tractors site Separi

33,3%

66,7%

Ketersediaan Tools dan Alat Support

Available Unavailable

Page 59: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

59

yang dibutuhkan dalam proses general overhaul masih kurang yaitu

hanya 26.47 % dimana ketidak pemilikan banyak terdapat pada proses

pekerjaan pengangkatan. Dimana presentase tools and equipment

support proses pengangkatan terhadap keseluruhan tools untuk

keperluan general overhaul berdasarkan lampiran 4 yaitu dapat dilihat

pada gambar 4.7.

Gambar 4.7 Presentase Penggunaan Alat Angkat

Sumber : PT. United Tractors

Pada proses general overhaul tentu banyak melibatkan proses

pengankatan komponen sehingga alat support sling dan crane sangat

mempengaruhi jalannya pekerjaan. Hal ini disebabkan oleh 2 faktor

yaitu :

1. Keadaan sling sudah tidak layak pakai

2. Ketidak pemilikan sling dengan kapasitas yang diperlukan

Untuk crane sendiri dalam proses general overhaul

menggunakan crane milik customer PT. Mahakam Sumber Jaya.

Kondisi workshop PT. Mahakam Sumber Jaya memiliki 4 pit, dimana

1 pit dapat diisi 2 unit, 2 pit di antaranya dilengkapi 1 overhead crane.

Karena 1 pit dapat diisi 2 unit, maka overhead crane dipakai secara

bergantian. Hal ini juga yang dapat memperlambat proses pekerjaan

general overhaul.

42,42%

57.58%

Presentase Penggunaan Alat Angkat

Alat Angkat

Bukan AlatAngkat

Page 60: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

60

4.2.2 Faktor Eksternal ( Mother Nature )

Penyebab keterlambatan lain yaitu karena faktor eksternal. Faktor

eksternal tersebut akibat tidak adanya washing area. Mengacu pada teori

dasar tentang proses pelaksanaan general overhaul pada tahap washing

and cleaning dijelaskan bahwa washing unit dilakukan sebelum proses

disassembly untuk menghilangkan segala kotoran, seperti tanah yang

menempel, debu, tumpahan oli atau air pendingin (coolant) serta grease.

Selain itu washing dilakukan untuk mendapatkan data yang jelas dalam

proses inspection sehingga masalah keretakan (crack), goresan (scratch),

penyok (dent), dan sebagainya dapat terlihat secara visual dengan jelas.

Proses washing unit dilakukan di area washing khusus atau yang telah di

sediakan diluar dari workshop area.

Sedangkan pada aktualnya di lapangan, proses washing unit

dilakukan di dalam area workshop. Padahal area workshop haruslah tetap

dalam keadaan steril saat proses pekerjaan berlangsung. Dengan tujuan

pekerjaan yang dilakukan tetap dalam kondisi bersih dan tidak

terkontaminasi partikel luar yang nantinya dapat mengakibatkan kerusakan

komponen.

Oleh karena itu setelah melakukan proses washing harus dilakukan

proses sterilisasi workshop sebelum dilakukan pekerjaan remove and

install. Tentunya hal ini akan memakan waktu lebih lama jika

dibandingkan dengan melakukan washing unit diluar area workshop.

Selain itu juga perlengkapan washing yang kurang memadai di area

workshop mengakibatkan proses washing tidak bersih. Akibatnya pada

proses remove and install masih harus disibukkan dengan pembersihan

komponen agar lebih mudah dalam proses pengerjaannya. Dalam hal ini

waktu yang dibutuhkan dalam pengerjaan remove and install juga semakin

lama. Tingkat ke efektifitasan kerja jika memiliki washing area dapat

dilihat pada flow chart di halaman berikutnya.

Page 61: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

61

Gambar 4.8 Flow chart proses general overhaul tidak dengan washing

area

Gambar di atas menunjukkan alur kerja general overhaul jika tidak

memiliki washing area. Dibandingkan dengan workshop yang memiliki

washing area dapat dilihat pada gambar 4.9 di bawah ini.

