ANALISA LAPORAN KEUANGAN

29
ANALISA LAPORAN KEUANGAN PT Telekomunikasi Indonesia, TbkKELOMPOK 10 Tria A. A Saragih / 120110110057 De Lusi Nur Latifah / 120110110073 Ivon Sestia Putri / 120110110084 Alinda Ayu Pratiwi / 120110110227 Universitas Padjadjaran

description

Financial Report Analysis of PT. Telkom Indonesia

Transcript of ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Page 1: ANALISA LAPORAN KEUANGAN

ANALISA LAPORAN KEUANGAN

“PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk”

KELOMPOK 10

Tria A. A Saragih / 120110110057

De Lusi Nur Latifah / 120110110073

Ivon Sestia Putri / 120110110084

Alinda Ayu Pratiwi / 120110110227

Universitas Padjadjaran2014

Page 2: ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Kata Pengantar

Kami bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena terselesaikannya makalah ini. Makalah ini dibuat sebagai tugas dari mata kuliah Analisis Laporan Keuangan.

Kami berharap dengan adanya makalah ini pemahaman kami serta pembaca makalah tentang setiap pokok bahasan yang kami kupas secara detail menjadi lebih baik. Semoga pembahasan kami diterima dan sesuai dengan kenyataan yang ada dalam dunia akuntansi. Selain itu, kami juga berharap makalah kami ini berguna bagi penggunanya yang berasal dari berbagai kalangan.

Mohon maaf apabila masih terdapat banyak kesalahan dari pihak penyusun makalah mengenai isi maupun hal lain yang menyangkut makalah ini.

Penyusun

Page 3: ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Daftar Isi

Kata Pengantar...........................................................................................................................2

Daftar Isi.....................................................................................................................................3

BAB I Pendahuluan....................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4

1.2 Tujuan...............................................................................................................................5

BAB II Pembahasan...................................................................................................................6

2.1 Company Profile...............................................................................................................6

2.2 Visi dan Misi Perusahaan.................................................................................................7

2.3 Kegiatan Usaha.................................................................................................................8

2.4 Anak Perusahaan..............................................................................................................9

2.4.1 Anak Perusahaan dengan kepemilikan langsung lebih dari 50%..............................9

2.4.2 Anak Perusahaan dengan kepemilikan langsung antara 20% sampai dengan 50% 10

2.4.3 Anak Perusahaan dengan kepemilikan langsung kurang dari 20%.........................11

2.4.4 Anak Perusahaan dengan kepemilikan tidak langsung............................................11

2.5 Pemegang Saham............................................................................................................12

2.6 Jumlah Pelanggan...........................................................................................................13

BAB III Hasil Analisis.............................................................................................................14

3.1 SWOT Analisis...............................................................................................................14

3.2 Rasio Laporan Keuangan...............................................................................................15

BAB IV Kesimpulan................................................................................................................21

Daftar Pustaka..........................................................................................................................22

Page 4: ANALISA LAPORAN KEUANGAN

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar BelakangAnalisa laporan keuangan sangat menarik dan dinamis, dengan beragam implikasi

untuk keputusan usaha, alokasi sumber daya, dan kekayaan individu. Dipahami bahwa

laporan keuangan sangat relevan untuk keputusan berbagai individu seperti investor, kreditor,

konsultan, manajer, auditor, direktor, analis, pemerintah, dan karyawan.

Analisis laporan keuangan merupakan bagian dari analisis kerangka usaha yang lebih

luas. Analisis laporan keuangan memiliki peran pada analisis dunia usaha seperti analisis

ekuitas dan analisis kredit. Ditekankan pada pemahaman aktivitas usaha- perencanaan,

pendanaan, investasi dan operasional.

