Resume CNC - Milling

51
http://www.neangan.com/2013/02/09/Jenis-Dan-Bentuk-Pahat- CNC-Milling.html bahasa pemograman G code CNC milling 2013-02-04 20:13:29 kita akan membahas mengenai beberepa kode pemograman cnc milling atau disebut g code, bahasa pemograman adalah format perintah dalam nomor blok untuk menjalankan mesin, jadi dengan perintah pemograman maka mesin akan jalan mengikuti alur perintah dari program yang sudah standart dengan ISO Contoh mesin CNC Milling beberapa contoh kode yang dipakai dalam cnc milling G90 Adalah salah satu program absolut G91 Adalah salah satu program incremental G00 adalah gerak cepat tanpa pemakanan G01 Adalah gerak interpolasi lurus G02 Adalaah interpolasi berlawanan arah jarum jam G03 adalah interpolasi searah jarum jam G028 adalah kembali ke titik referensi awal G54 adalah perintah memindahkan titik nol M03 adalah gerak perputaran pahat searah jarum jam M04 adalah gerak perputaran pahat berlawanan arah jarum jam

description

share...

Transcript of Resume CNC - Milling

Page 1: Resume CNC - Milling

http://www.neangan.com/2013/02/09/Jenis-Dan-Bentuk-Pahat-CNC-Milling.html

bahasa pemograman G code CNC mi l l ing

2013-02-04 20:13:29

kita akan membahas mengenai beberepa kode pemograman cnc milling atau  disebut g code, bahasa pemograman adalah format perintah dalam nomor  blok untuk menjalankan mesin, jadi dengan perintah pemograman maka mesin  akan jalan mengikuti alur perintah dari program yang sudah standart  dengan ISO

Contoh mesin CNC Milling

beberapa contoh kode yang dipakai dalam cnc millingG90 Adalah salah satu program absolut

G91 Adalah salah satu program incremental

G00 adalah gerak cepat tanpa pemakanan

G01  Adalah gerak interpolasi lurus

G02 Adalaah interpolasi berlawanan arah jarum jam

G03 adalah interpolasi searah jarum jam

G028 adalah kembali ke titik referensi awal

G54 adalah perintah memindahkan titik nol

M03 adalah gerak perputaran pahat searah jarum jam

M04 adalah gerak perputaran pahat berlawanan arah jarum jam

M09 memberhentikan keluarnya air pendingin

M30 Penutup program

Page 2: Resume CNC - Milling

Dasar Teor i Mesin Mi l l ing CNC

2013-02-04 22:00:43

Pada prinsipnya, cara kerja mesin  CNC ini adalah benda kerja dipotong oleh sebuah pahat yang berputar dan kontrol gerakannya diatur oleh komputer melalui program yang disebut G-Code. Komputer ini merupakan komponen yang sangat penting dan sangat vital dalam sistem kontrol numerik. Komputer dapat memecahkan persamaan-persamaan matematika dan pekerjaan yang sulit dalam waktu singkat

Keuntungan penggunaan mesin CNC antara lain adalah :

1. Kemampuan mengulang   Pada saat pembuatan benda kerja, mesin CNC ini mampu mengulangi membuat beberapa benda dengan bentuk yang sama persis dengan aslinya.

2. Keserbagunaan   Mesin CNC dapat digunakan untuk berbagai bentuk pengerjaan/bermacam-macam kontur sesuai dengan kebutuhan.

3. Kemampuan kerja   Mesin CNC dapat memproduksi benda kerja secara terus menerus dengan hasil yang baik, sehingga dapat meningkatkan produktifitas pengerjaan.

Sistem Persumbuan Pada mesin Miling CNC , sistim persumbuan yang digunakan terdiri dari tiga sumbu, yaitu a. sumbu xb. sumbu yc. sumbu z

Sumbu X adalah sumbu yang sejajar dengan arah bentangan tangan kita seandainya kita menghadap ke mesin.

Sumbu Y, adaah sumbu dimana arahnya sesuai dengan arah pandangan kita pada saat berdiri menghadap ke mesin.

sumbu Z adalah sumbu tegak dari mesin, yakni sumbu di mana perkakas potong terpasang. Kedudukan satu sumbu terhadap sumbu yang lain saling tegak lurus.

Page 3: Resume CNC - Milling

Metode pemrograman berdasarkan cara Berdasarkan cara pemuatan program ke mesin, metoda pemrograman dibedakan menjadi1. pemrograman manual, Pemrograman manual adalah metode pemrograman yang langsung dilakukan pada mesin (on line program). Hal ini dimungkinkan, karena pada mesin telah disediakan fasilitas untuk pemuatan program

2. pemrograman eksternal guna lebih meningkatkan efesiensi proses produksi, diciptakan alat Bantu untuk membuat program. Program yang dibuat dinyatakan dalam bentuk kode G ISO

3. pemrograman komputerPemrograman dengan bantuan komputer eksternal, memudahkan kita dalam penentuan informasi geometris (titik-titik koordinat target) dengan bantuan sistem pemrograman yang menggunakan PC yang dilengkapi dengan fasilitas CAD

Penentuan Koordinat Benda Kerja'Dalam membuat program pada mesin frais CNC, hal penting yang harus difahami adalah menentukan tiik koordinat dari setiap target yang dinginkan. Untuk menentukan titik-titik koodinat tersebut, harus mengacu pada metode pengukuran dan atau metode pemrograman yang digunakan (absolut atau inkrimental).  

Page 4: Resume CNC - Milling

Jenis dan Bentuk Pahat CNC mi l l ing

2013-02-09 21:47:55

nah bagi anda yang baru mengenal mesin cnc milling alangkah baiknya anda harus mengetahui jenis dan bentuk pahat yang digunakan oleh cnc milling disini saya akan mencoba berbagi gambar jenis dan bentuk pahat yang dipakai dalam proses pemesinan cnc milling

Page 5: Resume CNC - Milling

Teori Dasar Mesin Mi l l ing CNC Konvensional

2013-03-22 22:05:34

Mesin frais (milling machine) adalah mesin perkakas yang dalam proses kerja pemotongannya dengan menyayat/memakan benda kerja menggunakan alat potong bermata banyak yang berputar (multipoint cutter). 

Pada saat alat potong (cutter) berputar, gigi-gigi potongnya menyentuh permukaan benda kerja yang dijepit pada ragum meja mesin frais sehingga terjadilah pemotongan/penyayatan dengan kedalaman sesuai penyetingan sehingga menjadi benda produksi sesuai dengan gambar kerja yang dikehendaki

Pada Gambar (77a) menunjukkan prinsip pemotongan/pengefraisan datar bagian permukaan (face milling) di mana cutter bergerak berputar memotong ke atas (cutting up) sedang benda kerjanya bergerak lurus melawan cutter pada mesin frais horizontal. 

Page 6: Resume CNC - Milling

Demikian pula yang terjadi pada mesin frais tegak (Gambar 77b, 77c, dan 77d),Gambar (77e) menunjukkan pemotongan bagian muka dan sisi (side and face cutting) Gambar (77f) menunjukkan pemotongan pada mesin frais horizontal. 

Gambar 78 diperlihatkan prinsip  pemotongan berbagai jenis alur (slot).

Dengan prinsip-prinsip pemotongan di atas, kita dapat melakukan pembuatan benda kerja dengan berbagai bentuk-bentuk di antaranya sebagai berikut.a. Bidang rata datar.b. Bidang rata miring menyudut.c. Bidang siku.d. Bidang sejajar.e. Alur lurus atau melingkar.f. Segi beraturan atau tidak beraturan.g. Pengeboran lubang atau memperbesar lubang dan lain-lain.

