an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan

17
 MAKALAH SPETROSKOPI PERKEMBANGAN SS-NMR UNTUK ANALISIS KUANTITATIF DALAM FORMULASI PEMBUATAN OBAT-OBATAN Disusun oleh : Kelompok 19 Fera Rahmawati J3L109017 Jasika Gita Pramesti J3L109074 Rio Setiawan J3L109161 Rizkia Ananda Winda J3L109116 Program Keahlian Analisis Kimia Program Diploma Institut Pertanian Bogor 2011

Transcript of an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan

Page 1: an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan

5/10/2018 an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/an-ss-nmr-untuk-analisis-kuantitati-dalam-formulasi-pembuatan-obat-obatan 1/17

 

MAKALAH SPETROSKOPI

PERKEMBANGAN SS-NMR

UNTUK ANALISIS KUANTITATIFDALAM FORMULASI PEMBUATAN OBAT-OBATAN

Disusun oleh :

Kelompok 19

Fera Rahmawati J3L109017

Jasika Gita Pramesti J3L109074

Rio Setiawan J3L109161

Rizkia Ananda Winda J3L109116

Program Keahlian Analisis Kimia

Program Diploma Institut Pertanian Bogor

2011

Page 2: an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan

5/10/2018 an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/an-ss-nmr-untuk-analisis-kuantitati-dalam-formulasi-pembuatan-obat-obatan 2/17

 

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat,

rahmat, dan hidayah-NYA lah kami, kelompok 19 dapat menyelesaikan makalah

koloid yang berjudul Perkembangan Ss-Nmr Untuk Analisis Kuantitatif Dalam

Formulasi Pembuatan Obat-Obatan. Salawat dan salam tak luput juga kami

sampaikan kepada junjungan kami, Nabi Besar Muhammad SAW karena Beliau

telah membimbing kami dari zaman kegelapan menuju zaman yang terangbenderang ini.

Makalah ini membahas tentang salah satu aplikasi dari Spektrosopi yaitu

ssNMR yang dilakukan dalam dunia farmasi. Makalah ini berisi tentang beberapa

hal yang berkaitan dengan Perkembangan Ss-Nmr untuk Analisis Kuantitatif 

dalam Formulasi Pembuatan Meprobamate, serta prinsip dari alat yang digunakan.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam

menyelesaikan makalah ini. Terima kasih kepada Kakak Dewi Angraini,S.Si.

selaku Penanggung Jawab Praktikum Spetroskopi yang telah membimbing kami,

Kakak Esty Octiana Sari,A.Md dan Kakak Mely Yanti, A.Md selaku asisten

praktikum Spetroskopi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan

pembacanya.

Bogor, 10 Mei 2011

Penulis

Page 3: an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan

5/10/2018 an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/an-ss-nmr-untuk-analisis-kuantitati-dalam-formulasi-pembuatan-obat-obatan 3/17

 

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 4

1.2 Meprobamate ............................................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 5

2.1 Pengantar................................................................................................................... 6

2.2 Eksperimental ........................................................................................................... 7

2.2.1 Sampel................................................................................................................ 7

2.2.2 NMR fase cair .................................................................................................... 7

2.2.3 Solid-state NMR ................................................................................................ 8

2.3 Hasil dan diskusi ....................................................................................................... 8

2.3.1 Pengukuran spektrum NMR13

C dari Meprobamate .......................................... 8

2.3.2 Prosedur untuk kuantifikasi Meprobamate...................................................... 10

2.3.2.1. Preparasi sampel ...................................................................................... 10

2.3.2.2 Intensitas referensi ................................................................................... 11

2.3.2.3 Percobaan optimalisasi1H-

13C polarisasi silang ....................................... 11

2.3.2.4. Kurva kalibrasi dan pengukuran kuantitatif ............................................. 13

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 16

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 17

Page 4: an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan

5/10/2018 an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/an-ss-nmr-untuk-analisis-kuantitati-dalam-formulasi-pembuatan-obat-obatan 4/17

 

4

BAB I 

PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang

Nuclear Magnetik Resonance ( NMR ), pertama kali ditemukan pada tahun

1946 oleh dua orang Fisikawan, yakni Felix Bloch di Universitas Stanford dan

Edward Mills Purcell dari Universitas Harvard secara terpisah pada tahun 1952.

