ANALISA PELAKSANAAN SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN …
Transcript of ANALISA PELAKSANAAN SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN …
174
ANALISA PELAKSANAAN SISTEM DAN PROSEDUR
PENERIMAAN ARUS KAS PADA DINAS PENDAPATAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASETKOTA SIDOARJO
Dwi Yulia Erismawati, Syafi’i, Siti Rosyafah
Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan sistem dan prosedur
penerimaan kas pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Kota Sidoarjo.
Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dengan cara
membandingkan sistem dan prosedur dengan konsep teori dan peraturan pelaksanaan
sistem dan prosedur penerimaan kas dengan ketentuan PERMENDAGRI Nomor 55
Tahun 2008. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa DPPKA Kota Sidoarjo
belum menerapkan sistem dan prosedur sesuai ketentuan pada peraturan tersebut. Oleh
karena itu, pelaksanaan dalam aktivitas selanjutnya perlu melakukan perbaikan terhadap
pelaksanaan penerimaan kas.
Kata Kunci: analisa, sistem dan prosedur, penerimaan kas
ABSTRACT
The purpose of this research to determine the implementation of cash receipts
systems and procedures at the Office of Revenue Asset Management Financial Sidoarjo.
The analytical method used is descriptive analysis method by comparing the systems
and procedures with theoretical concepts and regulations implementing systems and
procedures for cash receipts with the provisions PERMENDAGRI No. 55 Year 2008.
Based on this study showed that DPPKA Sidoarjo yet to implement systems and
procedures in accordance with the Regulations. Therefore, implementation in
subsequent activities need to make improvements to the implementation of cash
receipts.
Keywords: analysis, system and procedures, cash receipts
175
PENDAHULUAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Sidoarjo ditemukan beberapa hal ketidaksesuian
pada sistem dan prosedur penerimaan arus kas yakni dengan Permendagri No. 55 Tahun
2008. Untuk memahami dan mengetahui pelaksanaan sistem dan prosedur penerimaan
arus kas pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Sidoarjo
Akuntansi Pemerintah
Suwanda (2016: 16), menyatakan bahwa “akuntansi pemerintahan merupakan
bidang khusus akuntansi yang dipergunakan oleh lembaga lembaga pemerintah. Bidang
ini berguna sebagai alat untuk menyelenggarakan pencatatan yang teratur tentang
penerimaan dana”.
Pengertian Sistem dan Prosedur
Definisi sistem dan prosedur menurut Mulyadi (2016: 4), menyatakan sebagai
berikut, “sistem adalah jaringan prosedur yang dibuat menurut pola terpadu untuk
melaksanakan kegiatan pokok perusahaan dan prosedur adalah suatu urutan kegiatan
klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen, yang dibuat untuk
menjamin penanganan secara seragam transaksi yang terjadi berulang-ulang”.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan sistem merupakan kumpulan dari prosedur
atau unsur yang berkaitan satu dengan yang lain, sehingga menjadi satu kesatuan yang
terpadu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi, tiap-tiap prosedur dalam suatu
sistem biasanya mempunyai suatu hubungan yang sangat erat tidak dapat terpisahkan
dan saling mempengaruhi.
Pengertian Kas
Suwardjono (2013: 255) yang dikutip oleh Janis, dkk (2015) menjelaskan “kas
merupakan sumber ekonomi yang memiliki manfaat atau potensi jasa karena apa yang
dapat dia beli atau karena daya tukarnya yang diperlukan kesatuan usaha atau organisasi
untuk melaksanakan kegiatan ekonominya”. Oleh sebab itu diperlukan pengawasan
dalam perolehan maupun penggunaannya. Adanya pengawasan yang cukup memadahi
dapat mengurangi resiko penyalahgunaan atau penyelewangan kas.
Penerimaan Kas Daerah
Penerimaan kas daerah merupakan semua aliran kas yang masuk ke bendahara
umum daerah (www.bpk.go.id). Penerimaan kas daerah/pendapatan daerah menurut
176
Halim (2013: 101) yang dikutip oleh Janis, dkk (2015) dikelompokkan menjadi tiga
kelompok yakni:
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu semua pendapatan yang berasal dari sumber
ekonomi asli daerah. Yang terdiri dari penerimaan Pajak daerah, Retribusi daerah,
bagian laba usaha daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah lainnya yang
dipisahkan, lain-lain PAD yang bukan berasal dari (pajak, retribusi, dan laba usaha
daerah).