Selain bentuk-bentuk tersebut di atas, kita juga dapat melakukan pembuatan benda kerja dengan bentuk yang lain di mana bentuk ini sangat dipengaruhi oleh bentuk pisau dan arah gerakannya alat serta perlengkapan lain yang digunakan di antaranya sebagai berikut.a. Roda gigi lurus.b. Roda gigi helik.c. Roda gigi payung.d. Roda gigi cacing.e. Nok/eksentrik.f. Ulir yang memiliki kisar/pitch yang besar dan lain-lain.

Jenis jenis Mesin Fraisa.Mesin frais horizontal

Page 7: Resume CNC - Milling

b.Mesin frais vertikal

c.Mesin frais universal

d.Mesin frais bed

Page 8: Resume CNC - Milling

f.Mesin frais duplex

g.Mesin frais planer

h.Mesin frais roda gigi

Page 9: Resume CNC - Milling

Jenis jenis Pisau Mi l l ing Frais dan Pengert iannya

2013-03-24 18:51:22

Pisau mesin frais/cutter mesin frais baik horizontal maupun vertikal memiliki banyak sekali jenis dan bentuknya. Pemilihan pisau frais berdasarkan pada bentuk benda kerja, serta mudah atau kompleksnya benda kerja yang akan dibuat. 

Adapun jenis-jenis pisau frais, antara lain sebagai berikut.a. Pisau Mantel (Helical Milling Cutter)Pisau jenis ini dipakai pada mesin frais horizontal. Biasanya digunakan untuk pemakanan permukaan kasar (Roughing) dan lebar.

b. Pisau Alur (Slot Milling Cutter)Pisau alur berfungsi untuk membuat alur pada bidang permukaan benda kerja. Jenis pisau ini ada beberapa macam yang penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan. Gambar 92a dan Gambar 92b menunjukkan jenis pisau alur mata sayat satu sisi,Gambar 92c dan Gambar 92d menunjukkan pisau alur dua matasayat yaitu muka dan sisi, Gambar 92e dan Gambar 92f menunjukkanpisau alur dua mata sayat yaitu muka dan sisi dengan mata sayat silang.

Page 10: Resume CNC - Milling

c. Pisau Frais Gigi (Gear Cutter)Pisau frais gigi ini digunakan untuk membuat roda gigi sesuai jenis dan jumlah gigi yang diinginkan. Gambar 93 menunjukkan salah satu jenis gear cutter.

d. Pisau Frais Radius Cekung (Convex Cutter)Pisau jenis ini digunakan untuk membuat benda kerja yang bentuknya memiliki radius dalam (cekung).

Page 11: Resume CNC - Milling

e. Pisatu Frais Radius Cembung (Concave Cutter)Pisau jenis ini digunakan untuk membuat benda kerja yang bentuknya memiliki radius dalam (cekung).

f. Pisau Frais Alur T (T Slot Cutter)Pisau jenis ini hanya digunakan untuk membuat alur berbentuk ”T” seperti halnya pada meja mesin frais.

Page 12: Resume CNC - Milling

g. Pisau Frais SudutPisau jenis ini digunakan untuk membuat alur berbentuk sudut yang hasilnya sesuai dengan sudut pisau yang digunakan. Pisau jenis ini memiliki sudut-sudut yang berbeda di antaranya: 30°, 45°, 50°, 60°, 70°, dan 80°. Gambar 97a menunjukkan pisau satu sudut 60° (angle cutter), Gambar 97b menunjukkan pisau dua sudut 45° x 45° (double angle cutter), Gambar 97c menunjukkan pisau dua sudut 30° x 60° (double angle cutter).

h. Pisau Jari (Endmill Cutter)Ukuran pisau jenis ini sangat bervariasi mulai ukuran kecil sampai ukuran besar. Cutter ini biasanya dipakai untuk membuat alur pada bidang datar atau pasak dan jenis pisau ini pada umumnya dipasang pada posisi tegak (mesin frais vertikal), namun pada kondisi tertentu dapat juga dipasang posisi horizontal yaitu langsung dipasang pada spindle mesin frais.

Page 13: Resume CNC - Milling

i. Pisau Frais Muka dan Sisi (Shell Endmill Cutter)Jenis pisau ini memiliki mata sayat di muka dan di sisi, dapat digunakan untuk mengefrais bidang rata dan bertingkat. Gambar 99 menunjukkan pisau frais muka dan sisi.

j. Pisau Frais Pengasaran (Heavy Duty Endmill Cutter)Pisau jenis ini mempunyai satu ciri khas yang berbeda dengan cutter yang lain. Pada sisinya berbentuk alur helik yang dapat digunakan untuk menyayat benda kerja dari sisi potong cutter,sehingga cutter ini mampu melakukan penyayatan yang cukup besar.

Page 14: Resume CNC - Milling

k. Pisau Frais Gergaji (Slitting Saw)Pisau frais jenis ini digunakan untuk memotong atau membelah benda kerja. Selain itu, juga dapat digunakan untuk membuat alur yang memiliki ukuran lebar kecil.

Page 15: Resume CNC - Milling

Cara Pemasangan Cutter pada Mesin Frais

2013-03-24 20:03:39

sekarang kita akan membahas mengenai bagaimana cara pemasangan pahat , ikuti Posisi pemasangan pisau untuk mesin frais tegak (vertikal) Gambar 102a, sedangkan Gambar 102b untuk mesin frais mendatar (horizontal).

Arbor ditempatkan pada lubang poros kerucut 8 (Gambar 103), sedangkan ujung lainnya disangga/ditahan dengan bantalan 1 pada lengan (overarm).

Gambar 103a, menunjukkan mesin frais horizontal dengan satu pisau mantel (5) terpasang pada arbor. Pisau dapat ditempatkan di sepanjang arbor dengan merubah kedudukan collar (ring arbor) 3, 4, 6, dan 7 yang terpasang pada arbor di kedua sisi cutter. Collar paling ujung kiri 7 mendukung ujung arbor sedang collar ujungkanan 3 menahan arbor dengan dikuatkan oleh mur 2 pada ujung arbor.

Page 16: Resume CNC - Milling

Gambar 103b, menunjukkan beberapa cutter yang dipasang pada arbor untuk berbagai keperluan pemotongan sesuai dengan cutter terpasang. Collar standar pada mesin frais dengan lebar antara 1 sampaidengan 50 mm, yaitu: 1,0; 1,1; 1,2; 1,25; 1,3; 1,75; 2,0; 2,5; 3,0; 3,25; 5,0; 6,0; 7,5; 8,0; 10: 20; 30; 40, dan 50 mm. Collar (ring arbor) digunakan untuk memberi ruang dua cutter atau lebih pada jarak tertentu satu dengan yang lainnya. 

Gambar 103c menunjukkan dua buah cutter dengan jarak A, jarak diperoleh dengan memilih dan mengatur collar-collar tersebut. Kadang-kadang dalam mengatur jarak ini operator harus menambah dengan shim yang terbuatdari aluminium atau tembaga di antara collar tersebut untuk mendapatkan ketelitian jarak penempatan cutter

Pisau sebaiknya diletakkan sedekat mungkin dengan ujung poros untuk menghindari pembebanan berlebih ketika sedang pemakanan, untuk itu diperlukan beberapa cara pemasangan pisau yang tepat pada arbor. Gambar 104 menunjukkan pemasangan pisau pada sebuah stub arbor.

Page 17: Resume CNC - Milling

Mengefrais bagian permukaan dan sisi tidak memerlukan arbor mendatar, untuk ini cukup menggunakan stub arbor. Caranya bagian batang tirus (1) dimasukkan pada lubang poros spindle mesin, namun sebelumnya pisau terlebih dahulu dimasukkan pada bagian silinder stub arbor dan diikat dengan baut (3). Untuk mencegah bergesernya pisau pada saat mendapat beban besar, digunakan pasak (2).

