Jakarta, Juni 2011

YAKUB DEDY KARYAWAN & TIM KAMSEL DIT. LANTAS PMJ

Oleh :

3. PASAL 162 AYAT (1 ) HURUF e UU NO. 22 TAHUN 2009 TTG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DINYATAKAN BHW RANMOR ANGKUT BARANG KHUSUS WAJIB : BEROPERASI PADA WAKTU YG TIDAK MENGGANGGU KAMSELTIBCAR LANTAS & ANGKUTAN JALAN;

1. PSL 14 AYAT 1 (B) UU NO. 2 TH 2002 TTG KEPOLISIAN NEGARA RI : MENYELENGGARAKAN SEGALA KEGIATAN DALAM MENJAMIN KEAMANAN, KETERTIBAN, DAN KELANCARAN LALU LINTAS DI JALAN.

4. PSL 5 AYAT 3 (E) UU 22 TH 2009 TTG LLAJ : URUSAN PEMERINTAH DIBIDANG OPERASIONAL MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS PEMBINAANNYA DILAKUKAN OLEH POLRI.

2. PASAL 5 (1) PP NO. 15 TH. 2005 TENTANG JALAN TOL DINYATAKAN BHW JALAN TOL MEMPUNYAI TINGKAT YAN KEAMANAN & KENYAMANAN YG LEBIH TINGGI DARI JALAN UMUM YG ADA & DAPAT MELAYANI ARUS LANTAS JARAK JAUH DGN. MOBILITAS TINGGI;

6. SALAH SATU DARI 17 + 3 PROGRAM DARI UNIT KERJA PRESIDEN BIDANG PENGAWASAN & PENGENDALIAN PEMBANGUNAN (UKP4) UTK MENGATASI KEMACETAN DI DKI JAKARTA ; YAITU : PERLUNYA MENYUSUN KEBIJAKAN PEMBATASAN OPERASIONALISASI RANMOR .

7. KM 74 TAHUN 1990 TENTANG ANGKUTAN PETI KEMAS DI JALAN;

8. KEPUTUSAN DIRJEN HUBDAR; NO. AJ 306/I/5 TAHUN 1992 TTG PELAKSANAAN ANGKUTAN PETI KEMAS DI JALAN.

DASAR

5. PSL 104 AYAT 1UU 22/2009 : DALAM KEADAAN TERTENTU UTK KETERTIBAN DAN KELANCARANLLAJ, PETUGAS KEPOLISIAN DPT MELAKUKAN TINDAKAN MEMBERHENTIKAN ARUS LALU LINTAS, MEMERINTAHKAN PENGGUNA JALAN, MEMPERCEPAT, MEMPERLAMBAT DAN MENGALIHKAN ARUS LALU LINTAS.

ROUTE PENGALIHAN ARUS

ANGKUTAN BERAT / TRUK

PADA JAM 05.00 s.d 22.00 WIB DI RUAS TOL CAWANG – TOMANG & PLUIT

DARI ARAH SELATAN (BOGOR) DARI ARAH TIMUR (CIKAMPEK)

ROUTE PENGALIHAN ARUS

ANGKUTAN BERAT / TRUK

PADA JAM 05.00 s.d 22.00 WIB

DARI ARAH BARAT (MERAK) DARI ARAH UTARA (TJ. PRIOK)

DI RUAS TOL CAWANG – TOMANG & PLUIT

00% DARI

MERAK

00% DARI

MERAK

00% DARI

MERAK

100%

100%

00% DARI

MERAK

00% DARI

MERAK

00% DARI

BANDARA

00% DARI

BANDARA

00% DARI

BANDARA

00% DARI

BANDARA

00% DARI

SERPONG

00% DARI

SERPONG

00% DARI

SERPONG

00% DARI

SERPONG 00% DARI

SERPONG

00% DARI

SERPONG

00% DARI

SERPONG

00% DARI

SERPONG

00% DARI

SERPONG

00% DARI

MERAK

00% DARI

MERAK

00% DARI

MERAK

00% DARI

BANDARA

00% DARI

SERPONG

00% DARI

BANDARA

00% DARI

BANDARA

00% DARI

MERAK

00% DARI

SERPONG

00% DARI

BANDARA

00% DARI

BANDARA

00% DARI

MERAK

PLUIT

TJ. PRIOK

TOMANG

CAWANG

PS. REBO

CIKUNIR BINTARO

KAMAL

KONDISI JALAN TOL

KBN

LINGKAR LUAR TMII

TOL SUDIYATMO

BA

RA

T

TOL PONDOK INDAH -

40 Km/Jam

20.96 Km/Jam

23.64 Km/Jam

64.67 Km/Jam

BEFORE

PHASE 1

PHASE 2

PHASE 3

KETERANGAN :

