Analisa Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Pemilihan Lokasi Perumahan Di Kota...

8
(CRITICAL REVIEW) ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMILIHAN LOKASI PERUMAHAN DI KOTA MANADO DIMAS PANDJISETYA WIYANDHITA 3613100044 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2015

description

perumahan

Transcript of Analisa Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Pemilihan Lokasi Perumahan Di Kota...

  • (CRITICAL REVIEW)

    ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

    KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMILIHAN

    LOKASI PERUMAHAN DI KOTA MANADO

    DIMAS PANDJISETYA WIYANDHITA

    3613100044

    JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

    FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    2015

  • 1

    Bab I

    Pendahuluan

    1.1 Latar Belakang

    Perkotaan sangatlah tidak lepas dari adanya elemen pendukung yaitu penduduk.

    Banyaknya penduduk melakukan perpindahan antara desa ke kota, dikarenakan di daerah

    perkotaan terdapat pusat industri, perdagangan, pendidikan dan lain lain.

    Keanekaragaman pekerjaan terebut yang menyebabkan penduduk dari daerah pedesaan

    pindah ke kota kota. Seiring dengan perjalanan waktu, kota mengalami perkembangan

    dan akan semakin padat dikarekan akibat dari pertumbuhan penduduk. Secara fisik

    perkembangan suatu kota dapat dilihat dari semakin rapatnya bagunan - bangunan

    perumahan sengingga mengurangangi lahan kosong di daerah perkotaan tersebut.

    Pertumbuhan perumahan dan permukima di perkotaan berbanding lurus dengan

    pertumbuhan penduduk di perkotaan. Permintaan pembangunan perumahan semakin

    meningkat juga meningkatkan pengunaan lahan sarana penujag bagi perumahan yaitu

    fasilitas umum, perasarana umum ataupu kebutuhan lainya yang akan meningkat pula.

    Sejalan terhadap peningkatan fasilitas dan kebutuhan perumahan, terjadi pila

    perkembangan dari nilai lahan baik nilai sosial maupun nilai ekonomisnya. Apabila

    ketersediaan lahan tidak sejalan dengan kebutuhan perumahan dan bertambahnya

    jumlah penduduk akan memberikan dampak harga lahan terus meningkat.Perkembangan

    akan hunian akan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk.

    Pembangunan perumhanan dan permukiman alangkah baiknya apabia

    mempeertimbangkan berbagai aspek sehingga merupakan satu kesatuan fungsinal dari

    wujud tata ruang fsik, kehidupan ekonomi dan sosial budaya.

    Demikian juga dengan keberadaan kota di Manado yang merupakan ibukota

    Provinsi Sulawesi Utara yang seain sebagai pusat pemerintahan juga menjadi pusat

    kegiatan perekonomian, pendidikan, perdagangan dan sektor informal lainya. Hal tersebut

    dapat memicu adanya penduduk yang ingin berdatangan ke kota tersebut dengan maksud

    untuk berdagang, sekolah, bekerja dan lain lain. Pertumbuhan penduduk tersebut

    menimbulkan maslah bagi kota Manado yaitu meningkatnya kebutuhan perumahan atau

    tempat tingal disisi lain merupakan peluang bagi pengusaha atau pengemban dalam

    neyediakan sarana hunian bagi masyakat pendatang. Ada banyak perumahan yang

    terbangun dan tersebar di sekitar pingiran Kota Manado. Setiap perumahan atau hunian

    memiliki bentuk dan fasilitas yang berbeda karena setiap pengembang memiliki

    pertimbangan sendiri dalam melakukan pembangunan perumahan.

  • 2

    Bab II

    Penjelasan

    2.1 Landasan Teori

    Menurut Maslow menyebutkan bahwa setelah terpenuhinya kebutuhan manusia

    akan sandang, pangan, dan kesehatan, maka kebutuhan akan rumah atau tempat tinggal

    merupakan salah satu motivasi untuk pengembangan kehidupan yang lebih baik. Menurut

    Maslow, 1970 menyatakan bawa kebutuhan manusia terhadap hunian dikategorikan

    sebagai berikut:

    Survival Needs, merupakan tingkat kebutuhan paling dasar dan merupakan

    kebutuhan yang harus dipenuhi

    Safty and Security Needs, pada tingkat ini hunian merupakan kebutuhan sebagai

    sarana pelindung dalam keselamatan diri dan hak milik

    Affiliation Needs, hunian merupakan saran agar dapat diakui sebagai anggota

    dalam golongan tertentu

    Esteem Needs, kebutuhan ini terkain dengan aspek psikologis

    Cognitive and Aesthetic Needs, merupakan tingkatan paling tinggi dari kebutuhan

    manusia terkain dengan aspek psikologis.

