ALTERASI HIDROTERMAL DAN MINERALISASI BIJIH PADA ENDAPAN SULFIDA MASIF VULKANIGENIK.docx
Alterasi-Hidrotermal
-
Upload
tommy-supratama -
Category
Documents
-
view
78 -
download
2
description
Transcript of Alterasi-Hidrotermal
Pemodelan Cebakan Bijih – 1
ALTERASI BATUAN Oleh : Sufriadin
1. PENDAHULUAN
Ada dua jenis alterasi batuan yang umum yaitu “hypogene” dan “supergene”. Alterasi
hypogene dibentuk oleh adanya aksi larutan hidrotermal, sedangkan alterasi supergene
dihasilkan dari adanya perkolasi air meteorik (air permukaan atau air tanah) yang bereaksi
dengan batuan yang dilewatinya.
Studi alterasi mineral sangat bermanfaat dalam hal : a) memahami kondisi dan evolusi
larutan pembentuk bijih, b) berguna dalam melakukan eksplorasi mineral, dan c)
menghasilkan mineral yang dapat dipakai untuk memperoleh “radiometric dating” pada
batuan samping.
Alterasi didefenisikan sebagai proses perubahan komposisi mineral, kimia dan tekstur
batuan yang dihasilkan oleh interaksi antara fluida panas dengan batuan yang dilaluinya.
Pada dasarnya, fluida panas tersebut atau yang disebut larutan hidrotermal secara kimia
bereaksi dengan batuan samping sehingga terjadi perubahan kesetimbangan. Proses ini
akan menghasilkan kumpulan mineral baru agar kesetimbangan kimia tercapai kembali pada
kondisi tertentu. Penggantian komponen kimia antara fluida dan batuan samping disebut
metasomatism. Sejumlah faktor yang mengendalikan proses alterasi adalah :
1. Karakter batuan samping
2. Komposisi fluida
3. Temperatur dan tekanan
4. Konsentrasi, aktifitas dan potensial kimia fluida seperti H+, CO2, O2, K+, S2 dst.
Aksi fluida hidrotermal pada batuan samping dapat berupa infiltrasi atau difusi kimia.
Sirkulasi hidrotermal umumnya melibatkan fluida dalam jumlah besar yang melewati volume
batuan tertentu. Jadi hubungan antara H2O dan batuan dan intesitas alterasi merupakan
fungsi dari nisbah air terhadap batuan (water/rock ratio). Rasio air/batuan pada sistem
hidrotermal umumnya berkisar antara 0,1 – 4.
Pemodelan Cebakan Bijih – 2
2. REAKSI-REAKSI KIMIA ANTARA FLUIDA DAN BATUAN SAMPING Reaksi yang penting dalam proses alterasi mineral/batuan adalah sebagai berikut : (1)
hidrolisis, (2) hidrasi – dehidrasi, (3) metasomatism alkali-alkali tanah, (4) dekarbonasi, (5)
silikasi, (6) silisifikasi, (7) oksiadasi – reduksi, dan sejumlah reaksi lain seperti karbonatisasi,
desulfidasi, sulfidasi dsb.
Hidrolisis atau metasomatisme ion hidrogen merupakan fenomena yang sangat penting
karena melibatkan dekomposisi H2O menjadi H+ dan OH- . Pada alterasi hidrotermal, H+
(atau OH-) dikonsumsi oleh mineral silikat selama reaksi, sehingga rasio H+/OH- berubah.