Untuk jenis pisau yang memiliki tangkai tirus, pemasangannya dapat menggunakan adaptor (Gambar 105). Dan untuk cutter dengan batang lurus cara

Page 18: Resume CNC - Milling

pengikatannya menggunakan collet chuck seperti pada Gambar 106.

Metode Pemakanan Benda ker ja pada mi l l ing

2013-03-25 12:15:44

oke kita akan mebahas mengenai metode pemotongan benda kerja pada milling, Metode pemotongan pada kerja frais dibagi menjadi 3, antara lain: pemotongan searah jarum jam, pemotongan berlawanan arah jarum jam, dan netral.

a. Pemotongan Searah Benda KerjaYang dimaksud pemotongan searah adalah pemotongan yang datangnya benda kerja searah dengan putaran sisi  potong cutter. Pada pemotongan ini hasilnya kurang baik karena meja (benda kerja) cenderung tertarik oleh cutter.

Page 19: Resume CNC - Milling

b. Pemotongan Berlawanan Arah Benda KerjaYang dimaksud pemotongan berlawanan arah adalah pemotongan yang datangnya benda kerja berlawanan dengan arah putaran sisi potong cutter. Pada pemotongan ini hasilnya dapat maksimal karena meja (benda kerja) tidak tertarik oleh cutter.

c. Pemotongan NetralPemotongan netral yaitu pemotongan yang terjadi apabila lebar benda yang disayat lebih kecil dari ukuran diameter pisau atau diameter pisau tidak lebih besar dari bidang yang disayat. Pemotongan jenis ini hanya berlaku untuk mesin frais vertikal (Gambar 109).

Page 20: Resume CNC - Milling

Jenis-Jenis Mater ia l Bahan Pisau Mi l l ing f ra is

2013-03-25 14:35:05

kita akan membahas mengenai jenis material Bahan cutter milling frais, cutter sangat berpengaruh terhadap kemampuan cutter dalam menyayat benda kerja. Cutter mesin frais dibuat dari berbagai jenis bahan antara lain sebagai berikut.

1. Unalloyed Tool SteelBaja perkakas bukan paduan dengan kadar karbon 0,5–1,5% kekerasannya akan hilang jika suhu kerja mencapai 250° C, oleh karena itu material ini tidak cocok untuk kecepatan potong tinggi.

2. Alloy Tool SteelBaja perkakas paduan yang mengandung karbon cromium, vanadium, dan molybdenum. Baja ini terdiri dari baja paduan tinggi dan paduan rendah. HSS (High Speed Steel) adalah baja paduan tinggi yang tahan terhadap keausan sampai suhu 600° C.

3. Cemented CarbideSusunan bahan ini terdiri dari tungsten atau molybdenum, cobalt, serta carbon. Cemented Carbide biasanya dibuat dalam bentuk tip yang pemasangannya dibaut pada holdernya (pemegang cutter). Pada suhu 900° C bahan ini masih

Page 21: Resume CNC - Milling

mampu memotong dengan baik, cemented carbide sangat cocok untuk proses pengefraisan dengan kecepatan tinggi. Dengan demikian waktu pemotongan dapat lebih cepat dan putaran yang tinggi pada umumnya dapat menghasilkan kualitas permukaan yang halus.

Geometri Alat Potong/Pisau FraisSalah satu faktor yang menentukan baik buruknya kualitas hasil pengerjaan proses frais adalah bentuk/geometri permukaan atau bidangbidang utama dari alat potong/cutter frais itu sendiri. Untuk pekerjaanpekerjaan khusus, cutter yang digunakan juga harus dipersiapkan secara khusus pula. Permukaan cutter yang harus diperhatikan pada waktu menggerinda/mengasah adalah sudut tatal, sudut bebas sisi, sudut bebas depan, sudut bebas mata potong, dan udut bebas belakang.

Kecepatan Potong Untuk Cutt ing Speed CS

2013-03-27 19:04:45

kita bahas kecepatan. Yang dimaksud dengan kecepatan potong (CS) adalah kemampuan alat potong menyayat bahan dengan aman menghasilkan tatal dalam satuan panjang/waktu (m/menit atau feet/menit). Pada gerak putar seperti mesin frais, 

kecepatan potong (CS) adalah keliling kali putaran atau π . d . n; di mana π adalah nilai konstansta 227 = 3.14; d adalah diameter pisau dalam satuan milimeter dan n adalah kecepatan putaran pisau dalam satuan utaran/menit (rpm). Karena nilai kecepatan potong untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan secara baku (Tabel 6), 

maka komponen yang bisa diatur dalam proses penyayatan adalah putaran mesin/pisau. Dengan demikian, rumus untuk menghitung putaran menjadi:

Karena satuan Cs dalam meter/menit sedangkan satuan diameter pisau/benda kerja dalam millimeter, maka rumus menjadi:

COntohAkan mengefrais dengan pisau HHS berdiameter 30 mm dengan kecepatan potong (Cs) 25 m/menit, maka besarnya putaran mesin (n) diperoleh:

Page 22: Resume CNC - Milling

Dalam menentukan besarnya kecepatan potong dan putaran mesin, selain dapat dihitung dengan rumus di atas juga dapat dicari pada tabel kecepatan potong pembubutan (Tabel 6 dan 7) yang hasil pembacaannya mendekatidengan angka hasil perhitungan

Page 23: Resume CNC - Milling

Diagram kecepatan

Kecepatan Pemakanan feed untuk Cnc Mi l l ing

2013-03-27 19:56:07

kecepatan pemakanan adalah jarak tempuh gerak maju pisau/benda kerja dalam satuan milimeter per menit atau feet per menit. Pada gerak putar, kecepatan pemakanan (f) adalah gerak maju alat potong/ benda kerja dalam (n) putaran benda kerja/pisau per menit.

Pada mesin frais, kecepatan pemakanan dinyatakan dalam satuan milimeter per menit yang dalam pemakaiannya perlu disesuaikan dengan jumlah mata potong pisau yang digunakan. Kecepatan pemakanan tiap mata potong pisau frais (f)

Page 24: Resume CNC - Milling

untuk setiap jenis pisau dan setiap jenis bahan sudah dibakukan, tinggal dipilih mana yang cocok. Dengan demikian,kecepatan maju meja mesin dapat ditentukan dengan rumus f = f. z. n.

http://mesinfamily.blogspot.com/2010/08/modul-2-dasar-dasar-pemrograman-mesin.html

MODUL 1 TEORI DASAR MESIN BUBUT CNC (Computer Numerical Control)Lembar Petunjuk: 

1. Petunjuk Umum: a. Modul ini terdiri dari lembar petunjuk, lembar kegiatan, lembar kerja, dan lembar evaluasi. b. Pembelajaran bersifat individual (belajar mandiri) dengan panduan modul. Apabial mendapat kesulitan hendaknya meminta penjelasan kepada guru kelas atau pembimbing. c. Guru berperan sebagai fasilitator, administrator, pembimbing, partisipan, dan supervisor. d. Pemelajaran diarahkan pada penguasaan kompetensi secara tuntas (mastery learning). e. Bagi peserta diklat yang tertinggal harap menyelesaikan modul pada waktu lain di luar jam pelajaran. 

2. Petunjuk Pelaksanaan Pemelajaran: a. Alokasi waktu efektif untuk pemelajaran modul adalah 60 menit. b. Sebelum melakukan kegiatan lebih lanjut, hendaknya dibaca dulu petunjuk yang ada. 