JALAN ARTERI

KORIDOR JORR

TOL DALAM KOTA

RENCANA JALAN TOL

-

45 Km/Jam

38.07 Km/Jam

31.74 Km/Jam

59.54 Km/Jam

28 Km/Jam

44.46 Km/Jam

73.13 Km/Jam

61.44 Km/Jam

13 Km/Jam

38.09 Km/Jam

62.32 Km/Jam

68.57 Km/Jam

16 Km/Jam

12.56 Km/Jam

31.36 Km/Jam

24.69 Km/Jam

16 Km/Jam

13.56 Km/Jam

26.58 Km/Jam

27.53 Km/Jam

38 Km/Jam

44.22 Km/Jam

53.98 Km/Jam

N A

9.25 Km/Jam

49.05 Km/Jam

51.02 Km/Jam

18.29 Km/Jam

27 Km/Jam

45.05 Km/Jam

49.85 Km/Jam

51.67 Km/Jam

11.75 Km/Jam

10.16 Km/Jam

23.94 Km/Jam

21.89 Km/Jam

-

-

+

+

+

-

+

-

+

+

+

+

+

+

-

+

+

+

Trend/Kecenderungan Dengan

Kondisi Sebelumnya +

-

PENINGKATAN SPEED SEBESAR

49.02

km/jam

45 Km/Jam

35.39 Km/Jam

30.26 Km/Jam

55.44 Km/Jam

-

-

+

+

+

+

38 Km/Jam

50.82 Km/Jam

59.71 Km/Jam

62.96 Km/Jam

+

+

+

+

+

+

+

+

+

00% DARI

MERAK

00% DARI

MERAK

00% DARI

MERAK

100%

100%

00% DARI

MERAK

00% DARI

MERAK

00% DARI

BANDARA

00% DARI

BANDARA

00% DARI

BANDARA

00% DARI

BANDARA

00% DARI

SERPONG

00% DARI

SERPONG

00% DARI

SERPONG

00% DARI

SERPONG 00% DARI

SERPONG

00% DARI

SERPONG

00% DARI

SERPONG

00% DARI

SERPONG

00% DARI

SERPONG

00% DARI

MERAK

00% DARI

MERAK

00% DARI

MERAK

00% DARI

BANDARA

00% DARI

SERPONG

00% DARI

BANDARA

00% DARI

BANDARA

00% DARI

MERAK

00% DARI

SERPONG

00% DARI

BANDARA

00% DARI

BANDARA

00% DARI

MERAK

PLUIT

TJ. PRIOK

TOMANG

CAWANG

PS. REBO

CIKUNIR BINTARO

KAMAL KBN

LINGKAR LUAR TMII

TOL SUDIYATMO

BA

RA

T

TOL PONDOK INDAH -

13.02 Menit

24.07 Menit

21.35 Menit

8.20 Menit

-

8.27 Menit

10.07 Menit

12.12 Menit

6.25 Menit

9.49 Menit

7.10 Menit

6.04 Menit

6.13 Menit

16.02 Menit

10.24 Menit

5.98 Menit

6.38 Menit

61.43 Menit

11.84 Menit

11.38 Menit

12.05 Menit

58.13 Menit

73.93 Menit

29.66 Menit

37.67 Menit

13.15 Menit

15.04 Menit

7.67 Menit

8.07 Menit

22.30 Menit

20.11 Menit

15.42 Menit

N A

63.19 Menit

12.24 Menit

11.38 Menit

32.16 Menit

27.56 Menit

16.51 Menit

15.32 Menit

14.40 Menit

-

-

- -

-

+

+

+

-

+

+

+

+

+

-

+

+

+

EFISIENSI

rata-rata

WAKTU

perjalanan

SEBESAR

11.56

menit

15.40 Menit

19.58 Menit

21.35 Menit

15.24 Menit

-

-

+

+

+

+

-

35.39 Menit

41.24 Menit

17.37 Menit

18.39 Menit

-

+

+

+

+

+

-

+

+

BEFORE

PHASE 1

PHASE 2

PHASE 3

KETERANGAN :