Contoh reaksi hidrolisis adalah sebagai berikut :
3KAlSi3O8 + 2H+ (aq) KAl3Si3O10(OH)2 + 6SiO2 + 2K+ (aq) K-feldspar Muscovite Quartz
(sericite)
Hidrasi merupakan reaksi perpindahan molekul air dari fluida ke mineral, sedangkan
dehidrasi adalah sebaliknya. Contoh reaksi hidrasi yang penting adalah pembentukan
mineral serpentin dari olivin pada dasar laut. Persamaan reaksinya sebagai berikut :
2Mg2SiO4 + 2H2O + 2H+ Mg3Si2O5(OH)4 + Mg2+ Olivin Serpentin
Reaksi hidrasi yang paling umum pada temperatur rendah yakni ubahan hematite menjadi
goethite. Raaksinya adalah :
Fe2O3 + 3H2O 2Fe(OH)3 Hematite Goethite
Dehidrasi biasanya terjadi akibat temperatur atau tekanan meningkat di sekitar kumpulan
alterasi. Contoh reaksinya adalah :
Al2Si2O5(OH)4 + 2SiO2 Al2Si4O10(OH)2 + H2O Kaolinite Pyrophyllite
Metasomatisme alkali dan alkali tanah juga penting, sebagai contoh metasomatisme Mg
dapat menghasilkan dolomit dari batugamping.
Pemodelan Cebakan Bijih – 3
2CaCO3 + Mg2+ (aq) CaMg(CO3)2 + Ca2+ (aq) Calcite Dolomite
Metasomatisme alkali juga dapat menyebabkan pengaturan kembali komposisi feldspar
seperti reaksi berikut ini :
KAlSi3O8 + Na+ NaAlSi3O8 + K+ K-feldspar Albite
Reaksi dekarbonasi pada pusat pembentukan skarn menghasilkan silikat dan oksida akibat
pelepasan CO2 dan batugamping-dolomit. Reaksinya adalah :
CaMg(CO3)2 + 2SiO2 (CaMg)Si2O6 + 2CO2 Dolomite Kuartz Diopside
Silisifikasi dan silikasi juga umum dijumpai pada alterasi mineral. Kedua kata ini mempunyai
arti yang berbeda. Silisifikasi adalah proses penambahan silika seperti kuarsa atau
polimorfnya. Sedangkan silikasi adalah proses konversi atau penggantian mineral oleh
silikat. Contoh silisifikasi yang terjadi pada batugamping :
2CaCO3 (c) + SiO2 (aq) + 4H+ 2Ca2+ + SiO2 (c) + 2H2O
Kalsit Kuarsa
Silikasi yang terjadi pada kontak metamorfisme seperti reaksi di bawah ini :
CaCO3 + SiO2 CaSiO3 + CO2
Kalsit Silika Wallastonit 3. TIPE-TIPE ALTERASI MINERAL
Pembagian jenis alterasi mineral didasarkan pada : a) komposisi kimia, b) kumpulan mineral
dan c) lingkungan pembentukan. Meyer & Hemley, 1967 menggunakan diagram segitiga
ganda atau dikenal dengan nama diagram ACF-AKF untuk mengklasifikasikan tipe-tipe
alterasi (Gambar 1.). Selanjutnya Hedenquist dkk, 1987 membuat klasifikasi mineral alterasi
berdasarkan kumpulan mineral utama, temperatur pembentukan dan sifat kimia fluida
(Tabel 1.).
Pemodelan Cebakan Bijih – 4
Kumpulan Advance Argillik Kumpulan Serisitik Kumpulan Intermedit Argillik
A (kaol,dik, pyrop) A ( topaz, tourm) A (kaol, holloy.)
Serisit Serisit Serisit Alunit pengit mont. Na, C Na, C Na, C K K K chl. F pyrite F pyrite F pyrite
Kumpulan Potassik Kumpulan Propylitik
A A
Serisit Serisit mont. epidote zeolit Na, chl. C calcite Na, C calcite K K Chl biotite ankerite ankerite F pyrite F pyrite
Gambar. 1. Kumpulan alterasi mineral pada batuan samping diplot pada diagram ACF dan AKF: A = Al2O3 ; C = CaO ; K = K2O + Na2O dan F = FeO + MgO + MnO. Chl = klorit, (Meyer & Hemley, 1967).
Alterasi Potasik
Tipe alterasi potasik atau K-silikat menunjukkan adanya penambahan kalium atau
rekristalisasi K-feldspar pada batuan dengan atau tanpa biotit atau serisit. Mineral-mineral
tambahan berupa anhidrit, apatit, kalsit, scheelit, kalkopirit, molibdenit, pirit, magnetit atau
hematit. Penggantian hornblende atau klorit oleh biotite dan plagioklas oleh K-feldspar
memerlukan penambahan kalium.
