Analisa permintaan akan tenagakerja

8
Resume Materi Bab V Analisa Permintaan akan Tenaga Kerja Disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomika SDM, SDA, dan Lingkungan Dosen Pembimbing : Ngadiyono, S.Pd. Disusun Oleh : Nama : Wurdiyanti Yuli Astuti NIM : 12804244014 Kelas : B / 2012 PRODI PENDIDIKAN EKONOMI

description

Ekonomika SDM SDA dan Lingkungan

Transcript of Analisa permintaan akan tenagakerja

Page 1: Analisa permintaan akan tenagakerja

Resume Materi Bab V

Analisa Permintaan akan Tenaga Kerja

Disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomika SDM, SDA, dan Lingkungan

Dosen Pembimbing : Ngadiyono, S.Pd.

Disusun Oleh :

Nama : Wurdiyanti Yuli Astuti

NIM : 12804244014

Kelas : B / 2012

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2014

Page 2: Analisa permintaan akan tenagakerja

ANALISA PERMINTAAN AKAN TENAGAKERJA

1. Fungsi Permintaan satu Perusahaan akan Tenaga KerjaJika suatu perusahaan memiliki 99 orang karyawan, pengusaha akan

mempertimbangkan apakah perlu menambah karyawan menjadi 100 atau mengurangi menjadi 98 dengan dasar :a. Tambahan hasil/output (tambahan hasil marjinal atau marginal physical

product dari karyawan /MPPL) yang diperoleh pengusaha sehubungan dengan penambahan seorang karyawan.

b. Jumlah uang (penerimaan marjinal atau marginal revenue (MR) yaitu nilai MPPL tadi) yang akan diperoleh pengusaha dengan tambahan hasil marjinal tersebut. MR = VMPPL = MPPL x P- VMPPL = Value Marginal physical product of labor, nilai pertambahan hasil

merjinal karyawan- P = Harga jual barang yang diproduksi per unit

Lalu pengusaha akan membandingkan MR dengan biaya mempekerjakan seorang karyawan (W) atau dinamakan biaya marjinal atau marginal cost (MC). Bila MR lebih besar dari W maka menambah karyawan akan menguntungkan pengusaha. Pengusaha akan terus menambah jumlah karyawan jika MR lebih besar dari W.

Misal tenaga kerja terus ditambah sedangkan laat-alat dan faktor produksi lain jumlahnya tetap maka perbandingan alat-alat produksi untuk setiap pekerja menjadi lebh kecil dan tambahan hasil marjinal menjadi lebih kecil pula. Semakin bertambahnya karyawan yang dipekerjakan, semakin kecil MPPL nya dan nilai MPPL itu sendiri, dan dinamakan hukum diminishing returns. Dilukiskan dalam garis DD.

Analisa Permintaan akan Tenaga Kerja 1

Upah

Penempatan0

W2W

W1

A N A

D = MPP L x P

VMPPLD

Page 3: Analisa permintaan akan tenagakerja

Fungsi Permintaan terhadap tenaga kerjaGrafik diatas melukiskan fungsi permntaan dari satu perusahaan terhadap

karyawan atau pekerja. Fungs dapat berbeda antar perusahaan tergantung tingkat produktivitas masing-masing faktor dan efisiensi. Fungsi permintaan nasional adalah jumlah permintaan tiap-tiap perusahaan, atau dengan menjumlahkan secara horizontal grafik DD pada masing-masing perusahaan.

Garis DD adalah nilai hasil marjinal karyawan (value marginal physicalproduct of labor VMPPL)untuk setiap tingkat penempatan. Misalnya jika OA = 100 orang, maka nilai hasil kerja orang yang ke 100 dinamakan VMPPL-nya dan besarnya = MPPL x P = W1. Nilai ini lebih besar dari W yang berlaku.

