Am Pero Metri
-
Upload
novi-yanthy -
Category
Documents
-
view
216 -
download
2
Transcript of Am Pero Metri
-
8/13/2019 Am Pero Metri
1/9
BAB VIII
AMPEROMETRI PENENTUAN GLUKOSA DALAM MAKANAN DAN MINUMAN
8.1. Pendahuluan
Kebutuhan terhadap instrumen analisis yang sensitif, akurat dan cepat untuk penentuan
analit didalam makanan dan minuman sangat penting karena keberadaansenyawa seperti
glukosa didalam makanan memiliki korelasi positif dengan jenis penyakit yang mungkin diderita
oleh yang mengkonsumsinya, seperti penyakit diabetes (Briel,dkk.2009). Pengujian kualitas
makanan dan minuman terutama terhadap keberadaan senyawa yang dapat mengakibatkan
penyakit yang terdapat didalam makanan dan minuman dapat memberikan informasi terhadap
kehadiran senyawa yang dapat menyebabkan penyakit . Pengukuran terhadap komponen
glukosa didalam makanana dan minuman juga sangat penting dilakukan secara rutin, terutamabagi produsen makanan dan minuman, karena sangat berhubungan dengan kualitas produk
yang akan dipasarkan bagi konsumen yang membutuhkan diet terhadap makanan yang
mengandung glukosa.
Penentuan kadar senyawa glukosa sebagai bagian dari uji kualitas makanan dan minuman
sulit dilakukan secara reguler, khususnya bagiindustr makanan dan minuman yang dikonsumsi
masyarakat karena tidak diperoleh instrumen analisis yang sederhana, mudah penggunaanya
dan biaya analisis yang relatif murah. Analisis kadar glukosa secara spektrofotometri kurang
sensitif karena sulit memilih senyawa kimia pengabsorpsi yang tepat , zat kimia pengabsorpsi
kebanyakan karsinogenik. Penentuan dengan metode ini cenderung tidak selektif karena
spektrofotometri akan memberikan respon terhadap senyawa berwarna. Untuk mengatsasi
masalaah diatas maka dibutuhkan instrumen analisis dengan menggunakan biosensor karena
biosensor memiliki daya analisis sederhana karena penentuan umumnya dilakukan tanpa
perlakukan sampel dan dengan biaya analisis relatif rendah.
Teknologi biosensor diusulkan akan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
meningkatkan kualitas kesehatan konsumen melalui penemuan instrumen analisis yang selektif
,akurat, cepat. Penelitian dilakukan dengan membuat rancang bangun biosensor dengan
mengunakan komponen biologi diintergrasikan dengan transduser yang dapat memberikanrepon terhadap senyawa glukosa. Politiramin dipolimerisasi secara elektrokimia pada
permukaan elektroda disk karbon gelas (GC) dan dibuat sebagai matriks untuk immobilisasi
enzim karena mempunyai gugus amino bebas yang dapat berikatan secara kovalen dengan
gugus karboksil yang terdapat pada enzim, menghasilkan eektroda modifikasi sebagai
komponen biosensor.
-
8/13/2019 Am Pero Metri
2/9
Tujuan umum penelitian adalah mengembangkan biosensor sebagai instrumen analis
untuk menguji kualitas makanan dan minuman sehingga menjadi metode analisis standar untuk
penentun kadar glukosa, koresteror dan asam urat. Tujuan khusus penelitian adalh untuk : 1)
membuat rancang bangun biosensor sebagai instrumen yang sensitif, selektif , akurat dan cepat
terhadap analit yang terdapat dalam makanana dan minuman seperti glukosa, koresteror dan
asam urat. 2) melakukan immobilasi enzimpada transduser untuk menghasilkan biosensor yang
sensitif, selektif , akurat dan cepat terhadap glukosa, koresteror dan asam urat dalam sampel
makanana dan minuman dan bebasbebas dari senyawa pengganggu (interferensi) dan
3)memodifikasi instrumenanalisis untuk mengahasilkan prototipe biosensor dalam ukuran mini
sehingga mudah dibawa untuk penentuan beberapa jenis analit seperti glukosa, koresteror dan
asm urat didalam berbagai jenis sampel makanan dan minuman.
8.2. analisis kualitas makanan dan minuman
Kebutuhan akan instrumen analisis yang sensitif, akurat dan cepat untuk kontrol kualitasmakanan dan minuman sangat mendesak karena keberadaan senyawa glukosa, koresterol dan
asam urat didalam makanan secara berlebihan akan dapat mengakibatkan berbagai jenis
penyakit.