JALAN ARTERI

KORIDOR JORR

TOL DALAM KOTA

RENCANA JALAN TOL

Trend/Kecenderungan Dengan

Kondisi Sebelumnya +

-

RUTE SETORAN

SEBELUM SESUDAH SELISIH %

T506 225.000 300.000 75.000 33,33

P12 275.000 350.000 75.000 27,27

T502 300.000 350.00 50.000 16,67

PENINGKATAN KINERJA ANGKUTAN UMUM ( BUSKOTA )

Rata – Rata Kenaikan Ritase hingga 1-2 rit perhari Penghematan BBM mencapai 2-5 liter perhari perkendaraan

Bus Kota (Bus Sedang)

RUTE RITASE

SEBELUM SESUDAH SELISIH %

T20A 4 7 3 75,00

B17 4 6 2 50,00

U01 6 8 2 33,33

Rata – Rata Kenaikan Ritase hingga 2-3 rit perhari Penghematan BBM mencapai 2-5 liter perhari perkendaraan

Bus Kota (Bus Kecil)

PENINGKATAN PENDAPATAN SUPIR TAKSI : PRESIDEN TAXI ROYAL TAXI

DIAN TAXI 5–15 %

PRIMAJASA KTI

Catatan : Waktu operasi taksi lebih efektif, dimana semula rata rata Masuk poll di atas jam 24.00 WIB menjadi maksimal masuk poll jam 22.00 WIB

PENINGKATAN KINERJA ANGKUTAN UMUM (TAKSI)

PERBANDINGAN VOLUME LANTAS DI RUAS TOL

PERGOLONGAN KENDARAAN

NO RUAS TOL BEFORE AFTER

I II III IV V I II III IV V 1 GT. CILILITAN 1,733,297 105,043 37,171 12,524 9,761 1,733,401 81,937 28,854 9,548 8,576

2 GT. HALIM 1,409,082 219,826 52,696 14,553 10,248 1,546,335 131,982 36,027 10,256 7,218

3 GT. TOMANG 614,888 164,229 59,793 34,847 25,383 754,499 98,029 37,966 27,352 1,979

4 GT. KAPUK 1,763,124 95,925 15,155 7,722 4,082 1,335,561 83,791 16,321 7,949 5,072

5 GT. KAMAL I 532,324 63,717 21,531 8,767 5,187 499,791 69,919 28,231 11,555 7,555

6 GT. CENGKARENG 1,820,640 66,246 7,010 2,260 1,397 1,832,607 64,763 7,374 2,427 1,327

SUMBER : PT. JASA MARGA (PERSERO)

CAWANG TOMANG CENGKARENG CABANG :

BEFORE : TGL 01 S.D 29 APRIL 2011

AFTER : TGL 10 MEI S.D 07 JUNI 2011

KETERANGAN : SELAMA PELAKSANAAN UJICOBA TERJADI KENAIKAN VOLUME LANTAS RANMOR GOL I PADA GT. CILILITAN SEBANYAK 104 KENDARAAN ; GT. HALIM SEBANYAK 137.253 KENDARAAN (10%); GT. TOMANG 139.611 (23%); DAN GT. CENGKARENG 11.967 KENDARAAN (0,6 %)

PERBANDINGAN VOLUME LANTAS PERGOLONGAN

DI RUAS TOL CAWANG-TJ. PRIOK-PLUIT

GOL I 91%

GOL II 6%

GOL III 1%

GOL IV 1% GOL V

1%

(5.881.639)

(364.472)

(98.234)

(60.842)

(42.091)

GOL I 91%

GOL II 6%

GOL III 1%

GOL IV 1% GOL V

1%

(5.919.096)

(396.709)

(105.368)

(59.312)

(41.802)

O, 6% 1.5 %

0.6 %

0.9 %

BEFORE AFTER

PT. CITRA MARGA NUSAPALA PERSADA Tbk

SUMBER DATA :

KETERANGAN :

SELAMA MASA UJICOBA GOL I MENINGKAT 37.457 (0,6%); GOL II MENINGKAT 32.237 (9%); GOL III MENINGKAT

SEBANYAK 7.134 (7,3%)

4. BERKURANGNYA TINGKAT PENCEMARAN UDARA

INDIKATOR PENINGKATAN KINERJA DAMPAK PENGATURAN KENDARAAN BERAT

0

50000

100000

150000

200000

250000

300000

CO PM10 NOx HC

261950

10073

106608

22053

94357

349 6698 9319

Before After

Total Beban Emisi (gr/km)

Ruas Jalan Tol Cawang-Tomang

TOL

CO (gr/km) Debu / PM10 (gr/km) NOx (gr/km) HC (gr/km)

