ANALISA DAN VISUALISASI MEDAN ALIRAN PADA GEOMETRI ...
Transcript of ANALISA DAN VISUALISASI MEDAN ALIRAN PADA GEOMETRI ...
ANALISA DAN VISUALISASI MEDAN ALIRAN PADA GEOMETRI
BACKWARD-FACING STEP DENGAN INJEKSI GAS ISHOTERMAL
MENGGUNAKAN PARTICLE IMAGE VELOCITIMETRY
Izhar Mohamad rahman
Departemen Teknik, FTM UI, Kampus UI Depok 16424
Teknik Mesin, Program Ekstensi Universitas Indonesia
Abstrak
Penelitian ini dilakukan dengan metode pengukuran dan visualisai dengan menggunakan particle image
velocimetry. Untuk memprediksi medan aliran kecepatan, streamline, vortisitas, dan intesitas turbulen pada
aliran dalam kanal backward facing step pada zona resirkulasi dan reattachment Dalam penelitian ini, parameter
yang menjadi perhatian adalah rasio spesifiki momentum injeksi I=0,1 dan I=0,5 dengan tinggi step H=20 mm
dan H=10mm serta penggunaan injeksi udara dengan temperatur isothermal atau suhu kamar 300
C. Metode
komputasi atau pengolahan data menggunakan software DANTEC DYNAMIC STUDIO 3.2, hasil pengolahan
secara komputasi digunakan sebagai acuan untuk menjelaskan hasil yang didapat pada penelitian ini.
Abstract
The research was done by the method of measurement and visualization using particle image velocimetry. To
predict the flow field velocity, streamline, vortices, and turbulence intensity on the flow in the channel facing
backward step in the recirculation zone and reattachment In this study, the parameters of concern is the ratio of
specific momentum injection I = 0.1 and I = 0.5 with step height H = 20 mm and H = 10 mm, and the use of air
injection with isothermal temperature or room temperature 30 C. The method of computing or data processing
using software DANTEC DYNAMIC STUDIO 3.2, the processing of computationally used as a reference to
explain the results obtained in this study.
Keywords: backward facing step,particle imege velocimetry,recirculation,reattachment,specific momentum
Analisa dan..., Izhar M. Rahman, FT UI, 2013
PENDAHULUAN
Particle Image Velocitimetry adalah sebuah
metode optikal dari visualisasi aliran yang biasa
digunakan dalam bidang pendidikan dan penelitian.
PIV digunakan untuk mendapatkan kecepatan sesaat
dan property – property yang terkait dalam fluida.
Fluida primer yang ditaburi partikel tambahan
berupa minyak zaitun disumsikan mengikuti lintasan
dari aliran fluida primer. Fluida primer yang telah
tercampur disinari agar pertikel – partikelnya
terlihat. Gerakan dari partikel pencampur digunakan
untuk menghitung laju dan arah ( medan vector
kecepatan ) dalam fluida yang diamati. Pada
perconaan kali ini metode PIV digunakan pada
geometri backward facing step.
Backward-facing step merupakan suatu
geometri dimana suatu jalur aliran mendapatkan
pelebaran (contaction) mendadak sehingga tampak
seperti anak tangga yang terbalik⁽²²⁾⁽²³⁾. Aliran yang
melewati geometri ini akan menghasilkan aliran
separasi sehingga terbentuk lapisan geser, zona
resirkulasi dan lapisan batas yang berkembang
kembali. Gambar 1 menjelaskan secara umum
gambaran dari geometri backstep dimana geometri
ini sudah dilengkapkan titik injeksi beserta
parameter yang berperan dalam aliran tersebut.
Masalah yang ditelusuri adalah peningkatan
parameter laju perpindahan momentum, kalor dan
massa melalui analisa gambaran karakteristik medan
aliran resirkulasi pada backward-facing step dengan
injeksi gas (suhu kamar). Pengatur rasio momentum
ditentukan dengan mengatur kecepatan supply udara
dari compressor (kecepatan aliran bebas dari
blower).
Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan
gambaran karakteristik dari medan aliran khususnya
medan kecepatan sebagai fungsi parameter dinamika
fluida aliran dalam bentuk gambar medan vector
kecepatan menggunakan Particle Image
Velocimetry (PIV).
Metode visualisasi ini akan menggambarkan
baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif
karakteristik aliran resirkulasi yang hendak
dipelajari. Melalui penggunaan metode ini
diharapkan dapat diperoleh data berupa visualisasi
aliran yang secara lebih jauh dapat dianalisa baik
secara kualitatif maupun kuantitatif.
Gambar 1. Konfigurasi aliran backward facing step
Sistem Resirkulasi pada alat yang akan diteliti
pada makalah yaitu aliran kanal dimana terjadi
pembesaran mendadak. Pembesaran mendadak ini
diwujudkan dengan geometri sedemikian rupa
sehingga terbentuk seperti tangga terbalik sehingga
dinamakan backward facing step. Beberapa elemen
Analisa dan..., Izhar M. Rahman, FT UI, 2013
penting dalam system resirkulasi ini diantaranya
adalah
1. proses aliran resirkulasi (resirculation
zone),
2. lapisan geser terseparai (shear layer)
3. lapisan aliran berkembang kembali
(redeveloping boundary layer)
METODE PENELITIAN
Penelitian yang berdasarkan turbulensi
pada geometri backward-facing step ini merupakan
tahap lanjutan dari penelitian – penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya dimana bila pada penelitian
sebelumnya menjelaskan aspek distribusi
temperatur, sifat pembakaran dalam test section
hingga analisa CFD, maka masalah dalam penelitian
kali ini mempunyai metode dan hasil yang berbeda.
Menggunakan nebulizer sebagai pemecah partikel,
maka akan ditangkap citra oleh alat perekam gambar
seperti digital camera atau high speed camera pada
bagian test sevtion. Pengaturan cahaya dilakukan
dengan membuat dark room di sekitar gtest section
agar kualitas gambar yang ditangkap berdasarkan
light sheet based visualization of flow field menjadi
semakin baik. Suplai dari aliran bebas berasal dari
blower sedangkan injeksi dilakukan dengan
memasukkan compressed air dari kompresor gedung
dimana sebelum memasuki test section akan melalui
heater untuk dipanaskan dulu.. Skema peralatan
secara keseluruhan terdapat pada gambar berikut.
Gambar 2. Skema alat uji
Peralatan dalam penelitian untuk pengambilan
data eksperimental antara lain:
a. Blower sentrifugal
b. Sistem pemipaan dan katup buan
c. Wind Tunnel
d. Test Section
e. Kompresor udara
f. Nebulizer
g. Voltage Regulator
h. Dark Room
i. Double-cavity Nd:YAG laser
j. Kamera Cross-Correlation
k. Personal Computer(PC)
Pada penelitian ini dilakukan beberapa asumsi,
diantaranya:
Titik injeksi dari partikel diposisikan sebelum
bagian test section dan pada dinding step
dengan jarak 5mm dari top base, dan
menggunakan dua unit nebulizer.
Menggunakan konsep dark room sebagai
upaya pengendalian cahaya untuk proses
penangkapan medan aliran resirkulasi.
Parameter yang digunakan dalam penelitian
adalah rasio momentum 0.1 untuk temperature
ambient. Geometri dari test section
divariasikan pada ketinggian 20 [ mm ].
Penelitian ini menggunakan unit PIV untuk
mendapatkan medan vector kecepatan Aliran
injeksi gas dari yang keluar dari slot dianggap
seragam untuk parameter kecepatan dan
temperatur, sehingga hanya satu titik saja,
yaitu titik tengah dari slot yang diukur.
Fluida Aliran bebas yang terjadi mempunyai
kecepatan yang seragam.
