Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang...

30
Analisa Kasus PHK PT Dirgantara Indonesia Ditinjau dari Teori Egoisme Kelompok Oleh: Kelompok 2 (Karet / Hevea Braziliensis) ARIE WIBOWO IRAWAN (P056110763.40E) BASUKI RAHMANTO (P056110803.40E) MOCHAMAD MULJANA (P056110883.40E) MUHAMMAD IQBAL (P056110893.40E) PRASETIYO (P056110923.40E) YUNIASTUTI W (P056111003.40E)

Transcript of Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang...

Page 1: Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang terlibat di dalamnya, ... PT. IPTN seperti yang dianjurkan oleh IMF, ... Melanggar HAM Mengabaikan

Analisa Kasus PHK PT Dirgantara Indonesia

Ditinjau dari Teori Egoisme Kelompok

Oleh:

Kelompok 2 (Karet / Hevea Braziliensis)

ARIE WIBOWO IRAWAN (P056110763.40E)

BASUKI RAHMANTO (P056110803.40E)

MOCHAMAD MULJANA (P056110883.40E)

MUHAMMAD IQBAL (P056110893.40E)

PRASETIYO (P056110923.40E)

YUNIASTUTI W (P056111003.40E)

Page 2: Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang terlibat di dalamnya, ... PT. IPTN seperti yang dianjurkan oleh IMF, ... Melanggar HAM Mengabaikan

Risalah Pembahasan

1. Pendahuluan

2. Tinjauan Pustaka

3. Profil Perusahaan

4. Studi Kasus

5. Pembahasan

6. Kesimpulan

Page 3: Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang terlibat di dalamnya, ... PT. IPTN seperti yang dianjurkan oleh IMF, ... Melanggar HAM Mengabaikan

Pendahuluan

Latar Belakang

Perusahaan dibentuk dalam rangka untuk menciptakan nilai tambah dan

mendapatkan keuntungan.

Sebuah bisnis terikat dengan etika.

Etika dalam bisnis mengikat semua orang yang terlibat di dalamnya, baik

secara personal maupun lembaga.

Suatu nilai dianggap baik apabila menguntungkan perusahaan.

Sebaliknya dianggap buruk apabila merugikan perusahaan.

Perusahaan sebagai lembaga yang dikelola oleh manajeman yang terdiri

beberapa orang, maka egoisme ini disebut egoisme kelompok.

Ketika perusahaan sudah tidak untung, manajemen melakukan tindakan

yang menurutnya rasional dan baik, misalnya melakukan pemutusan

hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya secara sepihak.

PT. Dirgantara Indonesia (DI), pada tahun 2002 melakuan PHK terhadap

ribuan karyawannya.

Tindakan perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah tersebut menimbulkan

konflik yang berlarut-larut.

Page 4: Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang terlibat di dalamnya, ... PT. IPTN seperti yang dianjurkan oleh IMF, ... Melanggar HAM Mengabaikan

Pendahuluan

Tujuan Penulisan

Bagaimana relevansi antara tindakan PT. Dirgantara

Indonesia dalam melakukan pemutusan hubungan kerja

dengan etika, norma bisnis dan hukum ketenagakerjaan.

Apakah tindakan pemutusan hubungan kerja oleh

manajemen PT. Dirgantara Indonesia didasarkan oleh

faktor egoisme kelompok atau ada faktor lain yang lebih

seusai dengan etika dan norma bisnis.

Apakah tindakan perlawanan yang dilakukan oleh

karyawan PT. Dirgantara Indonesia didasarkan oleh

faktor egoisme kelompok semata atau karena faktor lain

yang bersifat normatif.

Page 5: Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang terlibat di dalamnya, ... PT. IPTN seperti yang dianjurkan oleh IMF, ... Melanggar HAM Mengabaikan

Tinjauan Pustaka

Tingkah laku yg didasarkan atas dorongan

untuk keuntungan diri sendiri daripada untuk

kesejahteraan orang lain.

Kodrat manusia dalam kenyataannya secara

psikologis cenderung memilih tindakan yang

menguntungkan bagi dirinya sendiri.

