AMANDEMEN Nomor 3 - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/kontrak/Amandemen 3 Roms/Signed Amendment...
Transcript of AMANDEMEN Nomor 3 - new.pamsimas.orgnew.pamsimas.org/data/kontrak/Amandemen 3 Roms/Signed Amendment...
AMANDEMEN Nomor 3 Tanggal 26 November 2018
TERHADAP
KONTRAK
JASA NON-KONSULTAN
REGIONAL OVERSIGHT MANAGEMENT SERVICES (ROMS) - 18 PROVINSI PAPUA BARAT, PROVINSI PAPUA
ANTARA
Pejabat Pembuat Komitmen Pembinaan Pelaksanaan Wilayah III
Satuan Kerja Pengembangan Air Minum Berbasis Masyarakat Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Direktorat
Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
dan
PT. INNERINDO DINAMIKA
Nomor : KU.08.08/Kontrak/ROMS-18/PAMBM/44/III/2017
Tanggal : 17 Maret 2017
RINGKASAN KONTRAK
1. Nomor Loan : IBRD 8578-ID (Second Additional Financing for Third Water Supply and Sanitation for Low Income Communities (Community Based Water Supply Project (PAMSIMAS III)
IBRD 8259-ID (Additional Financing for Third Water
Supply and Sanitation for Low Income Communities/ Community Based Water Supply/PAMSIMAS II) Project)
2. Nama Penyedia Jasa : PT. INNERINDO DINAMIKA 3. Nomor dan Tanggal Kontrak : KU.08.08/Kontrak/ROMS-18/PAMBM/44/III/2017 Tanggal 17 Maret 2017
Amandemen Nomor 1 : Tgl 26 Januari 2018 Amandemen Nomor 2 : Tgl 28 Mei 2018 Amandemen Nomor 3 : Tgl 26 November 2018 4. Alamat Penyedia Jasa : Jl. Warung Buncit Raya No.33, Kalibata - Jakarta Selatan. 5. Nilai Kontrak
Original Kontrak : Rp. 79.041.861.400 Amandemen Nomor 1 : Rp. 79.041.861.400 Amandemen Nomor 2 : Rp. 79.041.861.400 Amandemen Nomor 3 : Rp. 124.372.417.870 6. Uraian Jasa Pekerjaan : Memberi dukungan kepada CPMU dan CPIU serta
Unit-unit pengelola program PAMSIMAS di daerah (PPMU. DPMU. dan Satker PSPAM Provinsi)
7. Persentase Biaya IBRD
Kontrak Awal : 80% (Net of VAT) Amandemen Nomor 1 : 80% (Net of VAT) Amandemen Nomor 2 : 80% (Net of VAT) Amandemen Nomor 3 : 80% (Net of VAT 8. Persentase Biaya APBN RM
Kontrak Awal : 20% (Net of VAT) Amandemen Nomor 1 : 20% (Net of VAT) Amandemen Nomor 2 : 20% (Net of VAT) Amandemen Nomor 3 : 20% (Net of VAT) 9. Jumlah Biaya IBRD
Kontrak Awal : Rp. 61.993.616.784 (Net of VAT) Amandemen Nomor 1 : Rp. 61.993.616.784 (Net of VAT) Amandemen Nomor 2 - IBRD 8578-ID : Rp. 55.917.253.784 (Net of VAT) - IBRD 8259-ID : Rp. 6.076.363.000 (Net of VAT)
AMANDEMEN Nomor 3 Tanggal 26 November 2018
Terhadap
Surat Perjanjian Kerja/ Kontrak
Regional Oversight Management Services (ROMS)-18 Provinsi Papua Barat dan Provinsi Papua
Nomor : KU.08.08/ Kontrak/ROMS-18/PAMBM/44/III/2017
Tanggal 17 Maret 2017 SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Amandemen
Nomor 3”) dibuat dan ditandatangani di Jakarta pada hari Senin tanggal Dua Puluh Enam
bulan November tahun Dua Ribu Delapan Belas antara Novi Rindani, ST., MT, selaku
Pejabat Pembuat Komitmen Pembinaan Pelaksanaan Wilayah III, yang bertindak untuk dan
atas nama Satuan Kerja Pengembangan Air Minum Berbasis Masyarakat, Direktorat
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Direktorat Jenderal Cipta Karya,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yang berkedudukan di Jl. PAM Baru
I Nomor 1, Pejompongan, Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat No. 1045/KPTS/M/2017 tanggal 28 Desember 2017
(selanjutnya disebut “PPK”) dan Sri Rokhatiningsih, SH. (Direktur Utama) yang bertindak
untuk dan atas nama PT. Innerindo Dinamika yang berkedudukan di Jl. Warung Buncit
Raya No. 33 Kalibata – Jakarta Selatan, berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar No.94
tanggal 31 Januari 1984 Notaris Anasrul Jambi, SH dan Perubahan Terakhir 06 Tanggal 17
Februari 2014 Notaris Ny. Sri Haryati Zahruddin, SH., (selanjutnya disebut “Penyedia”).
MENGINGAT BAHWA:
(a) Surat Bank Dunia tanggal 30 Agustus 2018 perihal Request for NOL for Draft
Contract Amendment of the Regional Oversight Management Services (ROMS)
Pamsimas III;
(b) Rapat pembahasan amandemen ROMS tanggal 12-13 September 2018;
(c) Surat PPK nomor UM.01.01/PAMBM/IX/614C tanggal 17 September 2018 perihal
Permintaan Pengajuan Draft Amandemen Kontrak Nomor 3 ROMS – 18;
(d) Surat ketua CPMU Program Pamsimas perihal Request for NOL for Draft Contract
Amendment of the Regional Oversight Management Services (ROMS) Pamsimas III;
(e) Surat Bank Dunia tanggal 22 November 2018 perihal Re: Request NOL for Draft
Contract Amendment of the Regional Oversight Management Services (ROMS)
Pamsimas III.
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK
(Tetap)
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK
(Tetap)
LAMPIRAN – A
SPESIFIKASI TEKNIS/ KERANGKA ACUAN KERJA
(Berubah )
1
SPESIFIKASI TEKNIS/KERANGKA ACUAN KERJA
REGIONAL OVERSIGHT MANAGEMENT SERVICE (ROMS)
Untuk PROVINCIAL PROJECT MANAGEMENT UNIT (PPMU)
DISTRICT PROJECT MANAGEMENT UNIT (DPMU)
Deskripsi Layanan
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
I. LATAR BELAKANG
Akses Universal. RPJMN 2015-2019 mengamanatkan pencapaian
akses universal air minum dan sanitasi pada Tahun 2019. Dengan
demikian, Pamsimas dikembangkan menjadi program nasional
untuk penyediaan air minum dan sanitasi dalam rangka pencapaian
target akses universal air minum dan sanitasi di wilayah perdesaan
(Program 100-0-100).
Pamsimas I. Pamsimas tahap pertama dimulai pada tahun 2008
sampai 2012. Program ini merupakan salah satu program
Pemerintah yang berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan
Pembangunan Milenium (MDGs) bidang air minum dan sanitasi.
Pada periode ini, Pamsimas telah membantu sekitar 6.800 desa di
110 kabupaten/kota dan 15 pr6ovinsi dengan menyediakan
infrastruktur air minum dan sanitasi serta kegiatan promosi
perubahan perilaku hidup bersih dan sehat. PAMSIMAS
mendapatkan dukungan dari Bank Dunia dan DFAT (sebelumnya
AusAID).
Belajar dari kesuksesan pelaksanaan Pamsimas I, maka Pemerintah
Indonesia melanjutkan program ini ke tahap kedua, yaitu Pamsimas
Tetap
2
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
II mulai tahun 2013 sampai dengan tahun 2016. Secara kumulatif,
Program Pamsimas telah dilaksanakan pada sekitar 12,000 desa di
222 kabupaten di 32 Provinsi. Seperti Pamsimas I, program
Pamsimas II ini mendapatkan dukungan dari Bank Dunia dan DFAT.
Pamsimas II melanjutkan upaya pencapaian target MDG bidang air
minum dan sanitasi. Untuk membantu percepatan pencapaian target
MDG, Pamsimas II menggabungkan dua program, yaitu: “Air
Minum untuk Semua” yang dikelola oleh Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, dan “Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM)” yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan.
Sampai dengan Bulan Mei 2016, Pamsimas sudah membantu
memberikan akses air minum aman dan sanitasi layak kepada sekitar
8 juta penduduk di wilayah perdesaan dan pinggiran kota (peri-
urban).
Sesuai dengan amanat RPJMN 2015-2019 Akses Universal Air
Minum dan Sanitasi pada tahun 2019, maka Program Pamsimas
dilanjutkan sampai dengan Desember 2020 melalui Pamsimas III
dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah masyarakat yang belum
terlayani dan pinggiran perkotaan (per-urban) yang mengakses
pelayanan air minum aman dan sanitasi layak. Dengan demikian,
pada akhir tahun 2020 program ini diharapkan dapat membantu
penyediaan sarana air minum aman dan sanitasi layak di sekitar
27,000 desa dengan jumlah tambahan penduduk yang
mendapatkan akses air minum aman dan sanitasi layak masing-
masing 22.1 juta dan 14.5 juta jiwa. Pamsimas III menjadi salah satu
program andalan untuk bidang air minum dan sanitasi dalam
rangka pelaksanaan Program 100-0-100 (100% akses air minum
aman, 0% kumuh, 100% akses sanitasi layak) yang dikelola oleh
Kementerian PUPERA. Selain itu, Pamsimas III menjadi program
nasional penyediaan air minum dan sanitasi di wilayah perdesaan
yang mempunyai kapasitas untuk mensinkronkan berbagai program
3
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
dan anggaran bidang air minum dan sanitasi dari berbagai sumber
pendanaan, baik dari pemerintah pusat, propinsi, kabupaten sampai
dengan desa. Secara kumulatif, Program Pamsimas akan
dilaksanakan pada 359 kabupaten dan 33 Provinsi.
Untuk mendukung pelaksanaan program di tingkat provinsi,
kabupaten dan desa, maka Pamsimas akan merekrut sekitar 18
(delapan belas) Regional Oversight Management Services (ROMS)
melalui Jasa Layanan Non Konsultan (Non-Consulting Services). Pamsimas mengharapkan ROMS dapat membantu pelaksanaan
Pamsimas mulai Bulan Oktober 2016.
II. DESKRIPSI TENTANG PAMSIMAS
A. Tujuan dan Hasil Program
Tujuan Pamsimas adalah meningkatkan jumlah masyarakat
pedesaan dan pinggiran perkotaan (per-urban) yang belum
terlayani dan mengakses pelayanan air minum aman dan sanitasi
layak. Pada akhir Tahun 2020, Pamsimas diharapkan dapat
memberikan manfaat akses air minum aman dan sanitasi layak
untuk masing-masing 22.1 juta dan 14.5 juta jiwa penduduk
perdesaan dan pinggiran perkotaan (peri-urban). Indikator Kinerja Utama (IKU) Pamsimas adalah sebagai berikut.
Indikator Kinerja Utama Status per
Mei 2016
Target Des
2020
Jumlah tambahan orang yang
mempunyai akses terhadap fasilitas
air minum yang aman secara
berkelanjutan
8 Juta Jiwa 22.1 Juta
Tetap
4
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
Jumlah tambahan orang yang
mempunyai akses terhadap fasilitas
sanitasi yang layak secara
berkelanjutan
7.9 Juta Jiwa 14.5 Juta
% desa/kel yang mempunyai SPAM
yang dikelola dan dibiayai secara
efektif oleh masyarakat
80% 90%
Indikator kunci lainnya dapat dilihat pada lampiran A KAK ini atau
pada Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis Program Pamsimas yang
dapat diunduh melalui www.pamsimas.org. Daftar Pedoman Umum
dan Petunjuk Teknis dapat dilihat pada Lampiran B.
B. Komponen.
Dalam rangka pencapaian tujuan dan hasil program, Pamsimas
mempunyai lima komponen, yaitu:
(a) Komponen 1: Pemberdayaan Masyarakat, Pengembangan
Kelembagaan Daerah dan Desa
Komponen ini bertujuan untuk (i) memampukan masyarakat
untuk mengorganisasi dirinya, merencanakan, mengelola dan
menjaga keberlanjutan pelayanan air minum dan sanitasi yang
aman; (ii) memperkuat kapasitas kelembagaan masyarakat
dalam rangka menjamin kualitas pengelolaan pelayanan
SPAMS Perdesaan, dan (iii) membangun komitmen dan
kapasitas pemerintah desa, kabupaten dan provinsi dalam
peningkatan kinerja sistem pengelolaan pelayanan air minum
dan sanitasi perdesaan berbasis masyarakat yang berkelanjutan
melalui pengarusutamaan pendekatan Pamsimas dalam
5
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
kebijakan pembangunan air minum dan sanitasi daerah dan
desa.
(b) Komponen 2: Peningkatan Perilaku dan Layanan Hidup Bersih
dan Sehat melalui STBM
Komponen ini bertujuan untuk membantu masyarakat dan
institusi lokal dalam pencegahan penyakit yang disebabkan dan
atau ditularkan sanitasi buruk dan air yang tidak bersih (seperti
diare), melalui: (1) perubahan perilaku menuju perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS), dan (2) peningkatan akses sanitasi
dasar.
Promosi PHBS ditujukan pada semua lapisan masyarakat, khususnya kaum perempuan dan anak-anak. Hal ini akan mendukung dan melengkapi komponen pembangunan sarana dan prasarana air minum dan penyehatan lingkungan. Promosi PHBS dilaksanakan melalui keluarga, institusi lokal/ desa, fasilitas umum seperti sekolah, tempat ibadah, dan melalui media massa baik cetak maupun elektronik.
Pelaksanaan Komponen 2 dilakukan dengan pendekatan STBM
(Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) yaitu merubah perilaku
higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan
cara pemicuan dengan cakupan wilayah kabupaten (district-
wide). Pendekatan STBM dilaksanakan melalui proses
pelembagaan 3 (tiga) strategi sanitasi total yang merupakan
satu kesatuan yang saling me¬mpengaruhi yaitu: a)
Peningkatan kebutuhan dan permintaan sanitasi; b)
Peningkatan penyediaan sanitasi dan c) Penciptaan lingkungan
yang kondusif. Dengan pelaksanaan tiga strategi secara
konsisten diharapkan akses universal air minum dan sanitasi
tahun 2019 yaitu 100 % akses sanitasi layak dapat dicapai.
6
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
(c) Komponen 3: Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi
Komponen 3 akan membantu masyarakat berupa penyediaan
sarana air minum tingkat desa dan peri-urban, serta sarana
sanitasi sekolah melalui pendekatan berbasis masyarakat: (i)
pembiayaan infrastruktur disesuaikan dengan rencana yang
dikembangkan oleh masyarakat, (ii) masyarakat yang memilih
opsi teknologi untuk infrastruktur air minum, (iii) masyarakat
yang mengendalikan perencanaan, pelaksanaan, serta
operasional dan pemeliharaan sarana, (iv) masyarakat
berkontribusi terhadap pembiayaan pembangunan
infrastruktur dan bertanggung-jawab penuh terhadap biaya
operasional dan pemeliharaan, dan (v) penerapan pendekatan
berbasis gender dan penanggulangan kemiskinan secara
konsisten untuk mencapai output dan hasil.
Tujuan Komponen ini adalah untuk menambah jumlah
penerima manfaat akses layanan air minum layak dan
pemanfaat sarana sanitasi sekolah untuk mendukung
pencapaian akses universal air minum dan sanitasi tahun 2019. (d) Komponen 4: Hibah Insentif
Komponen ini menyediakan insentif bagi kabupaten dan desa
yang dapat mencapai target akses air minum dan sanitasi secara
berkelanjutan, termasuk pengembangan dan perbaikan kinerja
SPAM. Insentif ini diberikan sebagai salah satu upaya untuk
pengarusutamaan pendekatan berbasis masyarakat dalam
program air minum dan sanitasi perdesaan. Bersama dengan
Komponen 3, komponen ini memberikan kontribusi langsung
terhadap percepatan pencapaian akses universal air minum dan
sanitasi tahun 2019 di perdesaan melalui pendekatan berbasis
masyarakat.
7
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
Dukungan pemerintah dan tanggungjawab pemerintah daerah dalam memastikan keberlanjutan dan pengembangan SPAMS sangat penting dalam mewujudkan secara nyata pencapaian Akses Universal Air Minum dan Sanitasi Tahun 2019. Keberlanjutan sarana dan layanan air minum yang aman dan sanitasi yang layak pasca Program Pamsimas harus dipertahankan melalui pendampingan kelompok pengelola terutama oleh asosiasi pengelola dan pemerintah desa.
(e) Komponen 5: Dukungan Pelaksanaan dan Pengelolaan Proyek
Komponen 5 bertujuan untuk menyediakan dukungan teknis
pengelolaan pelaksanaan program Komponen 1, 2, 3 dan 4
secara terpadu dan terintegrasi serta memberikan dukungan
teknis kepada Central Project Management Unit (CPMU) dan
Central Project Implementation Unit (CPIU) dalam tugasnya
sebagai pengelola Program Pamsimas secara keseluruhan.
Gambaran rinci tentang komponen program PAMSIMAS disajikan Pedoman Umum Program Pamsimas yang dapat diunduh melalui www.pamsimas.org.
C. Pendanaan dan Pembiayaan Program PAMSIMAS.
Program Pamsimas merupakan Program Pemerintah Indonesia yang
mendapatkan dukungan pendanaan dari Bank Dunia dan DFAT.
Estimasi pendanaan Pamsimas mulai tahun 2008-2020 adalah
sekitar US$ 1,650 Juta bersumberkan dari Rupiah Murni (RM) APBN
dan APBD, Dana Pemerintah Desa (APBDesa), sumbangan
masyarakat, serta Pinjaman dan Hibah Luar Negeri dari Bank Dunia
dan DFAT. Komposisi pembiayaan untuk masing-masing komponen adalah sebagai berikut.
8
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
KOMPONEN
PENDANAAN PAMSIMAS (USD, 000)
PAMSIMAS TOTAL
I II III
1. Pemberdayaan Masyarakat, Pengembangan Kelembagaan Daerah dan Desa
20.30 43.44 152.07 215.81
2. Peningkatan Perilaku & Layanan Hidup Bersih dan Sehat melalui STBM
25.20 15.14 73.39 113.89
3. Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi
208.30 143.16 437.50 788.96
4. Hibah Insentif Kabupaten dan Desa
7.50 21.05 303.93 332.48
5. Dukungan Pelaksanaan dan Pengelolaan Proyek
58.90 35.24 102.55 196.69
Unallocated 1.30 1.30
TOTAL 321.50 258.03 1,069.44 1,649.13
D. Tata Kelola Pamsimas III
Program Pamsimas berada dalam tanggung jawab Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen. PUPR), Direktorat
Jenderal Cipta Karya (DJCK); Kementerian Kesehatan, Direktorat
Jenderal Kesehatan Masyarakat (DJ Kesmas); Kementerian Dalam
Negeri, Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah (DJ Bangda)
dan Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa (DJ Pemdes) dan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa (DJ PPMD) termasuk instansi pengelola program
(Central Project Management Unit/CPMU). Selain CPMU, unit-unit
tertentu pada masing-masing Direktorat Jenderal Kementerian
9
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
adalah sebuah Unit Pelaksana Program (Program Implementation Unit/PIU) bertanggung jawab dalam pelaksanaan harian program.
