analisa permintaan kredit

104
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KREDIT PERBANKAN PADA BANK UMUM DI PROPINSI JAWA TENGAH (periode 1990 – 2005) SKRIPSI ditulis oleh Nama : Mochamad Faza Rifai Nomor Mahasiswa : 02.313.086 Jurusan : Ilmu Ekonomi UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FAKULTAS EKONOMI YOGYAKARTA 2007

Transcript of analisa permintaan kredit

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 1/103

 

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERMINTAAN KREDIT PERBANKAN PADA BANK UMUM

DI PROPINSI JAWA TENGAH

(periode 1990 – 2005)

SKRIPSI

ditulis oleh

Nama : Mochamad Faza Rifai

Nomor Mahasiswa : 02.313.086Jurusan : Ilmu Ekonomi

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

FAKULTAS EKONOMI

YOGYAKARTA

2007

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 2/103

 

 

LAMPIRAN

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 3/103

 

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Permintaan Kredit Perbankan pada Bank Umum

di Propinsi Jawa Tengah

 periode 1990-2005

SKRIPSI

Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir 

guna memperoleh gelar sarjana jenjang strata 1

Program Studi Ilmu Ekonomi,

 pada Fakultas Ekonomi

Universitas Islam Indonesia

Oleh:

  Nama : Mochamad Faza Rifai

  Nomor Mahasiswa : 02.313.086

Program Studi : Ilmu Ekonomi

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

FAKULTAS EKONOMI

YOGYAKARTA

2007

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 4/103

 

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

“Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa skripsi ini telah ditulisdengan sungguh-sungguh dan tidak ada bagian yang merupakan penjiplakan karya oranglain seperti dimaksud dalam buku pedoman penyusunan skripsi Program Studi IlmuEkonomi FE UII. Apabila di kemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar maka Saya sanggup menerima hukuman/sanksi apapun sesuai peraturan yang berlaku.”

Yogyakarta, Desember 2007

Penulis,

Mochamad Faza Rifai

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 5/103

 

HALAMAN PENGESAHAN

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Permintaan Kredit Perbankan Pada Bank Umum

di Propinsi Jawa Tengah

periode (1990 – 2005)

  Nama : Mochamad Faza Rifai

  Nomor Mahasiswa : 02.313.086

Program Studi : Ilmu Ekonomi

Yogyakarta, Desember 2007

Telah disetujui dan disahkan oleh

Dosen Pembimbing

Diana Wijayanti SE. M.Si

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 6/103

 

HALAMAN MOTTO

Hanya kepadaMulah kami menyembah dan hanya kepadaMulahkami mohon pertolongan

( QS. Al Fatehah :5 )

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan),kerjakanlah dengan sungguh-sungguh(urusan) yang lain, dan

hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.( Qs: Alam Nasyrah 7, 8 )

Bersemangatlah terhadap segala yang bermanfaat bagimu serta mintalah pertolongan kapada Allah( al – Hadist )

Setiap manusia adalah arsitek bagi dirinyasendiri( kata mutiara )

Setiap Manusia Hidup Didalam Dunia yang penuh dengan cobaandan rintanganBeruntunglah Manusia tersebut jika dapat melaluinya dengan ikhlasdan bersyukur,Dan Merugilah manusia tersebut jika selalu mengeluh dan

menyalahkan keadaan tanpa berusaha sedikitpun. 

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 7/103

 

HALAMAN PERSEMBAHAN

Seiring rasa Syukurku, Karya inikupersembahkan untuk :

-Unt uk-Mu

YaaRobbsebagaisalahsatuwujud ibad 

ahk u.

-  Ya

Rosul,Muhammad saw,sebagaisuritaulada

nBagiKehidupanManusiaDiBumi

-  Ibuku yangtidak 

 per nahlelah

ber doadanBerjuanghan

 yaunt uk ana

k-anakny a..

- Almarhum

 Ayahku,semogaselalutenangdisisiNy a.Terim

alah Amalibad ahBeliauYa

 Alloh.

-

Bapak Bustam,

 yangmenjadiulur 

antangankeluar gak u.

-Kak ak-kak akk u

 yangsel

alumemberimotivasiagar selalu

ber  juang.

-Selur uhKeluargaBesa

rku yangselalumemberik andorongankepadaku

untuk menjadimanusia

 yanglebihbaik.

-Semuamahluk 

 Allah

 yangtelahmencintaikudanmenya

 yangik udalamsegalakeadaan.

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 8/103

 

 

KATA PENGANTAR 

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang telahmelimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsiyang berjudul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERMINTAAN KREDIT PERBANKAN PADA BANK UMUM DI PROPINSI

JAWA TENGAH TAHUN 1990 - 2005 ”. Tak lupa pula shalawat dan salam penulis

tujukan kepada Nabi Besar Rasulullah Muhammad saw yang telah berjuang membawaumat manusia kepada fitrah yang benar dan jalan yang lurus.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan program Sarjana Strata Satu (S-1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.Dengan selesainya penyusunan skrisi ini penulis menyampaikan terima kasih yangsebesar-besarnya kepada Ibu Diana Wijayanti SE. M.Si. selaku dosen pembimbingyang telah meluangkan waktunya untuk memberikan masukan, saran dan motivasiselama proses penyelesaian penyusunan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepadasemua pihak yang telah memberikan sumbangan pikiran, waktu dan tenaga serta bantuan moril dan materiil khususnya kepada:

1. Drs. Asmai Ishak, M.Bus, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi UniversitasIslam Indonesia.

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 9/103

 

2.  Drs. Jaka Sriyana, MSi, Ph.D selaku Ka-Prodi Ilmu Ekonomi FakultasEkonomi Universitas Islam Indonesia.

3. Dra. Sarastri Mumpuni R, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik.

4. Mas Anjar yang banyak membantu penulis dalam hal akademik..

5. Dosen-dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesiayang telah membagikan ilmunya kepada penulis, semoga amal ibadahnyaditerima Allah SWT.

6.  Seluruh Keluarga Besarku, Bapak, Ibu, Kakak-kakakku Mas Eko, MbakSulfi, Mas Taufiq, Mbak Dewi yang selalu membimbingku danmemotivasiku supaya terus berjuang.

7. Abah Tikin, Bulik Likah, Farid, Farhan, Aya, Rafqy yang dah mau bantuaku apa saja.

8. Temen Seperjuangan dalam Hidupku baik SD, SMP, SMU

9. Batalyon EP 02, Anshar, Kepet, Pakdhe Casplink, Awenk, Pak Prof Eko,Dony, Yudha, Adit, Tony, Dedy, Agung, Gembong, Wisnu, Margo dan AllPrajurit EP 02 mulai dari kelas A sampai B ( EP SATU KARENA KITA

 SATU )

10.  Temen-temen EP dari 99 sampai IE 2007 yang tak dapat kusebut satu persatu .(HIDUP EP eh…IE)

11.  Anak-anak kos Kasuari 75 (Rudi, Dodok, Arul dll), Gorongan 205(Rahmat, Pras, Dll), Valentine (Martin, Dony, Sam, Dll), Kaliwaru 27(Robie bojo Loro, Eko Kopral Jmbt, Om Bond, Om Mamen).

12. Semua yang pernah menjadi bagian hidupku.

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 10/103

 

13. Semua pihak yang telah membantu sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan.

Menginsyafi kodrat manusia dengan segala kelebihan dan kekurangannya, sertamemperhatikan keterbatasan penguasaan ilmu, penulis menyadari akan segalaketidaktelitian dan kesalahan dalam penulisan skripsi. Kelemahan yang mungkin ditemuidalam karya ini dapat berpulang pada penulis sendiri. Semoga skripsi ini dapat menjadikarya kecil yang dapat berguna bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Yogyakarta, Desember 2007

Penulis

Mochamad Faza Rifai

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 11/103

 

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL............................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME……………... ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................. iii

HALAMAN MOTTO............................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................. v

KATA PENGANTAR............................................................................ vi

DAFTAR ISI........................................................................................... ix

DAFTAR TABEL................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................. xiv

ABSTRAKSI.......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah................................................ 1

1.2. Perumusan Masalah...................................................... 7

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian..................................... 8

1.3.1. Tujuan Penelitian.................................................... 81.3.2. Manfaat Penelitian.................................................. 8

1.4. Sistematika Penulisan .................................................. 9

BAB II TINJAUAN UMUM OBYEK PENELITIAN

2.1. Pertumbuhan Ekonomi Propinsi Jawa Tengah ............ 11

2.2. Perkembangan Suku Bunga Pada Bank Umum ........... 12

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 12/103

 

2.3. Perkembangan Kredit Pada bank Umum ..................... 13

2.4. Laju Inflasi di Propinsi Jawa Tengah ........................... 14

2.5. Produksi Domestik Regional Bruto (PDRB) ............... 15

BAB III KAJIAN PUSTAKA

BAB IV LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

4.1. Pengertian Kredit ......................................................... 22

4.1.1. Tujuan Kredit ......................................................... 22

4.1.2. Fungsi Kredit .......................................................... 23

4.1.3. Jenis-jenis Kredit..................................................... 24

4.1.3.1. Menurut Jenis Kredit Yang Dibiayai................ 24 4.1.3.2.Menurut Resiko Pembiayaan ........................... 26

4.1.3.3. Menurut Sektor Ekonomi ................................. 26

4.1.4. Macam-Macam Kredit ........................................... 27

4.1.5. Prinsip – Prinsip Kredit........................................... 29 4.1.6Kebijaksanaan Perkreditan ..................................... 30

4.1.7. Pertimbangan dan Penilaian Dalam Pemberian Kredit 31

4.1.8. Jaminan Dan Kelayakan Kredit ............................. 32

4.2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).................... 334.3. Teori Tentang Suku Bunga............................................ 34

4.3.1. Teori Klasik Tentang Tingkat Suku Bunga ........... 34

4.4. Definisi Inflasi................................................................ 36

4.4.1. Penggolongan Inflasi............................................... 36

4.4.1.1. Penggolongan Inflasi Menurut Parah

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 13/103

 

tidaknya Inflasi ……………………………..... 36

4.4.1.2. Penggolongan Inflasi Menurut Penyebabnya … 37

4.4.1.3. Pengolongan Inflasi Menurut Asalnya ……….. 38 4.5.Hubungan Antar Variabel ............................................. 39

4.5.1. PDRB dengan Permintaan Kredit ........................... 39

4.5.2. Suku Bunga Riil dengan Permintaan Kredit ........... 39

4.5.3. Inflasi dengan Permintaan Kredit ............................ 39

4.5.3. Variabel Dummy dengan Permintaan Kredit........... 40

4.6. Hipotesis ....................................................................... 41

BAB V METODE PENELITIAN

5.1. Metode Penelitian......................................................... 42

5.1.1. Jenis dan Sumber Data............................................ 42

5.1.2. Definisi Variabel..................................................... 42

5.2. Metode Analisis Data.................................................... 43

5.2.1. Metode Regresi Kuadrat Terkecil.......................... 43

5.2.2. Pemilihan Model Regresi....................................... 44

5.2.3. Uji Statistik............................................................ 46

5.3. Uji Asumsi Klasik......................................................... 48BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN

6.1. Diskripsi Data............................................................... 52

6.2. Analisis Hasil regresi dan Pengujian Hipotesis............ 55

6.2.1. Pemilihan Model regresi......................................... 55

6.2.2. Hasil regresi............................................................ 56

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 14/103

 

6.2.3. Koefisien Determinasi............................................. 56

6.2.4 Pengujian t-Statistik .............................................. 57

6.2.5 Pengujian F-Statistik............................................... 62

6.3. Pengujian Asumsi Klasik ............................................. 63

6.3.1. Multikolinieritas.................................................... 63

6.3.2. Autokorelasi.......................................................... 64

6.3.3. Heteroskedastisitas................................................ 65

6.4. Interpretasi hasil regresi................................................ 66

6.4.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)........... 66

6.4.2 Suku Bunga Kredit ............................................... 67

6.4.3 Inflasi.................................................................... 68

6.4.4 Variabel Dummy (Krisis Ekonomi)...................... 68

BAB VII KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

7.1. Kesimpulan.................................................................... 70

7.2. Implikasi......................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 15/103

 

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel. 1.1. Posisi Kredit Pada Bank Umum Di Propinsi Jawa Tengah. 4

Tabel. 1.2. Perkembangan PDRB Atas Harga Konstan 2000

Di Propinsi Jawa Tengah (1990-2005)................................ 6

Tabel. 2.1. Perkembangan PDRB Atas Harga konstan 2000

Di Propinsi Jawa Tengah (2000-2005)................................ 11

Tabel. 2.2. Perkembangan Suku Bunga Riil Kredit Perbankan

di Propinsi Jawa Tengah (1990-2005)................................. 12

Tabel. 2.3. Perkembangan Kredit Perbankan

di Propinsi Jawa Tengah (2000-2005).................................. 13

Tabel. 2.4. Laju Inflasi Propinsi Jawa Tengah (1990-2005).................. 14

Tabel. 2.5. Perkembangan PDRB Atas Harga Konstan 2000

di Propinsi Jawa Tengah (1990-2000)................................. 17

Tabel. 5.1. Uji Statistik Durbin-Watson ................................................. 48

Tabel. 6.1. Data Penelitian..................................................................... 53

Tabel. 6.2. Hasil Uji MWD.................................................................... 55

Tabel. 6.3. Hasil Regresi LogLinier....................................................... 56

Tabel. 6.4. Hasil Uji t-Statistik............................................................... 58

Tabel. 6.5. Hasil Pengujian Multikolinearitas ....................................... 64

Tabel. 6.6. Hasil Uji LM ........................................................................ 65

Tabel. 6.7. Hasil Uji White .................................................................... 66

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 16/103

 

DAFTAR GAMBAR 

Halaman

Gambar 4.1. Teori Klasik Tentang Suku Bunga.................................... 35

Gambar 4.2. Kurva Demand Pull inflation............................................ 37

Gambar 4.3. Kurva Cost Push Inflation................................................. 38

Gambar 4.4. Daerah Autokorelasi.......................................................... 48

Gambar 6.1. Kurva Uji t Variabel PDRB.............................................. 59

Gambar 6.2. Kurva Uji t Variabel Suku Bunga Riil Kredit................... 60

Gambar 6.3. Kurva Uji t Variabel Inflasi............................................... 61

Gambar 6.4. Kurva Uji t Variabel Dummy............................................ 62

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 17/103

 

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I. Data Perkembangan Permintaan Kredit Perbankan Pada Bank 

Umum di Propinsi JawaTengah, PDRB Atas Dasar Harga

Konstan 2000, Suku Bunga Kredit, Inflasi, Variabel Dummy

(krisis Ekonomi).