Before After Before After Before After Before After

CAWANG-

TOMANG 261,950 94,357 10,073 349 106,608 6,698 22,053 9,319

Total Beban Emisi Ruas Jalan Tol Dalam Kota (Cawang - Tomang)

Sumber : BPLHD DKI JAKARTA

SITUASI ANTRIAN ARUS LALU LINTAS SELAMA PELAKSANAAN UJI COBA

ANTRIAN PADA GT. CILILITAN ARAH CAWANG PADA PAGI HARI JAUH

BERKURANG

ANTRIAN PADA CAWANG INTERCHANGE PADA PAGI HARI

JAUH BERKURANG

SITUASI ANTRIAN ARUS LALU LINTAS SELAMA PELAKSANAAN UJI COBA

ANTRIAN DARI ARAH CAWANG MENUJU MAMPANG – KUNINGAN (OFF RAMP TEGAL PARANG) DULUNYA BEREKOR S.D TOL CIKUNIR (DARI ARAH CIKAMPEK) & TOL CILILITAN (DARI ARAH JAGORAWI). NAMUN SAAT INI, ANTRIAN PENGGUNA

JALAN UTK HINDARI 3 IN 1 TSB PADA PAGI HARI HANYA ANTRI ± 3 KM ITUPUN DAPAT CEPAT TERURAI

PERBANDINGAN DATA KECELAKAAN LALU LINTAS DI RUAS TOL (DALAM KOTA , KAPUK – KAMAL – CENGKARENG, JATIWARNA – CIKUNIR – ROROTAN,

VETERAN – KP. RAMBUTAN – JATIWARNA DAN PRIOK - PLUIT) BEFORE ( 1 S.D. 30 APRIL 2011) DGN AFTER (10 MEI S.D 8 JUNI 2011)

43

22

JUMLAH KASUS LAKA

BEFORE AFTER

Jumlah kasus Kecelakaan Lalu lintas di ruas jalan

tol selama ujicoba mengalami penurunan 21 kasus

(49 %) dibanding sebelum dilaksanakan ujicoba

BEFORE AFTER

17 7

22 15

47

32

FATALITAS KORBAN

MENINGGAL DUNIALUKA BERATLUKA RINGAN

Jumlah korban meninggal dunia akibat laka lantas

selama pelaksanaan ujicoba mengalami penurunan 10

orang (59%) ; korban luka berat mengalami penurunan 7

orang (32%); korban luka ringan juga mengalami

penurunan 15 orang (32%)

50% LAKA LANTAS DI TOL TERJADI PADA PUKUL 00.00 S.D 05.00 WIB, DI MANA LAKA TSB PADA UMUMNYA (± 55 %) ADALAH OUT OF CONTROL . ADAPUN FAKTOR UTAMA LAKA 40 % ADALAH KARENA PENGEMUDI KURANG ANTISIPASI / HATI-HATI DAN 35 % KARENA NGANTUK. DENGAN ADANYA PENAMBAHAN VOLUME RANMOR PADA MALAM HARI AKIBAT PENINGKATAN MOBILITAS ANGKUTAN BERAT / TRUK MAKA PENGEMUDI LEBIH MENINGKAT KONSENTRASI DAN KEHATI-HATIANNYA. DI SAMPING ITU DGN MENINGKATNYA SPEED RATA-RATA DI SIANG HARI BERDAMPAK TERJADINYA PENURUNAN PELANGGARAN LALU LINTAS YG BERPOTENSIAL LAKA LANTAS

( PELANGGARAN BAHU JALAN ).

PERBANDINGAN DATA KECELAKAAN LALU LINTAS DI RUAS JALAN SERPONG RAYA

BEFORE ( 1 S.D. 30 APRIL 2011) DGN AFTER (10 MEI S.D 8 JUNI 2011)

9

7

JUMLAH KASUS LAKA

BEFORE AFTER

Jumlah kasus Kecelakaan Lalu lintas selama

ujicoba mengalami penurunan 2 kasus (22%)

dibanding sebelum dilaksanakan ujicoba

BEFORE AFTER

4

2

5 6

7

4

FATALITAS KORBAN

MENINGGAL DUNIA

LUKA BERAT

LUKA RINGAN

Jumlah korban meninggal dunia akibat laka

lantas selama pelaksanaan ujicoba mengalami

penurunan 2 orang (50%) ; korban luka berat

meningkat 1 orang (20%); korban luka ringan

mengalami penurunan 3 orang (30%)

PERBANDINGAN JUMLAH PELANGGARAN BAHU JALAN DI RUAS TOL

BEFORE AFTER

0

2

4

6

4.357TILANG

2.232TILANG

AFTER

BEFORE

GAR BAHU JALAN SELAMA UJI COBA TURUN 2.125 PELANGGARAN (49 %)

VOLUME KEND BERAT (kend/jam Rata-Rata) YANG MELINTAS DIRUAS JALAN TOL PADA MALAM HARI

(Pukul 22.00 – 24.00 WIB dan Pukul 02.00 – 04.00 WIB)

SURVEY PADA PUKUL 22.00 – 24.00 DAN 02.00 – 04.00 WIB

895

KEND.

