contoh kasus.docx

29
Nama mahasiswa : Hasmiah NIM : 001.10.002 Tanggal pengkajian : 10 Mei 2012 Pembimbing : Ekawati anggorokasih S.Kep., Ns 1. PENGKAJIAN 1.1 IDENTITAS Nama Pasien : Nn. B No. RM : 0193114 Tanggal lahir : 4 Desember 1998 Umur : 13 tahun Agama : Islam Alamat : Taman Duta Mas Blok B.4 1.2 RIWAYAT KEPERAWATAN a) Keluhan Utama Klien mengatakan nyeri dengan skala 4 di bagian abdomen kanan bagian bawah. b) Riwayat kesehatan sekarang klien datang ke RS. Awal Bros tanggal 09 Mei 2012 jam 21.40 WIB ( lihat distatus pasien ). Klien mengatakan nyeri pada bagian abdomen bawah sebelah kanan. Pada tanggal 10 Mei 2012 jam 04.00 WIB, klien mulai puasa. pada jam 10.20 WIB klien datang ke ruang operasi. Pada jam 10.30 Wib

Transcript of contoh kasus.docx

Page 1: contoh kasus.docx

Nama mahasiswa        : Hasmiah       

NIM                            : 001.10.002

Tanggal pengkajian     : 10 Mei 2012

Pembimbing                : Ekawati anggorokasih S.Kep., Ns

1. PENGKAJIAN

    1.1 IDENTITAS

Nama Pasien               : Nn. B

No. RM                       : 0193114

Tanggal lahir              : 4 Desember 1998                 

Umur                           : 13 tahun                               

Agama                         : Islam                        

Alamat                        : Taman Duta Mas Blok B.4

1.2 RIWAYAT KEPERAWATAN

a)   Keluhan Utama

Klien mengatakan nyeri dengan skala 4 di bagian abdomen kanan bagian bawah.

b)   Riwayat kesehatan sekarang

klien datang ke RS. Awal Bros tanggal 09 Mei 2012 jam 21.40 WIB ( lihat  distatus pasien ).

Klien mengatakan nyeri pada bagian abdomen bawah sebelah kanan.

Pada tanggal 10 Mei 2012 jam 04.00 WIB, klien mulai puasa. pada jam 10.20 WIB klien datang

ke ruang operasi. Pada jam 10.30 Wib dilakukan anastesi, operasi dilakukan pada jam 11.15

WIB dan operasi selasai pada jam 12.00 WIB. Pada jam 12.20 WIB klien di antar ke ruangan.

Page 2: contoh kasus.docx

2. PEMERIKSAAN FISIK

Sebelum dilakukan operasi

a.       Keadaan umum                      :  Lemah

Kesadaran                              :  Compos mentis

                                                  GCS E 4, M 5, V 6 = 15

Tanda vital

Tekanan darah                        :  110/70 mmHg

Suhu                                       :  36.4oc

Nadi                                       :  83 x/menit

Pernafasan                             :  21 x/menit

     b. Pemeriksaan fisik

         Pemeriksaan dilakukan di RR

          1. Kepala

a)      Inspeksi

Rambut bewarna hitam panjang, rambut kelihatan bersih, tidak ada ketombe dan tidak ada kutu,

rambut tidak berminyak.

b)      Palpasi

Tidak ada lesi dan edema, tekstur lembut.

           2. Mata

a)      Inspeksi

Posisi mata simetris, konjungtiva pucat, tidak ada secret, warna sclera putih, , tidak

menggunakan alat bantu kaca mata ataupun soft lensa

b)      Palpasi

Edema tidak ada.

           3. Hidung

a)      Inspeksi

Bentuk simetris.

b)      Palpasi

Tidak ada nodul atau masa .

           4. Mulut dan Tenggorokan

Page 3: contoh kasus.docx

a)      Inspeksi

Warna bibir merah, bibir tidak kering, bibir tidak pecah.

         5.  Telinga

a)      Inspeksi

Bentuk telinga simetris, tidak adanya serumen, tidak ada edema, tidak adanya lesi, kondisi

bersih.        