Mereka menemukan bahwa inti magnet, seperti Hidrogen dan Phospor dapat

menyerap energi RF ( Radio Frequency) ketika ditempatkan dalam medan magnet

pada ukuran tertentu sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi inti atom.

Ketika proses penyerapan ini terjadi, inti atom digambarkan dalam bentuk 

resonansi. Inti atom yang berbeda dalam suatu molekul beresonansi pada

frekuensi yang berbeda dalam suatu kuat medan magnet yang sama (Claridge

2009).

Resonansi frekuensi zat tertentu berbanding lurus dengan kekuatan medan

magnet yang diterapkan. Jika sampel diletakkan dalam medan magnet yang

berbeda maka frekuensi resonansi dari inti sampel itu bergantung pada

peletakannya (Becker 2000). Resolusi teknik NMR tergantung pada besarnya

medan magnet gradien, sehingga medan megnet dapat ditingkatkan dengan

menggunakan superkonduktor. Efektivitas NMR juga dapat diperbaiki dengan

menggunakan hyperpolarization, dua dimensi, tiga dimensi dan teknik multi-

frekuensi dimensi tinggi (Sanders 1989).

Solid state NMR telah berkembang sebagai metode yang digunakan untuk 

menentukan jenis komponen farmasi dalam bentuk padatan. Hal ini terutama

didasarkan pada kedapatan meningkatnya pemilihan instrument dan berdasarkanfakta bahwa 80% obat-obatan yang ada di pasaran berbentuk padatan. ssNMR

tidak hanya dapat digunakan untuk analisis struktur kimia, tapi juga struktur fisik 

dari suatu substansi farmasi. Struktur ini sangat penting untuk diketahui karena

pengaruhnya tidak hanya terhadap kelarutan obat, tapi juga dengan

biokompatibilitas dan stabilitas kimia-fisik suatu obat (Sanchez 2008).

Banyak pengamatan menunjukkan bahwa penggunaan NMR untuk 

analisis kuantitatif menunjukkan bahwa NMR merupakan teknik yang sangat

Page 5: an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan

5/10/2018 an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/an-ss-nmr-untuk-analisis-kuantitati-dalam-formulasi-pembuatan-obat-obatan 5/17

 

5

linear dan paling baik yang dapat menghasilkan presisi dan akurasi yang baik.

Penggunaan ssNMR untuk analisis kuantitatif pada analisis ini memiliki berbagai

keuntungan, yaitu tekniknya yang non destruktif dan tidak membutuhkan

manipulasi preliminary.

1.2 Meprobamate 

Meprobamate pertama kali disintesis oleh Bernard John Ludwig dan Frank 

Milan Berger pada tahun 1950. Senyawa ini digunakan untuk menangani anxiety

disorder yang dapat melemahkan aktivitas otak agar terjadi relaksasi.

Meprobamate berbentuk serbuk putih dengan bau yang khas dan rasanya yangpahit. Meprobamate agak sukar larut dalam air, mudah larut dalam aseton dan

alkohol. Struktur kimia dari meprobamate adalah C9H18N2O4 dengan bobot

molekul 218.25. dalam tiap tablet meprobamate dengan bobot 200mg dan 400mg,

mengandung senyawa aktif berikut ini : koloid silikon dioksida, magnesium

stearat, mikrokristalin selulosa, pati natrium flikolat, pati jagung, dan asam stearat.

Meprobamate dapat menghasilkan efek samping seperti pusing, mual-mual, diare,

sakit kepala, sulit menggerakan badan, dan lesu. Beberapa efek samping yang

berakibat serius seperti gatal gatal, kulit merah, mimisan, sakit tenggorokan,

demam, sulit bernafas, dan detak jantung yang terlalu cepat (Sarker 2007).

