ANALISA FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI...
Transcript of ANALISA FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI...
ANALISA FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN KREDIT
KONSUMTIF DI PT. BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk. KANTOR CABANG BULUKUMBA
AN ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING THE CONSUMER’S DECISION IN USING CONSUMTIVE CREDIT
AT PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. BULUKUMBA BRANCH
IRFAN ABIDIN
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASAR 2008
ANALISA FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN KREDIT
KONSUMTIF DI PT. BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk. KANTOR CABANG BULUKUMBA
TESIS
Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Magister
Program Magister Manajemen Kekhususan Manajemen Pemasaran
Disusun dan diajukan oleh
IRFAN ABIDIN
Kepada
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASAR 2008
T E S I S
ANALISA FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN KREDIT
KONSUMTIF DI PT. BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk. KANTOR CABANG BULUKUMBA
Disusun dan diajukan oleh :
IRFAN ABIDIN
Nomor Pokok P2100204525
Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis Pada tanggal 30 Mei 2008
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Menyetujui Komisi Penasehat,
Prof. Dr. Haris Maupa, SE., MSi. Dr. Indrianty Sudirman SE. MSi Ketua Anggota Ketua Program Magister Direktur Program Pascasarjana Manajemen Universitas Hasanuddin Prof. Dr. H. Muh. Yunus Zain, MA Prof. DR. dr. Abdul Razak Thaha, M.Sc.
ABSTRAK
IRFAN ABIDIN, Analisa Faktor-faktor Yang mempengaruhi Keputusan Konsumen
Dalam Menggunakan Kredit Konsumtif Di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Kantor Cabang Bulukumba. ( Dibimbing oleh Prof. Dr. Haris Maupa, SE., MSi dan Dr.
Indrianty Sudirman, SE., MSi.)
Penelitian bertujuan untuk : a) menganalisis tujuh faktor bauran pemasaran berupa
produk, harga, promosi, tempat, orang/partisan, sarana fisik, dan proses yang
mempengaruhi pelanggan dalam menggunakan kredit konsumtif, dan b)
menganalisis faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi pelanggan untuk
mempergunakan kredit konsumtif.
Metode analisis yang digunakan yaitu metode analisis kualitatif deskriptif, method of
successive interval, faktor analisis dan analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Hasil analisis koefisien regresi antara
bauran pemasaran jasa (7P) terhadap keputusan mempergunakan kredit konsumsi,
memberikan kesimpulan bahwa keduanya memiliki hubungan yang positif. Dimana
pengaruh perubahan turun naiknya variabel bauran pemasaran jasa yang terdiri dari
produk, harga, promosi,tempat, orang/partisan, Sarana fisik dan proses berpengaruh
nyata terhadap keputusan konsumen dalam mempergunakan kredit konsumtif. Hal
ini menunjukkan bahwa semakin baik aspek dalam bauran pemasaran dikelola oleh
perusahan, maka akan semakin meningkat penggunaan kredit konsumtif di
perusahaan ini, dan 2) hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa variabel proses
mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap keputusan memanfaatkan
kredit konsumsi di PT. Bank Negara Indonesia (Tbk) Kantor Cabang Utama
Bulukumba.
ABSTRACT
IRFAN ABIDIN. An Analysis of Factors Affecting The Consumer’s Decision in Using
Consumptive Credit at PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Bulukumba Branch
(supervised by Haris Maupa and Indrianty Sudirman).
The aim of the study was to analyze marketing mix such as product, price,
promotion, location, physical facility, and process affecting the customers using the
consumptive credit and the most dominant factor affecting their choice.
The analyses used in the study were descriptive qualitative, successive interval,
factor analysis, and multiple linear regression.
The result of the study indicate that the marketing mix has a positive correlation
with the decision to use consumptive credit. The fluctuation of marketing mix has a
significant effect on the consumer’s decision in using the consumptive credit. This
indicates that the better the marketing mix, the more the use consumptive credit. The
most dominat factor affecting the consumer’s decision to use the consumptive credit
at PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk is process.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN ……………………….………………………...…. ii
ABSTRAK………………………………………………………………………………iii
DAFTAR ISI……………………………………………………….…………..…... v
DAFTAR TABEL………………………………………………………………..…. viii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….…… … x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………….… ……… 1
B. Identifikasi Masalah ……………………………………… ……… 6
C. Tujuan Penelitian…………………………………………… ……. 7
D. Manfaat Penelitian………………………………..………… …... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Lembaga Keuangan…………………………………… .… …… ..9
B. Lembaga Keuangan Bank…………………………… …… ….....9
C. Pengelolaan Kredit Bank Umum……………………… … ….. 12
D. Prospek Perbankan…………………………………… ……… 16
E. Model Keputusan Pembelian Konsumen … …………… …… 19
F. Bauran Pemasaran………………………………………….……. 25
G. Kredit Konsumtif BNI…………………………………….……… . 35
H. Kerangka Pikir……………………………………………………. 40
I. Hipotesis…………………………………………………………… 43
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian …………………….…………..44
B. Lokasi Penelitian ………………………………………...…….…. 46
C. Jenis dan Sumber Data………………………………….......…… 47
D. Metode Pnegumpulan Data.…………………………..……. ...... 48
E. Populasi dan Data Sampel………………………..………….…...49
F. Metode Analisis…………………………………..……….………..50
G. Definisi Operasional………………………………..………….… ..53
BAB IV. GAMBARAN UMUM PT. BANK NEGARA INDONESIA
(Persero) Tbk.
A. Sejarah Singkat Perusahaan……..……………………….………61
B. Visi dan Misi Bank BNI...………………………………………… . 63
C. Budaya Perusahaan ……………………………………………….65
D. Tata Kelola Perusahaan………………………………..….………67
E. BNI Berbagi…………………...…………….……….………... ... ..69
F. Struktur Organisasi Perusahaan ………………………...……….71
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden …..……..……………………....………73
B. Tanggapan Responden Terhadap Bauran Pemasaran
Dan Keputusan Penggunaan Kredit Konsumtif..……………….84
C. Pengujian Hipotesis ……………………………………………..113
D. Pembahasan ……………………………………………………..116
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan …………….…..……..……………………….……..121
B. Saran……………….……………………………………………..122
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….ix
LAMPIRAN 1 Kuesioner ………………………………………………………… xi.
LAMPIRAN 2 Pengolahan Data SPSS……………………..…………………..xii
DAFTAR TABEL
Nomor Teks Halaman
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Kinerja Perbankan
Relisasi Kredit Konsumtif Untuk Kabupaten
Bulukumba
Realisasi Kredit Konsumtif BNI Kantor Cabang
Bulukumba Tahun 2005
Kinerja Perbankan (2001-2006 F)
Realisasi Kredit Konsumtif
Jenis Kelamin Responden
Usia Responden
Pendidikan Terakhir Responden
Pekerjaan Responden
Kredit Maksimum Responden
Jangka Waktu Kredit Responden
Penghasilan Responden
Konsumsi Produk Lain BNI
Pengaruh Dalam Pengambilan Keputusan
Penggunan Kredit Konsumtif Dari Bank Lain
Konsumsi Produk Kredit BNI
Variabel Produk
2
4
5
18
46
73
75
76
77
78
79
80
82
83
83
84
85
DAFTAR TABEL (Lanjutan)
Nomor Teks Halaman
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Variabel Tarif Jasa
Variabel Tempat
Variabel Promosi
Variabel Orang
Variabel Sarana Fisik
Variabel Proses
Tabel Rekapitulasi
Keputusan Konsumen
Model Summary
Tabel Anova
Tabel Coefficients
89
92
95
99
102
106
109
111
113
114
115
DAFTAR GAMBAR
Nomor Teks Halaman
1.
2.
3.
Model Pengambilan Keputusan Konsumen.
Kerangka Pikir
Struktur Organisasi Bank BNI
22
41
67
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga keuangan merupakan lembaga yang kegiatan utamanya
mengumpulkan dan menyalurkan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana (unit
surplus) kepada pihak yang membutuhkan dana (unit defisit). Lembaga ini memiliki
peran yang cukup penting dalam perekonomian sebuah negara. Pada tingkat
ekonomi makro, kehadiran lembaga keuangan akan meningkatkan kemampuan
individu, khususnya rumah tangga dan perusahaan, dalam mengoptimalkan diri
dengan memanfaatkan sumber daya keuangan. Pada tingkat makro lembaga-
lembaga kuangan merupakan sarana pemerintah dalam pelaksanaan kebijakan
ekonomi , khususnya kebijakan moneter. Lembaga ini dapat digolongkan ke dalam
dua bagian besar yaitu lembaga keuangan bank dan lembanga keungan non bank.
Lembaga keuangan bank menurut undang-undang No.7/1992 terdiri dari dua jenis
yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Sementara, lembaga keungan non
bank antara lain terdiri dari lembaga pembiayaan, lembaga investasi, lembaga
kontraktual dan lembaga keuangan mikro. Kedua jenis lembaga ini sudah
berkembang cukup pesat di Negara ini, dimana ini dapat dilihat dari cukup
banyaknya bank-bank, lembaga pembiayaan, BPR, lembaga investasi dan lain-
lainnya.
Salah yang menarik untuk diperhatikan pertumbuhannya dalam lembaga
keuangan tersebut adalah bank umum. Pertumbuhan ini dapat dilihat dari sudah
6
banyaknya bank umum yang beroperasi di Indonesia. Bank umum tersebut
diantaranya merupakan bank BUMN dan beberapa lainnya merupakan bank swasta,
dimana sebahagian berupa swasta nasional dan swasta yang berafiliasi dengan
perusahan multinasional. Namun secara umum prospek perbankan secara nasional
digambarkan oleh Dinie Suryani & Ruddy N. Sasadara dalam tulisannnya ‘’ Prospek
Ekonomi Indonesia Tahun 2006’’, sebagai berikut :
Tabel 1 Kinerja Perbankan (2001-2005)
Indikator 2001 2002 2003 2004 2005
Asset (Rp. T) 1,099.7 1,112.2 1,213.5 1,272.3 1,469
Dana (rp. T ) 797.4 835.8 888.6 963.1 1.1279
Kredit (Rp. T) 316.6 371.1 440.5 559.5 695.7
Modal (Rp. T) 83.7 103.6 112.4 130.2 144.5
Obligasi (Rp. T) 423.0 396.6 359.9 307.0 289.2
Laba (Rp. T) 15.7 21.9 28.9 41.1 33.9
Sumber : BI & Divisi Prencanaan Strategis BNI
Adapun pertumbuhan kredit ditahun 2005 mencapai 24,3% lebih tinggi dari yang
ditargetkan sebesar 22%. Ditahun 2006 kredit diperkirakan tumbuh pada kisaran
20%. Dilihat per sektor, kredit pada sektor industri yang berorientasi ekspor dan
perdagangan ritel akan mendominasi penyaluran kredit. Dilihat per jenis, kredit
konsumsi akan tetap tumbuh tinggi , diatas 25% dengan kecenderungan meningkat
akibat melemahnya sektor riil.
Sesuatu yang telah digambarkan oleh dua ekonom diatas, seharusnya mendapat
perhatian khusus dari para pelaku perbankan. Perhatian tersebut dapat ditujukan
3
terutama untuk mendapat proporsi pada pencapaian realisasi dari proyeksi
penyaluran kredit.
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. yang lebih dikenal dengan BNI
merupakan salah bank umum BUMN yang telah cukup lama berkiprah di dunia
perbankan Indonesia. Sebagaimana bank umum lainnya, BNI juga melakukan
semua jenis kegiatan bank umum seperti pengumpulan dana, penyaluran kredit dan
jasa lainnya. Khusus untuk penyaluran kredit, BNI menggolongkan produknya
kedalam dua jenis yaitu kredit produktif yang diperuntukkan untuk melakukan
pembiayaan terhadap usaha-usaha produksi dan kredit konsumtif yang
diperuntukkan untuk melakukan pembiayaan konsumtif. Kredit produktif biasanya
berupa Kredit Modal Kerja (KMK), kredit Invstasi dan lain-lain. Adapun untuk kredit
konsumtif, BNI memiliki kredit antara lain BNI Griya, BNI Auto, BNI Fleksi, BNI Multi
Guna dan lain-lain. Kredit yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi berdasarkan
ulasan ekonom diatas adalah kredit konsumtif. Kredit konsumtif diproyeksi akan
mengalami pertumbuhan yang cukup menarik yaitu sekitar 25%. BNI sebagai salah
satu pelaku dalam industri ini, seharusnya ikut dalam merebut potensi pasar
tersebut. Perebutan pangsa pasar segmen konsumtif akan berlangsung dengan
sangat sengit, karena melibatkan banyak pemain. Pemain tersebut tidak hanya
datang dari bank-bank umum , tetapi juga berasal dari lembaga-lembaga
pembiayaan.
Jalur distribusi yang dimiliki BNI di seluruh Indonesia, seharusnya dapat
menjadi modal penting dalam perebutan pangsa pasar nasional tersebut. Salah satu
jalur distribusi tersebut adalah PT. Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Utama
4
Bulukumba atau BNI Bulukumba . Kantor cabang ini beroperasi untuk menyalurkan
kredit di empat kebupaten di provinsi Sulawesi Selatan antara lain Kabupaten Sinjai,
Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten Bulukumba sendiri. Di
wilayah ini, realisasi kredit konsumtif sudah mengalami peningkatan. Hal ini dinilai
dari data Statistik Ekonomi Keuangan Daerah Sulawesi Selatan yang diterbitkan oleh
Bank Indonesia sebagai berikut :
Tabel 2. Realisasi Kredit Konsumtif untuk Kabupaten Bulukumba (Jutaan Rupiah)
Tahun 2000 2001 2002 2003 2004 2005
Realisasi 39.874 42.273 53.197 70.114 87.353 100.361 Sumber : Statistik Ekonomi Keuangan Daerah BI
Dari data yang ditampilkan diatas, dapat disimpulkan bahwa realisasi penyaluran
kredit konsumtif mengalami peningkatan tren yang cukup baik. Paling tidak, selama
enam tahun tahun terakhir tidak terdapat penurunan realisasi kredit konsumtif untuk
daerah Bulukumba. Adapun untuk BNI Bulukumba, realisasi penyaluran kredit
konsumtif dapat ditunjukkan pada table sebagi berikut :
Tabel 3. Realisasi Penyaluran Kredit Konsumtif di BNI Bulukumba. ( Jutaan Rupiah ) Tahun
2001 2002 2003 2004 2005 Realisasi 1.224 1.557 4.157 4.271 4.563
Sumber : Neraca akhir tahun BNI Bulukumba tahun 2005
Kedua tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa BNI Bulukumba, seharusnya dapat
mendorong lebih besar lagi pertumbuhan kredit konsumtifnya. Hal ini dinilai
berdasarkan kenyataan bahwa pada tahun 2005, BNI Bulukumba hanya merebut
sekitar 8,5% dari pangsa pasar kredit konsumtif di kabupaten Bulukumba.
5
Kenyaataan ini harus membuat manajemen BNI Bulukumba menilai kembali
program pemasaran kredit konsumtifnya.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan sebuah program
pemasaran adalah pemahaman terhadap pelanggan. Pemahaman tersebut dimulai
dari siapa pelanggannya, bagaimana karakteristik pelanggan yang akan
mempengaruhi proses pembelian, sampai bagaimana daya beli mereka.
Sehubungan dengan karakteristik yang mempengaruhi pelanggan dalam proses
pembelian, maka ilmu perilaku telah memperkenalkan sebuah model pengambilan
keputusan konsumen oleh Leon G Schiffman dan Leslie Lazar yang terdiri dari tiga
tahapan, antara lain masukan dimana dalam proses ini kegiatan perusahaan
merupakan usaha langsung untuk mencapai, memberikan informasi dan membujuk
konsumen untuk membeli dan menggunakan produknya; tahapan proses dimana
dalam tahapan digambarkan tentang bagaimana keputusan konsumsi terhadap
produk dilakukan oleh konsumen; dan terakhir berupa tahapan keluaran dimana
dalam tahapan ini digambarkan perilaku pengenalan kebutuhan, penelitian sebelum
membeli dan evaluasi alternatif oleh konsumen.
Dalam kaitannya dengan peningkatan program pemasaran kredit konsumtif yang
dilakukan BNI Bulukumba, maka model diatas merupakan salah satu alat yang
dapat dipergunakan untuk mengkaji berbagai dimensi dalam keputusan konsumen
dalam mempergunakan kredit konsumtif BNI. Hal-hal tersebut yang selanjutnnya
dapat dikembangkan oleh pihak manajemen.
6
B. Identifikasi Masalah
Uraian tersebut diatas telah mengambarkan secara ringkas tentang sebuah
proses keputusan pembelian dilakukan oleh konsumen. Dalam proses masukan,
maka konsumen dipengaruhi oleh dua hal yaitu usaha pemasaran perusahaan dan
lingkungan sosial budaya. Lingkungan sosial budaya dapat dikatakan merupakan
faktor tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Oleh karena ini, penelitian akan
difokuskan pada faktor yang lebih mudah dikendalikan oleh perusahaan dalam hal ini
adalah pihak BNI Bulukumba. Faktor yang dapat dikendalikan tersebut adalah usaha
pemasaran perusahaan yang mempengaruhi konsumen. Usaha pemasaran
perusahaan dalam konteks ini dapat diidentifikasi melalui bauran pemasaran.
Bahkan Kotler menulis bahwa para pemasar biasa menggunakan sejumlah alat
untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari konsumennya dan alat-alat
tersebut membentuk suatu bauran pemasaran.
Bauran pemasaran diklasifikasikan oleh McCarthy kedalam empat kelompok
yang lebih dikenal dengan 4 P (empat P). 4 P tesebut antara lain terdiri dari
Product, Price, Promotion dan Place. Namun, secara lebih jauh telah dikembangkan
untuk pemasaran jasa dengan tambahan tiga faktor antara lain Partisipan/people,
Physical Evidence dam Process.
Oleh karena itu dapat disimpulkan beberapa masalah yang akan diteliti melalui
penelitian ini antara lain :
1. Apakah bauran pemasaran jasa (product, price, place, promotion, process,
people, dan physical evidence) berpengaruh signifikan terhadap proses
7
pengambilan keputusan dalam memanfaatkan kredit konsumtif di BNI
Bulukumba?
2. Faktor apa yang dominan dalam mempengaruhi konsumen untuk
mengambil keputusan dalam mempergunakan kredit konsumtif di BNI
Bulukumba?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain :
1. Menganalisis tujuh faktor bauran pemasaran jasa berupa produk,
harga,promosi, tempat, orang/partisan, sarana fisik dan proses yang
mempengaruhi pelanggan BNI Bulukumba dalam menggunakan kredit
konsumtif.
2. Menganalisis faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi pelanggan
untuk menpergunakan kredit konsumtif.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat antara lain:
1. Bahan pertimbangan bagi manajemen BNI Bulukumba dalam merancang
program pemasaran yang lebih baik dimasa yang akan datang .
2. Secara umum, diharapkan memberikan kontribusi pemahaman terhadap
keputusan konsumen untuk mempergunakan kredit konsumtif di BNI
Bulukumba.
8
3. Bagi peneliti, untuk memenuhi persyaratan akademik dalam menyelesaikan
studi pada Program Magister Manajemen pada Fakultas Ekonomi
Universitas Hasanuddin.
4. Sebagai bahan informasi dan data bagi peneliti lain yang berminat terhadap
masalah kredit perbankan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Uraian tentang lembaga keuangan dan pengelolaan kredit bank umum telah dirangkum
dari buku berjudul “Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter (Kajian Kontekstual
Indonesia)” yang ditulis oleh Mandala Manurung dan Rahardja Prathama.
A. Lembaga Keuangan Bank
Bank adalah lembaga keuangan yang menghimpun dana deposito dan
memberikan kredit pinjaman. Definisi bank menurut Undang–undang Perbankan
Indonesia (UU No. 7/1992 tetang Perbankan, pasal 1, ayat 1) adalah Badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. Bank sebenarnya hanya terdiri atas dua, yaitu bank sentral dan bank
komersial. Bank komersial beroperasi dengan tujuan memperoleh laba, sedangkan
bank sentral adalah bank pemerintah yang tugas utamanya mengatur jumlah unag
beredar dalam rangka menjaga stabilitas perekonomian makro. Di Indonesia
pengelompokkan lembaga perbankan terus disempurnakan. Klasifikasi bank di
Indonesia ditetapkan berdasarkan fungsi, kepemilikan, dan status.
Berdasarkan UU No. 14/1967, bank di Indonesia dikelompokkan menjadi bank
umum, prakteknya pengelompokan ini kurang efektif, karena fungsi antara satu bank
dengan lainnya, dalam prakteknya seringkali tumpang tindih. Karena itu berdasarkan
Undang–undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, pengelompokan bank
disederhanakan menjadi bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
10
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam pengelolaan bank
umum dan BPR di Indonesia. UU No. 7/1992 merupakan pilihan, dalam arti bank
yang tetap menjalankan pengelolaannya dengan menggunakan sistem konversional
(menerapkan sistem bunga), tetapi juga membuka unit–unit kegiatan yang dikelola
berdasarkan prinsip syariah.
Dilihat dari sisi kepemilikannya, bank dapat dibedakan menjadi bank nasional,
baik asing dan bank campuran. Bank nasional adalah bank yang sahamnya dimiliki
oleh warga negara Indonesia. Bank asing adalah bank yang sekalipun beroperasi di
Indonesia, sahamnya dimiliki oleh warga negara lain. Bank campuran adalah bank
yang sahamnya dimiliki oleh warga negara Indonesia dan asing. Bank nasional
sendiri terdiri atas bank yang dimiliki pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta
dan nasional, dan koperasi.
Dilihat dari status, Bank dapat dibedakan menjadi bank devisa dan bank non
devisa Bank devisa adalah bank yang diizinkan melakukan transaksi devisa.
Sedangkan bank non devisa adalah bank tidak diijinkan melakukan transaksi devisa.
BANK umum dalam pengertian perbankan di Indonesia dapat dipersamakan
dengan bank komersial dalam perekonomian di negara–negara kapitalis. Bank ini
disebut sebagai bank komersial karena didirikan dengan motivasi mendapatkan
keuntungan. Di Indonesia, yang termasuk bank komersial adalah Bank umum dan
BPR. Bank komersial yang dijalankan dengan prinsip syariah disebut sebagai bank
konvensional. Sedangkan yang dijalankan dengan prinsip syariah disebut bank
syariah.
11
Bank umum juga memiliki fungsi yang di uraikan di bawah ini untuk
menunjukkan betapa pentinnya keberadaan bank umum dalam perekonomian
modern, antara lain :
Penciptaan Uang
Mendukung Kelancarang Mekanisme Pembayaran
Penghimpunan Dana Simpanan
Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional
Penyimpanan Barang-Barang dan surat-surat Berharga
Pemberian Jasa-jasa Lainnya
Ruang lingkup bank umum dapat dikelompokkan menjadi tiga kegiatan utama,
yaitu menghimpun dana, mengalokasikan dana, dan memberikan jasa–jasa lainnya.
Bank umum dapat menghimpun dana dari masyarakat dalam berbagai bentuk giro
(demand deposit), tabungan (saving deposit), serta deposito berjangka (time deposit)
dan sertivikat deposito (certificate of deposit). Sementara penyaluran dana oleh bank
dilakukan melalui kredit, dimana kredit sendiri berarti penyediaan uang tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-
meminjam antar bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Bagi
bank umum, penyaluran kredit akan menghasilakan pendapatan bunga. Dalam
kondisi normal pendapatan bunga dari kredit ini memiliki porsi terbesar dari total
pendapatan bank. Adapun untuk penyediaan jasa, bank umum menawarkan antara
lain transfer (kiriman uang), kliring (clearing, letter of credit (L/C), menerima setoran-
setoran dan melayani pembayaran-pembanyaran.
12
B. Pengelolaan Kredit Bank Umum
Definisi kredit menurut Undang–Undang Nomor 10/1998 tentang Perbankan
adalah :”penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesempatan pinjam meminjam antara bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjaman untuk melunasi utangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian keuntungan.”
Konsentrasi bank sabagai lembaga intermediasi yang bermotivasi laba adalah
menyalurkan dana yang menghasilkan pendapatan bunga dan atau keuntungan atas
dasar bagi hasil. Karena kredit adalah aset yang menghasilkan pendapatan, maka
porsi kredit dalam aset perbankan sangat dominan. Dalam kondisi normal,
berdasarkan pengalaman empiris, kredit bank merupakan + total aset sebuah bank.
Selain pendapatan bunga dan keuntungan, penyaluran kredit oleh sebuah
bank memberikan banyak manfaat lain, seperti jaringan kerja dan informasi yang
masih luas, karena debitur umumnya juga akan memanfaatkan fasilitas bank
pemberi kredit. Jika pelayanan bank dinilai memuaskan, debitur akan menyampaikan
hal ini kepada mitra kerja atau calon debitur yang lain. Untuk kredit-kredit yang
terlibat dalam sindikasi dinilai bank-bank mitranya sebagai bank yang dapat
diandalkan karena memiliki keahlian (khusus) dan berpengalaman dalam hal
penyaluran dan pengelolaan kredit.
Penting dan strategisnya kredit dalam industri perbankan menyebabkan
pengelolaan kredit menjadi sangat penting. Tujuan utama pengelolaan kredit menjadi
sangat penting. Tujuan Utama pengelolaan kredit adalah agar bank dapat
meningkatkan kesehatan dan kinerjanya dengan peningkatan kuantitas dan kualitas
13
kredit. Kuantitas kredit dinilai dari jumlah dan tingkat pertumbuhan kredit yang
disalurkan. Kualitas kredit, secara sederhana dan ringkas dapat diukur dari jumlah
dan porsi kredit macet atau bermasalah (non performing loans).
Tujuan penyaluran kredit adalah meningkatkan nilai kekayaan pemilik bank.
Kredit yang disalurkan ada untuk peminjam dalam skala besar (wholesale loan) dan
ada juga bersifat retail (retail loan). Untuk siapapun kredit yang disalurkan, kredit-
kredit tersebut harus dinilai berdasarkan kriteria-kriteria yang obyektif. Bagi
perussahaan besar, alat ukurnya dapat menggunakan sejarah kredit mereka,
stabilitas pekerjaan atau tingkat bunga (loan princing) ditetapkan berdasarkan
pertimbangan risiko kredit (risk) dan tingkat pengembaliannya (return).
Penilaian kredit berorientasi pada kredit (credit riak) yang besarnya sangat
tergantung pada kemampuan membayar (ability to pay) dan keinginan membayar
(wilingness to pay). Untuk mengetahui kemampuan dan keinginan membayar, bank
harus mengevaluasi karakter, kapasitas, jaminan yang diberikan, modal yang dimiliki
calon dibetur, dan juga kondisi ekonomi yang dihadapi/di jalani.