Lampiran II. Hasil Regresi Linear

Lampiran III. Hasil Regresi Loglinear

Lampiran IV. Hasil MWD Linear

Lampiran V. Hasil MWD Loglinear

Lampiran VI. Hasil Uji LM Untuk Mendeteksi Autokorelasi

Lampiran VII. Hasil Uji White Untuk Mendeteksi Heterokedastisitas

Lampiran VIII. Hasil Uji Klien Untuk Mendeteksi Multikolinearitas

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 18/103

 

ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi PermintaanKredit Perbankan Pada Bank Umum di Propinsi Jawa Tengah tahun 1990-2005”

  bertujuan untuk menganalisis pengaruh Produk Domestik Regional Bruto, SukuBunga riil kredit, Inflasi dan variabel dummy krisis ekonomi terhadap PermintaanKredit Perbankan Pada Bank Umum di Jawa Tengah. Metode analisis yangdigunakan dalam penelitian ini adalah Regresi loglinier berganda, dengan model dataSekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Pengujian statistikmeliputi uji t, uji F dan R 2 (koefisien determinasi) serta uji asumsi klasik yaitumultikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa Produk Domestik regional Bruto mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Permintaan kredit perbankan. Sedangkanuntuk variabel Inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Permintaan KreditPerbankan. Secara bersama-sama variabel pengaruh Produk Domestik regional Bruto,Suku Bunga, Inflasi dan variabel dummy krisis ekonomi berpengaruh signifikanterhadap Permintaan Kredit perbankan Pada Bank Umum di Propinsi Jawa Tengah.Untuk pengujian terhadap uji asumsi klasik tidak terdapat multikolinieritas,heteroskedastisitas dan autokorelasi. Sehingga mengharapkan kepada peneliti lainyang sejenis untuk melengkapi baik dengan menambah variabel atau data-data yangdigunakan sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik.

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 19/103

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pelaksanaan program pembangunan nasional selama ini tetap bertumpu pada Trilogi  pembangunan, yaitu pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhanekonomi yang tinggi serta stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. Untuk itu BankIndonesia sebagai otoritas moneter berperan aktif dalam mendukung terciptanya iklim

  berusaha yang kondusif terhadap peningkatan investasi, melalui pengendalian lajuinflasi, nilai tukar rupiah yang realistis, kondisi neraca pembayaran yang mantap serta

 berupaya mempengaruhi perkembangan suku bunga dalam batas-batas yang wajar agar mendorong kegiatan investasi yang efisien.

Dalam suatu pembangunan sudah pasti diharapkan terjadinya pertumbuhan. Untukmencapai sasaran tersebut, diperlukan sarana dan prasara, terutama dukungan dana yangmemadai. Disinilah perbankan mempunyai peran yang cukup penting karena sesuaidengan fungsinya perbankan Indonesia adalah penghimpun dan penyalur dana dalammasyarakat sedangkan tujuannya adalah untuk menunjang pelaksanaan pembangunannasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas

nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 20/103

 

Dalam sistem perekonomian sekarang ini, perbankan memang bukan merupakan satu-satunya sumber permodalan utama bagi investasi nasional. Tetapi bagi Indonesia

 perbankan merupakan sumber permodalan utama dan peranan itu masih relatif besar dan diandalkan dibandingkan dengan pasar modal dan sumber-sumber permodalanlainnya. Bagi bank umum, kredit merupakan sumber utama penghasilan, sekaligussumber resiko operasi bisnis terbesar. Sebagian dana operasional bank diputarkandalam kredit, maka kredit akan mempunyai suatu kedudukan yang istimewa (Sutoyo,1995). Dan dapat dianggap“Kredit” sebagai salah satu sumber dana yang penting darisetiap jenis kegiatan usaha dan dapat diibaratkan sebagai darah bagi makhluk hidup.

Sebagaimana umumnya negara berkembang, sumber utama pembiayaan investasi diIndonesia masih didominasi oleh penyaluran kredit perbankan. Dengan demikian wajar apabila melambatnya penyaluran kredit perbankan di Indonesia setelah krisis 1997dituding sebagai salah satu penyebab lambatnya pemulihan ekonomi Indonesiadibandingkan negara Asia lainnya yang terkena krisis (Korea Selatan dan Thailand).Meskipun kondisi makroekonomi dalam beberapa tahun terakhir relatif membaik,tercermin dari terkendalinya laju inflasi, stabilnya nilai tukar, dan turunnya suku bunga,namun kredit yang disalurkan perbankan belum cukup menjadi mesin pendorong

 pertumbuhan ekonomi untuk kembali pada level sebelum krisis, yang berarti bahwafungsi intermediasi perbankan masih belum pulih atau terjadi disintermediasi

 perbankan. Laporan Bank Indonesia menunjukkan bahwa belum pulihnya fungsi

intermediasi

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 21/103

 

 perbankan antara lain disebabkan oleh masih berlangsungnya konsolidasi internal perbankan dan belum mampunya sektor riil menyerap kredit. Sementara itu,konsolidasi internal perbankan seperti penerapan

good corporate governancedan pengelolaan risiko yang baik masih merupakan proses yang dilaksanakan oleh perbankan. Semua hal tersebut sangat dicermati oleh perbankan karena pengaruhnya pada kecukupan modal perbankan atau CAR (

Capital Adequacy Ratio

). Di sisi lain, dalam kondisi resesi ekonomi setelah krisis, penurunan kredit perbankandapat juga terjadi karena melemahnya permintaan kredit dari sektor swasta akibatrendahnya prospek investasi dan belum pulihnya kondisi keuangan perusahaan.

Pada dasarnya kredit hanya satu macam saja bila dilihat dari pengertian yangterkandung didalamnya. Akan tetapi untuk memperbedakannya kredit menurut faktor-faktor dan unsur-unsur yang ada dalam pengertian kredit, maka diadakanlah

 pembedaan-pembedaan kredit yang dapat kita bagi berdasarkan: jenis penggunaan,keperluan kredit, jangka waktu kredit, cara pemakaian, dan jaminan. Berdasarkan jenis

 penggunaannya kredit terbagi dalam beberapa macam (kredit investasi, kredit modalkerja dan kredit konsumsi). Kredit investasi diberikan oleh bank dengan tujuanmembantu para investor untuk mendanai pembangunan proyek baru atau perluasan

 proyek yang sudah ada. Sedangkan kredit modal kerja diberikan oleh bank kepadadebiturnya untuk memenuhi kebutuhan modal kerjanya. Sementara itu kredit konsumsidipergunakan untuk membiayai operasi bisnis, debitur perorangan menarik kredit

untuk membiyai kebutuhan barang dan

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 22/103

 

Tahun Jumlah Kredit ( Milyar )

Pertumbuhan ( % )1995952314,7619961119017,5

1997123019,931998125882,3319999159

-27,24200010376

13,2920011793272,8220022274326,8320032719019,552004

3476527,8620054481828,92

 jasa konsumtif. Bagi bank umum bila sukses dalam kegiatan bisnis kredit ini makaakan berhasil pula operasi bisnis mereka. Sebaliknya, bila mereka terjerat dalam

 banyak kredit bermasalah dan atau macet (baik jumlah debitur maupun nilai pinjaman), mereka akan menghadapi kesulitan besar. Seperti yang telah kita ketahui bahwa tejadinya krisis moneter menyebabkan makin banyaknya kredit bermasalahyang pada akhirnya mengakibatkan kehancuran pada Perbankan oleh karena itukepercayaan masyarakat pada perbankan drastis mengalami penurunan.

Tabel 1.1

Posisi Kredit Pada Bank Umum Di Propinsi Jawa Tengah

(1995-2005)

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 23/103

 

Sumber : Bank Indonesia

Perkembangan kredit perbankan pada masyarakat di Propinsi Jawa Tengah cenderung fluktuatif dari tahun ketahun. Misalnya saja padatahun 1995 besarnya permintaan kredit adalah Rp. 9.523 Milyar,kemudian naik menjadi Rp. 11.190 Milyar pada tahun 1996. Tahun1997 dan 1998 mengalami kenaikan lagi

menjadi Rp. 12.302 Milyar dan Rp. 12.588 Milyar. Sedangkan padatahun 1999 mengalami penurunan menjadi Rp. 9.195 Milyar. Namunpada tahun 2000 menalami kenakan lagi menjadi Rp. 10.376 Milyar.Kenaikan tersebut terus terjdi hingga tahun 2005 yang mencapai Rp.44.818 Milyar.

Kegiatan perekonomian di Propinsi Jawa Tengah tidah hanya berkonsentrasi pada

sektor dominan, melainkan saling mendukung antar sektor. Pada kenyataannya memangsektor pertanian dan sektor industri yang menjadi primadona dan pendukung utamadalam perekonomian di Propinsi Jawa Tengah. Masing-masing sektor memberikankontribusi yang sangat membantu dalam pelaksanaan kegiatan perekonomian danmemberikan sumbangan yang sangat berarti bagi pembangunan ekonomi di JawaTengah. Bila dilihat melalui angka PDRB atas dasar harga konstan selalu mengalami

 peningkatan.

Pada tabel 1.3 dapat dilihat bahwa perkembangan PDRB Jawa Tengah dari tahunketahun terus mengalami kenaikan. Pada tahun 1990 besarnya PDRB Jawa Tengahadalah sebesar Rp. 80.728.499,37 juta dan mengalami peningkatan pada tahun 1991menjadi Rp. 86.507.094,72 juta atau mengalami pertumbuhan sebesar 7,16% daritahun sebelumnya. Sedangkan pada tahun 1992 besarnya PDRB Jawa Tengah adalahRp. 92.943.359,13 juta. Pada tahun 1993 PDRB Jawa Tengah mengalami peningkatandari tahun sebelumnya Rp. 92.943.359,13 juta menjadi Rp. 98.609.850,28 juta pada

tahun 1993.

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 24/103

 

TahunPDB Harga Konstan 2000

Laju Pertumbuhan Ekonomi (%)

( Juta Rp )

199080.728.499,37

-1991

86.507.094,727,161992

92.943.359,137,441993

98.609.850,28

6,11994

105.476.964,26,961995

113.222.000,97,341996

121.487.881,57,3

1997

125.166.672,33,031998

110.468.846,2-11,741999

114.326.423,13,492000

114.701.304,80,33

2001118.816.400,3

3,592002

123.038.541,13,552003

129.166.462,54,982004

135.789.872,3

5,132005

143.051.213,95,35

Tabel 1.2

Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto

Atas dasar harga Konstan 2000 Jawa Tengah (1990-2005)

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 25/103

 

Sumber : Badan Pusat Statistik, Statistik Ekonomi KeuanganIndonesia.Peningkatan ini terus terjadi sampai tahun 1997 menjadi Rp.

125.166.672,26 juta dengan pertumbuhan 3,03%. Namun pada tahun1998 akibat adanya krisis ekonomi menyebabkan PDRB Jawa Tengahmengalami penurunan menjadi Rp. 110.468.846,17 juta rupiah ataupertumbuhannya turun menjadi -11,74 %. Penurunan PDRB Jawa Tengah tersebut hanya terjadi pada tahun 1998, karena pada tahun1999 PDRB Jawa Tengah mengalami kenaikan lagi menjadi Rp.114.326.423,12 juta rupiah atau mengalami pertumbuhan 3,49 %,hingga

pada tahun 2005 besarnya PDRB Jawa Tengah sebesar Rp.143.051.213,88 juta rupiah dengan pertumbuhan ekonomi sebesar5,35 %. Meskipun hampir semua sektor mengalami kenaikan, namunsecara keseluruhan kenaikan tersebut belum mampu mendongkrakpertumbuhan ekonomi yang signifikan. Penyebabnya adalah sektor-sektor yang mempunyai andil besar dalam pembentukan PDRBmasih mengalami kenaikan yang relatif kecil.

Dengan adanya pemasalahan ini maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitiantentang permintaan kredit perbankan dan fakor-faktor yang mempengaruhinya diPropinsi Jawa Tengah dengan Judul “Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi

Permintaan Kredit Perbankan Pada Bank Umum di Propinsi Jawa Tengah

Periode 1990-2005”

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka dapatlah dirumuskan permasalahan yaitu :

1.  Apakah PDRB riil berpengaruh terhadap permintaan kredit perbankan pada bank umum di Propinsi Jawa Tengah?

2.  Apakah suku bunga riil kredit perbankan berpengaruh terhadap permintaankredit perbankan pada bank umum di Propinsi Jawa Tengah?

3. Apakah inflasi berpengaruh terhadap permintaan kredit perbankan pada bankumum di Propinsi Jawa Tengah?

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 26/103

 

4. Apakah krisis ekonomi berpengaruh terhadap permintaan kredit perbankan pada bank umum di Propinsi Jawa Tengah?

5.  Apakah PDRB riil, suku bunga riil kredit dan inflasi serta variabel dummykrisis ekonomi secara bersama-sama berpengaruh terhadap permintaan kredit

 perbankan pada bank umum di Propinsi Jawa Tengah?

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

1.  Menganalisis pengaruh PDRB riil terhadap permintaan kredit perbankan pada bank umum di Propinsi Jawa Tengah.

2.  Menganalisis pengaruh suku bunga riil kredit perbankan terhadap  permintaan kredit perbankan pada bank umum di Propinsi JawaTengah.

3.  Menganalisis pengaruh laju inflasi terhadap permintaan kredit perbankan pada bank umum di Propinsi Jawa Tengah.

4.  Menganalisis pengaruh krisis ekonomi terhadap permintaan kredit perbankan pada bank umum di Propinsi Jawa Tengah.

5. Menganalisis secara bersama-sama pengaruh PDRB riil, suku bungariil kredit dan inflasi serta variabel dummy krisis ekonomi terhadap

  permintaan kredit perbankan pada bank umum di Propinsi JawaTengah.

1.3.2. Manfaat

Penelitian

1.  Memberikan gambaran bagaimana permintaan kredit khususnya

kredit perbankan pada ruang lingkup Propinsi. 

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 27/103

 

2.  Sebagai bahan informasi bagi pembaca yang ingin mengetahuifakto-faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit perbankan.

3. Sebagi tambahan informasi untuk penelitian-penelitian lebih lanjut.

4. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada jurusan Ilmu Ekonomi pada Fakultas Ekonomi UniversitasIslam Indonesia.

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dibagi menjadi 7 Bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN UMUM OBYEK PENELITIAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum obyek yang akan diteliti dalam penelitian, meliputi keadaan perekonomian di daerah tersebut.

BAB III KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukansebelumnya dan menjadi acuan dalam penulisan skripsi ini.

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 28/103

 

 

BAB IV LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

Bab ini berisi tentang teori-teori yng berkaitan tentang masalah yangditeliti terutama tentang kredit perbankan

BAB V METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang metode analisis yang digunakan dalam

 penelitian beserta data-data dan sumber-sumber yang digunakan.

BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang pembahasan dan analisis penelitian

BAB VII KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil-hasil perhitungan analisisdan implikasi yang sesuai dengan permasalahan.

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 29/103

 

TahunPDB Harga Konstan 2000

Laju Pertumbuhan Ekonomi (%)

( Juta Rp )

2000114.701.304,8

0,332001

118.816.400,33,592002

123.038.541,13,552003

129.166.462,54,982004

135.789.872,35,132005

143.051.213,95,35

BAB II

TINJAUAN UMUM OBYEK PENELITIAN

2.1 Pertumbuhan Ekonomi Propinsi Jawa Tengah

Secara nasional, perbaikan ekonomi pasca krisis sudah nampak beberapa tahunterakhir, meskipun masih diwarnai kondisi politik yang belum kondusif. Adanyakebijakan-kebijakan pemerintah dibidang ekonomi memberikan tanda ke arah

 perbaikan ekonomi yang lebih baik

Sama halnya dengan kondisi ekonomi nasional, kinerja ekonomi Propinsi JawaTengah, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan juga penurunan. Secarakeseluruhan tahun 2005 mengalami peningkatan (tumbuh positif). PDRB atas dasar harga berlaku dari tahun ke tahun terus meningkat, Rp. 114.701.304,8 juta di tahun2000 dan tahun 2005 menjadi sebesar Rp. 143.051.213,9 juta atau meningkat 22,93% dari tahun 2000 sampai tahun 2005.