Pada tingkat Provinsi dan kabupaten, Program Pamsimas
mempunyai unit pengelola, yaitu Provincial Project Management Unit (PPMU) dan District Project Management Unit (DPMU), dengan
anggota dari unsur-unsur yang sama seperti CPMU dan CPIU, yaitu
Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan,
Bappermas/BPMPD, dan dinas lain yang terkait.
Pada tingkat masyarakat dan desa, Program Pamsimas mempunyai
unit pelaksana yaitu Kelompok Kerja Masyarakat (KKM), Satlak
(Satuan Pelaksana), Kader AMPL, serta bekerja secara intensif
dengan Pemerintah Desa.
Pokja AMPL. Tim Pengarah dan Tim Teknis Pamsimas merupakan
tim yang bertanggungjawab atas arah kebijakan dan pelaksanaan
pengelolaan dan sinkronisasi program dan anggaran pada setiap
kementerian. Dalam Pamsimas, tim pengarah dan tim teknis
merupakan bagian dari Pokja AMPL yang merupakan pokja yang
membidangi kebijakan program dan anggaran untuk bidang air
minum dan sanitasi antar kementerian (di tingkat pusat), dan antar
dinas (di tingkat provinsi dan kabupaten).
Panitia Kemitraan (Pakem) merupakan salah satu unsur di bawah
Pokja AMPL Kabupaten yang bertanggungjawab dalam pemilihan
desa, dengan tujuan untuk mendapatkan daftar desa yang sesuai
dengan target Pamsimas, serta memberikan rekomendasi kepada
Pokja AMPL untuk mensinkronkan program dan anggaran bidang
air minum dan sanitasi guna mendukung pelaksanaan Pamsimas di
tingkat kabupaten.
10
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
Struktur organisasi Pamsimas dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 1. Struktur Organisasi Pengelola dan Pelaksana
Program Pamsimas
Gambaran rinci tentang peran dan fungsi masing-masing lembaga
pengelola dan pelaksana Program PAMSIMAS disajikan Pedoman
Umum Program Pamsimas yang dapat diunduh melalui
www.pamasimas.org.
11
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
III. TUJUAN PENGADAAN LAYANAN
Tujuan utama pengadaan layanan ‘Regional Oversight Management Services (ROMS)’ adalah untuk memberi dukungan kepada CPMU
dan CPIU serta Unit-unit pengelola program PAMSIMAS di daerah
(PPMU, DPMU, dan Satker PSPAM Provinsi) dalam:
a) Pengelolaan dan pelaksanaan Program di Tingkat Provinsi,
Kabupaten dan Desa dalam rangka pencapaian indikator kinerja
utama (IKU) dan hasil program (Lampiran A).
b) Mengelola pembayaran secara tepat waktu untuk gaji masing-
masing tenaga ahli dan pendukung, kegiatan pengembangan
kapasitas dan biaya operasional dalam kontrak ROMS sesuai
dengan tata cara yang diatur dalam Panduan Operasional Baku
(POB) Pertanggungjawaban Keuangan dan Pelaporan Pekerjaan
Jasa Kontraktual dan Swkelola (Lampiran C).
c) Menerima dan menyimpan dengan aman seluruh dokumen
pendukung berkenaan dengan poin (a) dan (b) di atas apabila
sewaktu waktu dibutuhkan untuk keperluan audit.
IV. LOKASI
Kerangka acuan kerja ini meliputi layanan jasa ROMS yang
berkedudukan di 33 provinsi dan 359 Kabupaten. Lokasi
pekerjaannya mengacu kepada lokasi program PAMSIMAS III yang
akan dilaksanakan di sekitar 27,000 desa, dimana 15,000
diantaranya adalah desa-desa baru dan 12,000 adalah desa-desa
‘Berkelanjutan’ PAMSIMAS I dan II yang tersebar di 359 kabupaten
dan 33 Provinsi sebagaimana diuraikan dalam Lampiran D. Lokasi
ini dapat berubah pada saat pelaksanaan program, dan apabila hal
IV. LOKASI
Kerangka acuan kerja ini meliputi layanan jasa ROMS yang
berkedudukan di 33 provinsi dan 396 Kabupaten Program Pamsimas
III dan 12 kota dan kabupaten program pamsimas I/II. Lokasi
pekerjaannya mengacu kepada lokasi program PAMSIMAS III yang
akan dilaksanakan di sekitar 27,000 desa, dimana 15,000
diantaranya adalah desa-desa baru dan 12,000 adalah desa-desa
program Pamsimas I dan II sebagaimana diuraikan dalam Lampiran
D. Lokasi ini dapat berubah pada saat pelaksanaan program, dan
Jumlah kabupaten program Pamsimas III sesuai dengan SK Menteri PUPR no. 631/KPTS/M/2016 tanggal 18 Agustus 2016,
12
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
ini terjadi maka akan dilakukan penyesuaian dalam kontrak jasa
layanan ROMS.
V. PERIODE LAYANAN
Layanan jasa ROMS di dalam kontrak ini akan mencakup
pelaksanaan PAMSIMAS III dalam waktu sekitar 44 bulan atau mulai
Nopember 2016 sampai Juli 2020, atau sesuai dengan tanggal
mobilisasi.
VI. RUANG LINGKUP DAN TARGET KINERJA JASA LAYANAN
ROMS adalah Tim Pelaksana Pamsimas Tingkat Propinsi dan
Kabupaten yang salah satu fungsinya adalah mengawal pelaksanaan
Pamsimas agar sesuai dengan Pedoman dan Juknis; memastikan
kualitas pendampingan dan hasil di tingkat masyarakat maupun
Pemda; memastikan pencapaian jumlah target pemanfaat tingkat
provinsi dan kabupaten; dan peningkatan kapasitas pemda dalam
pengelolaan program air minum dan sanitasi berbasis masyarakat.
A. Ruang Lingkup
Tim ROMS memberikan dukungan kepada Unit Pengelola Program
Pamsimas Tingkat Provinsi (PPMU) dan Pengelola Program
Pamsimas Tingkat Kabupaten (DPMU) diantaranya adalah, namun
tidak terbatas kepada:
1. Perencanaan program, termasuk di dalamnya adalah
rekruitmen dan penilaian kinerja fasilitator, fasilitasi
penyusunan TOR dan BOP terkait pengelolaan program untuk
PPMU dan DPMU, termasuk Pokja AMPL dan Pakem,
penyusunan jadwal kegiatan Pamsimas, perencanaan target
pemanfaat air minum dan sanitasi melalui Pamsimas
apabila hal ini terjadi maka akan dilakukan penyesuaian dalam
kontrak jasa layanan ROMS.
Layanan jasa ROMS di dalam kontrak ini akan mencakup
pelaksanaan PAMSIMAS III dalam waktu sekitar 44 bulan dimulai
sejak ditandatanganinya kontrak sampai dengan Nopember 2020.
Tetap
SK Menteri PUPR no. 325/KPTS/M/2018 tanggal 3 Mei 2018, SK Menteri PUPR no. 631/KPTS/M/2018 tanggal 31 Mei 2018, masing-masing tentang Penetapan Kabupaten Sasaran Program Pamsimas Tahap Ketiga, Tahap Keempat, dan Tahap Kelima
13
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
(penyusunan IKU Pamsimas untuk Provinsi dan Kabupaten),
pemantauan DIPA dan DIPDA untuk kegiatan Pamsimas tingkat
provinsi dan kabupaten serta desa (termasuk porsi dana APBD
dan APBDesa untuk desa baru, desa peningkatan kinerja, desa
pengembangan), serta kegiatan pengembangan kapasitas
(lokakarya dan pelatihan), serta memastikan bahwa DPMU dan
PPMu serta Pakem dapat melaksanakan peran dan fungsinya;
2. Pengawalan kegiatan seleksi desa, termasuk di dalamnya
penyediaan pendampingan teknis bagi Pakem serta dukungan
bagi Tim Fasilitator Masyarakat (TFM), termasuk didalamnya
adalah pendampingan terhadap kualitas pekerjaan fasilitator di
tingkat masyarakat dan desa;
3. Dukungan teknis terhadap pelaksanaan program tingkat desa
untuk menjamin kesesuaian target dan spesifikasi teknis, seperti
pengawalan kegiatan tingkat desa untuk dapat dilaksanakan
secara baik dan tepat waktu, evaluasi teknis terhadap RKM
(termasuk kajian keuangan), pengawasan terhadap kualitas
pendampingan masyarakat, pengawasan terhadap kualitas
hasil kegiatan di tingkat masyarakat (pembentukan
kelembagaan, kegiatan promosi kesehatan, pelatihan, dan
kegiatan konstruksi), pengawalan terhadap pelaksanaan
pengamanan sosial dan lingkungan serta gender, pengawalan
terhadap kegiatan keberlanjutan (kualitas pendampingan dan
hasil kegiatan keberlanjutan tingkat desa, seperti penerapan
tarif, kinerja BPSPAMS, keberfungsian teknis, fasilitasi dana
desa, dan lainnya), mendorong penambahan jumlah pengaduan
dalam website Pamsimas;
4. Dukungan teknis terhadap pelaksanaan program tingkat
kabupaten, termasuk didalamnya adalah: fasilitasi penyusunan
14
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
RAD AMPL kabupaten, dukungan pemantauan penyusunan
RAD AMPL oleh tingkat Provinsi, kajian belanja AMPL tingkat
kabupaten, fasilitasi koordinasi lintas sektor terkait pelaksanaan
Pamsimas pada periode perencanaan, pelaksanan dan
keberlanjutan, seperti fasilitasi peningkatan kinerja asosiasi,
kegiatan STBM, dukungan atau penyampaian informasi secara
rutin terkait Pamsimas kepada pengambil keputusan (misal
Kepala Daerah); sinkronisasi RAD AMPL ke dalam RPJMD dan
RKPD serta membantu pengawalan PJM ProAKSI ke dalam
RPJMDesa/RKPDesa, dan lain sebagainya. Termasuk di dalam
lingkup ini adalah peningkatan kapasitas dan kinerja Pemda
dalam pengelolaan program Pamsimas dan program air minum
dan sanitasi perdesaan;
5. Pengawalan terhadap sinkronisasi program dan anggaran air
minum dan sanitasi perdesaan di tingkat propinsi dan
kebupaten serta desa dengan program Pamsimas (kebijakan dan
alokasi anggaran), termasuk diantaranya adalah kepesertaan
kabupaten dalam program hibah air minum perdesaan,
pemanfaatan DAK PAM STBM/Kesehatan, APBDesa, serta
program APBD reguler untuk air minum dan sanitasi;
6. Dukungan teknis dalam pengelolaan dan penyelenggaraan
kegiatan pelatihan, lokakarya, EGM, dan kegiatan
pengembangan kapasitas sejenis di tingkat provinsi dan
kabupaten;
7. Memberikan dukungan (back-stop) dalam rangka penyelesaian
masalah terkait pelaksanaan tingkat desa, masyarakat dan
kabupaten serta provinsi, termasuk di dalamnya adalah
advokasi kebijakan, fasilitasi koordinasi lintas lembaga,
coaching kepada TFM dan masyarakat, dan lainnya;
15
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
8. Pemanfaatan alat bantu dan diseminasi penyelenggaran
program secara baik dan tepat waktu, misalnya diseminasi
pedoman dan juknis, pembahasan substansi pedum dan juknis
untuk dapat dipahami oleh seluruh pelaku, serta poster dan
spanduk; peningkatan kapasitas TFM dalam memahami pesan
dan Informasi; serta pengawasan dan pemantauan terhadap
TFM dalam penyebaran Informasi secara akurat;
9. Pemantauan dan evaluasi, termasuk di dalamnya adalah:
memastikan pengisian data dan Informasi secara valid dan tepat
waktu melalui MIS Pamsimas, peningkatan kapasitas pemda
(DPMU/PPMU dan Pokja AMPL) dalam memanfaatkan MIS
sebagai alat pengambil keputusan, penyelesaian tindak lanjut
hasil audit secara tepat waktu, masukan atau input terhadap
kebijakan terkait program pemberdayaan masyarakat untuk
bidang air minum dan sanitasi (pengawalan terhadap
peraturan kepala daerah, penyusunan dokumen rencana, dan
lain-lain), fasilitasi dan koordinasi masalah pengaduan secara
tepat waktu, evaluasi pelaksanaan kegiatan Pamsimas secara
rutin dan didiskusikan bersama pelaku Pamsimas (termasuk
TFM), uji petik, dan lainnya.
10. Pengelolaan kontrak, termasuk gaji, pengembangan kapasitas
dan biaya operasional secara tepat kebutuhan dan tepat waktu
serta akuntabel, dan melaporkan setiap penggunaannya dalam
aplikasi smart-sight secara tepat waktu;
11. Memberikan rekomendasi untuk pembayaran gaji dan biaya
operasional untuk TFM (Fasilitator Senior dan Fasilitator
Masyarakat) secara tepat waktu, termasuk diantaranya adalah
16
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
pemeriksaan laporan, time-sheet, dan dokumen pendukung
lainnya, verifikasi tagihan TFM, dan lain sebagainya;
12. Memberikan laporan pelaksanaan secara rutin kepada PPMU
dan DPMU dan termasuk laporan kegiatan dan kemajuan
program, pencapaian target, dan pengelolaan resiko yang
salinannya diberikan kepada CPMU dan NMC.
B. Target Kinerja
Target kinerja ROMS diantaranya adalah: (Catatan: perubahan dapat dilaksanakan selama masa pelaksanaan kontrak sesuai dengan persetujuan CPMU dan PPK):
1. Pelaksanaan kegiatan di tingkat kabupaten dan desa secara
tepat waktu, tepat sasaran, dan mencapai target Indikator
Kinerja Utama Pamsimas;
2. Kualitas kontruksi infrastruktur air minum dan sanitasi yang
memenuhi standar minimum spesifikasi yang dikeluarkan oleh
Kementerian PUPR (dapat diunduh dalam website pamsimas,
www.pamsimas.org) atau menjamin penggunaan secara baik
oleh masyarakat untuk minimal 10 tahun (sesuai umur teknis
dalam rancangan teknis);
3. Jumlah belanja APBD yang digunakan untuk mendukung
kegiatan Pamsimas, termasuk pengembangan kapasitas dan
pembangunan infrastruktur (dana APBD sharing program dan
dana APBD bidang air minum dan sanitasi);
4. Pembayaran gaji, biaya operasional kantor dan perjalanan,
termasuk biaya pelatihan secara tepat kebutuhan, tepat waktu
dan akuntabel, serta pelaporan secara tepat waktu dalam
aplikasi smart-sight;
17
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
5. Penyampaian laporan berkala secara tepat waktu, termasuk
kelengkapan dan validitas data dalam MIS;
6. Jumlah pengaduan serta tindak lanjutnya yang termuat dalam
aplikasi PPM Pamsimas.
VII. INPUT PENYEDIA JASA LAYANAN
Regional Oversight Management Services (ROMS) akan dikontrak
oleh PPK Pembinaan Pelaksanaan Wilayah I, II dan III, Satker
Pengembangan Air Minum Berbasis Masyarakat.
ROMS akan bekerja di bawah arahan langsung dari PPMU dan
DPMU, serta CPMU serta bekerja di bawah pembinaan dan
pengawasan dari NMC Pamsimas dan Tim Konsultan Advisori.
Untuk melaksanakan lingkup pekerjaannya, Tim ROMS terdiri dari
sejumlah tenaga ahli dan pendukung di tingkat provinsi dan
kabupaten (lihat tabel 1). Komposisi Tim ROMS disesuaikan sebagai
berikut:
a. Untuk setiap minimal 15 kabupaten yang menjadi tanggung jawab ROMS maka Provincial Coordinator (PC) akan
mempunyai Co-Provincial Coordinator (Co-PC);
b. Untuk kabupaten lama akan mempunyai Co-DC dengan lingkup tugas termasuk pengelolaan keuangan, namun untuk kabupaten baru mempunyai Financial Management Assistant (FMA).
c. Gambar Contoh Organisasi ROMS dapat dilihat pada Lampiran
E.
18
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
Pengguna Jasa melakukan seleksi Koordinator Kabupaten (Korkab/DC) dan Co-Korkab (CoDC) untuk dikontrak melalui paket ini, sehingga Penyedia Jasa tidak perlu mengusulkan atau melakukan seleksi tersendiri. Pergantian terhadap personil harus dilakukan melalui evaluasi oleh Pemberi Jasa. Pergantian terhadap posisi ini tidak dapat dilakukan tanpa persetujuan Pemberi Jasa.
Tabel 1: Komposisi Tim ROMS
POSISI STATUS LOKASI
A. TIM PROVINSI
1. Provincial Coordinator (PC) Tenaga Ahli Provinsi
2. Co-Provincial Coordinator (Co-PC) Tenaga Ahli Provinsi
3. Water Supply and Sanitation Spec.(WSS)
Tenaga Ahli Provinsi
4. Financial Management Spec. (FMS) Tenaga Ahli Provinsi
5. Local Government Specialist (LGS) Tenaga Ahli Provinsi
6. ComDev Specialist/CB Coordinator (CDS/CBS)
Tenaga Ahli Provinsi
7. Data Management Analyst Tenaga
Pendukung Provinsi
8. Office Manager Tenaga
Pendukung Provinsi
9. Computer Operator Tenaga
Pendukung Provinsi
10. Office Boy Tenaga
Pendukung Provinsi
B. TIM KABUPATEN
1. District Coordinator * Tenaga Ahli Kabupaten
2. Co-District Coordinator/DFMA * Tenaga Kab. Lama
Pengguna Jasa melakukan seleksi Koordinator Kabupaten
(Korkab/DC) untuk dikontrak melalui paket ini, sehingga Penyedia
Jasa tidak perlu mengusulkan atau melakukan seleksi tersendiri,
sedangkan Co-DC diusulkan oleh Penyedia Jasa. Pergantian terhadap
personil harus dilakukan melalui evaluasi oleh Pemberi Jasa.
Pergantian terhadap posisi ini tidak dapat dilakukan tanpa
persetujuan Pemberi Jasa.
Tabel 1: Komposisi Tim ROMS
POSISI STATUS LOKASI
A. TIM PROVINSI
1. Provincial Coordinator (PC) Tenaga Ahli Provinsi
2. Co-Provincial Coordinator (Co-PC) Tenaga Ahli Provinsi
3. Water Supply and Sanitation Spec.(WSS)
Tenaga Ahli Provinsi
4. Financial Management Spec. (FMS) Tenaga Ahli Provinsi
5. Local Government Specialist (LGS) Tenaga Ahli Provinsi
6. ComDev Specialist/CB Coordinator (CDS/CBS)
Tenaga Ahli Provinsi
7. Data Management Analyst Tenaga
Pendukung Provinsi
8. STBM Specialist Tenaga Ahli Provinsi
9. Office Manager Tenaga
Pendukung Provinsi
10. Computer Operator Tenaga
Pendukung Provinsi
11. Office Boy Tenaga
Pendukung Provinsi
B. TIM KABUPATEN
19
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
Pendukung
3. District FMA Tenaga
Pendukung Kab. Baru
4. Data Entry Operator and Admin. Officer Tenaga
Pendukung
Kab.
Lama/
Baru
Catatan: * DC dan Co-DC diseleksi dan ditetapkan oleh Pemberi Jasa
Pengaturan pekerjaan antara PC dan Co-PC tidak berdasarkan
wilayah kabupaten jangkauan atau dampingan namun berdasarkan
pembagian lingkup pekerjaan, namun untuk provinsi dengan lebih
dari satu Co-PC maka pembagian pekerjaan diantara Co-PC dapat
disesuaikan berdasarkan pembagian wilayah kabupaten dampingan.