Kredit yang disalurkan sistem perbankan dapat dikelompokkan atau
diklasifasikan berdasarkan beberapa kriteria, yaitu jangka waktu, ada tidaknya
jaminan , segmen usaha, tujuan, penggunaan dan kredit non kas
Berdasarkan jangka waktu pelunasannya (maturity), kredit dapat
dikelompokkan menjadi kredit jangka pendek (short term loan), kredit jangka
menengah (medium term loan) , dan kredit panjang (long term loan).
14
Berdasarkan ada tidaknya jaminan, kredit dapat dikelompokkan menjadi kredit
dengan jaminan (secured loan) dan tanpa jaminan (unsecured loan). Kredit dengan
jaminan (secured loan) adalah kredit yang disertai dengan jaminan atau agunan
dapat berupa harta wujud seperti tanah dan bangunan, kendaraan bermotor, dan
beberapa harta wujud seperti tanah dan bangunan, kendaraan bermotor, dan
beberapa harta wujud lainnya yang berharga dan dapat diterima oleh perbankan
sebagai agunan. Sedangkan kredit tanpa jaminan (unsecured loan) dapat kepada
seseorang atau perusahaan tertentu dengan beberapa alasan. Yang pertama, orang
tersebut sudah sangat dikenal, teruji dan dipercaya juga terkait dengan pemilaian
juga dapat diberikan kepada perusahaan tersebut. Kredit tanpa jaminan juga dapat
diberikan kepada perusahaan-perusahaan kecil dan atau pengusaha lemah. Namun
pemberiannya harus sangat selektif, karena pemberian kredit tanpa jaminan sangat
berisiko.
Berdasarkan segmen adalah usaha, kredit dapat dikelompokkan menjadi
kredit pertanian, kredit industri, dan kredit jasa.
Berdasarkan tunjannya, kredit dapat dikelompokkan menjadi komersial
(Commercial Loan), kredit konsumsi (consumer laon), dan kredit produktif.
a. Kredit Komersial (Commercial Loan)
Kredit komersial (commercial Loan) diberikan untuk memperlancar kegiatan
nasabah yang bidang usahanya adalah perdagangan. Beberapa contoh kredit
komersial adalah kredit untuk usaha pertokoan dan kredit ekspor.
15
b. Kredit Konsumtif (Consumer Loan)
Kredit Konsumtif consumer Loan yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan
dan bagi gebitur yang ingin membeli barang kebutuhan – kebutuhan konsumtif.
Umumnya yang melakukan pinjaman untuk keperluan konsumtif adalah unit
rumah tangga. Contoh kredit pembelian kredit rumah (kredit kepemilikan rumah
atau KPR) dan kredit pembelian mobil yang digunakan untuk keperluan sendiri.
c. Kredit Produktif
Kredit Produktif diberikan dalam rangka memperlancar kegiatan produksi
debitur. Kredit ini mencakup antara lain kredit untuk pembelian bahan baku dan
pembayaran upah.
Berdasarkan penggunaannya, kredit dapat dikelompokkan menjadi kredit modal
kerja dan kredit investasi. Kredit Modal Kerja diberikan untuk tujuan komersial. Yaitu
membuat perusahaan mampu menjalankan usahanya sekalipun arus kas masuk
untuk sementara masih leih kacil dari arus kas keluar. Sementara, Kredit Investasi
diberikan kepada debitur agar dapat membeli barang-barang modal maupun jasa.
Yang diperlukan dalam rangka rehabilitasi, modernisasi, ekspensi, relokasi, dan
pendirian usaha baru. Dilihat dari jangka waktu pengembaliannya, kredit investasi
termasuk kredit jangka menengah dan panjang.
16
C. Prospek Perbankan
‘’Tulisan ini merupakan bagian tulisan oleh Dinie Suryani & Ruddy N Sasadara yang berjudul ‘’PROSPEK EKONOMI INDONESIA TAHUN 2006’’ yang diterbikan dalam Ekonomic Review No.203, Maret 2006’’
Dibandingkan tahun 2004, perbankan di tahun 2005 mengalami penurunan
kinerja. Namun di triwulan IV 2005, kinerja perbankan mulai berangsur membaik
dibandingkan triwulan III 2005. Sementara di tahun 2006 prospek perbankan akan
sedikit suram.
Pertumbuhan kredit di tahun 2005 mencapai 24,3%, lebih tinggi dari yang
ditargetkan sebesar 22%. Di tahun 2006 kredit diperkirakan tumbuh pada kisaran
20%. Dilihat per sektor, kredit pada sektor industri yang berorientasi ekspor dan
perdagangan ritel akan mendominasi penyaluran kredit. Dilihat per jenis, kredit
konsumsi akan tetap tumbuh tinggi, di atas 25% dengan kecenderungan meningkat
akibat melemahnya sektor riil.
Pertumbuhan dana diperkirakan tumbuh tinggi lebih dari 10%, seiring dengan
meningkatnya suku bunga. Jika dilihat menurut jenis, deposito akan tumbuh tinggi
seiring dengan meningkatnya suku bunga deposito dan shifting dari tabungan ke
deposito, sedangkan dana jenis tabungan akan terkontraksi.
17
Tabel 4. Kinerja Perbankan (2001 – 2006 F)
Indikator 2001 2002 2003 2004 Mar-05
Jun-05
Sep-05
Dec-05 2006 F
Asset (Rp T) 1,099.7 1,112.2 1,213.5 1,272.3 1,280.6 1,344.6 1,469.8 na 1,418.6 Growth (%,y-o-
y) 5.8 1.1 9.1 4.8 11.4 13.4 16.9 15.6 na Dana (Rp T) 797.4 835.8 888.6 963.1 959.3 1,011.0 1,077.5 1,127.9 na
Growth (%,y-o-y) 13.9 4.8 6.3 8.4 9.6 10.8 16.3 17.1
19.5-21.5
Kredit (Rp T) 316.6 371.1 440.5 559.5 582.5 926.1 680.1 695.7 na Growth (%,y-o-
y) 11.6 17.4 18.7 27.0 29.6 28.0 31.2 24.3 18.5-20.5
Modal (Rp T) 83.7 103.6 112.4 130.2 153.6 144.5 156.5 144.5 na Obligasi Rekap (Rp T) 423.0 396.6 359.9 307.0 257.3 244.2 250.3 289.2 na Laba (Thn Berjalan) (Rp T) 15.7 21.9 28.9 41.1 11.1 15.8 24.8 33.9 na ROA (%) 1.5 2.0 2.6 3.5 3.4 2.2 2.0 2.6 2.7-3.0 NIM (%) 3.6 4.1 4.6 5.9 5.8 5.7 5.6 5.6 na
BOPO (%) 98.4 94.8 88.1 76.7 81.2 88.8 90.1 89.5 85.0-87.0
LDR (%) 33.0 38.2 43.5 50.0 51.2 53.1 54.2 55.0 56.0-60.0
CAR (%) 19.9 22.4 19.4 19.4 21.8 19.5 19.4 19.3 18.5-19.5
NPL (%) 12.2 7.5 6.8 4.5 4.4 7.0 7.9 7.6 7.5-8.0
Sumber : BI & Div. Perencanaan Strategis BNI)
ROA perbankan akan meningkat seiring dengan meningkatnya asset terutama
pada kelompok BPD dan bank swasta nasional. Namun demikian peningkatan
tersebut relatif terbatas akibat menipisnya NIM serta makin memburuknya kulaitas
aktiva produktif sehingga meningkatkan pencadangan aktiva produktif. BI telah
menerbitkan Paket Kebijakan Januari 2006 yang bertujuan memberikan ruang gerak
bagi perbankan. Salah satu paket kebijakan tersebut adalah PBI No.8/2/PBI/2006
tentang perubahan atas PBI No.7/2/2005 tentang penilaian kualitas aktiva Bank
Umum. Dalam PBI No.8/2/PBI/2006, BI memberi waktu secara bertahap kepada
industri perbankan untuk membenahi kualitas aktiva produktif berdasarkan klasifikasi
debitor dan batas jumlah (limit) aktiva produktif yang diberikan. Aturan ini
berpengaruh pada penurunan NPL perbankan terutama pada kelompok BPD dan
bank swasta nasional. Sementara NPL pada kelompok bank persero masih tetap
18
akan di atas 10%. Terhambatnya ekspansi kredit perbankan, secara langsung akan
memperkecil LDR dan sebaliknya akan memperbesar GWM, dan sebagai akibatnya
modal bank akan semakin terkikis. Ketika modal bank mulai menyusut, uluran modal
asing menjadi semakin menarik, dan hal yang mungkin dapat terjadi, kepemilikan
bank nasional oleh pihak asing akan semakin marak pada 2006.
D. Model Pengambilan Keputusan Pembelian
Adapun model pengambilan keputusan konsumen oleh Leon G. Schiffman
dan Leslie Lazar dalam bukunya yang berjudul Perilaku Konsumen Edisi Ketujuh,
terdiri dari :
1. MASUKAN
Komponen masukan dalam model pengambilan keputusan konsumen mempunyai
berbagai pengaruh luar yang berlaku sebagai sumber informasi mengenai produk
tertentu dan mempengaruhi nilai-nilai, sikap, dan prilaku konsumen yang berkaitan
dengan produk. Yang utama diantara berbagai faktor masukan ini adalah berebagai
kegiatan bautan pemasaran perusahaan yang berusaha menyampaiakan produk
dan jasa mereka kepada para konsumen potensial dan pengaruh sosiobudaya diluar
pemasaran, yang jika dihayati dengan mendalam, akan mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen.
Masukan Usaha Pemasaran Perusahaan
Kegiatan pemasaran perusahaan merupakan usaha langsung untuk mencapai,
memberikan informasi, dan membujuk konsumen untuk membeli dan menggunakan
19
produknya. Masukan kepada proses pengambilan keputusan konsumen ini
mengambil berbagai strategi bauran pemasaran khusus yang terdiri dari produk itu
sendiri ( termasuk kemasan, ukuran dan jaminannya ): iklan dimedia massa.
Pemasaran langsung, penjualan personal, dan berbagai usaha promosi lainnya:
kebijakan harga: dan pemilihan langsung distribusi untuk memindahkan produk dari
pabrikan kepada konsumen.
Akhirnya, dampak berbagai usaha pemasaran suatu perusahaansebagian
besar ditentukan oleh persepsi konsumen terhadap semua usaha ini, Jadi para
pemasar harus senantiasa mewaspadai persepsi konsumen dengan mensponsori
riset konsumen, daripada bergantung kepada dampak pesan-pesan pemasaran
mereka yang diharapkan.
Masukan Sosialbudaya
Tipe masukan yang kedua, lingkungan sosiobudaya, juga mempunyai pengaruh
besar terhadap konsumen. Masukan sosibudaya ( dipelajari pada di Bagian III )
terdiri dari berbagai macam pengaruh nonkomersial. Sebagai contoh, komentar
teman, editorial disurat kabar, pemakaian oleh anggota keluarga, artikel pada
Consumer Reports, atau pandangan para konsumen berpengalaman yang ikut serta
dalam kelompok diskusi khusus diinternet, semuanya itu merupakan smber informasi
nonkomersial. Pengaruh kelas sosial, budaya dan subbudaya, walaupun kurang
nyata, merupakan faktor-faktor masukan penting yang dihayati dan diserap dan
mempengaruhi bagaimana para konsumen menilai dan akhirnya mengadopsi (atau
menolak) produk. Aturan tingkah laku yang tidak tertulis yang disampaikan budaya
20
dengan halus menyatakan prilaku komsumsi mana yang harus dianggap”benar”
atau”salah” pada suatu waktu tertentu.
Dampak kumulatif usaha pemasaran setiap perusahaan: pengaruh keluarga,
teman-teman dan tetangga: dan atauran prilaku masyarakat yang ada semuanya
merupakan masukan yang mungkin mempengaruhi apa yang dibeli para konsumen
dan bagaimana mereka menggunakan apa yang merekan beli. Karena semua
pengaruh ini mungkin ditujukan kepada individu atau secara aktif dicari oleh individu,
panah berkepala dua digunakan untuk menghubungkan segmen masukan dan
proses dalam model tersebut (Gambar 1)
2. Proses
Komponen proses dalam model tersebut berhubungan dengan cara konsumen
mengambil keputusan.Untuk memahami proses ini, kita harus mempertimbangkan
pengaruh berbagai konsep psikologis yang dipelajari pada bagian II Bidang
psikologis mewakili pengaruh dalam diri (motivasi, persepsi, pembelajaran,
kepribadian dan sikap) yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan
konsumen ( apa yang mereka butuhkan atau ijnginkan, kesadaran mereka terhadap
berbagai pilihan produk, kegiatan mereka dalam pengumpulan informasi, dan
penilaian mereka mengenai berbagai alternatif ). Seperti yang digambarkan pada
komponen proses dan tinjauan model keputusan. (Gambar 16-2), tindakan
pengambilan keputusan konsumen terdiri dari tiga tahap: (1) Pengenalan
Kebutuhan, (2) Penelitian sebelum pembelian, dan (3) Penilaian berbagai
alternative.
21
Gambar 1. Model Pengambilan Keputusan Konsumen ( Perilaku Konsumen oleh Leon G. S & Leslie )
Pembelian 1. Percobaan 2. Pembelian ulang
Evaluasi Pembelian
Perilaku Setelah Pembelian
Pengenalan Kebutuhan
Penelitian sebelum pembelian
Evaluasi alternatif
Bidang Psikologi Motivaasi Persepsi Pembelajaran Kepribadian Sikap
Pengalaman
Perilaku Keputusan Konsumen
Masukan Lingkungan social budaya
Keluarga Sumber Informasi Sumber non komersial lain Kelas Sosial Subbudaya dan budaya
Usaha Pemasaran Produk Promosi Harga Saluran Distribusii
Pengaruh Eksternal
Proses
Keluaran
22
Pengenalan Kebutuhan.
Pengenalan kebutuhan mungkin terjadi ketika konsumen dihadapkan dengan suatu
persoalan. Proses mencari jalan keluar dari persoalan yang mereka hadapi seringkali
menjadi awal dalam mengidentifikasi kebutuhan. Dikalangan konsumen terdapat dua
gaya penegenalan kebutuhan. Beberapa konsumen merupakan tipe keadaan yang
sebenarnya, yang merasa bahwa mereka mempunyai masalah ketika sebuah produk
tidak dapat berfungsi secara memuaskan. Sebaliknya, konsumen lain adalah tipe
keadaan yang dinginkan, dimana bagi mereka keinginan terhadap suatu yang baru
dapat menggerakkan keputusan.
Penelitian Sebelum Pembelian
Penelitian sebelum pembelian dimulai ketika konsumen merasakan adanya
kebutuhan yang dapat dipenuni dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk.
Ingatan kepada pengalaman yang lalu (yang ditarik dari penyimpanan ingatan jangka
panjang) dapat memberikan informasi yang memadai kepada konsumen untuk
melakukan pilihan sekarang ini. Sebaliknya, jika konsumen tidak mempuyai
pengalaman sebelumnya, ia mungkin harus melakukan penelitian yang mendalam
mengenai keadaan di luar dirinya untuk memperoleh informasi yang berguna
sebagai dasar pemilihan.
23
Penilaian alternatif
Ketika menilai berbagai alternatif potensial, para konsumen cenderung
menggunakan dua macam informasi yaitu merek yang mereka rencanakan untuk
dipilih dan kriteria yang akan mereka pergunakan untuk menilai setiap merek.
3. Keluaran
Porsi keluaran dalam model ini menyangkut dua kegiatan pasca-pembelian
yang berhubungan erat : perilaku konsumen dan penilaian pasca-pembelian. Tujuan
kedua kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kepuasan konsumen terhadap
pembelian.
Perilaku pembelian
Para konsumen melakukan tiga tipe pembelian: pembelian percobaan, pembelian
ulangan, dan pembelian komitmen jangka panjang.
Penilaian Pasca-pembelian
Ketikan konsumen menggunakan suatu produk, terutama selama pembelian
percobaan, mereka menilai kinerja produk tersebut menurut berbagai harapan
mereka. Ada tiga hasil penilaian yang mungkin timbul yaitu kinerja yang
sesungguhnya sesuai dengan harapan yang menimbulkan perasaan netral, kinerja
melebihi harapan yang menimbulkan apa yng dikenal sebagai pemenuhan harapan
secara positif dan kinerja dibawah harapan yang pemenuhan kebutuhan secara
negative atau ketidakpuasan.
24
E. Bauran Pemasaran Jasa
Kotler (2000:15) mengemukakan bahwa definisi bauran pemasaran sebagai
berikut : “ Marketing Mix is the set of marketing tools that the firm uses to pursue its
marketing objective in the target market”. Bauran pemasaran adalah sekumpulan alat
pemasaran (marketing mix) yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai
tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Sementara Zeithaml and Bitner
(2001:18) mengemukakan definisi bauran pemasaran sebagai: “ Marketing Mix
defined as the element an organizations controls that can be used to satisfy or
communicate with customer. These elements appear as core decisions variables in
any marketing text or marketing plan”.
Berdasarkan definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa bauran
pemasaran merupakan unsur-unsur pemasaran yang saling terkait, dibaurkan,
diorganisir, dan digunakan dengan tepat, sehingga perusahaan dapat mencapai
tujuan pemasaran dengan efektif, sekaligus memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen.
Selanjutnya Zeithaml dan Bitner mengemukakan konsep bauran pemasaran
tradisional terdiri dari 4P, yaitu produk, harga, tempat/lokasi, dan promosi.
Sementara itu, untuk pemasaran jasa perlu bauran pemasaran yang diperluas
dengan penambahan unsur-unsur yaitu people (orang), Physical evidence
(fasilitas fisik) dan process (proses), sehingga menjadi tujuh unsur (7P). Masing-
masing dari tujuh unsur bauran pemasaran tersebut saling berhubungan dan
tergantung satu sama lainnya dan mempunyai suatu bauran yang optimal sesuai
dengan karakteristik segmennya (Zeithaml, 2000:18-21).
25
Adapun elemen-elemen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Produk Jasa
Produk adalah merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang
memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan
dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja tetapi
membeli benefit dan value dari pruduk tersebut” the offr, Terutama Pada produk jasa
yang kita kenal tidak menimbulkan beralihnya kepemilikan dari penyedia jasa kepada
konsumen.
Produk jasa menurut Kotler (2000:428) merupakan “segala sesuatu yang
dapat ditawarkan podusen untuk diperhatikan, minta, dicari, dibeli, digunakan atau
keinginan pasar yang bersangkutan”.
Dimana menurut Huriyati (2005:50), produk jasa merupakan suatu kinerja
penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki,
serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jas
tersebut.
Adapun unsur-unsur dari produk jasa menurut Zeithaml dan Bitner (2000:19)
antara lain fitur-fitur fisik dari barang, tingkat kualitas, aksesoris, kemasan, jaminan,
lini produk dan merek.
Jadi pada dasarnya produk adalah sekumpulan nilai kepuasan yang
kompleks. Nilai sebuah produk ditetapkan oleh pembeli berdasarkan manfaat yang
akan mereka terima dari produk tersebut.
26
2. Tarif Jasa
Penentuan harga merupakan titik kritis dalam bauran pemasaran jasa karena
harga menentukan pendapatan dari suatu usaha atau bisnis. Keputusan penentuan
harga juga signifikan di dalam penentuan nilai/ manfaat yang dapat diberikan kepada
pelanggan dan memainkan peranan penting dalam gambaran kualitas jasa.
Keputusan penentuan tarif dari sebuah produk jasa baru harus memperhatikan
beberapa hal. Hal yang paling utama adalah bahwa keputusan penentuan tariff harus
sesuai dengan strategi pemasaran secara keseluruhan. Perubahan berbagai tarif di
berbagai pasar juga harus menjadi bahan pertimbangan. Secara singkat, prinsip-
prinsip penetapan harga, seperti diusulkan oleh Kotler (1996) dikutip dari Zeithalm
dan Bitner (2000:436) adalah sebgai berikut:
a. Perusahaan harus mempertimbangkan sejumlah faktor dalam menetapkan harga,
mencakup : pemilihan tujuan, penetapan harga, menentukan tingkat permintaan,
prakiraan biaya, menganalisis harga yang ditetapkan dan produk yang ditawarkan
pesaing, pemilihan metode penetapan harga, serta menentukan harga akhir.
b. Perusahaan tidak harus selalu berupaya mencapai profit maksimum melalui
penetapan harha maksimum, tetapi dapat pula dicapai dengan cara
memaksimumkan penerimaan sekarang, memaksimumkan penguasaan pasar
atau kemungkinan lainnya.
c. Pasar pemasar hendaknya memahami seberapa responsif permintaan terhadap
perubahan harga. Untuk mengevaluasi sensitifitas harga, para pemasar dapat
menghitung elastisitas permintaan.
27
d. Berbagai jenis biaya harus dipertimbangkan dalam menetapkan harga, termasuk
didalamnya adalah biaya langsing dan tidak langsung, biaya tetap dan biaya
variabel, serta biaya-biaya lainnya.
e. Harga-harga pesaing akan mempengaruhi tingkat permintaan jasa yang
ditawarkan sehingga harga pesaing harus turut dipertimbangkan dalam proses
penetapan harga.
f. Berbagai cara atau variasi penetapan harga yang ada mencakup markup,
sasaran perolehan, nilai yang dapat diterima, faktor psikologis dan harga lainnya.
g. Setelah menetapkan struktur harga, perusahaan menyesuaikan harga promosi,
serta harga bauran produk.
3. Tempat/ Lokasi Pelayanan
Untuk produk dalam industri manufaktur place dapat diartikan sebagai saluran
distribusi, sementara untuk produk jasa place dapat diartikan sebagai tempat
pelayanan jasa. Lokasi pelayanan jasa yang digunakan dalam memasok jasa
kepada pelanggan yang dituju merupakan keputusan kunci. Keputusan mengenai
lokasi pelayanan yang akan digunakan melibatkan pertimbangan bagaimana
penyerahan jasa kepada pelanggan dan dimana itu akan berlangsung. Dimana hal
ini akan melibatkan pertimbangan bagaimana interaksi antara organisasi penyedia
jasa dan pelanggan serta keputusan tentang apakah organisasi tersebut
memerlukan satu lokasi atau beberapa lokasi.
Penting atau tidaknya sebuah lokasi akan sangat bergantung pada jenis jasa
yang ditawarkan. Cowell ( 1991:87) yang dikutip dari Hurriyati (2005:56) telah
28
berhasil meringkas beberapa kunci yang harus dipertimbangkan oleh seorang
manajer jasa sebagai berikut :
a. Apa yang diperlukan pasar ? bila jasa tidak tersedia di suatu lokasi yang nyaman
pembelian jasa akan terhambat atau tertunda selain itu menyebabkan pelanggan
merubah pikiran atau merubah pilihan mereka ?
b. Kecenderungan apa yang ada di dalam sector aktivitas jasa dimana organisasi
jasa beroperasi ? apakah persaingan dapat memasuki pasar ?
c. Sejauhmana kefleksibelan jasa ? apakah jasa itu berorientasi teknologi atau
orang dan sejauh mana kefleksibelannya terpengaruh oleh lokasi?
d. Apakah organisasi mempunyai kewajiban untuk menempatkan jasa di suatu
lokasi yang nyaman ?
e. Apakah system prosedur dan teknologi baru dapat dipakai untuk mengatasi
kelemahan keputusan lokasi yang lama ?
f. Sejauhmana kepentingan jasa pelengkap terhadap keputusan lokasi ?
g. Apakah lokasi organisasi sejenis mempengaruhi keputusan lokasi ?
Pertanyaan-pertanyaan diatas dapat digunakan oleh pemasaran jasa untuk
membuat keputusan mengenai lokasi. Selain itu, pemilihan tempat atau lokasi
memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor berikut .
a. Akses, misalnya lokasi yang mudah dijangkau sarana transportasi umum.
b. Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan.
29
c. Lalu lintas (traffic), dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu (1)
banyaknya orang yang lalu-lalang dapat memberikan peluang besar terjadinya
impulse buying, (2) kepadatan dan kemacetan lalu lintas dapat pula menjadi
hambatan.
d. Tempat parkir yang luas dan aman.
e. Ekspansi, tersedia tempat yang cukup untuk perluasan usaha di kemudian hari.
f. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan.
g. Persaingan, yaitu lokasi pesaing.
4. Promosi
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program
pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah
mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan berguna bagi mereka,
maka mereka tidak akan pernah membelinya. Pada hakikatnya menurut Buchari
Alma (2004:179) yang dikutip dari Ratih Hurriyati (2005:57):”promosi adalah bentuk
komunikasi pemasaran yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar
sasaran atau perusahaan dan produknya agar tersedia menerima, membeli, dan
loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan bersangkutan”.
30
Yang perlu diperhatikan dalam promosi adalah pemilihan bauran promosi (promotion
mix ). Promotion mix terdiri dari :
Personal Selling adalah komunikasi langsung antara penjual dan calon
pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk, sehingga membentuk
suatu pemahaman terhadap produk sehingga mereka akan mencoba dan
membelinya.
Mass Selling merupakan pendekatan yang menggunakan media
komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam
satu waktu.
Sales promotion adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan
berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk
dengan segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli
pelanggan.
Public relation merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu
perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap
berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut.
Direct Marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang
memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon
yang terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi.
Word of mouth merupakan salah satu ciri khusus dari promosi dalam
bisnis jasa, dimana hal ini penting dalam penyerahan dan komunikasi dari
mulut ke mulut.
31
5. Orang/Partisipan
Munurut Zeithaml and Bitner (2000:19) “People is all human actors who pay ini
service delivery and thus influence the buyer’s perceptions; namely, the firm’s
personnel, the customer and other customers in the service environment”.
Orang (people) adalah semua pelaku yang memainkan peranan dalam
penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen-elemen
dari “people” adalah pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen lain dalam
lingkungan jasa.
Menurut Ratih Huriyati (2005:63) elemen people ini memiliki 2 aspek yaitu :
a. Service People
Untuk organisasi jasa, service people biasanya memegang jabatan ganda,
yaitu mengadakan jasa dan menjual jasa tersebut. Melalui pelayanan yang
baik, cepat, ramah, teliti, dan akurat dapat menciptakan kepuasan dan
kesetiaan pelanggan terhadap perusahaan yang akhirnya akan meningkatkan
nama baik perusahaan.
b. Customer
Faktor lain yang mempengaruhi adalah hubungan yang ada diantara para
pelanggan. Pelanggan dapat memberikan persepsi kepada nasabah lain,
tentang kualitas jasa yang pernah didapatnya dari perusahaan. Keberhasilan
dari perusahaan jasa berkaitan erat dengan seleksi, pelatihan, motivasi, dan
manajemen dari sumber daya manusia.
32
6. Sarana Fisik
Sarana fisik menurut Zeithaml dan Bitner (2000:20) “ the interact and any
tangible component that facilitate performance or communication of the service”.