Tabel 2.1

Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto

Atas dasar harga Konstan 2000 Jawa Tengah (2000-2005)

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 30/103

 

TahunSuku Bunga ( % )

199021,411991

24,00199221,63199318,75199416,36199517,32199617,88

199719,66199827,77199925,91200017,51200118,552002

18,04200315,38200413,73200515,95

Sumber : Badan Pusat Statistik, Statistik Ekonomi KeuanganIndonesia

 

2.2 Perkembangan Suku Bunga pada Bank Umum

Perkembangan dan perbedaan besarnya suku bunga riil kredit perbankan pada bankumum di propinsi Jawa Tengah mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Hal inidapat dilihat pada tabel 2.2 dibawah ini :

Tabel 2.2

Perkembangan Suku Bunga Riil

Kredit Perbankan di propinsi Jawa Tengah (1990-2005)

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 31/103

 

Tahun Jumlah Kredit ( Milyar Rupiah )

Pertumbuhan ( % )2000

10.37613,292001

17.93272,822002

22.74326,832003

27.19019,55

200434.76527,862005

44.81828,92

Sumber : Bank Indonesia

Pada tabel 2.2 menjelaskan bahwa perkembangan suku bunga riil kredit perbankan pada bank umum dari tahun 1990sampai dengan tahun 2005 banyak mengalami perubahan. Perkembangan suku bunga tertinggi terjadi pada tahun 1999yaitu sebesar 25.91 % kemudian penurunan nilai suku bunga terbesar terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar 13.73 %,hal

tersebut terjadi karena keadaan perekonomian di propinsi Jawa Tengah sedang mengalami perbaikan menuju keadaanekonomi yang lebih baik dan kembali normal. Sehingga dengan turunnya suku bunga riil kredit perbankan makadiharapkan akan menaikkan permintaan kredit perbankan di propinsi Jawa Tengah.

2.3 Perkembangan Kredit pada Bank Umum

Dana masyarakat yang berhasil dihimpun oleh perbankan kemudian disalurkankembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit untuk mengembangkan sektor-sektor ekonomi yang potensial di daerah ini. Apalagi propinsi Jawa tengahmempunyai banyak peluang untuk investasi misalnya pembangunan pengembanganinfrastruktur, pengembangan industri berbasis lokal beserta kawasan industrinya,

 pariwisata dan lain-lain. Pada tabel 2.3 di bawah ini dapat kita lihat perkembangankredit di propinsi Jawa Tengah dari tahun 2000 sampai dengan 2005. Jumlah kreditadalah gabungan dari kredit investasi, modal kerja dan konsumsi dari Bank Umum.

Tabel 2.3

Perkembangan Kredit Perbankan di propinsi Jawa Tengah (2000-2005)

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 32/103

 

TahunLaju Inflasi

19909,0219919,6219924,341993

9,3719946,5019958,2619965,8619979,94199870,55

19993,3520008,62200113,15200210,5620036,032004

5,68200515,82

Sumber : Bank Indonesia

Kredit yang disalurkan dari Bank Umum dari tahun 2000 hingga tahun 2005 terusmeningkat. Dari Rp. 10.376 milyar pada tahun 2000 menjadi Rp. 44.818 milyar 

 pada tahun 2005. Peningkatan ini terjadi karena semua sektor kredit pada bankumum mengalami peningkatan.

2.4 Laju Inflasi di Propinsi Jawa Tengah

Laju pertumbuhan inflasi di propinsi Jawa Tengah pada tahun 1990-2005 dapat

kita lihat pada tabel 2.4 di bawah ini :

Tabel 2.4

Laju inflasi propinsi Jawa Tengah (1990-2005)

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 33/103

 

Sumber : Bank Indonesia

Pada Tabel 2.4 menjelaskan bahwa pertumbuhan laju inflasi dari tahun ke tahunmengalami perubahan. Pada tahun 1990 laju inflasi berada pada

 posisi 9,02 % kemudian naik sebesar 9,62 % pada tahun 1991. Akan tetapi, padatahun 1998, pertumbuhan laju inflasi mengalami kenaikan yang cukup tinggi, yaitu

sebesar 70,55 %. Hal ini terjadi karena adanya krisis moneter yang melanda negarakita pada tahun 1997 yang menyebabkan harga barang-barang naik relatif cepatdan cukup tinggi. Kemudian pada tahun berikutnya laju inflasi mengalami

 penurunan, yaitu sebesar 3,35 % pada tahun 1999 dan 8,62 % pada tahun 2000.

2.5 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Laju pertumbuhan ekonomi merupakan suatu indikator makro yangmenggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi. Indikator ini biasanya digunakanuntuk menilai sampai seberapa jauh keberhasilan pembangunan suatu daerah dalam

 periode waktu tertentu. Indikator ini dapat pula dipakai untuk menentukan arahkebijaksanaan pembangunan yang akan datang. Pembangunan suatu daerah dapat

 berhasil dengan baik apabila didukung oleh suatu perencanaan yang mantap sebagaidasar penentuan strategi, pengambilan keputusan dan evaluasi hasil-hasil

  pembangunan yang telah dicapai. Dalam menyusun perencanaan pembangunanyang baik perlu menggunakan data-data statistik yang memuat informasi tentangkondisi riil suatu daerah pada saat tertentu sehingga kebijaksanaan dan strategi yangtelah atau akan diambil dapat dimonitor dan dievaluasi hasil-hasilnya.

Salah satu indikator ekonomi makro yang biasanya digunakan untuk mengevaluasihasil-hasil pembangunan di suatu daerah serta untuk mengukur 

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 34/103

 

 besarnya laju pertumbuhan ekonomi adalah dengan menggunakan data ProdukDomestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan. Produk Domestik

Regional Bruto merupakan pendapatan atas dasar faktor produksi yang dimilikioleh penduduk suatu wilayah/daerah ditambah penduduk asing yang berada diwilayah/daerah tersebut.

Berdasarkan tabel 2.5 dapat dilihat bahwa perkembangan PDRB Jawa Tengah daritahun ketahun terus mengalami kenaikan. Pada tahun 1990 besarnya PDRB JawaTengah adalah sebesar Rp. 80.728.499,37 juta dan mengalami peningkatan pada

tahun 1991 menjadi Rp. 86.507.094,72 juta atau mengalami pertumbuhan sebesar 7,16 % dari tahun sebelumnya. Sedangkan pada tahun 1992 besarnya PDRB JawaTengah adalah Rp. 92.943.359,13 juta. Pada tahun 1993 PDRB Jawa Tengahmengalami peningkatan dari tahun sebelumnya Rp. 92.943.359,13 juta menjadi Rp.98.609.850,28 juta pada tahun 1993. Peningkatan ini terus terjadi sampai tahun1997 menjadi Rp. 125.166.672,26 juta dengan pertumbuhan 3,03 %. Namun padatahun 1998 akibat adanya krisis ekonomi menyebabkan PDRB Jawa Tengahmengalami penurunan menjadi Rp. 110.468.846,17 juta atau pertumbuhannya turunmenjadi -11,74 %. Penurunan PDRB Jawa Tengah tersebut hanya terjadi pada tahun1998, karena pada tahun 1999 PDRB Jawa Tengah mengalami kenaikan lagimenjadi Rp. 114.326.423,12 juta atau mengalami pertumbuhan 3,49 %, hingga pada

tahun 2005 besarnya PDRB Jawa Tengah sebesar Rp. 143.051.213,88 juta dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,35 %.

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 35/103

 

 PDB Harga Konstan 2000

Laju Pertumbuhan Ekonomi (%)

( Juta Rp )

199080.728.499,37

-

199186.507.094,72

7,161992

92.943.359,137,441993

98.609.850,286,1

1994105.476.964,2

6,961995

113.222.000,97,341996

121.487.881,57,3

1997125.166.672,3

3,031998

110.468.846,2-11,741999

114.326.423,13,492000

114.701.304,80,332001

118.816.400,33,59

2002123.038.541,1

3,552003

129.166.462,54,982004

135.789.872,35,132005

143.051.213,9

5,35

Tabel 2.5

Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto

Atas dasar harga Konstan 2000 Jawa Tengah (1990-2005)

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 36/103

 

Sumber : Badan Pusat Statistik, Statistik Ekonomi KeuanganIndonesia.

BAB III

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian  Nuriyana (2005) “Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Investasi Pada BankUmum di Kabupaten Sleman (kurun waktu 1990-2004)”

. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel tahun 1990-2004. Menggunakankredit investasi sebagai variabel dependen dan variabel independennya adalah suku bunga kredit, PDRB atas dasar harga konstan, laju inflasi dan variabel dummy. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah tingkat bunga kredit, PDRB,mempunyai pengaruh terhadap kredit investasi bank persero di Indonesia selama kurunwaktu 1990-2004. Dari penelitian tersebut diambil kesimpulan bahwa PDRB dantingkat suku bunga kredit investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

 permintaan kredit investasi bank-bank pemerintah pada sektor ekonomi. Naiknya PDRB berarti akan menaikkan permintaan kredit investasi pada bank pemerintah. Sedangkanuntuk tingkat suku bunga kredit investasi berpengaruh positif dan signifikan ini tidaksesuai dengan hipotesa yang disusun oleh peneliti yang menyatakan bahwa suku bunga

kredit investasi berpengaruh negatif dan signifikan. Kesimpulan menyatakan bahwa permintaan kredit terus meningkat ketika suku bunga tinggi. Peneliti disini memberikanalasan yaitu karena investor pada saat itu menganggap bahwa tingkat suku bungainvestasi masih tergolong rendah, sehingga investor masih berani untuk mengambilkredit. Bagi para debitur 

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 37/103

 

naiknya tingkat suku bunga kredit investasi ternyata tidak menurunkan minat paradebitur untuk mengambil kredit investasi, karena dengan harapan yaitu tingkatkeuntungan yang akan diterima investor masih lebih besar dibandingkan dengannaiknya tingkat bunga yang berlaku. Variabel dummy mempunyai hubungan yangsignifikan secara stastistik dan positif antara sebelum dan sesudah krisis moneter 1997.Hal ini menggambarkan bahwa setelah adanya krisis moneter 1997 mampumempengaruhi dan meningkatkan kredit investasi bank-bank pemerintah pada sektor ekonomi.

Penelitian Hariningsih (1999)“Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Industri Kecil PadaBank Perkreditan Rakyat Di Jawa Timur”.

Penelitian dengan menggunakan analisis regresi linear berganda.

 Data yang digunakan dalam peneltilian ini berbentuk data sekunder dari tahun 1993-2003 yang bersumber dari BPS dan Bank Indonesia. Hasil pengujian diketahuivariabel–variabel yang digunakan yaitu variabel terikat (Y) adalah permintaan kredit

 bagi industri kecil. Sedangkan variabel bebas (X) meliputi tingkat suku bunga (X1), jumlah pengusaha kecil (X2), jumlah industri kecil (X3),dan jumlah dana bank (X4).Berdasarkan hasil pengujian analisis data yang telah dilakukan, maka hasil penelitianini dapat diambil kesimpulan bahwa hasil penelitian secara simultan hubungan variabel

 bebas dengan variabel terikat cukup erat dengan uji F. Demikian juga hasil analisis parsial menunjukkan bahwa tingkat suku bunga kredit, jumlah pengusaha kecil, dan

 jumlah dana bank mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap permintaan kredit pada BPR di

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 38/103

 

Jatim. Sedangkan untuk variabel jumlah industri kecil mempunyai nilai lebih kecilsehingga variabel jumlah industri kecil tidak mempunyai pengaruh yang berartiterhadap permintan kredit pada BPR di Jawa Timur.

Penelitian Ekananda (2005)“Disintermadiasi Fungsi Perbankan Di Indonesia Pasca Krisis 1997”

.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan

menurunnya penyaluran kredit perbankan di Indonesia pasca krisis moneter 1997. Datayang digunakan dalam peneltilian ini berbentuk data sekunder dari tahun 1993-2003yang bersumber dari BPS dan Bank Indonesia. Metode yang digunakan untuk analisisadalah Regresi Model. Hasil analisis menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto(PDB) memiliki hubungan yang searah (positif) dan signifikan terhadap permintaankredit, yang berarti bahwa meningkatnya pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan

 permintaan kredit, dan sebaliknya dalam kondisi perekonomian yang melemah (resesi)maka permintaan kredit cenderung menurun. Hubungan ini mendukung alasan

 penggunaan variabel ini sebagai proksi penting terhadap permintaan kredit. Spread suku bunga memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap permintaan kredit. Artinyasemakin tinggi spread suku bunga yang menceminkan semakin mahalnya biaya maka

akan menurunkan permintaan kredit, dan sebaliknya semakin rendah spread suku bungayang mencerminkan semakin murahnya biaya akan meningkatkan permintaan kredit.Fenomena ini mencerminkan bahwa masih tingginya spread suku bunga saat inimenjadi salah satu pertimbangan bagi dunia usaha dalam melakukan permohonan kreditkepada

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 39/103

 

 bank. Kurs Rupiah terhadap USD memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap permintaan kredit. Artinya melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap USD yangmencerminkan kondisi perekonomian yang tidak menentu ( uncertainty) sehinggameningkatkan resiko berusaha akan direspon oleh dunia usaha dengan menurunkan

 permintaan kredit. Sebaliknya menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap USD yangmencerminkan stabilitas perekonomian yang semakin mantap akan menurunkan resiko

 berusaha yang pada akhirnya akan direspon oleh dunia usaha dengan meningkatkan permintaan kredit. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap permintaan kredit. Meningkatnya IHSG yang mencerminkanmembaiknya kondisi keuangan perusahaan dan kondisi perekonomian yang stabil (

certainty) akan meningkatkan minat dunia usaha dalam mengembangkan usaha sehingga akanmeningkatkan permintaan kredit. Sebaliknya menurunnya IHSG yang mencerminkanmemburuknya kondisi keuangan perusahaan dan kondisi perekonomian yanguncertainty akan mengurangi minat dunia usaha dalam mengembangkan usaha sehinggaakan menurunkan permintaan kredit. Inflasi memiliki hubungan positif dan signifikanterhadap permintaan kredit. Inflasi yang mencerminkan ekspektasi terhadap kenaikanharga-harga relatif barang dan jasa di masa datang akan menyebabkan kenaikan jumlahkredit yang diminta.

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 40/103

 

BAB IV

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

4.1. Pengertian Kredit

Pengertian kredit itu sendiri mempunyai dimensi yang beraneka ragam, dimulai dariarti “kredit” yang berasal dari bahasa Yunani “credere” yang berarti “kepercayaan”karena itu dasar kredit adalah kepercayaan. Dengan demikian seseorangmemperoleh kredit pada dasarnya adalah memperoleh kepercayaan. Kredit dalam

 bahasa latin adalah “creditum” yang berarti kepercayaan akan kebenaran, dalam praktek sehari-hari pengertian ini selanjutnya berkembang lebih luas lagi antaralain: (Muljono, 1993)

1.  Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian ataumengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akandilakukan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati.

