Analisa Perusahaan HM Sampoerna

18
Analisa Perusahaan PT. HM Sampoerna Nama : Topan Darma Purwanto Prodi : Magister Manajemen Nim : 201210280211023

description

contoh analisa perusahaan sampoerna

Transcript of Analisa Perusahaan HM Sampoerna

Page 1: Analisa Perusahaan HM Sampoerna

Analisa Perusahaan PT. HM Sampoerna

Nama : Topan Darma Purwanto

Prodi : Magister Manajemen

Nim : 201210280211023

MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2012/2013

Page 2: Analisa Perusahaan HM Sampoerna

ANALISIS SWOT PT . HM SAMPOERNA

Profil Perusahaan

HM Sampoerna adalah salah satu perusahaan rokok terkemuka di Indonesia. Perusahaan

adalah produsen sejumlah merek rokok kretek ternama seperti Sampoerna Hijau, Sampoerna A Mild,

dan “Raja Kretek ” y ang melegenda, yaitu Dji Sam Soe. Sejak akuisisi perusahaan rokok ini oleh

Philip Morris International pada tanggal 18 Mei 2005, kami telah menjadi bagian dari salah satu

perusahaan rokok terbesar di dunia. Kini HM Sampoerna juga mendistribusikan merek Marlboro di

Indonesia, yang merupakan merek rokok terlaris di dunia. Sejak perusahaan ini didirikan oleh Liem

Seeng Tee pada tahun 1913, tujuan perusahaan adalah untuk menawarkan pengalaman merokok

yang terbaik kepada para perokok dewasa di Indonesia. Perusahaan meraih tujuan ini dengan terus

mencari apa yang diinginkan oleh para konsumen, dan memberikan produk terbaik untuk memenuhi

kebutuhan mereka. Perusahaan bangga atas reputasi dalam kualitas, inovasi dan kesempurnaan. Pada

tahun 2007, HM Sampoerna memiliki pangsa pasar sebesar 28,0 % di pasar rokok Indonesia,

berdasarkan hasil Audit Ritel AC Nielsen. HM Sampoerna memiliki lebih dari 30.000 karyawan di

Indonesia.

Visi dan Misi Sampoerna

Visi PT HM Sampoerna Tbk ( " S ampoer na" ) terkandung dalam “Falsafah Tiga Tangan”.

Falsafah tersebut mengambil gambaran mengenai lingkungan usaha dan peranan Sampoerna di

dalamnya. Masing-masing dari ketiga ” Tangan” , yang mewakili perokok dewasa, karyawan dan

mitra bisnis, serta masyarakat luas, merupakan pihak yang harus dirangkul oleh Sampoerna untuk

meraih visi menjadi perusahaan paling terkemuka di Indonesia.

Misi : Kami meraih ketiga kelompok ini dengan cara sebagai berikut :

1. Memproduksi rokok berkualitas tinggi dengan harga yang wajar bagi perokok dewasa

Sampoerna berkomitmen penuh untuk memproduksi sigaret berkualitas tinggi dengan harga yang

wajar bagi konsumen dewasa. Ini dicapai melalui penawaran produk yang relevan dan inovatif untuk

memenuhi selera konsumen yang dinamis.

Page 3: Analisa Perusahaan HM Sampoerna

2. Memberikan kompensasi dan lingkungan kerja yang baik kepada karyawan dan membina

hubungan baik dengan mitra usaha

Karyawan adalah aset terpenting Sampoerna. Kompensasi, lingkungan kerja dan peluang yang baik

untuk pengembangan adalah kunci utama membangun motivasi dan produktivitas karyawan. Di sisi

lain, mitra usaha kami juga berperan penting dalam keberhasilan kami, dan kami mempertahankan

kerjasama yang erat dengan mereka untuk memastikan vitalitas dan ketahanan mereka.

