ALTERNATIF PENGGUNAAN STRATEGI DAN METODE …

14
Caktawa/a Pendldikan Nomor 3, r ahun XIII, November 99 akan Y'lng ol\Oh ALTERNATIF PENGGUNAAN STRATEGI DAN METODE MENGAJAR PADA PERKULIAHAN SEJARAH OLAHRAGA Oleh Margono Abstrak Keberhasilan suatu Proses Belajat" ,Mengajar dipenga:uhi banyak faktor yang seca-ra um"um dibedakan menjadi faktor enclogen dan eksogen. Apabila" kedua faktor tersebut yang dapat dideskdpsikan menjadi lebih banyak lagi. saling men- dukung. maka tujuan untuk mengadakan perubahan perilaku pada peserta didik (bersilat kognitiI, afektif. maupun psiko- motor) sesuai dengan yang dikehendaki dapat tercapai. Dosen sebagai salah satu kornponen penting dalam proses pembelajaran. tepat apabila senantiasa berupaya meningkatkan kualitas perkuliahannya. Banyak cara dapat dilakukan. Salah" satu yang dapat ditempuh adalah dengan menerapkan strategi dan rnetode mengajar yang tepat. . Dengan memahami pengertian. peranan serta macam stra tegi dan metode mengajar. juga pengelompokan rna teri kuliah Sejarah 01aht"aga; tentunya pemilihan strqtegi dan metode mengajar dapat dilakukan dengan tepat. Model gat"is. besar kronologis. tematis, garis perkembangan khu5us dan regresif; merupakan strategi yang lazim digunakail dalam rnengajar sejarah. Sedangkan metode yang sering dig-unakan dalam mengajar sejarah adalah metode reseptif." diskusi, discovery/inquiry. dan pengajaran di luar kelas. Pendahuluan Tujuan mengajar ia!ah untuk mengadakan perubahan yang dikehendaki dalam tingkah laku peserta didik (Sudar- sono, 1987:120). Dengan kalimat lain, suatu pengajaran diha- rapkan dapat membuat peserta didik menjadi 'orang lain " 'dalam hal apa yang dapat dilakukan atau yang dapat dicapai- IJya; di mana sebelumnya orang tersebut tidak dapat ,melaku- kan a tau belum memiliki. Aktivitas mengajar yang dilak!-lkan, oIeh "guru dapat'menghasilkan perubahan s\Osuai dengan, tujuan dikehendaki apabila diikuti dengan aktivitas b\Olajar

Transcript of ALTERNATIF PENGGUNAAN STRATEGI DAN METODE …

Page 1: ALTERNATIF PENGGUNAAN STRATEGI DAN METODE …

Caktawa/a Pendldikan Nomor 3, rahun XIII, November ·1~94 99

akanY'lngol\Oh

ALTERNATIF PENGGUNAAN STRATEGI DAN METODEMENGAJAR PADA PERKULIAHAN SEJARAH OLAHRAGA

Oleh

Margono

Abstrak

Keberhasilan suatu Proses Belajat" ,Mengajar dipenga:uhibanyak faktor yang seca-ra um"um dibedakan menjadi faktorenclogen dan eksogen. Apabila" kedua faktor tersebut yangdapat dideskdpsikan menjadi lebih banyak lagi. saling men­dukung. maka tujuan untuk mengadakan perubahan perilakupada peserta didik (bersilat kognitiI, afektif. maupun psiko­motor) sesuai dengan yang dikehendaki dapat tercapai.

Dosen sebagai salah satu kornponen penting dalamproses pembelajaran. tepat apabila senantiasa berupayameningkatkan kualitas perkuliahannya. Banyak cara dapatdilakukan. Salah" satu c~ra yang dapat ditempuh adalahdengan menerapkan strategi dan rnetode mengajar yangtepat. .

Dengan memahami pengertian. peranan serta macamstrategi dan metode mengajar. juga pengelompokan rna terikuliah Sejarah 01aht"aga; tentunya pemilihan strqtegi danmetode mengajar dapat dilakukan dengan tepat. Model gat"is.besar kronologis. tematis, garis perkembangan khu5us danregresif; merupakan strategi yang lazim digunakail dalamrnengajar sejarah. Sedangkan metode yang sering dig-unakandalam mengajar sejarah adalah metode reseptif." diskusi,discovery/inquiry. dan pengajaran di luar kelas.

Pendahuluan

Tujuan mengajar ia!ah untuk mengadakan perubahanyang dikehendaki dalam tingkah laku peserta didik (Sudar­sono, 1987:120). Dengan kalimat lain, suatu pengajaran diha­rapkan dapat membuat peserta didik menjadi 'orang lain "'dalam hal apa yang dapat dilakukan atau yang dapat dicapai­IJya; di mana sebelumnya orang tersebut tidak dapat ,melaku­kan a tau belum memiliki.