2.  Sedangkan pengertian yang lebih mapan untuk kegiatan perbankan diIndonesia, yaitu menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1998dalam pasal 1; kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapatdipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

 pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

4.1.1. Tujuan Kredit

Tujuan kredit mencakup scope yang luas, ada dua fungsi pokok yang saling berkaitan dengan kredit adalah: (Sinungan, 1995).

a.  Profitability, yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari kredit berupakeuntungan yang diteguk dari pemungutan bunga.

 b.  Safety, yaitu keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikanharus benar-benar tercapai tanpa hambatan yang berarti.

Tujuan kredit berarti tidak lepas dari falsafah yang dianut oleh suatu negarakarena pada dasarnya tujuan kredit didasarkan kepada usaha untuk memperolehkeuntungan sesuai dengan prinsip ekonomi yang dianut, seperti pada negara-negara liberal di mana dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya untukmemperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.

Pemberian kredit yang dimaksud untuk memperoleh keuntungan maka bankhanya boleh meneruskan simpanan masyarakat kepada nasabahnya dalam

 bentuk kredit apabila nasabah yang akan menerima kredit itu mampu dan maumengembalikan kredit yang telah diterimanya itu. Dari faktor kemauan dankemampuan tersebut, maka tersimpul suatu unsur keamanan dan unsur keuntungan ( profitability) dari suatu kredit.

4.1.2. Fungsi Kredit

Kehidupan perekonomian yang modern, bank memegang peranan sangat  penting. Oleh karena itu, organisasi-organisasi bank selalu diikut sertakan

dalam menentukan kebijaksanaan di bidang moneter, pengawasan devisa, danlain-lain. Hal ini antara lain disebabkan usaha pokok bank adalah memberikankredit, dan kredit yang diberikan oleh bank merupakan pengaruh yang sangatluas dalam segala bidang kehidupan, khususnya di bidang ekonomi.

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 41/103

 

Fungsi kredit perbankan dalam kehidupan perekonomian dan perdaganganantara lain sebagai berikut.

a. Meningkatkan daya guna dari modal atau uang

Yaitu para pemilik uang atau modal dapat secara langsung meminjamkanuangnya kepada para pengusaha yang memerlukan untuk meningkatkan

  produksi atau untuk meningkatkan usahanya selain itu juga dapatmenyimpan uangnya pada lembaga-lembaga keuangan.

 b. Kredit dapat meningkatkan daya guna dari suatu barang

Yaitu dengan mendapatkan kredit para pengusaha dapat memproses bahan baku menjadi barang jadi, sehingga daya guna barang tersebut menjadimeningkat.

c. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

Yaitu kredit yang disalurkan melalui rekening giro dapat menciptakan  pembayaran baru seperti cek, giro bilyet dan wesel maka akan dapatmeningkatkan peredaran uang giral.

4.1.3. Jenis-Jenis Kredit

4.1.3.1. Menurut Jenis Kredit Yang Dibiayai

a. Kredit modal kerja

Yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada debiturnya untukmemenuhi modal kerjanya. Kriteria dari modal kerja yaitu kebutuhanmodal yang habis dalam satu cycle usaha, hal ini kalau dilihat dalamneraca suatu perusahaan akan berupa uang kas/ bank

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 42/103

 

ditambah dengan piutang dagang ditambah dengan persediaan baik persediaan barang jadi, persediaan bahan dalam proses, persediaan

 bahan baku. Apabila dibicarakan modal kerja bersih maka perludikurangi lagi dengan current liabilitiesnya.

 b. Kredit Investasi

Yaitu kredit yang dikeluarkan oleh perbankan untuk pembelian barang-  barang modal yaitu tidak habis dalam satu cycle usaha, maksudnya  proses dari pengeluaran uang kas dan kembali menjadi uang kas

tersebut akan memakan jangka waktu yang cukup panjang setelahmelalui beberapa kali perputaran. (Mulyono, 1993).

Misalnya seorang debitur mendapatkan kredit untuk mendirikan pabrik,atau barang modal lainnya. Uang kas yang dikeluarkan untuk membeli

 barang-barang modal tersebut akan baru dapat terhimpun kembali setelahmelalui proses depresiasi/ deplesi/ amortisasinya sesuai jangka waktuekonomisnya (economical useful life) yamg mana dana depresiasi yang

 berupa out of pocket cost  tersebut dikumpulkan. Jadi ada 2 ciri pokokdari kredit investasi yaitu: barang yang akan dibeli merupakan barang-

 barang modal dan jangka waktunya cukup lama.

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 43/103

 

c. Kredit Konsumsi (Personal Loan)

Bentuk kredit yang diberikan kepada perorangan ini bukan dalamrangka untuk mendapatkan laba tetapi untuk pemenuhan kebutuhankonsumsi.

4.1.3.2. Menurut Resiko

Pembiayaan

a) Kredit dari dana bank yang bersangkutan

Dasar dari kredit ini diberikan atas dasar kemampuan dari bank yang

  bersangkutan didalam mengumpulkan dana dari masyarakat yangmenjadi nasabahnya baik berupa giro, deposito maupun modal sendiridan pinjaman-pinjaman lainnya.

 b) Kredit dengan dana likuiditas Bank Indonesia

Sesuai dengan fungsinya bank sebagai agent of development  khususnya pada bank-bank pemerintah, maka dalam pengembangan sektor-sektor  perekonomian tertentu bank sentral telah memberikan berbagai fasilitas penyediaan “Dana Likuiditas”.

c) Kredit Kelolaan

Kredit ini diperoleh Pemerintah Indonesia dari Luar Negri untukmembantu berbagai pembiayaan pembangunan proyek-proyek swasta/

  pemerintah yang diwujudkan dalam bentuk bantuan kredit yangdisalurkan melalui sistem perbankan.

4.1.3.3. Menurut Sektor Ekonomi

Untuk kepentingan perencanaan pengembangan kegiatan perekonomianmaka pembagian sektor-sektor ekonomi mempunyai

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 44/103

 

arti yang sangat penting. Penguasa moneter dan bank sentral mempunyaikepentingan utama dalam pembagian kredit menurut sektoral, sebagai alat

 perencanaan dan penegendalian kebijaksanaan-kebijaksanaan yangdiambilnya. Secara garis besar pembagian kredit menurut sektor ekonomi:

a) Sektor pertanian, perkebunan, dan sarana pertanian

 b)  Sektor 

 pertam banganc)  Sektor  perindustrian

d)  Sektor listrik,gas, dan air 

e)Sektor kontruksi

f) Sektor perdagangan, restoran,dan hotel

g)  Sektor pengangkatan, pergudangan, dankomunikasi

h)  Sektor jasa-jasadunia usaha

i)  Sektor jasa-jasa social ataumasyarakat

4.1.4. Macam-Macam Kredit

Berdasarkan berbagai keperluan usaha serta berbagai unsur ekonomi yangmempengaruhi bidang usaha para nasabah, maka jenis kredit menjadi beragam,yaitu berdasarkan: sifat penggunaan, keperluan, jangka waktu, cara pemakaian,dan jaminan atas kredit-kredit yang diberikan bank.

a. Macam-macam kredit menurut sifat penggunaan, ada 2 macam, Antaralain :

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 45/103

 

1. Kredit konsumtif, yaitu kredit yang digunakan oleh peminjam untukkeperluan konsumsi. Artinya uang kredit akan habis digunakan untuk

semua akan terpakai untuk memenuhi kebutuhannya. Kredit ini tidak bernilai bila ditinjau dari segi utility uang.

2. Kredit produktif, yaitu kredit yang ditujukan untuk keperluan produksidalam arti luas. Melalui kredit produktif ini suatu utility uang dan barangdapat terlihat dengan nyata. Tegasnya kredit ini digunakan untuk

  peningkatan usaha baik usaha-usaha produksi, perdagangan, maupuninvestasi. Kredit produktif yang disediakan dalam rangka menunjang

 program pembangunan antara lain : Kredit Investasi, Kredit Modal KerjaPermanen (KMKP), Kredit Bimas / Inmas, Kredit Usaha Tani (KUT),Kredit Usaha Kecil (KUK).

 b. Macam – macam kredit menurut keperluannya, dibedakan menjadi :

1. Kredit Produksi / Eksploitasi, yaitu kredit yang diperlukan perusahaanuntuk meningkatkan produksi baik peningkatan kuantitatif maupun

 peningkatan kualitatif, Kredit ini disebut kredit Eksploitasi karena bantuanmodal kerja tersebut digunakan untuk menutup biaya-biaya eksploitasi

 perusahaan secara luas.

2. Kredit Perdagangan, yaitu kredit yang digunakan untuk keperluan perdagangan pada umumnya yang berarti peningkatan dari suatu barang.Kredit perdagangan ini dapat terbagi dua yaitu Kredit

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 46/103

 

Perdagangan Dalam Negeri dan Kredit Perdagangan Luar Negeri ataulebih dikenl dengan Kredit Ekspor dan Impor.

3. Kredit Investasi, yaitu kredit yang diberikan bank untuk keperluan  penambahan modal guna mengadakan rehabilitasi, perluasan usahaataupun mendirikan usaha proyek baru. Ciri dari kredit ini adalahdiperlukan untuk penanaman modal, mempunyai perencanaan yang terarahdan matang, dan waktu penyelesaian kredit berjangka menengah dan

 panjang.

c. Macam-Macam Kredit Menurut Jangka Waktu

Pembedaan menurut jangka waktu di Indonesia, disesuaikan dengan pengertian menurut pengaturan Bank Indonesia, adalah sebagai berikut :

1. Kredit Jangka Pendek, yaitu kredit untuk jangka waktu kurang dari pada 1 tahun.

2. Kredit Jangka Menengah, yaitu kredit yang berjangka waktu antara 2–4tahun.

3. Kredit Jangka Panjang, yaitu kredit untuk waktu 5 tahun atau lebih.

4.1.5. Prinsip-Prinsip Kredit

Melaksanakan kegiatan perkreditan secara sehat, maka dikenal adanya 5(lima) prinsip perkreditan, yaitu :

a. Character (kepribadian, watak)

Menunjukkan adanya pelanggan untuk secara jujur berusaha untukmemenuhi kewajiban untuk membayar kembali.

 b. Capital (modal, kekayaan)

Modal yang ada pada peminjam hakekatnya akan mengurangi resikomodal tersebut meliputi barang bergerak serta barang tidak bergerak yangada dalam perusahaan.

c. Condition (keadaan)

Bank harus menilai sampai dimana dan berapa jauh pengaruh dari adanyasuatu kebijaksanaan pemerintah di bidang ekonomi terhadap prospekindustri dimana perusahaan pemohon kredit termasuk di dalamnya, disiniapakah pelaksanaan usaha dilakukan dalam keadaan baik sehingga dapat

 berjalan lancar serta menguntungkan .

d. Capacity (kemampuan, kesanggupan)

Kemampuan calon nasabah dalam mengembangkan dan kesanggupannyadalam menggunakan fasilitas kredit yang diberikan serta mengendalikanusahanya dan mengembalikan pinjamannya.

e. Collateral (jaminan)Menunjukkan jaminan untuk mendapatkan kredit yang diberikan oleh

 pihak bank.

4.1.6. Kebijaksanaan Perkreditan

Menetapkan kebijaksanaan perkreditan terdapat 3 (tiga) asas pokok yang harusdiperhatikan : (Mulyono, 1993)

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 47/103

 

a. Asas Likuiditas

Suatu asas yang mengharuskan bank untuk tetap dapat menjaga tingkatlikuiditasnya, karena suatu bank yang tidak likuid akibatnya akan sangat parah yaitu hilangnya kepercayaan dari nasabahnya atau dari masyarakatluas.

 b. Asas Solvabilitas

Usaha pokok perbankan yaitu menerima simpanan dana dari masyarakat

dan disalurkan dalam bentuk kredit.

c. Asas Rentabilitas

Sebagaimana halnya pada setiap kegiatan usaha akan selalu mengharapkanakan memperoleh laba, baik untuk mempertahankan eksistensinya maupununtuk keperluan untuk mengembangkan dirinya.

4.1.7. Pertimbangan dan Penilaian Dalam Pemberian Kredit

Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 pasal 8 menjelaskan bahwadalam memberikan kredit, Bank Umum wajib mempunyai keyakinan ataskemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi hutangnya sesuai danganyang diperjanjikan.

Maksud dari pasal tersebut bahwa kredit yang diberikan oleh bankmengandung resiko, sehingga dalam pelaksanaanya bank harus memperhatikanasas-asas perkreditan yang sehat. Untuk mengurangi resiko tersebut, jaminan

 pemberian kredit dalam arti keyakinan atas kemampuan dan kesanggupandebitur untuk melunasi hutangnya sesuai

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 48/103

 

 bank. Untuk memperoleh keyakinan tersebut, sebelum memberikan kredit, bank harus melakukan penilaian yang seksama terhadap watak, kemampuan,

modal, agunan, dan prospek usaha debitur. (Suyatno, dkk, 1995)

4.1.8. Jaminan Dan Kelayakan Kredit

Jaminan kredit menurut bank, merupakan sumber kedua pembayaran kembali

kredit dan bunga yang tertunggak. Sumber pertama pembayaran kembali kreditadalah dana intern perusahaan terutama keuntungan dan dana penyusutan. Biladebitur gagal memenuhi kewajiban keuangannya kepada bank dari sumber 

  pembayaran pertama, maka harta mereka yang dijamin akan dipergunakansebagai gantinya. (Sutojo, 2000)

Bank akan meluluskan permintaan kredit yang diajukan oleh calon debitur tergantung dari hasil pertimbangan berikut ini : (Sutojo, 1995)

1. Faktor Intern Bank

Sebelum mengambil keputusan untuk meluluskan permintaan kredit(terutama dalam jumlah besar) terlebih dahulu bank akan mameriksakondisi intern operasi dan keuangan dewasa ini, dua tiga tahun terakhir,serta prospek masa depan.

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 49/103

 

2. Kredibilitas

Bank akan lebih bersemangat dalam bekerja sama dengan investor, apabilamitra usaha mereka dapat menunjukan kemampuan mengelola proyekyang akan dibangun dengan bank.

3. Prospek Masa Depan Proyek

Masa depan sebuah proyek dapat diharapkan akan cerah, bila proyektersebut dapat memenuhi kriteria berikut ini :

a. Dikelola oleh manajemen yang profesional.

 b. Didukung oleh sumber daya manusia yang dapat menjalankan operasi proyek dengan baik.

c. Dapat memproduksi barang atau jasa yang kompetitif.

