Analisa Investasi Yang Bersifat Riil
-
Upload
farizal-dyan-prayogi -
Category
Documents
-
view
20 -
download
0
Transcript of Analisa Investasi Yang Bersifat Riil
-
5/24/2018 Analisa Investasi Yang Bersifat Riil
1/9
ANALISA INVESTASI YANG BERSIFAT RIIL
Real asset investment adalah komitmen mengikatkan aset pada sektor riil.
Seperti diketahui, istilah sektor riil sering digunakan untuk menunjukan sektor
diluar keuangan, seperti perdagangan, industri, pertanian, dan lain sebagainya.
Dengan demikian, investasi pada sektor riil adalah komitmen mengikatkan aset di
luar sektor keuangan. Sebagai contoh dari riil asset investment, misalnya membeli
ruko untuk berdagang tekstil atau barang lainnya, membangun pabrik, membeli
apartemen kemudian disewakan, membeli lukisan untuk dijual kembali dan masih
banyak lagi.
Contoh analisa pada sebuah perusahaan
1. Menghitung rasioMenghitung kondisi perusahaan biasanya dilakukan dengan menggunakan
rasio-rasio keuangan. Rasio secara garis besar di bagi dalam 5 kategori
utama antara lain, yaitu : keuntungan (profitability), harga (price),
likuiditas (liquidity), daya ungkit (leverage), dan efisiensi.
a. Rasio laba terhadap saham beredar (EPS)
EPS = Keuntungan bersih / Jumlah saham beredar
Rasio adalah digunakan untuk mengukur suatu tingkat keuntungan
dari perusahaan. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai pada
kwartal yang sama pada tahun sebelumnya untuk menggambarkan
pertumbuhan tingkat keuntungan perusahaan. Hasil perhitungan rasio
ini dapat digunakan untuk memperkirakan kenaikan ataupun
penurunan harga saham suatu perusahaan dibursa saham.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bursa_sahamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bursa_saham -
5/24/2018 Analisa Investasi Yang Bersifat Riil
2/9
b. Rasio pertumbuhan EPSDiperoleh dengan memperbandingkan nilai rasio laba terhadap
saham beredar (EPS)pada tahun berjalan dengan nilai EPS pada
kwartal yang sama pada tahun sebelumnya untuk menggambarkan
pertumbuhan tingkat keuntungan perusahaan. Hasil perhitungan rasio
ini dapat digunakan untuk memperkirakan kenaikan ataupun
penurunan harga saham suatu perusahaan dibursa saham.
c. Rasio harga saham terhadap laba perlembar saham
P/E Ratio = Harga saham / EPS
Biasa juga disebut denganP/E Ratio yang dihitung dengan cara
membagi harga saham dengan keuntungan perlembar saham. Rasio ini
digunakan untuk membandingkan suatu perusahaan denganP/E
Ratiorata-rata dari perusahaan dalam kelompok industri sejenis.
d. Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba perseroan (PEGratio)
PEG Ratio = P/E ratio / pertumbuhan tahunan EPS
Semakin rendah PEG Ratio suatu perusahaan maka berarti harga
sahamnya adalah dibawah harga semestinya ( undervalued) dan
perusahaan memiliki rasio pertumbuhan EPS yang tinggi. Misalnya
suatu perusahaan dengan pertumbuhan EPS sebesar 21.5% dengan
P/E Ratio sebesar 37.3% maka PEG Ratio nya adalah 37.3/21.5=1.73.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bursa_sahamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bursa_saham -
5/24/2018 Analisa Investasi Yang Bersifat Riil
3/9
e. Rasio harga saham terhadap penjualan (P/S ratio)P/S Ratio = Harga saham / penjualan per lembar saham
Rasio ini biasanya digunakan untuk menilai suatu perusahaan yang
masih baru atau belum mendapatkan keuntungan dimana rasio ini.
Semakin rendahP/S ratiosuatu perusahaan dibandingkan dengan
perusahaan lain dalam kelompok industri yang sejenis menunjukkan
semakin bagus perusahaan tersebut.
f. Rasio harga saham terhadap nilai buku (PB/V Ratio)
PB/V Ratio = Harga saham / (total harta - total hutang)
Semakin rendah PB/V rasionya berarti harga saham tersebut murah
atau berada dibawah harga sebenarnya, namun hal ini juga dapat
berarti ada sesuatu yang merupakan kesalahan mendasar pada
perusahaan tersebut.