Aktivitas mengajar yang dilak!-lkan, oIeh "gurudapat'menghasilkan perubahan s\Osuai dengan, tujuandikehendaki apabila diikuti dengan aktivitas b\Olajar

Page 2: ALTERNATIF PENGGUNAAN STRATEGI DAN METODE …

100 Cakrawala Pendjdikan Nomor 3, Tahun XUl, November 1'94

siswa atau mahasiswa. Hal lni mengingat bahwa hakikatpendidikan ,adalah ter jadinya proses be!ajar pada siswa, bukankegiatan mengajarnya si guru {Sudarsono, 1987:31). Padakenyataannya aktivitas mengajar guru tidak selalu diikutidengan aktivitas siswa sehingga perlu dibenahi apabi!a masihada yang menganggap bahwa mengajar dan belajar adalahsinonim.

Sinkron dengan tujuan mengajar di atas, dri khas bel­ajar menurut Wjnkel (1983:13) dan Rooijakers (1989:14) ialahterjadinya suatu perubahan pada orang yang belajar, berup'abelum mampu/tahu ke keadaan sudah mampu/tahu menerap­kan. Perubahan perilaku itu (Supandi, 1992:4) dapat bersifatkognitif,' 'afektif, atau .psikomotor. P-erubahan kognitif padadasarnya,' terjadi pada aspek intelek; afektif berhubungandengan perkembangan emosi dan sosial; perkembangan psiko­motor berkaitan dengan gerak dan kondisi fisiko Dan menurutSunaryo (1989:4) perubahan tingkah laku hasil belajar tersebutharuslah tingkah laku positi£.

Dalam upaya untuk mencapai tujuan belajar mengajaryang telah dirumuskan sebelumnya, banyak faktor yang perludiperhatikan. Secara garis besar faktor yang mempengaruhikeberhasilan tersebut dibagi dua. Pertama faktor endogen,berarh berasal dad dalam individu yang belajar; dan keduafaktor eksogen" berasal dari luar individu yang belajar(Wiri,!«d, 1983:43). Lebih Ian jut Winkel mengemukakan bahwafaktor di luar siswa dapat dibagi menjadi (1) faktor pengaturproses, belajar di sekolah, (2) faktor sosial di sekolah, (3)faktor situasional. Sedangkan faktor pada pihak siswa dibeda­kan menjadi (1) faktor psikis, dan (2) faktor fisiko

Masing-masing faktor memiliki pengaruh yang berbed"pada diri ti"p individu y"ng belaj"r. Hal ini dikarenak"n

,subjek bel"jar ,ad"lah makhluk monodualis, yang terdiri darijiwa dan raga, yang bersifat unik, dalam arhan sulit didugakarena adanya sifat perbedaan individu.

Pada penjelasannya, Winkel (1983:23-41) mendeskripsi­kan lagi faktor psikis menjadi yang intelektual dan noninte­lektual. Faktor pengatur proses di sekolah terdiri darikurikulum, disiplin sekolah, efektivitas ,guru, dan fasilitas.Faktor sosial di sekolah, t-erdiri dari sistem sci"ial; statussosial siswa, interaksi guru-siswa. Faktor-f.aktor: ;'Situasional,terdiri dari keadaanpolitik-ekonomi, keadaari' ,"'o/aktu dan

Page 3: ALTERNATIF PENGGUNAAN STRATEGI DAN METODE …

AlternatTf Penggunaan StrategI dan Metode Mengajar padaPerkul1ahan SeJarah Olahraga

101

untukperlu

i

tempat, keadaan musim/iklim. Keadaan ini berkaitan eratdengan lingkungan alam dan kehidupan masyarakat padaumumnya yang sulit untuk diatasi oleh pihak sekolah, ataupunguru pada khususnya.

Tulisan berikut akan mencoba membahas salah satubagian 'kedl' dari faktor-faktor tersebut, yaitu masalahstrategi dan metode mengajar. Apabila dilihat dad pembagianfaktor dad Winkel, maka masalah ini dapat dimasukkandalam faktor pengatur proses belajar dan faktor sosial disekolah.

Mengapa masalah strategi dan metode mengajarpenting untuk dibahas? Karena pada setiap proses interaksiedukatif, senantiasa harus ada strategi dan metode mengajartertentu untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. TjiptoDtom? dan Ruijter (1985:73-74), menyebutkan ada limafaktor terpenting yang berpengaruh pada proses belajar, yaitu(1) sikap terhadap jenis pelajaran tertentu, (2) mutu pendidik­an, (3) kemampuan menangkap pelajaran, (4) kesediaan maha­siswa, (5) waktu yang disediakan. Yang dimaksud dalam butirkedua adalah derajat keberhasilan yang dapat dicapai akibatdad usaha-usaha penyampaian bahan pelajaran. Winarno S.(1986:15-16) secara khusus menyebutkan metode tertentuharus ada pada proses belajar mengajar. Lengkapnya adatujuh, yaitu (1) tujuan yang jelas akan dicapai, (2) bahan yangmenjadi isi interaksi, (3) pelajar yang aktif mengalami, (4)guru yang melaksanakan, (5) metode tertentu untuk melaksa­nakan, (6) situasi yang subur, yang memungkinkan prosesinteraksi berlangsung dengan baik, dan (7) penilaian terhadaphasil interaksi itu.

Dari dua sumber tersebut kiranya cukupmen~{atakan, bahwa strategi dan metode mt:ngajaruntuk dibahas karena memang sangat penting.