Analisis laporan keuangan akan dimulai dengan mempertimbangkan relevansinya

pada keputusan usaha. Selanjutnya akan dijelaskan sifat dan tujuan laporan dan akuntansi

keuangan, termasuk lingkungan di mana laporang keuangan dibuat dan digunakan. Dua hal

diatas merupakan bagian dari gambaran umum analisis. Hal yang akan dilakukan selanjutnya

adalah analisa akuntansi, yaitu menjelaskan dan menganalisis pengukuran akuntansi dan

praktik dalam pelaporan laporan keuangan. Analisis ini akan dibagi dalam aktivitas

pendanaan(kewajiban dan ekuitas), investasi (aktiva), dan operasional (laba). Akan

diperlihatkan bahwa aktivitad operasional merupakan hasil dari perubahan pada aktivitas

investasi dan pendanaan.

Analisis yang akan dilakukan selanjutnya adalah analisis keuangan yaitu mempelajari

proses dan metode analisis keuangan (termasuk analisis prospektif). Sarana analisis terdiri

atas penghitungan rasio dan pengukuran arus kas untuk memprediksi laba dan penilaian

ekuitas. Disini akan dapat diperlihatkan bagaimana analisis laporan keuangan mengurangi

ketidakpastian dan meningkatkan keyakinan dalam pengambilan keputusan.

Agar tujuan dari mata kuliah analisis laporan keuangan ini dapat tercapai, maka kami

melakukan analisis pada laporan keuangan PT Telekomunikasi Indonesia, sesuai dengan

prosedur analisa laporan keuangan yang telat dijelaskan sebelumnya.

Page 5: ANALISA LAPORAN KEUANGAN

1.2 Tujuan1. Memberikan gambaran umum analisis laporan keuangan PT Telekomunikasi

Indonesia

2. Menjelaskan dan menganalisis pengukuran akuntansi dan praktik dalam pelaporan

laporan keuangan PT Telekomunikasi Indonesia

3. Menjelaskan proses dan metode analisis keuangan PT Telekomunikasi Indonesia.

Page 6: ANALISA LAPORAN KEUANGAN

BAB II Pembahasan

2.1 Company ProfilePT Telekomuikasi Indonesia, Tbk (yang selanjutnya disebut Telkom) merupakan

BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia dan karenanya tunduk pada hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Dengan statusnya sebagai Perusahaan milik negara yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham, pemegang saham mayoritas Perusahaan adalah Pemerintah Republik Indonesia sedangkan sisanya dikuasai oleh publik. Saham Perusahaan diperdagangkan di BEI, NYSE, LSE dan Public Offering Without Listing (POWL) di Jepang. Telkom Group adalah satu-satunya BUMN telekomunikasi serta penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. Telkom Group melayani jutaan pelanggan di seluruh Indonesia dengan rangkaian lengkap layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan telepon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data. Telkom Group juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media dan edutainment, termasuk cloud-based and server-based managed services, layanan e-Payment dan IT enabler, e-Commerce dan layanan portal lainnya.

Berikut penjelasan portofolio bisnis Telkom:

1. Telecommunication

Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy Telkom. Sebagai ikon bisnis

perusahaan, Telkom melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain Ordinary

Telephone Service (”POTS”), telepon nirkabel tidak bergerak, layanan komunikasi

data, broadband, satelit, penyewaan jaringan dan interkoneksi, serta telepon seluler

yang dilayani oleh Anak Perusahaan Telkomsel. Layanan telekomunikasi Telkom

telah menjangkau beragam segmen pasar mulai dari pelanggan individu sampai

dengan Usaha Kecil dan Menengah (“UKM”) serta korporasi. 

2. Information

Layanan informasi merupakan model bisnis yang dikembangkan Telkom dalam ranah

New Economy Business (“NEB”). Layanan ini memiliki karakteristik sebagai layanan

terintegrasi bagi kemudahan proses kerja dan transaksi yang mencakup Value Added

Services (“VAS”) dan Managed Application/IT Outsourcing (“ITO”), e-Payment dan

IT enabler Services (“ITeS”).

Page 7: ANALISA LAPORAN KEUANGAN

3. Media

Media merupakan salah satu model bisnis Telkom yang dikembangkan sebagai bagian

dari NEB. Layanan media ini menawarkan Free To Air (“FTA”) dan Pay TV untuk

gaya hidup digital yang modern.