Page 25: Resume CNC - Milling

c. Bahan pelajaran dibaca pada lembar kegiatan. d. Apabila telah difahami, lanjutkan dengan latihan pada lembar kerja. e. Jika merasa sudah menguasai, lanjutkan dengan kegiatan evaluasi. f. Peserta dikatakan lulus dan menguasai jika dapat menjawab soal pada lembar evaluasi minimal 75%. 

3. Kompetensi: Menyusun pemrograman mesin CNC 

4. Kriteria Unjuk Kerja (KUK): a. Dasar-dasar tentang mesin bubut CNC difahami. b. Bagian-bagian mesin CNC difahami. c. Jenis-jenis alat potong dan kegunaannya difahami. d. Kecepatan potong bahan ditentukan berdasarkan tabel e. Kecepatan putaran mesin ditentukan berdasarkan kecepatan potong dan diameter bahan benda kerja f. Kecepatan pergerakan pahat ditentukan berdasarkan kecepatan pemotongan dan kecepatan putaran mesin 

2 URAIAN MATERI Baca uraian materi berikut selama 30 menit. A. Dasar-Dasar Mesin Bubut CNC Mesin CNC (Computer Numerical Control) merupakan salah satu jenis dari sekian banyak mesin NC (numerical Control), yaitu mesin yang dikendalian secara numerik. Oleh karena masih ada jenis mesin NC lain, yaitu mesin DNC (Direct Numerical Control) dan ANC (Adaptive numerical Control). Pada dasarnya, konstruksi dari sebuah mesin NC seperti CNC terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian sistem pengendali dan bagian mesin perkakas. Pada bagian pengendali, berisi sistem-sistem yang dipergunakan untuk mengendalikan gerakan mesin perkakas . Adapun pada bagian mesin perkakas berisi bagian-bagian mekanik yang bergerak dimana perkakas potong terpasang. Berdasarkan uraian tersebut, ternyata mesin NC ini merupakan penyempurnaan sistem pengoperatsan mesin dari cara konvensional manusia> menjadi menggunakan kendali elektronika . Sejalan dengan itu, muncul pertanyaan apa sebenarnya yang dimaksud dengan mesin NC? Mesin NC adalah: a) Suatu mesin kemana kita masukan perintah berupa angka dan hurup , b) Suatu mesin yang memahami, memproses, dan menghitung data . c) Suatu mesin yang meneruskan data dan harga terhitung, dan mengubahnya dalam bentuk perintah-perintah , dan d) Suatu mesin yang mentaati perintah . Berdasarkan keempat pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa mesin NC seperti CNC adalah suatu mesin yang mampu menerima masukan data dalam bentuk perintah, memproses, dan mengeluarkannya dalam bentuk gerakan-gerakan pada perkakas potong. 

3 B. Bagian-Bagian Utama mesin CNC Apabila kita memperhatikan definisi tentang mesin CNC seperti dijelaskan pada 

Page 26: Resume CNC - Milling

bab sebelumnya, maka dalam suatu mesin CNC tersebut akan terdiri dari beberapa unit yaitu inputs unit, computing ot mathematics unit, memory unit, control unit, and output units (Pusztai, 1983). Unit-unit tersebut seluruhnya termasuk ke dalam sistem kontrol dari mesin. Adapun yang merealisasikan seluruh perintahnya adalah bagian mesin perkakas (machines tools). Dengan demikian, suatu mesin CNC pada dasarnya hanya terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian CNC sistem dan mesin perkakas. 1. Sistim pengendali Mesin CNC (CNC Machine Control system) Sistem pengendali CNC memiliki banyak komponen. Komponen tersebut dapat berkaitan dengan alat pemuatan data (input driven), seperti penggerak disket, tape magnetik, pembaca pita berlubang, dan keyboard. Selain itu, berkaitan juga dengan alat penghubung mesin dengan control unit yang berguna untuk meneruskan data hasil processing ke mesin perkakas. Komponen tersebut dikenal dengan nama interface. Dalam control unit tersebut, terdiri dari unit-unit pengolah dan penyimpan data yang dikenal dengan nama komputer. Di samping itu, ada juga bagian yang berguna untuk melihat tampilan data eksekusi, yakni komponen display atau monitor. Adapun secara rinci, fungsi dari control units ini adalah : a) Untuk memuat program pada mesin baik secara manual melalui keyboard pada mesin, maupun melalui operasi antar aparat seperti pita magnet, disket, RS 232, ataupun paralel port. b) Untuk memuat data tentang alat potong. c) Untuk mengedit dan/atau memperbaiki program. d) Untuk pengkodean program benda kerja. e) Untuk menghitung “ cutter path” berikut tool opset. f) Untuk memunculkan perintah pergerakan dan pengendalian kecepatan sumbu dengan sinyal umpan balik. g) Untuk memunculkan perintah-perintah ON/OFF untuk beberapa element pengendali mesin dan memonitor kecepatan spindel. h) Untuk menggangu program pada saat jalana, dan i) Untuk menyimpan data program. 4 Berikut ini seluruh komponen utama yang ada dalam sistem pengendali mesin CNC digambarkan secara skematik. 

CNC System 

Gambar 1. Komponen-komponen sistem pengendali CNC 

Jantungnya dalam sistem CNC adalah komputer yang membawa/memuat semua perhitungan dan rangkaian dan rangkaian logik (logical link-ups). Mengingat sistem CNC sebagai alat penghubung antara operator dengan mesin perkakas, maka akan terdapat dua interface yang berfungsi sebagai penghubung untuk operator dan untuk mesin. a) Interface untuk operator. Dalam komponen ini terjadi dari panel kendali (control panel) dan berbagai penghubung untuk alat pemuat data seperti punche tape reader dan perforator, unti tape magnetic, dan untuk penggerak disket dan printer. b) Interface untuk mesin perkakas. Interface ini adalah interface yang berhubungan dengan sistem pengendalian, teridiri dari interface untuk pengendali sumbu (axis control) dan sumber tenaga (power suply). 

Page 27: Resume CNC - Milling

Berikut ini akan disajikan secara lebih mendetail tentang panel-panel pengendali yang ada pada sebuah mesin CNC berikut kegunaannya. 

Operator 

Control Panel 

Connections for punched tape header, magnetic tape unit, discket, dan printer unit Komputer Control interface Axis control Power Suplly Machine Tool 5 

Display (monitor) Machine Operation 

Swicth perintah Mode 

Keyboard 

Gambar 2 : Panel-panel Pengendali Mesin CNC 

a) Display adalah komponen dari kontrol unit yang berguna untuk melihat kondisi aktual pada saat operasi. Display ini biasanya berbentuk monitor. b) Pengendali untuk pengoperasian mesin. Komponen ini terdiri dari tombol-tombol yang berfungsi untuk menggerakkan mesin perkakas secara manual. Tombol-tombol tersebut dapat berbentuk steer tangan, switch, dan lain-lain. c) Control untuk pemuatan program secara manual. Komponen ini digunakan untuk pemuatan data atau program secara manual dan pembetulan (corecting). Komponen ini dikenal dengan nama Keyboard. d) Komponen pemindah fungsi mode. Komponen ini berfungsi sebagai pengubah fungsi opreasi (operating modes) seperti mode manual, edit, eksekusi, dan otomatis. 

2. Mesin Perkakas Mesin perkakas adalah unit dari mesin CNC yang merupakan unit untuk menunjukkan perintah-perintah hasil pengolahan data yang berbentuk perintah pergerakan. Dalam bagian ini semua perintah tersebut direalisasikan dalam bentuk pergerakan sumbu-sumbu mesin dan alat-alat potong. Dalam mesin 

Page 28: Resume CNC - Milling

bubut CNC diwujudkan dengan bentuk perpoutana spindel, pergerakan alat potong ke arah sumbu X dan Z. Adapun pada mesin Faris CNC diwujudkan dalam bentuk putaran spindel, dan pergerakan meja mesin ke arah sumbu X, Y, dan Z. 6 Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam unit ini dapat dibedakan lagi ke dalam beberapa komponen sebagai berikut : a. Sistem penggerak sumbu, b. Sistem pengukur pergerakan, c. Perlengkapan pencekam benda kerja, dan d. Alat-alat potong. 