Suatu faham etika normatif yang menyatakan

bahwa setiap orang wajib memilih tindakan yang

paling menguntungkan bagi dirinya sendiri.

Suatu perbuatan adalah baik jika membawa

manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan

saja satu/dua orang, melainkan masyarakat

keseluruhan.

Egoisme

Egoisme

Psikologis

Egoisme

Etis

Egoisme

Kelompok

Page 6: Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang terlibat di dalamnya, ... PT. IPTN seperti yang dianjurkan oleh IMF, ... Melanggar HAM Mengabaikan

Teori Egoisme Kelompok

Egoisme Kelompok

Pemikiran Egoisme Kelompok

Cocok dengan Ekonomis

(in group egoism) adalah egoisme yang hanya melihat kepentingan/

kenikmatan atau kebahagiaan kelompok

Teori ini cocok sekali dengan pemikiran ekonomis, karena cukup dekat

dengan Cost-Benefit Analysis

Kriteria untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah

“the greatest happiness of the greatest number”,

kebahagiaan terbesar dari jumlah orang yang terbesar

Manfaat

Manfaatnya bisa dihitung sama seperti kita menghitung untung dan rugi

atau kredit dan debet dalam konteks bisnis

Page 7: Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang terlibat di dalamnya, ... PT. IPTN seperti yang dianjurkan oleh IMF, ... Melanggar HAM Mengabaikan

Teori Egoisme Dicerahi dan Utilitarianism

Manfaat terbesar untuk paling banyak orang

2. Utilitarianism

Negosiasi untuk kepentingan bersama.

1. Egoisme Dicerahi

Prinsip dasar Utilitarianisme (The gretest happiness of the greatest number) diterapkan pada perbuatan.

Utilitarianisme aturan yang membatasi diri pada justifikasi moral

Page 8: Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang terlibat di dalamnya, ... PT. IPTN seperti yang dianjurkan oleh IMF, ... Melanggar HAM Mengabaikan

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

PHK adalah

pengakhiran

hubungan kerja

karena suatu hal

tertentu yang

mengakibatkan

berakhirnya hak dan

kewajiban antara

pekerja dan

pengusaha.

PHK

Ketentuan Hukum

PHK dapat bersifat

perdata, yaitu

mengenai

pemberitahuan,

tenggang waktu

dan saat PHK.

Page 9: Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang terlibat di dalamnya, ... PT. IPTN seperti yang dianjurkan oleh IMF, ... Melanggar HAM Mengabaikan

KUH

Perdata

KUHPerdata bab 7a bagian 5

yaitu mengenai izin untuk memutuskan

hubungan kerja.

UU No.

13/2003

UU RI No.13 Tahun 2003 Pasal 150

yang berkaitan dengan pemutusan

hubungan kerja.

Keputusan

Menteri

Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor

Kep‐150/Men/2000

tentang penyelesaian pemutusan hubungan kerja

dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan

masa kerja, dan ganti kerugian di perusahaan

menetapkan beberapa prosedur tentang pemutusan

hubungan kerja dalam suatu perusahaan.

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

Page 10: Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang terlibat di dalamnya, ... PT. IPTN seperti yang dianjurkan oleh IMF, ... Melanggar HAM Mengabaikan

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

PHK PHK oleh Putusan

Pengadilan

PHK oleh Pihak

Pengusaha

PHK oleh Pihak

Pekerja

PHK

Demi Hukum

Terjadi karena alasan tertentu yang mendesak dan penting, misalnya perusahaan pailit.

Terjadi karena keinginan dari pihak pekerja dengan alasan dan prosedur tertentu.

PHK Demi Hukum

PHK Oleh

Pihak Pekerja

PHK Oleh

Pihak Pengusaha

PHK Oleh

Putusan Pengadilan

Terjadi karena keinginan dari pihak pengusaha dengan alasan, persyaratan dan prosedur tertentu.

Terjadi dengan sendirinya misalnya karena berakhirnya waktu.