Page 6: an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan

5/10/2018 an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/an-ss-nmr-untuk-analisis-kuantitati-dalam-formulasi-pembuatan-obat-obatan 6/17

 

6

BAB II

PEMBAHASAN 

2.1 Pengantar 

Solid-state resonansi magnet inti (ssNMR) akhir-akhir ini banyak 

digunakan untuk menentukan karakter senyawa farmasi pada fasa padat. Hal ini

dikarenakan adanya peningkatan dalam instrumentasi. Faktanya, bahwa sekitar

80% dari obat yang tersedia di pasar saat ini hadir dalam bentuk padatan. ssNMR

tidak hanya digunakan untuk menentukan struktur kimia suatu senyawa, tetapi

 juga menentukan sifat fisik suatu senyawa farmasi. Hal ini sangat penting karena

keduanya tidak hanya mempengaruhi kelarutan tetapi juga biokompabilitas dan

stabilitas fisiko-kimia obat.

Banyak penelitian telah melaporkan bahwa penggunaan NMR untuk 

analisis kuantitatif menunjukkan teknik yang sangat linier dan kuat sehingga

memungkinkan untuk kuantifikasi yang tepat dan akurat. Penggunaan ssNMR

dalam teknik kuantifikasi menghasilkan berbagai keuntungan, yaitu sebagai teknik 

non-destruktif dan tidak memerlukan preparasi sampel. Selain itu, analisis

sebagian besar dilakukan pada jumlah sampel yang sedikit, sehingga

menghasilkan sampel homogen.

Penggunaan standar internal dapat mengurangi efek dari ketidakstabilan

instrument dan memungkinkan kuantifikasi langsung dapat dicapai. Kekurangan

dari metode ini adalah sulitnya mempersiapkan campuran homogen sampel dan

standar, khususnya apabila sampel dalam keadaan padat, dan juga penurunan

sensitivitas akibat pengenceran sampel. Hal tersebut penting bagi NMR karena

kepekaannya yang relatif rendah dan berkaitan dengan teknik analisis lainnya.Akhir-akhir ini, penelitian telah menunjukkan bahwa terdapat

kemungkinan untuk meningkatkan sensitivitas dan presisi pengukuran kuantitas

dengan ssNMR berdasarkan metode standar eksternal, dengan menggunakan

kemasan rotor yang dioptimalkan khusus untuk penentuan kuantitatif.

Percobaan ini menunjukkan penerapan metode ssNMR untuk kuantifikasi

tepat senyawa aktif dalam formulasi farmasi. Sebagai ilustrasi, Meprobamate

digunakan sebagai agen anxiolytic yang disarankan dalam berbagai kasus anxiety

Page 7: an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan

5/10/2018 an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/an-ss-nmr-untuk-analisis-kuantitati-dalam-formulasi-pembuatan-obat-obatan 7/17

 

7

(mudah merasa cemas) atau kontraksi otot reflexive dengan cara menganalisis

kembali dosis dalam formulasi Meprobamate secara komersial, yaitu sebagai

suatu formulasi padat (Equanil®) mengandung bahan-bahan lain seperti pati

stearat, talk, magnesium, dll.

Gambar 1 Struktur molekul dan penomoran atom senyawa Meprobamate

([2 – (carbamoyloxymethyl)-2-metil-pentyl] karbamat).

2.2 Eksperimental 

2.2.1 Sampel

Meprobamate ([2 - (carbamoyloxymethyl)-2-metil-pentyl] karbamat)

dengan kemurnian tinggi digunakan sebagai Zat Kimia Referensi (CRS). struktur

molekul dan penomorannya ditunjukkan pada Gambar 1. Equanil®

400mg dan

250mg yang berbentuk tablet, dihaluskan dengan menggunakan mortar sebelum

dianalisis. Sementara Meprobamate secara komersial tersedia sebagai serbuk 

halus.

