Analisa Air Formasi

3
ANALISA KIMIAWI AIR FORMASI Teori Dasar Air formasi atau disebut connate water mempunyai komposisi kimia yang berbeda-beda antara reservoir yang satu dengan yang lainnya. Ole karena itu, analisa kimia pada air formasi perlu dilakukan untuk meng sifat-sifatnya. Dibandingkan dengan airlaut, airformasi inirata-rata memiliki kadar garam yang lebih tinggi, sehingga studi mengenai ion-i formasi dan sifat-sifat fisiknya ini menjadi penting artinya karena k tersebut sangat berhubungan dengan terjadinya penyumbatan pada formas dan korosi pada peralatan di bawah dan di atas permukaan. Air formasimerupakan faktor utama yang berkaitan dengan pembentukan scale. Scale merupakan endapan kristal yang menempel pad matrik batuan maupun pada dinding-dinding pipa dan peralatan di permukaan, seperti halnya endapan yang sering kita jumpai pa ataupun ketel untuk memasak air. Adanya endapan scale akan berpengaru terhadap penurunan laju produksi produksi. Bisa juga disederhanakan, adalah hasil kristalisasi dan pengendapan mineral dari air fo terproduksi bersama minyak dan gas. erbentuknya endapan scale pada lapangan minyak berkaitan erat dengan air formasi, dimana scale mulai terbentuk setelah air formasi terproduksi ke permukaan. !elain itu jenis scale yang terbentuk juga tergantung dari komposisi komponen-komponen penyusun air formasi. "ekanisme terbentuknya kristal-kristal pembentuk scale berhubungan dengan kelarutan masing-masing komponen dalam air formasi. !edangkan kecepatan pembentukan scale dipengaruhi oleh kondi sistem formasi, terutama tekanan dan temperatur. #erubahan kondisi si juga akan berpengaruh terhadap kelarutan komponen. Air formasi biasanya disebut dengan oil field water atau c water intertial water adalah air yang diproduksikan ikut bersama-sam dengan minyak dan gas. Air ini biasanya mengandung bermacam-macam

description

Analisa Air Formasi

Transcript of Analisa Air Formasi

PRAKTIKUM MINERAL

ANALISA KIMIAWI AIR FORMASI

Teori DasarAir formasi atau disebut connate water mempunyai komposisi kimia yang berbeda-beda antara reservoir yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, analisa kimia pada air formasi perlu dilakukan untuk mengetahui sifat-sifatnya. Dibandingkan dengan air laut, air formasi ini rata-rata memiliki kadar garam yang lebih tinggi, sehingga studi mengenai ion-ion air formasi dan sifat-sifat fisiknya ini menjadi penting artinya karena kedua hal tersebut sangat berhubungan dengan terjadinya penyumbatan pada formasi dan korosi pada peralatan di bawah dan di atas permukaan.Air formasi merupakan faktor utama yang berkaitan dengan pembentukan scale. Scale merupakan endapan kristal yang menempel pada matrik batuan maupun pada dinding-dinding pipa dan peralatan di permukaan, seperti halnya endapan yang sering kita jumpai pada panci ataupun ketel untuk memasak air. Adanya endapan scale akan berpengaruh terhadap penurunan laju produksi produksi. Bisa juga disederhanakan, scale adalah hasil kristalisasi dan pengendapan mineral dari air formasi yang terproduksi bersama minyak dan gas.Terbentuknya endapan scale pada lapangan minyak berkaitan erat dengan air formasi, dimana scale mulai terbentuk setelah air formasi ikut terproduksi ke permukaan. Selain itu jenis scale yang terbentuk juga tergantung dari komposisi komponen-komponen penyusun air formasi.Mekanisme terbentuknya kristal-kristal pembentuk scale berhubungan dengan kelarutan masing-masing komponen dalam air formasi. Sedangkan kecepatan pembentukan scale dipengaruhi oleh kondisi sistem formasi, terutama tekanan dan temperatur. Perubahan kondisi sistem juga akan berpengaruh terhadap kelarutan komponen.Air formasi biasanya disebut dengan oil field water atau connate water intertial water adalah air yang diproduksikan ikut bersama-sama dengan minyak dan gas. Air ini biasanya mengandung bermacam-macam garam dan asam, terutama NaCl sehingga merupakan air yang asam bahkan asam sekali.Air formasi hampir selalu ditemukan di dalam reservoir hidrokarbon karena memang di dalam suatu akumulasi minyak, air selalu menempati sebagian dari suatu reservoir, minimal 10% dan maksimal 100% dari keseluruhan pori.Air formasi selain berasal dari lapisan itu sendiri atau juga berasal dari air formasi dari lapisan lain yang masuk kedalam lapisan produktif, biasanya disebabkanoleh :1. Penyemenan yang kurang baik.2. Kebocoran casing yang disebabkan oleh :a. Korosi pada casing.b. Sambungan kurang rapat. c. Pengaruh gaya tektonik rapat (patahan).

Sifat-sifat yang terkandung dalam air formasi :1. Sifat fisika,meliputi :a. Kompresibilitasb. Kelarutan gas didalam airc. Viskositas air.d. Berat jenise. Konduktifitas.2. Sulfat kimiawi, meliputi :a. Ion-ion negatif. (Anion)b. Ion-ion positif. (Kation)

Alkalinitas, CO3, HCO3, dan OH harus ditentukan ditempat pengambilan contoh, karena ion-ion ini tidak stabil (dapat mengurai) seiring dengan perubahan waktu dan suhu. Untuk itu, pH perlu diturunkan sampai 1 dengan asam garam. Penentuan kadar barium (Ba) harus dilakukan segera setelah contoh diterima, karena unsur BaSO4 terbatas kelarutannya, karena reaksi barium cepat dengan SO4, akan mengurangi konsentrasi barium dan akan menimbulkan kasalahan dalam penelitian. Selain dengan barium, SO4 juga cepat bereaksi dengan kalsium menjadi CaSO4 pada saat suhu turun.Untuk mengetahui air formasi secara cepat dan praktis digunakan sistem klasifikasi dari air formasi air, hal ini dapat memudahkan pengerjaan pengindetifikasian sifat-sifat air formasi. Dimana kita dapat memplot hasil analisa air formasi tersebut kedalam grafik, hal ini akan memudahkan kita dalam korelasi terhadap lapisan-lapisan batuan dari sumur secara tepat.Beberapa kegunaan yang paling penting dari analisa air formasi ini adalah:a.Untuk korelasi lapisan batuanb.Menentukan kebocoran casingc.Menentukan kualitas sumber air untuk proses water flooding.

Pengambilan sample air formasi dilakukan di kepala sumur dan atau di separator dengan menggunakan penampung bertutup terbuat dari kaca atau plastik agar tidak terjadi kontaminasi dan hilangnya ion hidrogen karena akan mempengaruhi kebasahan sample.