Analisa Nkelayakan Usaha Rice Milling Unit

download Analisa Nkelayakan Usaha Rice Milling Unit

of 20

Transcript of Analisa Nkelayakan Usaha Rice Milling Unit

  • ANALISIS KELAYAKAN USAHA RICE MILLING UNIT DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR SUMATERA SELATAN

    Viktor Siagian

    Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan

    Jln. Kol. H. Barlian No.83 Km 6 Palembang, Telp. 0711 410155, 411845

    ABSTRAK

    Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2007 memiliki 650 buah Rice

    Milling Unit (RMU) dan merupakan salah satu lumbung padi dengan luas panen padi sawah tahun 2007 adalah 115.998 ha dan produksi 487.118 ton. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui keragaan Rice Milling Unit (RMU), 2) Mengetahui kelayakan usaha RMU, 3) Mengetahui permasalahan usaha RMU. Metoda pengambilan contoh menggunakan simple random sampling dengan jumlah 51 responden. Metode analisis menggunakan B/C rasio, IRR, NPV dan deskriptif. Hasil penelitian ini adalah: 1) Umur RMU relatif tua rata-rata 14 tahun, hari kerja efektif hanya RMU 135 hari/tahun dengan jam kerja 9 jam/hari pada masa panen dan 2,5 jam/hari pada masa non panen, kemudian 67% adalah RMU one pass mill dan 33% double pass mill, 2) Nilai B/C rasio 0,11, NPV discfactor 15% sebesar Rp. 111,426,176 dan IRR sebesar 29%, 3) Lemahnya permodalan dan harga beras yang fluktuatif, dan keterbatasan lantai jemur merupakan permasalahan utama usaha RMU. Pemerintah daerah perlu memberikan bantuan modal kerja untuk peremajaan mesin RMU dan penyuluhan serta latihan untuk meningkatkan mutu beras. Kata kunci: analisis, usaha RMU, kelayakan, permasalahan .

    ABSTRACTS

    Regency of Ogan Komering Ilir (OKI) in Province of South Sumatra on the year 2007 has 650 RMUs and one of the rice stores with wide of rice field harvest on 2007 year is 115,998 ha and produce 487,118 ton. The aims of this research is 1) Knowing performance of Rice Milling Unit (RMU), 2) Knowing business feasibility of RMU, 3) Knowing problems of RMU. Sampling method used simple random sampling with amount of 51 respondents. Analyze method use B/C ratio, IRR, and NPV and descriptive analyze. Result of this research is 1) Age of RMU of average 14 year,

  • effective workday of RMU namely 135 days per year with work hours namely 9 hours per day at harvest period and 2,5 hours per day at out of harvest period, later 67% of RMU is one pass mill and 33% is double pass mill, 2) Value of B/C ratio is 0,23 , NPV at disfactor 15% amount of Rp. 111.426.176, and IRR as much as 29%, 4) The capital weak and price of rice which fluctuated, and the limitation of drying floor represented the main problems of RMU business. Local governments require giving aid of work capital for rejuvenation of RMU machine and counseling also training to increase the quality of rice. Keyword: analyze, RMU business, feasibility, problems.

  • PENDAHULUAN Latar Belakang

    Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) merupakan salah satu lumbung padi di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), dimana pada tahun 2006 luas panen padi 115.998 ha dengan produksi 487.118 ton atau produktivitas 3,76 ton gkg/ha (BPS, Sumatera Selatan Dalam Angka 2006/2007, 2008).

    Kabupaten (Kab.) OKI pada tahun 2006 memiliki RMU sebanyak 650 buah (Badan Ketahanan Pangan Kabupaten OKI, 2007). Adapun jumlah desa di Kabupaten OKI tahun 2006 sebanyak 274 buah maka rata-rata 2,4 RMU terdapat pada setiap desa (BPS, Sumatera Selatan Dalam Angka 2005/2006, 2007). Sebanyak 243 buah RMU (37,4%) ini terdapat di Kecamatan Lempuing dan Lempuing Jaya yang merupakan lumbung padi Kabupaten OKI. Luas panen padi di Kecamatan Lempuing dan Lempuing Jaya tahun 2006 seluas 44.107 ha (38% dari luas panen Kab. OKI) dengan produksi 206.429 ton atau 42% dari total produksi Kab. OKI (BPS, Ogan Komering Ilir Dalam Angka 2006/2007, 2008). Jenis RMU yang ada terdiri dari RMU one pass (satu langkah) yaitu tanpa mesin penyosoh dan double pass (dua langkah) dengan mesin penyosoh.

    Mesin one pass mill (single pass mill) cenderung menghasilkan beras dengan tingkat patahan (broken) relatif tinggi, sedangkan double pass mill (two stage mill) cenderung menghasilkan beras dengan tingkat patahan relatif rendah.

    Untuk mengetahui bagaimana sebenarnya keragaan RMU, Kelayakan usahanya, dan permasalahan RMU perlu dilakukan kajian yang mendalam.