Kualifikasi, rincian tugas dan target kinerja untuk masing-masing
tenaga ahli dan pendukung dapat dilihat pada Lampiran F.
Pemberi jasa bertanggungjawab sepenuhnya atas penentuan/
penetapan, penggantian atas dasar peningkatan kinerja/
pengunduran diri atas personil dan lokasi kerja DC dan Co-DC pada
awal masa kontrak. Namun, pengelolaan admisistrasi kontrak,
pencapaian target program PAMSIMAS, pemantauan dan
peningkatan kinerja DC dan Co-DC serta penyediaan dukungan
teknis dan operasional di masing-masing kabupaten sasaran seperti
yang diatur dalam KAK ini, tetap menjadi tanggungjawab
sepenuhnya Penyedia Jasa.
Penyedia jasa akan akan menunjuk staf permanen perusahaan
sebagai Liaison Officer atau petugas perwakilan kantor pusat yang
bertanggung jawab atas administrasi kontrak ROMS dan
berkoordinasi dengan PPK Pembinaan Pelaksanaan Wilayah I, II dan
1. District Coordinator * Tenaga Ahli Kabupaten
2. Co-District Coordinator/DFMA Tenaga
Pendukung Kab. Lama
3. District FMA Tenaga
Pendukung Kab. Baru
4. Data Entry Operator and Admin. Officer Tenaga
Pendukung
Kab.
Lama/
Baru
Catatan: * DC dan Co-DC diseleksi dan ditetapkan oleh Pemberi Jasa
Tetap
Pemberi jasa bertanggungjawab sepenuhnya atas penentuan/
penetapan, penggantian atas dasar peningkatan kinerja/
pengunduran diri atas semua personil ROMS. Namun, pengelolaan
admisistrasi kontrak, pemantauan dan peningkatan kinerja personil
ROMS serta penyediaan dukungan teknis dan operasional di masing-
masing wilayah kerja seperti yang diatur dalam KAK ini, tetap
menjadi tanggungjawab sepenuhnya Penyedia Jasa.
Merupakan penegasan terhadap tupoksi Pemberi Jasa dan Penyedia Jasa
20
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
III serta Satker PAMBM dan CPMU terutama dalam meningkatkan
kinerja, integritas dan profesionalisme tim ROMS sesuai dengan
ketentuan dan kriteria evaluasi yang disepakati. Biaya untuk posisi
Liaison Officer adalah biaya yang harus dan dianggap telah
diperhitungkan dalam menentukan usulan besaran management fee untuk perusahaan.
Perusahaan ROMS akan menunjuk seorang Direktur Program untuk
bertanggung jawab atas hubungan kontraktual antara Perusahaan
dan Satker PAMBM termasuk semua kegiatan administrasi kontrak,
serta untuk memantau kinerja Tim ROMS termasuk jaminan kualitas
output dan pelaporan. Posisi ini dijadikan beban/overhead
perusahaan dan telah diperhitungkan dalam biaya manajemen fee
dan tidak akan dibayar berdasarkan kontrak. Direktur Program
berlokasi di tempat Perusahaan ROMS.
Tim ROMS di tingkat provinsi dan kabupaten akan menempati
kantor mereka sendiri, di luar kantor PPMU maupun DPMU.
VIII. ORGANISASI BANTUAN TEKNIS
ROMS akan bekerja sama dengan National Management Consultant (NMC), Training Development Services (TDS), dan TFM (Tim
Fasilitator Masyarakat: Fasilitator Senior dan Fasilitator Masyarakat).
Organisasi Bantuan Teknis dapat dilihat pada Lampiran G.
NMC memberikan dukungan secara terintegrasi dan terpadu kepada
CPMU dan CPIU dalam melakukan pengendalian dan pengelolaan
pelaksanaan Program Pamsimas sebagai program air minum dan
sanitasi secara nasional.
TDS memberikan dukungan kepada CPMU melalui NMC dalam
mengembangkan kegiatan pelatihan untuk meningkatkan kualitas
ROMS akan bekerja sama dengan National Management Consultant (NMC) dan TFM (Tim Fasilitator Masyarakat: Fasilitator Senior dan
Fasilitator Masyarakat). Organisasi Bantuan Teknis dapat dilihat
pada Lampiran G.
Dihilangkan
TDS tidak diadakan disesuaikan dengan kebutuhan Program.
21
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
pelaksanaan program Pamsimas di tingkat pusat, provinsi,
kabupaten, dan masyarakat.
Tim Fasilitator Masyarakat (TFM). Tenaga pendamping masyarakat
Program Pamsimas terdiri dari a) Tim Fasilitator Masyarakat (TFM),
yang dipimpin oleh seorang (1) Fasilitator Senior (SF) dan
beranggotakan maksimum Sembilan (9) orang Fasilitator
Masyarakat (FM). Khusus untuk bidang kesehatan, masyarakat dan
pemerintah desa didampingi oleh Fasilitator STBM dan Sanitarian.
Untuk Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) terdiri dari
Provincial Coordinator (PC) dan Fasilitator Kabupaten STBM. Tim
STBM dikontrak secara terpisah oleh Kementerian Kesehatan,
namun berada dalam kendali ROMS (untuk tingkat Provinsi berada
di bawah kendali Provincial Coordinator/PC ROMS, dan untuk
tingkat kabupaten berada dalam kendali District Coordinator/DC
ROMS).
IX. DUKUNGAN LOGISTIK DAN TEKNIS
Tim ROMS seperti yang dijelaskan pada Tabel 1 mencakup sumber
daya teknis dan administratif yang diperlukan untuk
memungkinkan ROMS beroperasi secara efektif dan efisien dalam
memberikan pelayanan.
Untuk mendukung kegiatan ROMS, Penyedia Jasa diharapkan
menyediakan semua peralatan yang diperlukan yang termasuk
tetapi tidak terbatas pada: (a) fasilitas transportasi; (b) komunikasi,
dan (c) komputer, printer, dan peralatan kantor penting lainnya.
Persyaratan fasilitas transportasi adalah kendaraan berpenumpang
banyak (jenis MPV atau sejenis) dan harus mencakup semua biaya
untuk pengemudi, operasional dan pemeliharaan. Fasilitas
transportasi menunjang kegiatan ROMS bisa disesuaikan dengan
kondisi lapangan.
Tenaga pendamping masyarakat Program Pamsimas III terdiri dari Tim Fasilitator Masyarakat (TFM), yang dipimpin oleh 1 (satu) Fasilitator Senior (FS) dan beranggotakan maksimum 9 (sembilan) orang Fasilitator Masyarakat (FM) yang terdiri dari 3 (tiga) sub-tim dimana setiap sub-tim terdiri dari 3 (tiga) orang Fasilitator Masyarakat (FM). Khusus untuk bidang kesehatan, masyarakat dan pemerintah desa didampingi oleh Fasilitator STBM dan Sanitarian. Selain itu untuk pendampingan program Pamsimas diwilayah kota yang masuk dalam program Pamsimas tahap I dan II akan didampingi oleh FS dan FM. Tim STBM berada dalam kendali ROMS (untuk tingkat Provinsi
berada di bawah kendali Provincial Coordinator/PC ROMS, dan
untuk tingkat kabupaten berada dalam kendali District
Coordinator/DC ROMS).
Merupakan penegasan komposisi TFM
22
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
Ketentuan untuk ruang kantor sebagaimana ditetapkan dalam
Lampiran H, Kantor ROMS Provinsi harus menyediakan tambahan
ruang kantor khusus untuk dialokasikan untuk Regional Manager
NMC dan tim FAS dapat bekerja dengan nyaman.
X. PERALATAN KHUSUS
ROMS perlu memastikan bahwa kantor di Provinsi dan kabupaten
akan dilengkapi dengan akses yang memadai pada peralatan berikut
dan jika diperlukan disesuaikan dengan yang ditetapkan dalam
Lampiran H.
• Alat GPS
• Kamera Digital
• Scanner
• Printer
• MesinFax
• Proyektor LCD di kantor provinsi
• Personal Desktop Computer (PC)
• Laptop/Notebook Computer
Transportasi Lokal bagi peserta untuk kegiatan Uji Petik/ Spot
Cheking, Monitoring, Supervision and Strenghtening, Coordination
Meeting, EGM di level Provinsi dan Training akan disediakan oleh
ROMS dengan ketentuan sbb:
a. Transportasi lokal ada dua jenis yaitu; dengan jarak normal dan
jarak remote
b. Perhitungan transportasi local dengan jarak normal ditetapkan
dalam “fixed rate’ sedangkan untuk jarak remote ditetapkan
dalam “ceiling rate”
Ketentuan mengenai transportasi local jarak normal dan jarak
remote sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran H.
Berdasarkan surat Bank Dunia tertanggal 5 Oktober 2017 perihal Izin Prinsip variasi kontrak ROMS
23
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
• Handy Talky/HT dan Radio Rig untuk kabupaten dengan kebutuhan khusus, misalnya tidak terjangkau komunikasi telepon dna internet
• Generator Set untuk kabupaten tertentu yang tidak terjangkau oleh jaringan listrik yang memadai
• Peralatan lain yang diperlukan harus dengan persetujuan PPK dan CPMU.
XI. EXPERT GROUP MEETING(EGM) DAN PERTEMUAN
KOORDINASI
A. Pertemuan Koordinasi
1. Pertemuan Koordinasi Nasional. Pertemuan koordinasi nasional
atau pertemuan tingkat nasional lainnya mengundang ROMS
Provinsi. Kehadiran ROMS Provinsi adalah berdasarkan
permintaan CPMU, PPK, dan Satker Pusat. Frekuensi pertemuan
koordinasi nasional adalah dua (2) kali setahun atau
disesuaikan berdasarkan kebutuhan. Durasi pertemuan
koordinasi nasional adalah maksimal tiga (3) hari.
2. PC ROMS melaksanakan Pertemuan Koordinasi Tingkat
Propinsi dua kali setahun dengan mengundang District
Coordinator (DC) dan Regional Manager NMC. Pertemuan
koordinasi ini membahas mengenai penyusunan rencana dan
target tahunan, serta mendiskusikan kemajuan pelaksanaan,
permasalahan, tindak lanjut dan rencana aksi penyelesaian
masalah. Pimpinan pertemuan koordinasi tingkat propinsi
adalah PPMU dan Satker Provinsi. Pertemuan koordinasi tingkat
provinsi tidak bisa dilaksanakan tanpa kehadiran dan
persetujuan dari PPMU dan Satker Provinsi. Durasi setiap
pertemuan koordinasi tingkat provinsi adalah maksimal tiga (3)
hari. ROMS dapat menyewa ruangan meeting untuk
24
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
pertemuan ini. Frekuensi pertemuan koordinasi dapat
ditentukan bersama dengan PPMU dan Satker Provinsi,
sehingga dapat dilakukan lebih dari dua kali per tahun, namun
dukungan pendanaan ROMS untuk kegiatan pertemuan ini
adalah maksimal dua (2) kali per tahun.
3. DC ROMS melaksanakan Pertemuan Koordinasi Tingkat
Kabupaten setiap bulan dengan mengundang TFM dan Korkab
STBM. Seperti pertemuan koordinasi tingkat provinsi, pada
pertemuan ini dibahas mengenai penyusunan rencana dan
target tahunan dan tengah tahun, serta mendiskusikan
kemajuan pelaksanaan, permasalahan, tindak lanjut dan
rencana aksi penyelesaian masalah. Pimpinan pertemuan
koordinasi tingkat propinsi adalah DPMU atau PPK atau Satker
Kabupaten. Pertemuan koordinasi tingkat kabupaten tidak bisa
dilaksanakan tanpa kehadiran dan persetujuan dari DPMU atau
PPK atau Satker Kabupaten.
B. Expert Group Meeting (EGM) Tingkat Provinsi.
Untuk berbagi pembelajaran yang diperoleh, diskusi tentang praktek terbaik pada pelaksanaan program, penyesuaian pendekatan dan strategi, maka PC ROMS, sesuai dengan rekomendasi dari masing-masing tenaga ahli/professional, akan memfasilitasi pertemuan EGM Provinsi secara berkala dengan mengundang DC, Co-DC dan DEAO. Pertemuan tersebut akan dilakukan maksimal dua kali (2) per tahun. Durasi setiap pertemuan adalah maksimal tiga (3) hari. EGM dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan atau isu/pembelajaran berdasarkan sektor infrastruktur air minum dan sanitasi, kapasitas pemerintah daerah dan pemerintah desa, pendampingan tingkat desa dan masyarakat termasuk keberlanjutan, pengelolaan keuangan untuk bidang air minum dan sanitasi, serta pengelolaan dan analisa data.
Untuk berbagi pembelajaran yang diperoleh, diskusi tentang praktek terbaik pada pelaksanaan program, penyesuaian pendekatan dan strategi, maka PC ROMS, sesuai dengan rekomendasi dari masing-masing tenaga ahli/professional, akan memfasilitasi pertemuan EGM Provinsi secara berkala dengan mengundang DC, Co-DC/DFMA dan DEAO. Pertemuan tersebut akan dilakukan maksimal dua kali (2) per tahun. Durasi setiap pertemuan adalah maksimal tiga (3) hari.
Merupakan penegasan terhadap partisipan EGM tingkat Provinsi
25
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
EGM dapat dilaksanakan atas persetujuan CPMU dan PPK. Jika EGM dilaksanakan lebih dari dua (2) kali per tahun maka ROMS perlu meminta persetujuan CPMU dan PPK.
XII. PEMANTAUAN, EVALUASI dan UJI PETIK
A. Pemantauan dan Evaluasi
1. Kegiatan pemantauan dan evaluasi dari provinsi ke tingkat
kabupaten dan desa dapat dilaksanakan empat (4) kali setahun
untuk masing-masing tenaga ahli ROMS Provinsi dan Data
Management Analyst (DMA). Alokasi kegiatan pemantauan dan
evaluasi (monev) untuk masing-masing tenaga ahli dan DMA
dapat disesuaikan dengan tingkat kesulitan danisu khusus,
namun frekuensinya tidak melebihi dari jumlah kumulatif (4
dikali alokasi kegiatan monev masing-masing TA dan DMA
Provinsi ke Kabupaten dan Desa) kegiatan pemantauan dan
evaluasi tahunan.
2. Kegiatan pemantauan dan evaluasi khusus untuk ROMS
Provinsi ke tingkat Kabupaten dan Desa. ROMS provinsi dapat
melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi khusus sebanyak
dua (2) kali setahun. Kegiatan khusus ini misalnya adalah
kegiatan misi bersama Pemerintah dan Bank Dunia, kunjungan
dari Executing Agency (EA) dan Donor yang bersifat strategis,
dan lainnya. Alokasi kegiatan pemantauan dan evaluasi
(monev) khusus untuk masing-masing tenaga ahli dan DMA
dapat disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan isu khusus,
namun frekuensinya tidak melebihi dari jumlah kumulatif (2
dikali alokasi kegiatan monev masing-masing TA dan DMA
Provinsi ke Kabupaten dan Desa) kegiatan pemantauan dan
evaluasi tahunan.
26
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
3. Alokasi kegiatan pemantauan dan Evaluasi dari kabupaten ke
desa adalah total tujuh (7) kali setahun yang dapat digunakan
oleh DC, Co-DC, dan FMA serta DEAO secara bersama.
4. Substansi kegiatan pemantauan dan evaluasi tercantum dalam
Juknis Monitoring dan Evaluasi yang dapat diunduh dari
www.pamsimas.org. NMC akan memberikan panduan
mengenai perencanaan, pelaksanaan dan hasil-hasil kegiatan
pemantauan evaluasi untuk ROMS.
B. Uji Petik
1. Untuk menjamin keberlanjutan dan tujuan pengendalian
program, tim ROMS secara independen dan berkala akan
melakukan uji petik di lapangan untuk memastikan bahwa
kualitas dan kepatuhan proses dari masing-masing tahapan
utama dalam kegiatan berbasis masyarakat berikut telah
dipenuhi.
2. Tim Provinsi wajib melakukan uji petik terhadap desa sasaran
di provinsi masing-masing, sedangkan Koordinator Kabupaten
akan melakukan uji petik di desa sasaran di wilayah kabupaten
masing-masing. Tim ROMS Provinsi melakukan uji petik
tahunan sejumlah 10% terhadap total desa dampingan tahunan.
Tim ROMS Kabupaten melakukan uji petik tahunan sejumlah
50% terhadap total desa dampingan tahunan.
2. Tim Provinsi wajib melakukan uji petik terhadap desa sasaran di provinsi masing-masing, sedangkan Tim Kabupaten akan melakukan uji petik di desa sasaran di wilayah kabupaten masing-masing. Tim ROMS Provinsi melakukan uji petik tahunan sejumlah minimal 10% desa baru dan 2% desa lama atau maksimal sesuai dengan tabel Jumlah Sample untuk masing-masing Provinsi yang dapat dilihat pada Lampiran M. Tim ROMS Kabupaten melakukan uji petik tahunan sejumlah minimal 50% desa baru dan 10% desa lama atau maksimal 14 desa (dengan prioritas 7 desa baru dan 7 desa lama). SOP Uji Petik disediakan oleh Pamsimas dalam website.
Disesuaikan dengan Kontrak ROMS Lampiran B Jadwal Aktivitas/ Biaya
27
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
3. Hasil uji petik, baik memuaskan atau sebaliknya harus
digunakan untuk melaksanakan tindakan korektif dan
meningkatkan pelaksanaan proses yang tengah berlangsung
maupun yang akan berlangsung. Melalui deteksi dini terhadap
masalah kualitas dan berbagai pembelajaran dan prinsip-
prinsip praktek pelaksanaan terbaik, kegiatan uji petik didesain
untuk mendukung keberlanjutan program jangka panjang.
4. Substansi kegiatan pemantauan dan evaluasi tercantum dalam
Juknis Monitoring dan Evaluasi yang dapat diunduh dari
www.pamsimas.org. NMC akan memberikan panduan
mengenai perencanaan dan pelaksanaan kegiatan uji petik
untuk ROMS. NMC akan menerbitkan daftar desa calon sasaran
uji petik setiap tahun.
5. Lampiran I menampilkan kewajiban uji petik untuk ROMS.
XIII. OJT DAN PENDAMPINGAN FASILITATOR
Program PAMSIMAS menggunakan beberapa jenis fasilitator sebagai berikut :
a) Fasilitator Masyarakat (FM) yang bertugas untuk memberikan
bantuan pada pelaksanaan program di desa-desa Program
PAMSIMAS;
b) Fasilitator Senior yang membimbing dan mendukung FM pada
pelaksanaan program di desa-desa Program PAMSIMAS; dan
c) Fasilitator STBM Kabupaten yang bertugas untuk mendukung
Dinas Kesehatan setempat dengan pelaksanaan program
nasional STBM berskala kabupaten.
28
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
d) Seluruh fasilitator ini berada dalam kontrak terpisah dari
ROMS, namun menjadi satu organisasi bantuan teknis (lihat
Bagian VIII dari Kerangka Acuan Kerja).
Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para
fasilitator, maka setiap tahun program PAMSIMAS melaksanakan
pelatihan bagi fasilitator masyarakat. Kegiatan pelatihan untuk
semua fasilitator akan dikelola oleh Satker PAMBM sesuai dengan
kebutuhan. ROMS mendukung kegiatan pelatihan secara substansi
sesuai dengan kapasitas tenaga ahli dan bidang keahliannya.