Dua campuran sintetik Meprobamate dengan pati dibuat dengan dua

komposisi yang berbeda. Campuran A menggunakan 200mg Mepobamate dan

150.3mg pati yang dicampur dengan bantuan mortar. Sementara campuran B

diperoleh dengan pencampuran 60.0mg Meprobamate dan 40.2mg pati. Untuk 

analisis dengan ssNMR, Meprobamate dilarutkan dalam aseton deuterasi. 

2.2.2 NMR fase cair

Semua percobaan NMR fasa cair dilakukan pada suhu 300K pada

spektrometer yang dioperasikan pada frekuensi Larmor1H 400MHz, dan

Page 8: an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan

5/10/2018 an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/an-ss-nmr-untuk-analisis-kuantitati-dalam-formulasi-pembuatan-obat-obatan 8/17

 

8

dilengkapi dengan 5mm1H/X probe. Pengukuran dengan ssNMR dilakukan

dalam aseton-D6 menggunakan kombinasi 1D konvensional (1H,

13C {

1H}) dan

2D (HSQC1H-

13C dan HMBC).

2.2.3 Solid-state NMR

Semua percobaan ssNMR dilakukan pada suhu 300K dalam

spectrophotometer yang dioperasikan pada frekuensi Larmor1H di 400MHz, dan

dilengkapi dengan probe1H/X 4mm solid-state CP MAS. Tingkat perputaran

ditetapkan sebesar 10 kHz. Percobaan13

C CP MAS, getaran pulsa1H dimulai

dengan daya sebesar 100% dan menurun hingga 50% selama waktu kontak 

berlangsung. Pengukuran sinyal akuisi dilakukan dengan menggunakan skema

GT8. Waktu tahan siklus daur ulang diatur selama 13s, lima kali lebih besar dari

T1. Jumlah scan disesuaikan untuk menjamin rasio signal-to-noise minimal 150.

Selain itu, untuk memfasilitasi pergeseran kimia ssNMR13

C dari

Meprobamate, sebuah CPPI (cross-polarisasi polarisasi inversi) dilakukan dengan

 panjang inversi gelombang 40μs. Dengan panjang gelombang ini, karbon CH3 dan

karbon kuartener muncul sebagai sinyal positif, CH2 negatif, dan CH hampir nol.

Apabila menggunakan metode referensi eksternal, banyaknya kumparan pada

probe harus diketahui.

2.3 Hasil dan diskusi 

2.3.1 Pengukuran spektrum NMR13

C dari Meprobamate

Meprobamate merupakan suatu senyawa aktif, akan tetapi sebelumnya

tidak pernah dilakukan pengukuran Meptrobamate dengan menggunakan NMR

13

C. Oleh karena itu, agar diperoleh spectrum ssNMR dengan hasil yang lebihbaik, terlebih dahulu dilakukan pengukuran Meprobamate dalam fasa cair. Secara

spesifik pengukuran akhir dilakukan dalam aseton-D6 menggunakan metode

konvensional. Pengukuran ini dilakukan sebagai dasar untuk interpretasi spektrum

fasa padat Meprobamate pada13

C CP MAS, seperti ditunjukkan pada Gambar 2a.

Penentuan ssNMR selanjutnya dikonfirmasikan dengan menggunakan eksperimen

CPPI yang diukur pada Meprobamate murni (Gambar 2b). Spektrum ini

Page 9: an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan

5/10/2018 an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/an-ss-nmr-untuk-analisis-kuantitati-dalam-formulasi-pembuatan-obat-obatan 9/17

 

9

menunjukkan sinyal akibat adanya CH3 dan karbon kuartener yang bermuatan

positif, sedangkan pada CH2 muncul sinyal negatif.

Secara keseluruhan, percobaan CPPI memungkinkan pengukuran fase

padat berdasarkan fase cairnya, kecuali pada golongan C-1 dan C-3, dimana

pergeseran kimia13

C dibalik dari fasa padat oleh fasa cairnya. Hal ini merupakan

bukti dalam spektrum CPPI oleh sinyal negatif kecil pada 38,9 ppm, dibawah

daerah sinyal pada 37,4 ppm.

