Alur Sistem Pembelian
Transcript of Alur Sistem Pembelian
-
8/16/2019 Alur Sistem Pembelian
1/5
23
Alur System Pembelian
Bagian
Produksi
Bagian Gudang Bagian Pembelian Bagian Penerimaan Bagian Akuntansi
Membutuhkan
bahan baku,
mengisi bukti
permintaan
barang
Menyiapkan bahan baku yg
tercantum dlm bukti permintaan
barang
Membuat
surat
permintaan
pembelian
Menyimpan
bahan baku
dan mencatat
jumlah bahan
baku yang
diterima
Melaksan
akan
pembelian
Menerima
faktur
pembelian
dari pemasok
dan
menberikan
tanda tangan
pd faktur tsb
Menerima
barang yang
diorder
Menyerahk
an bahan
baku yang
diterima
dari
pemasok
Catatan
dlm kartu
gudang
diawasi dg
catatan
kartu
persediaan
Memeriksa
ketelitian dlm
faktur
pembelian
Mengisi
informasi harga
satuan,
menghitung
dan
mencantumkan
jumlah harga
pokok bahan
baku
Menyerahkan Mengisi jumlah
bahan baku yg
diserahkan dlm
bukti permintaan
barang
Mencatat
mutasi tiap
jenis barang
gudang, dlm
kartu gudang
dan barang
Mengirim
kan surat
permintaa
n kepada
para
pemasok
Faktur
pembelian
diserahkan
Memeriksa
dan
mencocokka
n spesifikasi
bahan baku
Mencocokkan
dg surat order
pembelian
dan laporan
barang
Mencatat
pemakaian
bahan baku ke
kartu
persediaan
Mencatat
pemakaian
bhn baku di
kartu gudang
dan kartu
barang
Bukti permintaan
dikirim
Memilih
pemasok
yang
dianggap
baik
Membuat
laporan
penerimaan
barang dan
dikirimkan
Dicatat dlm
jurnal
pembelian
Menyerahkan
bukti
permintaan
barang kepada
pemegang
jurnal umum
Membuat
surat
order
pembelian
dan
dikirimkan
kepada
pemasok
terpilih
Faktur
pembelian
dan dokumen
pendukung
dicatat dlm
kartu
persediaan
Pemegang
jurnal
mencatat
pemakaian
bahan baku
dlm jurnal
umum
Pemasok
mengirim
kan bahan
baku
Faktur
pembelian
dan dokumen
pendukung
dicatat dlm
kartu utang
-
8/16/2019 Alur Sistem Pembelian
2/5
24
Keterangan:
Prosedur permintaan pembelian bahan baku, prosedur order pembelian, dan prosedur
penerimaan bahan baku.
Prosedur Pencatatan Penerimaan Bahan Baku di Bagian Gudang
Prosedur Pencatatan Utang yang Timbul dari Pembelian Bahan Baku.
Prosedur Permintaan dan Pengeluaran Bahan Baku.
System Pembelian
Transaksi pembelian local bahan baku melibatkan bagian-bagian produksi, bagian gudang,
bagian pembelian, bagian penerimaan barang, dan bagian akuntansi. Dokumen sumber dan dokumen
pendukung yang dibuat dalam transaksi pembelian local bahan baku adalah surat permintaan pembelian,
surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari penjual.
System pembelian local bahan baku terdiri dari prosedur permintaan pembelian, prosedur order
pembelian, prosedur penerimaan barang, prosedur pencatatan penerimaan barang digudang, dan
prosedur pencatatan utang yang timbul dari pembelian bahan baku.
1. Prosedur Permin taan Pembelian Bahan Baku . Jika persediaan bahan baku yang ada di gudang
sudah mencapai jumlah tingkat minimum pemesanan kembali (reorder point), bagian gudang
kemudian membuat surat permintaan pembelian (purchase requisition) untuk dikirimkan ke bagian
pembelian.
2.
Prosedur Order Pembeli an . Bagian pembelian melaksanakan pembelian atas dasar surat permintaan
pembelian dari bagian gudang. Untuk pemilihan pemasok, bagian pembelian mengirimkan surat
permintaan penawaran harga (purchase price quotation) kepada para pemasok, yang berisi
permintaan informasi harga dan syarat-syarat pembelian dari masing-masing pemasok tersebut.
Setelah pemasok yang dianggap baik kemudian dipilih, bagian pembelian kemudian membuat surat
order pembelian untuk dikirimkan kepada pemasok yang dipilih.
-
8/16/2019 Alur Sistem Pembelian
3/5
25
3. Prosedur Penerimaan Bahan Baku. Pemasok mengirimkan bahan baku kepada perusahaan sesuai
dengan surat order pembelian yang diterimanya. Bagian penerimaan yang bertugas menerima
barang, mencocokkan kualitas, kuantitas, jenis serta spesifikasi bahan baku yang diterima telah sesuai
dengan surat order pembelian, bagian penerimaan membuat laporan penerimaan barang untuk
dikirimkan kepada bagian akuntansi.
4.