Analisa dan..., Izhar M. Rahman, FT UI, 2013
Pengambilan data dapat dilakukan setelah
melakukan beberapa tahapan prosedur terlebih
dahulu dan pengaturan beberapa parameter tersebut
harus berdasarkan rasio spesifik momentum injeksi
yang telah ditentukan, sesuai persamaan dibawah:
I = 𝜌𝑖 𝑥 𝑣𝑖 𝑥 𝑣𝑖
𝜌𝑜 𝑥 𝑣𝑜 𝑥 𝑣𝑜……….3.1
Dimana I = Rasio momentum spesifik
ρi = Massa jenis udara injeksi
ρo = Massa jenis udara suplai
Vi = Kecepatan udara injeksi
Vo = Kecepatan udara suplai
Terdapat berbagai kondisi percobaan
diantaranya adalah rasio injeksi. Tinggi dari step,
jarak step hingga temperature injeksi yang masuk
pada slot injeksi jet. Berikut adalah kombinasinya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Visualisasi Stream line, Garis arus
(streamlines) adalah sebuah garis yang
menyinggung (tangen terhadap) medan kecepatan.
Jika aliran tunak, tidak ada yang berubah terhadap
waktu disebuah titik (termasuk juga arah
kecepatan), sehingga garis-garis arusnya adalah
garis-garis tetap didalam ruang. Untuk aliran tak
tunak , garis-arus dapat berubah bentuknya
menurut waktu. Garis arus diperoleh secara
analitik dengan mengintegralkan persamaan garis
yang menyinggung medan kecepatan. untuk aliran
dua dimensi kemiringan dari garis-arus, dy/dx,
harus sama dengan tangen dari sudut yang dibuat
oleh vektor kecepatan dengan sumbu-x, Jika
medan kecepatan diketahui sebagai fungsi dari x
dan y (dan t jika aliranya tak-tunak), maka
persamaan ini dapat diintegralkan untuk
mendapatkan persamaan dari garis-arus.
Untuk menghasilkan garis-arus secara
eksperimental dilaboratorium, penggunaan asap
atau bahan penjejak lainya yang diinjeksikan
kedalam aliran dapat memberikan informasi yang
berguna berkaitan dengan garis-arus pada aliran
tak tunak
Visualisasi kondisi 1-4
kondisi Jarak injeksi Rasio momentum
spesifik
Kecepatan udara suplai
dan temperatur
Kecepatan injeksi dan
temperatur injeksi
1
2H = 40 mm
0.1 1.4 m/s, t = 30
0 C 0.49 m/s, t = 30
0 C
2 1.8 m/s, t = 300 C 0.78 m/s, t = 30
0 C
3 0.5
1.4 m/s, t = 300 C 1.09 m/s, t = 30
0 C
4 2.5 m/s, t = 300 C 2.43 m/s, t = 30
0 C
5
2H = 20 mm
0.1 1.4 m/s, t = 30
0 C 0.49 m/s, t = 30
0 C
6 1.8 m/s, t = 300 C 0.78 m/s, t = 30
0 C
7 0.5
1.4 m/s, t = 300 C 1.09 m/s, t = 30
0 C
8 2.5 m/s, t = 300 C 2.43 m/s, t = 30
0 C
Analisa dan..., Izhar M. Rahman, FT UI, 2013
Gambar 3
Gambar 4
Gambar 5
Gambar 6
Gambar 3-6 adalah hasil visualisasi PIV dari
percobaan yang telah dilakukan
Gambar 3 adalah visualisai dari kondisi 1, gambar
4 adalah visualisasi dari kondisi 2, gambar 5
adalahvisualisai dari kondisi 3, dan gambar 6
adalah visualisasi dari kondisi 4. Parameter dari
percobaan tersebut telah ditunjukan padal tabel 1.