6. Wajah dan Leher

a)      Inspeksi

Wajah berbentuk simetris, tidak ada lesi maupun edema, tidak ada benjolan pada leher,

b)      Palpasi

Tidak ada pembengkakan pada leher dan vena jugularis.

         7. Dada

a)      Inspeksi

Pernafasan teratur,ekspansi dadasimetris, tidak ada lesi, payudara simetris dan kelihatan simetris.

b)      Palpasi

Tidak ada pembekakan pada payudara.          

         8. Abdomen

a)      Inspeksi

Bentuk simetris, adanya bekas luka operasi pada bagian pusat, abdomen bawah sebelah kiri dan

sebelah kanan

        10. Ekstremitas

a)      Inspeksi

Jumlah jari-jari tangan dan kaki sama, tidak ada fraktur, lesi  tidak ada, tidak ada odema dan

tidak ada pembekakan.

Page 4: contoh kasus.docx

3. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium

Tanggal  : 09 mei 2012

Jam         : 19.27 WIB

Hasil :

Jenis pemeriksaan Nilai hasil Nilai normal

Hemoglobin 9,8 g/dl 11-15

LED 30 mm /1 jam <20mm/1 jam

Lekosit

Hitung jenis

Basofil

Eosinofil

Batang 

Segmen

Limfosit

Monosit

8,390/ul

0,2%

0,4 %

-

63,7 %

25,7 %

10,0 %

5000 - 11.000

0-1

1-3

50-70

20-40

2-10

Hematokrit pcv 30,5 vol % 37-43

Trombosit 399,000 /ul 150.000-500.000

Eritrosit 4,33 juta/ul 4-5

Nilai eritrosit (MCV,

MCH, MCHC)

Ver (MCV)

Her (MCH)

Kher  (MCHC)

70,4 fl

22,6 pg

32,0 g/dl

82-92

27-31

32-36

Hemostasis

Masa perdarahan (D) 2’ /dt 1-3 menit

Page 5: contoh kasus.docx

Masa pembekuan 7’/dt 5-11 menit

Imunologi

HBS AG Non reaktif

(0,147)

<= 1: non reaktif

>1 : reaktif

Hasil USG tanggal 8 Mei 2012

Hepar :

Bentuk dan ukuran baik, permukaan licin, ekhstruktur parenkhim homogen, system

billerintrahepatik tak melebar

Kandung empedu :

Bentuk dan ukuran baik, tak tampak batu, dinding tak menebal

Lien :

Bentuk dan ukuran baik,  ekhstruktur parenkhim homogen,

Pankreas :

Bentuk dan ukuran baik, tak tampak lesi fokal

Ginjal kanan

Bentuk dan ukuran baik, diferensiasi kortek medulla jelas tak tampak pelebaran pelviokalises,

tak tampak lesi

Ginjal kiri

Bentuk dan ukuran baik, diferensiasi kortek medulla jelas tak tampak pelebaran pelviokalises,

tak tampak lesi

Uterus :

Bentuk dan ukuran baik, tak tampak lesi fokal

Area Mc. Burney :

Tampak target sign ukuran 0,7 cm,non kompresibel, non peristaltic

Page 6: contoh kasus.docx

Buli buli

Bentuk dan ukuran baik,tak tampak batu, dinding tak menebal

Kesan :

Appendisitis

Tak tampak kelainan organ lain pada USG abdomen saat ini

4. Operasi Sekarang

a. Pre op ( jam 10.20 WIB)

    Dx pre op                                   : Appendisitis

         Jenis operasi                                : Pro laparaskopi appendektomi

         Pasien sampai d OK                   : Jam  10.20 WIB

Mulai anastesi                            : Jam 10.30 WIB

Jenis anastesi                              : General

Operasi di mulai                         : 11.15 WIB

Operasi selesai                           : 12.00 WIB

Pindah ke ruangan                     : 12.20 WIB

b.      Intraoperatif

Pada jam 11.15 WIB dilakukan operasi dengan menggunakan laparaskopi, operasi dilakukan

pada bagian pusat, abdomen Left Lower Quadran (LLQ) dan Right Lower Quadran (RLQ).