4. Edutainment

Edutainment menjadi salah satu layanan andalan dalam model bisnis NEB Telkom

dengan menargetkan segmen pasar anak muda. Telkom menawarkan beragam layanan

di antaranya Ring Back Tone (“RBT”), SMS Content, portal dan lain-lain.

5. Services

Services menjadi salah satu model bisnis Telkom yang berorientasi kepada pelanggan.

Ini sejalan dengan Customer Portfolio Telkom kepada pelanggan Personal,

Consumer/Home, SME, Enterprise, Wholesale, dan Internasional.

Sebagai perusahaan telekomunikasi, Telkom Group terus mengupayakan inovasi di

sektor-sektor selain telekomunikasi, serta membangun sinergi di antara seluruh produk,

layanan dan solusi, dari bisnis legacy sampai New Wave Business. Untuk meningkatkan

business value, pada tahun 2012 Telkom Group mengubah portofolio bisnisnya menjadi

TIMES (Telecommunication, Information, Media Edutainment & Service). Untuk

menjalankan portofolio bisnisnya, Telkom Group memiliki empat anak perusahaan, yakni

PT. Telekomunikasi Indonesia Selular (Telkomsel), PT. Telekomunikasi Indonesia

International (Telin), PT. Telkom Metra dan PT. Daya Mitra Telekomunikasi (Mitratel).

2.2 Visi dan Misi PerusahaanVisi

Menjadi Perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information,

Media, Edutainment dan Services (“TIMES”) di kawasan regional.

Misi

Menyediakan layanan TIMES yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.

Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.

Corporate Culture : The New Telkom WayBasic Belief : Always The BestCore Values : Solid, Speed, SmartKey Behaviors : Imagine, Focus, Action

Page 8: ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Strategi dari perusahaan telkom untuk tahun 2013 adalah directional strategy:sustainable coompetitive growth, portofolio strategy:converged TIMES portofolio, Parenting strategy:strategic guidance. Untuk menjalankan strategis tersebut perusahaan membuat inisiatif strategi yang terdiri dari:

1. Pusat Keunggulan.2. Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio.3. Percepatan implementasi broadband melalui layanan konvergen.4. Pengelolaan portofolio nirkabel.5. Mengintegrasikan solusi ekosistem Telkom Group.6. Berinvestasi di layanan teknologi informasi.7. Berinvestasi  di bisnis media dan edutainment.8. Berinvestasi di bisnis wholesale dan peluang bisnis internasional yang strategis.9. Memaksimalkan nilai aset di bisnis yang saling terkait.10. Mengintegrasikan Next Generation Network (NGN) dan Operational support system,

Business support system, Customer support system and Enterprise relations management (OBCE) untuk mencapai penyempurnaan beban biaya.

2.3 Kegiatan UsahaBerdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah

menyelenggarakan jaringan dan layanan telekomunikasi, informatika serta optimalisasi sumber daya Perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, Perusahaan menjalankan kegiatan usaha yang meliputi:

Usaha Utama

Merencanakan, membangun, menyediakan, mengembangkan, mengoperasikan, memasarkan atau menjual/menyewakan dan memelihara jaringan telekomunikasi dan informatika dalam arti yang seluas-luasnya dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Merencanakan, mengembangkan, menyediakan, memasarkan atau menjual dan meningkatkan layanan jasa telekomunikasi dan informatika dalam arti yang seluas-luasnya dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Usaha Penunjang

Menyediakan layanan transaksi pembayaran dan pengiriman uang melalui jaringan telekomunikasi dan informatika.

Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya yang dimiliki Perusahaan, antara lain pemanfaatan aset tetap dan aset bergerak, fasilitas sistem informasi, fasilitas pendidikan dan pelatihan dan fasilitas pemeliharaan dan perbaikan.

Page 9: ANALISA LAPORAN KEUANGAN

2.4 Anak Perusahaan

2.4.1 Anak Perusahaan dengan kepemilikan langsung lebih dari 50%

PT Telekomunikasi Selular ("Telkomsel")Telkomsel, yang merupakan operator seluler terkemuka di Indonesia, didirikan pada tanggal 26 Mei 1995, menyediakan layanan jasa telepon mobile seluler (GSM). Telkomsel dimiliki 65% oleh Telkom.