3. Memberikan sumbangsih kepada masyarakat luas

Kesuksesan Sampoerna tidak terlepas dari dukungan masyarakat diseluruh Indonesia. Dalam

memberikan sumbangsih, kami memfokuskan pada kegiatan pengentasan kemiskinan, pendidikan,

pelestarian lingkungan, penanggulangan bencana dan kegiatan sosial karyawan.

ANALISIS SWOT

- Strength

1. Kualita Bahan Baku

Kualitas bahan baku rokok sampoerna sudah terpercaya, kualitas bahan baku menjadi andalan

sampoerna untuk bersaing dengan empat perusahaan rokok besar Indonesia lainnya (Gudang garam,

Djarum, Bentoel Prima dan Wismilak ) .

2. Menguasai pangsa pasar

Produk - produk rokok sampoerna secara keseluruhan menguasai pangsa pasar rokok

Indonesia dengan pangsa pasar 24,2 %, posisi runner-up Gudang Garam 23,6 dan pada peringkat

ketiga Djarum 20,4 %.

3. Kredibilitas Perusahaan

Perusahaan yang telah berdiri hampir mencapai seratus tahun pastinya memiliki kredibilitas

perusahaan yang baik. Kredibilitas Sampoerna tidak dibangun dalam semalam, tetapi melalui jalan

yang panjang dan berbagai prestasi yang telah ditorehkan. Kredibilitas perusahaan inilah yang

menjadi dasar terbentuknya trust ‘kepercayaan’ dari para stakeholder yang terbukti menjadi poin

krusial dalam pengembangan suatu bisnis.

4. Budaya Perusahaan

Page 4: Analisa Perusahaan HM Sampoerna

Budaya perusahaan dalam tubuh sampoerna sudah menjadi spirit d’corps sampoerna. Dalam

kegiatan sehari-hari budaya perusahaan tersebut menjiwai seluruh aktifitas karyawan sehingga kinerja

karyawan menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan adanya budaya perusahaan yang baik maka

perusahaan akan mampu bertahan dan berkembang lebih baik lagi.

5. Nilai capital yang besar

Setelah Philip Morris menjadi pemilik dominan saham perusahaan. Sampoerna memiliki

capital yang cukup besar dan jaminan tersedianya modal dibawah naungan perusahaan rokok raksasa

dunia. Dengan tersedianya dana yang besar, memudahkan perusahaan untuk menjalankan strategi

pemasaran dan kegiatan operasional perusahaan.

6. Sumber daya manusia yang kreatif

Rata-rata karyawan di perusahaan ini mempunyai skill yang bagus dan kemampuan yang

mumpuni. Dan tidak heran perusahaan ini berjalan dengan baik dan stabil berkat kerja keras para

karyawan.

7. Produk yang rata-rata terjual dan di sukai para konsumen di dalam negeri

Contohnya rokok Sampurna A mild yang banyak diminati khususnya para remaja karena

rokok tersebut terdapat nikotin yang rendah dan bentuknya yang mini hingga banyak remaja yg

mengkonsumsinya.

- Weakness

1. Harga yang cukup mahal

Harga yang cukup mahal menjadi kelemahan sampoerna yang sangat terlihat dimata

competitor. Harga cukup mahal ini beralas dari biaya promosi yang besar dan bahan baku yang mahal.

2. Kurang diminatinya produk rokok SKM mild di Internasional

Para perokok luar negeri sudah terbiasa dengan rokok putih dan sudah candu dengan rasa

yang diberikan oleh rokok putih, kehadiran rokok kretek mild tidak bias menggeser kedudukan rokok

putih sebagai rokok no.1 diluar negeri untuk saat ini.

3. Kalahnya pangsa pasar SKM filtered dari para pesaing.

Page 5: Analisa Perusahaan HM Sampoerna

Walaupun Dji Sam Soe Filtered memilki kualitas tembakau dan cengkeh yang tidak kalah

dari para pesaing, tetapi perbedaan harga membuat Dji Sam Soe filter tidak bisa menggeser

kedudukan Gudang Garam Internasional dari peringkat pertama, minimnya distribusi dan promosi

membuat posisi Gudang Garam Internasional sebagai Champion.