Prosedur Pencatatan Penerimaan Bahan Baku di Bagian Gudang. Bagian penerimaan
menyerahkan bahan baku yang diterima dari pemasok kepada bagian gudang. Bagian gudang
menyimpan bahan baku tersebut dan mencatat jumlah bahan baku yang diterima dalam kartu gudang
(stock card) pada kolom “diterima”. Kartu gudang ini digunakan oleh bagian gudang untuk mencatat
mutasi tiap-tiap jenis barang gudang. Kartu gudang hanya berisi informasi kuantitas tiap-tiap jenis
barang yang disimpan di gudang dan tidak berisi informasi mengenai harganya. Catatan dalam kartu
gudang ini diawasi dengan catatan yang diselenggarakan oleh bagian akuntansi yang berupa kartu
persediaan (sebagai rekening pembantu persediaan). Bagian gudang disamping mencatat mutasi
barang gudang dalam kartu gudang, juga mencatat barang dalam kartu barang (inventory tag), yang
ditempelkan atau digantungkan pada tempat penyimpanan masing-masing jenis barang.
-
8/16/2019 Alur Sistem Pembelian
4/5
26
5.
Prosedur Pencatatan Utang yang Ti mbul dari Pembelian Bahan Baku . Bagian pembelian menerima
faktur pembelian dari pemasok. Bagian pembelian memberikan tanda tangan diatas faktur pembelian,
sebagai tanda persetujuan bahwa faktur dapat dibayar karena pemasok telah memenuhi syarat-syarat
pembelian yang ditentukan oleh perusahaan. Faktur pembelian yang telah ditandatangani oleh bagian
pembelian tersebut diserahkan kepada bagian akuntansi. Dalam transaksi pembelian bahan baku,
bagian akuntansi memeriksa ketelitian perhitungan dalam faktur pembelian dan mencocokkannya
dengan informasi dalam tembusan surat order pembelian yang diterima dari bagian pembelian dan
laporan penerimaan barang yang diterima dari bagian penerimaan. Faktur pembelian, yang dilampiri
dengan tembusan surat order pembelian dan laporan penerimaan barang dicatat oleh bagian
akuntansi dalam jurnal pembelian. Setelah dicatat dalam jurnal pembelian beserta dokumen
pendukungnya tersebut dicatat dalam kartu persediaan (sebagai rekening pembantu persediaan bahan
baku) pada kolom “diterima”. Faktur pembelian dan dokumen pendukungnya kemudian dicatat dalam
kartu hutang (sebagai rekening pembantu utang) untuk mencatat timbulnya hutang kepada pemasok
yang bersangkutan.
6. Prosedur Permin taan dan Pengeluar an Bahan Baku.
Bagian produksi yang membutuhkan bahan baku, mengisi bukti permintaan barang. Kolom-
kolom yang diisi informasi adalah kolom nomor u rut, nama, dan nomor kode kelompok, nomor urut
barang dan jumlah satuan yang diminta, dan pusat biaya (dalam hal ini bagian produksi) yang
memerlukan bahan baku. Setelah bukti permintaan barang tersebut di otorisasi oleh yang berwenang,
tiga lembar bukti permintaan barang tersebut dibawa ke bagian gudang.
Bagian gudang menyiapkan bahan baku sesuai yang tercantum dalam bukti permintaan
barang, dan menyerahkannya kepada bagian produksi yang membutuhkannya. Bagian gudang
mengisi jumlah bahan baku yang diserahkan pada kolom “diserahkan” dalam bukti permint aan
-
8/16/2019 Alur Sistem Pembelian
5/5
27
barang, dan setelah di otorisasi oleh kepala bagian gudang, bukti permintaan tersebut dikirimkan ke
bagian akuntansi.
Bagian gudang mencatat pemakaian bahan baku ini di dalam kartu gudang pada kolom
“dipakai” dan mencatatnya pula dalam kartu barang. Ba gian akuntansi mengisi informasi harga
satuan dan menghitung dan mencantumkan jumlah harga pokok bahan baku yang dipakai dalam bukti
permintaan barang tersebut. Informasi mengenai harga satuan diperoleh dari kartu persediaan bahan
baku yang bersangkutan. Bagian akuntansi kemudian mencatat pemakaian bahan baku tersebut ke
dalam kartu persediaan dan menyerahkan bukti permintaan barang tersebut kepada pemegang jurnal
umum (atau pemegang jurnal pemakaian bahan baku, jika perusahaan menggunakan jurnal khusus
ini). Atas dasar bukti permintaan barang tersebut, pemegang jurnal umum (pemegang jurnal
pemakaian bahan baku) mencatat pemakaian bahan baku ke dalam jurnal tersebut.
Nama : Fian Metal Angga P.
NIM : 2012020129
Kelas : Manajemen Semester 4 B2
Referensi:
Horngren, Charles Sinaga / Foster, George / Sinaga, Marinus. 2006. Akuntansi Biaya : Suatu Pendekatan
Manajerial Jilid 1. Jakarta: Erlanggga
Mulyadi. 2000. Akuntansi Biaya. Yogyakarta : Aditya Media
Mursyidi. 2010. Akuntansi Biaya : Conventional Costing, Just In Time, Dan Activity-Based Costing.
Bandung : Refika Aditama
RA Supriyono. 1999. Akuntansi Biaya Buku 1. Yogyakarta: BPFE
Supawi Pawenang. 2016. Modul Akuntansi Biaya. Surakarta: Uniba