C. Jenis-jenis alat potong Sesuai dengan bentuk dan penggunaannya, pahat bubut dapat diberinama: pahat kasar, pahat halus/penyelesaian, pahat potong, pahat alur, pahat ulir dan pahat radius. Nama-nama pahat tersebut berlaku untuk nama pahat yang digunakan pada mesin bubut konvensional. Untuk pahat yang digunakan pada mesin bubut CNC, nama-namanya adalah: pahat kasar (roughing tool) kanan dan kiri, pahat halus (copying tool) kanan dan kiri, pahat alur (parting off tool), pahat netral, pahat potong, dan pahat ulir (threading tool). 1. Pahat kasar (roughing tool) kana dan kiri. Pahat kasar digunakan untuk pengerjaan pembubutan awal baik untuk pembubutan memanjang, melintang, menyudut maupun radius (luar atau dalam). Aturan-aturan dalam penggunaan pahat bubut tersebut dapat dilihat pada gambar berikut. 

Berdasarkan gambar tersebut, dapat dijelaskan bahwa untuk penggunaan pahat bubut kanan: a) untuk pembubutan memanjang, melintang dan menyudut ke arah kanan dapat dilakukan sampai sudut 900, dengan ketebalan pemotongan tidak lebih dari 0,3 mm. 900 930 320 320 Max 300 7 b) Untuk pembubutan menyudut (kearah kiri), sudut yang dibentuk tidak boleh melebihi 300 dengan ketebalan pemakanana tidak lebih dari 0,3 mm. c) Untuk pembubutan radius (luar maupun dalam) ketebalan pemakanan tidak lebih dari 0,3 mm. Untuk pengggunaan pahat kiri, prinsipnya sama, yaitu: a) untuk pembubutan memanjang, melintang dan menyudut ke arah kiri dapat dilakukan sampai sudut 900, dengan ketebalan pemotongan tidak lebih dari 0,3 mm. b) Untuk pembubutan menyudut (kearah kanan), sudut yang dibentuk tidak boleh melebihi 300 dengan ketebalan pemakanana tidak lebih dari 0,3 mm. c) Untuk pembubutan radius (luar maupun dalam) ketebalan pemakanan tidak lebih dari 0,3 mm. 2. Pahat Penghalusan (copying tool) kanan dan kiri. Dalam penggunaan pahat halus, prinsipnya sama dengan penggunaan pahat kasar, hanya dalam operasionalnya pahat halus ini hanya digunakan untuk penghalusan permukaan (finishing). Aturan-aturan yang digunakan sama 

Page 29: Resume CNC - Milling

dengan aturan yang digunakan untuk pahat kasar. 3. Pahat netral Pahat netral dapat digunakan untuk melakukan pengerjaan pembubutan memanjang, menyudut maupun radius dengan ketentuan: a) Untuk pembubutan menyudut, sudut maksimal tidak boleh lebih dari 600. b) Untuk pembubutan radius, tangen busur lingkaran tidak boleh lebih dari 600. 

62,50 600 8 4. Pahat alur (parting off tool). Pahat alur, biasanya digunakan pahat tempel dengan lebar 1,2 mm, dan dalam alur maskimal 1,5 mm. 

5. Pahat potong. Untuk pahat potong, biasanya terbuat dari bahan HSS dengan lebar mata pahat 3,5 mm. Biasanya, pahat potong identik dengan pahat alur. Artinya Pahat alur digunakan sekaligus sebagai pahat potong 6. Pahat ulir (threading tool). Pahat ulir biasanya digunakan pahat jenis tempel. 

a. Pahat ulir Kanan b. Pahat Ulir Kiri 

Kecepatan Potong Bahan, jumlah putaran dan penghitungan asutan 1. Kecapatan potong atau Cuting Speed (Vs) Kecepatan potong biasanya dinyatakan dalam isitilah m/menit, yaitu kecepatan dimana pahat melintasi benda kerja untuk mendapatkan hasil yang paling baik pada kecepatan yang sesuai. Kecepatan potong ini dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: 1) kekerasan dari logam yang akan dipotong, dan 2) tipe alat potong yang digunakan. Biasanya kecepatan potong ini harus disesuaikan dengan kecepatan putaran spindel mesin bubut. Untuk keperluan ini digunakan persamaan sebagaiberikut: Vs (m/menit) = (d (mm) x π x S (put./menit))/1000 9 Dimana : Vs : kecepatan potong; d : diemeter benda kerja; S : putaran spindel mesin bubut Berikut ini adalah tabel tentang kecepatan beberapa bahan logam. No. Nama Bahan Kecepatan Potong (m/menit) 1. Baja lunak 24-30 2. Baja perkakas 12-18 3. Besi tuang abu-abu 18-24 4. Kuningan keras 45 5. Kuningan lunak 60 6. Tembaga 60 7. Alumunium 300 Sumber George Love dan Harus A.R. (1986:190) 2. Jumlah putaran (s) Dalam menentukan putaran, harus dilihat berapa diameter benda kerja yang akan dibubut, dan terbuat dari bahan apa. Untuk menentukan besarnya putaran mesin, dapat digunakan persamaan: S (put./menit) = (Vs (m/menit) x 1000)/ (π x d (mm)) Dimana : Vs : kecepatan potong; d : diemeter benda kerja; 

Page 30: Resume CNC - Milling

S : putaran spindel mesin bubut 

3. Penghitungan asutan Asutan yang digunakan pada pembubutan dengan menggunakan mesin bubut CNC (TU-2A), adalah dalam mm/menit. Untuk menghitungnya dapat digunakan persamaan: F (mm/menit) = S (put./menit) x f (mm/put). Di mana: F = asutan dalam mm/menit S = kecepatan putaran spindel mesin bubut (put./menit) f = kecepatan pemotongan (mm/put) 10 Kecepatan pemotongan (f) untuk pekerjaan pembubutan untuk bahan allumunium adalah 0,02-0,1 mm/put., dan untuk pemotongan 0,01-0,02 mm/put. Contoh 1: Apabila akan dibubut benda kerja dari bahan yang berdiamater 40 mm dan terbuat daribahan yang memiliki kecepatan potong 150 m/menit, berapakah kecapatan putaran mesin yang dibutuhkan? Data : d = 40 mm; Vs = 150 m/menit. Masalah : S = ? Jawab : S = Vs x 1000 / 3,14 x d = 150 x 1000 / 3,14 x 40 = 1200 putaran per menit. Contoh 2: Jika diketahui jumlah putaran 1200 put./menit, dan kecepatan pemotongan (f) 0,06 mm/put., berapa asutan dalam mm/menit yang dibutuhkan? Data : S = 1200 rpm; f = 0,06 mm/put Masalah : F = ? Jawab F = S x f = 1200 x 0,06 = 72 mm/menit. 

Latihan atau Lembar kerja Jawab pertanyaan di bawah ini dengan Benar dan Salah! 1. Mesin CNC adalah mesin yang memiliki kemampuan menerima masukan data dalam bentuk perintah, memproses, dan mengeluarkannya dalam bentuk gerakan-gerakan pada perkakas potong. 2. Pahat radius digunakan pada pengerjaan pembubutan dengan mesin bubut CNC. 3. Pada proses pembubutan menyudut dengan menggunakan pahat kanan atau kiri pada mesin CNC, sudut yang dibentuk dapat lebih besar dari 300. 4. Apabila akan dibubut benda kerja dari bahan yang berdiamater 20 mm dan terbuat daribahan yang memiliki kecepatan potong 70 m/menit, maka kecepatan putaran mesin yang digunakan adalah sekitar 1100 rpm. 11 5. Jika diketahui jumlah putaran 1000 put./menit, dan kecepatan pemotongan (f) 0,05 mm/put., asutan dalam mm/menit yang dibutuhkan adalah 50 mm/menit. 