Sarana fisik ini merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi
keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang
ditawarkan. Unsur-unsur yang termasuk di dalam sarana fisik antara lain lingkungan
fisik, dalam hal ini bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-
barang lainnya yang disatukan dengan service yang diberikan seperti tiket, sampul,
label, dan lain sebagainya.
7. Proses
Proses menurut Zeithaml and Bitner (2000:20) adalah “the actual procedures,
mechanism, and flow of activities by which the service is delivered the service
delivery and operating system”. Proses adalah semua prosedur actual, mekanisme,
dan aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini
mempunyai arti suatu perusahaan dalam menjalankan dan melaksanakan
aktifitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Seluruh aktifitas kerja adalah proses, proses melibatkan prosedur-prosedur,
tugas-tugas, jadwal-jadwal, mekanisme-mekanisme, aktifitas-aktifitas dan rutinitas-
rutinitas dengan apa produk disalurkan ke pelanggan.
F. Kredit Konsumtif BNI
Kredit Konsumtif menurut terminology sebelumnya merupakan consumer
Loan yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan dan bagi debitur yang ingin
33
membeli barang kebutuhan – kebutuhan konsumtif. BNI juga memiliki beberapa jenis
kredit konsumtif antara lain :
1. BNI Fleksi
Produk layanan BNI Fleksi memberikan Anda kemudahan memperoleh kredit
tanpa agunan.
FASILITAS
Kredit Rp. 5 juta s/d Rp. 30 juta (untuk pegawai) dan Rp. 15 juta (untuk
pensiunan).
MANFAAT
Leluasa dalam pemanfaatan
Fleksibel jangka waktu pembayaran maksimal 5 tahun atau disesuaikan
dengan kemampuan.
PERSYARATAN
Warga Negara Indonesia,
Berpenghasilan tetap, masa kerja minimal 3 tahun,
Usia minimal 21 tahun dan pada usia 55 tahun kredit sudah lunas, khusus
pensiunan usia 60 tahun kredit sudah lunas.
2. BNI Griya
BNI Griya adalah fasilitas kredit untuk pembelian/ pembangunan/ renovasi
rumah tinggal, rumah susun, ruko, rukan, apartemen dan rumah peristirahatan (villa)
34
atau untuk pembelian kavling/tanah matang di real estate, kavling pemerintah atau
swasta.
FASILITAS
Minimal kredit Rp 10 juta dan maksimal Rp 5 miliar.
MANFAAT
Bebas milih lokasi rumah / kavling idaman.
Fleksibel, jangka waktu pembayaran maksimal 20 tahun atau disesuaikan
dengan kemampuan pembayaran.
PERSYARATAN
Warga Negara Indonesia.
Berpenghasilan tetap, masa kerja minimal 2 tahun.
Usia minimal 21 tahun dan pada usia 55 tahun kredit sudah lunas, khusus
pensiunan usia 60 tahun kredit sudah lunas.
Self financing minimal 20% dari harga tanah berikut rumah yang akan dibiayai
dan self financing dapat berupa tanah yang telah dimiliki.
Mengisi formulir dan melengkapi dokumen penunjang.
3. BNI Multiguna
Fasilitas kredit untuk keperluan yang bersifat konsumtif atau serba guna.
Fasilitas:
Minimal Rp. 5 juta dan maksimal Rp. 250 juta
35
Keunggulan:
Leluasa dalam penggunaan dana, misalnya:
Renovasi Rumah
Biaya Tanah
Biaya Sekolah
Biaya Perawatan Kesehatan
Pembelian barang elektronik/furniture, atau
Keperluan Konsumtif Lain.
Fleksibel, jangka waktu pembayaran maksimal 5 (lima) tahun atau
disesuaikan dengan kemampuan.
Persyaratan:
Warga Negara Indonesia.
Berpenghasilan tetap, masa kerja minimal 2 (dua) tahun.
Usia minimal 21 tahun dan pada usia 55 tahun kredit sudah lunas, khusus
bagi pensiunan usia 60 kredit sudah lunas.
Menjaminkan tanah berikut bangunan rumah yang ditempati peminjam
dengan status SHGB atau SHM atau SHP dan memiliki IMB.
36
4. BNI Oto
BNI Oto adalah fasilitas kredit untuk pembelian kendaraan bermotor dengan
jaminan berupa kendaraan bermotor yang dibiayai tersebut
FASILITAS
Minimal kredit Rp 5 juta dan maksimal Rp 1 miliar.
MANFAAT
Leluasa dalam penggunaan dana, misalnya untuk :
Pembelian kendaraan roda empat baru (segala jenis / merek)
Pembelian kendaraan roda empat bekas (hanya untuk merek buatan Jepang
dan Eropa), dengan batasan usia kendaraan *) sampai dengan jatuh tempo
kredit maksimal 5 tahun.
Refinancing kendaraan roda empat (hanya untuk merek buatan Jepang dan
Eropa), maksimal usia kendaraan adalah 1 tahun *).
Pembelian kendaraan roda dua baru (hanya untuk merek Yamaha, Honda
dan Suzuki).
Fleksibel, jangka waktu pembayaran maksimal 5 (lima) tahun atau
disesuaikan dengan kemampuan.
Bunga kompetitif dan bebas propisi.
Self financing dapat dinegosiasikan **)
PERSYARATAN
37
Warga Negara Indonesia
Berpenghasilan tetap, masa kerja minimal 2 tahun,
Usia minimal 21 tahun dan pada usia 55 tahun kredit sudah lunas.
G. Kerangka Pikir
Dalam rangka meningkatkan pengguna kredit konsumtifnya, BNI Bulukumba
seharusnya mulai untuk memperbaharui program pemasarannya.
Program pemasaran tersebut dimulai dengan mengidentifikasi karakteristik
pembeli mereka. Karakteristik tersebut dapat dilihat dari bagaimana seorang
konsumen akhirnya memiliki kredit konsumtif di BNI Bulukumba. Dengan mengetahui
karakter pembeli dan sesuatu yang mempengaruhi mereka, maka dapat
dikembangkan formulasi baru yang dapat menunjang peningkatan pemasaran
produk tersebut diatas.
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, bahwa keputusan konsumen
terhadap sebuah produk dipengaruhi oleh dua hal yaitu lingkungan sosial budaya
dan usaha pemasaran perusahaan. Lingkungan sosialbudaya merupakan faktor
yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Sehingga, penelitian ini akan
difokuskan pada usaha pemasaran perusahaan. Usaha pemasaran perusahaan
dapat diidentifikasi melalui tujuh bauran pemasaran jasa yaitu produk, tarif jasa,
tempat/lokasi pelayanan, promosi, orang/partisan, sarana fisik dan proses.
Ketujuh bauran pemasaran tersebut kemudian dinilai berpengaruh terhadap
proses pengambilan keputusan Konsumen berupa pengenalan kebutuhan, peneltian
sebelum pembelian , evaluasi altenatif dan akhirnya membeli.
38
Untuk lebih jelasnya, kerangka pemikiran dapat digambarkan pada skema berikut :
.
Gambar 2. Kerangkan Pikir
Program Pemasaran Kredit Konsumtif
Produk X1
Tarif Jasa X2
Tempat/Lokasi X3
Promosi X4
Orang/Partisan X5
Sarana Fisik X6
Proses X7
BAURAN PEMASARAN JASA
Keputusan Pengambilan Kredit Konsumtif
Respon Konsumen
39
H. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pikir yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka penelitian ini akan melakukan pengujian terhadap hipotesis
berikut :
1. Diduga bahwa elemen-elemen bauran pemasaran jasa berupa produk, tarif jasa,
promosi, tempat pelayanan, karyawan, sarana fisik dan proses berpengaruh
signifikan terhadap keputusan konsumen dalam menggunakan kredit konsumtif di
BNI Bulukumba.
2. Diduga pula bahwa elemen proses merupakan yang paling berpengaruh dominan
terhadap keputusan konsumen dalam menggunakan kredit konsumtif di BNI
Bulukumba.
Kedua hipotesis diatas dipengaruhi oleh beberapa tesis yang sebelumnya
ditulis dengan objek kajian berupa jenis kredit dan tempat penelitian berbeda.
6
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu kualitatif dan kuantitatif.
Kedua pendekatan tersebut dipergunakan secara simultan dalam peneltian ini.
Pendekatan kualitatif dipergunakan dan pengumpulan data berupa karakteritik
pengguna kredit yang berkaitan dengan bauran pemasaran. Pendekatan selanjutnya
mengukur secara kuantitatif kekuatan dari masing-masing faktor tersebut.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian dalam rangka penulisan tesis ini akan dilakukan di PT. Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Bulukumba. Dimana, kantor
cabang ini beroperasi di 4 (empat) wilayah kabupaten antara lain kabupaten
Bulukumba, Kabupaten Sinjai, kabupaten Bantaeng dan kabupaten Jeneponto.
Pengambilan data dilakukan pada bulan April 2008. Objek yang diteliti adalah faktor-
faktor bauran pemasaran yang dominan mempengaruhi pengguna kredit konsumtif .
Pemilihan BNI Bulukumba didasarkan atas pertimbangan bahwa cukup
besarnya rentang antara data industri yang telah digambarkan tabel 2 dalam bab
pendahuluan dan realisasi kredit dari BNI Bulukumba yang digambarkan dalam tabel
3 bab pendahuluan. Besarnya rentang tersebut memberikan potensi ini diharapkan
memberikan akurasi terhadap hasil pengolahan data yang dilakukan, sehingga
41
memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap masalah yang dihadapi. yang
Dan pertimbangan lainnya adalah kemudahan terhadap akses data, sehubungan
penulis yang juga bekerja di kantor tersebut.
C. Sumber Data
Data yang dipergunakan dalam peneltiain ini, dapat digolongkan kedalam dua
macam data, yaitu :
1. Data primer
Data jenis ini merupakan data yang diperoleh oleh peneliti dari sumber
pertama atau responden secara langsung. Data primer dalam peneltian ini
berupa data hasil wawancara ataupun questioner yang dikumpulkan langsung
dari responden.
2. Data sekunder,
Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan oleh pihak perusahaan
yang dikaji, dimana dalam hal ini adalah data dari BNI Bulukumba. Data dari
BNI Bulukumba tersebut berupa data maksimum kredit, jumlah debitur, jumlah
outstanding produk dan data debitur bersangkutan. Data sekunder lainnya
diperoleh dari sumber seperti Bank Indonesia untuk mengetahui realisasi
kredit konsumtif untuk kabupaten Bulukumba, dan juga data yang berasal dari
publikasi-pubilkasi tertentu.
42
D. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang dipertanggunjawabkan keabsahannya, maka
peneliti melakukan beberapa metode penellitian sebagai berikut :
1. Wawancara
Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data dari pegawai bank yang
berperan langsung dalam proses penyaluran kredit dan pelayanan pasca
pemberian kredit.
2. Kuesioner
Teknik ini dilakukan untuk memperoleh respon dari para pengguna kredit
terhadap layanan jasa kredit yang telah dinikmatinya. Teknik ini dilakukan
terhadap para responden dengan jaminan bahwa jawaban mereka tidak akan
berpengaruh terhadap kredit yang mereka nikmati saat ini dan yang akan
datang. Hal ini penting untuk memperoleh data yang lebih akurat.
3. Observasi
Teknik banyak digunakan dalam penelitian pendahuluan berupa pengumpulan
data awal dari perusahan yang dijadikan bahan kajian. Hasil dari teknik ini
yang dijadikan dasar bagi peneliti untuk menentukan lokasi dan jadi atau
tidaknya sebuah penelitian.
43
E. Populasi Dan Data Sampel
Dalam penelitian ini terdapat nasabah-nasabah kredit konsumtif berdasarkan
jenis produknya yang dapat dijadikan sampel , antara lain :
Tabel 5. Realisasi Kredit Konsumtif
JENIS JUMLAH DEBITUR ( Orang )
MAKSIMUM
( Milyar Rupiah)
OUTSTANDING
( Milyar Rupiah)
BNI KPR 95 5.52 4.90
BNI AUTO 4 0.13 0.13
BNI MULTIGUNA 37 1.88 1.10
BNI FLEKSI 87 1.00 0.50
TOTAL 223 8.53 6.50
Sumber : Neraca Akhir Tahun 2008
Data tersebut diatas diambil berdasarkan kondisi debitur per Maret 2008. dari tabel
diatas terlihat bahwa terdapat 223 total populasi yang dapat dijadikan sampel
responden. Jenis produk diatas kesemuanya merupakn kredit konsumtif yang
perbedaaannya hanya terletak pada jenis penggunaannya. Sehingga, penarikan
sampel dapat dilakukan secara acak sederhana.
Namun melihat keterbatasan penelitian, maka peneliti merasa tidak perlu untuk
melakukan peneltian terhadap seluruh populasi. Namun, peneliti akan melakukan
pengambilan sampel saja. Adapun penentuan jumlah sampel yang dipergunakan
berdasarkan dari J. Supranto, akan ditetapkan berdasarkan metode Slovin dengan
tingkat kelonggaran 5%. Tingkat kelonggaran 5% masih cukup refresentatif untuk
penelitian yang sedang dilakukan.
44
Adapun formulasinya adalah sebagai berikut :
21 eN
Nn
dimana
N = Ukuran Populasi
n = Ukuran sampel
e = Prosentase Kelonggaran
sehinggan
orang 1441,143..
05,02231
2232
n
Jumlah sampel yang didapat berdasarkan Metode Slovin adalah 144 orang. Namun,
karena terdapat beberapa jenis kredit konsumtif yang berbeda maka pengambilan
sample akan dilakukan secara proporsional berdasarkan kontribusinya terhadap
populasi data. Adapun proporsi pengambilan data sampel berdasarkan jenis kredit
adalah sebagai berikut:
BNI Griya : 61 sampel
BNI Oto : 3 sampel
BNI Multiguna : 24 sampel
BNI Fleksi : 57 sampel
Dan pengambilan data dari masing-masing jenis kredit dilakukan dengan cara
menarik sampel dengan sistem acak sederhana.
45
F. Metode Analisis
Untuk pengujian terhadap hipotesis yang telah diajukan dalam penelitian ini,
maka dilakukan antara lain :
1. Metode analisis kualitatif deskriptif
Metode ini dilakukan dengan menganalisis data kualitatif yang diperoleh
melalui wawancara dan dokumen di BNI Bulukumba. Untuk mengetahui kesesuaian
persepsi pelanggan mengenai bauran pemasaran jasa yang mempengaruhi
keputusan pelanggan berada dalam kategori: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah
dan sangat rendah dibuat kriteria pengklasifikasian yang mengacau pada ketentuan
yang dikemukakan oleh Husein Umar (1998: 225) sebagai berikut:
1. Menentukan banyaknya kelas (k). banyaknya kelas ditentukan sebanyak lima
kelas yakni Sangat Setuju, Tinggi, Kurang Setuju, Tidak setuju, Sangat tidak
setuju.
2. Menentukan range (r) = skor maksimal (Xmax) – skor minimal (Xmin)
Dimana,
Skor maksimal = jumlah responden x bobot tertinggi
Skor minimal = jumlah responden x bobot terendah
3. Menentukan lebar kelas (L) = r/k
4. Menentukan batas bawah kelas pertama
X1b (batas bawah kelas pertama) = Xmin
X1a (batas atas kelas pertama) = Xmin + L
46
2. Method of Successive Interval
Dalam analisis regresi sebagaimana analisis multivariate lainnya mensyaratkan data
yang digunakan minimal harus berskala interval, oleh karena itu data hasil penelitian
yang masih berupa skala ordinal harus ditransformasikan ke skala interval dengan
menggunakan Method of Successive Interval. Langkah-langkah dalam
mentransformasi data tersebut adalah sebagai berikut :
a. Berdasarkan hasil jawaban responden, untuk setiap penyataan, hitung
frekuensi (f) setiap 1 pilihan jawaban.
b. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap penyataan, hitung proporsi
(p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi dengan jumlah
responden.
c. Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pernyataan, hitung proporsi
kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.
d. Untuk setiap pernyataan, tentukan nilai batas untuk Z (tabel distribusi normal)
untuk setiap pilihan jawaban.
e. Menghitung nilai densitas untuk setiap proporsi kumulatif dengan
memasukkan nilai Z pada rumus distribusi normal.
f. Tentukan scale value (nilai interval rata-rata) untuk setiap pilihan jawaban
melalui persamaan berikut:
limit)lowerbelow(Arealimit)upperbelow(Area
limit)upperat(Densitylimit)lowerat(DensityValueScale
Dimana:
Density at lower limit, diperoleh dari tabel tinggi ordinat normal untuk pilihan jawaban dengan nilai yang lebih rendah.
47
Density at upper limit, diperoleh dari tabel ordinat normal untuk pilihan jawaban
dengan nilai yang tinggi. Area below upper limit, diperoleh dari kumulatif proporsi untuk pilihan jawaban
dengan nilai yang tinggi. Area below lower limit, diperoleh dari kumulatif proporsi untuk pilihan jawaban
dengan nilai yang lebih rendah.
g. Menentukan nilai tranformasi (nilai untuk skala interval) dengan rumus:
Nilai transformasi = Nilai Skala + | Nilai Skala Minimum | + 1
3. Faktor Analisis
Salah satu syarat data untuk regresi berganda selain data interval adalah input data
harus berupa data variabel bukan data indikator. Dalam penelitian ini pengukuran
terhadap variabel-variabel penelitian dilakukan secara tidak langsung yaitu melalui
indikator-indikatornya. Suatu sistem Persamaan regresi berganda hanya dapat
diterapkan jika seluruh variabel yang terlibat bersifat observable (atau sudah tersedia
data dari variabel dan bukan data dari indikatornya).
Salah satu cara untuk memperoleh data variabel laten tersebut adalah dengan
menggunakan analisis faktor. Analisis Faktor merupakan salah satu dari analisis
ketergantungan (interdependensi) antar variabel. Prinsip dasar analisis faktor adalah
mengekstraksi sejumlah faktor bersama (common faktor) dari gugusan variabel asal
X1,X
2,…,X
p, sehingga:
48
a. Banyaknya faktor lebih sedikit dibandingkan dengan banyaknya variabel asal X
b. Sebagian besar informasi (ragam) variabel asal X tersimpan dalam sejumlah
faktor
Kegunaan analisis Faktor :
1. Mengekstraks unobservabel variabel (latent variable) dari variabel manifest
atau indikator. Atau mereduksi variabel menjadi variabel baru yang jumlahnya
lebih sedikit.
2. Mempermudah interpretasi hasil analisis, sehingga didapatkan informasi yang
realistik dan sangat berguna
3. Pengelompokan dan pemetaan obyek (mapping dan clustering) berdasarkan
karakteristik yang terkandung di dalam faktor.
4. Pemeriksaan validitas dan reliabilitas instrumen penelitian (berupa kuesioner)
5. Dengan diperolehnya skor faktor, maka analisis faktor merupakan langkah
awal (sebagai data input) dari berbagai metode analisis data yang lain,
misalnya Analisis Diskriminan, analisis Regresi, Cluster Analysis, ANOVA,
MANCOVA, Analisis Path, Model Struktural, MDS, dan lain sebagainya.
4. Regresi linear berganda,
Analisis digunakan untuk mengolah data dan kemudian mengkajinya dalam
bentuk matematis dan komputerisasi guna menguji hipotesis tentang faktor-faktor
49
yang mempengaruhi keputusan penggunaan kredit konsumtif di BNI Bulukumba,
dengan persamaan sebagai berikut :
Y = bo + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4+ b5X5 + b6X6 + b7X7 + e
Dimana
Y = variabel terikat yaitu berupa tanggapan responden mengenai keputusan
konsumen dalam menggunakan kredit konsumtif di BNI Bulukumba.
X1 = variabel bebas berupa tanggapan responden terhadap variabel produk.
X2 = variabel bebas berupa tanggapan responden terhadap variabel Harga.
X3 = variabel bebas berupa tanggapan responden terhadap variabel Promosi.
X4 = variabel bebas berupa tanggapan responden terhadap varibel Tempat.
X5 = variabel bebas berupa tanggapan responden terhadap variabel
Karyawan.
X6 = variabel bebas berupa tanggapan responden terhadap variabel Sarana
Fisik.
X7 = variabel bebas berupa tanggapan responden terhadap variabel proses .
b0 = konstanta
b1 , b2 ,b3 ,b4 ,b5 ,b6 ,b7 + konstanta regresi
E = standar error
50
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat signifikansi dari koefisien regresi, unsur-unsur
yang berpengaruh terhadap keputusan pengggunaan kredit konsumtif di BNI
Bulukumba digunakan :
Uji Serempak (Uji F) untuk pengujian Hipotesis pertama
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel bebasnya secara
bersama-sama mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap variabel
terikat. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung dengan FTabel
pada derajat kesalahan 5% (α =0.05). Apabila nilai FHitung lebih besar nilai
FTabel maka berarti variabel bebasnya secara serempak memberikan pengaruh
yang bermakna terhadap variable terikat atau hipotesis pertama diterima.
Adapun rumusan untuk Fhitung adalah sebagai berikut :
1/1
/
1/
/2
2
knR
kR
knSS
kSSF
reg
reg
dimana R2 = koefisien determinasi
k = jumlah variabel dependen dan independent.
n = jumlah sample
Uji Parsial (Uji t) untuk pengujan hipotesis kedua
Uji ini adalah untuk mengetahui apakah pengaruh masing-masing variabel
bebas terhadap variabel terikat bermakna atau tidak. Pengujian dilakukan
dengan membandingkan antara nilai tHitung masing masing variabel bebas
dengan nilai tTabel dengan derajat kesalahan 5% (α=0.05). Apabila nilai tHitung
51
lebih besar atau sama dengan ttabel , maka vaiebel bebasnya memberikan
pengaruh bermakna terhadap variabel terikat. Adapun rumusan untuk thitung
adalah sebagai berikut :
n
nn
SE
bt
dimana b = koefisien regresi varibel n
SEn = standard error variabel b
Disamping itu uji ini sekaligus digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh masing-masing variabel bebas tersebut yang mempengaruhi keputusan
pengambilan kredit konsumtif, dengan nilai t masing-masing variabel. Berdasarkan
nilai t itu, maka dapat diketahui variabel bebas mana yang mempunyai pengaruh
paling bermakna atau signifikan mempengaruhi variabel terikat.
G. Definisi Operasional.
Definisi operasional ini dilakukan untuk dapat menyeragamkan persepsi
terhadap variabel-variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini .
Adapun varibel-variabel yang akan dipergunakan dalam penelitian ini antara
lain :
1. Variabel Keputusan Penggunaan Kredit Konsumtif (Y)
Faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih kredit
konsumtif di BNI Bulukumba adalah tindakan konsumen untuk
mempergunakan kredit konsumtif di BNI Bulukumba yang sesuai dengan
52
kebutuhan dan keinginannya. Variabel ini dapat dilihat dari keputusan pembeli
dengan indikator sebagai berikut :
Pengguna kredit sadar untuk menggunakan kredit dalam memenuhi
kebutuhan konsumtif mereka.
Sebelum memilih kredit konsumtif di BNI Bulukumba, konsumen terlebih
dahulu mencari informasi tentang produk tersebut.
Setelah mendapat informasi tentang kredit konsumtif, konsumen
melakukan evaluasi dan mempertimbangkan dengan baik dan teliti
terhadap berbagai alternatif sebelum mengambil keputusan untuk
menggunakan.
Pengguna kredit akhirnya memutuskan untuk mempergunakan kredit di
BNI Bulukumba setelah mempertimbangkan kebutuhan dan produk yang
ditawarkan.
2. Variabel Produk atau X1
Produk dalam terminologinya merupakan keseluruhan konsep objek atau
proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen.
Sehubungan dengan penetian yang berfokus pada barang jasa kredit , maka
terdapat beberapa hal yang dapat diukur dari variabel ini antara lain :
Jenis produk yang ditawarkan cukup beragan sesuai dengan kebutuhan
konsumen.
53
Jangka waktu pemakaian kredit sudah sesui dengan kebutuhan
konsumen.
Jumlah maksimum kredit yang diberikan telah sesuai dengan harapan
konsumen.
Keamanan terhadap jaminan yang diserahkan oleh konsumen kepada
pihak bank
3. Variabel Harga atau X2
Harga dapat dikatakan sebagai besarnya pengorbanan yang dikeluarkan oleh
konsumen untuk menkonsumsi prosuk atau jasa. Dalam penelitian ini, variabel
produk akan diukur berdasarkan antara lain :
Tingkat suku bunga yang ditetapkan untuk setiap jenis produk yang
dikonsumsi konsumen cukup bersaing.
Biaya propisi dan administrasi yang cukup ringan untuk masih-masing jenis
kredit yang ditawarkan.
Biaya asuransi yang dikenakan untuk setiap jenis kredit yang digunakan
konsumen.
Biaya pengikatan terhadap jaminan yang dikenakan untuk setiap jenis
produk masih sesuai harapan konsumen.
54
4. Variabel Promosi atau X3
Promosi merupakan proses penyampain produk kepada konsumen yang
dilakukan oleh BNI Bulukumba. Dalam penelitian ini, variabel promosi tersebut
dihitung berdasarkan antara lain :
Iklan-iklan kredit konsumtif BNI di TV, Radio dan Media cetak.
Brosur/leaflet kredit konsumtif BNI sangat menarik dan informative.
BNI melakukan sponsorship untuk kegiatan-kegiatan tertentu.
Pegawai pemasaran aktif melakukan cross seling terhadap produk kredit
konsumtifnya.
5. Variabel Tempat atau X4
Variabel tempat dalam kredit adalah gabungan antara lokasi dan saluran
distribusi yang dimiliki oleh BNI Bulukumba dalam memasarkan kredit
konsumtifnya. Adapun indikator-indikator yang akan dikut mengenai tempat
adalah tanggapan konsumen terhadap:
Lokasi kantor BNI yang berada di lokasi yang strategi, sehingga mudah
untuk dijangkau.
Konsumen menggunakan kredit konsumtif BNI karena pengaruh dari pihak
yang memiliki kerjasama dengan BNI.
55
6. Variabel Karyawan atau X5
Variabel ini berkaitan dengan partisipasi karyawan BNI Bulukumba dalam
berhubungan dengan konsumen atau calon konsumen kredit konsumtif
mereka. Adapun indikator-indikator yang dapat diukur, antara lain :
Keramahan dan keakraban pegawai BNI Bulukumba
Penampilan dan cara berpakaian pegawai BNI Bulukumba
Kemampuan pegawai BNI dalam memberikan pemahaman mengenai
produk yang dinginkan.
7. Variabel Sarana Fisik atau X6
Variabel sarana fisik yang mempengaruhi konsumen dalam menggunakan
kredit konsumtif dapat dilihat melalui indikator sebagai berikut :
Gedung kantor yang memadai dalam memberikan pelayanan kredit
konsumtif
Tata ruang pelayanan yang cukup baik dan nyaman.