Metode analisis yang dipergunakan untuk analisis makanan mumnya adaah metode
kolorimetri dan spektrofotometri. Permasalahan utama analisis spektrofotometri adalah
pengukuran yang kurang sensitif karena sulit memilih senyawa kimia pengabsorpsi yang tepat.
Teknik analisis secara spektrofotometri pada umumnya sangat lambat dan proses
pelaksanaannya juga sangat komplek, yaitu melalui tahapan pelakukan sampel dengan
menggunkan zat-zat kimia mahal sebelum dianalissi menggunkana instrumen optik.
Untuk menguji kualitas makanan dan minuman sangat dierlukan instrumen analisis yang
sensitif, selekti, cepat dan dengan biaya analisi murah untuk menghindari bahaya yang lebih
fatal bagi kesehatan. Ntuk memenuhi kriteria ini, maka istrumen analisis dengan menggunakan
biosensor merupakan salah satu alternatif yang baik untuk dikembangkan, sehingga pembuatan
rancang bangun biosensor elektrokimia seperti yang direncankan dalam usulan penelitian ini
sangat tepat untuk dilakukan.
8.21. analisis secara biosensor
Biosensor merupakan instruman analisis yang sangat penting karena mempunyai daya
analisis selektif dan sensitif terhadap analit sehingga dapat mennetukan kadar senyawa pada
konsentansi sangat rendah. Komponen-komponen biologi yang dapat dieprgunakan untuk
pengembangan biosensor diantaranya enzim, Jaringan tanamana dan hewan.
-
8/13/2019 Am Pero Metri
3/9
Biosensor elektrokimia dengan deteksi amperometri dan potensiometri mempunyai
kelebihan dalam hal sensitifikasi, selektifitasi dan linieritas pengukuran. Penentuan secara
amperometri didasarkan pada pengukuran arus (i) dalam sel elektrokimia, sedangkan
pengukuran potensiometri didasarkan pada pengukuran potensial (E) didalam reaksi redoks.
Untuk meningkatkan sensitifitas dan stabilitas biosensor diperlukan teknik immobilisasi
agar komponen biologi sangat dekat terhadap transduser. Teknik immobilasi di atas akan
dipergunakan pada disain biosensor yang direncanakan dalam usulan penelitian ini. Untuk
menghasilakn lapisan matriks dengan keterulangan tinggi maka sangat baik bila menggunakan
polimer yang dibuat melalui elektropolimerisasi, karena teknik polimerisasi elektrokimia dapat
menghasilkan lapisan tipis yang homogen dengan ketebalan sama dan merata.
Untuk deteksi amperometri, besarnya arus yang dihasilkan dari hasil reduksi hidrogen
peroksida yang diperoleh dari hasil reaksi oksidasi analit oleh kehadiran enzim sebagai katalis.
8.2.2. miniaturasi instrumentasi
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknoligi mendorong pengembangan instrumen analisi
ke arah yang lebih sederhana dan dengan kecepatan analisis yang lebih cepat yaitu melalui
pembuatan instrumentasi yang mini dan kompak.
Peneliti pengembangan biosensor elektrokimia telah berhsil dilakukan dengan
menggunakan polimer politiramin sebagai matrik untuk immobililasi enzim. Berbagai jenis
biosensor dalam deteksi amperometri telah berhasil didisain dan dipergunakan untuk
penentuan glukosa dalam sampel serum maupun untuk penentun sulfit dan asam malat didlam
sampel minumn anggur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biosensor memberikn respon
yang sensitif, selektif dan cepat terhadap analit, linieritas pengukuran lebar dan limit deteksi
rendah. Enzim yang diimmobilisasi pada matriks politiramin menunjukkan stabilitas baik yaitu
aktifitas enzim tidak berubah walau telah disimpan selama enam bulan. Hasil analisis
menggunakan biosensor memberikan korelasi yang sangat baik dengan metode analisis
standard.
Reaksi enzimasi menggunkan enzim berbentuk arutan dirangkaikan dengan redoks
mediator dalam sistem FIA telah diaplikasikan untuk penentuan glukosa dan koresterol didalam
serum.
Pengalaman dan keberhasilan dalam penelitian pendahuluan yaitu pembuatan disain
biosensor elktrokimia dengan deteksi amperometri dalam sistem statik dengan menggunkan
matriks politiramin untuk immobilisasi enzim dan dipadukan dengan penelitian menggunakan
deteksi potensiometri dalam sistem FIA meyakinkan bahwa penelitian yang dihasilkan akan
berhasilkan sesuai dengan target yang diinginkan.