/JAM

985

KEND.

/JAM 783

KEND.

/JAM

1139

KEND.

/JAM

BEFORE : TGL 21 S.D 25 APRIL 2011 PHASE I : KTT ( 5 S.D 9 MEI 2011 ) PHASE II : UJI COBA ALIH ARUS SELURUH TOL DALAM KOTA ( 19 S.D 23 MEI 2011) PHASE III : UJI COBA ALIH ARUS RUAS TOL CAWANG – TOMANG – PLUIT ( 2 S.D 6 JUNI 2011)

VOLUME KEND. BERAT YG MELINTAS RUAS TOL CAWANG – TOMANG PD MALAM HARI KHUSUSNYA PD JAM 22.00 S.D 23.00 WIB CENDERUNG TERUS MENINGKAT. RATA-RATA PENINGKATAN VOLUME PER PHASE ADALAH 18,5%.

MOBILITAS ANGKUTAN BERAT / TRUK DI PELABUHAN TJ. PRIOK & SITUASI LANTAS CILINCING

NO WAKTU SURVEY EKSPOR IMPOR

PAGI SORE MALAM TOTAL PAGI SORE MALAM TOTAL

1 BEFORE

2,679 3,696 3,799 10,174 5,382 5,360 4,786 15,528 (24 S.D 30 APRIL 2011)

2 PHASE II

2,482 2,892 3,052 8,426 4,645 4,407 4,254 13,306 (15 S.D 21 MEI 2011)

3 PHASE III 3,155 3,291 3,762 10,208 4,831 4,587 4,214 13,632

(29 MEI S.D 04 JUNI 2011)