    BAHAN DAN METODE

    Metode Pengumpulan Data, Lokasi dan Waktu Pengkajian

    Metoda yang digunakan dalam kajian ini adalah metode survei, untuk pengumpulan data primer. Disamping metode survei juga dilakukan studi literatur dan pengumpulan data sekunder dari instansi-instansi seperti Badan Ketahanan Pangan Kabupaten OKI, Dinas Tanaman Pangan Kabupaten OKI, dan Badan Pusat Statistik Kab. OKI dan Sumsel.

    Pengambilan data primer di tingkat RMU dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling) karena responden relatif homogen (Singarimbun M, 1989). Dari Kabupaten OKI dipilih dua kecamatan yang paling banyak memiliki RMU yaitu Kecamatan Lempuing dan Lempuing Jaya (pemekaran dari Kecamatan Lempuing sejak tahun 2007).

  • Lokasi sampel dipilih secara sengaja berdasarkan hasil diskusi dengan Badan Ketahanan Pangan setempat, dengan pertimbangan daerah yang dipilih adalah daerah yang memiliki RMU terbesar di Kabupaten tersebut. Dari Kecamatan Lempuing dipilih 30 responden RMU yang tersebar di 11 desa, dan dari Kecamatan Lempuing Jaya dipilih 21 responden RMU yang tersebar di delapan desa. Waktu pengkajian ini selama dua bulan mulai bulan Nopember 2007 Desember 2007. Kajian ini adalah kerjasama Badan Ketahanan Pangan Kabupaten OKI dengan BPTP Sumsel. Analisis data yang digunakan terdiri dari analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif menggunakan statistik deskriptif dan analisis kuantitatif menggunakan analisis kelayakan proyek.

    Untuk mengetahui kelayakan usaha RMU dilakukan analisa keuangan yakni dengan menghitung nilai NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return). Untuk menghitung nilai NPV, IRR, digunakan program komputer Excell. Hal di atas juga digunakan untuk mengevaluasi suatu proyek terutama yang memiliki umur proyek (economic life) lebih dari lima tahun.

    a. Net Present Value (NPV)

    NPV adalah selisih antara Present Value daripada benefit dan Present Value daripada biaya selama umur ekonomis proyek (Kadariah, dkk, 1978). Menurut Djamin, Z, (1984) NPV digunakan untuk mengetahui seberapa besar manfaat (benefit) serta besarnya biaya (cost) selama umur ekonomis proyek pada masa yang akan datang (in the future) yang nilainya saat ini diukur dengan nilai uang sekarang (present value). Hal ini dengan menggunakan discounting factor, sebagai berikut:

    B1 B2 Bn C1

    NPV = ------------ + ----------- . + ------------- - ------------ + (1 + i)

    1 (1 + i)

    2 (1 + i)

    n (1 + i)

    1

    C2 Cn ------------ + + ------------- (1 + i)

    2 (1 +i)

    n

    n Bt n Ct n Bt - Ct

    NPV = ------ - ------- = ---------- t=1 ( 1 + i)

    t t=1 ( 1 + i)

    t t=1 (1 + i )

    t

    dimana: Bt = benefit kotor sehubungan sesuatu proyek pada tahun t Ct = Biaya kotor sehubungan dengan proyek pada tahun t

  • n = umur ekonomis dari proyek i = discounted rate

    Jika NPV 0 suatu proyek layak dijalankan (go) sebaliknya jika NPV 0 suatu proyek sebaiknya ditolak karena tidak layak. b. Internal Rate of Return (IRR)

    IRR merupakan nilai discount rate i yang membuat NPV daripada proyek sama dengan nol, yaitu: n Bt - Ct

    IRR = ---------- = 0 t=1 (1 + IRR )

    t

    dimana : Bt = Benefit kotor sehubungan sesuatu proyek pada tahun t Ct = Biaya kotor sehubungan dengan proyek pada tahun t n = umur ekonomis dari proyek i = discount rate atau tingkat suku bunga

    Untuk mencari tingkat suku bunga ideal (discount rate) diperoleh melalui cara inteRp.olasi atau ekstrapolasi diantara suku bunga yang lebih rendah yang menghasilkan NPV positif dengan tingkat suku bunga yang lebih tinggi dan yang menghasilkan NPV negatif. Secara matematis dapat dihitung dengan rumus,

    NPV IRR = iP + --------------------- x (in - ip )

    (PVp - PVn ) dimana: IRR = Internal Rate of Return atau tingkat keuntungan atas investasi bersih dari suatu proyek. NPV = Net Present Value atau Keuntungan bersih daripada Present Value ip = tingkat suku bunga yang menghasilkan Present Value (PV) positif in = tingkat suku bunga yang menghasilkan Present Value (PV) negatif

    PVp = Present Value bernilai positip

  • PVn = Present Value bernilai negatif.