ROMS Kabupaten mempunyai kegiatan on the job training (OJT)
untuk fasilitator yang dapat dilakukan satu (1) kali setiap
tahun.Durasi kegiatan ini adalah satu (1) hari, dilaksanakan di
Kantor ROMS Kabupaten. Kegiatan ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan fasilitator dalam mendampingi
masyarakat dan pemerintah desa serta meningkatkan kualitas hasil
pendampingan Program Pamsimas di tingkat masyarakat dan desa.
Perencanaan kegiatan ini dilaksanakan dengan koordinasi NMC dan
TDS. Jumlah fasilitator masyarakat untuk setiap kabupaten dapat
dilihat pada Lampiran J.
XIV. KEGIATAN PENGEMBANGAN KAPASITAS
Dalam rangka meningkatkan kapasitas Pemda, pemerintah desa dan
masyarakat, maka Program Pamsimas mempunyai kegiatan
pengembangan kapasitas (pelatihan dan lokakarya) untuk pelaku
Program Pamsimas. Pelatihan dilakukan secara berjenjang, misalnya
pelatihan di tingkat provinsi hanya ditujukan kepada pelaku tingkat
kabupaten (pemda kabupaten dan asosiasi), dan pelatihan tingkat
kabupaten dilakukan untuk pelaku tingkat desa (pemerintah
kecamatan, desa dan masyarakat). Sebagai catatan, pelatihan tingkat
provinsi tidak dapat menyertakan pelaku tingkat desa.
ROMS Kabupaten mempunyai kegiatan on the job training (OJT) atau diskusi e-learning dan coaching untuk tim fasilitator masyarakat (TFM) yang dapat dilakukan satu (1) kali setiap bulan. Durasi kegiatan ini adalah masing-masing satu (1) hari (full-day meeting). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan fasilitator dalam mendampingi masyarakat dan pemerintah desa serta meningkatkan kualitas hasil pendampingan Program Pamsimas di tingkat masyarakat dan desa. Perencanaan kegiatan ini dilaksanakan dengan koordinasi NMC. Jumlah fasilitator masyarakat untuk setiap kabupaten dapat dilihat pada Lampiran J.
29
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
Perencanaan kegiatan pengembangan kapasitas dilakukan bersama
dengan NMC dan TDS. Persetujuan kegiatan pelatihan tingkat
provinsi diberikan oleh CPMU dan PPK, sedangkan perencanaan
pelatihan tingkat kabupaten dilakukan bersama ROMS Provinsi, dan
persetujuan kegiatan pelatihan diberikan oleh PPMU dan DPMU.
NMC dan TDS akan menerbitkan panduan perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan pelatihan (misalnarasumber, jadwal,
komponen pembiayaan, dan lainnya) serta contoh TOR. ROMS dapat
mengembangkan substansi pelatihan sesuai dengan kebutuhan dan
isu-isu lokal.
Berikut daftar pelatihan yang dapat dikelola oleh Tim ROMS.
Estimasi jumlah peserta per provinsi dan kabupaten dapat dilihat
pada tabel Jadwal Aktivitas pada Dokumen Lelang (Bab XI).
A. Pelatihan
Tingkat Provinsi
1. Pelatihan Asosiasi BPSPAMS. Perencanaan pelatihan ini
dilakukan bersama Sekretariat Nasional Asosiasi BPSPAMS dan
NMC. Frekuensi pelatihan ini adalah 1 kali setahun mulai pada
tahun 2017 sampai dengan 2019. Durasi pelatihan maksimal
tiga (3 hari).
2. Pelatihan Penyusunan RAD AMPL untuk Tim Penyusun RAD
AMPL Pemda Kabupaten, diberikan hanya untuk kabupaten
yang baru bergabung dengan Pamsimas mulai tahun 2016 dan
seterusnya. Penambahan peserta untuk pelatihan dari
kabupaten peserta lama Pamsimas diberikan atas persetujuan
CPMU dan PPK, sesuai dengan rekomendasi NMC. Pelatihan ini
Perencanaan kegiatan pengembangan kapasitas dilakukan bersama dengan NMC. Persetujuan kegiatan pelatihan tingkat provinsi diberikan oleh CPMU dan PPK, sedangkan perencanaan pelatihan tingkat kabupaten dilakukan bersama ROMS Provinsi, dan persetujuan kegiatan pelatihan diberikan oleh PPMU dan DPMU.
NMC akan menerbitkan panduan perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan pelatihan (misal narasumber, jadwal, komponen
pembiayaan, dan lainnya) serta contoh TOR. ROMS dapat
mengembangkan substansi pelatihan sesuai dengan kebutuhan dan
isu-isu lokal
2. Pelatihan Penyusunan RAD AMPL untuk Tim Penyusun RAD AMPL Pemda Kabupaten, diberikan untuk kabupaten yang belum mempunyai dokumen RAD AMPL. Penambahan peserta untuk pelatihan diberikan atas persetujuan CPMU dan PPK,. Pelatihan ini diberikan satu (1) kali yaitu pada tahun 2017. Durasi pelatihan maksimal empat (4) hari. Pembukaan dan Penutupan acara oleh Satker/PPK/CPIU/PPMU.
TDS tidak diadakan disesuaikan dengan kebutuhan Program.
Disesuaikan dengan Lampiran B; Jadwal Aktivitas / Biaya. Dan Tahapan
30
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
diberikan satu (1) kali yaitu pada tahun 2017. Durasi pelatihan
maksimal empat (4) hari.
3. Pelatihan untuk Peningkatan Kapasitas Pemda dalam rangka
pengarusutamaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat.
Pelatihan ini diberikan bagi pemda-pemda yang sudah
menyelesaikan RAD AMPL. Perencanaan pelatihan ini
dilakukan bersama NMC, dan pelaksanaannya dilakukan atas
persetujuan CPMU dan PPK. Pelatihan ini dilaksanakan dua kali
selama masa layanan ROMS. Jadwal yang disesuaikan dengan
rekomendasi NMC, misal tahun 2017 dan 2018 atau tahun
2018 dan 2019. Durasi pelatihan maksimas tiga (3) hari.
Tingkat Kabupaten
1. Pelatihan Kader AMPL. Pelatihan Kader AMPL diberikan untuk
desa peserta lama dan desa baru dalam Program Pamsimas.
Pelatihan diberikan satu (1) kali setahun untuk masing-masing
kelompok, namun sesuai dengan rekomendasi dari ROMS
Provinsi maka pelatihan kader AMPL dapat dilakukan secara
bersama. Durasi pelatihan adalah maksimal tiga (3) hari.
2. Pelatihan BPSPAMS. Pelatihan BPSPAMS diberikan untuk desa
peserta lama dan desa baru dalam Program Pamsimas. Pelatihan
diberikan satu (1) kali setahun untuk masing-masing
kelompok. Perencanaan pelatihan dilaksanakan bersama ROMS
Provinsi dan Asosiasi Kabupaten serta DPMU yang membidangi
pembinaan terhadap BPSPAMS. Durasi pelatihan adalah
maksimal tiga (3) hari.
3. Pelatihan untuk Pemerintah Desa dan Kecamatan. Pelatihan
untuk aparat Pemerintah Desa dan Kecamatan diberikan untuk
desa peserta lama dan desa baru dalam Program Pamsimas.
Pelatihan diberikan satu (1) kali setahun untuk masing-masing
3. Pelatihan untuk Peningkatan Kapasitas Pemda dalam rangka pengarusutamaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat. Pelatihan ini diberikan bagi pemda-pemda yang sudah menyelesaikan RAD AMPL. Perencanaan pelatihan ini dilakukan bersama NMC, dan pelaksanaannya dilakukan atas persetujuan CPMU dan PPK. Pelatihan ini di integrasikan kedalam materi Workshop Integrasi RAD Kedalam RPJMD dan RKPD dan Workshop Review RAD AMPL di tingkat Provinsi.
Pelaksanaan Kegiatan. Berdasarkan surat Bank Dunia tertanggal 5 Oktober 2017 perihal Izin Prinsip variasi kontrak ROMS
31
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
kelompok. Perencanaan pelatihan dilaksanakan bersama ROMS
Provinsi serta DPMU yang membidangi pembinaan terhadap
Pemerintah Desa dan Kecamatan. Durasi pelatihan adalah
maksimal tiga (3) hari.
B. Workshop
Tingkat Provinsi
1. Integrasi RAD ke dalam RPJMD dan RKPD. Lokakarya ini
dilakukan oleh Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah
Kabupaten yang sudah menyusun RAD AMPL. PPMU adalah
pengelola utama untuk kegiatan ini, berkonsultasi dengan Tim
Penyusun RPJMD dan RKPD. Perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan ini dilaksanakan dengan konsultasi NMC. Persetujuan
terhadap kegiatan lokakarya diberikan oleh CPMU, PPK dan
CPIU BANGDA.
2. Review RAD AMPL. Lokakarya ini dilakukan oleh Pemerintah
Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten yang sudah menyusun
RAD AMPL. PPMU dan Pokja AMPL adalah pengelola utama
untuk kegiatan ini, berkonsultasi dengan Bappeda. Perencanaan
dan pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan dengan konsultasi
NMC. Persetujuan terhadap kegiatan lokakarya diberikan oleh
CPMU, PPK dan CPIU BANGDA.
3. Kedua lokakarya tersebut dilakukan satu (1) kali setahun,
dengan durasi maksimal tiga (3) hari tergantung jumlah
kabupaten.
Tingkat Kabupaten
1. Workshop Keberlanjutan dan Pengembangan Asosiasi.
Lokakarya ini adalah untuk memfasilitasi pembentukan Asosiasi
32
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
BPSPAMS. Lokakarya dilakukan satu (1) kali setahun dengan
durasi dua (2) hari.
2. Workshop Sosialisasi RAD AMPL. Lokakarya ini hanya untuk
kabupaten peserta baru Pamsimas (yang baru bergabung
dengan Pamsimas sejak tahun 2016 dan
seterusnya).Penambahan peserta untuk pelatihan dari
kabupaten peserta lama Pamsimas diberikan atas persetujuan
CPMU dan PPK, sesuai dengan rekomendasi NMC dan ROMS
Provinsi. Lokakarya ini hanya satu (1) kali. Durasi lokakarya
adalah satu (1) hari.
3. Workshop Ekspose RAD AMPL. Lokakarya ini hanya untuk
kabupaten peserta baru Pamsimas (yang baru bergabung
dengan Pamsimas sejak tahun 2016 dan seterusnya).
Penambahan peserta untuk pelatihan dari kabupaten peserta
lama Pamsimas diberikan atas persetujuan CPMU dan PPK,
sesuai dengan rekomendasi NMC dan ROMS Provinsi.
Lokakarya ini hanya satu (1) kali. Durasi lokakarya adalah satu
(1) hari.
4. Workshop Monitoring RAD AMPL. Lokakarya ini adalah untuk
kabupaten yang sudah menyusun RAD AMPL, termasuk untuk
perbaruan terhadap dokumen RAD AMPL sesuai dengan
kebijakan baru dari pemerintah daerah, misalnya RPJMD.
Lokakarya ini dilaksanakan satu (1) kali setahun.
C. Pelatihan untuk Pelaku Pengelola Program
Pamsimas menyediakan pelatihan untuk pelaku pengelola program,
khusus mengenai pengelolaan program Pamsimas untuk PPMU,
DPMU dan Satker serta untuk District Coordinator (DC) ROMS.
C. Pelatihan untuk Pelaku Pengelola Program
Pamsimas menyediakan pelatihan untuk pelaku pengelola program, khusus mengenai pengelolaan program Pamsimas untuk PPMU, DPMU dan Satker serta untuk semua personil ROMS dan Fasilitator.
33
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
Kegiatan pelatihan terkait pengelolaan Program Pamsimas dikelola
langsung oleh Satker PAMBM. NMC dan TDS mendukung Satker
PAMBM dan CPMU untuk menyusun kegiatan pelatihan untuk
pelaku pengelola program. ROMS memberikan dukungan untuk
memastikan bahwa peserta pelatihan siap. Kegiatan pelatihan ini
tidak dibebankan dalam kontrak ROMS.
D. Pelatihan Lainnya
Pamsimas menyediakan pelatihan untuk Panitia Kemitraan (Pakem)
dalam rangka pemilihan desa. Kegiatan pelatihan ini dikelola
langsung oleh Satker PAMBM. NMC dan TDS mendukung Satker
PAMBM dan CPMU untuk menyusun kegiatan pelatihan untuk
Pakem (jadwal, TOR, dan lain sebagainya). ROMS memberikan
dukungan untuk memastikan bahwa peserta pelatihan siap
(misalnya SK Panitia Kemitraan dan daftar nama serta kesediaan
jadwal peserta pelatihan). Kegiatan pelatihan ini tidak dibebankan
dalam kontrak ROMS.
XV. OUTPUT DAN LAPORAN
Laporan dan output lainnya yang harus disiapkan oleh ROMS
tercantum dalam daftar di bawah ini. Persyaratan khusus dalam hal
tanggung jawab, waktu penyerahan jika disyaratkan khusus
tercantum dalam Lampiran K.
NMC akan menerbtikan panduan terkait pelaporan dan output
ROMS sesuai dengan persetujuan CPMU dan PPK.
Syarat pelaporan tercantum dalam Juknis Monitoring dan Evaluasi
yang dapat diunduh dari www.pamsimas.org.
Kegiatan pelatihan terkait pengelolaan Program Pamsimas dikelola
langsung oleh Satker PAMBM. NMC mendukung Satker PAMBM dan
CPMU dalam menyusun kegiatan pelatihan untuk pelaku pengelola
program. ROMS memberikan dukungan untuk memastikan bahwa
peserta pelatihan siap. Kegiatan pelatihan ini tidak dibebankan dalam
kontrak ROMS.
D. Pelatihan Lainnya
Pamsimas menyediakan pelatihan untuk Panitia Kemitraan (Pakem)
dalam rangka pemilihan desa. Kegiatan pelatihan ini dikelola
langsung oleh Satker PAMBM. NMC mendukung Satker PAMBM dan
CPMU untuk menyusun kegiatan pelatihan untuk Pakem (jadwal,
TOR, dan lain sebagainya). ROMS memberikan dukungan untuk
memastikan bahwa peserta pelatihan siap (misalnya SK Panitia
Kemitraan dan daftar nama serta kesediaan jadwal peserta
pelatihan). Kegiatan pelatihan ini tidak dibebankan dalam kontrak
ROMS.
34
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
Laporan Pendahuluan:
Laporan Pendahuluan akan dididkusikan dengan Pokja
AMPLProvinsi, PPMU, Pokja AMPL Kabupaten, DPMU, dan Satker
PSPAM untuk menetapkan program kerja ROMS yang disepakati
yang juga disinkronkan dengan kebutuhan program secara
keseluruhan dan terutama diselaraskan dengan kegiatan tim
fasilitator yang dikontrak secara terpisah (FM, FS dan Fasilitator
STBM), serta agenda pengembangan kapasitas dari program.
Laporan Bulanan:
Laporan Bulanan diharapkan menyertakan gambaran kemajuan
pelaksanaan dibandingkan dengan Indikator Kinerja Utama (KPI),
kegiatan utama yang dilakukan, rincian ringkasan dalam kaitannya
dengan pengadaan, manajemen keuangan, status M&E/MIS, isu-isu
manajemen dan teknis yang utama dalam program yang diperlukan
untuk memperoleh penanganan pada bulan mendatang. Laporan
Bulanan akan dikonsolidasikan di tingkat ROMS tetapi harus
terstruktur untuk memungkinkan laporan ini digunakan juga oleh
Pokja AMPL Provinsi, PPMU, Pokja AMPL Kabupaten, DPMU dan
Satker PSPAM.
Laporan Triwulanan: Laporan Triwulanan akan mengkonsolidasikan informasi dari
Laporan Bulanan. Struktur danisi akan ditentukan oleh NMC dan
CPMU agar dapat dimanfaatkan sebagai masukan untuk Laporan
Manajemen Program.
Laporan Pendahuluan:
Laporan Pendahuluan akan didiskusikan dengan PPMU dan Satker
PSPAM untuk menetapkan program kerja ROMS yang disepakati
juga disinkronkan dengan kebutuhan program secara keseluruhan
dan terutama diselaraskan dengan kegiatan tim fasilitator yang
dikontrak secara terpisah (FM, FS dan Fasilitator STBM), serta agenda
pengembangan kapasitas dari program.
35
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
Laporan Tahunan:
Laporan Tahunan akan disiapkan untuk mengkonsolidasikan
informasi dari Laporan Bulanan selama satu Tahun Anggaran.
Struktur dan isi akan ditentukan oleh NMC dan CPMU agar dapat
dimanfaatkan sebagai masukan untuk Konsolidasi Laporan
Manajemen Program Tahunan.
Input MIS
Input MIS akan disediakan dalam format yang telah disepakati
dengan CPMU. Keseragaman di seluruh provinsi dan daerah penting
untuk memungkinkan analisis di tingkat program dan pelaporan
dapat terselesaikan.
Input Smart-sight
Input Smart-sight akan disediakan dalam format yang telah
disepakati dengan CPMU. Keseragaman di seluruh provinsi dan
daerah penting untuk memungkinkan analisis di tingkat program
dan pelaporan dapat terselesaikan
Laporan khusus:
Laporan sebagaimana diminta oleh Pokja AMPL Provinsi, PPMUs,
Pokja AMPL Kabupaten, DPMU, dan Satker PSPAM/Kabupaten.
Draft Laporan Akhir & Laporan Akhir:
Laporan Akhir disiapkan mencakup status penyelesaian, operasi dan
pemeliharaan, dan laporan strategi pengakhiran programuntuk
setiap kabupaten dan desa. Struktur dan format laporan ini akan
disepakati dengan CPMU dan NMC dan akan mencakup persyaratan
36
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
khusus atas penyajian, analisis dan konsolidasi data untuk Laporan
Penyelesaian dari Peminjam.
XVI. EVALUASI KINERJA PENYEDIA JASA LAYANAN
Kinerja Tim ROMS secara keseluruhan akan dievaluasi secara rutin
tiap tahun oleh PPMU dalam konsultasi dengan CPMU. Kelanjutan
kontrak akan didasarkan pada evaluasi kinerja tahunan CPMU yang
mungkin merekomendasikan perubahan struktur tim dan/atau
personel atau pemutusan kontrak dalam kasus kinerja yang tidak
dapat diterima. CPMU dibantu oleh NMC akan mengembangkan
sistem penilaian kinerja personil ROMS yang akan disediakan untuk
PPMU, Satker PSPAM Provinsi, dan perusahaan ROMS. ROMS
diminta untuk melakukan evaluasi tahunan anggota timnya serta
FM/FS yang bekerja di masing-masing kabupaten dan melaporkan
hasilnya ke PPMU.
Selain itu, ROMS akan mengatur pelaksanaan evaluasi kinerja STBM
Specialist dan Fasilitator STBM oleh dinas kesehatan provinsi dan
kabupaten, dan melaporkan hasilnya kepada PPMU.
NMC akan menerbitkan lembar kinerja Tim ROMS dan TFM sebagai
panduan bagi perencanaan dan pelaksanaan evaluasi kinerja.
