Analisa Gas Darah

24
dr. Indarto Sulistijono Sp PK

description

By:Trinoval Yanto Nugroho

Transcript of Analisa Gas Darah

Page 1: Analisa Gas Darah

dr. Indarto Sulistijono Sp PK

Page 2: Analisa Gas Darah

PENGANTAR

• Reaksi-reaksi kimia yang berlangsung dalam tubuh seseorang untuk mempertahankan kehidupannya sangat tergantung dari balans atau homeostasis asam dan basa tubuh.

• Terjadinya ketidakseimbangan asam dan basa meskipun sangat minimal akan mempengaruhi metabolisme dan fungsi tubuh

• Balans asam dan basa dapat dipengaruhi oleh beberapa kondisi seperti infeksi, trauma dan obat-obatan

Page 3: Analisa Gas Darah

pH• Adalah: prosentase ion hidrogen dalam larutan /

jumlah asam dan basa dalam suatu larutan• Asam merupakan substansi yang dapat memberikan

ion hidrogen ke molekul lainnya ( mis: asam karbonat)

• Basa merupakan substansi yang berisi molekul yang dapat menerima ion hidrogen (mis: bicarbonat)

• Larutan yang mengandung lebih banyak basa dari asam mempunyai ion hidrogen lebih sedikit, sehingga pH lebih tinggi. pH > 7 larutan basa

• Larutan yang mengandung lebih banyak asam dari basa mempunyai ion hidrogen lebih banyak, sehingga pH lebih rendah. pH < 7 larutan asam

Page 4: Analisa Gas Darah

• Untuk mengetahui keseimbangan asam basa dapat dilakukan jika diketahui pH darah.

• Normalnya darah arteri adalah sedikit alkali dengan rentang pH antara 7,35 – 7,45.

• pH tersebut mencerminkan kesembangan prosentase ion hidrogen dan bikarbonat.

• Secara umum pH dipertahankan menurut ratio 20 bagian bikarbonat dan 1 bagian asam karbonat.

• pH lebih rendah atau lebih tinggi biasanya fatal.

Page 5: Analisa Gas Darah

pH = pK + log

[ HCO3-]

[ H2CO3 ]

Page 6: Analisa Gas Darah

REGULASI ASAM BASA

• Regulasi asam basa pada orang sehat sangat tergantung pada pemeliharaan kondisi pH normal.

• Penyimpangan pH dapat mempengaruhi proses dalam tubuh diantaranya: keseimbangan elektrolit, aktivitas enzim, kontraksi otot, dan fungsi sel.

• Tubuh secara normal akan mempertahankan pH dalam rentang sempit dengan menyeimbangkan elemen asam dan basa.

• Ketika salah satu faktor keseimbangan terganggu maka tubuh tidak akan mampu lagi mempertahankan pH normal.

Page 7: Analisa Gas Darah

3 REGULATOR UTAMA

• Bufer kimia.• Sistim respirasi.• Ginjal.

Page 8: Analisa Gas Darah

1

• Bufer adalah zat penyanggah, merupakan zat yang dapat mengurangi perubahan pH dengan menetralisir kelebihan asam atau basa.

• Sistim bufer kimia terdapat di dalam darah, cairan intraseluler dan cairan interstisial dan merupakan sistim bufer yang efisien.

• Terdiri atas: sistim bufer bikarbonat, sistim bufer phosphat dan sistim bufer protein.

Page 9: Analisa Gas Darah

SISTIM BUFER BIKARBONAT

• Sistim bufer bikarbonat merupakan sistim bufer utama, yang berpengaruh dalam darah dan cairan interstisiil.

• Sistim bufer bikarbonat terdri dari beberapa reaksi kimia, menggabungkan asam dan basa lemah (as. karbonat dan bikarbonat), sehingga asam kuat (mis: HCl), akan menjadi basa.

• Ginjal membantu sistim ini dengan menghasilkan bikarbonat.

• Paru membantu sistim ini dengan menahan asam karbonat (reaksi antara CO2 dan H2O)

Page 10: Analisa Gas Darah

SISTIM BUFER PHOSPHAT

• Seperti sistim bufer bikarbonat, sistim bufer phosphat juga terdiri atas beberapa reaksi kimia untuk meminimalisir perubahan pH.

• Bufer phosphat bereaksi terhadap asam atau basa untuk membentuk senyawa yang akan mempengaruhi pH. Yang mampu mengefektifkan proses bufer.

• Sistim ini terutama efektif pada tubulus renalis, dimana konsentrasi phosphat tinggi

Page 11: Analisa Gas Darah

SISTIM BUFER PROTEIN

• Sistim bufer protein sangat banyak terdapat dalam tubuh, yang akan berpengaruh di dalam maupun di luar sel.

• Terdiri atas hemoglobin dan protein lainnya.

• Bufer protein bereaksi dengan mengikat asam dan basa sehingga terjadi netralisasi.

• Mis: Hemoglobin akan mengikat ion hidrogen

Page 12: Analisa Gas Darah

HHb HHb

HO2HO2

O2 O2

H+ H+

Sirkulasi vena

Sirkulasi arteri

PARU JARINGAN

Page 13: Analisa Gas Darah

2• Sistim respirasi bertindak sebagai lapis pertahanan

kedua terhadap adanya gangguan keseimbangan asam basa.

• Paru mengatur kadar karbon dioksida, senyawa berbentuk gas yang akan bereaksi dengan air, untuk membentuk asam karbonat. Peningkatan asam karbonat menyebabkan penurunan pH.

• Adanya perubahan pH akan mempengaruhi kemoreseptor di medula sehingga akan terjadi hiperventilasi dan pernafasan yang lebih dalam.

• Hal tsb akan menyebabkan berkurangnya CO2 produksi asam karbonat menurun pH naik

• Tubuh menormalisasi perubahan pH dengan menurunkan frekuensi pernafasan dan kedalamannya, yang akan menurunkan ekskresi CO2.

Page 14: Analisa Gas Darah

Cek PaCO2

• Pernafasan yang efektif dapat diketahui dengan pemeriksaan Tekanan Parsial CO2 (PaCO2) darah arteri.

• Normal PaCO2 adalah 35 – 45 mmHg.• PaCO2 mencerminkan kadar CO2 darah.

Page 15: Analisa Gas Darah

HCO3- HCO3-

H2CO3H2CO3

H2O CO2 CO2

H2O

HbO2 HbO2

HHb HHb

O2 O2

H+

H+

arteri

vena

metabolismeekspirasi

PARU JARINGAN

Page 16: Analisa Gas Darah

3• Ginjal sebagai organ berikutnya untuk

memelihara keseimbangan asam basa. • Ginjal akan mereabsorpsi atau mengekskresi

asam atau basa ke dalam urin.• Ginjal juga akan memproduksi bikarbonat untuk

mengganti kehilangannya.• Fungsi ginjal dalam keseimbangan asam basa

membutuhkan waktu berjam-jam atau hari.

• Evaluasi kadar bikarbonat komponen metabolik keseimbangan asam basa

• Kadar bikarbonat normal: 22 – 26 mEq /L

Page 17: Analisa Gas Darah

• Jika darah berisi lebih banyak asam atau kurang basa, pH akan drop.– Ginjal mereabsorpsi bikarbonat (sodium

bikarbonat) dan mengekskresi hidrogen (dgn phosphat atau amoniak)

– Urin lebih asam

• Jika darah lebih basa dan kurang asam, pH naik– Ginjal mengkompensasi dengan ekskresi

bikarbonat dan menahan ion hidrogen– Urin lebih basa.

Page 18: Analisa Gas Darah

CO2 CO2 CO2

H2OH2O

H2O

HCO3-HCO3-HCO3-

H2CO3

H+ H+

H2CO3

Na+ Na+ Na+

darah Sel tubulus

filtrat

Page 19: Analisa Gas Darah

• RESPIRASI MEMBANTU METABOLIK– Jika ketidakseimbangan asam basa disebabkan ok

komponen metabolik, maka paru mengkompensasi– Asidosis ok tidak adanya bikarbonat maka paru akan

hiperventilasi shg akan dibuang CO2 pH normal– Alkalosis ok kelebihan bikarbonat, maka paru akan

hipoventilasi shg menahan CO2 pH normal• METABOLIK MEMBANTU RESPIRASI

– Jika sistim respirasi menyebabkan ggn keseimbangan asam basa, maka ginjal mengkompensasi dgn mengatur kadar bikarbonat dan ion hidrogen

– Pada asidosis (PaCO2 naik), maka ginjal menahan bikarbonat dan ekskresi hidrogen pH turun

– Pada alkalosis (PaCO2 rendah), maka ginjal ekskresi bikarbonat dan menahan hidrogen pH naik

Page 20: Analisa Gas Darah

MENGETAHUI GANGGUAN ASAM BASA

• Analisis Gas Darah merupakan tes diagnostik yang menggunakan spesimen darah arteri.

• Tes ini dapat menggambarkan efektif tidaknya ventilasi dan keseluruhan gangguan asam basa, selain untuk monitoring terapi

• Terdiri atas:– pH : 7,35 – 7,45

– Paco2 : 35 – 45 mm Hg

– HCO3 : 22 – 26 mEq/L

– Pao2 : 80 – 100 mm Hg

– Sao2 : 95 – 100%

Page 21: Analisa Gas Darah

• pH : mengukur konsentrasi ion hidrogen dalam darah

• Paco2 : mengukur tekanan parsial CO2 dalam darah arteri, mencerminkan efektivitas ventilasi. Kadarnya berbandingterbalik dengan pH.

• HCO3 : merepresentasikan komponen metabolik keseimbangan asam basa. Berbanding lurus dengan pH

• Pao2 : mengukur tekanan parsial O2. Bervariasi terhadap umur. Setelah umur 60 tahun Pao2 turun dibawah 80 mm Hg tanpa tanda-tanda hipoksia

• Sao2 : mengukur kapasitas angkut o2 oleh hemoglobin.

Page 22: Analisa Gas Darah

pH < 7,35 (acidemia)

PCO2

Rendah

Normal

Tinggi

HCO3

HCO3

HCO3

Rendah

Rendah

Rendah

Normal

Tinggi

Asidosis metabolik

1. Asidosis metabolik2. Asidosis metabolik & Asidosis respiratorik

Asidosis respiratorik akut

Asidosis respiratorik kronik

Asidosis metabolik & Asidosis respiratorik

Page 23: Analisa Gas Darah

pH > 7,35 (alkalemia)

PCO2

Rendah

Normal

Tinggi

HCO3

HCO3

HCO3

tinggi

tinggi

tinggi

Normal

rendah

Alkalosis metabolik

1. Alkalosis metabolik2. Alkalosis metabolik & Alkalosis respiratorik

Alkalosis respiratorik akut

Alkalosis respiratorik kronik

Alkalosis metabolik & Alkalosis respiratorik

Page 24: Analisa Gas Darah