Amoeba Yang Hidup Bebas 27

8
AMOEBA YANG HIDUP BEBAS OLEH : BENNY TRESNANDA (P07134013027) KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN ANALIS KESEHATAN

description

amoeba

Transcript of Amoeba Yang Hidup Bebas 27

AMOEBA YANG HIDUP BEBAS

OLEH:

BENNY TRESNANDA(P07134013027)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN DENPASARJURUSAN ANALIS KESEHATAN2014

AMOEBA YANG HIDUP BEBASProtozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membrane plasma, sitoplasma, dan mitokondria. Ciri-ciri umum :1. Organisme uniseluler (bersel tunggal)2. Eukariotik (memiliki membran nukleus)3. Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)4. Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)5. Hidup bebas, saprofit atau parasit, Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup7. Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagella

Berdasarkan struktur alat geraknya , filum protozoa dibedakan menjadi empat kelas: Kelas Rhizopoda (sarcodina), Kelas Ciliata, Kelas Flagellata, Kelas sporozoa.Amoeba merupakan salah satu anggota Rhizopoda yang terkenal. Golongan Rhizopoda ini bergerak dengan menggunakan kaki semu ( pseudopodia ). Kaki semu ini sebenarnya merupakan perluasan protoplasma sehingga dapat bergerak di suatu permukaan dan menelan partikel-partikel makanan kemudian masuk dalam vakuola yang akan dicerna dalam vakuola tersebut. Ada 2 tipe amoeba menurut tempat hidupnya yaitu Entamoeba dan Ektamoeba. Entamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme, contohnya Entamoeba histolityca, Entamoeba coli. Ektoamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di luar tubuh organisme lain (hidup bebas), contohnya Naegleria fowleri, Ameoba proteus, Acanthamoeba, Foraminifera, Arcella, Radiolaria. Namun pada kesempatan kali ini, saya memilih Naegleria fowleri sebagai pokok pembahasan karena amoeba tersebut merupakan salah satu contoh yang paling dikenal.

NAEGLERIA : Naegleria fowleri (juga disebut "amuba pemakan otak") adalah protista yang hidup di air tawar yang hangat, yang bersuhu dari 25-35 derajat celcius. Amoeba ini masuk kedalam grup Percolozoa atau Heterolobosea. Naegleria fowleri dapat menyerang sistem saraf manusia. Meskipun jarang muncul, infeksi hampir selalu menyebabkan kematian korban.Naegleria fowleri Adalah Amoeba yang hidup bebas dalam tanah dan air. Infeksi terhadap manusia telah di laporkan dari beberapa Negara di dunia dan infeksi ini terjadi karena berenang. Infeksi yang di sebabkan oleh Naegleria ternyata lebih sering terjadi di bandingkan dengan Acanthamoeba. Spesies yang terlihat adalah Naegleria Fowleri ( Syn N Aerobi ).Amoeba menginvasi otak melalui rongga hidung, menembus sekat kribriformis os etmoidale. Secara klinis keadaannya berupa meningoensefalitis primer karena system saraf pusat yang terutama terserang, tidak seperti Entamoeba histolytical dimana keterlibatan otak merupakan hal yang sekunder. HABITAT :Naegleria fowleri biasanya ditemukan dalam lingkungan alam dan juga disesuaikan dengan hidup di berbagai habitat, terutama lingkungan yang hangat-air. Meskipun tahap trofozoit relatif sensitif terhadap perubahan lingkungan, kista lebih hardy lingkungan. Tidak ada sarana yang belum diketahui akan mengontrol Naegleria fowleri tingkat alam di danau dan sungai.

DAUR HIDUP :Naegleria fowleri terjadi dalam tiga bentuk: Kista, Flagellata, dan Trofozoit - Tahap Kista Trofozoit encyst karena kondisi yang tidak menguntungkan. Faktor-faktor yang menyebabkan kista pembentukan termasuk kekurangan makanan, kepadatan penduduk, pengeringan, akumulasi produk limbah, dan suhu dingin. N. fowleri telah ditemukan untuk encyst pada suhu di bawah 10 C/50F. - Tahap flagellataMempunyai bentuk lonjong seperti buah per, mempunyai 1 inti vesikular, 1 vakuol kobtraktil ynag terletak pada bagian posterior dan dua flagel yang sama panjang. Fase ini hanya ditemukan beberapa jam saja, kemudian berubah menjadi fase ameboid lagi.- Tahap trofozoit Tahap reproduksi ini dari organisme protozoa, yang mengubah dekat 25 C/77F dan tumbuh tercepat pada sekitar 42 C/106.7F, berproliferasi dengan pembelahan biner. Mereka melakukan perjalanan dengan pseudopodia , proses putaran sementara yang mengisi dengan sitoplasma granular. Bentuk pseudopodia di berbagai titik di sepanjang sel, sehingga memungkinkan trophozoite untuk mengubah arah. Dalam keadaan hidup bebas mereka, trofozoit memakan bakteri. Dalam jaringan, mereka memfagositosis sel darah merah dan sel darah putih dan menghancurkan jaringan.