4. Dapat memasarkan hasil produksi tersebut secara menguntungkan.

5. Dapat menghasilkan keuntungan yang layak.

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 50/103

 

4.2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Sama halnya dengan PDB, PDRB adalah sebutan untuk menyatakan besarnya pendapatan suatu perekonomian daerah. Sedangkan Produk Domestik Bruto (PDB)adalah nilai total atas segenap output akhir yang dihasilkan oleh suatu

 perekonomian baik yang dilakukan oleh penduduk domestik maupun penduduk

asing maupun orang-orang dari negara lain yang berrnukim di negara yang bersangkutan. Produk domestik bruto merupakan ukuran terbaik dari kinerja perekonomian karena tujuan PDB adalah meringkas aktivitas ekonomi dalam nilaiuang tunggal dalam periode waktu

tertentu (Mankiw, 1999). Terdapat beberapa cara untuk menilai PDB sebagaikinerja sebuah perekonomian, (1) dengan melihat PDB sebagai perekonomian total

(pendekatan pendapatan) dari setiap orang yang berada di dalam perekonomian, (2)dengan melihat PDB sebagai pengeluaran total (pendekatan pengeluaran) padaoutput barang dan jasa perekonomian. Dari sudut pandang lain, jelaslah mengapaPDB merupakan cerminan dari kinerja ekonomi karena mengukur sesuatu yangdipedulikan banyak orang (pendapatan) demikian pula dengan output barang dan

 jasa yang memuaskan permintaan rumah tangga, perusahaan dan pemerintah. PDBmengukur pendapatan dan pengeluaran perekonomian pada outputnya denganalasan bahwa jumlah keduanya adalah sama dan fakta yang mendasar : karenasetiap transaksi memiliki penjual dan pembeli, setiap uang yang dikeluarkanseorang pembeli menjadi pendapatan seorang penjual yang lain.

4.3. Teori Tentang Suku Bunga

4.3.1. Teori Klasik tentang tingkat suku bunga

Menurut teori Klasik tabungan merupakan fungsi dari tingkat suku bunga.Makin tinggi tingkat suku bunga, maka makin tinggi pula keinginan masyarakat

untuk menabung. Artinya pada tingkat suku bunga yang lebih tinggi masyarakatterdorong untuk mengorbankan atau mengurangi pengeluaran untuk konsumsiguna menambah tabungan. Investasi juga merupakan fungsi dari tingkat suku

 bunga. Makin tinggi tingkat suku bunga, maka keinginan untuk melakukaninvestasi juga

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 51/103

 

makin kecil, sebab tingkat pengembalian dan penggunaan dana juga makin besar. (Nopirin, 1995).

Berdasarkan gambar 4.1 kurva S adalah kurva penawaran dana modal(tabungan) dan I adalah kurva permintaan dana modal (investasi).Keseimbangan tercapai pada titik E0 dan ini menunjukkan bahwa jumlah danamodal yang akan diinvestasikan sebesar 0I0 dan tingkat bunga sebesar 0r 0.Kalau dimisalkan permintaan dana modal berubah menjadi 0 I1, sedangkan

 penawaran modal tetap sebesar S, keseimbangan berpindah ke E1 yang berartitingkat bunga naik dari 0r 0 menjadi 0r 1 dan dana yang diinvestasikan

  bertambah dari 0I0 menjadi 0I1 . Dan apabila permintaan dana modal tetap

sebesar I , tetapi panawarannya bertambah menjadi S1, maka keseimbangan berpindah ke E2. Dengan demikian perubahan tersebut menyebabkan tingkat bunga turun dari 0r 0 menjadi 0r 2 dan dana yang diinvestasikan bertambah dari0I0 menjadi 0I2 (Sukirno, 2002).

Gambar 4.1

Teori Klasik tentang Tingkat Suku Bunga

Tingkat Suku BungaS

E1

r 1 S1

E0

r 0E2 I1

r 2

I

0 I0 I2 I1 investasi

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 52/103

 

4.4. Definisi Inflasi

Cukup banyak definisi inflasi tetapi hingga kini belum diperoleh suatu definisiyang baku yang disetujui oleh seluruh ahli ekonomi. Definisi inflasi menurut beberapa penulis pada dasarnya sama yaitu antara lain :

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 53/103

 

1.  Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaikkan secaraumum dan terus-menerus. (Boediono, 2001)

2.  Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang secara

terus-menerus ini tidak berarti bahwa harga-harga berbagai macam barangitu naik denga presentase yang sama. Mungkin dapat terjadi kenaikantersebut tidaklah bersamaan yang penting terdapat kenaikan umum barangsecara terus-menerus selam satu periode. (Nopirin, 2000)

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 54/103

 

4.4.1. Penggolongan Inflasi

Sebelum kebijaksanaan untuk mengatasi inflasi diambil perlu terlebih dahuludiketahui penggolongan atau kategori apa inflasi yang sedang dihadapi, dan

 penggolongan mana yang kita pilih tergantung pada tujuan kita.

4.4.1.1. Penggolongan Inflasi Menurut Parah Tidaknya Inflasi

Penggolongan pertama menurut parah tidaknya inflasi, beberapa macaminflasi : (Boediono, 2001)

1.  Inflasi ringan (dibawah10% setahun)

2.  Inflasi sedang (antara 10 – 30% setahun)

3.  Inflasi berat (antara30 –100%)

4. Hiperinflasi (diatas 100%)Penentuan parah tidaknya inflasi tentu saja sangat relatif dan tergantung

 pada “selera” kita untuk menamakannya.

4.4.1.2.Penggolongan Inflasi Menurut Penyebabnya

Penggolongan kedua adalah atas dasar sebab musabab awal dari inflasi.Atas dasar ini kita bedakan 2 macam inflasi : (Boediono, 2001 : 156)

1.  Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai barang tertentu kuat (Demand Inflation). 

Adalah infalsi yang timbul akibat adanya banyak permintaan akan barang-barang konsumsi oleh masyarakat, karena permintaan masyarakat(agregat demand) bertambah, maka kurva agregat demand bergeser dari D1

ke D2. Akibatnya harga berubah dari H1 ke H2 kenaikan harga barang akhir mendahului harga barang input dan kenaikan faktor produksi, (Gambar 

4.2).

Gambar 4.2

Kurva Demand Pull Inflation

2. Inflasi yang timbul karena kenaikan biaya produksi (Cost Push

 Inflation) 

Adalah inflasi yang timbul karena berkurangnya penawaran akibatkenaikan produksi pada gambar tersebut terlihat bila ongkos produksinaik maka kurva penawaran akan bergeser dari S1 ke S2. Kenaikan harga

 barang akhir (output) mengikuti kenaikan harga barang input atau faktor  produksi, (Gambar 4.3).

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 55/103

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 56/103

 

Gambar 4.3

Kurva Cost Push Inflation

4.4.1.3.Penggolongan Inflasi Menurut Asalnya.

Kita bedakan penggolongan yang ketiga adalah berdasarkan asal dariinflasi :

1. Inflasi yang berasal dari dalam negeri (Domestic Inflation) 2. Inflasi yang berasal dari luar negeri (Imported 

 Inflation) 

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 57/103

 

 

4.5. Hubungan Antar Variabel

4.5.1. PDRB dengan Permintaan kredit perbankan

Bahwa PDRB berhubungan erat dengan permintaan disebabkan dengan adanyakenaikan PDRB maka tingkat konsumsi masyarakat akan semakin meningkat,oleh sebab itu jika PDRB meningkat maka permintaan akan kredit juga akanmengalami peningkatan guna mencukupi tingkat konsumsi yang dihadapi olehmasyarakat.

4.5.2. Suku Bunga riil kredit dengan permintaan kredit perbankan.

Suku bunga kredit adalah harga/biaya dari penggunaan dana yang tersediauntuk dipinjamkan. Suku bunga kredit berpengaruh negatif terhadap permintaankredit. Artinya semakin tinggi suku bunga kredit yang menceminkan semakinmahalnya biaya maka akan menurunkan permintaan kredit, dan sebaliknyasemakin rendah suku bunga kredit yang mencerminkan semakin murahnya

  biaya akan meningkatkan permintaan kredit. Fenomena ini mencerminkan  bahwa masih tingginya suku bunga kredit saat ini menjadi salah satu pertimbangan bagi dunia usaha dalam melakukan permohonan kredit kepada

 bank.

4.5.3. Inflasi dengan permintaan kredit perbankan.Inflasi sangat berpengaruh dengan permintaan kredit perbankan, dikarenakaninflasi berarti juga kenaikan harga. Semakin naiknya harga, maka seseorangakan berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan, dan dalam pemenuhankebutuhan tersebut bisa dengan cara mengajukan

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 58/103

 

 permintaan kredit. Oleh karena itu maka dengan adanya kenaikan infasi maka permintaan akan kredit juga akan semakin meningkat.

4.5.4. Variabel Dummy (Krisis Moneter) dengan permintaan kredit

perbankan

Krisis moneter berpengaruh dengan permintaan kredit perbankan, deregulasidan penerapan kebijakan-kebijakan lain yang terkait dengan sektor moneter danriil telah menyebabkan sektor perbankan mempunyai kemampuan untukmeningkatkan kinerja ekonomi makro di Jawa Tengah. Mobilisasi dana melalui

 perbankan menjadi lebih besar dan perbankan menjadi lebih besar peran

sertanya dalam menunjang kegiatan di sektor riil melalui peningkatan produksi barang dan jasa. Perkembangan perbankan yang cukup pesat pada masa setelahderugulasi ternyata tidak berlangsung cukup lama untuk dapat mengangkat JawaTengah menjadi daerah dengan tingkat kesejahteraan yang sama dengan daerah

 – daerah lain di Indonesia. Perkembangan ini dalam waktu yang sangat singkatmenjadi terhenti pada akhir tahun 1997-an. Krisis ekonomi yang pada awalnyahanya dipandang sebagai krisis moneter ini banyak menyebabkan perubahandalam kondisi perbankan di seluruh tanah air kita ini. Salah satunya adalahtingkat kepercayaan masyarakat dalam negeri dan luar negeri terhadap

 perbankan di Indonesia yang menurun drastis. Padahal landasan utama dari perbankan adalah kepercayaan. Adanya kepercayaan menyebabkan masyarakat

mau menitipkan dananya ke bank, dan karena adanya kepercayaan maka bankmau meminjamkan dananya kepada masyarakat.

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 59/103

 

Apabila landasan ini lemah maka eksistensi usaha perbankan juga menjadilemah. Kemampuan perbankan dalam melaksanakan funsi-fungsinya menjadi

lemah, termasuk fungsinya dalam menghimpun dan menyalurkan dana dari danke masyarakat.

4.6. Hipotesis

a. Diduga  PDRB berpengaruh positif terhadap permintaan kredit perbankan

 pada Bank umum di Propinsi Jawa Tengah?

 b.  Diduga  suku bunga riil kredit berpengaruh negatif terhadap permintaankredit perbankan pada Bank umum di Propinsi Jawa Tengah?

c.  Diduga  inflasi berpengaruh positif terhadap permintaan kredit perbankan pada Bank umum di Propinsi Jawa Tengah?

d.  Diduga  dummy variabel krisis ekonomi berpengaruh positif terhadap permintaan kredit perbankan pada Bank umum di Propinsi Jawa Tengah?

e. Diduga secara bersama - sama PDRB, suku bunga riil kredit dan inflasi sertavariabel dummy krisis ekonomi berpengaruh secara bersama-samaterhadap permintaan kredit perbankan pada Bank umum di Propinsi JawaTengah?

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 60/103

 

 

BAB V

METODE PENELITIAN

5.1. Metode Penelitian

5.1.1 . Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan adalah data sekunder yang terdiri dari satu variabel terikatyaitu permintaan kredit perbankan pada bank umum di Propinsi Jawa Tengah dantiga variabel bebas yaitu PDRB, suku bunga riil kredit dan inflasi serta variabel

dummy krisis ekonomi. Data sekunder ini bersumber dari Badan Pusat Statistikdan Bank Indonesia.

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 61/103

 

5.1.2. Definisi Variabel.

a. Permintaan kredit perbankan pada bank umum di Propinsi Jawa.

Adalah keseluruhan total kredit yang disalurkan oleh Bank umum di PropinsiJawa Tengah. Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diambildari data yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia berdasarkan perhitungantahunan dan dinyatakan dalam bentuk Juta Rupiah.

 b. Produk Regional Domestik Bruto (PDRB)

Adalah nilai tambah barang dan jasa akhir yang dihasilkan suatu daerahdihitung menggunakan tahun dasar 2000. Data operasional yang digunakandalam penelitian ini diambil dari data yang dikeluarkan oleh Badan PusatStatistik berdasarkan perhitungan tahunan dan dinyatakan dalam bentuk JutaRupiah.

c. Suku Bunga riil Kredit

Adalah besarnya tingkat suku bunga yang ditetapkan untuk penyaluran kredit.Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari data yangdikeluarkan oleh Bank Indonesia berdasarkan perhitungan tahunan dandinyatakan dalam bentuk persen pertahun.

d. Inflasi

Data tentang inflasi adalah data tentang laju inflasi dalam persen yang terjadi

di Jawa Tengah. Data diperoleh dari Statistik Indonesia yang dikeluarkan olehBadan Pusat Statistik dalam berbagai tahun penerbitan dan dinyatakan dalam

 bentuk persen pertahun.

e. Krisis Ekonomi (Variabel Dummy)

Variabel Dummy yang digunakan adalah kondisi krisis ekonomi, dimanasebelum tahun 1997 adalah kondisi sebelum krisis ekonomi dan sesudah tahun1997 adalah sesudah krisis ekonomi.

5.2. Metode Analisis Data 

5.2.1. Metode Regresi Kuadrat Terkecil 

Analisis data yang dilakukan dengan Metode Regresi Kuadrat Terkecil/OLS(ordinary least square), dengan fungsi permintaan kredit perbankan pada bank

umum = f (PDRB, suku bunga riil kredit dan inflasi serta variabel dummy krisisekonomi), maka persamaan regresi liniernya adalah :

Y = β0

+ β1X

1+ β

2X

2+ β

3X

3+ Dm

 X

4+ e

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 62/103

 

Keterangan:

Y = Permintaan Kredit Perbankan Pada Bank Umum (Juta Rp)

X1 = PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp).

X2 = Suku Bunga riil Kredit (%).

X3 = Inflasi (%)

Dm = Variabel Dummy (krisis Ekonomi)

0 = Sebelum krisis ekonomi

1 = Sesudah krisis ekonomi

β0 = Konstanta regresi

β1, β2, β3 = Koefisien regresi

Dm = Variabel Dummy (krisis Ekonomi)

e  = Kesalahan pengganggu

5.2.2. Pemilihan Model Regresi

Pemilihan model regresi ini menggunakan uji Mackinnon, White and Davidson

(MWD) yang bertujuan untuk menentukan apakah model yang akan di gunakan berbentuk linier atau log linier.

Persamaan matematis untuk model regresi linier dan regresi log linier adalahsebagai berikut :

• Linier Y = βo + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + Dm X4 +e

• Log Linier lnY = αo + α1 X1 lnX1 + α2 lnX2 + α3 lnX3 + Dm lnX4 +e

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 63/103

 

Untuk melakukan uji MWD ini kita asumsikan bahwa

Ho : Y adalah fungsi linier dari variabel independen X (model linier)

H1 : Y adalah fungsi log linier dari varibel independen X (model log linier)

Adapun prosedur metode MWD adalah sebagai berikut :

1. Estimasi model linier dan dapatkan nilai prediksinya ( fitted value) danselanjutnya dinamai F1.

2. Estimasi model log linier dan dapatkan nilai prediksinya, dan selanjutnyadinamai F2.

3. Dapatkan nilai Z1 = ln F1-F2 dan Z2 = antilog F2-F1 

4. Estimasi persamaan berikut ini :

Y = βo+ β

1X

1+ β

2X

2+ β

3X

3+ Dm X

4+e 

Jika Z1 signifikan secara statistik melalui uji t maka kita menolak hipotesis nuldan model yang tepat untuk digunakan adalah model log linier dan sebaliknya

  jika tidak signifikan maka kita menerima hipotesis nul dan model yang tepat

digunakan adalah model linier 

5. Estimasi persamaan berikut :

Y = α0

+ α1ln

 x

1+ α

2lnx

2+ α3 lnx

3+ Dm lnx

4+α

5z

2+ e

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 64/103

 

Jika Z2 signifikan secara statistik malalui uji t maka kita menolak hipotesisalternatif dan model yang tepat untuk digunakan adalah model log linier dan

sebaliknya jika tidak signifikan maka kita menerima hipotesis alternatif danmodel yang tepat untuk digunakan adalah model linier. (Agus Widarjono, 2005).