Kondisi 1 – 4 memiliki kajian parameter yang
sama yaitu pada ketinggian step 2h = 40mm. Yang
membedakan adalah rasio momentum tiap kondisi
(kecepatan saluran masuk dibagi dengan kecepatan
injeksi) .dari percobaan yang telah dilakukan,
didapatkan semakin besar rasio momentum yang
terjadi luasan resirkulasi yang didapat semakin
panjang.
Visualisasi kondisi 5-8
Gambar 7
Analisa dan..., Izhar M. Rahman, FT UI, 2013
Gambar 8
Gambar 9
Gambar 10
Kondisi 5 – 8 memiliki kajian parameter yang
sama yaitu pada ketinggian step 2h = 20mm. Yang
membedakan adalah rasio momentum tiap kondisi
(kecepatan saluran masuk dibagi dengan kecepatan
injeksi)
Kecepatan vektor
Salah satu variabel fluida yang paling
penting adalah medan kecepatanya.
ˆˆ ˆ( , , , ) ( , , , ) ( , , , )V u x y z t i v x y z t j w x y z t k
(2.2)
Dimana u, v, dan w adalah komponen-komponen
vektor kecepatan dalam arah x, y, dan z. Menurut
definisi, kecepatan sebuah partikel adalah laju
perubahan per satuan waktu dari vektor posisi
partikel tersebut. Seperti diilustrasikan pada Gb.
2.2, posisi partikel A relatif terhadap sistem
koordinat diberikan oleh vektor posisi, rA, yang
merupakan fungsi dari waktu (jika partikel
bergerak). Turunan terhadap waktu dari posisi ini
memberikan kecepatan dari partikel tersebut
/A Adr dt V , dengan menuliskan kecepatan
untuk seluruh partikel, kita dapat memperoleh
gambaran medan dari vektor kecepatan
V=V(x,y,z,t).
Gambar 11. Tempat kedudukan partikel yang
dinyatakan dengan vektor posisi
Berikut adalah grafik kecepatan vektor dari
percobaan yang telah dilakukan, nilai kecepatan
vektor yang didapat merupakan hasil analisa
menggunakan software DANTEC DYNAMIC
STUDIO 3.20.
Analisa dan..., Izhar M. Rahman, FT UI, 2013
0
50
100
150
200
250
300
350
0 10 20 30 40 50
V (
mm
/s)
x (mm)
Kondisi 1
R y/h5
R y/h 10
R y/h 15
R y/h 20
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
0 10 20 30 40 50
V (
mm
/s)
X (mm)
Kondisi 2
R y/h5
R y/h 10
R y/h 15
R y/h 20
0
50
100
150
200
250
300
350
0 10 20 30 40 50
V (
mm
/s)
X (mm)
Kondisi 3
R y/h5
R y/h 10
R y/h 15
R y/h 20
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
0 10 20 30 40 50
V (
mm
/s)
X (mm)
Kondisi 4
R y/h5
R y/h 10
R y/h 15
R y/h 20
0
50
100
150
200
250
300
0 10 20 30 40 50
V (
mm
/s)
X (mm)
Kondisi 5
R y/h 2,5
R y/h 5
R y/h 7,5
R y/h 10
0
100
200
300
400
500
600
0 10 20 30 40 50
V (
mm
/s)
X (mm)
Kondisi 6
R y/h 2,5
R y/h 5
R y/h 7,5
R y/h 10
Analisa dan..., Izhar M. Rahman, FT UI, 2013
Dari analisa yang dilakukan dengan menggunakan
software DANTEC DYNAMIC STUDIO 3.2 dapat
diketahui besaran kecepatan vektor yang terjadi pada
area penelitian Berdasarkan analisa besaran kecepatan
vektor melalui nilai yang ditunjukan pada moving
average validation maka dapat diketahui kecepatan
pada setiap titik yang ditunjukan grafik.