Kebersihan dan keamanan kantor yang memadai.
Ketersediaan alat bantu dalam melakukan transaksi konsumen.
Ketersedian ruang parkir
8. Variabel Proses atau X7
Sebagaimana telah dijelaskan dalam tinjauan pustaka bahwa proses
merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri dari prosedur, jadual
56
pekerjaan, mekanisme, aktivitas dan hal-hal rutin, dimana jasa dihasilkan dan
disampaikan kepada konsumen. Maka, dalam penelitian ini akan dilakukan
penelitian terhadap :
Kemudahan konsumen dalam memenuhi persyaratan permohonan kredit .
Waktu pemrosesan kredit sejak permohonan hingga persetujuan kredit.
6
BAB IV
GAMBARAN UMUM
PT. BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk.
A. Sejarah Singkat Perusahaan
Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia,
merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.
Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama
yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia,
pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak
pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan
Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan
sebagai Hari Bank Nasional.
Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari
Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi
peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral. Bank
Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan kemudian
diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung untuk
transaksi luar negeri. Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955,
status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah.
Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha
nasional.
58
Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari
identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai
akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal
sebagai 'BNI 46'. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat - 'Bank BNI'
- ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan tahun 1988.
Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara
Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik
diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996.
Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan
lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan
identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga
menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja secara
terus-menerus.
Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai digunakan
untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah keberhasilan
mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan 'Bank BNI' dipersingkat menjadi 'BNI',
sedangkan tahun pendirian - '46' - digunakan dalam logo perusahaan untuk
meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
B. Visi dan Misi Bank BNI
Visi BNI Menjadi Bank kebanggaan nasional yang unggul dalam layanan dan kinerja
59
Pernyataan Visi
Menjadi Bank kebanggaan nasional, yang menawarkan layanan terbaik dengan
harga kompetitif kepada segmen pasar korporasi, komersial dan konsumer
Misi BNI
Memaksimalkan stakeholder value dengan menyediakan solusi keuangan yang
fokus pada segmen pasar korporasi, komersial dan konsumer
Values
Kenyamanan dan Kepuasan
Filosofi Logo Baru
Identitas Baru BNI – Dasar Pembuatan Desain
Identitas baru BNI merupakan hasil desain ulang untuk menciptakan suatu identitas
yang tampak lebih segar, lebih modern, dinamis, serta menggambarkan posisi dan
arah organisasi yang baru. Identitas tersebut merupakan ekspresi brand baru yang
60
tersusun dari simbol “46” dan kata “BNI” yang selanjutnya dikombinasikan dalam
suatu bentuk logo baru BNI.
Hurup BNI
Huruf “BNI” dibuat dalam warna turquoise baru, untuk mencerminkan kekuatan,
otoritas, kekokohan, keunikan dan citra yang lebih modern. Huruf tersebut dibuat
secara khusus untuk menghasilkan struktur yang orisinal dan unik.
Simbol “46”
Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus mencerminkan
warisan sebagai sebagai bank pertama di Indonesia. Dalam logo ini, angka “46”
diletakkan secara diagonal menembus kotak berwarna jingga untuk menggambarkan
BNI baru yang modern.
Palet Warna
Palet warna korporat telah didesain ulang, namun tetap mempertahankan warna
korporat yang lama, yakni turquoise dan jingga. Warna turquoise yang digunakan
pada logo baru ini lebih gelap, kuat mencerminkan citra yang lebih stabil dan kokoh.
Warna jingga yang baru lebih cerah dan kuat, mencerminkan citra lebih percaya diri
dan segar.
Logo “46” dan “BNI” mencerminkan tampilan yang modern dan dinamis.
Sedangkan penggunakan warna korporat baru memperkuat identitas tersebut. Hal ini
akan membantu BNI melakukan diferensiasi di pasar perbankan melalui identitas
yang unik, segar dan modern.
61
C. Budaya Perusahaan
Budaya Kerja BNI”PRINSIP 46”merupakan Tuntunan Perilaku Insan BNI, terdiri dari :
4 (Empat) Nilai Budaya Kerja
PROFESIONALISME
INTEGRITAS
ORIENTASI PELANGGAN
PERBAIKAN TIADA HENTI
6 (Enam) Nilai Perilaku Utama Insan BNI
Meningkatkan Kompetensi dan Memberikan Hasil Terbaik
Jujur, Tulus dan Ikhlas
Disiplin, Konsisten dan Bertanggungjawab
Memberikan Layanan Terbaik Melalui Kemitraan yang Sinergis
Senantiasa Melakukan Penyempurnaan
Kreatif dan Inovatif
62
Setiap Nilai Budaya Kerja BNI memiliki Perilaku Utama yang merupakan acuan
bertindak bagi seluruh Insan BNI, 6 (enam) Perilaku Utama Insan BNI adalah :
4 NILAI
BUDAYA KERJA BNI
6 NILAI PERILAKU UTAMA
INSAN BNI
Profesionalisme
(Professionalism)
Meningkatkan Kompetensi dan
Memberikan Hasil Terbaik
Integritas
(Integrity)
Jujur, Tulus dan Ikhlas
Disiplin, Konsisten dan
Bertanggungjawab
Orientasi Pelanggan
(Customer Orientation)
Memberikan Layanan Terbaik Melalui
Kemitraan yang Sinergis
Perbaikan Tiada Henti
(Continuous Improvement)
Senantiasa Melakukan
Penyempurnaan
Kreatif dan Inovatif
D. Tata Kelola Perusahaan
BNI berupaya meningkatkan struktur maupun kerangka tata kelola perusahaan
sesuai dengan perkembangan terkini seperti rekomendasi Basel Accord II,
Sarbanes-Oxley Act, cetak-biru Arsitektur Perbankan Indonesia, dan International
Financial Reporting Standards.
Dengan komitmen untuk mencapai stabilitas keuangan serta menciptakan nilai
stakeholder yang berkesinambungan dalam jangka panjang, BNI menyadari
pentingnya penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik. Penerapan Tata Kelola
63
Perusahaan yang efektif menjadi hal yang mutlak, serta merupakan wahana bagi
BNI untuk bersikap profesional serta hati-hati dalam pengelolaan usahanya demi
kepentingan pemegang saham dan stakeholder lain, diantaranya nasabah, investor,
bank koresponden, otoritas pembuat kebijakan, pemasok serta masyarakat di
lingkungan kerja Perseroan.
PrinsipDasar
Sejak tahun 2001, BNI telah memiliki Buku Panduan Tata Kelola Perusahaan yang
menjabarkan prinsip dasar tata kelola perusahaan dan merupakan dasar pijakan
bagi seluruh kebijakan dan prosedur operasional di BNI. Di samping itu, BNI juga
memiliki Code of Conduct yang menjabarkan sikap dan perilaku yang dituntut dari
dan berlaku bagi seluruh pegawai BNI.
Penyempurnaan penerapan Tata Kelola Perusahaan telah menjadi bagian dari
seluruh kegiatan operasional BNI saat ini dan di masa depan sebagaimana yang
diarahkan dalam Peta Navigasi BNI tahun 2004-2008.
Dengan semangat baru, segenap pegawai BNI berkomitmen untuk menerapkan
prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yaitu transparansi, akuntabilitas, tanggung
jawab, kewajaran, disiplin (etika kerja), kemandirian serta tanggung jawab sosial.
Maksud dan Tujuan
Tujuan Tata Kelola Perusahaan yang baik, sebagaimana diterapkan oleh BNI,
adalah untuk meyakinkan para stakeholder bahwa BNI dikelola dan diawasi dengan
baik dalam rangka melindungi kepentingan setiap stakeholder, dengan berpegang
pada prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baku maupun yang terus
64
dikembangkan sesuai asas universal. Dengan kata lain, BNI menyadari pentingnya
Tata Kelola Perusahaan yang baik sebagai alat untuk meningkatkan nilai dan
pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan bagi stakeholder.
BNI senantiasa mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku dan telah
mengembangkan peraturan internal dalam rangka perlindungan hak-hak pemegang
saham; perlakuan yang setara terhadap semua pemegang saham dan dengan
stakeholder lainnya; pemisahan tugas, tanggung jawab dan wewenang antara
pemegang saham, Direksi dan Komisaris; serta keterbukaan informasi, transparansi
usaha dan kepatuhan hukum.
Kebijakan dan implementasi tata kelola perusahaan di BNI senantiasa diperkuat
sejalan dengan perkembangan maupun standar kepatuhan yang terkait dengan tata
kelola perusahaan. Dalam beberapa tahun terakhir ini, BNI berupaya meningkatkan
struktur maupun kerangka tata kelola perusahaan sesuai dengan perkembangan
terkini seperti rekomendasi Basel Accord II tentang manajemen risiko bank,
Sarbanes-Oxley Act tentang standar keterbukaan laporan keuangan, cetak-biru
Arsitektur Perbankan Indonesia dari Bank Indonesia, serta International Financial
Reporting Standards.
E. BNI BERBAGI
BNI dan masyarakat adalah pasangan hidup yang saling memberi dan
membutuhkan. Kontribusi dan harmonisasi keduanya akan menentukan keberhasilan
pembangunan bangsa. Sinergi keduanya akan membawa perubahan ke arah
perbaikan dan peningkatan taraf hidup masyarakat.
65
Halaman ini dipersembahkan oleh BNI dalam bentuk visual yang semoga mampu
mengharmoniskan hubungan, serta menggambarkan kepedulian BNI terhadap
masyarakat dan lingkungan.
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen berkelanjutan yang
dibangun oleh BNI untuk berperilaku etis dan memberikan kontribusi pada
pembangunan nasional sekaligus meningkatkan kualitas hidup komunitas lokal dan
masyarakat secara keseluruhan. Hal ini merupakan perwujudan budi baik (goodwill)
perusahaan sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat.
Tujuan dari CSR di BNI adalah mencakup hal-hal berikut:
Mendorong kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan
Mendorong pelaksanaan bisnis yang bersih dan bertanggung jawab
Memberikan kontribusi positif bagi masyarakat luas pada umumnya dan
lingkungan sekitar di mana bisnis dilaksanakan pada khususnya
Membangun simpati masyarakat kepada perusahaan yang dapat menunjang
terbentuknya citra positif perusahaan di mata publik
Meningkatkan nilai perusahaan melalui pembentukan reputasi yang baik
Meningkatkan pemahaman publik terhadap BNI melalui informasi yang
disalurkan dalam kegiatan sosial kemasyarakatan
Program CSR yang dilakukan BNI adalah sesuai dengan bisnis perusahaan
sehingga dapat berjalan alami, serta mampu memberikan manfaat dan perubahan
66
yang signifikan bagi masyarakat. Bantuan dan partisipasi yang diberikan oleh BNI
bagi kemajuan ekonomi, sosial dan lingkungan adalah berdasarkan visi dan misi
dalam rangka menuju pembangunan yang berkelanjutan, serta berlandaskan kepada
S.E. Kepmen BUMN No. SE-433/MBU/2003 tanggal 16 September 2003 tentang
dana kemitraan dan bina lingkungan dalam kaitannya dengan prinsip membawa
perubahan yang signifikan.
Program CSR di BNI menerapkan dan melaksanakan code of conduct yang berlaku
serta mengimplementasikan praktek good corporate governance. Bertanggung jawab
dan melaksanakan seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk
didalamnya menjalankan kewajiban sebagai warganegara yang bertanggung jawab.
Menerapkan tanggung jawab sosial perusahaan dalam bentuk pembinaan
masyarakat dan bantuan sosial yang memiliki dampak terhadap perubahan ke arah
hidup yang lebih baik serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
F. Struktur Organisasi Bank BNI
Adapun struktur organisasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, adalah sebagai
berikut :
67
Gambar 3. Struktur Organisasi Bank BNI
68
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Profil nasabah yang menjadi responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada
data mengenai karakteristik responden. Dalam penelitian ini, karakteristik responden
dibagi berdasarkan variabel-variabel berikut, yaitu : jenis kelamin, usia, pendidikan
terakhir, pekerjaan, maksimum kredit yang diterima, jangka waktu kredit, penghasilan
nasabah, produk BNI yang digunakan, yang mempengaruhi keputusan
menggunakan kredit BNI, penggunaan kredit bank lain, dan jenis kredit BNI yang
digunakan.
1. Jenis Kelamin Responden
Jenis kelamin seseorang akan mempengaruhi pendapat mereka mengenai
suatu obyek. Hal ini penting jika dikaitkan dengan penggunaan sebuah produk/jasa,
dimana ada kecenderungan perempuan lebih banyak menggunakan proporsi
emosional dibanding laki-laki.
Tabel 6. Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Pria 102 70,8 Wanita 42 20,2 Total 144 100 Sumber : data diolah
Dari tabel tersebut di atas, terlihat bahwa sebagian besar responden berjenis
kelamin Pria yaitu sebanyak 102 responden (70,8%), sedangkan Wanita sebanyak
42 responden (20,2%).
Besarnya jumlah responden dengan jenis kelamin pria, kemungkinan besar
dipenaruhi antara lain :
o Realitas bahwa jumlah pria yang memiliki pendapatan tetap lebih besar
dibandingkan wanita. Pendapatan tetap tersebut menjadi persyaratan utama
dalam proses analisa kredit konsumtif. Sementara, wanita yang berkeluarga
lebih banyak bekerja di sektor sektor informal.
o Hal ini sejalan pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Hanif Amal Rifai
beserta tim tentang identifikasi faktor penentu keputusan konsumen dalam
memilih jasa perbankan, dimana dalam penelitian ini responden yang
mempengaruhi keputusan adalah laki-laki (57%) dan wanita (33%).
o Dominannya jenis kelamin pria sebagai pengguna kredit dipengaruhi oleh nilai-
nilai dalam unsur budaya masyarakat indonesia. Sumarwan, Ujang (2004 :
171) menyatakan bahwa nilai merupakan kepercayaan atau segala sesuatu
yang dianggap penting oleh seseorang atau suatu masyarakat. Sementara itu,
salah satu nilai dalam masyarakat kita bahwa laki-laki adalah kepala rumah
tangga, dimana segala hal yang memiliki resiko tinggi harus ditanggung oleh
kepala keluarganya.
2. Usia Responden
Usia bagi seseorang secara umum memberikan gambaran tentang tingkat
pengalaman serta kedewasaan dalam pola pikirnya. Hal ini penting apabila dikaitkan
dengan pertimbangan seorang pelanggan dalam membuat keputusan untuk
mengadopsi produk kredit konsumtif BNI.
Tabel 7. Usia Responden
Rentang Usia Frekuensi Persentase < 30 tahun 18 12,5 30 – 36 tahun 35 24,3 36 – 42 tahun 45 31,3 42 – 48 tahun 35 24,3 > 48 tahun 11 7,6 Total 144 100
Sumber : Data diolah
Dari tabel tersebut di atas, terlihat bahwa sebagian besar usia responden
berada pada kelompok usia 36-42 tahun, yaitu 45 responden atau sekitar 31,3%,
disusul kelompok usia 30-36 tahun dan kelompok usia 42-48 tahun masing-masing
35 responden atau 24,3%, kemudian kelompok usia dibawah 18 tahun sebanyak 18
responden atau 12,5% dan kelompok usia diatas 48 tahun sebanyak 11 responden
atau 7,6%.
Usia responden yang paling dominan adalah rentang usia antara 36–42 tahun
dengan persentase 31,3%. Menurut Sumarwan, Ujang (2004:1999). Usia diantara
rentang tersebut masuk dalam klasifikasi separuh baya yang berkisar antara 36–50
tahun. Bahkan jika dijumlahkan antara rentang usia 36 – 50 tahun responden yang
masuk ke dalam golongan tersebut sebesar 80 orang atau 56% dari total
responden. Besarnya jumlah responden pada usia ini di pengaruhi oleh keadaan,
dimana pada usia-usia tersebut rata-rata tingkat kebutuhan keluarga jauh lebih
besar. Hal ini mendorong mereka untuk mempergunakan kredit konsumtif. Besarnya
kebutuhan di pengaruhi oleh peningkatan jumlah kebutuhan untuk pendidikan anak,
kesehatan dan lain-lain.
3. Pendidikan terakhir
Dominasi status pendidikan terakhir responden adalah SMA sebanyak 66
responden atau sekitar 45,8% dan yang berpendidikan S1 sebanyak 63 responden
atau 43,8%. Sebanyak 1 responden atau sekitar 0,7% responden berpendidikan SD,
sedangkan responden dengan tingkat pendidikan SMP berjumlah 3 responden atau
sekitar 2,1% dan Pascasarjana sebanyak 11 responden atau sekitar 7,6%.
Tabel 8. Pendidikan terakhir Responden Pendidikan terakhir Frekuensi Persentase SD 1 0,7 SMP 3 2,1 SMA 66 45,8 S1 63 43,8 Pascasarjana 11 7,6 Total 144 100
Sumber : data diolah Tingkat pendidikan menjadi dominan dari responden adalah pendidikan terakhir SMA
dengan 45,8%, dimana nilai ini tidak berbeda jauh dengan responden dengan
pendidikan terakhir sarjana dengan 43,8%. Bahkan jika di jumlah antara kedua kelas
tersebut akan ditemukan bahwa responden dengan persentase sebesar 89,5%. Hal
ini dapat dijelaskan bahwa pada umumnya masyarakat yang memiliki pendidikan
SMA dan sarjana, lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan tetap. Dimana pada
umumnya, penerimaan pegawai tetap seperti PNS, pegawai BUMN, pegawai swasta
biasanya mensyaratkan tingkat pendidikan minimal SMA.
Gambaran yang tidak sejalan dapat dilihat dari persentase angkatan kerja yang
dikutip dari Sumarwan, Ujang (2004 : 202) bahwa angkatan kerja didominasi oleh
tenaga kerja dengan tingkat pendidikan SD (37,12%). Namun angkatan kerja dengan
tingkat pendidikan terakhir SD tersebut, pada umumnya bekerja disektor-sektor non-
formal yang penghasilannya belum dapat dianalisa oleh pihak lembaga keuangan
maupun bank.
4. Pekerjaan
Jenis pekerjaan dapat mencerminkan status ekonomi sosial seseorang atau
keluarga. Berdasarkan hasil penelitian, terlihat bahwa prosentase pekerjaan
responden yang terbesar pada karyawan swasta yang berjumlah 60 responden atau
sekitar 41,7%, pegawai negeri (42 responden atau 29,2%), pegawai BUMN (20
responden atau 13,9%), wiraswasta (21 responden atau 14,6%), dan lain-lain
berjumlah 1 responden atau sekitar 0,7%.
Tabel 9. Pekerjaan Responden Pekerjaan Frekuensi Persentase Pegawai Swasta 60 41,7 Pegawai Negeri 42 29,2 Pegawai BUMN 20 13,9 Wiraswasta 21 14,6 Lainnya 1 0,7 Total 144 100
Sumber : data diolah
Responden dengan pekerjaan pegawai swasta mempengaruhi 41,7% dari total
responden dan kemudian disusul oleh pegawai negri sipil dengan (29,2%). Hal ini
dimungkinkan bahwa untuk daerah bulukumba, pegawai swasta dan PNS
merupakan jenis pekerjaan yang memiliki pendapatan tetap. Pekerjaan dengan
pendapatan tetap lainnya yang dapat diakui dalam proses analisa kredit adalah
pegawai BUMN, namun jumlahnya masih sangat kurang untuk daerah tersebut.
Sementara, wiraswasta lebih banyak mempergunakan jenis kredit produktif berupa
kredit modal kerja dan kredit investasi untuk memenuhi kebutuhan mereka.
5. Kredit Maksimum
Dari jumlah kredit maksimum yang diterima oleh responden terlihat bahwa
rentang dibawah Rp.130 juta menduduki urutan teratas dengan jumlah 133
responden atau 92,4% disusul dengan rentang Rp 130juta s/d Rp.260juta dengan
jumlah 7 responden atau 4,9% lalu rentang Rp 360 juta s/d 520 juta dan rentang
diatas Rp 520 juta masing-masing 2 responden atau sekitar 1,4 %.
Tabel 10. Kredit Maksimum Responden
Rentang Kredit Frekuensi Persentase Di bawah Rp 130 juta 133 92,4 Rp 130 juta s/d 260 juta 7 4,9 Rp 260 juta s/d 390 juta 0 0 Rp 360 juta s/d 520 juta 2 1,4 > Rp 520 juta 2 1,4 Total 144 100
Sumber : data diolah
Jumlah maksimum kredit responden yang dominan berada di bawah Rp.130 juta,
kemungkinan besar dipengaruhi antara lain :
Pendapatan tetap mereka yang rata-rata masih belum cukup untuk maksimum
kredit yang lebih besar.
Jenis kredit yang di gunakan sebagian besar responden merupakan jenis kredit
dengan jangka waktu singkat berupa BNI Fleksi (maksimum 3 tahun) sebesar
56 responden dan BNI Multiguna (maksimum 5 tahun) sebesar 24 responden.
6. Jangka Kredit
Mayoritas jangka waktu kredit responden adalah sekitar 38 s/d 65 bulan
sebanyak 89 responden atau 61,8% lalu 118 s/d 144 bulan dengan 21 responden
atau 14,5% disusul dengan 65 s/d 91 bulan dengan 19 responden atau 13,2% dan
jangka waktu 91 s/d 118 dengan 11 responden (7,6%) serrta 12 s/d 38 bulan dengan
4 responden atau 2,8%
Tabel 11. Jangka Waktu Kredit Responden (bulan) Jangka waktu Frekuensi Persentase 12 s/d 38 4 2,8 38 s/d 65 89 61,8 65 s/d 91 19 13,2 91 s/d 118 11 7,6 118 s/d 144 21 14,6 Total 144 100 Sumber : data diolah
Jangka waktu penggunaan kredit akan bergantung pada jenis kredit . Jika dilihat dari
jenis kredit yang paling banyak di gunakan responden berupa BNI Fleksi dan BNI
Multiguna, maka realistis jika dominan jangka waktu kredit yang dipergunakan
responden antara 3 – 5 tahun.
7. Penghasilan
Dari hasil data diolah terlihat kalau penghasilan responden mayoritas pada
rentang Rp 1 juta s/d 3 juta dengan 85 responden atau 59% disusul dengan rentang
Rp 3 juta s/d 5 juta dengan 31 responden atau 21,5% dan rentang Rp 5 juta s/d 7
juta dengan 15 responden 10,4%. Sisanya penghasilan dibawah Rp 1 juta dengan 7
responden atau 4,9% serta Rp 7 juta s/d 10 juta dan diatas Rp 10 juta masing-
masing 3 responden atau 2,1%
Tabel 12. Penghasilan Responden (bulan).
Penghasilan Frekuensi Persentase Di bawah Rp 1 juta 7 4,9
1 juta s/d 3 juta 85 59 3 juta s/d 5 juta 31 21,5 5 juta s/d 7 juta 15 10,4 7 juta s/d 10 juta 3 2,1 Diatas Rp 10 juta 3 2,1 Total 144 100 Sumber : data diolah
Pada umumnya responden yang diambil memiliki penghasilan tetap antara Rp.1juta
s/d Rp. 3juta dengan 59% dan disusul dengan pendapatan tetap antara Rp. 3 juta
s/d Rp 5 juta dengan 21,5%. Jika dijumlah maka kedua rentang tersebut
mendominasi 80,5% dari total responden. Hal ini dapat dijelaskan bahwa
pendapatan tetap pada rentang tersebut sudah mampu untuk mengalokasikan
pendapatan untuk memiliki angsuran kredit. Pendapatan dibawah Rp. 1 juta
cenderung belum dapat mengalokasikan pendapatan untuk cicilan kredit, sementara
masyarakat dengan pendapatan tetap diatas Rp. 5 juta memiliki kecenderungan
untuk memenuhi kebutuhan konsumtifnya tidak dengan cara kredit. Pertimbangan
lain bahwa pegawai dengan pendapatan tetap diatas Rp. 5 juta masih sangat minim
didaerah bulukumba. Walaupun dari kuesioner yang dikumpulkan terdapat
responden dengan pendapatan diatas Rp. 7 juta, pada umumnya mereka berasal
dari profesi tertentu seperti dokter, notaris dan lain-lain. Adapun kredit yang
dipergunakan oleh nasabah dengan pendapatan diatas Rp.7juta tidak lagi untuk
memenuhi kebutuhan konsumtif biasa. Kebutuhan konsumtif yang biasanya
dibutuhkan oleh nasabah dengan jenis ini ialah kebutuhan konsumtif terhadap
barang mewah seperti mobil mewah, rumah mewah dan lain-lain.
8. Produk lain BNI yang dikonsumsi
Dapat dilihat pada tabel dibawah ini bahwa BNI Taplus merupakan produk BNI
yang paling banyak dikonsumsi oleh responden dengan jawaban sebanyak 124
responden atau 86,1% disusul dengan BNI Tapenas sebanyak 9 responden atau
6,3%.Sisanya menjawab BNI Deposito sebanyak 1 responden atau 0,7%, BNI Giro
dan Kartu Kredit masing-masing 2 responden atau 1,4% dan sebanyak 6 responden
atau 4,% menjawab lainnya.
Tabel 13. Konsumsi Produk lain BNI Produk Frekuensi Persentase BNI Taplus 124 86,1 BNI Tapenas 9 6,3 BNI Deposito 1 0,7 BNI Giro 2 1,4 Kartu Kredit 2 1,4 Lainnya 6 4,2 Total 144 100
Sumber : data diolah
Besarnya persentase pengguna BNI taplus yang menjadi responden dipengaruhi
oleh kenyataan bahwa nasabah kredit BNI sudah terlebih dahulu mengenal produk
tabungan. Pada umumnya, setelah menabung akhirnya timbul keinginan untuk
memenuhi kebutuhan tertentu mereka dengan mempergunakan kredit.
9. Pengaruh dalam mengambil keputusan
Salah satu karakteristik responden yang menarik adalah ketika mereka
ditanyakan pengaruh pihak lain dalam mengambil keputusan dalam memilih kredit
konsumtif di BNI. Sebanyak 77 responden atau 53,5% menyatakan bahwa tidak ada
yang mempengaruhi mereka. Sebanyak 27 responden atau 18,8% menyatakan
bahwa mereka dipengaruhi oleh teman atau relasi. Sedang Iklan/Promosi
mempengaruhi 22 responden atau 15,3%, Pegawai BNI mempengaruhi 11
responden atau 7,6% sedang sebanyak 7 responden atau 4,9% menyatakan bahwa
keluarga yang mempengaruhi keputusan mereka.