37
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A Indikator Kinerja Utama (IKU) PAMSIMAS
LAMPIRAN B Daftar Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis
Program Pamsimas
LAMPIRAN C Panduan Operasional Baku (POB):
Pertanggungjawaban Keuangan dan Pelaporan
Pekerjaan Jasa Kontraktual dan Swakelola
LAMPIRAN D Wilayah Cakupan Program Pamsimas
LAMPIRAN E Gambar Contoh Struktur Organisasi ROMS
LAMPIRAN F Kualifikasi, Rincian Tugas dan Target Kinerja Tim
ROMS
LAMPIRAN G Organisasi Bantuan Teknis
LAMPIRAN H Dukungan Logistik, Administrasi dan Teknis
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A Tetap
LAMPIRAN B Daftar Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis
Program Pamsimas
LAMPIRAN C Berubah
LAMPIRAN D Berubah
LAMPIRAN E Tetap
LAMPIRAN F Berubah
LAMPIRAN G Organisasi Bantuan Teknis
LAMPIRAN H Berubah
38
Original/Amendment 2 Proposed Amendment 3 Keterangan
LAMPIRAN I Uji Petik
LAMPIRAN J Jumlah Fasilitator
LAMPIRAN K Pelaporan
LAMPIRAN L Rencana Kerja Layanan ROMS
LAMPIRAN I Berubah
LAMPIRAN J Berubah
LAMPIRAN K Tetap
LAMPIRAN L Tetap
LAMPIRAN M Penentuan Jumlah Sample Uji Petik Tim Provinsi
39
LAMPIRAN A Indikator Kinerja Utama (IKU) PAMSIMAS
Indikator Pencapaian Program
Kemajuan
s/d Aug 7,
2015
Periode Pengumpulan Data dan Pelaporan
2016 2017 2018 2019 2020
Frekuensi
dan
Pelaporan
Sumber
Data/Metodologi
Penanggung Jawab
Pengumpulan Data
1. Jumlah tambahan orang yang mempunyai akses terhadap fasilitas air minum yang aman secara berkelanjutan
2. Jumlah tambahan orang yang mempunyai akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak secara berkelanjutan
3. % desa/kel yang mempunyai SPAM yang dikelola dan dibiayai secara efektif oleh masyarakat
7,9 juta
7.7
juta
77%
10.3
juta
8.2 juta
90%
12
juta
9.1 juta
90%
16
juta
11.1 juta
90%
19
juta
13.6 juta
90%
22.1
juta
14.9
juta
90%
Laporan
Kuartal
Laporan
Kuartal
Laporan
Kuartal
Masyarakat/ Data
Primer
Masyarakat/ Data
Primer
Masyarakat/ Data
Primer
Fasilitator dan
ROMS
Sanitarian, Dinkes,
dan ROMS
Fasilitator dan
ROMS
Hasil Antara 1:
1. Jumlah desa yang menyusun RKM
2. % kabupaten yang telah menyusun rencana peningkatan kapasitas (RAD AMPL) untuk mendukung adopsi dan pengarusutamaan pendekatan Pamsimas, dan kinerja dalam rangka pencapaian tujuan program
3. % kabupaten yang telah menyusun realisasi anggaran Kab/Kota (APBD) dalam sektor AMPL sebagai persentase dari
10,287
32%
35 %
27,000
70%
60%
18,000
40%
40%
21,000
50%
45%
24,000
60%
50%
27,000
70%
60%
Laporan
tahunan
Laporan
tahunan
Laporan
tahunan
Masyarakat/ Data
Primer
Pemda/ Data
Sekunder
Pemda/ Data
Sekunder
Fasilitator/ROMS
ROMS/NMC
ROMS/NMC
40
Indikator Pencapaian Program
Kemajuan
s/d Aug 7,
2015
Periode Pengumpulan Data dan Pelaporan
2016 2017 2018 2019 2020
Frekuensi
dan
Pelaporan
Sumber
Data/Metodologi
Penanggung Jawab
Pengumpulan Data
kebutuhan anggaran untuk mencapai target UA 2019
4. % kabupaten yang mereplikasi pendekatan Pamsiimas di luar masyarakat sasaran
100%
90%
90%
90%
90%
90% Laporan
tahunan
Pemda/ Data
Sekunder
ROMS/NMC
5. % desa memiliki RPJM Desa/RKP Desa yang mengintegrasikan PJM ProAKSi/RKM
6. % desa yang merealisasikan APBDesa untuk kebutuhan anggaran bidang air minum dan sanitasi
N/A
N/A
0%
0%
80%
80%
80%
80%
80%
80%
80%
80%
Laporan
tahunan
Laporan
tahunan
Pemdes/ Data
Primer
Pemdes/ Data
Primer
Fasilitator/ROMS
Fasilitator/ROMS
Hasil Antara 2:
7. % desa/kel yang mempunyai SPAM yang dikelola dan dibiayai secara efektif oleh masyarakat
8. % desa/kel yang mempunyai SPAM yang berfungsi dan memenuhi kepuasan dari mayoritas masyarakat sasaran
77%
87%
90%
90%
90%
90%
90%
80%
Laporan
kuartal
Pada Akhir
Program
Pemdes/ Data
Primer
Survey
Fasilitator/ROMS
CPMU
9. Jumah desa yang melampaui kriteria kinerja program dan memperoleh dana hibah
10. % kab/kota yang melampaui kriteria kinerja program dan memperoleh dana hibah
1,249
36%
1,649
0%
2,399
20%
3,399
30%
4,649
40%
4,649
50%
Laporan
tahunan
Laporan
tahunan
Masyarakat/ Data
Primer
Pemda/ Data
Sekunder
Fasilitator/ROMS
ROMS/CMAC
41
Indikator Pencapaian Program
Kemajuan
s/d Aug 7,
2015
Periode Pengumpulan Data dan Pelaporan
2016 2017 2018 2019 2020
Frekuensi
dan
Pelaporan
Sumber
Data/Metodologi
Penanggung Jawab
Pengumpulan Data
11. % masyarakat sasaran yang bebas dari buang air besar di sembarang tempat (ODF/SBS)
12. % masyarakat sasaran yang menerapkan program cuci tangan pakai sabun (CTPS)
13. % sekolah sasaran yang mempunyai fasilitas sanitasi yang layak dan menerapkan PHBS.
51%
68%
85%
60%
60%
95%
60%
60%
95%
60%
60%
95%
60%
60%
95%
60%
60%
95%
Laporan
kuartal
Laporan
tahunan
Laporan
tahunan
Masyarakat/ Data
Primer
Masyarakat/ Data
Primer
Sekolah/ Data
Primer
Sanitarian, Dinkes,
dan ROMS
Sanitarian, Dinkes,
dan ROMS
Sanitarian, Dinkes,
dan ROMS
Hasil Antara 3:
14. % kabupaten yang mempunyai struktur dan alat pemantauan program (MIS, M&E) memberikan informasi berkala mengenai kualitas pelaksanaan proyek
93%
90%
90%
90%
90%
90%
Laporan
kuartal
MIS Data/ Data
Sekunder
ROMS/NMC
42
LAMPIRAN B : DAFTAR PEDOMAN UMUM DAN PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PAMSIMAS (Berubah)
Seluruh dokumen ini dapat diunduh dari www.pamsimas.org
Original/Amandemen 2 Usulan Amandemen 3
No. Deskripsi No. Deskripsi
1. Pedoman Umum Program Pamsimas 1. Tetap
2. Pedoman Pelaksanaan Tingkat Masyarakat 2. Tetap
3. Pedoman Pelaksanaan Tingkat Pemda 3. Tetap
4. Petunjuk Teknis Perencanaan Kegiatan Tingkat Masyarakat 4. Tetap
5. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Tingkat Masyarakat 5. Tetap
6. Petunjuk Teknis Pengamanan Lingkungan dan Sosial 6. Tetap
7. Petunjuk Teknis Pengadaan Barang dan Jasa Tingkat Masyarakat 7. Tetap
8. Petunjuk Teknis Pengelolaan SPAM dan Penguatan Keberlanjutan 8. Tetap
9. Petunjuk Teknis Pengelolaan Keuangan 9. Tetap
10. Petunjuk Teknis Penyusunan, Pelaksanaan dan Pemantauan RAD
AMPL
10. Tetap
11. Petunjuk Teknis Pengadaan Barang dan Jasa dari Sumber PHLN 11. Petunjuk Teknis Pengadaan Barang/Jasa dan Manajemen Kontrak Dari
Sumber Dana PHLN
12. Petunjuk Teknis Pemilihan Desa 12. Tetap
43
13. Petunjuk Teknis Penyaluran Dana BLM 13. Tetap
14. Petunjuk Teknis Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan 14. Tetap
15. Petunjuk Teknis Hibah Kabupaten dan Desa 15. Tetap
16. Panduan Operasional Baku (POB): Pertanggungjawaban
Keuangan dan Pelaporan Pekerjaan Jasa Kontraktual dan
Swakelola
16. Panduan Operasional Baku (POB): Pertanggungjawaban Keuangan dan
Pelaporan Pekerjaan Jasa Kontraktual dan Swakelola
17. Petunjuk Teknis Penguatan Kelembagaan untuk Keberlanjutan Air
Minum dan Sanitasi Perdesaan Berbasis Masyarakat
44
LAMPIRAN C : PEDOMAN OPERASIONAL BAKU (POB) - PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAN PELAPORAN PEKERJAAN JASA KONTRAKTUAL
DAN SWAKELOLA PROGRAM PAMSIMAS (www.pamsimas.org)
45
LAMDIRAN D : Wilayah Cakupan Program Pamsimas (Berubah) Hubungan antara ROMS dengan FAS dan Tim Monev Region NMC dapat dilihat dalam Tabel di bawah ini.
Original/Amandemen 2 Usulan Amandemen 3
PROVINSI
KABUPATEN PAMSIMAS III
PA
MSI
MA
S I
[20
08
-
20
12
]
PA
MSI
MA
S II
[2
01
3-
20
16
]
PA
MSI
MA
S II
I [2
01
6-
20
20
]
OV
ER
SIG
HT
SER
VIC
ES
JUM
LA
H K
AB
UPA
TEN
FASI
LIT
AT
OR
AD
MIN
.
SER
VIC
ES
MO
NEV
REG
ION
1 Aceh 3 18 ROMS 1 18 FAS 1
1 2 Sumatera Utara 4 21 ROMS 2 21 FAS 2
3 Sumatera Barat 13 12 12 ROMS 3 21
FAS 3
4 Jambi 4 9 FAS 4
5 Riau 6 9 9 ROMS 4 14
FAS 5
2
6 Kepulauan Riau 2 5 FAS 6
7 Sumatera Selatan 8 10 13 ROMS 5 19
FAS 7
8 Kep. Bangka Belitung 2 6 FAS 8
9 Lampung 2 12 ROMS 6 21
FAS 9
10 Bengkulu 4 9 FAS 10
11 Jawa Barat 5 11 15 ROMS 7 19
FAS 11
3
12 Banten 2 3 4 FAS 12
13 Jawa Tengah 28 29 29 ROMS 8 33
FAS 13
14 DI Yogyakarta 2 4 FAS 14
15 Jawa Timur 21 27 ROMS 9 27 FAS 15
16 Nusa Tenggara Barat 6 8 ROMS 10 13
FAS 16
4 17 Bali 1 5 FAS 17
18 Nusa Tenggara Timur 10 19 21 ROMS 11 21 FAS 18
19 Kalimantan Barat 11 12 ROMS 12 21 FAS 19
PROVINSI
KABUPATEN PAMSIMAS III
PA
MSI
MA
S I
[20
08
-
20
12
]
PA
MSI
MA
S II
[2
01
3-
20
16
]
PA
MSI
MA
S II
I [2
01
6-
20
20
]
OV
ER
SIG
HT
SER
VIC
ES
JUM
LA
H K
AB
UPA
TEN
FASI
LIT
AT
OR
AD
MIN
.
SER
VIC
ES
MO
NEV
REG
ION
1 Aceh 3 18 ROMS 1 18 FAS 1
1 2 Sumatera Utara*) 4 25 ROMS 2 25 FAS 2
3 Sumatera Barat 13 12 16 ROMS 3 25
FAS 3
4 Jambi 4 9 FAS 4
5 Riau 6 9 11 ROMS 4 16
FAS 5
2
6 Kepulauan Riau 2 5 FAS 6
7 Sumatera Selatan 8 10 13 ROMS 5 19
FAS 7
8 Kep. Bangka Belitung 2 6 FAS 8
9 Lampung 2 13 ROMS 6 22
FAS 9
10 Bengkulu 4 9 FAS 10
11 Jawa Barat 5 11 17 ROMS 7 21
FAS 11
3
12 Banten 2 3 4 FAS 12
13 Jawa Tengah 28 29 29 ROMS 8 33
FAS 13
14 DI Yogyakarta 2 4 FAS 14
15 Jawa Timur 21 28 ROMS 9 28 FAS 15
16 Nusa Tenggara Barat 6 8 ROMS 10 15
FAS 16
17 Bali 1 7 FAS 17
18 Nusa Tenggara Timur 10 19 22 ROMS 11 22 FAS 18 4
19 Kalimantan Barat 11 12 ROMS 12 24 FAS 19
46
20 Kalimantan Tengah 2 9 FAS 20
21 Kalimantan Selatan 8 10 11
ROMS 13 19
FAS 21
22 Kalimantan Timur 1 4 FAS 22
23 Kalimantan Utara 4 FAS 23
24 Sulawesi Utara 9 ROMS 14 14
FAS 24
5
25 Gorontalo 2 5 5 FAS 25
26 Sulawesi Selatan 4 17 20 ROMS 15 25
FAS 26
27 Sulawesi Barat 1 3 5 FAS 27
28 Sulawesi Tenggara 4 12 ROMS 16 24
FAS 28
29 Sulawesi Tengah 7 10 12 FAS 29
30 Maluku 5 7 ROMS 17 12
FAS 30
6 31 Maluku Utara 2 5 FAS 31
32 Papua Barat 3 5 ROMS 18 17
FAS 32
33 Papua 2 12 FAS 33
TOTAL 110 221 359 359 6
20 Kalimantan Tengah 2 12 FAS 20
21 Kalimantan Selatan 8 10 11
ROMS 13 22
FAS 21
22 Kalimantan Timur 1 7 FAS 22
23 Kalimantan Utara 4 FAS 23
24 Sulawesi Utara 11 ROMS 14 16
FAS 24
5
25 Gorontalo 2 5 5 FAS 25
26 Sulawesi Selatan 4 17 23 ROMS 15 29
FAS 26
27 Sulawesi Barat 1 3 6 FAS 27
28 Sulawesi Tenggara*) 4 16 ROMS 16 28
FAS 28
29 Sulawesi Tengah 7 10 12 FAS 29
30 Maluku*) 5 9 ROMS 17 18
FAS 30
6 31 Maluku Utara*) 2 9 FAS 31
32 Papua Barat 3 10 ROMS 18 26
FAS 32
33 Papua 2 16 FAS 33
TOTAL 110 221 408*) 408*) 6
Catatan:
*) Penambahan Kabupaten didasarkan pada :
- SK Menteri PUPR No. 631/KPTS/M/2016 tanggal 8 Agustus 2016 tentang Penetapan Kabupaten Sasaran Progra PAMSIMAS Tahap Ketiga.
- SK Menteri PUPR No. 325/KPTS/M/2018 tanggal 3 Mei 2018 tentang Penetapan Kabupaten Sasaran Progra PAMSIMAS Tahap Keempat.
- SK Menteri PUPR No. 377/KPTS/M/2018 tanggal 31 Mei 2018 tentang Penetapan Kabupaten Sasaran Progra PAMSIMAS Tahap Kelima.
47
LAMPIRAN E: STRUKTUR ORGANISASI ROMS
Provincial Coordinator
District
Coordinator
District
Coordinator
Co. District
Coordinator/
DFMA
Data Entry/
Administration
Officer
Data Entry/
Administration
Officer
Disctrict
Financial
Management
Assisstant
KABUPATEN LAMA KABUPATEN BARU
48
LAMPIRAN F : KUALIFIKASI, RINCIAN TUGAS DAN TARGET KINERJA TIM ROMS
Original/Amendment No. 2 Amendment No. 3
Calon Penyedia Jasa dalam masa penawaran harus menyiapkan 3 (tiga) Tenaga Ahli inti Provinsi dibawah ini dengan kualifikasi keahlian sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Lampiran ini.
Tenaga Ahli inti untuk masing-masing Provinsi adalah sebagai berikut:
1. Provincial Coordinator 2. Water Supply and Sanitation Specialist 3. Community Development/Capacity
Building Coordinator
Dalam waktu 15 (lima-belas) hari kalender setelah penandatangan kontrak, Penjedia Jasa diminta untuk memasukan secara tertulis nama dan CV dari Personil non-inti Provinsi yang memenuhi persyaratan kualifikasi teknis yang tercantum dalam Lampiran ini untuk disetujui oleh Pemberi Jasa. Mereka adalah:
4. Co-Provincial Coordinator, apabila dipersyaratkan
5. Local Government Specialist 6. Financial Management Specialist 7. Data Management Analyst Dalam waktu 15 hari Pemberi Jasa sudah harus menanggapi secara tertulis usulan tsb. Apabila ada personil yang tidak memenuhi persyaratan kualifikasi minimum maka Penyedia Jasa diminta untuk mengusulkan calon pengganti yang dapat diterima oleh Pemberi Jasa. Penyedia Jasa harus memastikan ketersediaan semua personil yang disetujui oleh Pemberi Jasa adalah ekslusif untuk kontrak paket ROMS ini. Personil inti Kabupaten yaitu District Coordinator dan Co-District Coordinator ditetapkan oleh Pemberi Jasa, dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari tanggung jawab Penyedia Jasa seperti diatur dalam Kontrak.
Calon Penyedia Jasa dalam masa penawaran harus menyiapkan 3 (tiga) Tenaga Ahli inti Provinsi dibawah ini dengan kualifikasi keahlian sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Lampiran ini.
Tenaga Ahli inti untuk masing-masing Provinsi adalah sebagai berikut:
1. Provincial Coordinator 2. Water Supply and Sanitation Specialist 3. Community Development/Capacity
Building Coordinator
Dalam waktu 15 (lima-belas) hari kalender setelah penandatangan kontrak, Penjedia Jasa diminta untuk memasukan secara tertulis nama dan CV dari Personil non-inti Provinsi yang memenuhi persyaratan kualifikasi teknis yang tercantum dalam Lampiran ini untuk disetujui oleh Pemberi Jasa. Mereka adalah:
4. Co-Provincial Coordinator, apabila dipersyaratkan
5. Local Government Specialist 6. Financial Management Specialist 7. Data Management Analyst 8. STBM Specialist Dalam waktu 15 hari Pemberi Jasa sudah harus menanggapi secara tertulis usulan tsb. Apabila ada personil yang tidak memenuhi persyaratan kualifikasi minimum maka Penyedia Jasa diminta untuk mengusulkan calon pengganti yang dapat diterima oleh Pemberi Jasa. Penyedia Jasa harus memastikan ketersediaan semua personil yang disetujui oleh Pemberi Jasa adalah ekslusif untuk kontrak paket ROMS ini. Personil inti Kabupaten yaitu District Coordinator dan Co-District Coordinator ditetapkan oleh Pemberi Jasa, dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari tanggung jawab Penyedia Jasa seperti diatur dalam Kontrak.
49
POSISI SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) PROVINCE
SPECIALIST
Melapor ke Koordinator Provinsi
Jangka waktu 23 bulan
Lokasi Kantor Provinsi
Ketrampilan
dan
Pengalaman
(Kualifikasi
minimum ,
pengalaman,
ketrampilan
dan
pengetahuan)
1. Sarjana (S1) di bidang kesehatan masyarakat, bidang sosial lainnya,
bidang teknik dan bidang lain yang relevan.