Page 11: Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang terlibat di dalamnya, ... PT. IPTN seperti yang dianjurkan oleh IMF, ... Melanggar HAM Mengabaikan

PT Dirgantara Indonesia

PT. Dirgantara Indonesia (DI) (Indonesian Aerospace Inc.) adalah

industri pesawat terbang yang pertama dan satu-satunya di Indonesia

dan di wilayah Asia Tenggara.

Perusahaan ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.

Didirikan pada 26 April 1976 dengan nama PT. Industri Pesawat

Terbang Nurtanio dan BJ Habibie sebagai Presiden Direktur.

Kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang

Nusantara (IPTN) pada 11 Oktober 1985.

Berubah nama menjadi Dirgantara Indonesia pada 24 Agustus 2000.

Tidak hanya memproduksi berbagai pesawat tetapi juga helikopter,

senjata, menyediakan pelatihan dan jasa pemeliharaan (maintenance

service) untuk mesin-mesin pesawat.

Menjadi sub-kontraktor untuk industri-industri pesawat terbang besar di

dunia seperti Boeing, Airbus, General Dynamic, Fokker dsb.

Jumlah karyawan sebelum krisis ekonomi sampai 16 ribu orang, akibat

krisis ekonomi yang melanda Indonesia, dilakukan rasionalisasi

karyawannya hingga menjadi berjumlah sekitar 4.000 orang.

Page 12: Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang terlibat di dalamnya, ... PT. IPTN seperti yang dianjurkan oleh IMF, ... Melanggar HAM Mengabaikan

PT Dirgantara Indonesia

Pada tahun 2000-an Dirgantara Indonesia mulai menunjukkan

kebangkitannya kembali, banyak pesanan dari luar negeri seperti

Thailand, Malaysia, Brunei, Korea, Filipina dan lainnya.

Dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri

Jakarta Pusat pada 4 September 2007, karena dinilai tidak mampu

membayar utang berupa kompensasi dan manfaat pensiun dan jaminan

hari tua kepada mantan karyawannya.

Namun pada tanggal 24 Oktober 2007 keputusan pailit tersebut

dibatalkan.

Tahun 2012 merupakan momen kebangkitan Dirgantara Indonesia.

Awal 2012 berhasil mengirimkan 4 pesawat CN235 pesanan Korea

Selatan.

Selain itu DI sedang berusaha menyelesaikan 3 pesawat CN 235

pesanan TNI AL, dan 24 Heli Super Puma dari EUROCOPTER.

Selain beberapa pesawat tersebut DI juga sedang menjajaki untuk

membangun pesawat C 295 (CN 235 versi jumbo) dan N 219, serta

kerja sama dengan Korea Selatan dalam membangun pesawat tempur

siluman.

Page 13: Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang terlibat di dalamnya, ... PT. IPTN seperti yang dianjurkan oleh IMF, ... Melanggar HAM Mengabaikan
Page 14: Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang terlibat di dalamnya, ... PT. IPTN seperti yang dianjurkan oleh IMF, ... Melanggar HAM Mengabaikan

Penyebab Terjadinya PHK

1998 1998

akhir 1999 2000

Krisis ekonomi,

pemerintah

terpaksa

menghentikan

investasi

tambahan

terutama dalam

kaitannya

dengan investasi

pengembangan

pesawat N250.

Inefisiensi,

merupakan

suatu industri

serba mahal

(high-cost

aircraft industry),

yang tidak

sensitif terhadap

permintaan

pasar.

Kesulitan

Likuiditas, PT

IPTN terus

mengalami

kesulitan

likuiditas dan

modal kerja

yang berdampak

pada operasi

perusahaan.

Penutupan

Perusahaan,

solusi untuk

menyelamatkan

PT. IPTN seperti

yang dianjurkan

oleh IMF, salah

satu pilihan

adalah

penutupan

perusahan.

Page 15: Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang terlibat di dalamnya, ... PT. IPTN seperti yang dianjurkan oleh IMF, ... Melanggar HAM Mengabaikan

Penyebab Terjadinya PHK

Pertimbangan 1 Pertimbangan 2 Pertimbangan 3

Apakah benar PHK merupakan benar solusi satu-satunya?

Masih ada

alternatif lain untuk

menyelamatkan

PT. Dirgantara

Indonesia

sehingga bisa

menjadi

kebanggaan untuk

generasi

mendatang.