Gambar 4.9 Flow chart proses general overhaul dengan washing area

Mulai

Washing Unit

Parking Unit to Workshop

Remove And Install

Selesai

Y

Washing Unit

SterilitationWorkshop

Remove andInstall

T

CleaningComponent

Area

Selesai

ComponentArea Clean

Mulai

Page 62: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

62

Jika di asumsikan berdasarkan gambar 4.8 dan 4.9 lama pekerjaan

dalam proses flow chart tersebut yaitu :

Washing Unit 6.0 jam

Parking Unit 0.1 jam

Sterilitation Workshop 1.0 jam

Cleaning Component 0.5 jam

Remove and Install Component 2.0 jam

Waktu kerja jika memiliki washing area dengan fasilitas memadai, dapat

dihitung sebagai berikut :

Work Time = 6.0 + 0.1 +2.0 = 8.1 jam

Nb : Proses pencucian hanya dilakukan di awal pekerjaan

Waktu kerja jika memiliki washing area dengan fasilitas tidak memadai,

dapat dihitung sebagai berikut :

Work Time = 6.0 + 1.0 + 0.5 + 2.0 = 9.5 jam

Nb : Proses pencucian dapat dilakukan kembali apabila ada bagian belum

bersih dan dilakukan sterilisasi ulang.

Rugi waktu yang di alami = 9.5 – 8.1 = 1.4 jam

Jika pekerjaan ini dilakukan oleh 2 orang dan dikenanakan biaya Rp

250.000,00 per jamnya untuk 1 orang maka besar biaya kerugian yang di

tanggung sebesar

1.4 jam x (250.000 x 2 ) = Rp 700.000,00

Berdasarkan perbandingan di atas dapat kita simpulkan jika

terdapat washing area memiliki beberapa keuntungan diantaranya :

b. Pekerjaan lebih efektif.

c. Mengurangi lama waktu pengerjaan atau pekerjaan lebih cepat di

selesaikan.

d. Mengurangi cost yang ditanggung customer.

e. Resiko terjadinya kerusakan akibat partikel pengotor lebih kecil.

Page 63: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

63

4.3 Upaya Pengendalian

Dari uraian pembahasan masalah sebelumnya ada 2 faktor penyebab

terjadinya unscheduled yaitu dari faktor internal dan eksternal. Dalam upaya

pengendalian dapat dilakukan beberapa langkah yang di antaranya berhubungan

dengan proses manajemen selama general overhaul berlangsung mulai dari

perencanaan sampai review.

Sebelum proses general overhaul berlangsung ada suatu tahapan yang

harus dilakukan yaitu dapat dilihat pada gambar 4.5 Alur Proses Persiapan

General Overhaul. Dimana tahapan ini juga ikut mempengaruhi proses pekerjaan

kedepannya.

4.3.1 Upaya Pengendalian Faktor Internal

1) Tools dan Alat SupportJika mengacu pada standar PANTHER-O untuk Non-FMC tools dan

alat support harus tersedia 7 hari sebelum kegiatan general overhaul

berlangsung. Dengan kondisi yang ada, site Separi yang domisilinya

merupakan site kecil, sehingga tools dan alat support nya pun juga

terbatas. Jika harus memesan untuk pembelian tools baru, banyak

pertimbangan yang dipikirkan. Selain karena cost juga birokrasi yang

harus dilewati sehingga akan memakan waktu yang lebih lama.