2. 8 tahun pengalaman dalam penerapan CLTS dan perilaku kesehatan dan
sanitasi, diutamakan mempunyai pengalaman dalam program Pamsimas
Kesehatan (Faskab dan Korprov STBM Pamsimas)
3. Diutamakan sudah memiliki kualifikasi pemandu tingkat provinsi dari
Program Pamsimas atau program sejenis, ditunjukkan dengan bukti
sertifikat yang diterbitkan institusi kesehatan
4. Memiliki pengetahuan dan pengalaman yang baik dalam penerapan
demand dan supply secara terpadu,
5. Memiliki pengalaman berkerja dengan pemerintah daerah dan
masyarakat khususnya dalam penerapan CLTS dan pemasaran sanitasi.
Penugasan
yang
diberikan
Secara spesifik, tugas STBM Specialist meliputi namun tidak terbatas kepada:
1. Membantu pemerintah daerah (dinas kesehatan) provinsi dalam
mencapai tujuan dan target capaian KPI program Pamsimas III komponen
2 (kesehatan).
2. Membantu pemerintah daerah (dinas kesehatan) provinsi dan pengelola
program Pamsimas III di tingkat provinsi (Pokja AMPL, PPMU) dalam
menyiapkan strategi dan dalam melakukan koordinasi perencanaan,
pelaksanaan dan monitoring serta evaluasi program Pamsimas III
Komponen 2.
3. Membantu pemerintah daerah (dinas kesehatan) provinsi untuk
sinkronisasi dan integrasi pelaksanaan pendekatan STBM dalam
mencapai target capaian KPI program Pamsimas III untuk disepakati
bersama dengan Dinas Kesehatan prov/kab dan Fasilitator Kabupaten
4. Mendukung kegiatan-kegiatan lain yang dibutuhkan dalam rangka
pelaksanaan program Pamsimas III dan implementasi STBM di wilayah
provinsi bersangkutan.
5. Membantu Dinas Kesehatan provinsi menyiapkan laporan bulanan
pelaksanaan STBM / KPI Pamsimas komponen 2 (kesehatan) secara
berkala (dokumen laporan deskriptif maupun analitik) di wilayah
Provinsi
6. Membantu pemerintah daerah (dinas kesehatan) provinsi untuk
mengembangkan sistem monitoring dan update data STBM / KPI Pamsimas komponen 2 secara rutin, berkualitas dan valid.
7. Fasilitasi kegiatan komponen kesehatan dalam lingkup kerja ROMS
8. Fasilitasi MIS day, CB Day untuk komponen kesehatan PAMSIMAS III
9. Membantu pemerintah daerah (Dinas Kesehatan) provinsi dalam
mencapai tujuan dan target penurunan prevalensi kejadian stunting di
wilayah provinsi.
10. Membantu pemerintah daerah (Dinas Kesehatan) provinsi dan pengelola
program di tingkat provinsi (Pokja AMPL, PPMU) dalam menyiapkan
strategi dan dalam melakukan koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan
monitoring serta evaluasi program yang terkait dengan stunting.
50
POSISI SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) PROVINCE
SPECIALIST 11. Mendukung kegiatan-kegiatan lain yang dibutuhkan dalam rangka
pelaksanaan program stunting di wilayah provinsi bersangkutan
12. Membantu pemerintah daerah (dinas kesehatan) provinsi dalam
meningkatkan promosi dan kampanye perubahan perilaku
13. Membantu pemerintah daerah (dinas kesehatan) provinsi dalam
peningkatan perubahan perilaku higienis dan sanitasi kabupaten/kota
secara sistematis termasuk melaksanakan review pembelajaran masing-
masing kabupaten/kota.
14. Membantu pemerintah daerah (dinas kesehatan) provinsi dalam
mengembangkan mekanisme penghargaan terhadap
masyarakat/institusi yang memiliki peran besar dalam mendorong
peningkatan perubahan perilaku PHBS.
15. Membantu pemerintah daerah (dinas kesehatan) provinsi dalam
mengembangan strategi penurunan resiko stunting, berkolaborasi
dengan gizi dan promosi kesehatan.
16. Membantu Pemerintah Daerah (Dinas Kesehatan Provinsi) dalam
mengembangkan strategi pemantauaan dan evaluasi program melalui
SIM Pamsimas, website STBM dan SMART STBM.
17. Membantu pemerintah daerah (dinas kesehatan) provinsi untuk
meningkatkan dan mengembangkan percepatan penyediaan akses dan
layanan sanitasi yang layak
18. Membangun jejaring pasar sanitasi meliputi peningkatan pelaku
penyediaan produsen sanitasi lokal, rintisan dan pengembangan unit
pemasaran dan sanitasi daerah dan rintisan kemitraan pelaku sanitasi
daerah
19. Membantu pemerintah daerah (dinas kesehatan) provinsi untuk
mengembangkan mekanisme peningkatan kapasitas pelaku pasar sanitasi
melalui pelatihan wirausaha sanitasi daerah, termasuk merumuskan dan
memfasilitasi upaya pendampingan lanjutan bagi wirausaha terlatih
20. Membangun kapasitas pemerintah daerah dalam melakukan proses
pemantauan perkembangan usaha wirausaha terlatih melalui kompetisi
wirausaha sanitasi.
21. Membantu pemerintah daerah (dinas kesehatan) melakukan
pengumpulan database pemasaran sanitasi dan mengembangkan
mekanisme pemantauan berbasis internet
22. Membantu mengembangkan dan mendukung pelaksanaan studi untuk
mendukung program pemasaran sanitasi untuk menghasilkan
permintaan konsumen akan perbaikan sanitasi, memfasilitasi
kemampuan pasar lokal untuk menanggapi permintaan dan
mempromosikan perubahan perilaku yang lebih baik;
23. Membantu pemerintah daerah (dinas kesehatan) provinsi untuk
mengelola kegiatan STBM termasuk mengembangkan strategi untuk
perluasan program STBM, khususnya pilar 1 dan pilar 2 di wilayah kerja
provinsi
24. Membantu pemerintah daerah (dinas kesehatan) provinsi untuk
mengembangkan mekanisme share learning antar wilayah untuk
mendukung percepatan peningkatan akses sanitasi.
25. Mengembangkan kerjasama dengan lembaga / konsultan lainnya yang
berbasis di provinsi untuk mendukung dan melakukan kegiatan terkait
STBM
51
POSISI SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) PROVINCE
SPECIALIST 26. Membantu pemerintah daerah (dinas kesehatan) provinsi untuk on the
job training dan/atau coaching kepada petugas prov mengenai
pelaksanaan sistem Monitoring STBM
27. Bersama dengan staf M&E Provinsi, mendemonstrasikan cara
menganalisis data, dan menguatkan staff provinsi yang berkepentingan
dalam memanfaatkan data monitoring dan mem-feeding untuk
perencanaan, analisis perbaikan program, dan evaluasi kegiatan.
28. Memastikan pemerintah daerah meng-input data anggaran dan
pengeluaran untuk kegiatan yang didanai Dana Dekon, DAK and BOK di
wilayah provinsi bersangkutan, kedalam sistem monev STBM secara
teratur dan lengkap.
29. Membantu pemerintah daerah (dinas kesehatan) provinsi untuk
mendorong sistem monitoring STBM ter-integrasi dalam website
Pemerintah Daerah dan update data STBM semakin rutin, berkualitas dan
valid.
30. Hal-hal lain yang ditugaskan oleh PPMU, Satker/PPK Provinsi, serta
CPMU/Satker/PPK Pusat.
Palaporan dan
output
Akuntabilitas
1. Terpenuhi KPI 2,13,14,15, dan mengawal KPI 4,8 (berkaitan dengan
kesehatan)
2. Melakukan pemantauan dalam MIS Modul 1,2,4, 7.3(terkait komponen
kesehatan) dan MIS STBM
3. 90% desa PAMSIMAS melakukan update data di MIS STBM
4. 80% dari 90% desa PAMSIMAS, sanitariannya melakukan update data
secara rutin.
5. Memastikan pelaksanaan dan proses integrasi antara STBM dan stunting
di lokasi sasaran stunting
6. 90% Dinas kesehatan provinsi dan dinas kesehatan kabupaten memiliki
pengembangan kapasitas terkait pelaksanaan komponen kesehatan
7. 90% desa reguler melakukan pengujian kualitas air dan dicatatkan dalam
MIS Pamsimas
8. 90% desa sasaran PAMSIMAS didorong untuk alokasi dana desa dapat
digunakan untuk upaya promosi kesehatan dalam rangka pencapaian
target KPI
9. 90% Sekolah di wilayah sasaran pamsimas dapat melanjutkan kegiatan
kampanye sanitasi dan perubahan perilaku secara berkelanjutan
Output dan Capaian:
1. Rencana Kerja STBM / KPI Pamsimas yang sudah tersinkronisasi dengan
Renstra, RAD atau dokumen lain yang setara mencakup pelaksanaan
STBM di wilayah Provinsi. (Rencana kerja daerah dalam pelaksanaan dan
pencapaian target STBM). Rencana kerja yang disusun harus sesuai
dengan silkus program Pamsimas.
2. Target KPI komponen 2 Pamsimas III ( KPI 2,13,14 dan 15 Pamsimas)
3. Dokumen peta sanitasi desa Pamsimas yang terupdate secara berkala di
wilayah program Pamsimas oleh Faskab.
4. Laporan khusus / pembelajaran disesuaikan dan mengadopsi karakter
dan situasi lokal di seluruh wilayah kerjanya.
52
POSISI SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) PROVINCE
SPECIALIST 5. Database pengujian kualitas air terupdate secara berkala oleh Faskab
STBM di lokasi desa-desa PAMSIMAS.
6. Laporan update data MIS secara deskriptif maupun analitik secara
berkala tiap bulan terhadap pencapaian program Pamsimas III
Komponen 2.
7. Database, pelaksanaan kegiatan, monitoing evaluasi dan pelaporan
Program Stunting di wilayah Provinsi
8. Laporan bulanan dan terkait kemajuan kegiatan
9. Database anggaran dan pengeluaran untuk kegiatan yang didanai Dana
Dekon, DAK and BOK di wilayah provinsi bersangkutan, terutama untuk
kabupaten-kabupaten wilayah Pamsimas setiap tahun anggaran.
10. Seluruh pelaku STBM Provinsi hingga puskesmas melakukan E-Learning
STBM dibuktikan dengan sertifikat kelulusan.
11. Data Wirausaha Sanitasi di wilayah kerja yang ter update secara berkala
12. Data Base Profil Wirausaha sanitasi Tingkat Provinsi, dokumen Berita
acara terbentuknya unit/asosiasi pemasaran sanitasi prov/kab,
Dokumen berita acara kesepakatan kerjasama pelaku penyedia jasa
sanitasi daerah dengan pihak lain.
13. Dokumen jalinan kerjasama dengan lembaga donor untuk pembiayaan
sanitasi.
14. Dokumen rencana promosi sanitasi daerah yang terintegrasi dengan
penurunan stunting di prov/kab/kota yang telah di setujui oleh dinas
kesehatan prov/kab
15. Terbentuk tim kerja STBM prov/kab/kec/desa
16. Regulasi STBM untuk lokasi dampingan baik di provinsi maupun di
kabupaten.
17. Regulasi mengenai PJM Proaksi Bidang Sanitasi masuk kedalam RPJM Des
termasuk kegiatan stunting.
18. Laporan kemajuan input smart-sight untuk ROMS dan TFM.
19. Laporan kunjungan lapangan, catatan teknis dan kertas kerja sesuai
keperluan.
20. Memberi masukan untuk Laporan Rutin dan Final ROMS. 21. Dokumen dan Laporan lain yang relevan yang diminta oleh PPMU dan
Satker Provinsi, Pokja AMPL Provinsi, CPMU/CPIU dan Bank Dunia.
Hubungan
Penting
PPMU dan Satker Provinsi, Dinas Kesehatan Provinsi, DPMU dan Satker
Kabupaten, Dinas Kesehatan Kabupaten, CPMU/CPIU, PPK/Satker Pusat
PC, HH NMC, RM, Tim Advisory
53
LAMPIRAN G : Organisasi Bantuan Teknis (Berubah)
Data Managmt Analyst
Local Govt. Specialist
CD Spec./CB Coordinator
PROVINCIAL COORDINATOR
ROMS 1 N.A.D
Data Entry Administration
DISTRICT COORDINATOR
F/Management Specialist
Water Supply & Sanitation Spec.
Co-District Coordinator
CFT
Senior Facilitator
CLTS/STBM Facilitator
CLTS/STBM Specialist
Sanitarians
PIP2BTrainingOrganiza on
KKM
NMC R/MANAGER REGION 1
ROMS 1 – ROMS 3
ROMS
REGIONAL
PROVINCIAL
CO-TL Regional &
Program Sustainability
NMC TEAM LEADER
National Management
Consultant
COORDINATOR
Monitoring &
Evaluation and MIS
COORDINATOR
Fin. Management
and Procurement
Complaint Handling Spec.
Financial Mgmt Specialist
Accounting & Auditing Spec.
Procurement Specialist
MONEV Spec. Region 1, 2
MONEV Spec. Region 3, 4
MONEV Spec. Region 5, 6
COORDINATOR
Capacity Building &
Technical Support
CD & Social S/guard Spec.
Health and Hygiene Spec.
WSS & Envmt Specialist
Community Proc. Spec.
CPMU
Central Project Management Unit
MIS Specialist
Website Dev. Specialist
Village Govt. Inst. Specialist
Local Govt. Inst. Specialist
Advocacy/ Comm. Spec.
Local Inst. Specialist
COORDINATOR
Institutional
Strengthening
HR Dev. Specialist
Sanitation Marketing
CPMU ADVISORY
GROUP Program Sustainability
Project Management
Local Government
Village Government
Com-Led Total Sanitation
Community Development
DISTRICT
COMMUNITY
32
456
ROMS 3
ROMS 2 CO- PROVINCIAL
COORDINATOR
CFT CFT
PPMU
DPMU
District Financial Managmt Assistant
FINANCIAL
VERIFICATOR
FAS
TAS
54
LAMPIRAN H : Dukungan Logistik, Administrasi dan Teknis (Berubah)
Original Usulan Amandemen
URAIAN SYARAT TEKNIS DAN SPESIFIKASI MINIMUM
Keterangan URAIAN SYARAT TEKNIS DAN SPESIFIKASI MINIMUM
Keterangan
▪ Transportasi
Lokal
pada Duty Travel
- Biaya moda transportasi darat; bus,
kereta api, ojek.
- Biaya moda transportasi selain darat yang dikelola oleh operator komersial; pesawat terbang, kapal laut, kapal cepat, dll
▪ Transportasi
Lokal pada
Duty Travel
Tetap
▪ Transportasi
Lokal pada
Mob./Demob.
- Biaya transportasi dari dan ke Bandara Provinsi
▪ Transportasi Lokal pada Mob./Demob
Tetap
▪ Transportasi
Lokal pada
Training
- Biaya transportasi dari dan ke lokasi
acara untuk Peserta non Pemerintah.
- Untuk Peserta dari unsur Pemerintah,
maka menjadi tanggung-jawab Pemda
atau instansi pengutus
▪ Transportasi
Lokal pada
Training
Tetap
▪ Transportasi
Lokal
Biaya transportasi yang diterima disesuaikan dengan jarak (normal/remote), dengan ketentuan sbb:
a. Jarak normal adalah jarak yang dapat dijangkau oleh moda transportasi darat secara reguler.
b. Jarak remote adalah jarak yang dapat dijangkau dengan moda transportasi darat non reguler, memerlukan moda transportasi sungai/laut atau moda transportasi udara. Transportasi yang tidak tersedia dengan angkutan kendaraan umum (bus, kereta api, ojek). Moda transportasi yang tersedia selain transportasi darat baik yang dikelola oleh badan maupun operator komersil
55
Original Usulan Amandemen
URAIAN SYARAT TEKNIS DAN SPESIFIKASI MINIMUM
Keterangan URAIAN SYARAT TEKNIS DAN SPESIFIKASI MINIMUM
Keterangan
(carter / sewa khusus). Perjalanan dengan moda transportasi darat dengan lama perjalanan ≥ 12 jam.
c. Perhitungan biaya tranportasi untuk jarak remote berdasarkan referensi / rujukan dari Dinas Perhubungan atau harga pasar setempat yang disahkan oleh instansi yang berwenang.
▪ Akomodasi pada Duty Travel
Hotel kelas melati di provinsi dan kabupaten ▪ Akomodasi pada Duty
Travel
Tetap
▪ Uang saku
pada Duty
Travel (ditetapkan)
Uang harian yang dibayarkan kepada personil yang melakukan perjalanan dinas sesuai lingkup tugasnya dengan durasi lebih dari 8 jam (pergi-pulang)
▪ Uang saku
pada Duty
Travel (ditetapkan)
Tetap
▪ Meals, Snack
pada Duty Travel dan
Training
1 x makan siang dan 1 x snack/makanan ringan
▪ Meals, Snack pada Duty
Travel dan Training
Tetap
▪ Uang harian
paket Fullboard
pada Training (ditetapkan)
Uang harian yang dibayarkan kepada Peserta dari unsur Non Pemerintah. Untuk Peserta dari unsur Pemerintah, maka menjadi tanggung-jawab Pemda atau instansi pengutus
▪ Uang harian
paket Fullboard
pada Training (ditetapkan)
Tetap
▪ Ticket Pesawat (ditetapkan)
Tiket kelas ekonomi ▪ Ticket Pesawat (ditetapkan)
Tetap
▪ Fullday Package - Hotel Berbintang Provinsi dan Kabupaten
- Biaya paket mencakup; makan 1 (satu) kali, rehat kopi dan snack 2 (dua) kali, ruang pertemuan dan fasilitasnya
Maksimum Hotel Berbintang Tiga
▪ Fullday Package Tetap Maksimum Hotel Berbintang Tiga
56
Original Usulan Amandemen
URAIAN SYARAT TEKNIS DAN SPESIFIKASI MINIMUM
Keterangan URAIAN SYARAT TEKNIS DAN SPESIFIKASI MINIMUM
Keterangan
(screen projector, flip chart, white board, standard sound system)
▪ Fullboard
Package
pada Duty Travel dan Training
- Hotel berbintang di Provinsi dan
Kabupaten
- Biaya paket mencakup; akomodasi, makan 3 (tiga) kali, rehat kopi dan snack 2 (dua) kali, ruang pertemuan dan fasilitasnya (screen projector, flip chart, white board, standard sound system)
Maksimum Hotel Berbintang Tiga
▪ Fullboard
Package
pada Duty Travel dan Training
Tetap Maksimum Hotel Berbintang Tiga
▪ Training Kit Terdiri dari buku tulis, ballpoint, pedoman dan kartu identitas untuk tiap peserta dan Tas
▪ Training Kit Tetap
▪ Material Kit Copy materi, alat peraga ▪ Material Kit Tetap
▪ Spanduk ▪ Spanduk Tetap
▪ Reporting
pada Training
- Laporan pelatihan terdiri dari : tujuan
pelatihan, pedoman program, evaluasi,
KAK , Kurikulum pelatihan dan jadwal
pelatihan , biodata peserta, undangan
pelaksanaan dan dokumentasi
- Tersedia dalam versi softcopy (CD)
▪ Reporting
pada Training
- Laporan pelaksanaan kegiatan
pelatihan berisi : Kata Pengantar,
Daftar Isi, Pendahuluan (Latar
Belakang, Maksud dan Tujuan, Hasil
yang Diharapkan), Pelaksanaan
Kegiatan (Waktu dan Tempat, Peserta,
Narasumber dan Pemandu, Materi,
Metode), Proses Pelaksanaan ( Hasil
Pelaksanaan Kegiatan, Kesimpulan
dan Rekomendasi) dan Melampirkan
KAK Kegiatan, Biodata Peserta, Foto
Kegiatan dan Copy Undangan
- Tersedia dalam versi softcopy (CD)
57
Original Usulan Amandemen
URAIAN SYARAT TEKNIS DAN SPESIFIKASI MINIMUM
Keterangan URAIAN SYARAT TEKNIS DAN SPESIFIKASI MINIMUM
Keterangan
▪ Office space Biaya sewa ruang kantor termasuk
perbaikan/rehabilitasi, air conditioner,
furniture dan penambahan daya listrik
- Kantor Provinsi : Luas bangunan sekitar
120 m2; ruang kerja, ruang rapat, toilet,
dapur, gudang , mushola, dan ruang
sirkulasi.