4. Modal yang cukup besar untuk mengadakan event

Pengalokasian yang dipakai sampoerna untuk membuat suatu event, terlebih lagi event yang

dibuat adalah event berkala (Java Jazz, Jak jazz, IBL, Proliga, COPA, Soundrenaline dan A mild live

wanted) dengan jangka waktu setahun sekali event tersebut dilaksanakan, sudah terhitung ada tujuh

event besar yang harus didanai setiap tahunnya. Dengan adanya event berkala tersebut sampoerna

harus menyediakan dana yang cukup besar .

- Opportunity

1. Trend pasar positif untuk rokok Low Tar Low Nicotine (LTLN) di Indonesia

Perlu diketahui lagi bahwa rokok akan menyebabkan kecanduan dan kecanduan tersebut tidak

hanya karena rokoknya tetapi juga karena rasa yang diberikan oleh rokok tersebut, kecanduan tersebut

membuat seseorang tidak bisa pindah ke produk lain. Dilihat dari pengertian diatas, dapat disimpulkan

bahwa perokok telah menjadi penyumbang laba tetap untuk perusahan rokok. Meningkatnya jumlah

anak muda yang merokok dan banyak strategi yang diluncurkan produsen LTLN untuk menarik para

anak muda dengan event music menyebabkan banyaknya anak muda yang menggemari rokok LTLN,

memberikan angin perubahan untuk industry rokok dimasa mendatang karena anak muda yang

merokok LTLN saat ini tidak bisa pindah ke merk lain dikarenakan dia sudah candu dari rasa yang

diberikan rokok tersebut. Tingginya kesadaran kesehatan masyarakat dan gaya hidup yang

menganggap rokok LTLN lebih keren memungkinkan perubahan trend pada industry rokok.

2. Banyaknya spot yang terdapat pada event untuk mempromosikan produk baru

Banyaknya event yang diadakan sampoerna menjadi kesempatan bagi sampoerna untuk

mempromosikan produk baru tanpa dipungut biaya advertising. Dengan banyaknya event, akan

meningkatkan brand awareness yang dimiliki produk tersebut sehingga memudahkan produk itu

dikenal dan diingat customer.

3. Kemungkinan produk baru

Page 6: Analisa Perusahaan HM Sampoerna

Besarnya modal yang dimiliki sampoerna dan kerjasamanya dengan Philip Morris,

memungkinkan Sampoerna untuk mengembangkan produk baru apabila ada pasar yang cocok.

4. Beralihnya customer rokok competitor kerokok LTLN Sampoerna.

Tingginya kesadaran akan kesehatan masyarakat memungkinkan pindahnya customer rokok

GG dan Djarum kerokok LTLN Sampoerna atau A mild. Besarnya kemungkinan pindah sangat tinggi

karena tingginya kesadaran akan kesehatan dan rasa dari rokok sampoerna memiliki kemiripan

dengan rokok SKM GG Internasional dan Djarum Super.

- Threats

1. Regulasi dan perda mengenai anti-rokok

Perda ini memungkinkan penurunan jumlah perokok dan permintaan atas rokok yang terjadi

disuatu daerah yang memiliki perda anti-rokok.

2. Kompetitor dari rokok jenis Mild

Dilihat dari trend positif rokok mild, banyak dari produsen rokok mulai merambah pangsa

pasar rokok mild. Untuk saat ini produsen rokok besar sudah memproduksi rokok mild,Gudang

Garam ada Surya Signature, dari pihak Djarum lahir LA Light, yang cukup mengancam Sampoerna

saat ini, dari kubu Bentoel Prima ada Starmild yang berada di posisi ketiga pangsa pasar rokok mild,

bahkan produsen rokok kecil seperti Nojorono Tobacco Indonesia ikut meramaikan industry rokok

Indonesia dengan mengusung produk Class Mild yang menduduki peringkat runner-up.