Sehingga upaya yang dapat di lakukan yaitu :

a) Commitment Letter

Dengan memanfaatkan commitment letter antara pihak eksekutor

dengan customer mengenai pemenuhan persiapan dan supporting

tools. Kedua belah pihak melakukan persiapan tools sebelum

dilakukan general overhaul paling tidak 7 hari sebelum general

overhaul sudah terpenuhi sesuai standar PANTHER-O.

b) Peminjaman Tools

Jika pihak customer tidak dapat memenuhi, atau juga terkendala

terhadap tools, dapat melakukan peminjaman ke lokasi site UT

yang berdomisili besar terdekat. Karena kemungkinan ketersediaan

tools besar. Dapat melakukan peminjaman ke UT Samarinda. Jarak

Page 64: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

64

akan mempengaruhi lama proses peminjaman hingga tools tiba.

Sehingga faktor jarak juga dipertimbangkan.

2) Spare Part

Dari penjelasan di atas banyak kendala pada proses pengadaan

part. Banyak yang dilibatkan dalam proses ini mulai dari service, part

division, dan dari pihak customer tentunya. Oleh karena itu komunikas

dan komitmen yang baik perlu dijaga. Proses pemesanan part tidak

bisa dilakukan sebelum adanya persetujuan dari pihak customer.

Karena jika part di pesan terlebih dahulu dan ternyata pihak customer

tidak melakukan pemesanan maka akan terjadi pembekakan inventori

milik perusahaan yang nantinya akan merugikan pihak perusahaan.

Oleh karena itu perlu adanya komitmen dari pihak customer

untuk menyerahkan approval kepada pihak eksekutor dalam hal ini

UT selambat-lambatnya 14 hari sebelum 7 hari dilakukannya general

overhaul atau 21 hari sebelum general overhaul.

Jika diasumsikan pekerjaan general overhaul dilakukan pada tanggal

29 Agustus 2016 maka :

7 hari sebelum general overhaul yaitu tanggal 22 Agustus 2016

14 hari waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses order part

yaitu dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2016.

5 hari waktu customer melakukan persetujuan atas rekomendasi

yang diberikan yaitu dilakukan pada tanggal 4 – 8 Agustus 2016

6 hari waktu yang di butuhkan untuk menyelesaikan quotation

berdasarkan Work Order yaitu pada tanggal 29 Juli sampai 4

Agustus 2016

Sehingga Proses backlog dilakukan sebelum pada tanggal 29 Juli

2016.

Sehingga jika mengacu pada gambar 4.5, berdasarkan uraian diatas

yaitu :

Page 65: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

65

Tabel 4.4 Time Frame Alur Proses Persiapan General Overhaul

No Proses PekerjaanLama

Waktu

Tanggal

Pelaksanaan

1 Backlog/PPM 2 hari 27- 29 Juli 2016

2

Work Order

- Recommended Work

Time

- Recommended Part List

- Analisa Biaya Repair

5 hari29 Juli - 3 Agustus

2016

3 Quotation 1 hari 3 - 4 Agustus 2016

4 Approve Customer 5 hari 4 – 8 Agustus 2016

5 Order Part 14 hari8 – 22 Agustus

2016

4.3.2 Upaya Pengendalian Faktor Eksternal

Washing Area Tidak Ada

Seperti perbandigan yang sudah dijelaskan pada gambar 4.8 dan 4.9

mengenai tingkat keefektifitasan antara memiliki washing area dengan

tidak hal ini berpengaruh besar terhadap kelancaran pekerjaan general

overhaul. Karena di lakukan di dalam workshop oleh karena itu facility

support untuk melakukan washing juga terbatas. Akibatnya proses

washing tidak dapat dilakukan secara maksimal.

Karena hal ini disebabkan faktor eksternal, cara yang dapat dilakukan

yaitu :

a) Washing Unit Sebelum General Overhaul

Sebelum dilakukannya general overhaul jauh hari pihak customer

sudah melakukan washing unit, jika memang mereka tidak

menyediakan washing area dengan pekerja yang mereka miliki.

b) Menyediakan Washing Area

Pihak customer menyediakan washing area dengan facility support

yang memadai.

Page 66: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

66

c) Penambahan Man Power

Menambah man power untuk proses pembersihan, semakin cepat unit

dibersihkan dan sterilisasi workshop maka pekerjaan akan cepat

dilakukan.