-
8/13/2019 Am Pero Metri
4/9
8.3. metode penelitian
Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai tahapan pembuatan
biosensor elektrokimia sebagai bagian dari laporan hasil penelitian hibah kompetitif penelitian
sesuai prioritas nasional Tahun Anggaran 2009). Metode penelitian terdiri atas zat kimia dan
larutan meliputi penyediaan larutan dan penyediaan sampel untuk penentuan glukosa,
intrumentasi laboratorium, penyediaan dan perlakuan sampel untuk analisis, penyediaan
sampel untuk penentuan glukosa, rancangan penelitian, prosedur dan tahapan penelitian,
optimasi biosensor dan analisis sampel secara biosensor dan spektrofotometri.
8.3.1 zat kimia dan larutan
Zat kimia yng dipergunakan terdiri atas tyramine (hydroxyphenethylamine), senyawa D-
glukosa, Kalium ferosianida, dan kalium klorida semua diperoleh dari sigma chem. Co. Berbagai
jenis zat lain seperti tris [hydroxymethy]aminomethane (trisma-base), glutaraldehyde 25%
aqueous solution, 4-[N-morpholino]butanesulfonic acid (MOBS), N-[ hydroxymethy]piperazine-
N-[2-ethanesulfonic acid] (HEPES), hidogen peroksida (50%) diperoleh dari sigma chem. Co.
Larutan enzim dibuat dengan cara melarutkannya didalam air sesuai dengan unit yang
dibutuhkan. Larutan buffer dibuat dengan menimbang KH2PO4.10H2O kemudian dilarutkan
dengan aquades sampai tanda batasdalam labu ukur 1 liter.
Sampel makanan dan minuman untuk penentuan glukosa yang akan dianalisis terlebih
dahulu diperlakukan agar dapat dianalisis secara biosensor.
8.3.2. instrumentasi laboratorium
Peralatan yang diperlukan dalam penelitaian ini adalah intrumen aperometry yang
dipergunakan untuk pengukuran arus elektropolymerisasi dan elektrodeposisi menggunakan
potentiostat BAS 100B(Bioanalytical system inc. Lafayette). Peralatan lain adalah
potensiometer (keithley 177 microvolt DMM), Spektrofotometer (U-Vis) spektronik 21 milton
roy, pengolah signal powerlab 2/20 (ADInstrumen) yang dilengkapi dengan software Scope,
Ekstraktor, kromatografi kolom, jarum suntik mikro (HamiltonCo) dan gelas-gelas kimia.
Perlatan pendukung adalah water baththermostat.
8.3.3. penyediaan dan perlakuan sampel untuk analisis
Sampel makanan dan minuman terdiri atas berbagi jenis bahan sayran segar, bahan
daging segar dan kaleng bahan ikan segar dan kaleng dan berbagai jenis kacang-kacangan
sedangkan sampel minuman terdiri atas minuman berlemak sepperi berbagai jenis susu yang
diperjualbelikan secara profesional.
-
8/13/2019 Am Pero Metri
5/9
Berbgai jenis sampel makanan dan minuman yang dianalisisi kadar glukosa yaitu makanan
dan minuman yag diperdagangkan dipasar lokal dan modern. Secara umum skesa perlakukan
sampel untuk analisis glukosa didalam sampel bahan makanan dan minuman dalam bentuk
padat diperhatikan pada gambar 8.1.A, sedangkan skema perlakukan sampel untuk analisi
glukosa didalam sampel bhn maakanan dan minuman dalam bentuk cair diperhatikan pada
gambar 8.1.B
homogenkan
Dipotong dan dihaluskan
Dikeringkan didalam oben pada suhu 600C dilarutkan dalam buffer
Dihaluskan(gerus),ditimbang 1 mg
Dilarutkan dalam buffer
Gambar 8.1 : skema perlakuan sampel untuk analisis glukosa didalam sampel secara
biosensor dan Spektrofotometri untuk : (a) Bahan makanan dan minuman dalam bentuk bahan
padatan dan (b) bahan makanan dan minuman dalam bentuk bahan cair.
8.3.5. proses dan tahapan penelitian
Sampel padat
(berbagai makanan segar dan kaleng)
Sampel basah halus
Sampel kering
1 mg sampel kering
Pengukuran secara biosensor
elektrokimia dan spektrometri
Sampel cair (berbagai jenis minuman)
Sampel basah homogen
Pengukuran secara biosensor
Elektrokimia dan spektrometri
-
8/13/2019 Am Pero Metri
6/9
Pembuatan biosensor sebagai instrumen analisis untuk kontrol kwualitas makanan dan
minuman dibuat melalui immobilasi enzim didalam matriks politramin, diintegrasikan dengan
peralatan elektronik.
