ANALIS KELOMPOK kesehatan

8
1. Kepesertaan Jaminan Kesehatan a. Situasi Kepesertaan Jaminan Kesehatan Penduduk Indonesia berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 sebanyak 237.556.363 jiwa, data Kementerian Kesehatan tahun 2010 menunjukkan bahwa penduduk Indonesia yang telah memiliki Jaminan Kesehatan adalah 60,24% atau sejumlah 142.179.507 jiwa, dan 39,76% atau 95.376.856 penduduk yang belum memiliki jaminan Kesehatan. 2.Kelengkapan Laporan Rawat Jalan Tingkat Pertama dan Rawat Inap Tingkat Pertama Untuk mengetahui pemanfaatan Jamkesmas berdasarkan laporan data, perlu diketahui tingkat kelengkapan laporannya. Berdasarkan hasil laporan yang ada pada rawat jalan tingkat pertama (RJTP) terlihat bahwa tidak seluruh kabupaten/kota dan puskesmas yang ada pada setiap provinsi melaporkan jumlah kunjungan peserta jamkesmas, dari 33 Provinsi sebanyak 23 Provinsi (69,7%) yang melapor, dari 497 Kabupaten/Kota sebanyak 216 Kabupaten/Kota (43,4%) yang melaporkan jumlah kunjungan RJTP dan dari total 8.799 Puskesmas sebanyak 2.967 Puskesmas (33,7%) yang melapor, adapun kelengkapan laporan dari masing-masing Provinsi dapat terlihat sebagai berikut :

description

Grafik kesehatan

Transcript of ANALIS KELOMPOK kesehatan

Page 1: ANALIS KELOMPOK kesehatan

1. Kepesertaan Jaminan Kesehatan

a. Situasi Kepesertaan Jaminan Kesehatan

Penduduk Indonesia berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 sebanyak 237.556.363 jiwa, data Kementerian Kesehatan tahun 2010 menunjukkan bahwa penduduk Indonesia yang telah memiliki Jaminan Kesehatan adalah 60,24% atau sejumlah 142.179.507 jiwa, dan 39,76% atau 95.376.856 penduduk yang belum memiliki jaminan Kesehatan.

2.Kelengkapan Laporan Rawat Jalan Tingkat Pertama dan Rawat Inap Tingkat Pertama

Untuk mengetahui pemanfaatan Jamkesmas berdasarkan laporan data, perlu diketahui tingkat kelengkapan laporannya. Berdasarkan hasil laporan yang ada pada rawat jalan tingkat pertama (RJTP) terlihat bahwa tidak seluruh kabupaten/kota dan puskesmas yang ada pada setiap provinsi melaporkan jumlah kunjungan peserta jamkesmas, dari 33 Provinsi sebanyak 23 Provinsi (69,7%) yang melapor, dari 497 Kabupaten/Kota sebanyak 216 Kabupaten/Kota (43,4%) yang melaporkan jumlah kunjungan RJTP dan dari total 8.799 Puskesmas sebanyak 2.967 Puskesmas (33,7%) yang melapor, adapun kelengkapan laporan dari masing-masing Provinsi dapat terlihat sebagai berikut :

Page 2: ANALIS KELOMPOK kesehatan

Dari tabel di atas terlihat bahwa kisaran kelengkapan laporan RJTP kabupaten/kota dari provinsi yang melapor berada antara 100% - 5,26% rata-rata 62,83%, sedangkan laporan RJTP puskesmas antara 93,42% - 1,65% dengan rata-rata 50,27%. Sebanyak 7 Provinsi persentase pelaporan RJTP Kabupaten Kota di bawah 50%, dan laporan Puskesmas sebanyak 11 Provinsi dibawah 50%. Kelengkapan laporan Kabupaten/Kota terendah adalah Provinsi Sumatera Barat (5,26%), sedangkan laporan Puskesmas terendah adalah Provinsi Sumatera Selatan (1,65%).

Page 3: ANALIS KELOMPOK kesehatan

3. Distribusi Anggaran Jamkesmas Untuk Pelayanan Dasar

Tingkat pendistribusi anggaran Jamkesmas pelayanan dasar (puskesmas) secara nasional mencapai 98,91%, pada 21 Provinsi (63,6%) sangat baik (100%), sedangkan 12 Provinsi lainnya masih terdapat sisa anggaran namun demikian pendistribusian anggaran rata-rata sudah diatas 50%, hanya 1 Provinsi yaitu Provinsi Papua Barat yang pendistribusinya di bawah 50%, hal ini dapat dilihat pada tabel 4 berikut :

Page 4: ANALIS KELOMPOK kesehatan

Bila dibandingkan tingkat distribusi anggaran Jamkesmas dengan kelengkapan laporan data puskesmas di tingkat Kabupaten/Kota, tampak kesenjangan yang mencolok. Persentase laporan data puskesmas baik rawat inap maupun rawat jalan tampak sangat rendah dibandingkan dengan persentase distribusi anggaran, seperti tampak pada grafik 8 dan 9. Persentase laporan rawat jalan tampak relatif lebih baik daripada laporan rawat inap.

Sepuluh (10) Besar Penyakit Rawat Jalan Tingkat Pertama di Puskesmas Tahun 2010

Berikut adalah gambaran distribusi 10 besar penyakit berdasarkan laporan data RJTP di puskesmas dari 23 provinsi yang melapor.

Dari seluruh laporan yang ada terlihat bahwa jumlah kasus terbanyak adalah infeksi akut lain pada saluran pernapa-san bagian atas dengan jumlah kasus sebanyak 2.522.113 kasus dan jumlah kasus terendah adalah penyakit kulit infeksi dengan jumlah kasus sebanyak 359.454 kasus. Tampak penyakit menular masih mendominasi pola penyakit pada peserta Jamkesmas.

Sepuluh (10) Besar Penyakit Rawat Inap Tingkat Pertama di Puskesmas Tahun 2010

Gambaran 10 besar penyakit RITP di puskesmas tahun 2010 bersumber dari laporan 20 provinsi sebagai berikut.

Page 5: ANALIS KELOMPOK kesehatan

Kasus HIV-AIDS

Berdasarkan laporan RS yang ada di Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan terdapat pemanfaatan Jamkesmas untuk kasus HIV/AIDS. Jumlah kasus HIV/AIDS pada pelayanan Rawat Inap tahun 2010 sebanyak 361 kasus. Dengan jumlah kasus tertinggi adalah unspecified human immunodeficiency Virus (HIV) disease sebanyak 181 kasus. Pola penyakit tampak pada grafik berikut.

Sedangkan laporan kasus HIV/AIDS pada pelayanan Rawat Jalan tahun 2010 sebanyak 880 kasus. Kasus terbanyak adalah HIV disease resulting in mycobacterial infection sebanyak 628 kasus, seperti terlihat pada grafik berikut :

Page 6: ANALIS KELOMPOK kesehatan