Pengusaha dapat terus menambah laba perusahaan dengan mempekerjakan tenagakerja hingga ON. Di titik N pengusaha mencapai laba maksimum dan nilai MPPL x P sama dengan upah karyawan. Jadi laba maksimum bila MPPL x P = W

Penambahan tenaga kerja melebihi ON misal OB akan mengurangi keuntungan pengusaha karena pengusaha membayar upah yang berlaku (W) padahal nilai hasil marjinal yang diperoleh hanya sebesar W2 yang lebih kecil dari W. Jadi pengusaha menghindari jumlah karyawan melebihi ON. Tapi penambahan karyawan lebih besar dari ON dapat dilakukan jika tingkat upah dibawah W atau jika pengusaha mamu menaikkan harga jual barang.

Harga barang dan jumlah karyawan yang dapat dipekerjakan adalah bahwa reaksi terhadap peningkatan upah :

a. Pengusaha menuntut peningkatan produktivitas kerja karyawannya sedemikan rupa sehingga pertambahan produksi yang dihasilkan karyawan senilai dengan pertambahan upah yang dterimanya, atau bila ini tidak dapat terlaksana,

b. Pengusaha terpaksa menaikkan harga jual barang,c. Pengusaha mengurangi jumlah karyawan yang bekerja,d. Pengusahamelakukan kombinasi dari dua diantara ketiga alternatif

diatas atau kombinasi ketiganya.

2. Elastisitas Permintaan akan TenagakerjaYaitu persentase perubahan permintaan akan tenagakerja sehubungan

dengan perubahan 1% tingkat upah.

e= ∆ N /N∆W /W

∆ N=Perubahan jumlah pekerja yang terjadiN=Jumlah pekerjamula−mula∆W=Besarnya perubahantingkat upah ,W=Tingkat upah yangberlaku

e= ∆ N∆W

xWN

atau e=dNdW

xWN

Analisa Permintaan akan Tenaga Kerja 2

Page 4: Analisa permintaan akan tenagakerja

Bila tingkat upah naik, jumlah orang yang dipekerjakan menurun dan

sebaliknya. Jadi ∆ N∆W

dandNdW

adalah negatif .elastisitas permintaan tenaga kerja

juga akan negatif.Besar kecilnya elastisitas permintaan tergantung 4 faktor, yaitu :

1. Kemungkinan substitusi tenaga kerja dengan faktor produksi lain, misal modal. Semakin kecil kemungkinan mensubstitusikan modal dan tenaga kerja semakin kecil pula elastisitas permintaan akan tenaga kerja. Elastisitas semakin kecil bila keahlia atau ketrampilan golongan tenaga kerja itu semakin tinggi dan khusus (dokter, pilot, dll). Elastisitas semakin besar jika tenaga kerja mudah diganti dengan mesin/alat dan keahlian lain. Contoh, buruh tani.

2. Elastisitas permintaan barang yang dihasilkan. Kenaikan harga jual menurunkan permintaan masyarakat dan akhirnya menurunkan permintaan tenaga kerja. Semakin besar elastisitas permintaan terhadap barang hasil produksi maka semakin besar elastisitas terhadap permintaan tenaga kerja.

3. Proporsi biaya karyawan terhadap seluruh biaya produksi. Elastisitas permintaan tenaga kerja akan tinggi bila proporsi biaya karyawan terhadap biaya keseluruhan juga besar.

4. Elastisitas persediaan faktor produksi pelengkap lainnya(modal, tenaga listrik, bahan mentah, dll). Semakin besar elastisistas penyediaan faktor pelengkap dalam produksi maka semakin besar elastisitas permintaan tenaga kerja.

3. Shift dalam Permintaan Perubahan tingkat upah mengakibatkan perubahan dalam permintaan

tenagakerja . perubahan yang terjadi dalam jangka pendek tergantung besarnya elastisitas permintaan tenaga kerja yang dipengaruhi kemungkinan substitusi tenaga kerja dan faktor produksi lain, elastisitas permintaan hasil produksi, proporsi biaya karyawan terhadap jumlah seluruh biaya produksi, dan elastisitas penyediaan faktor pelengkap lainnya.