    Pada analisis usaha RMU, untuk mengetahui manfaat dari setiap biaya yang dikeluarkan digunakan analisis Benefit Cost (B/C) rasio. Nilai B/C rasio harus > 1 agar usaha RMU tersebut menguntungkan.

    Data yang ada diolah secara komputerisasi, untuk analisis tabulatif dan B/C rasio diolah dengan program Excel. HASIL DAN PEMBAHASAN

    Karateristik Responden

    Berdasarkan tingkat pendidikannya, sebesar 43,1% responden tamat Sekolah Dasar (SD), kemudian 25,5% tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), sebanyak 17,6% tamat Akademi/Sarjana, dan 13,7% beRp.endidikan tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).

    Jenis pekerjaan pemilik/pengelola RMU yang paling banyak adalah petani yaitu 39,2%, kemudian petani merangkap pedagang sebesar 29,4% dan yang terkecil adalah petani merangkap pegawai sebanyak 2,0%. Rinciannya tertera pada Tabel 2 berikut.

    Tabel 2. Jenis Pekerjaan Pengelola RMU di Daerah Survei Tahun 2007

    Jenis Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%)

    1. Petani 20 39,2 2. Petani dan pedagang 15 29,4 3. Petani, pedagang dan pegawai 9 17,7 4. Pedagang 2 3,9 5. Pegawai 2 3,9 6. Petani dan pegawai 1 2,0 7. Lainnya 2 3,9 Total 51 100

    Sumber: Data primer, diolah, 2010

    Umur, Merk dan Jenis Mesin RM

    RMU atau Penggilingan padi yang terdapat di Kabupaten Ogan Komering Ilir rata-rata berumur sudah relatif tua yaitu 14 tahun dengan kisaran 2 - 27 tahun. Luas rata-rata bangunan RMU adalah 448 m

    2 dengan kisaran 22,5

  • 3.000 m2. Rata-rata luas gudang RMU (untuk tempat penyimpanan gabah/beras) adalah 84 m

    2 dengan kisaran 0

    448 m2. Berdasarkan kepemilikan tanah bangunan, sebanyak 94,1% adalah hak milik, sebanyak 3,9% adalah sewa

    dan 2% lainnya seperti warisan, gadai. Berdasarkan proses pengolahan gabahnya, sebanyak 34 buah RMU (66,7%) adalah one pass mill atau satu

    langkah (hanya mesin pecah kulit saja) dan 17 buah (23,3%) adalah double pass mill atau dua langkah (mesin pemecah kulit dan mesin penyosoh atau pemoles gabah).

    Berdasarkan merknya, untuk mesin penggerak, merk terbesar adalah Sanghai (56,9%) dan yang terkecil adalah Ratna sebanyak 7,8%. Untuk mesin pemecah kulit merk terbesar adalah Satake (64,7%), dan yang terkecil adalah Yanmar (5,9%). Untuk mesin penyosoh, merk terbesar adalah Satake (53,8%), Sanghai (23,1%) dan Agrindo (23,1%). Rinciannya tertera pada Tabel 3 berikut. Tabel 3. Kepemilikian Mesin RMU Berdasarkan Merknya di Daerah Survei Tahun 2007

    No Merk Mesin Penggerak (%) Pemecah kulit (%) Penyosoh (%)

    1. Sanghai 56,9 2. Yanmar 17,7 3. Kubota 9,8 4. Ratna 7,8 5. Lainnya 7,8 Sub Total 100 6. Satake 64,7 7. Agrindo 11,8 8. Ichi 9,8 9. Yanmar 5,9 10. Lainnya 7,8 Sub Total 100 11. Satake 53,8 12. Sanghai 23,1 13. Agrindo 23,1 Sub Total 100

    Sumber: Data primer diolah, 2010

    Daya mesin penggerak RMU rata-rata 23 PK dengan kisaran 8 45 PK. Sebanyak 27 bh (52,9%) daya mesin penggerak adalah mesin 23 PK, sebanyak 4 bh (7,8%) adalah mesin 22 PK, 3 bh (5,9%) mesin 20 PK, 3 bh (5,9%) mesin 16 PK, 2 bh ( 3,9%) mesin 23 PK dan sisanya mesin dengan daya PK lain. Untuk mesin pemecah kulit rata-rata dayanya 22 PK dengan kisaran 6 45 PK, dan untuk mesin penyosoh rata-rata 6 PK dengan kisaran 0 45 PK.

    Kapasitas Potensial dan Riel Mesin RMU

  • Kapasitas potensial mesin rata-rata 4,35 kw/jam dengan kisaran 1,0 kw 8,0 kw/jam. Kapasitas mesin riel rata-rata 3,92 kw/jam dengan kisaran 1,0 6,0 kw/jam, tidak berbeda jauh dengan kapasitas potensialnya.