PT Multimedia Nusantara ("Metra")Metra, yang berperan sebagai strategic invesment company guna mendukung realisasi bisnis new wave Telkom Group, diakuisisi pada tanggal 9 Mei 2003. Metra yang 100% sahamnya dimiliki Telkom berfokus pada layanan pembangunan, pengembangan, pemeliharaan jaringan dan jasa, serta layanan multimedia (jasa sistem komunikasi data, jasa portal dan jasa transaksi online).

PT Telekomunikasi Indonesia International ("TII" atau "Telin")Telin pada awal pendiriannya menyediakan layanan telepon-tetap (KSO-III Jabar & Banten) dan telekomunikasi internasional. Diakuisisi pada tanggal 31 Juli 2003, seluruh saham Telin dimiliki Telkom. Telin bertanggung jawab mengelola telekomunikasi internasional serta mengelola bisnis Telkom di luar negeri.

PT Pramindo Ikat Nusantara ("Pramindo")\Pramindo pada awalnya didirikan untuk menyelenggarakan Kerja Sama Operasi ("KSO") Telekomunikasi di wilayah Sumatera, diakuisisi pada tanggal 15 Agustus 2002, 100% saham Pramindo dimiliki Telkom dengan menyediakan layanan jasa dan pengembangan telekomunikasi.

PT Infomedia Nusantara ("Infomedia")Infomedia, diakuisisi pada tanggal 22 September 1999 untuk menyelenggarakan KSO di Sumatera, dengan fokus pada layanan buku petunjuk telepon dan layanan informasi dan call center. Infomedia yang 100% sahamnya dimiliki Telkom, melalui 49% kepemilikan Metra, telah melakukan transformasi bisnis dari 3 pilar bisnis (layanan direktori, layanan contact center dan layanan konten) menjadi Business Process Outsourcing ("BPO") dan Digital Media& Rich Content ("DMRC").

PT Dayamitra Telekomunikasi ("Dayamitra" atau"Mitratel")Mitratel menyediakan layanan telepon tidak bergerak, penyediaan sarana-prasarana telekomunikasi dan jasa telekomunikasi. Diakuisisi pada tanggal 17 Mei 2001, Mitratel yang 100% sahamnya dimiliki Telkom telah bertransformasi dengan menggarap bisnis penyediaan infrastruktur telekomunikasi, termasuk penyediaan menara telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan penempatan BTS bagi para operator telekomunikasi di seluruh Indonesia.

PT Indonusa Telemedia ("Indonusa")Indonusa didirikan pada tanggal 7 Mei 1997, dengan fokus pada penyediaan layanan multimedia (TV berbayar dan internet). Sejak tahun 2007, Indonusa yang 100% sahamnya

Page 10: ANALISA LAPORAN KEUANGAN

dimiliki Telkom, melalui 0,46% kepemilikan Metra, merupakan operator Pay TV pertama di Indonesia yang meluncurkan produk DTH Prepaid (prepaid satellite pay-TV) dengan nama TelkomVision. Layanan ini memungkinkan pelanggan memilih konten dengan harga terjangkau dan bebas mengisi voucher apa saja dan kapan saja.

PT Graha Sarana Duta ("GSD")GSD menyediakan layanan pengelolaan gedung, jasa konstruksi dan pengembangan. Diakuisisi pada tanggal 25 April 2001, Telkom memiliki 99,99% saham GSD. GSD memiliki cakupan wilayah kerja di seluruh Indonesia dan melakukan pengelolaan terhadap gedung-gedung Perusahaan Telkom Group serta juga mengelola gedung lain di luar gedung Telkom Group.

PT Napsindo Primatel Internasional ("Napsindo")Didirikan pada tanggal 29 Desember 1998, Napsindo menyediakan layanan network access point. Telkom memiliki 60% saham Napsindo. Sejak tanggal 13 Januari 2006, Napsindo telah berhenti beroprasi.