Bertambahnya competitor menambah ketatnya persaingan rokok di Indonesia, akhirnya ada yang

tersingkir dari persaingan tersebut .

3. Bertambahnya competitor rokok jenis mild

Pangsa pasar rokok mild yang menjanjikan di masa depan memungkinkan munculnya

pendatang baru dalam persaingan industry rokok mild.

4. Tingginya pajak rokok

Tingginya pajak rokok membuat rendahnya daya beli masyarakat terhadap rokok sehingga

terjadi penurunan permintaan rokok.

5. Berkurangnya event yang disponsori perusahaan rokok.

Page 7: Analisa Perusahaan HM Sampoerna

Berkurangnya event yang disponsori rokok merupakan impact dari mindset masyarakat yang

mendukung anti-rokok dan ingin mengurangi promosi rokok yang terdapat pada event khususnya

event anak muda. Dengan berkurangnya event yang disponsori perusahaan rokok membuat

perusahaan rokok sulit untuk mempromosikan produknya dan seiring berjalannya waktu tingkat

awareness akan berkurang.

Jadi kesimpulan dari analisis PT SAMPOERNA tersebut menurut dari S W O T, bisa kita

lihat dari analisis dan grafiknya, perusahaan ini mempunyai kekuatan yang. Sedangkan kelemahan

dari perusahaan tersebut tidak terlalu buruk, perkembangannya cukup bagus bila di lihat dari produk

yang baru di keluarkan untuk konsumen dan untuk menstabilkan perusahaan, dan yang terakhir yaitu

masalah atau kendala perusahaan sedikit berat, karena adanya regulasi dari pemerintah daerah dan

pusat, kemudian banyak pesaing – pesaing yg kuat dari perusahaan rokok yang ada .

Segmentasi, Targeting, Positioning

- Segmentasi

Dalam segmentasi pasar rokok A-mild, lebih ke arah Segmentasi Demografi yaitu upaya

membagi pasar menjadi sejumlah kelompok berdasarkan variable-variabel seperti usia, gender,

ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaann, pendidikan, agama, ras dan

kebangsaan. Sampoerna A-mild membagi masyarakat kedalam segmen masyarakat terdidik yang

mengerti benar akan bahaya merokok tetapi tetap memilih untuk merokok. Pada segmen masyarakat

terdidik, terdapat konsumen yang sangat potensial bagi produsen rokok, yaitu kalangan anak muda

terdidik yang mengetahui dampak rokok, tetapi mengambil resiko untuk merokok. Nantinya dapat

menjadi konsumen jangka panjang bagi perusahaan, karena rokok dapat menimbulkan keterikatan.

Apabila konsumen anak muda terikat, maka perusahaan akan memiliki potensi konsumen yang akan

loyal dalam jangka panjang.

- Targeting

Targeting adalah cara perusahaan untuk mengoptimalkan penetrasi pasar. Berbagai segmen

dievaluasi untuk memutuskan berapa banyak serta segmen mana yang harus dilayani. Karena itu,

Page 8: Analisa Perusahaan HM Sampoerna

perusahaan harus dapat jeli menggunakan konsep prioritas, variabilitas, dan fleksibilitas. A Mild

sendiri menetapkan target konsumennya pada perokok muda dewasa dengan rentang usia 18-25

tahun.

Pria dewasa, dimana saat ini mayoritas perokok LTLN adalah wanita. Dengan dikeluarkan

produk rokok kretek baru yang lebih ringan, Sampoerna A-mild mengincar pangsapasar pria yang

lebih memilih rokok kretek untuk beralih ke rokok LTLN dengan rasa yang lebih halus.

Wanita Modern. Target utama dari Sampoerna A-mild tetap pria. Namun pihak dari PT HM

Sampoerna tetap mencoba menggaet perokok wanita lebih banyak lagi.