Lembar Evaluasi Setelah anda membaca uraian materi dan mengerjakan lembaran kerja, berarti anda telah menguasai sebagian materi dari pemrograman CNC khususnya yang berkaitan dengan pengetahuan dasar mesin CNC, pengetahuan dasar tentang alat potong, dan penentuan kecepatan pemotongan, dan kecepatan putaran mesin. Untuk mengetahui tingkat pemahaman anda tentang materi ini, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini. 

Petunjuk 

Page 31: Resume CNC - Milling

1. Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X) pada hurup a, b, c atau d. 2. Jangan mencari jawaban dari lembar kerja atau lembar latihan. 3. Jawaban dikerjakan langsung pada lembaran soal. 4. waktu pengerjaan 15 menit. 

Soal 1. Jenis mesin lain yang sejenis dengan mesin CNC adalah: a. DNC b. ANC c. a dan b salah d. a dan b betul 2. Secara garis besar komponen utama dari sebuah mesin CNC adalah a. Sistim kendali dan mesin perkakas b. Sistim kendali dan alat potong c. Sistim kendali dan sistim mekanik d. Sistim mekanik dan alat potong 3. Mesin CNC adalah a. Yang dikendalikan secara numerik b. Yang dipoerasikan dengan menggunakan perintah c. Yang memiliki kemampuan menerima, mengolah dan mengeluarkan data d. Yang memiliki kemampuan menerima data dalam bentuk perintah, mengolah atau memproses dan mengeluarkan data yangtelah dioolah dalam bentuk gerakan-gerakan alat potong. 12 4. Pahat-pahat atau alat potong yang digunakan dalam mesin CNC adalah: a. Pahat kasar, pahat halus, pahat potong, pahat ulir b. Pahat kasar, pahat halus, pahat ulir, pahat potong c. Pahat kasar, pahat halus, pahat bentuk, pahat ulir, pahat netral, dan pahat potong. d. Pahat kasar, pahat halus, pahat ulir, pahat netral, pahat potong, dan pahat alur. 5. Dalam pembubutan menyudut dengan menggunakan pahat kanan atau pahat kiri, maka sudut yang dibentuk adalah: a. Harus lebih kecil dari 320b. Harus sama dengan 300

c. Boleh lebih besar dari 300d. Maksimal 300

6. Dalam penggunaan pahat netral dalam pembubutan menyudut, maka tangen sudut yangd ibentuk adalah: a. Sama dengan 600b. Lebih kecil dari 600

c. Maksimal 600d. Maksimal 62,50

7. Apabila putaran mesin yang digunakan sebesar 1200 rpm dan diameter benda kerja yang akan dibubut 40 mm, maka kecepatan potong dari bahan yang akan dibubut tersebut adalah: a. 140 m/menit b. 160 m/menit c. 130 m/menit d. Tidak ada yang benar 8. Apabila kecepatan potong bahan 150 m/menit dan kecepatan putaran mesin 1200 rpm, maka dometer benda kerja yang cocok untuk bubut adalah: a. 40 mm b. 42 mm c. 39 mm d. 50 mm 9. Apabila asutan 100 mm/menit, dan kecepatan pemotongan 0,1 mm/putaran, maka jumlah putaran sumbu utama mesin (spindel) adalah; a. 1000 rpm b. 900 rpm c. 950 rpm d. 1050 rpm 10. Apabila kecepatan putaran sumbu utama mesin 500 rpm, dan kecepatan pemotongan 0,02 mm/putaran, maka asutan yang dizinkan dalam mm/menit 

Page 32: Resume CNC - Milling

adalah: a. 15 mm/menit b. 12 mm/menit 10 mm/menit d. 11 mm/menit 

13 Sumber Bacaan: 

Emco (1988), Petunjuk pemrogrman dan pelayanan EMCO TU-2A, Austria : EMCO MAIER & Co. 

Frommer, Hans G. Practical CNC-Training for Planning and Shop (part2 : Examples and exercise). Germany: Hanser Publishers. 1985. 

Hayes, John H. Practical CNC-Training for Planning and Shop (part1; Fundamental). Germany: Hanser Publishers. 1985. 

Love, George, (1983), The Theory and Practice of METALWORK (thord edition), Terjemahan (Harun A.R.), Longmand Group Limited. 

Pusztai, Joseph and Sava Michael. Computer Numerical Control. Virgina: Reston Publishing Company, Inc. 1983.Diposkan oleh Agus Widodo.ST   di 21.00 

MODUL 2 DASAR-DASAR PEMROGRAMAN MESIN BUBUT CNC TU-2A 1Lembar Petunjuk: 1. Petunjuk Umum: a. Modul ini terdiri dari lembar petunjuk, lembar kegiatan, lembar kerja, dan lembar evaluasi. b. Pembelajaran bersifat individual (belajar mandiri) dengan panduan modul. Apabial mendapat kesulitan hendaknya meminta penjelasan kepada guru kelas atau pembimbing. c. Guru berperan sebagai fasilitator, administrator, pembimbing, partisipan, dan supervisor. d. Pemelajaran diarahkan pada penguasaan kompetensi secara tuntas (mastery learning). e. Bagi peserta diklat yang tertinggal harap menyelesaikan modul pada waktu lain di luar jam pelajaran. 

2. Petunjuk Pelaksanaan Pemelajaran: a. Alokasi waktu efektif untuk pemelajaran modul adalah 60 menit. b. Sebelum melakukan kegiatan lebih lanjut, hendaknya dibaca dulu petunjuk yang ada. c. Bahan pelajaran dibaca pada lembar kegiatan. d. Apabila telah difahami, lanjutkan dengan latihan. e. Jika merasa sudah menguasai, lanjutkan dengan kegiatan evaluasi. f. Peserta dikatakan lulus dan menguasai jika dapat menjawab soal pada lembar evaluasi minimal 75%. 

Page 33: Resume CNC - Milling

3. Kompetensi: Menyusun pemrograman mesin CNC 

4. Kriteria Unjuk Kerja (KUK): a. Sistem persumbuan dan system koordinat pada mesin bubut CNC difahami b. Definisi pemrograman difahami c. Jenis-jenis bahasa pemrograman diketahui d. Metode pemrograman difahami e. Koordinat benda ditentukan berdasarkan metode pemrograman 

2 URAIAN MATERI Baca uraian Materi berikut dalam waktu 30 menit 

A. Sistem Persumbuan Pada mesin Bubut CNC, sistim persumbuan yang digunakan terdiri dari dua sumbu, yaitu sumbu X dan sumbu Z. Sumbu X adalah sumbu yang tegak lurus terhadap sumbu utama spindel). Biasanya sumbu ini dikenal juga dengan nama sumbu eretan atas/eretan lintang. Adapun sumbu Z adalah sumbu memanjang yang sejajar degan meja mesin, atau sumbu yang tegak lurus dengan eretan lintang, sehingga dikenal dengan sumbu untuk arah eretan memanjang. Dalam operasinya dikenal dua arah pergerakan, yaitu arah negatif dan arah positif. Untuk sumbu X arah positif terjadi bila gerakan pahat medekati kita, sehingga ukuran diameter benda semakin besar. Adapun arah negatif adalah arah gerakan pahat yang menjauhi kita, sehingga ukuran diameter benda semakin kecil. Untuk sumbu Z, arah positif adalah arah dimana gerakan pahat menuju ke arah tangan kita, sedangkan arah negatif adalah arah gerakan pahat ke sebelah kiri tangan kita. Untuk lebih jelasnya dapat diihat pada gambar berikut. 