Prosedur kerja dalam pembuatan biosensor adalah berturut-turut melakukan ;
a. Elektrodeposisi platina pada elektroda kerjab. Pembuatan matriks polytyramin dan immobilasi enzimc. Mengintegrasikan intrumentasi dalam sistem statikd. Optimasi biosensor menggunakan larutan standar.
Untuk mendapatkan kondisi percobaan yang optimum dilakukan optimasi biosensor
untuk penentuan glukosa, koresterol, dan asam urat dengan variasi : jenis larutan buffer,
konsentrasi, dan pH. Analisis penentuan analit target (glukosa) dengan biosensor dilakukan
dengan cara mengukur larutan standar glukosa secara seri kemudian dilanjutkan dengan analisis
sampel.Penentuan analit target (glukosa) juga dilakukan secara biosensor dengan deteksi
spektrometri dengan menggunakan spektrometri UV-Vis mengikuti prosedur yang dijelaskan
oleh situmorong,dkk (2008) dengan modifikasi untuk penentuan glukosa.
Pengukuran dilakukan secara seri untuk larutan standar pada skala konsentrasi 0,01-40
mM glukosa. Pengukuran dilkukan pada semua sampel makanan dan minuman sampai seluruh
sampel diperoleh absorban untuk penentuan secara kuntitatif. Hasil pengukuran absorban
selanjutnya dikonversi menjdi konsentrasi dalm thapan analisis untuk mengetahui kadar glukosa
(mM) yang terdapat didalam sampel.
8.4. hasil penelitian dan pembahasan
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri atas keberhasilan dalam membuat
matriks politiramin sebagai komponen biosensor, respon biosensor glukosa terhdap glukosa
standar, optimasi biosensor glukosa, stabilisasi biosensor berdasarkan penyimpanan, respon
biosensor glukosa terhadap senyawa pengganggu.
8.4.1. matriks politiramin sebagai Komponen biosensor
Matriks politiramin digunakan sebagai Komponen biosensor karena matrik politiramin
sangat baik digunakan dalam membuat biosensor dengan keterulangan baik. Polimer sangatdiperlukan sebagai matriks untuk immobilasi enzim didalam pembuatan biosensor elektrokimia.
Matriks polimer politirami yang terbentuk pada permukaan elektroda transparan dan
terikat kuat sehingga sangat ideal untuk dipergunakan sebagai matriks untuk mengikat enzim
urikase (Uox) pada permukaan elektroda kerja. Dalam hal ini pilityramin masih memiliki gugus
-
8/13/2019 Am Pero Metri
7/9
amina dalam strukturnya yang selanjutnya berikatan dengan gugus karboksilat yang terdapat
pada enzim urikase sehingga berikatan secara kovalen.
Hasil penelitian menunjukkan dua jenis crosslnking agen EDC/NHS dan glutaraldehid
dapat digunakan untuk mengimobilasi enzim dengan menggunakan jaringan nilon diketahui
bahwa enzim tidak stabil mungkin disebabkan keluarnya (kebocoran) enzim dari permukaan
jaring. Kedua crosslnking agen EDC/NHS dan glutaraldehidmemberikan respon yang sensitif
terhadap biosensor, akan tetapi dalam study yang dilakukan sebelumnya sudah terbukti bahwa
keterulangan biosensor akan lebih baik apabila dipergunakan crosslnking agen EDC/NHS untuk
mengikat enzim dengan polityramin.
Komponen biosensor berupa elektroda kerja yang dibuat secara
elektrokimiamengandung matrik polityramin yang mengikat enzim urikasesecara kovalen
didalam matriks menempel pada permukaan elektroda karbon gelas yang sudah dilapisi dengan
platina secara elektrokimia.
8.4.2. Respon biosensor terhadap glukosa standar
Respon biosensor terhadap glukosa standar diuji menggunakan larutan standar glukosa secara
amperometri. . Respon biosensor terhadap glukosa dilihat berdasarkan besarnya arus yang
terdapat pada sel elektrokimia yang berasal dari reaksi oksidasi glukosa oleh adanya katalis
enzim Gox yang diimobilasi pada permukaan elektroda kerja (GC/Pt/Pty/GOx).Arus yang
dihasilkan dalam reaksi enzimasi dideteksi secara amperometri dalam sel elektrokimia.
Besar arus yang terbentuk dalam sistem elektrokimia biosensor yaitu berasar dari reduksi
hidrogen perosida yang dihasilkan dari reaksi enzimasi semakin meningkat setara dengan
meningkatnya konsentrasi glukosa yang ditambahkan kedalam sel elektrokimia.
-
8/13/2019 Am Pero Metri
8/9
-
8/13/2019 Am Pero Metri
9/9