Ada dua permasalahan yang penulis angkat, pertama"Strategi dan metode mengajar yang mana '"ang, tE,pat dite­rapkan dalam perkuliahan sejarah olahraga?" Yang kedua,"Mengapa strategi dan metode mengajar tersebut dipilih?"

Pengertian Strategi dan Metode Mengajar

Strategi pada awalnya merupakan istilah militer yangdiartikan sebagai operasi atau gerakan sebelum pertempuran,

Page 4: ALTERNATIF PENGGUNAAN STRATEGI DAN METODE …

1D2 Cak(aW~la"PendJdlkan Nomor 3, Tahun Xlii, November 1994

misalnya penempata~/p~rg~rak~n"pasukan dalam posisi yangmenguntungkan '(Supandi, 1992:3: Widja, 1989:1).

Dalam dunia pendidika.n, strategi diartikan sebagaimenyiasati pelaksanaan pendidikan yang mengandung penger­tian memilih, menetapkan, ,cjan menggabungkan berbagaikegiatan belajar' slswa d'alam berusaha mencapai tujuan peng­ajaran (Supandi" 1992:4). RUIT)usan Widja (1989:2), strategimengajar sebii.gai beberapa' alternatif model cara-caramenyelenggarakan kegiatan belaJar mengajar yang merupakan'pola umum' kegiatan yang harus diikuti guru dan murid.Raka Joni (1983:;21) menyamakan istilah strategi mengajardengan model-model meI1gajar. ,

Arti secara umum seperti yang tertulis da1am OxfordLearner's 'Pocket (1989:235) adalah way of doing something.Sedangkan metode 'Secara khusus dalam pendidikan, Raka Joni(1983:5) memberikan pengerti':'n sebagai teknik atau carayang merupakan perangkat sarana untuk menunjang pelaksa­naan ;:;tra.tegi mengajar.

Apabila 'mendasarkan "pada pengertian strategi danmetode di atas, ,dapat 'disebutkan bahwa strategi mengacupada pola-pola' um'L!~, ,atau model' kegiatan belajar' mengajarguru-murid, sedangk':'n' metode m'enunjukkan pada cara-carakhusus bagaimana strategi (model mengajar) itu bisa diseleng­garakan ,dengan sebaik-baiknya agar tercapai tujuan yangdiharapkah. Widja (1989:3) menjelaskan bahwa metode dapatdikatakan sebagai bagian darl strategi 'mengajar yangmer";,pakan langkah taktis yang' perlu diambil guru dalammengefektifkan strategi yang digunakannya. Pendapat Supandi(1992:6) j.ebih menguatkandengan menya'takan, menyusunstra,tegi ,rtikngajar, kajian tentang penggunaan metode mem­punyai kedtidukan yang utama.

•., r.

Peranan Stra,tegi dan Metode dalain Mengajar

Menurut Steele' '(1976:116) pemllihan' suatu strakgimengajar' akan menentukan tiga 'hal (,tama, yaitu (1) polainteraksi kegiatan, <be/ajar m~l}ga),a~, (2) tahap-tahappencapaian tujuan p~fig1ija:ran, (3)"tirigKaf' '"erta kadar hasil,brlajar... Oleh karena itu, "sudah pa~a ternpatnyalah untuk,~}~\';ti;efis:esa~gesa dalanimei\et~R~afis~~t;ti's~~ategi mengajaryang 'akan digunakari, mengingat' darripakilya 'yang cukup luas.

Page 5: ALTERNATIF PENGGUNAAN STRATEGI DAN METODE …

Alternatif Penggunaan Strategi dan Metode Mengajar padaPerkuliahan Sejarah Ofahraga

103

Di samping itu, perlu diketahui fungsi strategi bela jarmengajar, seperti yang dikemukakan Supandi (1992:9) sebag·aiberikut, (1) merupakan kegiatan awal suatu proses belajarmengajar, (2) sebagai peletak dasar kegiatan suatu prosesbelajar mengajar, (3) sebagai patokan atau ukuran keberhasil­an.

Berdasarkan peranan dan fungsi strategi mengajar,maka untuk menetapkannya perlu dipersiapkan jauh sebelu·inpelaksanaan kegiatan belajar mengajar, dengan memperhati­kan faktor-faktor penentunya (Widja, 1989:4), yaitu (1) tujuanyang hendak dicapai, (2) keadaan dan kemampuan siswa, (3)keadaan dan kemampuan guru, (4) lingkungan masyarakat dansekolah, (5) beberapa faktor lain yang bersifat khusus,seperti: mated, media. Masing-masing faktor merupakankomponen yang saling berkaitan dengan keseluruhan prosesbelajar mengajar.

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menentukansetiap metode mengajar, menurut Roestiyah (1988:3-4) ialah(1) adanya pengertian tentang metode mengajar yangdimaksud, (2) harus merumuskan tujuan-tujuan apa yang dapatdicapai dengan metode· mengajar yang digunakan, (3) kapanmetode mengajar itu· dapat digunakan secara efisien danefektif, (4) apakah keunggulan dan kelemahan metode itu, (5)bagaimana peran guru dalam penggunaan metode tersebut, (6)bagaimana peran siswa dalam penggunaan metode tersebut,(7) langkah-langkah apa yang harus ditempuh agar metodemengajar yang digunakan dapat berhasil guna dan berdayaguna. (Dalam bukunya, Roestiyah menyebutkan denganteknik-teknik penyajian pelajaran untuk istilah metodemengajar).