Gambar 1. Sistim Sumbu Pada Mesin Bubut CNC 

B. Definisi Pemrograman 

Pemrograman adalah memberikan data kepada komputer yang dapat difahami olehnya. Dengan kata lain, kita harus menyuapi komputer, menyusun data dalam urutan yang teratur dan dalam bahasa yang dikenal dan difahami oleh -Z +Z +X -X 3 mesin. Hal ini dimaksudkan agar data tersebut yang dimasukan dapat diproses olehnya. Bahasa yang dimaskud dinyatakan dalam bentuk kode. Kode tersebut harus memenuhi bentuk kode standar internasional dengan mengacu pada standar ISO yang telah diakui dunia. Program dalam pengoperasian mesin CNC merupakan bagian persiapan pekerjaan yang tidak dapat dilewatkan. Oleh karena program tersebut 

Page 34: Resume CNC - Milling

merupakan sejumlah perintah dalam bentuk kode yang dipakai untuk mengendalikan mesin. Sehubungan dengan itu, seorang penulis program sebelum melakukan pemrograman harus memiliki pengetahuan dan pengertian yang mendasar mengenai gambar kerja, urutan pengerjaan, pengertian teknologi mengenai berbagai metode produksi seperti membubut, mengefrais, mengebor dan lain-lain, teknik pemasangan/pemuatan benda kerja, dan alat-alat potong. Pengertian tersebut diperlukan mengingat dalam membuat sebuah program, akan dihadapkan pada beberapa hal sebagai berikut : a. Petunjuk-petunjuk benda kerja yang bersangkutan seperti ditetapkan dalam gambar kerja dan dalam perintah kerja, b. Metode pengerjaan, yang mana kita harus meneliti tentang mesin, dan alat potong yang sesuai, c. Perencanaan dan penentuan harga pokok produksi. 

Berdasarkan hal di atas, maka dalam penyusunan suatu program seorang pembuat program (programer) harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagaii berikut : a. Metode pengerjaan apa yang cocok unntuk mengerjakan benda kerja tersebut? b. Bagaimana benda kerja tersebut harus dipasang ? c. Informasi teknologi apa yang harus dipilih ? 

C. Bahasa Pemrograman Bahasa pemrograman yang digunakan untuk pengoperasian mesin CNC diantaranya adalah: 4 a. GTL, yaitu bahasa permograman yang diigunakan pada komputer mini. Bahasa pemrograman ini akrap bagi pemrograman NC dan CNC. b. Compact II yangmerupakan bahasa pemrograman yang universal. c. MINI APT, yaitu bahasa pemrograma yang cocok untuk mesin-mesin dan benda-benda kerja yang jenisnya banyak. d. MITURN, yaitu bahasa pemrograman yang hanya digunakan untuk pekerjaan bubut, yaitu bahasa pemrograman dengan karakteristik sebagai berikut: - hanya perlu melakukan instruksi-instruksi kontur. - Informasi alat-alat potong tidak perlu digunakan. - Petunjuk teknologi dihitung sendiri oleh MITURN. - Petunjuk input yang diberikan sedikit. e. Bahasa pemrograman Sinumerik yang dikeluarkan oleh Jerman. f. Bahasa pemrograman Panuc yang dikeluarkan oleh Jepang. g. Bahasa pemrograman Emcotronic yang dikeluarkan oleh EMCo Maier Austria. 

D. Metode Pemrograman Ada beberapa metode pemrograman yang dapat digunakan dalam memprogram mesin CNC. Metode tersebut dapat dilihat dari segi cara pemuatan program ke dalam mesin, dan segi metode pengukuran. 

1. Metode pemrograman berdasarkan cara pemuatan program ke mesin Berdasarkan cara pemuatan program ke mesin, metoda pemrograman dibedakan menjadi pemrograman manual, pemrograman eksternal, dan pemrograman dengan menggunakan computer eksternal. a) Pemrograman manual Pemrograman manual adalah metode pemrograman yang langsung dilakukan pada mesin (on line program). Hal ini dimungkinkan, karena pada mesin telah disediakan fasilitas untuk pemuatan program yaki dengan menggunakan tombol-tombol keyboard pada mesin. Dalam metode pemrograman ini, seorang 

Page 35: Resume CNC - Milling

operator harus mengetik langsung program (hasil sendiri maupun hasil orang lain) dengan benar. 5 Pemrograman dengan metode ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan sebagai berikut: Kelebihan Kekurangan - cepat, bias dikerjakan satu orang saja. - bagi seorang operator, pekerjaan ini sangat mengasyikan, sehingga akan mengenali mesin dengan lebih baik dan pada akhirnya dia akan lebih faham dan terampil. - penghapusan program lebih sederhana dan proses kerjanya menjadi lebih luwes. - Bagi pemula, dia dapat mulai bekerja dengan peraturan-pertauran organisasi manual - terbatas untuk program yang pendek. Hal ini berkaitan dengan kemampuan dan daya tahan manusia untuk berdiri di depan mesin. - Selama pengetikan program tidak mungkin untuk terus melakukan produksi. - Banyak waktu yang dibutuhkan untuk memeriksa kesalahan-keslahan yang terjadi. - Diperlukan keahlian yang cukup tinggi dari operator. - Tergantung pada type dan jenis mesin (tidak universal) 

b) Pemrograman eksternal Langkah perbaikan yang dilakukan guna lebih meningkatkan efesiensi proses produksi, diciptakan alat Bantu untuk membuat program. Program yang dibuat dinyatakan dalam bentuk kode G ISO. Pada zaman dulu, pembuatan program dilakukan dengan menggunakan alat Bantu teletip yang dihubungkan melalui perangkat pelubang (punch), guna membuat pita berlubang (ponsband). Dengan menggunakan alat khusus (Tape reader), pita berlubang tersebut dipasang dan program termuat pada mesin. Selain itu, kita juga dapat membuat program dengan bantuan Personal Computer (PC) yang memiliki SoftWare tertentu, seperti emcotronic. Untuk memuatnya ke dalam mesin digunakan perangkat atau alat bantu berbentuk disket atau melalui interface seperti RS-232. Keuntungan dan kekurangan yang dimiliki oleh metode ini adalah: Kelebihan Kekurangan - Program dapat dibuat dalam lingkungan yang tenang dan tempat kerja yang murah. - Selama penulisan program mesin dapat terus beroperasi. - Sebelum pengujian langsung pada mesin, program dapat disimulasikan - Tidak seragam atau universal, tergantung pada jenis mesin yang digunakan. 

Page 36: Resume CNC - Milling

- Kurang cocok untuk bentuk-bentuk produk yang kompleks, karena titik-titik target harus dihitung. 6 dulu dalam PC. - Cara penyimpanan dan penghapusan program amat sederhana. 

c) Pemrograman dengan bantuan Komputer Eksternal Pemrograman dengan bantuan komputer eksternal, memudahkan kita dalam penentuan informasi geometris (titik-titik koordinat target) dengan bantuan sistem pemrograman yang menggunakan PC yang dilengkapi dengan fasilitas CAD (Computer Aided Design) dan CAM (Computer Aided Manufacture). CAD digunakan untuk mendesain gambar produk, sedangkan CAM digunakan untuk membuat program dalam membentuk produk sesuai dengan gambar. Dengan bantuan CAM ini, kita diberi kesempatan untuk membuat rancana pengerjaan suatu produk sesuai dengan langkah sebenarnya. Selain itu, informasi geometris (koordinat-koordinat target) dari gambar produk dapat diketahui langsung. Keuntungan dan kekurangan yang dimiliki oleh meotde pemrograman ini adalah: 

Kelebihan Kekurangan - Program input yang digunakan seragam. - Dapat digunakan untuk membuat program pada kontur benda kerja yang rumit. - Waktu produksi setiap produk dapat diketahui. - Pengalihan data dapat berjalan melalui komputer. - Pembuatan program dapat dilakukan pada tempat yang tenang dan memberikan hasil yanglebih baik. - Dalam membuat program, orang yang membuat program harus terlebih dulu memiliki pengetahuan tambahan pengetahuan tentang metode pengerjaan, cara pemasangan benda kerja, dan penentuan dan perencanaan harga produksi. 