Tabel 14. Pengaruh dalam mengambil keputusan. Pengaruh Frekuensi Persentase Pegawai BNI 11 7,6 Iklan/Promosi 22 15,3 Keluarga 7 4,9 Teman/relasi 27 18,8 Diri Sendiri 77 53,5 Total 144 100
Sumber : data diolah
Responden pada umumnya memberikan tanggapan bahwa dalam mengambil
keputusan, mereka dipengaruhi oleh diri mereka sendiri. Hal ini dimungkinkan oleh
keinginan menggunakan kredit harus mempertimbangkan banyak faktor karena
konsumsi ini menyangkut aspek hukum. Mereka harus mempertimbangkan betul-
betul secara mandiri, tentang kredit yang akan mereka pergunakan. Pertimbangan
tersebut menyangkut jenis, jangka waktu, maksimum kredit dan bank tempat
mengambil kredit.
10. Penggunaan Kredit Konsumtif dari Bank lain
Sebanyak 32 responden atau 22,2% menyatakan bahwa mereka pernah
menggunakan kredit konsumtif dari bank lain sedang sisanya sebanyak 112
responden atau 77,8% menyatakan bahwa tidak pernah menggunakan kredit
konsumtif dari bank lain.
Tabel 15. Penggunaan Kredit Konsumtif bank lain Frekuensi Persentase Ya 32 22,2 Tidak 112 77,8 Total 144 100
Sumber : data diolah
Responden pada umumnya belum pernah menggunakan kredit konsumtif
sebelumnya dan yang sudah pernah baru mencapai 32 responden atau 22,2% dari
total responden. Namun, hal ini tidak berarti mereka tidak mempertimbangkan antara
beberapa jenis kredit atau bank sebelum menggunakan kredit konsumtif.
11. Produk Kredit BNI
Dari tabel di bawah ini terlihat sebanyak 56 responden atau 38,9%
menyatakan mengkonsumsi kredit BNI Fleksi, sebanyak 46 responden atau 31,9%
mengkonsumsi kredit BNI Multi Guna dan sisanya sebanyak 42 responden atau
29,2% mengkonsumsi kredit BNI Griya
Tabel 16. Konsumsi Produk Kredit BNI
Produk Kredit Frekuensi Persentase BNI Multi Guna 46 31,9 BNI Griya 42 29,2 BNI Fleksi 56 38,9 Total 144 100
Sumber : data diolah
B. Tanggapan Responden terhadap Bauran Pemasaran dan Keputusan
Penggunaan Kredit Konsumtif BNI.
1. Variabel Produk
Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan
nilai manfaat kepada konsumen. Dalam penelitian ini variabel produk diukur dengan
pertanyaan, antara lain :
Jenis produk tersedia telah sesuai dengan kebutuhan anda (X1.1)
Ketentuan tentang jangka waktu kredit telah sesuai dengan harapan anda.
(X1.2)
Ketentuan pemotongan pendapatan bersih untuk cicilan kredit sebesar 40%
dari gaji telah sesuai dengan harapan anda. (X1.3)
Nama kredit konsumtif berupa BNI Oto, BNI Griya, BNI Fleksi dan BNI
MultiGuna, mudah untuk diingat.(X1.4)
Fitur dari masing-masing kredit konsumtif yang ditawarkan, dapat memberikan
manfaat lebih bagi anda. (X1.5)
Tabel 17. Variabel Produk
Pernyataan Sangat Setuju Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Skor
f % f % F % f % f %
X11 43 29.9 92 63.9 6 4.2 2 1.4 1 0.7 606
X12 50 34.7 82 56.9 11 7.6 1 0.7 0 0 613
X13 40 27.8 73 50.7 26 18.1 2 1.4 3 2.1 577
X14 33 22.9 94 65.3 14 9.7 3 2.1 0 0 589
X15 39 27.1 98 68.1 7 4.9 0 0 0 0 608
Rata-rata 599
Sumber : data diolah
Pernyataan X11 dari variabel proses mendapat respon dari responden berupa 43
orang atau sebesar 29,9% sangat setuju, 92 orang atau 63,9% menyatakan setuju, 6
orang atau 4,2% menyatakan kurang setuju, 2 orang atau 1,4% menyatakan tidak
setuju dan 1 orang atau 0,7% menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa pada umumnya responden setuju bahwa jenis produk yang
disediakan BNI sudah memenuhi harapan mereka.
Pernyataan X12 dari variabel proses mendapat respon dari responden berupa 50
orang atau 34,7% menyatakan sangat setuju, 82 orang atau 56,9% menyatakan
setuju, 11 orang atau 7,6% menyatakan kurang setuju, 1 orang atau 1,4%
menyatakan tidak setuju dan tidak terdapat responden yang menyatakan sangat
tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pada umunya responden setuju bahwa
ketentuan tentang jangka waktu kredit telah sesuai dengan harapan mereka.
Penyataan X13 dari variabel proses mendapat tanggapan dari responden berupa
40orang atau 27,8% menyatakan sangat setuju, 73 orang atau 50,7% menyatakan
setuju, 26 orang atau 18,1% menyatakan kurang setuju, 2 orang atau 1,4%
menyatakan tidak setuju, 3 orang atau 2,1% menyatakan sangat tidak setuju.
Demikian dapat disimpulkan bahwa pada umumnya responden setuju bahwa
ketentuan pemotongan pendapatan bersih untuk cicilan kredit sebesar 40% dari gaji
telah sesuai dengan harapan mereka.
Penyataan X14 dari variabel produk mendapat tanggapan dari responden berupa 33
orang atau 22,9% menyatakan sangat setuju, 94 orang atau 65,3% menyatakan
setuju, 14 orang atau 9,7% menyatakan kurang setuju, 3 orang atau 2,1%
menyatakan tidak setuju dan tidak terdapat responden yang menyatakan sangat
tidak setuju dengan pernyataan keempat. Hal ini menunjukkan bahwa pada
umumnya responden menyatakan setuju bahwa nama kredit konsumtif berupa BNI
Oto, BNI Griya, BNI Fleksi dan BNI MultiGuna, mudah untuk mereka ingat.
Pernyataan X15 dari varibel produk mendapat tanggapan dari responden berupa 39
orang atau 27,1% menyatakan sangat setuju, 98 orang atau 68,1% menyatakan
setuju, 7 orang atau 4,9% menyatakan kurang setuju, dan tidak terdapat responden
yang memberikan tanggapan berupa tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap
pernyataan ini. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa fitur dari masing-masing
kredit konsumtif yang ditawarkan, dapat memberikan manfaat lebih bagi mereka.
Namun apabila dibandingkan antara lima pernyataan yang ada, dapat diambil
kesimpulan bahwa pernyataan X12 merupakan pernyataan yang mendapat skor
paling tinggi. Hal ini dimungkinkan bahwa jangka waktu kredit yang ditawarkan dari
produk-produk BNI memang memiliki kompetensi tersendiri dibandingkan penawaran
bank lain.
Ketentuan tentang jangka waktu kredit mendapat tanggapan paling signifikan dalam
variabel produk. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh pertimbangan antara lain :
Pada umumnya yang menjadi responden adalah nasabah dengan jenis kredit
BNI griya, dimana jenis kredit ini memiliki fleksibilitas dari sisi jangka waktu.
pendapatan tetap responden yang umumnya berkisar antara Rp.1juta s/d Rp. 5
juta, memerlukan fleksibilitas dari sisi jangka waktu untuk mendapatkan
maksimum kredit yang dapat memenuhi kebutuhan konsumtif atau harapan
mereka.
Pertimbangan karakteristik responden berupa rentang usia yang pada
umumnya berada antara 36 – 48 tahun, akan membutuhkan fleksibilitas dari sisi
jangka waktu kreditnya. Dimana, pada usia itu seseorang akan lebih berhati-
hati dalam membuat alokasi keuangannya. Mereka mungkin akan lebih memilih
jangka waktu kredit yang lebih panjang dengan harapan bahwa mereka tidak
akan mengalami kesulitan dalam pembayaran angsuran.
Sementara skor terendah yang diperoleh melalui pengumpulan data kuesioner
adalah pernyataan X14, berupa ketentuan pemotongan pendapatan bersih untuk
cicilan kredit sebesar 40% dari gaji telah sesuai dengan harapan mereka. Alasan
yang memungkinkan hal ini antara lain :
Berdasarkan yang peneliti ketahui, besarnya pemotongan ini memang tidak
kompetitif. Rata-rata bank pesaing telah memberikan kelonggaran ketentuan
pendapatan tetap yang bisa dipotong untuk angsuran kredit antara 50% - 60%.
Namun, pihakn BNI belum dapat melakukan penyesuaian dengan
pertimbangan bahwa ketentuan ini telah sesuai dengan indeks kebutuhan
minimum bulanan.
2. Variabel Tarif jasa
Tarif jasa merupakan titik kritis dalam bauran pemasaran jasa karena harga
atau tarif menentukan pendapatan dari suatu usaha atau bisnis. Dalam penelitian ini
variabel tarif jasa diukur dengan penyataan, antara lain :
Biaya propisi dan administrasi (sebesar 1% dari maksimun kredit dan Rp.250
ribu) yang dikenakan saat penandatangan perjanjian kredit cukup kompetitif
(X21)
Tingkat suku bunga yang ditawarkan untuk jenis kredit yang anda pergunakan
cukup bersaing (X22).
Pembebanan biaya asuransi terhadap jiwa dan jaminan anda telah sesuai
dengan harapan(X23).
Biaya pelunasan sebelum jatuh tempo yang dapat dikatakan ringan (X24).
Tabel 18. Variabel Tarif jasa
Pernyataan Sangat Setuju Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Skor
f % f % F % F % f %
X21 21 14,6 84 58,3 28 19,4 8 5,6 3 2,1 544
X22 17 11,8 102 70,8 17 11,8 3 2,1 5 3,5 555
X23 36 25 87 60,4 15 10,4 3 2,1 3 2,1 582
X24 12 8,3 81 56,3 35 24,3 10 6,9 6 4,2 515
Rata-rata 549
Sumber : data diolah
Penyataan X21 dari variabel tarif jasa mendapat tanggapan dari responden berupa
21 orang atau 14,6% menyatakan sangat setuju, 84 orang atau 58,3% menyatakan
setuju, 28 orang atau 19,45% menyatakan kurang setuju, 8 orang atau 5,6%
menyatakan tidak setuju dan 3 orang atau 2,1% menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyatan tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada
umumnya responden setuju dengan penyataan bahwa biaya propisi dan administrasi
(sebesar 1% dari maksimun kredit dan Rp.250 ribu) yang dikenakan saat
penandatangan perjanjian kredit cukup kompetitif bagi mereka.
Penyataan X22 dari variabel tariff jasa mendapat tanggapan dari responden berupa
17 orang atau 11,8% menyatakan sangat setuju, 102 orang atau 70,8% menyatakan
setuju, 17 orang atau 11,8% menyatakan kurang setuju, 3 orang atau 2,1%
menyatakan tidak setuju dan 5 orang atau 3,5% menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan bahwa tingkat suku bunga yang ditawarkan untuk jenis kredit
yang mereka pergunakan cukup bersaing.
Pernyataan X23 dari variabel tariff jasa mendapat tanggapan dari responden berupa
36 orang atau 25% menyatakan sangat setuju, 87 orang 60,4% menyatakan setuju,
15 orang atau 10,4 menyatakan kurang setuju, 3 orang atau 2,1% menyatakan tidak
setuju dan 3 orang atau 2,1% menyatakan sangat tidak setuju dengan penyataan
bahwa pembebanan biaya asuransi terhadap jiwa dan jaminan mereka telah sesuai
dengan harapan.
Pernyataan X24 dari variabel tariff mendapat tanggapan dari responden berupa 12
orang atau 8,3% menyatakan sangat setuju, 81 orang atau 86,3% menyatakan
setuju, 35 orang atau 24,3% menyatakan kurang setuju, 10 orang atau 6,9%
menyatakan tidak setuju dan 6 orang atau 4,2% menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan bahwa biaya pelunasan sebelum jatuh tempo yang dapat
dikatakan ringan.
Pernyataan tentang variabel tariff jasa yang mendapat skor paling tinggi
diantara empat pernyataan adalah pernyataan X23. dimana dalam pernyataan ini
dikemukakan bahwa pembebanan biaya asuransi terhadap jiwa dan jaminan telah
sesuai dengan harapan nasabah. Alasan-alasan yang menimbulkan hal ini, antara
lain :
Usia responden yang masuk dalam kategori separuh baya, akan lebih berhati-
hati terhadap hal-hal yang tidak diharapkan. Mereka akan mempertimbangkan
bahwa akan lebih baik untuk menutup kredit mereka dengan asuransi
dibandingkan harus menerima resiko yang tidak diharapkan di kemudian hari.
Pendidikan terakhir dari responden yang umumnya merupakan tamatan SMA
atau Sarjana, menyebabkan mereka lebih mudah untuk menerima manfaat
penutupan asuransi terhadap kredit yang mereka pergunakan.
Sementara skor terendah dari tanggapan responden terdapat pada pernyataan X24,
berupa pelunasan sebelum jatuh tempo yang dapat dikatakan ringan. Adapun hal-hal
yang mungkin menyebabkan hal ini, antara lain :
Dominannya responden dengan jenis kredit BNI Fleksi yang memiliki jenis
penalti bunga cukup besar sebesar 56 sampel.
Usia responden yang pada umumnya berada pada kategori separuh baya,
memiliki kecenderungan sensitif terhadap hal yang bersifat penalti.
3. Variabel Tempat
Keputusan mengenai lokasi pelayanan yang akan digunakan melibatkan
pertimbangan bagaimana interaksi antara organisasi penyedia jasa dan pelanggan
serta tentang apakah organisasi tersebut memerlukan satu lokasi atau beberapa.
Dalam penelitian ini, lokasi atau tempat pelayanan jasa diukur melalaui penyataan
antara lain :
Lokasi kantor BNI yang mudah untuk dijangkau (X31).
Kantor BNI memiliki tempat parkir yang luas dan aman (X32).
Kantor BNI berada di lokasi yang strategis (X33).
Tabel 19. Variabel Tempat
Pernyataan Sangat Setuju Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Skor
F % F % F % f % f %
X31 74 51,4 66 45,8 3 2,1 1 0,7 0 0 645
X32 70 48,6 62 43,1 9 6,3 3 2,1 0 0 631
X33 82 56,9 57 39,6 4 2,8 1 0,7 0 0 652
Rata-rata 642
Sumber : data diolah
Pernyataan X31 dari variabel tempat atau lokasi memberikan tanggapan dari
responden berupa 74 orang atau 51,4% menyatakan sangat setuju, 66 orang atau
45,8% menyatakan setuju, 3 orang atau 2,1% menyatakan kurang setuju, 1 orang
atau 0,7% menyatakan tidak setuju dan tidak terdapat responden yang menyatakan
sangat tidak setuju dengan pernyataan bahwa lokasi kantor BNI yang mudah untuk
dijangkau.
Penyataan X32 dari variabel tempat memberikan tanggapan dari responden berupa
70 orang atau 48,6% menyatakan sangat setuju, 62 orang atau 43,1% menyatakan
setuju, 9 orang atau 6,3% menyatakan kurang setuju, 3 orang atau 2,1%
menyatakan tidak setuju dan tidak terdapat responden yang menyatakan sangat
tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada umumnya responden
sangat setuju dengan pernyataan bahwa kantor BNI memiliki tempat parkir yang luas
dan aman.
Pernyataan X33 dari variabel tempat mendapat tanggapan dari responden berupa 82
orang atau 56,9% menyatakan sangat setuju, 57 orang atau 39,6% menyatakan
setuju, 4 orang atau 2,8% menyatakan kurang setuju, 1 orang atau 0,7%
menyatakan tidak setuju dan tidak seorangpun responden yang menyatakan sangat
tidak setuju. Dengan dapat disimpulkan bahwa pada umumnya responden sangat
setuju bahwa Kantor BNI berada di lokasi yang strategis.
Pernyataan tentang variabel tempat yang mendapat respon dengan skor tertinggi
adalah pernyataan X33, berupa kantor BNI yang berada di lokasi strategis. Adapun
pertimbangan yang menjadi alasan, antara lain :
Ditinjau dari sisi kebijakan perusahaan, BNI memang mensyaratkan
penempatan kantor di lokasi-lokasi yang strategis. Lokasi strategis
mempertimbangkan faktor antara lain berada di pusat-pusat bisnis seperti
pasar, pusat-pusat pertokoan dll; berada di jalan-jalan poros untuk kantor yang
berada di kabupaten; dan lain-lain.
Sementara pernyataan dengan skor terendah terdapat pada pernyataan X32,.
Adapun alasan yang mungkin jadi pertimbangan, antara lain :
Beberapa kantor BNI berada di lokasi yang lahan parkirnya sangat terbatas. Hal
ini sudah menjadi konsekuensi dari pemilihan lokasi yang strategis dan mudah
dijangkau. Dimana, pada umumnya lokasi dengan jenis tersebut berada di area
yang padat dengan lahan parkir yang adak sulit.
Kenyataan lain bahwa bank BNI Bulukumba merupakan salah satu bank
dengan jumlah nasabah yang cukup banyak. Dimana penumpukan nasabah
yang dating pada waktu-waktu tertentu, akan mengakibatkan tempat parkir
tersedia tidak lagi mencukupi.
4. Variabel Promosi
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program
pemasaran. Promosi dalam penelitian diukur dengan pernyataan-pernyataan
sebagai berikut :
Anda mengenal produk BNI melalui iklan di media elektronik (X41).
Anda mengenal produk BNI melalui iklan di media cetak (X42).
Anda mengenal produk BNI melalui iklan di brosur, leaplet ataupun banner
(X43).
Anda mengenal produk kredit konsumtif BNI melalui orang diluar pegawai BNI
(X44).
Anda mengenal produk kredit konsumtif BNI melalui pegawai BNI sendiri
(X45).
Tabel 20. Variabel Promosi
Pernyataan Sangat Setuju Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Skor
F % F % F % f % f %
X41 16 11,1 91 63,2 23 16 12 8,3 2 1,4 539
X42 12 8,3 101 70,1 22 15,3 7 4,9 2 1,4 546
X43 31 21,5 90 62,5 13 9 8 5,6 2 1,4 572
X44 22 15,3 54 37,5 35 24,3 22 15,3 11 7,6 486
X45 29 20,1 91 63,2 17 11,8 4 2,8 3 2,1 571
Rata-rata 543
Sumber : data diolah
Penyataan X41 variabel promosi mendapat tanggapan dari responden berupa 16
orang atau 11,1% menyatakan sangat setuju, 91 orang atau 63,1% menyatakan
setuju, 23 orang atau 16% menyatakan kurang setuju, 12 orang atau 8,3%
menyatakan tidak setuju dan 2 orang atau 1,4% menyatakan sangat tidak setuju.
Sehingga dapat dikatakan bahwa pada umumnya responden setuju dengan
pernyataan mereka mengenal produk BNI melalui iklan di media elektronik.
Pernyataan X42 variabel promosi mendapat tanggapan dari responden berupa 12
orang atau 8,3% menyatakan sangat setuju, 101 orang atau 70,1% menyatakan
setuju, 22 orang atau 15,3% menyatakan kurang setuju, 7 orang atau 4,9%
menyatakan tidak setuju dan 2 orang atau 1,4% menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan ini. Dengan demikian pada umumnya responden setuju bahwa
mereka mengenal produk BNI melalui iklan di media cetak.
Pernyataan X43 dari variabel ini mendapat tanggapan dari responden berupa 31
orang atau 21,5% menyatakan sangat setuju, 90 orang atau 62,5% menyatakan
setuju, 13 orang atau 9% menyatakan kurang setuju, 8 orang atau 5,6% menyatakan
tidak setuju dan 2 orang atau 1,4% menyatakan sangat tidak setuju dengan
pernyataan ini. Dengan demikian dapat disimpulkan pada umumnya responden
setuju bahwa mereka mengenal produk BNI melalui iklan di brosur, leaplet ataupun
banner.
Pernyataan X44 dari variabel ini mendapat respon berupa 22 orang atau 15,3%
menyatakan sangat setuju, 54 orang atau 37,5% menyatakan setuju, 35 orang atau
24,3% menyatakan kurang setuju, 22 orang atau 15,3% menyatakan tidak setuju dan
11 orang atau 7,6% menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan ini. Dengan
demikian pada umumnya responden setuju dengan pernyataan bahwa mereka
mengenal produk kredit konsumtif BNI melalui orang diluar pegawai BNI.
Pernyataan X45 dari variabel ini mendapat respon berupa 29 orang atau 20,1%
menyatakan sangat setuju, 91 orang atau 63,2% menyatakan setuju, 17 orang atau
11,8% menyatakan kurang setuju, 4 orang atau 2,8% menyatakan tidak setuju dan 3
orang atau 2,1% menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan ini. Dengan
demikian pada umumnya responden setuju dengan pernyataan bahwa mereka
mengenal produk kredit konsumtif BNI melalui pegawai BNI sendiri.
Dari kelima penyataan variabel promosi, pernyataan X43 yang mendapat skor paling
tinggi. Hal ini dapat dijelaskan bahwa masyarakat akan lebih mudah untuk
mengetahui produk-produk BNI melalui brosur, leaflet atau banner dibandingkan
dengan media promosi yang lainnya.
Dalam variabel promosi, pernyataan X43 merupakan pernyataan dengan skor
tertinggi. Hal ini dimungkinkan dengan pertimbangan, antara lain :
Berdasarkan Suwarwa, Ujang (2004:205); penggunaan brosur merupakan alat
komunikasi dengan persentase ketiga terbesar yang dapat menjadi sumber
informasi bagi seseorang. Penelitian yang dilakukan di tiga lokasi yaitu
Jakarta, Bandung, dan Bogor menunjukkan bahwa brosur menjadi sumber
informasi bagi 19,02% respondennya. Sumber informasi yang paling besar
diperoleh melalui teman atau saudara (36,77%), kemudian surat
kabar/majalah (26,99%). Kebijakan yang dilakukan oleh pihak BNI dengan
mengiklankan produk-produk BNI di majalah atau Surat kabar nasional yang
hanya dikonsumsi oleh pihak-pihak tertentu. Padahal umumnya masyarakat di
daerah Bulukumba, lebih suka mengkonsumsi harian daerah seperti Tribun
Trimur, Fajar dan lain-lain dibandingkan harian-harian nasional.
Brosur yang tersedia di kantor-kantor BNI, memang merupakan media yang
baik untuk menjadi sumber informasi awal bagi mereka. Hal ini sejalan dengan
karakteristik responden yang umumnya merupakan pengguna BNI Taplus.
Nasabah tabungan tersebut kemudian tertarik untuk menggunakan produk
kredit, setelah membaca brosur yang tersedia pada saat mereka melakukan
transaksi berupa menabung, menarik uang, mencetak buku tabungan dan
lain-lain.
Sementara pernyataan dengan skor terendah terdapat pada pernyataan X44.
Adapun hal ini mungkin dipengaruhi oleh pertimbangan, antara lain:
Produk kredit konsumtif BNI yang belum cukup dikenal oleh masyarakat
Bulukumba. Jika melihat realisasi yang hanya sebesar 8% dari total realisasi
kredit komsumtif di Bulukumba, maka dapat dikatakan bahwa BNI belum
cukup dikenal dalam penyaluran kredit konsumtif. Pada umumnya masyarakat
baru mengenal Bank Sul-Sel dan bank BRI sebagai bank penyalur kredit
konsumtif atau yang biasa mereka sebut dengan kredit pegawai. Hal inilah
yang menyebabkan promosi mouth to mouth masih belum berjalan dengan
baik terhadap kredit konsumtif di bank ini.
5. Variabel Orang/Partisan
Orang adalah semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa
sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Variabel orang/partisan dalam
penelitian ini diteliti melalui beberapa pernyataan sebagai berikut :
Pegawai BNI memiliki skill dalam memberikan pelayanan kepada nasabah
(X51).
Pegawai BNI memiliki komitmen dalam melayani setiap kebutuhan
nasabahnya sampai tuntas (X52).
Pegawai BNI memiliki kemampuan dalam memberikan pemahaman terhadap
produk-produk BNI (X53).
Setiap pegawai BNI senantiasa berpakaian yang pantas dan rapi (X54).
Tabel 21. Variabel Orang
Pernyataan Sangat Setuju Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Skor
f % f % F % f % F %
X51 47 32,6 91 63,2 5 3,5 0 0 1 0,7 615
X52 62 43,1 73 50,7 7 4,9 0 0 2 1,4 625
X53 44 30,6 92 63,9 7 4,9 1 0,7 0 0 611
X54 69 47,9 69 47,9 4 2,8 2 1,4 0 0 637
Rata-rata 622
Sumber : data diolah
Penyataan X51 dari variabel orang/partisan mendapat tanggapan dari responden
berupa 47 orang atau 32,6% menyatakan sangat setuju, 91 orang atau 63,2%
menyatakan setuju, 5 orang atau 3,5% menyatakan kurang setuju, tidak terdapat
responden yang menyatakan tidak setuju dan 1 orang atau 0,7% menyatakan sangat
tidak setuju dengan pernyataan bahwa pegawai BNI memiliki skill dalam memberikan
pelayanan kepada nasabah.
Pernyataan X52 dari variabel orang/partisan mendapat tanggapan dari responden
berupa 62 orang atau 43,1% menyatakan sangat setuju, 73 orang atau 50,7%
menyatakan setuju, 7 orang atau 4,9% menyatakan kurang setuju, tidak terdapat
responden yang menyatakan tidak setuju dan 2 orang atau 1,4% menyatakan sangat
tidak setuju dengan pernyataan bahwa pegawai BNI memiliki komitmen dalam
melayani setiap kebutuhan nasabahnya sampai tuntas. Namun, pada umumnya
responden memberikan tanggapan berupa setuju pada pernyataan ini.
Penyataan X53 dari variabel orang/partisan mendapat tanggapan dari responden
berupa 44 orang atau 30,6% menyatakan sangat setuju, 92 orang atau 63,9%
menyatakan setuju, 7 orang atau 4,9% menyatakan kurang setuju, 1 orang atau
0,7% menyatakan tidak setuju, dan tidak terdapat responden yang memberikan
tanggapan sangat tidak setuju terhadap pernyataan bahwa pegawai BNI memiliki
kemampuan dalam memberikan pemahaman terhadap produk-produk BNI. Namun
pada umumnya responden memberikan tanggapan setuju dengan pernyataan ini.
Penyataan X54 dari variabel orang/partisan mendapat tanggapan dari responden
berupa 69 orang atau 47,9% menyatakan sangat setuju, 69 orang atau 47,9%
menyatakan setuju, 4 orang atau 2,8% menyatakan kurang setuju, 2 orang atau
1,4% menyatakan tidak setuju, dan tidak terdapat responden yang memberikan
tanggapan sangat tidak setuju terhadap pernyataan bahwa setiap pegawai BNI
senantiasa berpakaian yang pantas dan rapi. Namun pada umumnya responden
memberikan tanggapan sangat setuju dan setuju dalam prosentase yang sama
terhadap pernyataan ini.
Pernyataan X54 dari variabel orang merupakan variabel dengan skor tertinggi.