2.4.2 Anak Perusahaan dengan kepemilikan langsung antara 20% sampai dengan 50%

PT Patra Telekomunikasi Indonesia ("Patrakom")Patrakom didirikan pada tanggal 28 September 1995, dengan fokus pada layanan komunikasi satelit (Very Small Aperture Terminal atau "VSAT") dan layanan serta fasilitas terkait kepada perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri perminyakan. Telkom memiliki 40% saham Patrakom.

PT Citra Sari Makmur ("CSM")CSM didirikan pada tanggal 14 Februari 1986, dengan fokus pada layanan telekomunikasi terkait dengan aplikasi VSAT dan teknologi telekomunikasi lainnya, serta jasa konsultasi. Telkom memiliki 25% saham CSM.

PT Pasifik Satelit Nusantara ("PSN")PSN didirikan pada tanggal 2 Juli 1991. Telkom memiliki 22,38% saham PSN. PSN menyediakan layanan sewa transponder satelit dan satelit berbasis jasa komunikasi untuk negara di kawasan Asia Pasifik. PSN melakukan penawaran saham perdana atas saham biasa dan mencatatkan sahamnya di NASDAQ pada bulan Juni 1996, namun Perusahaan melakukan divestasi pada tanggal 6 November 2001 setelah gagal memenuhi persyaratan tertentu dari NASDAQ National Market Listing.

Page 11: ANALISA LAPORAN KEUANGAN

2.4.3 Anak Perusahaan dengan kepemilikan langsung kurang dari 20%

PT Batam Bintan Telekomunikasi ("BBT")BBT didirikan pada tanggal 15 Juni 1996 melayani telekomunikasi sambungan kabel tidak bergerak di Kawasan Industri Batamindo, Batam dan Bintan Beach International Resort serta Kawasan Industri Bintan di Pulau Bintan. Saham BBT dikuasai Telkom sebesar 5%.

PT Pembangunan Telekomunikasi Indonesia ("Bangtelindo")Bangtelindo didirikan pada tanggal 24 Desember 1993, yang menyediakan jasa konstruksi dan pemeliharaan sarana telekomunikasi. Saham Bangtelindo 2,11% dimiliki oleh Telkom

2.4.4 Anak Perusahaan dengan kepemilikan tidak langsung

PT Metranet ("Metra-Net")Metra-Net yang didirikan pada tanggal 17 April 2009, dengan fokus layanan jasa portal multimedia. Saham Metra-Net 100% dimiliki Metra.

PT Sigma Cipta Caraka ("Sigma")Sigma didirikan pada tanggal 1 Mei 1987 dengan fokus pada penyediaan jasa IT & Solution. Telkom kini memiliki 100% saham Sigma setelah bulan Agustus 2010 Metra mengakuisisi 20% sahamnya.

PT Telekomunikasi Indonesia International Pte LtdPT Telekomunikasi Indonesia International Pte Ltd merupakan Anak Perusahaan yang 100% sahamnya dimiliki Telin, PT Telekomunikasi Indonesia International Pte Ltd didirikan pada tanggal 6 Desember 2007 berdasarkan hukum Republik Singapura. Ragam layanan yang dimiliki adalah jasa telekomunikasi termasuk tetapi tidak terbatas jasa voice dan data berbasis internet, layanan data, callback/call-reorigination, jasa kartu telpon pre-paiddan resale jasa sewa sirkuit.

Telkomsel Finance B.V ("TFBV")TFBV didirikan di Amsterdam pada tanggal 7 Februari 2005 untuk tujuan peminjaman dan pengumpulan dana, termasuk penerbitan obligasi, surat kesanggupan bayar dan surat berharga lainnya. Telkom memiliki saham TFBV melalui Telkomsel sebesar 65%.

PT Telekomunikasi Indonesia International (Hong Kong) LtdPT Telekomunikasi Indonesia International (Hong Kong) Ltd didirikan di Hong Kong pada tanggal 8 Desember 2010 dan telah memperoleh Unified Carrier License ("UCL") pada tanggal 1 Maret 2011 untuk membangun, memberikan dan memelihara pelayanan jaringan telekomunikasi publik dengan menggunakan instalasi radio komunikasi. Telkom memiliki 100% saham Telin Hong Kong melalui Telin.

Page 12: ANALISA LAPORAN KEUANGAN

PT Administrasi Medika ("AdMedika")AdMedika didirikan pada tanggal 25 Februari 2010, yang melayani jasa claim online antara pihak rumah sakit dan perusahaan asuransi kesehatan. Telkom memiliki saham di AdMedika melalui Metra sebesar 75%.

PT Balebat Dedikasi Prima ("Balebat")Balebat yang diakuisisi pada tanggal 1 Oktober 2003, melayani jasa percetakan. Telkom memiliki 65% saham di Balebat melalui Infomedia.

Telekomunikasi Selular Finance Limited ("TSFL")TSFL merupakan Telkomsel yang didirikan pada tanggal 22 April 2002 dan bergerak di bidanginvestasi dan keuangan. Telkom menguasai 65% saham TSFL melalui Telkomsel.

PT Finnet Indonesia ("Finnet")Finnet didirikan pada tanggal 31 Oktober 2005, dengan fokus pada penyediaan infrastruktur TI, aplikasi & konten untuk melayani kebutuhan sistem informasi dan transaksi keuangan bagi industri perbankan dan jasa keuangan lainnya. Saham Finnet dimiliki oleh Metra (60%).

PT Melon Indonesia ("Melon")Melon merupakan perusahaan joint venture didirikan pada tanggal 16 Agustus 2010 oleh Metra dan South Korea Telecom dengan komposisi saham 51% dan 49%. Perusahaan yang merupakan realisasi ekspansi di bisnisMedia & Edutainment ini fokus pada bisnis layanan musik digital dan konten lain untuk telepon seluler, komputer pribadi, kanal elektronik konsumen dan media digital lainnya.

Scicom ("MSC") BhdScicom didirikan pada tahun 1997, merupakan perusahaan penyedia jasa contact centre yang berbasis di Malaysia. Kepemilikan saham Telkom di Scicom melalui Telin adalah sebesar 29,71% yang memposisikannya sebagai pemegang saham mayoritas.

2.5 Pemegang SahamPemegang Saham Telkom pada tanggal 31 Desember 2013

Page 13: ANALISA LAPORAN KEUANGAN

2.6 Jumlah Pelanggan

Page 14: ANALISA LAPORAN KEUANGAN

BAB III Hasil Analisis

3.1 SWOT AnalisisStrenghts

- Telkom memiliki kekuatan finansial yang besar. Hal ini memudahkan Telkom untuk

melakukan investasi peralatan telekomunikasi yang mahal.

- Telkom juga telah memiliki jaringan dan infrastruktur yang luas mencakup seluruh

wilayah tanah air sehingga memudahkan untuk melakukan ekspansi dan penetrasi

pasar. Bahkan Telin, salah satu anak perusahaan, sudah melakukan ekspansi ke

beberapa negara yaitu Singapur, Hongkong, Timor Leste, Australia, dan Malaysia.

- Saat ini Telkom mendominasi lebih dari 60% pangsa pasar broadband di Indonesia

yang mencapai lebih dari 19 juta pelanggan.

- Banyak pilihan produk dan layanan yang ditawarkan.

- Melakukan kerja sama dengan banyak pihak.

- Merupakan perusahaan terbuka yang listing di BEI, NYSE, LSE dan Public Offering Without Listing (POWL) di Jepang.

Weakness

- Kepentingan Pemegang Saham Pengendali dapat berbeda dengan kepentingan

Pemegang Saham Telkom lainnya. Pemerintah sebagai pemegang saham pengendali

sebesar 53,90% dari jumlah saham Telkom yang diterbitkan dan beredar serta

memiliki kemampuan untuk menentukan keputusan bagi hampir seluruh tindakan

yang memerlukan persetujuan dari para pemegang saham Telkom. 

- Fix cost yang terlalu tinggi.

- Dilihat dari struktur organisasi, birokrasi yang cukup rumit.

Opportunity

- Industri telekomunikasi dan informasi akan terus memiliki peranan penting di

Indonesia seiring pertumbuhan yang berkesinambungan sejalan dengan pertumbuhan

ekonomi Indonesia. Oleh sebab itu, inovasi dan strategi investasi didasari oleh

pandangan jangka panjang sangat dibutuhkan dalam industri ini.

- Permintaan masyarakat yang tinggi akan akses internet merupakan pasar yang sangat

potensial. Selain itu jumlah penduduk Indonesia yang besar, dan baru sedikit yang

telah memiliki akses broadband internet, tentu merupakan peluang pasar yang sangat

baik bagi pertumbuhan bisnis Telkom.

Page 15: ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Threat

- Masyarakat semakin menuntut mobilitas dan fleksibilitas dari alat komunikasinya,

telepon rumah “tradisional” tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan

adanya perubahan terhadap gaya hidup migrasi ke arah seluler dan pilihan

produk mobile lainnya tidak lagi dapat dihentikan dan kondisi tersebut dapat

berdampak pada bisnis telepon tidak bergerak kabel. Saat ini Telkom masih

menguasai 90% dari pangsa pasar yang dan bisnis telepon tradisional dan menjadi

pendapatan utama Telkom.

- Kondisi persaingan akan menjadi semakin ketat, para operator bertarung untuk

mendapatkan pelanggan-pelanggan yang jumlahnya makin kecil. Semakin

kompetitifnya pasar telekomunikasi Indonesia sebagai akibat dari reformasi peraturan

pemerintah (UU No. 5 Tahun 1999, tentang Larangan Praktek Monopoli dan

Persaingan usaha tidak sehat).

- Sebagai BUMN, Telkom juga relatif dibebani dengan beragam peraturan dan regulasi

yang membuat Telkom lamban dalam mengambil keputusan strategis. Juga intervensi

dari pemerintah kadang membuat mereka juga tidak bisa bersikap dinamis dengan

perubahan pasar.

- Tidak ada jaminan bahwa situasi politik di Indonesia akan stabil. Pemerintah bisa saja

menerapkan kebijakan ekonomi berdampak terhadap kondisi regulasi

telekomunikasi pada saat ini.

3.2 Rasio Laporan Keuangan

1. Solvabilitas

Telkom SingTel 2012 2013 2012 2013

Long Term Debt

19.238 19.824 10.202,5

Total Asset 111.369 127.951 39.983,5Total Debt 19.275 20.256 15.994,3Total Capital 70.816 80.798 39.958,9Equity Capital 51.542 60.542 23.964,6

Page 16: ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Total Debt Ratio =Total Utang

Total Modal

Total Debt to Asset Ratio =Total Utang

Total Aset

Total Debt To Equity

Capital Ratio =

Total Utang

Ekuitas Pemegang Saham

Long-term Debt to Equity

Capital Ration =

Utang Jangka Panjang

Ekuitas Pemegang Saham

Telkom SingTel 2012 2013 2012 2013

Total Debt Ratio 0,2722 0,2507 0,4002

Total debt to Asset Ratio 0,1731 0,1583 0,40

Total Debt to Equity Ratio 0,3739 0,3345 0,6674Long term-debt To Equity Ratio

0,3732 0,32744 0,4257

2. Likuiditas

2.1 Current ratio

Telkom SingTel 2012 2013 2012 2013

Current Asset 27.973 33.075 4.805,8

Current Liability

24.107 28.437 5.791,8

Current Ratio =Aset Lancar

Kewajiban Lancar

Page 17: ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Telkom SingTel 2012 2013 2012 2013

Current Ratio 1,1603 1,1631 0,829759

2.2 Quick Ratio

Telkom SingTel 2012 2013 2012 2013

Current Asset 27.973 33.075 4.805,8

Inventory 579 509 213,7Current Liability

24.107 28.437 5.791,8

Acid test/Quick Ratio =Aset Lancar + Inventory

Kewajiban Lancar

Telkom SingTel 2012 2013 2012 2013

Quick Ratio 1,1844 1,1809 0,86666

2.3 Working Capital

Telkom SingTel 2012 2013 2012 2013

Current Asset 27.973 33.075 4.805,8

Current Liability

24.107 28.437 5.791,8

Working Capital = Aset Lancar - Kewajiban Lancar

Telkom SingTel 2012 2013 2012 2013

Working Capital

3.866 4.638 (986)

Page 18: ANALISA LAPORAN KEUANGAN

2.4 Receivable Turn Over

Telkom SingTel 2012 2013 2012 2013

Sales 77.143 82.967 18.183

Rata-rata Piutang usaha

5,069 5.624,5 3.803,5

Receivables Turn¿

penjualan kredit bersi hrata−rata piutang usaha

Telkom SingTel 2012 2013 2012 2013

Receivable Turn Over

15,21858 14,751 4,780597

2.5 Average Collection Period

Telkom SingTel 2012 2013 2012 2013

Receivable Turn Over 15,21858 14,751 4,780597

Average Collection Period =365

Receivable Turnover

Telkom SingTel 2012 2013 2012 2013

Average Collection Period

24 hari 24,74 hari 76,4 hari

3 Profitabilitas

3.1 Net Operating Margin

Telkom SingTel 2012 2013 2012 2013

Laba Operasi 25.698 27.846 3.032,3

Penjualan 77.143 82.967 18.183

Page 19: ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Net Operating Margin =Laba Operasi

Penjualan

Telkom SingTel 2012 2013 2012 2013

Net Operating Margin

0,33312 0,33356 0,16676

3.2 Basic EPS

Telkom SingTel 2012 2013 2012 2013

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kpd pemilik entitas

12.876 (miliar Rupiah)

14.205(miliar Rupiah)

3508,3 (million)

Weighted average number of ordinary shares

96.011.315.505 96.358.660.797 159.321.430

Telkom SingTel 2012 2013 2012 2013

EPS Basic 133,84 (Rp) 147,42 (Rp) 22,02 (cents)

3.3 Return on Asset

Telkom SingTel 2012 2013 2012 2013

EAT 18.362 20.290 3.510,6

Total Aset 111.369 127.951 39.983,5

ROA =Earnings After Tax

Total Assets

Page 20: ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Telkom SingTel 2012 2013 2012 2013

ROA 0,1649 01585 0,0878

Page 21: ANALISA LAPORAN KEUANGAN

BAB IV KesimpulanBerdasarkan analisis pada bab sebelum-sebelumnya pada tahun 2013 telkom

memperlihatkan prestasi yang cukup baik, inisiatif strategi yang direncanakan dapat direalisasikan. Hal tersebut menggambarkan pertumbuhan perusahaan yang stabil sehingga keberlangsungan telkom akan terjmin untuk beberapa tahun yang akan datang. Hal ini dapat dibuktikan dengan

1. Current ratio naik dari tahun sebelumnya.2. Working capital naik dari tahun sebelumnya.3. Net operating margin naik dari tahun sebelumnya.4. Earning per share naik dari tahun sebelumnya.

Namun apabila dibandingkan dengan perusahaan yang sejenis dalam industri yang sama dalam hal ini adalah singtel, menurut kami singtel masih sedikit lebih baik daripada telkom karena berdasarkan survey yang dilakukan oleh majalah forbess ada tiga perusahaan telekomunikasi di asia tenggara yang masuk dalam 2000 perusahaan terbesar didunia yaitu Singapore Telecom, PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk dan Axiata Group. Dari ketiga perusahaan tersebut Singtel berada pada urutan pertama.

Page 22: ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Daftar PustakaSubramanyam, K.R dan Will John J, 2010. Analisis Laporan Keuangan. Salemba empat, Jakarta.

Info.singtel.com diakses pada 30 Mei 2014

www.telkom.co.id diakses pada 30 Mei 2014