4.3.3 Upaya Pengendalian Perencanaan

Dari pembahasan masalah di atas dapat disimpulkan bahwa unscheduled

yang terjadi di akibatkan oleh proses perencanaan yang tidak matang.

Dibutuhkan penjadwalan yang pasti, guna sebagai acuan dan monitor bagi

pihak eksekutor juga customer. Dan upaya pengendalian yang dapat

dilakukan yaitu dengan penambahan proses Commit Statement. Dimana

alur proses persiapan general overhaul menjadi :

Terdapat penambahan Commit Statement pada proses persiapan general

overhaul. Commit Statement ini berisi proses :

a. Melakukan scheduling general overhaul and preparation yang

dilakukan oleh pihak customer dan eksekutor dan disetujui pada

Backlog/PPM

- Pengecekankondisi unit

- Rekomendasiperbaikan unitberdasarkankondisi unit

-

Commit Statement

- SchedulingGeneralOverhaul andPreparation

- Tools andEquipmentSupport

Work Order

- Recommendation Work Time

- Recommendation Part List

- Analisa BiayaRepair

Quotation

- Penawaranterhadapcustomer terkaitcost yang harusdikeluarkancustomer

Approve Customer

- SchedulingGeneralOverhaul andPreparation

- Tools andEquipmentSupport

Pre-Cost Order

- Prosespemesananpart yang telahdisetujuicustomer

Page 67: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

67

commitment letter. Schedule yang disetujui akan menjadi sebuah acuan

dan untuk memonitor jalannya general overhaul dan persiapannya.

b. Melakukan persetujuan pemenuhan equipment support oleh customer

terhadap eksekutor sesuai dengan job yang akan dilakukan pada

general overhaul.

Peletakan proses commit statement dengan pertimbangan sebagai berikut :

a) Jenis pekerjaan telah ditentukan berdasarkan hasil backlog/PPM,

sehingga persiapan yang perlu dilakukan telah terdeteksi sejak awal

b) Setelah mengetahui jenis pekerjaan dan disepakati oleh customer,

maka dapat dilakukan penjadwalan dari proses WO sampai

eksekusi/general overhaul.

c) Jadwal yang telah dibuat kemudian akan disetujui oleh kedua pihak

dan diyakinkan dengan penandatanganan commitment letter yang juga

didalamnya berisi komitmen untuk mendukung segala kebutuhan

pekerjaan oleh kedua pihak.

Kelebihan adanya proses commit statement ini yaitu :

a) Adanya acuan kerja dari start sampai finish.

b) Memonitor jalannya pekerjaan

c) Terjaminnya persiapan dan kesiapan kebutuhan pekerjaan

d) Mengidentifikasi masalah sejak dini

e) Problem solve dapat tentukan sejak awal terhadap permasalahan yang

terjadi.

Page 68: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap “Analisa Program Perencanaan

General Overhaul Unit Dozer D155A - 2 DZ 09 terhadap aktual pelaksanaan di

PT. United Tractors TbkSite Separi Customer PT. Mahakam Sumber Jaya” adalah

sebagai berikut :

1. Penyebab terjadinya unscheduled yaitu karena faktor internal diantaranya part

yang belum OTIF (On Time In Full), tools and equipment support yang belum

memadai, dan faktor eksternal dikarenakan tidak adanya washing area untuk

dilakukannya proses washing unit.

2. Upaya pengendalian terhadap penyebab masalah tersebut dapat dilakukan

dengan proses persiapan dan perencanaan matang. Dalam hal ini upaya yang

dilakukan yaitu penambahan proses Commit Statement setelah proses

backlog/PPM. Selain berisi perjanjian pemenuhan kebutuhan untuk general

overhaul, namun juga pembahasan schedule mulai dari WO sampai general

overhaul dengan tujuan sebagai acuan juga monitor proses jalannya general

overhaul.