Tabel 1 Pergeseran kimia13

C untuk meprobamat murni pada fase padat dan cair 

Sinyal C-4 tidak terdeteksi dalam spektrum CPPI, sebagaimana dibuktikan

pada Gambar 2. Hal ini merupakan salah satu kelemahan dari gelombang yang

berurutan, karena sinyal dari fasa yang berlawanan dapat mengganggu

pengukuran ketika terdapat perbedaan panjang gelombang diantara pergeseran

kimia yang dibandingkan dengan lebar puncaknya.

Page 10: an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan

5/10/2018 an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/an-ss-nmr-untuk-analisis-kuantitati-dalam-formulasi-pembuatan-obat-obatan 10/17

 

10

Gambar 2 (a) CP MAS dan (b) Spektrum CPPI dicatat untuk Meprobamate

murni pada probe / CP X1H MAS di 10 kHz.

2.3.2 Prosedur untuk kuantifikasi Meprobamate

Sebuah prosedur baku dalam menjelaskan semua akuisisi yang relevan dan

parameter pengolahan yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil optimal pada

ssNMR telah dilakukan. Berikut merupakan beberapa prosedur yang digunakan

berdasarkan aturan tersebut.

2.3.2.1. Preparasi sampel

Intensitas sinyal NMR adalah perhitungan langsung dari jumlah inti

nucleus yang tereksitasi oleh frekuensi radio, yang dikalikan dengan suatu faktor

Page 11: an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan

5/10/2018 an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/an-ss-nmr-untuk-analisis-kuantitati-dalam-formulasi-pembuatan-obat-obatan 11/17

 

11

pengukuran efektivitas eksitasi. Faktor ini sebanding dengan satu gelombang

eksitasi sempurna pada 90⁰. Bidang frekuensi radio yang dihasilkan oleh

kumparan pada probe NMR merupakan satu-satunya fraksi homogen pada

pengukuran. Jadi, jika sampel yang dianalisis dibentangkan di atas volume

spesifik ini, respon NMR tidak akan homogen untuk semua molekul. Ketika

menganalisis suatu larutan, efek ini bukan merupakan suatu gangguan, sebagai

suatu fasa homogen dari sampel dan pergerakan internal digunakan sebagai factor

efisiensi untuk eksitasi pada frekuensi radio. Sebaliknya, ketika menganalisis

suatu padatan, molekul di dalam maupun di luar volume eksitasi homogen, maka

akan memberikan kontribusi yang berbeda terhadap sinyal yang terbentuk,

sehingga menurunkan respon.

2.3.2.2 Intensitas referensi

Sebuah standar konsentrasi internal atau eksternal diperlukan untuk 

menerjemahkan intensitas sinyal NMR menjadi jumlah molekul terdeteksi yang

sebenarnya. Sementara referensi internal menyediakan homogenitas respon yang

dekat dengan sampel yang diamati, penambahan ataupun pengurangan sampeldapat menimbulkan suatu masalah. Seperti homogenitas sampel yang

mempengaruhi intensitas sinyal NMR, maupun bila dilakukan pengenceran pada

sampel yang menyebabkan intensitas sinyalnya menurun. Metode referensi

eksternal dapat meningkatkan akurasi dan presisi yang sangat baik apabila volume

sampel terbatas dan jika kestabilan spektrometer tidak menjadi masalah.

Pemilihan referensi eksternal pada analisis Meprobamate digunakan sebagai kurva

kalibrasi.

2.3.2.3 Percobaan optimalisasi1H-

13C polarisasi silang

Pengukuran ini, menggunakan13

C CPMAS sebagai pengganti gelombang

eksitasi tunggal (SPE) pada MAS untuk memaksimalkan sensitivitas percobaan.