Kerugian finansial

bagi negara akan

sangat mahal dan

investasi sumber

daya manusia

dalam bentuk

belasan ribu

pegawai yang

terdidik dan

memiliki keahlian

akan hilang.

Negara kepulauan

yang sangat luas

jelas memerlukan

industri

penerbangan dan

maritim yang

kompetitif dan

sesuai dengan

permintaan pasar.

Page 16: Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang terlibat di dalamnya, ... PT. IPTN seperti yang dianjurkan oleh IMF, ... Melanggar HAM Mengabaikan

Kronologis Kasus/ Perkara

11 Juli 2003, PT Dirgantara Indonesia ditutup merumahkan semua (9.600) karyawan.

14 Juli 2003, Menaker Jacob Nuwa Wea menyatakan tindakan merumahkan karyawan ilegal.

19 Agustus 2003, RUPSLB Dirgantara mengukuhkan SK Dirut dan menyetujui PHK 6.000 karyawan. BPPN menjadi pemilik 92,7 % saham Dirgantara.

21 Agustus 2003, Menaker minta SK Dirut dicabut.

3 Sept 2003, Ratusan karyawan Dirgantara unjuk rasa di Jakarta.

Tahun 2003

Page 17: Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang terlibat di dalamnya, ... PT. IPTN seperti yang dianjurkan oleh IMF, ... Melanggar HAM Mengabaikan

Kronologis Kasus/ Perkara

1 Okt 2003, Karyawan menerima 10-25 % gaji.

6 Okt 2003, Dirut DI mencabut SK merumahkan karyawan. Diterbitkan 2 SK baru.

7 Okt 2003, PTUN memerintahkan pencabutan SK 11 Juli.

22 Okt 2003, Karyawan DI mengajukan gugatan perdata hasil RUPS 19 Agustus 2003 serta RUPSLB 22 Agustus 2003.

4 Nov 2003, Rapat KKSK memutuskan BPPN akan menalangi pesangon karyawan.

Tahun 2003

Page 18: Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang terlibat di dalamnya, ... PT. IPTN seperti yang dianjurkan oleh IMF, ... Melanggar HAM Mengabaikan

Kronologis Kasus/ Perkara

13 Nov 2003, Sidang kabinet terbatas menyetujui PHK 6.600 karyawan.

1 Des 2003, Perundingan bipartit karyawan dan manajemen DI buntu. Depnaker mengambil alih persoalan ini.

23 Des 2003, DI tidak mampu lagi membayarkan gaji karyawan yang terkena PHK. Karyawan memblokir perusahaan.

30 Des 2003, Dirut DI menolak anjuran Menaker membayar pesangon 2 kali ketentuan UU.

Tahun 2003

Page 19: Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang terlibat di dalamnya, ... PT. IPTN seperti yang dianjurkan oleh IMF, ... Melanggar HAM Mengabaikan

Kronologis Kasus/ Perkara

13 Januari 2004, Sidang pertama perundingan karyawan dan manajemen DI di Depnaker gagal.

15 Januari 2004, Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Pusat (P4P) meminta manajemen dan karyawan DI melakukan negosiasi ulang, dan 718 karyawan setuju PHK.

29 Januari 2004, P4P meluluskan rencana PHK terhadap 6.600 karyawan.

Tahun 2004

Page 20: Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang terlibat di dalamnya, ... PT. IPTN seperti yang dianjurkan oleh IMF, ... Melanggar HAM Mengabaikan

Kronologis Kasus/ Perkara

12 Februari 2004, Serikat Pekerja Dirgantara mengajukan banding atas putusan P4P ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara.

18 Februari 2004, PTTUN mengabulkan gugatan Serikat Pekerja.

23 Februari 2004, Pesangon untuk 6.600 karyawan yang diberhentikan sebesar Rp 440 miliar, akan dibayarkan.

Tahun 2004

Page 21: Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang terlibat di dalamnya, ... PT. IPTN seperti yang dianjurkan oleh IMF, ... Melanggar HAM Mengabaikan

Pembahasan

Egoisme

Kelompok

Perusahaan Pailit dan

merumahkan semua karyawan

sebanyak 9.600 orang.