Pengelompokan Materi Kuliah Sejarah

Secara umum pengelompokan materi atau isi kuliahsejarah dapat dibedakan antara penekanan batasan waktu danbatasan ruang/tempat (Widja, 1989:38). Atas dasar batasanwaktu, dapat dibedakan menjadi dua; yang perta;r;,<:',. se~ing

disebut sebagai sejarah umum, dan yang kedua". s~jarqh,.- 1 .. .

kontemporer. Pada yang pertama lebih meneka.ol,<,<:,npadatinjauan isi berupa gambaran evaluasi kehidupan man-usia dariperkembangan awal sampai masa kini, tanpa batasan waktu

Page 6: ALTERNATIF PENGGUNAAN STRATEGI DAN METODE …

104 Cakrawala Pendidlkan ·Nomar 3, Tahun Xtll, November 1994

yang tegas. Sedangkan yang dimaksud dengan sejarah kontem­porer, lebih menekankan materi yang berisi gambaran· per­kembangan peristiwa yang sejaman dengan kita, atau tidakbegitu jauh kejadiannya dengan perkembangan peristiwa masakini.

Pada pengelompokan atas dasar penekanan batasanruang/tempat, secara sederhana dapat dibe<lakan menjadimateri dari lingkungan yang sempit ·dan dar! lingkungan yangluas. Lingkungan yang sempit lazim disebut sebagai sejarahlokal atau sejarah lingkungan, sedangkan yang materinyapaling luas dinamakan sejarah dunia atau world hist.ory. Apa­bila sejarah lokal ini diperJuas, maka akan·dikenal apa yangdisebut sejarah nasional. Akan tetapisebaliknya, apabilasejarah lokal dipersempit ruang lingkupnya, maka .bisamenjadi apa yang dikenal sebagai family history {Widja, 19H9:39-40).

Secara teoretis pengelompokan materi sejarah sepertiyang telah disebutkan, akan tetapi pembagian tegas tersebuttidak begitu Baja .dengan mudah dapat ·diterapkan pada matakuliah sejarah olahraga (Margono, 1992). Setelah pembahasanmacam-macam strategidan metode mengajar sejarah, akandituangkan keseluruhan pokok .bahasan sejarah olahragasecara rinci beserta alternatif strategi dan metode mengajar­nya.

Macam-macam Strategi Mengajar Sejarah

Di depan telah disinggung tentang pengertian strategimengajar, yang merupakan pola-pola umum kegiatan yangharus diikuti guru dan siswa. Ada 4 (em pat) strategi pokokyang biasa digunakan dalampengajaran sejarah seperti diurai­kan oleh Widja (1989:32-38).

Model Gads Besar Kronologis

Pada dasarnya mengajarkan sejarah sebagai suatu per­kembangan atas dasar urutan· tahun terjadinyaperistiwasejarah. Strategi ini cukup n:ienguntungkan karena sejalandengan esensi pokok dari sejarah, yaitu adanya suatu prosesyang berkelanjutan yang memang perlu diperhatikan. Kele­mahan model ini adalah kurang diperhatikannya minat pesertadidik, yang berakibat·· padaL pengajaran periode-periodetertentu tidak memperoleh perhatian yang ·semestiIiya.

Page 7: ALTERNATIF PENGGUNAAN STRATEGI DAN METODE …

Altetnatif Penggunaan Strategi dan /VIetode MengaJar padaPerkuJiahan Sejarah Olahraga

Madej Tematis

105

Penekanan model pengajaran tematis ini adalah padapenekanan atau pengembangan pengertian yang mendalamuntuk periode-periode tertentu dalam sejarah yangmenyangkut tema-tema kehidupan tertentu pula. Pada modelini tidak mengabaikan unsur kronologis, tetapi yang dipen­tingkan adalah aspek-aspek tertentu yai1g memang benar­benar menarik perhatian para peserta didik. Tema-tema yangsekiranya menarik dapat dipilih terlebih dahulu, bila memung­kinkan peserta didik ikut menentukan. Pengambilan temayang mudah, misalnya dengan mengambil tokoh-tokoh' besaryang memiliki peran penting dalam sejarah.

Kelemahan model ini apabila terlalu terfokus padatema tertentu dapat menyebabkan peserta didik kehilanga'ri.'time sense' (perspektif waktu) dari perkembangan sejarah.Masalah tersedianya waktu yang terbatas, ada kemUl1gkinantema-tema yang kurang diminati tetapi cukup penting,mendapat porsi yang tidak memadai.

ModeJ Garis Perkembangan Khusus

Model ,m juga menekankan urutan perkembangankronologis dari peristiwa sejarah, tetapi hanya menelusuribeberapa tema tertentu/khusus yang menarik saja. 'Dapatdikatakan model ini merupakan gabungan model pertarria yangmenekankan pada unsur kronologis, dengan model kedua yangmenekankan unsur tematis.