PROSES PENULARAN :Pada manusia, N. fowleri menyerang sistem saraf pusat melalui hidung (khususnya melalui mukosa penciuman dan piring berkisi dari jaringan hidung). Hal ini menempel pada saraf penciuman dan berpindah ke lampu penciuman , di mana ia makan pada jaringan saraf yang mengakibatkan signifikan nekrosis dan pendarahan. Dari sana, itu bermigrasi lebih lanjut sepanjang serabut saraf dan memasuki lantai tengkorak melalui berkisi yang piring dan ke otak. Organisme ini mulai mengkonsumsi sel-sel otak, sedikit demi sedikit, melalui sebuah amoebostome, a-kaya aktin, mengisap aparat unik diperpanjang dari permukaan selnya.Hal ini kemudian menjadi patogen , menyebabkan meningoencephalitis amuba primer (PAM atau PAME). PAM adalah penyakit yang mempengaruhi sistem saraf pusat.PAM biasanya terjadi pada anak-anak atau orang dewasa muda yang sehat tanpa riwayat kompromi kekebalan yang baru saja terkena badan air tawar. Organisme ini kerap muncul dalam tubuh yang hangat dan stagnan di air tawar, seperti danau,sungai, mata air panas, dan kolam renang yang tidak diberi klorin. Amuba ini tidak bisa masuk hanya dengan minum atau menyeberangi airnya, infeksi baru terjadi jika air naik ke hidung.Amoeba ini memasuki tubuh melalui hidung, biasanya ketika orang sedang berenang di bawah air atau menyelam. Dari hidung, amuba ini menjalar ke serat saraf, melewati tengkorak, dan memasuki otak. Naegleria ini menyukai kehangatan otak dan akan berkembang biak hingga suatu hari, biasanya hanya dalam waktu tiga hingga tujuh hari, korbannya tewas. Anak-anak dianggap yang paling berisiko karena sistemkekebalan tubuh mereka lebih lemah.

MORFOLOGI :Naegleria fowleri dikenal dengan karakteristik yang disebut amebaflagellata, yaitu memiliki bentuk ameboiddan flagellata dalam hidupnya. Siklus hidupnya terdiri atas stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile dan bentuk kista yang non-motile dan resisten. Trophozoit bentuk ameboid adalah bentuk satu-satunya yang dijumpai pada manusia. Trophozoit dapat hidup di air, atau tanah yang lembab dan kultur jaringan atau media lainnya. Trophozoit bentuk ameboid ketika bergerak berbentuk memanjang, lebih lebar pada bagian anterior, yang dapat dengan jelas dibedakan dari bagian posterior yang menyempit, dan membentuk sebuah pseudopoida yang lebar. Memiliki satu inti dengan karyosom sentral yang besar dan dikelilingi oleh sebuah halo, tanpa kromatin perifer. Terdapat vakuola makanan yang biasanya terdiri dari bakteri pada saat berada dalam bentuk free-living, atau berisi debris sel pada saat menginfeksi manusia. Bentuk amoeba dapat berubah dengan cepat menjadi bentuk flagellata dengan 2 buah flagella ketika berada didalam air, yang apabila dilakukan di laboratorium dapat diinduksi dengan menggunakan air suling untuk membantu diagnosa, dan dipertahankan pada suhu antara 27-37 derajat celcius. Bentuk ameba biflagellata ini biasanya berbentuk seperti pir, dengan 2 buah flagella pada ujung bagian posterior yang melebar. Bentuk flagella ini besifat sementara dan akan berubah kembali pada bentuk ameboid. Perubahan ini terjadi paling lama 20 jam, dan biasanya beberapa dari bentuk flagella dapat bertahan selama 2 hari atau lebih. DIAGNOSA :Diagnosis dapat di tegakkan dengan pemeriksaan mikroskopis dari CSS yang dapat mengandung trofozoid. CSS mengandung SDM dan tidak mengandung bakteri. Amoeba juga dapat di kultur dengan menanamkan CSS pada plat agar yang sebelumnya telah di Tanami E.Coli.

PENCEGAHAN :Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang. Infeksi SSP berlangsung secarahematogen setelah inhalasi / aspirasi bentuk trofozoit maupun kista, atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung.Untuk itu pencegahan Naegleria dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa.Karena amoeba ini hidup di air tawar, tanah dan tinja, maka penyebaran mungkin di seluruh dunia. Dengan ditemukannya penderita di beberapa tempat pada musim panas, timbulnya penyakit mungkin berhubungan dengan musim, karena ameba ini bersifat termofilik. Oleh Karena itu sebaiknya pencegahan yang harus dilakukan adalah menghindari genangan air dan tanah yang telah terkontaminasi oleh limbah pabrik dan meminimalisir kebiasaan berenang.

DAFTAR PUSTAKA

Koes Irianto. 2011. Parasitologi Medis. Amoeba. Medical Parasitology. Penerbit Alfabeta Bandung.Koes Irianto. 2009. Paduan Praktikum Parasitologi Dasar Untuk Paramedis dan Nonmedis. CV. Yrama Widya.Ingeh Sutanto, dkk. 2011. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Edisi IV. Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.Sucipto, 2010. Parasitologi Klinik Protozologi. Politeknik Kesehatan Kemenkes 2010.Maesaroh, Umi. 2011. Naegleria Fowleri dan Accanthamoeba. Online. http://ummieyummy.blogspot.com/2011/03/naegleria-fowleri-dan-accanthamoeba.html diakses pada tanggal 12 Maret 2014.Dito, 2009. Naegleria Fowleri. Online.http://ditochan.wordpress.com/2009/04/25/ naegleria-fowleri/ diakses pada tanggal 12 Maret 2014.Romzi, Meyla.2012. Resume Parasitologi Naegleria Fowleri. Online.http://meladianmaulidah.blogspot.com/2012/02/resume-parasitologi-naegleria-fowleri.html diakses pada tanggal 12 Maret 2014.Radhite. 2011. Naegleria Fowleri. Online.http://www.apakabardunia.com/2011/01/ naegleria-flowleri-amoeba-organisme.html diakses pada tanggal 12 Maret 2014.