- Positioning

Positioning, yaitu cara menempatkan produk di benak konsumen agar dipersepsi berbeda dan

relatif lebih unggul dibanding produk pesaing. Perusahaan harus dapat menentukan posisi produk

berdasarkan atribut produk yang khas, menurut kelas-kelas penggunaan tertentu, atau menurut kelas

produk tertentu. Dengan kata lain, setiap perusahaan harus membangun keunggulan bersaing yang

khas untuk menarik konsumen. Untuk bisa membuat konsumen mengingat suatu produk, diperlukan

kata-kata atau gambar yang menarik yang nantinya bisa melekat dibenak konsumen. A-mild telah

melekat dibenak konsumen dengan theme-nya yang selalu berubah-rubah tetapi selalu diingat

konsumen. Tema “How Low Can You Go” merupakan introduction theme, karena saat itu rokok mild

merupakan kategori produk yang baru bagi pasar Indonesia. Dengan iklan televisi (TVC) yang begitu

unik yaitu animasi icon-icon yang bermain limbo, ditampilkan icon A Mild yang mampu bermain

limbo hingga mistar diturunkan sangat rendah. Jelas bahwa pesan positioning yang ingin disampaikan

adalah bahwa A Mild memiliki kandungan tar dan nikotin yang paling rendah dibanding brand lain.

Lalu positioning ”How Low Can You Go” ini berusaha diperkuat lagi dengan tema “Bukan

Basa Basi”. Dalam iklan-iklan bertema ”Bukan Basa Basi” ini, A Mild sebagai sebuah brand mulai

memainkan teknik yang saya sebut sebagai parallel positioning. Seluruh eksekusi dari TVC maupun

print ad ”Bukan Basa Basi” begitu jauhnya, bahkan tidak berhubungan sama sekali dengan atribut

produk A Mild sendiri.

Setelah itu A Mild juga menggunakan tema “Others Can Only Follow”, yang secara implisit

ingin menyampaikan bahwa brands rokok mild yang lain hanya bisa ikut-ikutan A Mild dan bukanlah

rokok mild yang orisinil.

Page 9: Analisa Perusahaan HM Sampoerna

Pada pertengahan 2005, A Mild tampil beda dengan tema yang bertahan hingga saat ini, yaitu

“Tanya Kenapa”. Tema ini menarik karena begitu berani menyentuh secara langsung berbagai isu

sosial dan memprovokasi audiens dengan pertanyaan ”Tanya Kenapa”. Contohnya adalah print ad dan

baliho yang bergambar beberapa oven dengan toga di dalamnya, dan dengan harga di setiap toga. Di

setiap toga ada label-label ”sarjana”, ”sarjana luar negeri” dan sejenisnya. Lalu iklan ini memiliki

tagline ”Mau Pintar Kok Mahal. Tanya Kenapa”. Berbagai TVC, print ad, dan baliho bertema Tanya

Kenapa begitu banyak menghujani publik. Mungkin kita masih ingat TVC ini, ”Taat Kalo Nggak Ada

Yang Liat. Tanya Kenapa”, serta ”Jalan Pantas Dianggap Pantas. Tanya Kenapa”. Iklan-iklan A Mild

ini cerdas, menggigit, sekaligus engaging karena tema yang diangkat adalah sehari-hari.

Differentiation, Marketing Mix, dan Selling

- Differentiation

Diferensiasi adalah usaha untuk membebaskan produk dari komoditas. Komoditas berarti

suatu proses di mana konsumen tidak bisa membedakan lagi antara satu produk dengan produk lain

yang sejenis. Sampoerna A Mild merupakan hasil sebuah keseimbangan perpaduan antara tembakau

jawa, amerika, dan tembakau berkualitas lainnya. Rasa dan aroma Sampoerna adalah hasil dari

persembahan tersendiri dari cengkeh alam terbaik. Selain itu diferensiasi yang terdapat pada

Sampoerna A-mild juga terletak pada image yang tergambarkan pada produk Sampoerna A-mild itu

sendiri, yaitu menggambarkan pribadi yang berjiwa muda, menyukai music dan entertainment.