2. Pendapatan Transfer yaitu pendapatan daerah yang diperoleh dari otoritas
pemerintah di atasnya. Yang terdiri dari transfer pemerintah pusat-dana
perimbangan, meliputi dana bagi hasil pajak, dana bagi hasil bukan pajak, dana
alokasi umum, dan dana alokasi khusus.
3. Lain-lain Pendapatan Yang Sah yaitu pendapatan yang bukan berasal dari
pendapatan asli daerah maupun dana perimbangan. Seperti dana kontinjensi dan
dana darurat.
Sistem dan Prosedur Penatausahaan Penerimaan Kas
Prosedur akuntansi penerimaan kas menurut Halim (2008: 78) yang dikutip oleh
Karamoy (2013) meliputi serangkaian proses, baik manual maupun terkomputerisasi
mulai dari pencatatan, penggolongan dan peringkasan transaksi atau kejadian keuangan
hingga pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.
1. Dasar Hukum
Dasar hukum yang digunakan untuk menjelaskan tata cara pelaksanaan
penerimaan daerah diatur dalam Permendagri No. 13 Tahun 2006 (sekarang
menjadi Permendagri No. 59 Tahun 2007) dan Permendagri No. 55 Tahun 2008
Tentang Tata Cara Penata usahaan Bendahara.
2. Pihak-pihak terkait
a. PPKD
b. Pengguna Anggaran
c. PPK-SKPD
d. Bendahara Penerimaan
e. PPKD selaku BUD
179
METODE PENELITIAN
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Untuk penyusunan
hasil penelitian, peneliti mencoba menjelaskan masalah yang diangkat dengan
pendekatan bersifat deskriptif, karena yang menjabarkan suatu bentuk
permasalahan atas suatu objek tertentu.
Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif. Data yang
dimaksud adalah :
1. Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung, dikumpulkan dan
diolah sendiri oleh penelitian lapangan dengan mengadakan observasi dan
wawancara langsung dengan sumber.
2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari riset
kepustakaan yang berasal dari teori-teori yang berhubungan dengan
permasalahan.
Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang diangkat, berikut ini
adalah beberapa teknik yang ditempuh oleh peneliti yakni Studi Pustaka,
Observasi,Wawancara, Dokumentasi.
Teknik Analisis Data
Langkah-langkah teknis analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Memfokuskan pada hal-hal yang penting, dengan cara mengumpulkan data
yang berkaitan dengan rumusan masalah dengan mengurai data-data dari hasil
objek penelitian.
b. Mengkategorikan data berarti upaya memilah-milah setiap satuan dalam
bagian-bagian yang memiliki kesamaan, dengan cara melakukan analisis
deskriptif untuk mendeskripsikan masalah yang diteliti.
c. Mencari kaitan data antara satu kategori dengan kategori lainnya, dengan cara
melakukan analisa terhadap sistem penerimaan kas atas pendapatan yang di
laksanakan dalam Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Kota
Sidoarjo.
180
d. Menarik kesimpulan dan menyarankan perbaikan dalam prosedur penerimaan
kas pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Kota Sidoarjo.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis data
Sistem Dan Prosedur Penerimaan Kas
Sistem dan prosedur penerimaan kas yang sedang berjalan pada Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Sidoarjo ini memiliki beberapa
kelebihan dan kekurangan. Untuk itu akan dijelaskan mengenai kelebihan dan
kekurangan dari sistem tersebut.
a. Secara Tunai
1. Pencatatan dilakukan dimulai dari saat bendahara penerimaan menerima
pembayaran tunai, apabila pembayaran menggunakan cek, maka pencatatan
dilakukan ketika cek tersebut diuangkan buka pada saat cek diterima.
2. Bendahara penerimaan melakukaan identifikasi terhadap jenis dan kode
rekening pendapatan sebelum mengisi kode rekening dan nilai transaksi
berdasarkan Bukti Penerimaan.
3. Pada saat penyetoran bendahara penerimaan membuat tanda bukti penyetoran
pendapatan ke rekening kas umum daerah.
b. Penerimaan Kas melalui Rekening bendahara penerimaan
1. Wajib pajak/retribusi dapat melakukan pembayaran melalui rekening
bendahara penerimaan. Pencatatan dilakukan saat bendahara penerimaan
menerima informasi dari bank mengenai adanya penerimaan pendapatan.