5.2.3. Uji Statistik 

Selanjutnya untuk mengetahui keakuratan data maka perlu dilakukan beberapa pengujian : (Gujarati, 2003)

a. Uji t Statistik 

Uji t statistik melihat hubungan atau pengaruh antara variabelindependen secara individual terhadap variabel dependen.

1. Hipotesis

yangdigunakan :a.

Jika Hi

 po

tesis 

 posit

if  

Ho : βi ≤ 0

Ha : βi > 0

 b.JikaHi

 potesisneg

atif 

Ho : βi ≥ 0

Ha : βi < 0

2. Pengujian satu sisi

Jika T tabel ≥ t hitung, Ho diterima berarti variabel independensecara individual tidak berpengaruh secara signifikan terhadapvariabel dependen.

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 65/103

 

Jika T tabel < t hitung, Ho ditolak berarti variabel independensecara individu berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

b. Uji F statistik 

Pengujian ini kan memperlihatkan hubungan atau pengaruh antaravariabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen,yaitu dengan cara sebagai berikut :

Ho : βi = 0, maka variabel independen secara bersama-sama tidakmempengaruhi variabel independen.

Ha : βi ≠ 0, maka variabel independen secara bersama-sama

mempengaruhi variabel dependen.

Hasil pengujian adalah :

Ho diterima ( tidak signifikan ) jika F hitung < F tabel

df = (n1 = k-1), ( n2 = n – k)

Ho ditolak ( signifikan ) jika F hitung > F tabel

df = (n1 = k-1), ( n2 = n – k)

Dimana : K : Jumlah variabel

 N : Jumlah pengamatan

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 66/103

 

auto-korelasi positif 

Daerah keragu-raguan Tidak ada autokorelasiDaerah keragu-raguanauto-korelasi negatif 

c. Koefisien Determinasi (R 2) 

R 2 menjelaskan seberapa besar persentasi total variasi variabeldependen yang dijelaskan oleh model, semakin besar R 2 semakin

 besar pengaruh model dalam menjelaskan variabel dependen.

 Nilai R 2  berkisar antara 0 sampai 1, suatu R 2 sebesar 1 berarti adakecocokan sempurna, sedangkan yang bernilai 0 berarti tidak adahubungan antara variabel tak bebas dengan variabel yangmenjelaskan.

5.3. Pengujian asumsi klasik 

Pengujian ini digunakan untuk melihat apakah model yang diteliti akanmengalami penyimpangan asumsi klasik atau tidak, maka pengadaan pemeriksaanterhadap penyimpangan asumsi klasik tersebut harus dilakukan:

a. Autokorelasi

Adalah keadaan dimana faktor-faktor pengganggu yang satu

dengan yang lain saling berhubungan, pengujian terhadap gejalaautokorelasi dapat dilakukan dengan uji   Durbin-Watson (DW),

yaitu dengan cara membandingkan antara DW statistik ( d )dengan dL dan dU, jika DW statistik berada diantara dU dan 4- dU

maka tidak ada autokorelasi.

Gambar 5.1 Daerah Autokorelasi 

 Kriteria Pengambilan Keputusan :

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 67/103

 

Nilai StatistikHasil

0<d<dldl?d?dudu?d?4-du4-du?d?4-dl4-dl?d?4

Menolak hipotesis nul; ada autokorelasi positif 

Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusanMenerima hipotesis nul; tidak ada autokorelasi positif/negatif Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusanMenolak hipotesis nul; ada autokorelasi negatif 

Penentuan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dengan jelasdalam gambar 5.1 berikut ini :

44-dldu0 4-dudl

Tabel 5.1 Uji Statistik Durbin-Watson

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 68/103

 

Sumber : Agus Widarjono,2005

Atau dengan cara lain untuk mendeteksi adanya autokorelasidalam model bisa dilakukan menggunakan uji LM atau Lagrange

Multiplier . Salah satu cara untuk menghilangkan pengaruhautokorelasi tersebut adalah dengan memasukkan lag  variabeldependen kedalam model regresi. Misalnya pada model regresi :

Y = a + b1X

1+ b

2X

2+b

3X

3+ DmX

4+e

yang diyakini terdapat autokorelasi, untuk menghilangkan  pengaruh autokorelasi dalam model regresi tersebut dapatdilakukan dengan memasukkan lag  variabel dependen (Y) ke

dalam model sehingga model regresi tersebut menjadi:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + DmX4+b5Y (t-1) (Gujarati , 2003)

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 69/103

 

b. Multikolinearitas

Adalah hubungan yang terjadi diantara variabel-variabelindependen, pengujian terhadap gejala multikolinearitas dapatdilakukan dengan membandingkan koefisien determinasi parsial,(r 2) dengan koefisien determinasi majemuk (R 2) regreasi awal atauyang disebut dengan metode  Klein rule of Thumbs. Jika r 2 < R 2maka tidak ada multikolineraitas.

( Gujarati, 2003).

c. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana faktor gangguan tidakmemiliki varian yang sama. Pengujian terhadap gejalaheteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melakukan WhiteTest, yaitu dengan cara meregresi residual kuadrat ( Ui2 ) denganvariabel bebas, variabel bebas kuadrat dan perkalian variabel

 bebas. Dapatkan nilai R 2 untuk menghitung χ2, di mana χ2 =Obs*R square (Gujarati, 2003).

Uji White Test

Uji Hipotesis untuk menentukan ada tidaknya heterokedastisitas.

▪ Ho : ρ1 = ρ2 = ....= ρq= 0 , Tidak ada heterokedastisitas

▪ Ha : ρ1 ≠ ρ2 ≠....≠ ρq ≠ 0 , Ada heterokedastisitas

Perbandingan antara Obs*R square ( χ2  – hitung

)dengan χ2 –tabel

, yang menunjukkan bahwa Obs*R square ( χ2 -hitung

)< χ2

 – tabel

, berarti Ho tidak dapat ditolak. Dari hasil uji White Test tersebutdapat disimpulkan bahwa tidak ada heterokedastisitas. Sedangkan

 jika nilai Obs*R square (

χ2-hitung

) > χ2 – tabel

, berarti Ho dapat ditolak. Dari hasil uji White Test tersebut dapatdisimpulkan bahwa ada heterokedastisitas

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 70/103

 

 Tahun YX1X2X3Dm

19905.195.00080.728.499.37

21.419.02

01991

5.651.00086.507.094.72

24.00

BAB VI

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

6.1. Diskripsi Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data time series atau dataruntun waktu sebanyak 16 observasi dari tahun 1990 sampai dengan tahun 2005.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Variabeldependen dalam penelitian ini adalah Permintaan kredit perbankan di propinsiJawa Tengah yang dinyatakan dalam juta rupiah, yang diperoleh dari StatistikKeuangan Daerah (Bank Indonesia) berbagai edisi, adapun untuk variabelindependennya adalah:

a. Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB)

Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) yang digunakan adalah PDRBatas harga konstan 2000 yang dinyatakan dalam juta rupiah. Data inidiperoleh dari Pendapatan Regional Propinsi Jawa Tengah (BPS) berbagaiedisi.

b. Suku bunga riil kredit perbankan pada bank umum.

Suku bunga yang digunakan dalam penelitian ini adalah suku bunga riil

kredit perbankan pada bank umum yang dinyatakan dalam persen.

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 71/103

 

 1992

5.719.00092.943.359.13

21.634.34

01993

6.421.00098.609.850.28

18.75

9.370

19948.298.000

105.476.964.216.366.50

01995

9.523.000113.222.000.9

17.328.26

01996

11.190.000121.487.881.5

17.885.86

01997

12.301.000

125.166.672.319.669.94

01998

12.588.000110.468.846.2

27.7770.55

11999

9.159.000114.326.423.1

25.913.35

12000

10.376.000114.701.304.8

17.518.62

1

200117.932.000

118.816.400.318.5513.15

12002

22.743.000123.038.541.1

18.04

c. Laju Inflasi.

Tingkat inflasi yang digunakan adalah laju inflasi Kabupaten Magelang yangdinyatakan dalam persen. Data ini diperoleh dari Magelang Dalam Angka(BPS), berbagai edisi.

Tabel 6.1

Data Penelitian

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 72/103

 

12003

27.190.000129.166.462.5

15.386.03

12004

34.765.000135.789.872.3

13.73

5.681

200544.818.000

143.051.213.915.9515.82

1

Sumber : data BPS dan BI (data diolah)

Pada tabel 6.1 dapat dilihat perkembangan permintaan kredit perbankan (Y) pada bank umum. Pada tahun 1990 sampai 1998 jumlah kredit yang diminta terusmengalami kenaikan, tahun 1999 sempat mengalami penurunan tetapi tahun

 berikutnya terus naik hingga tahun 2005, jumlah kredit pada tahun ini sebesar Rp.44.818 milyar. Kemudian karena dampak krisis moneter yang terjadi pada tahun1997, kredit perbankan ini

mengalami penurunan yang cukup besar menjadi sebesar Rp. 9.159 milyar, akantetapi terjadi pada tahun kedua setelah krisis yaitu 1999. Dampak dari krisis ini

ternyata tidak lama bagi perbankan di propinsi ini. Secara nasional untuk perbankan pada tahun 1999 permintaan kredit mulai ada peningkatan begitu jugadi propinsi Jwa tengah karena terlihat jelas permintaan kredit mengalamikenaikan pada tahun 2000 yaitu menjadi sebesar Rp. 10.376 milyar, kemudianuntuk tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 kredit perbankan terus meningkatmenjadi sebesar Rp. 44.818 milyar.

Perkembangan PDRB dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, bisadilihat pada tabel 6.1 untuk tahun 1990 sampai tahun 1997 terus naik, hingga padatahun 1998 perkembangan PDRB di propinsi ini mengalami penurunan yang tidakterlalu besar yaitu dari Rp. 125.166.672,3 juta di tahun 1997 menjadi Rp.110.468.846,2 juta di tahun 1998, kemudian menjadi Rp. 114.326.423,1 juta ditahun 1999, penurunan ini terjadi karena akibat dari dampak krisis moneter yangmelanda negara ini, tetapi pada tahun 1999 justru mengalami peningkatan, dari

Rp. 110.468.846,2 juta di tahun 1998 menjadi Rp. 114.326.423,1 juta di tahun1999 dan terus mengalami peningkatan sampai dengan tahun 2005. Dalam tabel6.1 juga dapat dilihat perkembangan suku bunga kredit investasi, dari tahun ketahun berubah secara fluktuatif. Perubahan nilai suku bunga terbesar terjadi padatahun 1998, yaitu sebesar 27,77 %. Laju inflasi di propinsi Jawa Tengah daritahun ke tahun mengalami perubahan yang cukup jelas. Pada tahun 1998 inflasi di

 propinsi Jawa Tengah mengalami kenaikan yang cukup tinggi,

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 73/103

 

VariabelNilai Statistik tNilai Tabel t(=5%)

ProbabilitasZ1

-4,0823801,8120,0035

Z21,348884

1,8120,2071

yaitu mencapai posisi sebesar 70,55 %. Dari keterangan diatas dapat diketahui bahwa adanya krisis moneter menyebabkan perubahan besar bagi pihak

 perbankan dan perekonomian di berbagai sektor.

6.2. Analisis Hasil Regresi dan Pengujian Hipotesis

6.2.1. Pemilihan Model Regresi

Mengingat pentingnya spesifikasi model untuk menentukan bentuk suatu fungsisuatu model empirik dinyatakan dalam bentuk linier ataukah nonlinier dalamsuatu penelitian, maka dalam penelitian ini juga akan dilakukan uji tersebut.Dalam penelitian kali ini, peneliti akan menggunakan uji MacKinnon, White,Davidson (MWD test).

Hasil estimasi dari uji MWD dapat dilihat dibawah ini:

Tabel 6.2

Hasil Uji MWD

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 74/103

 

Dependent Variable: LOG(Y)Method: Least SquaresDate: 10/09/07 Time: 04:21Sample: 1990 2005Included observations: 16

VariableCoefficientStd. Error

t-StatisticProb.LOG(X1)

2.1325510.6110623.489911

0.0051LOG(X2)

-1.0716170.425066

-2.5210590.0284

LOG(X3)

0.1571330.0972231.616214

0.1343DM

0.4266480.1573782.710985

0.0203C

-27.5170412.06341

-2.281033

0.0435R-squared

0.911947Mean dependent var

9.409581Adjusted R-squared

0.879928S.D. dependent var

0.663434S.E. of regression

0.229889Akaike info criterion

0.147870Sum squared resid

0.581341Schwarz criterion

0.389304Log likelihood

3.817041F-statistic

28.48116Durbin-Watson stat

1.013446Prob(F-statistic)

0.000009

Sumber: Data diolah dengan Eviews (lampiran)

Berdasarkan dari hasil regresi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa denganmenggunakan uji MWD ditemukan adanya perbedaan antara kedua bentuk fungsimodel empiris (linier dengan log-linier). Dengan derajat kepercayaan 95% (

= 5%) bentukfungsi

modelempirislinier tidak

 bisadigunakanuntukanalisiskarena Z1

signifikansedangkanuntuk

loglinear  bisadigunakanuntukanalisiskarena Z2

tidaksignifikansecarastatistik.

6.2.2. Hasil Regresi

Analisis hasil regresi ini menggunakan alat bantu yaitu program komputer Eviews. Hasil regresi log linier berganda yang di dapat adalah sebagai berikut :

Tabel 6.3

Hasil Regresi Loglinear

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 75/103

 

 

6.2.3. Koefisien Determinasi (R 2)

Perhitungan yang dilakukan untuk mengukur proporsi atau prosentase dari variasitotal variabel dependen yang mampu dijelaskan oleh model regresi. R 2 dalamregresi sebesar 0,911947. Ini berarti variabel permintaan kredit perbankan pada

 bank umum di Propinsi Jawa Tengah dapat dijelaskan oleh PDRB, suku bungakredit dan inflasi serta variabel dummy krisis ekonomi sebesar 91,19 persensisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

6.2.4. Pengujian t-Statistik 

Uji t-statistik digunakan untuk mengetahui hubungan antara masing-masingvariabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian t-statistik dilakukandengan cara membandingkan antara t-hitung dengan t-tabel. (Gujarati, 2003)

t-tabel = { α ; df ( n-k ) }

t-hitung =

Keterangan :

α = Level of significance, atau probabilitas menolak hipotesis yang benar.

n = Jumlah sampel yang diteliti.

K = Jumlah variabel independen termasuk konstanta.

Se = Standar error.

Uji t-statistik yang dilakukan menggunakan uji satu sisi (one tail test ), dengan α= 5 %.