Misalnya perusahaan XXX memiliki harta sebesar Rp. 100 milyar
dan hutangnya sebesar Rp. 70 milyar maka nilai buku perusahan
tersebut adalah Rp. 30 milyar dan apabila saham yang beredar 500
juta maka berarti setiap saham mewakili Rp. 600 nilai buku, dengan
harga perlembar saham sebesar Rp. 1.200 maka berarti PB/V rasio
perusahaan tersebut adalah 1.200/600 = 2.
-
5/24/2018 Analisa Investasi Yang Bersifat Riil
4/9
g. Rasio hutang perseroanDebt Ratio = Total Utang / Total Aset
Rasio ini mengukur seberapa banyak aset yang dibiayai oleh
hutang. Misalnya, rasio hutang 30 % artinya bahwa 30% dari aset
dibiayai oleh hutang.
Rasio hutang bisa berarti buruk pada situasi ekonomi sulit dan suku
bunga tinggi, dimana perusahaan yang memiliki debt rasio yang tinggi
dapat mengalami masalah keuangan, namun selama ekonomi baik dan
suku bunga rendah maka dapat meningkatkan keuntungan.
Margin pendapatan bersih
Margin pendapatan bersih= Pendapatan bersih / Total penjualan
Net profit margin adalah rasio tingkat profitabilitas yang dihitung
dengan cara membagi keuntungan bersih dengan total penjualan Rasio
ini menunjukan keuntungan bersih dengan total penjualan yang di
peroleh dari setiap penjualan.
Perputaran inventaris
Perputaran inventaris=Biaya barang yang terjual /Inventaris
Inventory turnover adalah rasio efisiensi yang dihitung dengan
membagi biaya barang yang terjual dengan inventaris, yang
menunjukkan seberapa efisien perusahaan mengatur inventarisnya,
yaitu berapa kali perputaran inventaris selama satu tahun. Jenis rasio
ini sangat bergantung pada jenis industri di mana perusahaan berada.
Sebagai contoh, toko kue akan mempunyai tingkat perputaran yang
jauh lebih tinggi daripada pabrik pesawat. Sehingga yang perlu
diperhatikan adalah membandingkan hasil yang diperoleh dengan
rasio dari perusahaan-perusahaan yang lain dalam industri yang
sejenis.
-
5/24/2018 Analisa Investasi Yang Bersifat Riil
5/9
2. Analisis fundamental untuk pasar uangAnalisis fundamental memberi pengaruh kepada trend perubahan
harga (arah dari harga suatu mata uang secara keseluruhan) yang lebih
banyak dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan yang dilakukan
pemerintah (otoritas moneter) ataupun data-data yang dirilis oleh
berbagai sumber maupun berita-berita tertentu yang belum pasti
kebenarannya (market sentiment and market rumors).
a. Kategori faktor fundamentalFaktor-faktor fundamental yang sifatnya luas dan kompleks
tersebut dapat dikelompokkan ke dalam empat kategori besar, yaitu :
1. Faktor politik sebagai salah satu alat indikator untuk memprediksipergerakan nilai tukar, sangat sulit untuk diketahui timing/waktu
terjadinya secara pasti dan untuk ditentukan dampaknya terhadap
fluktuasi nilai tukar. Ada kalanya suatu perkembangan politik berdampak
pada pergerakan nilai tukar, namun ada kalanya tidak membawa dampak
apa pun terhadap pergerakan nilai tukar.
2. Faktor keuangan sangat penting dalam melakukan Analisis Fundamental.Adanya perubahan dalam kebijakan moneter dan fiskal yang diterapkan
oleh pemerintah, terutama dalam hal kebijakan yang menyangkut
perubahan tingkat suku bunga, akan membawa dampak signifikan
terhadap perubahan dalam fundamental ekonomi. Perubahan kebijakan ini
juga memengaruhi nilai mata uang. Tingkat suku bunga adalah penentu
untama nilai tukar suatu mata uang selain indikator lainnya seperti jumlahuang yang beredar. Aturan umum mengenai kebijakan tingkat suku bunga
tingkat suku bunga ini adalah semakin tinggi tingkat suku bunga semakin
kuat nilai tukar mata uang. Namun, kadang kala terdapat salah pegertian
bahwa kenaikan tingkat uku bunga secara otomatis akan memicu
menguatnya nilai tukar maa uang domentik. Perhatian terhadap suku
bunga ini terutama harus dipusatkan pada tingkat suku bunga riil, bukan
-
5/24/2018 Analisa Investasi Yang Bersifat Riil
6/9
pada tingkat suku bunga nominal. Ini karena perhitungan tingkat suku
bunga riil telah menyertakan variabel tingkat inflasi di dalamnya.