5.2 Saran

Saran penulis berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dalam proses

general overhaul ini yaitu :

1. Perlu adanya pertimbangan yang matang sebelum melakukan penjadwalan

proses general overhaul berlangsung agar kedepannya tidak terjadi

unscheduled.

2. Perlu adanya komitmen yang kuat antara pihak customer dengan eksekutor

sehingga perencanaan dapat dijalankan dengan baik.

3. Pengadaan tools dan equipment support agar jika ada project yang sama tidak

akan kembali pada kendala yang sama.

Page 69: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

69

DAFTAR PUSTAKA

1Wikipedia. Buldoser, (https://id.wikipedia.org/wiki/Buldoser)diakses pada

tanggal 19 April 2017

2Rahmawati, Ati. 2015. Pengertian Bulldozer dan. Fungsi Bagian – bagiannya,

(http://alat-berat07.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-bulldozer-dan-

fungsi-bagian.html)diaksestanggal 19 April 2017

Wardana, Ali. 2014. Pengenalan Alat Berat : 1 Bulldozer(http://visionlink-

blog.blogspot.co.id/2014/06/pengenalan-alat-berat-

1bulldozer.html)diakses pada tanggal 19 April 2017

3Sadiq, Japar. 2013. Makalah Fungsi-Fungsi dan Tingkatan Manajemensumber

Oxford Dictionary(https://www.academia.edu/8414994/jepuk) diakses

pada tanggal 19 April 2017

4Sadiq, Japar. 2013. Makalah Fungsi-Fungsi dan Tingkatan

ManajemensumberGeorge R. Terry dan Leslie W. Rue, Dasar-dasar

Managemen, Priciple of Management (Dasar-dasar Manajemen) terj. G.

A. Ticoalu, (Cet. VI; Jakarta: Bumi Aksara, 1999) hlm. 1

(https://www.academia.edu/8414994/jepuk) diakses pada tanggal 19 April

2017

5Wikipedia. Manajemen, (https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen) diakses pada

tanggal 19 April 2017

6Sadiq, Japar. 2013. Fungsi-Fungsi dan Tingkatan Manajemen sumberGeorge R.

Terry, Guide to Menagement (Prinsip-prinsip Manajemen), terj.J. Smith

D.E.M (Cet. VI; Jakarta: Bumi Aksara, 2000), hlm. 16

(https://www.academia.edu/8414994/jepuk) diakses pada tanggal 19 April

2017

7Sadiq, Japar. 2013. Fungsi-Fungsi dan Tingkatan Manajemen sumber H. Malayu

S. P. Hasibuan, Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah, Edisi

Revisi (Cet. III; Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 17-19

Page 70: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

70

(https://www.academia.edu/8414994/jepuk) diakses pada tanggal 19 April

2017

8Sadiq, Japar. 2013. Fungsi-Fungsi dan Tingkatan Manajemen sumber H. Malayu

S. P. Hasibuan. (2004). Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah,

.Edisi Revisi.Cet. III; Jakarta: Bumi

Aksara(https://www.academia.edu/8414994/jepuk) diakses pada tanggal 19

April 2017

9Amanda, Simanjuntak. 2014, Manfaat Perencanaan dan Jenis Perencanaan

Dalam Organisasi (Tugas Softskilll minggu ke-3).

(https://simanjuntakamanda.wordpress.com/2014/10/19/manfaat-

perencanaan-dan-jenis-perencanaan-dalam-organisasi-tugas-softskill-

minggu-ke-3/) diakses pada tanggal 19 April 2017

Technical Training Departement (2012),Service Devision –PT. United Tractors

Tbk.

Endstate Document PANTHER-O NFMC (2014) – PT. United Tractors Tbk.

Page 71: ANALISA PROGRAM PERENCANAAN GENERAL AKTUAL …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309234491_2017.pdf · berbasis solusi, selain menyediakan produk alat berat dan suku cadang, PT. United

71

LAMPIRAN