    Jumlah rata-rata beras yang digiling di Kecamatan Lempuing sebesar 204 ton/tahun/RMU dengan jumlah hari kerja RMU sebanyak 135 hari/tahun. Berdasarkan bulan operasinya, jumlah beras yang digiling tertinggi pada bulan April yaitu 65,5 ton, kemudian Mei yaitu 46,9 ton dan yang terkecil pada bulan Januari yaitu 1,5 ton. Pada bulan April Mei merupakan puncak musim panen di Kecamatan Lempuing. Padi umumnya hanya ditanam satu kali per tahun (sawah tadah hujan) yaitu pada bulan Oktober/November. Sebaliknya pada bulan Januari adalah masa paceklik.

    Margin keuntungan dari gabah yang digiling menjadi beras rata-rata Rp. 180/kg beras dengan kisaran Rp. 50 - 500 /kg beras pada Musim Panen dan rata-rata Rp. 206/kg beras pada luar musim panen. Jumlah hari kerja tertinggi pada bulan April yaitu 21,9 hari, kemudian pada bulan Mei yaitu 20,1 hari dan yang terkecil pada bulan Mei yaitu 5,2 hari. Jam kerja RMU pada masa panen (Maret Mei) sebesar 9 jam per hari sedangkan di luar musim panen (Juni Februari) sebesar 2,5 jam/hari. Penyebabnya tentunya karena bahan baku (gabah) yang relatif tinggi pada masa panen dan sebaliknya pada masa non panen.

    Gabah yang digiling RMU 74,5% berasal dari dalam desa, 21,6% dari luar desa, dan hanya 3% dari keduanya. Jumlah pelanggan RMU rata-rata 80 orang dengan kisaran 20 - 500 orang. Dari gabah yang dibeli sebanyak 87,6% yang dibeli dengan kontan sedangkan 12,4% lainnya melalui cara bagi hasil.

    Upah giling berkisar 10 15% dari hasil beras. Dari upah giling beras tersebut 30% untuk upah operator dan 70% lagi untuk pemilik, sedangkan dedak 50% untuk pemilik dan 50% lainnya untuk operator. Harga rata-rata beras pada saat musim panen adalah Rp. 3.302/kg dengan kisaran Rp. 2.500 3.800/kg, sedangkan pada masa luar panen adalah Rp. 3.768/kg dengan kisaran Rp. 2.500 - 4.750/kg. Harga dedak di daerah survei pada masa panen adalah Rp. 151 /kg dengan kisaran Rp. 50 300/kg dan masa luar panen adalah Rp. 120/kg dengan kisaran Rp. 50 300/kg. Dari 1 ton padi dihasilkan dedak rata-rata 210 kg dengan kisaran 100 350 kg/ton padi. Analisis Kelayakan Usaha RMU

    Untuk melihat kelayakan usaha RMU maka dilakukan analisis B/C rasio, seperti tertera pada Tabel 4. .Dari Tabel 4 terlihat bahwa pendapatan rata-rata RMU sebesar Rp. 68,1 juta/tahun yang terdiri dari Rp. 59,0

    juta (86,6%) dari pendapatan pada musim panen dan Rp. 9,1 juta (13,4%) dari pendapatan pada luar musim panen. Penerimaan RMU sebesar Rp. 679,5 juta/tahun dimana Penerimaan terbesar berasal dari Penjualan Beras

    yakni Rp. 627,7 juta (92,4%), kemudian upah giling sebesar Rp. 48,7 juta (7,2%) dan penjualan dedak Rp. 3,1 juta (0,4%).

    Dari analisis B/C rasio diperoleh nilai 0,11 yang berarti setiap pengeluaran biaya sebesar Rp. 100 akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp.11, artinya usaha RMU ini tidak menguntungkan. Penyebabnya karena jumlah hari kerja per tahun relatif kecil yaitu 135 hari, dan jumlah beras yang digiling hanya 204 ton/tahun/RMU. Jika dibandingkan dengan kapasitas riel sebesar 392 kg/jam dan dengan jam kerja 9 jam/hari dan 300 hari Orang Kerja (HOK) per tahun seharusnya beras yang dapat digiling mencapai 1.058 ton. Rendahnya jumlah beras yang digiling

  • karena di Kabupaten OKI panen umumnya 1 kali per tahun (sawah tadah hujan). Juga jumlah RMU relatif banyak yaitu 650 buah.

    Tabel 4. Analisis B/C Rasio RMU di Daerah Survei Tahun 2007

    URAIAN

    Musim Panen Luar Musim Panen

    Total setahun Nilai (Rp.) Volume

    Nilai (Rp.)

    Volume Nilai (Rp.)