Kelemahan model ini juga masalah waktu yang terbataskarena setelah tema ditentukan kemudian ditelusuri garis,perkembangannya. Di samping itu, kadang-kadang, munculmasalah apabila suatu pertumbuhan sulit untuk dikembalikanpada suatu pertumbuhan yang linier.

Madej Regresif

Pada dasarnya model In1 merupakan kebalik<,n darimodel garis besar kronologis. Model regresif ini memakaititik tolak situasi jaman sekarang,kemudian menelusuri balikke masa lampau yang merupakan latar belakang dar;' perkem':bangan kontemporer tersebut. Dasar dari penerapa,n ~trategiini ,adalah asumsi bahwa para peserta di,dik', lebih ' mudah'memahami serta lebih tertarik pada peristiw'a yang lebih"dekat dengan jamannya sehingga lebih termotivasi untukbelajar.

Page 8: ALTERNATIF PENGGUNAAN STRATEGI DAN METODE …

106 CakrdwaJa Pendldikan Nomor 3, Tahun XIII, November 1994

Kelernahannya, model ini tidak setiap hal yang kontem'po,e, pasti bisa dianggap mena,ik a tau ,elevan bagi pa,apeserta didik. : .J.':.

I., .

Macam,macam MetodeJllengajar Sejarah

Sasa,an akhi, da;i, pelaksanaan metode mengaja, yangme,upakan bagian utama dad st,ategi mengaja, adalah tujuanpengaja,an yang sebelumnya telah dirumuskan.

Menurut Widja (1989:41,59) ada empat metode utamadalam mengajar sejarah yang dapat diterapkan:

1. IVIetode Reseptif

", Pada dasarnya metode ini adalah penyampaian infor''masi 'satu arah melalui cara'cara tertentu. Pihak 'pertarnaad'dah subjek yang bertindak sebagai sumber atau pembedinJormasi, sedang pihak yang lain sebagai objek yang mened'rna informasi, dan cenderung bersikap pasi£. Pihak pertamatidak mesti guru atau 'dosen, dapat juga berupa buku, radio,tape,recorder, tv, atau film. Metode reseptif ini kiranyamemiliki pengertian yang lebih JuaB dibandingkan denganmetode ceramah, seperti yang dikemukakan Winarno (1986:

'99) ataupun kuliah mimbar menurut Tjipto Utomo dan Ruijter, (1985:183).

Kelemahan metode ini bila disampaikan secara monotonadalah kejemuan para peserta didik, maka perlu diupayakandengan usaha tertentu agar keep them' on the hop (Widja,1989:42).

2, IVIetode Diskusi

Metode lhI terut;:u:na menekankan proses dua arahdalam kegiatan belajar mengajar yang berarti adanya usahauntuk mendorong partisipasi aktif para peserta didik. Suasanadialog dikembangkan,idalam hal ini tidak ada pikiran yangsuperior yang tak ter;bantah, termasuk pendapat'dari pihakguru. Pendapat Bligh, yang dikutip oleh Widja (1989:44),mengatakan bahwa d,~ngan metode diskusi keJompok akandapat rnengembangkani,l'pengertial) yang lebih mendalam '.

Kelemahannya, ¥;metode ,I'll, memerlukan waktu yangrelatif lama. Di samping i,tu', kadang tlmbul sltuasl dl manaarah diskusl tldak jej~s, dan guru tldak dapat memberlkan

.~(

1~\'f~

I,,':'.;

Page 9: ALTERNATIF PENGGUNAAN STRATEGI DAN METODE …

Alternatif Penggunaan Strategi dan Metode MengaJar padaPerkuJiahan SeJarah Olahraga

107

,:>enekanan pada masalah-masalah yang perlu diperhatikanmudd.

3. Metode Discovery/Inquiry

Metode ini menekankan pengalaman-pengalaman belajaryang mendorong siswa dapat menemukan konsep-konsep danprinsip-prinsip melalui proses metalnya sendiri. Pada metodeini, menurut Ben ,Jones yang dikutip Widja (1989:48) yanglebih utama bukan pacta isi, tetapi lebih pacta process ofJearning~nya. Penerapan metode ini dengan tepat dapat mem­bawa pelajaran sejarah lebih hidup dan berarti dalam menun­jukkan kepada peserta didik betapa banyak fakta-faktasejarah lebih bersifat kemungkinan daripada suatu kepastian(Widja, 1989:49).

4. Metode Pengajaran Sejarah di Luar Kelas

Metode 1m juga memberikan peranan aktif padapeserta didik dalam proses belajarnya. Unsur utama' yangdikembangkan dalam metode Inl luar kelas Inl adalah'penghayatan sejarah', dengan tetap mengembangkan aspekedukatif, di samping adanya aspek rekreatif (Widja, 1989:51).Yang sering dilakukan adalah apa yang dikenal'dengan studytour, yang oleh Roestiyah (1988:40) diistilahkan dengan karyawisata.

Kelemahan metode ini, dalam pelaksanaannya penekan­an sering pada unsur rekreasinya, sedang yang lebih 'esensiyakni unsur study sering dinomorduakan.

Pemilihan Strategi Mengajar

Dengan memperhatikan berbagai macam strategimengajar sejarah dan pengelompokan materi kuliah sejarah,serta pokok bahasan-pokok bahasan pada RKBM mata kuliahSejarah Olahraga, maka penulis mencoba memberikan 'alter­natif strategi mengajar untuk tiap-tiap pokok bahasan,sebagai berikut.