JUMLAH 8,316 9,879 10,613 28,808 14,858 14,354 13,254 42,466

TABEL JUMLAH MOBILITAS DISTRIBUSI BARANG

EKSPOR DAN IMPOR DI PELABUHAN TJ. PRIOK

SUMBER DATA : HASIL SURVEY SATLANTAS POLRES PELABUHAN TJ. PRIOK & DITLANTAS PMJ

PERBANDINGAN MOBILITAS DISTRIBUSI BARANG

PADA GIAT IMPOR DI PELABUHAN TJ. PRIOK

PAGI 35%

SORE 34%

MALAM 31%

BEFORE 36%

PHASE II 31%

PHASE III 33%

BEFORE 37%

PHASE II 31%

PHASE III 32%

BEFORE 36%

PHASE II 32%

PHASE III 32%

BEFORE 37%

PHASE II 31%

PHASE III 32%

PROSENTASE MOBILITAS DISTRIBUSI BARANG GIAT IMPOR

PADA PAGI, SORE, & MALAM HARI

PROSENTASE MOBILITAS DISTRIBUSI BARANG GIAT IMPOR

PADA PAGI HARI

PROSENTASE MOBILITAS DISTRIBUSI

BARANG PADA GIAT IMPOR PADA SORE HARI

PROSENTASE MOBILITAS DISTRIBUSI BARANG GIAT IMPOR

PADA MALAM HARI

PROSENTASE MOBILITAS DISTRIBUSI BARANG GIAT IMPOR BERDASARKAN PHASE

PERBANDINGAN MOBILITAS DISTRIBUSI BARANG

PADA GIAT EKSPOR DI PELABUHAN TJ. PRIOK

BEFORE 32%

PHASE II 30%

PHASE III 38%

PROSENTASE MOBILITAS DISTRIBUSI BARANG GIAT EKSPOR

PADA PAGI, SORE, & MALAM HARI

PROSENTASE MOBILITAS DISTRIBUSI BARANG GIAT EKSPOR

PADA PAGI HARI

PROSENTASE MOBILITAS DISTRIBUSI BARANG GIAT IMPOR

PADA SORE HARI

PROSENTASE MOBILITAS DISTRIBUSI BARANG GIAT EKSPOR

PADA MALAM HARI

PROSENTASE MOBILITAS DISTRIBUSI

BARANG PADA GIAT EKSPOR BERDASARKAN PHASE

BEFORE 37%

PHASE II 30%

PHASE III 33%

BEFORE 36%

PHASE II 29%

PHASE III 35%

BEFORE 35%

PHASE II 29%

PHASE III 36%

1. MOBILITAS DISTRIBUSI BARANG EKSPOR PADA PHASE II (PADA SAAT PENGALIHAN DI SELURUH RUAS TOL DALAM KOTA) MENGALAMI PENURUNAN 1.748 (17%) DIBANDING MASA SEBELUM PELAKSANAAN UJICOBA, NAMUN PADA PHASE III (PENGALIHAN HANYA DIRUAS TOL CAWANG-TOMANG-PLUIT) MOBILITAS DISTRIBUSI BARANG EKSPOR MENGALAMI KENAIKAN SEBANYAK 34 (0.3%)

2. MOBILITAS DISTRIBUSI BAIK EKSPOR DAN IMPOR DI PELABUHAN TJ. PRIOK PADA PHASE III (SAAT ALIH ARUS PADA RUAS TOL CAWANG-TOMANG-PLUIT) TERJADI PENURUNAN HANYA 7,8%

KETERANGAN :

PAGI 29%

SORE 34%

MALAM 37%

PERBANDINGAN DATA KECELAKAAN LALU LINTAS DI WILAYAH JAKARTA UTARA

NO TKP

BEFORE AFTER

JUML

KASUS

KORBAN JUML

KASUS

KORBAN

MD LB LR MD LB LR

1 JL. RAYA CLINCING 5 2 1 1 3 1 - 2

2 JL. RAYA CLINCING

(PERTIGAAN CILCING S.D POS IX)

10 4 1 6 12 5 - 8

3 JL. RAYA YOS SUDARSO 3 - 1 1 2 - - 1

JUMLAH 18 6 3 8 17 6 - 11

Keterangan :

Jumlah laka lantas di tiga TKP Wilayah Jakut menurun 1 kasus (5%); dengan korban meninggal dunia

tetap sama; korban luka berat menurun 3 orang (100%); korban luka ringan mengalami meningkat 3 orang

(38%)

BEFORE ( 1 S.D. 30 APRIL 2011) DGN AFTER (10 MEI S.D 8 JUNI 2011)

SITUASI ARUS LALU LINTAS

DI JALAN RAYA CILINCING

BEFORE AFTER

SITUASI ARUS LANTAS DI JALAN RAYA CILINCING PADA TGL 26 MEI 2011 PUKUL 11.00 WIB

(GIAT EKSPOR IMPOR)

SITUASI ARUS LANTAS DI JALAN RAYA CILINCING PADA TGL 2 JUNI 2011 PUKUL

11.00 WIB (GIAT EKSPOR IMPOR)

SITUASI ARUS LALU LINTAS DI POS VIII

DI JALAN RAYA ENGGANO

BEFORE AFTER

SITUASI ARUS LANTAS DI JALAN RAYA ENGGANO PADA TGL 26 MEI 2011 PUKUL 11.00 WIB

(GIAT EKSPOR IMPOR)

SITUASI ARUS LANTAS DI JALAN ENGGANO CILINCING PADA TGL 2 JUNI 2011 PUKUL

11.00 WIB (GIAT EKSPOR IMPOR)

SITUASI ARUS LALU LINTAS

DI POS X UTC III PELABUHAN TG. PRIOK

DEPAN RUMAH SAKIT KOJA

JAKARTA UTARA

DGN DIBUKANYA ARUS TOL BAGI ANGKUTAN BERAT/TRUK YG MENUJU / KELUAR PELABUHAN TJ. PRIOK PADA RUAS TOL WIYOTO WIYONO MULAI TANGGAL 28 MEI 2011 , SITUASI ARUS LALU LINTAS DI JALAN RAYA PELABUHAN TEPATNYA DI

DEPAN POS X TERLIHAT JAUH LEBIH LANCAR DAN BILA ADA KEPADATAN DAPAT TERURAI DENGAN CEPAT, SEHINGGA MOBILITAS ANGKUTAN BERAT DARI PELABUHAN – CILINCING ATAUPUN ARAH SEBALIKNYA TIDAK MENGALAMI HAMBATAN

YG BERARTI.