Alterasi potasik umumnya berkembang pada sistem porphyry dan epithermal yang
terbentuk pada zona inti dengan temperatur tinggi. Alterasi potasium silikat terjadi akibat
penggantian mineral plagioklas dan silikat mafik pada kisaran temperatur 450 – 600o C.
Kumpulan mineral yang umum adalah : K-feldspar – biotite – kuarsa, K-feldspar – klorit, K-
feldspar – biotite – magnetite. Alterasi potasik dapat dilihat pada Gambar 2.
Pemodelan Cebakan Bijih – 5
Tabel …1. Klasifikasi alterasi mineral pada endapan hidrotermal (Hedenquist, dkk, 1987) Tipe Alterasi Mineral Utama Mineral
Tambahan Perkiran
Temperatur Kimia Fluida
Argillic Sericitic (Phyllic) Propylitic Inner Propylitic Potassic Advanced Argillic (low temp.) Advance Argillic (high temp.)
Smectite atau Interlayered Illite Smectite (11-14 A) Sericite (illite) Quartz Epidote Epidote, Actinolite Epidote, K-feldspar, Magnetite Kaolinite, Alunite Pyropyllite, diaspore, Andalusite
Sulphides, Zeolite, Quartz, Calcite Sulphides, Oxides, Kaolinite (<11A) Chlorite, illite (10A), Sulphides Chlorite, illite (10A) Chlorite, muscovite Chalcedony, Cristobalite, Quartz, pyrite Quartz, Sulphides, Tourmaline, Enargite
< 200 o C > 220 o C > 250 o C > 300 o C > 320 o C < 180 o C Biasanya > 250 o C, namun kadang sampai > 350 o C
pH netral, Aktifitas sedang (aCa++/aH+
pH netral, namun aktifitas aH+ dan aK+ meningkat pH netral, aCa++/aH+ relatif tinggi. Sama seperti di atas pH netral, aK+/aH+ relatif tinggi. pH asam pH asam
Gambar 2. Kenampakan megaskopis alterasi potasik.
Pemodelan Cebakan Bijih – 6
Alterasi Propylitik
Istilah “propyllitic” pertama kali digunakan oleh von Richtofen yang diadopsi oleh Becker
1882 (Meyer & Hemley, 1967) untuk andesit terubah di Camstock Lode, Nevada – USA.
Alterasi ini dicirikan oleh adanya penambahan H2O, CO2, serta sedikit Sulfur. Kumpulan
mineral yang khas terdiri dari epidot, klorit, karbonat, albit, K-peldspar dan pirit. Setempat
dapat dijumpai serisit, Fe-oksida, montmorilonit dan zeolit. Zona alterasi propylitik umumnya
cukup luas sehingga tipe alterasi ini sangat berguna sebagai petunjuk adanya mineralisasi
dalam program ekplorasi cebakan mineral. Propylitisasi ini dapat dibagi lagi menjadi
beberapa sub grup berdasarkan dominasi mineralnya yaitu : kloritisasi, albitisasi, dan
carbonatisasi. Kenampakan alterasi propylitik seperti Gambar 3.
Gambar 3. Alterasi propylitik pada granodiorit.
Alterasi Phyllic (serisitik)
Alterasi serisitik dicirikan oleh kumpulan mineral kuarsa-serisit-pirit (QSP). Fasa mineral
yang berasosiasi dengan tipe alterasi ini adalah K-feldspar, kaolinit, kalsit, biotit, rutil,
anhidrit, dan apatit. Serisit merupakan mika putih dioktahedral yang berbutir halus
(muskovit, paragonit, fengit, fusit, roskulit). Kenampakan megaskopis alterasi fillik dapat
dilihat pada Gambar 4. Skema alterasi serisit (QSP) dapat dilihat pada Gambar 5.