PT DI perlu diselamatkan

dengan melakukan

pembaharuan secepatnya

karena ini adalah aset nasional

dan proyek yang strategis bagi

masa depan bangsa.

Proses tersebut ilegal dan

melanggar HAM kerana

secara mendadak dan

tidak disosialisasikan

kepada karyawan.

Dewan

Direksi dan

Pemerintah

Melakukan

Pembaharuan

di PT DI

Karyawan

yang di PHK

Page 22: Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang terlibat di dalamnya, ... PT. IPTN seperti yang dianjurkan oleh IMF, ... Melanggar HAM Mengabaikan

Egoisme Kelompok Direksi

Egoisme

Kelompok

Direksi &

Pemerintah

• Krisis Moneter

Biaya Operasional Perusahaan Naik.

Perusahaan Dalam Kondisi yang Merugi.

Tidak Mampu untuk Menyelesaikan Proyek-proyek.

• Efisiensi

Memberikan kompensasi pensiun, jaminan hari tua

dan pesangon 2x gaji berdasarkan rumusan yang

sesuai ketentuan UU No.13 Tahun 2003.

• Karyawan Kontrak

Karyawan yang direkrut sesuai dengan kompetensinya

untuk proyek tertentu dan dapat bertambah seiring

denganpeningkatan volume bisnis perusahaan.

Mengurangi jumlah biaya produksi dengan melakukan

Pemutusan Hubungan kerja (PHK) massal yang sudah

sesuai prosedur.

• Kompensasi

Page 23: Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang terlibat di dalamnya, ... PT. IPTN seperti yang dianjurkan oleh IMF, ... Melanggar HAM Mengabaikan

Egoisme Kelompok Karyawan

Dampak PHK

Muncul masalah kemanusiaan,

ekonomi, sosial, keamanan, dan

lain-lain yang akan dihadapi

pekerja dan keluarganya.

Melanggar HAM

Mengabaikan hak-hak pekerja,

Melanggar Perjanjian Kerja dan

bertentangan dengan UU

Ketenagakerjaan No.13 Th 2003.

Pesangon

Tidak mendapatkan pesangon

secara penuh, terutama

kompensasi pensiun guna

menjamin kehidupan keluarga.

Tanpa Informasi

Proses PHK dimulai dengan

perumahan secara mendadak

dan tidak disosialisasikan

kepada karyawan.

Egoisme

Kelompok

Karyawan

Page 24: Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang terlibat di dalamnya, ... PT. IPTN seperti yang dianjurkan oleh IMF, ... Melanggar HAM Mengabaikan

1

4

1. Ketidakmampuan Pemerintah

Tidak adanya visi, lemahnya kepemimpinan

dan ketidakmampuan menyelesaikan masalah-

masalah konkrit di sektor riil.

2. Penghianatan Cita-cita

Penghianatan cita-cita founding father RI untuk

mendirikan industri pesawat terbang mengingat

wilayah indonesia yang luas merefleksikan

kecintaan terhadap dirgantara.

3. SDM yang Berpengalaman

Memiliki SDM yang mempunyai keahlian dan

pengalaman sebagai aset, mengingat masih

ada alternatif lain untuk menyelamatkan PT DI.

4. Perubahan Paradigma

Perubahan paradigma dari high-cost aircraft industry

menjadi competitive-cost aircraft industry. Strategi

"technology push" diubah menjadi "market pull".

Egoisme Kelompok Pembaharuan

3

2 Egoisme

Kelompok

Pembaharuan

Page 25: Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang terlibat di dalamnya, ... PT. IPTN seperti yang dianjurkan oleh IMF, ... Melanggar HAM Mengabaikan

Visi

Perush.