Intensitas Turbulen
Turbulensi dapat dianggap sebagai aliran fluida
yang berfluktuasi dan merupakan sifat fluida yang
sangat penting apabila berbicara mengenai aliran
yang terjadi pada kendaraan.
Turbulensi juga dapat dinyatakan dengan
intensitas turbulensi. Intensitas turbulensi adalah
suatu skala yang mengkarakteristikan turbulen
dalam persen. Persamaan dari intensitas turbulensi
adalah
0
rmsuTI
U
Besaran kecepatan yang dimasukan kedalam
persamaan tersebut didapatkan dari software
DANTEC DYNAMIC STUDIO 3.20. kemudian
dibagi dengan kecepatan saluran masuk (blower)
Berikut adalah tabel dari nilai intensitas turbulent yang
didapat dari percobaan.
Kondisi 1
X iT y/h 5 iT y/h 10 iT y/h 15 iT y/h 20
5 0,003849 0,007213 0,006441 0,033502
10 0,008207 0,008814 0,008163 0,053291
15 0,011589 0,010952 0,005832 0,109342
20 0,006859 0,004378 0,007232 0,164235
25 0,003964 0,003269 0,015257 0,192946
30 0,004606 0,003494 0,038916 0,204013
35 0,016612 0,038235 0,138476 0,14793
40 0,033224 0,110187 0,033879 0,105031
Kondisi 2
x iT y/h 5 iT y/h 10 iT y/h 15 iT y/h 20
5 0,637222 0,837394 0,58419 10,6976
10 0,826335 0,539134 1,013029 6,181927
15 1,016111 0,635146 0,85613 15,25957
20 0,824979 0,828306 1,475374 18,23738
25 0,906667 0,731667 2,473669 20,31198
30 1,099444 0,846815 5,015189 21,53326
35 1,719507 4,479577 12,15148 18,15508
40 1,387417 2,741957 0,059654 10,3781
0
100
200
300
400
500
600
0 10 20 30 40 50
V (
mm
/s)
X (mm)
Kondisi 7
R y/h 2,5
R y/h 5
R y/h 7,5
R y/h 10
0
100
200
300
400
500
600
700
800
0 10 20 30 40 50
V (
mm
/s)
X (mm)
Kondisi 8
R y/h 2,5
R y/h 5
R y/h 7,5
R y/h 10
Analisa dan..., Izhar M. Rahman, FT UI, 2013
Kondisi 3
X iT y/h 5 iT y/h 10 iT y/h 15 iT y/h 20
5 0,140571 0,728816 0,697152 1,9552
10 0,688795 0,776133 0,919374 2,990807
15 1,092607 1,000458 0,810616 16,67322
20 1,165138 0,444584 0,786908 18,2488
25 0,444 0,387357 1,700991 20,70921
30 0,584947 0,407696 4,610362 21,75574
35 2,38824 3,38234 14,11951 19,19827
40 1,742268 2,388128 2,797897 15,87176
Kondisi 4
x iT iT iT iT
5 0,698639 0,520458 0,38596 26,76765
10 0,798547 0,650609 1,322856 29,8523
15 0,494 0,916938 1,452073 30,69449
20 3,356939 2,671661 4,323386 32,46716
25 2,568449 2,347492 7,16012 32,94095
30 1,722022 2,552276 12,94934 33,60512
35 4,622622 10,2188 15,83207 30,87603
40 7,005883 5,35886 9,82676 24,71292
Kondisi 5
X iT y/h 2,5 iT y/h 5
iT y/h
7,5 iT y/h 10
5 0,246836 0,306678 0,377496 3,439853
10 0,207493 0,632195 0,29916 3,574878
15 1,165758 0,649729 1,315034 14,81873
20 1,145471 0,322713 2,529718 16,96499
25 1,281961 0,989055 3,361291 17,3069
30 0,39279 1,805181 6,839966 19,82562
35 2,136014 6,283365 16,19327 19,80221
40 1,258028 2,391608 2,394323 16,06998
Kondisi 6
X iT iT iT iT
5 2,926782 2,396141 3,33623 6,096714
10 3,700054 3,192351 2,714492 8,819686