Pertimbangan-pertimbangan yang memungkinkan hal ini antara lain :
Standar layanan yang diterapkan oleh Bank BNI, dimana standar ini mengatur
tata cara berpakaian yang baik bagi setiap pegawai. Penerapan standar ini
memberikan citra tersendiri bagi setiap pegawainya.
Berdasarkan tingkat pendidikan responden yang mayoritas SMA, akan lebih
mudah mudah memberikan penilaian terhadap pernyataan keempat (X64).
Berbeda dengan ketiga pernyataan lainnya yang akan membutuhkan
kapabilitas tertentu dalam memberikan penilaian, dimana pernyataan X64 ini
cukup dilihat dan dibandingkan terhadap yang mereka temui di Bank lain.
Pernyataan yang mendapat skor terendah dari variabel orang adalah pernyataan
X53. Hal yang mungkin mempengaruhi tanggapan responden ini, antara lain :
Kemampuan dalam memberikan pemahaman terhadap nasabah merupakan
kemampuan spesifik yang seharusnya dimiliki oleh setiap pegawai. Namun,
kemampuan ini sangat bergantung pada pengetahuan dan pengalaman
pegawai yang bersangkutan sendiri.
Responden yang pada umumnya masih dalam kategori separuh baya (36-50
tahun), akan lebih kritis dalam memberikan pertanyaan-pertanyaan.
Sementara, pada umumnya pegawai yang melayani merupakan pegawai
dengan usia muda, dimana mereka biasanya kurang sabar dalam
menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang terlalu spesifik.
Responden yang pada umumnya laki-laki, dimana biasanya cenderung lebih
berhati-hati dengan sesuatu yang bersifat alokasi biaya.
6. Variabel Sarana Fisik
Sarana fisik merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi
keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang
ditawarkan. Adapun dalam penelitian ini, variabel ini dengan pernyataan-pernyataan
sebagai berikut :
Gedung BNI memiliki tampilan yang menarik (X61).
Penataan ruangan BNI telah mendukung bagi kenyamanan nasabah dalam
bertransaksi (X62).
Tanda penunjuk tempat pelayanan telah tersedia di kantor BNI, sehingga
mempermudah nasabah untuk mendapatkan layanan (X63).
Tersedianya kelengkapan berupa formulir-formulir untuk setiap transaksi yang
dibutuhkan nasabah (X64).
Tabel 22. Variabel Sarana Fisik
Pernyataan Sangat Setuju Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Skor
F % F % F % F % f %
X61 49 34 85 59 8 5,6 2 1,4 0 0 613
X62 55 38,2 81 56,3 7 4,9 1 0,7 0 0 622
X63 52 36,1 81 56,3 8 5,6 3 2,1 0 0 614
X64 54 37,5 87 60,4 2 1,4 1 0,7 0 0 624
Rata-rata 618
Sumber : data diolah
Pernyataan X61 dari variabel ini mendapat tanggapan dari responden berupa 49
orang atau 34% menyatakan sangat setuju, 85 orang atau 59% menayatakan setuju,
8 orang atau 5,6% menyatakan kurang setuju, 2 orang atau 1,4% menyatakan tidak
setuju, dan tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap
pernyataan bahwa gedung BNI memiliki tampilan yang menarik. Namun, dapat
diambil kesimpulan bahwa mayoritas responden memberikan tanggapan setuju
dengan pernyataan ini.
Pernyataan X62 dari variabel ini mendapat tanggapan dari responden berupa 55
orang atau 38,2% menyatakan sangat setuju, 81 orang atau 56,3% menayatakan
setuju, 7 orang atau 4,9% menyatakan kurang setuju, 1 orang atau 0,7%
menyatakan tidak setuju, dan tidak terdapat responden yang menyatakan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan bahwa penataan ruangan BNI telah mendukung
bagi kenyamanan nasabah dalam bertransaksi. Namun, dapat diambil kesimpulan
bahwa mayoritas responden memberikan tanggapan setuju dengan pernyataan ini.
Pernyataan X63 dari variabel ini mendapat tanggapan dari responden berupa 52
orang atau 36,1% menyatakan sangat setuju, 81 orang atau 56,3% menayatakan
setuju, 8 orang atau 5,6% menyatakan kurang setuju, 3 orang atau 2,1%
menyatakan tidak setuju, dan tidak terdapat responden yang menyatakan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan bahwa tanda penunjuk tempat pelayanan telah
tersedia di kantor BNI, sehingga mempermudah nasabah untuk mendapatkan
layanan. Namun, dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas responden memberikan
tanggapan setuju dengan pernyataan ini.
Pernyataan X64 dari variabel ini mendapat tanggapan dari responden berupa 54
orang atau 37,5% menyatakan sangat setuju, 87 orang atau 60,4% menayatakan
setuju, 2 orang atau 1,4% menyatakan kurang setuju, 1 orang atau 0,7%
menyatakan tidak setuju, dan tidak terdapat responden yang menyatakan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan bahwa tersedianya kelengkapan berupa formulir-
formulir untuk setiap transaksi yang dibutuhkan nasabah. Namun, dapat diambil
kesimpulan bahwa mayoritas responden memberikan tanggapan setuju dengan
pernyataan ini.
Dalam variabel sarana fisik, pernyataan yang mendapat skor tertinggi ialah
pernyataan (X64), dimana hal yang mungkin mempengaruhinya antara lain :
Ketersediaan formulir merupakan sesuatu yang mendapat perhatian dari para
responden, karena hal itu menunjukkan bahwa pihak manajemen betul-betul
memperhatikan kelengkapan-kelengkapan yang dapat membantu nasabah.
Ketersediaan ini seringkali menjadi faktor penentu bagi nasabah, untuk
menindaklanjuti keinginan mereka dalam mempergunakan kredit. Masalah-
masalah seperti kehabisan formulir, mungkin akan membuat calon nasabah
berubah pikiran dan beralih ke bank lain.
Pada umumnya, tiga pernyataan lain merupakan standar layanan yang juga
sudah dilakukan oleh bank-bank pesaing. Sehingga, ketiga pernyataan ini
tidak mendapat respon yang lebih dibandingkan penyataan (X64).
Sementara pernyataan yang mendapat skor terendah adalah pernyataan
X61. Hal ini dimungkinkan dengan pertimbangan, antara lain:
Gedung BNI yang pada umumnya masih berstatus sewa. Status sewa ini
membuat BNI sulit untuk melakukan desain ulang terhadap eksterior
bangunannya.
Namun hal ini bertentangan dengan realitas yang terjadi di BNI Bulukumba,
karena gedungnya merupakan gedung baru dengan desain eksterior paling
modern di kota Bulukumba. Hal ini mungkin disebabkan oleh usia responden
yang membuat mereka tidak terlalu fokus pada hal-hal diluar permohonan
kreditnya atau jenis kelamin responden yang didominasi oleh pria yang
memberikan tanggapan kurang responsif terhadap eksterior gedung.
7. Variabel Proses
Proses merupakan semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas
yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Variabel proses dalam penelitian ini
dapat diukur dengan pernyataan sebagai berikut :
Waktu pemrosesan kredit di BNI sejak permohonan hingga realisasi dapat
dikatakan singkat (X71).
Persyaratan pengajuan kredit yang mudah untuk dipenuhi (X72).
Pengajuan kredit tidak harus mengikuti prosedur yang berbelit-belit (X73).
Tabel 23. Variabel Proses
Pernyataan Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju Skor
f % f % F % f % f %
X71 34 23,6 81 56,3 21 14,6 8 5,6 0 0 573
X72 43 29,9 85 59 15 10,4 1 0,7 0 0 602
X73 42 29,2 86 59,7 9 6,3 6 4,2 1 0,7 594
Rata-rata 590
Sumber : data diolah
Pernyataan X71 dari variabel ini mendapat tanggapan dari responden berupa 34
orang atau 23,6% menyatakan sangat setuju, 81orang atau 56,3% menyatakan
setuju, 21 orang atau 14,6% menyatakan kurang setuju, 8 orang atau 5,6%
menyatakan tidak setuju, dan tidak terdapat responden yang menyatakan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan bahwa waktu pemrosesan kredit di BNI sejak
permohonan hingga realisasi dapat dikatakan singkat. Namun, dapat diambil
kesimpulan bahwa mayoritas responden memberikan tanggapan setuju dengan
pernyataan ini.
Pernyataan X72 dari variabel ini mendapat tanggapan dari responden berupa 43
orang atau 29,9% menyatakan sangat setuju, 85 orang atau 59% menayatakan
setuju, 15 orang atau 10,4% menyatakan kurang setuju, 1 orang atau 0,7%
menyatakan tidak setuju, dan tidak terdapat responden yang menyatakan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan bahwa Persyaratan pengajuan kredit yang mudah
untuk dipenuhi. Namun, dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas responden
memberikan tanggapan setuju dengan pernyataan ini.
Pernyataan X73 dari variabel ini mendapat tanggapan dari responden berupa 42
orang atau 29,2% menyatakan sangat setuju, 86 orang atau 59,7% menayatakan
setuju, 9 orang atau 6,3% menyatakan kurang setuju, 6 orang atau 4,2%
menyatakan tidak setuju dan 1 orang atau 0,7% menyatakan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan bahwa pengajuan kredit tidak harus mengikuti prosedur yang
berbelit-belit. Namun, dapat diambil kesimpulan bahwa pada umumnya responden
memberikan tanggapan setuju terhadap pernyataan ini.
Pernyataan yang mendapat skor tertinggi dalam variable proses adalah pernyataan
X72. Hal yang berpotensi mempengaruhi tanggapan ini, antara lain :
Usia responden yang mayoritas masuk dalam kategori separuh baya,
mempengaruhi sifat mereka yang kurang simpatik terhadap persyaratan kredit
yang tidak mudah untuk dipenuhi. Pada usia tersebut akan memiliki
kecenderungan untuk memilih persyaratan yang mudah dipenuhi dibandingkan
variabel lainnya.
Jenis kelamin responden yang mayoritas merupakan pria, sangat
mempengaruhi dominannya tanggapan terhadap penyataan ini. Konsumen pria
tidak akan tertarik dengan proses kredit yang tidak mudah walaupun diiming-
imingi dengan bunga rendah, hadiah dan yang lainnya.
Jenis pekerjaan responden yang mayoritas merupakan pegawai swasta,
berpotensi untuk memberikan jawaban atau tanggapan yang mendukung
pernyataan tersebut diatas. Dimana, pada umumnya pegawai swasta tidak
memiliki kelengkapan yang materil seperti Surat Keputusan (SK) untuk PNS
yang dapat dijaminkan.
Sementara skor terendah terdapat pada pernyataan X71, dimana dalam
dinyatakan bahwa waktu pemrosesan kredit yang dinilai singkat. Pada umumnya,
responden memberikan tanggapan yang lebih negative dibandingkan pernyataan
lainnya. Hal ini dimungkinkan karena jangka waktu pemrosesan kredit di BNI tidak
dapat dikatakan singkat. Hal-hal yang mendasari hal ini, antara lain :
Kurangnya tenaga analis yang melakukan pemrosesan kredit.
Besarnya wilayah cakupan yang harus mereka tangani yaitu empat kabupaten,
sehingga muncul permasalahan dari sisi jarak tempuh.
8. Rekapitulasi antara pernyataan dalam semua variabel.
Tabel dibawah ini akan membandingkan skor antara pernyataan-pernyataan
dalam semua variabel. Hal ini untuk melihat skor tertinggi dan terendah dari semua
pernyataan yang ada.
Tabel 24. Tabel Akumulasi
Pernyataan
Sangat Setuju
Setuju Kurang Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju Skor
f % f % F % F % f %
X44 22 15,3 54 37,5 35 24,3 22 15,3 11 7,6 486
X24 12 8,3 81 56,3 35 24,3 10 6,9 6 4,2 515
X41 16 11,1 91 63,2 23 16 12 8,3 2 1,4 539
X21 21 14,6 84 58,3 28 19,4 8 5,6 3 2,1 544
X42 12 8,3 101 70,1 22 15,3 7 4,9 2 1,4 546
X22 17 11,8 102 70,8 17 11,8 3 2,1 5 3,5 555
X45 29 20,1 91 63,2 17 11,8 4 2,8 3 2,1 571
X43 31 21,5 90 62,5 13 9 8 5,6 2 1,4 572
X71 34 23,6 81 56,3 21 14,6 8 5,6 0 0 573
X13 40 27.8 73 50.7 26 18.1 2 1.4 3 2.1 577
X23 36 25 87 60,4 15 10,4 3 2,1 3 2,1 582
X14 33 22.9 94 65.3 14 9.7 3 2.1 0 0 589
X73 42 29,2 86 59,7 9 6,3 6 4,2 1 0,7 594
X72 43 29,9 85 59 15 10,4 1 0,7 0 0 602
X11 43 29.9 92 63.9 6 4.2 2 1.4 1 0.7 606
X15 39 27.1 98 68.1 7 4.9 0 0 0 0 608
X53 44 30,6 92 63,9 7 4,9 1 0,7 0 0 611
X12 50 34.7 82 56.9 11 7.6 1 0.7 0 0 613
X61 49 34 85 59 8 5,6 2 1,4 0 0 613
X63 52 36,1 81 56,3 8 5,6 3 2,1 0 0 614
X51 47 32,6 91 63,2 5 3,5 0 0 1 0,7 615
X62 55 38,2 81 56,3 7 4,9 1 0,7 0 0 622
X64 54 37,5 87 60,4 2 1,4 1 0,7 0 0 624
X52 62 43,1 73 50,7 7 4,9 0 0 2 1,4 625
X32 70 48,6 62 43,1 9 6,3 3 2,1 0 0 631
X54 69 47,9 69 47,9 4 2,8 2 1,4 0 0 637
X31 74 51,4 66 45,8 3 2,1 1 0,7 0 0 645
X33 82 56,9 57 39,6 4 2,8 1 0,7 0 0 652
Sumber data diolah
Tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa pernyataan X33 merupakan pernyataan
dengan skor tertinggi. Pernyataan ini terdapat dalam variabel tempat yang
menyatakan bahwa kantor BNI berada dilokasi yang strategis. Pertimbangan yang
memungkinkan hal ini bahwa pada umumnya responden akan memberikan
tanggapan positif terhadap penyataan bahwa kantor BNI memang berada di lokasi
yang sangat strategis.
Tebel tersebut juga menunjukkan bahwa pernyataan X44 merupakan pernyataan
dengan skor terendah. Dalam pernyataan ini dinyatakan bahwa nasabah mengenal
pkredit konsumtif BNI melalui orang di luar pegawai BNI. Alasan yang mungkin
menyebabkan hal ini bahwa promosi dengan pola mouth to mouth masih sangat kecil
pengaruhnya dalam bauran pemasaran jasa. Minimnya pola ini disebabkan oleh
masih sangat minimnya realisasi kredit konsumtif yaitu sebesar 8% dari total realisasi
kredit konsumtif di Kabupaten Bulukumba.
9. Variabel Keputusan Konsumen
Keputusan konsumen untuk mengkonsumsi sebuah produk melewati
bebarapa tahapan. Keputusan konsumen tersebut akan diteliti melalui beberapa
penyataan antara lain :
Anda sadar akan kebutuhan untuk mempergunakan kredit dalam memenuhi
keperluan konsumtif (Y1).
Sebelum memilih kredit konsumtif BNI, terlebih dahulu anda mencari informasi
tentang produk tersebut.
Setelah mendapat informasi tentang kredit konsumtif BNI, apakah anda
mengevaluasi dan mempertimbangkan sebelum mengambil keputusan ?
Anda akhirnya memutuskan untuk mempergunakan kredit di BNI Bulukumba
setelah mempertimbangkan kebutuhan dan produk yang ditawarkan ?
Tabel 25. Keputusan Konsumen
Pernyataan Sangat Setuju Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Skor
f % F % F % F % f %
Y1 44 30,6 94 65,3 3 2,1 3 2,1 0 0 611
Y2 44 30,6 92 63,9 3 2,1 1 0,7 4 2,8 603
Y3 79 54,9 60 41,7 5 3,5 0 0 0 0 650
Y4 62 43,1 79 54,9 1 0,7 2 1,4 0 0 633
Rata-rata 624
Sumber : data diolah
Pernyataan Y1 dari variabel ini mendapat tanggapan dari responden berupa 44
orang atau 30,6% menyatakan sangat setuju, 94 orang atau 65,3% menayatakan
setuju, 3 orang atau 2,1% menyatakan kurang setuju, 3 orang atau 2,1%
menyatakan tidak setuju dan tidak terdapat responden yang menyatakan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan bahwa Anda sadar akan kebutuhan untuk
mempergunakan kredit dalam memenuhi keperluan konsumtif. Namun, dapat diambil
kesimpulan bahwa pada umumnya responden memberikan tanggapan setuju
terhadap pernyataan ini.
Pernyataan Y2 dari variabel ini mendapat tanggapan dari responden berupa 44
orang atau 30,6% menyatakan sangat setuju, 92 orang atau 62,9% menayatakan
setuju, 3 orang atau 2,1% menyatakan kurang setuju, 1 orang atau 0,7%
menyatakan tidak setuju dan 4 orang atau 2,8% menyatakan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan bahwa sebelum memilih kredit konsumtif BNI, terlebih dahulu
anda mencari informasi tentang produk tersebut. Namun, dapat diambil kesimpulan
bahwa pada umumnya responden memberikan tanggapan setuju terhadap
pernyataan ini.
Pernyataan Y3 dari variabel ini mendapat tanggapan dari responden berupa 79
orang atau 54,9% menyatakan sangat setuju, 60 orang atau 51,7% menayatakan
setuju, 5 orang atau 3,5% menyatakan kurang setuju, dan tidak terdapat responden
yang memberikan tanggapan tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap
pernyataan bahwa Setelah mendapat informasi tentang kredit konsumtif BNI, apakah
anda mengevaluasi dan mempertimbangkan sebelum mengambil keputusan.
Namun, dapat diambil kesimpulan bahwa pada umumnya responden memberikan
tanggapan setuju terhadap pernyataan ini.
Pernyataan Y4 dari variabel ini mendapat tanggapan dari responden berupa 62
orang atau 43,1% menyatakan sangat setuju, 79 orang atau 54,9% menayatakan
setuju, 1 orang atau 0,7% menyatakan kurang setuju, 2 orang atau 1,4%
menyatakan tidak setuju dan tidak terdapat responden yang menyatakan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan bahwa responden akhirnya memutuskan untuk
mempergunakan kredit di BNI Bulukumba setelah mempertimbangkan kebutuhan
dan produk yang ditawarkan. Namun, dapat diambil kesimpulan bahwa pada
umumnya responden memberikan tanggapan setuju terhadap pernyataan ini.
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan melalui kuesioner, diperoleh
hasil bahwa pernyataan Y3 merupakan skor tertinggi. Hal-hal yang menjadi alas an,
antara lain :
Pada umumnya calon debitur merupakan pasti melakukan proses evaluasi
sebelum mengambil keputusan. Seorang calon debitur mungkin untuk
mengikuti prosedur lainnya sebelum memilih , tapi tahapan evaluasi paling tidak
dilakukan dalam setiap pengambilan keputusan. Proses ini penting karena pada
proses inilah biasanya seseorang memilih berbagai variabel ysng menyangkut
keputusan mereka nantinya.
Pernyataan yang mendapat skor terendah dalam variabel ini ialah pernyataan Y2.
pertimbangan yang mungkin menimbulkan tanggapan ini dari responden, antara lain
:
Umumnya calon debitur tidak lagi mencari informasi sebelum mempergunakan
kredit konsumtif, tapi mereka mendapat rekomendasi dari pihak tertentu tentang
produk kredit BNI.
C. PENGUJIAN HIPOTESIS
Dari hasil perhitungan statistik dengan menggunakan SPSS terlihat bahwa:
Tabel 26. Model Summary
Adjusted Std. Error of
Model R R Square R Square the Estimate
1 .549a .302 .266 .856952
a. Predictors: (Contant), BU, PC
Tabel Model Summary diatas memperlihatkan , antara lain
bahwa R atau koefisien korelasi mencapai 0,549 atau 54,9%, dimana menurut
Supranto (2004:11) nilai tersebut mengindikasikan bahwa variabel X (bauran
pemasaran jasa) dan Y (keputusan konsumen) memiliki hubungan cukup kuat
positif atau negatif.
bahwa R Square atau koefisien determinasi mencapai 0,302 atau 30,2 %,
artinya sekitar 30,2% perubahan variabel Y (Keputusan Konsumen) dipengaruhi
oleh perubahan variabel X (Bauran Pemasaran Jasa), sedang sisanya 69,8%
dipengaruhi oleh faktor lain yang diluar penelitian ini.
Tabel 27. Tabel ANOVA
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 43.133 7 6.612 8.391 .000a
Residual 99.867 136 .734
Total 143.000 143
a. Predictors: (Constant), X7, X4, X3, X2, X1,X6, X5
b. Dependent Variabel: Y
Dari tabel ANOVA diatas terlihat bahwa dengan F hitung sebesar 8,391 adalah
signifikan pada tingkat keyakinan 95% (angka Sig. jauh dibawah angka 0,05),
dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan
variabel bauran pemasaran jasa terhadap keputusan konsumen adalah diterima. Jika
dilihat berdasarkan rumusan hipotesis sebagai berikut :
Ho : β1 = 0 (tidak ada pengaruh antara variabel X dan variabel Y)
H1 : β1 ≠ 0 (terdapat pengaruh antara variabel X dan variabel Y)
Level of convidence = 95% dengan tingkat signifikansi (α) =5%.
Daerah kritis Ftabel = 2,01; dimana Fhitung berdasarkan keluaran SPSS adalah
sebesar 8,391.
Oleh karena itu dapat dilihat bahwa Fhitung (8,391) > Ftabel (2,01), maka rumusan
dalam Ho ditolak.
Berdasarkan probabilitas terlihat bahwa sig. (probabilitas) yang bernilai 0,000
jauh berada dibawah nilai tingkat signifikasi sebesar 0,05, maka berdasarkan
pertimbangan hal ini pula Ho ditolak.
Tabel 28. Tabel Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std.Error Beta t Sig.
1 (Constant) 9.89E-07 .071 .000 1.000
X1 .248 .090 .248 2.751 .007
X2 -.191 .084 -.191 -2.321 .046
X3 .307 .086 .307 3.560 .001
X4 .137 .089 .137 1.740 .044
X5 .313 .083 .313 2.912 .006
X6 .230 .097 .230 2.710 .047
X7 .437 .067 .437 5.034 .000
a. Dependent Variable: Y
Tabel Coefficient diatas memperlihatkan beberapa hal antara lain:
Persamaan regresi yang diperoleh adalah
Y=9,89.10-7+0,248X1-0,191X2+0,307X3+0,137X4+0,313X5+0,230X6+
0,437X7
Dengan persamaan diatas terlihat jelas besaran pengaruh dari masing-masing
variabel yang tergambar melalui kostantanya.
pengujian signifikansi variabel Bauran Pemasaran Jasa secara parsial dengan
menggunakan Uji-t. Terlihat bahwa semua variabel X mempunya nilai
signifikansi pada tingkat keyakinan 95% (terlihat bahwa nilai Sig semuanya
dibawah 0,05). Dengan demikian Hipotesis yang menyatakan bahwa Bauran
pemasaran jasa berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan
konsumen dapat diterima secara statistik.
Namun jika dilihat berdasakan uji hipotesa dengan ttabel yang bernilai 1,977;
maka variabel tarif jasa (X2) dan variabel tempat (X4) dapat dikatakan tidak
berpengaruh nyata antara masing-masing variabel tersebut terhadap keputusan
penggunaan kredit konsumtif.
Sedang Hipotesis yang menyatakan bahwa Variabel proses (X7) mempunyai
pengaruh paling besar dinyatakan diterima. Hal ini terlihat dari hasil uji-t
masing-masing, dimana variabel X7 (Proses) memiliki nilai t-hitung paling besar
diantara variabel X lainnya.
.
D. Pembahasan
Dalam subbab ini, peneliti akan menguraikan berbagai hal yang telah
dilakukan dalam penelitian ini, antara lain :
1. Berdasarkan hasil pengujian statistik bahwa variabel X berupa bauran
pemasaran jasa berpengaruh signifikan terhadap variabel y berupa keputusan
konsumen dalam menggunakan kredit konsumtif. Namun, nilai R Square
sebesar 30,2%, dimana nilai ini menunjukkan besarnya perubahan variabel X
terhadap variabel Y dinilai masih peneliti belum sesuai harapan. Penelitian yang
dilakukan sebelumnya dengan bank dan lokasi penelitian berbeda,
menunjukkan hasil yang lebih baik atau sebesar 70,1%. Hal yang mungkin
menyebabkan hal ini, antara lain :
Dominannya jenis kelamin pria yang menjadi responden dalam penelitian
ini, menyebabkan kurang kuatnya pengaruh variabel karena pria memiliki
kecenderungan untuk tidak bersifat emosional terhadap bauran
pemasaran yang telah dipersiapkan oleh perusahaan.
Usai responden yang pada umumnya berada pada kategori separuh baya
(36-50 tahun) , mempengaruhi pola konsumsi pada rentang umur tersebut
yang memiliki kecenderungan berfikir untuk sekedar memenuhi kebutuhan
konsumtif mereka dengan cepat tanpa banyak pertimbangan terhadap hal
diluar bauran pemasaran lainnya.
Pendidikan terakhir yang mendominasi responden adalah SMA. Dimana
seharusnya, penggunana kredit dapat lebih rasional atau dipengaruhi oleh
bauran pemasaran perusahaan. Kondisi mungkin saja terjadi dalam
keadaan dimana debitur kredit konsumtif lebih didorong oleh faktor-faktor
emosional seperti kebutuhan prestise, kebutuhan untuk mengaktualisasi
diri dari sebuah lingkungan, kebutuhan untuk mendapat pengakuan dan
lain-lain .
Pengaruh pekerjaan responden yang mayoritas merupakan pegawai
swasta, dimana pegawai jenis ini memiliki kecenderungan untuk
mempergunakan kredit konsumtif dengan pola kerjasama. Dalam
penelitian ini terdapat kurang lebih 60 responden yang berlatar belakang
pekerjaan sebagai pegawai swasta, dimana pada umumnya penyaluran
kredit untuk pegawai swasta yang tidak memiliki Surat Keputusan (SK)
yang materiil dilakukan dengan pola kerjasama tersebut. Sehingga, dapat
dikatakan bahwa sebahagian besar dari mereka kurang dipengaruhi oleh
bauran pemasaran dalam mempergunakan kredit konsumtif.
Berdasarkan model keputusan yang digambarkan oleh Leslie & Leon
dalam bukunya perilaku konsumen bahwa keputusan konsumen dalam
mempergunakan produk tidak hanya dipengaruhi oleh bauran pemasaran.