Kantor Provinsi harus mengakomodir
ruang kerja untuk Regional Manager
NMC dan ruang operasional FAS
masing-masing sekitar 10 m2 (minimal)
- Kantor Kabupaten : sekitar 110 m2 luas
lantai; ruang kerja, ruang rapat/ruang
fasilitator, ruang tamu, toilet, dapur,
gudang, mushola, dan ruang sirkulasi
▪ Office space Tetap
▪ Office running cost and Consumable cost
- Rekening listrik, rekening air, iuran
warga
- Pembelian air minum
- Peralatan kebersihan kantor, alat
penerangan, alat keamanan
- Makanan ringan konsumsi rapat
- Alat tulis kantor, material pendukung
komputer dan printer
- Kertas untuk printer, tidak termasuk kertas untuk laporan rutin dan laporan kegiatan
▪ Office running
cost and Consumable cost
Tetap
▪ Laptop/Notebook
Pentium Core i5, 500 GB HDD, 2 GB DDR3, 512 MB VGA card, DVD RW, Microsoft
▪ Laptop/Note-
book Tetap
58
Original Usulan Amandemen
URAIAN SYARAT TEKNIS DAN SPESIFIKASI MINIMUM
Keterangan URAIAN SYARAT TEKNIS DAN SPESIFIKASI MINIMUM
Keterangan
Windows Operating System (OS) asli dengan antivirus tool kit, 12"-14" WXGA monitor
▪ Komputer Desktop
Core i5, 500 GB HDD, 2 GB DDR3, 512 MB VGA card, DVD RW, Microsoft Windows Operating System (OS) asli dengan antivirus tool kit, Monitor 19"-21" LED, termasuk meja dan kursi
▪ Komputer
Desktop Tetap
▪ Inkjet Printer, multi fungsi
Ukuran : A4/Letter, Resolusi Cetak : 4800 x 1200 dpi. Resolusi Scanning : 1200 x 2400 dpi, Copy : pembesaran / pengecilan Interface : USB Port
▪ Inkjet Printer,
multi fungsi Tetap
▪ Kamera digital 14 Mega Pixel CCD sensor, digital zoom sampai dengan 6 x, 3x optical zoom, External Memori minimum 8 Gb, 2-3" LCD monitor
▪ Kamera digital Tetap
▪ Projector XGA 1024 x 768, Lumens 2700 ANSI, VGA (HD15) × 2, S-Video, Composite Video, DLP Technologydan layar
▪ Projector Tetap
▪ GPS Tipe kepekaan tinggi , Barometric altimeter, Electronic compass, casing anti air , kerapatan Display WxH 240 x 400 pixels, TFT transflektif, 65-K colour, Memori Internal 3.5 GB, Interface high-speed USB and NMEA 0183 compatible, Camera and Navigation Photo, Indonesian Basemap, Area calculation, Unit-to-unit transfer
▪ GPS Tetap
▪ Handy Talky FrekuensiVHF and UHF, LiIon masa hidup battery (stanby sampai dengan 11 jam) Keypad: Yes, Display: Yes
▪ Handy Talky Tetap
59
Original Usulan Amandemen
URAIAN SYARAT TEKNIS DAN SPESIFIKASI MINIMUM
Keterangan URAIAN SYARAT TEKNIS DAN SPESIFIKASI MINIMUM
Keterangan
▪ Radio Rig Jangkauan Frekuensi : TX 144-148 MHz, RX: 136-174 MHz, Antenna Impedance: 45-50 ohms, RF Output Power, Reactance Modulation, Circuitry, Doble Conversion, Superheterodyne, Sensitivity, less than 0.1µV
▪ Radio Rig Tetap
▪ Generator Daya Output: 1000 Watt, Sistem Pemanasan: Electric Start, Bahan Bakar: Pure Gasoline, Kapasitas Tangki: 13-15 Liter, Lama Operasi: 13-15 Jam
▪ Generator Tetap
▪ Kendaraan - MPV 1300 CC tahun pembuatan minimal
2014, termasuk pengemudi, biaya operasional dan pemeliharaan dan asuransi
- Bensin untuk operasional dan kegiatan pemantauan tim kabupaten ke desa minimal 7 hari per bulan
▪ Kendaraan Tetap
▪ Sepeda motor Tahun pembuatan minimal 2014, Type mesin : 4 langkah , Transmisi : 5 kecepatan, Frame Type: Full frame, Fuel : gasoline, rem cakram depan dan belakang, termasuk pemeliharaan, asuransi, operasi dan pemeliharaan serta overhead
▪ Sepeda motor Tetap
▪ Biaya komunikasi
Biaya telekomunikasi, pos, langganan internet, pembelian voucher telepon selular
▪ Biaya
komunikasi Tetap
▪ Media sosialisasi, banner dan poster
- Banners: ditentukan seusai kebutuhan
- Poster –Kertas , Artpaper 150 gram, ukuran : 49 x 70 cm, Finishing: Laminating glossy
▪ Media
sosialisasi, banner dan poster
Tetap
60
Original Usulan Amandemen
URAIAN SYARAT TEKNIS DAN SPESIFIKASI MINIMUM
Keterangan URAIAN SYARAT TEKNIS DAN SPESIFIKASI MINIMUM
Keterangan
▪ Reporting - Bulanan , triwulan dan laporan khusus harus dicetak dalam kertas A4 / 80 gram dengan soft cover dijilid dan file digital dalam CD
- Laporan tahunan dan laporan akhir harus dicetak diatas A4 80 gram dengan hard cover dijilid dan file digital dalam CD
▪ Reporting Tetap
61
LAMPIRAN I : Uji Petik (Berubah)
No.
PELAKU UJI PETIK
Frek
uen
si
UP-1 UP-2 UP-3 UP-4 UP-5 UP-6 UP-7
Sosi
ali
sasi
Tin
gk
at
Kab
up
ate
n;I
MA
S T
ah
ap
I;P
enyu
sun
an
Su
rat
Min
at
dan
Pro
posa
l; i
fik
asi
Pro
eksi
Pro
posa
l.
Pem
icu
an
ata
u t
ind
ak
lan
jut C
LT
S; P
emb
entu
kan
ata
u p
eng
uata
n K
KM
;
IMA
S T
ah
ap
II; P
emb
entu
kan
ata
u p
eng
uata
n P
SPA
MS.
Pen
yu
sun
an
ata
u r
evie
w P
JM P
roA
ksi
; Pen
yu
sun
an
RK
M.
eng
ad
aan
Bara
ng
dan
Jasa
; Pen
cair
an
BLM
Tah
p I
.
Pen
cair
an
BLM
Tah
ap
II;
Pen
cair
an
BLM
Tah
ap
III
.
Pen
yel
esaia
n K
egia
tan
; Pen
yia
pan
Op
erasi
dan
Pem
elih
ara
an
Pen
ing
kata
n K
iner
ja d
an
Pen
gem
ban
gan
SPA
MS
Tim ROMS Kabupaten 12
1 District Coordinator 5 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
2 Co-District Coordinator 4 ✓ ✓ *) *) ✓ ✓
3 District FM Assistant/DFMA 3 ✓ ✓ ✓
*) untuk kabupaten yang tidak memiliki DFMA, maka CoDC melakukan UP-4 dan UP-5
Tim ROMS Provinsi 27 1 2 3 4 5 6 7
1 Provincial Coordinator 4 ✓ ✓ ✓ ✓
2 Co-Provincial Coordinator 4 ✓ ✓ ✓ ✓
3 Water Supply & Sanitation 6 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
4 Financial Management 3 ✓ ✓ ✓
5 Local Government Spec. 4 ✓ ✓ ✓ ✓
6 Comdev Spec./CB 3 ✓ ✓ ✓
7 Data Management Analyst 3 ✓ ✓ ✓
56
LAMPIRAN J : Jumlah Fasilitator (Berubah)
Original/Amandemen 2 Usulan Amandemen 3
PROVINSI DAN
KABUPATEN
JUM
LA
H D
ESA
TARGET TAHUNAN DESA DAMPINGAN
DESA DAMPINGAN dengan RKM/ Tahun
Targ
et R
KM
Ter
bia
yai
Des
a D
am
pin
gan
Ten
pa R
KM
Jum
lah
Fasi
lita
tor
MA
syara
kat
Jum
lah
Fasi
lita
tor
Sen
ior
Des
a B
aru
Des
a P
erb
aik
an
Kin
erja
Des
a P
eng
emb
an
gan
Tota
l D
esa D
amp
ing
an
PAPUA BARAT 729 45 21 56 120 85 150 60 9
1 Manokwari 160 10 7 24 41 29 88 15 2
2 Sorong Selatan 123 10 5 11 25 18 25 12 2
3 Maybrat 152 10 4 10 24 17 22 12 2
4 Raja Ampat 121 5 2 4 10 7 5 9 1
5 Sorong 173 10 3 7 20 14 10 12 2
PAPUA 1925 104 34 78 214 150 120 126 21
1 Merauke 168 10 4 9 23 16 18 12 2
2 Asmat 211 10 4 9 23 16 18 12 2
3 Jayawijaya 312 10 3 7 20 14 10 12 2
4 Kepulauan Yapen 111 10 3 7 20 14 10 12 2
5 Mamberamo Raya 58 10 3 7 20 14 10 12 2
6 Mamberamo Tengah 59 5 2 4 10 7 5 6 1
7 Mappi 137 10 3 7 20 14 10 12 2
8 Mimika 85 10 3 7 20 14 10 12 2
9 Nabire 81 5 2 4 10 7 5 6 1
PROVINSI DAN
KABUPATEN
JUM
LA
H D
ESA
TARGET TAHUNAN DESA DAMPINGAN
DESA DAMPINGAN dengan RKM/ Tahun
Targ
et R
KM
Ter
bia
yai
Des
a D
am
pin
gan
Ten
pa R
KM
Jum
lah
Fasi
lita
tor
MA
syara
kat
Jum
lah
Fasi
lita
tor
Sen
ior
Des
a B
aru
Des
a P
erb
aik
an
Kin
erja
Des
a P
eng
emb
an
gan
Tota
l D
esa D
amp
ing
an
PAPUA BARAT
1 Manokwari 160 20 7 24 51 25 40 15 2
2 Sorong Selatan 121 12 5 11 28 20 10 12 2
3 Maybrat 157 24 4 10 38 25 2 12 2
4 Raja Ampat 121 15 0 0 15 15 0 9 1
5 Sorong 141 20 0 5 25 20 7 12 2
6 FakFak 123 15
15 15 9 1
7 Kaimana 86 20
20 20 12 2
8 Tambrauw 76 20
20 20 12 2
9 Manokwari Selatan 57 20
20 20 12 2
10 Pengunungan Arfak 179 20
20 15 12 2
PAPUA 2.761 179 119 300 603 239 2.173 180 28
1 Merauke 168 10 20 31 51 20 117 12 2
2 Asmat 211 10 25 35 70 35 141 18 2
3 Jayawijaya 312 10 8 20 38 10 281 12 2
4 Kepulauan Yapen 111 10 10 20 40 15 71 12 2
63
LAMPIRAN J-1 : Jumlah Desa Target Pelatihan (Berubah)
64
LAMPIRAN K : Pelaporan (Tetap)
65
LAMPIRAN L : Rencana Kerja Layanan ROMS (Tetap)
66
LAMPIRAN M : Penentuan Jumlah Sample Uji Petik Tim Provinsi
A. PENENTUAN JUMLAH, DAFTAR DESA SAMPLING DAN JADWAL UJI PETIK
1. Penentuan Jumlah Sampling
Uji Petik dilakukan melalui metode sampling sesuai dengan tingkatannya
(nasional, provinsi dan kabupaten). Jumlah sampling adalah sebagai berikut:
(a) Jumlah sample untuk ROMS Kabupaten sebanyak 50% dari desa baru dan 10%
dari desa lama yang menyusun dan/atau melaksanakan RKM.
(b) Jumlah sample untuk ROMS Provinsi sebanyak 10% dari desa baru dan 2% dari
desa lama yang menyusun dan/atau melaksanakan RKM.
(c) Jumlah sample untuk NMC sebanyak 3% dari jumlah sampel uji petik
kabupaten. Dari jumlah tersebut terbagi menjadi 70% dari desa baru dan
30% dari desa lama yang menyusun dan/atau melaksanakan RKM.
Dasar Penentuan Sampling
Sample untuk tingkat nasional, provinsi dan kabupaten ditampilkan dalam Tabel
Jumlah Desa Sampling Tahun 2018 (Contoh). Acuan untuk penentuan desa
sampling pada setiap tahap uji petik ditentukan sebagai berikut:
(a) Tahap 1 untuk Uji Petik (UP)-1, sample yang diambil berasal dari desa yang
telah menyampaikan minat dan proposal kepada PAKEM;
(b) Tahap 2 untuk Uji Petik (UP) 2 dan 3, sample yang diambil berasal dari calon
desa sasaran yang akan diusulkan. Jika pengusulan calon desa sasaran
dilakukan lebih dari sekali, maka sample desa sampling disesuaikan secara
proporsional;
(c) Tahap 3 untuk Uji Petik (UP) 4, 5 dan 6, sample yang diambil berasal dari target
desa sasaran yang sudah ditetapkan dengan SK Kementerian PUPR dan SK
Bupati yang sudah melaksanakan PKS. Jika desa sasaran ditetapkan dalam dua
tahap, maka desa sampling disesuaikan secara proporsional;
(d) Tahap 4 untuk Uji Petik (UP) 7, sample desa yang diambil berasal dari desa
yang sudah dalam tahap operasional dan pemeliharaan (OM).
2. Penentuan Daftar Sampling
Daftar sampling untuk nasional, provinsi dan kabupaten ditentukan oleh NMC
dalam empat (4) tahap sesuai siklus uji petik. Daftar sampling akan diumumkan
pada website, disertai dengan jumlah desa sampling, jadwal pelaksanaan uji petik
dan pelaku kegiatan uji petik.
Selambat-lambatnya 1(satu) bulan setelah daftar sampling diumumkan, NMC,
ROMS Provinsi dan Kabupaten memulai kegiatan uji petik sesuai dengan daftar
yang disampaikan.
ROMS tidak membuat daftar sampling tersendiri di luar dari yang sudah ditetapkan
oleh NMC, perubahan kepada daftar sampling tidak diperkenankan.
Daftar sampling ditentukan berdasarkan kondisi berikut:
(a) Cluster geografis, sehingga memudahkan transportasi;
(b) Tingkat kemajuan pelaksanaan kegiatan;
67
(c) Untuk nasional dan provinsi, daftar sampling dapat disesuaikan dengan
distribusi merata untuk memperoleh gambaran dari seluruh cakupan atau
lokasi program, sedangkan daftar sampling kabupaten bersifat tetap;
(d) Kasus khusus sesuai dengan temuan uji petik sebelumnya, temuan dari hasil
kegiatan supervisi dan monitoring, pengaduan, olahan data SIM dan lainnya.
(e) Target kegiatan uji petik mencakup desa APBN dan APBD.
(f) Jumlah desa yang dijadikan sample uji petik sesuai dengan kontrak ROMS
dan NMC.
3. Penentuan Jadwal Uji Petik
NMC akan menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan uji petik sesuai dengan Quick
Status (QS). Jadwal kegiatan uji petik dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
berikut ini.
Tabel Jadwal Uji Petik
Uji Petik Jadwal Kegiatan Uji Petik UP 1 Pemilihan Desa Kabupaten sudah menyelesaikan verifikasi proposal
sejumlah ≥ 50% dari jumlah target desa yang
ditetapkan untuk kabupaten tersebut
UP 2 Perencanaan
Tingkat
Masyarakat
Kabupaten sudah menyelesaikan pembentukkan
KKM pada sejumlah ≥ 50% dari jumlah target desa
yang ditetapkan untuk kabupaten tersebut
UP 3 Penyusunan PJM
ProAKSI dan RKM
Kabupaten sudah mempunyai ≥ 50% desa yang
sudah menyelesaikan RKM dari jumlah target desa
yang ditetapkan untuk kabupaten tersebut
UP-4 Pelaksanaan RKM Kabupaten sudah mempunyai ≥ 50% desa yang
sudah mencairkan BLM Tahap I
UP-5 BLM dan
Pelaksanaan RKM
Kabupaten sudah mempunyai ≥ 50% desa yang
sudah mencairkan BLM Tahap II, dan ≥ 10% desa
mencairkan BLM Tahap III
UP-6 Serah Terima dan
Persiapan OM
Kabupaten sudah melaporkan ≥ 50% desa sudah
menyelesaikan kegiatan (realisasi 100%), dan ≥ 10%
desa sudah menyelesaikan BAST
UP-7 Operasional dan
Pemeliharaan
Dapat dilakukan bersamaan dengan UP 1 sampai
dengan 6, atau dilakukan tiga (3) bulan sekali setelah
melakukan pemuktahiran data SIM Keberlanjutan.
4. Perbaruan Data QS dan SIM untuk Penentuan Sampling
Sumber data yang digunakan NMC untuk menentukan jumlah dan daftar desa
sampling adalah Data QS dan SIM. ROMS wajib memperbarui data QS dan SIMnya
secara tepat waktu. NMC akan memberikan tenggat waktu perbaruan QS dan SIM
dua puluh (20) hari kerja sebelum menerbitkan jumlah dan daftar sampling. Bagi
ROMS yang dengan sengaja tidak melakukan perbaruan terhadap data QS dan SIM
68
sehingga menyebabkan ketidakcukupan perwakilan data untuk sampling maka
akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan kontrak.
B. PROSEDUR PELAKSANAAN UJI PETIK
Prosedur substansi dan administrasi untuk pelaksanaan uji petik adalah sebagai
berikut:
1. Tim Monev NMC mengumumkan kewajiban bagi ROMS yang mempunyai Data QS
dan SIM yang belum lengkap untuk segera melakukan pemuktahiran data QS dan
SIM paling terlambat 20 hari kerja sebelum pelaksanaan uji petik;
2. ROMS Provinsi dan Kabupaten melakukan pemuktahiran QS dan Data SIM paling
terlambat lima (5) hari kerja sebelum pelaksanaan uji petik;
3. Tim Monev NMC menyusun jumlah dan daftar desa sampling di desa yang
menyusun RKM, sedangkan untuk desa pasca, sampling yang diambil ditentukan
di lapangan di kabupaten yang sama. Pengajuan usulan jumlah dan daftar sampling
kepada CPMU untuk persetujuan, dengan salinan kepada Satker PAMBM dan PPK;
4. NMC menerbitkan daftar dan jumlah desa sampling dalam website serta
mengumumkan jadwal kegiatan uji petik oleh NMC, ROMS Provinsi dan Kabupaten.