3. Faktor Eksternal dapat membawa perubahan yang sangat signifikanterhadap nilai tukar suatu negara. Perubahan ekonomi yang terjadi dalam
suatu negara dapat membawa dampak (regional effect) bagi
perekonomian negara-negara lain yang terdapat dalam kawasan yang
sama. Dalam era global asset allocation, arus portofolio modal tidak lagi
mengenal batas-batas wilayah negara. para fund manager, investor, dan
hedge funds yang melakukan investasi secara global, sangat mencermati
perubahan ekonomi, bukan hanya dalam lingkup satu negara, melainkan
juga meluas hingga ke dalam lingkup satu kawasan/regional tertentu.
4. Faktor ekonomi : indikator ekonomi adalah salah satu faktor yang tidakdapat dipisahkan dan merupakan bagian penting dari keseluruhan faktor
fundamental itu sendiri. Indikator-indikator ekonomi yang sering
digunakan dalam analisa fundamental, yaitu :
Produk nasional bruto (PNB) adalah total produksi barang dan jasayang diproduksi oleh penduduk negara tersebut baik yang bertempat
tinggal/ berdomisili di dalam negeri maupun yang berada di luar
negeri dalam suatu periode tertentu.
Produksi domestik bruto (PDB) adalah penjumlahan seluruh barangdan jasa yang diproduksi oleh suatu negara baik oleh perusahaan
dalam negeri maupun oleh perusahaan asing yang beroperasi di dalam
negara tersebut pada suatu waktu/ periode tertentu. Tingkat inflasi : Salah satu cara pemerintah dalam menanggulangi
inflasi adalah dengan melakukan kebijakan menaikkan tingkat suku
bunga. Penggunaan tingkat inflasi sebagai salah satu indikator
fundamental ekonomi adalah untuk mencerminkan tingkat PDB dan
PNB ke dalam nilai yang sebenarnya. Nilai GDP dan GNP riil
merupakan indikator yang sangat penting bagi seoranginvestor dalam
membandingkan peluang dan risiko investasinya di mancanegara.
http://id.wikipedia.org/wiki/Investorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Investor -
5/24/2018 Analisa Investasi Yang Bersifat Riil
7/9
Indikator-indikator inflasi yang biasanya digunakan oleh para
investor:
Indeks harga produksi atauProducer Price Index (PPI)adalah indeksyang mengukur rata-rata perubahan harga yang di terima oleh
produsen domestic untuk setiap output yang dihasilkan dalam setiap
tingkat proses produksi. Data PPI dikumpulkan dari berbagai sektor
ekonomi terutama dari sektor manufaktur, pertambangan, dan
pertanian.
Indeks harga konsumen atau Consumer Price Index (CPI)adalahdigunakan untuk mengukur rata-rata perubahan harga eceran dari
sekelompok barang dan jasa tertentu. Index CPI dan PPI digunakan
oleh seorang Trader sebagai indikator untuk mengukur tingkat inflasi
yang terjadi.
Neraca pembayaran atau balance of paymentadalah suatu neraca yangterdiri dari keseluruhan aktivitas transaksi perekonomian internasional
suatunegara, baik yang bersifat komersial maupun finansial, dengan
negara lain pada suatu periode tertentu. Neraca pembayaran ini
mencerminkan seluruh transaksi antarapenduduk,pemerintah, dan
pengusaha dalam negeri dan pihak luar negeri, seperti transaksi expor
dan impor,investasiportofolio,transaksi antarBank Sentral,dan lain-
lain. Dengan adanya neraca pembayaran ini kita mengetahui kapan
suatu negara mengalami surplus maupun defisit. Secara garis besar
Balance of Payment dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
Neraca perdagangan yang merupakan selisih antara total ekspor danimpor barang, jasa, dan transfer. Dalam perhitungannya, neraca
perdagangan ini tidak mencakup transaksi-transaksi asset finansial dan
kewajiban (hutang). Data ini merupakan indikator tren perdagangan
luar negeri yang merupakan aliran bersih dari
totalekspor danimporbarang dan jasa sebagai penerimaan atau
penghasilan. Dengan adanya transaksi ekspor maka akan diterima
http://id.wikipedia.org/wiki/Negarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendudukhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Investasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Portofoliohttp://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Sentralhttp://id.wikipedia.org/wiki/Eksporhttp://id.wikipedia.org/wiki/Imporhttp://id.wikipedia.org/wiki/Imporhttp://id.wikipedia.org/wiki/Eksporhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Sentralhttp://id.wikipedia.org/wiki/Portofoliohttp://id.wikipedia.org/wiki/Investasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendudukhttp://id.wikipedia.org/wiki/Negara -
5/24/2018 Analisa Investasi Yang Bersifat Riil
8/9
sejumlah uang yang nantinya akan menambah permintaan terhadap
mata uang negara eksportir. Begitu pula sebaliknya pada impor barang
dan jasa dimana sejumlah uang harus dikeluarkan guna membayar
barang dan jasa yang kita impor, hal ini akan menambah penawaran
akan mata uang negara importir.