Faktor lain yang mungkin mempengaruhi pengaruh terhadap keputusan
konsumen adalah lingkungan social budaya berupa keluarga, sumber
informal, sumber non-komersial lain, kelas social dan sub budaya dan
budaya. Penelitian yang dilakukan sebelumnya berlokasi di kota Makasar
dengan karakteristik masyarakat yang lebih realistis dalam
mempergunakan kredit, sehingga pengaruh bauran pemasaran dapat
dinilai cukup signifikan. Sementara penelitian yang dilakukan di daerah
kabupaten ini, mungkin akan memiliki kecenderungan dipengaruhi oleh
lingkungan social budaya dibandingkan usaha pemasaran perusahaan
berupa bauran pemasaran.
2. Walaupun dapat disimpulkan bahwa terbukti secara nyata terdapat hubungan
antara bauran pemasaran jasa dan keputusan konsumen dalam
mempergunakan kredit, tapi hubungan ini belum memiliki nilai yang cukup
besar. Namun, apabila dilakukan pengujian secara regresi linear sederhana
memberikan kesimpulan bahwa variabel proses merupakan variabel yang
memiliki pengaruh paling besar diantara bauran pemasaran lainnya. Alasan
yang menjadi faktor pertimbangan, antara lain :
Waktu pemrosesan kredit sejak permohonan hingga realisasi yang dapat
dikatakan singkat. Melihat bahwa kecilnya pengaruh bauran pemasaran
jasa terhadap keputusan konsumen, maka dominannya variabel ini
mungkin dipengaruhi oleh pertimbangan emosional dal mempergunakan
kredit. Kebutuhan mendesak mungkin menjadi salah satu pertimbangan
emosional tersebut diatas.
Persyaratan pengajuan kredit yang mudah untuk dipenuhi , merupakan
alasan lain yang membuat variabel proses menjadi variabel yang paling
besar pengaruhnya terhadap proses keputusan konsumen. Responden
mungkin memberikan respon paling positif untuk proses melalui
pernyataan ini, dengan pertimbangan bahwa seseoran yang
membutuhkan kredit akan lebih memiliki kemudahan ini dibandingkan
tawaran bunga murah, iming-iming hadiah dan bauran pemasaran lainnya.
Faktor lainnya yang membuat variabel ini sangat berpengaruh terhadap
keputusan konsumen, terdapat pada pernyaatan bahwa pengajuan kredit
di bank BNi tidak melalui prosedur yang berbelit-belit. Hal serupa dengan
pernyataan pada poin sebelumnya bahwa kecenderungan orang yang
akan merpergunakan kredit konsumtif akan lebih sensitif dengan
kemudahan prosedur dibandingkan dengan bauran pemasaran lainnya.
Penelitian serupa yang pernah dilakukan oleh pihak lain memberikan
gambaran sejalan dengan hasil penelitian ini, dimana dalam penelitian
tersebut juga memberi kesimpulan bahwa variabel proses merupakan
variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap keputusan konsumen.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Analisis dan pembahasan terhadap data penelitian yang telah dilakukan
tentang pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap keputusan memanfatkan kredit
konsumsi di PT. Bank Negara Indonesia (Tbk) Kantor Cabang Bulukumba dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil analisis koefisien regresi antara bauran pemasaran jasa (7P) terhadap
keputusan mempergunakan kredit konsumsi, memberikan kesimpulan bahwa
keduanya memiliki hubungan yang positif. Dimana pengaruh perubahan turun
naiknya variabel bauran pemasaran jasa yang terdiri dari produk, harga,
promosi,tempat, orang/partisan, Sarana fisik dan proses berpengaruh nyata
terhadap keputusan konsumen dalam mempergunakan kredit konsumtif. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin baik aspek dalam bauran pemasaran dikelola
oleh perusahan, maka akan semakin meningkat penggunaan kredit konsumtif di
perusahaan ini.
2. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa variabel proses mempunyai
pengaruh yang paling dominan terhadap keputusan memanfaatkan kredit
konsumsi di PT. Bank Negara Indonesia (Tbk) Kantor Cabang Utama
Bulukumba.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis
memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan masukan bagi PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Bulukumba khususnya dalam
mengembangkan program pemasaran kredit konsumtifnya, antara lain :
1. berdasarkan kesimpulan data bahwa seluruh variabel bauran pemasaran jasa
memiliki pengaruh positif terhadap keputusan konsumen dalam
mempergunakan kredit konsumtif di BNI Bulukumba. Oleh karena itu,
manajemen BNI Bulukumba perlu untuk merperhatikan hal-hal terkait dengan
bauran pemasaran dan bagaimana merancang program pemasaran yang terpat
berdasarkan pertimbangan tersebut. Variabel-variabel yang belum memberikan
kontribusi cukup besar terhadap kegiatan pemasaran kredit konsumtif perlu
untuk lebih diperhatikan pengembangannya. Dimana hal tersebut tidak
melupakan variabel proses yang sudah mendapat tanggapan lebih positif dari
responden.
2. Disarankan kepada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang
Bulukumba, untuk dapat melakukan penelitian lebih lanjut terhadap variabel lain
yang lebih dominan berpengaruh terhadap keputusan dalam mempergunakan
kredit konsumtif
3. disarankan kepada peneliti lainnya untuk mengembangkan penelitian
berdasarkan variabel yang belum dikaji dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Faisal, 2004, Manajemen Perbankan : Teknik Analisis Kinerja
Keuangan Bank , edisi revisi , Penerbit : Penerbitan Universitas Muhammadiyah
Malang, Malang.
Dinie Suryani dan Ruddy N Sasadara, 2006, Prospek Ekonomi Indonesia Tahun
2006, Economic Review Journal. No. 203, Maret 2006.
Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, Edisi Terjemahan, Cetakan Pertama,
Edisi Milenium, Penerbit : PT. Prenhallindo, Jakarta.
Lupiyoadi, Rambat, 2001, Manajemen Pemasaran Jasa, edisi Pertama, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta.
Manurung, Mandala dan Rahardja Prathama, 2004, Uang, Perbankan, dan
Ekonomi Moneter (Kajian Kontekstual Indonesia), edisi Pertama, Penerbit :
Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Nugroho, A, Bhuono, 2005, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian
dengan SPSS, cetakan pertama, Penerbit : Andi, Yogyakarta.
Palureng, Rosnaeni, 2005, Analisis Pengaruh Faktor Internal Terhadap Kredit
Bermasalah Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Wilayah 07,
Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin.
Schiffman, G, Leon dan Kanuk, L, Leslie,1999, Perilalu Konsumen, Edisi
Terjemahan, Cetakan Pertama, Edisi Ketujuh, Penerbit : PT. Indeks, Jakarta.
Sumarwan, Ujang, 2002, Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya Dalam
Pemasaran, cetakan kedua, Penerbit : PT. Ghalia Indonesia, Bogor.
Supranto, J, 2004, Analisis Multivariat : Arti & Intepretasi, cetakan Pertama,
Penerbit : Rineka Cipta, Jakarta.
Umar, Husein, 1998, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, cetakan kedua,
Penerbit : JBRC, Jakarta.
Zeithami, A, Valarie dan Bitner, Jo, MAry,1999, Services Marketing, Second Edition,
Penerbit : Mc. Graw-Hill, Boston-USA.
LAMPIRAN 1
KUESIONER
KUESIONER
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN
PENGGUNAAN KREDIT KONSUMTIFPT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk.
Kantor Cabang Bulukumba
April 2008
Dilakukan oleh: Irfan Abidin., ST.
(Pegawai BNI Bulukumba)
Bulukumba, April 2008 Kepada Yth. Para Nasabah Kredit Konsumtif
Di Tempat
Salam hormat,
Terlebih dahulu, saya bertindak sebagai peneliti mengucapkan banyak terima kasih atas
partisipasi Bapak/Ibu/Saudar(i) yang berkenan untuk menjadi salah satu responden dalam
penelitian ini. Adapun penelitian ini berjudul “Analisa Faktor Dominan Yang Mempengaruhi
Keputusan Konsumen Dalam Menggunakan Kredit Konsumtif di PT. Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk Kantor Cabang Bulukumba”, akan bertujuan sebagai dasar dalam penyusunan
tesis dan usaha peneliti dalam memberikan kontibusi pemikiran kepada BNI 46 khususnya
KCU Bulukumba dalam meningkatkan program pemasarannya.
Keberhasilan penelitian ini sangat bergantung dari peran aktif para nasabah yang telah terpilih
secara acak sebagai responden untuk menyampaikan pemikiran dan pandangannya masing-
masing melalui pengisian kuesioner. Untuk itu itu kami sangat mengharapkan kesediaan Anda
meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini dan memberikan penilaian yag sebenar-
banarnya sesuai dengan pengalaman anda. Anda tidak perlu menuliskan nama, tetapi anda
diminta untuk mengisi sejumlah data personal yang dibutuhkan untuk melakukan analisis.
Data anda akan dioleh oleh peneliti sendiri, sehingga anda tidak perlu ragu untuk mengisi
dengan sejujur-jujurnya. Namun, sekali saya tekankan bahwa jawaban anda tidak akan
berpengaruh sedikitpun terhadap fasilitas kredit baik yang sedang anda pergunakan maupun
yang akan diajukan dimasa datang.
Bersama kuesioner ini, anda memperoleh sebuah amplop yang dapat ditutup dan diserahkan
kembali ke kantor-kantor BNI di sekitar anda ataupun akan dijemput oleh pegawai BNI
tertentu.
Terima kasih atas kerjasama yang Anda berikan, Selamat Mengerjakan.
Hormat saya,
Peneliti,
Irfan Abidin., ST
KUESIONER UNTUK NASABAH KREDIT KONSUMTIF PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk.
KANTOR CABANG BULUKUMBA
A. Identitas Responden
(untuk bagian ini isilah titik-titik atau ceklist () pilihan yang sesuai dengan keadaan diri anda saat ini).
1. Jenis Kelamin : ( Laki-laki/Perempuan)
2. Umur : …………. Tahun
3. Pendidikan Terakhir : SD SMP SMA Sarjana
: Pasca Sarjana Lainnya
4. Pekerjaan : Pegawai Swasta Pegawai Negeri
Pegawai BUMN Wiraswasta
Lainnya
5. Jenjang/Golongan Pekerjan …………………………………………….
6. Maksimum Kredit Rp…. …………….Jangka Waktu ……….bulan
5. Penghasilan/bulan : < 1 juta 1 s/d 3 juta
3 s/d 5 juta 5 s/d 7 juta
7 s/d 10 juta > 10 juta
6. Selain menggunakan kredit konsumtif di BNI Bulukumba, anda juga
merupakan nasabah produk BNI Bulukumba ? (boleh lebih dari datu)
BNI TAPLUS BNI TAPENAS BNI SIMPONI
BNI DEPOSITO BNI GIRO KARTU KREDIT
Lainnya
7. Dalam mengambil keputusan memilih kredit konsumtif di BNI Bulukumba,
anda dipengaruhi oleh :
Pegawai BNI Iklan/Promosi Keluarga
Teman/Relasi Tidak ada
8. Apakah anda pernah mempergunakan fasilitas kredit konsumtif dari bank lain
sebelumnya ?
Ya Tidak
9. Jenis kredit konsumtif apa saja yang pernah anda pergunakan? (boleh lebih dari
datu)
BNI Multi Guna BNI Griya BNI Oto
BNI Fleksi (Kredit tanpa jaminan tambahan)
Petunjuk pengisian untuk seluruh bagian dibawah ini :
Pada bagian ini anda akan menemukan sejumlah pernyataan atau pertanyaan yang berkaitan
dengan tema tersebut diatas. Anda diminta untuk menilai SEBERAPA BAIK DAN
SEBERAPA BURUK keadaan tersebut BENAR-BENAR NYATA TERJADI di BNI
Bulukumba beserta kantor-kantor cabang pembantunya didaerah anda.
Ceklis angka-angka pada kolom di sebelah kanan masing-masing pernyataan ataupun
pertanyaan dengan pedoman sebaga berikut :
1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 2 = Tidak Setuju (TS) 3 = Kurang Setuju (KS) 4 = Setuju (S) 5 = Sangat Setuju Lihat contoh pengisiian berikut ini :
Variabel Produk SS S KS TS STS
1. Jenis produk tersedia telah sesuai dengan
kebutuhan anda.
Perhatikan pernyataan diatas dan bacalah baik-baik,
Dalam contoh diatas, jika Anda menilai bahwa Jenis produk tersedia di BNI tidak sesua sama
sekali dengan kebutuhan anda dan akhirnya Anda mengambil kredit konsumtif jenis lainnya,
maka ceklislah angka 1 (=sangat tidak setuju) pada kolom yang tersedia di sebelah kanan
pernyataan.
5 4 3 2 1
B. Variabel Keputusan Konsumen SS S KS TS STS
1. Anda sadar akan kebutuhan untuk mempergunakan kredit dalam memenuhi keperluan konsumtif .
2. Sebelum memilih kredit konsumtif BNI,
terlebih dahulu anda mencari informasi
tentang produk tersebut.
3. Setelah mendapat informasi tentang kredit
konsumtif BNI, apakah anda mengevaluasi
dan mempertimbangkan sebelum mengambil
keputusan ?
4. Anda akhirnya memutuskan untuk mempergunakan kredit di BNI Bulukumba setelah mempertimbangkan kebutuhan dan
produk yang ditawarkan ?
C. Variabel Produk SS S KS TS STS
1. Jenis produk tersedia telah sesuai dengan
kebutuhan anda.
2. Ketentuan tentang jangka waktu kredit telah
sesuai dengan harapan anda.
3. Ketentuan pemotongan pendapatan bersih
untuk cicilan kredit sebesar 40% dari gaji
telah sesuai dengan harapan anda.
4. Nama kredit konsumtif berupa BNI Oto,
BNI Griya, BNI Fleksi dan BNI MultiGuna,
mudah untuk diingat.
5. Fitur dari masing-masing kredit konsumtif
yang ditawarkan, dapat memberikan manfaat
lebih bagi anda.
5 4 3 2 1
5 4 3 2 1
5 4 3 2 1
5 4 3 2 1
5 4 3 2 1
5 4 3 2 1
5 4 3 2 1
5 4 3 2 1
5 4 3 2 1
D. Variabel Tarif Jasa SS S KS TS STS
1. Biaya propisi dan administrasi (sebesar 1%
dari maksimun kredit dan Rp.250 ribu) yang
dikenakan saat penandatangan perjanjian
kredit cukup kompetitif.
2. Tingkat suku bunga yang ditawarkan untuk
jenis kredit yang anda pergunakan cukup
bersaing.
3. Pembebanan biaya asuransi terhadap jiwa
dan jaminan anda telah sesuai dengan
harapan.
4. Biaya pelunasan sebelum jatuh tempo yang
dapat dikatakan ringan.
E. Variabel Tempat/Lokasi Pelayanan SS S KS TS STS
1. Lokasi kantor BNI yang mudah untuk
dijangkau.
2. Kantor BNI memiliki tempat parkir yang luas
dan aman.
3. Kantor BNI berada di lokasi yang strategis.
F. Variabel Promosi SS S KS TS STS
1. Anda mengenal produk BNI melalui iklan di
media elektronik.
2. Anda mengenal produk BNI melalui iklan di
media cetak.
3. Anda mengenal produk BNI melalui iklan di
brosur, leaplet ataupun banner.
4. Anda mengenal produk kredit konsumtif BNI
melalui orang diluar pegawai BNI.
5. Anda mengenal produk kredit konsumtif BNI
melalui pegawai BNI sendiri.
5 4 3 2 1
5 4 3 2 1
5 4 3 2 1
5 4 3 2 1
5 4 3 2 1
5 4 3 2 1
5 4 3 2 1
5 4 3 2 1
5 4 3 2 1
5 4 3 2 1
5 4 3 2 1
5 4 3 2 1
G. Variabel Orang/Partisan SS S KS TS STS
1. Pegawai BNI memiliki skill dalam
memberikan pelayanan kepada nasabah.
2. Pegawai BNI memiliki komitmen dalam
melayani setiap kebutuhan nasabahnya
sampai tuntas.
3. Pegawai BNI memiliki kemampuan dalam
memberikan pemahaman terhadap produk-
produk BNI.
4. Setiap pegawai BNI senantiasa berpakaian
yang pantas dan rapi.
H. Variabel Sarana Fisik SS S KS TS STS
1. Gedung BNI memiliki tampilan yang menarik.
2. Penataan ruangan BNI telah mendukung bagi
kenyamanan nasabah dalam bertransaksi.
3. Tanda penunjuk tempat pelayanan telah
tersedia di kantor BNI, sehingga
mempermudah nasabah untuk mendapatkan
layanan
4. Tersedianya kelengkapan berupa formulir-
formulir untuk setiap transaksi yang
dibutuhkan nasabah.
I. Variabel Proses SS S KS TS STS
1. Waktu pemrosesan kredit di BNI sejak
permohonan hingga realisasi dapat dikatakan
singkat.
2. Persyaratan pengajuan kredit yang mudah
untuk dipenuhi.
3. Pengajuan kredit tidak harus mengikuti
prosedur yang berbelit-belit.
5 4 3 2 1
5 4 3 2 1
5 4 3 2 1
5 4 3 2 1
5 4 3 2 1
5 4 3 2 1
5 4 3 2 1
5 4 3 2 1
5 4 3 2 1
5 4 3 2 1
5 4 3 2 1
INSTRUKSI SELANJUTNYA :
o TERIMA KASIH TELAH MENGISI KUESIONER INI DENGAN SEBENAR-
BENARNYA.
o SELANJUTNYA MASUKKAN KUESIONER YANG TELAH ANDA ISI KE
DALAM AMPLOP TERSEDIA.
o AMPLOP TELAH BERISI KUESIONER AKAN DIJEMPUT OLEH PETUGAS
YANG DITUNJUK ATAU MOHON KIRANYA DAPAT DIANTARKAN
LANGSUNG DI KANTOR BNI TERDEKAT.
o SEBUAH SOUVENIR PULPEN DAPAT BAPAK/IBU SIMPAN SEBAGAI
KENANG-KENANGAN DARI SAYA.
LAMPIRAN 2
Pengolahan Data SPSS
Sex Usia Pendidikan Pekerjaan Max. Kredir Jangka Penghasilan Produk Pengaruh Bank lain
kredit bni
L 37 4 1 45.000.000 24 2 2 2 2 2
L 44 5 1 50.000.000 36 3 1 2 2 2
L 46 4 2 25.000.000 12 4 5 4 2 4
L 42 3 4 40.000.000 48 3 1 5 1 1
L 38 4 2 85.000.000 120 2 1 5 2 2
L 42 3 2 60.000.000 48 2 1 5 1 1
L 47 4 2 150.000.000 120 4 1 5 1 2
P 32 4 2 150.000.000 120 3 1 4 2 2
L 40 4 2 50.000.000 120 2 1 5 2 2
L 42 4 3 100.000.000 120 3 1 5 2 4
L 43 3 3 100.000.000 120 4 1 2 1 2
L 49 4 3 100.000.000 72 4 1 1 2 1
L 49 4 2 30.000.000 60 3 1 3 1 2
L 48 5 2 40.000.000 96 2 1 5 1 1
P 48 4 2 40.000.000 60 6 1 5 2 1
L 42 4 4 25.000.000 72 3 1 5 1 1
P 30 2 5 500.000.000 84 5 1 5 2 2
P 30 4 2 100.000.000 120 2 1 5 2 2
P 34 2 4 650.000.000 120 2 1 5 2 2
L 42 1 4 650.000.000 120 2 1 5 2 2
P 44 4 2 60.000.000 60 2 4 3 1 1
L 34 4 3 30.000.000 24 5 1 3 2 2
L 50 4 2 50.000.000 60 2 1 5 1 2
L 34 5 2 200.000.000 120 3 1 5 1 2
L 35 3 4 400.000.000 120 6 1 2 2 2
L 42 4 2 50.000.000 60 6 1 5 1 1
L 30 5 2 110.000.000 84 3 1 3 1 2
L 50 4 3 50.000.000 60 4 1 5 2 1
L 45 5 2 100.000.000 120 2 1 4 2 0
L 35 5 2 110.000.000 144 3 1 2 1 2
P 28 3 2 80.000.000 120 1 5 5 2 1
L 32 4 2 100.000.000 120 2 1 5 2 2
P 42 3 2 100.000.000 84 2 1 4 1 2
P 51 3 2 100.000.000 60 2 1 5 1 2
P 36 4 2 250.000.000 15 5 1 4 1 2
L 35 4 4 25.000.000 60 2 1 5 2 2
L 39 4 4 100.000.000 120 4 2 5 2 2
L 36 3 4 50.000.000 60 2 1 5 1 2
P 49 4 2 80.000.000 96 4 1 5 2 2
P 34 4 2 50.000.000 120 2 1 5 2 2
P 42 4 1 80.000.000 96 2 1 5 2 4
P 35 4 1 75.000.000 60 2 1 5 2 4
L 33 3 1 85.000.000 72 2 2 5 2 4
L 38 3 1 90.000.000 96 0 0 0 2 0
L 34 3 1 110.000.000 120 1 1 1 2 4
L 47 3 4 60.000.000 96 3 1 5 1 4
P 42 3 2 100.000.000 84 2 1 4 1 2
L 44 5 1 50.000.000 108 3 1 2 2 2
P 40 3 1 80.000.000 96 2 1 5 2 4
L 40 3 4 75.000.000 84 2 1 5 2 5
P 34 4 2 50.000.000 120 2 1 5 2 2
L 35 4 4 60.000.000 96 3 1 5 2 2
Sex Usia Pendidikan Pekerjaan Max. Kredir Jangka Penghasilan Produk Pengaruh Bank lain
kredit bni
L 42 4 4 70.000.000 84 4 1 5 2 2
L 45 4 3 65.000.000 60 3 1 5 2 2
L 34 4 2 90.000.000 72 4 1 5 2 2
L 43 3 4 50.000.000 72 2 1 5 2 1
L 45 3 1 80.000.000 36 2 1 2 2 1
L 35 4 4 125.000.000 120 2 1 5 2 2
P 47 3 4 60.000.000 96 3 1 5 1 4
L 42 3 2 100.000.000 84 2 1 4 1 2
L 44 5 1 50.000.000 108 3 1 2 2 2
L 43 3 3 125.000.000 48 4 1 2 1 2
L 42 5 4 250.000.000 48 3 1 4 2 1
L 38 3 1 150.000.000 48 2 6 2 2 4
L 48 3 3 130.000.000 84 3 1 4 2 1
L 25 4 1 35.000.000 60 2 1 2 2 1
L 43 4 3 48.000.000 48 4 1 2 2 1
L 39 3 3 50.000.000 60 4 1 4 1 1
L 45 2 4 50.000.000 36 2 1 1 2 1
L 53 3 4 20.000.000 36 2 1 5 2 1
L 43 3 4 50.000.000 72 2 1 5 2 1
L 42 5 4 100.000.000 120 3 1 4 2 1
L 44 3 3 25.000.000 60 2 1 2 1 1
L 50 4 2 100.000.000 72 3 1 4 2 1
L 46 4 2 60.000.000 72 2 1 5 2 1
L 45 4 2 50.000.000 60 2 1 5 2 1
L 43 3 2 40.000.000 60 2 1 5 1 1
L 44 4 2 50.000.000 48 4 1 2 2 1
L 42 4 2 45.000.000 60 4 1 4 1 1
L 38 3 2 35.000.000 36 2 1 1 2 1
P 35 4 2 45.000.000 36 2 1 5 2 1
L 36 3 2 60.000.000 36 2 1 5 2 1
30 4 2 60.000.000 72 2 1 5 2 1
L 50 3 2 45.000.000 96 2 1 1 1 1
46 3 3 40.000.000 48 3 1 1 1 1
L 32 5 3 55.000.000 60 2 1 2 1 1
L 39 4 2 45.000.000 72 3 1 4 2 1
P 40 3 2 40.000.000 72 2 1 5 2 1
P 35 4 1 15.000.000 36 2 1 4 2 4
L 47 4 3 30.000.000 36 3 1 4 2 4
L 27 4 3 15.000.000 36 2 1 5 2 4
L 48 3 3 30.000.000 36 4 1 2 1 4
P 38 3 1 10.000.000 36 2 1 4 2 4
L 35 3 1 20.000.000 36 2 1 2 2 4
L 47 3 3 15.000.000 36 3 1 1 2 1
P 36 3 1 10.000.000 24 2 1 5 2 4
L 54 3 1 11.000.000 36 2 2 1 2 4
L 45 3 1 20.000.000 36 2 1 2 2 1
L 43 3 1 20.000.000 36 2 1 2 2 1
L 41 4 1 18.000.000 36 2 1 5 2 1
P 24 3 1 15.000.000 36 1 1 1 2 4
P 40 4 1 20.000.000 36 2 1 5 2 4
L 34 4 1 15.000.000 36 2 1 5 2 4
L 32 4 1 12.000.000 36 2 1 3 1 4
Sex Usia Pendidikan Pekerjaan Max. Kredir Jangka Penghasilan Produk Pengaruh Bank lain
kredit bni
L 33 3 1 16.000.000 36 2 0 5 2 4
L 38 3 1 20.000.000 40 2 6 2 2 4
P 41 4 1 20.000.000 36 2 1 4 2 1
P 42 4 3 15.000.000 36 2 2 5 2 4
L 38 3 1 15.000.000 36 0 0 0 2 0
L 37 3 1 11.000.000 36 2 1 4 2 1
L 42 4 1 20.000.000 36 2 1 2 2 2
P 28 3 1 10.000.000 36 1 1 1 2 4
L 36 4 1 20.000.000 36 2 0 5 2 5
P 35 4 1 20.000.000 36 1 1 4 2 4
P 44 4 3 10.000.000 36 1 1 4 2 4
L 0 4 1 30.000.000 36 3 1 2 2 1
P 37 4 1 10.000.000 36 1 1 4 2 4
P 30 4 1 16.000.000 36 2 1 4 2 4
L 45 3 1 1.500.000 36 3 1 4 2 4
L 42 3 1 15.000.000 36 3 0 5 2 4
P 39 4 1 15.000.000 24 2 1 5 2 4
L 47 3 4 30.000.000 36 3 1 5 1 4
P 42 4 1 15.000.000 36 2 2 5 2 4
P 29 3 1 14.000.000 36 2 2 5 2 4
P 40 3 1 15.000.000 36 2 1 5 2 4
L 27 3 1 20.000.000 36 2 1 5 2 4
L 55 3 2 20.000.000 36 3 1 3 2 4
L 30 3 1 15.000.000 36 2 1 5 2 4
L 38 3 1 15.000.000 36 2 1 5 2 4
L 35 3 1 14.000.000 36 2 1 5 2 4
L 32 3 1 20.000.000 36 2 1 5 2 4
P 28 3 1 14.000.000 36 2 1 5 2 4
P 40 4 1 15.000.000 36 2 1 3 2 4
L 35 3 1 15.000.000 36 2 1 5 2 4
L 33 3 1 15.000.000 36 2 2 5 2 4
L 35 3 1 10.000.000 36 2 1 5 2 4
L 25 3 1 13.000.000 36 2 1 5 2 4
P 42 4 1 20.000.000 36 2 2 5 2 4
P 27 3 1 12.000.000 36 2 1 5 2 4
L 47 3 3 15.000.000 36 3 1 1 2 1
L 36 4 1 20.000.000 36 2 0 5 2 5
P 28 3 1 14.000.000 36 2 1 5 2 4
L 37 3 1 11.000.000 36 2 1 4 2 1
L 30 4 1 10.000.000 36 2 1 5 2 4
No. Resp
Keputusan Pembelian Produk Tarif Jasa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4
2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3
5 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4
6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2
8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4
9 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5
10 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
11 4 5 5 5 5 5 5 5 4 1 4 1 1
12 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4 3 4
13 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 5 4 3
14 5 5 5 5 5 3 5 4 5 4 5 5 5
15 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
16 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4
17 5 4 5 5 4 4 3 4 5 4 4 4 3
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 4
19 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
20 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
21 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
22 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
23 4 4 4 4 3 4 3 4 5 3 3 4 3
24 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
25 5 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 3 4
26 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2
28 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4
29 2 3 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4
30 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4
31 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5
32 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4
33 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4
34 3 4 4 4 4 3 3 5 4 2 4 4 3
35 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4
36 4 4 5 4 3 4 1 5 4 3 4 3 3
37 4 4 5 5 4 3 3 4 4 3 4 4 1
38 4 4 5 3 4 4 3 4 5 1 3 4 3
39 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4