    I. Biaya Tetap

    1. Penyusutan Mesin:

    a. Penggerak 1488497 1488497

    b. Pemecah 1047461 1047461

    c. Penyosoh 107500 107500

    d. Lain (Pompa Air,dsb)

    77848 77848

    2. Penyusutan Timbangan

    95963 95963

    3. Penyusutan Bangunan

    1055416 1055416

    4. Bangunan 146078 146078

    Sub Total 4018763 4018763

    II. Biaya Variabel

    1. Tenaga Kerja

    a. Administrasi 1 1.365.700 1 645918 2.011.618

    b. Operator 2 5897050 1 3621588 9.518.638

    c. Buruh Angkut 1 1884420 0,4 1050760 2935180

    d. Transportasi 0,2 356122 0,1 186245 542367

    e. Lain-lain 0 0 0 0 0

  • Sub Total 4,2 9.503.292 3,4 5504511 15.007.803

    2. Solar 1867 8247534 627 2718972 10966506

    3. Olie 48 754434 21 335288 1089722

    4. Reparasi Mesin 854730 127260 981990

    5. Angkut 976921 151758 1128679

    6. Bongkar/Muat 336000 72000 408000

    7. Perbaikan Bangunan 189902 65000 254902

    8. Pungutan/Iuran Desa 113431 2941 116372

    9. Lain-lain 267144 96646 363789

    Sub Total 11740096 3569865 15.309.960

    10. Pembelian Beras 420834175 156288375 577.122.550

    11. Biaya Total 446.096.326 165.362.750 611.459.077

    III. Penerimaan

    1. Upah Giling 27815 47293647 5851 1450383 48.744.030

    2. Penjualan Beras 187324 455107614 45795 172575289 627.682.903

    3. Penjualan Dedak 17610 2666059 3575 429221 3.095.280

    Sub Total 505067320 174454893 679.522.213

    IV. Pendapatan 58.970.994 9.092.143 68.063.137

    V. R/C 1,13 1,05 1,11

    VI. B/C 0,13 0,05 0,11

    Sumber: Data primer, diolah, 2010. Ket. : n = 51 responden

    Analisis NPV, IRR, PP RMU Net Present Value (NPV) Dari perhitungan arus kas (cash flow) diketahui nilai-nilai sebagai berikut:

  • a. NPV 15% (NPV pada discount factor atau tingkat suku bunga 15%) = Rp. 111.426.176, artinya nilai kumulatif pendapatan yang diterima pada masa yang akan datang (selama umur RMU yaitu 19 tahun) yakni Rp. 635.725.061 nilai bersihnya sekarang adalah Rp. 111.426.176, pada tingkat suku bunga bank 15%.

    b. NPV 20% (NPV pada discount factor atau tingkat suku bunga 20%) = Rp. 66.427.619, artinya nilai kumulatif pendapatan yang diterima pada masa yang akan datang (selama umur RMU yaitu 19 tahun) yakni Rp. 635.725.061 nilai bersihnya sekarang adalah Rp. 66.427.619, pada tingkat suku bunga bank 20%.

    Internal Rate of Return

    Dari ekstrapolasi diketahui nilai IRR = 29%, artinya usaha RMU masih menguntungkan sampai pada tingkat suku bunga 29%, atau return to the capital invested (penerimaan dari uang yang diinvestasikan) sebesar 29%. Payback Period

    Dengan menggunakan rumus Santoso S. (2001) diperoleh Nilai Payback Period (PP) = 5,02, artinya investasi RMU akan impas (kembali) pada tahun ke-5. Jenis Layanan RMU

    Dari hasil enumerasi juga diketahui bahwa layanan yang diberikan oleh RMU kepada petani pelanggannya sebagian besar (96,1%) adalah layanan pembelian beras petani. Kemudian adalah pengeringan gabah petani, yang dilakukan 72,5% RMU. Umumnya RMU memiliki lantai jemur yang permanen. Layanan peminjaman uang juga dilakukan sebanyak 72,5% RMU. Layanan terkecil adalah pengolahan gabah menjadi pecah kulit yang hanya dilakukan 13,7% RMU. Secara rinci dijabarkan pada Tabel 7 berikut.

    Tabel 7. Jenis Layanan yang Diberikan RMU terhadap Petani di Daerah Survei Tahun 2007

    Jenis Layanan

    Jumlah (Orang) Persentase (%)

    1. Pembelian gabah petani 15 29,4 2. Pengeringan gabah petani 37 72,5 3. Gabah jadi pecah kulit 7 13,7 4. Gabah jadi beras konsumsi 15 29,4 5. Polisher 16 31,4 6. Pembelian beras petani 49 96,1 7. Peminjaman uang 37 72,5

  • 8. Penyediaan saprodi 21 41,2 Sumber: Data primer, diolah, 2010

    Penyediaan sarana produksi usahatani (saprodi) seperti penjualan benih, pupuk, pestisida dilakukan sebanyak 41,2% RMU. Jenis-jenis saprodi yang biasa dijual/dikreditkan oleh RMU adalah pupuk Urea dengan rata-rata penjualan 2,1 ton, pupuk TSP dengan rata-rata penjualan 1,6 ton dan KCL yang relatif kecil yaitu 83 kg. Penjualan pupuk Urea ini hanya 6,7% yang dibayar kontan dan 93,3% dengan dibayar non tunai. Penjualan pupuk TSP juga demikian yakni hanya 7,1% yang dibayar kontan sedangkan sisanya (92,9%) dibayar kemudian. Tabel 8 berikut menjabarkannya secara rinci.