2. Bendahara penerimaan sebelum melakukan pencatatan penerimaan melakukan
verifikasi terhadap bukti slip setoran.
3. Bendahara penerimaan pada saat melakukan penyetoran membuat tanda bukti
penyetoran pendapatan ke rekening kas umum daerah.
c. Penerimaan melalui Kas Umum Daerah
1. Wajib pajak/retribusi dapat melakukan pembayaran secara langsung melalui
rekening kas umum daerah. Pencatatan dilakukan saat bendahara penerimaan
181
menerima informasi BUD mengenai adanya penerimaan pendapatan pada
rekening kas umum daerah.
2. Bendahara penerimaan melakukan pencatatan atas pendapatan berdasarkan dari
bukti slip setoran/bukti lain yang sah.
d. Pertanggungjawaban Administratif
1. Bendahara penerimaan wajib mempertanggungjawabkan pengelolaan uang
secara administratif kepada Pengguna Anggara melalui PPK SKPD paling
lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
2. Bendahara penerimaan menerima pertanggungjawaban yang hanya dibuat oleh
bendahara penerimaan pembantu paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya.
3. Bendahara penerimaan melakukan verikasi, evaluasi dan analisis kebenaran
pertanggungjawaban sebelum memberikan Laporan Pertanggungjawaban
kepada Pengguna anggaran melalui PPK SKPD.
e. Pertanggungjawaban Fungsional
1. Bendahara Penerimaan juga menyampaikan pertanggungjawaban secara
fungsional kepada PPKD paling lambat tanggl 10 bulan berikutnya sama
dengan administratif.
2. Bendahara penerimaan melakukan verifikasi, evaluasi, analisis kebenaran
pertanggungjawaban dan apabila terdapat masukan dari PPK SKPD ketika
melakukan verifikasi atas pertanggungjawaban administratif.
TEMUAN-TEMUAN
Evaluasi Solusi atas permasalahan yang timbul dari Sistem Penerimaan Kas
Menurut teori Tanjung (2015: 105-107) yang mengacu pada Permendagri
No. 55 Tahun 2008 penerimaan kas pada setiap SKPD baik penerimaan kas secara
tunai, penerimaan kas melalui rekening bendahara penerimaan, dan penerimaan
kas pada rekening kas umum daerah bendahara penerimaan membuat beberapa
pencatatan selain buku penerimaan dan penyetoran bendahara penerimaan,
bendahara penerimaan membuat pencatatan berupa Buku Rekapitulasi
Penerimaan Harian dan Buku Pembantu Per Rincian Objek Penerimaan.
182
Dari permasalahan yang ditemukan, maka evaluasi perbaikan Sistem
Penerimaan kas pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset sebagai
berikut:
a. Tidak terdapat Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian dan Buku Pembantu Per
Rincian Objek Penerimaan pada sistem penerimaan kas secara tunai,
penerimaan kas melalui bendahara penerimaan dan penerimaan rekening kas
umum daerah, sehingga bendahara penerimaan tidak mengetahui informasi
secara rinci pendapatan yang diterima per hari.
b. Arsip tidak tersusun rapi dan diurutkan, sehingga apabila unit Bendahara
Umum Daerah membutuhkan arsip tersebut sangat sulit dan kemungkinan
terselip sangat besar.
Analisis Usulan Peneliti sistem penerimaan kas pada Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Sidoarjo.
Berdasarkan teori Tanjung (2015: 105-107) yang mengacu pada
Permendagri No. 55 Tahun 2008 penerimaan kas pada setiap SKPD baik
penerimaan kas secara tunai, penerimaan kas melalui rekening bendahara
penerimaan, dan penerimaan kas pada rekening kas umum daerah bendahara
penerimaan membuat beberapa pencatatan selain buku penerimaan dan
penyetoran bendahara penerimaan, bendahara penerimaan membuat pencatatan
berupa Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian dan Buku Pembantu Per Rincian
Objek Penerimaan.
Menurut Janis (2015) dalam menjalankan sistem penerimaan kas pada
DPPKAD melalui Bendahara penerimaan, Bank, Bidang Pembukuan. Wajib
Retribusi/pajak menyetor uang. Setelah melakukan verifikasi, Bendahara
penerimaan mengeluarkan Surat Tanda Bukti Pembayaran. Kemudian Bendahara
penerimaan menyiapkan Surat Tanda Setor. Setelah itu Bendahara penerimaan
menyetor uang ke bank yang ditunjuk beserta STS. Bendahara penerimaan
membuat catatan pada buku penerimaan dan penyetoran bendahara penerimaan.