Page 10: ALTERNATIF PENGGUNAAN STRATEGI DAN METODE …

108 Ca.krawaI.~.Pendidikan Nomor 3, Tahun XlfI, November 1994

1.1

2./I

, II

,.

Pokok BaM.s.;,.n danSub Petk"' .... &,ha.,an

(21

P~ndahuluM:

.:... Pt:ngf:"rti;..nb. !'lilai D:lelll~-:-l!'lj"d s~j<ar:.h

c. Hak<:'kat 5~ja!'!lh (·h.h.!':.;:>

Pe;k.1:mbang:ln Olwaga J.:r.:rv.mKuno: .a. Tu.;iuhn melakukatl Olah"agab. Hellir Kunc.c. eiM Kunod. 100ani Kune.e. R,:>maui Kun.;,

Ff;-ri'."'lIIbang~ Olahr",gll ~-ad""

Ab&d Pertengahan::... TrJk.:.h. ~M;,n:

b. Kelolllpok ~nyia.l' agWlla:c. Kelolllpok Ritt~r.

Perkt:llIt-ng;,.n Ohhraga JamanR~aa.is<!Lll.ce:

!o.. Po!::ndidik.:..n:b. P;..n1~'l.gan·hi·1uI' ~iseitins

da.n :ens.::ilig;.::. !·;,k·;·a. aj:..('!l.f,.

IAltern~tif Hod~l!1Stra.te-gi ·Meng;oj",r

(3) I

HOOel t€:ll16,ti.! II!,

I. Mod.,l T~lIlatisl

II. l1rJd~l Garis'j~rkelllbatlg;,.nj

'boo", I

~c.del telllatis I

IHodel tell1lltis

AhsM.P€n",r",,~

14-

Tiap sub ;·~bk bah.:!:<!;u'l·ny;,. ·;!apat :li~~il"!l.~ .e",­bag"i t.::m!l..

Tiap sub );"='kok bahb..!an­,ny,-, dap.!l.t 'liMggap·. se­ba~ai telll'!1

KhUSUSQYll. dapat diterapkarl i",d"" 5Ut· S-:okc.k ba­M:lCl.ll (dJ yang llat.;:C'inya"elatif hl~ dan tr.r,s.-.e-­ngaruh

Pl)k,:-r. bahasa:\ da;:<at di- .:mggap seb.:..i:..i tema 'ter­sE:ndiri.

Pokoy. bahasan dapat di­angg"p sE:bagai t~ma t~r­

s.;-n.Jiri.

5. Pe.rkemb<lllgMl ')I"',h"ag.", Il.eo..i",­latlg Al:.",d l1odet"n"'-. Abad ke-li:L••!>~d k-:--13:~. Ka~ ?hil~fitc0~ini~:d. To:·Y.·:·h. ·:lj,:,.r-!,n.

I. tk-del tematis

II. Hod""l GarisP",,,k,,,mbaniM~:husus

Tiap subpokok baha5anny~

"di~ggap' ~ebagai t~ma.

IJruUn s\lb po:ok·:ok bah:..s<m(a - c I me-ru~oaY..atI g:.rigkronol.;.gis. yang da;.:..tdi~oi! tcm~-te-ma tertentu s<lj_'J..

Po;rk!:mboi.'lg;,.n Qbh='!l!il:!l di b.j(.0';':31.:. :::..1•. t1"'-5<a Petl.j5.j:...~~'l.:

~: J:~ ~~;tj;~;•~ .j<>m'>.:l. P-=n.j~ili:.n ~lancl!!.:·1: J:lmatl Penj:J",-"'a.t1. Je~g.

d.

d.

P~ck€:lIlbdngCl.!l Ohhrag:l padaAba';! !Y.."J~{·n:<0.. SEA '}.;.m~s:

b. I-..si!s.n Go!o.IIl.~.s:

.:. Keju"'N..~.n-k=.iu,:,.:-;,.=.n !:'Lte:-­n.:..=i:!,;,.l

;:. ~~'m~.i:,:,..::-:- \ t!·:·h!":l';,a L.;.t,u t.elalt.ong;: 'I:.>: IOC ·m 'P'resi.j",n:~ .. >Lalllbang. IllCttt{l. d't.!l-dtfi;~l. ~e{'i5~iw::. J:""'r. •• ini, '

l. t1o<1el G-:.risPerlr.-=mb.;,.ng!l.11Khusus

ll. Hodel P.egr~-51£

!II t!CIdel T!1Dath

IV. Model Garis~sar KrOM-l'~5i:!

l. 1100",1 Gu-i.3P",rkelllbanianKhusus

':1

. II. Hodel Regre-si!

I. tiodel Tematis

.. ! I. Ih-ie1. 'JM""isBe:su r.rono­lOlds .

r.~Mna tidak. setiap ~­

risthle. ':'VE:nt tE:r15E:but~miliki arti ~nting.