    Menurut Koesputranto, 1988 Rumah merupakan tempat berlindung dari pengaruh

    luar manusia seperti iklim, musuh, penyakit, dan sebagainya. Untuk dapat berfungsi

    secara fisiologis, rumah haruslah dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang dibutuhkan

    seperti penera-ngan alami dan buatan, ventilasi, air bersih, tempat pembuangan kotoran,

    dll. Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar (basic need) manusia sesudah pangan

    dan sandang. (Budihardjo, 1994) mengurai-kan tingkat intensitas dan arti penting dari

    kebutuhan manusia terhadap rumah berdasar-kan hirarki kebutuhan dari Maslow dimulai

    dari yang terbawah sebagai berikut:

    Rumah dapat memberikan perlindungan terhadap ganguan alam, binatang dan

    berfungsi sebagai tempat istirahat

    Rumah harus bias menciptakan rasa aman sebagai tempat menjalankan kegiatan

    ritual, penyimpanan harta milik yang berharga serta meniyimpan hak pribadi

    Rumah memberikan peluang untuk interaksi dan aktivitas konikasi yang akrab

    dengan leingungan sekitar

    Rumah memberikan peluang untuk tumbuhnya harga diri yang disebut Pedro

    Arrupe sebagai Status Conffering Funcion, kesuksesan seseorang tercermin dari

    rumah dan lingungan tempat huninya

  • 3

    Rumah sebagai aktualisasi yang diejawatkan dalam bentuk pewadahan kreativitas

    dan pemberian makna bagi kehidupan pribadi.

    Rumah memiliki fungsi terhadap pemilikinya, menurut John F.C Tunner fungsi rumah

    didefinisikan menjadi tiga yaitu:

    Rumah sebagai penunjang indentitas keluarga (identitiy)

    Rumah sebagai penungjang kesempatan keluarga (opportunity)

    Rumah sebagai penunjang rasa aman (security)

    Selain rumah yang memiliki arti sendiiri, perumahan mu memiliki arti. Perumahan

    adalah salah satu sarana hunian yang erat kaitannya dengan tatacara kehidupan

    masyarakat. Kawasan perumahan merupakan suatu lingkungan hunian yang perlu

    dilindungi dari gangguan-gangguan seperti gangguan suara, kotoran, bau, dan lain-lain.

    Dengan demikian dalam kawasan perumahan harus disediakan sarana maupun pra-

    sarana lingkungan yang mendukung aktivitas penduduk. Sedangkan menurut Abraham,

    1964 Perumahan merupakan tempat tiap indi-vidu yang ada saling berinteraksi dan saling

    mempengaruhi satu sama lain serta memiliki sense of belonging atas lingkungan tempat

    tinggalnya.

    Sedangkan fungsi dari perumahan sendiri menurut UU No. 4 Tahun 1992 tentang

    perumahan dan permukiman menyatakan bahwa: Perumahan adalah kelompok rumah

    yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi

    dengan prasarana dan sarana lingkungan. Perumahan berada dan merupakan bagian dari

    pemukiman.

    Dalam pembangunan hunian juga ada peryaratan dalam pembangunan perumahan.

    Dalam pembangunan perumahan harus sesuai dengan Petunjuk Perencanaan Kawasan

    Perumahan Kota (Dep. PU, 1987) maka kawasan perumahan harus memenuhi

    persyaratanpersyaratan dasar berikut ini:

    Aksebilitas yaitu kemungkinan pencapaian dari dan kekawasan. Aksesbilitas

    dalam kenyata-annya berwujud jalan dan transportasi.

    Kompatibilitas Yaitu keserasian dan keterpaduan antara kawasan yang menjadi

    lingkungannya.

    Fleksibilitas Yaitu kemungkinan pertumbuhan fisik pemekaran kawasan

    perumahan dikaitkan dengan kondisi fisik lingkungan dan keterpaduan prasarana.

    Ekologi Yaitu keterpaduan antara tatanan kegiatan alam yang mewadahinya.

    Persyaratan permukiman meliputi faktor lingkungan dan aksesibilitas tinggi. Faktor

    lingkungan fisik dan non fisik sangat berpengaruh terhadap kondisi suatu permukiman.

  • 4

    Keadaan lingkungan perumahan yang baik akan diikuti oleh meningkatnya tingkat

    kehidupan para penghuninya.

    Menurut Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri tentang Pedoman

    Pembangunan Perumahan dan Pemukiman dengan Ling-kungan Hunian yang berimbang

    menegaskan bahwa pembangunan perumahan dan pemukiman diarahkan untuk

    mewujudkan kawasan lingkungan yang berimbang meliputi rumah sederhana, rumah

    menengah dan rumah mewah dengan perbangdingan dan kriteria tertentu. Dalam hal ini

    bertujuan agar kawasan tersebut dapat menampung secara serasi antara kelompok

    masyarakat dari berbagai profesi, tingkat ekonomi dan status sosial.

    2.2 Review

    Kota Manado terletak diujung jazirah utara pulau Sulawesi pada posisi geografis

    1240 40 1240 50 BT dan 10 30 10 40 LU. Iklim dikota ini adalah iklim tropis dengan

    suhu rata-rata 240 270 C. Curah hujan rata-rata3,187 mm/tahun. Intensitas penyinaran

    matahari rata - rata 35% dan kelembaban nisbi 84 %.