Operasi dilakukan selama 45 menit dengan posisi telentang.

Jam 11.15 WIB

TTV

TD                     : 90/70 mmHg

R                        : 23 x / menit

N                        : 89 x / menit

Saturasi             : 95 %

Page 7: contoh kasus.docx

                            

Jam 11.30 WIB

TTV

TD                     : 100/77 mmHg

R                        : 22 x / menit

N                        : 85 x / menit

Saturasi             : 98 %

Jam 11.45  WIB

TTV

TD                     : 98/60 mmHg

R                        : 20 x / menit

N                        : 88 x / menit

Saturasi             : 99 %

Jam 12.00 WIB

TTV

TD                     : 100/88 mmHg

R                        : 21 x / menit

N                        : 83 x / menit

Saturasi             : 95 %

Operasi selesai : jam 12.00 WIB

Lama operasi : 45 menit

         

    c. Post bedah

Di recovery room :

TTV :

Page 8: contoh kasus.docx

         TD          : 100/88 mmHg

          N           : 89 x / menit

          R           : 21 x / menit

Saturasi  : 98 %

Pasien kembali ke ruangan : jam 12.20 WIB

      

5. PENATALAKSANAAN MEDIS / KOLABORASI

Tanggal Jenis Jumlah

09 mei 2012

Anestesi general

Sedacum ( 10.30 WIB)

Fentanyl ( 10.30 WIB )

Recofol ( 10.30 WIB )

reculax( 10.30 WIB )

keterrogen ( 10.30 WIB )

farmadol( 11.00 WIB )

Infus asering

5 mg ( 1amp)

1 amp

1 amp

1 amp

60 mg

1000 mg

500 ml ( 2 pack )

       

DATA FOKUS

No Data Etiologi

1 Ds : -

Do :

        Terpasang pendingin ruangan AC

        Pemajan tubuh dan jaringan interval terhadap lingkungan di

Pemajanan tubuh dan jaringan internal terhadap

lingkungan

Paparan suhu yang dingin

Page 9: contoh kasus.docx

dalam ruang operasi

        Pengaruh obat-obatan anastesi

Resiko perubahan suhu tubuh

2 Ds : -

Do :

        Dilakukanya prosedur pembedahan laparaskopi pada area

abdomen/prosedur invasive

        Terpajan lingkungan diruang operasi

Proses pembedahan

Luka pada daerah abdomen

Masuknya organism kedalam jaringan tubuh

Mikroorganisme berkembang dalam jaringan tubuh

Resiko infeksi

3 Ds : -Do : -          Penggunaan obat – obatan anastesiSedacum ( 10.30 WIB )

Fentanyl ( 10.30 WIB )

Recofol ( 10.30 WIB )

reculax( 10.30 WIB )

keterrogen ( 10.30 WIB)

farmadol( 11.00 WIB)

Jam 11.15 WIB

R : 23 x / menit

                             Jam 11.30 WIB

R : 22 x / menit

Jam 11.45  WIB

R : 20 x / menit

Jam 12.00 WIB

R : 21 x / menit

Prosedur pembedahan↓

Penggunaan obat – obatan anastesi↓

Resiko perubahan pola nafas

Page 10: contoh kasus.docx

4. DS  : - DO :

-          Terdapat instrument bedah dekat dangan klien

-          Posisi klien yang terlentang dengan kepala di

hiperekstensi saat di operasi

-          Penggunaan obat anastesi

Proses pembedahan↓

Penggunaan instrument bedah

Pengaruh obat anastesi

Resiko cedera

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI

1.        Resiko perubahan suhu tubuh :

hipotermi bd penggunaan obat

anastesi dan pemajanan

lingkungan operasi.

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan diharapkan tidak terjadi

perubahan suhu tubuh,. Dengan kriteria

hasil :

    Suhu tubuh dalam batas normal

`

 Intervensi mandiri

1.      Catat TTV pre operatif

2.      Pantau suhu lingkungan diruang operasi

Page 11: contoh kasus.docx

3.      Sediakan selimut penghangat

4.      Pantau TTV melalui fase intra operatif

2.        Resiko infeksi b.d pemajanan

lingkungan dan prosedur invasif

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan resiko infeksi tidak

terjadi..

