Analisa Data
-
Upload
kokorostu-mastemamma -
Category
Documents
-
view
49 -
download
2
Transcript of Analisa Data
ANALISA DATA PERENCANAAN TINDAKAN KEPERAWATANSymptom Etiologi Problem Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi Ttd
KALA IDS : Ibu
mengatakan mules – mules.
Ibu mengatakan ada keluar darah dan lendir.
DO : Ada
pengaluaran lendir dan darah.
TD : 140/80mmHg, RR : 22 x/menit, N : 84 x/menit, T : 36,8 C. ̊�
Pemeriksaan dalam, pembukaan 5 cm, portio tipis lunak, ketuban positif, presentasi kepala, kepala hodge II – III
Nyeri Dilatasi Serviks
Nyeri b/d dilatasi Serviks
Setelah di lakukan asuhan keperawatan di harapkan nyeri terkontrol , dengan kriteria hasil :1. Klien tampak
tenang atau rileks
2. Klien mengatakan
nyeri terkontrol
3. Penurunan skala
nyeri
4. Peningkatan
perhatian
1. Observasi tanda – tanda vital.
2. Ajarkan tehnik teknik relaksasi dengan latihan nafas dalam.
3. Anjurkan ibu memilih posisi yang nyaman.
4. Anjurkan klien untuk posisi miring sesuai dengan posisi punggung janin
1.Peningkatan TTV dapat menunjukan skala nyeri klien.
2.Latihan nafas dalam dapat membuat klien lebih rileks.
3. Posisi yang tepat dapat mengurangi nyeri yang dirasakan.
4.Meningkatkan relaksasi serta meningkatkan perasaan sejahtera
1. Mengobservasi tanda – tanda vital.
2. Mengajarkan tehnik
relaksasi dengan latihan nafas dalam yaitu menarik nafas melalui hidung dan mengeluarkan dari mulut secara perlahan.
3. Menganjurkan ibu memilih posisi nyaman, misalnya : berdiri, duduk, atau berbaring.
4. Menganjurkan klien untuk klien posisi miring sesuai dengan posisi punggung janin, miring kekiri.
S : Klien
mengatakan nyeri hilang datang.
Klien mengatakan kontraksi semakin kuat jika datang.
Klien mengatakan rileks setelah latihan nafas dalam
Klien mengatakan ingin posisi berbaring.
Klien mengatakan akan duduk miring kekiri
O : TD : TD :
140/80mmHg, RR : 22 x/menit, N : 84 x/menit, T : 36,8 C. ̊�
Klien tampak latihan nafas dalam.
DS : Ibu
mengatakan cemas menghadapi persalinan ke 2 ini.
Ibu mengatakan sudah mengetahui proses persalinan, karena sudah memiliki pengalaman dengan anak pertama.
DO : Ibu tampak
cemas Ibu tampak
memegang
Proses persalinan
Cemas Cemas b/d proses persalinan
Setelah di lakukan
asuhan keperawatan
di harapkan cemas
berkurang dengan
kriteria hasil :
1. Klien tampak
rileks
2. Klien memahami
proses persalinan
3. Klien mampu
mengikuti
instruksi perawat
1. Observasi tingkat kecemasan klien melalui isyarat verbal dan nonverbal
2. Anjurkan klien penggunaan tehnik pernafasan dan relaksasi
3. Bantu ibu menentukan posisi yang nyaman miring kekiri atau berbaring
1. Ansietas yang berlebihan dapat menyebabkan dampak negatif terhadap proses persalinan
2.membantu klien lebih rileks dan merasa tenang
3. posisi yang nyaman dapat mengurangi cemas ibu
1. Mengukur tingkat kecemasan dengan meliihat tanda fisik pada ibu, serta mengekur TTV ibu dan DJJ janin.
2. Mengajarkan teknik napas dalam relaksasi dengan cara tarik nafas dalam.
3. Membantu ibu untuk menemukan posisi yang nyaman., dengan menganjurkan ibu posisi miring kekiri atau berbaring
A : Masalah
teratasi sebagian
P : lanjutkan
interensi
S : Klien
mengatakan tenang setelah melakukan latihan nafas dalam relaksasi
Klien mengatakan lebih enak berbaring telentang
Klien mengatakan tidak cemas lagi
O : Klien tampak
rileks TD : TD :
140/80mmHg, RR : 22 x/menit, N : 84 x/menit,
perutnya Ibu tampak
mencari suaminya.
4. Pantau DJJ dan TD ibu
5. Evaluasi pola kontraksi atau kemajuan persalinan
4. ansietas yang lama dapat menyebabkan ketidakseimbangan endokrin,
dengan kelebihan pelepasan epineprin dan norepineprin, meningkatkan TD dan nadi
5. Peningkatan kekuatan kontraksi uterus dapat meningkatkan masalah klien tentang kemampuan pribadi.
4. Memantau DJJ setiap setu jam dan memantau TD ibu
5. mengevaluasi pola kontraksi atau kemajuan persalinan.
T : 36,8 C. ̊�
A : Masalah
teratasi
P : Intervensi
dihentikan
KALA IIDS : Ibu
mengatakan mulesnya semakin sering dan kuat
Ibu mengatakan ada rasa ingin meneran
DO : Keadaan
umum baik TD : !40/80
mmHgN : 83 x/menitRR : 22x/menitDJJ : 154 x/menit
His : 4 x 10 menit lama > 40 detik.