Faktanya, karena transfer polarisasi melalui interaksi dipolar dari sejumlah

perputaran1H ke perputaran

13C, intensitas sinyal spin

13C dalam CP ditingkatkan

mengacu pada SPE. Selain itu, karena relaksasi dalam percobaan CP MAS lebih

Page 12: an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan

5/10/2018 an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/an-ss-nmr-untuk-analisis-kuantitati-dalam-formulasi-pembuatan-obat-obatan 12/17

 

12

banyak ditentukan oleh1H dibandingkan

13C, tingkat keterulangan yang lebih

cepat dapat digunakan, sebagai bentuk relaksasi yang lebih efisien dari relaksasi

terakhir. Hal ini menyebabkan peningkatan secara keseluruhan dalam rasio signal-

to-noise per unit waktu.

Tabel 2 waktu relaksasi spin1H terhadap sinyal

13C CP MAS untuk mengukur

Meprobamate murni dan Meprobamate dalam Equanil®

 

Di sisi lain, intensitas sinyal dalam percobaan CP MAS berasal dari

kombinasi beberapa parameter, yang terkait pada tiap waktu relaksasi, dan ukuran

proton pada karbon dengan dipolar coupling. Di antara parameter relaksasi, hanya

nilai-nilai waktu relaksasi konstanta longitudinal, T1 dari proton memberikan

polarisasi ke karbon yang diperlukan untuk analisis kuantitatif, karena ini

menentukan jeda antara masing-masing pemayaran. Pengukuran ini dilakukan

secara langsung pada spektrum karbon CP MAS, sehingga penggunaan sinyal

karbon sebagai penunjuk dari relaksasi proton dimana mereka mengalami

polarisasi.

Untuk mengetahui kemungkinan efek lingkungan terhadap relaksasi,

pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan Meprobamate murni dan

Meprobamate dari Equanil®. Hasilnya, juga dilaporkan di Tabel 2, menunjukkan

bahwa nilai-nilai yang serupa dengan T1 diperoleh dalam kedua kasus. Hal ini

penting bahwa semua sinyal hampir memiliki karakteristik relaksasi yang sama,

tipe dari sistem yang didominasi oleh sumber relaksasi tunggal.

Untuk membuat kurva kalibrasi, sinyal harus dipilih dalam spektrum CP

MAS, yang intensitasnya akan berhubungan dengan jumlah Meprobamate pada

rotor. Spektrum CPMAS dari Meprobamate dalam Equanil®

ditunjukkan pada

Page 13: an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan

5/10/2018 an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/an-ss-nmr-untuk-analisis-kuantitati-dalam-formulasi-pembuatan-obat-obatan 13/17

 

13

Gambar 3. Semua resonansi akibat adanya Meprobamate, ditambah pelebaran

resonansi memiliki kemungkinan besar sebagai bahan pembantu.

Agar tidak terpisahkan dari sinyal yang dipilih untuk tidak bias oleh

kehadiran resonansi tambahan, maka dpilih sinyal C-7, 7’, yang beresonansi di

daerah spektra sekitar 159 ppm di mana diharapkan tidak terdapat puncak karena

adanya bahan pembantu. Selanjutnya, CP menghasilkan kurva untuk sinyal

tertentu untuk mengoptimalkan waktu kontak pada percobaan, yaitu waktu selama

magnetisasi dipindahkan dari1H ke

13C.

Gambar. 3.13

C CP MAS spektrum Equanil®.

Gambar 4 Kurva13

CCPMAS C-7, 7’. Di pureMeprobamate (•) dan Meprobamate

di Equanil® ( ).

2.3.2.4. Kurva kalibrasi dan pengukuran kuantitatif 

Setelah semua parameter eksperimental yang relevan telah dioptimalkan,

termasuk kontak dan waktu relaksasi T1, dan volume kumparan kuantitatif probe

Page 14: an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan

5/10/2018 an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/an-ss-nmr-untuk-analisis-kuantitati-dalam-formulasi-pembuatan-obat-obatan 14/17

 

14

telah ditentukan, kurva kalibrasi dapat dibuat. Hal ini cukup dilakukan dengan

mer spektrum CP MAS dalam jumlah Meprobamate yang telah diketahui dengan

tepat dan pelaporan sinyal yang tidak terpisahkan dari sinyal CO sebagai fungsi

dari jumlah sampel yang digunakan. Hal ini diilustrasikan pada Gambar 5, yang

menunjukkan linieritas yang sangat baik dari teknik di atas rentang bobot diukur

dalam percobaan ini (dari 0 sampai 20mg). Jumlah terbesar Meprobamate murni

yang dianalisis dibatasi sebanyak 20mg.