Jika t-tabel < t-hitung berarti Ho ditolak atau variabel Xi berpengaruh signifikanterhadap variabel dependen, tetapi jika t-tabel ≥ t-hitung berarti Ho diterima atauvariabel Xi tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 76/103

 

VariabelKoefisient-hitungt-tabel

KeteranganX1

2.1325513.489911

1,796Signifikan

X2-1.071617-2.521059

1,796Signifikan

X30.1571331.616214

1,796 Tidak Signifikan

Dm0.4266482.710985

1,796Signifikan

Tabel 6.4

Hasil Uji t-Statistik 

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 77/103

 

Sumber: Data diolah dengan Eviews (lampiran)

1. Uji t-Statistik Variabel PDRB (β1)

Hipotesis pengaruh variabel PDRB terhadap variabel permintaan kredit  perbankan pada bank umum di Propinsi Jawa Tengah yang digunakanadalah :

Ho : β1 < 0 , berarti variabel PDRB tidak berpengaruh terhadap variabel permintaan kredit perbankan pada bank umum.

Ha : β1 > 0, berarti variabel PDRB berpengaruh terhadap variabel permintaankredit perbankan pada bank umum.

Hasil perhitungan yang didapat adalah t-hitung X1 = 3,489911 sedangkan t-

tabel = 1,796 ( df ( n-k ) 16-5 = 11 ,α = 0,05 ), sehingga t-hitung > t-tabel(3,489911 > 1,796 ). Perbandingan antara t-hitung dengan t-tabel, yangmenunjukkan bahwa t-hitung > t-tabel, Ho ditolak sehingga dapatdisimpulkan bahwa variabel PDRB berpengaruh positif dan signifikanterhadap permintaan kredit perbankan pada bank umum di Propinsi JawaTengah.

Gambar 6.1

Kurva Uji t Variabel PDRB

2. Uji t-Statistik Variabel Suku Bunga Kredit(β2)

Hipotesis pengaruh variabel suku bunga kredit terhadap variabel permintaankredit perbankan pada bank umum di Propinsi Jawa Tengah yang digunakanadalah :

Ho : β2

< 0 , berarti variabel suku bunga kredit tidak berpengaruh terhadapvariabel permintaan kredit perbankan pada bank umum.

Ha : β2 > 0, berarti variabel suku bunga kredit berpengaruh terhadap variabel permintaan kredit perbankan pada bank umum.

Hasil perhitungan yang didapat adalah t-hitung X2 = │-2.521059│ sedangkan

t-tabel = 1,796 ( df ( n-k ) = 11 ,α = 0,05 ), sehingga t-hitung > t-tabel (│-2.521059│ >│ -1,796 │). Perbandingan antara t-hitung dengan t-tabel, yangmenunjukkan bahwa t-hitung > t-tabel, Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan

  bahwa variabel suku bunga kredit berpengaruh negatif dan signifikanterhadap permintaan kredit perbankan pada bank umum di Propinsi JawaTengah.

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 78/103

 

Gambar 6.2

Kurva Uji t variabel Suku Bunga riil Kredit

3. Uji t-Statistik Variabel Inflasi (β3)

Hipotesis pengaruh variabel inflasi terhadap variabel permintaan kredit  perbankan pada bank umum di Propinsi Jawa Tengah yang digunakanadalah :

Ho : β3 < 0 , berarti variabel inflasi tidak berpengaruh terhadap variabel permintaan kredit perbankan pada bank umum.

Ha : β3 > 0, berarti variabel inflasi berpengaruh terhadap variabel permintaankredit perbankan pada bank umum.

Hasil perhitungan yang didapat adalah t-hitung X3 = 1,616214 sedangkan t-

tabel = 1,796 ( df ( n-k ) = 11 ,α = 0,05 ), sehingga t-hitung < t-tabel(1,616214 < 1,796 ). Perbandingan antara t-hitung dengan t-tabel, yangmenunjukkan bahwa t-hitung < t-tabel, Ho diterima sehingga dapatdisimpulkan bahwa variabel inflasi positif dan tidak signifikan terhadap

 permintaan kredit perbankan pada bank umum di Propinsi Jawa Tengah.

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 79/103

 

Gambar 6.3

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 80/103

 

|1,796 | |-2.521059| 

DaerahHo ditolak

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 81/103

 

1,796

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 82/103

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 83/103

 

Kurva Uji t Variabel Inflasi

4. Uji t-Statistik Variabel dummy krisis ekonomi (Dm)

Hipotesis pengaruh variabel dummy krisis ekonomi terhadap variabel permintaan kredit perbankan pada bank umum di Propinsi Jawa Tengah yangdigunakan adalah :

Ho : β4

< 0 , berarti variabel dummy krisis ekonomi tidak berpengaruhterhadap variabel permintaan kredit perbankan pada bank umum.

Ha : β4 > 0, berarti variabel dummy krisis ekonomi berpengaruh terhadapvariabel permintaan kredit perbankan pada bank umum.

Hasil perhitungan yang didapat adalah t-hitung X1 = 2,710985 sedangkan t-

tabel =1,796 ( df ( n-k ) = 11 ,α = 0,05 ), sehingga t-hitung > t-tabel(2,710985 > 1,796 ). Perbandingan antara t-hitung dengan t-tabel, yangmenunjukkan bahwa t-hitung > t-tabel, Ho ditolak sehingga dapatdisimpulkan bahwa variabel dummy krisis ekonomi berpengaruh positif dansignifikan terhadap permintaan kredit perbankan pada bank umum di PropinsiJawa Tengah.

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 84/103

 

Gambar 6.4

Kurva Uji t Variabel dummy

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 85/103

 

1,796

DaerahHo ditolak

DaerahHo diterima

1,616214

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 86/103

 

 

6.2.5. Pengujian F-Statistik 

Uji F-statistik digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabelindependen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pengujian F-statistik ini dilakukan dengan cara membandingkan antara F-hitung dengan F-tabel. (Damodar Gujarati, 2003)

F-hitung =

F-tabel = ( α : k-1, n-k ) α = 5 %, ( 5-1= 4 ; 16-5 =11 )

Jika F-tabel < F-hitung berarti Ho ditolak atau variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel independen, tetapi jikaF-tabel ≥ F-hitung berarti Ho diterima atau variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Hipotesis yang digunakan adalah :

▪ Ho : b1 = b2 = b3 = 0, berarti variabel independen secara

keseluruhan tidak berpengaruh terhadap variabel independen.

2.710985 

DaerahHo ditolak

DaerahHo diterima

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 87/103

 

▪ Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, berarti variabel independen secara

keseluruhan berpengaruh terhadap variabel independen.

Hasil perhitungan yang didapat adalah F-hitung = 28.48116 sedangkan F-tabel =3,36 (α = 0,05 ; 4 ; 11), sehingga F-hitung > F-tabel (28,48116 > 3,36).Perbandingan antara F-hitung dengan F-tabel yang menunjukkan bahwa F-hitung> F-tabel, menandakan bahwa variabel independen secara bersama-sama

  berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, sehingga bahwa variabelPDRB (X1), suku bunga kredit (X2) dan inflasi (X3) serta variabel dummy krisisekonomi (Dm) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap permintaankredit perbankan pada bank umum di Propinsi Jawa Tengah.

6.3. Pengujian Asumsi Klasik 

Pengujian asumsi klasik ini meliputi 3 macam pengujian, yaitu pengujianmultikolinieritas, autokorelasi dan heteroskedastisitas. 

6.3.1. Multikolinieritas.

Multikolinieritas adalah hubungan yang terjadi diantara variabel-variabelindependen atau variabel independen yang satu fungsi dari variabel independen

yang lain.

Pengujian terhadap gejala multikolinieritas dapat dilakukan denganmembandingkan koefisien determinasi parsial (r 2) dengan koefisien determinasimajemuk (R 2), jika r 2 lebih kecil dari R 2 maka tidak ada multikolinieritas.

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 88/103

 

Variabelr2

R2

KeteranganX1 dengan X2, X3, Dm

0,625960 

0,911947  Tidak ada multikolinieritas

X2 dengan X1, X3, Dm

0,470693 

0,911947  Tidak ada multikolinieritas

X3 dengan X1, X2, Dm

0,192365 

0,911947  Tidak ada multikolinieritas

Dm dengan X1, X2, X3

 0,466552

0,911947  Tidak ada multikolinieritas

Tabel 6.5

Hasil Pengujian Mulitkolinearitas

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 89/103

 

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic2.326546

Probability0.158167

Obs*R-squared3.019884

Probability

0.082249

Sumber: Data diolah dengan Eviews (lampiran)

Hasil Uji Klien diatas menunjukkan bahwa tidak terdapat multikolinieritas karenanilai r 2 lebih kecil dari R 2.

6.3.2. Autokorelasi.

Secara harfiah autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota observasi satudengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam kaitannya dengan asumsiOLS, autokorelasi merupakan korelasi antara satu residual dengan residual yanglain. Pengujian terhadap gejala autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin-Watson atau dengan uji LM Test yang dikembangkan oleh Bruesch-godfrey,dimana uji LM Test bisa dikatakan sebagai uji autokorelasi yang palingakurat, jika sampel yang digunakan dalam jumlah yang besar (misalnya diatas100). Uji ini dilakukan dengan memasukkan lagnya, dari hasil uji autokorelasiSerial Correlation LM Test Lag.

Uji Lagrange Multiplier ( LM Test ).

Uji Hipotesis untuk menetukan ada tidaknya autokorelasi.

▪ Ho : ρ1 = ρ2 = ....= ρq= 0 , Tidak ada autokorelasi

▪ Ha : ρ1 ≠ ρ2 ≠....≠ ρq ≠ 0 , Ada autokorelasi

Hasil perhitungan yang didapat adalah Obs*R square ( χ2 -hitung ) = 3,019884sedangkan χ2 -tabel = 3,84 ( df = 1 ,α = 0,05 ), sehingga χ2 -hitung < χ2  –tabel

(3,019884 < 3,84). Perbandingan antara χ2 -hitung dengan χ2  –tabel, yangmenunjukkan bahwa χ2 -hitung < χ2  –tabel, berarti Ho tidak dapat ditolak. Dari hasiluji LM tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi.

Tabel 6.6Hasil Uji LM

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 90/103

 

White Heteroskedasticity Test:

F-statistic0.429739

Probability0.858721

Obs*R-squared4.372276

Probability0.736038

Sumber: Data diolah dengan Eviews (lampiran)

6.3.3. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana faktor gangguan tidak memilikivarian yang sama. Pengujian terhadap gejala heteroskedastisitas dapat dilakukandengan melakukan White Test, yaitu dengan cara meregresi residual kuadrat ( Ui2

) dengan variabel bebas, variabel bebas kuadrat dan perkalian variabel bebas.Dapatkan nilai R 2 untuk menghitung χ2, di mana χ2 = Obs*R square ( Gujarati,2003 ).

Uji White Test

Uji Hipotesis untuk menetukan ada tidaknya heterokedastisitas.

▪ Ho : ρ1 = ρ2 = ....= ρq= 0 , Tidak ada heterokedastisitas

▪ Ha : ρ1 ≠ ρ2 ≠....≠ ρq ≠ 0 , Ada heterokedastisitas

Hasil perhitungan yang didapat adalah Obs*R square ( χ2 -hitung ) = 4,372276sedangkan χ2 -tabel = 15,5073 ( df = 8 ,α = 0,05 ), sehingga χ2 -hitung < χ2  –tabel

(4,372276 < 15,5073). Perbandingan antara χ2 -hitung dengan χ2  –tabel, yangmenunjukkan bahwa χ2 -hitung < χ2  –tabel, berarti Ho tidak dapat ditolak. Dari hasiluji White Test tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada heterokedastisitas

Tabel 6.7

Hasil Uji White Test

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 91/103

 

Sumber: Data diolah dengan Eviews (lampiran)

6.4. Interpretasi Hasil Regresi

6.4.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Berdasarkan hasil uji statistik, Variabel PDRB (X1) secara statistik positif dansignifikan terhadap permintaan kredit perbankan pada bank umum di PropinsiJawa Tengah sebesar 2.132551 % berarti sesuai dengan hipotesa awal. Artinyasetiap kenaikan PDRB sebesar 1 persen mengakibatkan kenaikan permintaankredit perbankan pada bank umum di Propinsi Jawa Tengah 2.132551 %. Halini menunjukkan bahwa adanya kenaikan PDRB akan mengakibatkan adanyakenaikan permintaan kredit perbankan pada bank umum di Propinsi JawaTengah. Produk Domestik Bruto (PDB) memiliki hubungan yang searah

(positif) dan signifikan terhadap permintaan kredit, yang berarti bahwa

meningkatnya pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan permintaan kredit,dan sebaliknya dalam kondisi perekonomian yang melemah (resesi) maka

 permintaan kredit cenderung menurun.

6.4.2. Suku Bunga Kredit

Berdasarkan hasil uji statistik, Variabel suku bunga kredit (X2) secarastatistik negatif dan signifikan terhadap permintaan kredit perbankan pada

 bank umum di Propinsi Jawa Tengah sebesar -1,071617 berarti sesuai denganhipotesa awal. Artinya setiap kenaikan suku bunga kredit sebesar 1 persenmengakibatkan perubahan permintaan kredit perbankan pada bank umum di

Propinsi Jawa Tengah 1,071617 persen. Hal ini menunjukkan bahwa adanyakenaikan suku bunga kredit akan mengakibatkan adanya penurunan permintaan kredit perbankan pada bank umum di Propinsi Jawa Tengah. Suku bunga kredit memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap permintaankredit. Artinya semakin tinggi suku bunga kredit yang menceminkan semakinmahalnya biaya maka akan menurunkan permintaan kredit, dan sebaliknyasemakin rendah suku bunga kredit yang mencerminkan semakin murahnya

 biaya akan meningkatkan permintaan kredit. Fenomena ini mencerminkan  bahwa masih tingginya suku bunga kredit saat ini menjadi salah satu pertimbangan bagi dunia usaha dalam melakukan permohonan kredit kepada bank.

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 92/103

 

6.4.3. Inflasi

Inflasi tidak berpengaruh terhadap permintaan kredit perbankan pada bankumum di Propinsi Jawa Tengah. Inflasi merupakan suatu indikator ekonomimakro yang menggambarkan kenaikan harga-harga barang dan jasa dalamsuatu periode tertentu. Bagi produsen kenaikan harga atau inflasi maka akanmemacu untuk dapat memproduksi barang atau jasa secara lebih banyak.Sehingga produsen akan memerlukan modal yang lebih banyak dengan caramencairkan kredit walaupun laju inflasi sangat tinggi. Tidak berpengaruhnyainflasi terhadap permintaan kredit perbankan pada bank umum di PropinsiJawa Tengah disebabkan karena betapapun tingginya inflasi jika merekasangat membutuhkan modal maka akan mengajukan kredit pada perbankantanpa harus terpengaruh oleh tinggi rendahnya inflasi. Jadi tinggi rendahnya

inflasi tidak akan berpengaruh terhadap permintaan kredit perbankan pada bank umum dijawa Tengah.

6.4.4. Variabel Dummy (Krisis Ekonomi)

Pada hipotesa sebelumnya dikemukakan bahwa krisis ekonomi (dm) akan berpengaruh positif terhadap permintaan kredit perbankan pada bank umum

di Propinsi Jawa Tengah. Itu berarti pada saat terjadi krisis ekonomi akanmenaikkan permintaan kredit perbankan pada bank umum di Propinsi JawaTengah.