Perubahan dalam jangka pendek adalah perubahan yang terjadi sepanjang garis permintaan (DD), dan dapat terjadi dalam bentuk loncatan atau shift. Perubahan ini dapat diakibatkan adanya :

a. Perubahan pola konsumsi masyarakat karena ketimpangan penghasilan dari orang yang bekerja di sektor golongan pertama meningkat dengan cepat dibandingkan pertambahan penghasilan orang yang bekerja di sektor yang pertumbuhannya lambat.

b. Peningkatan produktivitas tenaga kerja karyawan yang dapat mempengaruhi kesempatan kerja melalui 3 cara yaitu melepaskan sebagian karyawan karena produktivitas bertambah, peningkatan produktivitas menurunkan biaya produksi per unit dan harga jual akan

Analisa Permintaan akan Tenaga Kerja 3

Page 5: Analisa permintaan akan tenagakerja

turun sehingga permintaan akan barang bertambah lalu akan menaikkan permintaan tenaga kerja, dan pengusaha memilih menaikkan upah karyawan karena peningkatan produktivitas sehingga daya beli naik dan permintaan akan hasil produksi juga naik sehingga permintaan tenaga kerja ikut naik.

c. Perubahan dalam penggunaan teknologi dan metode produksi, di satu pihak menambah permintaan tenaga dalam keahlian tertentu tapi juga menurunkan permintaan akan keahlian lain seperti kemajuan penggunaan komputer meningkatkan permintaan ahli komputer tapi menurunkan permintaan ahli pembukuan, dokumentasi, dll.

4. Penyerapan dan Elatisitas Kesempatan KerjaPenduduk yang terserap dan tersebar di sektor produksi barang dan jasa

relatif besa. Tahun 1971 65,9% bekerja di sektor pertanian dan memberi kontribusi 44% terhadap pendapatan nasional. Sektor jasa menyerap 21,6% tenaga dan memberi 29,9% kontribusi. Dan sektor industri pengolahan menyerap 7,8% dan memberi 8,8% kontribusi terhadap pendapatan nasional.

Namun setiap sektor laju pertumbuhannya berbeda.Kemampuan tiap sektor dalam menyerap tenaga kerja juga berbeda . perbedaan laju pertumbuhan tersebut mengakibatkan perbedaan laju peningkatan produktivitas kerja di masibg-masing sektor dan terjadinya perubahan sektoral dalam penyerapan tenaga kerja maupun kontribusinya terhadap pendapatan nasional.

Perbedaan laju pertumbuhan pendapatan nasional dan kesempatan kerja juag menunjukan perbedaan elastisitas masing-masing sektor untuk penyerapan tenaga kerja (perbandingan laju pertumbuhan kesempatan kerja dengan laju pertumbuhan ekonomi). Elastisitas tersebut dapat dinyatakan untuk seluruh perekonomian maupun sektor atau subsektor. Jadi :

E=∆N /N∆Y /Y

dan Ei=∆∋¿∋ ¿∆Yi /YI

¿

∆ N /N= Laju pertumbuhan kesempatan kerja∆Y /Y = Laju pertumbuhan pendapatan nasional

Konsep elastisitas ini dapat digunakan untuk memeperkirakan pertambahan kesempatan kerja. k = E x gk = laju pertumbuhan kesempatan kerjag = laju pertumbuhan PDB

Atau laju pertumbuhan kesempatan kerja (k) sama dengan elastisitas kesempatan kerja (E) dikalikan laju pertumbuhan PDB.

Konsep elastisitas kesempatan kerja dapat digunakan untuk menyusun perkiraan kebutuhan tenaga kerja baik untuk masing-masing sektor maupun ekonomi keseluruhan dan menyusun simulasi perumusan kebijaksanaan

Analisa Permintaan akan Tenaga Kerja 4

Page 6: Analisa permintaan akan tenagakerja

pembangunan untuk ketenagakerjaan dengan memilih beberapa alternatif laju pertumbuhan tiap sektor, maka dihitung kesempatan kerja yang diciptakan kemudian dipilih kebijaksanaan pembangunan yang paling sesuai dengan kondisi pasar.

Analisa Permintaan akan Tenaga Kerja 5