~~an lebih Q~narik minat·(.-:'5.;t't.~ di·:lik: ap..,hgi~il~ pada tahun ybs. adaevent t.::r:;ebut.Tia~ti,;,.p· sub poy.<:Ik b<ilias:.nnya dapat di:..nii""P sebagai telna. .A~~bila pada saat ~~ku­li~~an. tid~ ada event­event te~5-:b~It-.

Sub P"kQkBahasan s.:.bA­gal tema yangmenarik.tE:tapl tidak setiap f~­

':yelengg...~ ...an seb:..g... i5~suatu y~~i m~n~rik .A~·abih. ~~da ea-:.t ;.-?rku­liahan. $,;'hng\:.erl~g­

sung l)lYl!lpi""de-.

'I'h~' sub Pc·kvk Bah.!l..5aIlda~~t ·1i~gg:..p· ~eba­

gai tE:m~ te~5~~.jiri

TiaF' 5l11::· P.:·k(,kE~a5an •biarpun <Ida yang beren­te.n'il w!:Jo:tu ~nj:.n.!! balk

, sek!tli ·bih dapat dihu­bungkatl.

Page 11: ALTERNATIF PENGGUNAAN STRATEGI DAN METODE …

Alternatlf Penggunaan Strategi dan Metode MengaJar padaPerkuJiahan Sejarah Olahraga

109

I ,3. p.,."Ir.i:lllbWli:u1 'jl,,-'u-':1g~ o1i 1:;,.1,:.1 !. tot,..:!.,.l ;J;u-i~ I

r•.,.sh !l:::'::", i(.,.r:.,.r·tj.,.k=.an: 1 &:-S6.!' ~:t'~Jn':'- r, "-. T:.iw..':. l:?{~'-~~~~d); I,. ~i" I; b. T;,bun 1:?51-1~'3t:,; I _'J!!: - i1 ';. Ta.'tun 1~'35-s ..lr..:..r,:.ni; I 1!I: ~h;:;~' ..;;r~;i", :E. ",.,., !,.,"'!•

3a..j i!l..'l -lari :mb P<,b:,lr. E",h~s!l..'l ~ - ~. kir~,y~ m"'­rtll;'¢.i.;:;.n '.l!4Jt,,-"I. yang ~:..­

ng-:Lt ~nt.i ng unhlk di't..,.­dk;r.rl s.;~~;,. kr·:·n-:-l·:·gis::hu::.,~.:: u.'lt'.tf. <!ub P·:·k·:,kgl;J~",<!!lJ1 d - f. ·h.l:'e.t. .;E­:":';Ei:";' ':-:-{,::',g":":' ~.;-=';:. ".,.~.­

':"'n.!i~i.

·:"'U"::J1: T"';':'''I.i~ ?"'n~!.is.:.r. p.;~;-:r;': Ec.hasan d!t..'\ sub P-;'kok Bah.:..sa!'l, sedikit -:thlbah.tu.~. ~~~';;t'ti ; .....da Rr.E.~ ail!iny:. l. .

Pemilihan Metode Mengajar

Setelah memperhatikan berbagai macam strategimengajar sejarah dan pokok bahasan-pokok bahasan besertasubpokok bahasan pada RKBM sejarah olahraga, maka pene­rapan metode mengajar pada perkuliahan sejarah olahragadapat dijelaskan seperti berikut.

Pertama, metode reseptif dapat diterapkan untukmengajar semua pokok bahasan yang tertuang pada RKBMsejarah olahraga, khususnya untuk pokok bahasan nomor 1,yaitu Pendahuluan. Untuk pokok bahasan berikutnya, nomor 2s.d.9, metode reseptif dapat dilaksanakan dengan efektif bilapeserta didik lebih diberi 'sesuatu' agar tetap bergairahmengikuti kuliah, yang dalam istilah bahasa latin "Humaninihii a me alienum puto." (Widja, 1989:42). Sesuatu itu misal­nya: kesempatan menyampaikan pendapat, memberi selinganyang segar, memberikan ringkasan dari uraian yang panjang,penyertaan gambar atau ilustrasi, dan sebagainya. Denganberbagai tambahan atau variasi komunikasi tersebut diharap­kan peserta didik mampu untuk 'note making', tidak hanyasekedar 'note taking '.

Kedua, metode diskusi, akan dapat diterapkan denganefektif untuk materi yang relatif mudah didapat untuk dipel­ajari terlebih dahulu, serta memang merupakan bahan yangpantas untuk diadu argumentasikan. Bukan materi yangterlalu sederhana tingkat pemahamannya, serta sangat jelasmaknanya, atau yang sumbernya sangat terbatas. Metodediskusi ini baik digunakan untuk pokok bahasan atau subpokokbahasan: Perkembangan olahraga jaman kuno, khususnyaYunani Kuno; Perkembangan olahraga abad modern;Olympiade; Perkembangan olahraga di Indonesia, khususnyajaman penjajahan Belanda dan Jepang; serta Perkembangan

Page 12: ALTERNATIF PENGGUNAAN STRATEGI DAN METODE …

110 Cakrawala Pendidikan Nomor 3,. Ta-htlo XIII, November 1994

olahraga di Indonesia masa kemerdekaan. Apabila diskusiberlangsung dengan baik, maka peserta didik tidak sekedartahu akan fakta sejarah, tetapi lebih dari itu akan terjadiproses kologasi atau penghubungan fakta-fakta.