- Marketing Mix

Bauran pemasaran (marketing mix) adalah variabel-variabel yang dapat dikendalikan dan

digunakan oleh sebuah perusahaan untuk memperoleh respons yang diinginkan dari pasar sasaran.

Selama ini, bauran pemasaran yang dikenal adalah pendapat Jerome Mc. Carthy, yaitu: produk

(product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion). Keempat unsur ini dikombinasikan

dan dikoordinir agar pemasaran berjalan seefektif mungkin

Page 10: Analisa Perusahaan HM Sampoerna

1. Product

A Mild adalah rokok yang rendah kadar tar dan nikotin nya. Secara resmi, produk A Mild

diluncurkan pada 18 Desember 1989 dengan kandungan 14 mg tar dan 1.0 mg nikotin per pak-nya. A

Mild juga merupakan rokok pertama yang mendobrak pasar Indonesia dengan penampilannya yang

unik, yakni dengan ukuran keliling lingkaran rokok 22 mm dan panjang rokok 90 mm. Produk ini

sangat sukses di pasaran karena dapat memenuhi keinginan perokok yang ingin menerapkan pola

hidup sehat.

2. Price

Dari konteks harga, A Mild terbilang cukup mahal, dengan membandrol harga bagi konsumen

akhir sebesar Rp. 12.500,- untuk setiap packnya.

3. Place

Strategi distribusi yang digunakan oleh Sampoerna dalam mendistribusikan rokoknya

menggunakan distributor tunggal, yaitu melalui PT Panamas. Sedangkan dalam tingkatan saluran

distribusi, Sampoerna menggunakan saluran distribusi tiga tingkat, dimana distributor tunggalnya

yaitu PT Panamas menyalurkannya ke dua perantara lain, yaitu agen dan pengecer yang

didistribusikan ke semua wilayah di Indonesia, bahkan sampai ke daerah-daerah maupun pedesaan.

4. Promotion

Beberapa bentuk promosi utama yang dilakukan oleh Sampoerna A-mild untuk konsumen

akhir adalah event atau sponsorship. Beberapa bentuk event atau sponsorship yang dilakukan oleh

Sampoerna A-mild memang diakui sebagai bentuk promosi yang menarik banyak perhatian misalnya

saja kampanye iklan yang berkali-kali meraih penghargaan bergengsi pada skala nasional sebagai

iklan terbaik dan event atau sponsorship besar beskala nasional dengan kemasan yang unik dan

menarik (Soundrenaline, A-mild live on TV, Java Jazz, dll).

Page 11: Analisa Perusahaan HM Sampoerna

- Value

1. Brand

Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau gabungan semuanya yang

diharapkan mengidentifikasikan dan membedakan barang atau layanan seseorang atau sekelompok

penjual. Sampoerna meluncurkan suatu produk dalam mengembangkan jajaran merek rokok dengan

label A yang ditandai dengan peluncuran A-mild sebagai rokok yang berkadar tar dan nicotine rendah

(LTLN).

2. Service

Salah satu nilai dari value yaitu service yang dilakukan A-mild adalah direct selling yang

dilakukan di café-café terkemuka di Jakarta. Bentuk direct selling yang dilakukan oleh pemasar A-

mild ditujukan untuk memberikan service excellent bagi perokok A-mild ataupun bukan perokok A-

mild agar beralih ke A-mild, selain direct selling service yang dilakukan oleh brand A Mild adalah

mengadakan konser musik dimana konsumen di manjakan dengan dipanggil nya band – band musik

papan atas Indonesia.