Proses

Audit

Re-Orientasi

Bisnis

Perubahan

Manajemen

Melakukan

restrukturisasi

hutang dan

pengurangan

beban finansial

Melakukan

reorientasi bisnis,

restrukturisasi

SDM, keuangan

dan peningkatan

kinerja perusahaan

Audit dari segi

finansial maupun

prospek masa

depan

Fokus pada produksi

spare parts dan

komponen untuk

Boeing, Airbus,

British Aerospace, dll

Mempertahankan Visi dan

Merubah Cara Kerja Perusahaan

Perubahan direksi dan komisaris dengan

kriteria, kemampuan teknis, dan dikenal

dikalangan industri penerbangan dunia

Langkah

Perubahan

Paradigma

Langkah Perubahan Paradigma

Page 26: Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang terlibat di dalamnya, ... PT. IPTN seperti yang dianjurkan oleh IMF, ... Melanggar HAM Mengabaikan

Hasil Audit Tahun 2000 - 2002

Mulai Tahun 1999 2000 2001

Peningkatan Penjualan

1999: Rp. 508 milyar

2000: Rp. 689 milyar

2001: Rp. 1,4 triliun

Jasa perangkat lunak

sistim antariksa 3 %,

Teknologi informasi 5 %

Rekayasa interior

pesawat terbang 0,5%

Penjualan

Efisiensi Kepercayaan Luar Negeri

Penurunan beban biaya produksi,

peningkatan efisiensi tenaga kerja.

Rasio penjualan per tenaga kerja:

2000: Rp. 66 juta rupiah

2001: Rp. 137 juta rupiah

Kepercayaan pelanggan luar

negeri mulai kembali meningkat,

ditandai dengan keberhasilan

memperoleh kontrak penjualan

pesawat CN 235

Laba

Perusahaan

Diversifikasi

Bisnis

Perubahan Laba

Perusahaan dari Defisit

menjadi Profit:

1999: Rp. 75 milyar (-)

2000: Rp. 73 milyar (-)

2001: Rp. 11 milyar (+)

Page 27: Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang terlibat di dalamnya, ... PT. IPTN seperti yang dianjurkan oleh IMF, ... Melanggar HAM Mengabaikan

Egoisme Dicerahi

Pesangon

Kompensasi:

- Pesangon 2x gaji

- Dana Pensiun bertahap

Pekerja Kontrak Kompensasi

Memperkerjakan kembali karyawan sebagai Pekerja Kontrak

Bagi karyawan yang tidak dikontrak akan diberikan pesangon Rp. 25 – 100 juta

Tercapainya titik temu antara Karyawan (diwakili

oleh SP-FKK) dan Direksi PT DI, setelah terjadi banyak perdebatan dalam beberapa pertemuan

Kesepakatan akhir dari kedua belah pihak, keputusan bersama ini sudah bisa dikatakan adil

baik dari segi karyawan maupun direksi. Perusahaan telah mempersiapkan dana sebesar

Rp 440 milyar untuk pesangon karyawan yang akan dibayarkan bertahap.

Page 28: Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang terlibat di dalamnya, ... PT. IPTN seperti yang dianjurkan oleh IMF, ... Melanggar HAM Mengabaikan

Kesimpulan

Egoisme Direksi

Dari kasus PT. Dirgantara Indonesia

dapat ditarik beberapa kesimpulan:

Egoisme dari Dewan

Direksi dan

Pemerintah sebagai

alasan utama dari

PHK.

Egoisme karyawan

korban PHK tercermin

dari sikap mereka yang

menolak prosedur PHK.

Egoisme

kelompok yang

Ingin

mempertahankan

dan melakukan

pembaharuan di

PT DI

1. Pembatalan

Proses Pailit oleh

MA

2. Masih bisa

Optimalisasi

Potensi Aset,

3. Kesempatan

untuk

menyelesaikan

masalah PHK

secara Damai.

Egoisme Karyawan

Egoisme Pembaharuan

Pandangan Hukum

Page 29: Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang terlibat di dalamnya, ... PT. IPTN seperti yang dianjurkan oleh IMF, ... Melanggar HAM Mengabaikan

www.themegallery.com

For Your Attention…!

Basuki Rahmanto

M. Iqbal

Page 30: Analisa Kasus PHK - Yuniastuti · PDF fileEtika dalam bisnis mengikat semua orang yang terlibat di dalamnya, ... PT. IPTN seperti yang dianjurkan oleh IMF, ... Melanggar HAM Mengabaikan