Analisa Data
description
Transcript of Analisa Data
XIV. Analisa Data
No. Data Fokus Masalah Keperawatan
1.
2.
3.
DS : klien mengatakan merasa malu jika berhubungan dengan
orang lain, perawat mengatakan bahwa klien sulit diajak
berkomunikasi
DO : Klien tampak menunduk ketika diajak berkomunikasi dan
kontak mata kurang, klien selalu mencari kesibukan untuk
menghindar dari wawancara, klien tampak menyendiri dan jarang
sekali berhubungan dengan orang lain.
DS : klien mengatakan bahwa klien tidak mempunyai
kemampuan lebih dibanding orang lain, klien merasa dirinya
dikucilkan oleh keluarganya
DO : kontak mata kurang dan selalu menunduk jika diajak
berkomunikasi, klien menjawab pertanyaan hanya seperlunya saja,
klien tidak mau mengakui kelebihan yang dimiliki dirinya sendiri
DS : Klien merasa sedih jika bercerita tentang dirinya yang merasa
tidak mempunyai suatu kelebihan dan merasa tidak mempunyai
keluarga
DO : Klien tampak sedih dan kurang bersemangat
Isolasi sosial : menarik diri
Gangguan konsep diri : harga diri rendah
Ketidakberdayaan
21
XV. Pohon Masalah
Efek
Core Problem
Cause
XVI. Diagnosa Keperawatan
1. Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah
2. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah berhubungan dengan ketidakberdayaan
22
Isolasi sosial : Menarik diri
Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
Ketidakberdayaan
XVII. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi ParafIsolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
TUM :Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimalTUK 1 :Klien dapat membina hubungan saling percaya
TUK2 :Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
TUK1 :1. Ekspresi wajah
bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, klien mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi
TUK2 :Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki,
TUK1 :Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik :a. Sapa klien dengan ramah, baik
verbal maupun nonverbalb. Perkenalkan diri secara sopanc. Tanyakan nama lengkap klien dan
nama panggilan yang disukai kliend. Jelaskan tujuan pertemuane. Jujur dan menepati janjif. Tunjukan sikap empati dan
menerima klien apa adanyag. Beri perhatian pada klien dan
perhatikan kebutuhan dasar klien
TUK2 :1. Diskusikan kemampuan / aspek
positif yang dimiliki klien2. Setiap bertemu klien hindarkan
dari member penilaian negative23
TUK3:Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan
TUK4 :Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
TUK5 :Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi
meliputi :- Kemampuan yang
dimiliki klien- Aspek positif
keluarga- Aspek positif
lingkungan klien
TUK3 :Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
TUK4 :Klien membuat rencana kegiatan harian
TUK5 :Klien melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan
3. Utamakan member pujian yang realistik
TUK3 :1. Diskusikan dengan klien
kemampuan yang masih dapat digunakan selama sakit
2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaanya
TUK4 :1. Rencanakan bersama klien
aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan :
- Kegiatan mandiri- Kegiatan dengan bantuan
sebagian- Kegiatan yang membutuhkan
bantuan total2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan
toleransi kondisi klien3. Beri contoh cara pelaksanaan
kegiatan yang boleh klien lakukan
1. Beri kempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan
24
2. Ganguan konsep diri: harga diri rendah berhubungan dengan ketidakberdayaan
sakit dan kemampuannya
TUK 6: Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
TUM :Klien dapat melakukan cara pengambilan keputusan yang efektif untuk mengendalikan situasi kehidupannya dengan demikian menemukan perasaan rendah diriTUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya
kemampuannya
TUK 6 :Klien memanfaatkan sistem pendukung yang ada di keluarga
TUK1 :1. Klien mau
membalas salam 2. Klien mau berjabat
tangan 3. Klien mau
menyebutkan nama 4. Klien mau kontak
mata 5. Klien mau
mengetahui nama perawat
2. Beri pujian atas keberhasilan klien 3. Diskusikan kemungkinan
pelaksanaan di rumah.1. Beri pendidikan kesehatan pada
keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah
2. Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat
3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
TUK1 :1. Memberi salam, panggil nama 2. Sebutkan nama perawat sambil
jabat tangan 3. Jelaskan maksud hubungan 4. Jelaskan tentang kontak yang akan
dibahas 5. Beri rasa aman dan simpati 6. Lakukan kontak mata singkat tapi
sering
25
TUK 2:Klien dapat mengenali dan mengekspresikan emosinya
TUK 3 :Klien dapat memodifikasi pola koknitif yang negative
TUK2 :Klien mengenali dan mengekspresikan emosinya
TUK3 :Klien memodifikasi pola koknitif yang negative
TUK2 :1. Gunakan tehnik komunikasi
tunjukan respon emosionnal terapeutik terbuka, eksplorasi dan klarifikasi
2. Bantu klien mengekspresikan perasaannya
3. Bantu klien menidentifikasikan area-area situasi kehidupannya yang tidak berada dalam kemampuannya untuk mengkontrol
4. Dorong untuk menyatakan secara verbal perasaan-perasaan yang berhubungan dengan ketidakmampuan.
TUK3 :1. Diskusikan tentang masalah yang
dihadapi klien tanpa memintanya untuk menyimpulkan
2. Identifikasi pemikiran negative dan bantu untuk menurunkan melalui interuksi atau subtitusi
3. Bantu klien untuk meningkatkan pemikiran positif
4. Evaluasi ketepatan persepsi logika dan kesimpulan yang dibuat klien
5. Identifikasi presepsi klien yang tidak tepat, penyimpangan dan pendapatnya yang tidak rasional
6. Kurangi penilaian klien yang negative terhadap dirinya
26
TUK 4:Klien dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan perawatan dirinya
TUK 5 :Klien termotivasi untuk aktif mencsapai tujuan yang realistik
TUK4 :Klien dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan perawatan dirinya
TUK5 :Klien termotivasi untuk aktif mencapai tujuaan yang realistik
7. Bantu klien untuk menyadari nilai yang dimilikinya atau prilakunya dan perubahan yang terjadi
TUK4 :1. Libatkan klien dalam
menempatkan tujuan-tujuan peraawatannya yang ingin di capai
2. Motivasi klien untuk membuat jadwal aktifitas perawatan dirinya
3. Berikan klien privasi sesuai kebutuhan yang ditentukan
4. Berikan reinforcement positif untuk keputusan yang dibuat
5. Beri pujian jika klien berhasil melakukan kegiatan atau penampilan yang bagus
6. Motivasi klien untuk mempertahankan penampilan atau kegiatan tersebut
TUK5 :1. Bantu klien untuk menetapkan
tujuan-tujuan yang realistik, fokuskan klien mengidentifikasi area-area situasi kehidupan yang dapat dikontrolnya
2. Identifikasi cara-cara yang dapat dicapai oleh klien, dorong untuk berpartisipasi dalam aktifitas tersebut dan berikan penguatan positif untuk berpartisipasi dan
27
mencapainya 3. Motivasi keluarga untuk berperan
aktif dalam membantu klien menurunkan perasaan tidak bersalah
XVIII. Catatan Keperawatan
Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi ParafSabtu, 01 Agustus 2009Pukul 14.00 WIB
Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
SP1 :1. Membina hubungan
saling percayadengan menggunakan teknik komunikasi terapeutik :
a. Sapa klien dengan ramah, baik verbal maupun nonverbal : “selamat siang Bu?”
b. Perkenalkan diri secara sopan : “ Nama saya Nurul Hidayah, biasa dipanggil Nurul.”
c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien: “ Nama lengkap ibu siapa? Suka dipanggil apa?”
S : “ ada apa… Ya, Namaku S, alamat rumah di Purworejo, panggil S saja.” “ saya petani, saya senangnya masak, saya tidak punya kelebihan apa-apa, biasa saja”O : klien mau berjabat tangan, menyebutkan nama dan alamat, tetapi klien tidak mau duduk berdampingan dengan perawat, klien menjawab pertanyaan dengan menundukan kepala dan kontak mata kurangA : SP1 belum berhasilPp: Ulangi SP1: bantu klien mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki oleh klienPk : Anjurkan pasien untuk mengingat nama perawat dan mengindentifikasi aspek positif yang
28
Sabtu, 01 Agustus 2009Pukul 19.15 WIB
Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan dengan ketidakberdayaan
d. Jelaskan tujuan pertemuan : “ tujuan saya datang kemari, saya ingin berkenalan dan membantu ibu menggali aspek positif yang dimiliki oleh ibu.”
2. Membantu klien mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki klien : “ ibu dirumah pekerjaannya apa? Hobinya apa Bu?”
3. Menghindari penilaian negatif atau tidak menyalahkan klien dan memberikan pujian yang realistis
SP1 :1. Menyapa klien
dengan ramah, menanyakan perasaan klien : “Selamat malam Bu? Bagaimana perasaan ibu malam ini?
2. Mendiskusikan dengan klien kemampuan yang
dimiliki
S : “ Malam mba, ya begini lah mba, biasa saja.” Saya bisa mencuci piring, memasak, menyapu pokoknya pekerjaan ibu rumah tangga, tapi yang paling saya suka masak.”O : Di ruangan klien tampak sedang mencuci piring, membuat minuman untuk perawat.Klien setiap hari mengantarkan baju kotor ke loundry dan mengambil makanan untuk
29
Minggu, 02 Agustus 2009Pukul 10.00 WIB
Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
masih dapat digunakan selama klien di rumah sakit dengan menanyakan “ selama disini Ny. S punya kemampuan apa yang bisa dilakukan dan dikembangkan/”
3. Memberikan reinforcement positif : “ bagus itu Bu, ibu orangnya rajin ya Bu?”
SP1: 1. Menyapa klien
dengan ramah, Menyakan kabar : “ selamat pagi Ibu S? bagaimana kabar ibu hari ini?