3. Process

Proses tercipta bila setiap orang dalam perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung,

terlibat dalam proses pemuasan konsumen. Proses yang dilakukan oleh HM Sampoerna khususnya

produk A-mild untuk mencapai kepuasan konsumen adalah dengan sering mengadakan event-event

atau sponsorship yang melibatkan konsumen secara langsung. Contohnya Soundrenaline dan A-mild

live wanted, karena dengan mengadakan event-event semacam itu perusahaan menginginkan agar

konsumen dapat merasa menjadi bagian dari A Mild

- Competitor

Kompetitor adalah orang atau lembaga yang menjadi saingan kita yang mungkin di balik itu

mereka mempunyai niat yang sama seperti kita. Dimensi general menggambarkan jumlah pesaing

yang berada dalam industri, termasuk produk subtitusi. Selain itu, dimensi ini juga mencakup pesaing

potensial pada masa yang akan datang. Untuk itu, yang perlu dilakukan adalah menganalisis berapa

jumlah pesaing perusahaan. Jika kandungan tar dan nikotin A Mild adalah 14 mg dan 1,0 mg sehingga

berani keluar dengan kampanye How low can you go?, Star Mild lebih rendah lagi, yaitu 12 mg dan

0,9 mg. Ini dijadikan senjata untuk menantang A Mild lewat kampanye bertema: Lower than low.Dan,

Page 12: Analisa Perusahaan HM Sampoerna

karena pasar sudah relatif terbentuk, Star Mild dapat lebih cepat diterima pasar. Apalagi posisi harga

Star Mild yang berada di bawah A Mild juga sangat cocok dengan kondisi saat itu, di mana krisis

ekonomi mulai melanda negeri ini. Tahun 2000, menurut data ritel AC Nielsen, Star Mild telah

menguasai 3% pangsa pasar rokok secara keseluruhan, dan semakin dekat dengan A Mild yang

menguasai 4,1% pasar rokok nasional.

Dibanding rokok mild lainnya, Clas Mild menyasar konsumen yang lebih bawah. Dengan

Harga yang sedikit murah Clas Mild pun mendapatkan sambutan yang sangat baik dari konsumen.

Kehadiran Clas Mild ternyata cukup mengusik posisi Star Mild. Untuk menghambat Clas Mild, BP

pun mengambil manuver berani dengan meluncurkan rokok mildketiganya, X Mild yang dari posisi

harga sengaja dirancang setara dengan Clas Mild.

- Market Share

Di bisnis rokok Indonesia, Sampoerna A Mild merupakan pionir rokok rendah tar dan nikotin

di Indonesia yang menjadi pemimpin pasar (market leader) rokok jenis mild dengan penguasaan pasar

sejumlah 50% pada produk sejenis yang dikeluarkan perusahaan lain. Dalam kontek pemasaran A

Mild telah meraih equitas merek dalam pandangan masyarakat kita. A Mild meraih equitas merek

tersebut karena keberhasilannya dalam memadukan konten, konteks dan infrastruktur yang dimiliki,

mendapatkan mind share, heart share dan market share pada masyarakat. Ketiga hal yang didapatkan

tersebut pada akhirnya membawa A Mild mencapai pada equitas merek. Dalam pencapaian tersebut A

Mild juga tidak terlepas dari saluran komunikasi yang selalu tampil nyleneh namun terbukti sangat

efektif, kekreatifan dan keinovatifan yang selalu dihadirkan menjadi ciri khas tersendiri, baik dari

iklan yang ditampilkan di media elektronik televisi maupun promosi-promosi penjualan yang

dilakukan melalui event-event.

- Product Life Cycle

Dalam prakteknya produk A-Mild termasuk PLC dalam tempo cepat dikarenakan banyak

pembelinya kira-kira 3 Bulan setelah produksi dan dipasarkan. Produk A-Mild akan ditarik kembali

oleh salesnya untuk di Refresh (PenSauce-an kembali) dan dipasarkan kembali. Setelah 3 bulan

berikutnya produk A-Mild akan ditarik kembali untuk di Disposal (dihancurkan). Dengan melakukan

hal ini perusahaan ingin memberikan rasa yang fresh dalam setiap batang rokok A Mild.

Page 13: Analisa Perusahaan HM Sampoerna

Demikan hasil analisis SWOT, VISI MISI, STP, Marketing MIX dari saya tentang PT HM

Sampoerna yang notabene merupakan salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia.