analisa kasus.docx

3
BAB IV ANALISIS KASUS Ny. M, perempuan usia 50 tahun datang dengan keluhan batuk yang bertambah berat sejak 2 minggu SMRS. Dari anamnesis didapatkan os memiliki riwayat batuk berdahak warna putih yang tidak sembuh-sembuh sejak 1 bulan SMRS. Batuk berdarah disangkal, sesak nafas ada bila os batuk, tidak dipengaruhi aktivitas, cuaca dan emosi, nyeri dada disangkal, demam tidak terlalu tinggi ada terutama pada sore dan malam hari, mual disangkal, muntah disangkal. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Os juga mengeluh nafsu makan menurun dan berat badan juga menurun yang ditandai dengan baju yang terasa longgar. Sering berkeringat di malam hari ada. Hal ini menunjukkan bahwa pasien mengalami gejala klinis TB. Gejala klinis TB dibagi menjadi gejala lokal/paru seperti batuk, sesak, nyeri dada dan gejala sistemik seperti demam, keringat malam hari, malaise serta penurunan berat badan. Dari pemeriksaan fisik didapatkan, stemfremitus meningkat pada lapangan paru kiri dibandingkan kanan, redup pada lapangan paru kiri, pada auskultasi didapatkan rhonki basah kasar pada lapangan kiri atas. Dari pemeriksaan penunjang, pada rontgen tampak adanya infiltrat di lapangan paru kiri atas dan 34

description

analisa kasus

Transcript of analisa kasus.docx

Page 1: analisa kasus.docx

BAB IV

ANALISIS KASUS

Ny. M, perempuan usia 50 tahun datang dengan keluhan batuk yang

bertambah berat sejak 2 minggu SMRS. Dari anamnesis didapatkan os memiliki

riwayat batuk berdahak warna putih yang tidak sembuh-sembuh sejak 1 bulan

SMRS. Batuk berdarah disangkal, sesak nafas ada bila os batuk, tidak dipengaruhi

aktivitas, cuaca dan emosi, nyeri dada disangkal, demam tidak terlalu tinggi ada

terutama pada sore dan malam hari, mual disangkal, muntah disangkal. BAB dan

BAK tidak ada keluhan. Os juga mengeluh nafsu makan menurun dan berat badan

juga menurun yang ditandai dengan baju yang terasa longgar. Sering berkeringat

di malam hari ada. Hal ini menunjukkan bahwa pasien mengalami gejala klinis

TB. Gejala klinis TB dibagi menjadi gejala lokal/paru seperti batuk, sesak, nyeri

dada dan gejala sistemik seperti demam, keringat malam hari, malaise serta

penurunan berat badan.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan, stemfremitus meningkat pada lapangan

paru kiri dibandingkan kanan, redup pada lapangan paru kiri, pada auskultasi

didapatkan rhonki basah kasar pada lapangan kiri atas.

Dari pemeriksaan penunjang, pada rontgen tampak adanya infiltrat di

lapangan paru kiri atas dan lapangan paru kanan, serta terdapat kavitas di

lapangan paru kanan. Hal ini menunjukkan TB paru aktif. Lesi tuberkulosis

umumnya di daerah apeks paru seperti yang dialami pada pasien ini, tetapi lesi

dapat pula mengenai lobus bawah (segmen apikal lobus bawah). Dari pemeriksaan

sputum di puskesmas, didapatkan hasil BTA negatif.

Diagnosis tuberkulosis paru masih banyak ditegakkan berdasarkan

kelainan klinis dan radiologis saja. Oleh sebab itu dalam diagnosis tuberkulosis

paru sebaiknya dicantumkan status klinis, status bakteriologis, status radiologis

dan status kemoterapi. WHO tahun 1991 memberikan kriteria pasien TB paru.

Pasien dengan sputum BTA positif: 1. Pasien pada pemeriksaan sputumnya

secara mikroskopis ditemukan BTA, sekurang-kurangnya pada 2x

pemeriksaan atau 2. Satu sediaan sputumnya positif disertai kelainan

34

Page 2: analisa kasus.docx

radiologis yang sesuai dengan gambaran TB aktif, atau 3. Satu sediaan

sputumnya positif disertai biakan yang postif.

Pasien dengan sputum BTA negatif: 1. Pasien yang pada pemeriksaan

sputumnya secara mikroskopis tidak ditemukan BTA sedikitnya pada 2x

pemeriksaan tetapi gambaran radiologis sesuai dengan TB aktif atau 2.

Pasien yang pada pemeriksaan sputumnya secara mikroskopis tidak

ditemukan BTA sama sekali, tetapi pada biakannya positif.

Pada pasien ini, dapat ditegakkan suatu diagnosis TB paru kasus baru

berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang (sputum dan

rontgen). Pada pasien ini diberikan Obat Anti TB kategori 1, yakni 2RHZE:

Rifampisin 1x450mg, Pirazinamid 1x1500mg, Isoniazid 1x300mg, Etambutol

1x750mg.

35