Pemodelan Cebakan Bijih – 7
Gambar 4. Kenampakan megaskopis alterasi fillik.
Mineral Baru Kuarsa
H+ K Mika putih
K-peldspar
Kuarsa
H+ + OH- K,C Na
Mika Putih
Plagioklas Kalsit
Kuarsa
H+ , S K, Mg, Ti, Fe
Mika Putih
Biotit Klorit
Kuarsa
Fe, S Pirit
Mo, S Molibdenit
Cu, Fe, S Kalkopirit
Gambar 5. Skema reaksi alterasi fillik atau kuarsa-serisit-pirit ( Firajno, 1992)
Pemodelan Cebakan Bijih – 8
Alterasi Argillik
Istilah alterasi argillik pertama kali diperkenalkan oleh Lovering (1940). Tipe alterasi ini
dicirikan oleh pembentukan mineral lempung akibat adanya intensitas metasomatisme H+
pada temperatur antara 100 dan 300o C. Alterasi argillik ke arah dalam bergradasi dengan
zone fillik, sedangkan ke arah luar dengan propylitik. Mineral lempung terutama
menggantikan plagioklas dan mafik (hornblende, biotit), (Gambar 6).
Istilah intermediate argillic (pH netral) digunakan bila kumpulan mineralnya berupa
montmorilonit, illite, klorit, kaolin grup dan sedikit serisit. Sedangkan advance argillic (pH
asam) bila mineralnya berupa diktit, kaolinit, pyrofilit, barite, alunit dan diaspore. Tipe
alterasi ini dapat dijumpai pada sistem porphyry.
Gambar 6. Kenampakan megaskopis alterasi argillic
Tabel 2. Kumpulan mineral-mineral ubahan, terminologi dan lingkungan pembentukan
(Thompson, 1995)
Kumpulan Mineral
( Hurup Miring: Mineral Kunci )
Standard Terminologi
Lingkungan Pembentukan
HUBUNGAN INTRUSI
Biotite (plogofit), K-feldspar (ortoklas), magnetit, kuarsa, anhidrit, albit-sodik plag. Aktinolit, rutil, apatit, serisit, klorit, epidot
Potassic ( kaya biotit ), K-silicate, biotitic
Umumnya terbentuk pada inti cebakan tembaga porfiri, terutama pada batuan intrusi yang lebih mafik (diorit, monzonit, granodiorit) atau batuan samping berupa vulkanik mafik – intermedit. Dapat membentuk zona alterasi melingkar.
Pemodelan Cebakan Bijih – 9
K – feldspar ( ortoklas atau mikroklin), kuarsa, albit, muskovit, anhidrit, epidot.
Potassic, K – silicate
Terdapat pada inti sistem porfiri, terutama batuab intrusi asam (granodiorit-monzonit kuarsa, granit, syenit).
Albit ( Na-plag), actinolit, clinopiroksin (diopsid) kuarsa, magnetit, titanit, klorit, epidot,skapolit
Sodic, sodic – calcic
Terbentuk bersama dengan mineralisasi minor pada bagian lebih dalam system porfiri dan berasosiasi dengan intrusi basa ( alkalin)
Serisit ( muskovit – ilit), kuarsa, pirit, klorit, hematit, anhidrit
Phyllic, sericitic
Umumnya terbentuk mengelilingi inti cebakan porfiri, dapat tumpang tindih dengan alterasi potassic sebelumnya.
Serisit ( ilit – smektit), klorit, kaolinit (diktit), montmorilonit, kalsit, epidot, pirit
Intermediate argillic, sericite – chloritr – clay (SCC), argillic
Umumnya terbentuk akibat kendali struktur dan overprint dengan tipe alterasi lainnya. Argillic terbentuk pada atau mengelilingi struktur pada bagian atas sistem porfiri.
Pyrofilit, kuarsa, serisit, andalusit, diaspor, korundum, alunit, topaz, turmalin, pirit, hematit
Advance argillic
Alterasi kuat, terutama pada bagian atas sistem porfiri, namum bisa membentuk envelop pada urat yang kaya pirit dan saling memotong dengan tipe alterasi lainnya.