Aliran Modal yaitu investasi langsung dan investasi tidak langsung,dimana pada investasi langsung, investor dari luar negeri melakukan
penanaman modal dalam aset riil misalnya saja membangun pabrik,
gedung perkantoran dll.Investasi ini biasanya bersifat jangka panjang.
Sedangkan investasi tidak langsung dapat kita temui di dalam investasi
instrument keuangan. Misalnya seorang investor melakukan pembelian
saham atau obligasi di bursa Indonesia. Maka investor tersebut harus
menukarkan mata uangnya ke rupiah supaya dapat membeli saham
ataupun obligasi di Indonesia.
Tingkat pengangguran adalah suatu indikator yang dapat memberikangambaran tentang kondisi rill berbagai sektor ekonomi. Indikator ini
dapet dijadikan alat untuk menganalisa sehat/tidaknya perekonomian
suatu negara. Apabila perekonomian berada dalam kondisi baik maka
akan tercapai tingkat pengangguran yang rendah. Tetapi jika
perekonomian dalam keadaan lesu maka tingkat pengangguran pun
meningkat.
Kursvaluta asing adalah nilai perbandingan atau bisa juga disebutnilai tukar antara suatu mata uang terhadap mata uang lainnya. Kurs
ini biasanya digunakan sebagai indikator utama untuk melihat
kekuatan ekonomi ataupun tingkat kestabilan perekonomian suatu
Negara. Jika kurs mata uang negara tersebut tidak stabil maka dapat
dikatakan bahwa perekonomian negara tersebut tidak baik atau sedang
mengalami krisis ekonomi. Untuk itu perlu bagi suatu Negara untuk
memiliki mata uang yang stabil agar perekonomian negara tersebut
dapat berjalan dengan lancar dan membentuk suatu tren pertumbuhan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Valuta_asinghttp://id.wikipedia.org/wiki/Valuta_asing -
5/24/2018 Analisa Investasi Yang Bersifat Riil
9/9
PSNCR - Public Sector Net Cash Requirement atau kebutuhan tunaisektor publik yaitu jumlah uang yang harus dipinjam pemerintah untuk
membiayai pengeluaran-pengeluarannya. Sebab pemerintah seringkali
mengeluarkan lebih dari yang mereka terima dari penerimaan pajak,
dan satu-satunya cara untuk menambah kekurangannya adalah dari
meminjam.
KESIMPULAN
Setiap aspek kehidupan mempunyai efek terhadap naik turunnyanilai dari keuntungan investasi yang didapatkan. Oleh karena itu pilih
jenis investasi yang sesuai dengan kekuatan finansial perusahaan serta
kemampuan dalam menyerap serta mengelola informasi agar bisa
membuat beberapa keuntungan jangka panjang. Ada beberapa cara
untuk menganalis kondisi perusahaan yang bergerak di sektor riil
seperti Rasio laba terhadap saham beredar (EPS).
Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba perseroan(PEG ratio), Rasio harga saham terhadap penjualan (P/S ratio),
Rasio harga saham terhadap nilai buku (PB/V Ratio), Rasio
hutang perseroan, Margin pendapatan bersih, Perputaran
inventaris.
Faktor fundamental untuk analisa pasar uang dipengaruhi oleh
faktor politik, faktor keuangan, faktor eksternal dan faktor ekonomi yg
terdiri dari PNB, PDB, tingkat inflasi.