2. Metode pemerograman berdasarkan metode pengukuran Berdasarkan metode pengukuran, metode pemrograman dapat dibedakan menjadi metode pemrograman absolut dan inkrimental. Metode pemrograman absolut adalah metode pemrograman yang menggunakan satu titik acuan. Metode pemrograman absolut ini terdiri dari dua jenis, yaitu metode pemrograman absolut dengan penetapan dan metode pemrograman tanpa penetapan. Dalam metode pemrograman absolut tanpa 7 penetapan, acuan yang digunakan adalah posisi pahat sebelum digerakkan, sedangkan program absolut dengan penetapan, titik acuannya menggunakan titik perpotongan antara sumbu benda dan sisi permukaan bagian luar, ataui pada titik di tengah-tengah benda ujung benda. Metode pemrograman inkrimental adalah metode pemrograman yang tidak menggunakan satu titik acuan, tetapi berubah-ubah. Artinya, akhir dari suatu pergerakan digunakan sebagai acuan untuk pergerakan berikutnya. 

Page 37: Resume CNC - Milling

E. Penentuan Koordinat Benda Kerja Dalam membuat program pada mesin bubut CNC, hal penting yang harus difahami adalah menentukan tiik koordinat dari setiap target yang dinginkan. Untuk menentukan titik-titik koodinat tersebut, harus mengacu pada metode pengukuran dan atau metode pemrograman yang digunakan (absolut atau inkrimental). Penentuan Tititk koordinat berdasarkan sistim pengukuran absolut. Dalam menentukan titik koordinat, dari sebuah benda harus sesuai dengan sistim koordinat yang dipakai. Sistim korrdinat yang dipakai dalam pemrograman mesin CNC, adalah sistim koordinat cartesius. Sistim koordinat tersebut dapat dilihat pada gambar berikut. 

Gambar 2. Sistim Koordinat Cartesius Selain mengacui pada sistim koordinat yang digunakan, dalam menentukan titik koordinat juga harus mengacu pada metode pengukuran yang digunakan (absolut atau inkrimental). Berikut ini adalah contoh titik-titik korrdinat yang diukur secara absolut dan secara inkrimental. 8 

Gambar 3. Titik-titik Koordinat yang Diukur secara Absolut dan Inkrimental Dalam Mesin Bubut CNC, nama sumbu seperti di atas berubah menjadi sumbu Z untuk arah mendatar dan sumbu X untuk arah vertikal. (lihat sistim sumbu mesin bubut CNC). Selain itu, dalam pemrograman Absolut, nilai X adalah sama dengan nilai diameter. Contoh : Berikut ini adalah sebuah benda kerja bubut. Anda diminta untuk menentukan titik koordinat dari titik B, C, D, E, F, dan G apabila titik A koordinatnya 0,0. CD EF25 25 50Ø 40Ø 25Ø 50G

Absolut Inkrimental Titik X Z Titik X Z A 0 0 A 0 0 B 25 0 B -12,5 0 C 25 -50 C 0 -50 D 40 -50 D -7,5 0 E 40 -75 E 0 -25 F 50 -75 F -5 0 G 50 -100 G 0 -25 9 Latihan atau Lembar kerja Jawab pertanyaan di bawah ini dengan Benar dan Salah! 1. Sistim koordinat yang digunakan dalam mesin bubut CNC adalah sistim koordinat cartesius. 2. Nama sumbu yang digunakan dalam mesin bubut CNC adalah sumbu X dan sumbu Z. 3. Pemrograman adalah pemberian perintah kepada mesin dengan perintah yang dapat difahami oleh mesin. 4. Bahasa pemrograman Turbo Pascal dapat digunakan dalam pemrograman CNC. 5. Metode pemrograman yang menggunakan satu titik acuan adalah metode pemrograman inkrimental. 6. Dalam menentukan koordinat benda kerja, harus mengacu metode pengukuran 

Page 38: Resume CNC - Milling

yang digunakan. 

Lembar Evaluasi Setelah anda membaca uraian materi dan mengerjakan lembaran kerja, berarti anda telah menguasai sebagian materi dari pemrograman CNC khususnya yang berkaitan dengan sistem persumbuan dan system koordinat pada mesin bubut CNC, definisi pemrograman, jenis-jenis bahasa pemrograman, metode pemrograman dan cara menentukan koordinat benda berdasarkan metode pemrograman. Untuk mengetahui tingkat pemahaman anda tentang materi ini, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini. 

Petunjuk 1. Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X) pada hurup a, b, c atau d. 2. Jangan mencari jawaban dari lembar kerja atau lembar latihan. 3. Jawaban dikerjakan langsung pada lembaran soal. 4. waktu pengerjaan paling lama 10 menit. 

10 Soal 1. Sistim koordinat yang digunakan dalam mesin bubut CNC YU-2A adalah sistim koordinat: a. Kartesius b. Polar c. Dua-duanya benar d. Dua-duanya salah 2. Jumlah sumbu yang digunakan dalam mesin bubut CNC TU-2A adalah: a. dua sumbu b. tiga sumbu c. satu sumbu d. semuanya benar 3. Jenis sumbu yang digunakan dalam mesin bubut CNC TU-2A adalah: a. sumbu X dan sumbu Z b. Sumbu X dan sumbu Y c. Sumbu Y dan sumbu Z d. Tidak ada yang benar 4. Sebagian jenis bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk mengoperasikan CNC adalah: a. GTL b. Turbo Pascal c. a dan b benar d. a dan b salah 5. Jenis bahasa pemrograman yang khusus digunakan untuk pekerjaan bubut adalah: a. GTL b. EMCO Draft c. Mini APT d. MITURN 6. Metode pemrograman berdasarkan metode pengukuran dibedakan menjadi: a. Dua jenis b. Tiga jenis c. Empat Jenis 11 d. Tidak ada yang benar 7. Metode pemrograman pada mesin CNC yang dianggap paling menguntungkan adalah: 

Page 39: Resume CNC - Milling

a. Pemrograman langsung pada mesin b. Pemrograman eksternal c. Pemrograman dengan bantuan komputer eksternal d. Semua jawaban benar 8. Koordinat titik X pada benda kerja bubut yang diukur dengan mengacu pada metode pemrograman absolut adalah: a. Sama dengan jari-jari benda b. Sama dengan diameter benda c. Semua benar d. Semua salah 

Sumber Bacaan: Emco (1988), Petunjuk pemrogrman dan pelayanan EMCO TU-2A, Austria : EMCO MAIER & Co. 

Frommer, Hans G. Practical CNC-Training for Planning and Shop (part2 : Examples and exercise). Germany: Hanser Publishers. 1985. 

Hayes, John H. Practical CNC-Training for Planning and Shop (part1; Fundamental). Germany: Hanser Publishers. 1985. 

Love, George, (1983), The Theory and Practice of METALWORK (thord edition), Terjemahan (Harun A.R.), Longmand Group Limited. 

Pusztai, Joseph and Sava Michael. Computer Numerical Control. Virgina: Reston Publishing Company, Inc. 1983.