Topaz, muskovit, kuarsa, turmalin
Greisen Merupakan alterasi temperatur tinggi yang terbentuk secara lokal dan berasosiasi dengan granit dan mineralisasinya
Garnet, klinopiroksen, wallastonit, aktinolit, tremolit, vesuvianit, epidot
Calcic skarn
Umumnya membentuk zona pnggantian pada bt. Samping (khas pada bt.gamping atau bt. Vulkanik basa – intermedit – exoskarn), atau pada intrusi (endoskarn). Andradit dan diopsid terjadi dalam kumpulan oksidasi yang berhubungan dengan sistem tembaga porfiri ; grossular dan hedenbergit lebih umum pada skarn reduksi (Au,W dan Sn)
Forsterit-diopsid atau serpentin – talk, kalsit,
Magnesium skarn
Magnesium skarn berkembang sebagai penggantian matasomatik pada
Pemodelan Cebakan Bijih – 10
magnetit, tremolit
bt.gamping dolomitan. Magnesium skarn suhu tinggi dicirikan oleh forsterit dan diopsid dan magnesium skarn suhu rendah mengandung serpentin dan talk, baik yang terbentuk sebagai retrograde mineral setelah forsterit dan cpx.
kalsit, klorit, hematit, ilit-smektit, montmorilonit-nontronit, pirit
Retrograde skarn
Umumnya mengganti alterasi skarn sebelumnya, namum dapat juga mempengaruhi batuan samping (bt.gamping)
Klorit, epidot, albit, kalsit, aktinolit, serisit, lempung, pirit
Propylite
Umumnya membentuk zona alterasi bagian luar pada sistem porfiri dengan kedalaman sedang – dalam. Pada bbrp sistem, alterasi propilit memnetuk zona dari bagian dalam yang kaya aktinolit ke bagian luar yang kaya epidot.
HUBUNGAN INTRUSI – EPITHERMAL SULFIDASI TINGGI
Kuarsa, rutil, alunit, natif sulfur, barit, hematit, pirit, jarosit
Vuggy silica, vuggy quartz
Khas terbentuk pada zona struktur atau sebagai penggantian pada batuan permeabel, biasanya pada inti zona alterasi advance argillic. Hal ini dapat terjadi pada batian atas sistem porfiri (telescoped) juga umum pada level lebih tinggi ( epithermal)
Kuarsa, kalsedon, alunit, barit, pirit, hematit
Silicic
Merupakan penambahan silika pada batuan, akibat proses penggantian, atau pengisian, membentuk vug selama pelindian. Silisifikasi umum terjadi pada sistem sulfidasi tinggi pada porfiri – epithermal. Kadang dikacaukan dengan urat kuarsa stockwork pada top cebakan porfiri.
Kuarsa, kaolinit/dicktit, alunit, diaspore, pyrofilit, rutil, zunyit, alumino posfat- sulfat, native sulfur, pirit, hematit
Advance argillic – acid sulphate
Membentuk zona luas pada bagian atas sistem porfiri; juga pada cebakan epitermal sulfidasi tinggi.
Kaolinit/dicktit,
Argillic,
Terdapat sebagai zona alterasi antara
Pemodelan Cebakan Bijih – 11
montmorrilonit, ilit-smektit, kuarsa, pirit
intermediate argillic
advance argillic dan propilitik; terutama pada High sulfidation epithermal.
Kalsit, klorit, epidot, albit, serisit, lempung, pirit
Propylitic
Terdapat pada zona alterasi ekstensif bagian luar pada suatu sistem dengan kedalaman > 500 m
EPITHERMAL SULFIDASI RENDAH – GEOTHERMAL
Kuarsa, kalsedon, opal, pirit, hematit
Silicic
Penggantian yang kuat oleh mineral silika pada batuan. Dapat terbentuk baik pada epithermal ataupun sistem geothermal sebagai ubahan batuan samping sekitar rekahan dan urat atau zona permeabel, biasanya pada level yang dangkal. Juga membentuk zona penggantian di bawah advance argillic.