Ketiga, metode discovery /inquiry akan lebih baik dilak­sanakan untuk pokok bahasan atau subpokok bahasan yangbedsi tentang materi/isi yang sifatnya lokal dan nasional.Dapat juga diterapkan untuk peristiwa yang scope-nya lebihluas, tetapi kendala tentang sumber yang sangat terbatasperlu diperhatikan. Semakin sedikit sumber, metode inikurang efektif. Metode yang menekankan pada partisipasipeserta didik ini cukup baik dilaksanakan pada pokok bahasanatau subpokok bahasan: Perkembangan olahraga di Indonesiamasa kemerdekaan. khususnya PON, POM, juga KONI.

Keempat, metode mengajar sejarah di luar kelas (outof history teaching) menekankan unsur penghayatan sejarah,pengembangan sikap dan adanya unsur rekreasi, mengingathal-hal tersebut sulit untuk "diajarkan di kelas. Beberapapokok bahasan atau subpokok bahasan yang dapat mengguna­kan metode ini adalah: Perkembangan olahraga di Indonesiamasa kemerdekaan, khu!,usnya PON, POM, KONI (denganmengunjungi tempat pelaksanaannya atau kantornya). Pelak­sanaan metode ini dapat dengan sistem guiding atau tanpaguiding.

Kesimpulan

Berdasarkan uraian didepan, dapat ditarik beberapakesimpulan berkaitan de"ngan penerapan strategi dan metodemengajar sejarah olahraga sebagai berikut.

, Pertama, model/strategi tematis paling banyak dapatditerapkan (7 pokok bahasan), kemudian model gads besarperkembangan khusus (5 pokok bahasan), menyusul modelregresif dan model ,garis besar kro'lOlogis (masing-masing 2pokok bahasan). Pada pokok bahasan atau subpokok bahasantertentu dapat diterapkan lebih dad satu model mengajar,dengan kadar "efektivitas yang berbeda.

; Kedua, metode reseptif dapat diterapkan untuk semuapokok bahasan. Metode diskusi hanya dapat dilakukan denganefektif pada beberapa pokok baha"san atau subpokok "bahasan.Metode discovery/inquiry hanya dapat "diterapkan pa<la pokok

Page 13: ALTERNATIF PENGGUNAAN STRATEGI DAN METODE …

Alternatlf Penggunaan Strategl dan Metode MengaJar padaPerkuliahan SeJarah Olahraga

111

"" "."

bahasan atau subpokok bahasan yang relatif sempit lingkup­nya, juga pada metode mengajar di luar kelas.

Ketiga, dengan menggunakan strategi atau modelmengajar tertentu tidak mesti harus menggunakan metodeyang tertentu pula untuk memperoleh hasil yang efektif. Satupokok bahasan dengan satu model mengajar, dapat dilakukandengan lebih dari satu metode mengajar.

Daftar Pustaka

Margono. 1992. RKB/VI /VIata KuJiah Sejarah Olahraga. Yogya­karta: FPOK IKIP Yogyakarta.

Oxford Learner's Pocket Dictionary. 1989. England: OxfordUniversity Press.

Roestiyah. 1988. Strategi Belajar /VIengajar (Salah Satu''C/;;sur'" "-'Peiaksanaan Strategi Belajar /VIengajar: r eknik Penyaji-an). Cetakan ke-2. Jakarta: Penerbit Bina Aksara.

Rooijakers, Ad. 1989. /VIengajar Dengan Sukses (Petunjukuntuk /VIerencanakan dan /VIenyampaikan P€!f]gajaran).Diterjemahkan oIeh Soenoro. Cetakan ':kE;~6':"\ j,{karta:PT Gramedia.

Steele, Ian. 1976. Development in History reaching. London:Open Book.

Sudarsono,S. dkk. 1987. Pengelolaan Belajar. Jakarta: CV Ra­jawali dan UT.

Soenaryo. 1989. Strategi Belajar /VIengajar llmu PengetahuanSosial. Malang: IKIP Malang.

Supandi. 1992. Strategi Belajar /VIengajar Pendidikan Jasmanidan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud.

Tjipto Utomo, dan Ruijter, Kees. 1985. Peningkatan dan Pe­ngembangan Pendidikan (/VIanajemen PerkuJiahan dan/VIetode Perbaikan Pendidikan). Jakarta: PT Gramedia.

T. Raka Joni. 1983. Strategi Belajar /VIengajar (r injauan Peng­antar). Jakarta: P2LPTK Ditjen Dikti.

.:_,", ,.

Page 14: ALTERNATIF PENGGUNAAN STRATEGI DAN METODE …

'112 Cakrawa/a Pendldlkan Nomor 3. rahun XfII. November 1994

Widja. IG. 1989. Dasar-dasar Pengembangan Strategl SertaPengaJaran Sejarah. Jakarta: Depdikbud.

Winarno Surakhmad. 1986. Pengantar Interaksl Belajar Meng­ajar (Dasar dan Teknlk Metodologl PengaJaran). Edisike-5. Bandung: Penerbit Tarsito.

Winkel. 1983. Pslk%gl Pendldlkan dan Evaluasl -Be/ajar.Jakarta: PT Gramedia.