Dengan kriteria hasil :

-    Tidak ada tanda-tanda infeksi

Intervensi mandiri

1.      Lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah

melakukan tindakan

2.      Lakukan teknik aseptic pada saaat membuka

peralatan operasi yang sudah steril

3.      Buang sisa/bekas kassa

pada tempat-tempat tertentu didalam ruang

Page 12: contoh kasus.docx

operasi

3.        Resiko perubahan pola nafas tidak

efektif b.d pnggunaan obat anastesi

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan resiko perubahan pola

nafas tidak efektif tidak

terjadi..

Dengan kriteria hasil :

    Bebas dari sianosis

    Bebas dari tanda-tanda hipoksia

    Pola nafas normal

Intervensi mandiri

1.      Observasi TTV, terutana pernapasan

2.      Observasi frekuensi dan kedalaman

pernafasan, pemakaian otot bantu napas

3.      Pertahankan jalan napas dengan memiringkan

kepala, hiperekstensi rahang.

Intervensi kolaborasi

1.      Berikan tambahan oksigen bila diperlukan

4.        Resiko cedera b.d pemajanan

peralatan dan instrument,

penggunaan obat anastesi

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan resiko cedera  tidak terjadi

Dengan kriteria hasil :

    Tmengidentifikasi faktor-faktor resiko

cedera individu

Intervensi mandiri

1.      Lepaskan perhiasan pada praoperasi

2.      Periksa identitas klien, pastikan secara verbal

nama, dan nama dokter.

3.      Amankan pasien dimaja operasi dengan sabuk

Page 13: contoh kasus.docx

pengaman pada paha sesuai indikasi

CATATAN KEPERAWATAN

TANGGAL JAM NO. DX IMPLEMENTASI & RESPON/HSIL

10 Mei 2012 11.15 WIB 1 1.      Mencatat TTV pre operatif

Hasil : Hasil : suhu 36,4 oc, TD 110/70 mmHg, RR 20x/menit, nadi 88x/menit

2.      Memantau suhu lingkungan diruang operasi

Hasil : suhu ruangan di ruang operasi 16oc ( 16-20oc)

3.      menyediakan selimut penghangat pada saat-saat darurat untuk anastesi

Hasil : selimut penghangat sudah tersediakan di RR

4.      Memantau TTV melalui fase intra operatif

Hasil :

TTV

TD                     : 90/70 mmHg

R                        : 23 x / menit

N                        : 89 x / menit

Saturasi             : 95 %

11.20 WIB 2 1.      Melakukan cuci tangansebelum dan sesudah tindakan.

2.      Melakukan teknik aseptic pada saaat membuka peralatan operasi yang sudah steril.

Hasil : membuka kassa steril dengan  menggunakan teknik steril.

3.      Membuang sisa/bekas kasa  yang terkontaminasi pada tempat-tempat tertentu didalam ruang operasi

Page 14: contoh kasus.docx

Hasil : sisa-sisa kasa yang tekontaminasi dibuang pada tempat sampah yang sudah disediakan

11.25 WIB 3 1.      Mengobservasi TTV, terutana pernapasan

Hasil :  pernafasan 23 x / menit

2.      Mengobservasi frekuensi dan kedalaman pernafasan, pemakaian otot bantu napas

Hasil : tidak mnggunakan otot bantu napas, frekuensinya teratur.

3.      Mempertahankan jalan napas dengan memiringkan kepala, hiperekstensi rahang.

Hasil : kepala dimiringkan ke samping kanan dan dilakukan hiperekstensi rahang

Intervensi kolaborasi

    Memberikan tambahan oksigen bila diperlukan

Hasil : telah diberikan oksigen melalui simple mask

11.25 WIB 4 Intervensi mandiri

1.      Melepaskan perhiasan pada praoperasi

Hasil : melepaskan perhiasan yang dipakai klien

2.      Memeriksa identitas klien, pastikan secara verbal nama, dan nama dokter.

Hasil : nama Nn.B, doter yang melakukan  pembedahan Dr. M, dokter anastesi Dr. B

3.      Mengamankan pasien dimaja operasi dengan sabuk pengaman pada paha sesuai indikasi

Hasil : telah di pasangan sabuk pengaman pada bagian paha dan kedua lengan

Catatan PerkembanganTanggal Jam No.Dx Perkembangan klien (SOAP) Nama Perawat10  mei 2012

12.00 WIB

1 S : -O : -  TTV

  TD : 100/88 mmHg

   N            : 89 x / menit

   R            : 21 x / menit

  Saturasi    : 98 %

        Tubuh tidak menggigil

        Klien menggunakan selimut penghangat.