Pemeriksaan
dalam pukul
23.45 wib,
terdapat
Nyeri Kontrasi rahim
Nyeri b/ Kotraksi rahim
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan nyeri terkontrol, dengan kriteria hasil :1..Klien tampak tenang atau rileks2. Klien mengatakan dapat mengontrol nyeri
3. Penurunan skala nyeri4.Peningkatan perhatian
1. Anjurkan dalam penggunaan teknik relaksasi pernapasan
2. Anjurkan posisi yang nyaman bagi klien
3. Hitung dan catat frekuensi, intensitas dan durasi kontrakasi uterus setiap 10 menit.
4. Ajarkan cara mengedan yang benar jika pembukaaan sudah lengkap
1. Membantu mengurangi rasa nyeri akibat kontraksi uterus.
2. Meningkatkan relaksasi dan rasa nyaman bagi pasien.sehingga pasien lebih rileks dan nyeri berkurang.
3. Mementau kemajuan persalinan klien
4. Mengurangi kelelahan dan mempercepat proses persalinan.
1. Membantu dalam penggunaan teknik relaksasi pernapasan yang tepat..
2. Menganjurkan perubahan posisi yang nyaman bagi klien ( posisi berbaring dengan kedua lutut ditekuk ).
3. Menghitung waktu dan mencatat frekuensi, dan durasi pola kontraksi atau HIS setiap 10 menit dengan melihat abdomen klien.
4. Mengajarkan cara mengedan yang benar yaitu dengan menarik nafas dalam dan keluarkan sambil memusatkan dorongan tenaga ibu ke arah perut.
S : Klien
mengatakan nyeri berkurang setelah melahirkan
Klin mengatakan senang bayinya lahir
O : Klien tampak
senang Klien tampak
tenang TD :
140/80mmHg, N : 83 x/menit, RR : 22 x/menit,T : 36, 8 C ̊�
A : Masalah
teratasi
P : Intervensi di
hentikan
tekanan
pada anus ,
perineum
menonjol,
vulva
membuka,
pembukaan
10 cm,
portio tidak
teraba,
ketuban
positif ,
amniotomi
warna putih
keruh,
mulasa tidak
ada, kepala
H III – IV.
KALA III
DS : Ibu
mengatakan haus.
Ibu mengatakan ingin minum
Ibu mengatakan lelah
DO : Keadaan
umum baik Klien
tampak berkeringat
TD : 130/80mmHg
TFU : 1 jari bawah pusat
Pengeluaran darah pervagina ± 200 cc.
KALA IV
Output cairan berlebih
Resiko kekurangan volume cairan
Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan output cairan berlebih
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan kebutuhan cairan dapat terpenuhi dg kriteria hasil :1.Klien tidak dehidrasi
2.TTV dalam batas normal.
1. Observasi dan catat volume cairan yang keluar.
2. Pantau suhu dan nadi pasien setiap jam
3. Kaji turgor kulit
4. Beri cairan peroral ( air putih atau air gula )
1. Menilai berapa jumlah volume cairan yang keluar dan jumlah yang harus diinput.
2. Peningkatan suhu dan nadi dapat menandakan dehidrasi
3. Turgor kulit yang buruk dapat menunjukan tanda – tanda dehidrasi.
4. Menambah cairan dalam tubuh dan mengganti cairan yang hilang
1. Mencatat volume cairan yang keluar dengan melihat darah yang keluar setelah persalinan
2. Memeriksa suhu dan nadi pasien setiap jam.
3. Mengkaji turgor kulit klien dengan melihat warna, kelembaban serta elastisitas kulit pasien.
4. Menganjurkan keluarga untuk memberi pasien minum air putih atau air gula.
S :Klien mengatakan
tidah haus lagi setelah di beri minum
Klien mengatakan lelahnya sudah berkurang
Klien mengatakan senang setelah melahirkan bayi dengan selamat
O :Klien masih
tampak lelahTurgor kulit baikKlien tampak
mengusap – usap bayinya
A :Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi di
lanjutkan
S: Klien
mengatakan jika BAK nyeri
DS : Ibu
mengatakan terasa nyeri pada luka jalan lahir saat bergerak dan saat berkemih
Ibu mengatakan perusnya masih terasa mules.
DO : TD :
130/80mmHg, RR 20 x/menit, S : 36,5 C ̊�
Terlihat luka robek ± 6 cm
Trauma jalan lahir
Resiko tinggi infeksi
Resiko tinggi infeksi b/d trauma jalan lahir
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan tidak terjadi infeksi dg kriteria hasil :1.Tidak ada tanda dan gejala infeksi
2.TTV dalam batas normal
1. Pantau suhu dan nadi dengan rutin sesuai indikasi
2. Catat jumlah dan bau lokea.
3. Kaji adanya tanda-tanda infeksi saluran kemih
1. Peningkatan suhu tubuh dan nadi menandakan infeksi.
2. Lokea mempunyai karakteristik bau amis, yang menunjukkan adanya keterlamabatan penyembuhan
3. Gejala ISK dapat tampak pada hari kedua sampai ketiga postpartum karena adanya infeksi
1. Memantau dan memeriksa nadi dan suhu dengan rutin
2. Mencatat jumlah dan bau lokea
3. Mengkaji ada tidaknya gejala dan tanda – tanda infeksi saluran kemih seperti rasa panas dan nyeri saat ingin buang air kecil.
. Membantu dalam penggunaan teknik relaksasi pernapasan yang
Klien mengatakan perih saat air kencing mengenai luka
O : Klien tampak
tenang TTV dalam
batas normal TD : 130/80
mmHg, RR : 20 x/menit, T : 36,5 C ̊�
A :Masalah teratasi sebagian
P :Intervensi di lanjutkan
Singkawang, 12 Oktober 2013
Mahasiswa Clinical Instruction / CI
( Dwi Yani Bidaya, S.Kep ) ( Aprisipa, S.ST )