Janis (2015) juga menyimpulkan bahwa pelaksanaan sistem dan prosedur
penerimaan kas belum memadai pada bidang pembukuan karena hanya memiliki
satu catatan dokumen.
183
Namun penelitian di lapangan yang dilakukan oleh peneliti pada Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Sidoarjo pada tanggal 19 April
2017 pada pukul 10.10 – 10.40 WIB didapati hasil wawancara oleh peneliti
dengan narasumber sebagai berikut:
Peneliti : Bagaimana alir sistem dalam prosedur penerimaan kas atas pendapatan
pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Sidoarjo?
Pak Muntholip : Terbit SKR, TBP, STS dari rekening bendahara disetor ke
rekenig kas umum daerah (RKUD) dan mencatat pada buku penerimaan
bendahara.
Berdasarkan hasil wawancara dan data penerimaan arus kas ditemukan
beberapa ketidaksesuaian dengan peraturan yang telah ditetapkan khususnya
Permendagri No. 55 Tahun 2008 yakni pada penerimaan kas, baik penerimaan kas
secara tunai, penerimaan kas melalui rekening bendahara penerimaan, penerimaan
kas pada rekening kas umum daerah bendahara tidak membuat pencatatan berupa
Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian dan Buku Pembantu Per Rincian Objek.
Berdasarkan teori, peraturan yang telah ditetapkan Permendagri No. 55
Tahun 2008 dan temuan penelitian pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Kota Sidoarjo, peneliti menyarankan agar Bendahara Penerimaan pada
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Sidoarjo melakukan
penyesuaian terhadap peraturan yang telah ditetapkan khususnya Permendagri No.
55 Tahun 2008 yakni dengan membuat pencatatan Buku Rekapitulasi Penerimaan
Harian dan Buku Pembantu Per Rincian Objek Penerimaan.
Berikut merupakan alur flowchart usulan dari penulis atas pelaksanaan sistem dan
produksi penerimaan arus kas pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Kota Sidoarjo.
184
Pencatatan Penerimaan
Tunai
Pencatatan atas Penyetoran
Penerimaan Tunai
Bendahara Penerimaan Bendahara Penerimaan
Proses
Penerimaan
Tunai
Surat Tanda Bukti
Pembayaran
Melakukan Pengisian buku
penerimaan dan penyetoran
bendahara penerimaan
Buku Penerimaan dan
Penyetoran Bendahara
Penerimaan
Proses Penyetoran
penerimaan tunai ke
atas umum daerah
Surat Tanda
Setoran
Melakukan Pengisian
Buku Penerimaan dan
Penyetoran
Melakukan Pengisian
register STS
Register STS
Buku Penerimaan dan
Penyetoran Bendahara
Penerimaan
BRPH
BPPROP
Sumber: Peneliti (2017)
Gambar 1
Bagan Alir penerimaan kas secara tunai Usulan Peneliti
185
Penerimaan Melalui Rekening
Bank Bendahara PenerimaanPencatatan atas Penyetoran
Rekening Bendahara Penerimaan
Bendahara Penerimaan Bendahara Penerimaan
Surat Tanda
Bukti
pembayaran
Melakukan
Pengisian Buku
Penerimaan dan
Penyetoran
Buku
Penerimaan dan
Penyetoran
Melakukan
Pengisian Buku
Penerimaan dan
Penyetoran
Melakukan
Pengisian
Register STS
Surat Tanda
Setoran
Nota Kredit
Buku Penerimaan
dan Penyetoran
Bendahara
Penerimaan
Register STS
Proses Penerimaan
di Bank Bendahara
Penerimaan
Proses
Penyetoran
Penerimaan ke
kas umum daerah
BRPH
BPPROP
Sumber: Peneliti (2017)
Gambar 2
Bagan Alir penerimaan kas melalui Bendahara Penerimaan Usulan Peneliti
186
Penerimaan Kas Daerah
Bendahara Penerimaan
Slip Setoran
Melakukan
Pengisian Buku
Penerimaan dan
Penyetoran
Melakukan Pengisian
Buku Penerimaan
dan Penyetoran
Buku
Penerimaan dan
Penyampaian
Proses
Penerimaan di
kas umum daerah
BRPH
BPPROP
Sumber: Peneliti (2017)
Gambar 3
Bagan Alir Penerimaan Kas melalui Rekening Kas Umum Daerah
187
SIMPULAN
1. Pelaksanan sistem dan prosedur penerimaan kas pada Dinas Pendapatan
Pengolaaan Keuangan dan Aset Kota Sidoarjo tidak sesuai dengan
Permendagri No. 55 Tahun 2008 yang telah di tetapkan. Hal ini dibuktikan
dengan tidak terdapat Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian dan Buku
Pembantu Per Rincian Objek Penerimaan pada sistem penerimaan kas secara
tunai, penerimaan kas melalui bendahara penerimaan, maupun penerimaan
langsung pada rekening kas umum daerah.
2. Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban yang dilakukan bendahara
penerimaan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota
Sidoarjo telah sesuai dengan Permendagri No. 55 Tahun 2008. Hal ini
dibuktikan dengan Laporan Pertanggungjawaban secara administratif yang
dibuat oleh bendahara penerimaan pembantu dan diserahkan kepada bendahara
penerimaan sebelum tanggal 5 bulan berikutnya, dan bendahara penerimaan
mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan tanggal 10 pada bulan
berikutnya kepada Pengguna anggaran. Laporan Pertanggungjawaban secara
fungsional yang dibuat oleh bendahara penerimaan pembantu dan diserahkan
kepada bendahara penerimaan sebelum tanggal 5 bulan berikutnya, dan
bendahara penerimaan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan
tanggal 10 pada bulan berikutnya kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah.
SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan, maka saran yang dapat
diberikan oleh peneliti mengenai pelaksanaan sistem dan prosedur penerimaan kas
pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Sidoarjo sebagai
berikut:
1. Pada prosedur penerimaan kas yang dilakukan oleh bendahara penerimaan
masih memiliki kekurangan dokumen catatan berupa Buku Rekapitulasi
Penerimaan Harian dan Buku Pembantu Per Rincian Objek Penerimaan,
berdasarkan kekurangan tersebut pihak dinas seharusnya dapat melengkapi
188
dokumen sesuai prosedur yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah, yakni
Permendagri No. 55 Tahun 2008.
2. Pada prosedur penyampaian laporan pertanggungjawaban telah sesuai dengan
yang ditetapkan oleh pemerintah daerah yakni Permendagri No. 55 Tahun
2008, peneliti menyarankan untuk mempertahankan tahap penyampaian
pelaporan yang telah sesuai tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Janis, Raisa S. 2015. Analisis Sistem Dan Prosedur Penerimaan Pad Pada Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Sitaro.
Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal EMBA. Vol. 3 No.1. (2015)
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/issue/view/950/showToc
Diakses pada 10 Oktober 2016, Hal.717-840.
Karamoy, Rone L 2013, Evaluasi Pelaksanaan Sistem Dan Prosedur Penerimaan
Kas Di Dinas Pendapatan Kota Manado, Universitas Sam Ratulangi,
Manado, Jurnal EMBA, Vol 1 No. 3. (2013)
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/1936/1533 Diakses
pada 10 Oktober 2016.
Mulyadi 2016, Sistem Akuntansi, Edisi Keempat, Salemba Empat, Jakarta.
Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 49 Tahun 2015 Tentang Sistem Akuntansi
Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara
Serta Penyampaiannya.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007, Perubahan atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.
Rosmery, Suwanda dan Muchidin 2016, Dasar-Dasar Akuntansi Akrual
Pemerintah Daerah, Ghalia Indonesia, Bogor.
Tamboto, Jeasika A 2015, Evaluasi Pelaksanaan Sistem Dan Prosedur Penerimaan
Kas Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Barang Milik
Daerah Kota Tomohon. Universitas Sam Ratulangi, Manado, Jurnal EMBA,
Vol 3 No. 4 (2015)
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/11157 Diakses pada
28 Oktober 2016, Hal. 671-679.
189
Tanjung, Abdul Hafiz 2015, Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual Untuk
SKPD, Alfabeta, Bandung.
www.bpk.co.id, JDIH (Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum) Glosarium
Pengelolaan Keuangan dan Istilah Pemerintahan.