15 1,740069 3,584158 3,588501 13,97539
20 1,532782 4,08209 5,469241 15,73889
25 4,465369 2,701435 7,088148 16,92465
30 5,389258 3,319559 15,01667 27,81185
35 4,428957 13,79446 24,24585 27,77405
40 14,25539 18,05182 21,31283 27,74977
`kondisi 7
X It iT iT iT
5 6,661715 2,538656 2,10775 12,23321
10 4,330646 2,93464 1,6855 15,45031
15 4,183543 6,97284 7,624353 17,92741
20 8,227775 3,894043 11,06534 26,31322
25 3,992359 2,74487 12,78671 30,59538
30 6,127577 14,37834 15,9227 34,20376
35 7,114551 11,76725 20,8711 31,81053
40 18,08992 15,90012 20,27744 33,87155
Kondisi 8
X iT y/h 2,5 iT y/h 5 iT y/h 7,5 iT y/h 10
5 0,206487 0,792466 0,83889 5,476665
10 0,590237 1,62736 1,176324 12,06446
15 1,200086 1,652902 2,569466 24,08323
20 3,580048 1,782992 8,264265 26,2405
25 5,330129 2,685834 11,22099 26,79315
30 3,682529 5,498059 16,85396 29,06273
35 2,767285 9,551356 17,97453 29,55777
40 9,389087 10,32229 18,17555 26,89871
Analisa dan..., Izhar M. Rahman, FT UI, 2013
KESIMPULAN
Dari eksperimental menggunakan PIV yang
telah dilakukan pada geometri backward facing
step dengan pengaruh injeksi gas isothermal dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Penambahan kecepatan aliran pada
saluran masuk (blower) mempengaruhi
panjang resirkulasi, dimana semakin besar
nilai kecepatan blower pola aliran
resirkulasi pada visualisasi streamline
semakin terlihat.
2. Rasio kompresi berpengaruh terhadap
terbentuknya pola resirkulasi .pada rasio
momentum 0,5 pola resirkulisasi lebih
jelas dibandingkan dengan rasio 0,1
3. Kecepatan maksimum vektor ditiap
kondisi berada pada posisi yang sama,
yaitu pada garis alir yang terdekat dengan
aliran mainstream. Yaitu pada y/h = 20
dan y/h = 10 mm
4. Intensitas turbulensi maksimum berada
pada range 15-35 % untuk semua
kondisi.dan terjadi pada y/h 20 mm dan
y/h 10 mm
5. Pada tiap kondisi percobaan nilai
vortisitas yang terbentuk berupa nilai
vortisitas positif dan vortisitas negatif.
Terbentuknya vortisitas terjadi pada area
upstream dan downstream.
REFERENSI
Harinaldi, 2000. Flow structure and mixing behind a
backward facing step with the existence of non
reactive gas injection, Keio, Japan
Rhakasywy, Damora, 2010. Karakteristik sifat transport
dan struktur aliran resirkulasi dibawah pengaruh
eksistasi eksternal, Depok, Indonesia
Setiadji, Nanda, 2012. Studi PIV pengaruh kontrol aktif
aliran syntetic jet pada medan aliran luar disekitar
model bluff body, depok, Indonesia
Munson, B. (2002). Mekanika Fluida (Dr.Ir. Harinaldi
& Ir. Budiarso, M.Eng, Penerjemah).
Jakarta:Erlangga.
Barton, I.E, 1994. Laminar flow past an enclosed and
open backward facing step. Phys.fluids, 6,4054-4056
K.D Jansen, flow measurement, Dantec
Dynamics Inc. (2004), Vol. XXVI, No. 4 /
401.
Analisa dan..., Izhar M. Rahman, FT UI, 2013