Untuk mengetahui ketepatan kurva ini, dua campuran sintetik, yaitu

campuran A dan B yang telah dihaluskan dengan sejumlah Meprobamate murni

dengan pati. Lima rotor berbeda berisi 20mg campuran kemudian dianalisa oleh

ssNMR. Kurva kalibrasi pada Gambar 5 digunakan untuk menentukan jumlah

Meprobamate rata-rata untuk kelima rotor. Hasil yang dilaporkan dalam Tabel 3

menunjukkan bahwa metode ini memiliki keakuratan yang tinggi. Hal ini

disebabkan deviasi antara jumlah Meprobamate teoritis dan percobaan kurang dari

1%.

Gambar. 5. Kurva kalibrasi diperoleh dengan menggunakan13

C CP MAS dan

pengepakan rotor kuantitatif menunjukkan hubungan antara jumlah Meprobamate

dan intensitas yang sesuaidari C-7, 7’ sinyal resonansi.

Page 15: an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan

5/10/2018 an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/an-ss-nmr-untuk-analisis-kuantitati-dalam-formulasi-pembuatan-obat-obatan 15/17

 

15

Tabel 3 Penentuan jumlah Meprobamate di sintetik (campuran A dan B) dan

sampel komersial (Equanil® 400 dan Equanil® 250)

Prosedur yang sama kemudian diaplikasikan untuk menghitung jumlah

Meprobamate dalam Equanil®

250 dan Equanil®

400. Untuk setiap campuran, 10

tablet dihaluskan dengan prosedur yang sama dengan prosedur yang digunakan

dalam campuran sintetis. Hasilnya ditampilkan pada Tabel 3 yang

menggambarkan keakuratan yang baik antara data eksperimen dan nilai yang

dilaporkan oleh produsen. Data ini menunjukkan keandalan metode dan

menunjukkan bahwa ssNMR menghasilkan hasil kuantitatif dengan presisi yang

baik.

Page 16: an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan

5/10/2018 an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/an-ss-nmr-untuk-analisis-kuantitati-dalam-formulasi-pembuatan-obat-obatan 16/17

 

16

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan, prosedur ssNMR dapat digunakan untuk 

pengukuran kuantitatif yang dapat bermanfaat bila diterapkan pada penentuan

kuantifikasi senyawa aktif dalam obat-obatan. Prosedur ini memberikan

sensitivitas yang optimal sehingga dapat dikombinasikan dengan metode referensi

intensitas eksternal dan memungkinkan analisis yang lebih cepat dengan presisi

dan akurasi yang sangat baik.

Page 17: an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan

5/10/2018 an Ss-nmr Untuk Analisis Kuantitati Dalam Formulasi Pembuatan Obat-obatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/an-ss-nmr-untuk-analisis-kuantitati-dalam-formulasi-pembuatan-obat-obatan 17/17

 

17

DAFTAR PUSTAKA

Becker ED. 2000.  High Resolution NMR : Theory and Chemical Applications.

Florida : Academic Press.

Claridge T D W. 2009.  High Resolution NMR Techniques In Organic Chemistry.

Amsterdam : Elsevier Ltd.

Sanchez S, Ziarelli F, Viel S, Delaurent C, and Caldaqrelli S. 2008. Improved

solid-state NMR quantifications of active principles in pharmaceutical

formulations.  Journal of Pharmaceutical and Biomedical Analysis.

Volume 47 .Hal 683 – 687. 

Sanders JKM, Constable EC, and Hunter BK.1989. Modern NMR Spectroscopy: A

Workbook of Chemical Problems. New York : Oxford University Press.

Sarker SD dan Nahar L.2007. Chemistry for Pharmacy Students : General,

Organic and Natural Product Chemistry. England : John Wiley & Sons,

Ltd.