Atas persetujuan CPMU terhadap jumlah, daftar sampling, jadwal dan pelaku uji
petik, Satker PAMBM dan PPK memerintahkan ROMS Provinsi dan Kabupaten
untuk melakukan kegiatan uji petik;
5. NMC, ROMS Provinsi dan Kabupaten melakukan uji petik dan melaporkan hasilnya
melalui SIM Uji Petik paling terlambat lima (5) hari kerja setelah kegiatan uji petik
dilaksanakan; Bukti pelaksanaan uji petik secara manual disampaikan secara
berjenjang kepada NMC;
6. Tim Monev NMC melakukan pengolahan terhadap hasil uji petik. Tim Monev
NMC dapat melakukan klarifikasi diberikan kepada ROMS yang mempunyai hasil
olahan yang bersifat anomali. Pengolahan hasil uji petik dan klarifikasi diselesaikan
paling terlambat dalam waktu tujuh (7) hari kerja;
7. Setelah pengolahan hasil uji petik dilakukan, NMC mengumumkan hasil uji petik
serta merekomendasikan tindak lanjut untuk perbaikan dan peningkatan kualitas
kegiatan.
LAMPIRAN – B
JADWAL AKTIFITAS/ BIAYA
(Berubah )
NON - BID BID AMOUNT NON - BID BID AMOUNT NON - BID BID AMOUNT
A. PERSONNEL COST - 30.858.750.000 30.858.750.000 - 6.646.250.000 6.646.250.000 - 37.505.000.000 37.505.000.000
1 PROVINCIAL TEAM - 10.052.250.000 10.052.250.000 - 498.550.000 498.550.000 - 10.550.800.000 10.550.800.000
1.1 Papua Barat - 4.595.825.000 4.595.825.000 - 284.375.000 284.375.000 - 4.880.200.000 4.880.200.000
1.2 Papua - 5.456.425.000 5.456.425.000 - 214.175.000 214.175.000 - 5.670.600.000 5.670.600.000
2 DISTRICT TEAM - 20.806.500.000 20.806.500.000 - 6.147.700.000 6.147.700.000 - 26.954.200.000 26.954.200.000
2.1 Papua Barat - 6.106.100.000 6.106.100.000 - 3.500.900.000 3.500.900.000 - 9.607.000.000 9.607.000.000
2.2 Papua - 14.700.400.000 14.700.400.000 - 2.646.800.000 2.646.800.000 - 17.347.200.000 17.347.200.000
B REIMBURSABLE DIRECT COST 6.020.915.200 39.703.422.500 45.724.337.700 24.252.362.200 9.905.255.500 34.157.617.700 30.273.277.400 49.608.678.000 79.881.955.400
1 PAPUA BARAT 2.498.374.400 14.406.155.000 16.904.529.400 9.522.004.600 4.520.790.500 14.042.795.100 12.020.379.000 18.926.945.500 30.947.324.500
1.1 Duty Travel 853.608.000 1.104.350.000 1.957.958.000 3.196.839.200 499.960.000 3.696.799.200 4.050.447.200 1.604.310.000 5.654.757.200
1.2 Mobilization and Demobilization 38.966.400 3.780.000 42.746.400 103.910.400 10.710.000 114.620.400 142.876.800 14.490.000 157.366.800
1.3 Office Space (Rental) - 1.122.000.000 1.122.000.000 - 520.000.000 520.000.000 - 1.642.000.000 1.642.000.000
1.4 Office Consumable and Office Running Cost - 946.000.000 946.000.000 - 455.000.000 455.000.000 - 1.401.000.000 1.401.000.000
1.5 Office Equipment (Rental) - 959.200.000 959.200.000 - 596.635.000 596.635.000 - 1.555.835.000 1.555.835.000
1.6 Vehicle (Rental) - 3.762.000.000 3.762.000.000 - 1.625.000.000 1.625.000.000 - 5.387.000.000 5.387.000.000
1.7 Communication - 682.000.000 682.000.000 - 312.000.000 312.000.000 - 994.000.000 994.000.000
1.8 Training 1.605.800.000 5.735.810.000 7.341.610.000 6.221.255.000 153.440.000 6.374.695.000 7.827.055.000 5.889.250.000 13.716.305.000
1.9 Media Sozialization - 48.015.000 48.015.000 - 348.045.500 348.045.500 - 396.060.500 396.060.500
1.10 Reporting - 43.000.000 43.000.000 - - - - 43.000.000 43.000.000
2 PAPUA 3.522.540.800 25.297.267.500 28.819.808.300 14.730.357.600 5.384.465.000 20.114.822.600 18.252.898.400 30.681.732.500 48.934.630.900
2.1 Duty Travel 1.106.406.000 1.912.250.000 3.018.656.000 5.135.670.000 540.380.000 5.676.050.000 6.242.076.000 2.452.630.000 8.694.706.000
2.2 Mobilization and Demobilization 29.494.800 3.780.000 33.274.800 108.147.600 15.120.000 123.267.600 137.642.400 18.900.000 156.542.400
2.3 Office Space (Rental) - 2.354.000.000 2.354.000.000 - 416.000.000 416.000.000 - 2.770.000.000 2.770.000.000
2.4 Office Consumable and Office Running Cost - 2.024.000.000 2.024.000.000 - 364.000.000 364.000.000 - 2.388.000.000 2.388.000.000
2.5 Office Equipment (Rental) - 1.930.940.000 1.930.940.000 - 607.815.000 607.815.000 - 2.538.755.000 2.538.755.000
2.6 Vehicle (Rental) - 7.612.000.000 7.612.000.000 - 1.300.000.000 1.300.000.000 - 8.912.000.000 8.912.000.000
2.7 Communication - 1.421.200.000 1.421.200.000 - 249.600.000 249.600.000 - 1.670.800.000 1.670.800.000
2.8 Training 2.386.640.000 7.927.200.000 10.313.840.000 9.486.540.000 1.295.940.000 10.782.480.000 11.873.180.000 9.223.140.000 21.096.320.000
2.9 Media Sozialization - 111.897.500 111.897.500 - 595.610.000 595.610.000 - 707.507.500 707.507.500
2.10 Reporting - - - - - - - - -
C MANAGEMENT FEE (MF) - 908.933.280 908.933.280 - 3.637.854.330 3.637.854.330 - 4.546.787.610 4.546.787.610
1 MF on Field Reimbursable Direct Cost of B - 908.933.280 908.933.280 - 3.637.854.330 3.637.854.330 - 4.546.787.610 4.546.787.610
VARIATION AMANDEMENT No. 2 AMANDEMENT No. 3NO DESCRIPTION
Second Additional Financing for Third Water Supply and Sanitation for Low Incomes Communities/ Community Based Water Supply Project (PAMSIMAS III)
REGIONAL OVERSIGHT MANAGEMENT SERVICES (ROMS)
SUMMARY
ROMS 18 - PAPUA BARAT, PAPUA
LAMPIRAN – C
JADWAL PENUGASAN
(Berubah)
DATA PERSONIL ROMs 18 PROVINSI PAPUA - PAPUA BARAT
NO NAMA KONTRAK SEMULA PENGGANTI 1 PENGGANTI 2 PENGGANTI 3 POSISI
I PAPUA BARAT 1 Budian Noor Khoirul Anam Provincial Coordinator 2 Arief Riyadi Semuel Parinussa WSS Specialist 3 Rini Sidayat Financial Management Specialist 4 Hanura Talib Local Government Specialist 5 Teahpidianku David CD/CB Coordinator 6 Arfan Achmad Data Management Analyst 7 To Be Name STBM /Health Specialist 8 Yoshep Rende Batti Office Manager 9 Utin Nurpatimah Computer Operator
10 Reliuswito Office Boy A Manokwari 11 Yanty Wowor District Coordinator 12 Yedid Maikel Beroperai Co-District Coordinator /DFMA 13 Nurhikmah Amir Data Entry Operator and Administration Officer B Sorong Selatan
14 Arifin Syamsul Mawar Saharuddin District Coordinator 15 Vestival Wau Co-District Coordinator /DFMA 16 Victor Vasco Yeuyanan Akmal Muntasir Data Entry Operator and Administration Officer C Maybrat 17 Saynuddin Arifin Syamsul M. District Coordinator 18 Charles Kambu Co-District Coordinator /DFMA 19 Elmi Data Entry Operator and Administration Officer D Raja Ampat 20 Saharuddin Saynuddin District Coordinator 21 Nur Diana R District Financial Management Assistant 22 Masrianti Safitri M. Syam Muhammad Yusri Data Entry Operator and Administration Officer
NO NAMA KONTRAK SEMULA PENGGANTI 1 PENGGANTI 2 PENGGANTI 3 POSISI
E Sorong 23 Chandra Shofyan District Coordinator 24 Jennifer Riyoly District Financial Management Assistant 25 Dirma Yulia A. Inuhan Data Entry Operator and Administration Officer F Fakfak
26 Taufiqur Rakhman District Coordinator 27 To Be Name District Financial Management Assistant 28 To Be Name Data Entry Operator and Administration Officer G Kaimana 29 Andika Jaya District Coordinator 30 To Be Name District Financial Management Assistant 31 To Be Name Data Entry Operator and Administration Officer H Tambrauw 32 Safitri Maricar District Coordinator 33 To Be Name District Financial Management Assistant 34 To Be Name Data Entry Operator and Administration Officer I Manokwari Selatan
35 Andri Rifai District Coordinator 36 To Be Name District Financial Management Assistant 37 To Be Name Data Entry Operator and Administration Officer J Pegunungan Arfak
38 Feliks Kambu District Coordinator 39 To Be Name District Financial Management Assistant 40 To Be Name Data Entry Operator and Administration Officer II PAPUA 1 Arry Chandra Adi Wahyono Bethel Provincial Coordinator 2 Adi Wahyono Bethel Reza Junaedi Co-Provincial Coordinator 3 Wahyu Nurhadi Yusuf Priyo Sulistiyo WSS Specialist 4 Lilik Julia Dewanti Financial Management Specialist 5 Abid Mahmud Nani Rahayu Local Government Specialist
NO NAMA KONTRAK SEMULA PENGGANTI 1 PENGGANTI 2 PENGGANTI 3 POSISI
6 Moch. Sodiq CD/CB Coordinator 7 M Fathur Rosi Data Management Analyst 8 Dorkas Adolfina Koebanu STBM /Health Specialist 9 Khairul Arif Rohman Office Manager
10 Syahrin Rumbouw Computer Operator 11 Robertho Claudia Ruus Office Boy A Merauke 12 Reza Junaedi Rachmat Timor District Coordinator 13 Muhammad Ishak Bangsawan Co-District Coordinator /DFMA 14 Hasan Nurlela Data Entry Operator and Administration Officer B Asmat
15 Aswan District Coordinator 16 Abarudin Siti Karmila Mawan Rahim Co-District Coordinator /DFMA 17 Rosmini Data Entry Operator and Administration Officer C Jayawijaya 18 Keliopas Wambrauw District Coordinator 19 Charles Billy Sanggew District Financial Management Assistant 20 Hera Tasik Sangkombong Batti Sultia Oktavia Monda Dina Anna Barung Data Entry Operator and Administration Officer D Kepulauan Yapen 21 Lydyana Bate Taek District Coordinator 22 Maria Wendelina Naif District Financial Management Assistant 23 Imelda Bete Luan Irma Yani Data Entry Operator and Administration Officer E Mamberamo Raya
24 Munazir District Coordinator 25 Yuan Rick Lande District Financial Management Assistant 26 Yullin Manuputty Data Entry Operator and Administration Officer F Mamberamo Tengah
27 Dedy Mahalhein Refo District Coordinator 28 Wa Ode Nirwana M. Sri Umiati Kadang Marthen L. Rinuga To Be Name District Financial Management Assistant 29 Yacob Paradesiano Kawaitouw Ratna Indrasari Data Entry Operator and Administration Officer
NO NAMA KONTRAK SEMULA PENGGANTI 1 PENGGANTI 2 PENGGANTI 3 POSISI
G Mappi 30 Rafael Hafen District Coordinator 31 Kristina Jeria District Financial Management Assistant 32 Diarni Rupang Data Entry Operator and Administration Officer H Mimika 33 Lukas Melkianus Daulima District Coordinator 34 Irawati District Financial Management Assistant 35 Ayu Nur Indah Sari Data Entry Operator and Administration Officer I Nabire
36 Usman Fabanyo District Coordinator 37 Maria Katerina Labore Swasti H. District Financial Management Assistant 38 Wahyu Prasetyo Adi Data Entry Operator and Administration Officer J Paniai
39 Melkias Kambu District Coordinator 40 Frans Nauw Titus Howay District Financial Management Assistant 41 Rina Data Entry Operator and Administration Officer K Waropen 42 Dianto District Coordinator 43 Hari Santoso Akhmad Said Yodito District Financial Management Assistant 44 Dani Bagus Wahyu Wijaya Yunika Tri Susanti Data Entry Operator and Administration Officer L Tolikara
45 Agabus Nehemia To Be Name District Coordinator 46 Nurmilah Sri Umiati Kadang District Financial Management Assistant 47 Yosina Bonggoibo Melania Rispa Yanti Data Entry Operator and Administration Officer M Jayapura 48 Paul Anderson District Coordinator 49 To Be Name District Financial Management Assistant 50 To Be Name Data Entry Operator and Administration Officer N Biak Numfor 51 Timothius Rumansara District Coordinator
NO NAMA KONTRAK SEMULA PENGGANTI 1 PENGGANTI 2 PENGGANTI 3 POSISI
52 To Be Name District Financial Management Assistant 53 To Be Name Data Entry Operator and Administration Officer O Lanny Jaya 54 Syamsir Alam District Coordinator 55 To Be Name District Financial Management Assistant 56 To Be Name Data Entry Operator and Administration Officer P Keerom
57 Lydia Kontesa Nainggolan District Coordinator 58 To Be Name District Financial Management Assistant 59 To Be Name Data Entry Operator and Administration Officer
JADWAL PERSONIL ROMs 18 PROVINSI PAPUA - PAPUA BARAT
NO NAMA SEBELUM NAMA PENGGANTI POSISI JADWAL PENUGASAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
I PAPUA BARAT
1 Budian Noor PC
Khoirul Anam PC
2 Arief Riyadi WSS
Semuel Parinussa WSS
3 Rini Sidayat FMS
4 Hanura Talib LGS
5 Teahpidianku CD/CB
David CD/CB
6 Arfan Achmad DMA
7 To Be Name STBM
8 Yoshep Rende B. OM
9 Utin Nurpatimah Opkom
10 Reliuswito OB
A Manokwari
11 Yanty Wowor DC
12 Yedid Maikel B. Co-DC
13 Nurhikmah Amir DEAO
To Be Name
B Sorong Selatan
14 Arifin Syamsul M. DC
Saharuddin DC
15 Vestival Wau Co-DC
16 Victor Vasco Y. DEAO
Akmal Muntasir
C Maybrat
17 Saynuddin DC
Arifin Syamsul M. DC
18 Charles Kambu Co-DC
19 Elmi DEAO
NO NAMA SEBELUM NAMA PENGGANTI POSISI JADWAL PENUGASAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
D Raja Ampat
20 Saharuddin DC
Saynuddin DC
21 Nur Diana R DFMA
22 Masrianti S. M. S. DEAO
E Sorong
23 Chandra Shofyan DC
24 Jennifer Riyoly DFMA
25 Dirma Yulia A. I. DEAO
F Fakfak
26 Taufiqur Rakhman DC
27 To Be Name DFMA
28 To Be Name DEAO
G Kaimana
29 Andika Jaya DC
30 To Be Name DFMA
31 To Be Name DEAO
H Tambrauw
32 Safitri Maricar DC
33 To Be Name DFMA
34 To Be Name DEAO
I Manokwari Selatan
35 Andri Rifai DC
36 To Be Name DFMA
37 To Be Name DEAO
J Pegunungan Arfak
38 Feliks Kambu DC
39 To Be Name DFMA
40 To Be Name DEAO
II PAPUA
1 Arry Chandra PC
Adi Wahyono B. PC
NO NAMA SEBELUM NAMA PENGGANTI POSISI JADWAL PENUGASAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
2 Adi Wahyono B. Co-PC
Reza Junaedi Co-PC
3 Wahyu Nurhadi WSS
Yusuf Priyo S. WSS
4 Lilik Julia Dewanti FMS
5 Abid Mahmud LGS
Nani Rahayu LGS
6 Moch. Sodiq CD/CB
7 M Fathur Rosi DMA
8 Dorkas Adolfina K STBM
9 Khairul Arif R. OM
10 Syahrin Rumbouw Opkom
11 Robertho Claudia R. OB
A Merauke
12 Reza Junaedi DC
Rachmat Timor DC
13 Muhammad Ishak B. Co-DC
14 Hasan DEAO
Nurlela DEAO
B Asmat
15 Aswan DC
16 Abarudin Co-DC
Siti Karmila Co-DC
Mawan Rahim Co-DC
17 Rosmini DEAO
C Jayawijaya
18 Keliopas W. DC
19 Charles Billy S. DFMA
20 Hera Tasik S. B. DEAO
Sultia Oktavia M. DEAO
Dina Anna B. DEAO
D Kepulauan Yapen
21 Lydyana Bate T. DC
NO NAMA SEBELUM NAMA PENGGANTI POSISI JADWAL PENUGASAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
22 Maria Wendelina N. DFMA
23 Imelda Bete Luan DEAO
Irma Yani
E Mamberamo Raya
24 Munazir DC
25 Yuan Rick Lande DFMA
26 Yullin Manuputty DEAO
F Mamberamo Tengah
27 Dedy Mahalhein . DC
28 Wa Ode Nirwana M. DFMA
Sri Umiati Kadang DEAO
Marthen L. Rinuga
To Be Name
29 Yacob Paradesiano K.
Ratna Indrasari
G Mappi
30 Rafael Hafen DC
31 Kristina Jeria DFMA
32 Diarni Rupang DEAO
H Mimika
33 Lukas Melkianus D. DC
34 Irawati DFMA
35 Ayu Nur Indah Sari DEAO
I Nabire
36 Usman Fabanyo DC
37 Maria Katerina L. S. H. DFMA
38 Wahyu Prasetyo Adi DEAO
J Paniai
39 Melkias Kambu DC
40 Frans Nauw DFMA
Titus Howay DEAO
41 Rina
K Waropen
NO NAMA SEBELUM NAMA PENGGANTI POSISI JADWAL PENUGASAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
42 Dianto DC
43 Hari Santoso DFMA
Akhmad Said Y. DEAO
44 Dani Bagus Wahyu W.
Yunika Tri Susanti
L Tolikara
45 Agabus Nehemia DC
To Be Name
46 Nurmilah DFMA
Sri Umiati Kadang DEAO
47 Yosina Bonggoibo
Melania Rispa Y.
M Jayapura
48 Paul Anderson DC
49 To Be Name DFMA
50 To Be Name DEAO
N Biak Numford
51 Timothius Rumansara DC
52 To Be Name DFMA
53 To Be Name DEAO
O Lanny Jaya
54 Syamsir Alam DC
55 To Be Name DFMA
56 To Be Name DEAO
P Keroom
57 Lydia Kontesa N DC
58 To Be Name DFMA
59 To Be Name DEAO
LAMPIRAN – D
SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA PEKERJAAN (SPPBJ) SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)
(Tetap)
LAMPIRAN – E
JAMINAN PELAKSANAAN
(Tetap)