A :

Hasmiah

Page 15: contoh kasus.docx

resiko perubahan suhu : hipotermi tidak terjadi P : Intervensi di lanjutkan di ruangan ursinia.

10 mei 2012

12.00 WIB

2 S : -O :      TTV

  TD            : 100/88 mmHg

   N  : 89 x / menit

   R  : 21 x / menit

  Saturasi      : 98 %

-       Tidak terdapat pus pada luka bekas laparaskopi

-       Balutan luka di bagian abdomen terlihat keringA :  Resiko infeksi tidak terjadi P :   Intervensi di lanjutkan di ruangan ursinia

Hasmiah

10 mei 2012

`12.10 WIB

3 S : -O : - Pola nafas Jam 11.15 WIB

R : 23 x / menit

                       Jam 11.30 WIB

R : 22 x / menit

Jam 11.45  WIB

R : 20 x / menit

Jam 12.00 WIB

Hasmiah

Page 16: contoh kasus.docx

R : 21 x / menit

        tidak mnggunakan otot bantu napas, frekuensinya teratur A   : Resiko perubahan pola nafas tidak efektif tidak terjadi P   : Intervensi di lanjutkan di ruangan ursinia.

10 mei 2012

12.20 WIB

4 S : -O : - Pengaman bed sudah terpasangA   : Resiko cedera tidak terjadi P   : Intervensi di lanjutkan di ruangan ursinia.

Hasmiah

Page 17: contoh kasus.docx

Laporan Kasus

Laporan kasus dan resume operasi sectio sesarea ny.a dengan letak sunsang di ruang operasi rs-blud tanjungpinang

A. Pre OperatifPada tanggal 10 November 2011,pukul 10.00 WIB pasien datang bersama suami dari ruang CEMPAKA kemudian diantar ke ruangan operasi menggunakan brangkar dengan identitas pasien sebagai berikut:

a. Nama : Ny.Ab. Umur : 30 tahunc. Alamat : Perum pegadaian (bukit gulang permai blok D no.1)d. No.Rm : e. Tanggal masuk : 10 November 2011f. Riwayat kehamilan : G2P2A0g. HPHT : 2 Februari 2011h. Pemeriksaan fisik focus

Pasien terpasang kateter (200 cc)Pasien terpasang infuse RL 20tts/iKesadaran CM Abdomen

a. Inspeksi : Abdoment terdapat linea nigra,terdapat strie gravidarumb. Palpasi : Abdoment terasa tegang,tinggi fundus uteri 3 jari dibawah px pada usia kehamilan 42

minggu,kepala bayi terletak di bagian kiri perut pasien dan ektrimitas bayi pada kanan perut pasien.

c. Auskultasi : Sebelum masuk k ruang OK telah dihitung DJJ yaitu 120x/menit. Status psikologisWajah pasien tampak cemas dan gelisah,pasien mengatakan cemas dan trauma dalam menjalani operasi sesar kembali,pasien juga menyatakan cemas akan terjadi sesuatu yang tidak di inginkan. Pasien berharap operasi berjalan lancer,cepat sembuh dan bayi serta pasien sehat.