    Tabel 8. Jenis Layanan Saprodi yang Dilakukan RMU di Daerah Survei Tahun 2007

    Jenis Saprodi Jumlah yg Diberikan satu tahun terakhir

    Cara Pembayaran

    Kontan (%) Bayar Kemudian (%)

    A. Pupuk: 1. Urea (kg) 2.104 6,7 93.3 2. TSP (kg) 1.632 7,1 92,9 3. KCL (kg) 83 0 100 B. Pestisida 1. Insektisida (kg) 4 0 100 2. Insektisida (ltr) 6 0 100 3. Herbisida (ltr) 10 0 100 C. Jasa Pengolahan Lahan (Rp.) 2.546.000 20 80 D. Peminjaman uang (Rp.) 4.820.000 46,7 53,3

    Sumber: Data primer, diolah, 2010

    Petani juga menggunakan jasa pengolahan lahan (sewa traktor tangan) yang rata-rata nilainya sebanyak Rp. 2,5 juta/RMU. Jasa pengolahan lahan ini hanya 20% petani yang membayar secara kontan dan 80% lainnya dengan cara

  • non tunai. Jasa peminjaman uang juga dilkukan oleh RMU yakni rata-rata sebesar Rp. 4,8 juta/RMU dimana hanya 46,7% yang membayar kontan (sebelum panen, jatuh tempo) dan 53,3% dibayar setelah panen. Pembelian dan Penjualan Beras

    Sistim pembelian beras oleh RMU ke petani sebanyak 43 responden (84,3%) membayar dengan tunai, 6

    responden (11,8%) dibayar kemudian dan 2 responden (3,9%) dengan cara tunai dan hutang. Dari total penjualan

    beras dalam setahun yakni 184 ton, sebagian besar (34,0%) ke pedagang kecamatan, kemudian pedagang

    pengumpul desa (30,0%), pedagang kabupaten (24,5%) dan sisanya (11,5%) pedagang provinsi dan lainnya.

    Permasalahan Pengembangan Usaha RMU

    Dari hasil enumerasi 30 responden (58,8%) menyatakan modal sebagai kendala. Sebagian kecil pengelola

    RMU sudah pernah mengajukan permohonan bantuan modal melalui Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) sebesar

    Rp. 25 juta/paket tapi karena terbatasnya dana bantuan belum dapat dipenuhi. Kemudian sebanyak 5 responden

    (9,8%) menyatakan harga beras yang berfluktuatif sebagai kendala. Harga beras yang berfluktuatif ini dapat

    merugikan pengelola RMU yang membeli kontan dari petani. Sebanyak 2 responden (3,9%) menyatakan jumlah RMU

    sudah banyak sehingga sulit mendapatkan bahan baku, sedangkan 4 responden (7,8%) menyatakan masalah lantai

    jemur yang terbatas dan keterlambatan pembayaran hasil penjualan beras oleh pedagang sebagi masalah.

    Selebihnya yakni 10 responden (19,6%) menyatakan tidak ada masalah dalam pengelolaan RMU.

  • KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Rata-rata umur RMU relatif tua yaitu 14 tahun, dan 66,7% adalah jenis one pass mill dan 33,4% double pass

    mill. Kapasitas riel giling RMU adalah 3,92 kw/jam. Jumlah rata-rata beras yang digiling 204 ton/tahun/RMU

    dengan jumlah hari kerja sebanyak 135 hari/tahun. Pada musim panen lama jam kerja 9 jam/hari sedangkan

    pada masa luar panen hanya 2,5 jam/hari.

    2. Berdasarkan mereknya, untuk mesin penggerak sebagian besar (56,9%) adalah Sanghai, dan yang terkecil

    adalah merk Ratna sebanyak 7,8%. Untuk mesin pemecah kulit sebagian besar (64,7%) adalah merek Satake

    dan yang terkecil adalah Yanmar (5,9%). Untuk mesin penyosoh, sebagian besar (53,8%) adalah Satake,

    kemudian Sanghai (23,1%) dan Agrindo (23,1%).

    3. Nilai B/C rasio RMU sebesar 0,11 yang berarti usaha ini tidak menguntungkan. Nilai NPV Rp.111.426.176, nilai

    bersihnya sekarang adalah Rp. 111.426.176, pada tingkat suku bunga bank 15%. Nilai IRR adalah 29%, artinya

    sampai pada tingkat suku bunga 29% usaha RMU masih menguntugkan, dan titik impas investasi 5 tahun.