Ortoklas (adularia), kuarsa, serisit – ilit, pirit
Adularia
Bervariasi dari alterasi bt. Samping di sekitar vein, fracture dan zona permeabel pada penggantian plag. Secara selektif pada alteration envelopes. Umum pada epitermal dan geotermal sistem dengan ked. Dangkal – sedang; penggantian secara kuat oleh adularia sulit dibedakan dengan silisifikasi.
Serisit (muskovit), illit – smektit, montmorilonit, kaolinit, kuarsa, kalsit, dolomit, pirit
Sericitic, argillic
Terbentuk sebagai ubahan bt.samping di sekitar vein dan zona penggantian pada batuan permeabel. Dpt. Menunjukkan urut-urutan dari serisit ke mixed layer clay yang menjauhi zona mineralisasi. Zona laterasi mineral karbonat pada bagian atas sistem ini mencerminkan adanya kondensasi gas CO2 dari bawah. Karbonat merupakan mineral ubahan penting pada base-metal system.
Kuarsa, kalsit
Silica - carbonate
Penggantian bt. Ultramafik pada bag. Dangkal dari sistem geotermal.
Kalsit, epidot, wairakite,
Propylitic, zeolitic
Ubahan ekstensif secara regional
Pemodelan Cebakan Bijih – 12
klorit, albit, ilit – smektit, montmorilonit, pirit
alteration pada sistem epi/geotermal. Perubahan mineralogi dari zeolit ke kumpulan propilitik menunjukan adanya peningkatan suhu dan kedalaman. Konsentrasi CO2 juga mempengaruhi kestabilan zeolit.
MESOTHERMAL
Kalsit, ankerit, dolomit, kuarsa, muscovit, klorit, pirit, pyrotit
Carbonate
Alterasi batuan samping pada dan sekitar vein atau shear zones, dan penggantian secara ekstensif bt. Ultramafik ke mafik. Alterasi yang kaya karbonat tidak selalu disertai mineralisasi.
Klorit, muskovit, kuarsa, aktinolit, pyrit, pyrotit
Chloritic
Alterasi batuan samping pada dan sekitar vein dan shear zones, terutama bt. Vulkanik mafik dan vulkanik klastik
Biotit, klorit, kuarsa, pirit, pyrotit
Biotitic
Alterasi batuan samping pada atau sekitar vein dan shear zones, terutama pada batuan sedimen.
SEDIMENT – HOSTED GOLD
Kuarsa, pirit, hematit
Jasperoid
Penggantian sempurna bt.gamping, dan kadang batuan lainnya oleh kuarsa ukuran halus, sering berasosiasi dengan breksiasi. Jasperoid dapat membentuk sbg zona luas, atau sbg. Tubuh kecil yang berhubungan dengan cebakan Au pada bt. Sed (Carlin-type) dan zona ubahan atas atau luar yang berasosiasi dengan skarn/sulfida. Kedalaman pembentukan > 2 km.
VOLCANOGENIC MASSIVE SULPHIDE
Serisit, kuarsa, pirit, klorit, andalusit, klaritoid.
Sericitic
Penggantian secara pervasif batuan pada footwall di bawah lensa-lensa sulfida massif; terkonsentrasi pada zona stockwork namun dapat
Pemodelan Cebakan Bijih – 13
menyebar secara luas. Paling umum pada bt. Vulkanik menengah – asam, juga dapat mengganti satuan-satuan yang lebih basa pada suhu rendah. Andalusit dan kloritoid terbentuk pada zona alterasi yang termetamorfiskan.
Klorit, kuarsa, serisit, pirit, kordierit, biotit
Chloritic Penggantian secara pervasif batuan pada footwall di bawah cebakan sulfida massif; klorit kaya Fe terbentuk pada inti zona stockwork. Kordierit +/- biotit umum pada zona alterasi mineral kaya Mg-Fe yang termetamorfiskan.