Analisa Privat Dan Sosial Usaha Tani Padi

7
ANALISA PRIVAT DAN SOSIAL USAHA TANI PADI DI KABUPATEN GROBOGAN Kelompok 6 1. Rohmatin Maula 135040201111137 2. Devino Primanda M. 135040201111144 3. Yogi Nasrul A. 135040201111154 4. Aris Kinandar 135040201111156

description

pengantar usaha tani

Transcript of Analisa Privat Dan Sosial Usaha Tani Padi

Page 1: Analisa Privat Dan Sosial Usaha Tani Padi

ANALISA PRIVAT DAN SOSIAL USAHA TANI PADI DI KABUPATEN GROBOGAN

Kelompok 6

1. Rohmatin Maula 135040201111137

2. Devino Primanda M. 135040201111144

3. Yogi Nasrul A. 135040201111154

4. Aris Kinandar 135040201111156

 

Page 2: Analisa Privat Dan Sosial Usaha Tani Padi

Pendahuluan

Menurut Hadisapoetro (1973) usaha tani merupakan suatu usaha yang sangat kompleks.

Seorang juru tani berperan sebagai investor, pemimpin dan karyawan

Kabupaten-kabupaten di Jawa Tengah dengan produksi padi yang cukup besar adalah kabupaten Cilacap, Grobogan, Demak dan Sragen.

Kabupaten Grobogan memiliki ibu kota di Purwodadi

Page 3: Analisa Privat Dan Sosial Usaha Tani Padi

Bentuk usaha Tani

Menurut Suratiyah , K (2008), secara garis besar terdapat 2 bentuk usahatani yang telah dikenal yaitu usahatani keluarga (family farming) dan perusahaan pertanian (plantation).

Usahatani keluarga pada umumnya bersifat subsisten, komersial maupun semi komersial (transisi dari subsisten ke komersial

Perusahaan pertanian selalu bersifat komersial, selalu mengejar keuntungan dengan memperhatikan kualitas maupun kuantitas produknya.

Page 4: Analisa Privat Dan Sosial Usaha Tani Padi

Usaha Tani Padi di Kabupaten Grobogan

Usahatani padi di Jawa Tengah tidak efisien

Yang berarti usahatani padi layak untuk diteruskan

Petani padi di Kabupaten Grobogan rata-rata berumur 46 tahun, menempuh pendidikan formal selama 9 tahun.

luas lahan garapan 0,5265 Ha dan produksi sebesar 47 kuintal (basah)

Usahatani padi dilakukan dengan sistem monokultur tanpa tumpang sari dengan komoditas lain

Sebagian besar petani (90%) menjual hasil produksinya dengan sistem tebasan.

Usahatani padi tidak menguntungkan bagi petani yang mengusahakan dan bagi masyarakat secara keseluruhan. petani padi terlalu banyak menggunakan input pupuk kimia dan pestisida, sehingga pengeluaran yang harus dikeluarkan sangat tinggi, yaitu 60% dari total biaya.

Page 5: Analisa Privat Dan Sosial Usaha Tani Padi

MASALAH USAHA TANI

Rendahnya pendapatan petani padi di Grobogan berkaitan pula dengan keengganan petani untuk menerapkan teknologi baru dalam usahataninya.

Petani masih berpegang pada pola-pola produksi yang sudah lama ditingkalkan oleh negara lain.

Pertanian masih ditujukan pertama-tama untuk menghasilkan bahan-bahan untuk keperluan konsumsi sendiri

Sebanyak 83% petani sampel memiliki luas garapan kurang dari 0,5 Ha.

Sempitnya lahan usahatani yang dimiliki, serta keterbatasan modal dalam usahatani menyebabkan petani padi di Grobogan tetap memilih untuk membudidayakan padi sebagai sumber pangan pokok

Page 6: Analisa Privat Dan Sosial Usaha Tani Padi

Alasan Petani tidak pindah komoditas

Petani mempertimbangkan aspek resiko dalam usahatani padi.

Resiko usahatani padi adalah lebih kecil dibandingkan dengan resiko pengusahaan komoditi yang lain.

Selain untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, padi juga dijual untuk memenuhi kebutuhan yang lain.

Page 7: Analisa Privat Dan Sosial Usaha Tani Padi

Kesimpulan

Usaha tani padi di Kabupaten Grobogan tidak efektif, hal ini dikarenakan :

a. Input usaha tani padi terlalu banyak.

b. Biaya produksi usaha tani padi mencapai 60%

c. Petani enggan menerapkan teknologi dalam budidaya tanaman padi.

Petani enggan pindah komoditas karena :

a. Resiko usaha tani padi kecil.

b. Selain untuk konsumsi, hasil padi bisa dijual.