    4. Sebagian besar (58,8%) responden menyatakan keterbatasan modal sebagai Kendala utama,kemudian 9,8%

    menyatakan harga beras yang fluktuatif, 7,8% menyatakan keterbatasan lantai jemur, 3,9% menyatakan RMU

    sudah terlalu banyak dan 19,6% lagi menyatakan tidak ada masalah.

    Saran

    Bantuan modal dari pemerintah yang selektif sangat diperlukan agar pemilik dan pengelola RMU dapat meremajakan mesinnya yang relatif tua. Penyuluhan dan pelatihan yang berkesinambungan dari pemerintah agar pengelola RMU memiliki kesadaran dalam menghasilkan beras yang bermutu.

    DAFTAR PUSTAKA

  • Anonim, 2008. Statistik Tanaman Pangan 2006. Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kayu Agung.

    Anonim, 2007. Sumatera Selatan Dalam Angka 2005/2006. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan,

    Palembang. Anonim, 2008. Sumatera Selatan Dalam Angka 2006/2007. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan,

    Palembang. Anonim, 2008. Ogan Komering Ilir Dalam Angka 2006/2007. Badan Pusat Statistik Kabupaten Ogan Komering Ilir,

    Kayu Agung. Djamin Z., 1984. Perencanaan dan Analisa Proyek. Lembaga Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Kadariah, Lien Karlina, Clive Gray. Pengantar Evaluasi Proyek. Lembaga Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Santoso S., 2001. Aplikasi Excel dalam Manajemen Keuangan. PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Singarimbun, M, dan Sofyan, E, 1989. Metode Penelitian Survei. Penerbit LP3ES, Jakarta.

  • Tabel 6. Cashflow Usaha RMU di Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2007

    T A H U N

    2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

    URAIAN 0 1 2 3 4 5 6 7

    (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)

    I. Biaya Tetap

    1.Investasi: - - - - - - -

    a. Pembelian Mesin Penggerak 7,541,176

    b.Pembelian Mesin Pemecah 6,286,364

    c.Pembelian Mesin Penyosoh 6,750,000

    d.Pembelian Mesin Lainnya 4,150,000

    e. Pembelian Timbangan 630,392

    f. Bangunan 16,168,627

    g. Lainnya 2,989,130

    Sub Biaya Tetap 44,515,689

    II.Biaya Variabel

    1. Tenaga Kerja 15,007,803 15,758,193 16,546,103 17,373,408 18,242,078 19,154,182 20,111,891 21,117,48

    6

    2.Solar 10,966,506 11,514,831 12,090,573 12,695,102 13,329,857 13,996,349 14,696,167 15,430,97

    5

    3. Olie 1,089,722 1,144,208 1,201,419 1,261,489 1,324,564 1,390,792 1,460,332 1,533,348

    4.Reparasi Mesin 981,990 1,031,090 1,082,644 1,136,776 1,193,615 1,253,296 1,315,961 1,381,759

    5. Angkut 1,128,679 1,185,113 1,244,369 1,306,587 1,371,916 1,440,512 1,512,538 1,588,165

    6. Bongkar/Muat 408,000 428,400 449,820 472,311 495,927 520,723 546,759 574,097

  • 7.Perbaikan bangunan 254,902 267,647 281,029 295,081 309,835 325,327 341,593 358,673

    8.Pungutan/Iuran Desa 116,372 122,191 128,300 134,715 141,451 148,523 155,950 163,747