Hasil regresi menunjukkan bahwa krisis ekonomi berpengaruh terhadap permintaan kredit perbankan pada bank umum di Propinsi Jawa

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 93/103

 

Tengah. Hal ini sesuai dengan hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini,dimana krisis ekonomi dan permintaan kredit perbankan pada bank umum

mempunyai pengaruh positif. Jadi adanya krisis ekonomi akan berpengaruhterhadap permintaan kredit perbankan pada bank umum di Propinsi JawaTengah.

Krisis ekonomi yang terjadi pertengahan 97 dan puncaknya pada tahun 1998telah memberikan pengaruh yang luas kepada perekonomian. Dampak krisisekonomi terhadap perekonomian ditandai dengan pertumbuhan yang negatif,

tingginya tingkat inflasi dan tingginya tingkat pengganguran serta berpengaruh positif terhadap permintaan kredit perbankan pada bank umum diPropinsi Jawa Tengah. Adanya krisis ekonomi tersebut menciptakan adanyakelesuan usaha, sehingga bagi mereka yang ingin mengembangkan usaha

 perlu adanya modal yang cukup. Oleh karena itu salah satu solusi untukmengatasi permasalahan tentang modal salah satunya adalah denganmengajukan kredit kapada perbankan untuk menambah modal mereka.Adanya pengajuan kredit tersebut secara tidak langsung akan menaikkan

 permintaan kredit perbankan pada bank.

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 94/103

 

BAB VII

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi permintaankredit perbankan pada bank umum di Propinsi Jawa Tengah, dapatlah dibuatkesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PDRB berpengaruh positif terhadap permintaan kredit perbankan pada bank umum di Propinsi Jawa Tengah.

2.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa suku bunga riil kredit perbankan  berpengaruh negatif terhadap permintaan kredit perbankan pada bankumum di Propinsi Jawa Tengah.

3.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa krisis ekonomi berpengaruh positif terhadap permintaan kredit perbankan pada bank umum di Propinsi JawaTengah.

4. Secara bersama-sama variabel independen yaitu Produk Domestik RegionalBruto, tingkat suku bunga riil kredit perbankan, dan laju inflasi serta dummyvariabel krisis ekonomi memberikan pengaruh nyata dan signifikan terhadapvariabel dependen yaitu permintaan kredit perbankan pada bank umum diPropinsi Jawa Tengah.

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 95/103

 

 

7.2. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan tersebut diatas, maka dapatdikemukakan implikasi sebagai berikut : 

1. Adanya kenaikan PDRB yang terus menerus dari tahun ke tahun di PropinsiJawa Tengah sehingga pihak perbankan dapat memperluas penyalurankredit pada bank umum di berbagai sektor, disamping itu pemerintahdaerah dapat mendukungnya melalui kebijakan yang dapat menunjangsektor moneter. 

2.  Pihak perbankan perlu melakukan kebijakan menurunkan tingkat suku  bunga kredit ditingkat yang wajar supaya tidak menganggu adanya penyaluran Kredit pada bank umum.

3.  Perlu dilakukan adanya pengkajian secara terus menerus tentang kreditdalam berbagai sektor yang diberikan oleh bank umum, ini perludilaksanakan karena kredit memberikan kontribusi yang cukup besar dalam

 perekonomian untuk menunjang pembangunan, baik dari segi kuantitasmaupun dari segi kemampuannya dalam meningkatkan pendapatan dan

 penyerapan tenaga kerja dalam mewujudkan hasil-hasil pembangunan.

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 96/103

 

 Tahun Y

X1X2X3Dm

19905.195.000

80.728.499.3721.419.02

01991

5.651.00086.507.094.72

24.009.62

01992

5.719.00092.943.359.13

21.634.34

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia (1990-2005), Statistik Ekonomi – Keuangan Nasional, Bank Indonesia,Jakarta.

Badan Pusat Statistik (1990-2005), Statistik Indonesia, BPS, Jakarta.

Budiono (2001), Ekonomi Moneter, Penerbit BPFE UGM, Yogyakarta.

Damodar, Gujarati (2003), Econometric, Erlangga, Jakarta.

Muljono, Teguh Pudjo (1993), Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersiil , BPFE,Yogyakarta.

 Nopirin, (2000), Ekonomi Moneter, BPFE UGM, Yogyakarta.

Sinungan, Muchdarsyah (1995), Manajemen Dana Bank , Rineke Cipta, Jakarta.

Sutojo, Siswanto (2000), Strategi Manajemen Bank Kredit , Damar Mulia Pustaka, Jakarta.

 ________ (1995), Analisa Kredit Bank Umum, Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.

Sukirno, Sadono (2002), Pengantar Teori Makro Ekonomi, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Suyatno, Thomas.. dkk (1995), Dasar-Dasar Perkreditan, Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.

Widarjono, Agus (2005),  Ekonometrika,, Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis,Ekonesia, Yogyakarta,

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 97/103

 

19936.421.000

98.609.850.2818.759.37

01994

8.298.000105.476.964.2

16.366.50

01995

9.523.000113.222.000.9

17.328.26

01996

11.190.000121.487.881.5

17.885.86

01997

12.301.000125.166.672.3

19.669.94

01998

12.588.000110.468.846.2

27.7770.55

11999

9.159.000114.326.423.1

25.913.35

12000

10.376.000

114.701.304.817.518.62

12001

17.932.000118.816.400.3

18.5513.15

12002

22.743.000123.038.541.1

18.0410.56

12003

27.190.000129.166.462.5

15.38

Dependent Variable: YMethod: Least SquaresDate: 11/13/07 Time: 13:23Sample: 1990 2005

Lampiran I. Data Perkembangan Permintaan Kredit Perbankan Pada Bank 

Umum di Propinsi JawaTengah, PDRB Atas Dasar Harga

Konstan 2000, Suku Bunga Kredit, Inflasi, Variabel Dummy(krisis Ekonomi).

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 98/103

 

 200434.765.000

135.789.872.313.735.68

12005

44.818.000143.051.213.9

15.95

15.821

CoefficientStd. Errort-Statistic

Prob.X1

0.3115280.1638761.900994

0.0838X2

-996259.5682960.2

-1.4587370.1726

X381641.62138174.90.590857

0.5666DM

6733086.4567114.1.474254

0.1684C

-5144823.27051341-0.190187

0.8526R-squared

0.767743Mean dependent var

15241812Adjusted R-squared

0.683286S.D. dependent var

11539177

S.E. of regression 6493942.Akaike info criterion

34.46094Sum squared resid

4.64E+14Schwarz criterion

34.70238Log likelihood

-270.6876F-statistic

9.090337Durbin-Watson stat

0.566643Prob(F-statistic)

0.001701

Dependent Variable: LOG(Y)Method: Least SquaresDate: 10/09/07 Time: 04:21Sample: 1990 2005Included observations: 16

VariableCoefficientStd. Error

t-StatisticProb.

LOG(X1)2.1325510.6110623.489911

0.0051LOG(X2)

-1.0716170.425066

-2.5210590.0284

LOG(X3)

0.1571330.0972231.616214

0.1343DM

0.4266480.1573782.710985

0.0203C

-27.5170412.06341

-2.2810330.0435

R-squared0.911947

Mean dependent var9.409581

Adjusted R-squared0.879928

S.D. dependent var0.663434

S.E. of regression0.229889

Akaike info criterion

0.147870Sum squared resid0.581341

Schwarz criterion0.389304

Log likelihood3.817041

F-statistic28.48116

Durbin-Watson stat1.013446

-

Dependent Variable: YMethod: Least SquaresDate: 10/09/07 Time: 04:17

Sample(adjusted): 1992 2005Included observations: 14 after adjusting endpoints

VariableCoefficientStd. Errort-Statistic

 Keterangan:

Y = Permintaan Kredit Perbankan Pada Bank Umum (Juta Rp)

X1 = PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp).

X2 = Suku Bunga Kredit (%).

X3 = Inflasi (%)

Dm = Variabel Dummy (krisis Ekonomi)

0 = Sebelum krisis ekonomi

1 = Sesudah krisis ekonomi

Lampiran II. Hasil Regresi Linear

Lampiran III. Hasil Regresi Loglinear

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 99/103

 

X10.0006600.0001106.005162

0.0003X2

-928.8285373.2806

-2.4882850.0376

X3119.016573.932141.609807

0.1461DM

4518.0032462.7721.834519

0.1039

Z1 -17972.934402.561

-4.0823800.0035

C-46338.8816724.09

-2.7707870.0243

R-squared0.947026

Mean dependent var16644.50

Adjusted R-squared0.913917

S.D. dependent var11690.96

S.E. of regression3430.112

Akaike info criterion

19.41610Sum squared resid

94125340Schwarz criterion

19.68998Log likelihood

-129.9127F-statistic

28.60350Durbin-Watson stat

1.818374Prob(F-statistic)

0.000067

Dependent Variable: LOG(Y)Method: Least SquaresDate: 10/09/07 Time: 04:17Sample: 1990 2005Included observations: 16

VariableCoefficient

Std. Errort-Statistic

Prob.

LOG(X1)2.4584910.6370993.858881

0.0032LOG(X2)

-1.0587930.410176

-2.5813150.0274

LOG(X3)0.1638240.0939231.744234

0.1117DM

0.335676

0.1661302.0205660.0709

Z23.26E-052.42E-051.348884

0.2071C

-33.6275312.48829

-2.6927260.0226

R-squared0.925502

Mean dependent var9.409581

Adjusted R-squared0.888253

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic2.326546

Probability0.158167

Obs*R-squared

3.019884Probability0.082249

Lampiran IV. Hasil MWD Linear

Lampiran V. Hasil MWD Loglinear

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 100/103

 

.S.E. of regression

0.221777Akaike info criterion

0.105705Sum squared resid

0.491849Schwarz criterion

0.395426Log likelihood

5.154358F-statistic

24.84628

Durbin-Watson stat1.498975

Prob(F-statistic)0.000024

 Test Equation:Dependent Variable: RESIDMethod: Least SquaresDate: 10/09/07 Time: 04:18

VariableCoefficientStd. Error

t-StatisticProb.

LOG(X1)0.1152860.5821730.198026

0.8470LOG(X2)

0.0154840.4016710.038550

0.9700LOG(X3)

0.0102740.0920890.111567

0.9134DM

-0.0076970.148754

-0.0517460.9597

C-2.19238811.48612

-0.1908730.8524

RESID(-1)0.4804260.3149711.525302

0.1582

R-squared0.188743

Mean dependent var-1.20E-14

Adjusted R-squared-0.216886

S.D. dependent var0.196866

S.E. of regression

0.217167Akaike info criterion

0.063700Sum squared resid

0.471617Schwarz criterion

0.353421Log likelihood

5.490401F-statistic

0.465309

White Heteroskedasticity Test:

F-statistic0.429739

Probability0.858721

Obs*R-squared4.372276

Probability

0.736038

Lampiran VI. Hasil Uji LM Untuk Mendeteksi Autokorelasi

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 101/103

 

.Prob(F-statistic)

0.793855

Method: Least SquaresDate: 10/09/07 Time: 04:19Sample: 1990 2005Included observations: 16

VariableCoefficientStd. Error

t-StatisticProb.

C-104.2264297.7822

-0.3500090.7354

LOG(X1)11.3237732.645790.346868

0.7376(LOG(X1))^2

-0.3116000.883441

-0.3527110.7334

LOG(X2)0.9185485.448048

0.1686010.8703(LOG(X2))^2

-0.1685620.928787

-0.1814860.8605

LOG(X3)0.1271220.2979020.426725

0.6808(LOG(X3))^2

-0.0231570.058138

-0.3983200.7008

DM0.0764170.0552021.384315

0.2036

R-squared0.273267

Mean dependent var0.036334

Adjusted R-squared-0.362624

S.D. dependent var0.063170

S.E. of regression0.073740

Dependent Variable: LOG(X1)Method: Least SquaresDate: 10/09/07 Time: 04:19Sample: 1990 2005Included observations: 16

Lampiran VII. Hasil Uji White Untuk Mendeteksi Heterokedastisitas

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 102/103

 

- .Sum squared resid

0.043501Schwarz criterion

-1.683400Log likelihood

24.55756F-statistic

0.429739Durbin-Watson stat

2.264191Prob(F-statistic)

0.858721

Std. Errort-Statistic

Prob.

LOG(X2)-0.4313790.157533

-2.7383450.0180

LOG(X3)0.0192730.0455910.422727

0.6800DM

0.1631690.0575232.836596

0.0150C

19.681400.44519044.20896

0.0000

R-squared0.625960

Mean dependent var18.53447

Adjusted R-squared0.532451

S.D. dependent var0.158829

S.E. of regression0.108603

Akaike info criterion-1.389910

Sum squared resid0.141536

Schwarz criterion-1.196763

Log likelihood

15.11928F-statistic

6.694057Durbin-Watson stat

0.835690Prob(F-statistic)

0.006616

Dependent Variable: LOG(X2)Method: Least SquaresDate: 10/09/07 Time: 04:19Sample: 1990 2005Included observations: 16

Variable

CoefficientStd. Errort-Statistic

Prob.

LOG(X1)-0.8914880.325557

-2.738345

0.0180LOG(X3)

0.0803270.0618211.299343

0.2182DM

0.0954910.1032640.924723

0.3733C

19.245276.0211343.196287

0.0077

R-squared0.470693

Mean dependent var2.945793

Adjusted R-squared 0.338367S.D. dependent var

0.191939S.E. of regression

0.156125Akaike info criterion

-0.664004Sum squared resid

0.292499Schwarz criterion

-

Dependent Variable: LOG(X3)

Method: Least SquaresDate: 10/09/07 Time: 04:20Sample: 1990 2005Included observations: 16

VariableCoefficient

 

Lampiran VIII. Hasil Uji Klien Untuk Mendeteksi Multikolinearitas

5/6/2018 analisa permintaan kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-permintaan-kredit 103/103

 

9.312036F-statistic

3.557054Durbin-Watson stat

1.268165Prob(F-statistic)

0.047587

-Prob.

LOG(X1)0.7613351.8010110.422727

0.6800LOG(X2)

1.5354561.1817171.299343

0.2182DM

0.2571270.4613550.557331

0.5875C

-16.5711135.49795

-0.4668190.6490

R-squared0.192365

Mean dependent var2.191528

Adjusted R-squared-0.009544

S.D. dependent var0.679356

S.E. of regression0.682590

Akaike info criterion2.286474

Sum squared resid5.591154

Schwarz criterion2.479621

Log likelihood-14.29179

F-statistic

0.952731Durbin-Watson stat

2.755375Prob(F-statistic)

0.446189

Dependent Variable: DMMethod: Least SquaresDate: 10/09/07 Time: 04:20Sample: 1990 2005Included observations: 16

VariableCoefficient

Std. Errort-StatisticProb.

LOG(X1)2.4599280.8672112.836596

0.0150

LOG(X2)0.6966060.7533130.924723

0.3733LOG(X3)

0.0981290.1760700.557331

0.5875C

-47.3605817.39876

-2.7220670.0185

R-squared0.466552

Mean dependent var0.500000

Adjusted R-squared0.333191

S.D. dependent var0.516398

S.E. of regression0.421682

Akaike info criterion1.323188

Sum squared resid2 133790