    Kota Manado memiliki penduduk berjumlah 377.685 orang. Penyebaran penduduk

    di kota manado sangatlah tidak merata karena ada daerah/wilayah kecamatan yang

    memiliki rasio kepadatan yang tinggi dan ada yang memiliki ratio kepadatan rendah. Hal

    ini dapat dilihat dari perbandingan luas wilayah dengan jumlah penduduk yang ada. Untuk

    daerah yang memiliki kepadatan yang tinggi.

    Sedangkan untuk lokasi perumahan sendiri perumahan yang ada dikota Manado

    tersebar di sekitar daerah pinggiran kota. Hal ini disebabkan oleh ketersediaan lahan yang

    masih kosong yang ada terletak di wilayah tersebut. Wilayah kota Manado memiliki 9

    kecamatan dengan komposisi wilayah bervariasi. Sebagian wilayah keca-matan terletak

    didaerah pusat kota, sementara yang lainnya memiliki wilayah yang berbatasan dengan

    daerah/kabupaten lain. Lokasi yang memiliki perumahan terbanyak di kota Manado adalah

    Kecamatan Mapanget, Kecamatan Malalayang dan Kecamatan Tikala. Hal tersebut

    dikarenanakan lokasi ke tiga kecamatan memiliki lahan kosong yang begitu besar dan

    juga sterategis.

    Dari hasil analisa ternyata bahwa faktor-faktor yang sangat mempengaruhi

    pemilihan perumahan oleh konsumen adalah menyang ternyata bahwa faktor-faktor yang

    sangat mempengaruhi pemilihan perumahan oleh konsumen adalah menyangkut aspek

    kepraktisan, aspek ekonomis dan aspek kualitas perumahan.

  • 5

    2.3 Critical Review

    Dalam pembangunan perumahan haruslah pengembang mengikuti arahan dari

    rencana tata ruang atau SNI tentang perumahan permukiman. Karena jika pengembang

    terus melakukan pembangunan perumahan dikota Manado akan menyebabkan minimnya

    Ruang Terbuka Hijau. Dalam hal ini peran pemerintah dalam mengantur pertumbuhan

    penduduk dan penegasan peraturan tentang lokasi perumahan permukiman sangatlah

    dibutuhkan. Apabila pemerintah hanya fokus terhadap salah satu sisi saja sangatlah tidak

    cukup karena laju pertumbuhan penduduk berbanding lurus dengan pertumbuhuan

    perumahan dan permukinan di perkotaan.

    Apabila pemerintah hanya menekankan kepada laju pembangunan perumahan hal

    ini akan mengakibatkan meningkatnya pertumbuhan kumuh yang ada diperkotaan. Hal ini

    akan menimbulkan masalah baru bagi kota tersebut. Pengembang juga tidak sebagiknya

    melakukan pembangunan perumahan tanpa melihat kondisi dari perkotaan tersebut.

    Menurut permen PU 05-2008 tentang penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau

    di kawasan perkotaan, porsi RTH di kawasan perkotaan minimal 30% yang terdiri dari

    20% ruang terbuka hijau public dan 10% terdiri dari ruang terbuka hijau privat. Proporsi

    30% merupakan ukuran minimal untuk menjamin keseimbangan ekosistem kota, baik

    keseimbangan sistem hidrologi dan keseimbangan mikroklimat, maupun sistem ekologis

    lain yang dapat meningkatkan ketersediaan udara bersih yang diperlukan masyarakat,

    serta sekaligus dapat meningkatkan nilai estetika kota.

    Dalam jurnal ini peneliti mengunakan metode dan cara mengalisa sudah tepat.

    Penulis mengunakan metode kuisioner dengan harapan meminimalisir kesalahan dalam

    melakukan penganalisaan.

  • 6

    Bab III

    Penutup

    3.1 Lesson Learned

    Dalam pembangunan perumahan alngkah baiknya apabila mengikuti perturan atau

    rencana tata ruang

    Penduduk di kota manado lebih meilih perumahan dari segi kepraktisan, segi

    ekonomis dan segi kualitas perumahan

    Dalam melakukan pembangunan perumahan dikota Manado sebaiknya melihat

    kondisi Ruang Terbuka Hijaunya

  • 7

    Daftar Pustaka

    Kalesaran, R. C., & Estrelita Waney, R. M. (2013). ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

    KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMILIHAN LOKASI PERUMAHAN DI KOTA MANADO. Jurnal

    Ilmiah Media Engineering, Volumer 3 No. 3.

    (2008). permen PU 05-2008 pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan

    perkotaan. Direktorat Jendral Penataan ruang Departemen Pekerjaan Umum.

    (2004). SNI 03-1733-2004 Tata cara perencanaan lingkungan perumahan. Badan Standardisasi

    Nasionnal.

    (1992). UU No 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan permukiman.