    9.Lain-lain 363,789 381,978 401,077 421,131 442,188 464,297 487,512 511,888

    III. Biaya Total 119,349,141 31,833,651 33,425,334 35,096,600 36,851,430 38,694,002 40,628,702 42,660,13

    7

    IV. Hasil Penjualan

    1. Upah Giling 48,744,030 51,181,232 53,740,293 56,427,308 59,248,673 62,211,107 65,321,662 68,587,74

    5

    3. Penjualan Dedak 3095280 3,250,044 3,412,546 3,583,174 3,762,332 3,950,449 4,147,971 4,355,370

    V. Total Penjualan 48,744,030 54,431,276 57,152,839 60,010,481 63,011,005 66,161,556 69,469,633

    72,943,11

    5

    VII. Nilai sisa - - - - - - - -

    VIII. Penerimaan 48,744,030 54,431,276 57,152,839 60,010,481 63,011,005 66,161,556 69,469,633 72,943,11

    5

    IX. Pendapatan sebelum Pajak (70,605,111) 22,597,624 23,727,506 24,913,881 26,159,575 27,467,554 28,840,931 30,282,97

    8

    X. Pajak - - - - - - -

    -

    XI. Pendapatan setelah Pajak (70,605,111) 22,597,624 23,727,506 24,913,881 26,159,575

    27,467,554 28,840,931

    30,282,97

    8

    Disc Factor 15% 1 0.870 0.756 0.658 0.572 0.497 0.432

  • 0.376

    NPV15 (70,605,111) 19,650,108 17,941,403 16,381,281 14,956,822

    13,656,229 12,468,730

    11,384,49

    3

    Disc factor 20% 1 0.833 0.694 0.579 0.482 0.402 0.335

    0.279

    NPV20% (70,605,111) 18,831,354 16,477,434 14,417,755 12,615,536

    11,038,594 9,658,770

    8,451,423

    Disc factor 25% 1 0.800 0.640 0.512 0.410 0.328 0.262

    0.210

    NPV25% (70,605,111) 18,078,099 15,185,604 12,755,907 10,714,962

    9,000,568 7,560,477

    6,350,801

    Disc factor 35% 1 0.741 0.549 0.406 0.301 0.223 0.165

    0.122

    NPV35% (70,605,111) (52,300,082) 12,399,245 9,643,857 7,500,778

    5,833,938 4,537,508

    3,529,173

    IRR 0.29

    Payback Period = 5,02

  • 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 NPV

    8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

    (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)

    - -

    - - - - - - - -

    -

    22,173,360 23,282,028 24,446,13

    0 25,668,436 26,951,858 28,299,451 29,714,423 31,200,145 32,760,152 34,398,159

    36,118,067

    16,202,524 17,012,650 17,863,28

    3 18,756,447 19,694,269 20,678,983 21,712,932 22,798,578 23,938,507 25,135,433

    26,392,204

    1,610,016 1,690,516 1,775,042 1,863,794 1,956,984 2,054,833 2,157,575 2,265,454 2,378,726 2,497,663 2,622,546

    1,450,846 1,523,389 1,599,558 1,679,536 1,763,513 1,851,689 1,944,273 2,041,487 2,143,561 2,250,739 2,363,276

    1,667,573 1,750,952 1,838,499 1,930,424 2,026,945 2,128,293 2,234,707 2,346,443 2,463,765 2,586,953 2,716,301

    602,802 632,942 664,589 697,818 732,709 769,345 807,812 848,203 890,613 935,143 981,901

    376,606 395,437 415,208 435,969 457,767 480,656 504,689 529,923 556,419 584,240 613,452

    171,934 180,531 189,558 199,036 208,987 219,437 230,409 241,929 254,025 266,727 280,063

    537,482 564,356 592,574 622,203 653,313 685,978 720,277 756,291 794,106 833,811 875,502

    44,793,144 47,032,801 49,384,44

    1 51,853,663 54,446,346 57,168,664 60,027,097 63,028,452 66,179,874 69,488,868

    72,963,312

    72,017,132 75,617,989 79,398,88

    9 83,368,833 87,537,275 91,914,138 96,509,845 101,335,338 106,402,104 111,722,210

    117,308,320

    4,573,138 4,801,795 5,041,885 5,293,979 5,558,678 5,836,612 6,128,443 6,434,865 6,756,608 7,094,438 7,449,160

    76,590,271 80,419,784 84,440,77

    4 88,662,812 93,095,953 97,750,750 102,638,288 107,770,202 113,158,712 118,816,648

    124,757,481

    - - - - - - - - - - -

    76,590,271 80,419,784 84,440,77

    4 88,662,812 93,095,953 97,750,750 102,638,288 107,770,202 113,158,712 118,816,648

    124,757,481

    31,797,127 33,386,983 35,056,33

    2 36,809,149 38,649,606 40,582,087 42,611,191 44,741,751 46,978,838 49,327,780

    51,794,169

    635.725.061

    - - - - - - - - - - -

    31,797,127 33,386,983 35,056,33

    2 36,809,149 38,649,606 40,582,087 42,611,191 44,741,751 46,978,838 49,327,780

    51,794,169

    0.327 0.284 0.247 0.215 0.187 0.163 0.141 0.123 0.107 0.093 0.081

    10,394,537 9,490,664

    8,665,389 7,911,877 7,223,888 6,595,724 6,022,182 5,498,514 5,020,383 4,583,828

    4,185,234

    111,426,176

    0.233 0.194

    0.162 0.135 0.112 0.093 0.078 0.065 0.054 0.045

    0.038

    7,394,995 6,470,621

    5,661,793 4,954,069 4,334,811 3,792,959 3,318,839 2,903,984 2,540,986 2,223,363

    1,945,443

    66,427,619

    0.168 0.134

    0.107 0.086 0.069 0.055 0.044 0.035 0.028 0.023

    0.018

    5,334,673 4,481,125

    3,764,145 3,161,882 2,655,981 2,231,024 1,874,060 1,574,210 1,322,337 1,110,763

    933,041

    37,484,547

    0.091 0.067

    0.050 0.037 0.027 0.020 0.015 0.011 0.008 0.006

    0.005

    2,744,912 2,134,932

    1,660,502 1,291,502 1,004,501 781,279 607,661 472,625 367,598 285,909

    222,374

    -67,886,89

    8