KONDISI LALU LINTAS DI SERPONG

PERBANDINGAN VOLUME HARIAN ANGKUTAN BERAT / TRUK

DARI ARAH BSD - KB. NANAS DGN KB. NANAS – BSD (JAM 05.00 S.D 22.00 WIB)

PHASE II

(TGL 10 S.D 21 MEI 2011)

BSD- KB.

NANAS

TOTAL :

126.829 UNIT

RATA2 / HARI :

10.569 UNIT

KB. NANAS-

BSD

TOTAL :

53.037 UNIT

RATA2 / HARI :

4.420 UNIT

BSD- KB.

NANAS

TOTAL :

61.498 UNIT

RATA2 / HARI :

5.124 UNIT

KB.NANAS -

BSD

TOTAL :

38.464 UNIT

RATA2 / HARI :

3205 UNIT

PHASE III

(TGL 28 MEI S.D 08 JUNI 2011)

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

6.729 7.666 8.210

6.063 5.612 5.244

2.254 2.818

4.609 4.417 3.520

2.795

14.955 15.153 14.729 14.124

11.234 9.833

4.501 5.630

10.682 9.618

8.846 7.524

BSD - KB. NANAS

KB. NANAS - BSD

28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8

4.515 4.217 5.621 5.455 5.193

4.087 4.358

5.818

7.615

4.719 4.859 5.041

2.979

1.613

3.090 2.851 3.202 2.711

3.517 3.151 3.819 3.520

3.902 4.109

BSD - KB. NANAS

KB. NANAS - BSD

SUMBER DATA : HASIL SURVEY SATLANTAS POLRES KOTA TANGERANG & DITLANTAS PMJ

PENURUNAN RATA-RATA VOLUME ANG. BERAT PER HARI YG MELINTAS BSD – KBN. NANAS 48% & ARUS DR KBN. NANAS – BSD TURUN 72,5 %.

KONDISI LALU LINTAS SERPONG

SITUASI LALU LINTAS JL. RAYA SERPONG PD HARI KAMIS, 26 MEI 2011 PUKUL 15.24 WIB : BSD ARAH KBN. NANAS

TERJADI KEPADATAN & ARAH SEBALIKNYA TERLIHAT LANCAR

SITUASI LALU LINTAS JL. RAYA SERPONG PD HARI SELASA, 31 MEI 2011 PUKUL 16.02 WIB : BSD ARAH KBN. NANAS

TERJADI KEPADATAN & ARAH SEBALIKNYA TERLIHAT LANCAR

KONDISI LALU LINTAS SERPONG

SITUASI LALU LINTAS JL. RAYA SERPONG PD HARI RABU, 1 JUNI 2011 PUKUL 11.30 WIB : BSD ARAH KBN. NANAS

& ARAH SEBALIKNYA TERLIHAT LANCAR

SITUASI LALU LINTAS JL. RAYA SERPONG PD HARI KAMIS, 2 JUNI 2011 PUKUL 12.00 WIB : BSD ARAH KBN. NANAS

& ARAH SEBALIKNYA TERLIHAT LANCAR

SOLUSI SEMENTARA SERPONG A. PENEMPATAN PERS POLRI (POLDA & POLRES) SECARA MAKSIMAL PADA

SIMPUL-SIMPUL JALAN (U TURN / PERSIMPANGAN) DAN MELAKS REKAYASA LANTAS;

B. SISTEM BUKA TUTUP ARUS ANGKUTAN BERAT / TRUK DARI JAGO RAWI MENUJU TANGERANG VIA BSD PADA GT. PASAR REBO ; SEHINGGA KONDISI INI SANGAT BERPENGARUH BESAR TERHADAP PENGURANGAN BEBAN VOLUME KENDARAAN YG MELINTAS PADA RUAS JALAN RAYA SERPONG;

C. POLRI TERUS MENINGKATKAN KEGIATAN SOSIALISASI SECARA INTENS YG DILAKUKAN OLEH JAJARAN DIT LANTAS POLDA SE –JAWA / BALI & SUMATRA THD PENGATURAN & PENGENDALIAN ARUS ANGKUTAN BERAT/TRUK;

KESIMPULAN 1. PEMBERLAKUAN UJICOBA KEBIJAKAN PENGALIHAN ARUS ANGKUTAN BERAT / TRUCK DI TOL DALAM

KOTA JAKARTA DINILAI CUKUP EFEKTIF DALAM MENGATASI KEMACETAN LALU LINTAS DI JAKARTA ;