1. Persiapan operasi Pemeriksaan laboratorium tanggal 10 November 2011

HB : 12 gr%Leukosit : 10500 mm3Eritrosit : 4,2jt/mm3Trombosit : 350.000 mm3PCV : 34Kolesterol : 285 mg/dlUreum : 13,5 mg/dlSGPT : 56 U/LSGOT : 27 U/LGDA 110 mg/dl

Dignosa : Janin letak sunsang Informed consent : Telah di setujui oleh pasien dan suami pasien yang di buat pada tanggal 10

November 2011

Page 18: contoh kasus.docx

Persiapan kamar bedah1. Alat operatif steril2. Meja/tempat tidur operasi3. Monitor4. Standart infuse5. Suction2. Pelaksanaan pembedahan- Operator : Dr.Muhibah SpOG- Asisten/Instrument: Opung-ainul- Perawat onloop : Cinta- Anastesi : Nuraida- Jenis anastesi : Spinal- Obat anastesi : Decain Spinal 0,5%3. Persiapan instrument- Gunting jaringan : 1 buah- Gunting benang : 1 buah- Needle holder : 2 buah- Klem plen lurus : 2 buah- Kleam plen bengkok : 2 buah- Kocher lurus : 4 buah- Scapel no 4 : 1 buah- Bisturi no.20 : 1 buah- Pinset anatomis : 2 buah- Pinset sirugis : 2 buah- Huck : 3 buah- Penscter klem : 6 buah- Mickomlie : 3 buah- Duck klem : 7 buah- Allis klem : 2 buah- Canul section : 1 buah- Bengkok : 1 buah- Kom kecil : 1 buah- Kassa : secukupnya- Handscoon no 61/2,71/2 : 4 pasang- Langen back : 2 buah- Retraktor besar : 1 buah- Duck besar : 2 buah- Duck sedang : 2 buah- Jas operasi : 4 helai- Cromic no 1 : 4 pcs- Silk black 2/0 : 1 pcs- Surgikal no 1 : 1 pcs- Plain no 1 : 2 pcsB. Intra Operatif

Pukul 10.25

Page 19: contoh kasus.docx

Pasien dibawa keruangan operasi 2 dengan menggunakan brancart,kemudian dipindahkan ke meja operasi dengan kesadaran compos mentis,terpasang IVFD RL 20tts/I dan terpasang DC urine.Hsil TTV TD: 140/100 HR:90X/mnt RR: 21 x/mnt

Pukul 10.30Pasien mulai disiapkan untuk dilakukan tindakan anastesi oleh perawat Nuraida diberikan secara spinal(Regional) dengan obat anastesi decain spinal 0,5%(vertebra lumbalis 3-5)

Pukul 10.35Setelah dilakukan tindakan anastesi lalu perawat melakukan posisi celuler diatas meja operasi dengan tindakan fiksasi daerah lengan tangan kanan dan kiri

Pukul 10.40Operator dan asisten mencuci tangan dengan antiseptic hybrid scrub dengan teknik steril(scrubing) lalu dibilas dengan alcohol 96%. Operator dan asisten memakai jas operasi ( Gowning) oleh perawat onlop kemudian memakai handscoon steril (Gloving).

Pukul 10.43Asisten operator mendisinfeksi bagian tubuh pasien yang akan dioperasi menggunakan cairal alcohol 96% dan betadhin 10% (iodine prvidone)

Pukul 11.47Bagian tubuh pasien yang akan di operasi kemudian ditutup menggunakan kain steril mulai dari kaki,kepala,dada untuk membentuk batas tegas operasi (Drapping)

11.52Operator mulai melakukan insisi mulai dari jaringan kulit,cutis,subkutis,fasia,otot jaringan yang menutupi uterus (peritoneum) sambil menghentikan perdarahan kemudian dilanjutkan dengan menginsisi bagian uterus

11.56Operator memecahkan ketuban dengan menggunakan pinset kemudian cairan amnion disedot dengan menggunakan suction

11.00Operator mengeluarkan kepala bayi dengan menggunakan tangan dengan cara menekan fundus uteri kemudian memuter secara perlahan dengan tujuan kepala bayi dapat terlepas dari uterus kemudian operator memegang kepala bayi dengan gerakan biparietal dari uterus kebawah keatas sampai bahu bayi terlepas dari uterus kemudian mengeluarkan bagian abdomen dan ekstrimitas bayi sambil mensuction cairan disekitarnya.