40 5 4 4 5 5 5 4 3 5 4 4 4 4
41 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4
42 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4
43 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
44 4 5 5 5 5 4 3 2 4 3 3 4 4
45 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4
46 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4 1
47 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4
48 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
49 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3
50 5 4 3 2 4 4 5 4 4 4 3 4 4
51 5 4 4 5 5 5 4 3 5 4 4 4 4
No. Resp
Tempat Promosi Orang
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5
4 5 4 5 2 2 4 2 2 4 4 4 4
5 5 5 5 4 3 4 2 2 5 5 4 5
6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
7 5 5 5 4 4 4 2 4 4 4 4 5
8 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5
9 5 4 4 3 3 4 3 4 5 5 5 4
10 5 5 5 3 2 2 4 4 4 4 4 5
11 5 5 5 2 2 5 3 5 5 4 4 5
12 5 5 5 3 3 4 2 4 4 4 4 5
13 4 3 4 2 3 5 4 4 4 5 4 4
14 5 5 5 4 4 4 1 4 5 5 4 5
15 5 5 5 4 4 5 3 3 5 4 4 5
16 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5
17 5 5 5 2 3 2 3 4 4 4 4 4
18 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5
19 5 5 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4
20 5 5 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4
21 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
22 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
23 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4
24 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
25 5 4 5 4 4 4 2 2 4 4 4 4
26 5 3 5 3 3 3 5 4 4 4 5 5
27 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
28 4 5 5 4 5 4 3 5 5 5 5 5
29 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4
30 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
31 5 4 4 4 4 5 2 4 5 5 5 5
32 5 5 5 4 4 4 1 5 4 5 5 5
33 5 4 4 3 4 4 5 3 5 5 4 5
34 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
35 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5
36 5 2 5 3 3 3 1 5 3 4 3 4
37 5 5 5 4 4 4 1 5 5 5 5 5
38 5 5 5 3 4 4 1 5 4 4 5 5
39 5 5 5 4 4 4 3 4 5 5 5 5
40 5 5 5 2 3 3 2 5 4 5 5 5
41 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
42 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
43 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5
44 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
45 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4
46 5 4 5 4 4 4 2 5 4 4 4 5
47 5 4 4 3 4 4 5 3 5 5 4 5
48 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
49 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5
50 5 4 4 3 4 4 5 3 5 5 4 5
51 5 5 5 2 3 3 2 5 4 5 5 5
No. Resp
Sarana Fisik Proses
26 27 28 29 30 31 32
1 4 4 3 4 3 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 2 4 4
5 5 4 4 4 3 3 4
6 5 5 5 5 5 5 5
7 5 4 4 5 5 4 4
8 5 5 5 5 5 5 5
9 3 4 4 4 4 4 4
10 4 4 3 4 3 3 3
11 5 5 4 4 4 4 4
12 4 4 4 5 3 3 4
13 5 5 5 5 4 4 4
14 5 5 4 5 4 4 4
15 4 5 4 4 4 4 5
16 5 5 5 5 5 5 5
17 5 5 5 5 5 4 4
18 5 5 5 5 4 4 4
19 4 4 4 5 4 4 4
20 4 4 4 5 4 4 4
21 4 4 4 4 4 4 4
22 4 4 4 4 3 3 3
23 4 4 3 4 2 3 4
24 3 3 4 4 3 3 3
25 4 3 4 3 4 4 4
26 5 4 4 4 3 4 3
27 3 3 3 4 3 4 4
28 5 5 5 5 3 5 5
29 4 4 4 4 4 4 4
30 4 4 4 4 2 4 4
31 4 5 5 4 4 5 5
32 5 5 5 5 5 4 5
33 5 5 5 5 4 5 5
34 4 4 4 4 4 4 4
35 5 5 5 5 5 5 5
36 4 3 3 4 4 4 2
37 5 5 5 4 4 4 5
38 3 4 4 4 5 5 5
39 5 5 5 5 5 5 5
40 5 5 5 5 4 5 4
41 4 4 4 4 4 4 4
42 4 4 4 4 4 4 4
43 4 4 4 4 5 5 5
44 4 4 4 4 4 4 5
45 5 4 5 5 5 4 5
46 4 4 2 4 2 4 5
47 5 5 5 5 4 5 5
48 4 4 4 4 4 4 4
49 5 5 5 5 5 5 4
50 5 5 5 5 4 5 5
51 5 5 5 5 4 5 4
No. Resp
Keputusan Pembelian Produk Tarif Jasa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
52 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4 1
53 5 2 5 4 4 4 5 4 4 2 4 2 4
54 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4
55 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
56 4 1 5 5 4 5 5 4 4 5 1 4 4
57 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
58 4 4 5 4 3 4 1 5 4 3 4 3 3
59 4 4 4 4 1 5 4 3 4 5 5 2 5
60 4 5 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4
61 3 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4
62 4 5 5 5 5 5 5 5 4 1 4 1 1
63 4 5 5 4 4 4 4 5 5 3 5 5 4
64 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 1 4 2
65 4 4 3 4 4 5 2 5 4 4 5 5 2
66 2 5 5 4 4 4 4 4 5 4 3 5 3
67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
68 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4
69 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
70 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4
71 4 1 5 5 4 5 5 4 4 5 1 4 4
72 4 5 5 4 4 4 4 5 5 3 5 5 4
73 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
74 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5
75 4 4 5 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4
76 4 5 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3
77 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4
78 4 4 3 4 4 3 4 4 5 2 5 4 4
79 4 1 5 2 5 5 4 4 4 4 4 5 4
80 5 3 4 5 5 5 5 2 3 4 4 4 5
81 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5
82 2 1 4 5 4 4 5 5 5 5 4 3 5
83 4 4 5 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4
84 5 4 5 5 2 2 4 4 4 4 4 4 5
85 5 5 5 5 5 3 5 3 4 3 4 4 3
86 4 4 5 4 3 5 3 4 4 4 4 5 4
87 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 3 3
88 4 4 5 5 2 5 5 3 4 3 3 3 2
89 4 5 5 5 4 4 4 4 4 2 4 4 3
90 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3
91 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3
92 4 4 4 4 3 3 1 3 4 3 1 1 2
93 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
94 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4
95 5 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4
96 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
97 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
98 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
99 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
100 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4
101 5 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4
102 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
No. Resp
Tempat Promosi Orang
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
52 5 5 5 2 3 3 2 5 4 5 5 5
53 5 4 4 5 4 3 4 1 5 4 3 4
54 4 5 3 4 4 3 4 5 1 3 4 3
55 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 5 4
56 5 5 5 1 1 1 1 1 5 5 5 5
57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
58 5 2 5 3 3 3 1 5 3 4 3 4
59 5 4 4 4 4 4 5 4 3 5 3 4
60 4 4 4 3 5 5 4 4 4 5 4 4
61 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4
62 5 5 5 2 2 5 3 5 5 4 4 5
63 5 5 5 4 4 4 5 3 5 5 5 5
64 4 5 5 5 4 2 2 4 5 5 4 4
65 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5
66 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
67 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4
68 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 4
69 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
70 4 4 5 3 4 2 2 4 5 5 5 4
71 5 5 5 1 1 1 1 1 5 5 5 5
72 5 5 5 4 4 4 5 3 5 5 5 5
73 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
74 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5
75 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5
76 5 5 5 2 2 2 1 4 5 4 4 5
77 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5
78 5 5 2 5 5 5 4 4 4 5 5 2
79 3 5 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4
80 5 4 4 5 4 3 5 3 4 3 4 4
81 2 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4 3
82 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2
83 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5
84 5 5 5 5 5 5 2 5 4 5 4 4
85 4 4 5 3 3 4 4 3 4 4 4 5
86 5 5 5 5 4 3 5 3 4 3 3 3
87 3 3 4 3 3 3 4 4 4 5 4 4
88 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5
89 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4
90 4 4 4 2 2 4 3 3 4 3 4 4
91 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
92 4 4 4 3 3 4 4 5 4 1 2 5
93 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
94 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4
95 5 5 5 3 3 4 3 4 4 5 4 5
96 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
97 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
98 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
99 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
100 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5
101 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4
102 4 5 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4
No. Resp
Sarana Fisik Proses
26 27 28 29 30 31 32
52 5 5 5 5 4 5 4
53 3 3 5 2 5 3 3
54 5 5 4 5 3 4 3
55 5 4 4 4 2 5 4
56 5 5 5 5 5 5 5
57 4 5 5 5 4 5 2
58 4 3 3 4 4 4 2
59 3 4 4 4 4 3 4
60 3 5 2 5 3 3 3
61 5 4 5 3 4 3 2
62 5 5 4 4 4 4 4
63 4 4 4 5 4 4 5
64 4 5 4 4 4 5 4
65 4 5 5 4 4 3 2
66 4 4 4 4 4 4 4
67 4 4 4 4 3 4 4
68 4 4 4 4 4 4 4
69 4 4 4 4 4 4 4
70 5 5 5 5 4 4 4
71 5 5 5 5 5 5 5
72 4 4 4 5 4 4 5
73 4 4 4 4 4 4 4
74 2 3 4 5 4 5 5
75 4 4 4 4 3 4 4
76 5 5 5 4 4 4 4
77 4 4 4 4 4 4 4
78 3 4 5 4 3 4 4
79 4 4 4 4 4 4 4
80 4 4 3 4 4 4 4
81 4 4 3 4 4 4 4
82 2 4 4 4 4 3 3
83 4 4 4 4 3 4 4
84 4 4 4 4 2 3 5
85 4 5 4 5 3 3 4
86 4 4 4 4 4 5 4
87 5 4 4 5 4 5 5
88 5 2 5 5 5 5 5
89 4 4 4 4 4 4 4
90 5 4 4 4 5 3 4
91 4 4 4 4 4 4 4
92 4 4 4 4 2 2 1
93 4 4 4 4 4 4 4
94 5 4 4 4 4 4 4
95 5 4 5 4 4 4 4
96 4 4 4 4 5 4 4
97 4 4 4 4 4 4 4
98 4 5 5 5 4 5 2
99 4 4 4 4 4 4 4
100 5 5 5 5 5 5 5
101 4 4 4 4 4 4 4
102 4 4 4 4 4 4 4
No. Resp Keputusan Pembelian Produk Tarif Jasa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
103 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4
104 3 4 5 5 5 5 3 4 5 4 4 3 4
105 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
106 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 1 4 2
107 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
108 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4
109 4 5 5 5 5 4 3 2 4 3 3 4 4
110 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 5 3
111 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4
112 4 5 5 5 4 4 4 4 5 2 4 4 3
113 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4
114 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5
115 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
116 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4
117 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2
118 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3
119 4 4 5 5 5 5 3 3 5 3 3 3 3
120 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
121 4 5 5 4 4 4 5 5 4 3 4 4 3
122 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4 1
123 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 3
124 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4
125 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3
126 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3
127 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3
128 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 3
129 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4
130 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4
131 4 5 5 5 4 4 3 4 4 3 4 4 3
132 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3
133 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3
134 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3
135 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
136 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 2
137 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
138 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3 3 2
139 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3
140 5 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4
141 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4
142 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3
143 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 5 3
144 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 3
No. Resp
Tempat Promosi Orang
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
103 5 5 5 4 4 5 4 5 4 3 4 4
104 5 5 5 4 4 4 4 3 5 5 4 5
105 5 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4
106 4 5 5 5 4 2 2 4 5 5 4 4
107 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4
108 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5
109 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
110 5 5 5 4 4 5 3 4 4 5 4 5
111 5 5 5 4 4 4 3 4 4 5 4 5
112 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4
113 5 5 5 4 4 5 1 4 5 5 4 4
114 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5
115 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
116 5 5 5 5 4 4 3 4 5 5 4 4
117 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
118 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
119 5 5 5 3 3 3 5 3 5 5 5 5
120 5 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4
121 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5
122 5 4 5 4 4 4 2 5 4 4 4 5
123 5 5 5 5 4 4 3 5 4 5 5 5
124 4 4 4 4 4 5 2 3 4 4 5 5
125 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5
126 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5
127 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5
128 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4
129 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5
130 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4
131 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4
132 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5
133 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4
134 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4
135 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5
136 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5
137 4 4 5 4 5 4 2 4 4 5 4 4
138 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5
139 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4
140 5 5 5 3 3 4 3 4 4 5 4 5
141 5 5 5 4 4 5 1 4 5 5 4 4
142 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5
143 5 5 5 4 4 5 3 4 4 5 4 5
144 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5
No. Resp
Sarana Fisik Proses
26 27 28 29 30 31 32
103 4 5 5 5 4 4 4
104 4 5 4 5 3 4 4
105 4 4 5 5 3 4 4
106 4 5 4 4 4 5 4
107 4 5 5 4 4 5 4
108 4 5 4 4 5 5 5
109 4 4 4 4 4 4 5
110 5 5 5 5 4 4 5
111 4 4 4 5 5 5 5
112 4 4 4 4 4 4 4
113 4 5 5 4 4 4 4
114 5 5 4 5 4 5 4
115 4 4 4 4 4 4 4
116 4 4 4 4 5 5 5
117 4 4 4 4 4 4 4
118 4 4 4 4 4 4 4
119 5 5 5 5 3 5 5
120 4 4 4 4 4 4 4
121 4 4 4 4 3 5 5
122 4 4 2 4 2 4 5
123 4 4 5 5 4 5 5
124 4 4 4 5 3 4 4
125 5 5 5 5 5 5 4
126 5 5 5 5 5 5 4
127 5 5 5 5 5 5 4
128 4 5 5 5 5 4 4
129 4 5 5 5 4 4 5
130 4 5 5 4 5 4 4
131 5 4 4 4 4 4 4
132 4 4 5 5 5 5 4
133 4 4 4 4 5 5 5
134 4 5 5 4 4 4 4
135 4 4 4 4 5 5 5
136 4 4 4 4 5 4 5
137 4 5 4 4 5 4 3
138 5 5 4 4 5 4 5
139 5 4 4 4 4 4 4
140 5 4 5 4 4 4 4
141 4 5 5 4 4 4 4
142 4 4 5 5 5 5 4
143 5 5 5 5 4 4 5
144 4 4 4 4 4 4 4
Skor Jawaban tertinggi 720 (skor 5 dikali dengan jumlah responden) Sko Jawaban terendah 144 (skor 1 dikali dengan jumlah responden)
Rentang 576 (Skor jawaban tertinggi dikurangi skor jawaban terendah)
Jarak antar kelas 115,2 (Rentang dibagi 5 kelas)
Kelas:
Sangat Tidak setuju 144 259,2
Tidak setuju 259,2 374,4
Kurang Setuju 374,4 489,6
Setuju 489,6 604,8
Sangat setuju 604,8 720
Succesive Detail
Col Category Freq Prop Cum Density Z Scale
1,000 2,000 3,000 0,021 0,021 0,050 -2,037 2,000
3,000 3,000 0,021 0,042 0,089 -1,732 2,536
4,000 94,000 0,653 0,694 0,351 0,508 4,005
5,000 44,000 0,306 1,000 0,000 5,553
2,000 1,000 4,000 0,028 0,028 0,064 -1,915 1,000
2,000 1,000 0,007 0,035 0,077 -1,816 1,434
3,000 3,000 0,021 0,056 0,112 -1,593 1,600
4,000 92,000 0,639 0,694 0,351 0,508 2,925
5,000 44,000 0,306 1,000 0,000 4,445
3,000 3,000 5,000 0,035 0,035 0,077 -1,816 3,000
4,000 60,000 0,417 0,451 0,396 -0,122 4,445
5,000 79,000 0,549 1,000 0,000 5,933
4,000 2,000 2,000 0,014 0,014 0,035 -2,200 2,000
3,000 1,000 0,007 0,021 0,050 -2,037 2,438
4,000 79,000 0,549 0,569 0,393 0,175 3,927
5,000 62,000 0,431 1,000 0,000 5,464
5,000 1,000 1,000 0,007 0,007 0,019 -2,460 1,000
2,000 2,000 0,014 0,021 0,050 -2,037 1,571
3,000 6,000 0,042 0,063 0,123 -1,534 2,038
4,000 92,000 0,639 0,701 0,347 0,528 3,436
5,000 43,000 0,299 1,000 0,000 4,948
6,000 2,000 1,000 0,007 0,007 0,019 -2,460 2,000
3,000 11,000 0,076 0,083 0,153 -1,383 3,033
4,000 82,000 0,569 0,653 0,369 0,393 4,407
5,000 50,000 0,347 1,000 0,000 5,850
7,000 1,000 3,000 0,021 0,021 0,050 -2,037 1,000
2,000 2,000 0,014 0,035 0,077 -1,816 1,488
3,000 26,000 0,181 0,215 0,292 -0,788 2,212
4,000 73,000 0,507 0,722 0,335 0,589 3,321
5,000 40,000 0,278 1,000 0,000 4,613
8,000 2,000 3,000 0,021 0,021 0,050 -2,037 2,000
3,000 14,000 0,097 0,118 0,198 -1,185 2,887
4,000 94,000 0,653 0,771 0,303 0,742 4,245
5,000 33,000 0,229 1,000 0,000 5,728
9,000 3,000 7,000 0,049 0,049 0,101 -1,658 3,000
4,000 98,000 0,681 0,729 0,331 0,610 4,736
5,000 39,000 0,271 1,000 0,000 6,297
10,000 1,000 3,000 0,021 0,021 0,050 -2,037 1,000
2,000 8,000 0,056 0,076 0,144 -1,430 1,724
3,000 28,000 0,194 0,271 0,331 -0,610 2,441
4,000 84,000 0,583 0,854 0,229 1,054 3,581
5,000 21,000 0,146 1,000 0,000 4,975
11,000 1,000 5,000 0,035 0,035 0,077 -1,816 1,000
2,000 3,000 0,021 0,056 0,112 -1,593 1,513
3,000 17,000 0,118 0,174 0,256 -0,940 1,988
4,000 102,000 0,708 0,882 0,198 1,185 3,294
5,000 17,000 0,118 1,000 0,000 4,886
12,000 1,000 3,000 0,021 0,021 0,050 -2,037 1,000
2,000 3,000 0,021 0,042 0,089 -1,732 1,536
3,000 15,000 0,104 0,146 0,229 -1,054 2,064
4,000 87,000 0,604 0,750 0,318 0,674 3,259
5,000 36,000 0,250 1,000 0,000 4,677
13,000 1,000 6,000 0,042 0,042 0,089 -1,732 1,000
2,000 10,000 0,069 0,111 0,189 -1,221 1,693
3,000 35,000 0,243 0,354 0,372 -0,374 2,387
4,000 81,000 0,563 0,917 0,153 1,383 3,527
5,000 12,000 0,083 1,000 0,000 4,978
14,000 2,000 1,000 0,007 0,007 0,019 -2,460 2,000
3,000 3,000 0,021 0,028 0,064 -1,915 2,652
4,000 66,000 0,458 0,486 0,399 -0,035 4,056
5,000 74,000 0,514 1,000 0,000 5,562
15,000 2,000 3,000 0,021 0,021 0,050 -2,037 2,000
3,000 9,000 0,063 0,083 0,153 -1,383 2,755
4,000 62,000 0,431 0,514 0,399 0,035 3,836
5,000 70,000 0,486 1,000 0,000 5,226
16,000 2,000 1,000 0,007 0,007 0,019 -2,460 2,000
3,000 4,000 0,028 0,035 0,077 -1,816 2,719
4,000 57,000 0,396 0,431 0,393 -0,175 3,988
5,000 82,000 0,569 1,000 0,000 5,476
17,000 1,000 2,000 0,014 0,014 0,035 -2,200 1,000
2,000 12,000 0,083 0,097 0,172 -1,298 1,914
3,000 23,000 0,160 0,257 0,322 -0,653 2,610
4,000 91,000 0,632 0,889 0,189 1,221 3,762
5,000 16,000 0,111 1,000 0,000 5,256
18,000 1,000 2,000 0,014 0,014 0,035 -2,200 1,000
2,000 7,000 0,049 0,063 0,123 -1,534 1,751
3,000 22,000 0,153 0,215 0,292 -0,788 2,443
4,000 101,000 0,701 0,917 0,153 1,383 3,750
5,000 12,000 0,083 1,000 0,000 5,392
19,000 1,000 2,000 0,014 0,014 0,035 -2,200 1,000
2,000 8,000 0,056 0,069 0,133 -1,480 1,788
3,000 13,000 0,090 0,160 0,243 -0,996 2,338
4,000 90,000 0,625 0,785 0,292 0,788 3,473
5,000 31,000 0,215 1,000 0,000 4,910
20,000 1,000 11,000 0,076 0,076 0,144 -1,430 1,000
2,000 22,000 0,153 0,229 0,303 -0,742 1,835
3,000 35,000 0,243 0,472 0,398 -0,070 2,489
4,000 54,000 0,375 0,847 0,236 1,025 3,311
5,000 22,000 0,153 1,000 0,000 4,424
21,000 1,000 3,000 0,021 0,021 0,050 -2,037 1,000
2,000 4,000 0,028 0,049 0,101 -1,658 1,580
3,000 17,000 0,118 0,167 0,250 -0,967 2,144
4,000 91,000 0,632 0,799 0,281 0,837 3,356
5,000 29,000 0,201 1,000 0,000 4,802
22,000 1,000 1,000 0,007 0,007 0,019 -2,460 1,000
3,000 5,000 0,035 0,042 0,089 -1,732 1,778
Succesive Detail (Lanjutan )
Col Category Freq Prop Cum Density Z Scale
4,000 91,000 0,632 0,674 0,361 0,450 3,357
5,000 47,000 0,326 1,000 0,000 4,891
23,000 1,000 2,000 0,014 0,014 0,035 -2,200 1,000
3,000 7,000 0,049 0,063 0,123 -1,534 1,751
4,000 73,000 0,507 0,569 0,393 0,175 3,019
5,000 62,000 0,431 1,000 0,000 4,464
24,000 2,000 1,000 0,007 0,007 0,019 -2,460 2,000
3,000 7,000 0,049 0,056 0,112 -1,593 2,878
4,000 92,000 0,639 0,694 0,351 0,508 4,413
5,000 44,000 0,306 1,000 0,000 5,934
25,000 2,000 2,000 0,014 0,014 0,035 -2,200 2,000
3,000 4,000 0,028 0,042 0,089 -1,732 2,621
4,000 69,000 0,479 0,521 0,398 0,052 3,906
5,000 69,000 0,479 1,000 0,000 5,383
26,000 2,000 2,000 0,014 0,014 0,035 -2,200 2,000
3,000 8,000 0,056 0,069 0,133 -1,480 2,788
4,000 85,000 0,590 0,660 0,367 0,412 4,157
5,000 49,000 0,340 1,000 0,000 5,629
27,000 2,000 1,000 0,007 0,007 0,019 -2,460 2,000
3,000 7,000 0,049 0,056 0,112 -1,593 2,878
4,000 81,000 0,563 0,618 0,381 0,300 4,308
5,000 55,000 0,382 1,000 0,000 5,785
28,000 2,000 3,000 0,021 0,021 0,050 -2,037 2,000
3,000 8,000 0,056 0,076 0,144 -1,430 2,724
4,000 81,000 0,563 0,639 0,375 0,355 3,995
5,000 52,000 0,361 1,000 0,000 5,443
29,000 2,000 1,000 0,007 0,007 0,019 -2,460 2,000
3,000 2,000 0,014 0,021 0,050 -2,037 2,571
4,000 87,000 0,604 0,625 0,379 0,319 4,242
5,000 54,000 0,375 1,000 0,000 5,798
30,000 2,000 8,000 0,056 0,056 0,112 -1,593 2,000
3,000 21,000 0,146 0,201 0,281 -0,837 2,859
4,000 81,000 0,563 0,764 0,308 0,719 3,970
5,000 34,000 0,236 1,000 0,000 5,323
31,000 2,000 1,000 0,007 0,007 0,019 -2,460 2,000
3,000 15,000 0,104 0,111 0,189 -1,221 3,154
4,000 85,000 0,590 0,701 0,347 0,528 4,520
5,000 43,000 0,299 1,000 0,000 5,948
32,000 1,000 1,000 0,007 0,007 0,019 -2,460 1,000
2,000 6,000 0,042 0,049 0,101 -1,658 1,831
3,000 9,000 0,063 0,111 0,189 -1,221 2,370
4,000 86,000 0,597 0,708 0,343 0,549 3,529
5,000 42,000 0,292 1,000 0,000 4,963
Regression
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 X7, X4, X3
X2, X1, X6 . Enter
X5a
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Y
Model Summary
Adjusted Std. Error of
Model R R Square R Square the Estimate
1 .549a .302 .266 .856952
a. Predictors: (Contant), BU, PC
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 43,133 7 6,612 8,391 .000a
Residual 99,867 136 .734
Total 143,000 143
a. Predictors: (Constant), X7, X4, X3, X2, X1,X6, X5
b. Dependent Variabel: Y
Coefficientsb
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std.Error Beta t Sig.
1 (Constant) 9,89E-07 .071 .000 1,000
X1 .248 .090 .248 2,751 .007
X2 -.191 .084 -.191 -2,321 .046
X3 .307 .086 .307 3,560 .001
X4 .137 .089 .137 1,740 .044
X5 .313 .083 .313 2,912 .006
X6 .230 .097 .230 2,710 .047
X7 .437 .067 .437 5,034 .000
a. Dependent Variable: Y