analisa harmonisa

download analisa harmonisa

of 101

Transcript of analisa harmonisa

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    1/101

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    2/101

    AnalisisAnalisis HarmonisaHarmonisa

    Oleh: Sudaryatno Sudirham

    Open Course

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    3/101

    Penyediaan energi listrik pada umumnya dilakukan denganmenggunakan sumber tegangan berbentuk gelombang sinus. Arus yang

    mengalir diharapkan juga berbentuk gelombang sinus pula.

    Pengantar

    Namun perkembangan teknologi yang terjadi di sisibeban membuat arus beban tidak lagi berbentuk

    gelombang sinus.

    Bentuk-bentuk gelombang arus ataupun tegangan yangtidak berbentuk sinus, namun tetap periodik, tersusun darigelombang-gelombang sinus dengan berbagai frekuensi;bentuk gelombang ini tersusun dari harmonisa-harmonisa

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    4/101

    Sinyal Nonsinus

    Pembebanan Non Linier

    Tinjauan Di Kawasan Fasor

    Dampak Harmonisa Pada Piranti

    Harmonisa Pada Sistem Tiga Fasa

    Cakupan Bahasan

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    5/101

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    6/101

    Kita akan menggunakan istilah sinyal nonsinus untukmenyebut secara umum sinyal periodik yang tidak

    berbentuk sinus. Kita sudah mengenal bentuk gelombangseperti ini misalnya bentuk gelombang gigi gergaji dan

    sebagainya, namun dalam istilah ini kita masukkan pulapengertian sinus terdistorsi yang terjadi di sistem tenaga

    Sinyal Nonsinus

    Apabila persamaan sinyal nonsinus diketahui, tidaklah terlalu sulit

    mencari spektrum amplitudo dan spektrum sudut fasa

    Apabila persamaan sinyal nonsinus sulit dtentukan, makakita menentukan spektrum amplitudo sinyal dengan

    pendekatan numerik

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    7/101

    Pendekatan Numerik

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    8/101

    Sinyal Nonsinus, Pendekatan Numerik

    [ ] ++= )2sin()2cos()( 000 t nf bt nf aat f nn

    [ ] )cos()(1

    022

    0

    =++=

    nnnn t nbaat f

    n

    nn a

    b=tan

    Jika f (t ) adalah fungsi periodik yang memenuhi persyaratan Dirichlet, maka f (t ) dapat dinyatakan sebagai deret Fourier:

    =2/

    2/0

    00

    0

    )(1 T

    T dt t y

    T a

    >=2/

    2/ 00

    0

    0

    0 ; )sin()(2 T

    T n ndt t nt y

    T b

    0 ; )cos()(2 2/

    2/0

    0

    0

    0

    >=

    ndt t nt y

    T a

    T

    T n

    dengan Koefisien Fourier

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    9/101

    Sinyal Nonsinus, Pendekatan Numerik

    Pendekatan Numerik Spektrum Sinyal Nonsinus

    =2/

    2/0

    00

    0

    )(1 T

    T dt t y

    T

    a

    Koefisien Fourier

    luas bidang yang dibatasi oleh kurva y(t )dengan sumbu- t dalam rentang satu perioda

    luas bidang yang dibatasi oleh kurvadengan sumbu- t dalam

    rentang satu perioda)cos()( 0 t nt y

    luas bidang yang dibatasi oleh kurva

    dengan sumbu- t dalamrentang satu perioda)sin()(

    0t nt y >=2/

    2/ 00

    0

    0 0 ; )sin()(2 T

    T n ndt t nt yT b

    0 ; )cos()(2 2/

    2/ 00

    0

    0

    >= ndt t nt yT aT

    T n

    Dengan penafsiran bentuk integral sebagailuas bidang, setiap bentuk sinyal periodik

    dapat dicari koefisien Fourier-nya, yangberarti pula dapat ditentukan spektrumnya

    Dalam praktik, sinyal nonsinus diukur dengan menggunakanalat ukur elektronik yang dapat menunjukkan langsungspektrum amplitudo dari sinyal nonsinus yang diukur

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    10/101

    Sinyal Nonsinus, Pendekatan Numerik

    -200

    -150

    -100

    -50

    0

    50

    100

    150

    200

    0 0,002 0,004 0,006 0,008 0,01 0,012 0,014 0,016 0,018 0,02

    y[volt]

    t [detik]

    CONTOH-1.1.

    -0,7829,92 Ampli-3, 3

    1,57150,05 Ampli-1, 1

    21,1321,18a 3, b3

    150,050,36a 1, b1

    19,90a 0

    0,211-0,2121,5010,0040,398Jumlah Lk

    -0,0010,014-0,0010,0140,014500,02

    -0,0010,0030,0000,0030,003200,0196

    0,005-0,0030,002-0,006-0,006-50,0192

    :::::::

    0,0350,0250,0140,0420,0441200,0012

    0,0190,0290,0070,0340,0351000,0008

    0,0060,0240,0020,0250,025750,0004

    500

    Lkb3Lka 3Lkb1Lka 1Lka 0 Ak t

    Harmonisa ke-3Fundamental

    f 0 = 1/ T 0 = 50 HzKomp.searah

    T 0 = 0,02 st k = 0,0004 s

    Analisis Harmonisa Sinyal Nonsinus pada Contoh

    78,0)18,21/13,21(tan

    92,2913,21)18,21( 13,21;18,21

    57,1)36,0/05,150(tan

    05,15005,15036,0 05,150 ;36,0

    90,19

    13

    22333

    11

    22111

    0

    ==

    =+===

    ===+===

    =

    Aba

    Aba

    a

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    11/101

    Elemen Linier dan

    Sinyal Non-sinus

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    12/101

    Sinyal Nonsinus, Elemen Linier Dan Sinyal Nonsinus

    CONTOH-1.2.Satu kapasitor C = 30 F mendapatkan tegangan nonsinuspada frekuensi f = 50 Hz

    dt dv

    C iC =

    )5,15sin(10)2,03sin(20)5,0sin(100 ++++= t t t vC { }

    A )5,15cos(50

    )2,03cos(60)5,0cos(100

    )5,15sin(10)2,03sin(20)5,0sin(100

    ++

    ++=

    ++++=

    t C

    t C t C dt

    t t t d C iC

    detik

    [V] vC

    iC

    -150

    -100

    -50

    0

    50

    100

    150

    0 0.005 0.01 0.015 0.02

    [A]

    5

    2,5

    0

    52,5

    Relasi tegangan-arus elemen-elemen linier berlaku pulauntuk sinyal nonsinus.

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    13/101

    Sinyal Nonsinus, Elemen Linier dengan Sinyal Nonsinus

    Nilai Rata-Rata = T

    rr dt t yT Y 00 )(1

    Nilai Efektif = T

    rms dt t yT Y

    0

    2

    0)(

    1

    Untuk sinyal sinyal nonsinus

    =++=

    100 )sin()(

    nnmn t nY Y t y

    ++=

    =

    T

    nnmnrms dt t nY Y T

    Y 0

    2

    100

    0)sin(

    1

    ++=

    =

    T

    nnmnrms dt t nY Y T

    Y 0

    2

    100

    0

    2 )sin(1

    =

    +++=1

    0 022

    0

    20

    2 )(sin1

    .............1

    n

    T

    nnm

    t rms dt t nY

    T

    dt Y

    T

    Y

    =+=

    1

    220

    2

    nnrmsrms Y Y Y

    bernilai nol

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    14/101

    =

    +=1

    220

    2

    nnrmsrms Y Y Y

    =++=

    2

    220

    21

    2

    nnrmsrmsrms Y Y Y Y

    2hrmsY

    221

    2hrmsrmsrms Y Y Y +=

    Kwadrat nilai rmsharmonisa total

    Kwadrat nilai rmskomponen fundamental

    Kwadrat nilai rmssinyal nonsinus

    Sinyal Nonsinus, Elemen Linier dengan Sinyal Nonsinus

    Di sini sinyal nonsinusdipandang sebagai terdiri

    dari 2 komponen yaitu:komponen fundamental

    dankomponen harmonisa total

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    15/101

    Contoh-1.3.

    T 0= 0,05 s

    200 V

    t

    v

    V 7sin909,06sin061,15sin273,1

    4sin592,13sin122,22sin183,3sin366,610)(

    000

    0000

    t t t

    t t t t t v

    =

    V 5,42

    366,61 =rmsV

    V 7,10

    2

    909,0

    2

    061,1

    2

    273,1

    2

    592,1

    2

    122,2

    2

    183,310

    2222222 ++++++=hrmsV

    V6,117,105,4 22221 +=+= hrmsrmsrms V V V

    Uraian suatu sinyal gigi gergaji sampai harmonisa ke-7 adalah:

    Maka:

    Nilai efektif komponenfundamental

    Sinyal Nonsinus, Elemen Linier dengan Sinyal Nonsinus

    fundamentalharmonisa total

    Nilai efektif komponenharmonisa total Nilai efektif sinyal nonsinus Nilai efektif harmonisa jauh lebih

    tinggi dari nilai efektif fundamental

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    16/101

    Contoh-1.4. Uraian dari penyearahan setengah gelombang arus sinusA sin 0t i = sampai dengan harmonisa ke-10 adalah

    A 354,02

    5,01 ==rms I

    A5430,2

    007,0201,0

    2018,0

    2042,0

    2212,0318,0

    222222 =+++++=hrms I

    A5,0354,0354,0 22221 +=+= hrmsrmsrms I I I

    A )10cos(007.0)8cos(010.0)6cos(018,0

    )4cos(042,0)2cos(212,0)57,1cos(5,0318,0)(

    000

    000

    t t t

    t t t t i

    +++

    +++=

    Pada penyearahan setengah gelombang nilai efektif komponenfundamental sama dengan nilai efektif komponen harmonisanya

    Sinyal Nonsinus, Elemen Linier dengan Sinyal Nonsinus

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    17/101

    t v = sin2001 t v = 15sin2015 pada frekuensi 50 Hz.

    Tegangan pada sebuah kapasitor 20 F terdiri dari duakomponen, yaitu komponen fundamental dan harmonisa ke-15

    t t dt dvi === 100cos257,1100cos1002001020/1020 6161

    A 89,02

    257,11 ==rms I

    t t dt dvi ===

    1500cos885,11500sin1500201020/10206

    156

    15

    A 33,12

    885,115 ==rms I

    A 60,133,189,0 2221521 =+=+= rmsrmsrms I I I

    Contoh-1.5.

    Sinyal Nonsinus, Elemen Linier dengan Sinyal Nonsinus

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    18/101

    -4

    -3

    -2

    -1

    0

    1

    2

    3

    4

    0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 detik

    A i1i i15

    Arus kapasitor i berupa arus berfrekuensi harmonisake-15 yang berosilasi pada frkuensi fundamental

    Sinyal Nonsinus, Elemen Linier dengan Sinyal Nonsinus

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    19/101

    A3sin2,0sin2 t t i +=

    V 3cos3,0cos3sin20sin200 t t t t dt di

    LiRvvv L R +++=+=+=

    -600

    -400

    -200

    0

    200

    400

    600

    0 0.005 0.01 0.015 0.02

    2

    4

    0

    2

    4

    AV

    detik

    v

    i

    A 42,122,0

    22

    222321 =+=+= rmsrmsrms I I I

    V 2722

    )3,0(22

    202

    2002222

    =+++=rmsV

    Contoh-1.6.

    Pada sinyal nonsinus,bentuk kurva tegangan

    kapasitor berbeda denganbentuk kurva arusnya.

    Pada sinyal sinus hanyaberbeda sudut fasanya.

    Sinyal Nonsinus, Elemen Linier dengan Sinyal Nonsinus

    0,5 H

    100 i

    v R v Lv

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    20/101

    Daya Pada Sinyal Nonsinus

    Pengertian daya nyata dan daya reaktif pada sinyal sinus berlakupula pada sinyal nonsinus

    Daya nyata memberikan transfer energi netto, sedangkan dayareaktif tidak memberikan transfer energi netto

    Jika resistor R b menerima arus berbentuk gelombang nonsinus

    h Rb iii += 122

    12

    hrmsrms Rbrms I I I +=

    bhrmsbrmsb Rbrms Rb R I R I R I P 22

    12 +==

    Daya nyata yang diterima oleh R b adalah

    arus efektifnya adalah

    Relasi ini tetap berlaku sekiranya resistor ini terhubung seri denganinduktansi, karena dalam bubungan seri tersebut daya nyata

    diserap oleh resistor, sementara induktor menyerap daya reaktif.

    Sinyal Nonsinus, Elemen Linier dengan Sinyal Nonsinus

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    21/101

    Contoh-1.7.

    Sinyal Nonsinus, Elemen Linier dengan Sinyal Nonsinus

    A3sin2,0sin2 t t i +=0,5 H

    100 i

    v R v Lv

    A 42,1=rms I (contoh-1.6.)

    W202100)42,1( 22 === R I P rms R

    P rata2 = 202 W

    p = vi p R = i2 R = v Ri R

    -400

    -200

    0

    200

    400

    600

    0 0.005 0.01 0.015 0.02

    W

    detik

    (kurva daya yangdiserap R, selalu positif )

    (kurva daya masuk ke rangkaian,kadang positif kadang negatif)

    daya negatif = diberikanoleh rangkaian(daya reaktif)

    daya positif = masukke rangkaian

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    22/101

    Sinyal Nonsinus, Elemen Linier dengan Sinyal Nonsinus

    Contoh-1.8.

    100 50 F

    i s

    t t v += 3sin10sin100

    t t v

    i R +== 3sin1,0sin

    ( )t t dt dv

    C iC +== 3cos30cos1001050 6

    t t t t i s +++= 3cos0015.0cos005,03sin1,0sin

    A 71,021,0

    21 22 =+= Rrms I W5010071,0 2 == R P

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    23/101

    Resonansi

    Sinyal Nonsinus, Elemen Linier dengan Sinyal Nonsinus

    Karena sinyal nonsinus mengandung harmonisa denganberbagai macam frekuensi, maka ada kemungkinan salah

    satu frekuensi harmonisa bertepatan dengan frekuensi

    resonansi dari rangkaian

    Frekuensi resonansi LC r

    1=

    4,2828105025,0

    116 =

    == LC r

    CONTOH-1.9. Generator 50 Hz dengan induktansi internal 0,025 H mencatudaya melalui kabel yang memiliki kapasitansi total sebesar 5 F

    Frekuensi resonansi

    Hz 4502

    4,2828 =

    =r f

    Inilah frekuensi harmonisa ke-9

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    24/101

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    25/101

    Tinjauan Sisi BebanDan

    Sisi Sumber

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    26/101

    Pembebanan Non-Linier, Tinjauan di Sisi Beban dan Sisi Sumber

    Tinjauan Di Sisi Beban

    inonsinus

    Rb

    v s +

    p.i. R s

    Tegangan sumber sinusoidal

    Piranti pengubah

    arus membuat arustidak sinusoidal

    h Rb iii += 1

    )sin( 1011 += t I i m =

    ++=k

    nnnmh t n I I i

    200 )sin(

    bhrmsbrms Rb R I R I P 22

    1 +=

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    27/101

    Tinjauan Di Sisi Sumber inonsinus

    Rb

    v s +

    p.i. R s

    Tegangan sumber sinusoidal

    Piranti pengubah

    arus membuat arustidak sinusoidal

    ( )

    ++++=

    =

    =

    k

    n

    nn s s

    s s s

    t n I I t V t I t V

    t it v p

    2

    0001010 )sin(sin)sin()sin(

    )()(

    )2cos(2

    cos2 10

    11

    11 += t

    I V I V p s s s [ ]

    =++=

    20000 sin)sin(sin

    nnn s s sh t t n I V t I V p

    nilai rata-rata nol nilai rata-rata nol

    tidak memberikan transfer energi netto

    memberikan transfer energi netto

    sh s s p p p += 1

    Pembebanan Non-Linier, Tinjauan di Sisi Beban dan Sisi Sumber

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    28/101

    sh s s p p p += 1

    memberikan transfer energi netto

    1111

    1 coscos2== rms srms s s I V

    I V P

    tidak memberikan transfer energi netto

    Daya reaktif

    beda susut fasa antara v s dan i1

    P s 1 haruslah diserap oleh R b dan R s

    v s

    inonsinus

    Rb+

    p.i. R s

    Pembebanan Non-Linier, Tinjauan di Sisi Beban dan Sisi Sumber

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    29/101

    Contoh-2.1.

    v s Rsinusoidal

    i R

    v si si R

    p R0

    0 90 180 270 360 450 540 630 720

    V s

    V s

    v s

    p R p R t [o]

    Resistor menyerap daya hanya dalam selangdimana ada tegangan dan ada arus

    Pembebanan Non-Linier, Tinjauan di Sisi Beban dan Sisi Sumber

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    30/101

    Contoh-2.2.ib

    V sin380 0 t v s = 3,8

    A 1008,3

    380 ==maks

    I A )6cos(8,1)4cos(2,4

    )2cos(2,21)57,1cos(508,31)(

    00

    00

    ++

    ++=

    t t

    t t t i

    A; 31,3528,1

    22,4

    22,218,31

    A;2

    50

    2222

    1

    =+++=

    =

    bhrms

    rmsb

    I

    I

    )kW 5,9W9488

    8,32212

    =+== bhrmsrmsbbrms I I R I P

    t t ii Rb s 0011 sin50)57,1cos(50 ===

    A 2/501 = srms I

    kW 5,92

    50

    2

    380rms1rms1 === s s s I V P

    Pembebanan Non-Linier, Tinjauan di Sisi Beban dan Sisi Sumber

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    31/101

    t [det]

    W p s0

    p s1

    p sh2

    -15000

    -10000-5000

    0

    500010000

    1500020000

    0 0.005 0.01 0.015 0.02

    Kurva daya komponen fundamental selalu positif

    Kurva daya komponen searah,sinusoidal, nilai rata-rata nol

    Kurva daya komponen harmonisamulai harmonisa ke-2, simetris

    terhadap sumbu t , nilai rata-rata nol

    Pembebanan Non-Linier, Tinjauan di Sisi Beban dan Sisi Sumber

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    32/101

    Perambatan Harmonisa

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    33/101

    Pembebanan Non-Linier, Perambatan Harmonisa

    Perambatan Harmonisa

    Rb Ra

    ia ib = ib1+ibh

    i s

    R s

    A

    B

    t V v sm s 0sin =

    )( 1 bhba s

    a s s

    a s

    a A ii R R

    R Rv

    R R R

    v ++

    +

    =

    )( 1 bhba s

    s

    a s

    s

    a

    Aa ii R R

    R

    R R

    v

    Rv

    i ++

    +

    ==

    )(

    )()(

    1

    11

    bhba s

    a

    a s

    s

    bhbbhba s

    s

    a s

    s

    ba s

    ii R R

    R R R

    v

    iiii R R

    R

    R R

    viii

    +

    ++

    +=

    ++++

    +

    =+=

    Semua piranti yang terhubung ke titik A,yaitu titik bersama, terpengaruh oleh

    adanya beban non-linier

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    34/101

    Ukuran DistorsiHarmonisa

    P b b N Li i

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    35/101

    Ukuran Distorsi Harmonisa

    Pembebanan Non-Linier, Ukuran Distorsi Harmonisa

    Crest Factor efektif nilai

    puncaknilai = factor crest

    Total Harmonic Distortion (THD)

    Untuk teganganrms

    hrmsV V

    V THD

    1=

    Untuk arusrms

    hrms I I

    I THD

    1=

    P b b N Li i k

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    36/101

    CONTOH-2.3. ibV sin380 0 t v s = 3,8

    A 1008,3380

    ==maks I A )6cos(8,1)4cos(2,4 )2cos(2,21)57,1cos(508,31

    )(00

    00

    ++++

    = t t t t

    t i

    A31,3528,1

    22,4

    22,21

    8,31

    A;2

    50

    2222

    1

    =+++=

    =

    bhrms

    rmsb

    I

    I

    A 7,4931,352/50 22 =+=rms I

    Crest factor 22,49100

    .. == f c

    THD I 12/5031,35

    1==

    rms

    hrms I I

    I THD atau 100%

    Crest factor dan THD tergantung bentuk dan tidak tergantung dari nilai arus

    Pembebanan Non-Linier, Ukuran Distorsi Harmonisa

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    37/101

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    38/101

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    39/101

    Fasor dan Impedansi

    Fasor dan Impedansi

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    40/101

    Fasor dan Impedansi

    Fasor digunakan untuk menyatakankan sinyal sinus. Dengan fasor, dapatdihindari operasi diferensial dan integral dalam analisis rangkaian listrikyang mengandung elemen-elemen dinamis. Fasor diturunkan dengananggapan bahwa seluruh bagian rangkaian memiliki frekuensi sama

    Sinyal non-sinus terbangun dari sinyal-sinyal sinus denganberbagai frekuensi. Oleh karena itu satu sinyal non-sinus

    tidak dapat diwakili oleh hanya satu fasor

    Setiap komponen harmonisa memiliki fasor sendiri, berbedaamplitudo dan sudut fasa dari komponen harmonisa lainnya karena

    mereka berbeda frekuensi

    nnnn ba += 22In

    n

    a

    b1tan =

    t nbt nat innn

    += sincos)(

    Fasor:

    Fasor dan Impedansi

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    41/101

    t bt nat i nnn += sincos)(

    nnnn ba += 22I

    n

    n

    a

    b1tan =

    += 22 nnn

    baI

    Im

    Re

    a n > 0 dan bn > 0

    na

    nb

    Im

    Re

    )180( o22 += nnn baI

    a n < 0 dan bn > 0

    na

    nb

    )180( o22 ++= nnn baI

    Im

    Re

    a n < 0 dan bn < 0

    na

    nb

    += 22 nnn baI

    Im

    Re

    a n > 0 dan bn < 0

    nb

    na

    Koefisien FOURIER dan diagram fasor

    Fasor dan Impedansi

    Fasor sinyalsinus dan cosinusberamplitudo 1

    Im

    Re

    t b = sin

    t a = cos

    a

    b

    Fasor dan Impedansi

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    42/101

    CONTOH-3.1.

    A

    )10cos(007.0)8cos(010.0

    )6cos(018,0)4cos(042,0

    )2cos(212,0)57,1cos(5,0318,0

    )(

    00

    00

    00

    ++++

    ++=

    t t

    t t

    t t

    I t i m

    ;02

    007,0

    ;02

    010,0 ;02

    018,0 ;02

    042,0

    ;02

    212,0

    ;902

    5,0

    ;318,0

    o10

    o8

    o6

    o4

    o2

    o1

    0

    =

    ===

    =

    =

    =

    m

    mmm

    m

    m

    m

    I

    I I I

    I

    I

    I

    I

    III

    I

    I

    I

    I 1

    I2 I4gambar fasor

    Fasor dan Impedansi

    Fasor dan Impedansi

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    43/101

    Impedansi

    Fasor dan Impedansi

    Karena setiap komponen harmonisa memiliki frekuensi berbeda makapada satu cabang rangkaian yang mengandung elemen dinamis akan

    terjadi impedansi yang berbeda untuk setiap komponen

    CONTOH-3.2.

    t t t i 000 5sin303sin70sin200 ++=20 F

    5

    i f =50 Hz

    15,159)1020502/(1 61 == C X =+= 23,15915,1595 221 Z

    Untuk komponen fundamental

    Untuk harmonisa ke-3

    Tegangan puncak kV 85,3120023,159111 == mm I Z V

    05,533/13 == C C X X =+= 29,5305,53522

    3 Z

    Tegangan puncak kV 73,37029,53333 === mm I Z V

    83,315/15 == C C X X =+= 22,3283,31522

    5 Z Untuk harmonisa ke-5

    Tegangan puncak kV 97,03022,32555 === mm I Z V

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    44/101

    Daya dan Faktor Daya

    Daya dan Faktor Daya

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    45/101

    y y

    Daya Kompleks

    Sisi Beban VA brmsbrmsb I V S =

    *VI=S Definisi adalah untuk sinyal sinus murni.Untuk sinyal nonsinus kita tidak menggambarkan

    fasor arus harmonisa total sehingga mengenai dayakompleks hanya bisa dinyatakan besarnya , tetapisegitiga daya tidak dapat digambarkan

    Sisi Sumber VA

    2 srms

    sm srms srms s I

    V I V S ==

    A 221 shrmsrms s srms I I I +=Tegangan sumber sinusoidal

    V brmsV srms

    I srms I brms

    Piranti pengubah arus

    p.i.

    Daya dan Faktor Daya

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    46/101

    Daya Nyata

    Sisi Beban W2212

    bbhrmsrmsbbbrmsb R I I R I P +==

    arus efektif fundamental arus efektif harmonisa total

    Sisi Sumber Wcos 111 = rms srms s I V P

    Daya nyata dikirimkan melalui komponen fundamental

    Komponen arus harmonisa sumber tidak memberikantransfer energi netto

    beda sudut fasa antara tegangandan arus fundamental sumber

    cos 1 adalah faktor daya pada komponen fundamentalyang disebut displacement power factor

    V brmsV srms

    I srms I brms

    Piranti pengubah arus

    p.i.

    y y

    Daya dan Faktor Daya

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    47/101

    Faktor Daya

    Sisi Bebanb

    b

    S P = bebanf.d.

    Sisi Sumber s s

    s S

    P 1.d.f =

    Impedansi Beban = brms

    brmsb I

    V Z

    V brmsV srms

    I srms I brms

    Piranti pengubah arus

    p.i.

    1

    11.d.f

    s

    s s S

    P =

    (f.d. total dilihat sumber)

    (f.d. komponen fundamental)

    (f.d. total di beban)

    Impedansi beban adalah rasio antarategangan efektif dan arus efektif beban

    rasio antara daya nyata dan dayakompleks yang diserap beban

    Daya dan Faktor Daya

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    48/101

    CONTOH-3.3.

    0,5 H

    10 i

    v R v LvbV sin2200100 0t vb +=

    f =50 Hz

    V 1000 =V

    o1 90200 =V

    A 1010/100/00 === bb RV I

    A 74,10

    )05,0100(10

    20022

    11rms =

    +

    ==b

    rmsb

    Z

    V I

    A 14,6874,1010 222120 =+=+= rmsbbbrms I I I

    W21541068,14 22 === bbrms Rb R I P

    Tegangan pada beban terdiri dari dua komponen yaitukomponen searah dan komponen fundamental

    V 5100200100 22212

    0 =+=+= rmsbrms V V V === 24,1568,145100

    brms

    brmsbeban I

    V Z

    VA 328168,145100 === brmsbrmsb I V S 656,032812154

    f.d. ===b

    bbeban S

    P

    Rangkaianbeban

    Daya dan Faktor Daya

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    49/101

    CONTOH-3.4.A 2100=

    maks I

    Teorema Tellegen: 11 cos = rms srms s I V P

    Komponen fundamental sisi sumber:

    ib10 V sin21000 t v s =

    v sib

    v, i

    t

    A45.00

    70.71

    30.04

    6.03 2.60 1.46 0.940

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    1 2 3 4 5 6 70 1 2 4 6 8 10harmonisa

    A 50

    7,018,13,42,218,312 222222

    =

    +++++=hrms I

    A 7,705050 22221 =+=+= shrmsrmsrms I I I

    kVA 7,707,701000 === rms srms s I V S

    kW501067,70 22 ==== brmsb s R I P P

    7,07,70/50// ==== sb s s s S P S P f.d.

    1501000

    50000cos

    11 =

    ==rms srms

    s

    I V

    P

    100%atau150

    50

    1===

    rms

    hrms I

    I

    I THD

    7.0 ;1 ;8,1 ;3,4

    dst;2,21204.30 ;50

    271.70 ;45

    10864

    21rms0

    ====

    =====

    rmsrmsrmsrms

    rms

    I I I I

    I I I

    Daya dan Faktor Daya

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    50/101

    CONTOH-3.5.

    Rb 10 v s V srms =1000 V

    i s saklar sinkron

    i Rb

    -300

    -200

    -100

    0

    100

    200

    300

    0 0,01 0,02

    i Rb(t )v s(t )/5

    [V][A] [detik]

    0.00

    83.79

    44.96

    14.83 14.83

    8.71 8.71

    010203040

    5060708090

    1 2 3 4 5 6 70 1 3 5 7 9 11harmonisa

    A A 25,592

    79,831 ==rms I

    A 14,36

    271,8

    271,8

    283,14

    283,14

    296,44

    022222

    =

    +++++=hrms I

    A 4,6914,3625,59 22 =+=rms I

    kVA 4,694,691000 === rms srms s I V S

    kW17,48104,69 22 ==== brmsb s R I P P

    69,04,69/17,48/ === s s s S P f.d.

    11 cos = rms srms s I V P 813,0

    25,59100048170

    cos..1

    11 ====

    rms srms

    s s I V

    P d f

    61%atau61,025,59

    14,36

    1===

    rms

    hrms I

    I

    I THD

    Komponen fundamental sisi sumber:

    Teorema Tellegen:

    Daya dan Faktor Daya

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    51/101

    Perhitungan pada Contoh-3.5 dilakukan dengan mengandalkan spektrum amplitudoyang hanya sampai harmonisa ke-11 di mana nilainya masih 10% dari fundamental.Hal ini sangat berbeda dengan Contoh-3.4 di mana harmonisa ke-10 sudah tinggal

    1% dari komponen fundamental

    ( ))sin(7,0)cos(5.0)( 001 t t I t i m +=

    Koreksi dilakukan dengan melihat persamaan

    arus fundamental dalam uraian deret Fourier

    o1 6,57)5.0/7.0(tan ==

    Im

    Re

    )180( o22 += nnn baI

    an < 0 dan bn > 0

    na

    nb844,0)4,32cos(cos.. o11 === sd f

    o1 4,32= 1

    kW50844.04,591000

    cos 11==

    = rms srms s I V P

    Ini harus sama dengan yang diterima Rb

    sbrmsb P R I P == 2

    A7,7010/50000/ === b srms R P I

    koreksi

    kVA7,707,701000 === rms srms s I V S

    7,07,70/50/.. === s s s S P d f

    65%atau65,0

    25,59

    63,38 == I THD

    Koreksi pada CONTOH-3.5.

    Daya dan Faktor Daya

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    52/101

    Transfer Daya

    bbhrmsbrmsbbbhrmsrmsb Rb R I R I R I I P 22

    122

    1 )( +=+=Daya nyata diserap beban:

    Daya nyata yang diserap beban melalui komponenfundamental selalu lebih kecil dari daya nyata yang dikirimoleh sumber yang hanya melalui arus fundamental

    Beban menerima daya nyata juga melaluikomponen harmonisa

    Padahal dilihat dari sisi sumber komponen harmonisa

    tidak memberikan transfer daya nyata

    Rb 10 v s V srms =1000 V

    i si Rb

    Piranti ini menerima daya nyata dari sumber, meneruskansebagian langsung ke beban dan mengubah sebagian

    menjadi komponen harmonisa baru diteruskan ke beban

    Dalam mengubah sebagian daya nyata menjadi komponenharmonisa terjadi daya reaktif yang dikembalikan ke sumber

    Penafsiran:

    Daya dan Faktor Daya

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    53/101

    Perbandingan penyearah setengah gelombang dan saklar sinkron

    v sib

    v, i

    t

    ibv s

    v, i

    t

    kVA 7,707,701000 === rms srms s I V S

    kW501067,70 22 ==== brmsb s R I P P

    7,07,70/50// ==== sb s s s S P S P f.d.

    1501000

    50000cos

    11 =

    ==rms srms

    s

    I V

    P

    100%atau15050

    1===

    rms

    hrms I I

    I THD

    ib10 V sin21000 t v s = Rb 10 v s V srms =1000 V

    saklar sinkron

    i Rb

    kVA7,707,701000 === rms srms s I V S

    7,07,70/50/.. === s s s S P d f

    65%atau65,025,5963,38 == I THD

    844,0)4,32cos(cos o1 ==

    kW50844.04,591000

    cos 11==

    = rms srms s I V P

    Setelah dikoreksi

    CONTOH-3.4. CONTOH-3.5.

    Daya dan Faktor Daya

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    54/101

    Kompensasi Daya Reaktif

    saklar sinkronPenyearah setengah gelombang

    Daya reaktif yang masih adamerupakan akibat dari arus

    harmonisa. Oleh karena itu upayayang harus dilakukan adalah

    menekan arus harmonisa melalui penapisan .

    Arus fundamental sudah sefasadengan tegangan sumber,

    cos1=1,

    perbaikan faktor daya tidak terjadidengan cara kompensasi daya reaktif

    Padahal faktor daya total masih lebihkecil dari satu

    f.d. sumber = 0,7

    Arus fundamental lagging terhadap teganganfundamental,cos

    1=0.844,

    perbaikan faktor daya masih mungkindilakukan melalui kompensasi daya reaktif

    Faktor daya total lebih kecil dari satu f.d. sumber = 0,7

    Dengan menambah kapasitor paralelC = 100 F

    faktor daya total akan menjadi f.d.sumber = 0,8

    Penjelasan lebih rinciada dalam buku.

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    55/101

    Dampak Harmonisa

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    56/101

    Adanya harmonisa menyebabkan terjadinya peningkatan susut energi yaitu energi hilang yang tak dapat dimanfaatkan, yang secara alamiahberubah menjadi panas

    Dampak Pada Sistem

    Harmonisa juga menyebabkan terjadinya peningkatan temperatur padakonduktor kabel, pada kapasitor, induktor, dan transformator, yangmemaksa dilakukannya derating pada alat-alat ini dan justru derating inimembawa kerugian (finansial) yang lebih besar dibandingkan dengandampak langsung yang berupa susut energi

    Harmonisa dapat menyebabkan kenaikan tegangan yang dapat menimbulkanmicro-discharges bahkan partial-discharges dalam piranti yang memperpendekumur, bahkan mal-function bisa terjadi pada piranti.

    Pembebanan nonlinier tidaklah selalu kontinyu, melainkan fluktuatif. Olehkarena itu pada selang waktu tertentu piranti terpaksa bekerja pada batastertinggi temperatur kerjanya bahkan mungkin terlampaui pada saat-saattertentu. Hal ini akan mengurangi umur ekonomis piranti.

    Harmonisa juga menyebabkan overload pada penghantar netral; kWh-metermemberi penunjukan tidak normal; rele proteksi juga akan terganggu, bisa tidakmendeteksi besaran rms bahkan mungkin gagal trip.

    Dampak Harmonisa

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    57/101

    Dampak Pada Instalasi di Luar Sistem

    Harmonisa menimbulkan noise pada instalasi telepon dankomunikasi kabel.

    Digital clock akan bekerja secara tidak normal.

    Dalam kuliah ini hanya akan dibahasDampak Pada Sistem

    Dampak Tidak Langsung

    Selain dampak pada sistem dan instalasi di luar sistem yangmerupakan dampak teknis, terdapat dampak tidak langsnugyaitu dampak ekonomi.

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    58/101

    Dampak Harmonisa, Konduktor

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    59/101

    Konduktor

    221

    221

    2 1 I srms shrmsrms srms s THD R I R I I R I P +=+==

    Daya diserapkonduktor

    Resistansikonduktor Menyebabkan kenaikan

    temperatur / susut energi

    Temperaratur konduktor tanpa arus sama dengan temperatur sekitar, T s

    Konduktor dialiri arus mengalami kenaikan temperatur sebesar T

    Temperaratur konduktor di aliri arus adalah T s + T = c p I 2 R

    Kapasitas panas pada tekanan konstan

    Konduktor dialiri arus non-sinus:

    sebanding I 2 R

    Dampak Harmonisa, Konduktor

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    60/101

    CONTOH-4.1.Kabel: resistansi total 80 m , mengalirkan arus 100 A frekuensi 50 Hz,temperatur 70 o C, pada suhu sekitar 25 o C.

    Perubahan beban menyebabkan munculnya harmonisa350 Hz dengan nilai efektif 40 A

    W80008,0100 21 == P Susut daya semula (tanpa harmonisa):

    W12808,040 27 == P Susut daya tambahan karena arus harmonisa:

    W928128800 =+=kabel P Susut daya berubah menjadi:Terjadi tambahan susut daya sebesar 16%

    70o 25o = 45 o CKenaikan temperatur semula:

    C52C2,7C45 ooo +=T Kenaikan temperatur akibat adanya hormonisa:

    C775225 ooo =+=T Temperatur kerja akibat adanya harmonisa:

    C2,74516,0 oo ==T Pertambahan kenaikan temperatur:

    Temperatur kerja naik 10%

    Dampak Harmonisa, Konduktor

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    61/101

    CONTOH-4.2.

    W802,0202

    ==kabel P

    resistif

    0,2 kabel

    I rms= 20 A

    I = I 1rms = 20 A

    Jika daya tersalur ke beban dipertahankan:

    THD I = 100% (penyearah gel)

    W160112,020 22 =+=kabel P

    resistif

    0,2 kabel I

    Susut naik 100%

    Jika susut daya di kabel tidak boleh meningkat:

    W802,020 2 ==k P I = I rms = 20 A

    rmsmshmsmsrms I THD I I I I 122

    122

    12 2)1( =+=+=

    2/201 =rms I Arus fundamental turun menjadi 70%Daya tersalur ke beban harus diturunkan menjadi 70%

    Susut tetap

    derating kabel

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    62/101

    Dampak pada Kapasitor

    Dampak Harmonisa, Kapasitor

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    63/101

    Kapasitor

    Pengaruh Frekuensi Pada r

    frekuensi

    frekuensi listrik frekuensi optik

    power audio

    radio

    r loss factor

    r

    r tan

    Im

    Re I Rp

    I C I tot

    V C

    == tanCrmsCrms RpC I V P IV

    == tan2tan))(( 2000 r r C fV CV V P

    Diagram Fasor Kapasitor

    faktor kerugian(loss factor )

    faktor desipasi(loss tangent )

    fC X C

    =2

    1

    d A

    C r = 0

    r menurun dengan naiknya frekuensiC menurun dengan naiknya frekuesi.Namun perubahan frekuensi lebih dominandalam menentukan reaktansi dibandingdengan penurunan r ; oleh karena itu dalamanalisis kita menganggap kapasitansi konstan.

    Dampak Harmonisa, Kapasitor

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    64/101

    CONTOH-4.3.

    f = 50 Hz500 Fv = 150 sin t + 30 sin5 t V v

    t t vC += 300sin30100sin150

    t t iC += 500cos5001050030100cos10010500150 66

    -200

    -100

    0

    100

    200

    0 0.005 0.01 0.015 0.02t [detik]

    [V][A]

    vC

    iC

    Kurva tegangan dan kurva arus kapasitor berbeda bentukpada tegangan non-sinus

    Peran tegangan dan peran arus pada kapasitor perlu ditinjau secara terpisah

    Dampak Harmonisa, Kapasitor

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    65/101

    CONTOH-4.4.

    f = 50 Hz500 Fv = 150 sin t + 30 sin3 t + 30 sin3 t V v Rating110 V rms, 50 Hz

    losses dielektrik 0,6 W

    =

    = 37,6105005021

    61C X A 7,16

    37,62/150

    1 ==rmsC I

    == 12,23

    13

    C C

    X X A 1012,2

    2/303 ==rmsC I

    == 27,151

    5C

    C X

    X A 8,227,12/5

    5 ==rmsC I

    62%atau62,0

    7,168,210 22

    1

    =

    +==rmsC

    hrms I I

    I THD

    %20atau20,0106

    5,21

    2/1502

    52

    30

    22

    1==

    +==

    rms

    hrmsV V

    V THD

    V 2

    1501 =rmsV

    V 2

    303 =rmsV

    V 2

    55 =rmsV

    Rugi daya dalam dielektrik

    Berbanding lurus dengan frekuensi dan kuadrat tegangan

    = tan2 20 r C fV P

    Dampak Harmonisa, Kapasitor

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    66/101

    f = 50 Hz500 Fv = 150 sin t + 30 sin3 t + 30 sin3 t V v Rating110 V rms, 50 Hz

    losses dielektrik 0,6 W

    W6,0V110,Hz50 = P

    W134,06,011030

    50150 2

    V30,Hz150 =

    = P

    W006,06,0110

    550

    2502

    V5,Hz250 = = P

    Losses dielektrik total:

    W74,0006,0134,06,0 =++=total P

    Berbanding lurus denganfrekuensi dan kuadrat

    tegangan

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    67/101

    Dampak pada Induktor

    I d k

    Dampak Harmonisa, Induktor

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    68/101

    Induktor

    Diagram Fasor Induktor Ideal

    V=E i

    I f =I

    L j j f i IEV ===

    L

    I f

    +E i-

    +V-

    CONTOH-4.5. v = 150 sin t + 30 sin3 t + 30 sin3 t V V = E i = 75 V rms f = 50 Hz

    V 11100505044,41 L LV rms L ==

    V 66601015044,43 L LV rms L ==

    V 5550525044,45 L LV rms L == V 75 V 3,14084

    5550666011100 222

    ==

    ++= L

    LV Lrms

    H 0053,03,14084

    75 == L

    2

    2 f =

    L= ?

    Fl k i D l I ti

    Dampak Harmonisa, Induktor

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    69/101

    Fluksi Dalam Inti

    f

    V rmsm

    =44,4

    nilai puncak fluksi jumlah lilitan

    nilai efektif tegangan sinus

    Bagaimana jika non-sinus?

    CONTOH-4.6. vL 1200 lilitan)1355sin(250sin2150 o00 += t t v L

    Wb 56312005044,4

    1501 =

    = m Wb )90sin(563o

    01 = t

    Wb 6,62120050344,4

    503 =

    = m Wb )2253sin(6,62 )901353sin(6,62

    o0

    oo03

    ==

    t

    t

    Wb )2253sin(6,62

    )90sin(563

    0

    o0

    +=

    t

    t

    -600

    -400

    -200

    0

    200

    400

    600

    0 0.01 0.02 0.03 0.04 t [detik]

    [V]

    [Wb]

    v L

    Bentuk gelombang fluksiberbeda dengan bentukgelombang tegangan

    Dampak Harmonisa, Induktor

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    70/101

    Rugi-Rugi Inti

    I

    I c

    I f

    V=E i Adanya rugi inti menyebabkan fluksi magnetik tertinggal dari arus magnetisasi I f sebesar yang disebut sudut histerisis .

    )90cos( o == f cc I V V I P

    Arus untuk mengatasi rugi inti

    Arus magnetisasi

    Arus untuk membangkitkan fluksi

    rugi arus pusar

    Formulasi empiris untuk frekuensi rendahnmhh B K vf P = v

    222 = mee B f K P

    Bm : nilai kerapatan fluksi maksimum, : ketebalan laminasi inti, danv : adalah volume material inti

    luas loop kurva histerisis

    rugi histerisis

    f vw P hh =frekuensi

    volume

    b

    Dampak Harmonisa, Induktor

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    71/101

    Rugi Tembaga

    Daya masuk yang diberikan oleh sumber,untuk mengatasi rugi-rugi inti, P c untuk mengatasi rugi-rugi tembaga , P cu

    =+=+= cos12 f f ccucin I V R I P P P P

    I

    I c

    I f

    I f RV

    E i

    Arus untuk mengatasirugi tembaga

    Arus magnetisasi

    Arus untuk membangkitkan fluksi

    Tegangan jatuh pada belitan

    R I P f cu2=

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    72/101

    Dampak pada Transformator

    Transformator

    Dampak Harmonisa, Transformator

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    73/101

    Rangkaian Ekivalen dan Diagram Fasor

    jX e = j( X 2+ X 1) Re = R2+ R 1

    I2 = I 1

    V1/a V2

    I2I2 Re

    V2

    V1/a

    jI2 X e

    Dampak Harmonisa, Transformator

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    74/101

    Rugi-Rugi Pada BelitanSelain rugi-rugi tembaga terjadi rugi-rugi tambahan arus pusar, P l ,yang ditimbulkan oleh fluksi bocor.

    Fluksi bocor selain menembus inti juga menembus konduktor belitan.

    Rugi arus bocor timbul baik di inti maupun di konduktor belitan.Rugi arus pusar pada belitan ( stray losses ):

    22ml l B f K P =

    Fluksi Dan Rugi-Rugi Karena Fluksi Fluksi magnetik, rugi-rugi histerisis, dan rugi-rugi aruspusar pada inti dihitung seperti halnya pada induktor

    Namun formula ini tak digunakan

    Rugi arus pusar dihitung sebagai proporsi dari rugi

    tembaga, dengan tetap mengingat bahwa rugi aruspusar sebanding dengan kuadrat ferkuensi.

    Proporsi ini berkisar antara 2% sampai 15%tergantung dari ukuran transformator

    CONTOH 4 7

    Dampak Harmonisa, Transformator

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    75/101

    CONTOH-4.7.

    Resistansi belitan primer 0,05

    I

    I rms = 40 A

    Arus ini menimbulkan juga fluksi bocor.Fluksi bocor ini menembus konduktor belitan danmenimbulkan rugi arus pusar di konduktor belitan.Rugi arus pusar ini = 5% dari rugi tembaga

    W8005,040 2 ==cu P W48005.0%5 == cu P

    Rugi tembaga

    Rugi arus pusar

    Rugi daya total pada belitan 80 + 4 = 84 W.

    CONTOH-4 8

    Dampak Harmonisa, Transformator

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    76/101

    Rugi arus pusar diperhitungkan 10% dari rugi tembaga

    CONTOH-4.8.

    Resistansi belitan primer 0,05

    I I 1rms = 40 A I 7rms = 6 A

    W8,8105,0)640( 222 =+== R I P rmscu

    W805,0401,01,0 2211 === R I P rmsl

    W8,805,0671,071,0 22272

    7 === R I P rmsl

    W6,988,888,8171 =++=++= l l cutotal P P P P

    Rugi tembaga total:

    Rugi arus pusar komponen fundamental:

    Rugi arus pusar harmonisa ke-7:

    Rugi daya total:

    Faktor K

    Dampak Harmonisa, Transformator

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    77/101

    Faktor K digunakan untuk menyatakan adanya rugi arus pusarpada belitan. Ia menunjukkan berapa rugi-rugi arus pusar yangtimbul secara keseluruhan.

    Nilai efektif total arus nonsinus A 1

    2

    ==

    k

    n nrmsTrms I I

    W1

    220

    ==

    k

    nnrms K I n gR P

    proporsi terhadap rugi tembaga

    Rugi tembaga totalW20

    1

    20

    20 Trms

    k

    nnrmsrmscu I R I R I R P ===

    =

    Rugi arus pusar totalResistansi belitan

    21

    22

    Trms

    k

    nnrms

    I

    I n

    K

    == faktor rugi arus pusar ( stray loss factor )

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    78/101

    CONTOH-4.9.

    Dampak Harmonisa, Transformator

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    79/101

    Rugi arus pusar diperhitungkan 5% dari rugi tembaga

    Resistansi belitan primer 0,08

    I I 1rms = 40 A I 3rms = 15 A I 11rms = 5 A

    A 4351540 222 =++=Trms I

    59,3

    43

    511153402

    22222=++= K

    W14808,043 2 ==cu P

    W6,2659,314805,0 === K gP P cul

    W6,1746,26148 =+=tot P

    Nilai efektif arus total:

    Faktor K:

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    80/101

    Tegangan Maksimum

    Tegangan Maksimum Pada Piranti

    Dampak Harmonisa, Tegangan Maksimum

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    81/101

    Kehadiran komponen harmonisa dapatmenyebabkan piranti mendapatkan tegangan

    lebih besar dari yang seharusnya.

    Piranti-piranti yang mengandung elemen dinamis ,berisiko mengalami resonansi pada frekuensi

    harmonisa tertentu

    Apabila terjadi resonansi, tegangan fundamentalakan bersuperposisi dengan tegangan resonansidan tegangan maksimum yang terjdi akan lebih

    tinggi dari tegangan fundamental

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    82/101

    Dampak Harmonisa, Tegangan Maksimum

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    83/101

    Nilai puncak V 1m dan V 13 m terjadi pada waktu yang samayaitu pada seperempat perioda, karena pada harmonisake-13 ada 13 gelombang penuh dalam satu periodafundamental atau 6,5 perioda dalam setengah periodafundamental. Jadi tegangan maksimum yang diterimakabel adalah jumlah tegangan maksimum fundamental

    dan tegangan maksimum harmonisa ke-13-1

    -0.5

    0

    0.5

    1

    0 1 2 3 4

    kV 31,4V 314161431517101131 =+=+= mmm V V V

    -40

    -30

    -20-10

    0

    10

    20

    30

    40

    0 0.005 0.01 0.015 0.02

    [kV]

    v1

    v1+v13

    [detik]

    Partial Discharge

    Dampak Harmonisa, Tegangan Maksimum

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    84/101

    g

    Contoh-4.10. memberikan ilustrasi bahwa adanya hamonisadapat menyebabkan tegangan maksimum pada suatu piranti

    jauh melebihi tegangan fundamentalnya.

    Tegangan lebih yang diakibatkan oleh adanya harmonisa bisamenyebabkan terjadinya partial discharge pada piranti, walaupun

    sistem bekerja normal, dalam arti tidak ada gangguan

    Akibatnya adalah umur piranti akan menjadi lebih pendek dariyang diperkirakan sebelumnya, yang akan menimbulkan

    kerugtian besar secara finansial.

    Dampak Harmonisa, kWh-meter

    kWh-meter Elektromekanik

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    85/101

    piringan Al

    S1 S1S2

    S2

    Kumparan tegangan S 1 dihubungkanpada tegangan sumber sementarakumparan arus S 2 dialiri arus beban

    Masing-masing kumparan

    menimbulkan fluksi magnetik bolak-balik yang menginduksikan arusbolak-balik di piringan aluminium

    Interaksi arus induksi dan fluksi magnetikmenimbulkan momen putar pada piringan = sinive kf M

    Harmonisa di kumparan arus,akan muncul juga pada i

    Frekuensi harmonisa sulit untuk direspons oleh kWh meter tipe induksi.Pertama karena kelembaman sistem yang berputar, dan kedua karena kWh-meter ditera pada frekuensi f dari komponen fundamental, misalnya 50 Hz.Dengan demikian penunjukkan alat ukur tidak mencakup kehadiran arusharmonisa.

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    86/101

    Harmonisa pada Sistem Tiga Fasa

    Harmonisa Ke-3

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    87/101

    Fasor ketiga fasa tegangan sejajar V3aV3bV3c

    Hal serupa terjadi padaharmonisa kelipatan tiga yanglain seperti harmonisa ke-9

    -1

    -0.5

    0

    0.5

    1

    0 90 180 270 360

    v1a v1b v1c

    v

    [o]

    v5a,v5b ,v5cberimpit

    )240sin(

    )120sin()sin(

    o1

    o1

    1

    == =

    t v

    t vt v

    c

    b

    a

    )sin()7203sin(

    )3sin()3603sin(

    )3sin(

    o3

    o3

    3

    t t v

    t t v

    t v

    c

    b

    a

    ====

    =kurva berimpit

    Harmonisa pada Sistem Tiga Fasa

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    88/101

    Harmonisa ke-5

    Urutan fasa hamonisa ke-5v 5a v 5c v 5b(urutan negatif)

    V5a

    V5c

    V5b

    -1

    -0.5

    0

    0.5

    1

    0 90 180 270 360

    v1a v1b v1c

    v

    [o]

    v5a,v5c ,v5b

    )240sin(

    )120sin(

    )sin(

    o1

    o1

    1

    ==

    =

    t v

    t v

    t v

    c

    b

    a

    )120sin()12005sin(

    )2403sin()6005sin()5sin(

    oo5

    oo5

    5

    ====

    =

    t t v

    t t vt v

    c

    b

    a

    Harmonisa pada Sistem Tiga Fasa

    Harmonisa Ke-7

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    89/101

    V7a

    V7b

    V7c

    Urutan fasa harmonisa ke-7 adalah positif

    -1

    -0.5

    0

    0.5

    1

    0 90 180 270 360

    v1a v1b v1c

    v

    [o]

    v7a,v7b ,v7c

    )240sin(

    )120sin()sin(

    o1

    o1

    1

    ==

    =

    t v

    t vt v

    b

    b

    a

    )240sin()16807sin(

    )1203sin()8407sin()7sin(

    oo5

    oo5

    5

    ====

    =

    t t v

    t t vt v

    b

    b

    a

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    90/101

    Relasi Fasa-Fasa

    dan Fasa-Netral

    Harmonisa pada Sistem Tiga Fasa, Relasi Fasa-Fasa dan Fasa-Netral

    Relasi Tegangan Fasa-Fasa dan Fasa-Netral

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    91/101

    Pada tegangan sinus murni, relasi antara tegangan fasa-fasa danfasa-netral dalam pembebanan seimbang adalah

    fn fn ff V V V 732,13 ==

    Teganagn fasa - netral Teganagn fasa - fasa

    Apakah relasi ini berlaku untuk sinyal non-sinus?

    CONTOH-5.1.Tegangan fasa-netral suatu generator 3 fasaterhubung bintang adalah

    Harmonisa pada Sistem Tiga Fasa, Relasi Fasa-Fasa dan Fasa-Netral

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    92/101

    terhubung bintang adalah

    )9sin(10)7sin(20)5sin(25)3sin(40)sin(200 t t t t t v s ++++=

    V 42,1412

    200)(1 == rmsn f V

    V 28,28)(3 = rmsn f V V 68,17)(5 = rmsn f V V 14,14)(7 = rmsn f V

    V 07,7)(9 = rmsn f V V 16,146

    7,0714,14

    17,6828,2842,14122

    222

    total)(

    =

    ++++

    = rmsn f V

    Nilai efektif teganganfasa-netral total:

    V (f-f) rms setiap komponen:

    V 95,2441 = f f V

    V 03 = f f V V 26,275 = f f V V 11,227 = f f V

    V 09 = f f V

    V 35,247011,2227,62095,244 222 =++++= f f V

    70,116,14635,247 ==

    n f

    f f

    V

    V

    Nilai efektif teganganfasa-fasa total

    V (f-n) rms setiap komponen:

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    93/101

    Hubungan Sumber

    dan Beban

    Harmonisa pada Sistem Tiga Fasa, Hubungan Sumber dan Beban

    Generator Terhubung Bintang Jika belitan jangkar generator terhubung bintang harmonisa kelipatan

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    94/101

    Jika belitan jangkar generator terhubung bintang, harmonisa kelipatantiga yang terkandung pada tegangan fasa-netral tidak muncul pada

    tegangan fasa-fasa-nya

    CONTOH-5.1.

    V 5sin100

    3sin200sin800

    0

    00)(

    t

    t t v n f +

    += R: 20 L: 0,1 HY

    Setiap komponenberbentuk sinus

    V 2/8001)( = rmsn f V

    V 2/2003)( = rmsn f V

    V 2/1005)( = rmsn f V

    ( ) V 3/280032/8001)( == rms f f V V 03)( = rms f f V

    V 3/21005)( = rms f f V

    V 4,987)2/3(100)2/3(800 22)( =+= rms f f V

    50 Hz

    Harmonisa pada Sistem Tiga Fasa, Hubungan Sumber dan Beban

    R: 20 L: 0,1 HY

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    95/101

    == 42,311,05021 X

    == 25,943 13 X X

    == 08,1575 15 X X

    Reaktansi beban per fasauntuk tiap komponen

    =+= 24,3742,312022

    1 f Z

    =+= 35,9625,9420 223 f Z

    =+= 35,15808,15720 225 f Z

    Impedansi beban per fasauntuk tiap komponen

    Arus fasa:

    A 3,2624,37

    2/3800

    1

    11 ===

    f

    rms ff rms f

    Z

    V I

    A 01

    33 ==

    f

    rms ff rms f

    Z

    V I

    A 77,035,158

    2/3100

    5

    55 ===

    f

    rms ff rms f

    Z

    V I

    A 32,2677,03,26 22 =+= frms I

    ,Y

    kW41,6W41566203 2 == frmsb I P

    kW78 W77967

    32,264,98733

    === f ff b I V S

    53,078

    6,41.. ===

    b

    b

    S

    P d f

    Daya dan Faktor daya beban

    Harmonisa pada Sistem Tiga Fasa, Hubungan Sumber dan Beban

    Generator Terhubung Segitiga

    Jika belitan jangkar generator terhubung segitiga, maka

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    96/101

    Jika belitan jangkar generator terhubung segitiga, makategangan harmonisa kelipatan tiga akan menyebabkan

    terjadinya arus sirkulasi pada belitan jangkar

    CONTOH-5.2.

    Arus sirkulasi di belitan jangkar yang terhubung segitiga timbul oleh adanya teganganharmonisa kelipatan tiga, yang dalam hal ini adalah harmonisa ke-3, -9, dan -15

    V 601500%43 ==mV V 2/603 =rmsV

    V 301500%29 ==mV V 2/309 =rmsV V 151500%115 ==mV V 2/1515 =rmsV

    50 Hz

    Tak berbebanPer fasaR: 0,06 L: 0,9 mH

    Tegangan fasa-fasa mengandungharmonisa ke-3, -7, -9, dan -15dengan amplitudo berturut-turut 4%,3%, 2% dan 1% dari amplitudotegangan fundamental yang 1500 V

    Harmonisa pada Sistem Tiga Fasa, Hubungan Sumber dan Beban

    Tak berbeban

    Per fasa

    R: 0,06 L: 0 9 mH

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    97/101

    Reaktansi untuk masing-masing komponen adalah

    == 283,0109,0502 31 X == 85,03 13 X X == 55,29 19 X X

    == 24,415 115 X X

    Impedansi setiap fasa untukkomponen harmonisa kelipatan 3

    =+= 85,085,006,0 223 Z

    =+= 55,254,206,0 229 Z

    =+= 24,424,406,0 2215 Z

    Arus sirkulasi: A 89,4985,0

    2/603 ==rms I

    A 33,855,2

    2/309 ==rms I

    A 5,224,4

    2/1515 ==rms I

    A 6,505,233,889,48 222)( =++=rms sirkulasi I

    50 HzL: 0,9 mH

    Harmonisa pada Sistem Tiga Fasa, Hubungan Sumber dan Beban

    Sistem Empat Kawat

    Dalam sistem empat kawat, di mana titik netral sumber terhubung ke titikt l b b h i k li t ti k li l l i h t

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    98/101

    p , gnetral beban, harmonisa kelipatan tiga akan mengalir melalui penghantarnetral. Arus di penghantar netral ini merupakan jumlah dari ketiga arus disetiap fasa; jadi besarnya tiga kali lipat dari arus di setiap fasa.

    CONTOH-5.2.

    Tegangan fasa-netral efektifsetiap komponen

    V 4,35

    V; 4,42

    V; 6,254

    5)(3)(

    1)(

    ===

    rmsn f rmsn f

    rmsn f

    V

    V

    V Reaktansi per fasa

    == 70,1505,05021 X == 12,473 13 X X == 54,785 15 X X

    Impedansi per fasa

    =+= 53,2970,152522

    1 Z =+= 35,5312,4725 223 Z

    =+= 42,8254,7825 225 Z

    V 5sin50

    3sin60sin360

    0

    00)(

    t

    t t v n f +

    +=R: 25 L: 0,05 H

    Y

    50 Hz

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    99/101

    Harmonisa pada Sistem Tiga Fasa, Hubungan Sumber dan Beban

    Sistem Tiga Kawat

    Pada sistem ini tidak ada hubungan antara titik netral sumber dan titik

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    100/101

    Pada sistem ini tidak ada hubungan antara titik netral sumber dan titiknetral beban. Arus harmonisa kelipatan tiga tidak mengalir.

    CONTOH-5.2.

    Karena tak ada penghantar netral,arus harmonisa ke-3 tidak mengalir.

    A 62,853,29

    6,2541 ==rms I

    A 43,042,824,35

    5 ==rms I

    A 63,843,062,8 22 =+=rms saluran I

    Tegangan fasa-fasasetiap komponen

    V 24,61

    V; 0

    V; 9,4402/3360

    5)(

    3)(

    1)(

    ==

    ==

    f f

    f f

    f f

    V

    V

    V

    V 4452,6109,440 22 =++= f f V

    kW5,59W55892563,833 22 ==== R I P b

    V 5sin50

    3sin60sin360

    0

    00)(

    t

    t t v n f +

    += R: 25 L: 0,05 HY

    50 Hz

    Courseware

    Analisis Harmonisa

  • 8/13/2019 analisa harmonisa

    101/101

    a s s a o sa

    Sudaryatno Sudirham