10.04

Page 20: contoh kasus.docx

Setelah bayi lahir,asisten langsung melakukan tindakan pemotongan tali pusat dengan terlebih dahulu mengklem dikedua belah sisi tali pusat kemudian memotong bagian tengah yang diklem,bayi dibawa ke ruangan resusitasi bayi dengan berat bayi 3,7 kg.

10.07Operator mengeluarkan plasenta dengan menarik perlahan sambil mensuction cairan dan darah dalam uterus

10.12Luka operasi ditutup kembali dengan cara mengheacting uterus menggunakan chromic no.1 kemudian bagian abdomen yaitu mulai dari petitonium dan otot menggunakan plain no.1,fasia menggunakan surygil no.1,subkutis dengan plain no.1 dan kutis menggunakan silk no 2/0,kemudian dibersikah dan ditutupi dengan kassa steril diberikan bethadine dan dilapisi kassa kemudian diplaster

10.25Pasien dirapikan dan alat-alat dicuci kemudian disterilkan,ruangan dibersihkan dibantu oleh mahasiswa

10.30Operator,assisten dan perawat onlop membuka handscoon dan baju operasi kemudian mencuci tangan. Pasien dipindahkan dari meja operasi ke brancart menuju ruang RR.

C. Post OperatifPasien dipindahkan keruang RR pada pukul 11.32,kesadaran CM dengan TTV:Tekanan darah : 130/100Suhu : 36Nadi : 82x/mntRR : 20x/mnt

Pasien mengatakan nyeri pada bekas luka Terdapat kemerahan pada bekas luka Pasien mengatakan perih pada lukanya Terdapat nyeri tekan Skala nyeri pasien 5 Wajah pasien tanpak meringis Pasien tanpak memegangi bekas luka operasinya Pasien menyatakan nyeri terjadi kira-kira hampir setiap 30 mnt sx

Instruksi dokter bedah:1. Bedress2. Makan bubur saring3. Terapi medis:- Remopain- Kadacilin 2x1- Ranitidine 2x1- Calnex 2x1- Ketorolak 2x1

Page 21: contoh kasus.docx

Instruksi dokter anastesi : Tirah baring 24 jam.

D. Analisa data Data Etiologi Probblem

DS: pasien menyatakan cemas

akan terjadi sesuatu yang tidak di inginkan

Pasien menyatakan cemas dan trauma menjalani operasi sesar kembaliDO:

Wajah pasien tampak cemasPasien tanpak gelisah

TTVTD : 130/100Nadi : 92x/mntSuhu : 36RR : 21x/mnt

DS: Pasien menyatakan nyeri

pada bagian bekas operasi Pasien menyatakan Perih

pada bagian bekas lukanya Pasien menyatakan nyeri

terjadi hampir setiap 30 mnt sxDO:

Janin letak sunsang

Terdapat amnion dalam plasenta

Amnion terinfeksi bakteri

Terjadi karioamnionitis

Kontraksi uterus tak baik

Induksi servik tidak baik

Dilakukan Sc

Ansietas

Janin letak sunsang

Terdapat amnion dalam plasenta

Amnion terinfeksi bakteri

Terjadi karioamnionitis

Ansietas

Nyeri akut

Page 22: contoh kasus.docx

Wajah pasien tanpak meringis

Pasien tanpak memegangi bekas perutnya/bekas luka operasi

Terdapat nyeri tekanSkala nyeri 5

DS: Pasien menyatakan nyeri

pada bagian bekas operasi Pasien menyatakan Perih

pada bagian bekas lukanya Pasien menyatakan nyeri

terjadi hampir setiap 30 mnt sxDO:

Wajah pasien tanpak meringis

Pasien tanpak memegangi bekas perutnya/bekas luka operasi

Jumlah Leukosit 10500 Terdapat kemerahan pada

sekitar luka

Kontraksi uterus tak baik

Induksi servik tidak baik

Dilakukan Sc

Nyeri

Janin letak sunsang

Terdapat amnion dalam plasenta

Amnion terinfeksi bakteri

Terjadi karioamnionitis

Kontraksi uterus tak baik

Induksi servik tidak baik

Dilakukan Sc

Resiko tinggi infeksi

Resiko tinggi infeksi