2. Membantu mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki klien, keluarga dan lingkungan : “ ibu dirumah dulu pekerjaanya apa? Anggota keluarga pekerjaanya
makan pasien lain serta membantu memasak di dapur rumah sakit.A: SP1 berhasilPp : Lanjutkan SP2Pk : Anjurkan klien untuk tetap membantu kegiatan di ruangan
S : “Pagi mas”. “biasa aja mas”. “saya hobinya masak dan bersih-bersih. Orang desa jadi ya petani, ya ga luas tapi adanya pekerjaan itu dan punyanya sawah.”O : Klien tampak lebih membuka diri, tersenyum pada perawat, sesekali berbicara dengan menatap muka perawatA : SP1 berhasilPp : Pertahankan BHSPPk : Anjurkan klien untuk mengingat kembali aspek positif yang dimiliki
30
Minggu, 02 Agustus 2009Pukul 13.15 WIB
Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan dengan ketidakberdayaan
kebanyakan bekerja sebagai apa? Apakah ibu punya sawah yang sangat lebar?”
SP2:1. Mendiskusikan dengan
klien tentang masalah yang di hadapi klien tanpa memintanya untuk menyimpulkan : “ ibu punya masalah apa bu? Kenapa ibu tidak ingin pulang ke rumah ibu?”
2. Membatu mengidentifikasi pemikiran negatif untuk menurunkan beban pasien : “ kenapa ibu merasa dikucilkan oleh keluarga ibu?”
3. Membantu klien untuk meningkatkan pemikiran yang positif : “ Ibu jangan berfikir keluarga ibu tidak peduli dengan ibu, saya yakin mereka sangat mengharapkan kepulangan ibu, apalagi orang tua ibu.”
4. Memberi reinforcement positif : “ terimakasih atas
S : “ Saya tidak mempunyai masalah, saya senang disini saya tidak ingin pulang, keluarga saya sudah tidak peduli dengan saya, sudah lah mas tidak usah tanya-tanya keluarga saya”O : klien tampak tidak bersemangat, raut muka murung, kontak mata kurangA : SP2 belum berhasilPp : Ulangi SP2Pk : Anjurkan klien untuk mengingat masalah yang sedang dihadapi dan selalu berfikiran positif
31
Senin, 03 Agustus 2009Pukul 10.00 WIB
Senin, 03 Agustus 2009 Pukul 12.30 WIB
Isolasi sosial menarik diri berhubungan denga ganguan konsep diri harga diri rendah
Gangguan konsep diri harga diri rendah berhubungan dengan ketidak berdayaan
jawabannya Bu, Ibu baik sudah mau menjawab pertanyaan saya.”
SP2:1. Mendiskusikan
dengan klien kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaanya : “ Ibu S kan pinter masak ya Bu? Nantinya itu bisa digunakan ibu untuk membuka usaha seperti warung makan, catering atau yang lain ya bu?”
2. Memberikan reinforcement posif : “terimakasih, ibu sudah mau menjawab pertanyaan saya, bagus sekali bu.”
SP2:1. Mendiskusikan
dengan klien tentang masalah yang di hadapi klien tanpa memintanya untuk menyimpulkan : “ Ibu punya masalah
S : “lah biasa saja mba, setiap orang juga bisa masak”O : klien nampak pesimis dengan kemampuanya dan menolak reinforcement yang diberikan perawatA : SP 2 belum berhasilPp : ulangi SP 2 Pk : anjurkan klien untuk mengingan kembali kemampuan yang dimiliku klien agar dapat dilanjutkan penggunaannya
S : “ saya tidak mau kembali kerumah, saya lebih suka dirumah sakit orang rumah sudah tidak peduli dengan saya”. “ Biasa saja lah mas…”O : klien tampak menghindar dari perawat dengan mencari kesibukan,
32
dengan keluarga ibu? Kalau iya, silakan cerita Bu!”
2. Membatu mengidentifikasi pemikiran negatif untuk menurunkan beban pasien
3. Membantu klien untuk meningkatkan pemikiran yang positif : “ ibu harus yakin kalau keluarga ibu sangat mengharapkan kepulangan ibu!”
4. Memberi reinforcement positif: “ terimakasih ibu, jawaban ibu sangat baik dan ibu juga sudah sangat baik sudah mau berbincang-bincang dengan saya.”
klien nampak putus asa, sedih A : SP 2 belum berhasil Pp ; ulangi SP 2 Pk : anjurkan klien untuk selalu berfikir positif dan menghindari penilaian negatif
33