2. TERJADINYA PENINGKATAN KINERJA TOL DI MANA SPEED RATA-RATA KENDARAAN DI SELURUH JARINGAN TOL MENINGKAT SEBESAR ± 49,02 KM/JAM, PENURUNAN TRAVEL TIME 11,56 MENIT DAN SEMAKIN SINGKATNYA PENCAIRAN KEMACETAN (RECOVERY),

3. PENINGKATAN PRODUKTIFITAS ANGKUTAN UMUM ( HEAD WAY BUS TRANS JAKARTA MENINGKAT DAN JUMLAH PENUMPANG IKUT MENINGKAT; RIT ANGKUTAN BUS MAYASARI BAKTI MENINGKAT 2 S/D 3 RIT/ HARI;

6. MENURUNNYA JUMLAH ANGKA LAKA LANTAS SEBESAR 21 KASUS (49%) ; MENURUNNYA JUMLAH KORBAN MENINGGAL DUNIA 59% SERTA LUKA BERAT AKIBAT LAKA LANTAS 32 % DAN LUKA RINGAN 30 %;

5. MOBILITAS ANGKUTAN BARANG MASIH TETAP DPT TERAKOMODIR DGN POLA PENGALIHAN RUTE PADA JARINGAN JALAN NASIONAL DAN TOL DAN SEMUA UNSUR MASYARAKAT PENGGUNA JALAN TERLAYANI;

7. TERJADINYA PENURUNAN ANGKA PELANGGARAN LANTAS BERPOTENSI LAKA LANTAS DI TOL (BAHU JALAN) SEBESAR 41%;

8. DGN DIBUKANYA ARUS TOL BAGI ANGKUTAN BERAT/TRUK YG MENUJU / KELUAR PELABUHAN TJ. PRIOK PADA RUAS TOL WIYOTO WIYONO , MAKA PELAKS UJI COBA PENGALIHAN ARUS TOL CAWANG – TOMANG – PLUIT INI MEMBERIKAN DAMPAK RELATIF SANGAT KECIL TERHADAP TERJADINYA PENUMPUKAN ARMADA, AKTIFITAS BONGKAR MUAT MAUPUN PRODUKTIFITAS MOBILITAS ARMADA DARI & MENUJU PELABUHAN TJ. PRIUK.

9. DGN DIBUKANYA ARUS TOL BAGI ANGKUTAN BERAT/TRUK YG MENUJU / KELUAR PELABUHAN TJ. PRIOK PADA RUAS TOL WIYOTO WIYONO, SISTEM BUKA TUTUP GT PSR. REBO MENGARAH BSD DAN GT. KB. NANAS SERTA PENINGKATAN TREND MOBILITAS TRUK PADA MALAM HARI, MAKA TERJADI PENURUNAN RATA-RATA VOLUME ANG. BERAT PER HARI YG MELINTAS BSD – KBN. NANAS 48% & ARUS DR KBN. NANAS – BSD TURUN 72,5 %.

4. BERKURANGNYA TINGKAT PENCEMARAN UDARA SEBESAR 77,9% (RATA-RATA UNTUK GAS EMISI CO, PM10, NOX, HC ) DI RUAS TOL DALAM KOTA ( CAWANG – TOMANG );

REKOMENDASI 1. Penetapan secara permanen pengaturan jam operasi kendaraan berat pada ruas Tol

cawang –pluit mulai pukul 05.00 S.D 22.00 WIB ;

2. Untuk mendukung kebijakan ini pemerintah perlu memikirkan solusi lainnya, misalnya : Percepatan penyelesaian pembangunan Tol W 2 (Ulujami s.d Puri Kembangan) & E 2 ( Cilincing s.d Jampea), memperbaiki transportasi umum, menciptakan pembatasan operasional kendaraan lainnya, misalnya : electronic road pricing (erp), ganjil genap dll; dan dalam jangka panjang pemerintah perlu memikirkan tentang pembatasan produksi otomotif;

3. Segenap pihak utk secara intensif mensosialisasikan tentang penyesuaian waktu pendistribusian barang dan penjadualan ulang tentang distribusi dan bongkar muat barang ;

4. Dalam penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan tidak dapat dilaksanakan secara parsial ataupun ego sektoral. Hal ini sesuai dgn. Pasal 5 ayat (1) dan (3) UU No 38 th. 2004 ttg Jalan :

1). Jalan sbg bagian prasarana transportasi mempunyai peranan penting dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, lingkungan hidup, politik, hankam serta dipergunakan sebesar – besarnya untuk kemakmuran rakyat;

3) Jalan merupakan satu kesatuan sistem jaringan Jalan yang menghubungkan dan mengikat seluruh wilayah republik indonesia .